bab i pendahuluan - faskatnur.files.wordpress.com file · web viewiklan dan berita politik calon...

33
1 IKLAN DAN BERITA POLITIK CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA PEMILUKADA KOTA JAYAPURA TAHUN 2010 DI TOP TV TERHADAP TINGKAT POPULARITAS PADA MAHASISWA STIKOM MUHAMMADIYAH JAYAPURA Muhammad Nur Jaya 1 ABSTRAK Media televisi adalah media yang menyediakan informasi pengetahuan,pendidikan dan hiburan kepada khalayak luas yang memiliki daya tarik yang cukup besar dibanding media lain ,sebab media ini mampu menampilkan dua bentuk tampilan sekaligus yaitu bentuk suara dan visual .Selain itu hampir seluruh masyarakat dapat mengakses informasi dan hiburan melalui televisi dengan mudah ,cepat, dan tersaji setiap saat dengan cost yang murah.Olehnya itu media ini banyak dimanfaatkan oleh para politisi untuk mengejar popularitas,elektabilitas dalam rangka mencapai kedudukan baik di eksekutif maupun di legislatif,yiatu dengan mempublikasikan aktivitas politiknya baik dalam bentuk berita maupun iklan . Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh terpaan iklan dan berita politik calon walikota dan wakil walikota Pemilukada Kota Jayapura tahun 2010 terhadap tingkat popularitas pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Jayapura. Penelitian ini dilaksanakan di Kampus Sekolah Tinggi ilmu Komunikasi Muhammadiyah Jayapura dengan obyek peneltian adalah seluruh mahasiswa . Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survey khalayak dengan menyebarkan kuesioner .Data dianalisis dengan stistik deskriptif dan infrensial. Hasil Penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara terpaan iklan dan berita politik calon walikota dan wakil walikota pemilukada Kota Jayapura tahun 2010 di Top Tv dengan tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota untuk No urut 2,3,4,dan 5 ,dengan kekuatan hubungan berada pada kategori sangat rendah dan rendah yaitu : 0,187, 0,16, 0,216, dan 0,16 , sedangkan untuk calon no urut 1 dan 6 tidak ada hubungan yang signifikan. Ada pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan dan berita politik calon walikota dan wakil walikota pemilukada Kota Jayapura tahun 2010 terhadap tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota untuk No. Urut 2,3,4,dan 5 , dengan kekuatan pengaruh 1 Staf Pengajar pada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Jayapura

Upload: hoangkiet

Post on 12-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

IKLAN DAN BERITA POLITIK CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA PEMILUKADA KOTA JAYAPURA TAHUN 2010 DI TOP TV TERHADAP

TINGKAT POPULARITAS PADA MAHASISWA STIKOM MUHAMMADIYAH JAYAPURA

Muhammad Nur Jaya1

ABSTRAKMedia televisi adalah media yang menyediakan informasi pengetahuan,pendidikan

dan hiburan kepada khalayak luas yang memiliki daya tarik yang cukup besar dibanding media lain ,sebab media ini mampu menampilkan dua bentuk tampilan sekaligus yaitu bentuk suara dan visual .Selain itu hampir seluruh masyarakat dapat mengakses informasi dan hiburan melalui televisi dengan mudah ,cepat, dan tersaji setiap saat dengan cost yang murah.Olehnya itu media ini banyak dimanfaatkan oleh para politisi untuk mengejar popularitas,elektabilitas dalam rangka mencapai kedudukan baik di eksekutif maupun di legislatif,yiatu dengan mempublikasikan aktivitas politiknya baik dalam bentuk berita maupun iklan .

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh terpaan iklan dan berita politik calon walikota dan wakil walikota Pemilukada Kota Jayapura tahun 2010 terhadap tingkat popularitas pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Jayapura. Penelitian ini dilaksanakan di Kampus Sekolah Tinggi ilmu Komunikasi Muhammadiyah Jayapura dengan obyek peneltian adalah seluruh mahasiswa . Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survey khalayak dengan menyebarkan kuesioner .Data dianalisis dengan stistik deskriptif dan infrensial.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara terpaan iklan dan berita politik calon walikota dan wakil walikota pemilukada Kota Jayapura tahun 2010 di Top Tv dengan tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota untuk No urut 2,3,4,dan 5 ,dengan kekuatan hubungan berada pada kategori sangat rendah dan rendah yaitu : 0,187, 0,16, 0,216, dan 0,16 , sedangkan untuk calon no urut 1 dan 6 tidak ada hubungan yang signifikan. Ada pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan dan berita politik calon walikota dan wakil walikota pemilukada Kota Jayapura tahun 2010 terhadap tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota untuk No. Urut 2,3,4,dan 5 , dengan kekuatan pengaruh kecil tidak lebih dari 5 % (lima persen ) , sedangakan untuk calon no urut 1,dan 6 tidak ada pengaruh yang signifikan. Pengaruh yang besarnya tidak lebih dari 5 % (lima persen) artinya ada pengaruh lain yang besarnya 95 % (sembilan puluh lima persen ) yang tidak diteliti. Besar dan rendahnya hubungan ,serta pengaruh kedua variabel ditentukan oleh faktor komunikator ,pesan,media,dan khalayak berdasarkan konsep jarum suntik ,uses and gratifikation, dan konsep periklanan.

Kata Kunci : Terpaan Iklan dan berita politik, tingkat popularitas

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ,khususnya teknologi informasi dan

komunikasi yang terus berkembang dengan sangat cepat, sehingga tingkat pengetahuan

manusia semakin maju pesat. Berkaitan dengan tingkat pengetahuan maka ketergantungan

1 Staf Pengajar pada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Jayapura

2

manusia akan informasi semakin sulit untuk dihindari . Setiap saat manusia harus

membutuhkan informasi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup baik dari media cetak

terlebih lagi media elektronik seperti telivisi. Media televisi salah satu saluran komunikasi

yang menyampaikan informasi kepada khalayak massa yang memiliki kelebihan

dibandingkan media cetak dan radio diantara kelebihan tersebut adalah dapat menampilkan

gambar bergerak diikuti dengan suara sekaligus. Diketahui bersama bahwa hampir disetiap

rumah dalam suatu keluarga mempunyai televisi minimal 1 buah ,olehnya itu setiap anggota

keluarga dalam setiap rumah tangga hampir bisa dipastikan bahwa setiap hari pasti menonton

televisi.

Tayangan televisi termasuk Top Tv ikut menghiasi tayangan disetiap rumah tangga yang

ada di Kota Jayapura .Besar kemungkinan masyarakt kota Jayapura ikut menyaksikan atau

menonton acara Top Tv ,baik hiburanya ,maupun informasi atau berita sekitar kota Jayapura

dan Provinsi Papua. Keberadaan televisi Top Tv ikut mewarnai persaingan jasa komunikasi

dilingkungan Kota Jayapura , sebab Top Tv juga ikut menyiarkan berita-berita yang terjadi di

Kota Jayapura, sehingga masyarakat juga membutuhakan kehadiran media tersebut.

