bab i · web viewhasil laporan akuntabilitas kinerja badan penanggulangan bencana daerah (bpbd)...
TRANSCRIPT
BAB I
11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya sampai saat ini kita masih diberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Tahun 2014.
Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan LKjIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Tahun 2014 dengan tenaga dan pikirannya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus. Semoga Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah panduan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta, 19 Maret 2015
Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Kulon Progo
Drs. UNTUNG WALUYA
Pembina Tk. I, IV/b
NIP. 19630510 199003 1 010
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja satu instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi serta memuat informasi pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target 5 (lima) tahunan yang dituangkan dalam Rencana Strategis Instansi.
Visi: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo adalah :
TERWUJUTNYA KETANGGUHAN KULON PROGO DALAM MENGHADAPI BENCANA .
Misi: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo yaitu :
MENYELENGGARAKAN PENANGGULANGAN BENCANA YANG TERENCANA, TERPADU DAN MENYELURUH MULAI PRA BENCANA, SAAT BENCANA, DAN PASCA BENCANA.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja, LKjIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja yang dipilih termuat dalam Indikator Kinerja Utama Instansi Tahun 2012-2016 sebagaimana tertuang pada Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon ProgoTahun 2012-2016.
Indikator yang digunakan adalah indikator kinerja utama yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran yang dimaksud. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo mempunyai lima (5) sasaran yang dipilih sebagai tolok ukur.
Pada Tahun 2014 Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Kulon Progo mentargetkan membentuk desa tangguh sebanyak 12 desa, dalam realisasinya berhasil dibentuk desa tangguh bencana sebanyak 15 desa sebesar 125,01 % Keberhasilan tersebut salah satunya didukung adanya tugas pembantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) mengoptimalkan sumber daya yang ada dan juga semakin meningkatnya kesadaran masyarakat.
Disamping keberhasilan tersebut diatas Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Kulon Progo tidak merealisasikan Belanja Barang dan Jasa untuk kegiatan Respon Tanggap Darurat sebesar Rp. 1.000.000.000,00 dengan perincian :
Belanja Bahan Bangunan
Rp. 400.000.000,00
Belanja Bahan Makanan
Rp. 200.000.000,00
Belanja Peralatan Tanggap DaruratRp. 400.000.000,00
dikarenakan Belanja Barang dan Jasa tersebut akan digunakan apabila dalam keadaan darurat dengan keputusan Bupati, sedangkan dalam tahun 2014 di Kabupaten Kulon Progo tidak terjadi keadaan darurat dengan kata lain selama tahun 2014 Kondisi Kabupaten Kulon Progo tidak terjadi bencana dalam skala besar kalaupun ada hanya dalam skala relative kecil.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Fungsi dan Tugas
I.1.1 Tugas
Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah tercantum dalam peraturan daerah No 11 tahun 2010 tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo. Tugas tersebut adalah:
a. menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana;
b. menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara;
c. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
d. melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah;
e. menetapkan standarisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
f. melaksanakan, mengendalikan pengumpulan dan penyaluran bantuan uang dan barang;
g. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan sumbangan pihak lain yang sah serta tidak mengikat;
h. melaksanakan kewajiban lain sesuai ketentuan/ peraturan perundang-undangan; dan
i. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Bupati setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana.
I.1.2. Fungsi
Fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah tercantum dalam peraturan daerah No 11 tahun 2010 tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo. fungsi BPBD adalah:
a) perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi secara cepat, tepat, efektif dan efisien; dan
b) pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh.
1.2. Struktur Organisasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor : 11 Tahun 2010 tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo terdir dari : Kepala dibantu Kepala Pelaksana; Sekretaris; Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan; Seksi Kedaruratan dan Logistik; Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
1
Kepala BPBD
Eselon II
Ex-officio dijabat oleh Sekda.
2
Unsur Pengarah
Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor : 383 Tahun 2012 tentang Pengangkatan Unsur Pengarah Badan Penanggulanagan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo dari unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah.
3
Unsur Pelaksana :
a. Kepala Pelaksana
b. Sekretaris Pelaksana
c. Seksi pencegahan dan kesiapsiagaan.
d. Seksi kedaruratan dan Logistik.
e. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Eselon III/a Eselon IV/a Eselon IV/a
Eselon IV/a
Eselon IV/a
Drs. Untung Waluya
Teguh Susila, SE
Hepy Eko Nugroho, SP
Suhardiyana, SIP
Eko Susanto, ST MT
1.2 Isu-Isu Strategis
1. Kebijakan Penanggulangan Bencana yang preventive
Perubahan paradigma penanggulangan bencana dari responsive ke preventive, dimana penanggulangan bencana lebih bertitik berat didalam pengurangan resiko bencana dari pada merespon bencana yang terjadi.
