bab i pendahuluan -...

36
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan merupakan Suatu Perantara Bagi Mahasiswa dalam mempraktekkan Ilmu Yang di dapat di dalam kelas, sehingga penulis mendapatkan pengalaman tentang dunia kerja dan dapat menuliskan hasil praktiknya dalam sebuah laporan. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari mata kuliah yang harus ditempuh sebagai salah satu persyaratan kelulusan bagi penulis. Sekretariat DPRD DIY mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Alasan memilih kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di sekretariat DPRD adalah untuk mengetahui sistematika atau cara sekretariat DPRD Prov DIY dalam memfasilitasi yang di perlukan oleh Anggota Dewan dalam melaksanakan tugas- tugasnya sebagai wakil Rakyat. Waktu pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan mulai tanggal 3 maret sampai 9 Mei 2014, di Sekretariat DPRD Prov DIY dan lama waktu PKL ini kurang lebih 2 (dua) bulan. Sekretariat DPRD DIY merupakan suatu ruang lingkup hukum administrasi Negara yang memiliki arti hukum yang mengatur dan mengikat alat administrasi Negara dalam menjalankan wewenang yang menjadi tugasnya selaku alat administrasi Negara dalam melayani warga Negara. Hukum administrasi Negara sangat penting dan dibutuhkan dalam penyelenggaraan kekuasaan Negara oleh administrasi Negara. Keberadaan hukum administrasi Negara berperan mengatur wewenang, tugas dan fungsi administrasi Negara, di samping itu juga berperan membatasi kekuasaan yang diselenggarakan oleh alat administrasi Negara. 1 Tujuan dari Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu untuk membekali penulis dengan 1 Dasar Hukum Administrasi Negara, ENY KUSDARINI hal: 25

Upload: leliem

Post on 06-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik Kerja Lapangan merupakan Suatu Perantara Bagi Mahasiswa dalam mempraktekkan Ilmu Yang

di dapat di dalam kelas, sehingga penulis mendapatkan pengalaman tentang dunia kerja dan dapat

menuliskan hasil praktiknya dalam sebuah laporan. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

merupakan bagian dari mata kuliah yang harus ditempuh sebagai salah satu persyaratan kelulusan bagi

penulis. Sekretariat DPRD DIY mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan administrasi

keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta

mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan

daerah. Alasan memilih kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di sekretariat DPRD adalah untuk

mengetahui sistematika atau cara sekretariat DPRD Prov DIY dalam memfasilitasi yang di perlukan

oleh Anggota Dewan dalam melaksanakan tugas- tugasnya sebagai wakil Rakyat. Waktu pelaksanaan

kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan mulai tanggal 3 maret sampai 9 Mei 2014, di

Sekretariat DPRD Prov DIY dan lama waktu PKL ini kurang lebih 2 (dua) bulan.

Sekretariat DPRD DIY merupakan suatu ruang lingkup hukum administrasi Negara yang memiliki arti

hukum yang mengatur dan mengikat alat administrasi Negara dalam menjalankan wewenang yang

menjadi tugasnya selaku alat administrasi Negara dalam melayani warga Negara. Hukum administrasi

Negara sangat penting dan dibutuhkan dalam penyelenggaraan kekuasaan Negara oleh administrasi

Negara. Keberadaan hukum administrasi Negara berperan mengatur wewenang, tugas dan fungsi

administrasi Negara, di samping itu juga berperan membatasi kekuasaan yang diselenggarakan oleh

alat administrasi Negara.1

Tujuan dari Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu untuk membekali penulis dengan

1 Dasar Hukum Administrasi Negara, ENY KUSDARINI hal: 25

pengalaman-pengalaman yang sebenarnya di dalam dunia kerja, sebagai persiapan guna menyesuaikan

diri dengan dunia kerja dan masyarakat, untuk merealisasikan pengetahuan yang didapat selama

perkuliahan dengan pekerjaan yang sebenarnya di intansi yang bersangkutan, untuk memperluas

pandangan dan wawasan terhadap jenis-jenis pekerjaan yang ada di bidang yang bersangkutan. Untuk

mengetahui pekerjaaan-pekerjaan yang dilakukan di dalam Sekretariat DPRD DIY, dapat mengetahui

peran-peran dari Sekretariat DPRD itu sendiri dalam menyelesaikan suatu masalah di sekitar

masyarakat. Untuk mengetahui pula tentang tugas dan wewenang dari Sekretariat DPRD DIY, serta

tugas dan fungsi dari Sekretariat DPRD DIY. Di dalam DPRD DIY segala kegiatannya selalu

berhubungan dengan Sekretariat DPRD DIY karena Sekretariat DPRD yang membuatkan jadwal

agenda, yang mengatur acara-acara untuk Dewan di DPRD DIY.

