bab idffdhgfgjfh

28
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 1/28 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usus besar adalah bagian dari saluran cerna yang berfungsi untuk  penyerapan air. Usus ini berhubungan dengan rektum di bagian ujungnya yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara dari feses (tinja) yang selanjutnya akan dibuang melalui anus. Dibandingkan penyakit  jantung koroner, penyakit keganasan atau kanker usus besar (kolon) dan rektum kurang populer dan kurang menjadi perhatian masyarakat awam. Padahal angka kejadiaanya cukup tinggi. Apalagi diikuti dengan makin  bertambahnya usia harapan hidup, penyakitpenyakit degeneratif seperti kanker juga akan semakin meningkat. !arsinoma atau kanker kolon ialah keganasan tumbuh lambat yang paling sering ditemukan daerah kolon terutama pada sekum, desendens bawah, dan kolon sigmoid. ("usan #artin $ucker, %&&'). !anker kolon adalah suatu keganasan yang terjadi di usus besar. American cancer society (&) memperkirakan bahwa %*'.'% orang akan dapat didiagnosis dengan kanker kolorektal dan *&.&+ akan mati karena penyakit ini di Amerika "erikat pada tahun '. Pada tahun , -rganisasi !esehatan Dunia memperkirakan bahwa sekitar &*. indiidu yang dapat didiagnosis dengan kanker kolorektal diseluruh dunia dan *&. meninggal pada tahun tersebut. !anker kolorektal merupakan beban kesehatan utama di seluruh dunia. !ejadian dan kematian dari kanker kolon mengalami penurunan yang lambat selama tahun di Amerika "erikat. /amun, kanker kolon tetap penyebab ketiga kanker yang berhubungan dengan kematian pada tahun ' (A0", &). 1aktor usia menjadi faktor risiko kanker kolorektal, seperti bagi banyak tumor solid lainnya. Puncak timbulnya kanker kolorektal pada sekitar usia +2 tahun. (Desch, 2). B. Rumusan Masalah %. Apa definisi dari kanker kolon 3 . 4agaimana Prognosis dan stadium dari kanker kolon 3 1

Upload: kiky-effendy

Post on 05-Mar-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fdgfghhfggf

TRANSCRIPT

Page 1: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 1/28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usus besar adalah bagian dari saluran cerna yang berfungsi untuk 

 penyerapan air. Usus ini berhubungan dengan rektum di bagian ujungnya

yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara dari feses (tinja)

yang selanjutnya akan dibuang melalui anus. Dibandingkan penyakit

 jantung koroner, penyakit keganasan atau kanker usus besar (kolon) dan

rektum kurang populer dan kurang menjadi perhatian masyarakat awam.

Padahal angka kejadiaanya cukup tinggi. Apalagi diikuti dengan makin bertambahnya usia harapan hidup, penyakitpenyakit degeneratif seperti

kanker juga akan semakin meningkat. !arsinoma atau kanker kolon ialah

keganasan tumbuh lambat yang paling sering ditemukan daerah kolon

terutama pada sekum, desendens bawah, dan kolon sigmoid. ("usan

#artin $ucker, %&&').

!anker kolon adalah suatu keganasan yang terjadi di usus besar.

American cancer society (&) memperkirakan bahwa %*'.'% orang

akan dapat didiagnosis dengan kanker kolorektal dan *&.&+ akan mati

karena penyakit ini di Amerika "erikat pada tahun '. Pada tahun ,

-rganisasi !esehatan Dunia memperkirakan bahwa sekitar &*.

indiidu yang dapat didiagnosis dengan kanker kolorektal diseluruh dunia

dan *&. meninggal pada tahun tersebut.

!anker kolorektal merupakan beban kesehatan utama di seluruh

dunia. !ejadian dan kematian dari kanker kolon mengalami penurunan

yang lambat selama tahun di Amerika "erikat. /amun, kanker kolontetap penyebab ketiga kanker yang berhubungan dengan kematian pada

tahun ' (A0", &). 1aktor usia menjadi faktor risiko kanker 

kolorektal, seperti bagi banyak tumor solid lainnya. Puncak timbulnya

kanker kolorektal pada sekitar usia +2 tahun. (Desch, 2).

B. Rumusan Masalah

%. Apa definisi dari kanker kolon 3

. 4agaimana Prognosis dan stadium dari kanker kolon 3

1

Page 2: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 2/28

. Apa etiologi dari kenker kolon 3

*. 4agaimana manifestasi klinis dari kanker kolon 3

2. 4agaimana patofisiologi dari kanker kolon 3

+. 4agaimana 5-0 dari kanker kolon 3

6. 4agaimana komplikasi dari kanker kolon 3'. 4agaimana penatalaksanaan terapi dari kanker kolon 3

&. 4agaimana pemeriksaan diagnostik dari kanker kolon 3

%. 4agaimana asuhan keperawatan dari kanker kolon 3

C. Tujuan

%. Untuk mengetahui definisi dari kanker kolon

. Untuk mengetahui Prognosis dan stadium dari kanker kolon

. Untuk mengetahui etiologi dari kenker kolon

*. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari kanker kolon

2. Untuk mengetahui patofisiologi dari kanker kolon

+. Untuk mengetahui 5-0 dari kanker kolon6. Untuk mengetahui komplikasi dari kanker kolon

'. Untuk mengetahui penatalaksanaan terapi dari kanker kolon

&. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik dari kanker kolon

%. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dari kanker kolon

2

Page 3: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 3/28

BAB II

KONEP PEN!AKIT

A. Anat"m# $an %#s#"l"g#

%. Usus 4esar 

Usus besar (intestinum mayor) merupakan saluran pencernaan

 berupa usus berpenampang luas atau berdiameter besar dengan

 panjangnya lebih kurang %,2%,6 meter dan penampang 22 cm. Usus

 besar merupakan lanjutan dari usus halus yang tersusun seperti huruf 

U terbalik dan mengelilingi usus halus yang terbentang dari alula

ileocaecalis sampai ke anus.

