bab i perancangan jalan

32
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 UMUM 1.1.2 Latar Belakang Ruas jalan Padang – Sicincin merupakan bagian dari jaringan Jalan Nasional yang terletak di wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Ruas jalan arteri bernomor 040 ini menjadi urat nadi pertumbuhan ekonomi yang menghubungkan anatara Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara. Pada ruas jalan tersebut banyak terdapat lokasi – lokasi blackspot yang menjadi tempat kecelakaan lalu lintas akibat tidak layaknya jalan secara geometrik maupun dari segi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, serta secara operasional banyak mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan keamanan pengguna jalan. Jalan raya didefinisikan sebagai suatu lintasan yang bertujuan untuk melewatkan lalu lintas baik berupa manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Jalan merupakan prasarana transportasi yang berguna untuk menghubungkan suatu tempat dengan tempat yang lainnya melalui jalan darat. Dengan adanya jalan raya akan membantu memperlancar kegiatan atau mobilitas masyarakat, baik yang berada di kota maupun di daerah- daerah lain dapat memperoleh manfaat dengan adanya jalan raya tersebut.

Upload: hafidz-ada

Post on 18-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab ini membahass bab awal perancangan jalan laporan

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

UMUMLatar BelakangRuas jalan Padang Sicincin merupakan bagian dari jaringan Jalan Nasional yang terletak di wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Ruas jalan arteri bernomor 040 ini menjadi urat nadi pertumbuhan ekonomi yang menghubungkan anatara Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara. Pada ruas jalan tersebut banyak terdapat lokasi lokasi blackspot yang menjadi tempat kecelakaan lalu lintas akibat tidak layaknya jalan secara geometrik maupun dari segi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, serta secara operasional banyak mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan keamanan pengguna jalan.Jalan raya didefinisikan sebagai suatu lintasan yang bertujuan untuk melewatkan lalu lintas baik berupa manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Jalan merupakan prasarana transportasi yang berguna untuk menghubungkan suatu tempat dengan tempat yang lainnya melalui jalan darat. Dengan adanya jalan raya akan membantu memperlancar kegiatan atau mobilitas masyarakat, baik yang berada di kota maupun di daerah-daerah lain dapat memperoleh manfaat dengan adanya jalan raya tersebut.Dengan demikian jalan raya merupakan suatu kebutuhan yang cukup esensial bagi suatu daerah dalam rangka peningkatan pertumbuhan masyarakat, baik itu dibidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan hankam.Pada kondisi masyarakat tertentu, dengan dibangunnya prasarana transportasi yang cukup memadai akan dengan sendirinya mengalami perubahan kearah yang lebih baik, demikian pula sebaliknya betapapun kayanya sumber alam atau besarnya produksi suatu daerah tidaklah besar artinya bila tidak di tunjang dengan adanya sarana dan prasarana jalan raya yang memadai.