Tema Praktik Kerja Lapangan ini adalah Fasilitasi Sekretariat DPRD DIY dalam Rapat Badan

Legislasi Daerah. Alasan pemilihan tema tersebut yaitu untuk mengetahui apa saja peranan sekretariat

DPRD DIY dalam membantu segala hal yang di butuhkan dalam Rapat Badan Legislasi. Misalkan

prosesnya jalannya rapat pansus, keterkaitannya dalam raperda itu akan di bahas dalam Rapat Badan

Legislasi.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan adalah

1. Tujuan subyektif :

a. Untuk memenuhi syarat kelulusan dari Program Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi UGM

b. Untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Hukum

c. Untuk menambah pengalaman kerja selama mengikuti pendidikan di Sekretariat DPRD

2. Tujuan Obyektif

a. Untuk mengetaui cara kerja fasilitasi Sekretariat DPRD DIY

b. Untuk mengetahui bagaimana menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitar masyarakat

c. Untuk menerapkan ilmu-ilmu yang di dapat selama mengikuti perkuliahan Diploma 3 Hukum

Sekolah Vokasi UGM

d. Untuk mengetahui peranan staff Sekretariat DPRD DIY dalam melaksanakan tugas – tugasnya.

C. MANFAAT

a. Menambah pengalaman di dalam dunia kerja pemerintahan

b. Dapat menerapkan ilmu–ilmu yang dimiliki

c. Melatih berfikir secara cepat dalam mengambil segala kesimpulan dalam melaksanakan

pekerjaan.

d. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab dalam melaksanakan suatu pekerjaan

e. Menambah relasi dalam kehidupan sehari – hari

f. Sebagai bahan untuk melengkapi Tugas Akhir

BAB II

DESKRIPSI TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DPRD Merupakan lembaga perwakilan rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah bersama – sama Pemerintahan Daerah. DPRD terdiri atas anggota

parti politik peserta pemilihan umum yang dipilih berdasarkan pemilihan umum. Dalam peraturan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 37 Tahun 2008 disebutkan rincian dan fungsi satuan

organisasi di lingkungan sekretariat daerah sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Pegawai Sekretariat DPRD DIY rata-rata adalah Pegawai Negeri Sipil. Pengertian Pegawai Negeri

Sipil adalah menurut kamus Umum Bahasa Indonesia, “pegawai’”berarti” orang yang bekerja pada

pemerintah (perusahaan dan sebagainya) sedangkan “negeri” Negara atau pemerintah , jadi pegawai

negeri sipil adalah orang yang bekerja pada pemerintah atau Negara.2

Tugas dan fungsi sekretariat DPRD dalam pasal 171 menerangkan sekretariat DPRD mempunyai tugas

menyelenggarakan kesekretariatan dan administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh sesuai dengan

kemampuan keuangan daerah. Sekretariat DPRD mempunyai fungsi sebagai berikut :

penyusunan program Sekretariat DPRD;

1. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan;

2. penyelenggaraan administrasi keuangan;

3. penyelenggaraan rapat-rapat;

4. penyiapan serta pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD;

5. penyelenggaraan persidangan dan penyiapan bahan risalah rapat DPRD;

6. penyiapan bahan pertimbangan teknis kepada pimpinan DPRD mengenai

kebijakan alat-alat kelengkapan DPRD;

7. pelaksanaan legislasi dan pengkajian informasi;

8. pelaksanaan urusan rumah tangga, perjalanan dinas DPRD, ketatausahaan kepegawaian,

keuangan, perlengkapan dan hubungan masyarakat;

9. pengaturan keamanan dan ketertiban di lingkungan DPRD;

2 Sri Hartini, S.H., M.H 2007, hukum kepegawaian di Indonesia, Sinar grafika hal: 32

10. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai tugas dan fungsinya.

A. Organisasi Sekretariat DPRD memiliki susunan organisasi sebagai berikut :

1. Bagian Legislasi dan Pengkajian

2. Bagian Persidangan;

3. Bagian Umum;

4. Bagian Penyusunan Program dan Keuangan;

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

1. Bagian Legislasi dan Pengkajian

Berikut adalah tugas dari bagian legislasi dan pengkajian yaitu melaksanakan pengkajian dan

pengembangan, menyiapkan bahan penyusunan produk hukum DPRD, Sekretariat DPRD dan

Peraturan Daerah, serta mengelola perpustakaan, data dan teknologi informasi.

