bab i - arifin22an.files.wordpress.com file · web viewprof. dr. budiono, m.ec wakil presiden...

37

Upload: vuongcong

Post on 12-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum
Page 2: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum
Page 3: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum
Page 4: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

Sekretariat pemerintah propinsi

Page 5: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

Dinas kesehatan kabupaten

Page 6: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

SKPD Kabupaten

Page 7: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN

Page 8: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

Kantor kecamatan

Page 9: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

BKD Kabupaten

Page 10: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum
Page 11: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum
Page 12: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum
Page 13: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

Lembaga pemerintah nonkementerianDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBelum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari Lembaga pemerintah nonkementerian (dahulu lembaga pemerintah nondepartemen, disingkat LPND) adalah lembaga negara di Indonesia yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari presiden. Kepala LPND berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden melalui menteri atau pejabat setingkat menteri yang mengoordinasikan.[1]

[ sunting ] Daftar 1. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dikepalai oleh M.Asichin.

2. Badan Intelijen Negara (BIN), dikepalai oleh Jenderal Polisi (Purn.) Sutanto.

3. Badan Kepegawaian Negara (BKN), dikepalai oleh Prapto Hadi.

Page 14: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

4. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dikepalai oleh Sugiri Syarief.

5. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dikepalai oleh Gita Wirjawan.

6. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)

7. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dikepalai oleh Dr.Ir. Sri B. Harjono.

8. Badan Narkotika Nasional (BNN)

9. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dikepalai oleh Syamsul Ma'arif.

10. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)

11. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), dikepalai oleh Jumhur Hidayat.

12. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dikepalai oleh Dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib.

13. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), dikepalai oleh A. S. Natio Lasman.

14. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

15. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

16. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dikepalai oleh Armida Alisjahbana.

17. Badan Pertanahan Nasional (BPN), dikepalai oleh Joyo Winoto.

18. Badan Pusat Statistik (BPS), dikepalai oleh Rusman Heriawan.

19. Badan SAR Nasional (Basarnas), dikepalai oleh Marsekal Madya TNI Ida Bagus Sanubari.

20. Badan Standardisasi Nasional (BSN), dikepalai oleh Dr. Bambang Setiadi.

21. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dikepalai oleh Dr. Hudi Hastowo.

22. Lembaga Administrasi Negara (LAN), dikepalai oleh Asmawi Riawansyah.

23. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dikepalai oleh Umar Anggara Jenie.

24. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), dipimpin oleh Gubernur Muladi.

25. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

26. Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg),dikepalai oleh Mayjen.Wirjono Budiharso.

27. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusna

Page 15: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

Kabinet Indonesia Bersatu II Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dilantik menjadi Presiden RI untuk periode kedua, 2009 - 2014, pada 20 Oktober 2009. Bersama Wakil Presiden Boediono, Presiden SBY diambil sumpahnya dalam Sidang Paripurna MPR-RI. Sehari kemudian, 21 Oktober 2009, Presiden SBY mengumumkan daftar anggota kabinet baru yang dinamai `Kabinet Indonesia Bersatu II`. Sesuai ketentuan UU No.39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, jumlah kementerian tetap 34, terdiri atas 3 (tiga) Menteri Koordinator dan seorang Sekretaris Negara, 20 (duapuluh) menteri yang memimpin departemen, dan 10 (sepuluh) menteri negara.

Berikut susunan Kabinet Indonesia Bersatu II selengkapnya:

 

Dr. H. Susilo Bambang YudhoyonoPresiden Republik Indonesia

www.presidensby.info 

Prof. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia

www.setwapres.go.id     

Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto

Menteri KoordinatorPolitik, Hukum dan Keamanan

www.polkam.go.id 

Ir. Hatta RajasaMenteri Koordinator

Perekonomianwww.ekon.go.id

Dr. H.R. Agung LaksonoMenteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat

www.menkokesra.go.id

  

Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi

Menteri Sekretaris Negarawww.setneg.ri.go.id

Gamawan Fauzi SH,MSMenteri Dalam Negeriwww.depdagri.go.id

     

Page 16: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil,

B.ScMenteri Luar Negeri

www.deplu.go.id

Laksamana Madya (Purn.) Freddy Numberi

Menteri Perhubunganwww.dephub.go.id

Prof.Dr.Ir. Muhammad NuhMenteri Pendidikan Nasional

www.depdiknas.go.id

     

Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro

Menteri Pertahananwww.dephan.go.id

Ir.Mohamad Suleman Hidayat

Menteri Perindustrianwww.dprin.go.id

Dr.H. Salim Segaf Al-JufrieMenteri Sosial

www.depsos.go.id

     