. 1ungsi Usus 4esar 

a. #enyerap air dan elektrolit

Usus besar menyerap air dan elektrolit untuk kemudian sisa

massa membentuk massa yang semisolid atau lembek yang

disebut feses.

 b. #enyimpan bahan feses sampai saat defekasi

1eses ini terdiri dari sisa makanan, seratserat selulosa selsel

epitel bakteri, bahan sisa sekresi (lambung, kelenjar intestin, hati

dan pankreas), magnesium, fosfat, dan 1e.c. $empat tinggal bakteri koli

"ebagian dari kolon berhubungan dengan fungsi pencernaan

dan sebagian lagi dengan penyimpanan. Untuk kedua fungsi ini

tidak diperlukan gerakan yang kuat, cukup dengan pergerakan

yang lemah.

. 7apisan Usus 4esar

a. 7apisan selaput lendir (mukosa)

7apisan ini tidak memiliki illi, kriptakripta dalam lebih

kurang ,2 mm, dan terletak berdekatan satu sama lain. 8ampir 

seluruh permukaan epitel kripta menghasilkan mukus pelumas.

9pitel yang tinggal lainnya mempunyai tepi bersilia dari

mikroilli yang mengabsorbi air.

 b. 7apisan otot melingkar (m. sirkuler)

7apisan ini berada di sebelah dalam dan berbentuk lingkaran.

c. 7apisan otot memanjang (m. longitudinal)

7apisan otot ini berkumpul menjadi pita panjang dengan

lebar % cm yang disebut teniacoli. 7apisan ini terdiri dari tenia

3

Page 4: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 4/28

libera (di anterior), tenia omentalis (di posterior, lateral), dan tenia

mesacolia (diposterior dan medial).

d. 7apisan jaringan ikat (serosa)

7apisan ini merupakan jaringan ikat yang kuat yang berada di

sebelah luar.

e. "truktur Usus 4esar 

%) "ekum

!antong lebar terletak pada fossa iliaka dekstra. :leum

memasuki fossa iliaka sisi kiri osteum ileosekalis. Pada

 bagian bawah sekum terdapat apendiks ermiformis,

 bentuknya seperti cacing dan disebut umbai cacing.

Panjangnya lebih kurang + cm. muara apendiks pada sekum

ditentukan oleh titik yaitu ; daerah antara %< bagian kanan

dan %< bagian tengah garis menghubungkan kedua spina

iliaka anterior superior (":A"). "ekum seluruhnya ditutupi

oleh peritonium agar mudah bergerak walaupun tidak 

mempunyai mesenterium dan dapat diraba melalui dinding

abdomen. :leum bermuara pada sekum dan membentuk 

sebuah katub yang dinamakan alula coli (4auchini).

Titik McBurney merupakan tempat proyeksi muara ileum

kedalam sekum. $itik potong tepi lateralis m. rektus

abdominus dekstra dengan garis penghubung (":A") kanan

dengan pusat sekitar sama dengan %< lateral garis monro

(garis menghubungkan ":A" dengan pusat). Pada waktu

 peradangan apendiks (apendisitis), daerah ini sangat sakit

tertekan, kadangkadang perlu dibuang (apendektomi).

) !olon asendens4agian ini memanjang dari sekum ke fossa iliaka kanan

sampai ke sebelah kanan abdomen. Panjangnya % cm,

terletak dibawah abdomen sebelah kanan, dan dibawah hati

membelok kekiri. 7engkungan ini disebut fleksura hepatika

(fleksura koli dekstra) dan dilanjutkan dengan kolon

transersum.

) !olon transersum

4

Page 5: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 5/28

Panjangnya lebih kurang ' cm, membujur dari kolon

asendens sampai ke kolon desendens, berada dibawah

abdomen sebelah kanan tepat belokan yang disebut fleksura

lienalis (fleksura koli sinistra), dan mempunyai mesenterium

yang melekat pada permukaan posterior tirai omentum

mayus.

*) !olon desendens

Panjangnya lebih kurang 2 cm, terletak di bawah

abdomen bagian kiri, dari atas ke bawah, dari depan fleksura

lienalis sampai di depan ileum kiri, bersambung dengan

sigmoid, dan dibelakang peritonium (retroperitonial).

2) !olon sigmoid4agian ini merupakan lanjutan dari kolon desendens.

Panjangnya * cm, terletak miring dalam rongga pelis

sebelah kiri, berbentuk huruf ", ujung bawahnya

 berhubungan dengan rektum, berakhir setinggi ertebrae

sakralis *, dan kolon sigmoid ini ditunjang oleh

mesenterium yang disebut mesokolon sigmoideum.

f. =erakan Usus 4esar 

%) =erakan mencampur -tot sirkuler kolon mengerut pada tiapkontraksi sekitar 

,2 cm, kadangkadang dapat menyempitkan lumen dengan

sempurna. =abungan ototsirkuler dan longitudinal

menyebabkan bagian usus besar tidak terangsang

menggelembung ke luar dan merupakan kantong yang

disebut hautraktion. Dalam waktu detik, kontraksi haustral

akan bergerak dengan lambat kearah anus (dubur). 4eberapa

menit kemudian timbul kontraksi haustral kedua yang baru

didekat tempat semula, tetapi tidak pada tempat yang sama.

Dengan cara ini feses perlahanlahan didekatkan ke

 permukaan dan secara progresif terjadi penyerapan air.

) =erakan mendorong

Pada kolon terjadi gerakan yang disebut mass movement ,

yaitu mendorong feses kearah anus. =erakan ini timbul

 beberapa kali sehari, biasanya sesudah makan pagi. Pada

5

Page 6: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 6/28

mulanya pergerakan terjadi di bagian kolon yang terserang

kemudian kolon distal tempat kontraksi kirakira cm

 berkontraksi serentak sebagai satu kesatuan mendorong

 bahan feses ke bagian yang lebih distal.

 Mass movement  dapat terjadi pada setiap bagian kolon

transersum dan kolon desendens. Apabila sejumlah feses

telah didorong ke dalam rektum maka akan timbul keinginan

untuk defekasi.  Mass movement   yang sangat kuat akan

mendorong feses melalui rektum dan anus keluar. 8al ini

 jarang terjadi karena kontraksi tonik yang terus menerus pada

sfingter ani internus dan eksternus.

