bab i - pendidikan matematika smk bk 5 boyolali | web view · 2009-02-17dengan...
TRANSCRIPT
BAB III
MATRIKS
Standar Kompetensi : Menggunakan matriks daalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 1. Menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk
menunjukkan bahwa suatu matriks persegi merupakan
invers dari matriks persegi lain
2. Menentukan determinan dan invers matriks 2 x 2
3. Menggunakan determinan dan invers dalam penyelesaian
sistem persamaan linier dua variabel
Jika kita masuk ke kebun binatang, maka tiket masuk dibedakan menjadi beberapa
kelompok. Tiket masuk kelompok dewasa dan kelompok anak-anak, yang masing-
masing dibedakan menjadi dua yaitu tiket masukpada hari libur dan tiket masuk pada
hari- hari biasa. Untuk menyajikan informasi tersebut secara efektif dan menarik maka
1
digunakan matriks. Dalam perkembangannya matriks berperan penting seperti dalam
penyelesaian sistem persamaan linear.
Pada pembahasan ini kita akan mempelajari beberapa konsep-konsep mengenai matriks,
seperti pada peta konsep berikut.
2
Operasi Aljabar pada matriks
Determinan dan invers matriks
Pengertian matriks
Jenis-jenis matriks
Kesamaan matriks
Transpuse matriks
Penjumlahan matriks
Perkalian matriks dengan bilangan
Perkalian matriksdengan matriks
Determinan matriks
Invers matriks
Matriks dan Determinan
Pengertian Notasi dan Ordo suatu matriks
Pengurangan matriks
Penerapan matriks dalam sistem persamaan linier
Info Tokoh
Sumber: www.id.wikipedia.org
Matriks merupakan cabang matematika sebagai alat yang cukup penting untuk
memecahkan permasalahan tersebut. Pengenalan dan pengembangan notasi matriks dan
aljabar linier disertai dengan pengembangan determinan yang diawali dari kajian
koefisien dari sistem persamaan linier.
Salah satu penemu kalkulus yaitu Leibniz menggunakan determinan pada tahun
1693. Leibniz yang bernama asli Gottfried Wilhem Leibniz atau kadangkala dieja
sebagai Leibnitz atau Von Leibniz lahir di kota Leipzig, Sachsen pada tahun 1646 (1
Juli 1646 – 14 November 1716). Ia adalah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan
berasal dari Sachsen. Selain seorang filsuf, ia adalah ilmuwan, matematikawan,
diplomat, ahli fisika, sejarawan dan doktor dalam hukum duniawi dan hukum gereja. Ia
dianggap sebagai Jiwa Universalis zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang
paling berpengaruh pada abad ke-17 dan ke-18.
3.1. Pengertian, Notasi dan Ordo Suatu Matriks
3.2.1 Pengertian dan Notasi Matriks
1. Pengertian Matriks
3
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering
menjumpai permasalahan yang apabila kita
cermati ternyata merupakan masalah matematika.
Dengan mengubah bahasa sehari-hari menjadi
bahasa matematika, maka permasalahan itu akan
lebih mudah diselesaikan. Sering perseoalan
tersebut merupakan dua persamaan atau lebih, dan
mengandung beberapa variabel sehingga cukup
sulit untuk mencari hubungan antara variabel-
variabel tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai informasi yang disajikan
dalam bentuk tabel atau daftar yang berisi angka-angka, disusun menurut baris
dan kolom.
Sebagai contoh adalah harga tiket masuk kebun binatang yang disajikan dalam
tabel berikut ini
Tarif tiket
Dewasa Anak-anak
Hari Biasa
Hari Libur
4000
5000
3000
4500
Kalau informasi tersebut hanya kita tuliskan bilangannya saja maka akan
diperoleh kelompok bilangan sebagai berikut :
4000 3000
5000 4500
jika kita perhatikan kelompok bilangan tersebut memiliki beberapa keteraturan
yaitu disusun dalam bentuk persegi panjang dan disusun dalam baris dan kolom.
Agar tampak ada batas-batasnya, maka bagian tepi dari kelompok bilangan itu
diberi tanda kurang (kurang biasa atau kurang siku), sehingga diperoleh:
4000 3000 baris 1
5000 4500 baris 2
Kolom 1 Kolom 2
Bentuk diatas dinamakan dengan matriks
Dari uraian diatas dapat disimpulkan :
Pada matriks di atas, 4.000 adalah elemen / unsur matriks pada baris pertama
dan kolom pertama ditulis a11 = 4.000, elemen-elemen yang lain ditulis a12 =
4
Matriks adalah sekumpulan bilangan yang disusun menjadi suatu jajaran persegi panjang yang terdiri atas baris atau kolom dan
terletak diantara dua tanda kurung.
3.000, a21 = 5.000, dan a22 = 4.500. Sehingga diperoleh bentuk matriks A yang
mempunyai 2 baris dan 2 kolom adalah:
A =
2. Notasi matriks
Sebuah matriks dapat diberi nama dan nama itu biasanya dinyatakan dengan
memakai huruf besar (kapital), seperti A, B, C, …. dan seterusnya.
Contoh :
(i) Dengan menandai kurung biasa
A = dan B =
(ii) Dengan menandai kurung siku
A = dan B =
3. Pengertian baris, kolom dan elemen suatu matriks
Telah kita ketahui bahwa sebuah matriks terdiri dari sekelompok bilangan yang
disusun dalam bentuk baris-baris dan kolom-kolom. Bilangan-bilangan yang
terdapat dalam matriks dinamakan unsur-unsur atau elemen-elemen.
