jalan jalan nusantara vol. i edisi 5

8
KENALI DAN CINTAI NEGERIMU Harga : Rp. 2.000 Edisi 05 25 Maret - 10 April 2011 BEGITU memasuki area Pan Pacic Nirwana Bali Resort suasana sedikit berbeda. Ham- paran sawah di sepanjang jalan aspal menuju Hotel Bintang Lima ini begitu tertata rapi. DALAM hal mengimplemen- tasikan konsep Tri Hita Karana, hotel yang ter- letak di daerah Tuban, Kuta ini selalu berusaha menjaga kehar- monisan. SEBAGAI daerah tujuan pariwisata yang tersohor di mancanegara, Bali menyajikan berbagai aneka ragam makanan. JIKA anda sedang berlibur di Bali, ada baiknya anda mampir ke The Vira Bali Hotel. Perjalanan dari Bandara Ngurah Rai ke hotel ini sedikitnya membutuhkan waktu 10 menit. DESTINASI AKOMODASI KULINER PESONA KULTUR Halaman 2 Halaman 4 Halaman 5 Halaman 8 BERMULA dari batu, Satarudin menemukan obyek lukisan. Obyek lukisan itu sangat mengerikan, seakan sebuah wilayah kehidupan lain yang Ɵdak seperƟ pemandangan biasa. KENA A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A AL L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L LI I I I I I I I I I I I I I I I I I I D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D DA A A A AN CINT AI NEGERIMU T T 10 April 201 1 ini sedikitnya membutuhkan waktu 10 menit. Halaman 6

Upload: bali-travel-newspaper

Post on 09-Mar-2016

247 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Jalan Jalan Nusantara Vol. I Edisi 5 Official Newspapers Yayasan Tri Hita Karana

TRANSCRIPT

Page 1: Jalan Jalan Nusantara Vol. I Edisi 5

KENALI DAN CINTAI NEGERIMUHarga : Rp. 2.000 Edisi 05 25 Maret - 10 April 2011

BEGITU memasuki area Pan Pacific Nirwana Bali Resort suasana sedikit berbeda. Ham-paran sawah di sepanjang jalan aspal menuju Hotel Bintang Lima ini begitu tertata rapi.

DALAM hal mengimplemen-tasikan konsep Tri Hita Karana, hotel yang ter-letak di daerah Tuban, Kuta ini selalu berusaha menjaga kehar-monisan.

SEBAGAI daerah tujuan pariwisata yang tersohor di mancanegara, Bali menyajikan berbagai aneka ragam makanan.

JIKA anda sedang berlibur di Bali, ada baiknya anda mampir ke The Vira Bali Hotel. Perjalanan dari Bandara Ngurah Rai ke hotel ini sedikitnya membutuhkan waktu 10 menit.

DESTINASI

AKOMODASI

KULINER

PESONA

KULTUR

Halaman 2

Halaman 4

Halaman 5

Halaman 8

BERMULA dari batu, Satarudin menemukan obyek lukisan. Obyek lukisan itu sangat mengerikan, seakan sebuah wilayah kehidupan lain yang dak seper pemandangan biasa.

KENAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAALLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLIIIIIIIIIIIIIIIIIII DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDAAAAAN CINTAI NEGERIMUTT10 April 2011

ini sedikitnya membutuhkan waktu 10 menit.

Halaman 6

Page 2: Jalan Jalan Nusantara Vol. I Edisi 5

EDISI 0525 Maret - 10 April 2011 2

Pemimpin Umum : Nyoman Sutiawan, Pemimpin Redaksi : Dewa Suta Sastradhinata Anggota Redaksi : N. Sutiawan, Sanata Dewa, Sauri Paradayana (Bali), Riyanto Rabbah (NTB), Bambang Hermawan (Jakarta), Titah Pratyaksa (Yogyakarta), Fotografer : Boy Sastra Putra Marketing : Puspita Dewi, Sirkulasi : Mardiana, Penerbit : CV. Prana Bali Grafika Alamat Redaksi : Jl. Gunung Sari V / 88 Denpasar – Bali, Telp. 0361 482852, NTB : Jl. Abdul Kadir Munsi, Gg. Dahlia No. 14 Mataram, Website : http://www.www-balitravelnews.com, E-mail : [email protected]

DESTINASI

Setelah mengunjungi sejumlah objek wisata di Lombok Timur dan Lombok

Tengah, kini giliran tim Jalan-Jalan Nusan-tar mengunjungi Lombok Barat. Tempat

wisata apa saja yang ada di Lombok Barat ini? Benarkan Lombok Barat merupakan

tempat yang strategis bagi para pelan-cong?

KABUPATEN Lombok Barat mempunyai luas wilayah 1.672,15 km2. Secara geografis, Lombok Barat berada dalam posisi strategis diantara segi ga emas tujuan wisata, yakni Bali, Pulau Komodo dan Tanah Toraja. Dae-rah ini masih kental dengan kultur agraris, namun masyarakatnya memiliki pemahaman terhadap sektor pariwisata yang cukup nggi.

Ada Senggigi yang kesohor yang menyu-guhkan keindahan alam laut. Pantai dengan pasir pu h ini menjadi incaran wisatawan dari berbagai negara. Senggigi menawarkan kein-dahan alam yang ada taranya ke ka matahari muncul dan tenggelam. Dari atas ke nggian bukit, pemandangan laut yang maha indah pun bisa dinikma sebagai suguhan yang menawarkan karya seni yang bernilai nggi.

Tiga Gili merupakan primadona pariwisa-ta Lombok Barat, terdiri dari gili Trawangan, gili Meno dan gili Air. Selain menyuguhkan alam pantai yang sangat indah dengan airnya yang jernih dan taman lautnya yang menawan,

ga gili jauh dari kebisingan karena alat trans-portasi yang bisa melayani penumpang di kawasan itu hanya cidomo. Untuk mencapai

ga gili itu ditempuh perjalanan dari Mataram menuju pelabuhan Bangsal di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Tanjung. Di Pelabuhan Bangsal, wisatawan dilayani alat transportasi berupa perahu, baik yang menuju salah satu gili, maupun yang bisa dicarter keliling ga gili.

Ada juga Gili Gede di Kecamatan Sekotong dak hanya memiliki panorama alam pantai,

melainkan dilengkapi pula dengan pulau-pulau kecil dengan andalan khusus surfing. Hal ini didukung potensi gelombang yang cukup mendukung, khususnya di Bangko-Bangko yang dimina kalangan wisatawan. Pun Gili Nanggu di Lombok Barat yang termasuk dalam kawasan wisata gili Gede. Pantai pasir pu h ini memiliki panjang sekitar 1 km dengan luas daratan mencapai 17,5 hektar. Suasana alam-nya yang asri dengan keindahan sunset dan

sunrise mampu menarik minat wisatawan. Untuk mencapai gili tersebut ditempuh le-wat perjalanan dari Pelabuhan Lembar ke Sekotong sekitar 15 km. Dari Sekotong Barat, wisatawan menggunakan boat dengan daya angkut maksimal 6 orang.

Gili NangguSuasana Gili Nanggu yang masih asri

memancing minat wisatawan untuk datang, terutama wisatawan yang sudah berulang kali datang ke Lombok. Namun sebagian be-sar wisatawan masih melakukan perjalanan dalam kaitan dengan observasi. Hanya seba-gian kecil yang menginap pada bungalow yang ada di sana. Pada musim-musim kunjungan wisatawan, bungalow itu penuh dengan wis-man. Mereka memilih menikma kesunyian, jauh dari hiruk pikuk pariwisata.