B. De&#n#s#

0arcinoma colon adalah suatu kanker yang berada di colon. !anker 

colon adalah penyebab kedua kematian di Amerika "erikat setelah kanker 

 paruparu (A0", %&&'). Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan

karena penyakit ini sering tidak diketahui sampai tingkat yang lebih parah.

Pembedahan adalah satusatunya cara untuk mengubah kanker colon.

4atasan istilah tentang keganasan ;

%. !arsinoma yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi

 permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan

seperti sel kulit, testis, oarium, kelenjar mucus, sel melanin,

 payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, dan

esofagus.

. 7imfoma adalah jenis kanker yang berasal dari jaringan yang

membentuk darah, misalnya jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai

kelenjar limfe, timus, dan sumsum tulang.. !anker 7eukemia ini tidak membentuk massa tumor, tetapi

memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah

normal.

*. !anker "arkoma yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang

yang berada dipermukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel

 >sel yang ditemukan diotot dan tulang.

2. !anker =lioma adalah kanker susunan syaraf, misalnya selsel glia

(jaringan penunjang) di susunan saraf pusat.

6

Page 7: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 7/28

+. !anker !arsinoma in situ  yaitu istilah yang digunakan untuk 

menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah

tertentu sehingga masih dianggap lesi prainasif (kelainan<luka

yang belum memyebar).

.

7

Page 8: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 8/28

C. Pr"gn"s#s $an ta$#um

Prognosis kanker kolon disesuaikan dengan stadium dari kanker kolon.

Penilaian stadium kanker kolon dengan menggunakan sistem $/# telah

disepakati untuk menentukan stadium kanker (American 0ancer "ociety,

&). Dibawah ini merupakan stadium patologis dari kanker kolon

dengan penilaian sistem $/#.

Pengel"m'"kan ta$#um $an Pre$#ks# Bertahan H#$u'

"tadium%

$/# 4ertahan

8idup

"etelah 2

$ahun?

$umor Primer ($) !elenjar 

=etah

4ening@egional

(/)

#etastasis

auh (#)

"tadium 0arcinoma in situ

($is)

 / #

"tadium : $umor menginasi

submukosa ($%)

atau propria

muskularis ($)

 / # 6& B

"tadium :: $umor menginasi

muskularis ($)

atau organ dan

struktur jaringan

sekitar ($*)

 / # 6B

"tadium ::A $ / # +2B

"tadium ::4 $* / # 2%B

"tadium :::A $%* /% # *2B

"tadium :::4 $%* / # %2B

"tadium :C $%* /% #% 2B

8

Page 9: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 9/28

"tadium pada pasien kanker kolon menurut "yamsu 8idyat (%%&6)

diantaranya;

%. "tadium : bila keberadaan selsel kanker masih sebatas pada lapisan

dinding usus besar (lapisan mukosa).

. "tadium :: terjadi saat selsel kanker sudah masuk ke jaringan otot di

 bawah lapisan mukosa.

. Pada stadium ::: sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar 

limfe yang banyak terdapat di sekitar usus.

*. "tadium :C terjadi saat selsel kanker sudah menyerang seluruh

kelenjar limfe atau bahkan ke organorgan lain.

!anker kolon dapat ditentukan dengan sistem $/# ($ ; $umor, / ;

!elenjar getah bening regional, # ; arak metastese).%. $ ; $umor primer

. $ ; $idak ada tumor

. $: ; :nasi hingga mukosa atau sub mukosa

*. $ ; :nasi ke dinding otot

2. $ ; $umor menembus dinding otot

+. / ; !elenjar limfa

6. / ; tidak ada metastase

'. /% ; #etastasis ke kelenjar regional unilateral

&. / ; #etastasis ke kelenjar regional bilateral

%. / ; #etastasis multipel ekstensif ke kelenjar regional

%%. # ; #etastasis jauh%. # ; $idak ada metastasis jauh

%. #: ; Ada metastasis jauh

D. Et#"l"g#

Penyebab pasti belum diketahui, tetapi bebrapa kondisi yang dikenal

sebagai sindrom poliposis adenomatosa memiliki prodisposisi lebih besar 

menjadi resiko kanker kolon (Dragiich, &. "ebagai besar kanker kolon

muncul dari polip adenomatosa yang menutupi dinding sebelah dalamusus besar. "eiring waktu, pertumbuhan abnormal ini memperbesar dan

akhirnya berkembang menjadi adenokarsinoma. Dalam kondisi ini, banyak 

adenomatosa mengembangkan polip di kolon, yang akhirnya

menyebabkan kanker usus besar. !anker biasanya terjadi sebelum umur *

tahun. "indrom adenomatosa poliposis cenderung berjalan dalam keluarga.

!elompok lain sindrom kanker usu besar, disebut sindrom keturunan

nonpolyposis kanker kolorektal (8/P0 hereditary /onpolyposis

0olorectal 0ancer), juga berjalan dalam keluarga. Dalam sindrom ini,

9

Page 10: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 10/28

kanker kolon berkembang tanpa didahului dengan polip. "indrom

8/P00 berhubungan dengan kelainan genetik. !elainan ini telah

diidentifikasi dan orang yang beresiko dapat diidentifikasi dengan melalui

genetik. "ekali teridentifikasi sebagai pembawa gen yang abnormal,

orangorang ini memerlukan konseling dan pemeriksaan rutin untuk 

mendeteksi kanker prakanker dan tumor (#unoE, &). 1aktor lain yang

 beresiko tinggi untuk mengembangkan kanker kolon, meliputi halhal

 berikut ;

%. !oitis ulseratif atau penyakit crohn (=lick, ).

. !anker payudara, rahim, atau oarium sekarang atau dimasa lalu

(Agrawal, ').

. -besitas telah diidentifikasi sebagai faktor resiko kanker usus besar 

(=ittens, &).

*. #erokok telah dikaitkan dengan resiko yang lebih tinggi untuk kanker 

usus besar.

Apakah diet memainkan peran dalam mengembangkan kanker kolon

masih diperdebatkan. !eyakinan bahwa berserat tinggi, rendah lemak 

dapat membantu mencegah kanker usus besar telah diperiksa. "tudi

menunjukan bahwa melakukan olahraga dan diet kaya buahbuahan seta

sayuran dapat membantu mencegah kanker usus besar (0umimings, %&&').

