bab i- referat methylon

8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan Kejahatan merupakan masalah sosial yang terjadi di seluruh dunia. Saat ini, kejahatan yang bersifat internasional dan semakin mengalami peningkatan setiap tahunnya, yaitu kejahatan narkotika. Narkotika adalah zat yang dapat bermanfaat jika digunakan sesuai aturan yang ditetapkan. Namun, jika disalahgunakan akan sangat merugikan. Meskipun narkotika banyak disalahgunakan, penting untuk kita ketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya, karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan. Sebab-sebab penyalahgunaan narkotika menurut Graham Blaine ialah: 1,2 1. Untuk membuktikan keberanian dalam melakukan tindakan-tindakan yang berbahaya dan mempunyai

Upload: heldy-solissa

Post on 15-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

file ini berisi tentang penjelasan mengenai methylon

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I- referat methylon

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan

Kejahatan merupakan masalah sosial yang terjadi di seluruh dunia. Saat ini,

kejahatan yang bersifat internasional dan semakin mengalami peningkatan setiap

tahunnya, yaitu kejahatan narkotika. Narkotika adalah zat yang dapat bermanfaat

jika digunakan sesuai aturan yang ditetapkan. Namun, jika disalahgunakan akan

sangat merugikan. Meskipun narkotika banyak disalahgunakan, penting untuk kita

ketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang

penggunaannya, karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang

memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan

pengembangan pengetahuan. Sebab-sebab penyalahgunaan narkotika menurut

Graham Blaine ialah: 1,2

1. Untuk membuktikan keberanian dalam melakukan tindakan-tindakan yang

berbahaya dan mempunyai resiko, misalnya ngebut, berkelahi, bergaul dengan

wanita.

2. Untuk menentang suatu otoritas baik terhadap orang tua, guru, hukum,

instansi yang berwenang.

3. Untuk mempermudah penyaluran dan perbuatan seks.

4. Untuk melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman-

pengalaman emosional.

5. Untuk berusaha agar menemukan arti dari pada hidup.

Page 2: BAB I- referat methylon

2

6. Untuk mengisi kekosongan dan perasaan bosan karena kurang kesibukan.

7. Untuk menghilangkan rasa frustasi dan kegelisahan, disebabkan suatu

permasalahan yang tidak bisa diatasi dan jalan pikiran yang buntu, terutama

mereka yang mempunyai kepribadian yang tidak harmonis.

8. Untuk mengikuti kemauan kawan dan memupuk solidaritas dengan kawan-

kawan.

9. Karena didorong oleh rasa ingin tahu dan iseng (just for kichs).

Menurut Undang - Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika pasal 1

ayat 14 yang dimaksud dengan ketergantungan narkotika adalah kondisi yang

ditandai oleh dorongan untuk menggunakan narkotika secara terus menerus

dengan takaran yang meningkat agar menghasilkan efek yang sama dan apabila

penggunaannya dikurangi atau dihentikan akan menimbulkan gejala fisik dan

psikis yang khas. Sedangkan menurut Dadang Hawari yang dimaksud dengan

ketergantungan zat adalah kondisi yang kebanyakan diakibatkan oleh

penyalahgunaan zat, yang disertai dengan adanya toleransi zat (dosis semakin

tinggi) dan gejala putus zat (withdrawal symptoms). Untuk mencegah terjadinya

hal tersebut, maka akses seseorang untuk mendapatkan narkotika untuk

dikonsumsi perlu dihentikan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.1,2,3

Dalam upaya pencegahan serta menangani peredaran narkotika, maka

dikeluarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika dan

Undang - Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika yang telah

diperbaharui kembali dengan Undang - Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang

Narkotika. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009

Page 3: BAB I- referat methylon

3

tentang Narkotika, telah diklasifikasi Narkotika dalam tiga golongan, yang

termasuk dalam golongan narkotika I adalah Metkatinona, Opium, Heroin,

Amfetanim, dll. Pada golongan II adalah Alfentanil, Benzetidin, Difenoksin,

Fentanil, Levometorfan, morfin dll, sedangkan pada golongan III adalah

Etilmorfina, Nikokodina, Pokodina, Buprenorfina dll. Salah satu jenis narkoba

jenis baru yang cukup banyak digunakan dan belum banyak diketahui oleh

masyarakat luas yaitu Methylone yang belum dicantumkan dalam perundang-

undangan narkotika. Methylone merupakan sintetik dari katinone. Methylone

merupakan versi beta-keto dari MDMA (3,4 Methylenedioxymethylamphetamine)