Bagian Legislasi dan Pengkajian terdiri dari:

a. Subbagian Legislasi;

b. Subbagian Pengkajian dan Pengembangan;

c. Subbagian Perpustakaan, Data dan Teknologi Informasi.

Subbagian Legislasi mempunyai tugas menyiapkan rancangan produk hukum

DPRD dan Sekretariat DPRD serta Peraturan Daerah.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Subbagian Legislasi mempunyai fungsi :

1. penyusunan program Subbagian Legislasi;

2. penyiapan bahan penyusunan rancangan Produk hukum DPRD, Sekretariat DPRD dan

Peraturan Daerah;

3. penyelenggaraan administrasi produk hukum DPRD, Sekretariat DPRD dan Peraturan Daerah;

4. penyelenggaraan administrasi Pergantian Antar Waktu Anggota DPRD;

5. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbagian Legislasi.

Subbagian Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas menyiapkan

bahan fasilitasi pengkajian dan pengembangan kebijakan alat kelengkapan

DPRD.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Subbagian Pengkajian dan Pengembangan

mempunyai fungsi :

1. penyusunan program Subbagian Pengkajian dan Pengembangan;

2. pengelolaan bahan kajian pertimbangan teknis kebijakan alat kelengkapan DPRD;

3. penyiapan bahan koordinasi dan pengembangan jejaring;

4. penyiapan tenaga ahli yang diper lukan DPRD;

5. penyelenggaraan pengkajian dan pendalaman materi kebijakan DPRD;

6. pelaksanaan pelayanan penelitian/riset mahasiswa dan masyarakat;

7. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbagian Pengkajian dan

Pengembangan .

Subbagian Perpustakaan, Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugas menyelenggarakan

perpustakaan, menyebarluaskan data dan informasi serta

mengembangkan sistem dan teknologi informasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat Subbagian Perpustakaan, Data dan Teknologi

Informasi mempunyai fungsi :

1. penyusunan program Subbagian Perpustakaan, Data dan Teknologi Informasi;

2. penyelenggaraan pelayanan, pengadaan, pengolahan dan perawatan bahan pustaka;

3. penyebarluasan data dan informasi kegiatan DPRD dan Sekretariat DPRD;

4. pengembangan sistem dan teknologi informasi;

5. pelaksanaan inter koneksi data ke website;

6. pengelolaan perangkat keras dan lunak untuk mendukung kelancaran penyebarluasan data dan

informasi;

7. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbagian Perpustakaan,

Data dan Teknologi Informasi.

2. Bagian Persidangan

Bagian Persidangan mempunyai tugas menyiapkan persidangan, menyusun risalah dan kesimpulan

rapat/sidang, menyusun dokumentasi kegiatan persidangan DPRD dan memberikan pelayanan kegiatan

alat kelengkapan dewan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bagian Persidangan

mempunyai fungsi :

1. penyusunan program Bagian Persidangan;

2. penyiapan rapat dan persidangan dan pembuatan risalah, kesimpulan rapatrapat/sidang;

3. pelaksanaan pelayanan kegiatan alat kelengkapan Dewan;

4. pendokumentasian kegiatan persidangan DPRD;

5. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bagian Persidangan;

6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Persidangan terdiri dari :

1. Subbagian Risalah dan Rapat;

2. Subbagian Pelayanan Alat Kelengkapan Dewan;

3. Subbagian Dokumentasi.

Subbagian Risalah dan Rapat mempunyai tugas menyusun risalah dan

kesimpulan rapat/sidang DPRD.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat Subbagian Risalah

dan Rapat mempunyai fungsi :

1. penyusunan program Subbagian Risalah dan Rapat;

2. penyusunan risalah dan kesimpulan rapat/sidang DPRD

3. penyampaian hasil rapat/sidang kepada Alat Kelengkapan DPRD dan pihak-pihak yang

berkepentingan;

4. fasilitasi pelaksanaan persidangan;

5. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbagian Risalah dan

Rapat.