1Melihat begitu besar arti pentingnya jalan raya bagi perkembangan kehidupan masyarakat, maka agar jalan raya tersebut dapat memenuhi fungsinya secara optimum haruslah dibuat dengan perencanaan yang sangat matang. Segala aspek yang berkaitan baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan pelaksanaan dan perencanaan pembangunan suatu jalan raya haruslah mendapat perhatian secara serius. Selain itu perencanaan yang bersifat teknis, seperti perencanaan geometrik,design,kontruksi perkerasan dan sebagainya, perlu pula diadakan tinjauan terhadap permasalahan sosial, budaya, ekonomi, hankam, politik, dan lain-lain.Dalam kita merencanakan suatu jalan raya, hal pokok yang harus kita tentukan adalah bentuk dari geometriknya, sehingga jalan yang kita rencanakan nantinya dapat memberikan pelayanan yang aman dan nyaman yang paling optimal kepada si pemakai jalan raya sesuai dengan fungsinya.Standard perencanaan ini mencakup standard yang diperlukan untuk setiap kelas jalan yang di susun sedemikian rupa dengan hanya memperhatikan bukan hanya faktor teknik lalu-lintas, tetapi juga keseimbangan terhadap penyediaan dana, namun demikian tidak mengesampingkan aspek-aspek keamanan dan kenyamanan pemakai jalan, sehingga didapat nilai pengembalian modal (internal rate of return) yang sebaik-baiknya.Menyadari hal-hal di atas, maka di susun suatu peraturan perencanaan sedemikian rupa sehingga memberi pengembangan secara bertahap, sesuai dengan kemajuan daerah dimana proyek tersebut berada. Disamping itu faktor-faktor penting lainnya yang turut pula mempengaruhi terhadap perencanaan suatu jalan raya yang perlu mendapat perhatian penting pula adalah timbulnya berbagai masalah sosial diantaranya:1. Pembuatan Jalan Raya nantinya harus dapat lebih mendekatkan hubungan masyarakat disekitar jalan raya tersebut.2. Pembuatan Jalan Raya yang dapat mengurangi keakraban masyarakat disekitar jalan raya tersebut harus sedapat mungkin dihilangkan. Hal ini mungkin terjadi pada jalan tol atau jalan bebas hambatan.3. Untuk daerah pemukiman permasalahan yang timbul diantaranya : a. Kebisingan,b. Polusi Udara,c. Kecelakaan,d. Masalah pembebasan tanah.Pengaruh yang dapat timbul dalam bidang budaya yaitu tempat-tempat rekreasi akan lebih mudah terjangkau, juga tempat-tempat bersejarah lainnya, persoalan lain yang timbul di pusat rekreasi adalah pengaturan lalu lintasnya dan tempat parkir.Pengaruh yang dapat timbul dalam bidang ekonomi adalah antara lain :1) Pembuatan jalan raya akan lebih menguntungkan bagi sektor industri, pertanian dan sektor perdagangan.2) Di pihak lain ada yang merasa dirugikan karena pembuatan jalan tersebut. Pengaruh yang dapat timbul di bidang pertahanan dan keamanan serta politik, yaitu dengan adanya prasarana transportasi akan lebih menguntungkan terutama untuk menjaga keamanan Nusantara.Pada dasarnya perencanaan geometrik adalah merupakan bagian dari perencanaan jalan raya, dimana dimensi yang nyata dari suatu jalan beserta bagian-bagiannya disesuaikan dengan susunan serta sifat-sifat lalu lintas yang akan melaluinya. Perencanaan geometrik secara umum telah menyangkut aspek-aspek perencanaan bagian-bagian jalan antara lain :1) Lebar jalan,2) Tikungan,3) Kelandaian,4) Jarak pandang menyiap dan juga,5) Kondisi dari bagian-bagian tersebut.Jarak pandang henti adalah jarak dimana kendaraan dapat berhenti dengan aman ( saat ketika pengemudi melihat rintangan hingga kendaraan berhenti sebelum menabrak ). Juga perencanaan pertemuan jalan ( Intersection atau interchange ) masuk dalam geometrik ini.1) Intersection: pertemuan jalan yang sebidang2) Interchange: pertemuan jalan yang tidak sebidangMelalui perencanaan geometrik ini diharapkan dapat menciptakan paduan yang baik antara waktu dan ruang sehuibungan dengan kendaraan yang bersangkutan hingga dapat menghasilkan efisiensi keamanan serta kenyamanan yang optimal dalam batas-batas ekonomi yang masih layak. Disamping itu harus memperhatikan faktor-faktor antara lain :1) Nyaman: tidak banyak tikungan, tidak terlalu terjal, tidak terlalu banyak gangguan.2) Aman: jarang terjadi kecelakaan 3) Biaya: diusahakan seefisien mungkin tetapi tetap memperhatikan batas-batas keamanan 4) Pendek: dapat dicapai dalam waktu yang relatif singkatJadi perencanaan geometrik ini adalah berhubungan dengan arus lalu lintas, sedangkan perencanaan konstruksi berhubungan dengan beban lalu lintas yang melalui jalan tersebut. Untuk menentukan tebal perkerasan diperlukan data berat kendaraan. Namun demikian perencanaan geometrik ini dan perencanaan konstruksi mempunyai kaitan yang sangat erat untuk terciptanya perencanaan jalan secara keseluruhan ( over all planning ).Perencanaan suatu jalan yang lengkap tidak saja menyangkut kenyamanan, keamanan, ekonomis, tapi juga keindahan jalan. Sehingga jalan menjadi manis atau cantik, seimbang dengan lingkungan dan memberi pemandangan yang indah kepada pemakai jalan.