Patrialis Akbar,SHMenteri Hukum dan HAM

www.depkehham.go.id

Dr. Mari E. PangestuMenteri Perdagangan

www.depdag.go.id

Drs. H. Suryadharma AliMenteri Agama

www.depag.go.id

     

Ir. H. Tifatul SembiringMenteri Komunikasi dan

Informatikawww.depkominfo.go.id

Ir. H. Suswono, MMAMenteri Pertanianwww.deptan.go.id

Ir. Jero Wacik SEMenteri Kebudayaan dan

Pariwisatawww.budpar.go.id

     

Page 17: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

Hendarman Supandji, SHJaksa Agung

www.kejaksaan.go.id

Zulkifli Hasan, SE, MMMenteri Kehutananwww.dephut.go.id

Prof.Dr.Ir. H. Gusti Muhammad Hatta

Menteri Negara Lingkungan Hidup

www.menlh.go.id     

Agus D.W. MartowardojoMenteri Keuangan www.depkeu.go.id

Dr.Darwin Zahedy SalehMenteri Energi dan Sumber

Daya Mineralwww.esdm.go.id

Linda Amalia Sari, SipMenteri Negara Pemberdayaan

Perempuanwww.menegpp.go.id

     

Dr. dr. Endang Rahayu Sedyaningsih

Menteri Kesehatanwww.depkes.go.id

Dr. Ir.Fadel MuhammadMenteri Kelautan dan

Perikananwww.dkp.go.id

EE Mangindaan, SipMenteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara

www.menpan.go.id

     

Ir. H. Ahmad Helmy Faishal Zaini

Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal

www.kemenegpdt.go.id

Drs H. A. Muhaimin Iskandar, MSi

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

www.nakertrans.go.id

Suharso Manoarfa,MAMenteri Negara Perumahan

Rakyat www.kemenpera.go.id

     

Page 18: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

Dr. Syariefuddin HasanMenteri Negara Koperasi dan

UKMwww.depkop.go.id

Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE

Menteri Pekerjaan Umumwww.pu.go.id

Dr. Andi Alfian Mallarangeng

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga

     

Dr. Ir. Musfata AbubakarMenteri Negara Badan Usaha

Milik Negarawww.bumn-ri.com

Prof. Dr. Armida Alisjahbana

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala BAPPENASwww.bappenas.go.id

Drs.H. Suharna Surapranata, MT

Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala BPPT

www.ristek.go.id

Page 19: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

Susunan Kabinet Indonesia Bersatu jilid 2 Posted by: pandupandan on: October 22, 2009 • In:N ew s • Comment! Usai sudah rangkaian audisi yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)untuk menyaring para pembantunya. Berikut ini adalah susunan Kabinet Indonesia Bersatu IIbaru tersebut.MENTERI KOORDINATOR 1. Menko Politik Hukum dan Keamanan : Marsekal (Purn) Djoko Suyanto2. Menko Perekonomian : Hatta Rajasa3. Menko Kesra : R Agung Laksono4. Sekretaris Negara : Sudi SilalahiMENTERI DEPARTEMEN 1. Menteri Dalam Negeri : Gamawan Fauzi2. Menteri Luar Negeri : Marty Natalegawa3. Menteri Pertahanan : Purnomo Yusgiantoro4. Menteri Hukum dan HAM : Patrialis Akbar5. Menteri Keuangan : Sri Mulyani6. Menteri ESDM: Darwin Saleh7. Menteri Perindustrian : MS Hidayat8. Menteri Perdagangan : Mari E. Pangestu9. Menteri Pertanian : Suswono10. Menteri Kehutanan : Zulkifli Hasan11. Menteri Perhubungan : Freddy Numberi12. Menteri Kelautan dan Perikanan : Fadel Muhammad13. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Muhaimin Iskandar14. Menteri Pekerjaan Umum : Djoko Kirmanto15. Menteri Kesehatan : Endang Rahayu Setianingsih16. Menteri Pendidikan Nasional : Mohammad Nuh17. Menteri Sosial : Salim Segaf Al Jufri

18. Menteri Agama : Suryadharma Ali19. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata : Jero Wacik20. Menteri Komunikasi dan Informasi : Tifatul SembiringMENTERI NEGARA

Page 20: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

1. Menteri Riset dan Teknologi : Suharna Suryapranata2. Menteri Koperasi dan UKM : Syarifudin Hasan3. Menteri Lingkungan Hidup : Gusti Muhammad Hatta4. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Amalia Sari5. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara : E.E Mangindaan6. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal : Ahmad Helmy Faishal Zaini7. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional : Armida Alisjahbana8. Menteri BUMN : Mustafa Abubakar9. Menteri Pemuda dan Olahraga : Andi Alfian Mallarangeng10. Menteri Perumahan Rakyat : Suharso ManoarfaPEJABAT SETINGKAT MENTERI 1. Kepala BIN: Jenderal (Purn) Sutanto2. Kepala BKPM: Gita Wirjawan3. Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan Pengedalian Pembangunan: KuntoroMangkusubroto

Ini saya posting tulisannya Dorothy L. Nolte tentang pendidikan untuk anak-anak.

Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi anda semua :

Jika anak-anak hidup dengan kritikan, mereka belajar untuk mengutuk.Jika anak-anak hidup dengan permusuhan, mereka belajar untuk melawan.Jika anak-anak hidup dengan rasa takut, mereka belajar untuk menjadi memprihatinkan.Jika anak-anak hidup dengan belas kasihan, mereka belajar untuk merasa menyesal sendiri.Jika anak-anak hidup dengan olokan, mereka belajar untuk merasa malu.Jika anak-anak hidup dengan kecemburuan, mereka belajar untuk merasa iri hati.Jika anak-anak hidup dengan rasa malu, mereka belajar untuk merasa bersalah.Jika anak-anak hidup dengan semangat, mereka belajar percaya diri.Jika anak-anak hidup dengan toleransi, mereka belajar kesabaran.Jika anak-anak hidup dengan pujian, mereka belajar apresiasi.Jika anak-anak hidup dengan penerimaan, mereka belajar untuk cinta.

Page 21: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

Jika anak-anak hidup dengan persetujuan, mereka belajar seperti itu sendiri.Jika anak-anak hidup dengan pengakuan, mereka belajar bagus untuk memiliki tujuan.Jika anak-anak hidup dengan berbagi, mereka belajar kedermawanan.Jika anak-anak hidup dengan kejujuran, mereka belajar sebenarnya.Jika anak-anak hidup dengan keadilan, mereka belajar keadilan.Jika anak-anak hidup dengan baik-baik, mereka belajar menghargai.Jika anak-anak hidup dengan keamanan, mereka belajar untuk memiliki iman dalam diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.Jika anak-anak hidup dengan keramahan, mereka belajar di dunia adalah tempat yang bagus untuk hidup.

oleh Dorothy Law Nolte (1924 – 2005)

Pemilu merupakan kependekan dari kata Pemilihan Umum. Disini, kita akan membahas mengenai Pemilu Legislatif, yaitu Pemilu untuk memilih anggota DPR/DPRD Propinsi/DPRD Kabupaten-Kota. Pemilu akan dilaksanakan pada tanggal 9 April 2009 nanti. Jumlah Partai Politik (ParPol) yang akan mengikuti Pemilu nanti berjumlah 38 Parpol.

Pembagian Jumlah Kursi* DPRD Propinsi, yakni :- Penduduk < 1Jt = 35 Kursi- Penduduk 1 - 3Jt = 45 Kursi- Penduduk 3 - 5Jt = 55 Kursi- Penduduk 5 - 7Jt = 65 Kursi- Penduduk 7 - 9Jt = 75 Kursi- Penduduk 9 - 11Jt = 85 Kursi- Penduduk > 11Jt = 100 Kursi

*DPRD Kabupaten-Kota, yakni :- Penduduk < 100Ribu = 20 Kursi- Penduduk 100 - 200Ribu = 25 Kursi- Penduduk 200 - 300Ribu = 30 Kursi- Penduduk 300 - 400Ribu = 35 Kursi- Penduduk 400 - 500Ribu = 40 Kursi- Penduduk 500 - 1Jt = 45 Kursi- Penduduk > 1Jt = 50 Kursi

Syarat-syarat pencalonan DPR/DPRD Propinsi dan Kabupaten-Kota1. Menjadi Anggota ParPol dan dicalonkan oleh ParPol2. Berusia minimal 21 tahun3. Bukan anggota TNI/Polri/PNS aktif/Pengurus BUMN-BUMD4. Minimal Pendidikan SMU

Page 22: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

KampanyeKampanye dilaksanakan selama 9 bulan dan berakhir 3 hari sebelum hari pemungutan suara.Dapat dibedakan atas dua, yaitu :- Kampanye Formal, yaitu Kampanye yang diatur oleh KPU. Baik massanya, tempatnya, jumlah bendera, dimana, dan lain-lain.- Kampanye Informal, yaitu Kampanye yang tidak diatur oleh KPU, contoh yang dilakukan partisipan ataupun individu.