Penelitian efek obat menunjukan bahwa terapi penggantian esterogen dan

-A:/" seperti aspirin dapat mengurangi resiko kanker kolorektal (0han,

).

E. Man#&estas# Kl#n#s

$andatanda 0a. 0olon tergantung pada letak tumor. $andatanda yang

 biasanya terjadi adalah ;

%. Perdarahan pada rektal

. Anemia

. Perubahan feses

%. Pat"&#s#"l"g#

"ecara genetik, kanker kolon merupakan penyakit yang kompleks.

Perubahan genetik sering dikaitkan dengan perkembangan dari lesi

 premalignan (adenoma) untuk adenokarsinoma inasif. @angkaian

 peristiwa molekuler dan genetik yang meyebabbkann transfromasi dari

keganasan polip adenomatosa. Proses awal adalah mutasi AP0

(Adenomatosa Poliposis =en) yang pertama kali ditemukan pada indiidu

10

Page 11: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 11/28

dengan keluarga adenomatosa poliposis (1AP familial adenomatosa

 polyposis). Protein yang dikodekan oleh AP0 penting dalam actiasi

onkogen cmyc dan siklin D%, yang mendorong penegmbangan menjadi

fenotipe ganas (Cogelstin, %&'').

"elain mutasi, proses epigenetik seperti metilasi D/A yang

abnormal juga dapat menyebabkan penekanan gen supresor tumor atau

aktiasi dari onkogen, kondisi ini mengembangkan proses kompromi

keseimbangan genetik dan akhirnya mengarah ke transformasi maligna

(Dragoich, &).

11

Page 12: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 12/28

(. )OC

H. K"m'l#kas#

!omplikasi terjadi sehubungan dengan bertambahnya pertumbuhan

 pada lokasi tumor atau melalui penyebaran metastase yang termasuk ;

%. Perforasi usus besar yang disebabkan peritonitis

. Pembentukan abses

. Pembentukan fistula pada urinari bladder atau agina

4iasanya tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang

menyebabkan pendarahan. $umor tumbuh kedalam usus besar dan secara

 berangsurangsur membantu usus besar dan pada akhirnya tidak bisa sama

sekali. Perluasan tumor melebihi perut dan mungkin menekan pada organ

12

!anker 

 payudara,

rahim, atauoarium

sekarang atau

di masa lalu

!onsumsi

makanan yang

rendah serat,

 banyak lemak 

dan protein

obesita

s

!olitis

ulseratif,

 penyakit

kolon

#erokok  1aktor gen

Polip

adenomat

osa

Pascabedah

Perubahan intake

nutrisi

!ontak 

dengan

karsinoge

nik  Perubahan metaplasia

 pada dinding kolonPendarahan intestinal

feses bercampur darah Kanker k"l"n

anemia

Res#k"

t#ngg#

#njur#

Peru*ahan

'er&us#

 jar#ngan

!erusakan jaringan

askular lokal

:nasi jaringan dan efek 

kompresi oleh tumor 

:nterensi radiasi

dan kemoterapi

!ompresi saraf 

lokal

:nterensi bedah

kolektomi

anoreksia @espons

 psikolog /yeri dangkal

abdominal

Asupan nutrisi

tidak adekuat Ke+emasan

'emenuhun

#n&"rmas#

 preoperat

if Res#k"

ket#$akse#m*angan

nutr#s# kurang $ar#

ke*utuhan

N,er#

!erusakan jaringan@espons serabut

lokal  Port de entree 7uka paska bedah

Res#k" #n&eks#

Page 13: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 13/28

yang berada disekitarnya (uterus, urinary bladder, dan ureter) dan

 penyebab gejalagejala tersebut tertutupi oleh kanker.

I. Pemer#ksaan D#agn"st#k 

%. Pemeriksaan laboratorium

 /ilai hemoglobin dan hematokrit biasanya turun dengan indikasi

anemia. 8asil tes =ualac positif untuk accult blood pada feces

memperkuat perdarahan pada =: $ract. Pasien harus menghindari

daging, makanan yang mengandung peroksidase ($anaman lobak dan

=ula bit) aspirin dan itamin 0 untuk *' jam sebelum diberikan feces

spesimen. Perawat dapat menilai apakah klien pada menggunakan

obat /on steroidal anti peradangan (ibu profen) !ortikosteroid atausalicylates. !emudian perawat dapat konsul ke tim medis tentang

gambaran pengobatan lain.

#akananmakanan dan obatobatan tersebut menyebabkan

 perdarahan. 4ila sebenarnya tidak ada perdarahan dan petunjuk untuk 

kesalahan hasil yang positif. Dua contoh sampel feces yang terpisah

dites selama hari berturutturut, hasil yang negatif sama sekali tidak 

menyampingkan kemungkinan terhadap 0a 0olon. 0arsinoma

embrionik antigen (09A) mungkin dihubungkan dengan 0a 0olon,

 bagaimanapun ini juga tidak spesifik dengan penyakit dan mungkin

 berhubungan dengan jinak atau ganasnya penyakit. 09A sering

menggunakan monitor untuk pengobatan yang efektif dan

mengidentifikasi kekambuhan penyakit.

. Pemeriksaan radiografi

Pemeriksaan dengan enema barium mungkin dapat memperjelas

keadaan tumor dan mengidentifikasikan letaknya. $es ini mungkin

menggambarkan adanya kebuntuan pada isi perut, dimana terjadi

 pengurangan ukuran tumor pada lumen. 7uka yang kecil

kemungkinan tidak teridentifikasi dengan tes ini. 9nema barium

secara umum dilakukan setelah sigmoidoscopy dan colonoscopy.

0omputer $omografi (0$) membantu memperjelas adanya massa dan

luas dari penyakit. 0hest Fray dan lier scan mungkin dapat

menemukan tempat tempat yang jauh yang sudah metastasis.

. Pemeriksaan diagnosa lainnya

13

Page 14: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 14/28

$im medis biasanya melakukan sigmoidoscopy dan colonoscopy

untuk mengidentifikasi tumor. 4iopsi massa dapat juga dilakukan

dalam prosedur tersebut.