Maksud dan TujuanMaksud kegiatan ini diadakan adalah untuk memperoleh alternatif pemecahan masalah lokasi rawan kecelakaan melalui upaya redesign trase jalan pada segmen segmen yang dipandang memiliki deefisiensi keselamatan yang tinggi.Tujuan peket kegiatan ini adalah untuk membandingkan efektivitas dan efisiensi 2 (dua) alternatif pemecahan masalah blackspot Silaing, yaitu dengan pendekatan (1) redesign alinyemen jalan eksisting dan (2) design trase baru. Efektifitas dan efisiensi tersebut ditinjau dari sisi standar teknis jalan dan bangunan pelengkapnya, biaya pembangunannya, serta konservasi terhadap lingkungan hidup.

Pertimbangan Perlunya Pekerjaan1. Perlunya Perencanaana. Menyediakan jalan-jalan yang efisien dan aman dengan biaya minimum.b. Mendapatkan sistem jalan yang punya penggunaan maksimum sesuai dana yang ada.c. Memastikan perkembangan tiap jalan sesuai dengan prioritas.d. Menyusun sistem keuangan.

2. Survey PerencanaanTerdiri dari :a. Studi ekonomi1) Penduduk2) Industri3) Fasilitas4) Income perkapitab. Studi keuangan1) Pendapatan dari transportasi jalan2) Standart hidup3) Pajak, denda dan lain sebagainyac. Studi penggunaan jalan dan lalu lintasnya1) Volume lalu lintas2) Study asal tujuan3) Fasilitas transportasi untuk massa4) Kecelakaan : analisa biaya dan penyebabnya5) Model angkutan dan pertumbuhan trip penumpangd. Study engineering1) Tanah, survey topografi2) Lokasi dan klasifikasi jalan3) Study umur jalan4) Drainase, pemeliharaan5) Perkembangan jalan baru3. Persiapan PerencanaanBerisi gambar-gambar yang diperlukan setelah survey perencanaan.

4. Interpretasi Survey PerencanaanBerbagai detail perencanaan yang didapat dari survey perencanaan dan persiapan perencanaan kemudian diinterpolasi secara ilmiah.

5. Persiapan Master PlanMaster Plan adalah final dari perencanaan perkembangan jalan untuk daerah yang di study. Berisi perbandingan beberapa alternatif jaringan jalan yang ada.

6. Survey Engeneering lokasi jalanSurvey ini dilaksanakan sebelum alinyemen akhir ditetapkan. Macam survey :a. Study peta (map study).b. Peninjauan (Reconnaissance)c. Survey pendahuluan (premilinnary survey)d. Lokasi akhir dan survey detail (final location and detailed survey)

7. Step Step Kerja Jalan Raya Barua. Map StudyGunanya adalah memberi gambaran kasar dari alinyemen selanjutnya akan di survey di lapangan. Peta yang diperlukan adalah peta topografi ( peta umum berskala besar, biasanya 1 : 50.000, berisikan penampakan antara lain : desa, sungai-sungai, pegunungan, dataran rendah, sawah, jalan-jalan, kuburan dan lain sebagainya ).Dari peta ini bisa ditentukan beberapa alternatif alinyement dengan memperhatikan persyaratan yang ada.

