bab idffdhgfgjfh
DESCRIPTION
fdgfghhfggfTRANSCRIPT
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 1/28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usus besar adalah bagian dari saluran cerna yang berfungsi untuk
penyerapan air. Usus ini berhubungan dengan rektum di bagian ujungnya
yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara dari feses (tinja)
yang selanjutnya akan dibuang melalui anus. Dibandingkan penyakit
jantung koroner, penyakit keganasan atau kanker usus besar (kolon) dan
rektum kurang populer dan kurang menjadi perhatian masyarakat awam.
Padahal angka kejadiaanya cukup tinggi. Apalagi diikuti dengan makin bertambahnya usia harapan hidup, penyakitpenyakit degeneratif seperti
kanker juga akan semakin meningkat. !arsinoma atau kanker kolon ialah
keganasan tumbuh lambat yang paling sering ditemukan daerah kolon
terutama pada sekum, desendens bawah, dan kolon sigmoid. ("usan
#artin $ucker, %&&').
!anker kolon adalah suatu keganasan yang terjadi di usus besar.
American cancer society (&) memperkirakan bahwa %*'.'% orang
akan dapat didiagnosis dengan kanker kolorektal dan *&.&+ akan mati
karena penyakit ini di Amerika "erikat pada tahun '. Pada tahun ,
-rganisasi !esehatan Dunia memperkirakan bahwa sekitar &*.
indiidu yang dapat didiagnosis dengan kanker kolorektal diseluruh dunia
dan *&. meninggal pada tahun tersebut.
!anker kolorektal merupakan beban kesehatan utama di seluruh
dunia. !ejadian dan kematian dari kanker kolon mengalami penurunan
yang lambat selama tahun di Amerika "erikat. /amun, kanker kolontetap penyebab ketiga kanker yang berhubungan dengan kematian pada
tahun ' (A0", &). 1aktor usia menjadi faktor risiko kanker
kolorektal, seperti bagi banyak tumor solid lainnya. Puncak timbulnya
kanker kolorektal pada sekitar usia +2 tahun. (Desch, 2).
B. Rumusan Masalah
%. Apa definisi dari kanker kolon 3
. 4agaimana Prognosis dan stadium dari kanker kolon 3
1
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 2/28
. Apa etiologi dari kenker kolon 3
*. 4agaimana manifestasi klinis dari kanker kolon 3
2. 4agaimana patofisiologi dari kanker kolon 3
+. 4agaimana 5-0 dari kanker kolon 3
6. 4agaimana komplikasi dari kanker kolon 3'. 4agaimana penatalaksanaan terapi dari kanker kolon 3
&. 4agaimana pemeriksaan diagnostik dari kanker kolon 3
%. 4agaimana asuhan keperawatan dari kanker kolon 3
C. Tujuan
%. Untuk mengetahui definisi dari kanker kolon
. Untuk mengetahui Prognosis dan stadium dari kanker kolon
. Untuk mengetahui etiologi dari kenker kolon
*. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari kanker kolon
2. Untuk mengetahui patofisiologi dari kanker kolon
+. Untuk mengetahui 5-0 dari kanker kolon6. Untuk mengetahui komplikasi dari kanker kolon
'. Untuk mengetahui penatalaksanaan terapi dari kanker kolon
&. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik dari kanker kolon
%. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dari kanker kolon
2
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 3/28
BAB II
KONEP PEN!AKIT
A. Anat"m# $an %#s#"l"g#
%. Usus 4esar
Usus besar (intestinum mayor) merupakan saluran pencernaan
berupa usus berpenampang luas atau berdiameter besar dengan
panjangnya lebih kurang %,2%,6 meter dan penampang 22 cm. Usus
besar merupakan lanjutan dari usus halus yang tersusun seperti huruf
U terbalik dan mengelilingi usus halus yang terbentang dari alula
ileocaecalis sampai ke anus.
. 1ungsi Usus 4esar
a. #enyerap air dan elektrolit
Usus besar menyerap air dan elektrolit untuk kemudian sisa
massa membentuk massa yang semisolid atau lembek yang
disebut feses.
b. #enyimpan bahan feses sampai saat defekasi
1eses ini terdiri dari sisa makanan, seratserat selulosa selsel
epitel bakteri, bahan sisa sekresi (lambung, kelenjar intestin, hati
dan pankreas), magnesium, fosfat, dan 1e.c. $empat tinggal bakteri koli
"ebagian dari kolon berhubungan dengan fungsi pencernaan
dan sebagian lagi dengan penyimpanan. Untuk kedua fungsi ini
tidak diperlukan gerakan yang kuat, cukup dengan pergerakan
yang lemah.
. 7apisan Usus 4esar
a. 7apisan selaput lendir (mukosa)
7apisan ini tidak memiliki illi, kriptakripta dalam lebih
kurang ,2 mm, dan terletak berdekatan satu sama lain. 8ampir
seluruh permukaan epitel kripta menghasilkan mukus pelumas.
9pitel yang tinggal lainnya mempunyai tepi bersilia dari
mikroilli yang mengabsorbi air.
b. 7apisan otot melingkar (m. sirkuler)
7apisan ini berada di sebelah dalam dan berbentuk lingkaran.
c. 7apisan otot memanjang (m. longitudinal)
7apisan otot ini berkumpul menjadi pita panjang dengan
lebar % cm yang disebut teniacoli. 7apisan ini terdiri dari tenia
3
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 4/28
libera (di anterior), tenia omentalis (di posterior, lateral), dan tenia
mesacolia (diposterior dan medial).
d. 7apisan jaringan ikat (serosa)
7apisan ini merupakan jaringan ikat yang kuat yang berada di
sebelah luar.
e. "truktur Usus 4esar
%) "ekum
!antong lebar terletak pada fossa iliaka dekstra. :leum
memasuki fossa iliaka sisi kiri osteum ileosekalis. Pada
bagian bawah sekum terdapat apendiks ermiformis,
bentuknya seperti cacing dan disebut umbai cacing.
