bab i stomata

3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencemaran udara merupakan hal yang terjadi di daerah- daerah maju maupun berkembang salah satunya adalah Surabaya yang merupakan salah satu kota besar yang tercemari oleh udara. Pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Dampak dari pencemaran udara tersebut menyebabkan penurunan kualitas udara yang berdampak negatif terhadap keberlangsungan mahluk hidup. Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang sangat peka terhadap pencemaran. Tingkat kepekaan tumbuhan ini berhubungan dengan kemampuannya untuk menyerap dan mengakumulasikan logam berat sehingga tumbuhan dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran yang baik. Daun merupakan organ tumbuhan sebagai bioindikator yang paling peka terhadap pencemaran (Karliansyah, 1999). Menurut Fitter dan Hay (1994) polutan udara dapat menyebabkan perubahan pada respon stomata, struktur klorofil, fiksasi CO 2 , dan sistem transportasi elektron. Gas pencemar yang dapat mempengaruhi stomata adalah Pb, SO 2 , hidrokarbon yang berakumulasi dengan nitrogen (Eka, Iswata Karma dan Arief Husin, 2006). Untuk mengetahui pengaruh polusi udara tersebut terhadap tumbuhan maka dilakukan pengamatan antara daun Sirih gading yang tercemar dan yang tidak tercemar. Pengamatan ini

Upload: naning-dwi-lestari

Post on 28-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat selalu

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Stomata

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencemaran udara merupakan hal yang terjadi di daerah-daerah maju maupun

berkembang salah satunya adalah Surabaya yang merupakan salah satu kota besar yang

tercemari oleh udara. Pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain

industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Dampak dari pencemaran udara

tersebut menyebabkan penurunan kualitas udara yang berdampak negatif terhadap

keberlangsungan mahluk hidup.

Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang sangat peka terhadap

pencemaran. Tingkat kepekaan tumbuhan ini berhubungan dengan kemampuannya untuk

menyerap dan mengakumulasikan logam berat sehingga tumbuhan dapat digunakan

sebagai bioindikator pencemaran yang baik. Daun merupakan organ tumbuhan sebagai

bioindikator yang paling peka terhadap pencemaran (Karliansyah, 1999). Menurut   Fitter

dan Hay (1994)  polutan udara dapat menyebabkan perubahan pada respon stomata,

struktur klorofil, fiksasi CO2, dan sistem transportasi elektron. Gas pencemar yang dapat

mempengaruhi stomata adalah Pb, SO2, hidrokarbon yang berakumulasi dengan nitrogen

(Eka, Iswata Karma dan Arief Husin, 2006).

Untuk mengetahui pengaruh polusi udara tersebut terhadap tumbuhan maka dilakukan

pengamatan antara daun Sirih gading yang tercemar dan yang tidak tercemar.

Pengamatan ini dilakukan dengan membuat preparat untuk mengamati perbedaan

stomata daun.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat diambil suatu rumusan maslah, yaitu:

1. Bagaiamana pengaruh polusi udara terhadap stomata daun Sirih Gading?

2. Bagaimana perbedaan struktur anatomi daun Sirih gading yang tercemar dan yang

tidak tercemar?

Page 2: BAB I Stomata

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh polusi tudara erhadap stomata daun Sirih Gading.

2. Untuk mengetahui perbedaan struktur anatomi daun Sirih Gading tercemar dan yang

tidak tercemar.

D. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Mahasiswa dapat mengetahui polusi tudara erhadap stomata daun Sirih Gading.

2. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan struktur anatomi daun Sirih Gading yang

tidak tercemar.

Daftar Pustaka:

Eka, Iswata Karma dan Arief Husin. 2006. Interaksi Kadar Pb dalam Daun Dengan

Presentase Kerusakan Tanaman Glodogan (Garciniadulcis). Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah: Purwokerto.

Karliansyah, N.W.1999. Klorofil Daun Angsana Dan Mahoni Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara, Lingkungan Dan Pembangunan. 19 (4) 290-30