b. ReconnaissanceBerisikan survey, untuk memeriksa alinyemen yang telah ditentukan sebelumnya (mapstudy), menurut kenyataan sebenarnya (di lapangan). Data-data yang diperlukan dikumpulkan secara cepat (tidak perlu akurat) dan alat-alat yang dipakai sangat sederhana (contoh : ABNEY level, barometer, tangen clinometer)Beberapa data yang perlu :1) Gradient, panjang gradien, jari-jari kurva.2) Jumlah dan tipe drainase melintang, banjir maksimum dan muka air tanah sepanjang alinyement.3) Tipe batu, seepage (rembesan), lapisan lereng dan sebagainya. Untuk mengetahui stabilitas lereng (bila aliran melalui pegunungan).Bila daerah sangat luas, reconnaissance bisa dilakukan melalui udara. Setelah data didapat maka ada kemungkinan perubahan dalam alinyemen.c. Premiliminary surveyTujuan :1) Mensurvey berbagai alinyement yang diusulkan pada reconnaissance dan mengumpulkan semua detail topografi, drainase dan tanah yang diperlukan.2) Membandingkan berbagai alinyement tersebut.3) Menaksir jumlah pekerjaan tanah, material dan pekerjaan lain berikut biayanya.4) Menetapkan alinyement yang terbaik.Survey bisa dengan cara :1) Konvensional approachBerisi : pengukuran-pengukuran, data topografi, survey tanah, data hidrologi dan lain sebagainya.2) Modern approachData diambil dari udara kemudian dengan metode photo interpretation didapat peta topografi dan peta tanah.3) Final location and detailed surveyLokasi akhir ditentukan menurut alinyement yang terbaik dan untuk menandai as jalan raya tersebut dipergunakan theodolit dan pita baja.Survey detailed seperti leveling work, pekerjaan tanah, drainase, penampang melintang, hidrologi dan tipe tanah dikerjakan secara komplit dan teliti.8. Gambar dan LaporanGambar-gambar yang biasanya dipersiapkan untuk proyek jalan raya :a. Key MapMenunjukkan jalan-jalan yang ada dan jalan yang diusulkan.b. Index MapMenunjukkan topografi daerah.c. Premiliminary Survey PlanMenunjukkan detail dari alinyemen yang mungkin.d. Detailed PlanMenunjukkan rencana daerah dengan alinyemen dan perbatasan kontur, detail struktur dan geometri.e. Longitudinal SectionMenunjukkan garis datum, permukaaan tanah asli, profil vertikal muka jalan dan posisi drainasi melintang.f. Detailed Cross SectionDigambarkan dengan interval 100 meter atau dimana ada perubahan tiba-tiba (belokan, jembatan, dan lain sebagainya). Di daerah bukit plans schedules.g. Land Asquisition Plan and ScheduleMenunjukkan detail-detail bangunan, sumur-sumur, kebun-kebun yang kan ditaksir harganya.h. Detailed Design for Masonry WorkMenunjukkan detail konstruksi yang akan dikerjakan (skala besar 1 : 1000; 1 : 100; 1 : 10).

i. Drawing for Buildings, Dak bungalow, rest house dan sebagainyaDipersiapkan terpisah dengan skala sampai dengan point 8. Sebagai tambahan digambar juga site plannya.j. Perencanaan Medan Untuk QuarryDiperlukan bila bahan konstruksi bisa diperoleh dengan penggalian, ukuran peta dan skalanya sama dengan point 8.