Panjangnya lebih kurang + cm. muara apendiks pada sekum
ditentukan oleh titik yaitu ; daerah antara %< bagian kanan
dan %< bagian tengah garis menghubungkan kedua spina
iliaka anterior superior (":A"). "ekum seluruhnya ditutupi
oleh peritonium agar mudah bergerak walaupun tidak
mempunyai mesenterium dan dapat diraba melalui dinding
abdomen. :leum bermuara pada sekum dan membentuk
sebuah katub yang dinamakan alula coli (4auchini).
Titik McBurney merupakan tempat proyeksi muara ileum
kedalam sekum. $itik potong tepi lateralis m. rektus
abdominus dekstra dengan garis penghubung (":A") kanan
dengan pusat sekitar sama dengan %< lateral garis monro
(garis menghubungkan ":A" dengan pusat). Pada waktu
peradangan apendiks (apendisitis), daerah ini sangat sakit
tertekan, kadangkadang perlu dibuang (apendektomi).
) !olon asendens4agian ini memanjang dari sekum ke fossa iliaka kanan
sampai ke sebelah kanan abdomen. Panjangnya % cm,
terletak dibawah abdomen sebelah kanan, dan dibawah hati
membelok kekiri. 7engkungan ini disebut fleksura hepatika
(fleksura koli dekstra) dan dilanjutkan dengan kolon
transersum.
) !olon transersum
4
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 5/28
Panjangnya lebih kurang ' cm, membujur dari kolon
asendens sampai ke kolon desendens, berada dibawah
abdomen sebelah kanan tepat belokan yang disebut fleksura
lienalis (fleksura koli sinistra), dan mempunyai mesenterium
yang melekat pada permukaan posterior tirai omentum
mayus.
*) !olon desendens
Panjangnya lebih kurang 2 cm, terletak di bawah
abdomen bagian kiri, dari atas ke bawah, dari depan fleksura
lienalis sampai di depan ileum kiri, bersambung dengan
sigmoid, dan dibelakang peritonium (retroperitonial).
2) !olon sigmoid4agian ini merupakan lanjutan dari kolon desendens.
Panjangnya * cm, terletak miring dalam rongga pelis
sebelah kiri, berbentuk huruf ", ujung bawahnya
berhubungan dengan rektum, berakhir setinggi ertebrae
sakralis *, dan kolon sigmoid ini ditunjang oleh
mesenterium yang disebut mesokolon sigmoideum.
f. =erakan Usus 4esar
%) =erakan mencampur -tot sirkuler kolon mengerut pada tiapkontraksi sekitar
,2 cm, kadangkadang dapat menyempitkan lumen dengan
sempurna. =abungan ototsirkuler dan longitudinal
menyebabkan bagian usus besar tidak terangsang
menggelembung ke luar dan merupakan kantong yang
disebut hautraktion. Dalam waktu detik, kontraksi haustral
akan bergerak dengan lambat kearah anus (dubur). 4eberapa
menit kemudian timbul kontraksi haustral kedua yang baru
didekat tempat semula, tetapi tidak pada tempat yang sama.
Dengan cara ini feses perlahanlahan didekatkan ke
permukaan dan secara progresif terjadi penyerapan air.
) =erakan mendorong
Pada kolon terjadi gerakan yang disebut mass movement ,
yaitu mendorong feses kearah anus. =erakan ini timbul
beberapa kali sehari, biasanya sesudah makan pagi. Pada
5
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 6/28
mulanya pergerakan terjadi di bagian kolon yang terserang
kemudian kolon distal tempat kontraksi kirakira cm
berkontraksi serentak sebagai satu kesatuan mendorong
bahan feses ke bagian yang lebih distal.
Mass movement dapat terjadi pada setiap bagian kolon
transersum dan kolon desendens. Apabila sejumlah feses
telah didorong ke dalam rektum maka akan timbul keinginan
untuk defekasi. Mass movement yang sangat kuat akan
mendorong feses melalui rektum dan anus keluar. 8al ini
jarang terjadi karena kontraksi tonik yang terus menerus pada
sfingter ani internus dan eksternus.
B. De&#n#s#
0arcinoma colon adalah suatu kanker yang berada di colon. !anker
colon adalah penyebab kedua kematian di Amerika "erikat setelah kanker
paruparu (A0", %&&'). Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan
karena penyakit ini sering tidak diketahui sampai tingkat yang lebih parah.
Pembedahan adalah satusatunya cara untuk mengubah kanker colon.
4atasan istilah tentang keganasan ;
%. !arsinoma yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi
permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan
seperti sel kulit, testis, oarium, kelenjar mucus, sel melanin,
payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, dan
esofagus.
. 7imfoma adalah jenis kanker yang berasal dari jaringan yang
membentuk darah, misalnya jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai
kelenjar limfe, timus, dan sumsum tulang.. !anker 7eukemia ini tidak membentuk massa tumor, tetapi
memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah
normal.
*. !anker "arkoma yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang
yang berada dipermukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel
>sel yang ditemukan diotot dan tulang.
2. !anker =lioma adalah kanker susunan syaraf, misalnya selsel glia
(jaringan penunjang) di susunan saraf pusat.
6
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 7/28
+. !anker !arsinoma in situ yaitu istilah yang digunakan untuk
menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah
tertentu sehingga masih dianggap lesi prainasif (kelainan<luka
yang belum memyebar).
.
7
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 8/28
C. Pr"gn"s#s $an ta$#um
Prognosis kanker kolon disesuaikan dengan stadium dari kanker kolon.
Penilaian stadium kanker kolon dengan menggunakan sistem $/# telah
disepakati untuk menentukan stadium kanker (American 0ancer "ociety,
&). Dibawah ini merupakan stadium patologis dari kanker kolon
dengan penilaian sistem $/#.