Hari pertama kampanye berupa pawai keliling kota Jayapura dari seluruh tim

kampanye calon walikota dan wakil walikota disiarkan oleh Top Tv melelalui berita Top

siang dan Top malam . Hari berikutnya Top Tv menyiarkan beberapa iklan politik dan berita

politik dari beberapa calon walikota dan wakil walikota diantaranya pasangan Abisai Rollo

dan Reyni Kaisiepo ;pasangan Dr.Musa Yan Jouwe,SH,M.Si dan Ir.H.Rustam Saru,MM ;

pasangan Jan H.Hamadi ,M.Si dan Dra.Lievelin Ansanay Monim; dan pasangan Thobias

Solossa dan Hariyanto. Iklan dan berita politik para calon walikota dan wakil walikota di

media Top Tv ,frekuensi,dan durasi tayangan tidak sama setiap calon , ada yang frekuensi

dan durasi besar ,ada yang cukup ,ada yang kurang bahkan ada yang tidak perna muncul .

Berkaitan dengan frekuensi dan durasi tayangan iklan dan berita politik para calon

walikota dan wakil walikota di Top Tv mulai masa kampanye sampai pemilihan dilaksanakan

,apakah ada hubungannya atau pengaruhnya terhadap popularitas seoarang calon walikota dan

wakil walikota . Tim sukses melihat bahwa dengan tingkat keseringan muncul dilayar Top Tv

khususnya ,diharapakan calon tersebut akan dikenal luas oleh masyarakat kota jayapura

termasuk mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura . Tingkat popularitas seseorang di

masyarakat ditentukan oleh berbagai indikator diantaranya sepak terjang atau aktivitasnya

yang bersifat positif maupun negatif yang banyak dipublikasikan oleh media massa. Aktivitas

untuk kepentingan publik yang berkaitan dengan kebijakan

3

politik,ekonomi ,hukum ,pendidikan ,hiburan dan sosial kemasyarakatan dapat meningkatkan

popularitas seseorang di masyarakat . Untuk calon walikota dan wakil walikota pada

Pemilukada Kota Jayapura tahun 2010 tentunya memerlukan popularitas dan elektabiltas

dalam rangka mendapatkan suara mayoritas dalam Pemilukada tersebut.

Frekuensi tayangan iklan dan berita politik para calon walikota dan wakil walikota di

Top Tv pada masa kampanye berlangsung .Apakah serta merta Masyarakat Kota Jayapura

umumnya dan mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura khususnya sebagai obyek

penelitian mengenal secara luas calon-calon tersebut karena terpaan iklan dan berita politik .

Tingkat pengetahuan khalayak atau tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota

tidak bisa diprediksi secara pasti sebelum melakukan penelitian . Fenomena tersebut yang

berkaitan dengan proses Pemulikada Kota Jayapura yaitu hubungan dan pengaruh antara iklan

dan berita politik terhadap efek yang ditimbulkan berupa tingkat popularitas. Hal inilah yang

mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul : “Iklan dan Berita Politik

Calon Walikota dan Wakil Walikota Pemilukada Kota Jayapura Tahun 2010 di Top Tv

Terhadap Tingkat Popularitas pada Mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura”

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka dibuat rumusan masalah

sebagai berikut :

1.Bagaimana hubungan antara terpaan iklan dan berita politik di media televisi Top TV

terhadap tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota pada pemilukada Kota

Jayapura tahun 2010 pada mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura.

2. Bagaimana pengaruh antara terpaan iklan dan berita politik di media televisi Top TV

terhadap tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota pada pemilukada Kota

Jayapura tahun 2010 pada mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura .

Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara terpaan iklan dan berita politik di

media televisi Top TV terhadap tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota

pada pemilukada Kota Jayapura tahun 2010 pada mahasiswa STIKOM Muhammadiyah

Jayapura.

2. Mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh terpaan iklan dan berita politik di media

televisi Top TV terhadap tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota pada

4

pemilukada Kota Jayapura tahun 2010 pada mahasiswa STIKOM Muhammadiyah

Jayapura.

TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi Massa .

Sebagaimana dikemukaan John R. Wenburg, William dan William W Wilmot, juga

Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken setidaknya ada tiga kerangka pemahaman

mengenai komunikasi, yakni komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai

interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi. Yang dimaksud komunikasi satu arah adalah

suatu tindakan yang dilakukan oleh manusia (baik perorangan maupun kelompok) dalam

menyampaikan pesan kepada orang lain (perorangan atau kelompok), baik secara langsung

dalam bentuk tatap muka maupun melalui media, seperti surat kabar, radio, atau televisi iklan

melalui media luar ruang (billboard, spanduk, stiker dll) 2

Aktivitas kehidupan manusia di atas permukaan bumi ini dalam rangka memenuhi

kebutuhan hidupnya dan tujuan hidup tidak bisa lepas dari aktivitas kehidupan orang lain,

dan terjadilah proses komunikasi dalam bentuk interaksi sosial. Pandangan komunikasi

sebagai interaksi sosial adalah menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab akibat

atau reaksi, yang arahnya bergantian. Seorang menyampaikan pesan, baik verbal atau

nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal, kemudian

komunikator bereaksi setelah menerima respon atau umpan balik dari pihak komunikan

begitu seterusnya 3

Konsep terakhir dari rumusan diatas mengatakan bahwa komunikasi adalah proses

transaksi antara komunikator dan komunikan begitu juga sebaliknya. Dalam konteks ini,

komunikasi adalah suatu proses personal karena makna atau pemahaman yang di peroleh pada

dasarnya bersifat pribadi. Penafsiran atas perilaku verbal dan nonverbal orang lain oleh

penerima akan mengubah penafsiran tersebut begitu seterusnya. Dengan menggunakan

pandangan ini tampak bahwa komunikasi bersifat dinamis. Pandangan inilah yang disebut

komunikasi sebagai transaksi, yang lebih sesuai untuk komunikasi tatap muka yang

memungkinkan pesan atau respon verbal atau nonverbal bisa diketahui secara langsung.

2 Deddy Mulyana ,2003, Ilmu Komunikasi (suatu pengantar) PT Remaja Rosda Karya Bandung hal 61 3 Deddy Mulyana ,2003.Ilmu Komunikasi (suatu pengantar) PT.Remaja Rosdakarya Bandung hal 65.

5

Periklanan.

