bab i · web viewpeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman...

196
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu bagian dari kehidupan yang sifatnya mutlak, baik dalam kehidupan seseorang, maupun dalam kehidupan keluarga, masyarakat serta bangsa dan negara. Olehnya itu pemerintah selalu berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Sehubungan dengan itu berbagai usaha telah ditempuh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut, antara lain penyempurnaan dan perbaikan kurikulum, pemantapan proses belajar mengajar serta pengembangan lembaga-lembaga pendidikan. Salah satu faktor keberhasilan pendidikan adalah kemampuan guru yang baik dalam mengajar. Dalam proses pembelajaran seorang guru dituntut untuk meningkatkan kualitas diri dalam mengembangkan strategi mengajar yang mengarah kepada 1

Upload: dinhdan

Post on 03-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu bagian dari kehidupan yang

sifatnya mutlak, baik dalam kehidupan seseorang, maupun dalam kehidupan

keluarga, masyarakat serta bangsa dan negara. Olehnya itu pemerintah selalu

berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Sehubungan dengan itu berbagai

usaha telah ditempuh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas

pendidikan tersebut, antara lain penyempurnaan dan perbaikan kurikulum,

pemantapan proses belajar mengajar serta pengembangan lembaga-lembaga

pendidikan.

Salah satu faktor keberhasilan pendidikan adalah kemampuan guru

yang baik dalam mengajar. Dalam proses pembelajaran seorang guru dituntut

untuk meningkatkan kualitas diri dalam mengembangkan strategi mengajar

yang mengarah kepada keaktifan optimal belajar siswa. Dengan demikian

seorang guru dituntut untuk mampu menggunakan metode mengajar yang

sesuai dan tepat, agar siswa dapat dengan mudah memahami pelajaran yang

akan diajarkan terutama dalam mengajarkan matematika. Seorang guru harus

mampu menilai dan menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai

dengan materi ajar.

Berdasarkan hasil observasi ketika Peneliti melaksanakan Praktek

Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 7 Palu, dan dialog

1

Page 2: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

dengan salah seorang guru matematika, diperoleh informasi bahwa sebagian

besar siswa kelas X masih mengalami kesulitan dalam memahami dan

menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).

Contoh kesalahan yang dilakukan siswa dalam materi SPLDV adalah:

Nini dapat menjahit 5 buah rok setiap minggu, sedangkan Ulun dapat menjahit

10 buah rok setiap minggu, waktu yang tersedia adalah 6 minggu, banyak rok

yang akan dijahit yaitu 50 lembar. Tentukan berapa minggu mereka bekerja?

Jawaban siswa:

Misal: Nini = x

Ulun = y

Persamaannya:

x + y = 5

x – y = 10

Jawab:

x + y = 5

x - y = 10 +

2x = 15

x = 7,5

x = 7,5 x 6 = 45

x + y = 10

x – y = 5 –

2y = 5

y = 2,5

y = 2,5 x 6 = 15

Jadi, lama bekerja Nini adalah 45 minggu dan Ulun adalah 15 minggu.

Adapun letak kesalahan siswa yaitu mereka kurang menganalisis soal yang

diberikan.

Jawaban yang seharusnya siswa berikan yaitu:

Misal : Waktu yang dibutuhkan Nini = x

2

Page 3: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Waktu yang dibutuhkan Ulun = y

Model matematikanya adalah :

x + y = 6

5x + 10 y = 50

Kemudian persamaan diatas dieleminasikan :

x + y = 6 x 5 5 x + 5y = 30

5x + 10 y = 50 x 1 5x + 10 y = 50 -

- 5y = - 20

y = 4

Subtitusikan nilai y ke dalam salah satu persamaan :

5x + 10 y = 50

5x + 10(4)=50

5x = 50 – 40

5x = 10

x = 2

Jadi, lama kerja Nini adalah 2 minggu sedangkan Ulun adalah 4 minggu.

Menurut pandangan peneliti, permasalahan tersebut disebabkan

karena pengetahuan yang diperoleh siswa hanya merupakan hasil

penyampaian dari guru, bukan hasil pengalaman siswa sendiri. Hal ini

menyebabkan siswa kurang memahami dan mudah lupa terhadap konsep

yang diajarkan, sehingga mengakibatkan siswa sering melakukan kesalahan

dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel. Untuk

mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan penerapan suatu pendekatan

pembelajaran yang memungkinkan siswa mengaitkan materi yang dipelajari

dengan situasi dunia nyata, sehingga materi yang dipelajarinya mudah

terekam dalam memori dan tidak mudah dilupakan.

3

Page 4: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Salah satu pendekatan pembelajaran yang dimaksud adalah

pendekatan CTL. Pendekatan CTL menekankan agar siswa dapat mengaitkan

materi yang dipelajarinya dengan situasi dunia nyata, yang pada gilirannya

akan mendorong siswa membuat pengetahuan yang akan dimiliki dengan

menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dengan kondisi ini,

siswa akan lebih memahami tentang apa yang mereka pelajari sehingga

materi pelajaran yang diperolehnya tidak mudah begitu saja dilupakan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan mengadakan suatu

penelitian dengan judul ” Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X G SMA

Negeri 7 Palu dalam Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana penerapan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan

hasil belajar siswa Kelas X G SMA Negeri 7 Palu dalam menyelesaikan soal

cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X G SMA Negeri 7 Palu dalam

menyelesaikan soal cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

D. Manfaat Penelitian.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

4

Page 5: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

a. Bagi siswa

Siswa diharapkan dapat belajar lebih aktif dan mampu berinteraksi dalam

menyampaikan pendapat melalui Pendekatan CTL. Dan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pokok bahasan Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel, dan meningkatkan semangat belajar

matematika.

b. Bagi guru

Sebagai bahan masukan atau informasi untuk memperoleh gambaran

mengenai penerapan Pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar

siswa. Sehingga dapat dijadikan alternatif pembelajaran matematika di

kelas.

c. Bagi sekolah

Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan dan memperbaiki mutu

pendidikan di sekolah khususnya pelajaran matematika.

d. Bagi peneliti

Sebagai calon guru, peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan

sebagai bahan rujukan untuk pengembangan penelitian pembelajaran

matematika lebih lanjut.

E. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi salah penafsiran tentang istilah dalam penelitian ini,

maka perlu pembatasan istilah sebagai berikut:

5

Page 6: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

1. Hasil Belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan

kegiatan belajar. Hasil yang dimaksud berkaitan dengan kemampuan siswa

dalam menyelesaikan soal cerita SPLDV.

2. Pendekatn Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar

yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan

situasi dunia nyata, membuat hubungan pengetahuan yang akan

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, dengan

melibatkan komponen utamanya yaitu: konstruktivisme, inquiry, bertanya,

masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian sebenarnya.

3. Soal cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah soal-

soal yang berhubungan dengan materi SPLDV yang dinyatakan dalam

bentuk kalimat-kalimat tertulis, yang model matematikanya hanya

berbentuk linear dan linear.

6

Page 7: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Hasil Belajar Matematika

Belajar merupakan kegiatan pokok dalam keseluruhan proses

pendidikan. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan sangat

ditentukan oleh proses belajar. Belajar dapat membawa perubahan pada

individu yang belajar. Perubahan itu merupakan perubahan tingkah laku dari

yang kurang baik menjadi lebih baik. “Belajar terjadi apabila ada hasil yang

dapat diperlihatkan” (Nasution, 1982:141). Jadi, belajar dapat terjadi apabila

ada sesuatu diingat dan ada hasilnya dari apa yang dipelajari.

Menurut Kaluge (Jaeng, 2007:3) bahwa belajar kognitif adalah

perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai

tingkah laku yang nampak. Belajar adalah seluruh rangkaian kegiatan yang

dilakukan seseorang secara sadar (mandiri atau berinteraksi dengan

lingkungan/orang lain), yang mengakibatkan perubahan pada dirinya berupa

pemahaman, pengetahuan, keterampilan, dan perubahan perilaku yang

sifatnya relatif permanen.

Dalam proses pembelajaran matematika pada setiap jenjang

pendidikan tidak semua siswa dapat menyerap dan memahami materi yang

diberikan. Hal ini disebabkan oleh karakter, potensi dan intelegensi yang

berbeda-beda dari setiap siswa. Rendahnya hasil belajar matematika siswa

merupakan indikator rendahnya penguasaan mereka terhadap konsep-konsep

7

Page 8: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

matematika. Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar siswa

seoptimal mungkin, maka siswa perlu menguasai pengetahuan dasar terlebih

dahulu sebelum suatu konsep diberikan kepada mereka.

Hasil belajar adalah “suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dangan lingkungannya”

(Slameto, 1995:2). Pendapat ini mengharapkan suasana pembelajaran di

sekolah selalu melibatkan benda-benda real di sekitar siswa.

Hasil belajar juga diartikan “kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia mengalami pengalaman belajarnya”. (Sudjana, 2004:22).

merumuskan hasil belajar sebagai pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian,

sikap-sikap, apresiasi, kapabilitas dan keterampilan.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar matematika adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah

melaksanakan kegiatan belajar matematika. Hasil itu dikategorikan tingkat

penguasaan siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya

sehingga mereka dapat memperoleh pengalaman belajar baik aspek kognitif

(pengetahuan), efektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) dalam proses

pembelajaran matematika.

2. Pengertian Pendekatan CTL

Definisi tentang pembelajaran kontekstual banyak versi yang dapat

ditemukan. Dalam Depdiknas(2002:5), pembelajaran kontekstual adalah

konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang

8

Page 9: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa, membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari dengan melibatkan tujuh komponen utamanya, yaitu: konstruktivisme

(constructivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat

belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection) dan

penilaian yang sebenarnya (authentic assessment). Secara singkat masing-

masing dapat di jelaskan sebagai berikut:

a). Konstruktivisme

Konstruktivisme (construktivism) merupakan landasan berpikir

(filosofi) pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun

oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui

konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong. Dengan

dasar itu, pembelajaran harus dikemas menjadi proses ‘mengkonstruksi’

bukan ‘menerima’ pengetahuan. Dalam proses pembelajaran, siswa

membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam

proses belajar dan mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan, bukan guru.

b). Bertanya

Bertanya merupakan strategi utama pembelajaran kontekstual.

Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk

mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi

siswa, kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan

pembelajaran yang berbasis inquiry, yaitu menggali informasi.

9

Page 10: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan

perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.

c). Menemukan

Menemukan (inquiry) merupakan bagian inti dari kegiatan

pembelajaran kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh

siswa diharapkan bukan hasil mengingat fakta-fakta, tetapi hasil dari

inquiry sendiri. Langkah-langkah kegiatan inquiry yaitu: (1) merumuskan

masalah, (2) mengamati, (3) menganalisis dan menyajikan hasil, dan (4)

mengkomunikasikan.

d). Masyarakat Belajar

Konsep masyarakat belajar menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Dalam kelas CTL, guru

disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-

kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang

anggotanya heterogen dalam kemampuan akademiknya.

e). Pemodelan

Penerapan pembelajaran kontekstual, guru bukanlah satu-satunya

model, namun model dapat dirancang dengan melibatkan siswa.

Pemodelan pada dasarnya membahasakan gagasan yang dipikirkan,

mendemonstrasikan bagaimana guru agar para siswanya untuk belajar,

dan melakukan apa yang guru inginkan agar siswa-siswa melakukannya.

Pemodelan dapat berupa demonstrasi, pemberian contoh tentang konsep

atau aktivitas belajar, dan mengoperasikan sesuatu.

10

Page 11: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

f). Refleksi

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau

berpikir kebelakang tentang apa-apa saja sudah dilakukan pada masa

lalu. Siswa menyimpan apa yang dipelajarinya sebagai pengetahuan yang

baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan

sebelumnya. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian,aktivitas,atau

pengetahuan yang baru diterima. Kunci dari semua itu adalah bagaimana

pengetahuan itu mengendap dibenak siswa. Siswa mencatat apa yang

sudah dipelajari dan bagaimana merasakan ide-ide baru. Pada akhir

pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan

refleksi.

g). Penilaian yang Sebenarnya

Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa, Data yang

dikumpulkan melalui kegiatan penilaian bukanlah untuk mencari

informasi tentang siswa belajar. Penilaian menekankan proses

pembelajaran, maka data yang dikumpulkan harus diperoleh dari

kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses

pembelajaran.

Kemampuan belajar siswa dinilai dari proses, bukan hasil. Prinsip

utama assessment dalam pembelajaran kontekstual tidak hanya menilai

apa yang diketahui siswa, tetapi juga apa yang dapat dilakukan siswa.

11

Page 12: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Penilaian ini mengutamakan kualitas hasil kerja siswa dalam

menyelesaikan suatu tugas.

3. Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung adalah suatu model pembelajaran yang

berpusat pada guru dengan menggunakan penjelasan dan pemodelan yang

digabung dengan latihan dan umpan balik dalam mengajarkan konsep dan

keterampilan (Usman HB 2004 : 105).

Selanjutnya fase-fase pembelajaran langsung dengan pendekatan CTL

dapat dijabarkan pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1 Fase-Fase Pembelajaran Langsung dengan Pendekatan CTL.

No. Fase Pembelajaran Langsung Komponen Utama CTL

I. PendahuluanFase 1 : Pengantar/pengenalan

Komponen ke 2: BertanyaKomponen ke 6: Refleksi

II. Kegiatan IntiFase 2 : Presentasi/Penyajian

Komponen ke 1: KonstruktivismeKomponen ke 2: BertanyaKomponen ke 3: InquiryKomponen ke 5: Pemodelan

Fase 3 : Latihan Terbimbing Komponen ke 2: Bertanya

Komponen ke 3: Inquiry

Kompenen ke 4: Masyarakat belajar

III. Penutup

Fase 4 : Latihan Mandiri

Komponen ke 2 : Bertanya

Komponen ke 6 : Refleksi

Komponen ke 7 : Penilaian sebenarnya

12

Page 13: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Kegiatan-kegiatan dari ke 4 fase tersebut adalah : fase

pengenalan/pengantar, pada fase ini guru mempersiapkan siswa untuk belajar,

menyampaikan tujuan pembelajaran, meninjau kembali pelajaran

sebelumnya, dan memberikan suatu dasar pemikiran untuk materi yang baru.

Fase presentasi/penyajian yaitu guru menerangkan konsep baru atau

menjelaskan sambil memodelkan keterampilan-keterampilan yang diajarkan.

Fase latihan terbimbing, pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berlatih keterampilan baru. Fase latihan mandiri yaitu guru

meminta para siswa untuk mengerjakan tugas-tugas berdasarkan keterampilan

yang baru dimiliki.

4. Tinjauan materi soal cerita SPLDV

Salah satu materi dalam matematika yang penting untuk dipelajari

dan perlu ditingkatkan mutu pembelajaran adalah materi yang disajikan

dalam bentuk soal cerita. Soal bentuk cerita biasanya merupakan soal terapan

yang dihubungkan dengan masalah sehari-hari, diantaranya adalah materi

soal cerita SPLDV.

Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) materi soal

cerita SPLDV diajarkan dikelas X pada semester ganjil (semester satu).

Materi ini terdapat dalam pokok bahasan sistem persamaan linear dua

variabel, dengan standar kompetensinya adalah: menggunakan operasi, dan

sifat manipulasi aljabar dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan

sistem persamaan linear dua variabel. Sedangkan kompetensi dasarnya adalah

13

Page 14: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

merancang model matematika yang berkaitan dengan sistem persamaan

linear, menyelesaikan modelnya, dan menafsirkan hasil yang diperoleh.

Saat penyampaian materi ini, bentuk model matematika yang

diharapkan dapat diselesaikan siswa berdasarkan soal cerita yang diberikan

adalah soal cerita yang model matematikanya terdiri dari persamaan linear

dan linear.

Langkah-langkah menyelesaikan soal cerita SPLDV menurut Johanes

(2003:145) adalah sebagai berikut:

1. membaca soal dengan teliti sehingga permasalahannya mudah dimengerti, yaitu mengetahui apa yang diberikan (diketahui) dan apa yang ditanyakan.