Pengel"m'"kan ta$#um $an Pre$#ks# Bertahan H#$u'
"tadium%
$/# 4ertahan
8idup
"etelah 2
$ahun?
$umor Primer ($) !elenjar
=etah
4ening@egional
(/)
#etastasis
auh (#)
"tadium 0arcinoma in situ
($is)
/ #
"tadium : $umor menginasi
submukosa ($%)
atau propria
muskularis ($)
/ # 6& B
"tadium :: $umor menginasi
muskularis ($)
atau organ dan
struktur jaringan
sekitar ($*)
/ # 6B
"tadium ::A $ / # +2B
"tadium ::4 $* / # 2%B
"tadium :::A $%* /% # *2B
"tadium :::4 $%* / # %2B
"tadium :C $%* /% #% 2B
8
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 9/28
"tadium pada pasien kanker kolon menurut "yamsu 8idyat (%%&6)
diantaranya;
%. "tadium : bila keberadaan selsel kanker masih sebatas pada lapisan
dinding usus besar (lapisan mukosa).
. "tadium :: terjadi saat selsel kanker sudah masuk ke jaringan otot di
bawah lapisan mukosa.
. Pada stadium ::: sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar
limfe yang banyak terdapat di sekitar usus.
*. "tadium :C terjadi saat selsel kanker sudah menyerang seluruh
kelenjar limfe atau bahkan ke organorgan lain.
!anker kolon dapat ditentukan dengan sistem $/# ($ ; $umor, / ;
!elenjar getah bening regional, # ; arak metastese).%. $ ; $umor primer
. $ ; $idak ada tumor
. $: ; :nasi hingga mukosa atau sub mukosa
*. $ ; :nasi ke dinding otot
2. $ ; $umor menembus dinding otot
+. / ; !elenjar limfa
6. / ; tidak ada metastase
'. /% ; #etastasis ke kelenjar regional unilateral
&. / ; #etastasis ke kelenjar regional bilateral
%. / ; #etastasis multipel ekstensif ke kelenjar regional
%%. # ; #etastasis jauh%. # ; $idak ada metastasis jauh
%. #: ; Ada metastasis jauh
D. Et#"l"g#
Penyebab pasti belum diketahui, tetapi bebrapa kondisi yang dikenal
sebagai sindrom poliposis adenomatosa memiliki prodisposisi lebih besar
menjadi resiko kanker kolon (Dragiich, &. "ebagai besar kanker kolon
muncul dari polip adenomatosa yang menutupi dinding sebelah dalamusus besar. "eiring waktu, pertumbuhan abnormal ini memperbesar dan
akhirnya berkembang menjadi adenokarsinoma. Dalam kondisi ini, banyak
adenomatosa mengembangkan polip di kolon, yang akhirnya
menyebabkan kanker usus besar. !anker biasanya terjadi sebelum umur *
tahun. "indrom adenomatosa poliposis cenderung berjalan dalam keluarga.
!elompok lain sindrom kanker usu besar, disebut sindrom keturunan
nonpolyposis kanker kolorektal (8/P0 hereditary /onpolyposis
0olorectal 0ancer), juga berjalan dalam keluarga. Dalam sindrom ini,
9
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 10/28
kanker kolon berkembang tanpa didahului dengan polip. "indrom
8/P00 berhubungan dengan kelainan genetik. !elainan ini telah
diidentifikasi dan orang yang beresiko dapat diidentifikasi dengan melalui
genetik. "ekali teridentifikasi sebagai pembawa gen yang abnormal,
orangorang ini memerlukan konseling dan pemeriksaan rutin untuk
mendeteksi kanker prakanker dan tumor (#unoE, &). 1aktor lain yang
beresiko tinggi untuk mengembangkan kanker kolon, meliputi halhal
berikut ;
%. !oitis ulseratif atau penyakit crohn (=lick, ).
. !anker payudara, rahim, atau oarium sekarang atau dimasa lalu
(Agrawal, ').
. -besitas telah diidentifikasi sebagai faktor resiko kanker usus besar
(=ittens, &).
*. #erokok telah dikaitkan dengan resiko yang lebih tinggi untuk kanker
usus besar.
Apakah diet memainkan peran dalam mengembangkan kanker kolon
masih diperdebatkan. !eyakinan bahwa berserat tinggi, rendah lemak
dapat membantu mencegah kanker usus besar telah diperiksa. "tudi
menunjukan bahwa melakukan olahraga dan diet kaya buahbuahan seta
sayuran dapat membantu mencegah kanker usus besar (0umimings, %&&').
Penelitian efek obat menunjukan bahwa terapi penggantian esterogen dan
-A:/" seperti aspirin dapat mengurangi resiko kanker kolorektal (0han,
).
E. Man#&estas# Kl#n#s
$andatanda 0a. 0olon tergantung pada letak tumor. $andatanda yang
biasanya terjadi adalah ;
%. Perdarahan pada rektal
. Anemia
. Perubahan feses
%. Pat"&#s#"l"g#
"ecara genetik, kanker kolon merupakan penyakit yang kompleks.
Perubahan genetik sering dikaitkan dengan perkembangan dari lesi
premalignan (adenoma) untuk adenokarsinoma inasif. @angkaian
peristiwa molekuler dan genetik yang meyebabbkann transfromasi dari
keganasan polip adenomatosa. Proses awal adalah mutasi AP0
(Adenomatosa Poliposis =en) yang pertama kali ditemukan pada indiidu
10
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 11/28
dengan keluarga adenomatosa poliposis (1AP familial adenomatosa
polyposis). Protein yang dikodekan oleh AP0 penting dalam actiasi
onkogen cmyc dan siklin D%, yang mendorong penegmbangan menjadi
fenotipe ganas (Cogelstin, %&'').