Bangko-bangko di Kecamatan Sekotong Barat dikenal wisman sejak tahun 1992, na-mun mulai dikembangkan sejak tahun 2002. Pemkab Lobar merasa terlambat melihat pros-fek Bangko-Bangko. Justru orang asing lebih dahulu mengetahuinya, terutama wisatawan yang berasal dari Hawaii, yang mempromosi-

kannya dari mulut ke mulut.Keunggulan yang nampak mengagumkan

adalah ombaknya yang sangat cocok untuk surfing. Kalau secara umum ombak mengarah ke kanan, maka di Bangko-Bangko nampak unik karena gulungan ombak ke arah kiri. Keadaan inilah yang membuat Bangko-Bangko diburu wisatawan yang gemar berselancar.

Taman Narmada merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Karangasem Lombok. Taman ini dikenal sebagai taman raja, dileng-kapi dengan kolam permandian. Di taman ini pula terdapat mata air padmawangi yang cuk-up jernih. Karena itu, air ini disebut sebagai air awet muda, yang acap kali menjadi oleh-oleh wisatawan yang berkunjung ke sana. Sedan-gkan Suranadi yang terletak 15 km dari Kota Mataram memiliki kekhasan tersendiri. Suhu udaranya yang dingin sangat tepat dengan kawasan yang memiliki 5 sumber mata air ini. Mata air tersebut dipercaya sebagai sumber air suci yang acap kali digunakan untuk keper-luan persembahyangan. Tiap tengah malam, ada tradisi berendam sambil bersembahyang yang diyakini bisa menyembuhkan penyakit reuma k dan asma. JJN-ABI

Pan Pacific Nirwana Bali Resort

BEGITU memasuki area Pan Pacific Nir-wana Bali Resort suasana sedikit berbeda. Hamparan sawah di sepanjang jalan aspal menuju Hotel Bintang Lima ini begitu tertata rapi. Perpaduan lapangan golf dengan tana-man padi dan pohon kelapa begitu terasa indah dan mempesona. Pada Selasa, 15 Maret 2011 Tim Jalan-Jalan Nusantara (JJN) dan Bali Travel Newspaper melihat langsung padi yang sedang menguning di sepanjang jalan menuju resort ini. Rombongan kami diterima langsung Marke ng Communica-

on Manager Pan Pacific Nirwana Bali Resort Made Edy Hermaputra.

Menurut Made Edy Hermaputra, luas keseluruhan resort terpadu pertama di Bali ini yakni 103 hektar. Sebelumnya resort terpadu ini bernama Nirwana Bali Resort. Namun resort ini, telah resmi menggan nama menjadi Pan Pacific Nirwana Bali Resort per 1 April 2010. Resor yang dimiliki PT Bali Nirwana Resort (BNR) ini merupakan hotel yang mengedepankan konsep Tri Hita Karana.

Hotel bintang lima dengan 278 ka-mar ini kini berada di bawah operator Pan Pacific. Selama beroperasi 12 tahun, hotel yang memiliki lapangan golf 18-hole par 72 rancangan pegolf legendaris Greg

Norman (Nirwana Bali Golf Club) ini telah memenangkan banyak penghargaan, antara lain Best Course in Asia dan Best Course in Indonesia. Majalah World Travel Awards menyebutnya sebagai Asia’s Leading Golf Resort. Perpaduan lapangan golf dengan pertanian dan keindahan alami menjadi keunikan tersendiri bagi resort ini.

Hotel yang terletak berdekatan dengan objek wisata Tanah Lot ini memiliki banyak kelebihan. Konsep THK dipilih dalam pen-gaturan sistem air. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air tanah, resort ini memanfaatkan air limbah hotel serta air sungai. Dalam perkembangan terakhir ini, tanah pertanian juga tetap dipertahankan melalui pemanfaatan lahan 15 hektar atau sekitar 20 persen dari luas lahan 103 hek-tar tetap digunakan sebagai persawahan. Dari total proper seluas 103 Ha, sekitar 70 persen dari luas lahan BNR merupakan ruang terbuka hijau.

Dikatakan, sampai saat ini sawah yang berada di lingkungan Pan Pacific Nirwana Bali Resort, yang berlokasi di Desa Beraban, Tanah Lot Tabanan ini dikerjakan oleh ma-syarakat setempat. Hasil padinya mereka ambil sendiri. Apakah hasil panennya nan

akan dijual atau dikonsumsi sendiri, terserah masyarakat setempat. Hubungan antara ma-syarakat dan hotel ini sampai saat sekarang masih terjaga dengan bagus. Bahkan pura-pura subak di areal hotel dilestarikan juga oleh pihak hotel dan masyarakat setempat.

Selain menerapkan konsep THK dalam pengelolaannya, diterapkan pula program com-munity development melalui pembentukan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) BNR. Lembaga ini bertujuan memfasilitasi UKM unggulan di sekitar Desa Beraban dan Tabanan. Selain itu mayoritas karyawan merupakan orang lokal. Tenaga lokal mencapai 80 persen atau sekitar 800 orang dari 1000 karyawan yang bekerja,’’ kata Made Edy Hermaputra.

Nirwana Bali Resort merupakan salah satu anak perusahaan di bawah unit usaha Hotel & Resort PT Bakrieland Development Tbk. Lokasinya yang strategis membuat hotel ini sangat dimina turis asing. Disebutkan dipilihnya Pan Pacific untuk menjadi op-erator karena per mbangan reputasi yang dimilikinya. Disamping memberikan layanan terbaik yang bersifat personal, Pan Pacific juga dikenal dengan keramahannya dan per-ha annya yang besar pada segala sesuatu hingga kepada hal - hal de l. JJN-STA

ugauga

Lombok Barat Segi Tiga Emas Tujuan Wisata

Page 3: Jalan Jalan Nusantara Vol. I Edisi 5

EDISI 0525 Maret - 10 April 2011 3Varia wisata

BEGITU memasuki halaman kampus Sekolah Perhotelan Bali (SPB) dan Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI) yang beral-amat di Jln. Tari Kecak, Gatot Subroto Timur, suasana terasa agak berbeda. Tidak saja suasana nyaman yang dirasakan, kampus ini berdiri seper tampilan hotel bertaraf internasi-onal. Ruang laboratorium dan kelas, serta toilet yang bersih begitu nyata terlihat.

Suasana belajar yang represen-ta ve dan penuh kekeluargaan san-gat terasa. Suasana hotel dan sua-sana akademis begitu menyatu menjadi tatanan yang harmonis. Kampus ilmiah di bidang pariwisata ini memang tampil beda dari kam-pus sejenisnya. Ah…. Atmosfir hotel berbintang begitu terasa. Kampus ini memang disukai siswa dan maha-siswa. Kampus yang mengutamakan pelayanan di atas segala-galanya bukan hanya omong kosong. Buk-

nya, se ap tamu yang berkunjung di kampus ini tentu duberi sevis dan dilayani bak tamu pen ng. Sungguh sangat memuaskan.

Siswa dan mahasiswa ini me-mang sejak dini sengaja ditanamkan konsep pelayanan yang benar dan bertaraf internasional sebelum ter-jun ke dunia pariwisata. Sejak meng-enyam pendidikan di SPB dan STPBI ini mereka diajarkan bagaimana cara melayani dan menservis tamu agar merasa puas selama menginap dan

berada di Bali.Visi kampus ini yakni ‘’Center

Of Excellence’’ terwujudnya sum-ber daya manusia pariwisata yang bermartabat, professional, inova f, berjiwa wira usaha dan berwawasan global. Proses pembelajaran di kam-pus ini yakni 30% pengetahuan dan 70% keterampilan. Fasilitas pembela-jaran yang dimiliki kampus ini adalah

ruang kuliah, ruang administrasi, bar praktek, restoran praktek, dapur prak-tek, lab laundry, perpustakaan, lab recep on, laboratorium bahasa dll.