Definisi iklan menurut Johnson dan Lee4 adalah komunikasi komersial dan non

personal tentang sebuah organisasi dan produk–produk atau jasa yang di transmisikan ke

suatu khalayak target melalui media yang sifatnya massal seperti surat kabar, radio, televisi,

dan reklame luar ruang atau kendaraan umum. Selanjutnya periklanan merupakan salah satu

jenis teknik komunikasi massa dengan membayar ruangan atau waktu yang disediakan media

massa tersebut untuk menyiarkan informasi tentang barang atau jasa yang ditawarkan oleh

sipemasang iklan (produsen atau penjual barang maupun jasa ) 5

Menurut Thomas M. Garret,S.J dalam6 iklan dipahami sebagai aktivitas-aktivitas

penyampaian pesan-pesan visual atau oral kepada khalayak , dengan maksud

menginformasikan atau mempengaruhi mereka untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa

yang diproduksi ,atau untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi terhadap ide-ide ,institusi-

institusi atau peribadi yang terlibat dalam iklan tersebut.

Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli periklanan pada intinya bahwa

iklan yang di tayangkan atau ditampilkan diberbagai media massa , berfungsi untuk

memengaruhi pihak–pihak yang berkepentingan dengan produk atau jasa yang ditawarkan

dalam iklan. Berikut beberapa fungsi periklanan sebagai berikut menurut Johnson dan Lee 7

a.Periklanan menjalankan sebuah fungsi informasi; ia mengomunikasikan informasi produk

(calon walikota dan wakil walikota), ciri–ciri dan lokasi penjualannya.

b.Periklanan menjalankan sebuah fungsi persuasif yaitu mencoba membujuk para konsumen

untuk membeli merek–merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk

(calon walikota dan wakil walikota)atau perusahaan tersebut.

c.Periklanan menjalankan sebuah fungsi pengingat yaitu terus menerus mengingatkan para

konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang

diiklankan tanpa memerdulikan merek pesaingnya.

Iklan Politik

Menurut Bolland dalam Cangara 8 mendefinisikan iklan politik “ Iklan politik mengacu

pada penggunaan dan pembelian ruang ,waktu ,dan spasi iklan yang dibayar untuk tarif

komersial,dalam rangka memancarkan pesan politik kepada khalayak banyak” media yang

4 Johnson,Carladan lee ,Monlee,1999,Prinsip-prinsip pokok periklanan dalam prosfektif Global ,Munandar Haris ,Priatna Dudy ,2004 ,Jakarta Prenada Media hal 3 5 Kustadi suhandang ,2005 Periklanan,Manajemen,Kiat dan Strategi Penerbit Nuansa ,Bandung hal 146 Kasiyan ,2008 .Manipulasi &Dokumentasi Perempuan dalam iklan , Ombak Yokyakarta hal 149 7 Johnson ,Carla dan lee ,Monlee ,1999,Prisnsi-Prinsip Pokok Periklanan dalam Prospektif Global ,Munandar Haris ,Priatna Dudy ,2004 ,Jakarta Prenada Media hal 10 8 Cangara Hafied, 2009, Komunikasi Politik ,PT Rajagrafindo Persada, Jakarta hal 345

6

digunakan banyak macam diantaranya media luar ruang ,media cetak ,media elektronik ,dan

media internet .

Iklan Politik yang dirancang sedemikian rupa oleh perencana iklan dalam rangka

pencitraan seorang calon walikota dan wakil walikota. Iklan politik ini bertujuan untuk

meningkatkan tingkat popularitasnya di masyarakat sebagai salah satu strategi komunikasi

politik dalam memenangkan Pemilukda Kota Jayapura Tahun 2010 .

Menurut Robert Baukus dalam cangara9 membagi iklan politik dalam empat macam

yakni : Iklan serangan ,yang ditujukan untuk mengdiskreditkan lawan;Iklan argumen ,yang

memperlihatkan kemampuan para calon untuk mengatasi masalah -masalah yang mereka

hadapi ;Iklan ID , yang memberi pemahaman mengenai siapa sang calon kepada para pemili

;Iklan resolusi ,dimana para calon menyimpulkan pemikiran mereka untuk para pemilih.

Berita Politik .

Menurut sunansari ecip 10 ,berita adalah laporan tentang sesuatu yang bernilai

berita ,perlu diketahui oleh banyak orang pada kesempatan pertama ,dan ditulis sebagai

berita. Untuk itu ada syarat-syaratnya ,yakni bernilai berita ,dipublikasikan ,dan ditulis

dengan aturan tertentu selayak berita. Sedangkan berita politik adalah laporan sesuatu yang

bernilai berita dengan isi pesannya adalah pesan-pesan yang bermuatan politik atau

kebijakan politik,dan kepentingan umum . pesan politik ini perludiketahui oleh banyak orang

Mencermati definisi diatas tentang berita maka seharusnya suatu berita dapat disiarkan

atau tidak dimedia massa berikut penjelasan unsur-unsur yang harus dipenuhi sebuah berita

Kusumaningrat11 ; berita harus akurat,berita harus lengkap,adil dan berimbang,berita harus

obyektif ,berita harus ringkas dan jelas ,berita harus hangat .

Media Televisi .

Televisi salah satu saluran media massa elektronik yang belakangan ini banyak digunakan

oleh masyarakat untuk mengakses informasi dari penjuru dunia . Televisi kita ketahui

memeliki kelebihan dibandingkan media massa lainnya seperti surat kabar radio ,yaitu

mampu menampilkan pesan atau informasi dalam dua unsur berupa suara dan gambar secara

bersamaan. Tayangan televisi dapat menyiarkan informasi secara langsung dari tempat

kejadian ,sehingga penonton seolah-olah berada ditempat kejadian menyaksikan langsung.

Beberapa tahun terkahir media televisi banyak digunakan oleh pengguna jasa

televisi diantaranya para pengusaha dari berbagai sektor usaha ,para politisi , birokrat,

9 Cangara Hafied,2009, Komunikasi Politik ,PT Rajagrafindo Persada, Jakarta hal 34610 Ecip Sinansari, 2007, Jurnalisme Mutakhir, Republika , 11 Kusumaningrat Hikmat,Purnama ,2007 ,Jurnalistik ,Teori dan Praktek ,PT Remaja Rosdakarya , Bandung hal

7

organisasi ,instansi pemerintah dan swasta untuk menjual produk dan jasa, serta pencitraan

bagi para politisi dan birokrat. Apalagi di era persaingan bebas salah satu strategi untuk

merebut pasar adalah melalui iklan yang ditayangkan di televisi ,sebab tayangan telivisi

mampu mempengaruhi khalayak banyak dengan jangkauan yang luas dengan waktu tak

terbatas..Berikut beberapa kelebihan media televisi Kasali12 :Efisiensi biaya;Dampak yang

Kuat;Pengaruh yang Kuat .

Tingkat popularitas .

Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Popularitas diartikan terkenal ,dikenal oleh

masyarakat luas atas perilakunya atau aktivitasnya atau mereknya . Sejalan dengan arti kamus

tersebut maka popularitas dapat dipengaruhi oleh arah perhatian atau sikap terhadap

lingkungan atau diri peribadi. Popularitas seseorang juga diakibatkan oleh perilakunya atau

kualitas produknya,kinerjanya intelektualnya,kekuatan fisiknya atau integritas moralnya.

