bab i · web viewpendahuluan latar belakang dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang...

111
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memili media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan siswa jyasau setekag oenbekaharab berkabgsybgm dab jibtejs oenbekaharab ternasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan 1

Upload: phamtuong

Post on 16-Jun-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah

metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.

Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media

pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus

diperhatikan dalam memili media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis

tugas dan respons yang diharapkan siswa jyasau setekag oenbekaharab

berkabgsybgm dab jibtejs oenbekaharab ternasuk karakteristik siswa. Meskipun

demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah

sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan

belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran

akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan

isi pelajaran pada saat itu.

Tak bisa dipungkiri, dewasa ini media telah menjadi bagian dari kehidupan

kita. Di negara maju, media telah mempengaruhi hampir sepanjang waktu hidup

seseorang. Bahkan seorang insinyur ternama Amerika Serikat, B. Fuller mengatakan

bahwa media telah menjadi "orang tua ketiga" bagi anak (guru adalah orang tua

kedua). Meskipun perkembangannya di Indonesia belum mencapai taraf seperti itu,

1

Page 2: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

namun kecenderungan ke arah itu sudah mulai tampak. Dalam dunia pendidikan dan

pembelajaran, peranan media juga tidak bisa diabaikan.

Sebagai salah satu komponen pembelajaran, media tidak bisa luput dari

pembahasan sistem pembelajaran secara menyeluruh. Pemanfaatan media seharusnya

merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan

pembelajaran. Namun kenyataanya bagian inilah yang masih sering terabaikan dengan

berbagai alasan. Alasan yang sering muncul antara lain: terbatasnya waktu untuk

membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya,

dll. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru telah membekali diri dengan

pengetahuan dan keterampilan dalam hal media pembelajaran. Sesungguhnya betapa

banyak jenis media yang bisa dipilih, dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan

kondisi waktu, biaya maupun tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Setiap jenis

media memiliki karakteristik tertentu yang perlu kita pahami, sehingga kita dapat

memilih media yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.

B. Deskripsi Singkat

Modul ini merupakan panduan bagi peserta diklat untuk membantu

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang media pembelajaran, sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan demikian peserta diklat dapat

mengimplementasikannya di sekolahnya masing-masing yang disesuaikan dengan

kebutuhan dan kondisi yang ada di sekolahnya. Modul yang sedang Anda baca ini

merupakan salah satu bahan ajar pada Diklat guru-guru mata pelajaran di madarasah,

baik Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs.), maupun Madrasah

Aliyah (MA). Topik yang dibahas dalam modul ini adalah tentang Media

Pembelajaran. Sebagai seorang guru, Anda memang perlu mempelajari modul ini,

2

Page 3: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

karena pemahaman Anda tentang media pembelajaran akan sangat membantu tugas

Anda sehari-hari sebagai pengajar. Modul ini juga akan dilengkapi dengan

rangkuman, latihan dan tes formatif untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta

diklat tentang isi bahan ajar ini.

C. Relevansi/Manfaat

Materi di dalam bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi peserta diklat untuk

menambah wawasan, pemahaman, dan pengetahuan tentang Media Pembelajaran.

Selain itu peserta diklat dapat meningkatkan keterampilannya dalam memilih jenis

media yang tepat untuk topik dan tujuan pembelajaran tertentu serta memanfaatkan

beberapa program media dalam pembelajaran secara. benar.

D. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum:

Setelah selesai mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan mampu

memahami bahwa media pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam

keberhasilan proses pembelajaran.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

Setelah selesai pembelajaran, peserta diharapkan mampu :

- Mendeskripsikan kaitan antara belajar, sumber belajar dan media belajar.

- Menjelaskan pengertian media pembelajaran dan perkembangannya.

- Menjelaskan manfaat media pembelajaran

- Mengklasifikasikan jenis-jenis media beserta contoh masing-masing.

- Menjelaskan karakteristik beberapa jenis media

3

Page 4: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

- Memilih jenis media yang tepat untuk topik dan tujuan pembelajaran tertentu.

- Memanfaatkan beberapa program media dalam pembelajaran secara. benar.

E. Petunjuk Pembelajaran Modul

Modul ini diperuntukkan bagi peserta diklat pada khususnya dan pemerhati

pendidikan pada umumnya. Adapun petunjuk pembelajaran bahan ajar ini adalah

peserta diklat dapat membacanya terlebih dahulu sebelum mata diklat ‘Media

Pembelajaran’. Hal tersebut dimungkinkan agar peserta diklat memiliki pandangan

awal mengenai apa sesungguhnya yang akan ditampilkan dalam mata diklat ini.

Sehingga pada saat diklat berlangsung dapat tercipta suatu diskusi yang lebih menarik

dalam pengkajian materi ini. Sebelum mempelajari materi diklat ini, peserta harus

memahami konsep belajar sebagai prasyarat pengetahuan sehingga alur berpikirnya

dapat lebih terarah serta memudahkan peserta untuk memahami isi materi ini.

Modul ini terdiri dari enam bagian.

BAB I, Pendahuluan

BAB II. Belajar, sumber belajar dan media belajar.

BAB III. Manfaat media pembelajaran.

BAB IV. Jenis-jenis media dan karakteristiknya.

BABIV. Pemilihan dan pemanfaatan media.

Bab VI. Penutup

Bab I terdiri atas latar belakang, deskripsi singkat, relevansi/manfaat, tujuan

pembelajaran serta petunjuk pembelajaran bahan ajar. Bab II sampai bab V

merupakan materi pokok bahan ajar dimana di dalam setiap babnya terdapat uraian

materi, rangkuman, latihan dan tes formatif yang dapat peserta gunakan untuk

menguji kemampuan. Bila peserta belum mampu menjawab sebagian besar dari soal

4

Page 5: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

yang ditampilkan dalam latihan maupun tes formatif maka peserta dapat mengulangi

lagi dalam mempelajarinya agar setiap kompetensi yang diharapkan dalam setiap

babnya dapat peserta penuhi. Pada Bab VI terdapat kesimpulan, serta kunci jawaban

latihan dan tes formatif dari setiap bab.

5

Page 6: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

BAB II

BELAJAR, SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Kompetensi: • Menjelaskan kaitan antara belajar dengan sumber belajar

• Menjelaskan hubungan antara media dengan sumberbelajar

• Menjelaskan pengertian media pembelajaran

• Menguraikan perkembangan konsepsi media pembelajaran

A. Hakekat Belajar dan Sumber Belajar

Istilah belajar sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari- hari. Di

masyarakat, kita sering menjumpai penggunaan istilah belajar seperti: belajar

membaca, belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika. Masih banyak lagi

penggunaan istilah, bahkan termasuk kegiatan belajar yang sifatnya lebih umum dan

tak mudah diamati, seperti: belajar hidup mandiri, belajar menghargai waktu, belajar

berumah-tangga, belajar bermasyarakat, belajar mengendalikan diri, dan sejenisnya.

Kalangan awam pun mengetahui makna berbagai istilah belajar tersebut.

Sebagai seorang guru, Anda tidak cukup hanya memahami makna belajar

sebagaimana masyarakat awam. Mengapa? Karena memang tugas utama Anda

sebagai guru adalah membuat orang belajar. Jadi, apa sebenarnya belajar itu ?

Belajar, merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal

batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang dilakukan

seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya.

Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perilaku yang

relatif permanen pada diri orang yang belajar. Tentu saja, perubahan yang diharapkan

adalah perubahan ke arah yang positip.

6

Page 7: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

Jadi, sebagai pertanda bahwa seseorang telah melakukan proses belajar adalah

terjadinya perubahan perilaku pada diri orang tersebut. Perubahan perilaku tersebut,

misalnya, dapat berupa: dari tidak tahu sama sekali menjadi samar-samar, dari kurang

mengerti menjadi mengerti, dari tidak bisa menjadi terampil, dari anak pembangkang

menjadi penurut, dari pembohong menjadi jujur, dari kurang taqwa menjadi lebih

taqwa, dll. Jadi, perubahan sebagai hasil kegiatan belajar dapat berupa aspek kognitif,

psikomotor maupun afektif.

Kegiatan belajar, sering dikaitkan dengan kegiatan mengajar. Begitu eratnya

kaitan itu, sehingga keduanya sulit dipisahkan. Dalam percapakan sehari-hari kita

secara spontan sering mengucapkan istilah kegiatan "belajar-mengajar menjadi satu

kesatuan. Bahwa kedua kegiatan tersebut berkaitan erat adalah benar. Namun,

benarkah bahwa agar terjadi kegiatan belajar harus selalu ada orang yang mengajar?

Benar pulakah bahwa setiap kegiatan mengajar pasti selalu menghasilkan kegiatan

belajar ? Jawabannya : belum tentu. Artinya, dalam setiap kegiatan belajar tidak harus

selalu ada orang yang mengajar. Kegiatan belajar bisa saja terjadi walaupun tidak ada

kegiatan mengajar. Begitu pula sebaliknya, kegiatan mengajar tidak selalu dapat

menghasilkan kegiatan belajar.

Ketika Anda menjelaskan pelajaran di depan kelas misalnya, memang terjadi

kegiatan mengajar. Tetapi, dalam kegiatan itu tak ada jaminan telah terjadi kegiatan

belajar pada setiap siswa yang Anda ajar. Kegiatan mengajar dikatakan berhasil hanya

apabila dapat mengakibatkan/menghasilkan kegiatan belajar pada diri siswa. Jadi,

sebenarnya hakekat guru mengajar adalah usaha guru untuk membuat siswa belajar.

Dengan kata lain, mengajar merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi

kegiatan belajar.

7

Page 8: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar

para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan

kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya bisa berhasil jika si

belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat

"mewakili" belajar untuk siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah

belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang

mengajar.

Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan

materi pelajaran. Meskipun menyajikan materi pelajaran memang merupakan bagian

dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain

yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya

dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif

dengan berbagai sumber belajar yang ada. Guru hanya merupakan salah satu (bukan

satu-satunya) sumber belajar bagi siswa. Selain guru, masih banyak lagi

sumber-sumber belajar yang lain. Lalu, apa sebenamya sumber belajar itu?

Pada hakekatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi manusia

sepanjang massa. Jika Anda sependapat dengan asumsi ini, maka pengertian sumber

belajar merupakan konsep yang sangat luas meliputi segala yang ada di jagad raya ini.

Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar

adalah semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan

untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi

pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan/latar.

Pesan, adalah ajaran atau informasi yang akan disampaikan oleh komponen

belajar lain yang dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai dan data. Dalam sistem

8

Page 9: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

persekolahan, maka pesan ini berupa seluruh mata pelajaran yang disampaikan kepada

siswa.

Orang adalah manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan, pengolah

dan penyaji pesan. Contohnya: guru, dosen, pustakawan, petugas laboratorium,

instruktur, widyaiswara, pelatih olah raga, tenaga ahli dan masih banyak lagi, bahkan

termasuk siswa itu sendiri.

Bahan merupakan perangkat lunak (software) yang mengandung pesan-pesan

belajar, yang biasanya disajikan menggunakan peralatan tertentu. Contonya: buku

teks, modul, transparansi (OHT), kaset program audio, kaset program video, program

slide, film.

Alat, adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk menyajikan

pesan yang tersimpan dalam bahan. Contohnya: OHP, Tape recorder, Video player,

proyektor slide, proyektor film, komputer.

Teknik, yaitu prosedur atau langkah-langkah-tertentu yang disiapkan dalam

menggunakan bahan, alat, lingkungan dan orang untuk menyampaikan pesan.

MisaInya: demonstrasi, diskusi, praktikum, pembelajaran mandiri, sistem pendidikan

terbuka/jarak jauh, tutorial tatap muka, dll.