Menurut Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI), I Made Sudjana, SE, MM,CHT, CHA pi-haknya telah merencanakan kampus SPB dan STPBI sebagai kampus Clean & Green. Di di masa-masa yang akan datang bisa mendapatkan THK Award.

Karena itu, kampus yang terletak bersebelahan dengan STIKES Bali ini mempertahankan pohon-pohon tua yang sudah tumbuh sejak lama.

Sedikitnya, ada lima pohon pule yang tumbuh besar di lingkungan kampus. Sekarang nggal menanam tanaman yang bermanfaat bagi ma-syarakat kampus dan masyarakat sekitarnya. Misalnya menanam tana-

man obat. Kali kecil yang mengalir membelah kampus SPB dan STPBI saat ini sedang ditaburi lele jumbo.

Kampus ini dak saja sebagai tempat dan proses belajar mengajar saja. Akan tetapi kampus ini memang enak dan indah dipakai sebagai tem-pat des nasi pariwisata. Di mana tamu-tamu asing yang berkunjung ke Bali bisa melihat langsung kampus ini sebagai objek wisata. JJN-STA

TEKAD pemerintah dan ma-syarakat Badung memiliki pusat pemerintahan (puspem) yang rep-resenta f dan mengintegrasikan seluruh instansi yang ada kini sudah terwujud. Bahkan Bupa Badung AA Gde Agung saat diwawancarai

m Redaksi Jalan-Jalan Nusantara (JJN) dan Bali Travel Newspaper, Jumat, 19 Maret 2011 lalu men-gatakan bahwa konsep pembangu-nan puspem Badung berlandaskan filosofi Tri Hita Karana. Di dalamnya mengandung peneger anmelestari-kan cita-cita luhur dalam konteks menyempurnakan tata nilai ke-hidupan masyarakat berdasarkan nilai budaya daerah dengan konsep lingkungan hijau.

Pada kesempatan itu Bupa menyampaikan secara singkat ten-tang pelaksanaan pembangunan

Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung yang terintegrasi dalam satu kawasan. Bupa mengatakan, wacana tentang pembangunan Pus-pem Badung dilatarbelakangi oleh pemisahan wilayah Denpasar dari Kabupaten Badung berdasarkan UU no 1 tahun 1992 tentang pemben-tukan Kota Madya Daerah Tingkat II Denpasar. Dengan pemekaran ini muncul wacana dan pemikiran untuk membangun Pusat Pemer-intahan Kabupaten Badung yang berada di dalam wilayah Kabupaten Badung itu sendiri.

Ditambahkan, saat itu telah sempat dibangun perkantoran Pemkab Badung di Lumintang, ma-sih dalam wilayah Kota Denpasar. Namun pada tanggal 21 Oktober 1999 terjadi amuk massa yang melakukan penjarahan, pemba-

karan, dan pembumihangusan terhadap gedung kantor Pemkab Badung yang berada di Lumintang. Akibat kejadian itu hampir semua dokumen-dokumen aset maupun asetnya habis terbakar, sehingga kami harus bekerja keras menata kembali administrasi aset dimaksud, yang harus dipertanggungjawabkan dalam audit yang dilaksanakan oleh BPK RI . Amuk massa tersebut men-jadi catatan kelam bagi Kabupaten Badung, dan sejak saat itu Pemer-intah Badung dak lagi memiliki perkantoran, termasuk gedung DPRD, sehingga harus berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya, termasuk melakukan sewa gedung kantor.

Pembangunan Puspem Badung didahului dengan pembebasan la-han seluas 46,6 Ha. Pembangunan Puspem tahap I dilaksanakan pada tahun 2007, yang terdiri atas kantor Bupa , gedung DPRD, tempat suci pura dan wan lan, dengan dana sebesar Rp 123.582.622.000 yang sepenuhnya bersumber dari PAD Badung. Selanjutnya pada tahun 2008 dilaksanakan pembangunan puspem tahap II untuk menam-pung 21 SKPD, termasuk u litas kawasan, dengan dana sebesar Rp. 346.268.000.000. Mengingat keterbatasan PAD, maka dengan persetujuan DPRD Badung, dipu-tuskan untuk melakukan pinjaman daerah pada PT BPD Bali sebesar Rp. 250 milyar, dan saat ini telah lunas. Pembangunan tahap II yakni

8 unit bangunan dilak-sanakan mulai tahun 2008 sampai dengan bulan Maret tahun 2010. Konsepsi pem-bangunan kawasan Puspem Badung ini j u g a s e p e n u h n y a merujuk dan mener-apkan filosofi kearifan lokal Tri Hita Karana, guna menciptakan vi-brasi kesejukan dan harmoni di dalamnya.

Kabupaten Ba-dung telah mewujud-kankan impiannya me-miliki iden tas sebagai simbolisasi ciri khas yang mengandung diferen-siasi dan mewakili citra Badung bagi generasi mendatang. Iden tas dari sejarah panjang Kabupaten Badung yang terwakili dengan nama Mangu-pura, wujud dari visi , misi, tujuan, strategi atau program yang diletak-kan sosok pimpinan masa depan AA Gde Agung-Sudikerta melalui pola pembangunan bersifat heterogen yakni membangun masyarakat se-cara adil dan merata. Kini satu tahun nama mangupura telah digunakan dalam semua urusan pemerintah dan kemasyarakatan, menandai telah terciptanya komitmen keber-samaan membangun Badung bagi kesejahteraan masyarakat.

Pada kesempatan itu, Bupa Badung AA Gde Agung juga me-maparkan konsep pembangunan Badung yang kesemuanya tersebut

telah berdasarkan nilai-nilai luhur tradisi Bali. Dalam konsep pem-bangunan juga menggunanakan konsep tri angga. Di mana bangunan tersebut ada kepala, badan dan kaki. ‘’Tidak seper daerah lain. Konsep pembangunannya dak berdasar-kan tri angga. Hanya ada kepala dan badan saja. Lalun kakinya di mana, ‘’ kata Bupa Badung.

Begitu juga dalam hubungan antara pejabat dan jajaran pegawai di pemerintahan Badung juga ber-dasarkan aturan dan nilai-nilai tradisi leluhur Bali. Misalnya, seorang bupa duduk harus menghadap ke Barat. Para tamu dan bupa dak boleh duduk membelakangi Pura Lingga Bhuana yang ada di utara Puspem Badung. Bukan membangkitkan feodalisme. Tata aturan ini mes dihorma semua pihak. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi,’’ kata AA Gde Agung. JJN-STA

Suasana Sejuk dan HarmonisDi Pusat Pemerintahan Badung

SPB dan STPBI Menuju Kampus ’Clean and Green’

AA. Gde Agung

I Made Sudjana

Page 4: Jalan Jalan Nusantara Vol. I Edisi 5

EDISI 0525 Maret - 10 April 2011 4AKOMODASI

DALAM hal mengimplementa-sikan konsep Tri Hita Karana, hotel yang terletak di daerah Tuban, Kuta ini selalu berusaha menjaga ke-harmonisan. Prinsipnya berusaha menjaga, menjalin dan memeli-hara hubungan antarkaryawan, lingkungan, dan Tuhan. Demikian dikatakan General Manager Bali Dynasty Resort, Robert Kelsall pada saat menerima wartawan Bali Travel Newspapers dan Jalan Jalan Nusan-tara (17/3).