Bila kita memaknai beberapa pengertian popularitas yang tertera diatas maka dapat

dibuat suatu asumsi bahwa popularitas meliputi : perilaku, pribadi, sikap dan persepsi.

Perilaku berkaitan dengan tindakan–tindakan yang dilakukan, sedangkan pribadi dan sikap

berkaitan dengan perasaan dan emosi, dan persepsi berkaitan dengan tingkat pengetahuan

yang dimililki oleh manusia. Olehnya itu tingkat popularitas dapat diukur dengan

memperhatikan unsur pengetahuan ,sikap dan dukungan yang dimiliki oleh kahalayak

terhadap calon walikota dan wakil walikota .

Teori Jarum Suntik (Jarum Hipodermik ).

Proses penyebaran informasi dalam bentuk pesan–pesan politik oleh komunikator

(pengiklan politik, berita politik) dapat dilakukan dengan melalui media massa, diantaranya

media televisi dalam bentuk iklan dan berita politik. Proses komunikasi tersebut dapat

didukung oleh teori jarum suntik, sebab proses komunikasi ini menggunakan media massa

sebagai media komunikasi. Teori ini mengasumsikan bahwa informasi yang disampaikan

lewat media massa, khalayak yang diterpa pesan tidak memiliki kekuatan untuk menolak

informasi. Khalayak terlena seperti kemasukan obat bius melalui jarum suntik, sehingga

khlayak tidak punya alternatif untuk menetukan pilihan 13

Operasionalisasi Model Jarum Hipodermik telah diungkapkan terutama sekali dalam

peneletian–penelitian persuasif. Pada umumnya , model ini bersifat linier dan satu arah.

12 Kasali Rhenald , 1995, Manajemen Periklanan, PT Anem Kosong Jakarta hal 12113 Cangara,Hafied ,2009 ,Komunikasi Politik , PT.Rajagrafindo Persada Jakarta hal 119

8

Model–model komunikasi dari Hovland, Jenis dan Kelly (1959 ), Berlo (1960), Grebner

(1956), dan Anderson (1971) dapat digolongkan pada Model Jarum Hipodermik. Untuk lebih

jelasnya lihat gambar model jarum hipodermik berikut 14

Gambar 4. Model Jarum Hipodermik

Teori Periklanan

Periklanan adalah suatu proses komunikasi yang terjadi antara pengiklan dan khlayak

atau konsumen sebagai sasaran komunikasi. Untuk memadukan kepentingan antara

pengiklan dan konsumen pada suatu proses komunikasi ada beberapa teori yang mendukung

proses yaitu 15

Model AIDA

Model ini dikembangkan sekitar dasawarsa 1920-an yang tahap–tahapnya dapat digambarkan

sebagai berikut:

Model AIDA Attention Interest Desire Action

Model AIETA

Model ini dikembangkan oleh para sosiolog yang mencoba menerapkan pengamatan mereka

di pedesaan atas proses inovasi adopsi. Mereka merumuskan bahwa proses inovasi–adopsi

harus melalui suatu proses sebagai berikut.

Model AIETA Awarness Interest Evaluation Trial Adovtion

Teori Uses and Gratifications

Model ini digambarkan sebagai loncatan dramatis dari model jarum suntik. Model ini

tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang

dilakukan orang terhadap media. Swanson (1979 )16 Khalayak dianggap aktif memanfaatkan

media untuk memenuhi kebutuhannya, artinya aktif menyeleksi informasi yang disampikan

14 Rahmat Jalaluddin, 2002 , Metode Penelitian Komunikasi ,PT Remaja Rosdakarya , Bandung hal 6215 Kasali Rhenald, 1995 ,Manajemen Periklanan , PT Anem Kosong Jakarta hal 53

16 Rahmat Jalaluddin ,2002 ,Metode Komunikasi ,PT.Remaja Rosdakarya ,Bandung hal 65

Variabel Komunikasi Variabel Komunikator -Kredibilitas-daya tarik-kekuasaanVariabel pesan -Struktur-gaya-appeals Variabel media

Variabel Antara*perhatian

*Pengertian

*penerimaan

Variabel Efek *perubahan Kognetif*Perubahan Afektif *Perubahan Behavioral

9

oleh media (iklan). Khalayak bebas memilih informasi yang disampaikan oleh media, apakah

informasi itu berguna untuk diri khalayak atau tidak maka media harus tahu kebutuhan

khalayak, sehingga disebut sebagai Teori Uses and Gratifications.

Teori Agenda Setting .

Menurut Maxwell .Mc.Combs dan Donald L.Shaw17 dalam tulisannya the agenda

setting function of the Mass Media menyatakan bahwa adanya korelasi yang signifikan

antara issu yang diangkat oleh media dengan issu yang dianggap penting oleh publik. Artinya

apabila suatu berita yang telah diagendakan oleh media massa untuk disiarkan tentunya

agenda tersebut juga dianggapa penting oleh khalayak ,sebab pada umumnya media massa

dalam menggakat sebuah issu dalam bentuk berita dan diagendakan untuk disebarkan

berkali-kali biasanya terlebih dahulu berita tersebut diangkat di headline atau editorial untuk

mendapat tanggapan masyarakat .

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian .

Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, dengan lokasi penelitian adalah di

Kampus STIKOM Muhammadiyah Jayapura dan yang menjadi obyek penelitian adalah

seluruh mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura 4 tahun terakir.

Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan survey khalayak

yaitu menggunakan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil instrument utama berupa

kuesioner .

Populasi dan Sampel.

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh Mahasiswa STIKOM Muhammadiyah

Jayapura .Teknik penentuan sampel ,menggunakan teknik purposive sampling .Pengambilan

sampel dilakukan berdasarkan kriteria tertentu ,yaitu mahasiswa yang melihat iklan dan berita

politik pemilukada Walikota dan wakil walikota Jayapura tahun 2010 di televisi Top TV .

Besarnya sampel sebanyak 251 orang diperoleh dari Nomogram Herry King 18

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif , sehingga teknik pengumpulan datanya

dilakukan dua tahap yaitu tahap pembuatan kuesioner dan teknik keusioner . Untuk

pembuatan keusioner perlu kejelasan konsep – konsep dan variabel yang akan digunakan ,

17 Cangara, Hafied, 2009, Komunikasi Politik , PT.Rajagrafindo Persada, Jakarta hal 12418 Sugiyono ,2007, Statistik untuk Penelitian , CV .Alafabeta , Bandung hal 70

10

tentang standarisasi dari pertanyaan yang akan dirumuskan , tentang obyektifitas dari

pertanyaan , dan relevansi unit pengamatan yang dipilih19. Sedangkan untuk teknik keusioner

adalah pembagian keusioner dengan cara dikirim atau menemui responden secara langsung

atau tatap muka namun pengisian kuesioner dilakukan sendiri oleh responden 20

Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini yaitu diolah dengan menggunakan bentuk

analisis yang terdiri dari :

1. Teknik analisis kualitatif yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan peristiwa hasil

penelitian berdasarkan temuan di lapangan . Gambaran ini bisa dalam bentuk Tebel

frekuensi ,diagram , perhitungan rata –rata , simpangan baku dan sebagainya.

