bab i (repaired)

14
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Praktikum Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui proses pengujian laju korosi 2. Mengetahui klasifikasi korosi dan bentuknya 3. Mengetahui klasifikasi korosi dan jenis reaksinya 4. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi korosi 5. Mengetahui cara menghambat terjadinya laju korosi

Upload: muhammad-khoiruz-zam-zami

Post on 25-Sep-2015

240 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bab 1

TRANSCRIPT

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Praktikum

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:

1. Mengetahui proses pengujian laju korosi2. Mengetahui klasifikasi korosi dan bentuknya

3. Mengetahui klasifikasi korosi dan jenis reaksinya

4. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi korosi

5. Mengetahui cara menghambat terjadinya laju korosi

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bahan

Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pratikum fiberglas adalah sebagai berikut:

a. Resin.

b. Katalis.

3.2 Alat

Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pratikum fiberglas adalah sebagai berikut:

a. Master mal yang terbuat dari silikon.

b. Gelas ukur

c. Gelas aqua.

d. Karet gelang

e. Pengaduk.

f. Suntikan.

3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Prosedur praktikum fiberglas adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebelum melakukan praktikum.

b. Menyiapkan cetakan Master mal yang digunakan dalam pembuatan (part) komponen mainan mobil fiberglas.

c. Membersihkan cetakan yang digunakan sebelum melakukan percobaan.d. Membuat adonan dasar dalam gelas aqua dengan mencampurkan resin dan katalis sesuai takaran yang ditentukan, yaitu dengan perbandingan 50:1e. Mengaduk adonan resin dan katalis hingga merata.

f. Menuangkan adonan campuran resin dan katalis kedalam cetakan silikon hingga merata.

g. Menggoyang cetakan silikon yang sudah diberi adonan,yang fungsinya agar semua lubang pada cetakan silikon bisa terisi semua dengan adonan resin dan katalis dengan perbandingan yang ditentukan.

h. Menunggu fiberglass hingga mengeras pada cetakan silicon selama 1 jam.

i. Setelah kering, lepaskan (part) komponen mainan mobil fiberglas dari cetakan.

j. Menghaluskan bagian-bagian komponen mobil fiberglas dari sisa hasil cetakan.

k. Membandingkan hasil antar kelompok dari proses pembuatan (part) komponen mainan mobil fiberglas.3.4 Flowchart Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Gambar 2.3.1 Flowchart prosedur pelaksanaan praktikumBAB IVPENGOLAHAN DATA

4.1 Hasil PercobaanSetelah melakukan praktikum fiberglass, didapatkan hasil gambar dari dokumentasi yang dilakukan pada setiap proses pembuatan komponen mobil dari fiberglass, dan gambar tersebut dapat dianalisa sesuai prosedur kerja yang dilakukan. Berikut analisa dari setiap proses pembuatan fiberglass dari gambar objek yang didapatkan.

4.1.1 Gambar ObjekPada praktikum ini, gambar objek yang didapatkan berupa foto-foto dari setiap proses pembuatan fiberglass, dan foto tersebut akan dianalisa sebagai hasil penglohan data. Berikut adalah analisa dari setiap proses:

Gambar di atas menunjukkan bentuk cetakan silikon yang disiapkan untuk pembuatan komponen mainan mobil dari fiberglass. Cetakan yang disipakan terbuat dari bahan silikon karena silikon cukup lentur tidak mudah patah. Selain itu silikon juga tidak memerlukan mirror karena dengan menggunakan silikon hasil cetakan mudah dikeluarkan dan silikon tidak menyatu atau menempel.

Gambar diatas menunjukkan pembersihan cetakan silikon yang dilakukan sebelum dituangkannya adonan fiberglass kedalam cetakan. Hal ini dilakukan agar kotoran yang berupa debu atau fiberglass yang tersisa dari pencetkan sebelumnya tidak tercampur dengan adonan fiberglass yang akan dilakukan.

Gambar diatas menunjukkan pengukuran jumlah perbandingan antara resin dan katalis yang telah ditentukan yaitu 50:1. Seperti dalam praktikum ini dengan cetakan 6 resin yang dibutuhkan adalah 40 ml sehingga katalisnya menjadi 0.8 ml. pengukuran ini dilakukan karena perbandingan tersebut mempengaruhi sifat fiberglass yang akan terbentuk.