Contoh :
C =
Susunan mendatar dari bilangan-bilangan pada matriks dinamakan baris
matriks.
4 5 1 adalah baris pertama
8 9 6 adalah baris kedua
Susunan bilangan-bilangan yang tegak pada matriks dinamakan kolom matriks.
5
4 5 1
8 9 6
kolom pertama kolom kedua kolom ketiga
Sedangkan :
4 merupakan elemen matriks baris ke 1 kolom ke 1
8 merupakan elemen matriks baris ke 2 kolom ke 1
5 merupakan elemen matriks baris ke 1 kolom ke 2
4. Pengertian ordo suatu matriks
Suatu matriks A seperti pada pembahasan terdahulu, yang terdiri dari m baris
dan n kolom, maka matriks A berordo m x n dan ditulis dengan lambang Am x n.
Sedangkan banyaknya elemen (unsur) matriks A sama dengan m x n buah.
Dengan demikian matriks A yang berordo m x n dapat disajikan sebagai
berikut :
Am x n =
Contoh 1.
A 2 x 2 = adalah matriks berordo 2 x 2
B2 x 3 = adalah matriks berordo 2 x 3
Contoh 2.
Diketahui matriks:
C =
Tentukan:
6
Baris ke-1
Baris ke-2
Baris ke-m
Kolom ke-1 Kolom ke-n
a. elemen-elemen pada baris ke-1
b. elemen-elemen pada kolom ke-2
c. elemen pada baris 2 kolom 2
d. ordo matriks C
Penyelesaian :
a. elemen-elemen pada baris ke-1 adalah 2 dan 5
b. elemen-elemen pada kolom ke-2 adalah 5, 7, dan -3
c. elemen pada baris ke-2 dan kolom ke-2 adalah a22 = 7
d. C berordo 3 x 2
3.2.2 Macam-macam Matriks
Jika diperhatikan dari banyaknya baris dan banyaknya kolom serta jenis elemen-
elemennya, maka matriks dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:
1. Matriks Baris
Matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri dari satu baris atau matriks yang
berordo (1 x n) dengan n > 1
Contoh : A1 x 3 = (3 5 1)
B1 x 4 = (2 3 7 -6)
2. Matriks Kolom
Matriks kolom adalah matriks yang hanya terdiri dari satu kolaom atau matriks
yang berordo (m x 1) dengan m > 1
Contoh :
A3 x 1 = B4 x 1 = C5 x 1 =
3. Matriks persegi
Matriks persegi adalah matriks yang banyaknya baris sama dengan banyaknya
kolom. Matriks Am x n disebut matriks persegi jika m = n, sehingga sering ditulis
Am x n = An.
Pada matriks persegi elemen-elemen
a11, a22, a33, …, ann disebut elemen-elemen diagonal utama
7
an1, …, a1n disebut elemen-elemen diagonal samping
Hasil penjumlahan dari elemen-elemen pada diagonal utama dari matriks
persergi disebut: trace A
Trace A = a11 + a22 + … + ann
Contoh :
A3x3 = A3 =
Elemen diagonal utamanya adalah 2, -1, 8
Elemen diagonal samping adaaalah 3, -1, 7
Trace A = (2) + (-1) + (8)
= 9
4. Matriks diagonal
Matriks diagonal adalah matriks persegi yang semua elemennya bernilai nol,
kecuali elemen diagonal utama.
Contoh :
A2 = B3 = C3 =
5. Matriks segitiga atas
Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang elemen-elemen dibawah
diagonal utamanya adalah nol.
Contoh :
D2 = E3 =
6. Matriks segitiga bawah
Matriks segitiga bawah adalah matriks persegi yang elemen-elemen diatas
diagonal utamanya adalah nol.
Contoh :
8
F2 = G3 =
7. Matriks identitas
Matriks identitas adalah matriks diagonal yang semua nilai elemen-elemen pada
diagonal utamanya sama dengan satu, sedangkan elemen lainnya nol. Matriks
identitas disebut juga matriks satuan yang dilambangkan dengan “I”.
Contoh :
I2x2 = I3x3 =
8. Matriks nol
Matriks nol adalah matriks yang seluruh elemennya bernilai nol. Matriks nol
dinyatakan dengan lambang “O”
Contoh :
O2x3 = O2x2 = O3x2 =
9. Lawan Suatu Matriks
Lawan suatu matriks adalah matriks yang elemen-elemennya merupakan lawan
dari elemen-elemen matriks tersebut. Lawan matriks A dinotasikan dengan –A.
Contoh :
Lawan matriks A = adalah -A =
LATIHAN 1
1. Diketahui matriks
9
A =
Tentukan : a. Ordo matriks A
a. Sebutkan elemen-elemen pada baris ketiga
b. Sebutkan elemen-elemen pada baris ketiga
c. Sebutkan elemen pada baris ketiga kolom kedua
d. a23, a42, a31
2. Tentukan banyak elemen dari matriks-matriks berikut:
e. A2x3 b. B1x4 c. C5x2 d. D4x4
3. Berikanlah contoh matriks dengan elemen-elemen
bilangan real yang terdiri atas :
f. 2 baris dan 3 kolom c. 4 baris dan 2 kolom
g. 3 baris dan 3 kolom d. 3 baris dan 4 kolom
4. Untuk tiap sistem persamaan linier berikut ini, tentukanlah matriks-matriks
koefisiennya.
a. 2x + 3y = 5 c. 2x – y + 4z = 12
-x + 2y = 4 x + 5y + 6z = 17
x + 2y – 5z = 10
b. 3x +2y = 1 d. 2x + y + z = -4
x – 4y = 5 4y – 3z = 12
3x + 5y = 21
5. Berikan contoh matriks persegi ordo 3 dari matriks berikut!
a. Matriks segitiga atas
b. Matriks segitiga bawah
3.2.3 Kesamaan Matriks
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama dan ditulis A=B apabila keduanya
berordo sama dan semua unsur-unsur yang terkandung didalamnya sama.