2. Teknik analisa kuantitatif , adalah analisis yang hanya dilakukan pada data responden

dengan maksud untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Analisis

kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik infrensial.

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Daerah Penelitian

STIKOM Muhammadiyah Jayapura berdiri sejak tahun 2001 sampai tahun 2010

menampung mahasiswa sebanyak 865 orang yang tersebar dalam dua program studi yaitu

program studi komunikasi massa jenjang S1 ,dan program studi Humas jenjang D3 ( data

BAAK STIKOM Muhammadiyah Jayapura tahun 2010 ) . Mahasiswa STIKOM terdiri dari

suku,dan agama yang beragam hasil penelitian menggambarkan bahwa suku yang berasal dari

papua diatas lima puluh persen selebihnya suku luar papua ,juga agama kurang lebih 85

persen agama kristen selebihnya agama Islam.

Identitas Responden

Data hasil penelitian menunjukan bahwa responden laki –laki lebih besar dari pada

responden perempuan ,yaitu 66 % laki dan 40 % perempuan , responden ini tersebar dari

semester I sampai semester VI yaitu semester 1 sebanyak 60 orang ,semester III sebanyak 70

orang, semester V sebanyak 65 orang ,dan semester VI sebanyak 56 orang . Sedangkan usia

responden terbagi dari tiga kategori yaitu umur 18-20 sebanyak 55 orang atau 21,9 % ;umur

21-23 sebanyak 103 orang atau 41 % dan umur 24 > sebanyak 93 orang atau 37,1 % .

19 Malo Manasse,dkk, 2002 ,Metode Penelitian Kuantitatif .Universitas Terbuka Jakarta, hal 6.220 Malo ,Manasse,dkk, 2002 ,Metode Penelitian Kuantitatif ,Universitas Terbuka , Jakarta hal 6.17

11

Sedangkan agama yang dianut oleh responden terbesar adalah agama kristen sebesar 85 %

selebihnya adalah agama Islam sebesar 15 % .

Terpaan Iklan dan Berita Politik pada Top TV.

Media telivisi merupakan media yang tingkat pengaruhnya cukup besar dibanding

media lain sebab dapat menampilkan dua bentuk komunikasi sekaligus yaitu audio dan visual

olehnya itu banyak pengguna jasa informasi lebih memilih televisi sebagai media kampanye

untuk menjual jasa dan produk tidak terkecuali produk politik berupa popularitas dan

elektabiltas untuk mencapai kedudukan di panggung kekuasaan. Untuk mengukur tingkat

popularitas seorang kandidat walikota dan wakil walikota maka terlebih dahulu harus diukur

intensitas terpaa iklan atau berita politik yang tertuang dalam bentuk frekuensi dan atensi.

Hasil penelitian dilapangan memperlihatkan bahwa :Pertama frekuensi melihat ikan dan berita

politik menunjukkan bahwa responden memberikan jawaban mayoritas pada kategori tinggi

sebanyak 130 responden atau 51,8 % , rendah sebanyak 78 responden atau 31,1 % , dan

kategori sangat tinggi sebanyak 43 responden atau 17,2 % (persen).Hasil distribusi jawaban

responden tentang frekuensi melihat ikan dan berita politik di Top TV terhadap seluruh

mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura sebagian besar berada pada kategori tinggi

yaitu diatas 50 % itu artinya mahasiswa menonton iklan dan berita politik sebanyak 3-4 kali

dalam seminggu.

Kedua atensi melihat iklan dan berita politik menunjukkan bahawa responden

memberikan jawaban pada kategori tinggi sebesar 122 responden atau 48,6 % ,rendah sebesar

40 responden atau 15,9 % ,dan sangat tinggi sebesar 89 responden atau 35,4 %. Hasil

distribusi jawaban responden tentang atensi melihat iklan dan berita politik di top TV

terhadap seluruh mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura hampir setengah berada

pada kategori tinggi yaitu 48,6 % .Itu artinya atensi mahaiswa dalam menonton iklan dan

berita politik berada pada kategori yaitu memperhatikan sebagian pesan iklan dan berita

politik .

Gabungan dari kedua indikator yang mempengaruhi intensitas terpaan maka diperoleh

hasil penelitian bahwa intensitas terpaan digambarkan yaitu : kategori rendah sebesar 22

responden atau 8,8 % ,kategori tinggi sebesar 153 responden atau 60,9 % dan kategori sangat

tinggi sbesar 76 responden atau 30,3 % . Hal ini terlihat bahwa sebagian besar mahasiswa

STIKOM Muhammadiyah Jayapura yaitu 60,9 % tingkat kecenderungan melihat iklan dan

berita politik berada pada kategori tinggi .

12

Tingkat Popularitas No Urut 1.

Hasil jawaban responden menunjukan bahawa tingkat popularitas calon no Urut 1(Abisai

Rollo dan Reyni Kaisepo) berada pada kategori rendah sebesar 126 responden atau 50,2

% ,kategori tinggi sebesar 98 responden atau 39 % ,dan kategori sangat tinggi sebesar 27

responden atau 10,8 % .

Tingkat Popularitas No Urut 2.

Hasil jawaban responden menunjukan bahwa tingkat popularitas calon no Urut

2(Drs .Benhur Tommy Mano,MM dan Dr.H.Nuralam,SE,M.Si) berada pada kategori rendah

sebesar 86 responden atau 34,3 % ,kategori tinggi sebesar 118 responden atau 47 %,dan

kategori sangat tinggi sebesar 47 responden atau 18,7 % .

Tingkat Popularitas No Urut 3.

Hasil jawaban responden menunjukan bahwa tingkat popularitas calon no Urut

3(Dr.Musa Yan Jouwe,SH,M.Si dan Ir.H.Rustan Saru,MM ) berada pada kategori rendah

sebesar 130 responden atau 51,8 % ,kategori tinggi sebesar 96 responden atau 38,2 %,dan

kategori sangat tinggi sebesar 25 responden atau 10 % .

Tingkat Popularitas No. Urut 4

Hasil jawaban responden menunjukan bahwa tingkat popularitas calon no Urut

4(Drs.H.Jan Hamadi,M.Si dan Ansanay Monim,MM ) berada pada kategori rendah sebesar

112 responden atau 44,6 ,kategori tinggi sebesar 95 responden atau 37,8 %,dan kategori

sangat tinggi sebesar 44 responden atau 17,5 % .

Tingkat Popularitas No Urut 5.

Hasil jawaban responden menunjukan bahwa tingkat popularitas calon no Urut 5(Thobias

Solossa,SH,MM dan Haryanto,SH) berada pada kategori rendah sebesar 117 responden atau

46,6% ,kategori tinggi sebesar 101responden atau 40,2 %,dan kategori sangat tinggi sebesar

33 responden atau 13,1 % .