Model dalam melaksanakan Kampanye terbagi atas dua, yaitu :- Kampanye tertutup, yaitu Kampanye yang dilaksanakan dalam ruang tertutup dengan peserta yang dibatasi jumlah maksimalnya.- Kampanye terbuka, yaitu Kampanye yang dilaksanakan ditempat umum dan tanpa batasan jumlah peserta yang dilaksanakan 21 hari dan berakhir 3 hari sebelum hari H Pemilu.

Dalam Kampanye dilarang untuk melibatkan seluruh Pejabat Negara kecuali Presiden/Wakil Presiden, Kepala/Wakil Kepala Daerah dan menteri, selain itu, Politik Uang pun dilarang pemakaiannya dalam pelaksanaan Kampanye.

Pemungutan SuaraPemungutan Suara Legislatif dilaksanakan secara serentak di Indonesia.Maksimal pemilih per-TPS adalah 500 orang.Tata cara pemilihan adalah pemberian tanda satu kali pada kolom nama partai atai kolom nomor calon atau kolom nama calon, dan dilarang membubuhkan tulisan atau catatan dalam surat suara, maka surat suara akan dinyatakan batal.

PemilihOrang yang memiliki hak pilih dalam Pemilu merupakan Warga Negara Indonesia yang pada waktu pendaftaran pemilih, sudah genap berusia 17 tahun atau sudah kawin terlebih dahulu (diatur dalam UU No. 4 Tahun 1975 Bab 1 Pasal 9). Dalam Bahasa Belanda, Pemilih disebut "Kiezer" dan dalam Bahasa Inggris disebut "Voter" atau "Elector".Hak Pemilih tidak dapat dibeli ataupun dipaksakan oleh Pihak lain, bersifat bebas dan dipakai sesuai kata Hati Nurani.

KPU Tetapkan Hasil Pemilu Legislatif 2009May 10, 2009 by pemiluindonesia.com 

Page 23: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

Komisi Pemilihan Umum

Setelah 14 hari (26 April 2009 – 9 Mei 2009) melaksanakan rekapitulasi penghitungan suara secara nasional, akhirnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 pada Sabtu Malam (9/5).

Pada rapat pleno terbuka yang dipimpin Ketua KPU A. Hafiz Anshary dan dihadiri semua anggota KPU, Ketua dan anggota Bawaslu, dan saksi serta perwakilan peserta Pemilu 2009, KPU menetapkan perolehan suara 38 partai politik nasional dan perolehan suara calon anggota DPD.

Ketua KPU A. Hafiz Anshary membacakan satu persatu perolehan suara sah partai politik peserta Pemilu 2009. Total suara sah untuk Pemilu Anggota DPR yang berasal dari 33 Provinsi (77 daerah pemilihan) adalah sebanyak 104.099.785. (untuk detail perolehan klik di sini Hasil Perolehan Suara Parpol Peserta Pemilu 2009).

Setelah membacakan perolehan suara partai Politik Peserta Pemilu 2009, secara bergantian anggota KPU membacakan perolehan suara calon anggota DPD di 33 Provinsi.

Dari 38 partai politik nasional, hanya 9 partai yang memenuhi ambang batas perolehan suara 2,5 persen. Sementara 29 partai lainnya harus tersingkir.

Berikut perolehan 9 partai politik tersebut secara lengkap.

* Partai Demokrat    21.703.137 suara (20,85%)* Partai Golkar         15.037.757 suara (14,45%)* PDI P                     14.600.091 suara (14,03%)* PKS                        8.206.955 suara (7,88%)* PAN                        6.254.580 suara (6,01%)* PPP                        5.533.214 suara (5,32%)* PKB                        5.146.122 suara (4,94%)* Gerindra                4.646.406 suara (4,46%)* Hanura                  3.922.870 suara (3,77 %)

Total Suara Sah Nasional : 104.099.785 suara. (ful)

Berikut adalah hasil Pemilu Anggota DPR 2009, masing-masing untuk perolehan suara dan jumlah kursi di DPR.[11][10]

