o x o - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_c0151_0603332_chapter3.pdf ·...
TRANSCRIPT
27
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif. Metode
kuantitatif yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai penelitian yang berlandaskan kepada filsafat positivisme yang
menggunakan populasi dan sampel tertentu. Penulis menggunakan metode kuasi
eksperimen karena penelitian yang hendak dilakukan pada dasarnya ingin mengetahui
gambaran tentang data yang secara sengaja ditimbulkan hingga dapat diketahui
efektif atau tidaknya metode kolaborasi reading-writing connection yang akan
digunakan.
Pada desain penelitan kuasi eksperimen dilakukan dua kali pengujian yaitu tes
awal atau pretes dan tes akhir atau postes. Dari dua buah pengujian tersebut akan
didapat dua buah nilai yaitu nilai awal (O1) nilai dimana belum diterapkan metode
kolaborasi reading-writing connection. Nilai yang kedua yaitu nilai akhir (O2) nilai
setelah diterapkannya metode kolaborasi reading-writing connection.
Rancangan Metode Penelitian
Keterangan:
O1 : nilai pretes (sebelum diberi perlakuan)
O1 X O2
28
X : perlakuan diberikan
O2 : nilai postes (setelah diberikan perlakuan)
Ada pun perlakuan yang diberikan pada penelitian ini, dilaksanakan melalui tiga
tahap pembelajaran. Perlakuan dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut.
Keterangan : P1 = Perlakuan 1
P2 = Perlakuan 2
P3 = Perlakuan 3
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X AP I SMK Sangkuriang I Cimahi
Tahun Ajaran 2009/2010. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Sangkuriang I Cimahi
yang beralamat di Jl. Sangkuring No.65 Cimahi.
3.2.2 Sampel Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel total dari populasi yang ada yakni
siswa kelas X AP I SMK Sangkuriang I Cimahi yang berjumlah 46 orang.
3.3 Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160), instrumen penelitian merupakan alat
penting dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam artian lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Tes awal P1 P2 Tes akhir P3
29
Pada penelitian ini digunakan dua instrumen, yakni instrumen perlakuan dan
instrument pengumpulan data.
3.3.1 Instrumen Perlakuan
Pada desain penelitan kuasi eksperimen dilakukan dua kali pengujian yaitu tes
awal atau pretes dan tes akhir atau postes. Dari dua buah pengujian tersebut akan
didapat dua buah nilai yaitu nilai awal (O1), dimana belum diterapkan metode
kolaborasi reading-writing connection. Nilai yang kedua yaitu nilai akhir (O2) nilai
setelah diterapkannya metode kolaborasi reading-writing connection.
Rancangan Metode Penelitian
Keterangan:
O1 : nilai pretes (sebelum diberi perlakuan)
X : perlakuan diberikan
O2 : nilai postes (setelah diberikan perlakuan)
Ada pun perlakuan yang diberikan pada penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap
pembelajaran. Perlakuan dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut.
Keterangan : P1 = Perlakuan 1
P2 = Perlakuan 2
P3 = Perlakuan 3
Diagram di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
O1 X O2
Tes awal P1 P2 Tes akhir P3
30
1) pada tahap pertama penelitian, penulis melakukan tes awal terhadap
kemampuan siswa dalam menulis parafrase puisi tanpa menggunakan metode
kolaborasi reading-writing connection. Penulis memberikan keleluasaan
kepada siswa untuk memilih satu dari tiga puisi yang disediakan, yakni puisi
yang berjudul “Orang-orang Miskin” karya W.S. Rendra;
2) pada tahap kedua penelitian, penulis memberikan perlakuan kepada siswa,
yakni menerapkan pembelajaran membaca puisi dengan menggunakan metode
kolaborasi reading-writing connection. Pada perlakuan ini penulis
menggunakan puisi yang berjudul “Pak Guru Acil“ karya Saini K.M. ;
3) pada tahap ketiga penelitian, penulis memberikan perlakuan kepada siswa
dengan menggunakan metode kolaborasi reading-writing connection. Pada
perlakuan ini, penulis menggunakan puisi yang berjudul “ Ibuku Dehulu ”
karya Amir Hamzah;
4) pada tahap keempat penelitian, penulis memberikan perlakuan kepada siswa
dengan menggunakan metode kolaborasi reading writing connection. Akan
tetapi puisi yang digunakan pada perlakuan keempat ini berjudul “Idul Fitri“
karya Sutardji Calzoum Bachri;
5) pada perlakuan kelima penelitian, penulis melakukan tes akhir kemampuan
menulis parafrase puisi siswa. Puisi yang digunakan pada perlakuan kelima
sama dengan puisi yang disajikan pada perlakuan awal yakni puisi berjudul
“Orang-orang Miskin” karya W.S. Rendra.