"elain mutasi, proses epigenetik seperti metilasi D/A yang
abnormal juga dapat menyebabkan penekanan gen supresor tumor atau
aktiasi dari onkogen, kondisi ini mengembangkan proses kompromi
keseimbangan genetik dan akhirnya mengarah ke transformasi maligna
(Dragoich, &).
11
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 12/28
(. )OC
H. K"m'l#kas#
!omplikasi terjadi sehubungan dengan bertambahnya pertumbuhan
pada lokasi tumor atau melalui penyebaran metastase yang termasuk ;
%. Perforasi usus besar yang disebabkan peritonitis
. Pembentukan abses
. Pembentukan fistula pada urinari bladder atau agina
4iasanya tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang
menyebabkan pendarahan. $umor tumbuh kedalam usus besar dan secara
berangsurangsur membantu usus besar dan pada akhirnya tidak bisa sama
sekali. Perluasan tumor melebihi perut dan mungkin menekan pada organ
12
!anker
payudara,
rahim, atauoarium
sekarang atau
di masa lalu
!onsumsi
makanan yang
rendah serat,
banyak lemak
dan protein
obesita
s
!olitis
ulseratif,
penyakit
kolon
#erokok 1aktor gen
Polip
adenomat
osa
Pascabedah
Perubahan intake
nutrisi
!ontak
dengan
karsinoge
nik Perubahan metaplasia
pada dinding kolonPendarahan intestinal
feses bercampur darah Kanker k"l"n
anemia
Res#k"
t#ngg#
#njur#
Peru*ahan
'er&us#
jar#ngan
!erusakan jaringan
askular lokal
:nasi jaringan dan efek
kompresi oleh tumor
:nterensi radiasi
dan kemoterapi
!ompresi saraf
lokal
:nterensi bedah
kolektomi
anoreksia @espons
psikolog /yeri dangkal
abdominal
Asupan nutrisi
tidak adekuat Ke+emasan
'emenuhun
#n&"rmas#
preoperat
if Res#k"
ket#$akse#m*angan
nutr#s# kurang $ar#
ke*utuhan
N,er#
!erusakan jaringan@espons serabut
lokal Port de entree 7uka paska bedah
Res#k" #n&eks#
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 13/28
yang berada disekitarnya (uterus, urinary bladder, dan ureter) dan
penyebab gejalagejala tersebut tertutupi oleh kanker.
I. Pemer#ksaan D#agn"st#k
%. Pemeriksaan laboratorium
/ilai hemoglobin dan hematokrit biasanya turun dengan indikasi
anemia. 8asil tes =ualac positif untuk accult blood pada feces
memperkuat perdarahan pada =: $ract. Pasien harus menghindari
daging, makanan yang mengandung peroksidase ($anaman lobak dan
=ula bit) aspirin dan itamin 0 untuk *' jam sebelum diberikan feces
spesimen. Perawat dapat menilai apakah klien pada menggunakan
obat /on steroidal anti peradangan (ibu profen) !ortikosteroid atausalicylates. !emudian perawat dapat konsul ke tim medis tentang
gambaran pengobatan lain.
#akananmakanan dan obatobatan tersebut menyebabkan
perdarahan. 4ila sebenarnya tidak ada perdarahan dan petunjuk untuk
kesalahan hasil yang positif. Dua contoh sampel feces yang terpisah
dites selama hari berturutturut, hasil yang negatif sama sekali tidak
menyampingkan kemungkinan terhadap 0a 0olon. 0arsinoma
embrionik antigen (09A) mungkin dihubungkan dengan 0a 0olon,
bagaimanapun ini juga tidak spesifik dengan penyakit dan mungkin
berhubungan dengan jinak atau ganasnya penyakit. 09A sering
menggunakan monitor untuk pengobatan yang efektif dan
mengidentifikasi kekambuhan penyakit.
. Pemeriksaan radiografi
Pemeriksaan dengan enema barium mungkin dapat memperjelas
keadaan tumor dan mengidentifikasikan letaknya. $es ini mungkin
menggambarkan adanya kebuntuan pada isi perut, dimana terjadi
pengurangan ukuran tumor pada lumen. 7uka yang kecil
kemungkinan tidak teridentifikasi dengan tes ini. 9nema barium
secara umum dilakukan setelah sigmoidoscopy dan colonoscopy.
0omputer $omografi (0$) membantu memperjelas adanya massa dan
luas dari penyakit. 0hest Fray dan lier scan mungkin dapat
menemukan tempat tempat yang jauh yang sudah metastasis.
. Pemeriksaan diagnosa lainnya
13
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 14/28
$im medis biasanya melakukan sigmoidoscopy dan colonoscopy
untuk mengidentifikasi tumor. 4iopsi massa dapat juga dilakukan
dalam prosedur tersebut.
-. Penatalaksanaan Tera'#
Pasien dengan gejala obstruksi usus diobati dengan cairan :C dan
pengisapan nasogastrik. Apabila terdapat perdarahan yang cukup
bermakna, terapi komponen darah dapat diberikan. Pengobatan tergantung
pada tahap penyakit dan komplikasi yang berhubungan. 9ndoskopi,
ultrasonografi, dan laparoskopi telah terbukti berhasil dalam penahapan
kanker kolon pada periode praoperatif.
%. "istemik kemoterapi2fluorourasil tetap menjadi rejimen kemoterapi pilihan untuk
kanker usus besar, baik dalam pengaturan ajuan dan metastasis.