2. Sinergitas Penanggulangan Bencana
Penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara sinergis, dan komprehensif, dilakukan baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat.
Penaggulangan bencana adalah tanggung jawab dan kewajiban semua pihak. Tidak semata menjadi tanggung jawab pemerintah/Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara sinergis dan terkoordinasi, sehingga upaya penanggulangan bencana tidak dilakukan secara parsial dan terpotong-potong. Oleh sebab tersebut sangat mendesak untuk diterbitkan paying hokum penanggulangan bencanadi Kabupaten Kulon Progo. Upaya penanggulangan bencana harus didukung dengan system yang mampu mengakomodir mulai dari pra bencana, tanggap darurat sampai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi bencana.
3. Peningkatan Kapasitas Penaggulangan Bencana.
Perlunya kapasitas penanggulangan bencana yang mumpuni. Bencana berdampak besar di lintas sector dan semua bidang, mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Oleh sebab itu semua lembaga, pihak dan elemen yang berkait dengan upaya penanggulangan perlu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam menghadapi bencana yang akan terjadi.
BAB II
PERENCANAAN dan PERJA NJIAN KINERJA
II.1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM SKPD
Sebagai unsur Penunjang Pemerintah Daerah dibidang Penanggulangan Bencana yang mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan dibidang Penanggulangan Bencana dengan cara menyiapkan bahan perumusan kebijakan Penanggulangan Bencana.
1. V isi
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang kemana Kantor
Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten akan diarahkan dan apa yang akan dicapai.
Visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo adalah :
Terwujudnya Ketangguhan dan Kesiapsiagaan Kulon Progo Dalam Menghadapi Bencana
2. M isi
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan.
Dengan adanya Misi diharapkan seluruh aparat dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo dan mengetahui peran dan program program serta hasil yang akan diperoleh di masa yang akan datang.Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo adalah sebagai berikut :
Menyelenggarakan Penanggulangan Bencana yang terencana, terpadu dan menyeluruh mulai dari pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.
3. Tujuan
Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi dan merupakan sesuatu ( apa ) yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu 1 ( satu ) sampai dengan 5 ( Lima ) tahun kedepan ( kapan )
Tujuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo adalah sebagai berikut :
Melindungi masyarakat dari ancaman bencana
4. Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai secara nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran atau bulanan. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis Pemerintah Daerah
Fokus utama sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya daerah dalam kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo. Sasaran harus bersifat spesifik, dapat dinilai, diukur,menantang namun dapat dicapai , berorientasi pada hasil dan dapat dicapai dalam periode 1 tahun pada masa sekarang.
Berdasarkan pengertian tersebut maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo menetapkan sasaran tahun 2014 sebagai berikut :
1) Mewujudkan Manajemen Perkantoran yang baik
2) Mewujudkan stabilitas Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
3) Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
4) Mewujudkan Percepatan Penanganan Tanggap Darurat bencana alam
5) Mewujudkan Pembangunan Kerusakan dan Kerugian akibat Bencana
II.2. Rencana Kinerja Tahunan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Tahun 2014 merupakan tahun ke 3 pelaksanaan Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Berdasarkan APBD Tahun 2014 disusun Perjanjian Kinerja Tahun 2014 yang telah sesuai dengan Dokumen Renstra dan RKT sebagai berikut :
Tabel II.1
Rencana Kinerja Tahunan
Tahun 2014
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
1
Terwujudnya ketangguhan dan kesiapsiagaan bencana
Prosentase Desa Tangguh
%
18.18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Capaian Kinerja Tahun 2014
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu:
Tabel III.1
Skala Nilai Peringkat Kinerja
NO
Interval Nilai realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1
91≤ 100
Sangat Baik
2
76 ≤ 90
Tinggi
3
66 ≤ 75
Sedang
4
51 ≤ 65
Rendah
5
≤ 50
Sangat Rendah
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, diolah Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo beserta target capaian realisasinya dirinci seperti dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel III.2
Capaian Kinerja Tahun 2014
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Persentase
Kode
1
Terwujudnya ketangguhan dan kesiapsiagaan bencana
Prosentase Desa Tangguh Bencana
%
18.18
22,73
125,01
Pencapaian kinerja telah sesuai dengan target, dengan predikat sangat baik.