sehingga efek terapi methylone mirip dengan efek terapi MDMA. Sebelumnya

methylone dipakai untuk pengobatan penyakit parkinson dan depresi. Namun, saat

ini penggunaan mehtylone sebagai obat terapi telah dilarang.1,3,4

Penggunaan methylone pertama kali dilaporkan pada tahun 2005. Pengunaan

serta penyalahgunaan di laporkan terjadi di Jepang Amerika Serikat, dan Eropa.

Data tentang jumlah kasus penyalahgunaan methylone yang didapat dari

Laboratorium Forensik Nasional (NFLIS) DEA yaitu sebanyak 3,976 kasus pada

tahun 2013. Berdasarkan data dari BNN (Badan Narkotika Nasional) di Indonesia,

populasi pengguna narkotika dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dalam lima

tahun terakhir jumlah kasus narkoba bertambah dari 3600 kasus menjadi 17.000

kasus. Saat ini diperkirakan jumlah pemakai narkoba sebanyak 3,1 juta sampai 3,6

juta orang atau sekitar 1,99% dari total seluruh penduduk Indonesia. Fenomena

penggunaan narkoba di kalangan generasi muda semakin mencemaskan. Saat ini

sekitar 1,3 juta orang Indonesia menjadi pemakai narkoba. Di Jakarta misalnya,

Page 4: BAB I- referat methylon

4

hingga bulan Agustus tercatat secara resmi 30 orang tewas akibat overdosis

narkoba. Dilihat dari aspek usia yang kecanduan narkoba, mereka adalah remaja

berusia antara usia 15-20 tahun, serta 70% di antaranya berasal dari golongan

menengah hingga atas.3,4,5

Efek toxik akibat penyalahgunaan antara lain: takikardi, hipertensi, paranoid,

anxietas, nyeri dan tegang otot. Saat ini sudah terdapat beberapa laporan kasus

kematian akibat penyalahgunaan methylone. Tetapi di Indonesia, kasus

penyalahgunaan methylone belum banyak dilaporkan. Namun, pada awal tahun

2013 ditemukan satu kasus penyalahgunaan methylone oleh salah satu artis

berinisial RA. Hal serupa juga terjadi pada tahun 1997, yakni kasus salah satu

artis lainnya yang ditangkap karena memiliki ekstasi. Namun saat itu, Indonesia

belum memiliki undang-undang yang mengatur pengedaran psikotropika sehingga

pengguna narkotika tersebut tidak dapat diberikan sanksi hukum.1,3,4

Sebagai dokter muda kita perlu mengetahui dan memahami apa itu methylone

dan efek-efek yang ditimbulkan serta aspek hukum yang berlaku. Karena

pengetahuan tentang methylone perlu diberikan kepada masyarakat umum.

Sehingga angka kejadian penyalahgunaan methylone dapat dihindari.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan referat ini adalah penulis dapat menjelaskan apa itu

methylone dan efek-efek yang dapat berdampak buruk pada tubuh manusia, serta

aspek hukum yang berlaku.

Page 5: BAB I- referat methylon

5

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis (Dokter Muda)

Sebagai referensi tentang methylone, sehingga kita sebagai dokter

muda dan pembaca lain dapat menjelaskan kepada masyarakat awam

tentang methylone, sehingga angka kejadian penyalahgunaan

methylone tidak meningkat.

2. Bagi Dokter

Sebagai bahan referensi yang dapat memperluas pengetahuan tentang

narkotika, mengingat banyaknya perkembangan dari jenis-jenis

narkoba, terlebih khusus mengenai methylone, sehingga dapat

menangani kasus –kasus pada efek yang ditimbulkan.

3. Bagi Penyidik

Sebagai informasi yang dapat digunakan untuk menambah

pengetahuan tentang narkotika terlebih khusus methylone dalam

penentuan pecandu narkotika terlebih khusus methylone.

4. Bagi Masyarakat

Sebagai informasi agar dapat mengetahui, mengerti dan memahami

apa itu methylone sehingga dapat membantu dalam membatasi

penyalahgunaan methylone serta penyebaran methylone dalam

masyarakat.