Sedangkan latar/ lingkungan adalah situasi di sekitar terjadinya proses belajar

mengajar dimana pembelajar menerima pesan. Lingkungan dibedakan menjadi dua

macam, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non-fisik. Contoh lingkungan fisik:

gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, aula, pasar, kebun, bengkel, pabrik, dll.

Contoh lingkungan non-fisik : tata ruang belajar, ventilasi udara, cuaca,

kebisingan/ketenangan lingkungan belajar, dll. Ditinjau dari tipe atau asal usulnya,

sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua :

9

Page 10: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

1). Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu sumber

belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Sumber belajar

semacam ini sering disebut bahan pembelajaran. Contohnya adalah: buku pelajaran,

modul, program audio, program slide suara, transparansi (OHT)

2). Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources

by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk

keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk

keperluan pembelajaran. Contohnya: pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama,

olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah, terminal, surat kabar,

siaran televisi, dan masih banyak lagi yang lain.

Jadi, begitu banyaknya sumber belajar yang ada di seputar kita yang semua itu

dapat kita manfaatkan untuk keperluan belajar. Sekali lagi, guru hanya merupakan

salah satu dari sekian banyak sumber belajar yang ada. Bahkan guru hanya salah satu

sumber belajar yang berupa orang, selain petugas perpustakaan, petugas laboratorium,

tokoh-tokoh masyarakat, tenaga ahli/terampil, tokoh agama, dll.

Oleh karena setiap anak merupakan individu yang unik (berbeda satu sama

lain), maka sedapat mungkin guru memberikan perlakuan yang sesuai dengan

karakteristik masing-masing siswa. Dengan begitu maka diharapkan kegiatan

mengajar benar-benar membuahkan kegiatan belajar pada diri setiap siswa. Hal ini

dapat dilakukan kalau guru berusaha menggunakan berbagai sumber belajar secara

bervariasi dan memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk

berinteraksi dengan sumber-sumber belajar yang ada.

Hal yang perlu perhatian adalah, agar bisa terjadi kegiatan belajar pada siswa,

maka siswa harus secara aktif melakukan interaksi dengan berbagai sumber belajar.

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar hanya mungkin terjadi jika ada interaksi

10

Page 11: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

antara siswa dengan sumber-sumber belajar. Dan inilah yang seharusnya diusahakan

oleh setiap pengajar dalam kegiatan pembelajaran.

B. Media Pembelajaran

Peran guru adalah menyediakan, menunjukkan, membimbing dan memotivasi

siswa agar mereka dapat berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada.

Bukan hanya sumber belajar yang berupa orang , melainkan juga sumber-sumber

belajar yang lain. Bukan hanya sumber belajar yang sengaja dirancang untuk

keperluan belajar, melainkan juga sumber belajar yang telah tersedia. Semua sumber

belajar itu dapat kita temukan, kita pilih dan kita manfaatkan sebagai sumber belajar

bagi siswa kita.

Wujud interaksi antara siswa dengan sumber belajar dapat bermacam-macam.

Cara belajar dengan mendengarkan ceramah dari guru memang merupakan salah satu

wujud interaksi tersebut. Namun belajar hanya dengan mendengarkan saja, patut

diragukan efektifitasnya. Belajar hanya akan efektif jika si belajar diberikan banyak

kesempatan untuk melakukan sesuatu, melalui multi-metode dan multi-media.

Melalui berbagai metode dan media pembelajaran, siswa akan dapat banyak

berinteraksi secara aktif dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki siswa.

Barang kali perlu direnungkan kembali ungkapan populer yang mengatakan : Saya

mendengar saya lupa, Saya melihat saya ingat, Saya berbuat maka saya bisa.

Kalau kita amati lebih cermat lagi, pada mulanya media pembelajaran

hanyalah dianggap sebagai alat untuk membantu guru dalam kegiatan mengajar

(teaching aids). Alat bantu mengajar yang mula-mula digunakan adalah alat bantu

visual seperti gambar, model, grafis atau benda nyata lain. Alat-alat bantu itu

11

Page 12: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta

mempertinggi daya serap dan daya ingat siswa dalam belajar.

1. Pengertian Media Pembelajaran

Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari

"medium" yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya

adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi

kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang

komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses

komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media

pembelajaran.

Banyak ahli yang memberikan batasan tentang media pembelajaran. AECT

misalnya, mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Gagne mengartikan media sebagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar.

Senada dengan itu, Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan

perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar. Bagaimana hubungan media

pembelajaran dengan media pendidikan ?

Media pendidikan , tentu saja media yang digunakan dalam proses dan untuk

mencapai tujuan pendidikan. Pada hakekatnya media pendidikan juga merupakan

media komunikasi, karena proses pendidikan juga merupakan proses komunikasi.

Apabila kita bandingkan dengan media pembelajaran, maka media pendidikan

sifatnya lebih umum, sebagaimana pengertian pendidikan itu sendiri. Sedangkan

media pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya media pendidikan yang

secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah

12

Page 13: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

dirumuskan secara khusus. Tidak semua media pendidiikan adalah media

pembelajaran, tetapi setiap media pembelajaran pasti termasuk media pendidikan.

Apa pula bedanya dengan alat peraga, alat bantu guru (teaching aids), alat

bantu audio visual (AVA), atau alat bantu belajar yang selama ini sering juga kita

dengar? Pada dasamya, semua istilah itu dapat kita masukkan dalam konsep media,

karena konsep media merupakan perkembangan lebih lanjut dari konsep-konsep

tersebut.

Alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan untuk memperagakan fakta,

konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/ konkrit. Alat bantu

adalah alat (benda) yang digunakan oleh guru untuk mempermudah tugas dalam

mengajar. Audio-Visual Aids (AVA) mempunyai pengertian dan tujuan yang sama

hanya saja penekanannya pada peralatan audio dan visual. Sedangkan alat bantu

belajarpenekanannya pada fihak yang belajar (pembelajar). Semua istilah tersebut,

dapat kita rangkum dalam satu istilah umum yaitu media pembelajaran.

Satu konsep lain yang sangat berkaitan dengan media pembelajaran adalah

istilah sumber belajar. Bagaimana kaitan antara media belajar dengan sumber belajar?

Sebagaimana telah dibahas di muka, sumber belajar memiliki cakupan yang lebih luas

daripada media belajar. Sumber belajar bisa berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik

clan latar/lingkungan. Apa yang dinamakan media sebenarnya adalah bahan dan alat

belajar tersebut. Bahan sering disebut perangkat lunak software, sedangkan alat juga

disebut sebagi perangkat keras hardware. Transparansi, program kaset audio dan

program video adalah beberapa contoh bahan belajar. Bahan belajar tersebut hanya

bisa disajikan jika ada alat, misalnya berupa OHP, Radio kaset clan Video player. Jadi

salah satu atau kombinasi perangkat lunak (bahan) dan perangkat keras (alat)

13

Page 14: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

bersama-sama dinamakan media. Dengan demikian, jelaslah bahwa media

pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar.

Dengan demikian, kalau saat ini kita mendengar kata media, hendaklah kata

tersebut diartikan dalarn pengertiannya yang terakhir, yaitu meliputi alat bantu guru

dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan

belajar ( siswa ). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal

tertentu, bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa.

2. Perkembangan Konsepsi Media Pembelajaran

Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk

memperoleh pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu

kemudian bertambah dengan adanya buku. Pada masa itu kita mengenal tokoh

bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang pertama yang menulis

buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku tersebut berjudul Orbis

Sensualium Pictus (Dunia Tergambar) yang diterbitikan pertama kali pada tahun

1657. Penulisan buku itu dilandasi oleh suatu konsep dasar bahwa tak ada sesuatu

dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui penginderaan. Dari sinilah

para pendidik mulai menyadari perlunya sarana belajar yang dapat memberikan

rangsangan dan pengalaman belajar secara menyeluruh bagai siswa melalui semua

indera, terutama indera pandang-dengar.

Kalau kita amati lebih cermat lagi, pada mulanya media pembelajaran

hanyalah dianggap sebagai alat untuk membantu guru dalam kegiatan mengajar

(teaching aids). Alat bantu mengajar yang mula-mula digunakan adalah alat bantu

visual seperti gambar, model, grafis atau benda nyata lain. Alat-alat bantu itu

14

Page 15: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta

mempertinggi daya serap dan daya ingat siswa dalam belajar.

Sekitar pertengahan abad 20 usaha pemanfaatan alat visual mulai dilengkapi

dengan peralatan audio, maka lahirlah peralatan audio visual pembelajaran.

Usaha-usaha untuk membuat pelajaran abstrak menjadi lebih konkrit terus dilakukan.

Dalarn usaha itu, Edgar Dale membuat klasifikasi 11. Tingkatan pengalaman belajar

dari yang paling konkrit sampai yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian

dikenal dengan nama "Kerucut Pengalaman" (Cone of Experience) dari Edgar Dale.

Ketika itu, para pendidik sangat terpikat dengan kerucut pengalaman itu, sehingga

pendapat Dale tersebut banyak dianut dalam pemilihan jenis media yang paling sesuai

untuk memberikan pengalaman belajar tertentu pada siswa.

abstrak

verba (1)

simbol visual (2)

radio (3)

film (4)

tv (5)

karya wisata (6)

demonstrasi (7)

partisipasi (8)

observasi (9)

/Z ~Pengalaman langsung kongkrit (10)

Gambar 1: Kerucut pengalaman Edgar Dale

15

Page 16: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

Pada akhir tahun 1950, teori komunikasi muiai mempengaruhi penggunaan

alat audio visual. Dalarn pandangan teori komunikasi, alat audio visual berfungsi

sebagai alat penyalur pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan. Begitupun

dalarn dunia pendidikan, alat audio visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu

guru saja, melainkan juga berfungsi sebagai penyalur pesan belajar. Sayangnya, waktu

itu faktor siswa, yang merupakan komponen utama dalam pembelajaran, belurn

mendapat perhatian khusus.

Baru pada tahun 1960-an, para ahli mulai memperhatikan siswa sebagai

komponen utama dalam kegiatan pembelajaran. Pada saat itu teori Behaviorisme BF.

Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Teori

ini telah mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah Iaku siswa

sebagai hasil proses pembelajaran. Produk media pembelajaran yang terkenal sebagai

hasil terod ini adalah diciptakannya teaching machine (mesin pengajaran) dan

Programmed Instruction (pembelajaran terprogram).

Pada tahun 1965-70, pendekatan sistern (system approach) mulai

menampakkan pengaruhnya dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Pendekatan

sistern ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalarn proses

pembelajaran. Media, yang tidak lagi hanya dipandang sebagai alat bantu guru,

melainkan telah diberi wewenang untuk membawa pesan belajar, hendaklah

merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar.

Dengan demikian, kalau saat ini kita mendengar kata media, hendaklah kata tersebut

diartikan dalarn pengertiannya yang terakhir, yaitu meliputi alat bantu guru dalam

mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar

(siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu,

bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika program media

16

Page 17: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan

oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.

Peranan media yang semakin meningkat ini sering menimbulkan kekhawatiran

bagi guru. Namun sebenamya hal itu tak perlu terjadi, seandainya kita menyadari

betapa masih banyak dan beratnya peran guru yang lain. Memberikan perhatian dan

bimbingan secara individual kepada siswa, merupakan tugas penting guru yang

terkadang kurang mendapat perhatian. Hal ini mungkin karena waktu yang ada telah

banyak tersita untuk tugas menyajikan mated pelajaran. Kondisi semacam ini akan

terus terjadi selama guru masih menganggap bahwa dirinya merupakan sumber

belajar utama (apalagi satu-satunya sumber) bagi siswa. Padahal, jika guru bisa

memanfaatkan berbagai media belaiar secara baik, maka guru dapat berbagi peran

dengan media. Percayakanlah sebagian peran kita kepada media pembelajaran.

Dengan begitu, peran guru akan lebih mengarah sebagai manajer pembelajran.