Tingkat Popularitas No Urut 6.

Hasil jawaban responden menunjukan bahwa tingkat popularitas calon no Urut 6(Pdt

Fredrick Hendrick Toam,S Th dan Ir.Jimmy Spanyel Ansanai ,MM ) berada pada kategori

rendah sebesar 172 responden atau 68,5% ,kategori tinggi sebesar 54 responden atau 21,5

%,dan kategori sangat tinggi sebesar 25 responden atau 10 % .

Hubungan antara iklan dan berita politik calon walikota dan wakil walikota pada

pemilukada Kota Jayapura tahun 2010 di Top Tv dengan tingkat popularitas.

13

Penggunaan media elektronik Top Tv sebagai salah satu media penyampai informasi

tentang pencitraan dalam rangka pemilihan jabatan politik di tingkat kabupaten dan kota

gencar dilakukan oleh sebagian calon walikota dan wakil walikota. Pesan –pesan tentang

kebijakan politik ,keputusan politik ,program kerja ,visi dan misi para calon disampaikan

dalam bentuk iklan dan berita politik . Iklan dan berita politik sesungguhnya di maksudkan

untuk mampu mempengaruhi khalayak baik dalam waktu singkat maupun jangka panjang .

Menurut konsep periklanan , bahwa iklan mempunyai pengaruh jangka panjang yaitu : untuk

konsumen baru, penjualan secara langsung, mengubah sikap , dan mendorong perilaku

konsumen . Olehnya itu sesuai dengan pengaruh jangka panjang tersebut maka pesan– pesan

yang tertuang dalam iklan dan berita politik di harapkan dapat merubah pengetahuan

khlayak yang baru,pemilih mengambang ,maupun khalayak lama.

Bentuk nyata dari adanya hubungan tersebut adalah ditemukan dari hasil penelitian bahwa

” ada hubungan yang signifikan antara iklan dan berita politik yang ditayangkan pada media

Top Tv dengan tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota. ” .Tingkat hubungan

yang diperoleh masing –masing : 0,187, 0,16, 0,216, 0,16, sedangkan calon no urut 1 dan 6

tidak ada hubungan yang signifikan ,berdasarkan konsep interfretasi koefisien korelasi pada

tabel 2 dimaknai sebagai hubungan yang sangat rendah dan rendah serta arah hubungan yang

postif . Arah hubungan positif dimaknai bahwa setiap meningkatnya intensitas terpaan iklan

dan berita politik pada Top Tv akan meningkat pula tingkat popularitas calon walikota dan

wakil walikota terhadap mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura.

Konsep uses and gratification mengasumsikan bahwa manusia mempunyai sifat agresif

dan pemikiran kritis . Khalayak senantiasa menyeleksi pesan-pesan yang ingin dikonsumsi ,

sehingga media harus selektif dan pandai membaca kehendak atau kebutuhan khalayak

apabila media tersebut ingin dikonsumsi seluas-luasnya oleh khalayak . Konsep ini

menekankan pada seberapa besar penggunaan media iklan dan berita oleh khalayak. Pada

penelitian ini terlihat bahwa tingkat penggunaan media bervariasi ada rendah ,tinggi, dan

sangat tinggi , seperti terlihat pada jawaban responden .Itu artinya konsep ini tidak

memberikan dampak yang sama kepada semua khalayak , sebab tergantung kepada

karakteristik khlayak yang diterpa pesan iklan dan berita politik .

Selain karakteristik khalayak, tentunya ada hal lain yang memperbesar atau memperkecil

hubungan adalah kesusuaian isi pesan dengan khalayak target artinya apakah pesan –pesan

yang ada dalam iklan dan berita politik dapat menyentuh pikiran, keyakinan ,motivasi ,

perasaan ,dan perilaku .Apabila pesan tersebut mampu memberikan informasi, apalagi

14

mempersuasif khlayak sehingga dapat menyentuh kesadarannya maka tingkat penggunaan

media akan lebih besar maka setidaknya pengaruhnya akan meningkat mulai dari perubahan

pengetahuan,perubahan sikap ,dan perubahan perilaku begitu juga sebaliknya .

Pada penelitian obyeknya adalah mahasiswa STIKOM Muhmamadiyah Jayapura ,dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota . Mahasiswa

adalah masa peralihan antara masa remaja dan masa dewasa yang mana dikatahui bahwa

masa mahasiswa telah memiliki wawasan yang lebih luas serta memiliki pemikiran atau

pemahaman yang baik tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial

kemasyarakatan.

Iklan dan berita politik para calon walikota dan wakil walikota pada pemilukada Kota

Jayapura tahun 2010 yang ditayangkan lewat media Top Tv ,tentunya isi pesannya dikemas

sedemikian rupa oleh para komunikator ,sehingga pesan tersebut mampu memberi pengaruh

dalam memori khalayak . Isi pesan yang bermakna dan berguna bagi khalayak tentunya akan

membuat pemirsa selalu ingin menonton informasi tersebut ,disamping karena kebutuhan

akan informasi juga untuk memuaskan pikirannya , sesuai dengan teori uses and Gratfication.

Seperti diungkapkan dalam beberapa iklan politik dan berita politik calon walikota dan wakil

walikota pada pemilukada Kota Jayapura tahun 2010 sebagai berikut “ Jalin kasih menembus

perbedaan ,dalam kampanyenya disampaikan para calon walikota berjanji untuk mengatasi

air bersih, mengatasi masalah kepemilikan tanah ,meningkatkan sumber daya manusia yaitu

dengan mengadakan pendidikan gratis untuk tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah

atas “.

Konsep uses and Gratification menitik beratkan pada keperkasaan komunikator, pesan dan

media , sehingga ukuran besar kecilnya hubungan sangat terkait dengan ketiga unsur tersebut.

Unsur yang dimaksudkan adalah kredibilatas komunikator,daya tarik komunikator,kekuasaan

komunikator,struktur pesan, gaya pesan,appeal pesan . Hasil temuan menghasilkan bahwa

hubungan antara variabel terpaan iklan dan berita politik dan efek (tingkat popularitas)

adalah rendah berarti keperkasaan ketiga unsur tadi tidak terpenuhi secara maksimal.

Dalam Konsep periklanan langka awal adalah penyebaran pesan lewat iklan televisi .

Penyampaian pesan – pesan dalam bentuk informasi, persuasif, dan meneguhkan , sesuai

fungsi periklanan , langka awal ini di maknai sebagai suatu kegiatan penggunaan media iklan

dalam bentuk terpaan yang diukur dalam dua variabel yaitu frekuensi,dan atensi . Selanjutnya

pesan-pesan tersebut akan merubah perilaku kahalayak mulai di tingkat ketidak sadaran

menjadi sadar .Artinya disini adalah bahwa khalayak tersebut mula-mula belum sadar, bahwa

15

sekarang ini Kota Jayapura akan mengadakan pemilukda walikota dan wakil walikota tahun

2010 tentunya akan ada kampanye pilitik yang dilakukan oleh para calon , akhirnya khalayak

menjadi tahu siapa calon walikota dan wakil walikota yang akan bertarung dalam pemilukada

tersebut.