Contoh 1:
10
A= B= C=
Maka A=B, tetapi AC dan BC
Contoh 2:
Jika A= dan B=
Tentukan nilai x dan y apabila A=B!
Jawab :
A=B maka x + y = 5
x – y = 1 +
2x = 6
x = 3
y = 2
3.2.4 Transpose Matriks
Transpose matriks A adalah suatu matriks yang diperoleh dengan cara mengubah
setiap elemen baris matriks A menjadi elemen kolom matriks transposenya, atau
sebaliknya. Transpose matriks A dilambangkan dengan At atau A’.
Contoh :
A = maka A1 = At =
B = maka B1 = Bt =
LATIHAN 2
1. Diantara matriks-matriks berikut ini, manakah yang sama
11
A = B = C =
D = E = F =
2. Tentukan transpose dari matriks-matriks berikut ini:
A = ; B =
3. Tentukan nilai x dan y dari persamaan berikut
a. = d. =
b. = e. =
c. =
4. Tentukan nilai P jika At = B
a. A = dan B =
b. A = dan B =
5. Diketahui matriks
A = dan B =
a. Tentukan At
b. Carilah nilai-nialai a, b, c, d, dan f jika At = B
12
3.2 OPERASI ALJABAR MATRIKS
Pada pembahasan di atas, kita telah mempelajari pengertian matriks, notasi,
ordo matriks, jenis-jenis matriks, kesamaan matriks dan transpose matriks, maka
pada sub bahasan ini kita akan membahas operasi (pengerjaan) antar matriks,
diantaranya adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, perkalian matriks dengan
bilangan real (scalar) dan perkalian matriks dengan matriks.
3.2.1 Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
1. Penjumlahan Matriks
Untuk memahami penjumlahan matriks, maka perhatikan tabel di bawah ini.
Bulan 1 Bulan 2 Jumlah
Dewasa Anak-anak Dewasa Anak-anak Dewasa Anak-anak
Hari Biasa
Hari Libur
80
50
75
40
100
100
80
60
180
150
155
100
Tabel di atas menunjukkan daftar pendapatan dari tiket masuk Kebun binatang
pada bulan pertama dan bulan kedua yang terbagi dalam 2 kelompok, yaitu
dewasa dan anak-anak, pada hari biasa dan hari libur. Jika data dia atas disajikan
dalam bentuk matriks, maka diperoleh:
A + B = C
Terlihat bahwa matriks A dan B adalah matriks yang berordo sama, elemen-
elemen matriks dari A dan B yang dijumlahkan adalah yang seletak. Sehingga
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Jadi, jika diketahui :
13
Jika A dan B adalah dua buah matriks yang berordo sama, maka jumlah
matriks A dan matriks B (ditulis A+B) adalah sebuah matriks baru yang
didapat dengan cara menjumlahkan elemen-elemen matriks A dengan
elemen-elemen matriks B yang seletak.
A(2x3) = dan B(2x3) =
Maka : (A + B)(2x3) =
Contoh :
Jika : A = ; B = ; C =
Tentukan : a). A + B
b). B + C
Jawab :
a) A + B = +
= =
b) B + C = +
=
dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat penjumlahan matriks
adalah:
2. Pengurangan Matriks
Pengurangan matriks dapat dinyatakan dalam penjumlahan matriks, berdasar
pada pemahaman tentang lawan suatu matriks. Jika A dan B adalah dua matriks
yang berordo sama, maka pengurangan matriks A dengan B dapat dinyatakan
sebagai berikut:
A – B = A + (– B)
Jadi jika diketahui :
14
1. Sifat Komutatif : A + B = B + A
2. Sifat Assosiatif : (A + B) + C = A + (B + C)
A(2x3) = dan B(2x3) =
Maka : (A-B)(2x3) = A+ (– B) =
Contoh :
Jika A = dan B =
Tentukan (A – B)!
Jawab:
A – B = -
=
=
LATIHAN 31. Diketahui :
A = ; B = dan C =
Tentukan :
a. A + B c. B + C e. A + B + C
b. A – B d. B – C f. A – B – C
2. Diketahui :
A = ; B = dan C =
Tentukan :
a. A + Bt + Ct c. B – At + C
b. B – C + At d. A – Bt + Ct
3. Tentukan nilai x dan y dari ;
15
a. = -
b. + + =
4. Tentukan matriks A jika :
a. A + = c. A + =
b. - A = d. A - - =
5. Tentukan nilai x, y dan z dari persamaan berikut ini!
a. + =
b. + =
3.2.2 Perkalian Matriks dengan Bilangan
Jika k adalah bilangan real dan A adalah sebuah matriks maka kA adalah sebuah
matriks baru yang didapat dari hasil perkalian k dengan elemen-elemen matriks A.