Tanggungjawab utama manajer pembelajaran adalah menciptakan kondisi sedemikian

rupa agar siswa dapat belajar. Proses kegiatan akan terjadi jika siswa dapat

berinteraksi dengan berbagai sumber belajar. Untuk itu guru bisa lebih banyak

menggunakan waktunya untuk menjalankan fungsinya sebagai penasehat,

pembimbing, motivator dan fasilitator dalam kegiatan belajar.

Rangkuman

Istilah belajar sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari- hari. Di

masyarakat, kita sering menjumpai penggunaan istilah belajar seperti: belajar

membaca, belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika. Masih banyak lagi

penggunaan istilah, bahkan termasuk kegiatan belajar yang sifatnya lebih umum dan

17

Page 18: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

tak mudah diamati, seperti: belajar hidup mandiri, belajar menghargai waktu, belajar

berumah-tangga, belajar bermasyarakat, belajar mengendalikan diri, dan sejenisnya.

Belajar, merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal

batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang dilakukan

seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya.

Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perilaku yang

relatif permanen pada diri orang yang belajar. Tentu saja, perubahan yang diharapkan

adalah perubahan ke arah yang positip.

Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan

materi pelajaran. Meskipun menyajikan materi pelajaran memang merupakan bagian

dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain

yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya

dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif

dengan berbagai sumber belajar yang ada. Guru hanya merupakan salah satu (bukan

satu-satunya) sumber belajar bagi siswa. Selain guru, masih banyak lagi

sumber-sumber belajar yang lain. Lalu, apa sebenamya sumber belajar itu?

Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar

adalah semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan

untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi

pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan/latar.

Ditinjau dari tipe atau asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi

dua :

1). Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design); 2). Sumber belajar

yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization)

18

Page 19: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari

“medium” yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya

adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi

kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang

komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses

komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media

pembelajaran.

Alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan untuk memperagakan fakta,

konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/ konkrit. Alat bantu

adalah alat (benda) yang digunakan oleh guru untuk mempermudah tugas dalam

mengajar. Audio-Visual Aids (AVA) mempunyai pengertian dan tujuan yang sama

hanya saja penekanannya pada peralatan audio dan visual. Sedangkan alat bantu

belajarpenekanannya pada fihak yang belajar (pembelajar). Semua istilah tersebut,

dapat kita rangkum dalam satu istilah umum yaitu media pembelajaran.

Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk

memperoleh pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu

kemudian bertambah dengan adanya buku. Sekitar pertengahan abad 20 usaha

pemanfaatan alat visual mulai dilengkapi dengan peralatan audio, maka lahirlah

peralatan audio visual pembelajaran. Pada akhir tahun 1950, teori komunikasi muiai

mempengaruhi penggunaan alat audio visual. Dalarn pandangan teori komunikasi, alat

audio visual berfungsi sebagai alat penyalur pesan dari sumber pesan kepada

penerima pesan. Begitupun dalarn dunia pendidikan, alat audio visual bukan hanya

dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga berfungsi sebagai penyalur

pesan belajar. Baru pada tahun 1960-an, para ahli mulai memperhatikan siswa sebagai

komponen utama dalam kegiatan pembelajaran. Pada tahun 1965-70, pendekatan

19

Page 20: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

sistern (system approach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam dunia pendidikan

dan pengajaran. Pendekatan sistern ini mendorong digunakannya media sebagai

bagian integral dalarn proses pembelajaran.

Latihan

1. Apakah yang dimaksud dengan belajar?

2. Sebutkan pengertian umum dari media!

3. Apa pengertian alat peraga?

Tes Formatif

1. Berikut ini adalah sumber belajar menurut AECT, kecuali ..............................

A. pesan

B. orang

C. media

D. bahan/peralatan

E. lingkungan

2. Berikut ini adalah sumber belajar ditinjau dari tipe atau asalnya,

kecuali........................

A. sumber belajar yang dirancang

B. sumber belajar yang difungsikan

C. sumber belajar yang dimanfaatkan

D. learning resources by designed

E. learning resources by utilization

3. Pengertian media pembelajaran menurut AECT adalah segala sesuatu yang

digunakan orang untuk ......................................

20

Page 21: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

A. komunikasi dengan sumber belajar

B. memperoleh informasi

C. mencapai tujuan belajar

D. memberikan informasi

E. menyalurkan pesan

21

Page 22: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

BAB III

PEMILIHAN DAN PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

Kompetensi: Setelah selesai mempelajari bab ini Anda diharapkan dapat menjelaskan

pemilihan media, menguraikan kriteria pemilihan media, menjelaskan

prinsip umum pemanfaatan media, serta menjelaskan manfaat umum

dan khusus, serta manfaat praktis media dalam pembelajaran

A. Pemilihan Media

Sebelum kita gunakan, media harus kita pilih secara cermat. Memilih media yang

terbaik untuk tujuan pembelajaran bukanlah pekerjaan yang mudah. Pemilihan itu

rumit dan sulit, karena harus mempertimbangkan berbagai faktor.

1. Model pemilihan media

Anderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/model dalam

proses pemilihan media pembelajaran, yaitu: model pemilihan tertutup dan

model pemilihan terbuka. Pemilihan tertutup terjadi apabila alternatif media

telah ditentukan "dari atas" (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau

tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Kalau toh kita memilih, maka

yang kita lakukan lebih banyak ke arah pemilihan topik/pokok bahasan mana

yang cocok untuk dimediakan pada jenis tertentu. Misalnya saja, telah

ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi

damikian, bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan,

dan bukan media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik

apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media audio. Untuk model pemilihan

terbuka, lebih rumit lagi.

22

Page 23: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

Model pemilihan terbuka merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup.

Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan

kebutuhan kita. Alternatif media masih terbuka luas. Proses pemilihan terbuka

lebih luwes sifatnya karena benar-benar kita sesuaikan dengan kebutuhan dan

kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini menuntut kemampuan

dan keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan. Seorang guru kadang

bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan

terbuka dengan pemilihan tertutup.

2. Mengapa perlu pemilihan media?

Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem

pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral

dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Akhir dari

pemilihan media adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan

pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media

yang kita pilih.

Apabila kita telah menentukan alternatif media yang akan kita gunakan

dalam pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya adalah sudah tersediakah

media tersebut di sekolah atau di pasaran? Jika sudah tersedia, maka kita tinggal

meminjam atau membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan terjangkau

harganya. Jika media yang kita butuhkan temyata belum tersedia, mau tak mau

kita harus membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut.

Jadi, pemilihan media itu perlu kita lakukan agar kita dapat menentukan

media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran

didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang

23

Page 24: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan

kelemahan masing-masing.

B. Kriteria Pemilihan Media

Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan

didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan

jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa akibat

panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus

kita jawab sebelum kita menentukan pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria

yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan

sebagai berikut.

1. Tujuan

Apa tujuan pembelajaran (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang ingin

dicapai? Apakah tujuan itu masuk ranah kognitif, afektif, psikomotor, atau

kombinasinya? Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah

penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan

atau cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan kita

pada jenis media tertentu, apakah media realia, audio, visual diam, visual gerak,

audio visual gerak dan seterusnya.

2. Sasaran didik

Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? bagaimana karakteristik

mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, bagaimana

motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya. Apabila kita mengabaikan

kriteria ini, maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan banyak

gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil

24

Page 25: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

manfaat dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar

dengan kondisi mereka.

3. Karakteristik media yang bersangkutan

Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya,

sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita

tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan

baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada

dasamya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik

dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis

media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.

4. Waktu

Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk

mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa lama waktu

yang tersedia/yang kita memiliki, cukupkah? Pertanyaan lain adalah, berapa

lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama

alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran? Tak ada gunanya kita

memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya.

Jangan sampai pula terjadi, media yang telah kita buat dengan menyita banyak

waktu, tetapi pada saat digunakan dalam pembelajaran temyata kita kekurangan

waktu.

5. Biaya

Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media.

Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media,

jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi kriteria

25

Page 26: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk

membuat, membeli atau menyewa media tersebut? Bisakah kita mengusahakan

biaya tersebut/apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang

hendak dicapai? Tidak mungkinkah tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa

menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang lebih murah namun

tetap dapat mencapai tujuan belajar? Media yang mahal belum tentu lebih

efektif untuk mencapai tujuan belajar dibandingkan media sederhana dan murah.

6. Ketersediaan

Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah

media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran? Kalau

kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana

untuk membuatnya? Kalau semua itu ada, pertanyaan berikutnya adalah

tersediakah sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas? Misalnya,

untuk menjelaskan tentang proses terjadinya gerhana matahari memang lebih

efektif disajikan melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada video

player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.

7. Konteks penggunaan

Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana

media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual,

kelompok kecil, kelompok besar atau masal? Dalam hal ini kita perlu

merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan

dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks

penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.

26

Page 27: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

8. Mutu Teknis

Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah ada,

misalnya program audio, video, grafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu

teknis media tersebut, apakah visual jelas, menarik, dan cocok? Apakah

suaranya jelas dan enak didengar? Jangan sampai hanya karena keinginan kita

untuk menggunakan media saja, lantas media yang kurang bermutu kita

paksakan penggunaannya.

C. Prinsip-prinsip Pemanfaatan Media

Setelah kita menentukan pilihan media yang akan kita gunakan, maka pada

akhimya kita dituntut untuk dapat memanfaatkannya dalam proses pembelajaran.

Media yang baik, belum tentu menjamin keberhasilan belajar siswa jika kita tidak

dapat menggunakannya dengan baik. Untuk itu, media yang telah kita pilih dengan

tepat harus dapat kita manfaatkan dengan sebaik mungkin sesuai prinsip-prinsip

pemanfaatan media. Ada beberapa prinsip umum yang perlu kita perhatikan dalam

pemanfaatan media pembelajaran, yaitu:

1. Setiap jenis media, memiliki kelebihan dan kelemahan

Tidak ada satu jenis media yang cocok untuk semua proses pembelajaran dan

dapat mencapai semua tujuan belajar. lbaratnya, tak ada satu jenis obat yang

manjur untuk semua jenis penyakit.

2. Penggunaan beberapa macam media secara bervariasi memang diperlukan

Namun harap diingat, bahwa penggunaan media yang terlalu banyak sekaligus

dalam suatu kegiatan pembelajaran, justru akan membingungkan siswa dan tidak

akan memperjelas pelajaran. Oleh karena itu gunakan media seperlunya, jangan

berlebihan.

27

Page 28: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

3. Penggunaan media harus dapat memperlakukan siswa secara aktif. Lebih baik

menggunakan media yang sederhana yang dapat mengaktifkan seluruh siswa

daripada media canggih namun justru membuat siswa kita terheran-heran pasif.

Sebelum media digunakan harus direncanakan secara matang dalam penyusunan

rencana pembelajaran. Tentukan bagian materi mana saja yang akan kita sajikan

dengan bantuan media. Rencanakan bagaimana strategi dan teknik penggunaannya.

Hindari penggunaan media yang hanya dimaksudkan sebagai selingan atau sekedar

pengisi waktu kosong saja. Jika siswa sadar bahwa media yang digunakan hanya

untuk mengisi waktu kosong, maka kesan ini akan selalu muncul setiap kali guru

menggunakan media. Penggunaaan media yang sembarangan, asal-asalan, atau

"daripada tidak dipakai", akan membawa akibat negatif yang lebih buruk. Harus

senantiasa dilakukan persiapan yang cukup sebelum penggunaaan media.

Kurangnya persiapan bukan saja membuat proses pembelajaran tidak efektif dan

efisien, tetapi justru mengganggu kelancaran proses pembelajaran. Hal ini terutama

perlu diperhatikan ketika kita akan menggunakan media elektronik.