31
Agar tahap-tahap perlakuan berjalan dengan tertib, maka penulis menuangkan
deskripsi perlakuan di atas dalam instrument perlakuan berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran berikut ini.
SKENARIO PEMBELAJARAN MEMPARAFRASEKAN PUISI
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/semester : X/2
Alokasi waktu : 5 x 85 menit (5 x pertemuan)
A. Kompetensi Dasar
Membuat parafrasa dari teks tertulis.
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengungkapkan kembali teks yang telah dibaca dengan kalimat
sendiri secara tertulis.
C. Indikator
• Siswa mampu mengungkapkan kembali teks puisi yang telah dibaca dengan
kalimat sendiri secara tertulis
• Siswa mampu mendeskripsikan secara denotatif kalimat atau kata-kata
konotatif dalam puisi
• Siswa mampu mencitakan alur/jalan cerita yang sesuai dengan isi puisi.
• Siswa mampu menggunakan tanda baca, struktur kalimat dan pilihan kata yang
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, dalam
memparafrasakan puisi.
32
D. Materi Pokok
Memparafrasekan puisi.
E. Skenario Pembelajaran
Tabel 3.1
Pertemuan 1 (tes awal)
No. Kegiatan Waktu Metode
1.
2.
Awal
• Guru membuka pelajaran, dengan
menyapa siswa.
• Guru mengkondisikan siswa untuk
mengikuti tes awal.
• Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan motifasi belajar
kepada siswa
• Guru memperkenalkan materi
parafrasa puisi secara garis besar
kepada siswa.
• Guru menyediakan puisi yang
berjudul “Orang-Orang Miskin“
karya W.S. Rendra.
Inti
5 menit
75 menit
Ceramah
Intruksi
33
3.
• Setiap siswa diinstruksikan untuk
memparafrasakan puisi yang telah
disediakan guru.
• Siswa selesai memparafrasakan
puisi.
• Siswa mengumpulkan hasil
parafrase mereka kepada peneliti.
Akhir
Peneliti menutup pertemuan pertama.
5 menit
Ceramah
Tabel 3.2
Pertemuan ke 2 (Perlakuan 1)
No Kegiatan Waktu Metode
1.
Awal
• Guru membuka pelajaran, dengan
menyapa siswa.
• Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan motifasi belajar
kepada siswa.
• Guru memperkenalkan metode
yang akan digunakan dalam
10 menit
Ceramah
34
2.
memparafrasakan puisi kepada
siswa.
• Guru menyediakan puisi yang
berjudul “Pak Guru Acil“ karya
Saini K.M.;
Inti
• Siswa mulai memparafrasakan
puisi.
• Masing-masing siswa selesai
memparafrasakan puisi.
• Siswa berkelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari empat
orang.
• Masing-masing siswa berkolaborasi
dengan siswa lain dalam
kelompoknya untuk membaca
parafrasa puisi yang telah dibuat
masing-masing siswa.
• Setiap siswa yang membaca
parafrase siswa lain, harus
mencermati hal-hal gramatikal dan
75 menit.
Kolaborasi
reading-writing
connection.
35
konteks isi parafrasa yang
dibuatnya. Kemudian menandainya
dengan menggaris bawahi
kesalahan-kesalahan atau ketidak
tepatan (gramatikal dan kontes isi
parafrasa) yang telah dibuat siswa
lain tersebut.
• Masing-masing kelompok
berdiskusi mengenai parafrasa yang
telah dikomentari oleh masing-
masing anggota kelompok (Guru
sebagai fasilitator).
• Masing-masing siswa
mengembalikan parafrasa yang
telah dikomentari kepada anggota
kelompoknya (siswa yang
membuat parafrasanya). Untuk
ditulis ulang oleh masing-masing
anggota kelompok.