No. Partai Jumlah suara Persentase suara

Jumlah kursi

Persentase kursi

Status PT*

1 Partai Hati Nurani Rakyat 3.922.870 3,77% 17 3,03% Lolos

2 Partai Karya Peduli Bangsa 1.461.182 1,40% 0 0,00% Tidak lolos

3 Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia 745.625 0,72% 0 0,00% Tidak

lolos

4 Partai Peduli Rakyat Nasional 1.260.794 1,21% 0 0,00% Tidak lolos

5 Partai Gerakan Indonesia Raya 4.646.406 4,46% 26 4,64% Lolos

6 Partai Barisan Nasional 761.086 0,73% 0 0,00% Tidak lolos

7 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 934.892 0,90% 0 0,00% Tidak

lolos

Page 24: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

8 Partai Keadilan Sejahtera 8.206.955 7,88% 57 10,18% Lolos9 Partai Amanat Nasional 6.254.580 6,01% 46 8,21% Lolos

10 Partai Perjuangan Indonesia Baru 197.371 0,19% 0 0,00% Tidak

lolos

11 Partai Kedaulatan 437.121 0,42% 0 0,00% Tidak lolos

12 Partai Persatuan Daerah 550.581 0,53% 0 0,00% Tidak lolos

13 Partai Kebangkitan Bangsa 5.146.122 4,94% 28 5,00% Lolos

14 Partai Pemuda Indonesia 414.043 0,40% 0 0,00% Tidak lolos

15 Partai Nasional Indonesia Marhaenisme 316.752 0,30% 0 0,00% Tidak

lolos

16 Partai Demokrasi Pembaruan 896.660 0,86% 0 0,00% Tidak lolos

17 Partai Karya Perjuangan 351.440 0,34% 0 0,00% Tidak lolos

18 Partai Matahari Bangsa 414.750 0,40% 0 0,00% Tidak lolos

19 Partai Penegak Demokrasi Indonesia 137.727 0,13% 0 0,00% Tidak

lolos

20 Partai Demokrasi Kebangsaan 671.244 0,64% 0 0,00% Tidak lolos

21 Partai Republika Nusantara 630.780 0,61% 0 0,00% Tidak lolos

22 Partai Pelopor 342.914 0,33% 0 0,00% Tidak lolos

23 Partai Golongan Karya 15.037.757 14,45% 107 19,11% Lolos

24 Partai Persatuan Pembangunan 5.533.214 5,32% 37 6,61% Lolos

25 Partai Damai Sejahtera 1.541.592 1,48% 0 0,00% Tidak lolos

26 Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia 468.696 0,45% 0 0,00% Tidak

lolos

27 Partai Bulan Bintang 1.864.752 1,79% 0 0,00% Tidak lolos

28 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 14.600.091 14,03% 94 16,79% Lolos

29 Partai Bintang Reformasi 1.264.333 1,21% 0 0,00% Tidak lolos

30 Partai Patriot 547.351 0,53% 0 0,00% Tidak lolos

31 Partai Demokrat 21.703.137 20,85% 148 26,43% Lolos

32 Partai Kasih Demokrasi Indonesia 324.553 0,31% 0 0,00% Tidak

lolos

33 Partai Indonesia Sejahtera 320.665 0,31% 0 0,00% Tidak lolos

34 Partai Kebangkitan Nasional Ulama 1.527.593 1,47% 0 0,00% Tidak

lolos

41 Partai Merdeka 111.623 0,11% 0 0,00% Tidak lolos

42 Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia 146.779 0,14% 0 0,00% Tidak

lolos

Page 25: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

43 Partai Sarikat Indonesia 140.551 0,14% 0 0,00% Tidak lolos

44 Partai Buruh 265.203 0,25% 0 0,00% Tidak lolos

Jumlah 104.099.785 100,00% 560 100,00%

*) Karena adanya penerapan parliamentary threshold (PT), partai politik yang memperoleh suara dengan persentase kurang dari 2,50% tidak berhak memperoleh kursi di DPR.

[sunting] Statistik

daftar 38 partai politik nasional peserta Pemilihan Umum Anggota DPR 2009 beserta nomor urutnya.[7]