Misalnya :
A =
Maka kA =
Contoh :
A = maka 3A =
=
16
Sifat perkalian matriks dengan skalar :
Jika matriks A dan B berordo sama dan k, l R (bilangan real)
Maka : a. (k + l) A = kA + lA
b. k (A + B) = kA + kB
c. k (lA) = (kl) A
d. 1 x A = A x 1 = A
e. (-1) A = A (-1) = – A
TUGAS INDIVIDUBuktikan bahwa jika A dan B matriks berordo sama dan k,l R maka berlaku:
a. . (k + l) A = kA + lA
b. k (A + B) = kA + kB
c. k (lA) = (kl) A
d. 1 x A = A x 1 = A
e. (-1) A = A (-1) = – A
Contoh :
Diketahui matriks-matriks :
17
Catatan :
i. Dalam aljabar matriks, bilangan real k sering disebut skalar.
ii. Operasi perkalian bilangan real k dengan matriks A disebut perkalian
skalar
iii. Perkalian matriks dengan skalar k berarti melakukan penjumlahan
matriks sejenis sebanyak k kali
A = dan B =
Tentukan matriks C berordo 2x2 yang memenuhi persamaan 2C + 2B = 4A
Jawab :
4A = 4 =
2B = 2 =
Dari persamaan 2C + 2B = 4A diperoleh
2C = 4A – 2B
2C = -
=
Jadi C = (2C) =
=
LATIHAN 4
1. Diketahui A = ; tentukan hasil kali dari:
a. 3A c. 3At
e. A
b. –3A d. –3At
f. 3 (A + At)
2. Tentukan nilai a, b, c, dan d dari persamaan berikut ini!
a. = 3 c. =
b. 2 = d. 3 + =
18
3. Diketahui matriks-matriks :
A = B =
Tentukanlah :
a. A + B
b. 3A dan 3 B
c. 8B dan 4 (2B)
d. 3 (A + B) kemudian tunjukkan bahwa 3 (A + B) = (3A + 3B)
4. Nyatakan tiap bentuk dibawah ini dalam matriks tunggal.
a. 5 + 2 c. 3 - 2
b. + 2 d. -
5. Jika X adalah matriks (2x2). Tentukan X dari persamaan
berikut ini!
a. 2X =
b. - X =
3.2.3 Perkalian Matriks dengan Matriks
Perhatikan tabel di bawah ini. Data berikut merupakan data mengenai
banyaknya buah jeruk dan duku yang dibeli Ana dan Ani. Sedangkan tabel 3
menunjukkan harga jeruk dan duku.
Jeruk Duku
Ana
Ani
2
3
1
2
Harga per kg
Jeruk
Duku
Rp 5.000,-
Rp 8.000,-
19
Berapakah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh Ana dan Ani?
Untuk menjawab itu, maka kita melakukan perhitungan sebagai berikut.
Jumlah uang yang harus dibayarkan Ana adalah 2 x Rp 5.000,00 + 1 x
Rp 8.000,00 = Rp 18.000,00
Jumlah uang yang harus dibayarkan Ani adalah 3 x Rp 5.000,00 + 2 x
Rp 8.000,00 = Rp 31.000,00
Permasalahan di atas dapat dinyatakan ke dalam bentuk matriks sebagai berikut:
Operasi di atas dinamakan perkalian matriks yaitu dengan mengalikan tiap
elemen pada baris matriks pertama dengan elemen pada kolom matriks kedua
dan hasilnya dijumlahkan. Jadi diperoleh:
Dua buah matriks hanya dapat dikalikan apabila jumlah kolom matriks
yang dikalikan sama dengan jumlah baris dari matriks pengalinya. Hasil
kali dua buah matriks Amxn dengan Bnxp adalah sebuah matriks baru Cmxp.
Missal A = ; B = maka:
AB = =
Contoh :
Tentukan hasil perkalian matriks berikut ini:
A = ; B =
Jawab :
A(2x3) . B(3x2) = C(2x2)
A.B =
=
20
Amxn x Bnxp = Cmxp
=
Contoh:
Diketahui Matriks
A =
a) Tentukanlah :
i. A2 ii. A3 iii. A4
b) Tentukanlah A3 – 3A2 + 2A – 4I (dengan I matriks satuan).
Jawab :
a) i. A2 = A . A
= =
ii. A3 = =
iii. A4 = =
b) A3 – 3A2 + 2A – 4I
21
Memo:Pengertian Pemangkatan Matriks
Dalam pemangkatan bilangan real, untuk an dengan a R dan n A maka: an = a x a x a x a x … x a
Sebanyak n kaliMissal : a2 = a x a
a2 = a x a2
= a x a x aBentuk pemangkatan tersebut berlaku pada pemangkatan matriks persegi.Jadi kalau A suatu matriks persegi maka :A . A = A2
A . A . A = A . A2 = A3
A . A . A . A = A . A3 = A4
……………………A . A . A. …. . A = A . An-1 = An
= - 3 + 2 - 4
= - + +
=
Contoh:
Jika : A = ; B = dan C =
Tentukanlah :
a) (AB) C dan A (BC)
b) A (B + C) dan AB + AC
c) (B + C) A dan BA + CA
Jawab :
a) (AB) C =
= =
A (BC) =
= =
Tampak bahwa : (AB) C = A (BC)
b) A (B + C) =
= =
AB + AC = +
= + =
Tampak bahwa : A (B + C) = AB + AC
22
c) (B + C) A =
= =
BA + CA = +
= = =
Tampak bahwa : (B + C) A = BA + CA
Contoh:
Diketahui matriks A = ; I =
Tentukan : a. AI b. IA
Jawab:
a. AI = =
b. IA = =
Tampak bahwa IA = AI = A
LATIHAN 5
23
Dari uraian diatas diperoleh sifat-sifat matriks. Untuk setiap matriks A, B dan C
(yang dapat dijumlah/dikalikan) dipenuhi:
1. (AB) C = A (BC).................................Sifat Asosiatif
2. A (B + C) = AB + AC..........................Sifat Distributif Kiri
3. (B + C) A = BA + CA..........................Sifat Distributif Kanan
4. k (AB) = (kA) B = A (kB)...................Perkalian Skalar
5. AI = IA = A Sifat Identitas
6. A0 = 0A = 0 Sifat Matriks Nol
7. AB BA Tidak Berlaku Sifat Kumulatif
1. Tentukan hasil perkalian matriks berikut ini:
a. c.
b.