Sistematika LaporanLaporan Perencanaan ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :1. BAB I PENDAHULUANBerisi tentang hal-hal bersifat umum dan akan diuraikan lebih lanjut didalam sub bab-sub bab berikutnya, yaitu : latar belakang, maksud dan tujuan, pertimbangan perlunya pekerjaan, dan sistematika laporan.2. BAB II PENGUMPULAN DATABerisi tentang data kondisi existing jalan sesuai kondisi lapangan, kondisi ini di dapat dari hasil survei. Data-data terdiri dari data primer dan data sekunder.3. BAB III PERENCANAAN JALAN PENDEKATAN PERBAIKAN JALAN EXISTINGBerisi tentang perencanaan jalan dengan pendekatan perbaikan jalan existing yang meliputi perencanaan geometri, perencanaan lapis perkerasan, perencanaan bangunan pelengkap.4. BAB IV PERENCANAAN JALAN BARUBerisi tentang perencanaan jalan baru yang meliputi perencanaan geometri, perencanaan lapis perkerasan, perencanaan bangunan pelengkap.5. BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYABerisi tentang perhitungan rencana anggaran biaya untuk pekerjaan jalan pendekatan perbaikan jalan existing dan perhitungan rencana anggaran biaya untuk pekerjaan jalan baru.6. BAB V RENCANA KERJA DAN SYARATBerisi tentang rencana dan syarat administratif serta syarat teknis pelaksanaan pekerjaan jalan.LAMPIRAN

DISKRIPSI KEGIATAN1.2.1 Kondisi Lapangan Secara UmumTopografi wilayah Kabupaten Padang Pariaman termasuk iklim tropis besar yang memiliki musim kering yang sangat pendek dan daerah lautan sangat dipengaruhi oleh angin laut. Suhu udara terpanas jatuh pada bulan Mei, sedangkan suhu terendah terdapat pada bulan September.Dilihat dari topografi wilayah, Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari wilayah daratan pada daratan Pulau Sumatera dan 6 pulau-pulau kecil, dengan 40% daratan rendah yaitu pada bagian barat yang mengarah ke pantai. Daerah dataran rendah terdapat disebelah barat yang terhampar sepanjang pantai dengan ketinggian antara 0 10 meter di atas permukaan laut, serta 60% daerah bagian timur yang merupakan daerah bergelombang sampai ke Bukit Barisan. Daerah bukit bergelombang terdapat disebelah timur dengan ketinggian 10 1000 meter di atas permukaan laut.

1.2.2 Lokasi PekerjaanRuas jalan Padang Sicincin merupakan bagian dari jaringan Jalan Nasional yang terletak di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Ruas jalan arteri bernomor 040 ini menjadi urat nadi pertumbuhan ekonomi yang menghubungkan anatara Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau. Pada ruas jalan tersebut banyak terdapat lokasi lokasi blackspot yang menjadi tempat kecelakaan lalu lintas akibat tidak layaknya jalan secara geometrik maupun dari segi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, serta secara operasional banyak mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan keamanan pengguna jalan.Salah satu rawan kecelakaan yang teridentifikasi pada ruas jalan tersebut adalah blackspot Silaing yang berlokasi di Lembah Anai, pada Kaki Gunung Singgalang, masuk dalam wilayah Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanh Datar. Secara geografis titik blackspot Silaing terletak pada koordinat 0,477335 LS dan 100,359948 BT (Gambar 1.1).