2. menanyakan suatu besaran yang tidak diketahui dalam satu variabel, misalnya x dan y.3. menyusun model matematikanya dalam bentuk sistem persamaan.4. menyelesaikan sistem persamaan tersebut dan memeriksa jawabannya.

Berikut ini disajikan contoh soal cerita SPLDV yang proses

jawabannya mengikuti langkah-langkah di atas.

Contoh 1. Ani membeli 4 buah pulpen dan 2 buah buku seharga Rp.

24.000,00, sedangkan Ida membeli 5 buah pulpen dan 2 buah

buku seharga Rp. 27.000,00. Tentukan berapa harga satu buah

pulpen dan satu buah buku ?

Penyelesaian:

Misalkan : x = harga sebuah pulpen

y = harga sebuah buku

Model matematikanya

14

Page 15: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

4x + 2y = 24.000 ……(1)

5x + 2y = 27.000 …….(2)

Eleminasikan persamaan (1) dan (2)

4x + 2y = 24.000

5 x + 2 y = 27.000 -

- x = -3000

x = 3000 ……(3)

Subtitusikan persamaan (3) ke persamaan (1)

4(3000) + 2y = 24.000

2y = 24.000 – 12.000

2y = 12.000

y = 6.000

Jadi, harga satu buah pulpen adalah 3.000 rupiah dan harga satu buah buku

adalah 6.000 rupiah.

Contoh 2. Sebuah gedung kesenian berkapasitas 300 orang. Penonton kelas

I harga karcisnya adalah Rp. 10.000,00, dan penonton kelas II

harga karcisnya adalah Rp. 6.000,00. Jika setelah pertunjukkan

terkumpul dana hasil penjualan karcis sebesar Rp. 2.000.000,00.

Berapakah jumlah penonton pada masing-masing kelas?

Penyelesaian:

Misalkan : a = penonton kelas I

b = penonton kelas II

15

Page 16: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Model matematikanya :

a + b = 300

10.000a + 6.000 b = 2.000.000

a + b = 300 a = 300 – b

a = 300 – b disubtitusikan pada 10.000a + 6.000b = 2.000.000 maka :

10.000(300-b) + 6.000b = 2.000.000

3.000.000 – 10.000b + 6.000b = 2.000.000

– 10.000b + 6.000b = 2.000.000 – 3.000.000

- 4.000b = – 1.000.000

b = 250

Untuk b = 250 disubtitusi ke a = 300 – b, maka a = 300 – 250

a = 50

Jadi, jumlah penonton kelas I adalah 50 orang dan jumlah penonton kelas II

adalah 250 orang.

16

Page 17: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian.

Dalam penelitian ini, akan digunakan rancangan tindakan partisipan,

dengan bentuk penelitian tindakan kelas. Peneliti terlibat langsung dalam

proses penelitian sejak awal sampai dengan akhir penelitian yang berupa

laporan hasil penelitian.

Adapun pendekatan yang akan digunakan adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif menghasilkan data secara tertulis maupun

lisan dari aktivitas atau perilaku subyek yang diamati pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Untuk kelancaran pelaksanaan penelitian ini,

maka dalam penelitian ini akan dibantu oleh teman mahasiswa Program

17

Page 18: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Studi Pendidikan Matematika dan guru matematika kelas X G SMA Negeri 7

Palu dalam pengumpulan data.

Rancangan penelitian ini mengacu pada model penelitian yang

dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, 2007: 16) yang

terdiri atas 4 komponen yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi dan (4) refleksi.

1.

B. Setting dan Subyek Penelitian

18

Keterangan:

0 = Refleksi awal

1 = Rencana tindakan siklus I

2 = Tindakan pada siklus I

3 = Observasi pada siklus I

4 = Refleksi pada siklus I

5 = Rencana tindakan siklus II

6 = Tindakan pada siklus II

7 = Observasi pada siklus II

8 = Refleksi pada siklus II

a = Siklus I

b = Siklus II

5

66

0

1

2

3

4

a

78

b

Gambar 1 Diagram Alur Desain Penelitian

Page 19: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Penelitian ini dilakukan di kelas X G SMA Negeri 7 Palu. Subyek

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X G SMA Negeri 7 Palu, yang

terdaftar pada tahun ajaran 2008/2009. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan

atas informasi dari salah seorang guru matematika di sekolah tersebut yang

menyatakan bahwa siswa kelas X G SMA Negeri 7 Palu kurang memahami

masalah yang diberikan yaitu pada pokok bahasan sistem persamaan linear

dua variabel terutama dalam menyelesaikan soal cerita sehingga

menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Pada penelitian ini, peneliti

sebagai instrumen utama, bertindak sebagai pemberi tindakan, pengamat,

pengumpul data dan menganalisis data. Oleh karena itu, peneliti terlibat

langsung dalam penelitian dan dituntut kehadirannya.

C. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data.

a. Jenis Data.

Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kualitatif yang

diperoleh dari hasil observasi, hasil wawancara, dan aktivitas siswa yang

akan dideskripsikan secara alami, selain itu mulai dari data sebelum

tindakan (tes awal), selama tindakan (pada saat pembelajaran berlangsung)

serta sesudah tindakan pembelajaran dilakukan (tes akhir setiap tindakan)

untuk mengetahui kemampuan belajar siswa. Mengingat jenis penelitian

ini merupakan penelitian tindakan kelas, maka data kualitatif dijadikan

sebagai pegangan utama (Maleong, 1999:20). Selain itu juga data

kuantitatif sebagai ukuran hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan.

b. Teknik Pengumpulan Data.

19

Page 20: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

1). Tes Tertulis

Pengumpulan data dengan tes dilakukan sebelum dan sesudah

tindakan. Tes yang diberikan sebelum tindakan bertujuan untuk

mengumpulkan informasi, tentang pengetahuan awal siswa mengenai

materi sistem persamaan linear dua variabel. Tes dilakukan dengan 2

cara, yaitu secara individu dan kelompok. Tes individu diberikan saat

setiap tindakan berakhir dan tes secara kelompok dilakukan dengan

menggunakan LKS. Keduanya bertujuan untuk memperoleh data serta

memberikan gambaran tentang sejauh mana hasil belajar siswa terhadap

materi yang diberikan dengan menggunakan pendekatan CTL tercapai.

2). Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang

pemahaman siswa dalam pembelajaran, materi sistem persamaan linear

dua variabel yang diperoleh melalui tes setiap akhir tindakan.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara tidak dibuat

secara berstruktur, tetapi bersumber dari hasil pekerjaan siswa dan

jawaban-jawaban yang muncul dari pertanyaan sebelumnya.

Selanjutnya pada saat wawancara berlangsung, siswa dibimbing untuk

melakukan perbaikan pada kesalahan yang dilakukannya.

3). Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran

berlangsung untuk mendokumentasikan aktivitas yang dilakukan oleh

20

Page 21: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

subyek dalam penelitian dan peneliti (guru). Observasi ini dilakukan

oleh peneliti, teman sejawat, (mahasiswa pendidikan matematika) dan

guru matematika di sekolah tersebut. Data diambil dengan

menggunakan lembar observasi. Tujuannya adalah untuk mengamati

aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.

4). Catatan Lapangan.

Catatan lapangan dilakukan untuk memperoleh data yang tidak

terekam dalam lembar observasi dan wawancara. Catatan ini memuat

segala aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Instrumen

dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu oleh instrumen

yang lain yaitu:

1) Penilaian Minat dan Sikap

Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sikap siswa

terhadap pembelajaran sistem persamaan linear dua variabel yang

menggunakan model pembelajaran langsung dengan pendekatan

CTL dan sebagai bahan pertimbangan guru (peneliti) untuk

memperbaiki cara kerjanya dalam mengajar.

2). Penilaian Diri (Student Self-Assesment)

Penilaian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi

tentang diri siswa dengan menilai dirinya sendiri yang

berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal

cerita sistem persamaan linear dua variabel.

D. Teknik Analisis Data

21

Page 22: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Analisis data dilakukan dengan mengacu pada model Miles dan

Huberman (Sugiyono, 2007: 91), yaitu: (1) reduksi data (data reduction), (2)

penyajian data (data display) dan (3) kesimpulan/verifikasi (conclusion

drawing/verification)

a. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, menyeleksi, memfokuskan

dan menyederhanakan data sejak awal pengumpulan data sampai dengan

penyusunan laporan.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

menyajikan data. Data yang disajikan bersifat naratif. Setelah data

disajikan, lalu dibuat penafsiran dan evaluasi untuk membuat

perencanaan tindakan selanjutnya.

c. Kesimpulan/Verifikasi

Penarikan kesimpulan dimaksudkan untuk memberikan

kesimpulan terhadap hasil penafsiran dan evaluasi. Penarikan kesimpulan

merupakan pengungkapan akhir dari hasil tindakan.

E. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Tindakan dianggap berhasil apabila persentase daya serap individu

mencapai 65% dan daya serap klasikal mencapai 75%. (Depdikbud,

1996: 25) dengan aturan sebagai berikut :

Persentase daya serap individu =

Persentase daya serap klasikal =

22

Skor yang diperoleh siswaSkor maksimum soal

x 100%

Skor total siswa peserta tesSkor maksimum soal

x 100%

Page 23: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

F. Tahap-tahap Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pra tindakan dan tahap

pelaksanaan tindakan.

a. Tahap Pra Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:

1. melakukan wawancara dengan guru untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua

variabel.

2. melaksanakan tes awal

3. menentukan subyek penelitian

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini mengacu pada model

penelitian yang dikemukan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, 2007:

16) yang terdiri atas 4 komponen, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi.

a) Siklus I

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:

a. membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

b. menyiapkan LKS

c. membuat tes akhir tindakan

d. membuat lembar observasi

23

Page 24: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini didasarkan pada rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat, yaitu dengan menerapkan

model pembelajaran langsung dengan pendekatan CTL.

3. Observasi

Observasi pada siklus I ini dilakukan oleh teman sejawat

(mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika). Adapun kegiatan

yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi kegiatan siswa

dalam mengikuti pembelajaran dan mengamati kegiatan guru dalam

proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar

observasi yang telah disiapkan. Selain itu, peneliti mengobservasi dan

menilai hasil kerja siswa baik pekerjaan individu maupun kelompok.

4. Refleksi

Pada tahap ini, data hasil observasi dikaji dan diolah untuk

menentukan pemberian tindakan perlu diulang atau tidak. Jika perlu

diulangi, maka peneliti menyusun kembali rencana tindakan untuk siklus

berikutnya.

b). Siklus II

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun dan

mendiskusikan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar

observasi, lembar kerja siswa (LKS), tes akhir tindakan siklus II, lembar

penilaian diri dan daftar cek penilaian minat dan sikap yang dikerjakan

24

Page 25: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

oleh peneliti berdasarkan hasil pertimbangan guru kelas X G SMA

Negeri 7 Palu.

2. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan

pembelajaran yang didasarkan pada rencana pembelajaran yang telah

dibuat, yang berorientasi pada fase-fase model pembelajaran langsung

dengan pendekatan CTL.

3. Observasi

Observasi pada siklus II ini dilakukan oleh teman sejawat

(mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika). Adapun kegiatan

yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi kegiatan siswa

dalam mengikuti pembelajaran dan mengamati kegiatan guru dalam

proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi

yang telah disiapkan. Selain itu, peneliti mengobservasi dan menilai hasil

kerja siswa baik pekerjaan individu maupun kelompok.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan yang

diperoleh, peneliti, guru matematika kelas X G SMA Negeri 7 Palu dan

teman sejawat berdiskusi untuk mencari kelebihan dan kekurangan yang

terjadi selama tindakan berlangsung.

25

Page 26: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berikut ini dikemukakan hasil penelitian yang terbagi dalam dua bagian

yaitu (1) hasil pra tindakan dan (2) hasil pelaksanaan tindakan.

1. Hasil Pra Tindakan

Pada hari Selasa tanggal 25 November 2008, peneliti menemui

Kepala SMA Negeri 7 Palu, untuk melakukan penelitian di sekolah

tersebut dan menyerahkan surat izin penelitian dari Dekan FKIP UNTAD.

Selanjutnya kepala sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada Ibu Misnah

S.Pd, guru bidang studi matematika kelas X G SMA Negeri 7 Palu.

26

Page 27: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Peneliti melakukan observasi awal terhadap kondisi pembelajaran

matematika di kelas X G SMA Negeri 7 Palu. Pembelajaran matematika

terdiri atas 5 jam pelajaran setiap minggu dengan rincian 3 jam pelajaran

pada hari Kamis dan 2 jam pelajaran pada hari Sabtu. Siswa yang

terdaftar di kelas X G pada tahun ajaran 2008/2009 terdiri atas 34 siswa.

Pada hari Rabu tanggal 26 November 2008, peneliti melaksanakan

tes awal untuk mengetahui pemahaman siswa tentang sistem persamaan

linear dua varibel dengan menggunakan metode subtitusi dan eleminasi.

Materi tes yang diujikan merupakan materi prasyarat dalam materi soal

cerita sistem persamaan linear dua varibel. Tes awal diikuti oleh 33 siswa,

sebab satu siswa berhalangan hadir karena sakit. Jumlah soal tes awal

sebanyak 3 nomor. Soal tes awal dapat dilihat pada Lampiran 1.

Setelah melaksanakan tes awal, peneliti memeriksa hasil pekerjaan

siswa. Dari hasil analisis tes awal siswa, diperoleh daya serap klasikal

sebesar 52,12 % dengan ketuntasan klasikal sebesar 15,15 %. Hal ini

menunjukan bahwa hasil tes awal siswa tentang sistem persamaan linear

dua variabel masih rendah. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada

Lampiran 2. Dari tes awal siswa, dengan pertimbangan dari guru

matematika kelas X G peneliti menentukan informan sebanyak 5 siswa

yang memperoleh nilai terendah pada saat tes awal. Adapun kelima siswa

tersebut adalah Muh. Fikri Haikal (MF), Rahmat Fauzi (RF), Adelta (AD),

Indra Suripno (IS) dan Lilis Nurhandayani (LN).

27

Page 28: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Pada penelitian ini, peneliti membentuk siswa ke dalam enam

kelompok kecil berdasarkan hasil tes awal siswa. Dalam tiga kelompok

beranggotakan 5 siswa dan tiga kelompok beranggotakan 6 siswa yang

berkemampuan heterogen yaitu siswa berkemampuan tinggi, siswa

berkemampuan sedang dan siswa berkemampuan rendah. Pembagian

kelompok dapat dilihat pada Lampiran 3. Kelima subyek penelitian

disebar dalam kelompok yang berbeda. Tujuannya yaitu agar mereka

mendapatkan masukan-masukan dari teman kelompoknya, sehingga semua

kelompok aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Hasil Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini terdiri atas dua siklus. Pelaksanaan tindakan pada

setiap siklus meliputi (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi dan (4) refleksi. Adapun hasil pelaksanaan dari siklus I dan siklus

II sebagai berikut:

a). Hasil Pelaksanaan Siklus I

(1) Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar kerja siswa 1

(LKS 1) , menyiapkan tes akhir tindakan, membuat lembar observasi

kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran,

28

Page 29: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

menyiapkan lembar penilaian sikap dan minat serta membuat lembar

penilaian diri (Student Self Assessment).

(2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 27

November 2008 di kelas X G SMA Negeri 7 Palu dengan materi soal

cerita sistem persamaam linear dua variabel yang berbentuk linear dan

linear. Pelaksanaan tindakan dimulai dari pukul 07.15 s.d 09.00 Wita.