2. Manakah yang bisa dikalikan dan tentukan hasilnya:
a. c.
b. d.
3. Diketahui matriks A = tentukan matriks A x A
4. tentukan p, q, r, s, jika
5. Selesaikan perkalian matriks berikut ini!
a. c.
b. d.
6. Diketahui matriks :
A = B = dan C =
Tentukan :
a. AB d. At . C g. Ct . B
b. AC e. Bt .C
c. BC f. Ct . A
7. Diketahui Matriks :
24
A = B = dan C =
Tentukan :
a. A (B + C) c. (B + C) A
b. AB + AC d. BA + CA
8. Diketahui Matriks :
A = dan B =
Tentukan :
a. 3A + 2Bt b. 2A – 3Bt c. B + At d. At - B
9. Jika A = dan B =
Tentukan :
a. A2 c. (AB)2 e. A3 g. Apakah (AB)2 = (BA)2 ?
b. B2 d. (BA)2 f. B3
10. Diketahui A = = ; tunjukkan bahwa A2 – 5I = O
3.3 DETERMINAN DAN INVERS
MATRIKS
Pada pembahasan ini kita akan mempelajari cara menentukan determinan dan
invers matriks, khususnya matriks ordo 2x2 dan penggunaannya untuk
menyelesaikan sistem persamaan linier.
3.3.1. Determinan Matriks
Jika diketahui matriks A = , maka hasil kali antara 3 dan 5 dikurangi hasil
kali 6 dan 2 yaitu 15 – 12 = 3 dinamakan determinan.
Penulisan dterminan adalah dengan garis lurus, yaitu:
25
A = maka determinan matriks A
det A =A =
1. Memahami determinan matriks ordo 2x2
Khusus untuk matriks ordo 2x2. Nilai determinannya dapat ditentukan
dengan cara : hasil kali elemen-elemen pada diagonal utama dikurangi hasil kali
elemen-elemen pada diagonal samping.
Jika A = maka determinan matriks A didefinisikan :
det A = A = = ad – bc
Contoh:
1) Diketahui matriks A =
Hitunglah determinan matriks A!
Jawab :
det A = A = = 3.5 – 2.2 = 15 – 4 = 11
2) Diketahui matrikls C = ; jika det C = 0 tentukan nilai x
Jawab :
det C = 0
= 0
(x)(-3x) – (x)(-6) = 0
-3x2 + 6x = 0
-x2 + 2x = 0
26
x (-x + 2) = 0
x1 = 0 atau –x + 2 = 0
x2 = 2
Jadi x = 0 atau x = 2
2. Memahami determinan matriks ordo 3x3(pengayaan)
Untuk menentukan determinan matriks ordo 3x3, digunakan suatu cara yaitu
dengan meletakkan lagi elemen-elemen kolom pertama dan kedua disebelah
kanan kolom ketiga. Perhatikan berikut ini.
Jika A = maka determinan matriks A:
det A = A = =
(-) (-) (-) (+) (+) (+)
A = a11.a22.a33 + a12.a23.a31 + a13.a21.a31 – a13.a22.a31 – a11.a23.a32 – a12.a21.a33
contoh :
Diketahui matriks B =
Hitunglah determinan matriks B!
Jawab :
Det B = A=
(-) (-) (-) (+) (+) (+)
= (2)(5)(2) + (-1)(1)(1) + (2)(-3)(4) – (2)(5)(1) – (2)(1)(4) – (-1)(-3)(2)
= 20 – 1 – 24 – 10 – 8 – 6
= 20 – 49
= -29
27
Memo;. Matriks yang
determinannya nol (0) disebut matriks singular dan tidak mempunyai invers
Matriks yang determinannya tidak nol (0) disebut matriks non singular dan mempunyai invers.
LATIHAN 6
1. Tentukan determinan dari matriks berikut:
a. A = b. B = c. C =
2. Diketahui matriks A = , jika det A = 0
Hitunglah nilai x!
3. Tentukan nilai x dari persamaan berikut ini!
a. = 0 c. = x + 4
b. = 9 d. = 6
4. Tentukan nilai p jika persamaannya berikut ini!
a. = 1 b. = 0
5. Diketahui A = dan B =
Jika det A = det B, tentukan nilai x!
6. Jika A = dan B mempunyai determinan yang sama, tentukan
nilai p!
7. Hitunglah determinan dari matriks-matriks beriktu ini!
a. P = c. R =
b. Q = d. S =
8. Tentukanlah nilai p dari persamaan berikut ini!
28
a. = 0 c. = 4
b. = 0 d. = 50
3.3.2. Invers Matriks
Dalam perkalian bilangan real diketahui bahwa a x 1 = 1 x a = a, a R.
Dalam hal ini 1 adalah elemen identitas. Selain itu diketahui bahwa x = 1,
dengan a,b R. dan dikatakan saling invers.
1. Dua Matriks Saling Invers
Jika A dan B masing-masing merupakan matriks persegi atau bujursangkar
berordo sama dan berlaku AB = BA = I maka B adalah invers A (B = A-1) atau
A adalah invers B (A = B-1). Berarti A dan B saling invers.
Contoh :
Jika diketahui A = dan B =
Apakah A merupakan invers dari B?