D. Manfaat Umum dan Khusus Media dalam Pembelajaran

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar

interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih

efektif dan efisien. Tetapi secara. lebih khusus ada beberapa manfaat media yang

lebih rinci. Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa

manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:

1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan

Setiap guru mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda-beda terhadap suatu

konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang

28

Page 29: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada siswa

secara seragam. Setiap siswa yang melihat atau mendengar uraian suatu materi

pelajaran melalui media yang sama, akan menerima informasi yang persis sama

seperti yang diterima oleh siswa-siswa lain. Dengan demikian, media juga

dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa di manapun

berada.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik

Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat menampilkan informasi

melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun

manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas melalui program media, akan lebih

jelas, lengkap, serta menarik minat siswa. Dengan media, materi sajian bisa

membangkitkan rasa keingintahuan siswa dan merangsang siswa bereaksi baik

secara fisik maupun emosional. Singkatnya, media pembelajaran dapat

membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak

monoton, dan tidak membosankan.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu guru dan siswa

melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pembelajaran.

Tanpa media, seorang guru mungkin akan cenderung berbicara satu arah

kepada siswa. Namun dengan media, guru dapat mengatur kelas sehingga

bukan hanya guru sendiri yang aktif tetapi juga siswanya.

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga

Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari guru adalah, selalu kekurangan

waktu untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi guru menghabiskan

banyak waktu untuk menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini sebenarnya

29

Page 30: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

tidak harus terjadi jika guru dapat memanfaatkan media secara maksimal.

Misalnya, tanpa media seorang guru tentu saja akan menghabiskan banyak

waktu untuk mejelaskan sistem peredaran darah manusia atau proses terjadinya

gerhana matahari. Padahal dengan bantuan media visual, topik ini dengan cepat

dan mudah dijelaskan kepada anak. Biarkanlah media menyajikan materi

pelajaran yang memang sulit untuk disajikan oleh guru secara verbal. Dengan

media, tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu

dan tenaga seminimal mungkin. Dengan media, guru tidak harus menjelaskan

materi pelajaran secara berulang-ulang, sebab hanya dengan sekali sajian

menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.

5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien,

tetapi juga membantu siswa menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan

utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, siswa

mungkin kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya

dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami sendiri

melalui media, maka pemahaman siswa pasti akan lebih baik.

6. Media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan

kapan saja

Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat

melakukan kegiatan pembelajaran secara lebih leluasa, kapanpun dan

dimanapun, tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru. Program-program

pembelajaran audio visual, termasuk program pembelajaran menggunakan

komputer, memungkinkan siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara

mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Penggunaan media akan

30

Page 31: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

menyadarkan siswa betapa banyak sumber-sumber belajar yang dapat mereka

manfaatkan dalam belajar. Perlu kita sadari bahwa alokasi waktu belajar di

sekolah sangat terbatas, waktu terbanyak justru dihabiskan siswa di luar

lingkungan sekolah.

7. Media dapat menumbuhkan sikap positip siswa terhadap materi dan proses

belajar

Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga

mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari

sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan. Kemampuan siswa untuk belajar dari

berbagai sumber tersebut, akan bisa menanamkan sikap kepada siswa untuk

senantiasa berinisiatif mencari berbagai sumber belajar yang diperlukan.

8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif

Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang guru bukan lagi menjadi

satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Seorang guru tidak perlu menjelaskan

seluruh materi pelajaran, karena bisa berbagi peran dengan media. Dengan

demikian, guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian

kepada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa,

pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.

E. Manfaat Praktis Media dalam Pembelajaran

Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton

tersebut, kita. masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang

lain. Manfaat praktis media pembelajaran antara lain:

1. Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit

31

Page 32: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

Arus listrik misalnya dapat dijelaskan melalui media grafis berupa

simbol-simbol dan bagan. Demikian pula materi pelajaran yang rumit dapat

disajikan secara lebih sederhana dengan bantuan media. Misalnya materi yang

membahas rangkaian peralatan elektronik atau mesin dapat disederhanakan

melalui bagan skema yang sederhana.

2. Media juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu

Sesuatu yang terjadi di luar ruang kelas, bahkan di luar angkasa dapat

dihadirkan di dalam kelas melalui bantuan media. Demikian pula beberapa

peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, dapat kita sajikan di depan siswa

sewaktu-waktu. Dengan media pula suatu peristiwa penting yang sedang terjadi

di benua lain dapat dihadirkan seketika di ruang kelas.

3. Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia

Obyek-obyek pelajaran yang terlalu kecil, terlalu besar atau terlalu jauh, dapat

kita pelajari melalui bantuan media. Demikian pula obyek berupa

proses/kejadian yang sangat cepat atau sangat lambat, dapat kita saksikan

dengan jelas melalui media, dengan cara memperlambat, atau mempercepat

kejadian. Misalnya, proses perkembangan janin dalam kandungan selama

sembilan bulan, dapat dipercepat dan disaksikan melalui media hanya dalam

waktu beberapa menit saja. Sebaliknya, ketika anak belajar teknik menendang

bola atau melakukan smash permainan bulu tangkis yang sangat cepat, dapat

dipelajari dengan cara memperlambat gerakan tersebut melalui bantuan media

(slow motion). Media juga dapat menyajikan obyek pelajaran berupa benda

atau peristiwa langka dan berbahaya ke dalam kelas. Peristiwa terjadinya

gerhana matahari total yang jarang sekali terjadi, dapat disaksikan oleh siswa

setiap saat melalui media rekaman. Terjadinya gunung meletus yang berbahaya

32

Page 33: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

dapat pula disaksikan siswa di kelas melalui media. Informasi pelajaran yang

disajikan dengan media yang tepat akan memberikan kesan mendalam dan

lebih lama tersimpan pada diri siswa.

RANGKUMAN

Memilih media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran bukanlah pekerjaan

yang mudah. karena harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti model

pemilihan media dan mengapa pemilihan media itu perlu.

Menurut Anderson (1976) ada dua pendekatan dalam proses pemilihan media

pembelajaran, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.

Pemilihan tertutup terjadi apabila alternatif media telah ditentukan sedangkan

pemilihan terbuka kita bebas menentukan jenis media apa saja yang sesuai dengan

kebutuhan kita.

Pemilihan media perlu kita lakukan agar kita dapat menentukan media yang

terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu,

pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu

banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Memilih media hendaknya didasarkan atas kriteria tertentu. Secara umum,

kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran adalah

tujuan, sasaran didik, karakteristik media yang bersangkutan, waktu, biaya,

ketersediaan, konteks penggunaan, serta mutu teknis.

Ada beberapa prinsip umum yang perlu kita perhatikan dalam pemanfaatan

media pembelajaran, yaitu: setiap jenis media memiliki kelebihan dan kelemahan,

33

Page 34: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

penggunaan beberapa macam media secara bervariasi diperlukan, penggunaan media

harus dapat memperlakukan siswa secara aktif

Secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar

interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif

dan efisien. Secara khusus, Kemp dan Dayton (1985) mengidentifikasi manfaat media

dalam pembelajaran, yaitu: penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, proses

pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih

interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar

siswa, media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan

kapan saja, media dapat menumbuhkan sikap positip siswa terhadap materi dan proses

belajar, serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Sedangkan manfaat praktis media pembelajaran antara lain: media dapat

membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit, media juga dapat

mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu, serta media dapat membantu

mengatasi keterbatasan indera manusia.

LATIHAN

1. Anderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/model dalam proses

pemilihan media pembelajaran, yaitu: model pemilihan tertutup dan model

pemilihan terbuka. Apa perbedaan diantara keduanya?

2. Mengapa pemilihan media perlu kita lakukan?

3. Apakah manfaat praktis media dalam pembelajaran?

34

Page 35: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

TES FORMATIF

1. Dalam memilih media kita hendaknya didasarkan atas kriteria tertentu. Secara

umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran

adalah sebagai berikut, kecuali....

a. tujuan

b. pendidik

c. karakteristik media

d. waktu

e. biaya

2. Secara khusus, Kemp dan Dayton (1985) mengidentifikasi manfaat media dalam

pembelajaran yaitu, kecuali....

a. penyampaian materi pelajaran dapat divariasikan

b. meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

c. media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan

kapan saja

d. media dapat menumbuhkan sikap positip siswa terhadap materi dan proses

belajar

e. mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

3. Peristiwa terjadinya gerhana matahari total yang jarang sekali terjadi, dapat

disaksikan oleh siswa setiap saat melalui media rekaman. Ini adalah salah satu

manfaat praktis media dalam pembelajaran dalam hal....

a. media dapat membantu mengatasi keterbatasan biaya

b. media dapat membantu mengatasi keterbatasan kreativitas

35

Page 36: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

c. media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera

d. media dapat membantu mengatasi keterbatasan ruang

e. media dapat membantu mengatasi keterbatasan waktu

36

Page 37: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

BAB IV

JENIS MEDIA DAN KARAKTERISTIKNYA

Kompetensi: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat membandingkan

klasifikasi media yang dikemukakan beberapa ahli dan menjelaskan

karakteristik media yang tidak diproyeksikan, media yang

diproyeksikan, media audio, serta media video.

A. Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang

paling sederhana dan murah sampai media yang paling canggih dan mahal

harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada media yang

diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung

dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk

keperluan pembelajaran. Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya

tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah.

Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan

adalah media cetak (buku) dan papan tulis. Selain itu, banyak juga sekolah yang

telah memanfaatkan jenis media lain seperti gambar, model, overhead projektor

(OHP) dan obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video,

VCD, slide (film bingkai), serta program pembelajaran komputer masih jarang

digunakan meskipun sebenamya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.

Meskipun demikian, sebagai seorang guru alangkah baiknya Anda mengenal

beberapa jenis media pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mendorong

37

Page 38: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

kita untuk mengadakan dan memanfaatkan media tersebut dalam kegiatan

pembelajaran di kelas.

Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk menggolongkan jenis media.

Rudy Bretz (1971), misalnya, mengidentifikasi jenis-jenis media berdasarkan tiga

unsur pokok, yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut, Bretz

mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu: (1) media audio, (2)

media cetak, (3) media visual diam, (4) media visual gerak, (5) media audio semi

gerak, (6) media semi gerak, (7) media audio visual diam, serta (8) media audio

visual gerak.

Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi sepuluh golongan sebagai

berikut:

No. Golongan Media Contoh dalam Pembelajaran

1. Audio Kaset audio, siaran radio, CID, telepon

2. Cetak Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar

3. Audio cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis

4. Proyeksi visual diam Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)

5. Proyeksi audio visual diam Film bingkai (slide) bersuara.

6. Visual gerak Film bisu

7. Audio visual gerak Film gerak bersuara, video NCD, televisi

8. Obyek fisik Benda nyata, model, spesimen

9. Manusia dan lingkungan Guru, pustakawan, laboran

10. Komputer CAI (pembelajaran berbantuan komputer) dan CBI

(pembelajaran berbasis komputer)

38

Page 39: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

Sementara itu, Schramm (1985) menggolongkan media atas dasar

kompleksnya suatu media. Atas dasar itu, Schramm membagi media menjadi dua

golongan yaitu: media besar (media yang mahal dan kompleks) dan media kecil

(media sederhana dan murah). Termasuk media besar misalnya: film, televise, dan

video NCD, sedangkan yang termasuk media kecil misalnya: slide, audio,

transparansi, dan teks. Selain itu Schramm juga membedakan media atas dasar

jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak), media kelompok

(liputannya seluas ruangan tertentu), dan media individual (untuk perorangan).

Termasuk media masal adalah radio dan televisi. Termasuk media kelompok

adalah: kaset audio, video, OHP, dan slide. Sedangkan yang termasuk media

individual adalah: buku teks, telepon, dan program komputer pembelajaran (CAI).