Hanya saja tingkat pengetahuan setiap orang berbeda –beda ada yang rendah ,ada yang

tinggi ,dan ada yang sangat tinggi . Hal ini sangat berkaitan dengan tingkat kemampuan

pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentang suatu ide atau gagasan ,setelah

pengetahuan dimiliki tentunya seseorang akan melakukan suatu sikap sesuai dengan

emosional yang ada dalam diri seseorang . Dan terakhir bila emosional telah terbentuk dalam

diri maka secara spontan akan segera melakukan tindakan sesuai dengan sikap yang muncul

dalam dirinya. Tindakan ini merupakan tujuan akhir dari sebuah iklan yaitu pembelian

produk.

Pengaruh terpaan iklan dan berita politik di media televisi Top Tv terhadap tingkat

popularitas calon walikota dan wakil walikota pemilukada Kota Jayapura tahun2010.

Pengaruh yang timbul dalam proses komunikasi tersebut dituangkan dalam bentuk

efek atau dampak berupa pengetahuan, dampak ini menghasilkan output yaitu berupa tingkat

popularitas calon walikota dan wakil walikota . Efek yang ditimbulkan oleh proses

komunikasi dalam bentuk penyampaian iklan dan berita politik dengan menggunakan media

televisi yaitu bagaimana pengaruh yang ditimbulkan terhadap tingkat pengetahuan

mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura. Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Pengaruh frekuensi,atensi terhadap tingkat popularitas calon No urut 2.

Intensitas terpaan iklan dan berita politik dengan menggunakan media televisi

(Top Tv) di ukur dari variabel frekuensi, dan atensi . Kedua variabel ini diukur secara

bersamaan yaitu dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan kedua variabel terpaan

iklan tersebut juga pertanyaan yang berkaitan dampak dari terpaan iklan dan berita yaitu

tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota no urut 2 .Hasil penelitian diperoleh

setelah dianalisis yaitu F hitung lebih besar dari F tabel , sehingga disimpulkan bahwa

hipotesis yang telah diajukan sebelum penelitian yaitu Ho ditolak dan Ha diterima seperti

berikut ” Ada pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan dan berita politik pada media

Top Tv terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura

(tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota) ” .Hasil temuan ini dapat

disimpulkan secara generalis terhadap seluruh populasi .

16

Temuan yang diperoleh setelah dianalisis yaitu berupa persamaan regresi seperti

berikut : Y2 = 2,684 + 0,129 X1+0,141 X2

Hasil temuan penelitian diperoleh tingkat pengaruh sebesar 3,5%. Bila tingkat pengaruh

ini diakumulasikan kedalam dua variabel terpaan yaitu frekuensi dan atensi maka masing

–masing variabel hanya memberi konstribusi pengaruh sebesar : 1,672 %, dan 1,828%

b. Pengaruh frekuensi,atensi terhadap tingkat popularitas calon No urut 3.

Intensitas terpaan iklan dan berita politik dengan menggunakan media televisi

(Top Tv) di ukur dari variabel frekuensi, dan atensi . Kedua variabel ini diukur secara

bersamaan yaitu dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan kedua variabel terpaan

iklan tersebut juga pertanyaan yang berkaitan dampak dari terpaan iklan dan berita yaitu

tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota no urut 3 .Hasil penelitian diperoleh

setelah dianalisis yaitu F hitung lebih besar dari F tabel , sehingga disimpulkan bahwa

hipotesis yang telah diajukan sebelum penelitian yaitu Ho ditolak dan Ha diterima seperti

berikut ” Ada pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan dan berita politik pada media

Top Tv terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura

(tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota) ” .Hasil temuan ini dapat

disimpulkan secara generalis terhadap seluruh populasi .

Temuan yang diperoleh setelah dianalisis yaitu berupa persamaan regresi seperti

berikut : Y3 = 2,727 + 0,182 X1+0,041 X2

Hasil temuan penelitian diperoleh tingkat pengaruh sebesar 2,6%. Bila tingkat pengaruh

ini diakumulasikan kedalam dua variabel terpaan yaitu frekuensi dan atensi maka masing

–masing variabel hanya memberi konstribusi pengaruh sebesar : 2,12 %, dan 0,48%

c. Pengaruh frekuensi,atensi terhadap tingkat popularitas calon No urut 4.

Intensitas terpaan iklan dan berita politik dengan menggunakan media televisi

(Top Tv) di ukur dari variabel frekuensi, dan atensi . Kedua variabel ini diukur secara

bersamaan yaitu dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan kedua variabel terpaan

iklan tersebut juga pertanyaan yang berkaitan dampak dari terpaan iklan dan berita yaitu

tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota no urut 4 .Hasil penelitian diperoleh

setelah dianalisis yaitu F hitung lebih besar dari F tabel , sehingga disimpulkan bahwa

hipotesis yang telah diajukan sebelum penelitian yaitu Ho ditolak dan Ha diterima seperti

berikut ” Ada pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan dan berita politik pada media

Top Tv terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura

17

(tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota) ” .Hasil temuan ini dapat

disimpulkan secara generalis terhadap seluruh populasi .

Temuan yang diperoleh setelah dianalisis yaitu berupa persamaan regresi seperti

berikut : Y4 = 2,96 + 0,268 X1+0,o95 X2

Hasil temuan penelitian diperoleh tingkat pengaruh sebesar 4,7%. Bila tingkat pengaruh

ini diakumulasikan kedalam dua variabel terpaan yaitu frekuensi dan atensi maka masing

–masing variabel hanya memberi konstribusi pengaruh sebesar : 3,472 %, dan 1,23% .

d. Pengaruh frekuensi,atensi terhadap tingkat popularitas calon No urut 5 (Thobias

Solossa,SH,MM dan Haryanto,SH) .

Intensitas terpaan iklan dan berita politik dengan menggunakan media televisi

(Top Tv) di ukur dari variabel frekuensi, dan atensi . Kdua variabel ini diukur secara

bersamaan yaitu dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan kedua variabel terpaan

iklan tersebut juga pertanyaan yang berkaitan dampak dari terpaan iklan dan berita yaitu

tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota no urut 5 .Hasil penelitian diperoleh

setelah dianalisis yaitu F hitung lebih besar dari F tabel , sehingga disimpulkan bahwa

hipotesis yang telah diajukan sebelum penelitian yaitu Ho ditolak dan Ha diterima seperti

berikut ” Ada pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan dan berita politik pada media

Top Tv terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura

(tingkat popularitas calon walikota dan wakil walikota) ” .Hasil temuan ini dapat

disimpulkan secara generalis terhadap seluruh populasi .