-. Penatalaksanaan Tera'#

Pasien dengan gejala obstruksi usus diobati dengan cairan :C dan

 pengisapan nasogastrik. Apabila terdapat perdarahan yang cukup

 bermakna, terapi komponen darah dapat diberikan. Pengobatan tergantung

 pada tahap penyakit dan komplikasi yang berhubungan. 9ndoskopi,

ultrasonografi, dan laparoskopi telah terbukti berhasil dalam penahapan

kanker kolon pada periode praoperatif.

%. "istemik kemoterapi2fluorourasil tetap menjadi rejimen kemoterapi pilihan untuk 

kanker usus besar, baik dalam pengaturan ajuan dan metastasis.

Dalam % tahun terakhir, kombinasi regimen tersebut memberikan

tingkat kemanjuran dan meningkatkan perkembangan masa hidup

 pada pasien dengan metastasis kanker usus besar. "elain 2

fluorourasil, fluoropyrimidines seperti capecitabine (Geloda) dan

tegafur digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan

oGaliplatin (9loGatin) dan irinotecan. 4eberapa rejimen kombinasi

standar menggunakan infus terus berkepanjangan yang mengandung

fluorourasil atau capecitabine. !etersediaan kelas baru obatobatan

dan produk biologis aktif untuk kanker kolon diharapkan dapat

menambah kelangsungan hidup untuk pasien dengan penyakit

metastasis dari % bulan pada dekade yang lalu menjadi sekitar

 bulan saat ini. (!im, &).

. Ajuan (Pascaoperasi) !emoterapi$erapi standart kanker kolon stadium :: akhir dan stadium :::

diberikan kombinasi fluorourasil dan leamisole seperti dalam bentuk 

leucoorin. Pendekatan ini telah diuji di beberapa uji acak yang besar 

dan telah terbukti mengurangi indiidu 2 tahun risiko kanker kambuh

dan kematian oleh sekitar B. (Arkenau, ').

#eskipun informasi tentang hasil terapi ajuan dalam tahap ::

dan ::: kanker kolon terbatas, suatu kumpulan data dikumpulkan oleh

ajuvan colon cancer grup endpoint  dengan fluorourasil berbasis terapi

14

Page 15: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 15/28

ajuan penyakit signifikan memberikan manfaat kelangsungan hidup

karena mengurangi tingkat kekambuhan terutama dalam tahun

 pertama terapi ajuan, tetapi dengan beberapa keuntungan di tahun

*. ("argent, &).

. Agen 4iologis

4eaciEumab (Aastin) adalah obat antiangiogenesis pertama

yang akan disetujui dalam praktek klinis dan indikasi pertama adalah

untuk kanker kolorektal metastatik. -bat ini merupakan antibodi

monoklonal pada faktor pertumbuhan endotel askuler (C9=1)

dengan menunjukkan perkembangan membaik dan kelangsungan

hidup secara keseluruhan ketika beaciEumab ini ditambahkan ke

kemoterapi (:17, fluorourasil ditambah irinotecan), sebuah analisi

kohort dari pasien yang lebih tua (umur +2 tahun atau lebih) dari uji

klinis acak memeriksa beaciEumab ditambah manfaat fluorourasil

 berbasis kemoterapi lini pertama pengobatan kanker kolorektal

metastatik.

"tudi menyimpulkan bahwa penambahan beaciEumab untuk 

kemoterapi fluorourasil secara keseluruhan memberikan perbaikan

dan kemajuan masa hidup pada pasien yang lebih tua seperti halnya

 pada pasien yang lebih muda, tanpa peningkatan risiko pengobatan

 pada kelompok usia yang lebih tua. (!abbinaar, &).

*. $erapi @adiasi

"ampai saat ini terapi radiasi tetap merupakan modalitas standar 

untuk pasien dengan kanker rektal, peran terapi radiasi pada kanker 

kolon masih terbatas. $erapi ini tidak memiliki peran dalam

 pengaturan ajuan atau dalam pengaturan metastatis. $erapi ini

terbatas pada terapi paliatif, untuk metastasis di pilih sisi lain seperti

tulang metastasis. 7ebih baru dan lebih selektif cara pemberian terapi

radiasi seperti  stereotactic  radioterapi (CyberKnife) dan tomotherapy

saat ini sedang diselidiki dan dapat memperpanjang indikasi untuk 

radioterapi dalam pengelolaan kanker usus besar di masa depan.

(Dragoich, &).

2. $erapi 4edah

Pembedahan adalah satusatunya modalitas kuratif untuk kanker 

kolon (tahap ::::) dan berpotensi memberikan satusatunya pilihan

15

Page 16: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 16/28

 bagi pasien dengan metastasis di hati dan atau paruparu (penyakit

stadium :C). Prinsipprinsip umum untuk semua termasuk operasi

 pengangkatan tumor primer dengan margin yang memadai termasuk 

daerah drainase limfatik.

Untuk lesi di sekum dan kolon kanan, diindikasikan untuk 

hemikolektomi kananH untuk lesi di lienalis fleksura dan kolon sebelah

kiri, hemicolectomy kiri. Pada setiap lesi pada kolon sigmoid, maka

akan dilakukan interensi sigmoid colectomy yang sesuai dengan

kondisi klinis. $otal abdominal colectomy dengan anastomosis

ileorectal mungkin diperlukan untuk pasien yang telah didiagnosis

dengan hereditary nonpolyposis colorectal cancer (8/P00),adenomatosa poliposis familiar, dan kanker metachronous di segmen

usus yang terpisah atau kondisi keganasan usus akut dengan status

tidak diketahui pada bagian proksimal usus. (Dragoich, &).

16

Page 17: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 17/28

BAB III

AUHAN KEPERA)ATAN

A. Pengkaj#an

%. :dentitas

0a. 0olon pada klien diperoleh perawat berdasarkan usia (!anker 

 biasanya terjadi sebelum umur * tahun), jenis kelamin (sebagian

 besar klien dengan kanker kolon mempunyai frekuensi yang sama

antara lakilaki dan perempuan).