2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Pencapaian sasaran “Terwujudnya ketangguhan dan kesiapsiagaan bencana”
dengan indikator “Persentase Desa Tangguh Bencana” pada tahun 2014 berhasil dengan sangat baik yaitu capaiannya lebih dari yang ditargetkan yaitu 18,18% terealisasi 22,73% dengan capaian kinerja 125,01%.
Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran “Terwujudnya ketangguhan dan kesiapsiagaan bencana” adalah “Persentase Desa Tangguh Bencana” dengan hasil pengukuran sebagai berikut :
Tabel III.3
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2014
No
Indikator Kinerja
Satuan
Capaian 2013
Tahun 2014
Persentase
Target Akhir Renstra Tahun 2016
Capaian s/d 2014 terhadap 2016
Target
RealisasI
1
Prosentase Desa Tangguh Bencana
Persen
12,12
18.18
22,73
125,01
36,36
62,51
Formula yang digunakan untuk mengukur indikator sasaran adalah :
Prosentase Desa Tangguh Bencana
Jumlah desa tangguh bencana
X 100%
Jumlah desa rawan bencana
3. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran maka tahun 2014 telah tercapai melebihi target dengan predikat sangat baik. Target pada tahun 2014 yaitu 18,18% terealisasi 22,73% dengan capaian kinerja 125,01%.
4. Pada tahun 2013 capaian kinerja sesuai dengan target
Tabel III.4
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2013 dan Tahun 2014
No
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2013
Capaian s/d 2013 terhadap 2016
Tahun 2014
Persentase
Target Akhir Renstra Tahun 2016
Capaian s/d 2014 terhadap 2016
Target
Realisasi
Target
Realisasi
1
Prosentase Desa Tangguh Bencana
Persen
12,12
12,12
33,33
18.18
22,73
125,01
36,36
62,51
5. Adapun capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap Renstra 2016 sebesar 62,51 %. Keberhasilan tersebut disamping adanya tugas pembantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga semakin meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa masyarakat tidak bisa hanya menggantungkan pada pihak lain utamanya pemerintah tetapi penanggulangan bencana harus dilaksanakan dari 3 unsur yaitu : Pemerintah, swasta dan masyarakat.
6. ANALISIS SUMBER DAYA
a. Potensi
Susunan Kepegawaian dan Perlengkaan.
1. Kepegawaian
a) Jumlah Pegawai :
1) Pegawai Negeri Sipil
2) Calon Pegawai Negeri Sipil
3) Pegawai Kontrak ( Paket B )
25
23
1
1
Orang
Orang
Orang
Orang
b) Komposisi Pegawai dari segi Pendidikan ( PNS )
1) SD
2) SLTP
3) SLTA
4) D1/D2/D3
5) D4/S1/S2
2
1
10
1
10
orang
orang
orang
orang
orang
c) Komposisi Pegawai dari sisi Golongan
1) Golongan I
2) Golongan II
3) Goloangan III
4) Golongan IV
3
5
14
2
orang
orang
orang
orang
d) Jumlah Pejabat
1) Jabatan struktural
2) Jabatan fungsional
5
0
orang
orang
Dari jumlah pegawai 25 orang terdiri : 23 orang PNS + 1 orang CPNS + 1 orang tenaga kontrak masih jauh dari ideal utamanya untuk personil Pertolongan Bahaya Kebakaran karena hanya ada 8 orang PNS dan 1 orang tenaga kontrak disamping itu sebagian sudah mendekati usia pension.
b. Perlengkapan Sarana dan Prasarana
Sarana transportasi baik kendaraan dinas roda empat maupun kendaraan dinas roda dua, sarana dan prasarana sebagai fasilitas pendukung kelancaran dalam melaksanakan tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :
Tabel III.5
Data Sarana Kendaraan Dinas,
Sarana dan Prasarana Perlengkapan Kantor
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo
No
Jenis Sarana
Jml
Satuan
Kondisi
Keterangan
1
RIG
2
Unit
Baik
Dari 3 Mobil PBK dengan kondisi :