Dalam % tahun terakhir, kombinasi regimen tersebut memberikan
tingkat kemanjuran dan meningkatkan perkembangan masa hidup
pada pasien dengan metastasis kanker usus besar. "elain 2
fluorourasil, fluoropyrimidines seperti capecitabine (Geloda) dan
tegafur digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan
oGaliplatin (9loGatin) dan irinotecan. 4eberapa rejimen kombinasi
standar menggunakan infus terus berkepanjangan yang mengandung
fluorourasil atau capecitabine. !etersediaan kelas baru obatobatan
dan produk biologis aktif untuk kanker kolon diharapkan dapat
menambah kelangsungan hidup untuk pasien dengan penyakit
metastasis dari % bulan pada dekade yang lalu menjadi sekitar
bulan saat ini. (!im, &).
. Ajuan (Pascaoperasi) !emoterapi$erapi standart kanker kolon stadium :: akhir dan stadium :::
diberikan kombinasi fluorourasil dan leamisole seperti dalam bentuk
leucoorin. Pendekatan ini telah diuji di beberapa uji acak yang besar
dan telah terbukti mengurangi indiidu 2 tahun risiko kanker kambuh
dan kematian oleh sekitar B. (Arkenau, ').
#eskipun informasi tentang hasil terapi ajuan dalam tahap ::
dan ::: kanker kolon terbatas, suatu kumpulan data dikumpulkan oleh
ajuvan colon cancer grup endpoint dengan fluorourasil berbasis terapi
14
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 15/28
ajuan penyakit signifikan memberikan manfaat kelangsungan hidup
karena mengurangi tingkat kekambuhan terutama dalam tahun
pertama terapi ajuan, tetapi dengan beberapa keuntungan di tahun
*. ("argent, &).
. Agen 4iologis
4eaciEumab (Aastin) adalah obat antiangiogenesis pertama
yang akan disetujui dalam praktek klinis dan indikasi pertama adalah
untuk kanker kolorektal metastatik. -bat ini merupakan antibodi
monoklonal pada faktor pertumbuhan endotel askuler (C9=1)
dengan menunjukkan perkembangan membaik dan kelangsungan
hidup secara keseluruhan ketika beaciEumab ini ditambahkan ke
kemoterapi (:17, fluorourasil ditambah irinotecan), sebuah analisi
kohort dari pasien yang lebih tua (umur +2 tahun atau lebih) dari uji
klinis acak memeriksa beaciEumab ditambah manfaat fluorourasil
berbasis kemoterapi lini pertama pengobatan kanker kolorektal
metastatik.
"tudi menyimpulkan bahwa penambahan beaciEumab untuk
kemoterapi fluorourasil secara keseluruhan memberikan perbaikan
dan kemajuan masa hidup pada pasien yang lebih tua seperti halnya
pada pasien yang lebih muda, tanpa peningkatan risiko pengobatan
pada kelompok usia yang lebih tua. (!abbinaar, &).
*. $erapi @adiasi
"ampai saat ini terapi radiasi tetap merupakan modalitas standar
untuk pasien dengan kanker rektal, peran terapi radiasi pada kanker
kolon masih terbatas. $erapi ini tidak memiliki peran dalam
pengaturan ajuan atau dalam pengaturan metastatis. $erapi ini
terbatas pada terapi paliatif, untuk metastasis di pilih sisi lain seperti
tulang metastasis. 7ebih baru dan lebih selektif cara pemberian terapi
radiasi seperti stereotactic radioterapi (CyberKnife) dan tomotherapy
saat ini sedang diselidiki dan dapat memperpanjang indikasi untuk
radioterapi dalam pengelolaan kanker usus besar di masa depan.
(Dragoich, &).
2. $erapi 4edah
Pembedahan adalah satusatunya modalitas kuratif untuk kanker
kolon (tahap ::::) dan berpotensi memberikan satusatunya pilihan
15
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 16/28
bagi pasien dengan metastasis di hati dan atau paruparu (penyakit
stadium :C). Prinsipprinsip umum untuk semua termasuk operasi
pengangkatan tumor primer dengan margin yang memadai termasuk
daerah drainase limfatik.
Untuk lesi di sekum dan kolon kanan, diindikasikan untuk
hemikolektomi kananH untuk lesi di lienalis fleksura dan kolon sebelah
kiri, hemicolectomy kiri. Pada setiap lesi pada kolon sigmoid, maka
akan dilakukan interensi sigmoid colectomy yang sesuai dengan
kondisi klinis. $otal abdominal colectomy dengan anastomosis
ileorectal mungkin diperlukan untuk pasien yang telah didiagnosis
dengan hereditary nonpolyposis colorectal cancer (8/P00),adenomatosa poliposis familiar, dan kanker metachronous di segmen
usus yang terpisah atau kondisi keganasan usus akut dengan status
tidak diketahui pada bagian proksimal usus. (Dragoich, &).
16
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 17/28
BAB III
AUHAN KEPERA)ATAN
A. Pengkaj#an
%. :dentitas
0a. 0olon pada klien diperoleh perawat berdasarkan usia (!anker
biasanya terjadi sebelum umur * tahun), jenis kelamin (sebagian
besar klien dengan kanker kolon mempunyai frekuensi yang sama
antara lakilaki dan perempuan).
. !eluhan utama
!lien biasanya merasa perutnya terasa penuh, nyeri atau berat badan
menurun.. @iwayat penyakit sekarang
Pada pengkajian riwayat penyakit sekarang, akan didapatkan
perubahan kebiasaan defekasi dan pasase darah dalam feses. =ejala
dapat juga mencakup anemia, anoreksia, penurunan berat badan, dan
keletihan.
*. @iwayat penyakit dahulu
Pernahkah pasien mengalami penyakit ini sebelumnya
2. @iwayat penyakit keluarga
Adakah anggota keluarga pasien yang mempunyai penyakit menurunataupun menular
+. Pemeriksaan fisik
a) #onitor ital sign
%) $D ; 4iasanya klien mengalami anemia
) 44 ; 4erat badan klien turun
b) 9liminasi
@iwayat feses berdarah atau terdapat lendir dalam feses (feses
seperti pensil).
c) 8ead to toe
%) !epala ; @ambut mudah patah saat dicabut) #ata ; mata klien secara umum normal, bentuk simetris,
konjungtia tampak anemis, sklera tidak ikterik
) #ulut ; 4ibir klien kering, tidak stomatitis, dan sianosis.