Pembelajaran pada tindakan ini menggunakan model pembelajaran

langsung dengan pendekatan CTL. Model pembelajaran langsung

terdiri dari tiga tahap yaitu (a) pendahuluan, (b) kegiatan inti dan (c)

penutup, dari kegiatan tersebut terdapat 4 fase, yaitu fase 1:

pengantar/pengenalan, fase2: presentasi/penyajian, fase 3: latihan

terbimbing, dan fase 4: latihan mandiri. Selain pada fase-fase

pembelajaran langsung diterapkan tujuh komponen utama pembelajaran

CTL yaitu konstruktivisme, inquiry, bertanya, masyarakat belajar,

pemodelan, refleksi dan penilaian yang sebenarnya. Adapun rincian

pelaksanaannya, sebagai berikut:

(a) Pendahuluan

Fase 1 : Pengantar / Pengenalan

Pada fase ini, peneliti terlebih dahulu membuka pelajaran

dengan memberi salam, mempersiapkan siswa untuk belajar dan

memberikan motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran,

kemudian menggali pengetahuan prasyarat siswa. Pada saat

29

Page 30: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

menggali pengetahuan prasyarat siswa dan memotivasi siswa,

peneliti menerapkan komponen 2 dan komponen 6 pada pendekatan

kontekstual (CTL). Berikut ini petikan penyampaian peneliti kepada

seluruh siswa diawal pembelajaran.

Guru : Assalamu alaikum wr. wb…

Siswa : Wassalamu alaikum wr. wb…

Guru : Anak-anak sekalian, sekarang waktunya untuk belajar

matematika. Jadi Ibu harap kalian menyimpan buku

ataupun hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan

matematika kemudian duduk sesuai kelompoknya masing-

masing. Adapun tujuan pembelajaran kita pada hari ini

adalah kalian diharapkan dapat menyelesaikan soal cerita

sistem persamaan linear dua variabel. Pada waktu kalian

SMP kalian telah mempelajari sistem persamaan linear dua

variabel. Apakah kalian masih ingat ?

Siswa : Masih ingat Bu, dikit-dikit

Guru : Bagus! Kalau begitu siapa yang masih ingat metode yang

digunakan dalam menyelesaikan soal cerita sistem

persamaan linear dua variabel ? Ayo siapa yang bisa

menjawab?

Siswa : Saya Bu! Jawab Harwan

Guru : Sambil menoleh ke arah suara tersebut, “Yah silahkan

Harwan apa jawaban kamu ?”

30

Page 31: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Siswa : Ya dengan metode yang digunakan yaitu metode

subtitusi dan eleminasi.

Guru : “Bagus Harwan jawaban kamu tepat sekali. Nah siapa

diantara kalian yang ingin bertanya?”

Siswa : “Saya Bu!Jawab Ulfa”

Guru : “Yah silahkan Ulfa”

Siswa : “Bu, Bagaimana cara menentukan nilai x dan y dengan

cara subtitusi dan eleminasi?”

Guru :”Pertanyaan kamu bagus, untuk itu siapa yang bisa

menjawab pertanyaan dari teman kalian?”

Siswa : “Saya Bu! Jawab Ikram”

Guru : “Silahkan Ikram”

Siswa : “ Caranya, terlebih dahulu kita tulis persamaan linear dua

variabelnya, untuk mendapatkan nilai x diselesaikan dari

persamaan pertama, setelah itu nilai x dari persamaan

pertama disubtitusikan kepersamaan kedua sehingga

diperoleh nilai y nya. Untuk cara eleminasi yaitu terlebih

dahulu kita tulis persamaan linear dua variabelnya, untuk

menentukan nilai x hilangkan variabel y sedangkan untuk

menentukan nilai y samakan variabel x nya.”

Pada petikan wawancara di atas, peneliti dalam menggali

pengetahuan prasyarat siswa tentang soal cerita sistem persamaan

linear dua variabel, peneliti telah menerapkan komponen bertanya

31

Page 32: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

dan refleksi. Karena siswa mengingat kembali pengetahuan yang

telah diperoleh pada masa lalu tentang sistem persamaan linear dua

variabel melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

Waktu yang digunakan pada kegiatan ini adalah 15 menit.

(b) Kegiatan Inti

Fase 2: Presentasi / Penyajian

Pada fase ini, dimulai dengan penyajian masalah dalam

kehidupan sehari-hari yang terkait dengan soal cerita SPLDV. Berikut

permasalahan yang diajukan oleh peneliti kepada siswa diawal

pembelajaran.

“Ani membeli 4 buah buku dan 2 buah pensil seharga Rp. 24.000,00,

sedangkan Ida membeli 5 buah buku dan 2 buah pensil seharga Rp.

27.000,00. Tentukan berapa harga satu buah buku dan satu buah

pensil?”

Berikut petikan penjelasan proses pembelajaran berlangsung.

Guru : “Anak-anak, jadi kalian telah mencatat masalah yang ibu

berikan? Kalau sudah. Sekarang perhatikan baik-baik ya

masalah yang ada…!!! Ibu minta salah satu dari kalian

menuliskan di papan tulis mengenai apa yang diketahui dan

apa yang ditanyakan”

Siswa : “Saya Bu!” Jawab Ita

Guru :”Ya…!! Silahkan kamu maju”

32

Page 33: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Siswa :”Diketahui harga 4 buah pulpen dan 2 buah buku Rp.

24.000,00 serta harga 5 buah pulpen dan 2 buah buku Rp.

27.000,00. Sedangkan yang ditanyakan berapa harga satu

buah pulpen dan satu buah buku?”

Guru :”Jawaban kamu bagus sekali.” Nah siapa yang bisa

menyelesaikan masalah tersebut?

Siswa :”Saya Bu!”Jawab Rahma

Guru : “Ya…!! Silahkan kamu maju Rahma”

Siswa :”Kita misalkan x = Harga satu buah pulpen dan y = Harga

satu buah buku, kemudian model matematikanya adalah 4x +

2y = 24.000 dan 5x + 2y = 27.000, lalu dengan

menggunakan metode eleminasi diperoleh

4x + 2y = 24.000

5x + 2y = 27.000 _

-x = - 3000

x = 3000

untuk x = 3000 disubtitusi ke persamaan 4x + 2y = 24.000

diperoleh

4(3000) + 2y = 24.000

2y = 24.000 – 12.000

2y = 12.000

y = 6.000

33

Page 34: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Guru : “Ya…Jawaban kamu sangat tepat. Untuk itu apakah

jawabannya hanya sampai pada jawaban yang diberikan

Rahma?”

Siswa : “Tidak Bu…”

Guru : “Kalau begitu siapa yang bisa menambahkan jawaban dari

Rahma?”

Siswa : “Saya Bu!!”Jawab Deta

Guru : “Ya….Silahkan Deta”

Siswa : “Jadi , harga satu buah pulpen adalah 3000 rupiah dan

harga satu buah buku adalah 6000 rupiah”

Guru : “Jadi sekarang kalian sudah paham atau ada yang mau

ditanyakan?”

Siswa :”Tidak Bu…..Sudah paham”

Guru : “Ok…kalau begitu ibu anggap kalian semua sudah paham

materi kita hari ini.”

Dari petikan tanya jawab di atas, peneliti dalam pembelajaran

ini menerapkan komponen konstruktivisme, inquiry, pemodelan dan

bertanya.

Fase 3: Latihan Terbimbing

Pada fase ini, peneliti membagikan LKS 1 kepada masing-

masing kelompok dan meminta siswa untuk membaca dan memahami

masalah dan memberi kesempatan bagi siswa yang belum memahami

masalah untuk bertanya serta meminta siswa untuk mengerjakan LKS

34

Page 35: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

1 secara berkelompok. Peneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat

bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir

pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

terbaik. Berikut petikan penjelasan guru kepada siswa.

Guru : “Ditangan kalian sudah ada LKS 1 yang harus kalian

kerjakan secara berkelompok. Setiap siswa harus

bertanggung jawab terhadap kelompoknya masing-masing.

Jadi, semua anggota kelompok harus dapat bekerja sama

dengan baik, nanti dari setiap kelompok akan mendapat

penghargaan dari Ibu.”

Siswa : “Asyik………….”

Guru : “Jadi sekarang kalian duduk sesuai kelompok yang telah

dibagi kemarin. (guru mengatur tempat duduk siswa).

Selanjutnya kalian akan belajar kelompok seperti yang telah

ibu katakana tadi untuk mengerjakan LKS ini jadi harus

kerja sama ya dalam menyelesaikan masaalah yang ada

dalam LKS tersebut?”

Siswa : “Ya…..Bu..!!”

Kemudian seluruh siswa bekerja secara kelompok untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang ada pada LKS 1, kemudian

guru berjalan kesetiap kelompok memonitoring siswa dan juga

memberikan penjelasan kepada kelompok yang bertanya karena ada

yang belum dipahami siswa. Pada fase ini, peneliti menerapkan

35

Page 36: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

komponen pembelajaran CTL yaitu masyarakat belajar, inquiry dan

bertanya. Waktu yang digunakan dalam kegiatan ini adalah 60 menit.

Dengan 20 menit memberikan penjelasan cara menyelesaikan LKS 1,

25 menit menyelesaikan LKS 1, dan 15 menit setiap kelompok

menjawab dipapan tulis. Berikut petikan tentang kegiatan presentasi

kelompok di depan kelas.

Guru : “Anak-anak Ibu akan membagikan hasil kelompok kalian

yang sudah kalian kerjakan tadi, dan ibu minta memaparkan

hasil kelompok kalian di depan ……Untuk itu perhatikan

jawaban kelompok kalian, kalau ada yang ditanyakan tolong

angkat tangan kemudian kita bahas bersama-sama”

Siswa : “Ok…..Bu..!!”

Kemudian dua kelompok dari enam kelompok yang ada

menuliskan jawaban mereka di depan kelas kemudian guru bersama

kelompok lain memeriksa jawaban yang ada. Setelah itu guru

memberikan penghargaan kepada enam kelompok tersebut.

(c) Penutup

Fase 4 : Latihan Mandiri

Kegiatan yang dilakukan pada fase ini yaitu peneliti meminta

siswa untuk duduk kembali ke tempat duduknya masing-masing dan

memberikan latihan individu atau latihan mandiri. Peneliti meminta

siswa untuk mengerjakan tes secara individu dan tidak bekerja sama

dengan temannya. Setelah mengumpulkan tes individu siswa, peneliti

36

Page 37: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Berikut uraian penjelasan

guru kepada siswa sebelum melaksanakan tes.

“Anak-anak, setelah kalian bekerja dalam kelompok untuk

menyelesaikan soal-soal yang ada pada LKS 1. Sekarang kalian

duduk kembali ketempat kalian semula, karena Ibu akan memberikan

soal latihan secara individu untuk mengetahui apakah kalian benar-

benar paham dan mengerti dengan pembelajaran kita hari ini. Oleh

karena itu, Ibu minta kalian untuk tidak kerjasama, kerjakan sendiri

atau secara individu. Jika ada soal yang kurang dimengerti, tanyakan

pada Ibu ya.”

Pada fase ini, peneliti menerapkan komponen penilaian

autentik. Penilaian juga diberikan melalui pengamatan terhadap

aktivitas siswa khususnya informan, penelitian yang dilakukan teman

sejawat dan penilaian terhadap minat, sikap dan diri melalui angket

yang akan diberikan kepada siswa sebagai penilaian terhadap ranah

afektif siswa. Waktu yang digunakan pada fase ini 30 menit.

Selanjutnya, pembelajaran ditutup dengan mengucapkan salam kepada

siswa.

(3). Hasil Tes Akhir Siklus I

Tes akhir siklus I dilaksanakan secara klasikal, siswa tidak

diizinkan bekerjasama dengan siswa lainnya.

Berdasarkan analisis hasil tes akhir tindakan pada siklus I,

diperoleh data bahwa daya serap klasikal yang dicapai sebesar 62,72

37

Page 38: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

% dengan ketuntasan klasikal sebesar 51,51 % dan jumlah siswa yang

mencapai daya serap individu ≥ 65% sebanyak 17 orang. Untuk lebih

jelasnya, analisis tes akhir tindakan dapat dilihat pada Lampiran 8.

Sedangkan analisis tes akhir untuk kelima informan, dapat dilihat pada

Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Analisis Tes Akhir tindakan siklus I untuk 5 informan.

No Informan

Skor yang Diperoleh Jumlah

SkorDaya Serap Individu(%)1 2

50 501. AD 35 15 50 50 2. LN 40 25 65 653. MF 30 20 50 504. IS 35 20 55 555. RF 35 15 50 50

Skor yang Diperoleh 175 95 270Skor Maksimal Soal 250 250 500Daya Serap Kalsikal 35 % 19 % 54 %

Berdasarkan hasil analisis tes individu, pada Tabel 4.1 diperoleh

informasi:

1) pada soal nomor 1 AD, LN, IS, MF dan RF dapat menyelesaikan soal

dengan baik, meskipun mereka masih keliru dalam melakukan

perhitungan.

2) pada soal nomor 2 AD, LN, IS, MF dan

RF tidak dapat menyelesaikan soal dengan baik, karena mereka

melakukan kekeliruan dalam membuat model matematikanya, melakukan

kesalahan dalam melakukan perhitungan, hal ini disebabkab karena siswa

terburu-buru pada saat menyelesaikan soal.

38

Page 39: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Berdasarkan analisis hasil tes akhir tindakan pada siklus I,

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita

yang model matematikanya terdiri atas persamaan linear dan linear masih

rendah.

(4). Data Hasil Wawancara

Setelah memeriksa tes akhir tindakan, peneliti melakukan

wawancara pada hari Sabtu tanggal 29 November 2008 terhadap

informan. Peneliti tidak memberikan pertanyaan secara terstruktur.

Wawancara berfokus untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai

berikut: (1) apakah siswa senang dengan model pembelajaran yang

digunakan, (2) kesulitan apa yang dialami siswa ketika mengikuti

pembelajaran dan (3) kesulitan apa yang dialami siswa ketika

menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel.

Berdasarkan ketiga fokus pertanyaan tersebut, diperoleh variasi

jawaban dari informan yang dapat dikategorikan sebagai berikut:

1)semua informan senang belajar dengan model pembelajaran langsung

dengan pendekatan CTL, karena dalam menerapkan model ini peneliti

memberikan LKS tuntunan. Selain itu, siswa dapat mengembangkan

gagasan dan idenya selama dalam pembelajaran, serta mereka dapat

mengaitkan materi dengan kehidupan mereka sehari-hari.

2)dalam mengerjakan latihan, sebagian siswa masih ada yang mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear

dua variabel.

39

Page 40: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

3)informan AD dan MF mengalami kesulitan dalam memahami soal-soal

yang diberikan berbeda dengan contoh soal yang diberikan.

(5). Data Hasil Observasi

Observasi dilakukan oleh guru matematika kelas X G SMA

Negeri 7 Palu dan teman sejawat mahasiswa dari Program Studi

Pendidikan Matematika dengan menggunakan lembar observasi. Tujuan

dari observasi ini, untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa

dalam proses pembelajaran dengan menerapakan model pembelajaran

Langsung dengan pendekatan CTL.

a. Hasil Observasi Pengamat (guru matematika kelas X G SMA Negeri 7

Palu) terhadap aktivitas guru

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pengamat diperoleh

informasi, bahwa pada umumnya peneliti telah melaksanakan RPP yang

telah direncanakan dengan baik, meskipun dalam pelaksanaannya

peneliti kurang dapat mengelolah waktu dengan baik. Peneliti telah

berusaha untuk menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa,

mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan prasyarat siswa

dengan materi yang akan di pelajari, membagi dan mengorganisir siswa

ke dalam kelompok belajar, menyajikan materi pelajaran dengan

mengajukan masalah sehari-hari yang terkait dengan materi soal cerita

sistem persamaan linear dua variabel, mendemonstrasikan cara

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan materai soal cerita sistem

persamaan linear dua variabel, memberikan petunjuk kepada siswa

40

Page 41: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

mengenai kegiatan yang akan dilakukan dalam kelompok, mengontrol

pemahaman siswa dengan mengajukan pertanyaan dan memberi

kesempatan kepada siswa untuk bertanya, membagi Lembar Kerja Siswa

(LKS 1) kepada setiap kelompok, meminta siswa untuk berdiskusi dan

bekerjasama dengan teman sekelompoknya, membimbing siswa dalam

menyelesaikan LKS 1 yang telah diberikan, memberikan tes akhir

individu kepada siswa, dan menutup pelajaran dengan memberikan

salam. Untuk lebih jelasnya, lembar observasi aktivitas guru dapat

dilihat pada Lampiran 9.

b. Hasil Observasi Pengamat (teman sejawat dari Program Studi Pendidikan

Matematika) terhadap aktivitas siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh pengamat,

secara keseluruhan subjek penelitian telah menunjukkan aktivitas yang

cukup baik dalam proses pembelajaran. Siswa memperhatikan

penjelasan guru, menjawab pertanyaan guru atau bertanya untuk

memahami soal yang belum dimengerti, siswa sudah menunjukkan

keberanian untuk mengajukan pendapatnya selama dalam proses

pembelajaran, menyelesaikan LKS, memberikan kesimpulan dan

mengerjakan tes secara individu, meskipun dalam pelaksanaannya

masih terdapat subjek yang kurang aktif dalam pembelajaran. Untuk

lebih jelasnya, lembar observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada

Lampiran 10.