“Hotel ini selalu mengedepank-an nilai-nila local, karena hal tersebut membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang menginap di hotel kami,’’ ucap Ro bert. Penilaian Tri Hita Karana yang dilaksanakan tahun 2010 kemarin, telah mengantarkan Bali Dynasty mendapatkan emas pertamanya. Implementasi Tri Hita Karana berusaha

dikembangkan dan di ngkat-kan, baik dari para karyawan, sampai ke level ngkat manager. Sehingga selalu ada interaksi, dan se ap ma-sukan yang bermanfaat akan diter-

uskan dan pas diimplementasikan di lingkungan kerja masing-masing.

Salah satu cara untuk tetap menjaga dan mengembangkan konsep THK, Bali Dynasty mem-bagi dua m kerja, di mana m A terdiri dari jajaran manaje-men, dan team B terdiri dari staff hotel. Kedua m terse-but saling berkoordinasi satu dengan yang lainnya secara berkesimnambungan. Sehing-ga mendapatkan hasil yang posi f dan bermanfaat bagi kedua m ini.

“Kami selalu mengem-bangkan dan mengapre-sasi ide-ide yang muncul dari masing-masing staff dan kami selalu berusaha mengimplementasikan secepat mungkin”, tam-bah Putu Hartana, Human Resources Manager Bali Dynasty Resort.

Salah satu inovasi itu, kata Putu adalah terlaksananya pambangunan infrastruktur pada desa Ban, Karangasem yang dimulai sejak tahun 2000. Pembinaan di bidang pendidikan dan penataan

GENERAL Manager dari Bali Dynasty Re-sort yang bernama lengkap Robert Kelsall ini selalu mengutamakan hal-hal yang bisa merubah Bali, khususnya dalam bidang ling-kungan. Oleh sebab itu konsep dari Tri Hita Karana dak pernah dilirik sebelah mata, karena lingkungan orang Bali yang terdiri dari hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan lingkungan dan manusia sangat pent-ing, walaupun pada era kekinian.

Robert, panggilan akrab Robert Kelsall mengatakan bahwa Tri Hita Karana sudah menjadi bagian dan landasan untuk melakukan ak fitas di hotelnya. Ditambahkannya bahwa efek lingkungan saat ini menjadi topik yang hangat dibicarakan di kalangan pariwisata. Hal

ini banyak diharapkan staff di Bali Dyanasty Resort harus bisa memberikan penjelasan terhadap masalah sampah ini Oleh karena itu, kenalilah sampah dan tangani secara langsung. Ar nya, jenis sampah harus diketahui oleh staf hotel, sekaligus mereka pula harus bisa menangani masalah sampah itu.

Untuk menciptakan suasana bersih dan hijau Robert mengatakan, pihaknya juga memberikan pela han khusus mengenai pen-anganan dan mengurangi sampah, khususnya sampah plas k yang ada. “Dengan diadakan-nya pela han ini, kami harapkan karyawan kami menyebarluaskan informasi, minimal kepada keluarganya sehingga masalah sam-pah dan cara menguranginya bisa diketahui

semua orang,’’ ucap Robert.Robert menambahkan misi pen ng

yang mes dilakukan oleh se ap karyawan Bali Dynasty Resort adalah menyebarkan informasi tentang pen ngnya memilah dan mengurangi, serta gaimana mengelola sampah. Selebihnya untuk mengiku Tri Hita Karana Awards tahun 2011 Robert mempu-nyai tujuan untuk meningkatkan peran serta semua lapisan staffnya untuk berperan ak f dalam THK Awards 2011. “Dari Bali Dynasty lah nan nya akan menjadi awal dari penye-baran informasi mengenai berbagai hal untuk pengelolaan sampah, dari kamilah harus memulainya”, pungkas Robert mengakhiri pembicaraan. Krisna

Robert KelsallKenali dan Tangani Sampah

Karana berusaha

dik b k d di k t

menjakonsebagi dA termen,staffbut denbergaposked

basaddms

itu, kata P

lingkungan desa Ban ini berk-erjasama dengan Bali Prop-erty Project. Pembangunan infrastruktur yang sudah ada yaitu perbaikan sekolah dan akses jalan masuk ke desa Ban. Sehingga masyarakat di sana benar-benar merasakan kehadi-ran dan bantuan dari saudara-saudaranya.

Dikatakan, bantuan ini su-dah mencerminkan penerapan Tri Hita Karana untuk aspek

pawongan. Lebih lanjut, salah satu bentuk kepedulian lainnya terhadap lingkungan sosial sekitarnya adalah dengan memberikan dukungan terhadap Banjar Adat di lingkungan wilayah Kuta. Misalnya, dengan mengorganisir beberapa peda-gang asongan sehingga ter b dan membuat kesan nyaman terhadap wisatawan.

“Kami juga terus menjaga hubungan yang baik antar lingkun-gan sosial, dan terhadap karyawan internal hotel. Di sini kami dak pernah menomorduakan hubungan harmonis diantara karyawan”, ucap pak Hartana.

Robert menambahkan, pi-haknya selalu menekankan kepada se ap karyawannya agar mereka harus bisa lebih baik dan memper-tahankan apa yang telah dicapai, dan yang kurang agar diperbaiki.

Pada aspek palemahan, Robert selalu berusaha untuk menambah wa-wasan dan pengetahuannya. Dan hal ini ditularkan kepada se ap karyawan-nya. Salah satunya dengan cara untuk mengatasi limbah air. Pihak hotel juga sangat peduli dalam hal mengurangi energi dan sampah plas k yang mera-

jarela di pulau Bali ini. Dan yang paling pen ng adalah menginformasikan, minimal terhadap keluarganya se-hingga bisa menyebar ke semua pihak dan dapat mewujudkan Bali Clean and Green seper apa yang didengungkan selama ini.

“Langkah nyatanya adalah kita saling menyebarkan informasi terha-dap pengelolaan lingkungan berba-sis Tri Hita Karana, agar Bali menjadi pulau surga tujuan wisatawan yang terkenal”, ucap Robert. Hal lainnya yang berhubungan dengan palema-han adalah menambah beberapa pohon dan tanaman langka, aksi bersih-bersih pantai dan juga mem-bersihkan areal pura, baik dalam lingkungan hotel maupun di pura sekitar hotel.

Mengenai penanganan sam-pah, pihaknya selalu memberday-akan karyawannya dan melakukan secara swadaya, agar semua sampah yang terbuang sampai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Suwung. Sedetail itu dipikirkan oleh pihak hotel, maka tak salah apibila hotel ini bisa meraih emas dalam THK Awards 2010.

Di bidang parahyangan, Bali Dynasty Resort selalu ru n melak-sanakan Tirta Yatra dan Dharma Tula di lingkungan hotel yang digelar se ap odalan yang diupacarai ap sasih kapat. Dukungan dari pihak management dan juga hasil dana punia dari ap karyawan menjadi hal yang ru n dikumpulkan ap odalan.

“Kami selalu menyiapkan dana untuk banten dan sarana per-lengkapannya. Untuk hal ini kami selalu serius dan konsisten,’’ ucap pak Robert. Selain itu di Bali Dynasty

bert.ahkan misi pen ng oleh se ap karyawandalah menyebarkan en ngnya memilaha gaimana mengelolatuk mengiku Tri Hita 2011 Robert mempu-ngkatkan peran serta untuk berperan ak f

11. “Dari Bali Dynastyjadi awal dari penye-nai berbagai hal untuk

dari kamilah harus s Robert mengakhiri a

ap odalan yang diupacarai ap ih kapat. Dukungan dari pihak nagement dan juga hasil dana

nia dari ap karyawan menjadi halng ru n dikumpulkan ap odalan.