• Tugas yang telah disalin diserahkan
kepada guru untuk diberi penilaian.
36
3.
(dikumpulkan Minggu depan)
Akhir
• Peneliti dan siswa mengadakan
refleksi.
• Peneliti menutup kegiatan
pembelajaran (pertemuan ke2).
10 menit
Ceramah.
Tabel 3.3
Pertemuan ke 3 (perlakuan ke2)
No Kegiatan Waktu Metode
1.
Awal
• Guru membuka pelajaran, dengan
menyapa siswa.
• Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan motifasi belajar
kepada siswa.
• Guru menyediakan puisi yang
berjudul “Ibuku Dehulu“ karya
Amir Hamzah;
Inti
5 menit
Ceramah
Kolaborasi
37
2.
• Siswa mulai memparafrasakan
puisi.
• Masing-masing siswa selesai
memparafrasakan puisi.
• Siswa berkelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari empat
orang.
• Masing-masing siswa berkolaborasi
dengan siswa lain dalam
kelompoknya untuk membaca
parafrasa puisi yang telah dibuat
masing-masing siswa.
• Setiap siswa yang membaca
parafrasa siswa lain, harus
mencermati hal-hal gramatikal dan
konteks isi parafrasa yang
dibuatnya. Kemudian menandainya
dengan menggaris bawahi
kesalahan-kesalahan atau ketidak
tepatan (gramatikal dan kontes isi
parafrase) yang telah dibuat siswa
75 menit
reading-writing
connection
38
3.
lain tersebut.
• Masing-masing kelompok
berdiskusi mengenai parafrasa yang
telah dikomentari oleh masing-
masing anggota kelompok (Guru
sebagai fasilitator).
• Masing-masing siswa
mengembalikan parafrasa yang
telah dikomentari kepada anggota
kelompoknya (siswa yang
membuat parafrasenya). Untuk
ditulis ulang oleh masing-masing
anggota kelompok yang
membuatnya.
• Tugas yang telah disalin diserahkan
kepada guru untuk diberi penilaian.
(pertemuan berikutnya)
Akhir
• Peneliti dan siswa mengadakan
refleksi.
• Peneliti menutup kegiatan
5 menit
Ceramah
39
pembelajaran (pertemuan ke3).
Tabel 3.4
Pertemuan ke 4 (perlakuan ke3)
No Kegiatan Waktu Metode
1.
2.
Awal
• Guru membuka pelajaran, dengan
menyapa siswa.
• Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan motifasi belajar
kepada siswa.
• Guru menyediakan puisi yang
berjudul “Idul Fitri“ karya Sutardji
Calzoum Bachri.
Inti
• Siswa mulai memparafrasakan
puisi.
• Masing-masing siswa selesai
memparafrasakan puisi.
• Siswa berkelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari empat
5 menit
75 menit
Ceramah
Kolaborasi
reading-writing
connection
40
orang.
• Masing-masing siswa berkolaborasi
dengan siswa lain dalam
kelompoknya, untuk membaca
parafrasa puisi yang telah dibuat
masing-masing siswa (anggota
kelompoknya).
• Setiap siswa yang membaca
parafrasa siswa lain, harus
mencermati hal-hal gramatikal dan
konteks isi parafrasa yang
dibuatnya. Kemudian menandainya
dengan menggaris bawahi
kesalahan-kesalahan atau ketidak
tepatan (gramatikal dan kontes isi
parafrasa) yang telah dibuat siswa
lain tersebut.
• Masing-masing kelompok
berdiskusi mengenai parafrasa yang
telah dikomentari oleh masing-
masing anggota kelompok, (Guru
41
3.
sebagai fasilitator).
• Masing-masing siswa
mengembalikan parafrasa yang
telah dikomentari kepada anggota
kelompoknya (siswa yang
membuat parafrasanya). Untuk
ditulis ulang oleh masing-masing
anggota kelompok yang
membuatnya.
• Tugas yang telah disalin diserahkan
kepada guru untuk diberi penilaian.
(pertemuan berikutnya)
Akhir
• Peneliti dan siswa mengadakan
refleksi.
• Peneliti menutup kegiatan
pembelajaran (pertemuan ke 4).