. !eluhan utama

!lien biasanya merasa perutnya terasa penuh, nyeri atau berat badan

menurun.. @iwayat penyakit sekarang

Pada pengkajian riwayat penyakit sekarang, akan didapatkan

 perubahan kebiasaan defekasi dan pasase darah dalam feses. =ejala

dapat juga mencakup anemia, anoreksia, penurunan berat badan, dan

keletihan.

*. @iwayat penyakit dahulu

Pernahkah pasien mengalami penyakit ini sebelumnya

2. @iwayat penyakit keluarga

Adakah anggota keluarga pasien yang mempunyai penyakit menurunataupun menular 

+. Pemeriksaan fisik 

a) #onitor ital sign

%) $D ; 4iasanya klien mengalami anemia

) 44 ; 4erat badan klien turun

 b) 9liminasi

@iwayat feses berdarah atau terdapat lendir dalam feses (feses

seperti pensil).

c) 8ead to toe

%) !epala ; @ambut mudah patah saat dicabut) #ata ; mata klien secara umum normal, bentuk simetris,

konjungtia tampak anemis, sklera tidak ikterik 

) #ulut ; 4ibir klien kering, tidak stomatitis, dan sianosis.

*) Abdomen

a) Auskultasi ; bising usus I2 G<menit

 b) Palpasi ; teraba massa, perforasi pada karakteristik kolon

dengan distensi abdominal dan nyeri.

c) Perkusi ; pada klien dengan kanker kolon mengalami

konstipasi

17

Page 18: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 18/28

6. Pemeriksaan Penunjang

a. 4arium enema menunjukkan pertumbuhan abnormal pada kolon

 b. "igmoidoskopi dengan biopsi dan sitologi memberikan gambaran

lebih nyata dari sel kanker 

c. !adar besi serum rendah, menggambarkan anemia disebabkan

oleh perdarahan

d. 8emoglobin dan hematokrit rendah yang disebabkan oleh

 perdarahan

e. feses positif terhadap darah

f. Alkalin fosfat dapat meningkat, menunjukkan metastase pada

hepar atau tulang

B. D#agn"sa Ke'eraatan

%. /yeri b.d. kerusakan integritas jaringan, respons pembedahan.. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen

seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen<nutrient ke sel.

. @esiko tinggi injuri b.d. anemia, pascaprosedur bedah kolektomi.

*. @esiko tinggi infeksi b.d. adanya port de entre luka pascabedah.

2. @isiko $inggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. intake

makanan yang kurang adekuat. 

+. !ecemasan b.d. prognosis penyakit, misinterprentasi informasi.

18

Page 19: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 19/28

C. Inter/ens# $an ras#"nal

0. N,er# *.$. #r#tas# #ntest#nal1 res'"n 'em*e$ahan

$ujuan ; dalam waktu G * jam pacabedah nyeri berkurang

!riteria hasil ;

• secara subjektif pernyataan nyeri berkurang atau teradaptasi

• "kala nyeri %

• 5ajah pasien rileks

Inter/ens# Ras#"nal

elaskan dan bantu pasien dengan

tindakan pereda nyeri

nonfarmakologi dan noninasif

Pendekatan dengan menggunakan

relaksasi dan nonfarmakologi lainnya

telah menunjukkan keefektifan dalammengurangi nyeri

7akukan managemen nyeri

keperawatan, meliputi ;

− !aji nyeri dengan pendekatan

PJ@"$

Pendekatan PJ@"$ dapat secara

komprehensif menggali kondisi nyeri

 pasien.

Atur posisi fisiologis Pengaturan posisi semifowler dapat

membantu merelaksasi otototot

abdomen pascabedah sehingga dapat

menurunkan stimulus nyeri dari luka

 pascabedah

Ajarkan teknik relaksasi pernapasan

dalam pada saat nyeri muncul

#eningkatkan intake oksigen sehingga

akan menurunkan nyeri sekunder dari

 penurunan oksigen lokal

Ajarkan teknik distraksi pada saat

nyeri

Distraksi (pengalihan perhatian) dapat

menurunkan stimulus internal

!olaborasi dengan tim medis untuk 

 pemberian ; analgesik

Analgesik diberikan untuk membantu

menghambat stimulus nyeri ke pusat

 persepsi nyeri di korteks serebri

sehingga nyeri dapat berkurang.

2. Peru*ahan 'er&us# jar#ngan *erhu*ungan $engan 'enurunan

k"m'"nen seluler ,ang $#'erlukan untuk 'eng#r#man "ks#gen3nutr#ent

19

Page 20: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 20/28

ke sel.

$ujuan ; peningkatan perfusi jaringan

!riteria hasil ; menunjukkan perfusi adekuat, misalnya tanda ital stabil.

:nterensi @asional

Awasi  tanda ital kaji pengisian

kapiler, warna kulit<membrane

mukosa, dasar kuku.

memberikan informasi tentang

derajat<keadekuatan perfusi jaringan dan

membantu menetukan kebutuhan

interensi.

$inggikan kepala tempat tidur 

sesuai toleransi.

meningkatkan ekspansi paru dan

memaksimalkan oksigenasi untuk 

kebutuhan seluler. 0atatan ;

kontraindikasi bila ada hipotensi

Awasi upaya pernapasan H

auskultasi bunyi napas perhatikan

 bunyi adentisius.

dispnea, gemericik menununjukkan

gangguan jantung karena regangan

 jantung lama<peningkatan kompensasi

curah jantung.

"elidiki keluhan nyeri

dada<palpitasi.

iskemia seluler mempengaruhi jaringan

miokardial< potensial risiko infark.

!olaborasi pengawasan

hasil  pemeriksaan laboraturium.

4erikan sel darah merah

lengkap<packed produk darah

sesuai indikasi.

mengidentifikasi defisiensi dan

kebutuhan pengobatan <respons terhadap

terapi.

4. Res#k" #njur# *.$. 'as+a5'r"se$ur reseks# k"l"n

$ujuan ; dalam waktu G* jam pascainterensi reseksi colon, pasien tidak 

mengalami injuri.

!riteria ealuasi ;

• $$C dalam batas normal ; $D (%<' mm8g), /adi (+% G<menit),

@@ (%+* G<menit), "uhu (+,6,2 o0)

• !ondisi kepatenan selang dada optimal.

• $idak terjadi infeksi pada insisi.