Gambar 1.0.1 Lokasi Geografis blackspot Silaing

1.2.3 Pendekatan Teknis dan AdministrasiPendekatan teknis dan administrasi yang dimaksud adalah pendekatan terhadap semua aspek teknis dan administrasi yang akan dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan DED Ruas Jalan Padang-Sicincin di Provinsi Sumatra Barat.1. Pendekatan TeknisPrinsip-prinsip yang akan diaplikasikan dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini adalah pedoman-pedoman teknik, serta tidak menutup kemungkinan petunjuk Teknis lain yang melengkapi pedoman teknik.Dalam pendekatan teknis perlu kiranya ditekankan mengenai prinsip dasar yang harus dipahami dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan , yang meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Pengendalian Pelaksanaan KegiatanKonsultan akan melakukan kegiatan pengendalian dalam lingkup kerja secara cepat, tepat, praktis dan efisien. Kegiatan pengendalian ini meliputi sasaran, target dan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.b. Pengaturan Tata Kerja PersonilKonsultan akan membentuk suatu organisasi intern konsultan maupun pembentukan organisasi proyek secara keseluruhan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pengaturan tata kerja atau organisasi yang kurang baik akan menyebabkan kegiatan berjalan tanpa arah dan target2. Pendekatan AdministrasiAdministrasi pelaksanaan pekerjaan perencanaan merupakan bagian penting yang tidak boleh diabaikan. Bagian ini merupakan catatan penting mengenai jalannya pelaksanaan program, mulai dari tahap awal pekerjaan, sampai dengan akhir pekerjaan. Administrasi pelaksanaan program secara umum terdiri dari administrasi teknik, keuangan dan pelaporan.Dalam pelaksanaan di lapangan konsultan akan menerapkan prinsip-prinsip administrasi sebagai berikut :a. Menggunakan format-format standar yang sudah ada dan sudah biasa dipakai Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Bidang Bina Marga, Kabupaten yang merupakan salah satu perangkat Pemerintah Provinsi Sumatra Barat.b. Menggunakan format sederhana tetapi informatif (semua informasi penting yang dibutuhkan dapat tercatat), sehingga mudah dipahami oleh para pelaksana di lapangan maupun oleh penerima laporan.

URAIAN KEGIATAN KONSULTAN PERENCANASeluruh Team Perencanaan yang terdiri Profesional Staff (Team Leader, Highway Engineer/ Traffic Engineer, Hidrologist Engineer dan Geodetic Engineer), Teknisi (Surveyor dan Teknisi) serta Tenaga Penunjang (Tenaga Administrasi,Drafter dan Operator Komputer) telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :

1. TEAM LEADERKegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini yaitu :a. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga bisa menghasilkan pekerjaan seperti yang telah diuraikan/ ditentukan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dengan efektif, dan pekerjaan perencanaan dapat diselesaikan tepat waktu.b. Bekerja sama dengan Tenaga Ahli dan staf teknik lainnya yang membantu melaksanakan pekerjaan perencanaan ini, sehingga hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan pengguna jasa.c. Mengasistensikan semua hasil pekerjaan secara bertahap dan teratur kepada pengguna jasa (asisten dan atau dosen pengampu) agar hasil akhir pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja ini.d. Membuat laporan-laporan sesuai KAK ini dan diserahkan tepat pada waktunya.

2. HIGHWAY ENGINEERTugas-tugasnya meliputi hal-hal berikut ini:a. Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pengumpulan data darl jenis pekerjaan yang ditanganinya, antara lain survey penentuan lokasl penyelidikan geoteknik yang paling tepat, bangunan pelengkap serta pemilihan trase jalan.b. Memeriksa dan menganalisa data lapangan serta membuat perhitungan perencanaan geometrik jalan, perencanaan perkerasan, perencanaan struktur/ konstruksl bangunan permanen penanggulangan longsoran dan gambar-gambar yang diperlukan sesuai ketentuan.c. Menjamin bahwa perencanaan jalan dan struktur permanent penanggulangan longsoran yang dihasilkan adalah pilihan yang terbaik, ekonomis dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.d. Membuat laporan hasil pekerjaannya secara detail dan lengkap...e. Bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang ditanganinya kepada Pemimpin Tim/Team Leader.

3. HYDROLOGIST ENGINEERTugas utama antara lain :a. Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pelaksanaan jenis pekerjaan yang ditanganinya.b. Mengadakan penelitian di lapangan mengenal data curah hujan yang diperlukan sehingga menghasilkan data yang diperlukan untuk merencanakan dimensidimensi drainase dan bangunan pelengkap serta muka air banjir pada badan jalan dan bangunan pelengkap jalan.c. Menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan hidrologi yang dihasilkan adalahbenar akurat, siap digunakan, dan dapat memberikan masukan yang rinci mengenai curah hujan dan pola aliran air permukaan untuk tahap perencanaan teknis penanggulangan longsoran inid. Membuat laporan hasil pekerjaannya secara detail clan lengkap.e. Bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang ditanganinya kepada Pemimpin Tim Team Leader.