1. Keluaran tahun 1983( kurang layak operasional).
2. Keluaran tahun 1997
)
3. Keluaran tahun 2014
( Baik )
2
Mobil Operasional
1
Unit
Baik
3
Mobil Dapur umum
1
Unit
Baik
4
Mobil PBK
3
Unit
Baik
5
Sepeda Motor
7
Unit
Baik
6
Mobil Pick Up
3
Unit
Baik
7
Mobil Tangki
1
Unit
Baik
8
Mobil Ambulance
1
Unit
Baik
9
Mini Bus (Penumpang 14 org)
1
Unit
Baik
10
Perahu Karet
3
Buah
Baik
11
Mesin Perahu Karet
1
Buah
Baik
12
Tenda Kanvas
3
Buah
Baik
13
Tenda Regu
8
Buah
Baik
14
Tenda Keluarga
20
Buah
Baik
15
Rompi Pelampung
20
Buah
Baik
16
Jaket Tahan Api
5
Buah
Baik
17
Helm Plastik
5
Buah
Baik
18
Pesawat Telpon
1
Buah
Baik
19
Jaringan WI-FI
1
Buah
Baik
20
Kamera DSLR
1
Buah
Baik
21
Tustel
1
Buah
Baik
22
Handy Talky (HT)
27
Buah
Baik
23
Unit Tranceirver VHF Portable
1
Buah
Baik
24
Alat Pendukung Komunikasi
1
Buah
Baik
25
Lampu senter HD Search Light
2
Buah
Baik
26
Genset 1,2 KVA
2
Unit
Baik
27
Gergaji Mesin/Chainsaw
1
Buah
Baik
28
Velbet
40
Buah
Baik
5 bh R Berat
Data diatas menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada tersebut sampai saat ini sebagian besar masih dalam kondisi baik dan dengan fasilitas tersebut diatas telah diupayakan semaksimal mungkin penggunaannya sehingga pelayanan terhadap masyarakat bisa optimal.
Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan dengan berbagai program dan kegiatan baik yang lini maupun penunjang. secara sistematis dalam program program yaitu :
1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
2. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
3. Program Respon Tanggap darurat
4. Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana
5. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
7. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
8. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD
9. Program Pengawasan dan Pengendalian Program
Tugas Pembantuan
Pada tahun 2014 ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo melaksanakan beberapa kegiatan dan juga mendapat beberapa jenis bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) Pusat.
Bantuan dari BNPB Pusat berupa :
1) Sosialisasi dan Desiminasi Program Masterplan Pengurangan Resiko Bencana Tsunami.
2) Program Penguatan Pembentukan Desa Tangguh Bencana Tsunami.
3) Program Pembentukan dan Pengembangan Relawan.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Kurang cepatnya penyampaian informasi dari masyarakat terhadap terjadinya kebakaran sehingga pertolongan kebakaran terkesan lambat.
2) Petugas Penolong Kebakaran (PBK) yang ada baru 9 orang dari yang idealnya sebanyak 15 orang sehingga untuk rotasi penjadwalan piket sulit dilakukan dan hal ini menimbulkan kejenuhan karena harus bekerja selama 24 jam disamping itu ada 5 orang personil PBK usianya sudah mendekati pension.
3) Sampai dengan akhir tahun 2014 jumlah Relawan yang dilatih baru 100 orang hal ini masih belum mencukupi kebutuhan Relawan Kabupaten Kulon Progo.
Solusi
1) Dalam setiap kesempatan baik formal maupun non formal akan selalu disampaikan cara penyampaian informasi kebakaran bisa melalui Telpon : 0274775113 (PBK) maupun bisa datang ke Kantor PBK agar penanganan kebakaran bisa secepatnya dilakukan.
2) Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah mengusulkan penambahan personil PBK ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kulon Progo.
3) Mengusulkan kembali kegiatan pelatihan Relawan.
4) Komunikasi dan koordinasi adalah menjadi hal yang sangat penting untuk dilaksanakan secara baik. Dengan menggunakan sarana komunikasi yang lebih baik tentunya akan mengoptimalkan pelaksanaan tugas.
A. Realisasi Anggaran
Dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo pada tahun Anggaran 2014 memperoleh dana dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah. Untuk pengukuran kinerja yang telah dilakukan , gaji pegawai tidak dimasukkan.
Tabel III.6
Rencana dan Realisasi Anggaran Kegiatan
Tahun 2014
No
Sasaran Strategis
Indikator
Kinerja
Program/ Kegiatan
Keuangan
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
1
Terwujudnya Ketangguhan dan Kesiapsiagaan Bencana.