No. urut Lambang dan nama partai

1 Partai Hati Nurani Rakyat

2 Partai Karya Peduli Bangsa

3 Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia

4 Partai Peduli Rakyat Nasional

5 Partai Gerakan Indonesia Raya

6 Partai Barisan Nasional

No. urut Lambang dan nama partai

20 Partai Demokrasi Kebangsaan

21 Partai Republika Nusantara

22 Partai Pelopor

23 Partai Golongan Karya

24 Partai Persatuan Pembangunan

25 Partai Damai Sejahtera

Page 26: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

7 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

8 Partai Keadilan Sejahtera

9 Partai Amanat Nasional

10 Partai Perjuangan Indonesia Baru

11 Partai Kedaulatan

12 Partai Persatuan Daerah

13 Partai Kebangkitan Bangsa

14 Partai Pemuda Indonesia

15 Partai Nasional Indonesia Marhaenisme

16 Partai Demokrasi Pembaruan

17 Partai Karya Perjuangan

18 Partai Matahari Bangsa

19 Partai Penegak Demokrasi Indonesia

26 Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia

27 Partai Bulan Bintang

28 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

29 Partai Bintang Reformasi

30 Partai Patriot

31 Partai Demokrat

32 Partai Kasih Demokrasi Indonesia

33 Partai Indonesia Sejahtera

34 Partai Kebangkitan Nasional Ulama

41 Partai Merdeka

42 Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia

43 Partai Sarikat Indonesia

44 Partai Buruh

[sunting] Daerah pemilihanDaerah pemilihan Pemilihan Umum Anggota DPR adalah provinsi atau gabungan kabupaten/kota dalam 1 provinsi, dengan total 77 daerah pemilihan. Jumlah kursi untuk setiap daerah pemilihan berkisar antara 3-10 kursi, yang ditentukan sesuai dengan jumlah penduduk.No. Provinsi Nama daerah p

. Pengertian Perundang-Undangan Nasional

Dalam kehidupan di keluarga atau di masyarakat, tentunya kita akan terikat oleh sebuah peraturan. Dalam keluarga ada peraturan tidak tertulis, misalnya harus patuh dan hormat kepada orangtua atau yang di tuakan. Adapun kepada orang yang lebih muda kita harus menyayanginya. Peraturan dalam keluarga tersebut jika dilanggar maka kamu akan mendapatkan teguran dari orang yang

Page 27: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

lebih tua. Peraturan tidak hanya ada dalam keluarga, tetapi juga berkembang dalam masyarakat. Peraturan akan ada jika manusia hidup ber masyarakat.

Untuk lebih meyakinkanmu, simaklah cerita berikut. Pada suatu hari, sebuah kapal layar yang sarat penumpang kandas di sebuah pulau. Kapal tersebut hancur dan menenggelam kan seluruh penumpangnya. Namun, ada satu penumpang yang selamat dan berhasil mencapai pulau. Setelah berada di pulau tersebut, ia merasa senang. Ia merasa memiliki seluruh isi pulau dan bebas berbuat apa saja. Beberapa hari kemudian, ada satu penumpang lagi yang selamat di pulau tersebut. Kedua orang tersebut bertemu, mereka berdua membuat peraturan agar dapat hidup bersama dengan aman dan tenteram. Berdasarkan cerita tersebut bahwa ketika mereka berinteraksi akan timbul perjanjian-perjanjian yang disepakati bersama dan inilah asal mula timbulnya hukum. Peraturan yang hidup dalam masyarakat disebut dengan norma. Norma adalah kaidah-kaidah atau pedoman yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan. Di kelas VII kamu telah mempelajari macammacam norma. Untuk mengingatkan kembali, kita akan bahas secara singkat norma-norma tersebut. Norma terdiri atas empat macam, yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum.

a. Norma Agama

Norma agama adalah peraturan hidup yang diterima sebagai perintah, larangan, dan anjurananjuran yang berasal dari Tuhan. Norma agama bersifat umum dan pelanggaran terhadap norma agama akan mendapatkan sanksi berdosa.

b. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati manusia. Norma ini datang dari hati nurani manusia, seperti jangan berbohong dan haruslah berbuat baik. Jika kita melanggar norma kesusilaan, sanksinya akan menyesal atau merasa bersalah.

c. Norma Kesopanan

Norma kesopanan tumbuh dan hidup dari pergaulan manusia. Peraturan itu diikuti dan ditaati sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku manusia di lingkungan sekitarnya. Sanksi dari pe langgaran norma ini adalah dicemooh atau dikucilkan.

d. Norma Hukum

Norma hukum merupakan norma yang dibuat oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang. Norma hukum ber wujud peraturan perundang-undangan. Sanksi atas pelanggaran norma ini akan terasa dengan tegas dan nyata. Contohnya, dalam hukum pidana, ada dua macam hukuman, yaitu:

1) hukuman pokok terdiri atas denda, penjara, dan hukuman mati;

2) hukuman tambahan terdiri atas penyitaan dan pecabutan hak.

Norma hukum berwujud peraturan perundangundangan. Peraturan perundang-undangan adalah seluruh peraturan yang berasal dari pemerintah, baik pemerintah pusat atau pemerintah daerah. Pasal 5 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986, menyatakan bahwa “Peraturan perundang-undangan adalah semua peraturan bersifat mengikat secara umum, dikeluarkan oleh badan perwakilan rakyat bersama pemerintah, baik di tingkat pusat atau daerah, serta semua keputusan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di tingkat pusat atau di tingkat daerah yang juga mengikat umum.”