Sebagian ahli lain mengelompokkan media berdasarkan pada tingkat teknologi

yang digunakan, mulai dari media dengan teknologi rendah hingga yang

menggunakan teknologi tinggi. Jika media digolongkan atas dasar tingkat teknologi

yang digunakan, maka penggolongan media sangat dipengaruhi oleh

perkembangan teknologi. Media tertentu akan dapat mengalami perubahan dalam

penggolongannya. Misalnya, pada tahun 1950-an, media televisi dikategorikan

media paling tinggi. Tetapi kemudian pada tahun 1970-an kategori tersebut

bergeser dengan hadirnya media komputer. Pada masa tersebut, komputer

digolongkan pada media dengan teknologi yang paling tinggi. Tetapi dewasa ini

media komputer tergeser kedudukannya dengan adanya program computer

conferencing melalui internet. Kondisi seperti ini akan terus berlangsung sejalan

dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

Sementara itu, dari sekian banyak jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam

pembelajaran, Henich dkk (1996) membuat klasifikasi media yang lebih sederhana

39

Page 40: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

sebagai berikut: (1) media yang tidak diproyeksikan, (2) media yang

diproyeksikan, (3) media audio, (4) media video, (5) media berbasis komputer, dan

(6) multi media kit.

Dari beberapa pengelompokkan media tersebut, kita dapat melihat bahwa

hingga kini belum ada suatu pengelompokkan media yang mencakup segala aspek,

khususnya untuk keperluan pembelajaran. Pengelompokkan yang ada, dilakukan

atas bermacam-macam kepentingan. Masih ada pengelompokan yang dibuat oleh

ahli lain. Namun apapun dasar yang digunakan dalam pengelompokan itu,

tujuannya sama yaitu agar orang lebih mudah mempelajarinya.

Sebagai seorang guru, sebaiknya Anda mengikuti perkembangan teknologi

khususnya yang berkaitan dengan media pembelajaran. Sehingga paling tidak kita

dapat lebih mengenalnya. Beberapa jenis media tentu pernah Anda gunakan,

beberapa jenis yang lain mungkin juga sudah Anda kenal meskipun belum pernah

menggunakannya dalam pembelajaran. Jenis media mana yang akan kita gunakan,

sangat tergantung pada kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.

B. Karakteristik Media

Setiap jenis media, mempunyai karakteristik (kekhasan) tertentu, yang

berbeda-beda satu sama lain. Masing-masing media tentu memiliki kelebihan dan

kelemahan. Tidak semua jenis media yang disebutkan di atas akan dibahas di sini.

Untuk mempermudah pembahasan, kita akan menggunakan pengelompokkan

media seperti yang dikemukakan oleh Henich. Namun karena pertimbangan

praktis, maka jenis media yang akan dibahas di sini hanya dipilih beberapa media

yang biasa digunakan dalam pembelajaran.

40

Page 41: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

1. Media yang tidak diproyeksikan

Kelompok media ini sering disebut sebagai media pameran (displayed media).

Jenis media yang tidak diproyeksikan antara lain; realia, model, dan grafis.

Ketiga jenis media ini dapat dikategorikan sebagai media sederhana yang

penyajiannya tidak memerlukan tenaga listrik. Walaupun demikian media ini

sangat penting bagi siswa karena mampu menciptakan kegiatan pembelajaran

menjadi lebih hidup dan lebih menarik.

(a). Media realia

Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber

belajar. Pemanfaatan media realia tidak harus dihadirkan secara nyata dalam

ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak siswa melihat

langsung (observasi) benda nyata tersebut ke lokasinya. Realia dapat digunakan

dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya, tidak perlu

dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan

aslinya. Ciri media realia yang asli adalah benda yang masih dalam keadaan

utuh, dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenarnya, dan dapat

dikenali sebagai wujud aslinya. Media realia sangat bermanfaat terutama bagi

siswa yang tidak memiliki pengalaman terhadap benda tertentu. Misalnya untuk

mempelajari binatang langka, siswa diajak melihat badak yang ada di kebun

binatang. Selain observasi dalam kondisi aslinya, penggunaan media realia juga

dapat dimodifikasi. Modifikasi media realia bisa berupa: potongan benda

(cutaways), benda contoh (specimen), dan pameran (exhibid).

Cara potongan (cutaways) adalah benda sebenarnya tidak digunakan secara

utuh atau menyeluruh, tetapi hanya diambil sebagian saja yang dianggap penting

dan dapat mewakili aslinya. Misalnya binatang langka hanya diambil bagian

41

Page 42: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

kepalanya saja. Benda contoh (specimen) adalah benda asli tanpa dikurangi

sedikitpun. Yang dipakai sebagai contoh untuk mewakili karakter dari sebuah

benda dalam jenis atau kelompok tertentu. Misalnya beberapa ekor ikan hias

dari jenis tertentu, yang dimasukkan dalam sebuah toples berisi air untuk

diamati di dalam kelas. Pameran (exhibit) menampilkan benda-benda tertentu

yang dirancang seolah-olah berada dalam lingkungan atau situasi aslinya.

Misalnya senjata-senjata kuno yang masih asli ditata dan dipajang seolah-olah

mengambarkan situasi perang pada jaman dulu.

Secara teori, penggunaan media realia ini banyak kelebihannya, misalnya

dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Namun dalam prakteknya

banyak benda-benda nyata yang tidak mudah dihadirkan dalam bentuk yang

sebenarnya yang disebabkan oleh keterbatasan-keterbatasan tertentu. Oleh

karena itu perlu ada jenis media lain sebagai penggantinya, seperti dijelaskan

berikut ini.

(b). Media model

Media model diartikan sebagai benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang

merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya.

Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk

mengatasi kendala tertentu untuk pengadaan realia. Model suatu benda dapat

dibuat dengan ukuran yang lebih besar, lebih kecil atau sama dengan benda

sesungguhnya. Model juga bisa dibuat dalam wujud yang lengkap seperti

aslinya, bisa juga lebih disederhanakan hanya menampilkan bagian/ciri yang

penting. Contoh model adalah: candi borobudur, pesawat terbang atau tugu

monas yang dibuat dalam bentuk mini.

(c). Media grafis

42

Page 43: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

Media grafis tergolong jenis media visual yang menyalurkan pesan lewat

simbol-simbol visual. Grafis juga berfungsi untuk menarik perhatian,

memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep

yang mudah terlupakan jika hanya dijelaskan melalui penjelasan verbal saja.

Banyak konsep yang justru lebih mudah dijelaskan melalui gambar daripada

menggunakan kata kata verbal. Ingat ungkapan "Satu gambar berbicara seribu

kata".

Semua media grafis, baik itu berupa gambar, sketsa bagan, grafik atau media

visual yang lain harus dibuat dengan memperhatikan prinsip-prinsip umum.

Sebagai salah satu media visual, grafis harus diusahakan memenuhi

ketentuan-ketentuan agar menghasilkan visual yang komunikatif. Untuk lebih

mudah diingat, ketentuan tersebut dinyatakan dalam akronim "VISUALS"

(singkatan dari Visible, Interesting, Simple, Useful, Accurate, Ligitimate, dan

Structured). Secara singkat prinsip umum pembuatan visual itu dapat dijelaskan

sebagai berikut.

Visible berarti mudah dilihat oleh seluruh sasaran didik yang akan

memanfaatkan media yang kita buat. Interesting artinya menarik, tidak monoton

dan fidak membosankan. Simple artinya sederhana, singkat, dan tidak

berlebihan. Useful maksudnya adalah visual yang ditampilkan harus dipilih yang

benar-benar bermanfaat bagi sasaran didik. Jangan menayangkan tulisan terlalu

banyak yang sebenamya kurang penting. Accurate artinya isinva harus benar

dan tepat sasaran. Jika pesan yang dikemas dalam media visual salah, maka

dampak buruknya akan sulit terhapus dari ingatan siswa. Legitimate adalah

bahwa visual yang ditampilkan harus sesuatu yang sah dan masuk akal. Visual

yang tidak logis atau tidak lazim akan dianggap janggal oleh anak. Structured

43

Page 44: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

maksudnya visual harus terstruktur atau tersusun dengan baik, sistematis, dan

runtut sehingga mudah dipahami pesannya.

Media grafis banyak jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan,

diagram, grafik, poster, kartun dan sebagainya. Berikut ini dijelaskan beberapa

diantara jenis grafis tersebut.

1). Gambar/foto

Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai dalam pembelajaran.

Gambar/foto sifatnya universal, mudah dimengerti, dan tidak terikat oleh

keterbatasan bahasa. Beberapa kelebihan media gambar/foto antara lain:

• sifatnya konkrit

• dapat mengatasi batasan ruang, waktu dan indera

• harganya relatif murah serta mudah dibuat dan digunakan dalam

pembelajaran di kelas.

Selain kelebihan, gambar/foto juga memiliki kelemahan, antara lain:

• hanya menekankan pada persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya

dapat terlihat oleh sekelompok siswa.

• jika gambar terlalu kompleks, akan kurang efektif untuk tujuan pembelajaran

tertentu.

Agar lebih bermanfaat dalam pembelajaran, maka gambar/foto hendaknya

memenuhi persyaratan berikut :

• otentik, artinya dapat menggambarkan obyek/peristiwa seperti jika siswa

melihat langsung

• sederhana, artinya harus menunjukkan dengan jelas bagian-bagian pokok dari

gambar tersebut

44

Page 45: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

• ukurannya proporsional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran

sesungguhnya benda/obyek yang digambar. Caranya antara lain dengan

mensejajarkan gambar/foto tersebut dengan benda lain yang sudah dikenal

siswa. Memadukan antara keindahan dengan kesesuaiannya untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

2). Sketsa

Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan

bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Selain dapat menarik perhatian siswa,

sketsa dapat menghindarkan verbalisme dan memperjelas pesan. Sketsa dapat

dibuat langsung oleh guru, karena itu harganya pasti murah (bahkan bisa tanpa

biaya). Satu-satunya hambatan yang sering dikemukakan adalah guru tidak bisa

menggambar. Padahal setiap orang pasti memiliki kemampuan dasar

mengganbar, dan itu sudah cukup sebagai modal membuat sketsa untuk

memperjelas sajian kita.

3). Diagram/skema

Diagram/skema merupakan suatu gambar sederhana yang menggunakan

garis-garis dan simbol-simbol. Diagram menggambarkan struktur dari obyek

tertentu secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antara

komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di sana. Isi diagram pada

umumnya berupa petunjuk untuk memahami komponen dan mekanisme kerja

peralatan tertentu. Misalnya kalau kita membeli peralatan elektronik, biasanya

disertai sebuah diagram mengenai komponen alat tersebut, fungsi, dan cara

pengoperasian. Jika digunakan dalam pembelajaran, diagram bisa

menyederhanakan sesuatu yang kompleks sehingga dapat membantu

memperjelas penyajian guru. Kelebihannya diagram dapat menyajikan materi

45

Page 46: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

yang luas dan kompleks menjadi lebih padat dan sederhana. Namun untuk bisa

memahami diagram, siswa harus memiliki atar belakang tentang materi yang

didiagramkan. Diagram yang baik haruslah:

• benar datanya

• rapi

• diberi judul dan penjelasan seperlunya

• ukurannya cukup dan dapat dilihat oleh siswa dalam jumlah yang diinginkan

• penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum (dari kiri ke

kanan).

4). Bagan/chart

Fungsi bagan/chart yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep yang

sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Bagan mampu memberikan ringkasan

butir-butir penting dari suatu penyajian. Dalam bagan/chart sering dijumpai

bentuk grafis yang lain seperli gambar, diagram, kartun atau lambang verbal.

Agar menjadi media yang baik, bagan hendaknya dibuat:

• secara sederhana

• lugas

• tidak berbelit-belit

• up to date.

Ada beberapa macam bentuk bagan, yaitu: bagan pohon, bagan arus dan bagan

garis waktu. Bagan pohon biasanya digunakan untuk menunjukkan sifat,

komposisi atau hubungan antar kelas (strata). Contoh bagan pohon yang paling

mudah ditemukan di sekolah adalah bagan tentang struktur organisasi OSIS.