*) Abdomen
a) Auskultasi ; bising usus I2 G<menit
b) Palpasi ; teraba massa, perforasi pada karakteristik kolon
dengan distensi abdominal dan nyeri.
c) Perkusi ; pada klien dengan kanker kolon mengalami
konstipasi
17
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 18/28
6. Pemeriksaan Penunjang
a. 4arium enema menunjukkan pertumbuhan abnormal pada kolon
b. "igmoidoskopi dengan biopsi dan sitologi memberikan gambaran
lebih nyata dari sel kanker
c. !adar besi serum rendah, menggambarkan anemia disebabkan
oleh perdarahan
d. 8emoglobin dan hematokrit rendah yang disebabkan oleh
perdarahan
e. feses positif terhadap darah
f. Alkalin fosfat dapat meningkat, menunjukkan metastase pada
hepar atau tulang
B. D#agn"sa Ke'eraatan
%. /yeri b.d. kerusakan integritas jaringan, respons pembedahan.. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen
seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen<nutrient ke sel.
. @esiko tinggi injuri b.d. anemia, pascaprosedur bedah kolektomi.
*. @esiko tinggi infeksi b.d. adanya port de entre luka pascabedah.
2. @isiko $inggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. intake
makanan yang kurang adekuat.
+. !ecemasan b.d. prognosis penyakit, misinterprentasi informasi.
18
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 19/28
C. Inter/ens# $an ras#"nal
0. N,er# *.$. #r#tas# #ntest#nal1 res'"n 'em*e$ahan
$ujuan ; dalam waktu G * jam pacabedah nyeri berkurang
!riteria hasil ;
• secara subjektif pernyataan nyeri berkurang atau teradaptasi
• "kala nyeri %
• 5ajah pasien rileks
Inter/ens# Ras#"nal
elaskan dan bantu pasien dengan
tindakan pereda nyeri
nonfarmakologi dan noninasif
Pendekatan dengan menggunakan
relaksasi dan nonfarmakologi lainnya
telah menunjukkan keefektifan dalammengurangi nyeri
7akukan managemen nyeri
keperawatan, meliputi ;
− !aji nyeri dengan pendekatan
PJ@"$
Pendekatan PJ@"$ dapat secara
komprehensif menggali kondisi nyeri
pasien.
Atur posisi fisiologis Pengaturan posisi semifowler dapat
membantu merelaksasi otototot
abdomen pascabedah sehingga dapat
menurunkan stimulus nyeri dari luka
pascabedah
Ajarkan teknik relaksasi pernapasan
dalam pada saat nyeri muncul
#eningkatkan intake oksigen sehingga
akan menurunkan nyeri sekunder dari
penurunan oksigen lokal
Ajarkan teknik distraksi pada saat
nyeri
Distraksi (pengalihan perhatian) dapat
menurunkan stimulus internal
!olaborasi dengan tim medis untuk
pemberian ; analgesik
Analgesik diberikan untuk membantu
menghambat stimulus nyeri ke pusat
persepsi nyeri di korteks serebri
sehingga nyeri dapat berkurang.
2. Peru*ahan 'er&us# jar#ngan *erhu*ungan $engan 'enurunan
k"m'"nen seluler ,ang $#'erlukan untuk 'eng#r#man "ks#gen3nutr#ent
19
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 20/28
ke sel.
$ujuan ; peningkatan perfusi jaringan
!riteria hasil ; menunjukkan perfusi adekuat, misalnya tanda ital stabil.
:nterensi @asional
Awasi tanda ital kaji pengisian
kapiler, warna kulit<membrane
mukosa, dasar kuku.
memberikan informasi tentang
derajat<keadekuatan perfusi jaringan dan
membantu menetukan kebutuhan
interensi.
$inggikan kepala tempat tidur
sesuai toleransi.
meningkatkan ekspansi paru dan
memaksimalkan oksigenasi untuk
kebutuhan seluler. 0atatan ;
kontraindikasi bila ada hipotensi
Awasi upaya pernapasan H
auskultasi bunyi napas perhatikan
bunyi adentisius.
dispnea, gemericik menununjukkan
gangguan jantung karena regangan
jantung lama<peningkatan kompensasi
curah jantung.
"elidiki keluhan nyeri
dada<palpitasi.
iskemia seluler mempengaruhi jaringan
miokardial< potensial risiko infark.
!olaborasi pengawasan
hasil pemeriksaan laboraturium.
4erikan sel darah merah
lengkap<packed produk darah
sesuai indikasi.
mengidentifikasi defisiensi dan
kebutuhan pengobatan <respons terhadap
terapi.
4. Res#k" #njur# *.$. 'as+a5'r"se$ur reseks# k"l"n
$ujuan ; dalam waktu G* jam pascainterensi reseksi colon, pasien tidak
mengalami injuri.
!riteria ealuasi ;
• $$C dalam batas normal ; $D (%<' mm8g), /adi (+% G<menit),
@@ (%+* G<menit), "uhu (+,6,2 o0)
• !ondisi kepatenan selang dada optimal.
• $idak terjadi infeksi pada insisi.
Inter/ens# Ras#"nal
20
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 21/28
!aji faktorfaktor yang
meningkatkan resiko injuri.
Pascabedah pasien akan terdapat drain
pada tubuh pasien. keperawatan kritis
diperlukan agar pengkajian ital dapat
sistematis dilakukan.
#onitor adanya komplikasi
pascabedah.
Perawat memonitor adanya komplikasi
pascabedah seperti kebocoran dari sisi
anastomosis, prolaps stoma, perforasi,
retraksi stroma, impaksi fekal, dan iritasi
kulit, serta koplikasi paru yang
dihubungkan dengan bedah abdomen.