2. Peraturan Perundang-Undangan Nasional

a. Tata Urutan Perundang-Undangan

Page 28: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum, artinya segala kehidupan berbangsa dan bernegara harus didasarkan pada hukum yang berlaku. Hukum yang baik adalah hukum yang menampung cita masyarakat serta mewujudkan keadilan dan ketertiban. Para ahli hukum mengemukakan tiga ciri negara hukum, yaitu sebagai berikut.

1) Asas Legalitas

Asas legalitas menyatakan bahwa semua tindakan warga negara ataupun pemerintah harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2) Asas Pengakuan dan Perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia

Asas ini menyatakan bahwa hukum mengakui dan melindungi hak asasi warga negara dan masyarakat.

3) Asas Peradilan yang Bebas dan Tidak Memihak Lembaga peradilan harus bersih dari unsur-unsur kepentingan seseorang, kepentingan kelompok, maupun kepentingan pemerintah.

Negara Indonesia sebagai negara hukum menerapkan hukum berdasarkan pada hierarki tertentu, yaitu tata urutan yang bertingkat dan berjenjang. Dalam hal ini, peraturan yang lebih rendah tidak boleh ber tentangan dengan peraturan hukum yang lebih tinggi. Pancasila memiliki kedudukan tertinggi dalam jenjang norma hukum di Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila berkedudukan sebagai sumber hukum dasar nasional (ground norm). Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan perundangundangan. Tata urutan perundang-undangan yang diatur dalam UU No.10 Tahun 2004, tentang pem bentukan peraturan perundang-undangan. Adapun tata urutannya secara nasional adalah sebagai berikut:

1) UUD 1945

2) Undang-Undang (UU) atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)

3) Peraturan Pemerintah (PP)

4) Peraturan Presiden (Perpres)

5) Peraturan Daerah (Perda) terdiri atas peraturan daerah provinsi, peraturan daerah kabupaten atau kota (kotamadya), dan peraturan desa atau peraturan setingkatnya.

Kamu mungkin bertanya apakah Pancasila termasuk dalam tata urutan peraturan perundangan tersebut? Sebelumnya, kita bahas bersama bahwa Pancasila adalah norma dasar. Pancasila berada di luar tata urutan tersebut. Oleh karena itu, seluruh peraturan yang ada di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.

b. Asas dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

Asas-asas yang dijadikan landasan dalam pembentukan per aturan perundang-undangan, yaitu sebagai berikut.

1) Dasar peraturan perundang-undangan yaitu peraturan per undang-undangan itu sendiri.

2) Hanya peraturan perundang-undangan tertentu yang dapat di jadi kan landasan yuridis.

3) Peraturan perundang-undangan yang masih ber laku hanya dapat dihapus, dicabut, atau diubah oleh peraturan perundang-undangan yang sederajat atau lebih tinggi.

Page 29: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

4) Peraturan perundang-undangan yang baru mengesampingkan per aturan perundang-undangan lama.

5) Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi mengesamping kan peraturan perundang-undangan yang lebih rendah.

6) Peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus menge sampingkan peraturan perundang-undangan yang bersifat umum.

7) Setiap jenis peraturan perundang-undangan materinya berbeda.

Berikut ini adalah penjelasan tentang peraturan perundang-undangan dalam tata urutan perundangundangan.

1) Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang memuat dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara. UUD 1945 adalah produk

hukum yang disusun oleh Badan Penyelidik Usaha- Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), kemudian ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945. Pada saat ini, UUD 1945 telah mengalami empat kali amandemen yang dilakukan oleh MPR. Sistematika UUD 1945 terdiri atas Pembukaan dan Batang Tubuh. Batang tubuhnya terdiri atas 16 bab dengan 4 bab tambahan, 37 pasal, 3 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan. Pasal-pasal dalam UUD 1945 memuat aturan-aturan pokok bernegara dan dijabarkan kembali dengan per aturan lain yang lebih rendah tingkatannya. UUD 1945 menempati kedudukan tertinggi sebagai hukum di Negara Indonesia.

2) Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)

Undang-Undang dibuat dalam rangka melaksanakan

Undang-Undang Dasar dan Ketetapan MPR.

Undang-Undang dibuat oleh presiden bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).  Contoh Undang-Undang yang telah diberlakukan, antara lain sebagai berikut.

a) Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka

Umum.

b) Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

c) Undang-Undang No. 12 Tahun 2002 tentang Pemilihan Umum.

d) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pen didikan Nasional.

e) Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Peme rintahan Daerah.

f) Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) adalah peraturan perundangan yang dikeluarkan oleh presiden karena keadaan yang memaksa. Perpu dibuat presiden tanpa harus ter lebih dahulu mendapat persetujuan DPR dengan ketentuan sebagai berikut.

a) Perpu harus diajukan ke DPR dalam persidangan berikutnya.

b) DPR dapat menolak atau menerima Perpu yang diajukan presiden.