Subbagian Pelayanan Alat Kelengkapan Dewan mempunyai tugas menyiapkan pelayanan kegiatan alat

kelengkapan Dewan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Subbagian Pelayanan Alat Kelengkapan Dewan

mempunyai fungsi :

1. penyusunan program Subbagian Pelayanan Alat Kelengkapan Dewan;

2. penyusunan skenario dan bahan rapat paripurna DPRD;

3. pengelolaan administrasi kegiatan dan hasil sidang Alat Kelengkapan

Dewan;

4. penyiapan bahan/materi pembahasan dan tindak lanjut pembahasan Alat

kelengkapan Dewan;

5. fasilitasi kegiatan DPRD dalam daerah dan luar daerah;

6. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbagian Pelayanan Alat

Kelengkapan Dewan.

Subbagian Dokumentasi mempunyai tugas menyelenggarakan pendokumentasian kegiatan persidangan

DPRD;

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Subbagian Dokumentasi mempunyai fungsi :

1. penyusunan program Subbagian Dokumentasi;

2. pengelolaan dokumentasi bahan acara persidangan DPRD;

3. penyelenggaraan dokumentasi kegiatan persidangan DPRD;

4. penyusunan dokumentasi hasil rapat/sidang DPRD;

5. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbagian Dokumentasi.

3. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas menyelenggarakan ketatausahaan dan

kepegawaian, menyelenggarakan urusan rumah tangga dan kehumasan serta

keprotokolan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bagian Umum

mempunyai fungsi :

1. penyusunan program Bagian Umum;

2. penyelenggaraan ketatausahaan dan kepegawaian;

3. penyelenggaraan kerumahtanggaan dan keamanan kantor;

4. penyelenggaraan kehumasan dan keprotokolan;

5. pengelolaan data anggota DPRD dan kepegawaian Sekretariat DPRD;

6. penyusunan laporan pelaksanaan program Bagian Umum;

7. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Umum terdiri dari :

1. Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian;

2. Subbagian Rumah Tangga;

3. Subbagian Humas dan Protokol.

Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai tugas menyelenggarakan ketatausahaan dan

Kepegawaian Sekretariat DPRD serta data anggota DPRD.

Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian fungsi :

1. penyusunan program Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian;

2. pengelolaan kearsipan;

3. pelayanan penatausahaan pimpinan DPRD;

4. pelayanan administrasi pendampingan kegiatan Dewan;

5. pengelolaan data kepegawaian Sekretariat DPRD;

6. penyiapan bahan mutasi pegawai Sekretariat DPRD;

7. penyiapan kesejahteraan pegawai Sekretariat DPRD;

8. penyiapan bahan pembinaan pegawai Sekretariat DPRD;

9. pengelolaan administrasi jabatan fungsional;

10. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbagian Tata Usaha dan

Kepegawaian.

Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah

tangga DPRD dan Sekretariat DPRD serta pengelolaan barang.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Subbagian Rumah

Tangga mempunyai fungsi :

1. penyusunan program Subbagian Rumah Tangga;

2. penyelenggaraan pemeliharaan dan pengamanan lingkungan gedung,

3. kantor, mess, rumah dinas/jabatan DPRD;

4. penyelenggaraan akomodasi, telekomunikasi, konsumsi dan transportasi;

5. perencanaan, pengadaan, pemeliharaan dan administrasi barang;

6. pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan program Subbagian Rumah Tangga.

Subbagian Humas dan Protokol mempunyai tugas menyelenggarakan kehumasan dan keprotokolan.

Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud ayat Subbagian Humas

dan Protokol mempunyai fungsi :

1. penyusunan program Subbagian Humas dan Protokol;

2. pelayanan aspirasi masyarakat;

3. penyelenggaraan pelayanan tamu;

4. penyelenggaraan kegiatan keprotokolan;

5. penyelenggaraan publikasi kegiatan DPRD dan Sekretariat DPRD;

6. penyiapan konsep pidato dan makalah pimpinan;

7. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbagian Humas dan

Protokol.

4. Bagian Penyusunan Program dan Keuangan

Bagian Penyusunan Program dan Keuangan mempunyai tugas memfasilitasi

penyusunan program dan anggaran DPRD, menyusun program dan mengelola

anggaran Sekretariat DPRD serta monitoring dan evaluasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud Bagian Penyusunan Program dan Keuangan

mempunyai fungsi :

1. penyusunan program Bagian Penyusunan Program dan Keuangan;

2. fasilitasi penyusunan program DPRD dan penyusunan program Sekretariat DPRD;

3. pengelolaan administrasi keuangan DPRD dan Sekretariat DPRD;

4. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi kegiatan Sekretariat DPRD;

5. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bagian Penyusunan

Program dan Keuangan;

6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Penyusunan Program dan Keuangan terdiri dari :

1. Subbagian Penyusunan Program;

2. Subbagian Keuangan;

3. Subbagian Monitoring dan Evaluasi.

Subbagian Penyusunan Program mempunyai tugas menyelenggarakan fasilitasi penyusunan program

DPRD dan penyusunan program Sekretariat DPRD.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Subbagian Penyusunan Program mempunyai

fungsi :

1. penyusunan program Subbagian Penyusunan Program;

2. pengolaan data program DPRD dan Sekretariat DPRD;

3. fasilitasi penyusunan program DPRD dan penyusunan program Sekretariat DPRD;

4. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbagian Penyusunan

Program.

Subbagian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarkan pengelolaan

keuangan DPRD dan Sekretariat DPRD.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Subbagian Keuangan mempunyai fungsi :

1. penyusunan program Subbagian Keuangan;

2. penyusunan rencana anggaran;

3. pelaksanaan perbendaharaan keuangan;

4. pelaksanaan akuntansi keuangan;

5. pelaksanaan verifikasi anggaran;

6. penyusunan pertanggungjawaban anggaran;

7. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbagian Keuangan.

Subbagian Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas menyelenggarakan

monitoring dan evaluasi kegiatan Sekretariat DPRD.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Subbagian monitoring dan Evaluasi mempunyai

fungsi :

1. penyusunan program Subbagian Monitoring dan Evaluasi;

2. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan DPRD dan Sekretariat DPRD;

3. penyusunan laporan kegiatan DPRD dan Sekretariat DPRD;

4. penyusunan laporan kinerja Sekretariat DPRD ;

5. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbagian monitoring dan

Evaluasi.

B. Sejarah Singkat Perkembangan DPRD DIY3

Diperlukan banyak waktu, tenaga dan pikiran untuk menuliskan sejarah singkat mengenai

perkembangan DPRD sejak 1945 sampai sekarang. Untuk itu penulis menguraikan secara singkat

mengenai perkembangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

sebagai berikut :

1. September 1945 dibentuk Komite Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta;

2. Pada tanggal 18 Mei 1946 Komite Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta dibubarkan dan

dibentuk DPRD Yogyakarta dan berakhir setelah dilantik DPRD hasil pemilu bertingkat pada tanggal

24 Desember 2951;

3 Buku panduan kerja, 2014, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta, hal:18

3. Setelah berjalan selama 5 Tahun DPRD hasil pemilu Bertingkat Berakhir tepat saat dilantiknya

DPRD peralihan tanggal 24 Desember 1956;

4. DPRD peralihan berakhir pada saat DPRD pemilu undang – undang Nomor 9 Tahun 1956,

DPRD Yogyakarta di lantik tanggal 17 Maret 1958;

5. Berdasarkan penetapan Presiden Nomor 9 Tahun 1959 dilantik/dibentuk DPRD untuk

menggantikan DPRD hasil pemilu menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 1956;

6. Kemudian dikeluarkan lagi Penetapan Presiden Nomor 5 Tahun 1960 dan dibentuklah DPRD

GR (Golongan Rakyat), sedangkan DPRD GR DIY dibentuk tangal 22 Maret 1962 dan berakhir pada

tanggal 30 November 1966;

7. Setelah pemberontakan G-30/SPKI dibentuk DPRD GR yang disempurnakan pada tanggal 30

November 1966 dan tugasnya berakhir saat dilantiknya dari hasil pemilu 1971 tanggal 14 Oktober

1971;

8. Pembentukan DPRD hasil pemilu tahun 1971 dan 1982 berdasarkan pada undang-undang

Nomor 3 Tahun 1975 tentang pemilihan umum, sedangkan hasil pemilihan umum 1987 dan 1992 dan

1997 berdasarkan undang-undang Nomor 3 Tahun 1985 tentang Pemilihan Umum;

9. Pada pertengahan tahun 1997 terjasi krisis ekonomi yang kemudian menimbulkan tuntunan

reformasi di segala bidang, khususnya pada bidang sosial dan politik, DPRD provinsi DIY masa

keanggotaan periode 1997-2002, yang diresmikan pada tanggal 18 Juli 1997 di adakan pemilihan

umum 1999 dengan berlandaskan pada undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan

Umum;