(6). Refleksi Siklus I

41

Page 42: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan,

yang terjadi selama pelaksanaan siklus I. Hal ini dilakukan agar

peneliti dapat merencanakan tindakan yang lebih efektif pada siklus II.

Pada akhir tindakan siklus I, peneliti bersama dengan pengamat

mendiskusikan temuan-temuan selama pelaksanaan tindakan siklus I.

Berdasarkan data pengamatan diperoleh, bahwa peneliti telah

menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi, memberi

gambaran tentang kegiatan yang akan dilakukan selama proses

pembelajaran, mengajukan pertanyaan untuk mengetahui kemampuan

dasar siswa, membimbing siswa dalam mengerjakan LKS dan

menyimpulkan pembelajaran.

Dari analisis hasil tes individu siswa pada siklus I, diperoleh

data bahwa daya serap klasikal yang dicapai sebesar 62,72%

sebagaimana telah diuraikan sebelumnya. Hal ini disebabkan karena

sebagian besar siswa masih melakukan kesalahan dalam menyelesaikan

soal tes akhir tindakan misalnya kesalahan dalam membuat model

matematika tetapi pada umumnya, kesalahan yang dilakukan oleh siswa

adalah ketidaktelitian yang dilakukan pada saat melakukan perhitungan.

Oleh karena data yang diperoleh belum mencapai indikator

keberhasilan tindakan sebesar 75%, maka peneliti segera melakukan

persiapan untuk pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II,

dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I.

42

Page 43: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Hasil refleksi ini menunjukkan beberapa hal yang perlu

diperhatikan dan ditingkatkan pada siklus II antara lain:

1. siswa kurang memperhatikan penjelasan guru

pada saat pembelajaran berlangsung.

2. peneliti perlu memperhatikan efisiensi penggunaan waktu dalam

mengajar, agar alokasi waktu untuk menyelesaikan soal tidak tersita

sehingga siswa tidak tergesa-gesa dalam mengerjakan soal.

3. seringnya siswa salah dalam menyelesaikan soal, karena kemampuan

peneliti dalam memberikan bimbingan masih kurang.

Peneliti perlu memperbaiki tekhnik pembagian kelompok,

jangan hanya mengelompokkan siswa berdasarkan teman sebangku.

Karena perbaikan pengelompokan siswa dari segi jumlah anggota

kelompok diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

belajar dan bekerja sama dengan siswa lainnya.

b). Hasil Pelaksanaan Siklus II

(1) Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar kerja siswa (LKS

2), menyiapkan tes akhir tindakan serta membuat lembar observasi

kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran,

menyiapkan lembar penilaian dan minat serta membuat lembar penilaian

diri (Student Self Assessment).

(2) Pelaksanaan Tindakan

43

Page 44: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Tindakan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran

langsung dengan pendekatan CTL dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 4

Desember 2008 yang berlangsung pada pukul 07.15 s.d 09.00 Wita. Hal

ini sesuai dengan RPP (Lampiran 5) yang dibuat. Tindakan siklus II

dilaksanakan di kelas X G SMA Negeri 7 Palu dengan materi soal cerita

sistem persamaan linear dua variabel yang berbentuk linear dan linear.

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini dilakukan dalam tiga

tahap yaitu (a) pendahuluan, (b) kegiatan inti dan (c) penutup. Adapun

rincian pelaksanaannya, sebagai berikut:

(a) Pendahuluan

Fase 1: Pengantar / Pengenalan

Pada tahap ini (fase 1), peneliti terlebih dahulu membuka pelajaran

dengan memberi salam, menyiapkan dan memotivasi siswa,

menyampaikan tujuan pembelajaran siswa dan menggali pengetahuan

prasyarat siswa. Pada saat menggali pengetahuan prasyarat siswa dan

memotivasi siswa, peneliti menerapkan komponen pada pendekatan CTL.

Berikut ini petikan penyampaian peneliti kepada seluruh siswa diawal

pembelajaran.

Guru : “Assalamu alaikum wr.wb…

Siswa : “Wassalamu alaikum wr.wb..

44

Page 45: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Guru : “Anak-anak sekalian, sekarang waktunya belajar matematika.

Jadi hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan matematika

tolong disimpan dulu, dan tolong duduk sesuai dengan

kelompoknya masing-masing. Tujuan dari pembelajaran kita

hari ini adalah kalian diharapkan dapat menyelesaikan soal

cerita sistem persamaan linear dua variabel. Pada waktu SMP

kalian telah mempelajari mengenai cara menyelesaikan soal

cerita sistem persamaan linear dua variabel. Siapa yang bisa

menyebutkan cara menyelesaikan soal cerita sistem persamaan

linear dua variabel?”

Siswa : “Sebelum kita menyelesaikan soal, terlebih dahulu kita

menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan,

memisalkan soal tersebut dengan variabel-variabel, kemudian

menggunakan metode-metode yang ada dalam sistem

persamaan linear dua variabel, setelah itu mencari

penyelesaiannya dan menarik kesimpulan”

Guru : “Ya bagus..! Kemarin kita juga sudah membahasnya. Tapi

masih ada beberapa diantara kalian yang belum tahu, jadi ibu

minta kalau ada yang kalian belum pahami, kalian harus

harus tanyakan tidak perlu malu ataupun takut. Okey anak-

anak? Jadi karena hasil tes kemarin masih banyak yang

menjawab kurang tepat, maka hari ini kita akan membahas

kembali pelajaran kemarin.”

45

Page 46: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Siswa : “Ya…Bu..!! (Siswa menjawab serentak)”

Guru : Sebelum ibu memulai pelajaran hari ini, ibu mau memberikan

kembali masalah yang ada yang ada dalam kehidupan kita

sehari-hari yaitu “Dalam sebuah gedung pertunjukkan terdapat

400 orang penonton. Harga tiap lembar karcis untuk kelas II

adalah Rp. 5.000,00 sedangkan untuk kelas I Rp. 7.000,00, hasil

penjualan karcis sebesar Rp.2.200.000,00. Berapa banyak

penonton yang membeli karcis kelas II dan kelas I?” Sekarang

siapa yang bisa menyelesaikan masalah tersebut?

Siswa : “Saya Bu! Jawab Andini”

Guru : “Ya…Silahkan Andini”

Siswa : “Diketahui: Harga tiap lembar karcis kelas II adalah Rp. 5.000,00

dan haraga tiap lembar karcis kelas I adalah Rp. 7.000,00.

Ditanyakan : Berapa banyak penonton yang membeli karcis kelas I

dan kelas II?. Kemudian misalkan x = Harga karcis kelas I dan y =

Harga karcis kelas II jadi model matematika yang sesuai yaitu x +

y = 400 dan 7.000 x + 5.000 y = 2.200.000. Lalu dengan

menggunakan metode subtitusi, diperoleh:

x + y = 400

x = 400 – y maka

7.000 (400 – y) + 5.000 y = 2.200.000

2.400.000 – 7.000 y + 5.000 y = 2.200.000

- 2.000 y = 2.200.000 – 2.400.000

46

Page 47: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

- 2.000 y = - 200.000

y = 100

untuk y = 100 di subtitusi ke persamaan x + y = 400 diperoleh

x + 100 = 400

x = 400 – 100

x = 300

Jadi, banyak penonton yang membeli karcis kelas I adalah 300

orang dan banyaknya penonton yang membeli karcis kelas II

adalah 100 orang. (menuliskan jawabannya di papan tulis)”.

Pada petikan wawancara di atas, peneliti dalam menggali

pengetahuan awal siswa mengenai langkah-langkah dalam menyelesaikan

soal cerita SPLDV telah menerapkan komponen bertanya dan refleksi.

Karena siswa mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh sebelumnya,

melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Waktu yang

digunakan pada kegiatan ini adalah 15 menit.

(b) Kegiatan Inti

Fase 2: Presentasi / Penyajian

Pada fase ini, peneliti memulainya dengan penyajian masalah

dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan soal cerita sistem

persamaan linear dua variabel. Berikut permasalahan yang diajukan oleh

peneliti kepada siswa diawal pembelajaran.

47

Page 48: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

“Sebidang tanah milik Pak Fadil berbentuk persegi panjang. Jika

kelilingnya 86 meter dan panjangnya lebih 15 meter dari lebarnya,

berapa meter panjang dan lebar tanah milik Pak Fadil tersebut?”

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, peneliti menyajikan langkah-

langkah dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua

variabel. Berikut petikan penjelasan proses pembelajaran yang berlangsung.

Guru : “Anak-anak, tadi Ibu telah menyajikan langkah-langkah dalam

menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel.

Siapa yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut?”

Siswa : “Saya Bu..!!” Jawab Maria

Guru : “Ya…Silahkan Maria”

Siswa : “Diketahui: Keliling tanah Pak Fadil adalah 86 meter dan

panjangnya lebih 15 meter dari lebarnya. Kemudian ditanyakan:

Berapa meter panjang dan lebar tanah Pak Fadil tersebut?

Setelah itu kita memisalkan x = panjang dan y = lebar. Aduh…Bu

saya tidak ingat lagi cara menyelesaikannya, jadi gimana dong

Bu…………

Guru : “Okey…tidak apa-apa, untuk itu siapa yang bisa melanjutkan

jawaban dari teman kalian Maria?”

Siswa : “Saya Bu!” Jawab Cicilia

Guru : “Ya…Silahkan Cicilia”

Siswa : “Penyelesaiannya yaitu:

2x + 2y = 86

48

Page 49: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

y = x – 15 dengan menggunakan metode subtitusi, diperoleh

2x + 2y = 86

2x + 2(x – 15) = 86

2x + 2x – 30 = 86

4x = 86 + 30

4x = 116

x = 29

untuk x = 29 disubtitusi ke persamaan y = x – 15 diperoleh:

y = 29 – 15

y = 14

Jadi, panjang tanah milik Pak Fadil adaalah 29 meter dan lebar

tanah Pak Fadil adalah 14 meter.

Guru : “Okey….Jawaban dari teman kalian sudah sangat tepat, untuk itu

kalian sudah paham atau ada yang mau kalian tanyakan?”

Siswa : “Tidak ada Bu……..sudah paham

Dari petikan tanya jawab di atas, peneliti menerapkan komponen

konstruktivisme, bertanya, inquiry dan bertanya.

Fase 3: Latihan Terbimbing

Kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah peneliti membagikan

LKS 2 pada setiap kelompok yang telah dibagi sebelum pembelajaran dimulai.

Peneliti juga menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam

kelompok belajarnya dan memberikan motivasi kepada siswa untuk bekerja

dengan baik karena pada akhir pembelajaran, peneliti akan memberikan

49

Page 50: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

penghargaan kepada kelompok terbaik. Berikut petikan uraian penjelasan guru

kepada siswa.

Guru : “Sekarang di tangan kalian sudah ada LKS 2 yang harus kalian

kerjakan secara berkelompok. Setiap siswa harus bertanggung

jawab terhadap kelompoknya masing-masing. Jadi, semua anggota

kelompok harus dapat bekerja sama dengan baik. Kelompok yang

dapat bekerja sama dengan baik akan memperoleh penghargaan

sebagai kelompok paling kompak sedangkan untuk kelompok

terbaik akan ditentukan berdasarkan perolehan nilai setiap

anggota kelompok pada tes akhir nanti.

Siswa : “Berarti, nanti ada ujiannya Bu?”

Guru : “Iya…..seperti yang kemarin kan. Oleh karena itu, setiap anggota

kelompok harus bisa menguasai materi pada LKS, agar nanti pada

ujian memperoleh nilai yang bagus dan kelompoknya dapat

menjadi kelompok terbaik. Apa kalian sudah mengerti?”

Siswa : “Mengerti Bu”

Kemudian seluruh siswa bekerja secara kelompok untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang ada pada LKS 2 dan guru berjalan ke

setiap kelompok untuk memonitoring siswa dan juga memberikan penjelasan

kepada kelompok yang bertanya karena ada yang belum dipahami siswa. Pada

fase ini, peniliti menerapkan komponen pembelajaran CTL yaitu masyarakat

belajar dan bertanya. Waktu yang digunakan untuk kegiatan inti adalah 65

menit. Untuk menuliskan hasil kerja kelompok di papan dilanjutkan siswa

50

Page 51: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

hanya diminta dari setiap kelompok untuk menuliskan di papan tulis hasil

kerja kelompoknya, kemudian dibahas bersama-sama jika ada yang masih

belum dipahami oleh siswa. Berikut petikan kegiatan presentasi kelompok.

Guru : “Ibu akan meminta kalian untuk menuliskan hasil kerja LKS 2

kalian di depan, nanti kita akan membahas hasil pekerjaan kalian

bersama-sama.”

Siswa : “Dikerjakan lag?”

Guru : “Bukan dikerjakan lagi, tapi jawaban kalian akan kita bahas

bersama-sama. Sekarang setiap kelompok Ibu minta untuk

menjawab hasil kerja kelompoknya di papan tulis, supaya kalau

ada yang bertanya atau ada yang belum dipahami bisa ditanyakan

kembali. Okey…..”

Siswa : “ Iya Bu!!!”

Setiap kelompok menuliskan jawaban mereka di depan kelas,

kemudian guru memeriksa jawaban siswa bersama-sama dengan siswa.

Setelah selesai guru menyajikan kembali materi soal cerita sistem persamaan

linear dua variabel.

(c). Penutup

Fase 4 : Latihan Mandiri

Setelah siswa selesai mengerjakan LKS 2 secara berkelompok dan

menuliskan semua jawaban masing-masing kelompok di depan papan tulis.

Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan secara individu atau latihan

mandiri. Guru meminta siswa untuk mengerjakan tes secara jujur dan tidak

51

Page 52: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

bekerja sama dengan teman. Berikut petikan penjelasan guru kepada siswa

sebelum melaksanakan tes.

“Anak-anak setelah kalian bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan

masalah-masalah yang ada pada LKS 2 sekarang kalian akan dites apakah

kalian benar-benar paham dan mengerti dengan pembelajaran kita pada

hari ini. Oleh karena itu, Ibu minta kalian untuk tidak bekerja sama dengan

teman kalian. Jika ada masalah yang kurang dimengerti, tolong tanyakan

pada Ibu.”

Pada fase ini, peneliti menerapkan komponen penilaian autentik. Selain

melalui tes akhir individu, penilaian juga diberikan melalui pengamatan

terhadap aktifitas siswa khususnya informan penelitian yang dilakukan oleh

teman sejawat dan penilaian terhadap minat, sikap dan diri siswa melalui

angket yang akan diberikan kepada siswa sebagai penilaian terhadap ranah

afektif siswa. Waktu yang digunakan pada fase ini adalah 25 menit.

Selanjutnya, pembelajaran ditutup dengan mengucapkan salam kepada

siswa.

(3) Hasil Tes Akhir Siklus II

Tes akhir siklus II dilaksanakan secara klasikal. Tes terdiri atas 2

butir soal dan berbentuk essai. Berdasarkan analisis hasil tes akhir

tindakan II diperoleh data bahwa daya serap klasikal yang dicapai sebesar

79,39 % dengan ketuntasan klasikal sebesar 100 % dan jumlah siswa yang

mencapai daya serap ≥ 65% sebanyak 33 orang. Untuk lebih jelasnya,

analisis hasil tes akhir tindakan siklus II dapat dilihat pada Lampiran 13.