Page 30: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

c) Jika Perpu ditolak, harus dicabut dan dinyata kan tidak berlaku lagi.

Contoh Perpu, antara lain Perpu No. 1 Tahun 1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Perpu tersebut kemudian ditetapkan menjadi Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Contoh lainnya, Perpu No. 17 Tahun 2005 tentang Pemilihan Kepala Daerah.

3) Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah ditetapkan oleh presiden dengan tujuan menjalankan undang-undang. UUD 1945 Pasal 5 ayat 2 menegaskan bahwa presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya. Peraturan pemerintah ditetapkan oleh presiden sebagai pelaksana kepala pemerintahan. Contoh dari Peraturan Pemerintah adalah PP No. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan beberapa Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar dan PP No. 15 Tahun 2002 tentang Karantina Hewan.

4) Peraturan Presiden

Peraturan Presiden berisi materi yang diperintahkan oleh undang-undang atau materi untuk melaksanakan peraturan pemerintah. Berikut ini bebe rapa contoh peraturan presiden.

a) Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005, tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja kemen terian Negara Republik Indonesia.

b) Peraturan Presiden No. 10 Tahun 2005, tentang unit organisasi dan tugas eselon I kementerian Negara Republik Indonesia.

c) Peraturan Presiden No. 15 tahun 2005, tentang perubahan atas peraturan presiden No. 10

Tahun 2005.

5) Peraturan Daerah

Peraturan Daerah (Perda) adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah daerah provinsi, kabupaten/daerah kota, dan pemerintahan desa. Perda termasuk dalam peraturan perundang-undangan karena sejalan dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Daerah dibuat untuk melaksanakan peraturan per undangan yang lebih tinggi. Perda juga dibuat dalam rangka melaksanakan kebu tuhan daerah. Berikut ini yang termasuk ke dalam peraturan daerah, yaitu peraturan daerah provinsi, peraturan daerah kabupaten atau kota, dan peraturan desa atau peraturan setingkatnya. Setiap daerah pasti memiliki Perda yang berbeda, Perda satu daerah dengan daerah yang lainnya akan berbeda. Contoh Perda seperti Peraturan Daerah Kota Bandung No. 20 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Kota Bandung.

3. Nilai Penting Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Peraturan, hukum, ataupun norma sangat penting kedudukan nya dalam kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat, atau negara. Hukum dibuat dengan tujuan mulia, yaitu memberikan rasa keadilan bagi masyarakat dan menciptakan ketertiban dan ketenteraman. Kamu dapat membayangkan jika dalam kehidupan kita tidak ada peraturan. Kemungkinan yang terjadi adalah keluarga akan ber antakan, masyarakat kacau, dan negara hancur. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki banyak keragaman suku, agama, budaya, bahasa, dan lain-lain. Jika itu semua dibiarkan begitu saja akan timbul hukum rimba, yaitu siapa yang kuat dialah yang menang dan di sinilah hukum mutlak diperlukan.

Oleh karena itu, hukum diciptakan untuk keadilan, ketertiban, dan keten teraman. Peraturan perundang-undangan memiliki arti penting untuk mewujudkan tujuan negara. Terciptanya ketertiban dan keadilan memungkinkan para pekerja dapat bekerja dengan tenang, guru dan siswa

Page 31: BAB I - arifin22an.files.wordpress.com file · Web viewProf. Dr. Budiono, M.Ec Wakil Presiden Republik Indonesia Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto Menteri Koordinator Politik, Hukum

belajar dengan nyaman, anak-anak dapat bermain dengan riang, dan presiden dapat mengelola negara dengan bijak. Pada akhirnya, stabilitas nasional akan tercipta sehingga pembangunan nasional menuju pembangunan manusia Indonesia seutuhnya (manusia Indonesia harus dibentuk dari sisi kemanusiaannya baik secara individu maupun kelompok) dan masyarakat Indonesia seluruhnya (masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan baik dari golonggan masyarakat miskin, menengah, maupun kaya) akan menjadi sebuah kenyataan. Cita-cita proklamasi, yaitu merdeka, bersatu berdaulat, adil, dan makmur, seperti tertuang dalam alinea kedua Pembukaan UUD 1945 akan terwujud jika seluruh syarat sebagai negara hukum sudah dipenuhi. Tentunya hal ini menuntut partisipasi aktif kita semua.

Sumber :

Saputra, Lukman Surya, 2009, Pendidikan Kewarganegaraan 2 : Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme Untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Syanawiyah, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 61 – 69.