5 menit
Ceramah
42
Tabel 3.5
Pertemuan 5 (tes akhir)
No. Kegiatan Waktu Metode
1.
2.
Awal
• Peneliti membuka pelajaran,
dengan menyapa siswa.
• Peneliti mengkondisikan siswa
untuk mengikuti tes akhir.
• Peneliti menyampaikan tujuan
pembelajaran dan motifasi belajar
kepada siswa.
• Peneliti menyediakan puisi yang
berjudul “Orang-Orang Miskin“
karya W.S. Rendra ( puisi yang
digunakan pada tes awal).
Inti
• Setiap siswa diinstruksikan untuk
memparafrasekan puisi yang telah
disediakan guru.
• Siswa selesai memparafrasakan
5 menit
75 menit
Ceramah
Intruksi
43
3.
puisi.
• Siswa mengumpulkan hasil
parafrase mereka kepada peneliti.
Akhir
Peneliti menutup pertemuan kelima.
5 menit
Ceramah
E. Media dan Sumber Pembelajaran
1) Media :
� Teks puisi berjudul “ Orang-orang Miskin” karya W.S. Rendra.
� Teks puisi berjudul “ Ibuku Dehulu” Amir Hamzah.
� Teks puisi berjudul “ Idul Fitri” karya Sutardji Calzoum Bachri.
� Teks puisi berjudul “Pak Guru Acil” karya Saini K.M.
2) Sumber Pembelajaran
� Buku paket : Syamsi, K dan Efendi, A. 2008. Aku Mampu
Berbahasa Indonesia untuk SMK dan MAK Kelas X
Tingkat Semenjana. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Departemen Pendidikan Nasional.
� Buku Referensi : Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
44
F. Penilaian
1) Penilaian awal
2) Penilaian akhir
Tabel 3.6
Format Penilaian Tes Memparafrasekan Puisi
Keterangan:
1 = penggunaan tanda baca;
2 = struktur kalimat;
3 = pilihan kata/ diksi;
4 = kesesuaian isi parafrase dengan puisi;
5 = pengembangan bahasa kiasan/makna konotasi puisi;
6 = alur/jalan cerita;
Nama Siswa Puisi Aspek gramatikal Aspek isi parafrasa Jumlah
1 2 3 4 5 6
45
3.3.2 Instrumen Pengumpulan Data
Penyusunan instrumen pengumpulan data dalam suatu penelitian harus sesuai
dengan masalah yang diteliti. Instrument pengumpulan data pada penelitian ini adalah
tes kemampuan memparafrasakan puisi. Tes yang digunakan adalah tes awal dan tes
akhir.
Puisi yang digunakan sebagai pilihan untuk diparafrasakan siswa yakni puisi
yang berjudul “ Orang-orang Miskin” karya W.S. Rendra.
Peneliti memilih puisi yang berjudul “ Orang-orang Miskin” karya W.S. Rendra
dengan pertimbangan aspek-aspek bahasa, psikologis, pedagogis dan latar belakang
budaya yang terdapat dalam puisi tersebut. Mengenai aspek-aspek bahasa, psikologis,
pedagogis dan latar belakang budaya telah dipaparkan pada bagian landasan teori
mengenai kriteria pemilihan bahan ajar.
Adapun kriteria penilaian yang digunakan pada tes awal dan tes akhir adalah
sebagai berikut.
a. Aspek gramatikal: - penggunaan tanda baca;
- struktur kalimat;
- pilihan kata/ diksi.
b. Aspek isi Parafrase: - kesesuaian isi parafrase dengan puisi;
- pengembangan bahasa kiasan/makna konotasi puisi;
- alur/jalan cerita;
- amanat.
46
Aspek-aspek tersebut diberi bobot 1-4 Untuk lebih jelasnya, penilaian tersebut
dijelaskan dalam bagan sebagai berikut.
Tabel 3.7
Keterangan:
1 = penggunaan tanda baca;
2 = struktur kalimat;
3 = pilihan kata/ diksi;
4 = kesesuaian isi parafrase dengan puisi;
5 = pengembangan bahasa kiasan/makna konotasi puisi;
6 = alur/jalan cerita;
Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut.