Prosentase Desa Tangguh Bencana
18.18
22,73
125,01
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.
970.835.050
719.445.350
74,11
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
103.983.550
102.243.050
98,33
Program Respon Tanggap Darurat
189.155.000
186.379.750
98.53
Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana
32.100.000
26.427.925
82,33
Jumlah
125,01
1,296,073,600
1,034,496,075
98.53
Analisis Kinerja dan Keuangan
Dari target yang telah ditetapkan pada Renstra sebesar 18,18 % pada tahun 2014 terealisasi 22,73% capaian s/d 2014 terhadap 2016 sebesar 125,01% dengan target anggaran sebesar Rp. 14.296.073.600,00 realisasi anggaran Rp. 1.034.496.075,00 ( 98,53 %) dengan demikian pada tahun 2014 ada efisiensi/penghematan anggran.
Disamping dana program dan kegiatan tersebut, tahun 2014 BPBD disediakan dana tanggap darurat sebesar Rp. 1.000.000.000,00 namun dana tersebut tidak digunakan/direalisasikan karena tahun 2014 di Kulon Progo tidak terjadi keadaan darurat.
Tabel III.7
Belanja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Praja Tahun 2014
NO
URAIAN
ANGGARAN TAHUN 2014
REALISASI TAHUN 2014
Prosentase
1
BELANJA BARANG dan JASA
1,590,595,950
1,300,319,901
81,75
2
BELANJA PEGAWAI
1.434.948.814
1.419.164.795
98,90
3
JUMLAH BELANJA
3.025.544.764
2.719.484.696
89,88
CATATAN : Perhitungan tersebut diatas anggaran untuk Tanggap Darurat sebesar Rp. 1.000.000.000,00 tidak diperhitungkan
Sedangkan apabila anggaran tanggap darurat diperhitungkan capaiannya sebagai berikut :
Tabel III.8
Belanja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Praja Tahun 2014
NO
URAIAN
ANGGARAN TAHUN 2014
REALISASI TAHUN 2014
Prosentase
1
BELANJA BARANG dan JASA
2,590,595,950
1,300,319,901
50,19
2
BELANJA PEGAWAI
1.434.948.814
1.419.164.795
98,90
3
JUMLAH BELANJA
4.025.544.764
2.719.484.696
67,56
BAB IV
PENUTUP
L
Aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Kulon Progo disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2014 serta Penetapan Kinerja Tahun 2014 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi serta dalam rangka perwujudan good governance.
Penyelenggaraan kegiatan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Kulon Progo pada Tahun Anggaran 2014 merupakan tahapan dari Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016, Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan, Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.
Hasil laporan akuntabilitas kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Kulon Progo tahun 2014 dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pada Tahun 2014 Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Kulon Progo mentargetkan membentuk desa tangguh sebanyak 12 desa, dalam realisasinya berhasil dibentuk desa tangguh bencana sebanyak 15 desa sebesar 125,01 % Keberhasilan tersebut salah satunya didukung adanya tugas pembantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) mengoptimalkan sumber daya yang ada dan juga semakin meningkatnya kesadaran masyarakat.
Disamping keberhasilan tersebut diatas Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Kulon Progo tidak merealisasikan Belanja Barang dan Jasa untuk kegiatan Respon Tanggap Darurat sebesar Rp. 1.000.000.000,00 dengan perincian :
Belanja Bahan Bangunan
Rp. 400.000.000,00
Belanja Bahan Makanan
Rp. 200.000.000,00
Belanja Peralatan Tanggap DaruratRp. 400.000.000,00
dikarenakan Belanja Barang dan Jasa tersebut akan digunakan apabila dalam keadaan darurat dengan keputusan Bupati, sedangkan dalam tahun 2014 di Kabupaten Kulon Progo tidak terjadi keadaan darurat dengan kata lain selama tahun 2014 Kondisi Kabupaten Kulon Progo tidak terjadi bencana dalam skala besar kalaupun ada hanya dalam skala relative kecil.
Bahwa keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana.
Untuk itu kedepan harapannya seluruh faktor penunjang yang dibutuhkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Kulon Progo bisa terpenuhi sehingga kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Kulon Progo semakin meningkat.Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014, semoga bermanfaat.
Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo sebagaimana terlampir.
DAFTAR LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2014
SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU
SEKSI
PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
SEKSI
KEDARURATAN DAN LOGISTIK
SEKSI
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
KEPALA
UNSUR PENGARAH
UNSUR PELAKSANA