Jawab :
AB = = = = I
BA = = = = I
Jadi AB = BA = I, sehingga A merupakan invers B atau B merupakan invers
dari A.
2. Menentukan invers matriks persegi ordo 2x2
Misalkan matriks persegi berordo 2 yang akan kita cari inversnya adalah.
A = dan inversnya A-1 = maka:
A.A-1 = I
29
=
=
didapat sistem persamaan linier dan variabel
(i) diperoleh p =
r =
(ii) diperoleh q =
s =
Sehingga :
A-1 = r =
=
=
Dengan demikian diperoleh :
Jika A = maka A-1 =
A-1 =
dengan : ad – bc 0
Contoh :
Tentukan invers dari matriks A =
Jawab :
30
A-1 =
=
A-1 =
Contoh:
Jika X matriks ordo 2x2, tentukanlah X dari persamaan berikut ini!
X =
Jawab :
Untuk mencari X, kedua ruas dikalikan dengan invers disebelah
kanan.
Sehingga :
X =
X . = .
X =
X =
X =
31
X =
3. Invers matriks ordo 3(pngayaan)
Untuk menentukan invers ordo 3 maka diperlukan pemahaman mengenai minor,
kofakor dan adjoin.
a. Pengertian Minor, Kofaktor dan Adjoin
Misalkan matriks = A =
Kalau elemen-elemen pada baris ke i, kolom ke j dari matriks A dihapus maka
akan diperoleh matriks persegi berordo 2.
Determinan dari matriks persegi ordo 2 itu adalah merupakan minor matriks A
dan ditulis dengan lambang Mijdisebut minor aij.
Untuk matriks ordo 3 , memiliki minor sebanyak 9 buah.
i. Jika baris pertama dan kolom pertama dihapus, maka
di dapat
Sehingga minor a11 adalah M11 =
ii. Jika baris pertama kolom kedua dihapus, maka:
di dapat
Sehingga minor a12 adalah M12 =
iii. Jika baris pertama kolom ketiga dihapus, maka:
di dapat
32
Sehingga minor a13 adalah M13 =
Demikian dan seterusnya sampai ke-9 atau M33
b. Pengertian Kofaktor:
Jika Mij adalah minor aij dari matriks A maka bentuk (-1)i+j Mijdisebut
kofaktor dari aij, sehingga:
Kofaktor a11 adalah C11 = (-1)1+1 M11 = + M11
Kofaktor a12 adalah C12 = (-1)1+2 M12 = - M12
Kofaktor a13 adalah C13 = (-1)1+3 M13 = + M13
Kofaktor a21 adalah C21 = (-1)2+1 M21 = - M21
Kofaktor a22 adalah C22 = (-1)2+2 M22 = + M22
Kofaktor a23 adalah C23 = (-1)2+3 M23 = - M23
Kofaktor a31 adalah C31 = (-1)3+1 M31 = + M31
Kofaktor a32 adalah C32 = (-1)3+2 M32 = - M32
Kofaktor a33 adalah C33 = (-1)3+3 M33 = + M33
Jadi kofaktor dari matriks A
=
Pengertian Adjoin:
Jika Cij adalah kofaktor dari aij pada matriks A, maka Adjoin matriks A
(disingkat Adj A) ditentukan oleh:
Adj A =
Atau
33
memo:Adjoin adalah merupakan transpos dari kofaktor
Adj A =
Contoh :
Tentukan minor, kofaktor dan adjoin dari matriks A =
Jawab :
1. Minor :
Minor a11 = M11 = = (0)(6) – (-5)(-2) = 0 – 10 = -10
Minor a12 = M12 = = -18 + 20 = 2
Minor a13 = M13 = = 6 – 0 = 6
Minor a21 = M21 = = 6 – 0 = 6
Minor a22 = M22 = = 6 – 0 = 6
Minor a23 = M23 = = -2 – 4 = -6
Minor a31 = M31 = = -5 – 0 = -5
Minor a32 = M32 = = -5 – 0 = -5
Minor a33 = M33 = = 0 +3 = 3
2. Kofaktor
Kofaktor a11 adalah C11 = (-1)1+1 M11 = + (-10) = -10
C12 = (-1)1+2 M12 = - (2) = -2
C13 = M13 = (6) = 6
C21 = - M21 = - (6) = -6
34
C22 = M22 = (12) = 6
C23 = - M23 = - (6) = -6
C31 = M31 = (-5) = -5
C32 = - M32 = - (-5) = 5
C33 = M33 = (3) = 3
3. Adjoin
Adj A = =
c.Invers matriks ordo 3x3
Jika : A = dan det A 0 maka
Invers A adalah
A-1 = . Adj A atau A-1 =
Contoh :
Carilah invers dari A =
Jawab :
det (A) =
= (1.0.6) + (1.-5.4) + (0.-3.-2) – (0.0.4) – (1.-5.-2) – (1.-3.6)
= 0 – 20 + 0 – 0 – 10 + 18
= -12
A-1 = . Adj A
35
= -
=
LATIHAN 7
1. Tentukan invers dari matriks dibawah ini!
a. A = b. B = c. C =
2. Jika X adalah matriks ordo 2x2, tentukanlah matriks X berikut ini.
a. X = d. X =
b. X = e. X =
3. Diketahui matriks A = dan B =
Tentukan berikut ini!
a. AB c. A-1 e. A-1B-1 g. (AB)-1
b. BA d. B-1 f. B-1A-1 h (BA)-1
4. Hitunglah minor dan kofaktor dari matriks:
a. M12 c. M32 e. C22 g. C21
b. M22 d. C12 f. C32 h. C33
5. Tentukanlah adjoin dan invers dari matriks-matriks berikut.
36
a. A = b. B =
3.4 Penggunaan Matriks untuk Menyelesaikan Sistem Persamaan Linier
Telah kita ketahui bahwa untuk menyelesaikan system persamaan linier sering
kita gunakan metode grafik, metode eliminasi, metode substitusi mmaupun
campuran. Pada sub bab ini akan kita pelajari cara lain untuk menyelesaikan system
persamaan linier dua variabel.