10. Hasil Pemilihan Umum Tahun 1999 telah melahirkan Anggota DPRD Provinsi DIY Periode

1999-2004 yang diresmikan dengan Surat Keputusan Mentri Dalam Negeri Nomor : 161.34-194

tanggal 26 Agustus 1999 dan mengucapkan sumpah/janji pada tanggal 28 Agustus 1999;

11. Anggota DPRD Provinsi DIY periode 2004-2009 adalah hasil pemilihan umum tanggal 5 April

2004, jumlah Anggota 55 Orang dan mengucapkan Sumpah/Janji pada tanggal 31 Agustus 2004

berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 161.34-750 Tanggal 12 November 2004;

12. Pada saat ini, kita sedang melalui masa pengabdian Keanggotaan DPRD Provinsi DIY periode

2009-2014 yang telah diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Keputusan Menteri Dalam

Negeri Nomor : 161.34-538 tanggal 7 Agustus 2009 dan telah mengucapkan sumpah/janji pada tanggal

31 Agustus 2009.

C. Pembentukan DPRD

Penyelenggara Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan DPRD. DPRD memiliki Fungsi

Legislasi yaitu berkaitan dengan pembentukan Peraturan Daerah, Fungsi Penganggaran, Fungsi

Pengawasan, kewenangan mengontrol pelaksanaan Perda dan peraturan lainnya serta kebijakan

Pemerintah Daerah. Alat Kelengkapan DPRD terdiri dari Pimpinan, Komisi, Badan Musyawarah,

Badan Anggaran, Badan Legislasi Daerah, Badan Kehormatan, dan Alat Kelengkapan lain yang

diperlukan.

Penjelasan dari masing-masing Alat Kelengkapan DPRD diatur dalam Peraturan DPRD DIY Nomor 1

Tahun 2013 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta,

meliputi :

1. Pimpinan DPRD terdiri dari atas 1 (satu) orang Ketua dan 3 (tiga) orang Wakil Ketua. Dalam

Pasal 46 Peraturan DPRD DIY Nomor 1 Tahun 2013 diatur tentang tugas dari Pimpinan DPRD, yaitu

sebagai berikut :

a. Memimpin sidang DPRD dan menyimpulkan hasil sidang untuk diambil keputusan;

b. Menjadi juru bicara DPRD;

c. Melaksanakan dan memasyarakatkan Keputusan DPRD;

d. Mewakili DPRD di pengadilan; dan

e. Mewakili DPRD dalam berhubungan dengan lembaga/instansi lainnya.

2. Badan Musyawarah terdiri atas unsur-unsur Fraksi berdasarkan perimbangan jumlah anggota

dan paling banyak ½ (satu perdua) dari jumlah Anggota DPRD. Badan Musyawarah mempunyai tugas

yang diatur dalam Pasal 52 Peraturan DPRD DIY Nomor 1 Tahun 2013, yaitu sebagai berikut :

a. Menetapkan Rencana Kerja Tahunan, agenda DPRD untuk 1 (satu) tahun sidang;

b. Memberikan pendapat kepada Pimpinan DPRD dalam menentukan garis kebijakan yang

menyangkut pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD;

c. Menetapkan jadwal acara rapat DPRD;

d. Memberikan saran/pendapat untuk memperlancar kegiatan; dan

e. Merekomendasikan pembentukan Panitia Khusus.

3. Komisi ini merupakan Alat Kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD

pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD. Komisi dimaksud ada 4 Komisi. Dalam Pasal 53 ayat (3)

Peraturan DPRD DIY Nomor 1 Tahun 2013 diatur tentang bidang-bidang dari Komisi, yaitu sebagai

berikut :

a. Komisi A bidang Pemerintahan;

b. Komisi B bidang Ekonomi dan Keuangan;

c. Komisi C bidang Pembangunan; dan

d. Komisi D bidang Kesejahteraan Rakyat.

Sedangkan untuk tugas dari Komisi sendiri diatur dalam pasal 54, yaitu :

1) Mengupayakan terlaksananya kewajiban Daerah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-

undangan;

2) Melakukan pembahasan terhadap Rancangan Perda tentang APBD, Rancangan Perda dan/atau

Perda Istimewa, dan Rancangan Keputusan DPRD;

3) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan/atau Perda Istimewa dan APBD sesuai

ruang lngkupnya; dan

4) Menerima, menampung, dan membahas serta menindaklanjuti aspirasi masyarakat.

