bab i solas
DESCRIPTION
xTRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Profesi Apoteker
Kehidupan masyarakat Indonesia tidak terlepas dari kebutuhan pada obat,
suplemen makanan, dan kosmetik. Oleh sebab itu, banyak industri farmasi
didirikan di Indonesia dalam rangka pemenuhan kebutuhan produk-produk
tersebut. Sebagai bentuk kontribusi, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan-
kebijakan untuk pendirian suatu industri farmasi, khususnya sebagai upaya untuk
memberikan perlindungan bagi masyarakat agar mendapatkan produk farmasi
yang terjamin keamanan dan mutunya.
Industri farmasi merupakan salah satu tempat Apoteker melakukan
pekerjaan kefarmasian terutama menyangkut pembuatan, pengendalian mutu
sediaan farmasi, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan pengembangan
obat. Untuk menghasilkan produk obat yang bermutu, aman dan berkhasiat
diperlukan suatu tahap kegiatan yang sesuai CPOB yang meliputi perencanaan,
pengendalian dan pemantauan bahan awal, proses pembuatan serta pengawasan
terhadap mutu, peralatan yang digunakan, bangunan, hygiene, sanitasi serta
personalia yang terlibat di setiap proses produksi.
CPOB (Cara Pembuatan Obat Yang Baik) adalah pedoman yang
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan RI SK Menkes RI No.43/Menkes/SK/II/1998 sebagai suatu persyaratan
dan ketentuan bagi setiap industri farmasi untuk dilaksanakan. Hal ini bertujuan
agar masyarakat dapat terjamin keamanannya dalam mengkonsumsi obat-obatan
yang dihasilkan dan mendapatkan mutu obat yang baik. Berkaitan dengan
pelaksanaan CPOB, sumber daya manusia (personil) merupakan bagian penting
dalam pembentukkan, penerapan sistem pemastian mutu dan pembuatan obat
yang baik, oleh sebab itu perlu mempersiapkan dan membekali personil agar
mempunyai keterampilan serta wawasan yang luas mengenai industri farmasi dan
penerapannya dalam segala aspek CPOB.
2
Penerapan CPOB di industri farmasi membutuhkan dukungan dari
berbagai pihak yang terlibat, dan salah satu tenaga yang dibutuhkan dalam
pengelolaan industri farmasi adalah apoteker. Peran apoteker telah dijabarkan
dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1027 tahun 2004 tentang Pelayanan
Kefarmasian sebgai wujud dari pelaksanaan pelayanan kefarmasian meliputi
pembuatan, termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat
atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan sediaan farmasi.
Apoteker juga memiliki peranan yang sangat besar dalam mengantisipasi
kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sejalan dengan perkembangan industri
farmasi.
Kondisi tersebut menuntut seorang apoteker yang baru yang akan bergerak
dalam bidang industri farmasi untuk memiliki pengetahuan praktis, pengalaman
lapangan, pengenalan situasi dan kondisi dengan berbagai permasalahan yang
kompleks melalui suatu kegiatan praktek kerja profesi apoteker. Kegiatan
apoteker ini diharapkan dapat menjadi tenaga professional yang telatih, inovatif
dan memiliki wawasan yang luas. Selain itu, praktek kerja profesi apoteker
bertujuan agar calon apoteker dapat menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalaman tentang aplikasi CPOB di industri farmasi sehingga diharapkan para
lulusan memiliki kemampuan dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian,
khususnya di bidang industri Farmasi.
Menyadari pentingnya hal tersebut, maka Program Profesi Apoteker
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan PT. Solas
Langgeng Sejahtera melaksanakan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA). PT.
Solas Langgeng Sejahtera merupakan salah satu industri farmasi di terletak
kawasan Industri Cimareme, Padalarang, Bandung Barat yang telah menerapkan
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan menghasilkan berbagai jenis obat
dengan efek terapi dan jenis sediaan yang beragam yang dihasilkan untuk
memenuhi permintaan dan kebutuhan obat untuk konsumen. Kegiatan PKPA di
PT. Solas Langgeng Sejahtera ini dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus sampai
dengan 30 Agustus 2013. Rangkaian kegiatan yang dilakukan meliputi tutorial,
3
peninjauan lapangan, diskusi serta pelaksanaan tugas khusus. Melalui praktek
kerja ini, calon apoteker diharapkan dapat lebih memahami peranan, fungsi dan
tugasnya di industri farmasi serta mampu memahami penerapan CPOB sehingga
dapat menjadi apoteker yang profesional dan kompeten.
1.2 Tujuan Kerja Praktek Profesi Apoteker
Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di
Industri Farmasi yang diselerenggarakan oleh Program Profesi Apoteker Fakultas
Farmasi Universitas Padjadjaran adalah untuk :
1. Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peranan, fungsi, posisi
dan tanggung jawab apoteker dalam industri farmasi.
2. Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian di industri farmasi
3. Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk mempelajari prinsip
CPOB, CPOTB, atau CPKB dan penerapannya dalam industri farmasi.
4. Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja sebagai
tenaga kerja yang profesional.
5. Memberikan gambaran nyata tentang permasalahan perkerjaan
kefarmasian di industri farmasi.
1.3 Tinjauan Umum PT. Solas Langgeng Sejahtera
Tinjauan umum PT. Solas Langgeng Sejahtera meliputi sejarah dan
perkembangan, lokasi dan tata letak bangunan, serta struktur organisasi.
1.3.1 Sejarah dan Perkembangan
PT. Solas Langgeng Sejahtera adalah suatu perusahaan industri farmasi
yang didirikan atas ide dan gagasan dari beberapa orang bagian pemasaran produk
farmasi, kemudian ide dan gagasan ini diwujudkan dengan adanya kerjasama
antara beberapa pemegang saham perusahaan yang berinvestasi memberikan
modal untuk berdirinya perusahaan industri farmasi tersebut.