52

Page 53: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Sedangkan analisis hasil tes akhir tidakan siklus II untuk kelima informan

dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Analisis Tes Akhir tindakan siklus II untuk 5 informan.

No Informan

Skor yang Diperoleh Jumlah

SkorDaya Serap Individu(%)1 2

50 501. AD 25 45 70 702. LN 30 45 75 753. IS 25 50 75 754. MF 25 40 65 655. RF 30 45 75 75

Skor yang Diperoleh 135 225 360Skor Maksiamal soal 250 250 500Daya Serap Klasikal 54 % 90 % 72 %

Berdasarkan analisi tes individu pada Tabel 4.2 diperoleh informasi:

a). pada soal nomor 1, semua informan tidak dapat menyelesaikannya dengan

baik.

b) pada soal nomor 2, IS dan MF dapat menyelesaikan soal dengan baik. AD,

LN, masih melakukan sedikit kesalahan dalam melakukan perhitungan,

sedangkan RF melakukan sedikit kesalahan dalam membuat model

matematika, tetapi pada dasarnya RF sudah bisa menentukan hal-hal yang

diketahui dan yang ditanyakan.

Berdasarkan analisis hasil tes akhir tindakan siklus II data yang

diperoleh telah mencapai indikator keberhasilan tindakan sebesar 75%.

Hal ini menunjukkan bahwa siswa mampu menyelesaikan soal cerita

SPLDV.

53

Page 54: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

(4) Data Hasil Wawancara

Setelah memeriksa hasil tes akhir tindakan, peneliti melakukan

wawancara dilakukan pada hari Sabtu tanggal 6 Desember 2008. Peneliti

tidak menggunakan pertanyaan secara terstruktur. Wawancara berfokus

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: (1) apakah siswa

senang dengan model pembelajaran yang digunakan, (2) kesulitan apa yang

dialami oleh siswa ketika mengikuti pembelajaran dan (3) bagaimana

tanggapan siswa terhadap soal-soal yang diberikan.

Berdasarkan ketiga fokus pertanyaan tersebut, diperoleh variasi

jawaban dari informan yang dapat dikategorikan sebagai berikut:

1) semua informan senang dengan model pembelajaran langsung dengan

pendekatan CTL, karena berbeda dengan situasi pembelajaran yang

selama ini mereka terima.

2)dalam mengerjakan latihan, informan Ls mengalami sedikit kesulitan dalam

memahami soal cerita sistem persamaan linear dan linear. Namun

secara garis besar mereka sudah mampu menyelesaikan soal-soal cerita

SPLDV.

3) semua informan senang dengan model soal-soal yang diberikan karena

lebih bervariasi. Kemudian, informan akan lebih senang lagi apabila soal

latihan yang diberikan sesuai dengan contoh soal.

( 5) Data Hasil Observasi

Observasi dilakukan oleh guru matematika kelas X G SMA

Negeri 7 Palu dan teman sejawat, mahasiswa dari Program Studi

54

Page 55: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Pendidikan Matematika dengan menggunakan lembar observasi. Tujuan

dari observasi ini untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran dengan menerapakan model pembelajaran Langsung

dengan pendekatan CTL.

a. Hasil Observasi Pengamat (guru matematika kelas X G SMA Negeri 7

Palu) terhadap Aktivitas Guru

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pengamat diperoleh

informasi, bahwa pada umumnya peneliti telah melaksanakan RPP yang

telah direncanakan dengan baik. Peneliti telah berusaha untuk

menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, memberikan

penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan selama proses

pembelajaran, mengajukan pertanyaan untuk mengetahui kemampuan

dasar siswa berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, menyajikan soal

cerita sistem persamaan linear dan linear, mengaktifkan siswa dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pendapat dan

pertanyaan, memberikan bimbingan selama dalam proses pembelajaran

maupun pada saat menyimpulkan pembelajaran. Untuk lebih jelasnya,

lembar observasi aktivitas guru dapat dilihat pada Lampiran 15.

b. Hasil Observasi Pengamat (teman sejawat dari Program Studi Pendidikan

Matematika) terhadap Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh pengamat,

diperoleh informasi bahwa pada umumnya subjek penelitian

memperlihatkan peningkatan kearah perbaikan dibanding dengan siklus I.

55

Page 56: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Peningkatan ini dapat dilihat dari keberanian siswa untuk mengajukan

pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan dengan baik, ini berarti siswa

terlibat aktif selama pembelajaran. Begitu pula halnya dalam mengerjakan

soal, sebagian besar subjek penelitian mampu menerjemahkan soal cerita

kedalam model matematika. Pada dasarnya mereka memiliki kemampuan

untuk menyelesaikan soal cerita. Untuk lebih jelasnya, lembar observasi

aktivitas siswa dapat dilihat pada Lampiran 16.

(6) Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa saat

pelaksanaan tindakan siklus II, pengamat memberi nilai lebih baik

dibanding dengan siklus I. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran

sudah baik. Para siswa menjadi lebih aktif selama pembelajaran

berlangsung, karena perhatian dan bantuan dari siswa yang berkemampuan

tinggi dalam tiap kelompok mendorong siswa berkemampuan rendah untuk

termotivasi mengembangkan pemahaman mereka dalam menyelesaikan soal

yang diberikan dan semakin berani mengajukan pertanyaan dan

pendapatnya.

Dari data yang diperoleh pada siklus II, sebagaimana yang telah

diuraikan didepan telah mencapai indikator keberhasilan tindakan sebesar

75%. Oleh sebab itu, pelaksanaan tindakan dengan menerapkan model

pembelajaran Langsung dengan pendekatan CTL telah berhasil.

B. Pembahasan

56

Page 57: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas,

diperoleh data dari hasil analisis yaitu untuk tes awal, diperoleh daya serap

klasikal sebesar 51,97% dan jumlah siswa yang memperoleh daya serap

individu ≥ 65% sebanyak 5 orang. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman

siswa tentang sistem persamaan linear dua variabel masih rendah, maka

peneliti memberikan soal-soal latihan kepada subjek penelitian dan dibahas

bersama, dengan tujuan untuk memantapkan kesiapan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita SPLDV. Untuk tes akhir tindakan siklus I

diperoleh bahwa daya serap secara klasikal sebesar 62,72 % dan jumlah siswa

yang memperoleh daya serap individu ≥ 65% sebanyak 17 orang. Hasil tes

akhir pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan

dengan hasil tes awal. Meskipun demikian, data yang diperoleh pada siklus I

menunjukkan bahwa indikator keberhasilan tindakan belum tercapai. Ini

berarti kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang model

matematikanya terdiri atas persamaan linear dan linear masih rendah.

Rendahnya hasil belajar siswa pada tes akhir pada tindakan siklus I

disebabkan, karena siswa kurang perhatian pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung. Khususnya saat mengerjakan LKS, masih ada beberapa

kelompok yang tidak aktif, peneliti berusaha memberikan bimbingan

seperlunya. Pada saat pemberian bimbingan diperoleh informasi bahwa

sebagian besar kelompok tidak memahami maksud dari soal yang ada di

LKS. Selain itu, rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan karena dalam

pelaksanaan pembelajaran peneliti kurang dapat mengelola waktu dengan

57

Page 58: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

baik, sehingga alokasi waktu untuk menyelesaikan soal berkurang. Oleh

karena data yang diperoleh pada siklus I belum mencapai keberhasilan, maka

peneliti melaksanakan siklus II dengan memperbaiki hal-hal yang kurang

pada siklus I, dengan mengulang materi pada siklus I.

Setelah melaksanakan tindakan siklus II, dari hasil analisis tes akhir

tindakan diperoleh daya serap klasikal sebesar 79,39 % dan jumlah siswa

yang memperoleh daya serap individu ≥ 65% sebanyak 33 orang dengan

ketuntasan secara klasikal sebesar 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang model

matematikanya terdiri atas persamaan linear dan linear lebih baik dan telah

meningkat. Peningkatan ini disebabkan karena dalam pelaksanaan siklus II,

peneliti mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar

sehingga siswa yang berkemampuan rendah memperoleh masukan-masukan

dari teman kelompoknya dan termotivasi untuk mengembangkan

pemahamannya dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan semakin baik.

Selain itu, siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini

menyebabkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita sistem

persamaan linear dua variabel yang berbentuk linear dan linear semakin

berkembang, sehingga siswa dapat menyelesaikan tes akhir tindakan dengan

cukup baik.

Dari hasil observasi yang dilakukan pengamat, diperoleh informasi

bahwa dalam pelaksanaan model pembelajaran langsung dengan pendekatan

CTL, pada umumnya aktivitas siswa maupun aktivitas guru menunjukkan

58

Page 59: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

peningkatan dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari

meningkatnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita SPLDV

dan meningkatnya aktivitas siswa selama pembelajaran. Peningkatan

aktivitas guru terutama pada kemampuan guru untuk mengelola waktu yang

menjadi cukup baik.

Penerapan komponen pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL).

1. Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi)

pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa

dengan cara mencoba memberi arti pada pengetahuan sesuai

pengalamannya. Konstruktivisme muncul pada fase 1 diawal

pembelajaran, pada saat guru menggali pengetahuan prasyarat siswa.

Karena guru mengajak siswa untuk menggali pengetahuan yang dimilki

dan membangunnya.

Konstruktivisme juga muncul pada saat guru menyajikan materi

(pada fase 1). Selain itu, konstruktivisme juga muncul pada saat siswa

bekerja dalam kelompok belajarnya masing-masing. Dengan demikian,

maka jelas bahwa pada kegiatan pembelajaran komponen konstruktivisme

telah diterapkan.

2. Bertanya

Bertanya adalah induk dari strategi pembelajaran kontekstual,

awal dari pengetahuan, jantung dari pengetahuan dan aspek penting dari

59

Page 60: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

pembelajaran. Komponen bertanya ini diterapkan oleh peneliti mulai dari

awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Selain itu, bertanya

merupakan awal dari kegiatan inquiry. Dalam sebuah pembelajaran,

kegiatan bertanya berguna untuk: menggali informasi, mengecek

pemahaman siswa, memecahkan persoalan yang dihadapi,

membangkitkan respon kepada siswa, mengetahui sejauh mana

keingintahuan siswa, mengetahui hal-hal yang sudah diketahui olehsiswa,

memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru,

membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, dan

menyegarkan kembali pengetahuan yang dimiliki siswa.

3. Inquiry

Pada saat pembelajaran, peneliti menerapkan komponen inquiry

mulai pada saat menyajikan materi pelajaran (fase 2) yaitu dimana siswa

bisa memahami sendiri masalah yang diberikan oleh guru. Pada saat siswa

bekerja dalam kelompok belajarnya masing-masing siswa menyelesaikan

LKS nya dengan memahami langkah-langkah dalam menyelesaikan soal

cerita sistem persamaan linear dua variabel.

4. Masyarakat Belajar

Dalam masyarakat belajar, hasil pembelajaran dapat diperoleh

dari kerja sama dengan orang lain. Pada penelitian masyarakat belajar

terjadi pada fase 3 yaitu latihan terbimbing dimana pada fase ini siswa

belajar dengan kelompok untuk menyelesaikan LKS yang dibagi oleh

60

Page 61: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

guru. Siswa dibagi dalam kelompok yang anggotanya heterogen. Siswa

yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberi tahu yang belum

tahu, yang cepat menanggapi pembelajaran mendorong temannya yang

lambat dalam menanggapi pembelajaran, dan seterusnya.

Masyarakat belajar ini bisa terjadi apabila ada proses

komunikasi dua arah. Oleh karena itu, guru harus selalu mengawasi dan

memonitoring kerja siswa dalam kelompok agar tidak terdapat dominasi

beberapa orang siswa.

5. Pemodelan

Komponen pembelajaran kontekstual selanjutnya adalah

pemodelan. Maksudnya, dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau

pengetahuan tertentu, ada model yang bisa ditiru. Pemodelan dapat

berbentuk demonstrasi, pemberian contoh tentang konsep atau aktivitas

belajar. Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti menyediakan model

berupa guru itu sendiri, siswa dan benda-benda yang telah disiapkan oleh

guru. Kegiatan pemodelan ini terjadi pada saat fase 2:

presentase/penyajian.

6. Refleksi

Refleksi merupakan cara berpikir tentang apa yang baru

dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan

di masa yang lalu. Kegiatan refleksi ini telah diterapkan oleh peneliti pada

fase 1 yaitu pada saat guru menggali pengetahuan prasyarat siswa dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan pengetahuan yang

61

Page 62: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

dimiliki siswa sebelumnya. Sehingga diharapkan siswa dapat memperoleh

hubungan antara pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan

pengetahuan yang baru.

7. Penilaian yang sebenarnya

Kegiatan penilaian merupakan pengumpulan berbagai data yang

bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Kegiatan

penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga

bukan hanya hasil belajar yang dinilai tapi juga prosesnya. Instrumen

penilaian yang digunakan berupa tes, observasi, wawancara, lembar

penilaian minat dan sikap serta lembar penilaian diri. Melalui instrumen

penilaian yang bervariasi tersebut, bentuk penilaian tidak hanya terfokus

pada penilaian ranah kognitif tapi juga penilaian ranah afektif dan

psikomotor.

Berdasarkan analisis hasil belajar siklus II, yang telah

dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran langsung dengan pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya dalam menyelesaikan soal cerita sistem

persamaan dua variabel.

62

Page 63: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa

hal sebagai berikut:

1. Penerapan strategi pembelajaran langsung dengan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas X G SMA Negeri 7 Palu dalam menyelesaikan soal cerita sistem

persamaan linear dua variabel.

63

Page 64: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

2. Penerapan model pembelajaran langsung dengan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) merupakan salah satu alternatif untuk

melatih siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, sehingga materi

yang dipelajari akan lebih dipahami dan tidak mudah dilupakan khususnya

dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel.

3. Hasil belajar yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan soal cerita

sistem persamaan linear dua variabel menunjukkan suatu peningkatan.

Hal ini ditunjukkan dari daya serap klasikal yang diperoleh pada siklus I

adalah 62,72 % meningkat menjadi 79,39% yang diperoleh pada siklus

II.

B. SARAN

1. Dalam penerapan strategi pembelajaran langsung dengan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL), dibutuhkan perencanaan dan

persiapan yang matang agar proses pembelajaran dapat berlangsung

dengan efektif.

2. Pada proses pembelajaran, guru hendaknya dapat menjadikan model

pembelajaran langsung dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi calon peneliti berikutnya, agar dapat menerapkan model

pembelajaran langsung dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) pada materi yang lain.

64

Page 65: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2000. Contextual Teaching and Learning (CTL). Jakarta:Direktorat sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.

Depdikbud. 1996. Pelaksanaan Penelitian Bagian Proyek Peningkatan Balai Penataran Guru. Palu.

Jaeng, M. 2007. Belajar dan Pembelajaran Matematika. Palu: FKIP- UNTAD.

Maleong. 1990. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 1982. Berbagai Pendakatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhadi. 2002. Pendekatan kontekstual. Malang: IKIP Malang Universitas Negeri Malang.

65

Page 66: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor –Fakitor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N, 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta

Usman H.B. 2001. CTL dan Pandangan Aliran Konstruktivis Terhadap Pembelajaran Matematika. Bahan ajar tidak diterbitkan. Palu: FKIP Universitas Tadulako.

Usman, U. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Vicharys, Atma. 2006. Penerapan Pembelajaran Kontekstual Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Penjumlahan dan Pengurangan pada Bilangan Pecah di Kelas VII SMP GKST Palu. Palu: FKIP Universitas Tadulako.

Wardani, A. 2007.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wirodikromo, S. 2006. Matematika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

66

Page 67: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran 1

SOAL TES AWAL

Petunjuk!

1. Tulislah nama, hari dan tanggal pelaksanaan evaluasi ini pada lembar jawaban

yang telah disediakan!

2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah.