Inter/ens# Ras#"nal

20

Page 21: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 21/28

!aji faktorfaktor yang

meningkatkan resiko injuri.

Pascabedah pasien akan terdapat drain

 pada tubuh pasien. keperawatan kritis

diperlukan agar pengkajian ital dapat

sistematis dilakukan.

#onitor adanya komplikasi

 pascabedah.

Perawat memonitor adanya komplikasi

 pascabedah seperti kebocoran dari sisi

anastomosis, prolaps stoma, perforasi,

retraksi stroma, impaksi fekal, dan iritasi

kulit, serta koplikasi paru yang

dihubungkan dengan bedah abdomen.

Abdomen dipantau tehadap kembalinya peristaltik dan kaji karakteristik feses.

Pertahankan sitem hemodinamik 

yang optimal.

Pasien akan mendapat cairan intraena

sebagai pemeliharaan status

hemodinamik.

  #onitor kondisi selang

nasogastrik.

"ecara umum pasien pascaesofagoktomi

akan terpasang selang nasogastrik.

Perawat berusaha untuk tidak mengubah

 posisi, mangangkat, mamanipulasi, atau

mengirigasi selang kecuali memang

diperlukan untuk terapi.

!olaborasi untuk pemberian

antibiotik pascabedah.

Antibiotik menurunkan resiko infeksi

yang akan menimbulkan reaksi inflamasi

lokal dan dapat memperlambat

 penyembuhan pascafunduplikasi

lambung.

6. R#s#k" t#ngg# #n&eks# *.$ a$an,a port de entree $ar# luka 'em*e$ahan

$ujuan ; dalam waktu G* jam tidak terjadi infeksi, terjadi perbaikan pada

integritas jaringan lunak.

!riteria 8asil ;

− ahitan dilepas pada hari ke% tanpa adanya tandatanda infeksi dan

 peradangan pada area luka pembedahan.

− 7eukosit dalam batas normal

21

Page 22: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 22/28

− $$C dalam batas normal

Inter/ens# Ras#"nal

!aji jenis pembedahan, hari

 pembedahan, dan apakah adanyaorder khusus dari tim dokter 

 bedah dalam melakukan

 perawatan luka

#engidentifikasi kemajuan atau

 penyimpangan dari tujuan yangdiharapkan

4uat kondisi balutan dalam

keadaan bersih dan kering

!ondisi bersih dan kering akan

menghindari kontaminasi komensal.

7akukan perawatan luka ;

• 7akukan perawatan luka

steril pada hari ke dua

 pascabedah dan diulang

setiap hari sekali pada luka

abdomen

• 7akukan perawatan luka

 pada sekitar drain

• Perawatan luka sebaiknya tidak setiap

hari untuk menurunkan kontak 

tindakan dengan luka yang dalam

kondisi steril sehingga mencegah

kontaminasi kuman ke luka bedah

• Drain pascabedah merupakan material

yang menjadi jalan masuk kuman.

Perawat melakukan perawatan luka

setiap hari atau disesuaikan dengan

kondisi pembalut drain, apabila kotor 

maka harus diganti.

4ersihkan luka dan drainase

dengan cairan antiseptik jenis

iodine proidum dengan cara

 s!abbing  dari arah dalam ke luar 

Pembersihan debris (sisa fagositosis,

 jaringan mati) dan kuman sekitar luka

dengan mengoptimalkan kelebihan dari

iodine proidum sebagai antiseptik dan

dengan arah dari dalam ke luar sehingga

dapat mencegah kontaminasi kuman ke

 jaringan luka

4ersihkan bekas sisa iodine

 proidum dengan alkohol 6B

atau normal salin dengan cara

swabbing dari arah dalam ke luar 

Antiseptik iodine proidum mempunyai

kelemahan dalam menurunkan proses

epitelisasi jaringan sehingga

memperlambat pertumbuhan luka, maka

harus dibersihkan dengan alkohol atau

normal salin.

22

Page 23: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 23/28

$utup luka dengan kasa steril dan

tutup dengan plaster adhesif yang

menyeluruh menutupi kasa

Penutupan secara menyeluruh dapat

menghindari kontaminasi dari benda atau

udara yang bersentuhan dengan luka

 bedah.

!olaborasi penggunaan antibiotik Antibiotik injeksi diberikan selama tiga

hari pascabedah yang kemudian di

lanjutkan antibiotik oral sampai jahitan

dilepas. Peran perawat mengkaji adanya

reaksi dan riwayat alergi antibiotik, serta

memberikan antibiotik sesuai pesanan

dokter.

7. R#s#k" T#ngg# nutr#s# kurang $ar# ke*utuhan tu*uh *.$. #ntake

makanan ,ang kurang a$ekuat

$ujuan ; setelah G* jam pada pasien nonbedah dan setelah 6G* jam

 pascabedah, intake nutrisi dapat optimal dilaksanakan

!riteria hasil ;

− $erjadi penurunan gejala refluks esofagus, meliputi ; odinofagia

 bekurang, pirosis berkurang− 4erat badan pada hari ke6 pascabedah meningkat minimal ,2 kg

Inter/ens# Ras#"nal

 /onbedah ;

%. Anjurkan pasien makan dengan

 perlahan dan mengunyah

makanan dengan saksama

. "ajikan makanan dengan cara

yang menarik 

. 1asilitasi pasien memperoleh

diet biasa dengan kandungan

serat tinggi

*. Pantau intake dan output,

anjurkan untuk timbang berat

 badan secara periodik.

%. #akanan dapat lewat dengan

mudah ke lambung

. #embantu merangsang nafsu

makan

. !andungan serat tinggi dapat

membentuk massa feses yang

optimal dan menurunkan kondisi

dierkulosis menjadi diertikulitis.

!omponen buahbuahan dan

sayuran dapat meningkatkan

asupan tinggi serat.

*. 4erguna dalam mengukur

keefektifan nutrisi dan dukungan

23

Page 24: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 24/28

cairan

Pembedahan ;

%. 4erikan diet prabedah

. !aji kondisi dan toleransi

gastrointestinal pascareseksi

kolon

. 7akukan perawatan mulut

*. !olaborasi dengan ahli giEi

 jenis nutrisi yang akan

digunakan pasien

%. Diet tinggi kalori, rendah residu

 biasanya diberikan selama

 beberapa hari sebelum

 pembedahan, bila waktu dan

kondisi pasien memungkinkan.