4. COST & QUANTITY ENGINEERTugas dan tanggung jawab cost & Quantity Engineer akan meliputi hal-hal sebagai berikut :a. Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang terlibat dalampelaksanaan jenis pekerjaan yang ditanganinya.b. Mengadakan pengumpulan informasi data harga dasar upah, bahan, danperalatan serta kontrak sejenis dari instansi-instansi yang terkait dengan pekerjaan konstruksinya.c. Membuat perhitungan kuantitas semua pekerjaan yang diperlukan untukmelaksanakan pekerjaan konstruksinya berdasarkan hasil perencanaan ini, dan dikelompokan sesuai mata pembayaran yang tercantum pada buku Spesifikasi yang digunakan.d. Membuat analisa harga satuan untuk setiap pekerjaan yang ada, sesuai dengan data yang diperoleh dengan rrenggunakan perangkat/pedoman sebagaimana tercantum pada KAK ini.e. Menjamin bahwa data, hasil perhitungan kuantitas, analisa harga satuan yang dihasilkan/dibuat, adalah benar dan akurat sesuai dengan perencanaan teknis yang ada.f. Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai dengan kuantitas dan analisa harga satuan yang telah dibuat.g. Membuat laporan hasil pekerjaannya secara detail dan lengkap.h. Bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang ditanganinya kepada Pemimpin Tim/Team Leader.

5. OPERATOR KOMPUTER DAN DRAFTERTugas dan tanggung jawab operator komputer akan meliputi hal-hal sebagai berikut :a. Membantu team leader dalam membuat laporan-laporan dan membantu memasukan data-data kedalam komputer dengan menggunakan program yang telah dibuat.b. Bertanggung jawab atas DED hasil perancanaan seluruhnya.c. Bertanggung jawab atas kebenaran, ketelitian pemasukan data sesuai dengan yang telah ditetapkan.

6. TENAGA ADMINISTRASIMelakukan kegiatan keadministrasian, juga membantu tugas engineer.DAFTAR PERSONIL TEAM KONSULTANPT. INDONESIAN ROAD CONSULTINGYANG DIPERSIAPKAN UNTUK MENANGANIPekerjaan Perencanaan Teknis Jalan Padang-Sicincin , Lokasi Kec. Nsepuluh Koto, Kab. Tanah Datar, Tahun Anggaran 2014