“Kami selalu menyiapkan dana tuk banten dan sarana per-gkapannya. Untuk hal ini kami alu serius dan konsisten,’’ ucapk Robert. Selain itu di Bali Dynasty

Resort ada sebuah awig-awig yang disusun oleh karyawan, sehingga ini merupakan hal yang unik dan jarang ada di Bali, di mana hotel menerap-kan sistem Banjar Adat. Begitu juga dengan pemangku pura, salah satu karyawan Bali Dynasty dipercaya untuk menjalankan tugas tersebut, sehingga semuanya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Terhadap kerukunan antar be-ragama juga sangat kental. Misal-nya, pihak manajemen menyiapkan mushola dan juga diberikan ruangan khusus terhadap pemeluk Nas-rani untuk melakukan doa bersama. Langkah nyata yang akan dilakukan kedepannya yakni mengimplemen-tasi Tri Hita Karana terutama di bidang Parahyangan yakni membuka perpustakaan Hindu. “Selama ini in-formasi tentang budaya Hindu masih jarang bisa diserap para wisatawan, padahal mereka sangat meng-inginkan informasi tentang budaya, dan yang kami lakukan selama ini ada penyebaran brosur dan leaflet,’’ kata Hartana.

Tidak salah anda ingin mengi-nap di Bali Dynasty Resort, karena konsep kehidupan masyarakat Bali sangat mengakar di se ap lapisan. Dan juga sebagai peraih emas Tri Hita Karana Bali Dynasty adalah mu ara di selatan Bali. Krisna

Putu Hartana

Page 5: Jalan Jalan Nusantara Vol. I Edisi 5

EDISI 0525 Maret - 10 April 2011 5KULINER

KALAU Anda berada di ka-wasan Nusa Dua, Bali pas sudah tahu hotel berbintang tumplek di sini. Ada Nusa Dua Beach Hotel, Wes n, Lagoon dulunya bernama Sheraton Hotel, Grand Hya , Melia Bali dulunya bernama Bali Sol Hotel, Puteri Bali, Ayodya Hotel dulunya bernama Hilton.

Ada lagi yang baru Novotel Apartement, Villa Kayu Manis, dan gedung Conven on Hall yang tahun lalu menyelenggarakan acara akbar dunia, UNFCCC yang diiku 192 negara, sudah mewakili seluruh dunia, Kali ini, saya sengaja memang mencicipi makanan khusus di Nusa Dua Beach Hotel. Buffet Lunch yang menarik, entah apa nama makanan dan masakan Thailand ini, tentu saya sulit menghafal.

Yang pas menu yang dihi-dangkan saya bersama m redaksi Tabloid Jalan-Jalan Nusantara (JJN) bersama Bali Travel Newspaper adalah ikan salmon bakar dan Tom

Yum Goong –Thai prawn soup. Kedua makanan ini terasa lembut di lidah. Tom Yum Goong –Thai prawn soup ini memang sangat is mewa untuk dinakma saat santap siang, Sensasi rasanya mampu membang-kitkan nafsu makan.

Hidangan pembuka ini memang sengaja kami pesan di restoran Nusa Dua Beach Hotel ini sebagai pe-mancing nafsu makan. Kata pelayan restoran di sana memang banyak tamu yang memesan hidangan ini. Katanya sih enak. Tapi awalnya saya tak percaya. Namun begitu men-cicipi kuahnya terasa asam, manis dan pedas. Tom Yum Goong –Thai prawn soup ala restoran Nusa Dua Beach Hotel ini terdiri dari ikan tuna, udang, cumi dan ditaburi miun atau mie yang sudah dicampur menjadi satu dengan bahan-bahan tadi.

Yang menarik dari santap siang itu adalah ikan salmon panggang. Dagingnya yang lembut memang terasa maknyus di lidah. Ini tentu

membawa kenikmatan tersendiri bagi tamu yang menginap di Nusa Dua Beach Hotel.

Selain itu, ada ikan slice dig-oreng dan kukus diatasnya ditaburi bawang bombay pis yang sudah digoreng, ikan tuna namanya, terasa gurih dan empuk dagingnya, rasanya bukan asin, bukan juga manis. Yang pas khas banget rasanya, ditambah kacang jogo dan kenari fresh yang dikupas belah dua. Saat masuk ke mulut, terasa sekali kenari asli.

Ada juga daging sapi yang setengah dikukus, plus saosnya yang agak kemerahan, rasanya ma-nis dan dak terlalu asin. Yang ini saya dak terlalu suka, karena ada kemerahan yang mungkin masaknya kurang welldone, alias sengaja dak matang-matang amat. Tapi teman saya bilang enak kok, maklum te-man saya memang suka dengan Western food

Ada lagi, kentang yang dikukus dan ditaburi Peterselly (sejenis daun

SEBAGAI daerah tu-juan pariwisata yang ter-sohor di mancanegara, Bali menyajikan berbagai aneka ragam makanan. Mulai dari makanan rumahan, wa-rung makan, sampai dengan makanan yang disajikan di restoran. Jika Anda kebetu-lan jalan-jalan di Kuta, ada baiknya mampir ke Restoran Hotel Dynasty Resort.

Hotel yang berlamat di Kar ka Plaza Kuta ini cukup mudah dikunjungi dan tem-patnya sangat setrategis. Jaraknya sekitar 1 kilometer dari Bandara Ngurah Rai Bali. Restoran dan hotel ini dirancang menggunakan konsep Tri Hita Karana. Hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan begitu tercipta dengan harmonis. Makanya jangan heran jika memasuki hotel tersebut pas disambut dengan ramah oleh staff hotel.

Manager Food & Beverage Bali Dy-nasty Resort Nyoman Suasta Hotel Hotel Bali Dinasty Resort mengaku sangat banyak tamu yang memuji keis mewaan hotel dan makanan di restoran ini. Di hotel ini disediakan

berbagai menu masakan yang disesuaikan dengan kebutuhan tamu. Mulai dari masakan Barat, Asia sampai China dan Rusia. Karena itu, tak pelak lagi hotel ini memiliki area restoran yang begitu luas. Khusus untuk di Restoran Golden Lotus menyajikan masakan Asia.

Selain fasilitas hotel-nya yang begitu lengkap, yang tak kalah menarik adalah menu sajian utama dari restoran Golden Lotus ini. Berbagai menu ditawar-kan restoran ini. Namun yang paling menarik dan sesuai dengan lidah Indo-

nesia yakni masakan Diced Beef Saigon Style dan Golden Lotus Peking Duck. Kedua jenis ma-sakan ini memiliki cita rasa yang khas di lidah.

Masakan Diced Beef Saigon Style misal-nya, selain sajian yang menarik dan mengun-dang selera makan, juga dari segi rasa. Daging sapi inport yang lembut begitu menyentuh lidah membuat kenangan dan sensasi tersend-iri bagi penikmatnya. Restoran Golden Lotus memang sangat terkenal di mata wisatawan Thailand, Jepang, dan China. Apalagi masakah

yang disajikan masih dalam keadaan panas. Wah… benar-benar nikmat dan mampu meng-gugah dan menambah selera makan.

Tapi bagi Nyoman Suasta, mengajak tamu-tamu makan di Restoran ini memiliki kepuasan tersendiri. Hampir sebagian besar menyatakan, makanan ini selain sajiannya yang higenis juga terasa enak. Itulah yang membuat hampir sebagian besar tamu yang pernah menginap di hotel Bali Dynasty Resort ingin kembali mencicipi masakan ini.