Gambar diatas menunjukkan proses pengadukan setelah resin dan katalis yang diukur pada langkah sebelumnya. Pengadukan juga mempengaruhi sifat benda, karena apabila proses pengadukan dilakukan secara cepat maka akan menyebabkan udara masuk kedalam adonan resin sehingga akan menyebabkan fiberglass yang dihasilkan terdapat gelembung udara sehingga fiberglass tersebut tidak terisi dengan penuh.

Gambar diatas menunjukkan penuangan adonan resin dan katalis setelah adonan antara resin dan katalis tercampur secara merata. Cetakan sudah dirapatkan oleh karet gelang agar tidak ada adonan yang keluar dari celah yang terbuka di samping cetakan. Adonan resin dan katalis dimasukkan melalui celah yang ada diatas cetakan

Setalah adonan resin dan katalis masuk kedalam cetakan merata proses selanjutnya adonan resin dan katalis dibiarkan lebih kurang satu jam, hal ini bertujuan agar adonan dapat mengeras dengan baik. Sehingga fiberglass tidak mengalami kerusakan saat cetakan dibuka.

Setelah adonan resin dan katalis mengeras maka akan tebentuk fiberglass yang berbentuk seperti bentuk yang terdapat dalam cetakan. Walaupun terdapat bagian tertentu tercetak padahal seharusnya tidak tercetak, hal ini disebabkan karena wadah cetakan tidak tertutup secara sempurna. Tetapi bagian tesebut dapat dihilangkan dengan memotong bagian tersebut menggunakan pisau atau benda tajam yang lain, karena bagian tersebut memiliki ketebelan yang kecil atau tipis.

4.2 Perbandingan Hasil (Part) Mainan Mobil Yang Digunakan Dalam Pembuatan Fiberglass

Setelah dilakukan pertukaran data yang diperoleh dari masing-masing fiberglass, maka dapat dianalisa pengaruh perbedaan jumlah BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum pengujian laju korosi, dapat disimpulkan sebagai berikut:5.2 Saran

Diharapkan pada praktikum selanjutnya semua hal yang dibutuhkan dalam praktikum dapat dilaksanakan dengan lebih baik.DAFTAR PUSTAKAPatil, NR. (2008). Non Destructive Testing (NDT) Advantages and Limitations. SRES College of Engineering, Kopargaon, Maharasthra , 423 603.

Setjo, Reaningsih, Triyadi, Ari, dan Haryanto, Mudi, (2001). Pengujian Rotor Dan Blade Dengan Metode NDT. ISSN, 0853-9-13Engineers Edge, LLC All rifgts reserved. (2000-2014). Advantages and Disadvantages of Selected Non-Destructive Inspection Methods(NDI)Supriyadi, Ahmad dan Mulyati, Sri. (2008). Metode Peningkatan Tegangan Tarik dan Kekerasan Pada Baja Karbon Rendah Melalui Baja Fasa Ganda.

mulai

Persiapan alat dan bahan

Menyiapkan Master mal yang terbuat dari silicon dan membersihkannya.

Membuat adonan dasar dari resin dan katalis dengan perbandingan 50:1

Mengaduk adonan resin dan katalis sampai merata

Menuangkan adonan campuran resin dan katalis kedalam cetakan silikon hingga merata.

.

Menunggu fiberglass hingga mengeras selama 1 jam.

Melepaskan (part) komponen mainan mobil fiberglas dari cetakan.

Menghaluskan bagian-bagian dari sisa hasil cetakan.

Membandingkan hasil antar kelompok

selesai

Gambar 3.4.2 Cetakan atau master mal yang terbuat dari silikon

Gambar 3.4.3 Pembersihan cetakan menggunakan kain lap

Gambar 3.4.4 Pengukuran jumlah resin yang diperlukan

Gambar 3.4.5 Mengaduk adonan campuran resin dan katalis

Gambar 3.4.7 Memasukkan adonan campuran katalis dan resin kedalam cetakan

Gambar 3.4.9 Membiarkan resin dalam cetakan hingga mengeras

Gambar 3.4.10 hasil fiberglass yang sudah mengering

Gambar 3.4.11 Perbandingan hasil fiberglass anatara gambar (a) fiberglass dengan perbandingan resin dan katalis 70:1, dengan (b) fiberglass dengan perbandingan resin dan katalis 50:1.