3. Kerjakan soal secara mandiri.

Butir Soal. Bobot

1. ….(25)

2. ….(35)

67

Page 68: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

3. ....(40) + 100

Lampiran 2

ANALISIS SKOR HASIL TES AWAL SISWA

No InisialNomor / Bobot soal

Skor Siswa

Daya Serap

Individu

Ketuntasan Belajar1 2 3

25 35 40 T BT1. AD 5 15 10 30 30 % BT2. AN 10 35 10 55 55 % BT3. CN 10 35 10 55 55 % BT4. DM 10 30 10 40 40 % BT5. DS 15 25 10 50 50 % BT6. EK 20 30 10 60 60 % BT7. FL 20 20 10 50 50 % BT8. HN 25 35 10 70 70 % T9. HJ 20 15 10 45 45 % BT10. IM 20 30 10 60 60 % BT11. IS 10 15 10 35 35 % BT12. IW 10 30 5 45 45 % BT13. IT 20 30 10 60 60 % BT

68

Page 69: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

14. LN 5 25 5 35 35 % BT15. MD 10 30 10 50 50 % BT16. MF 10 15 5 30 30 % BT17. MR 15 20 10 45 45 % BT18. FS 15 30 10 55 55 % BT19. NW 25 30 10 65 65 % T20. NP 25 15 10 50 50 % BT21. NV 20 35 10 65 65 % T22. PD 15 30 10 55 55 % BT23. RW 15 30 10 55 55 % BT24. RK 15 30 10 55 55 % BT25. RF 10 15 10 35 35 % BT26. NA 20 30 10 60 60 % BT27. SL 15 30 10 55 55 % BT28. SW 15 30 10 55 55 % BT29. UW 20 35 10 65 65 % T30. WS 20 35 10 65 65 % T31. YA 10 30 10 50 50 % BT32. YY 10 30 10 50 50 % BT33. WD 10 30 15 55 55 % BT

Skor Diperoleh

505 895 320 1720

Skor Ideal Tes

825 1155 1320 3300

69

Page 70: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 3

Pembagian Kelompok Belajar Siswa

Kelompok Nama Siswa Tingkat Kemampuan

Keterangan

1

Harwan Novriawan (HN)Andini Dwi Anata (AA)Hajirman (HJ)Putri Deta Octavia (PD)Adelta (AD)

TinggiSedangSedangSedangRendah Informan

2

Dewi Mentari (DM)Yan Antonio (YA)Cicilia Naim (CN)Yusna Yulinda (YY)Rahmat Fauzi (RF)

TinggiSedangSedangSedangRendah Informan

3

Riskawati (RS)Maria Daleta (MD)Muhammad Riful (MR)Evan Kurniawan (EK)Lilis Nurhandayani (LN)

TinggiSedangSedangSedangRendah Informan

Nur Indah (NI) Tinggi

70

Page 71: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

4Rahmawati (RW)Novita (NV)Iswanto (IW)Fitrah Sari (FS)Moh. Fikri Haikal (MF)

SedangSedangSedangSedangRendah Informan

5

Dewi Safitri (DS)Sri Wulan Irsan (SW)Suharti Laela (SL)Ulfa Wahyuni (UW)Nur azizah (NA)Indra Suripno (IS)

TinggiSedangSedangSedangSedangRendah Informan

6

Ismirawati (IM)Wulandari (WL)Windasari (WS)Ikram Maulana (IM)Fultriawan (FL)Nilmawati (NW)

TinggiSedangSedangSedangSedangSedang

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / I

Standar Kompetensi :

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua

variabel

Kompetensi Dasar :

Merancang serta menyelesaikan model matematika dari masalah yang

berkaitan dengan sistem persamaan linear dan penafsirannya

Indikator :

71

Page 72: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Merumuskan sistem persamaan (terdiri atas persamaan linear dan linear) yang merupakan model matematika dari masalah

Menentukan penyelesaian model matematika tersebut Memberikan tafsiran terhadap hasil yang diperoleh.

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat merumuskan sistem persamaan linear (terdiri atas persamaan

linear dan linear) yang merupakan model matematika dari masalah

2. Siswa dapat menentukan penyelesaian dari model matematika tersebut

3. Siswa dapat memberikan tafsiran terhadap hasil yang diperoleh.

Materi Ajar

Sistem persamaan linear dua variabel

B. Model Pembelajaran

Model pembelajaran langsung

C. Pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL)

D. Metode Pembelajaran

Tanya jawab dan pemberian tugas

E. Langkah-langkah Kegiatan

SIKLUS I :

Pertemuan 1

Pendahuluan :

Fase 1 (Pengantar / Pengenalan)

72

Page 73: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

Guru memotivasi siswa

Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan prasyarat

siswa

Kegiatan Inti :

Fase 2 (Presentasi / Penyajian)

Guru menyajikan contoh masalah sehari-hari yang berkaitan dengan

sistem persamaan linear dua variabel

Guru mendemonstarsikan ilustrasi dari masalah tersebut, sehingga siswa

dapat menemukan cara memecahkan masalah tersebut

Mengontrol pemahamn siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan

dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Fase 3 (Latihan Terbimbing)

Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang

heterogen

Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok

Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami masalah yang ada

pada LKS

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar untuk menemukan

penyelesaian masalah

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada

yang belum dipahaminya

Guru mengumpulkan hasil kerja siswa, kemudian meminta siswa untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dipapan tulis.

Penutup :

Fase 4 (Latihan Mandiri)

Guru meminta siswa menarik kesimpulan hasil pembelajaran dari materi

soal cerita sistem persamaan linear dua variabel

73

Page 74: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Guru melaksanakan evaluasi yaitu memberikan tes akhir tindakan siklus I

secara individu

Guru mengumpulkan hasil tes akhir tersebut

Guru menutup pertemuan dengan memberikan salam.

SIKLUS II :

Pertemuan 2

Pendahuluan :

Fase 1 (Pengantar / Pengenalan)

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

Guru memotivasi siswa

Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan prasyarat

siswa.

Kegiatan Inti :

Fase 2 (Presentasi / Penyajian)

Guru menyajikan contoh masalah sehari-hari yang berkaitan dengan

sistem persamaan linear dua variabel

Guru mendemonstarsikan ilustrasi dari masalah tersebut, sehingga siswa

dapat menemukan cara memecahkan masalah tersebut

Mengontrol pemahamn siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan

dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Fase 3 (Latihan Terbimbing)

Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang

heterogen

Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok

Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami masalah yang ada

pada LKS

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar untuk menemukan

penyelesaian masalah

74

Page 75: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada

yang belum dipahaminya

Guru mengumpulkan hasil kerja siswa, kemudian meminta siswa untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dipapan tulis.

Penutup :

Fase 4 (Latihan Mandiri)

Guru meminta siswa menarik kesimpulan hasil pembelajaran dari materi

soal cerita sistem persamaan linear dua variabel

Guru melaksanakan evaluasi yaitu memberikan tes akhir tindakan siklus

II secara individu

Guru mengumpulkan hasil tes akhir tersebut

Guru menutup pertemuan dengan memberikan salam.

F. Alat dan Sumber Belajar

Buku Paket

Buku ajar

LKS

G. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tes tertulis dan lisan

Bentuk Instrumen : Tes lisan dan tes uaraian .

75

Page 76: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 5

Skenario Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SMA Alokasi Waktu : 3 45 menit

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu Komponen CTL

PENDAHULUAN 15’

Fase 1: Pengantar/Pengenalan

Mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran

Mengajukan beberapa

pertanyaan untuk membangun

pengetahuan prasyarat siswa

Memotivasi siswa

Memperhatikan

penjelasan guru

Menjawab

pertanyaan dari

guru

Komponen: 1, 2,

dan 6.

KEGIATAN INTI 60’

76

Page 77: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Fase 2: Presentasi/Penyajian

Menyajikan materi soal cerita

sistem persamaan linear dua

variabel

Memberikan kesempatan

kepada siswa bertanya jika ada

yang belum dipahami siswa dari

penjelasan guru

Memperhatikan

penjelasan guru

Bertanya kepada

guru jika ada yg

belum dipahami

Komponen: 1, 2, 3,

dan 5.

Fase 3: Latihan Terbimbing

Mengkoordinasikan dalam

kelompok-kelompok belajar

Membagikan LKS kepada

masing-masing kelompok

Meminta siswa untuk membaca

dan memahami masalah yang

ada pada LKS

Meminta siswa untuk berdiskusi

secara berkelompok untuk

menyelesaikan masalah pada

LKS

Memberikan bimbingan dan

petunjuk kepada siswa untuk

menemukan penyelesaian

masalah

Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

jika ada yang belum dipahami

oleh siswa

Mengumpulkan hasil kerja

Membentuk

kelompok-

kelompok belajar

Menerima LKS

Membaca dan

memahami

masalah yang ada

Berdiskusi secara

kelompok untuk

menyelesaikan

masalah

Meminta petunjuk

guru dalam

menyelesaikan

masalah

Bertanya kepada

guru jika ada yang

belum dipahami

Mengumpulkan

LKS

Komponen: 2, 3,

dan 4.

77

Page 78: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

siswa

Meminta siswa untuk

mempresentasikan hasil kerja

kelompok dipapan tulis.

PENUTUP 30’

Fase 4: Latihan Mandiri

Menarik kesimpulan hasil

pembelajran dari materi soal cerita

sistem persamaan linear dua

variabel bersama-sama siswa

Memberikan tes akhir tindakan

Mengumpulkan hasil tes

Menutup pertemuan dengan

memberikan salam.

Menarik

kesimpulan dengan

guru dari materi

sistem persamaan

linear dua variable

Menjawab salam

guru

Komponen: 2, 6,

dan 7.

78

Page 79: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 6

LEMBAR KERJA SISWATINDAKAN SIKLUS I

Nama Sekolah : SMA Negeri 7 Palu

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan Soal Cerita SPLDV

Tahun Ajaran : 2008/2009

Alokasi Waktu : 30 menit

Petunjuk:

1. Bacalah secara seksama soal dibawah ini, sehingga permasalahannya mudah anda mengerti.

2. Diskusikanlah dengan teman anggota kelompok anda untuk memperoleh jawaban dari soal yang diberikan.

3. Ajukan pertanyaan kepada guru jika terdapat hal-hal yang belum dimengerti.4. Tulis nama anggota kelompok anda pada tempat yang tersedia.

Masalah 1 :

Jumlah siswa kelas X G SMA Negeri 7 Palu adalah 40 anak. Siswa putri lebih

banyak dari pada siswa putra. Selisih banyak siswa putra dan siswa putri adalah

6 anak. Tentukan berapa banyak siswa putra dan putri di kelas X G SMA Negeri

7 Palu?

Penyelesaian: Diketahui:

……………………………………………………………………………………

…………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………..

79

Page 80: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

Ditanyakan:

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

Misalkan: x = ……………………….

y =………………………..

Model matematikanya adalah:

1………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

2………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

Dengan metode …………………………… , diperoleh

……………………............................................................................

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

sehingga diperoleh x = …..................... dan y =……………….

Jadi: Banyaknya siswa putra adalah……………...dan Banyaknya siswa putri

adalah……………………………

Uji kebenarannya:

………………………………………………………………………………

80

Page 81: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…….

………………………………………………………………………………............

..................................................................................................

Masalah 2 :

Ani membeli 4 buah buku dan 2 buah pensil seharga Rp. 24.000,00, sedangkan

Ida membeli 5 buah buku dan 2 buah pensil seharga Rp. 27.000,00. Tentukan

berapa harga satu buah buku dan satu buah pensil?

Penyelesaian:

Diketahui: Harga…………………………………………………………………...

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

.

…………………………………………………………………………………

…........................................................................................................

Ditanyakan:

………………………………………………………………………...

Misalkan: x = harga sebuah buku

y = harga sebuah pensil

Model matematikanya adalah:

1………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

2………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………

81

Page 82: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Dengan metode ……………………. Diperoleh

bahwa: ......................................................................................................................

.............................................................................................................................

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

…………………………………………………

Sehingga diperoleh x = ……………. dan y =……………….

Jadi, Harga satu buah buku adalah………………rupiah dan Harga satu buah

pensil adalah………………….rupiah

Uji kebenarannya:

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

Nama Kelompok: Kelas/Semester:

1.

2.

3.

4.

82

Page 83: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 7

TES AKHIRTINDAKAN SIKLUS I

Nama Sekolah : SMA Negeri 7 Palu

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal cerita SPLDV

Tahun Ajaran : 2008/2009

Alokasi Waktu : 30 menit

Petunjuk:

1. Tulislah nama, hari dan tanggal pelaksanaan evaluasi ini pada lembar jawaban

yang telah disediakan.

2. Bacalah soal berikut dengan cermat kemudian selesaikan soal dibawah ini

dengan baik dan benar.

3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah.

Soal:

1. Sebuah toko menyimpan persediaan beras dan jagung di dalam gudang. Beras

dan jagung itu masing-masing dimasukkan dalam karung. Setiap karung beras

dan setiap karung jagung beratnya sama. Berat 2 karung beras dan 1 karung

83

Page 84: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

jagung adalah 172 kg, sedangkan berat 3 karung beras dan 1 karung jagung

adalah 232 kg. Berapakah berat 1 karung beras dan 1 karung jagung?

2. Yuli dan Ita bekerja disebuah pabrik roti, pada bagian pembungkusan. Yuli

dapat membungkus 150 roti setiap jam, dan Ita dapat membungkus 200 roti

setiap jam. Banyak waktu yang dipergunakan untuk bekerja Yuli dan Ita tidak

sama. Jumlah jam untuk bekerja Yuli dan Ita adalah 15 jam dan banyak roti

yang dapat dibungkus 2.650 buah. Tentukan lama bekerja Yuli dan Ita?

Lampiran 8

ANALISIS SKOR TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS I

No Inisial

Nomor/Bobot SoalSkor Siswa

Daya Serap

Individu (%)

Ketuntasan Belajar1 2

50 50 T BT

1. AD 35 15 50 50 BT2. AN 35 25 60 60 BT3. CN 40 25 65 65 T4. DM 30 30 60 60 BT5. DS 35 25 60 60 BT6. EK 35 30 65 65 T7. FL 40 15 55 55 BT8. HN 50 35 85 85 T9. HJ 30 25 55 55 T10. IM 40 30 70 70 T11. IS 35 15 55 55 BT12. IW 35 15 55 55 BT13. IT 40 25 65 65 T14. LN 40 25 65 65 T15. MD 35 25 60 60 BT

84

Page 85: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

16. MF 30 20 50 50 BT17. MR 30 25 55 55 BT18. FS 40 25 65 65 T19. NW 35 35 70 70 T20. NP 40 20 60 60 BT21. NV 40 35 75 75 T22. PD 40 25 65 65 T23. RW 35 30 65 65 T24. RK 35 25 60 60 BT25. RF 35 20 55 55 BT26. NA 40 30 70 70 T27. SL 40 25 65 65 T28. SW 35 30 65 65 T29. UW 40 35 75 75 T30. WS 35 35 70 70 T31. YA 35 20 55 55 BT32. YY 35 25 60 60 BT33. WD 40 25 65 65 T

Skor Diperoleh

1215 855 2070

Skor Ideal selurah tes

1650 1650 3300

85

Page 86: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 9

KRITERIA PENILAIAN SKOR SOALTES AKHIR TINDAKAN SIKLUS I

1. Skor max : 500 = bila tidak menjawab2 = jawaban salah5 = menuliskan diketahui10 = menuliskan diketahui dan ditanyakan20 = mampu memisalkan masalah dengan variabel25 = mampu memodelkan masalah ke dalam bentuk matematika30 = mampu menyelesaikan masalah tetapi kurang tepat 40 = mampu menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode subtitusi dan eliminasi 50 = mampu menyelesaikan masalah dan menyimpulkannya sehingga

Jawaban benar

2. Skor max : 500 = bila tidak menjawab3 = jawaban salah5 = menuliskan diketahui10 = menuliskan diketahui dan ditanyakan20 = mampu memisalkan masalah dengan variabel25 = mampu memodelkan masalah ke dalam bentuk matematika30 = mampu menyelesaikan masalah tetapi kurang tepat 40 = mampu menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode subtitusi dan eliminasi 50 = mampu menyelesaikan masalah dan menyimpulkannya sehingga

Jawaban benar

86

Page 87: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 10

LEMBAR OBSERVASIAKTIVITAS GURU DI KELAS

TINDAKAN SIKLUS I

Nama Sekolah : SMA Negeri 7 PaluMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSub Pokok Bahasan : Menyelesaikan Soal Cerita SPLDVNama Peneliti : SaskiaHari/Tanggal : Kamis/27 November 2008

Petunjuk!Berikut ini daftar pengelolaan aktivitas belajar dengan menerapkan model pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir, yang dilaksanakan oleh guru di kelas X G. Berikan tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat anda!