4. Jumlah Anggota Badan Legislasi Daerah ditetapkan dalam rapat paripurna menurut

pertimbangan dan pemerataan jumlah Anggota Komisi dan mencerminkan Fraksi. Jumlah Anggota

Badan Legislasi Daerah setara dengan jumlah anggota 1 (satu) Komisi. Tugas dari Badan Legislasi

Daerah diatur dalam Pasal 58 Peraturan DPRD DIY Nomor 1 Tahun 2013, yaitu sebagai berikut :

a. Menyusun Rancangan Program Legislasi Daerah yang memuat daftar urutan dan prioritas

Rancangan Perda untuk 1 (satu) tahun anggaran;

b. Mengkoordinasi penyusunan Program Legislasi Daerah antara DPRD dan Pemerintahan

Daerah;

c. Menyiapkan Rancangan Perda dan/atau Rancangan Perda Istimewa prakarsa DPRD

berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan; dan

d. Memberikan masukan kepada Pimpinan DPRD atas Rancangan Perda dan/atau Rancangan

Perda Istimewa yang ditugaskan oleh Badan Musyawarah.

5. Badan Anggaran anggotanya diusulkan oleh masing-masing Fraksi dengan mempertimbangkan

keanggotaannya dalam tiap-tiap Komisi dan paling banyak ½ (satu perdua) dari jumlah anggota DPRD.

Badan Anggaran ini mempunyai tugas yang diatur dalam Pasal 60 Peraturan DPRD DIY Nomor 1

Tahun 2013, yaitu sebagai berikut :

a. Memberikan saran dan pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD kepada Gubernur dalam

mempersiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah paling lambat 5 (lima) bulan

sebelum ditetapkannya DPRD;

b. Melakukan konsultasi yang dapat diwakili oleh anggotanya kepada Komisi terkait untuk

memperoleh masukan dalam rangka pembahasan rancangan kebijakan umum DPRD serta prioritas dan

plafon anggaran sementara;

c. Melakukan pembahasan bersama TAPD terhadap rancangan kebijakan umum APBD serta

rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara yang disampaikan oleh Gubernur; dan

d. Memberikan saran kepada Pimpinan DPRD dalam penyusunan angaran belanja DPRD.

6. Anggota dari Badan Kehormatan ini dipilih dan ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD

berdasarkan usul dari masing-masing Fraksi. Tugas dari Badan Kehormatan diatur dalam Pasal 62

Peraturan DPRD DIY Nomor 1 Tahun 2013, yaitu sebagai berikut :

a. Memantau dan mengevaluasi disiplin dan/atau kepatuhan Anggota DPRD terharap moral, kode

etik, dan/atau tata tertib DPRD dalam rangka menjaga martabat, kehormatan citra dan kredibilitas

DPRD;

b. Meneliti dugaan pelanggaran yang dilakukan Anggota DPRD terhadap peraturan tata tertib

dan/atau kode etik DPRD;

c. Melakukan penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi atas pengaduan Pimpinan DPRD, Anggota

DPRD, dan/atau masyarakat; dan

d. Melaporkan keputusan Badan Kehormatan atas hasil penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi ke

dalam rapat paripurna DPRD.

7. Tentang Alat Kelengkapan lainnya diatur dalam Pasal 66 Peraturan DPRD DIY Nomor 1 Tahun

2013, yang berisi :

a. Dalam hal diperlukan, DPRD dapat membentuk Alat Kelengkapan lain berupa Panitia Khusus;

b. Panitia Khusus merupakan Alat Kelengkapan DPRD yang bersifat tidak tetap;

c. Panita Khusus dibentuk dalam rapat paripurna DPRD atas usul anggota setelah mendengar

pertimbangan Badan Musyawarah;

d. Anggota Panitia Khusus terdiri atas Anggota Komisi terkait yang diusulkan oleh masing-masing

Fraksi;

e. Ketua dan wakil ketua Panita Khusus dipilih dari dan oleh Anggota Panitia Khusus; dan

f. Panitia Khusus dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekretariat DPRD.

Pembentukan dan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD DIY berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 5 Tahun 2008. Untuk meningkatkan kinerja lembaga dan membantu pelaksanaan fungsi

dan tugas DPRD secara profesional, dapat diangkat sejumlah pakar/ahli sesuai dengan kebutuhan. Para

pakar/ahli tersebut berada di bawah koordinasi Sekretariat DPRD.