4
Pada tahun 1997, PT. Solas Langgeng Sejahtera berdiri di Bandung dan
diresmikan pada tanggal 11 November 1999 setelah perizinan dari pemerintah
dikeluarkan. Pada awal mula beroperasi, PT. Solas Langgeng Sejahtera memiliki
jumlah karyawan sebanyak 37 orang. Dan sampai awal tahun 2013, PT. Solas
Langgeng Sejahtera telah memiliki 120 karyawan, dengan jumlah apoteker
sebanyak 7 orang. Apoteker di PT. Solas Langgeng Sejahtera menempati posisi
sebagai manajer pabrik, manajer pemastian mutu (QA), manajer pengawasan
mutu (QC), manajer Production Planning and Inventory Control (PPIC), manajer
produksi serta bagian Research and Development (R&D).
Pada akhir tahun 1999-2000, PT. Solas Langgeng Sejahtera telah
memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) sebanyak 13
macam untuk produk non beta laktam (NBL) dan empat macam untuk produk
beta laktam (BL). Produk farmasi yang dihasilkan berupa obat copy, multivitamin
dan obat tradisional.
PT. Solas Langgeng Sejahtera dalam melakukan kegiatannya dilengkapi
dengan bangunan, fasilitas dan peralatan yang sesuai dan menunjang untuk
kegiatan produksi farmasi yang dilakukan yaitu fasilitas produksi, laboratorium,
gudang, fasilitas penunjang (water system, water heater, steam boiler, instalasi
pengolahan limbah, dan lain-lain) serta kantor (head office).
Sebagian besar produk-produk PT. Solas Langgeng Sejahtera adalah
produk ethical (produk resep dokter), multivitamin, obat tradisional, produk non-
ethical (produk obat bukan resep dokter) dan beberapa produk over-the-counter
(OTC), serta kosmetik. Beberapa produk PT. Solas Langgeng Sejahtera antara
lain Anstrep® sirup, Curbexon® sirup, Gigadryl® sirup, Solvita Plus® sirup,
Stimox® sirup, Solpenox® kaplet dan dry sirup, Axtan® kapsul, Calcimega®
kapsul, Lactacin® kapsul, Solathim® kapsul, Solavitron® kapsul,Verona®
kapsul, Vitromega® kapsul, Droxal® kapsul dan dry syrup, Fixam® kapsul dan
dry syrup, Fortusin® sirup, Cimexol® kaplet, Colidium® kaplet, Kamolas®
kaplet dan sirup, Lodecon® kaplet, Moxalas® kaplet dan suspensi, Qinox® film-
coated kaplet, Ticomag® kaplet, Redusec® kaplet, Orphen® kaplet, Solaneuron®
5
kaplet, Solasic® kaplet, Solacort® krim, bedak Betiga®, Novelas® lotion dan
sebagainya.
1.3.2 Lokasi dan Tata Letak Bangunan
PT. Solas Langgeng Sejahtera terletak di Jl. Industri Cimareme I No.18
Kawasan Industri Cimareme, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi
Jawa Barat. Pabrik ini menempati areal tanah seluas ± 11.500 m2 dan dengan luas
areal bangunan ± 3000 m2. Untuk denah pabrik dapat dilihat pada Lampiran 1.
Pembagian dan tata letak bangunan dan fasilitas serta penunjang
diupayakan berdasarkan fungsi dan disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan
di masing-masing tempat, sehingga memungkinkan kegiatan produksi
dilaksanakan pada daerah yang sesuai dan mengikuti alur produksi, serta sesuai
dengan tingkat kebersihan yang dipersyaratkan untuk tiap tempat.
Dengan sarana dan tata letak bangunan, fasilitas dan penunjang yang
sesuai dan memadai maka dapat dihindari terjadinya resiko kekeliruan,
pencemaran silang dan berbagai kesalahan yang dapat menurunkan mutu obat.
Selain itu, letak, sarana, fasilitas yang memadai dapat memudahkan pengawasan,
pemastian, validasi pada sistem yang berjalan di industri farmasi ini.
Bangunan yang terdapat di pabrik PT. Solas Langgeng Sejahtera ini terdiri
dari beberapa bagian, yaitu :
1. Kantor pusat (Head Office)
2. Unit produksi Beta Laktam (BL)
3. Unit produksi Non Beta Laktam (NBL)
4. Ruang kemas
5. Gudang (bahan baku, bahan kemas dan obat jadi)
6. Gudang tahan api
7. Gudang botol
8. Laboratorium
9. Kantin
10. Instalasi Air, steam boiler, AHU
11. Instalasi Pengolahan Limbah
6
12. Bengkel Teknik
1.3.3 Struktur Organisasi
PT. Solas Langgeng Sejahtera dipimpin oleh seorang direktur yang
dibawahi oleh komisaris perusahaan. Direktur membawahi lima bagian yang
bertanggungjawab langsung kepada direktur, yaitu Bagian Pabrik, Bagian Teknik
dan Umum, Bagian Logistik, Bagian Pembelian dan Kas, Bagian Accounting,
Pajak dan Personalia serta Bagian Export dan Toll Manufacture. Bagian Pabrik
membawahi Sub bagian produksi Beta Laktam dan Beta Laktam, Pemastian Mutu
(QA), Pengawasan Mutu (QC), Research and Development (R & D) dan Paten,
Registrasi, dan Kebersihan Umum. Diagram Struktur Organisasi dapat dilihat
pada Lampiran 2.