No. Aspek yang Diamati Penilaian

1 2 3 4I PENDAHULUAN

Fase 1 : Pengantar / Pengenalan Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menyampaikan materi prasyarat.

Memotivasi siswa dan memberikan pertanyaan.

II KEGIATAN INTIFase 2 : Presentasi / Penyajian Menyajikan materi pelajaran dengan mengajukan masalah

sehari-hari yang terkait dengan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel dan cara menyelesaikannya.

Memberikan petunjuk kepada siswa mengenai kegiatan yang akan dilakukan dalam kelompok.

Mengontrol pemahaman siswa dengan mengajukan pertanyaan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

87

Page 88: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Fase 3 : Latihan Terbimbing

Mengkoordinir siswa ke kelompok-kelompok belajar.

Mengarahkan siswa untuk membaca dan memahami masalah dan memberikan bantuan seperlunya.

Mendorong siswa untuk menemukan cara menyelesaikan masalah dalam LKS 1.

Mendorong siswa untuk mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompoknya.

Memberikan bantuan kepada siswa seperlunya dengan memberikan jawaban yang ditanyakan siswa.

Mendorong siswa untuk menuliskan jawaban hasil kerja kelompoknya di papan tulis.

III PENUTUPFase 4 : Latihan Mandiri Mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan.

Menutup diskusi kelas dengan memberi pujian kepada kelompok terbaik.

Memberikan tes akhir.

IV PENGELOLAAN WAKTUV SUASANA KELAS (ANTUSIAS GURU)

Keterangan:1 = Tidak Baik2 = Kurang Baik3 = Cukup Baik4 = Baik

Pengamat

88

Page 89: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 11

LEMBAR OBSERVASIAKTIVITAS SISWA DI KELAS

TINDAKAN SIKLUS I

Nama Sekolah : SMA Negeri 7 Palu Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear dan Linear Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan Soal Cerita SPLDVNama Peneliti : SaskiaInforman : Hari/Tanggal : Kamis/27 November 2008Petunjuk!Berikan tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat anda!No. Aspek yang Diamati Penilaian

1 2 3 4I PENDAHULUAN

Fse 1 : Pengantar/Pengenalan1. Memperhatikan penjelasan dari guru.2. Menjawab pertanyaan atau bertanya

II KEGIATAN INTIFase 2 : Presentasi/Penyajian1. Memperhatikan penjelasan guru.2. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya jika ada yang belum dipahami.Fase 3 : Latihan Terbimbing1. Membaca dan memahami masalah.2. Menyelesaikan masalah dalam LKS 1 secara berkelompok.3. Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompoknya.4. Aktif daalam kelompok.

III PENUTUPFase 4 : Latihan Mandiri1. Memperhatikan penjelasan guru dan menyimpulkan materi bersama guru.2. Menyelesaikan tes akhir.

IV SUASANA KELAS (Antusias siswa dalam proses belajar)Keterangan:1 = Tidak Baik 3 = Cukup Baik2 = Kurang Baik 4 = Baik

Pengamat

89

Page 90: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

90

Page 91: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 12

TRANSKIP WAWANCARA TINDAKAN SIKLUS I

1. Dengan AD

P : Assalamu’alaikum AD

AD : Wa’alaikumsalam Bu

P : Bagaimana tanggapan AD tentang model pembelajaran

dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL) kemarin apakah suasananya membuat kalian

nyaman?

AD : Menurut saya pembelajaran seperti ini bagus Bu dan saya

menjadi termotivasi dalam belajar karena banyak contoh

soal dan belajarnya juga berkelompok.

P : Bagaimana pendapat kamu tentang latihan yang Ibu berikan

AD : Latihan-latihannya bagus bu karena soal-soalnya bervariasi.

P : Gimana dengan adanya pemberian contoh soal yang hampir

mirip dengan soal latihan yang diberikan?

AD : Saya senang sekali bu sebab dengan begitu saya merasa

punya bayangan tentang soal yang akan saya kerjakan.

P : Oh seperti itu, Terima kasih AD

AD : Terima kasih kembali Bu.

2. Dengan LN

P : Assalamu’alaikum LN

LN : Wa’alaikumsalam Bu

P : Bagaimana tanggapan LN tentang model pembelajaran

langsung dengan pendekatan Contextual Teaching and

91

Page 92: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Learning (CTL) kemarin apakah suasananya membuat kalian nyaman?

LN : Saya senang dengan pembelajaran seperti ini Bu

P : Bagaimana pendapat kamu tentang latihan yang Ibu berikan

LN : Latihan-latihannya bagus Bu

P : tapi kenapa anda menyelesaikan masalah 1 anda salah

dalam menentukan model matematikanya?

LN : Sebenarnya saya bingung Bu

P : Oh githu ya, Terima kasih LN

LN : Terima kasih kembali Bu.

3. Dengan RF

P : Assalamu’alaikum RF

RF : Wa’alaikumsalam Bu

P : Bagaimana tanggapan RF tentang model pembelajaran

langsung dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) kemarin apakah suasananya membuat

kalian nyaman?

RF : Saya menjadi termotivasi dalam belajar seperti ini, jadi

saya bisa bertukar pikiran dengan teman-teman kelompok

yang lain.

P : Bagaimana pendapat kamu tentang latihan yang Ibu berikan

RF : Bagus Bu sebab soal-soalnya bervariasi.

P : Tapi kenapa anda menyelesaikan soal no 2 tidak sesuai

prosedur seperti yang telah di jelaskan, anda

mengerjakannya sangat singkat?

RF : Maaf Bu saya buru-buru mengerjakannya

P : Mmm Begitu ya, Terima kasih RF

92

Page 93: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

RF : Terima kasih kembali Bu.

4. Dengan IS

P : Assalamu’alaikum IS

IS : Wa’alaikumsalam Bu

P : Bagaimana tanggapan IS tentang model pembelajaran

langsung dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) kemarin apakah suasananya membuat

kalian nyaman?

IS : Menurut saya pembelajaran seperti ini bagus Bu dan saya

menjadi termotivasi dalam belajar.

P : Bagaimana pendapat kamu tentang latihan yang Ibu berikan

IS : Latihan-latihannya bermanfaat Bu

P : Gimana dengan adanya pemberian contoh soal yang hampir

mirip dengan soal latihan yang diberikan?

IS : Saya merasa senang Bu

P : Oh seperti itu, Terima kasih IS

IM : Terima kasih kembali Bu.

5. Dengan MF

P : Assalamu’alaikum MF

MF : Wa’alaikumsalam Bu

P : Bagaimana tanggapan MF tentang strategi pembelajaran

langsung dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) kemarin apakah suasananya membuat

kalian nyaman?

MF : Pembelajaran seperti ini bagus Bu karena banyak contoh

soal dan belajarnya juga berkelompok

P : Bagaimana pendapat kamu tentang latihan yang Ibu berikan

93

Page 94: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

MF : Soal-soalnya bervariasi.

P : Tapi kenapa anda menyelesaikan soal no 2 tidak sesuai

prosedur seperti yang telah di jelaskan, anda

mengerjakannya sangat singkat?

MF : maaf bu, saya sudah lupa.

P : Begitu ya, Terima kasih MF

MF : Terima kasih kembali Bu.

94

Page 95: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 13

LEMBAR KERJA SISWA TINDAKAN SIKLUS II

Nama Sekolah : SMA Negeri 7 Palu

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan Soal Cerita SPLDV

Tahun Ajaran : 2008/2009

Alokasi Waktu : 30 menit

Petunjuk:

1. Bacalah secara seksama soal di bawah ini, sehingga permasalahannya mudah

anda mengerti.

2. Diskusikanlah dengan teman anggota kelompok anda untuk memperoleh

jawaban dari soal yang diberikan.

3. Ajukan pertanyaan kepada guru jika terdapat hal-hal yang belum dimengerti.

4. Tulis nama anggota kelompok anda pada tempat yang tersedia.

Masalah 1 :

Dalam sebuah gedung pertunjukkan terdapat 400 orang penonton. Harga tiap

lembar karcis untuk kelas II adalah Rp. 5.000,00 sedangkan untuk kelas I Rp.

7.000,00. Hasil penjualan karcis sebesar Rp. 2.200.000,00. Berapa banyak

penonton yang membeli karcis kelas II dan berapa banyak penonton yang

membeli karcis kelas I?

Penyelesaian:

Diketahui :……………………………………………………....

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………..

95

Page 96: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

Ditanyakan:……………………………………………………………..

……………………………………………………………..........................

Misalkan: p = ……………………………

q = ……………………………

Model matematikanya adalah: 1………………………………………..

……………………….……………………………………………………..

……………………………….2………………………………………..

…………………………………………………………………………….

Dengan metode ……………………. Diperoleh

bahwa: .................................................................................................................

....

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………

Sehingga diperoleh p = ……………… dan q = ..……...........

Jadi, Banyak penonton yang membeli karcis kelas II adalah …………….. dan

Banyaknya penonton yang membeli karcis kelas I adalah…………….

Uji kebenarannya:

……………………………………………………………….....................

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

96

Page 97: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Masalah 2 :

Sebuah pabrik memiliki 14 buah gudang. Berdasarkan ukurannya ada dua jenis

gudang, yaitu yang berkapasitas 20 m dan 15 m. Jika kapasitas gudang seluruhnya

250 m, tentukan banyak gudang yang mempunyai kapasitas 20 m dan banyak

gudang yang mempunyai kapasitas 15 m?

Penyelesaian:

Diketahui: ……………………………………………………….......

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

Ditanyakan :

…………………………………………………………………...........

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Misalkan: x = Gudang yang berkapasitas 20 m

y = Gudang yang berkapasitas 15 m

Model matematikanya adalah:

1…………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………

2………………………………………………………………………………

…………………………………………………..............................................

Dengan metode ……………………. Diperoleh

bahwa: ...............................................................................................................

.....................................................................................................................

………………………………………………………………………………….

....................................................................................................................................

................................................................................................

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………..

Sehingga diperoleh x = ……………….dan y = …………………

97

Page 98: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Jadi, banyak gudang yang berkapasitas 20 m adalah ….…………….. dan

banyak gudang yang berkapsitas 15 m adalah ….…………………

Uji kebenarannya :

…………………………………………………………............................................

..............................................................................................................

………………………………………………………………………………….

.............................................................................................................................

..........................................................................................

………………………………………………………………………….

Nama Kelompok: Kelas/Semester:

1.

2.

3.

4.

98

Page 99: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 14

TES AKHIR TINDAKAN TINDAKAN SIKLUS II

Nama Sekolah : SMA Negeri 7 Palu

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal cerita SPLDV

Tahun Ajaran : 2008/2009

Alokasi Waktu : 30 menit

Petunjuk:

1. Tulislah nama, hari dan tanggal pelaksanaan evaluasi ini pada lembar jawaban

yang telah disediakan.

2. Bacalah soal berikut dengan cermat kemudian selesaikan soal dibawah ini

dengan baik dan benar.

3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah.

Soal:

1. Sebidang tanah milik Pak Fadil berbentuk persegi panjang. Jika kelilingnya 86

meter dan panjang lebih 15 meter dari lebarnya, berapa meter panjang dan

lebar tanah milik Pak Fadil ?

2. Sebuah gedung kesenian berkapasitas 300 orang. Penonton kelas I harga

selembar karcisnya adalah Rp. 10.000,00, dan penonton kelas II harga

selembar karcisnya adalah Rp. 6.000,00. Jika setelah pertunjukkan terkumpul

dana hasil penjualan karcis sebesar Rp. 2.000.000,00. Berapakah jumlah

penonton pada masing-masing kelas ?

99

Page 100: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 15

ANALISIS SKOR TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS II

No InisialNomor/Bobot Soal

Skor Siswa

Daya Serap

Individu

Ketuntasan Belajar1 2

50 50 T BT1. AD 25 45 70 70 % T2. AN 50 45 95 95 % T3. CN 50 40 90 90 % T4. DM 40 40 80 80 % T5. DS 40 40 80 80 % T6. EK 35 50 85 85 % T7. FL 30 45 75 75 % T8. HN 50 50 100 100 % T9. HJ 25 40 65 65 % T10. IM 35 50 85 85 % T11. IS 25 50 75 75 % T12. IW 25 50 75 75 % T13. IT 45 50 95 95 % T14. LN 30 45 75 75 % T15. MD 35 35 70 70 % T16. MF 35 40 75 75 % T17. MR 25 40 65 65 % T18. FS 25 45 70 70 % T19. NW 35 45 80 80 % T20. NP 35 40 75 75 % T21. NV 45 45 90 90 % T22. PD 35 40 75 75 % T23. RW 25 40 65 65 % T24. RK 25 50 75 75 % T25. RF 30 45 75 75 % T26. NA 35 45 80 80 % T27. SL 40 50 90 90 % T

100

Page 101: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

28. SW 45 40 95 95 % T29. UW 35 45 80 80 % T30. WS 40 45 85 85 % T31. YA 35 40 75 75 % T32. YY 35 50 85 85 % T33. WD 45 35 80 80 % T

Skor Diperoleh

1165 1455 2620

Skor Ideal Soal

1650 1650 3300

101

Page 102: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 16

KRITERIA PENILAIAN SKOR SOALTES AKHIR TINDAKAN SIKLUS II

1. Skor max : 500 = bila tidak menjawab3 = jawaban salah5 = menuliskan diketahui10 = menuliskan diketahui dan ditanyakan20 = mampu memisalkan masalah dengan variabel25 = mampu memodelkan masalah ke dalam bentuk matematika30 = mampu menyelesaikan masalah tetapi kurang tepat 40 = mampu menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode subtitusi dan eliminasi 50 = mampu menyelesaikan masalah dan menyimpulkannya sehingga

Jawaban benar

2. Skor max : 500 = bila tidak menjawab1 = jawaban salah5 = menuliskan diketahui10 = menuliskan diketahui dan ditanyakan20 = mampu memisalkan masalah dengan variabel25 = mampu memodelkan masalah ke dalam bentuk matematika30 = mampu menyelesaikan masalah tetapi kurang tepat 40 = mampu menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode subtitusi dan eliminasi 50 = mampu menyelesaikan masalah dan menyimpulkannya sehingga

Jawaban benar

102

Page 103: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 17LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS GURU DI KELASTINDAKAN SIKLUS I1

Nama Sekolah : SMA Negeri 7 PaluMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSub Pokok Bahasan : Menyelesaikan Soal Cerita SPLDVNama Peneliti : SaskiaHari/Tanggal : Kamis/4 Desember 2008

Petunjuk!Berikut ini daftar pengelolaan aktivitas belajar dengan menerapkan model

pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir, yang dilaksanakan oleh guru di

kelas X G.

Berikan tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat anda!

No. Aspek yang Diamati Penilaian

1 2 3 4I PENDAHULUAN

Fase 1 : Pengantar / Pengenalan Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menyampaikan materi prasyarat.

Memotivasi siswa dan memberikan pertanyaan.

II KEGIATAN INTIFase 2 : Presentasi / Penyajian Menyajikan materi pelajaran dengan mengajukan

pertanyaan mengenai masalah-masalah sehari-hari yang terkait dengan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel dan cara menyelesaikannya.

Memberikan petunjuk kepada siswa kegiatan yang akan dilakukan dalam kelompok.

Mengontrol pemahaman siswa dengan mengajukan pertanyaan dan member kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

Fase 3 : Latihan Terbimbing

103

Page 104: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Mengkoordinir siswa ke kelompok-kelompok belajar.

Mengarahkan siswa untuk membaca dan memahami masalah dan memberikan bantuan seperlunya.

Mendorong siswa untuk menemukan cara dalam menyelesaikan masalah dalam LKS 2.