Bagan arus untuk menggambarkan hubungan atau langkah-langkah suatu

46

Page 47: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

kegiatan. Sedangkan bagan garis waktu untuk menggambarkan hubungan antara

peristiwa dengan waktu secara kronologis.

5). Grafik

Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol

verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Grafik

digunakan untuk menjelaskan perkembangan atau perbandingan suatu obyek

yang saling berhubungan. Grafik biasanya disusun berdasarkan prinsip

matematika dan menggunakan data komparatif. Ada beberapa. bentuk grafik,

antara lain: grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar.

Beberapa kelebihan grafik dalam pembelajaran antara lain:

• memungkinkan kita mengadakan analisis, penafsiran dan perbandingan antar

data-data yang disajikan, baik dalam ukuran, jumlah, pertumbuhan, maupun

arah tertentu

• bermanfaat untuk mempelajari hubungan kuantitatif antar beberapa data

• penyajian pesannya cepat, jelas, menarik, ringkas, dan logis.

Semakin rumit data yang akan disajikan akan semakin efektif bila disajikan

melalui grafik. Grafik yang baik haruslah:

• jelas untuk dilihat dan dibaca siswa

• hanya menyajikan satu ide/pokok masalah

• menggunakann warna-warna kontras dan harmonis

• dibuat secara ringkas dan diberikan judul

• sederhana, menarik, teliti dan mampu "berbicara sendiri" (begitu siswa

membaca, langsung mengerti maksudnya).

47

Page 48: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

2. Media yang diproyeksikan

(a). Transparansi OHP

Berbeda dengan media-media visual terdahulu yang tidak memerlukan alat

penyaji, transparansi OHP visualnya diproyeksikan ke layar menggunakan

proyektor. Media ini terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat lunak (software)

dan perangkat keras (hardware). Perangkat lunaknya berupa transparansi yang

disebut OHT (overhead transparancy). Sedangkan perangkat lunaknya adalah

OHP (overhead projector). Beberapa kelebihan media transparansi OHP adalah:

• tidak memerlukan ruangan gelap, sehingga aktivitas belajar siswa dapat

berjalan seperti biasa

• praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas dan ruangan, dan bisa

disajikan tanpa layar khusus (dapat langsung ke dinding kelas)

• memberi kemungkinan siswa mencatat informasi yang ditayangkan

• bisa disajikan dengan berbagai variasi yang menarik sehingga tidak

membosankan

• transparansi dapat dicopy dan dibagikan kepada siswa sebagai hand out

• dapat dipakai guru sebagai pointer (pokok-pokok materi)

• dapat dipakai berulang-ulang

• guru dapat mengatur, mengurutkan, dan merevisi materi yang akan disajikan

• guru bebas mengatur waktu, kecepatan, dan teknik penyajiannya

• mudah pembuatannya, tulisan dapat dihapus, ditambah, atau dikurangi serta

mudah pengoperasiannya

• visual yang disajikan jauh lebih menarik dibandingkan kalau hanya digambar

di papan tulis

48

Page 49: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

• guru dapat bertatap muka (tidak perlu membelakangi siswa) sambil

menggunakan OHP

• lebih bersih dan sehat jika dibandingkan dengan menggunakan kapur dan

papan tulis

Meskipun banyak kelebihannya media ini juga memiliki kelemahan yang perlu

diperhatikan, yaitu:

• tergantung pada adanya aliran listrik

• urutan penyajianya mudah kacau jika sebelumnya tidak dipersiapkan secara

sistematis

• bagi sekolah-sekolah tertentu, pengadaan peralatannya masih dirasakan

mahal

• bila rusak, misalnya lampunya putus, suku cadangnya sulit diperoleh,

khususnya untuk sekolah yang jauh dari kota besar

• untuk jenis OHP tertentu, tidak mudah dibawa kemana-mana.

Oleh karena media OHP ini sudah banyak dimiliki dan digunakan oleh banyak

sekolah, maka pemanfaatan media ini akan dibahas lebih lanjut pada bagian

akhir modul ini.

(b). Film Bingkai/slide

Film bingkai/slide adalah suatu film transparan yang umumnya berukuran 35

mm. Dalam satu paket program film bingkai berisi beberapa bingkai film yang

terpisah satu sama lain. Sebagai suatu program, maka durasi (lama putar) film

bingkai sangat bervariasi, tergantung jumlah bingkai filmnya. Waktu yang

diperlukan untuk menayangkan setiap bingkai juga bervariasi. Film bingkai ada

juga yang dilengkapi dengan paralatan audio, sehingga selain gambar, juga bisa

menyajikan suara. Film bingkai yang dilengkapi dengan audio dinamakan film

49

Page 50: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

bingkai suara atau slide suara. Dalam beberapa hal, manfaat film bingkai ini

sebenarnya hampir sama dengan transparansi OHP, hanya saja kualitas visual

yang dihasilkan jauh lebih bagus. Dengan demikian potensi dan kelebihan yang

ada pada transparansi OHP juga dimiliki oleh film bingkai. Kelemahan media

ini dibandingkan OHP adalah biaya produksi dan peralatannya lebih mahal.

Pengoperasiannya juga kurang praktis. Untuk menyajikan film bingkai ini

diperlukan alat yang disebut proyektor slide. Karena faktor kemahalan dan

kurang praktis tersebut, maka penggunaan media ini kurang populer di sekolah.

Apalagi saat ini sudah ada program komputer yaitu Power Point yang lebih

murah dan lebih praktis penggunaannya.

3. Media Audio

Media audio yang dibahas di sini khusus kaset audio karena media inilah yang

paling sering digunakan di sekolah. Program kaset audio termasuk media yang

sudah memasyarakat hingga ke pelosok pedesaan. Program kaset audio merupakan

sumber yang cukup ekonomis karena biaya yang diperlukan untuk pengadaan dan

perawatan cukup murah. Beberapa kelebihan program audio adalah:

• materi pelajaran yang sudah terekam tak akan berubah, jika diperlukan bisa

digandakan berkali-kali sesuai jumlah yang dibutuhkan.

• untuk jumlah sasaran yang banyak, biaya produksi dan penggandaannya relatif

murah

• jika diperlukan, rekaman dapat dihapus dan kasetnya masih dapat dipergunakan

• peralatan penyajinya (tape recorder) juga termasuk murah bila dibandingkan

dengan peralatan audio visual lainnya

• pengoperasian dan perawatannya juga mudah, tempat perbaikannya mudah

ditemukan di sekitar sekolah

50

Page 51: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

• program kaset audio dapat menyajikan kegiatan, materi pelajaran dan sumber

belajar yang berasal dari luar kelas/sekolah seperti: hasil wawancara, rekaman

peristiwa, dan dokumentasi sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar

siswa.

Program audio sangat cocok untuk menyajikan materi pelajaran yang bersifat

auditif, seperti pelajaran bahasa asing dan seni suara. Program audio mampu

menciptakan suasana yang imajinatif dan membangkitkan sentuhan emosional bagi

siswa. Dalam pelajaran sejarah misalnya, kita tidak mungkin memperoleh suara

asli patih Gajahmada. Melalui program audio, secara imajinatif kita bisa

menghadirkan suara tokoh Gajahmada yang gagah berani dan patriotik. Program

ini bisa digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan afektif kepada

siswa sehingga memberikan kesan mendalam di hati siswa. Adapun kelemahannya

adalah:

• daya jangkaunya terbatas, tidak bisa didengarkan secara masal (kecuali disiarkan

melalui radio)

• jika jumlah sasarannya sedikit dan hanya sekali pakai, maka biaya produksi

manjadi mahal

• cenderung verbalistik karena semua informasi hanya disajikan melalui suara,

sehingga sulit dipergunakan untuk menyajikan materi yang bersifat sangat

teknis, praktek, dan eksak.

4. Media video

Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Jenis media audio

visual lain misalnya film. Tetapi yang akan dibicarakan di sini hanyalah media

video, karena media inilah yang sudah banyak dikembangkan untuk keperluan

pembelajaran. Sebagian besar fungsi film sudah bisa digantikan oleh media video.

51

Page 52: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

Biaya produksi dan perawatan video juga lebih murah. dibandingkan film.

Pengoperasianyapun jauh lebih praktis. Sehingga tak heran bila media video saat

ini lebih populer dan diminati dibandingkan media film. Oleh sebab itu saat ini

media video telah banyak diproduksi untuk keperluan pembelajaran.

Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran di sekolah bukan lagi sesuatu

yang aneh. Saat ini banyak sekolah yang telah memiliki dan memanfaatkan

program video pembelajaran di sekolah. Media video memiliki banyak kelebihan

dibanding OHP, slide, dan audio. Sebagai media audio visual, video dapat

menampilkan suara, gambar, dan gerakan, sekaligus. Sehingga media ini efektif

untuk menyajikan berbagai topik pelajaran yang sulit disampaikan melalui

informasi verbal.

Kemampuan video untuk memanipulasi waktu dan ruang dapat mengajak

siswa melanglang buana walaupun dibatasi oleh dinding ruang kelas. Obyek-obyek

yang terlalu kecil, terlalu besar atau obyek langka dan berbahaya dapat dihadirkan

ke ruang kelas. Bahkan video dapat menghadirkan obyek yang hanya ada di lain

benua dan luar angkasa. Singkatnya, media ini mampu "membawa dunia ke dalam

kelas" .

Pesan yang dapat disajikan melalui video dapat bersifat fakta (obyek, kejadian,

atau informasi nyata), dapat pula bersifat fiktif. Pada mata pelajaran yang banyak

mempelajari keterampilan motorik, media video sangat diperlukan. Dengan

kemampuanya untuk menyajikan gerakan lambat (slow motion), maka media ini

akan memudahkan siswa mempelajari prosedur gerakan tertentu secara lebih rinci

dan jelas.

Sekarang, media ini biasanya dikemas dalam bentuk VCD (video compact

disc). Beberapa tahun lalu, media ini masih dianggap terlalu mahal untuk

52

Page 53: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

digunakan di sekolah. Tetapi saat ini harganya sudah terjangkau oleh masyarakat

hingga ke lapisan bawah. Harga satu keping VCD hampir sama dengan kaset

audio. Dengan demikian, media video ini layak kita jadikan sebagai salah satu

pilihan untuk dimanfaatkan secara. maksimal dalam kegiatan pembelajaran di

sekolah.

Meskipun demikian, akhir-akhir ini kehebatan program video masih

terkalahkan oleh program pembelajaran berbantuan komputer. Media komputer

memiliki hampir semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu

menampilkan teks, gerak, suara, dan gambar, komputer juga dapat digunakan

secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan

internet dapat memberikan keleluasan belajar menembus ruang dan waktu serta

menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas. Oleh karena itu media

komputer dapat dimasukkan dalam kelompok multimedia.

Pada modul ini media komputer memang tidak kita bahas lebih jauh lagi.

Sebab untuk membahasnya diperlukan kondisi yang lebih khusus. Namun tidak

lama lagi, setiap kali membahas media pembelajan, media ini mau tak mau akan

menjadi media yang harus kita bahas lebih mendalam. Tidak lama lagi penggunaan

media komputer dalam pembelajaran diperkirakan semakin mendesak.

Perkembangan media pembelajaran memang akan terus berlanjut, seiring dengan

pesatnya kemajuan iptek terutama bidang tekologi komunikasi dan informasi.

Untuk itu sebagai pendidik, kita perlu mengikuti perkembamgan itu.

53

Page 54: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

RANGKUMAN

Ada berbagai cara dan sudut pandang dalam menggolongkan jenis media.