Penggunaan Tanda Baca
Angka 4 : terdapat 1-2 kesalahan penggunaan tanda baca.
Nama Siswa Puisi Aspek gramatikal Aspek isi parafrase Jumlah
1 2 3 4 5 6
47
Angka 3 : terdapat 3-4 kesalahan penggunaan tanda baca.
Angka 2 : terdapat 5-6 kesalahan penggunaan tanda baca.
Angka 1 : terdapat lebih dari 6 kesalahan penggunaan tanda baca.
Struktur Kalimat
Angka 4 : terdapat 1-2 struktur kalimat yang tidak sesuai dengan EYD.
Angka 3 : terdapat 3-4 struktur kalimat yang tidak sesuai dengan EYD.
Angka 2 : terdapat 5-6 struktur kalimat yang tidak sesuai dengan EYD.
Angka 1 : terdapat lebih dari 6 struktur kalimat yang tidak sesuai dengan EYD.
Pilihan Kata/diksi
Angka 4 : terdapat 1-2 pilihan kata yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa baku
bahasa Indonesia.
Angka 3 : terdapat 3-4 pilihan kata yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa baku
bahasa Indonesia.
Angka 2 : terdapat 4-5 pilihan kata yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa baku
bahasa Indonesia.
Angka 1: terdapat 5-6 pilihan kata yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa baku
bahasa Indonesia.
Kesesuaian isi parafrase dengan puisi
Angka 4 : isi parafrase menggambarkan secara keseluruhan makna puisi.
Angka 3 : isi parafrase hanya menggambarkan 75% makna puisi secara keseluruhan.
Angka 2 : isi parafrase hanya menggambarkan 50% makna puisi secara keseluruhan.
48
Angka 1: isi parafrase hanya 25% atau tidak sama sekali menggambarkan makna
puisi secara keseluruhan.
Pengembangan bahasa kiasan puisi
Angka 4 : keseluruhan bahasa kiasan dipaparkan secara denotasi.
Angka 3 : terdapat 1-2 bahasa kiasan yang tidak dipaparkan secara denotasi.
Angka 2 : terdapat 3-4 bahasa kiasan yang tidak dipaparkan secara denotasi.
Angka 1: tidak terdapat bahasa kiasan yang dipaparkan secara denotasi.
Alur/jalan cerita
Angka 4 : jalan cerita sangat jelas dan terarah, ditandai dengan adanya urutan aspek
praklimaks- klimaks -anti klimaks.
Angka 3: jalan cerita tidak hanya memiliki dua aspek dari tiga aspek yang ada
(praklimaks- klimaks -anti klimaks).
Angka 2: jalan cerita hanya memiliki satu aspek dari tiga aspek yang ada
(praklimaks- klimaks -anti klimaks).
Angka 1: jalan cerita tidak memiliki ketiga aspek praklimaks- klimaks -anti klimaks.
Pada penelitian ini, dilakukan penilaian antar penimbang, hal ini dilakukakan
karena penilaian bersifat subjektif.
Sebagai patokan penilaian parafrasa puisi (pretes-postes), berikut ini disajikan
deskripsi parafrase puisi “ Orang-orang Miskin” karya W.S. Rendra.
49
Parafrase puisi “Orang-orang Miskin”
Ketika aku berjalan di ruas jalan Ibu Kota yang tak perna kosong oleh
kendaraan-kendaraan yang hilir mudik memadatinya. Di tengah padatnya jalan raya,
Aku memperhatikan beberapa pengemis, pengamen dan pemulung . Kolong
jembatan, adalah rumah huniannya. Orang-orang itu adalah orang-orang yang
kehilangan harapan dan cita-citanya karena terdesak oleh keadaaan.
Tiupan angin yang menemani langkah ku di jalan raya itu terasa bau, ya bau
baju orang-orang yang sedang mencari makan di jalan raya. Sungguh mereka tak
pernah lelah bahkan tak memperdulikan selusuh dan segimbal apa wajah juga rambut
mereka. Aku tercengang saat ada beberapa wanita yang tengah hamil berada diantara
deretan pengemis, meminta-minta dengan mengharap Iba. Semua ini tak bisa
dibiarkan!. Ingin rasanya aku berteriak “ hai kawan mana perhatian mu untuk
mereka? “.