Mendorong siswa untuk mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompoknya.

Memberikan bantuan kepada siswa seperlunya dengan memberikan jawaban yang ditanyakan siswa.

Mendorong siswa untuk menuliskan jawaban hasil kerja kelompoknya di papan tulis.

III PENUTUPFase 4 : Latihan Mandiri Mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan.

Menutup diskusi kelas dengan memberi pujian kepada kelompok terbaik.

Memberikan tes akhir.

IV PENGELOLAAN WAKTUV SUASANA KELAS (ANTUSIAS GURU)

Keterangan:1 = Tidak Baik2 = Kurang Baik3 = Cukup Baik4 = Baik

Pengamat

104

Page 105: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 17

LEMBAR OBSERVASIAKTIVITAS SISWA DI KELAS

TINDAKAN SIKLUS II

Nama Sekolah : SMA Negeri 7 Palu Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan Soal Cerita SPLDVNama Peneliti : SaskiaInforman : Hari/Tanggal : Kamis/4 Desember 2008Petunjuk!Berikan tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat anda!

No. Aspek yang Diamati Penilaian1 2 3 4

I PENDAHULUANFase 1 : Pengantar/Pengenalan1. Memperhatikan penjelasan dari guru.2. Menjawab pertanyaan atau bertanya

II KEGIATAN INTIFase 2 : Presentasi/Penyajian1. Memperhatikan penjelasan guru.2.Menjawab pertanyaan guru atau bertanya jika ada yang belum dipahami.Fase 3 : Latihan Terbimbing1. Membaca dan memahami masalah.2. Menyelesaikan masalah dalam LKS 2 secara berkelompok.3. Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompoknya.4. Aktif dalam kelompok.

III PENUTUPFase 4 : Latihan Mandiri1. Memperhatikan penjelasan guru dan menyimpulkan materi bersama guru.2. Menyelesaikan tes akhir.

IV AKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARANKeterangan:1 = Tidak Baik 3 = Cukup Baik2 = Kurang Baik 4 = Baik

Pengamat

105

Page 106: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 18

TRANSKIP WAWANCARATINDAKAN SIKLUS II

1. Dengan AD

P : Assalamu’alaikum AD

AD : Wa’alaikumsalam Bu

P : Bagaimana tanggapan AD tentang model pembelajaran

langsung dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) pada tahap kedua ini?

AD : Menurut saya pembelajaran seperti ini bagus bu dan saya

menjadi terbiasa dengan pengerjaan soal-soal latihan yang

diberikan sehingga saya bisa membedakan soal yang satu

dengan yang lain dalam menyelesaikan soal cerita sistem

persamaan linear dua variabel

P : Kalau dengan pembelajaran kelompok AD, gimana

menurut kamu?

AD : Saya rasa pembelajaran kelompok bagus bu, karena dengan

berkelompok kita bisa saling bertukar pendapat dan saling

membantu.

P : Gimana dengan adanya pemberian contoh soal yang hampir

mirip dengan soal latihan yang diberikan pada tahap kedua

ini?

AD : Saya senang

P : Oh ghitu, Terima kasih AD

2. Dengan LN

P : Assalamu’alaikum LN

LN : Wa’alaikumsalam Bu.

106

Page 107: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

P : Gimana menurut PD tentang model pembelajaran langsung

dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL) di tahap kedua ini?

LN : Kalau saya bu, saya merasa senang karena dalam

pembelajaran ini saya jadi lebih banyak tahu soal-soal

cerita sistem persamaan linear dua variabel

P : Bagaimana dengan pembelajaran kelompok yang telah kita

laksanakan selama ini LN?

LN : Dalam pembelajaran kelompok yang pertama sih bu saya

belum terbiasa tetapi karena setiap kali pembelajaran ibu

dibentuk kelompok saya merasa senang bu karena bisa

saling membantu sesama teman dalam kelompok dan bisa

bekerja sama.

P : Apakah LN senang dengan adanya pemberian contoh soal

yang hampir mirip dengan soal latihan yang diberikan pada

tahap kedua ini?

LN : Senang sekali bu, dengan pemberian soal latihan seperti itu

saya bisa tahu apa-apa saja yang saya lakukan ketika

mengerjakan soal tersebut.

P : Terima kasih LN

PD : Terima kasil kembali Bu.

3. Dengan MF

P : Assalamu alaikum MF.

MF : Wa’alaikumsalam Bu.

P : Gimana menurut MF tentang model pembelajaran

langsung dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) di tahap kedua ini?

MF : Baik bu, karena dengan pembelajaran ini saya terbiasa

dengan soal-soal latihan yang diberikan dan jadi teliti.

P : Kalau dengan pembelajaran kelompok, gimana?

107

Page 108: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

MF : Saya senang bu dengan belajar kelompok, saya bisa

bertanya dengan teman sekelompok saya jika ada yang

kurang dipahami.

P : Apakah MF senang dengan adanya pemberian contoh soal

yang hampir sama dengan latihan yang telah diberikan?

MF : Senang sekali bu, dengan begitu saya bisa lebih mudah

memahami soal yang diberikan

P : Terima kasih MF atas waktunya.

MF : Terima kasih kembali bu.

4. Dengan IS

P : Assalamu alaikum IS.

IS : Wa’alaikumsalam Bu.

P : Gimana menurut IS tentang model pembelajaran langsung

dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL) di tahap kedua ini?

IS : Bagus bu, karena dengan pembelajaran seperti ini, saya

menjadi teliti dalam menyelesaikan soal-soal yang

diberikan.

P : Kalau dengan pembelajaran kelompok, gimana IS?

IM : Saya senang bu dengan belajar kelompok karena bisa

bertanya dengan teman sekelompok saya jika ada yang

kurang saya pahami.

P : Apakah IS senang dengan adanya pemberian contoh soal

yang hampir sama dengan latihan yang telah diberikan?

IS : Senang sekali bu, dengan begitu saya bisa lebih memahami

soal yang diberikan dan bisa membayangkan apa yang akan

saya lakukan pada saat mengerjakan soal karna sebelumnya

sudah diberikan contoh dan latihan..

P : Terima kasih IS atas waktunya.

IS : Terima kasih kembali bu.

108

Page 109: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

5. Dengan RF

P : Assalamu’alaikum RF

RF : Wa’alaikumsalam Bu

P : Bagaimana tanggapan RF tentang model pembelajaran

langsung dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) pada tahap kedua ini?

RF : Pembelajaran seperti ini baik karena saya jadi terbiasa

mengerjakan soal-soal latihan sistem persamaan linear dua

variabel.

P : Kalau dengan mengerjakan LKS secara berkelompok,

gimana menurut kamu RF?

RF : Bagus bu, karena dengan belajar secara berkelompok

mengerjakan soal-soal kita bisa saling bertukar pendapat

P : Gimana dengan adanya pemberian contoh soal yang hampir

mirip dengan soal latihan yang diberikan pada tahap kedua

ini?

RF : Bagus Bu.

P : Oh ghitu, Terima kasih RF atas wawancaranya

RF : Terima kasih kembali Bu.

109

Page 110: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 19

Lembar Penilaian Minat

Nama : Hari/Tgl :

Petunjuk :

Bubuhi cek () pernyataan-pernyataan dibawah ini sesuai dengan pendapat anda,

dengan SS=Sangat setuju, S=Setuju, N=Netral/tidak berpendapat, TS=Tidak

Setuju dan STS=Sangat Tidak Setuju. Jawablah dengan jujur.

No Pernyataan SS S N TS STS1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Saya berusaha hadir pada pelajaran

matematika

Jika saya berhalangan hadir pada pelajaran

matematika, saya selalu meminjam catatan

teman

Saya berusaha memiliki buku matematika

Saya senang membaca buku matematika

Jika saya ke toko buku, yang paling

pertama menarik perhatian saya adalah

buku matematika

Saya mengerjakan PR di rumah

Saya selalu mengerjakan tugas matematika

dengan baik

Saya tidak pernah menyontek saat

mengerjakan tugas matematika

Waktu luang saya gunakan untuk

membaca artikel tentang matematika

Saya lebih senang mengerjakan tugas

matematika dibandingkan membaca komik

Lampiran 20

110

Page 111: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lembar Penilaian Sikap

Nama : Hari/Tgl :

Petunjuk :

Bubuhi cek () pernyataan-pernyataan dibawah ini sesuai dengan pendapat anda, dengan SS=Sangat setuju, S=Setuju, N=Netral/tidak berpendapat, TS=Tidak Setuju dan STS=Sangat Tidak Setuju. Jawablah dengan jujur.

No Pernyataan SS S N TS STS

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Saya berusaha memahami pelajaran

matematika

Guru matematika saya selalu

memperhatikan kegunaan matematika

Guru matematika saya selalu

menyajikan materi dengan jelas

sehingga mudah dipahami

Saya selalu menjawab pertanyaan

guru tentang pelajaran matematika

Pada saat pelajaran, rasanya saya

mudah berkonsentrasi untuk

menyimak

Saya senang menyelesaikan soal

matematika karena memudahkan saya

dalam mempelajari matematika

Saya senang jika ditunjuk guru untuk

mengerjakan soal matematika

111

Page 112: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

8.

9.

10.

Saya berusaha dapat memperoleh

nilai yang baik pada setiap tes

matematika

Saya selalu menanyakan materi yang

kurang saya pahami

Guru matematika saya selalu

menyajikan cara mudah dalam

menyelesaikan soal-soal matematika

Lampiran 21

112

Page 113: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lembar Penilaian Diri

Nama : Hari/Tgl :

Petunjuk :

Untuk setiap pertanyaan di bawah ini jawablah dengan ya, tidak atau tidak

yakin. Jawablah dengan jujur. Tambahkan komentar bila perlu.

1. Kadang-kadang saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan ketika saya akan

mengerjakan soal

__________________________________________________________

_____________________________________________________________

2. Saya suka matematika sebab saya dapat memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari

__________________________________________________________

_____________________________________________________________

3. Semakin sulit masalah, semakin saya suka mengerjakannya

____________________________________________________________

_____________________________________________________________

4. Saya biasanya menyerah apabila sebuah soal benar-benar sulit

____________________________________________________________

_____________________________________________________________

5. Ada yang lebih dari matematika dari pada hanya mendapat jawaban yang benar

_________________________________________________________

_____________________________________________________________

6. Rasanya saya lebih suka bekerja sendiri dari pada dengan kelompok

113

Page 114: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

_____________________________________________________________

7. Saya rasa matematika sesungguhnya tidak bermanfaat dalam kehidupan sehari-

hari

________________________________________________________________

______________________________________________________

8. Saya suka menyelesaikan soal dengan jenis yang sama dari pada jenis yang

bercampur – baur ________________________________________________

_____________________________________________________________

9. Saya paling suka menghafal bagian dari matematika

____________________________________________________________

_____________________________________________________________

10. Saya menyenangi matematika

____________________________________________________________

_____________________________________________________________

114

Page 115: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

115

Page 116: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

116

Page 117: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

117

Page 118: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

118

Page 119: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

119

Page 120: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

120

Page 121: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

121

Page 122: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 6 ANALISIS SKOR TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS I

No.

Skor yang diperoleh Jumlah Skor

Daya Serap

Individu(%)

Ketuntasan Belajar

Keterangan

No. Soal 1 2 3Skor Soal 15 20 30 65 T TTNama Siswa

1. AAk 15 10 10 35 53,85 √ T = Tuntas2. Ad 15 15 15 45 69,23 √ T = Tdk

tuntas3. Ap 15 20 10 45 69,23 √4. Ay 10 20 17 47 72,31 √5. Al 10 8 10 28 43,08 √6. Aa 15 20 10 45 69,23 √7. An 12 15 16 43 66,15 √8. At 15 15 15 45 69,23 √9. Ar 10 15 5 30 46,15 √10. Au 10 15 18 43 66,15 √11. Da 15 15 15 45 69,23 √12. Ess 15 18 15 48 73,85 √13. Er 15 15 20 50 76,92 √14. Fh 15 15 15 45 69,23 √15. Fr 10 10 10 30 46,15 √16. Ft 15 10 20 45 69,23 √17. Fi 15 20 8 43 66,15 √18. Vw 13 10 20 43 66,15 √19. Ib 15 20 10 45 69,23 √20. Ki 13 10 15 38 58,46 √21. Ls 10 15 10 35 53,85 √22. Lu 15 20 10 45 69,23 √23. Mr 10 18 7 35 53,85 √24. Mg 15 18 10 43 66,15 √25. Md 15 20 10 45 69,23 √26. Ma 15 20 11 46 70,77 √27. Mn 15 20 10 45 69,23 √28. Mh 15 20 15 50 76,92 √29. Ms 10 10 5 25 38,46 √30. Ns 15 20 12 47 72,31 √31. Oa 10 15 5 30 46,15 √32. Rm 15 20 25 60 92,31 √33. Ra 15 20 12 47 72,31 √34. Su 15 15 10 40 61,54 √

122

Page 123: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

35. Rd 15 20 10 45 69,23 √36. Rh 10 20 13 43 66,15 √37. Sr 15 20 12 47 72,31 √38. Se 15 15 15 45 69,23 √39. Sm 15 15 10 40 61,54 √40. Sf 15 15 18 48 73,85 √41. Sw 15 20 15 50 76,92 √42. Mf 13 15 7 35 50,77 √

Skor yang diperoleh 571 687 526 1784Skor Ideal Seluruh Tes

630 840 1260 2730

Daya Serap Klasikal (%)

90,63 81,79 41,75

65,35

123

Page 124: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

124

Page 125: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

125

Page 126: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

126

Page 127: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

127

Page 128: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

128

Page 129: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

129

Page 130: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

130

Page 131: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

131

Page 132: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

132

Page 133: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

133

Page 134: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

134

Page 135: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

135

Page 136: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

136

Page 137: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

137

Page 138: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

138

Page 139: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

139

Page 140: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

Lampiran 13 ANALISIS SKOR TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS II

No.

Skor yang diperoleh

JumlahSkor

Daya Serap Individi (%)

Ketuntasan Belajar

Keterangan

No. Soal 1 2Skor Soal 20 30 50 T TTNama Siswa

1. AAk 15 15 30 60,00 √ T = Tuntas2. Ad 20 16 36 72,00 √ TT = Tdk

tuntas3. Ap 20 20 40 80,00 √4. Ay 20 15 35 70,00 √5. Al 15 25 40 80,00 √6. Aa 15 20 35 70,00 √7. An 15 20 35 70,00 √8. At 15 21 36 72,00 √9. Ar 15 13 28 56,00 √10. Au 20 15 35 70,00 √11. Da 20 20 40 80,00 √12. Ess 18 22 40 80,00 √13. Er 20 20 40 80,00 √14. Fh 20 15 35 70,00 √15. Fr 15 15 30 60,00 √16. Ft 20 20 40 80,00 √17. Fi 20 20 40 80,00 √18. Vw 20 20 40 80,00 √19. Ib 20 20 40 80,00 √20. Ki 20 14 34 68,00 √21. Ls 20 15 35 70,00 √22. Lu 20 20 40 80,00 √23. Mr 15 15 30 60,00 √24. Mg 20 15 35 70,00 √

140

Page 141: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

25. Md 20 15 35 70,00 √26. Ma 15 21 36 72,00 √27. Mn 20 20 40 80,00 √28. Mh 20 30 50 100,00 √29. Ms 15 20 35 70,00 √30. Ns 20 25 45 90,00 √31. Oa 15 20 35 70,00 √32. Rm 20 30 50 100,00 √33. Ra 20 25 45 90,00 √34. Su 20 20 40 80,00 √35. Rd 20 23 43 86,00 √36. Rh 15 20 35 70,00 √37. Sr 20 20 40 80,00 √38. Se 20 18 38 76,00 √39. Sm 20 20 40 80,00 √40. Sf 20 30 50 100,00 √41. Sw 20 30 50 100,00 √42. Mf 20 10 30 60 √

Skor yang diperoleh 778 828 1606Skor Ideal Soal 840 1260 2100Daya Serap Klasikal (%)

92,62 65,71

76,48

141

Page 142: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

142

Page 143: BAB I · Web viewPeneliti menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok

143