Apapun dasar yang digunakan dalam pengelompokan itu, tujuannya sama yaitu agar

orang lebih mudah mempelajarinya. Rudy Bretz (1971), mengidentifikasi jenis-jenis

media berdasarkan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga

unsur tersebut, Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu:

(1) media audio, (2) media cetak, (3) media visual diam, (4) media visual gerak, (5)

media audio semi gerak, (6) media semi gerak, (7) media audio visual diam, serta (8)

media audio visual gerak.

Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi sepuluh golongan sebagai

berikut: (1) audio, (2) cetak, (3) audio cetak, (4) proyeksi visual diam, (5) proteksi

audio visual diam, (6) visual gerak, (7) audio visual gerak, (8) obyek fisik, (9)

manusia dan lingkungan, serta (10) komputer.

Schramm (1985) menggolongkan media atas dasar kompleksnya suatu media,

yaitu: media besar (media yang mahal dan kompleks) dan media kecil (media

sederhana dan murah). Selain itu Schramm juga membedakan media atas dasar

jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak), media kelompok

(liputannya seluas ruangan tertentu), dan media individual (untuk perorangan).

Henich dkk (1996) membuat klasifikasi media sebagai berikut: (1) media yang

tidak diproyeksikan, (2) media yang diproyeksikan, (3) media audio, (4) media video,

(5) media berbasis komputer, dan (6) multi media kit.

Media yang tidak diproyeksikan sering disebut sebagai media pameran (dis-

played media). Jenis media yang tidak diproyeksikan antara lain: realia, model, dan

grafis. Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber

54

Page 55: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

belajar. Pemanfaatan media realia dapat juga dilakukan dengan cara mengajak

observasi. Selain observasi, penggunaan media realia juga dapat dimodifikasi berupa:

potongan benda (cutaways), benda contoh (specimen), dan pameran (exhibid). Media

model diartikan sebagai benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan

representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Media grafis tergolong

jenis media visual yang menyalurkan pesan lewat simbol-simbol visual. Media grafis

banyak jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan/chart, diagram, grafik, poster,

kartun dan sebagainya.

Contoh media yang diproyeksikan adalah transparansi OHP dan film

bingkai/slide. Media transparansi OHP terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat

lunak (software) yang disebut OHT (overhead transparancy) dan perangkat keras

(hardware) yang disebut OHP (overhead projector). Film bingkai/slide adalah suatu

film transparan. Dalam satu paket program film bingkai berisi beberapa bingkai film

yang terpisah satu sama lain. Film bingkai ada juga yang dilengkapi dengan paralatan

audio, sehingga selain gambar, juga bisa menyajikan suara. Film bingkai yang

dilengkapi dengan audio dinamakan film bingkai suara atau slide suara. Media audio

yang paling sering digunakan di sekolah adalah kaset audio. Program audio sangat

cocok untuk menyajikan materi pelajaran yang bersifat auditif, seperti pelajaran

bahasa asing dan seni suara.

Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Media video

sudah banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran. Sebagian besar fungsi

film sudah bisa digantikan oleh media video. Sekarang, media ini biasa dikemas

dalam bentuk VCD.

Media komputer memiliki hampir semua kelebihan yang dimiliki oleh media

lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara, dan gambar, komputer juga dapat

55

Page 56: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

digunakan secara interaktif. Komputer yang disambung dengan internet dapat

memberikan keleluasan belajar yang hampir tanpa batas. Oleh karena itu media

komputer dapat dimasukkan dalam kelompok multimedia.

LATIHAN

1. Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Beberapa dasar digunakan

para ahli dalam mengelompokkan media. Untuk tujuan apakah para ahli melakukan

pengelompokkan tersebut?

2. Dari sekian banyak jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran,

Henich dkk (1996) membuat klasifikasi media yang lebih sederhana. Ke dalam

kelompok apa saja media dikelompokkan menurut mereka?

3. Yang termasuk dalam media yang tidak diproyeksikan adalah realia, model, dan

grafis. Apakah perbedaan diantara ketiga jenis media itu?

TES FORMATIF

1. Ada berbagai cara dan sudut pandang dalam menggolongkan jenis media. Rudy

Bretz (1971), mengidentifikasi jenis media berdasarkan tiga unsur pokok, yaitu:

suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut, Bretz mengklasifikasikan

media ke dalam delapan kelompok diantaranya, kecuali...

a. media audio

b. media cetak

c. media audio cetak

d. media visual diam

e. media visual gerak.

56

Page 57: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

2. Contoh media proyeksi audio visual diam sebagai salah satu dari sepuluh

pengelompokkan media yang dilakukan oleh Anderson (1976) adalah....

a. kaset audio

b. film bingkai (slide) bersuara

c. film gerak bersuara

d. spesimen

e. CBI (pembelajaran berbasis komputer).

3. Yang termasuk ke dalam media grafis sebagai salah satu jenis media yang tidak

diproyeksikan adalah

a. gambar/foto

b. bagan/chart

c. poster

d. film bingkai/slide

e. kartun.

4. Beberapa kelebihan media transparansi OHP adalah, kecuali....

a. tergantung pada adanya aliran listrik

b. memberi kemungkinan siswa mencatat informasi yang ditayangkan

c. dapat dipakai berulang-ulang

d. guru bebas mengatur waktu, kecepatan, dan teknik penyajiannya

e. guru dapat bertatap muka (tidak perlu membelakangi siswa) sambil

menggunakan OHP.

5. Beberapa kelemahan film bingkai/slide diantaranya seperti biaya produksi dan

peralatannya yang mahal serta pengoperasiannya yang kurang praktis sehingga

menyebabkan penggunaan media ini kurang populer di sekolah, apalagi sejak

adanya program komputer....

57

Page 58: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

a. Microsoft Word

b. Microsoft Excel

c. Internet Explorer

d. Microsoft outlook

e. Microsoft Power Point.

58

Page 59: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

BAB V

PEMBUATAN DAN PENYAJIAN MEDIA TRANSPARANSI

Kompetensi: Setelah selesai mempelajari bab ini Anda diharapkan dapat mengetahui

perangkat media transparansi, teknik pembuatan transparansi, serta

teknik penyajian transparansi

Sejauh ini, papan tulis dianggap sebagai media yang paling praktis dan murah,

sehingga setiap ruang kelas hampir pasti memilikinya. Tetapi papan tulis memiliki

berbagai kelemahan misalnya dalam hal keterbatasan jangkauan, kurangnya daya

tarik, dan hanya dapat dipakai secara langsung (tidak bisa dipersiapkan sebelumnya).

Sementara penggunaan proyektor slide atau film, meskipun dipandang dapat

mengatasi kelemahan papan tulis tersebut, namun biayanya mahal dan kurang praktis

pengoperasiannya. Penggunaan OHP bisa dianggap sebagai "jalan tengah" antara

media tradisional papan tulis dengan media audio visual modern lainnya.

Karena berbagai keterbatasan, modul ini tidak mungkin membicarakan

pemanfaatan semua jenis media. Dengan pertimbangan praktis, bagian ini hanya akan

membahas pembuatan dan penyajian media transparansi OHP. Diantara beraneka

macam media yang telah kita bicarakan, media transparansi agaknya merupakan

media yang cukup populer penggunaannya di sekolah. Hampir semua sekolah telah

memiliki peralatan OHP, namun pemanfaatannya belum maksimal. Oleh karena itu,

jenis media ini sengaja dibahas secara lebih detail dalam modul ini.

Dibandingkan dengan media pembelajaran modern lainnya (slide, film, video),

OHP merupakan "alat bantu mengajar tatap muka sejati". Anggapan ini bisa

dimaklumi, sebab untuk menggunakan OHP tata letak ruang kelas tetap seperti biasa,

59

Page 60: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Selain itu,

dengan ruang kelas yang tidak perlu gelap, aktivitas siswa dapat berlangsung seperti

biasa, dapat saling melihat dan tetap dapat sambil mencatat. Keadaan seperti ini

membuat aktivitas belajar tidak terganggu.

A. Perangkat Media Transparansi

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, media transparansi terdiri dari

perangkat keras (OHP) dan perangkat lunak (OHT). Untuk mengenal lebih jauh,

masing-masing perangkat dijelaskan secara singkat sebagai berikut.

1. Overhead proyektor (OHP)

Dalam kelompok peralatan proyeksi, OHP merupakan peralatan yang paling

sederhana. Peralatan OHP hanya menggunakan sistem optik (lensa-lensa) dan

elektronik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Ada beberapa model atau

bentuk OHP, tetapi pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang sama.

Perbedaannya adalah beberapa fasilitas tambahan dan variasinya. Bentuk OHP

yang biasa dipakai di sekolah pada umumnya terdiri atas lampu, reflektor dan

kipas pendingin ditempatkan dalam kotak bagian bawah. Hal ini menyebabkan

bentuk dan ukurannya menjadi besar, sehingga mengurangi kepraktisannya.

Namun bentuk OHP yang demikian memiliki kelebihan yaitu lebih tahan untuk

dinyalakan lebih lama, karena udara panas akibat nyala lampu dapat

dihembuskan ke luar oleh kipas pendingin. Ada jenis OHP lain yang dirancang

agar lebih praktis dan mudah di bawa kemana-mana. Bentuk OHP ini lebih

ramping dan bersifat portable.

Pada OHP jenis tersebut, lampu proyektor dipasang menjadi satu dengan lensa.

Tipe ini tidak dilengkapi dengan kipas pendingin. Jadi tidak diperlukan lagi

60

Page 61: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

bagian kotak besar seperti pada jenis OHP yang pertama. Karena itu, OHP jenis

ini lebih tipis, ringan dan jika dilipat hanya setebal tas sehingga lebih mudah

dibawa kemana-mana. Meskipun demikian, jenis OHP ini akan cepat panas

sehingga jika terlalu lama dinyalakan lampunya mudah putus.

2. Overhead transparancy (OHT)

OHT sering disebut transparancy film atau transparansi. Terbuat dari bahan

plastik tembus cahaya sehingga visual dapat diproyeksikan. Lembaran plastik

biasanya berukuran 26,5 x 21 cm. Ada beberapa kualitas plastik yang bisa

digunakan, mulai dari yang mahal dan bermerk khusus hingga yang paling

murah, bahkan bisa saja menggunakan plastik seperti yang dipakai untuk taplak

meja. Di atas transparansi itu, guru bisa menyiapkan tulisan jauh sebelum

penyajian atau bisa langsung menulis sambil mengajar.

B. Teknik Pembuatan Media Transparansi

Ada dua cara yang dapat Anda lakukan untuk menghasilkan transparansi, yaitu:

1. Dengan cara mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu, antara lain:

a. Mencetak dengan bantuan komputer, baik dengan full color (berwarna)

maupun mono colour (hitam). Hal ini bisa menggunakan plotter maupun

laser ink jet printer

b. Membuat gambar/tulisan dalam selembar kertas atau mengambil dari buku,

lalu difotocopy dalam plastik transparansi khusus

c. Melalui proses fotografi yang dicetak dalam film transparansi., dan masih ada

cara-cara lain

61

Page 62: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

2. Membuat sendiri secara manual

Cara ini dapat dilakukan sendiri oleh guru dengan cepat, sederhana dan murah.

Secara singkat , teknik pembuatannya dijelaskan sebagai berikut :

a. Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan, yaitu: plastik transparansi

(sesuai kualitas yang dikehendaki), OHT pen (marker pen) atau spidol

pemanen, minyak penghapus (eceton), kapas dan alat bantu tulis lain yang

diperlukan. Bila diperlukan sediakan pula bingkai OHT.

b. Siapkan draft yang akan ditrasparansikan dengan pensil pada kertas, lalu

dijiplak ke dalam transparansi. Sesuaikan ketentuan ukurannya dengan

bidang proyeksi.

OHT dapat dibuat dalam beberapa bentuk dan teknik sajian, misalnya: bentuk

tunggal, tumpang tindih (overlay), bentuk ibuka-tutup (masking), bentuk yang

diberikan lapisan transparansi berwarna.