Selain Diced Beef Saigon Style ada juga masakah Golden Lotus Peking Duck yang -dak kalah sensasi rasanya jika anda mencoba menikma masakan yang satu ini. Walaupun bahanya lokal, namun jika diracik oleh juru masak yang berpengalaman rasakan akan menjadi beda dibanding dengan masakan yang lain sejenisnya. Rasanya yang lembut di lidah membuat sensasi rasa yang sulit untuk dilupakan. Kekhasan menu dan masakan di Restoran Golden Lotus memang patut dia-cungi jempol.

Tempo hari yang lalu, kebetulan Tim Redaksi Jalan-Jalan Nusantara (JJN) dan Bali Travel Newspaper diajak makan siang ber-sama General Manajer Bali Hotel Dynasty Resort Robert Kelsall di Restoran Golden Lotus ini. Tim kami bersama Robert Kelsall, Putu Hartana, Human Resources Manager Bali Dynasty Resort dan Manager Food & Bever-

age Nyoman Suasta menikma dua menu ini yakni Diced Beef Saigon Style dan Golden Lotus Peking Duck.

Bagi Nyoman Suasta meracik makanan seper ini daklah sulit. Dengang pengalaman di dunia masak memasak, lelaki yang berasal dari Mengwitani, Badung ini sangat inova f mengambangkan jenis makanan di restoran ini. Tidak saja berinovasi makanan saja, tetapi juga minuman.

‘’Jika dak krea f dan inova f dalam mengolah makan tentu dak akan menarik. Apalagi masakannya dari itu ke itu saja akan cepat membuat tamu menjadi bosan,’’ kata Suasta. Mengenai harga, menurutnya sangat rela ve. Namun yang pas harganya cukup terjangkau bagi wisatawan domes k dan mancanegara.

Selain menjual rasa makanan yang siap memanjakan lidah dan perut Anda, restoran ini juga menjual suasana lingkungan. Pepo-honan yang tumbuh di sekitar restoran me-nambah sejuk suasana makan anda bersama keluarga. Poho-pohon yang masih tumbuh rindang di sekitar hotel menunjukkan bahwa hotel ini berdiri atas konsep Trihita Karana. Karena itu, pada tahun 2011 ini Hotel Bali Dy-nasty Resort yang berada di Jln Kar ka Plaza ini bisa mendapatkan emas dalam kompetesi Tri Hita Karana. Kini hotel ini sudah mengan-tongi satu emas. JJN-sutiawan

Menikmati ’Diced Beef Saigon Style’

Soup Tom Yum Goong-Thai

seladri) dan ada bau mentega dan cheese, enak juga yang ini sebagai penggan nasi pu h. Yang paling enak adalah daging ayam masak ala curry Spanyol, nah yang ini bener-benar manyus banget.

Waktu dessert, saya disuguhi es krim terasa mint. Ini tentu memang sedikit aneh terasa. Maklum baru pertama kali merasakan. Setelah beberapa lama dirasakan, ternyata

es krim yang tadi rasanya mint terasa enak juga di lidah dan terasa segar. Kepingin rasanya nambah, hal itu dak mungkin, karena perut sudah terisi penuh. Wah.. memang menikma makanan di kelas hotel berbintang penuh dengan sensasi rasa. Jika anda kebetulan berlibur di kawasan Nusa Dua, sebaiknya makan siang di restoran Nusa Dua Beach Hotel. JJN-STA

Nyoman SuastaNyoman Suasta

Page 6: Jalan Jalan Nusantara Vol. I Edisi 5

EDISI 0525 Maret - 10 April 2011 6PESONA

OBJEK wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Taban-an, ditempuh seki-tar 45 menit dari kawasan Kuta. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu be-sar. Satu terletak di atas bongkahan

batu, apabila air pasang pura ini akan ke-lihatan dikelilingi air laut dan satunya lagi, tepatnya di sebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak men-jorok ke laut dan di atas tebing.

Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura di tengah pantai tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), biasanya para tamu akan datang pada sore hari untuk melihat melihat keindahan ma-tahari tenggelam. ‘’Sampai saat ini, Tanah Lot Masih tetap menjadi primadona bagi wisatawan,’’ kata Manager Badan Otorita Tanah Lot I Made Sujana.

Di tempat ini, dari tempat parkir sam-pai ke tempat objek wisata/ pura, banyak terdapat art shop yang menawarkan produk kerajinan lokal, banyak kedai miniman dan makanan, juga ada fasilitas kamar kecil / toilet, yang ongkos sewanya dak seberapa.

Menurut Legenda Pura Tanah Lot didirikan oleh didirikan oleh sorang Brah-mana dari Jawa yang bernama Danghyang Nirartha yang menganut ajaran Hindu, dan beliau berhasil menguatkan kepercay-aan masyarakat setempat untuk tentang ajaran Agama Hindu dan Sad Kahyangan. Bendesa Beraban merasa tersaingi banyak pengikutnya meninggalkannya dan menjadi pengikut Danghyang Nirarta. Kemudian Bendesa menyuruh Danghyang Nirartha pergi meninggalkan Tanah Lot.

Beliau menyanggupi tapi sebelum meninggalkan Tanah Lot, dengan segala kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendan-gnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seper ikan, warna hitam berbelang kuning. Bendesa Beraban merasa takjub dan kemudian menjadi pengikut Danghyang Nirartha. JJN-STA

The Vira Bali HotelAdopsi Trend Masa Kini

Tanah LotMasih Jadi Primadona Wisatawan

I Made Sujana

j jpengikut Danghyang Nirartha. JJN-STA

JIKA anda sedang berlibur di Bali, ada baiknya anda mampir ke The Vira Bali Hotel. Perjalanan dari Bandara Ngurah Rai ke hotel ini sedikitnya membutuhkan waktu 10 menit. The Vira Bali Hotel adalah hotel terbaru yang terletak disepanjang Jalan Kar ka Plaza Kuta - Bali yang terkenal dengan fasilitas wisat-anya yang lengkap dipenuhi dengan cafe dan restoran, shopping mall, fashion bou ques, waterbom park dan lainnya.

Menurut Manager Food & Beverage The Vira Bali Hotel Putu Ambara Putra, hotel ini

mengadopsi trend masa kini yaitu bou-que style, modern, simple dan mini-

malis dengan sentuhan kebudayaan dan arsitektur Bali yang kuat. The Vira Bali Hotel menawarkan pilihan terkini bagi anda yang menginginkan fasilitas kamar hotel berbintang dan pelayanan secara kekeluargaan yang sulit anda dapatkan dihotel yang bersekala besar.

‘’Karakter yang penuh dengan keramahan ini menjadikan anda dan kami di The Vira Bali HoteI sebuah keluarga yang besarm,’’ kata Putu Ambara Putra.

The Vira Bali Hotel memiliki 56 kamar, terdiri dari 13 kamar Superior, 39 kamar Deluxe dan 4 kamar Suite yang mengaplikasi gaya modern dan minimalis. Putu mengatakan banyak komentar yang mengatakan bahwa gaya arsitektur The Vira Bali Hotel

Kuta indah untuk dilihat dan nyaman untuk ditempa .

‘’Banyak tamu-tamu yang telah menemu-kan kecocokan selama nggal dan kembali untuk kesekian kalinya. Semua kamar memiliki balcony tersendiri yang menghapap ke kolam renang,’’ katanya saat diminta konfirmasi oleh

m redaksi Jalan-Jalan Nusantara (JJN) dan Bali Travel Newspaper (BTNp) belum lama ini.