Apabila tidak terdapat situasi

kedaruratan, tindakan praoperatif

dilakukan serupa dengan

 pembedahan abdomen umumnya.. Parameter penting adalah dengan

melakukan auskultasi bising usus.

Apabila didapatkan bising usus

artinya fungsi gastrointestinal

sudah pulih pascaanestesi umum.

!embalinya diet ke pola normal

 berlangsung sangat cepat

sedikitnya l cairan<hari

dianjurkan.

. :nterensi ini untuk menurunkan

risiko infeksi oral

*. Ahli giEi harus terlibat dalam

 penentuan komposisi dan jenis

makanan yang akan diberikan

sesuai dengan kebutuhan indiidu.

8. Ke+emasan *.$. 'r"gn"s#s 'en,ak#t1 m#s#nter'rentas# #n&"rmas#.

$ujuan; dalam waktu % G * jam pasien secara subjectif melaporkan rasa

cemas berkurang.

!riteria ealuasi;

pasien mampu mengungkapkan perasaannya kepada perawat.

pasien dapat mendemonstrasikan keterampilan pemecahan masalahnya dan

 perubahan koping yang digunakan sesuai situasi yang dihadapi.

24

Page 25: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 25/28

pasien dapat mencatat penurunan kecemasan < ketakutan di bawah standart.

pasien dapat rileks dan tidur < istirahat yang baik.

:nterensi @asional

monitor respons fisik, seperti;kelemahan, perubahan tanda

tanda ital, gerekan yang

 berulangulang, serta catat

kesesuaian respons erbal dan

nonerbal selama komunikasi.

  digunakan dalam mengealuasiderajat<tingkat kesadaran<konsentrasi,

khususnya ketika melakukan komunikasi

erbal. Pada kondisi klinik, pasien

 biasanya merasa sedih akibat diagnosis

 penyakit dan rencana pembedahan.

Pasien yang menjalani pembedahan

untuk kolostomi sementara dapat

mengekspresikan rasa takut dan masalah

yang serupa dengan indiidu yang

memiliki stoma permanen.

Anjurkan pasien dan keluarga

untuk mengungkapkan dan

mengekspresikan rasa takutnya.

memberikan kesempatan untuk 

 berkonsentrasi, kejelasan dari rasa takut,

dn mengurangi cemas yang berlebihan.

 beri dukungan prabedah. hubungan emosional yang baik antara perawat dan psien akan mempengaruhi

 penerimaan pasien dengan pembedahan.

Aktif mendengar kekhawatiran dan

keprehatinan pasienn adalah bagian

 penting dari ealuasi praoperatif.

4antu pasien meningkatkan citra

tubuh dan beri kesempatan pasien

mengungkapkan perasaannya.

 perubahan yang terjadi pada citra tubuh

dan gaya hidup sering sangat

mengganggu, oleh karena itu pasien

memerlukan dukungan empatis mencoba

menyesuaikannya. -leh karena stoma

ditempatkan pada abdomen, pasien dapat

 berpikir bahwa setiap orang akan melihat

ostomi. Perawat dapat membantu

mengurangi ketakutan ini dengan

memberikan informasi aktual tentang

25

Page 26: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 26/28

 prosedur dengan pembedahan dan

 pembentukan, serta penatalaksanaan

ostomi. Apabila pasien menghendaki,

diagram, foto, dan slat dapat digunakan

untuk menjalankan dan memperjelas.

Pasien juga dapat mengalami stres

emosional, perawat perlu mengulang

 beberapa informasi. 4erikan kesempatan

 pada pasien untuk mengajukan

 pertanyaan.

 berikan priasi untuk pasien danorang terdekat.

memberikan waktu untuk  mengekspresikan perasaan,

menghilangkan cemas dan perilaku

adaptasi. Adanya keluarga dan teman

teman yang dipilih pasien melayani

aktiitas dan pengalihan (minyasalnya

membaca) akan menurunkan perasaan

terisolasi

kolaborasi; berikan anticemas

sesuai indikasi contohnya

diaEepam.

meningkatkan relaksasi dan menurunkan

kecemasan.

26

Page 27: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 27/28

BAB 9

PENUTUP

A. Kes#m'ulan

!anker colon adalah suatu kanker yang berada di colon. !anker colon

adalah penyebab kedua kematian di Amerika "erikat setelah kanker paru

 paru (A0", %&&'). Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan karena

 penyakit ini sering tidak diketahui sampai tingkat yang lebih parah.

Pembedahan adalah satusatunya cara untuk mengubah kanker colon.

1aktor lain yang beresiko tinggi untuk mengembangkan kanker 

kolon, meliputi halhal berikut ;

%. !oitis ulseratif atau penyakit crohn (=lick, ).

. !anker payudara, rahim, atau oarium sekarang atau dimasa lalu

(Agrawal, ').

. -besitas telah diidentifikasi sebagai faktor resiko kanker usus besar 

(=ittens, &).

*. #erokok telah dikaitkan dengan resiko yang lebih tinggi untuk kanker 

usus besar.

B. aran

Demikianlah makalah ini kami buat untuk meningkatkan pemahaman

dan pengetahuan kita tentang asuhan keperawatan klien dengan !anker 

kolon. !ami selaku penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata

sempurna. -leh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari para pembaca agar makalah selanjutnya dapat lebih baik 

lagi.

DA%TAR PUTAKA

27

Page 28: BAB Idffdhgfgjfh

7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh

http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 28/28

#uttaKin, Arif dan !umala "ari. %. "angguan "astrointestinal# $plikasi

 $suhan Kepera!atan Medikal Bedah% akarta; "alemba #edika.

Padila. %. Kepera!atan Medikal Bedah. Logyakarta; /uha #edika.

9ngram, 4arbara. %&&'.  &encana $suhan Kepera!atan Medikal Bedah.

akarta; 4uku !edokteran 9=0.

"yaifuddin. . 'truktur dan Komponen Tubuh Manusia. akarta; 5idya

#edika.