No.NamaPosisi

1.Eldy Wildan AzkharyTeam Leader

2.Muhammad Hafidz AzhariHighway/Traffic Engineer

3.Rahmat GunadinHidrologist and Geodetic Engineer

5.Muhammad Dany TaufiqCost and Doc. Spec. Engineer

5.Eldy Wildan AzkharyOperator Komputer dan Drafter

RENCANA KERJA1.4.1 Gambaran UmumUntuk tujuan mendukung tercapainya keberhasilan didalam melaksanakanPekerjaan DED Jalan Padang - Sicincin Pada Dinas Pekerjaan Umum, dan Perumahan, Bidang Bina Marga, Kabupaten Tanah Datar, Propinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2014 diperlukan adanya suatu Rencana Kerja yang tersusun secara konsepsional, dan efektif serta efisien sedemikian rupa sehingga setiap aktivitas kerja terencana dengan baik dalam rangka mencapai sasaran hasil kerja yang tepat khususnya tepat waktu penyelesaiannya.Penyusunan Rencana kerja yang akan dilaksanakan oleh konsultan sudah tentu harus sesuai dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term of References (TOR), yang diterbitkan oleh Pemimpin Kegiatan.Dalam penyusunan Rencana kerja ini, Konsultan antara lain dan tidak terbatas berdasarkan pada :1. Ruang lingkup pekerjaan perencanaan2. Volume pekerjaan3. Batas waktu penyelesaian4. Keahlian serta jumlah personil yang dibutuhkan5. Peralatan yang akan digunakan6. Garis kebijaksanaan/arahan dari Pemberi Tugas7. Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya1.4.2 Rencana Kerja Konsultan (Time Schedule)Dalam perencanaan geometri jalan ini digunakan kategori Jalan Sedang, dengan ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan dalam standard perencanaan geometri jalan sebagai berikut :1. Lalu lintas harian rata-rata (LHR) dalam smp: < 50.0002. Tipe atau Kelas jalan: Jalan Arteri, Kelas IIA3. Kecepatan Rencana: 70 km/jam4. Lebar daerah perkuasaan minimum jalan: 7 m5. Lebar perkerasan : 2 x 3,5 = 7 m6. Jenis kontruksi perkerasan yang terbaik dalam arti tingginya tingkatan pelayanan terhadap lalu lintas.7. Lebar bahu: 1,5 m8. Lereng melintang perkerasan: 2 %9. Miring tikungan maksimum: 10 %10. Jari-jari lengkung minimum: 110 m11. Landai Maksimum: 6 % (datar), 10 % (bukit)

1.Flow Cart Perencanaan Geometri Jalan

Kriteria PerencanaanKlasifikasi Lalu lintas :~ Kendaraan rencana~ Komposisi lalu-lintas~ Kecepatan rencanaKarakteristik Geometrik :~ Tipe jalan~ Bagian jalan~ Tipe alinyemen~ Daerah penguasaan jalanPenyiapan Planimetri:~ Jenis Pengukuran~ Urutan PengukuranPerhitungan Data Ukur :~ Penetapan posisi titik ukur~ Perhitungan azimuth~ Perhitungan poligonPenggambaran :~ Peta ikhtisar~ Peta planimetri~ Penampang memanjang~ Penampang horizontal~ Identifikasi titik tetapAlinyemen Horizontal :~ Bagian lurus~ Tikungan# Jari-jari minimum# Bentuk lengkung peralihan# Superelevasi# Pelebaran ditikungan~ Jarak pandang henti~ Jarak pandang menyiapAlinyemen Vertikal :~ Kelandaian~ Lengkung vertikalSTARTKoordinasi AlinyemenKlasifikasi Jalan

Gambar 1.1 Flow Chart Perencanaan Geometri Jalan

2.Flow Chart Perencanaan Perkerasan Jalan Baru

START

Tentukan ITPselama umur rencanaBeban lalu lintasLER pada lajur rencanaJenis lapisan pekerasanKoefisien kekuatan relatifKekuatan Tanah DasarData Dukumg Tanah Dasar( DDT )Fakor Regional ( FR )Intensitas curah hujanKelandaian jalan% Kendaraan beratPertimbanganInput parameterperencanaanKonstruksi bertahapIndeks permukaanAwal IP0Akhir IPtTentukan ITP 1+2untuk tahap Idan tahap IITentukan ITP1tahap ITentukan tebal lapisan perkerasanFINISH Gambar 1.2 Flow Chart Perencanaan Jalan Baru

3. Ketentuan upah dasar dilokasiAnalisa harga dasar satuan upahInformasi umumDaftar harga peralatanAnalisis biaya sewa peralatan per jamDaftar harga dan jarak rata-rata dari quarry/kotaAnalisis produksi bahanAnalisa harga dasar satuan bahanDaftar harga dasar satuan upah, bahan, peralatanDaftar kwantitas per satuan pekerjaanAnalisis harga satuan pekerjaanPenyusunan rencana anggaran biayaPerkiraan biaya proyekFlow Chart Tahapan untuk Menghitung Perkiraan Biaya Proyek

Gambar 1.3 Flow Chart Tahapan Mengitung Perkiraan Biaya Proyek21

4. Time Schedule