Fasilitas kamar Superior & Deluxe yak-ni TV Cable dengan 40 channels pilihan, AC, telphone, Safe Deposit Box, fasilitas pembuat kopi dan the, shower dengan air panas dan dingin, mini bar, dan kulkas. Fasilitas kamar Suite yakni 2 buah TV Cable dengan 40 chan-nels pilihan, ruang keluarga, ruang makan, kamar mandi yang luas, AC, telephone, safe deposit box, fasilitas pembuat kopi dan the, shower dengan air panas dan dingin, Bathtub, mini bar, 2 buah kulkas, dan DVD player.

Menurut Putu Ambara, The Vira Bali Hotel ini dilengkapi satu swimming pool, satu meet-ing room dengan kapasitas 80 orang dan satu restaurant ( The Grill Corner) dengan kapasitas

90 tempat duduk dan dibuka selama 24 jam.Menu favorit di the grill corner yakni

BBQ Pork Ribs yakni tulang iga babi pang-gang dengan saus barbeque dan dihidangkan dengan Mashed potatoes dan sayuran segar. Selain itu, menu masakan lain yang ada di restoran ini yakni Australian Sirloin Steak terdiri dari daging steak dari Australia dengan

saus jamur dihidangkan dengan kentang dan sayuran segar.

Menu lainnya yang menjadi pavorit tamu yang menginap di The Vira Bali Hotel yakni NZ Lamb Chop. Isian menu ini terdiri dari daging kambing New Zealand dipanggang dengan bumbu rempah rempah. Oh… makanan ini terasa nikmatnya. Begitu menyentuh lidah ada sensasi rasa yang sulit untuk dilupkan oleh wisatawan yang pernah mencicipi menu

yang satu ini.Dikata Putu, ak vitas harian di the grill

corner The Vira Bali Hotel yakni Sandwich and Pizza dan gra s beer Bali Hai. Wine And Cham-pagne Promo dengan harga murah, akan tetapi berkualitas nggi. Selain itu, di gelar berbagai hiburan seper pagelaran akus k se ap Rabu, Jumat, dan Minggu. JJN-sutiawan

Putu Ambara Putra

Page 7: Jalan Jalan Nusantara Vol. I Edisi 5

EDISI 0525 Maret - 10 April 2011 7BELANJA

S E L A M A dua puluh tahun terakhir ini, Bali Utama Supplier (BUS) telah menjadi pemasok terke-muka pakaian seragam industriper-hotelan di Bali khususnya dan Indone-sia umumnya. Tempat usahanya yang berlokasi di Sanur (Bali) ini adalah usaha keluarga yang dijalankan den-gan baik dan sangat membanggakan. Bisnis keluarga ini ternyata mampu memberikan hasil dan pelayanan yang berkualitas dan memuaskan. Karena itu, tak heran sejumlah hotel dan villa yang terkemuka di Bali sering menjalin kerja sama dengan Bali Utama Supplier terutama yang ada kaitannya dengan pembuatan pakaian seragam karyawan hotel.

‘’Kami berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan ke-pada se ap klien kami,’’ kata Owner Bali Utama Luh Widiani kepada wartawan tabloid Jalan-jalan Nusan-tara (JJN) belum lama ini. Sampai saat Bali Utama terus berkembang dan se-lalu memberikan pelayanan utamanya dalam memproduksi pakaian seragam kerja karyawan di sejumlah departe-men industri perhotelan di Bali.

Melalui konsultasi klien pribadi, Bali Utama memandu Anda mulai

dari proses memilih kain terbaik dan desain untuk kebutuhanprib-adi anda maupun m. Bali Uta-ma tetap akan membantu mulai dari proses, pemilihan kain dan bahan yang akan digunakan. Selain itu, Bali Utama memberikan konsultasi gra s tentang desain pakaian sampai barang tersebut jadi dan siap untuk dipakai.

Bali Utama dak saja menghasil-kan produk yang bermutu, tetapi juga memberi fleksibilitas harga dan me-layani proses pengirimansampai ke tempat tujuan. Apa pun yang Anda pakai atau kebutuhan pakaian sera-gam bisa menghubungi Bali Utama untuk konsultasi gra s dengan alamat Jln. Danau Tamblingan 216 Sanur, Denpasar.

Menurut Luh Widiani, sejumlah industri perhotelan di Bali dan luar Bali yang telah bekerjasama dengan Bali Utama yakni Grand Hya , Bali, Four Season, Resort Jimbaran, Hayana Resort and Spa, Four Season, Sayan, Four Season, Langkawi Malaysia, Four Season, Seychelles, Four Sea-son. Mauri us at Anahita. Alila, Le Meridien, Nusa Dua Beach Hotel, The Legian, Bali Padma, The Bali Kama.

JJN-STA

Pada Rubrik Kuliner Jalan-Jalan Nusantara hal 5 dengan judul: Grand istana Rama Hotel: Tetap Jaga Kerukunan Beragama. Di sana tertulis …Desa Adat

Sangeh seharusnya Desa Adat Carangsari…

Pada Rubrik Belanja Jalan-Jalan Nusantara dengan judul: Nyepi, Andai Sebulan Sekali. Di sana tertulis…menyalakan lampu dari jam 24.00 – 24.00, seharusnya

menyalakan lampu jam 06.00-06.00…

RALAT BERITA

Bali Utama, Tawarkan Harga Fleksibel

Belanja Oleh-oleh Khas Bali di Objek Wisata Tanah Lot

memberi dampak posi f terhadap kehidupan masyarakat setempat. Bagi pemilik kios yang dibangun di atas tanah Pemkab dikenakan sewa tanah dan konstribusi. Sedangkan pemilik artshop yang memakai tanahnya sendiri hanya dikenakan kontribusi berupa karcis pasar.

Se ap wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Tanah Lot wajib membayar karcis masuk dan parkir. Sementara bagi, masyarakat yang ingin sembahyang hanya dikenakan biaya parkir. Parkir itu perlu. Karena se ap yang parkir di Tanah Lot akan diasuransikan, selain diberi pelayanan yang baik.

Jika terjadi masalah di tempat parkir, mis-alnya, tabrakan atau ditabrak, akan diberikan pelayanan. Harga karcis parkir sepeda motor Rp 2.000, mobil Rp 5.000 dan busRp 10.000. Dalam sehari, sepeda motor yang parkir rata rata 142 buah, mobil 876 buah dan bus 143 buah.

Bagi wisatawan yang dak membayar karcis masuk, jelas Sujana, dak akan bisa lolos karena di se ap pos akan ada pemer-iksanaan ket masuk. Biasanya, yang nakal itu para paramuwisata dengan memainkan jumlah orang. “Itu dulu, kini setelah mereka sudah tahu pengawasan kita yang super ketat makanya mereka sadar,” terangnya.

Dalam hal ini, jelas Sujana, pihaknya melakukan dua pengawasan. Setelah wisa-tawan masuk membeli ket, kemudian di-lakukan pengecekan setelah memasuki objek. Kemudian pengecekan juga di lapangan oleh petugas. Kalau ada tamu yang dak mambawa karcis maka guide mereka diberikan tugas untuk membelinya.

Berdasarkan data, kunjungan wisatawan ke Tanah Lot di bulan Juni 2010 rata-rata per hari mencapai 7.706 orang. terdiri atas 5.450 orang wisatawan mancanegara dan 2.266 wisatawan domes k. JJN-STA

JIKA anda berwisata ke Tanah Lot, maka akan ditemukan srjumlah artshop berjejer di sepanjang jalan menuju Pura Tanah Lot dan sebagian di areal parkir. Tentu pemandangan ini tak asing lagi bagi wisatawan yang berkun-jung ke objek wisata Tanah Lot. Bisa belanja murah dari Rp 5.000 s,d Rp 100.000. Oleh karena itu, anda akan merasa rugi jika tak membeli cenderamata khas Tanah Lot.