Bentuk umum system persamaan linier dua perubah.
a1x + b1y = c1 bentuk ini dapat dirubah dalam matriks
a2x + b2y = c2
=
Menyelesaikan sistem persamaan linier dua peubah dengan
invers matriks.
=
, jika A = maka
A =
A-1.A = A-1 dikalikan A-1 dari kiri
I = A-1
Jadi diperoleh:
= A-1
Contoh :
Dengan menggunakan invers matriks, carilah himpunan penyelesaian dari :
5x + 3y = 14
37
2x + y = 5
jawab :
persamaan matriks :
=
Misal A = maka
A-1 =
=
=
Sehingga :
=
Jadi penyelesaiannya adalah x = 1 dan y = 3
TUGAS KELOMPOK1. Cari penggunaan matriks dari
Koran, guntinglah dan kumpulkan!2. Cari contoh kasus yang model
matematikanya berbentuk sistem persamaan linear dua peubah.3. Buat model matematikanya dan
selesaikan dengan invers4. Cari contoh kasus yang model
matematikanya berbentuk sistem persamaan linear tiga peubah5. Buat model matematikanya dan
selesaikan dengan invers.
38
Memo:
Bentuk = dapat diselesaikan dengan determinan,
dimana x = , y = dengan Dx = ; Dy = ; D =
LATIHAN 81. Dengan menggunakan metode matriks (invers matriks), tentukan penyelesaian dari
sistem persamaan berikut ini.
a. 2x + y = 5 b. 5x – y = 9 c. x – y = 9
x + 2y = 4 7x – 6y = 9 3x + 2y = 2
2. Dengan cara determinan, tentukan penyelesaian dari sistem persamaan berikut ini!
a. x - 3y = 4 b. 7x = 4y + 1 c. 2x – y + 7 = 0
3x +6y = 7 6x = -5y + 43 5x – 6y + 18 = 0
3. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut!
a. x + y = -1 b. (x +2) – (3y – 6) = 1
x + y = 9 (3x – 3) + (2y – 2) = 4
4. Dengan menggunakan invers matriks, tentukan penyelesaian sistem persamaan
berikut!
a. x + y – z = 4 b. 2x + y + 3z = -2
x - y + z = 6 x + 5y = 7
x + y + z = 2 3y – 4z = -5
5. Dengan menggunakan determinan, tentukan himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan berikut ini!
a. 2x + 5y – 2z = 3 b. 5x – y + 4z = 8 c. 7x + 5y – 3z = 26
x + y + z + 4 7x – 2 y + 6 z = 11 3x + 3y – 2z = 13
x + 7y – 7 z = 5 2x + 3y + 5z = 10 6x + 2y – 5z = 13
RANGKUMAN
39
1. Jika A = , maka transpose matriks A adalah A’ =
2. Dua buah matriks dikatakan sama jika ordo kedua matriks sama dan elemen-elemen yang bersesuaian nilainya sama.
3. Dua buah matriks dapat dijumlahkan dan dikurangkan jika ordo kedua matriks tersebut sama. Cara menjumlahkan adalah dengan menjumlahkan elemen-elemen yang seletak.
4. Perkalian matriks dengan bilangan adalah dengan cara mengalikan bilangan tersebut dengan elemen-elemen matriks.
5. Dua buah matriks dapat dikalikan jika banyaknya kolom matriks pertama sama dengan banyaknya baris matriks kedua. Misalnya:
=
6. Determinan ordo 2; det A = A = = ad – bc
7 invers matriks ordo 2, A-1 =
40
UJI KOMPETENSI
Kerjakan dengan benar.!
1. Jika : + =
Maka Tentukan nilai a!
2. Jika : + = 2
Tentukan nilai x!
3. Diketahui matriks A = , B = dan C = .
Jika A x B = C, maka nilai p = …
a. 5 c. 9 e. 20
b. 8 d. 16
4. Diketahui matriks A = , B = dan C =
Tentukan:
a. A+ 3 BC c. 3A’ + 2(BC)’
b. 2B’- AC d. (AC- 4 B)’
5. Jika diketahui : .X = maka tentukan matriks X!
6. Jika = maka tentukan nilai a dan b!…
41
7. Diketahui matriks A =
Tentukan matriks B yang memenuhi AB = I dengan I matriks satuan.
8. Diketahui matriks
A = dan B =
Apabila A = 2 Bt maka tentukan nilai a+b!
9. Diketahui matriks :
A = , B = dan C =
Jika A + B = C, maka tentukan nilai p, q dan r!
10. Tentukan invers dari matriks B = !
11. Jika matriks A = adalah matriks singuar, maka tentukan nilai x
12. Diketahui A = . Tentukan nilai k yang memenuhi k. det (At) = det A-1
13. Diketahui matriks : A = dan B =
Apabila det (A) = det (B), maka tentukan nilai x !
14. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut.