Selain itu, dalam membuat rancangan visual dalam transparansi, perlu juga

diperhatikan perhatikan beberapa tips berikut.

• Gunakan huruf dengan ukuran minimal 0,6 cm. Jika Anda mengunakan huruf

yang lebih kecil dari itu, maka hasil tayangan akan sulit terbaca oleh siswa yang

duduk di belakang

• Luas bidang transparansi yang ditulisi jangan melebihi ukuran 18x22 cm. Jika

melebihi, maka akan ada sebagian tulisan yang tidak tampak dalam tayangan

• Sebaiknya dalam satu lembar transparansi tidak lebih dari enam baris tulisan.

Setiap baris maksimal berisi enam kata. Jika lebih dari itu, transparansi akan

terlihat terlalu "ramai"

• Dalam satu lembar transparansi usahakan hanya berisi satu topik permasalahan.

Setiap transparansi agar diberi judul. Jika satu lembar transparansi belum cukup

62

Page 63: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

untuk menuangkan satu topik tertentu, bisa disambung pada transparansi yang

lain dengan diberi judul yang sama

• Bila transparansi diberi bingkai, maka pada ruang bingkai dapat diberi catatan

kecil yang dianggap perlu

• Lembar transparansi sebaiknya tidak hanya berisi tulisan, tetapi dikombinasikan

dengan gambar, bagan, grafik, foto, skema atau simbol-simbol visual lain, agar

lebih menarik dan tidak membosankan. Tulisan dan gambar diusahakan

proporsional/seimbang

• Agar tayangan lebih menarik, gunakan variasi warna dan bentuk huruf. Namun

pemakaian wama jangan berlebihan, maksimal empat warna agar tidak terlalu

ramai.

C. Teknik Penyajikan Transparansi OHP

Untuk dapat menyajikan media transparansi dengan baik, ada baiknya Anda

perhatikan saran-saran berikut:

a. Susunlah semua transparan yang akan Anda sajikan dengan rapi. Untuk

memudahkan urutan sajian, sebaiknya setiap lembar transparan diberi nomor

urut, mulai transparan pertama sampai terakhir berdasarkan urutan sajian

b. Letakkan transparan terlebih dahulu di atas OHP dengan baik, kemudian baru

nyalakan lampunya

c. Periksa arah cahaya, apakah posisi tayangan sudah tepat pada layar. Arah

tayang yang tidak tepat akan membentuk efek keystone (menyempit pada salah

satu sisinya). Jika mungkin, posisi layar bagian atas dibuat agak ke depan

d. Aturlah letak posisi transparansi dan ketepatan fokusnya sehingga memperoleh

hasil visual yang baik

63

Page 64: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

e. Penerangan dalam ruangan tetap seperti biasa (kecuali jika ada cahaya kuat yang

masuk ke ruang, maka lampu di dekat layar bisa dimatikan)

f. Gambar/tulisan yang tertayang pada layar harus dapat terlihat dengan mudah

oleh seluruh siswa. Siswa harus dapat melihat dengan bebas tanpa terhalang

oleh guru atau siswa lain

g. Selama penyajian, tetaplah menghadap ke arah siswa. Hindari membaca tulisan

pada layar (kecuali ketika mengontrol ketepatan fokus dan posisi tayangan)

h. Jangan menunjuk-nunjuk tulisan/gambar yang ada di layar, tetapi tunjuklah

tulisan/gambar pada transparan di OHP

i. Tunjukkan bagian materi yang sedang Anda bicarakan. Sebaiknya tidak

menunjuk tulisan dengan menggunakan jari tetapi gunakan alat tunjuk, misalnya

pensil yang runcing

j. Jika dianggap perlu, tutuplah sebagian permukaan transparan menggunakan

kertas, kemudian dibuka berangsur-angsur sesuai materi yang dijelaskan. Hal ini

dimaksudkan untuk membantu mengarahkan perhatian siswa pada pokok

pembicaraan atau untuk memancing rasa keingintahuan (penasaran) siswa

terhadap bagian tulisan yang masih tertutup. Sebagai variasi, Anda juga bisa

menggunakan trasparansi bentuk overlay, masking atau billboarding

k. Bila diperlukan, Anda bisa menulis pada transparans untuk memperjelas sajian,

atau menambahkan penjelasan yang baru saja Anda ingat. Sebaiknya tambahan

penjelasan tersebut ditulis pada lembar plastik kosong yang ditumpangkan di

atas tranparans yang sedang disajikan. Dengan demikian transparan aslinya

tidak tercoret-coret sehingga masih dapat digunakan lagi pada kesempatan lain

l. Segera matikan OHP jika tayangan tidak diperlukan lagi. Hal ini untuk

menghindari OHP yang terIalu panas yang dapat merusak lampu. Harap

64

Page 65: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

diperhatikan bahwa kerusakan OHP yang paling sering terjadi adalah putus

lampunya. Lebih-lebih untuk tipe OHP yang tidak menggunakan kipas

pendingin.

m. Simpanlah lembar-lembar transparans ke dalam map. Setiap lembar sebaiknya

dilapisi selembar kertas untuk memisahkan dengan lembar lainnya agar tulisan

tidak cepat rusak dan tidak lengket ketika diambil. Pemberian kertas pemisah,

juga dimaksudkan agar transparan mudah terbaca pada saat dipilih-pilih

sebelum penayangan.

RANGKUMAN

Penggunaan OHP bisa dianggap sebagai "jalan tengah" antara media tradisional papan

tulis dengan media audio visual modern lainnya. Media OHP merupakan media yang

cukup populer penggunaannya di sekolah. Hampir semua sekolah telah memiliki

peralatan OHP, namun pemanfaatannya belum maksimal. Media transparansi terdiri

dari perangkat keras (OHP) dan perangkat lunak (OHT). Ada dua cara yang dapat

Anda lakukan untuk menghasilkan OHT, yaitu: dengan cara mengambil dari bahan

cetak dengan teknik tertentu dan membuat sendiri secara manual. OHT dapat dibuat

dalam beberapa bentuk dan teknik sajian, misalnya: bentuk tunggal, tumpang tindih

(overlay), bentuk buka-tutup (masking), bentuk yang diberikan lapisan transparansi

berwarna.

65

Page 66: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

LATIHAN

1. Mengapa penggunaan OHP bisa dianggap sebagai "jalan tengah" antara media

tradisional papan tulis dengan media audio visual modern lainnya?

2. Dibandingkan dengan media pembelajaran modern lainnya, OHP merupakan "alat

bantu mengajar tatap muka sejati".

3. Ada berapa cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan transparansi?

Bagaimanakah itu?

4. Sebutkan teknik-teknik penyajian OHT.

66

Page 67: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada hakekatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi manusia

sepanjang massa. Jika Anda sependapat dengan asumsi ini, maka pengertian sumber

belajar merupakan konsep yang sangat luas meliputi segala yang ada di jagad raya ini.

Jadi, begitu banyaknya sumber belajar yang ada di seputar kita yang semua itu

dapat kita manfaatkan untuk keperluan belajar. Sekali lagi, guru hanya merupakan

salah satu dari sekian banyak sumber belajar yang ada. Bahkan guru hanya salah satu

sumber belajar yang berupa orang, selain petugas perpustakaan, petugas laboratorium,

tokoh-tokoh masyarakat, tenaga ahli/terampil, tokoh agama, dll.

Hal yang perlu perhatian adalah, agar bisa terjadi kegiatan belajar pada siswa,

maka siswa harus secara aktif melakukan interaksi dengan berbagai sumber belajar.

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar hanya mungkin terjadi jika ada interaksi

antara siswa dengan sumber-sumber belajar. Dan inilah yang seharusnya diusahakan

oleh setiap pengajar dalam kegiatan pembelajaran.

Media merupakan salah satu komponen pembelajaran,oleh karena itu media

tidak bisa luput dari pembahasan sistem pembelajaran secara menyeluruh.

Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian

guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Banyak jenis media yang bisa dipilih,

dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan kondisi waktu, biaya maupun tujuan

pembelajaran yang dikehendaki. Setiap jenis media memiliki karakteristik tertentu

yang perlu kita pahami, sehingga kita dapat memilih media yang sesuai dengan

kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.

67

Page 68: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

Melalui berbagai metode dan media pembelajaran, siswa akan dapat banyak

berinteraksi secara aktif dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki siswa.

Barang kali perlu direnungkan kembali ungkapan populer yang mengatakan : Saya

mendengar saya lupa, Saya melihat saya ingat, Saya berbuat maka saya bisa.

Media pendidikan , tentu saja media yang digunakan dalam proses dan untuk

mencapai tujuan pendidikan. Pada hakekatnya media pendidikan juga merupakan

media komunikasi, karena proses pendidikan juga merupakan proses komunikasi.

Apabila kita bandingkan dengan media pembelajaran, maka media pendidikan

sifatnya lebih umum, sebagaimana pengertian pendidikan itu sendiri. Sedangkan

media pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya media pendidikan yang

secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah

dirumuskan secara khusus. Tidak semua media pendidiikan adalah media

pembelajaran, tetapi setiap media pembelajaran pasti termasuk media pendidikan.

Sebagai bagian dari sumber belajar, media harus dapat kita manfaatkan secara

maksimal untuk membantu siswa mencapai tujuan belajamya. Alangkah minimnya

pengalaman belajar anak didik kita, jika mereka hanya memperoleh informasi dari

sumber-sumber yang terbatas. Guru memang salah satu sumber belajar bagi siswanya,

tetapi bukan satu-satunya. Masih banyak sumber belajar lain yang dapat kita

manfaatkan untuk membuat siswa kita belajar. Peran penting guru adalah

mengupayakan agar setiap siswanya dapat berinteraksi dengan sebanyak mungkin

sumber belajar.

Pemanfaatan media pada dasamya dimaksudkan untuk membantu agar kegiatan

pembelajaran lebih efektif mencapai tujuan dan efisien dalam hal tenaga, waktu dan

beaya. Sayangnya, masih ada yang beranggapan bahwa penggunaan media akan

68

Page 69: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

menambah pekerjaan guru yang waktunya telah habis untuk mengejar target

kurikulum. Anggapan demikian sebenamya tak perlu terjadi.

B. SARAN

Anda telah mempelajari pembahasan tentang media pembelajaran. Setelah

selesai mempelajari modul ini, tentunya Anda telah memahami apa itu media

pembelajaran. Anda juga telah mengenal jenis dan karakteristik beberapa media

pembelajaran. Selain itu, berbagai manfaat penggunaan media juga telah Anda

ketahui. Bahkan, Anda juga sudah mengetahui bagaimana memilih media yang tepat,

sekaligus teknis pemanfaatannya. Masalahnya sekarang adalah, maukah kita

memanfaatkan media tersebut? Sebagai seorang guru, Anda memang tidak cukup

hanya mengetahuinya. Lebih penting dari itu, Anda dituntut untuk dapat

mengaplikasikan pengetahuan itu dalam kegiatan pembelajaran demi keberhasilan

belajar anak didik kita.

Peran guru adalah menyediakan, menunjukkan, membimbing dan memotivasi

siswa agar mereka dapat berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada.

Bukan hanya sumber belajar yang berupa orang , melainkan juga sumber-sumber

belajar yang lain. Bukan hanya sumber belajar yang sengaja dirancang untuk

keperluan belajar, melainkan juga sumber belajar yang telah tersedia. Semua sumber

belajar itu dapat kita temukan, kita pilih dan kita manfaatkan sebagai sumber belajar

bagi siswa kita.

Dengan adanya sumber belajar yang bervariasi maka diperlukan pemilihan dan

pemanfaatan media pembelajaran yang ada. Oleh karena itu seorang guru harus terus

berinovasi dan kreatif dalam menggunakan media pembelajaran. Dengan penggunaan

69

Page 70: BAB I · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling

media pembelajaran yang tepat , akan sangat membantu dalam keberhasilan proses

pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal.

70