Objek wisata Tanah Lot mengelola empat sumber pendapatan yang cukup potensial dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Tabanan, Bali. Keempat sumber pendapatan itu melipu karcis ma-

suk bagi wisatawan, parkir, pasar seni, dan pajak dari sewa tanah yang dijadikan lokasi pembangunan kioas yang menjual berbagai jenis cinderamata.

Menurut Manager Badan Otorita Tanah Lot I Made Sujana di objek wisata Tanah Lot, saat berbincang-bincang dengan wartawan JJN dan BTNp Rabu lalu mengtaakan, di sekitar objek tersebut kini dibangun 460 kios, 234 buah diantaranya dibangun di atas tanah milik Pemkab Tabanan dan 226 kios dibangun di atas tanah milik pribadi.

Hampir 90 persen pemilik artshop ma-syarakat Desa Adat Braban sehingga mampu

Page 8: Jalan Jalan Nusantara Vol. I Edisi 5

EDISI 0525 Maret - 10 April 2011 8KULTUR

Batu-batu Antik Satarudin Tacik

selalu diiringi dengan kejadian-kejadian aneh berupa datangnya makhluk-makhluk asing seper ular, anjing, babi, burung, kelelawan dan lain-lain, yang ba- ba di halaman rumahnya di Ireng Daya.

Warga Ireng Daya, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat ini memiliki batu dengan beragam ke-gunaan. Batu panjang menyerupai menhir dari gunung Sasak yang berukuran sampai 4 meter digu-nakan untuk hiasan halaman dan banyak ditaksir wisatawan nasional maupun mancanegara. Pun batu akik dengan berbagai gambar sep-er burung, wayang, ular dan naga. Sedangkan batu berukuran kecil selain sebagai mata cincin, ada pula yang dinilainya mengandung kekua-tan tertentu, yang sering ia telisik lewat teropong matanya dengan bantuan cahaya dari luar.

Nah, dalam batu-batu yang is mewa itu ia menemukan adanya kehidupan lain. Satarudin melihat makhluk aneh di dalamnya yang bergerak dan hidup. Posisi makhluk itu akan berubah dalam waktu be-berapa minggu. “sekarang terdapat 700-an obyek yang sebagian besar berupa naga dan sosok manusia,”

katanya.Tidak mengher-ankan Satarudin sema-kin merasuk dalam mis-teri batu dan membuat karya-karya lukisnya seper mengandung nilai magis. Karya-karya figura f yang semula di-tekuninya, kini seakan mengarah pada surealis.

Satarudin mengaku dak men-gurai apa yang dilihatnya di dalam batu, kecuali memindahkan ben-tuknya ke atas kanvas sebagaimana mata telanjang memandangnya. Dengan hanya memindahkan apa yang dilihatnya saja sudah meru-pakan sesuatu yang luar biasa. “Ada juga pemandangan yang dak berani saya lukiskan,” cetusnya tentang pengalamannya menelusuri kehidupan di dalam batu.

Apa yang dilakukan Satarudin adalah teknik biasa seorang pelukis. Namun proses yang dijalaninya itu-lah yang cukup ganjil. Dalam beber-apa batu berukuran kecil, Satarudin meneropong dengan menggunakan cahaya lilin. Cahaya yang memantul pada batu dengan ngkat kekerasan tertentu itu menimbulkan efek yang menjadi wilayah jelajah Satarudin.

Dari siluet tersebut Satarudin menangkap sebuah k yang ke-mudian dijelajahinya sebagai suatu lorong yang penuh misteri. Dalam perpsek fnya itulah ia menangkap dan menjinakkan sosok-sosok terten-tu yang diam maupun bergerak dan misteri pencariannya. Satarudin dak merasa perlu mendeformasi bentuk pemandangan yang ditangkapnya, karena bentuk-bentuk aneh itu sendiri seakan sudah mewakili suatu performa dalam kepelukisannya.

Apakah pemandangan itu ke-hidupan di dalam batu, atau Sata-rudin mengendalikan kehidupannya dengan menyerap energi luar untuk merasuk ke dalam batu, hal ini mung-kin bukan sesuatu jawaban yang pas . Yang jelas, kehidupan di dunia ini penuh dengan misteri, bahkan misteri dalam suatu benda beruku-ran kecil tempatnya berbagi cerita di atas kanvas. JJN-riyanto rabbah

BERMULA dari batu, Satarudin menemukan obyek lukisan. Obyek lukisan itu sangat mengerikan, seakan sebuah wilayah kehidupan lain yang dak seper pemandan-gan biasa.

Itulah yang terasa ke ka men-gama karya lukisan Satarudin Tacik. Episode yang berbeda dari sekadar Satarudin biasa, yang kary-anya semula sarat dengan pergumu-l a n alam dan tradisi ; wajah

pantai dan perkampungan yang terisolasi oleh dirinya. Ya,

sosok Satarudin dengan kelahiran-nya yang baru.

Se daknya, kesan turis k karya Satarudin Tacik mulai berkurang, ter-gan kan oleh suatu dinamika gerak dalam dimensi lain. Walau masih beraliran figura f, bisa surealis bah-kan mungkin menuju ruang abstrak namun juga sesuatu yang realis dari bagian kehidupannya yang spesifik.

Seluruh karya Satarudin kini makin sarat nuansa magis. Ia melan-sir bentuk naga namun naga yang aneh, burung namun burung yang aneh, wajah manusia juga manusia

yang aneh, berada dalam suatu ru-ang yang juga nampak asing tanpa pepohonan. Sebuah karyanya di mana ada jasad terbujur, seakan disergap makhluk yang menyerupai naga dan makhluk aneh lain, yang ia sebut antaboga.

Naga, burung dan makhluk aneh lainnya, menjadi bagian yang dak terpisahkan dari kanvas Satarudin. Pertanyaannya, apakah itu semua adalah sebuah narasi dari episode seorang Satarudin? Yang jelas, Sataru-din menangkap bahwa bentuk-bentuk yang ia sampaikan adalah energi posi f dan nega f yang ditangkapnya, yang bersumber dari beberapa buah batu koleksinya. Batu?

“Energi posi f dan nega f itulah yang melingkupi bumi. Saya menyampaikan bentuk perwuju-dannya yang saya tangkap dari batu,” cetus Satarudin. Tentu saja itu bentuk perwujudan asli yang nampak seakan sebagai sebuah deformasi bentuk bagi mata biasa.

Episode baru karya Satarudin bermula dari kesuntukannya bergumul dengan bat-batu unik dan an k sejak beberapa tahun lampau. Ia mengoleksi batu ber-

bagai bentuk, jenis dan ukuran yang diperolehnya dari berbagai tempat, baik dari pegunungan, pantai bahkan di tanah kuburan.

Batu dengan berbagai bentuk itu memiliki karakter yang berbeda-beda. Tidak mengherankan jika Sa-tarudin menelusuk ke dalam misteri batu lewat cara yang digunakannya. Di dalam batu ia menemukan ke-hidupan menjumpai banyak kisah yang tak terungkap. Misteri itulah yang sangat mengasyikkan baginya,

dak hanya dalam lajur perjalanan kepelukisannya, melainkan dalam memahami kehidupan.

Segala jenis batu itu diper-olehnya dengan cara mencari, membeli dan menemukan secara

dak sengaja.”Kadangkala ada batu yang ba- ba berada di halaman rumah,”cetus Satarudin. Hal itu

Satarudin