4x – 2y – 5 = 0
2x + 6y + 1 = 0
a. Dengan invers matriks
b. Dengan determinan matriks
15. Diketahui : = maka tentukan nilai x, y dan z!
***** 000 *****
42
Glosarium.Matriks: sekumpulan bilangan yang disusun dalam bentuk persegi panjang
yang terdiri dari baris dan kolomOrdo matriks : ukuran matriks yang menyatakan banyaknya baris dan
banyaknya kolom.Matriks identitas : matriks satuan, merupakan matriks persegi yang semua
elemen-elemen diagonal utamanya satu dan selain itu sama dengan nol.
Matriks nol(O) : matriks yang semua elemennya nol.Determinan matriks: Nilai tunggal yang diperoleh dari mengalikan elemen
pada diagonal utama dikurangi hasil perkalian elemen-elemen diagonal kedua.
43
kooperatif
1. Diketahui matriks:
A = dan B =
Tentukan :
a. At dan Bt d. At . Bt g. Apakah (AB)t = Bt . At ?
b. (AB)2 e. Bt . At
c. (BA)t f. Apakah (AB)t = Bt . At ?
2. Jika P = dan Q =
Tentukan :
a. P + Q c. (P + Q) (P – Q) e. Apakah (P + Q) (P – Q) = P2 - Q2?
b. P – Q d. P2 – Q2
3. Diketahui matriks :
A = dan B =
Tentukan :
a. (A + B)2 d. 2 AB g. Apakah (A + B)2 = A2 + 2 AB + B2?
b. (A – B)2 e. A2 + 2 AB + B2 h. Apakah (A – B)2 = A2 - 2 AB + B2?
c. AB f. A2 - 2 AB + B2?
4. Diketahui fungsi f (x) = x2 + 4x – 3I
Tentukan f (A) jika A =
5. Diketahui f (x,y) = x2 + 2xy + y2
Jika : A = dan B
44
Tentukan :
d. f (A,B)
e. f (B,A)
f. Apakah f (A,B) = f (B,A)?
kooperatif
6. Diketahui matriks:
A = dan B =
Tentukan :
g. At dan Bt d. At . Bt g. Apakah (AB)t = Bt . At ?
h. (AB)2 e. Bt . At
i. (BA)t f. Apakah (AB)t = Bt . At ?
7. Jika P = dan Q =
Tentukan :
j. P + Q c. (P + Q) (P – Q) e. Apakah (P + Q) (P – Q) = P2 - Q2?
k. P – Q d. P2 – Q2
8. Diketahui matriks :
A = dan B =
Tentukan :
l. (A + B)2 d. 2 AB g. Apakah (A + B)2 = A2 + 2 AB + B2?
m. (A – B)2 e. A2 + 2 AB + B2 h. Apakah (A – B)2 = A2 - 2 AB + B2?
n. AB f. A2 - 2 AB + B2?
9. Diketahui fungsi f (x) = x2 + 4x – 3I
Tentukan f (A) jika A =
10. Diketahui f (x,y) = x2 + 2xy + y2
Jika : A = dan B
45
Tentukan :
o. f (A,B)
p. f (B,A)
q. Apakah f (A,B) = f (B,A)?
LATIHAN 3
2. Diketahui matriks
a. Berapa banyak elemennya?
b. Elemen-elemen pada baris
pertama adalah …
c. Elemen-elemen pada baris
kedua adalah …
d. Elemen-elemen pada kolom
kedua adalah …
e. Elemen-elemen pada kolom
ketiga adalah …
f. Elemen baris pertama
kolom kedua adalah … , a12 = …
g. Elemen baris pertama
kolom ketiga adalah … , a13 = …
h. Elemen baris kedua kolom
pertama adalah … , ditulis a21 = …
3. Tulislah contoh matriks berordo:
a. 3 × 3 d. 1 × 4
b. 2 × 2 e. 3 × 1
c. 5 × 3 f. 4 × 2
4. Matriks-matriks berikut ini
manakah yang sama?
46
A = F =
B = G =
C = H =
D = I =
E = J =
5. Tulislah transpos dari masing-
masing matriks berikut ini kemudian tulis ordonya!
a. A2 × 2 = d. D....×... =
b. B....×... = e. E....×... =
c. C....×... =
1. Pengertian “dikalikan dari kiri” dan “dikalikan dari kanan”.
Dua buah matriks A dan B dapat dikalikan jika banyaknya kolom pada matriks
yang pertama sama dengan banyaknya baris pada matriks yang kedua.
Contoh 1:
A = dan B =
Tentukan :
a) Matriks A dikalikan dari kiri oleh matriks B
b) Matriks A dikalikan dari kanan oleh matriks B
Jawab :
a) A dikalikan dari kiri oleh B = B.A
B.A =
=
47
b) A dikalikan dari kanan oleh B = AB
A.B =
=
Dari hasil pengoperasian di atas tampak bahwa ABBA (tidak berkalu sifat
kumulatif).
Contoh 2:
Diketahui: A = dan B =
b) Tentukan AB dan BA
c) Apakah AB = BA =A?
Jawab :
a) AB = = =
BA = = =
b) Dari jawaban a) terlihat bahwa AB = BA = A
Matriks B = dinamakan matriks satuan berordo 2. Matrik satuan
dilambangkan dengan I (Identitas) dan untuk setiap matriks A berlaku
hubungan :
A.I = I.A = A
Contoh :
Diketahui matriks A =
Tentukanlah :
a. det (A) b. Adj A c. Invers A (A-1)
Jawab :
48
a. det (A) =
= (4.4.3) + (-6.0.3) + (1.-2.-1) – (1.4.3) – (4.0.1) – 9-6.-2.3)
= 48 = 0 = 2 – 12 – 0 – 36
= 2
b. Adjoin A
Adj =
=
c. A-1 = .
= .
=
b. X = f. X =
49