Abdomen dipantau tehadap kembalinya peristaltik dan kaji karakteristik feses.
Pertahankan sitem hemodinamik
yang optimal.
Pasien akan mendapat cairan intraena
sebagai pemeliharaan status
hemodinamik.
#onitor kondisi selang
nasogastrik.
"ecara umum pasien pascaesofagoktomi
akan terpasang selang nasogastrik.
Perawat berusaha untuk tidak mengubah
posisi, mangangkat, mamanipulasi, atau
mengirigasi selang kecuali memang
diperlukan untuk terapi.
!olaborasi untuk pemberian
antibiotik pascabedah.
Antibiotik menurunkan resiko infeksi
yang akan menimbulkan reaksi inflamasi
lokal dan dapat memperlambat
penyembuhan pascafunduplikasi
lambung.
6. R#s#k" t#ngg# #n&eks# *.$ a$an,a port de entree $ar# luka 'em*e$ahan
$ujuan ; dalam waktu G* jam tidak terjadi infeksi, terjadi perbaikan pada
integritas jaringan lunak.
!riteria 8asil ;
− ahitan dilepas pada hari ke% tanpa adanya tandatanda infeksi dan
peradangan pada area luka pembedahan.
− 7eukosit dalam batas normal
21
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 22/28
− $$C dalam batas normal
Inter/ens# Ras#"nal
!aji jenis pembedahan, hari
pembedahan, dan apakah adanyaorder khusus dari tim dokter
bedah dalam melakukan
perawatan luka
#engidentifikasi kemajuan atau
penyimpangan dari tujuan yangdiharapkan
4uat kondisi balutan dalam
keadaan bersih dan kering
!ondisi bersih dan kering akan
menghindari kontaminasi komensal.
7akukan perawatan luka ;
• 7akukan perawatan luka
steril pada hari ke dua
pascabedah dan diulang
setiap hari sekali pada luka
abdomen
• 7akukan perawatan luka
pada sekitar drain
• Perawatan luka sebaiknya tidak setiap
hari untuk menurunkan kontak
tindakan dengan luka yang dalam
kondisi steril sehingga mencegah
kontaminasi kuman ke luka bedah
• Drain pascabedah merupakan material
yang menjadi jalan masuk kuman.
Perawat melakukan perawatan luka
setiap hari atau disesuaikan dengan
kondisi pembalut drain, apabila kotor
maka harus diganti.
4ersihkan luka dan drainase
dengan cairan antiseptik jenis
iodine proidum dengan cara
s!abbing dari arah dalam ke luar
Pembersihan debris (sisa fagositosis,
jaringan mati) dan kuman sekitar luka
dengan mengoptimalkan kelebihan dari
iodine proidum sebagai antiseptik dan
dengan arah dari dalam ke luar sehingga
dapat mencegah kontaminasi kuman ke
jaringan luka
4ersihkan bekas sisa iodine
proidum dengan alkohol 6B
atau normal salin dengan cara
swabbing dari arah dalam ke luar
Antiseptik iodine proidum mempunyai
kelemahan dalam menurunkan proses
epitelisasi jaringan sehingga
memperlambat pertumbuhan luka, maka
harus dibersihkan dengan alkohol atau
normal salin.
22
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 23/28
$utup luka dengan kasa steril dan
tutup dengan plaster adhesif yang
menyeluruh menutupi kasa
Penutupan secara menyeluruh dapat
menghindari kontaminasi dari benda atau
udara yang bersentuhan dengan luka
bedah.
!olaborasi penggunaan antibiotik Antibiotik injeksi diberikan selama tiga
hari pascabedah yang kemudian di
lanjutkan antibiotik oral sampai jahitan
dilepas. Peran perawat mengkaji adanya
reaksi dan riwayat alergi antibiotik, serta
memberikan antibiotik sesuai pesanan
dokter.
7. R#s#k" T#ngg# nutr#s# kurang $ar# ke*utuhan tu*uh *.$. #ntake
makanan ,ang kurang a$ekuat
$ujuan ; setelah G* jam pada pasien nonbedah dan setelah 6G* jam
pascabedah, intake nutrisi dapat optimal dilaksanakan
!riteria hasil ;
− $erjadi penurunan gejala refluks esofagus, meliputi ; odinofagia
bekurang, pirosis berkurang− 4erat badan pada hari ke6 pascabedah meningkat minimal ,2 kg
Inter/ens# Ras#"nal
/onbedah ;
%. Anjurkan pasien makan dengan
perlahan dan mengunyah
makanan dengan saksama
. "ajikan makanan dengan cara
yang menarik
. 1asilitasi pasien memperoleh
diet biasa dengan kandungan
serat tinggi
*. Pantau intake dan output,
anjurkan untuk timbang berat
badan secara periodik.
%. #akanan dapat lewat dengan
mudah ke lambung
. #embantu merangsang nafsu
makan
. !andungan serat tinggi dapat
membentuk massa feses yang
optimal dan menurunkan kondisi
dierkulosis menjadi diertikulitis.
!omponen buahbuahan dan
sayuran dapat meningkatkan
asupan tinggi serat.
*. 4erguna dalam mengukur
keefektifan nutrisi dan dukungan
23
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 24/28
cairan
Pembedahan ;
%. 4erikan diet prabedah
. !aji kondisi dan toleransi
gastrointestinal pascareseksi
kolon
. 7akukan perawatan mulut
*. !olaborasi dengan ahli giEi
jenis nutrisi yang akan
digunakan pasien
%. Diet tinggi kalori, rendah residu
biasanya diberikan selama
beberapa hari sebelum
pembedahan, bila waktu dan
kondisi pasien memungkinkan.