Taukah kalian kawan, jika kalian meremehkan mereka, kelak kalian akan
dikejar bayangan mereka, tidur kalian tidak akan nyenyak dan tingkah laku anak
kalian akan tepengaruh hal-hal negatif dari rusaknya moral bangsa ini.
Rasanya tak pantas jika kita berkata negeri ini kaya karena masih terdapat
saudara kita yang mencari makan pun susah. Tak pantas pula jika kita berkata, “ kita
ini orang kaya” sebab moral-moral kita masih diuji. Terbukti dengan masih adanya
orang-orang yang melakukan perbuatan maksiat, wanita-wanita hamil di luar nikah,
para wakil rakyat yang tidak jujur, atau mereka yang mencari makan dengan cara
50
tidak halal. Mestinya lambang Negara ini trompah dan blacu yang melambangkan
ketidakadilan, kesengsaraan rakyat, duka yang mendalam serta kerusakan moral.
Untuk para wakil rakyat.
Kita harus berupaya agar rakyat jelata bisa bertemu menyampaikan
aspirasinya kepada presiden. Para aparatpun jangan sewenang-wenang dalam
menjalankan kewajibannya, apa lagi terpengaruh oleh materi.
Rasanya aku ingin berteriak pada wakil-wakil rakyat dan penguasa-penguasa
negeri ini “pengamen, pemulung atau wanita-wanita jalanan itu, akan terus
menghantui disetiap perilaku dan keberadaan kalian . Janganlah kalian abaikan
mereka! “.
Jumlah mereka tiadak bisa disulap menjadi nol. mereka akan menjadi
boomerang bagi kita semua, terutama yang mereka tak memiliki iman. Mereka akan
menguji wawasan dan iman wakil-wakil rakyat negeri ini bahkan kita semua.
Keadaan orang-orang miskin akan menjadi agenda pemerintahan yang tak kunjung
usai.
Orang-orang miskin memang telah ada sejak dahulu. Seperti cuaca yang
selalu ada di alam ini. Orang-orang miskin, miskin harta, miskin moral dapat
membahayakan kita. Maka ingatlah mereka dan perhatikanlah mereka sebab
merekapun mahkluk Tuhan yang dapat berubah bahkan bertaubat.
51
3.4 Teknik Pengolahan Data
Dalam pengolahan data penulis menggunakan rumus-rumus uji normalitas dan
rumus uji t (t-test) . Tahap Pengolahan data terdiri atas enam langkah.
(1) Memeriksa dan mengidentifikasi data.
(2) Memberikan skor penilaian terhadap kemampuan memparafrasakan puisi siswa
dengan aspek-aspek sebagai berikut.
a. Aspek gramatikal: - penggunaan tanda baca;
- struktur kalimat;
- pilihan kata/ diksi.
b. Aspek isi Parafrase: - kesesuaian isi parafrase dengan puisi;
- pengembangan bahasa kiasan/makna konotasi puisi;
- alur/jalan cerita;
- amanat.
(3) Merekapitulai hasil nilai tes awal dan tes akhir.
(4) Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang nilai tes awal dan tes akhir.
(5) Melakukan uji normalitas data prates dan postes. Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut:
a. Membuat tabel distribusi frekuensi masing-masing data pretes dan postes.
b. Mencari mean nilai tes awal dan tes akhir dengan menggunakan rumus:
�� = ∑ �� � , dengan i = 1,2,3……..n
(Sudjana, 1992:67)
52
c. Pada lankah uji nirmaliras ini, penulis menggunakan software SPSS versi 15.0
for windows. Adapun uji normalitas pada software SPSS tersebut
menggunakan rumus Shapiro- Wilk.
= �∑� = 1�� ��� �
�∑� = 1���− ��
Uyanto,Stanislaus (2009:55)
(6) Melakukan uji gain, yakni dilalakukan untuk membandingkan kembali nilai
pretes dan postes. Uji gain menggunakan rumus uji t (t-test)
� = ��� Σ������ − 1�
Keterangan:
Md = mean dari perbedaan pretest dan postest
Xd = deviasi masing-masing subjek (d-Md)
Σx2d = jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
db = ditentukan dengan (N-1)
(Arikunto, 2006:311)
(7) Membahas hasil penelitian.