Temuan yang diperoleh setelah dianalisis yaitu berupa persamaan regresi seperti

berikut : Y5 = 2,492 + 0,13 X1+0,099 X2

Hasil temuan penelitian diperoleh tingkat pengaruh sebesar 2,6%. Bila tingkat pengaruh

ini diakumulasikan kedalam dua variabel terpaan yaitu frekuensi dan atensi maka masing

–masing variabel hanya memberi konstribusi pengaruh sebesar : 1,482 %, & 1,12% .

Hasil temuan ini menggambarkan besarnya pengaruh terpaan iklan dan berita politik

hal ini sejalan dengan konsep , teori jarum suntik ,dan teori uses and gratification , teori

agenda setting serta teori periklanan . Hasil uji regresi atau pengaruh terpaan iklan dan berita

politik terhadap tingkat popularitas ada pengaruhnya namun nilainya kecil ,tidak lebih dari 5

% (lima persen ) dari empat calon wali kota dan wakil walikota pada pemilukada Kota

Jayapura tahun 2010, sehingga disumpulkan bahwa ada beberapa indikator lain yang

mempengaruhi yang besarnya 95 % namun tidak diteliti oleh peneliti.

18

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Ada hubungan yang signifikan antara terpaan iklan dan berita politik calon walikota dan

wakil walikota pada Pemilukada Kota Jayapura tahun 2010 terhadap tingkat popularitas

calon no urut 2,3,4,dan 5 walikota dan wakil walikota , sedangkan no urut 1 dan 6 tidak

ada hubungan yang signifikan .

2. Ada pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan dan berita politik calon walikota dan

wakil walikota pada Pemilukada Kota Jayapura tahun 2010 terhadap tingkat popularitas

calon no urut 2,3,4,dan 5 walikota dan wakil walikota hanya saja pengaruhnya kecil tidak

lebih dari 5 % ,sedangkan calon no urut 1 dan 6 tidak ada pengaruh .

Saran – saran .

1. Secara akademik peneliti mengharapkan kepada para akademisi dan peneliti yang tertarik

melakukan penelitian sosial khususnya bidang komunikasi politik maka diharapkan hasil

penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam pengembangan bidang

komunikasi poltik yang berkaitan dengan studi efek komunikasi media massa.

2. Secara praktis , untuk mencapai efektifitas dan tujuan kampanye politik pada pemilukada

Kota Jayapura maka diharapkan agar tim kampanye memiliki tim perencanaan

pengunaan media komunikasi .

19

DAFTAR PUSTAKAAchmad , A.S, 1990 . Manusia dan Informasi . Universitas Hasanuddin .Ujung Pandang.

Bulaeng, Andi, 2004. Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer.Andi Yokyakarta.

Cangara, Hafied , 2007 . Pengantar Ilmu Komunikasi . PT.Rajagrafindo Persada . Jakarta.

------------------------- , 2009. Komunikasi Politik ,Konsep Teori dan Strategi.PT.Rajagrafindo Persada Jakarta.

Ecip, Sinansari , 2007. Jurnalisme mutakhir ,Republika .

Effendy ,Uchjana ,Onong , 2003 . Ilmu , Teori dan Filsafat Komunikasi . PT.Citra Aditya Bakti .Bandung .

---------------------- , Onong , 2004. Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek ) . PT.Remaja Rosdakarya. Bandung .

Iskandar Muda, Deddy, 2005. Jurnalistik Televisi ,PT.Remaja Rosdakarya,Bandung

Jefkins , Frank , 1994 . Periklanan . Penerbit Erlangga . Jakarta.

Johnson, Carla dan Lee , Monlee , 2004 . Prinsip – Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global . Prenada Media . Jakarta.

Kasali, Rhenald , 1995 . Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia . Pustaka utama grafiti .Jakarta

Kasiyan, 2008 . Manipulasi dan Dehumanisasi Perempuan dalam Iklan . Ombak 2008 Yokyakarta.

Kusumaningrat ,Hikmat, Purnama, 2007 . Jurnalistik Teori dan Praktek .PT.Remaja Rosdakarya Bandung .

Kriyantono, Rachmat, 2006. Riset Komunikasi.Prenada Media Group . Jakarta.

Malo, Manasse ,dkk , 2002 . Metode Penelitian Kuantitatif . Universitas Terbuka . Jakarta.

McQuail, Denis , 1987 . Teori Komunikasi Massa . Erlangga .Jakarta.

Moeliono, Anton M ,dkk , 1989 . Kamus Besar Bahasa Indonesia . Balai Pustaka Jakarta.

Mowen, Jhon.C, Minor, Michael , 2001. Perilaku konsumen Jilid 1 . PT.Penerbit Erlangga . Jakarta.

Mulyana , Deddy, 2001 . Nuansa – Nuansa Komunikasi ,Menoropong Politik dan Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer . PT. Remaja Rosdakarya . Bandung .

-----------------------------, 2003 . Ilmu Komunikasi (suatu Pengantar ) . PT.Remaja Rosdakarya . Bandung.

20

Noviani, Ratna , 2002 . Jalan Tengah Memahami Iklan . Pustaka Pelajar . Yokyakarta.

Peterson , Theodore , dkk , 2004 . Media Massa dan Masyarakat Modern . Prenada Media. Jakarta.

Priyatno,Duwi, 2008. Mandiri Belajar SPSS.PT Buku Kita .Jakarta

Purnama , Lingga ,C ,M , 2004 . Strategic Marketing Plan . PT.Gramedia Pustaka Umum . Jakarta .

Riduwan, 2008. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian . Alfabeta .Bandung .

Rakhmat ,Jalaluddin , 2002 . Metode Penelitian Komunikasi . PT.Remaja Rosdakarya . Bandung .

Shimp , Terence A.2000. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran terpadu Jilid I.Erlangga Jakarta .

----------------------., 2000. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran terpadu Jilid II.Erlangga Jakarta .

Sudiana ,Dendi , 1986 . Komunikasi Periklanan Cetak . Remaja Karya CV. Bandung.

Sugiyono , 2007 . Statistik untuk Penelitian . Alafabeta CV. Bandung

Suhandang , Kustadi , 2005 , Periklanan , Manajemen , Kiat dan Strategi . Penerbit Nuansa . Bandung .

Suprapto , Tommy , 2006 . Pengantar Teori Komunikasi . PT.Agromedia Pustaka. Yokyakarta .

Tankard , James W , Severin , Werner , 2005 . Teori Komunikasi (Sejarah ,Metode ,dan Terapan di Dalam Media Massa ). Prenada Media . Jakarta.

Taylor, S.E. Peplau, L.A dan Sears, D.O, 2009 . Psikologi sosial .Prenada media group. Jakarta.

UU Republik Indonesia No. 22 tahun 2007 tentang penyelenggaraan Pemilihan Umum UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah .

21