Apabila tidak terdapat situasi
kedaruratan, tindakan praoperatif
dilakukan serupa dengan
pembedahan abdomen umumnya.. Parameter penting adalah dengan
melakukan auskultasi bising usus.
Apabila didapatkan bising usus
artinya fungsi gastrointestinal
sudah pulih pascaanestesi umum.
!embalinya diet ke pola normal
berlangsung sangat cepat
sedikitnya l cairan<hari
dianjurkan.
. :nterensi ini untuk menurunkan
risiko infeksi oral
*. Ahli giEi harus terlibat dalam
penentuan komposisi dan jenis
makanan yang akan diberikan
sesuai dengan kebutuhan indiidu.
8. Ke+emasan *.$. 'r"gn"s#s 'en,ak#t1 m#s#nter'rentas# #n&"rmas#.
$ujuan; dalam waktu % G * jam pasien secara subjectif melaporkan rasa
cemas berkurang.
!riteria ealuasi;
pasien mampu mengungkapkan perasaannya kepada perawat.
pasien dapat mendemonstrasikan keterampilan pemecahan masalahnya dan
perubahan koping yang digunakan sesuai situasi yang dihadapi.
24
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 25/28
pasien dapat mencatat penurunan kecemasan < ketakutan di bawah standart.
pasien dapat rileks dan tidur < istirahat yang baik.
:nterensi @asional
monitor respons fisik, seperti;kelemahan, perubahan tanda
tanda ital, gerekan yang
berulangulang, serta catat
kesesuaian respons erbal dan
nonerbal selama komunikasi.
digunakan dalam mengealuasiderajat<tingkat kesadaran<konsentrasi,
khususnya ketika melakukan komunikasi
erbal. Pada kondisi klinik, pasien
biasanya merasa sedih akibat diagnosis
penyakit dan rencana pembedahan.
Pasien yang menjalani pembedahan
untuk kolostomi sementara dapat
mengekspresikan rasa takut dan masalah
yang serupa dengan indiidu yang
memiliki stoma permanen.
Anjurkan pasien dan keluarga
untuk mengungkapkan dan
mengekspresikan rasa takutnya.
memberikan kesempatan untuk
berkonsentrasi, kejelasan dari rasa takut,
dn mengurangi cemas yang berlebihan.
beri dukungan prabedah. hubungan emosional yang baik antara perawat dan psien akan mempengaruhi
penerimaan pasien dengan pembedahan.
Aktif mendengar kekhawatiran dan
keprehatinan pasienn adalah bagian
penting dari ealuasi praoperatif.
4antu pasien meningkatkan citra
tubuh dan beri kesempatan pasien
mengungkapkan perasaannya.
perubahan yang terjadi pada citra tubuh
dan gaya hidup sering sangat
mengganggu, oleh karena itu pasien
memerlukan dukungan empatis mencoba
menyesuaikannya. -leh karena stoma
ditempatkan pada abdomen, pasien dapat
berpikir bahwa setiap orang akan melihat
ostomi. Perawat dapat membantu
mengurangi ketakutan ini dengan
memberikan informasi aktual tentang
25
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 26/28
prosedur dengan pembedahan dan
pembentukan, serta penatalaksanaan
ostomi. Apabila pasien menghendaki,
diagram, foto, dan slat dapat digunakan
untuk menjalankan dan memperjelas.
Pasien juga dapat mengalami stres
emosional, perawat perlu mengulang
beberapa informasi. 4erikan kesempatan
pada pasien untuk mengajukan
pertanyaan.
berikan priasi untuk pasien danorang terdekat.
memberikan waktu untuk mengekspresikan perasaan,
menghilangkan cemas dan perilaku
adaptasi. Adanya keluarga dan teman
teman yang dipilih pasien melayani
aktiitas dan pengalihan (minyasalnya
membaca) akan menurunkan perasaan
terisolasi
kolaborasi; berikan anticemas
sesuai indikasi contohnya
diaEepam.
meningkatkan relaksasi dan menurunkan
kecemasan.
26
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 27/28
BAB 9
PENUTUP
A. Kes#m'ulan
!anker colon adalah suatu kanker yang berada di colon. !anker colon
adalah penyebab kedua kematian di Amerika "erikat setelah kanker paru
paru (A0", %&&'). Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan karena
penyakit ini sering tidak diketahui sampai tingkat yang lebih parah.
Pembedahan adalah satusatunya cara untuk mengubah kanker colon.
1aktor lain yang beresiko tinggi untuk mengembangkan kanker
kolon, meliputi halhal berikut ;
%. !oitis ulseratif atau penyakit crohn (=lick, ).
. !anker payudara, rahim, atau oarium sekarang atau dimasa lalu
(Agrawal, ').
. -besitas telah diidentifikasi sebagai faktor resiko kanker usus besar
(=ittens, &).
*. #erokok telah dikaitkan dengan resiko yang lebih tinggi untuk kanker
usus besar.
B. aran
Demikianlah makalah ini kami buat untuk meningkatkan pemahaman
dan pengetahuan kita tentang asuhan keperawatan klien dengan !anker
kolon. !ami selaku penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. -leh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca agar makalah selanjutnya dapat lebih baik
lagi.
DA%TAR PUTAKA
27
7/21/2019 BAB Idffdhgfgjfh
http://slidepdf.com/reader/full/bab-idffdhgfgjfh 28/28
#uttaKin, Arif dan !umala "ari. %. "angguan "astrointestinal# $plikasi
$suhan Kepera!atan Medikal Bedah% akarta; "alemba #edika.
Padila. %. Kepera!atan Medikal Bedah. Logyakarta; /uha #edika.
9ngram, 4arbara. %&&'. &encana $suhan Kepera!atan Medikal Bedah.
akarta; 4uku !edokteran 9=0.
"yaifuddin. . 'truktur dan Komponen Tubuh Manusia. akarta; 5idya
#edika.