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPRD, maka dibentuk Sekretariat DPRD yang

personilnya terdiri atas Pegawai Negeri Sipil. Sekretariat DPRD dipimpin seorang Sekretaris yang

diangkat oleh Kepala Daerah atas usul Pimpinan DPRD. Pimpinan dan Anggota Dewan memiliki

cukup padat kegiatan untuk menunjang hak dan kewajibannya sebagai Dewan yang dipilih langsung

oleh rakyat untuk mewakili aspirasi rakyat. Selain itu sebagai pengabdian kepada rakyat dengan

menjalankan seluruh tugas dan wewenang yang telah ditetapkan. Dengan kegiatan yang cukup padat

tersebut, maka Dewan membutuhkan peranan orang lain untuk membantu mengingatkan atau

memberitahukan jadwal kegiatannya. Dalam hal ini adalah Sekretariat DPRD yang didalamnya

terdapat bagian Humas dan Protokol memegang peranan untuk memfasilitasi kinerja Dewan sehingga

Dewan dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan baik.

D. Sumber Daya dan Kinerja Pelayanan Sekretariat DPRD

Sumber Daya Manusia yang ada di Sekretariat DPRD DIY bisa diuraikan berdasarkan golongan,

pendidikan, jabatan struktural, dan jabatan fungsional. Formasi jabatan SDM Sekretariat DPRD DIY

menurut kebutuhan pegawai yang diisyaratkan sejumlah 117 orang, namun pada tahun 2010 jumlah

pegawai berjumlah 102 orang dan mengalami penurunan karena pensiun atau purna tugas sampai

dengan tahun 2013 menjadi tinggal sejumlah 89 orang dan akan berkurang lagi sampai dengan tahun

2017 menjadi 65 orang PNS, hal ini akan menjadi permasalahan dan tantangan tersendiri dalam

penyelenggaraan pelayanan terhadap DPRD dan berbagi lapisan masyarakat serta Instansi terkait.

Kinerja Sekretariat DPRD DIY dalam mencapai target kinerja yang telah ditetapkan sangat bergantung

pada kinerja DPRD DIY.

Dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan fasilitasi dan dukungan terhadap kinerja dan hasil kerja DPRD

DIY banyak ditemukan berbagai permasalahan dan berbagai kesulitan tersendiri di banding dengan

institusi pelayanan SKPD lainnya di lingkungan Pemerintahan Daerah DIY.

Hal ini disebabkan Sekretariat DPRD harus memberikan dukungan dan fasilitas tidak hanya kepada 4

orang Pimpinan DPRD namun juga pada 51 Anggota DPRD yang secara perorangan maupun kolektif

dalam Alat Kelengkapan DPRD, namun kenyataannya bahwa kedudukan antara Pimpinan dan Anggota

DPRD fasilitasnya diperlukan satu sama lainnya. Sehingga fungsi jabatan pimpinan DPRD terkesan

hanya sebagai juru bicara mewakili lembaga DPRD tetapi dari sisi kebijakan/pengambilan keputusan

sangat tergantung hasil keputusan kolektif.4

E. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Sekretariat DPRD

Adapun visi, misi, tujuan, dan sasaran dalam Rencana Strategis Sekretariat DPRD DIY pada Periode

Tahun 2012/2017 adalah sebagai berikut :

VISI :

Menjadi Institusi yang profesional, antisipatif, dan responsif dalam mendukung serta memfasilitasi

kinerja dan hasil kerja DPRD DIY.5

MISI :

1. Meningkatkan kompetensi SDM, sarana, dan prasarana instansi serta peningkatan peran

kehumasan dan protokoler bagi penyelenggaraan kegiatan DPRD DIY.

2. Meningkatkan kualitas penyusunan program, keuangan serta monitoring dan evaluasi yang

lebih efektif, efisien serta akuntabel.

3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas bahan penyusunan Produk Hukum, kajian kebijakan,

pengembangan hasil penelitian dan layanan informasi DPRD DIY serta peningkatan fungsi

keperpustakaaan.

4. Mewujudkan kualitas dokumen kegiatan DPRD DIY, kualitas rapat-rapat, persidangan dan

kualitas risalah rapat DPRD DIY, serta mewujudkan peningkatan kapasitas Lembaga Perwakilan

4 Ibid., hlm. 14.

5 Ibid., hlm. 37

Rakyat Daerah.6

TUJUAN :

1. Mewujudkan kualitas dan kompetensi SDM sesuai jumlah dan kualifikasinya, mewujudkan

sarana dan prasarana instansi sesuai kebutuhannya serta kualitas fasiitasi kehumasan dan protokoler

bagi penyelenggaraan kegiatan-kegiatan DPRD.

2. Mewujudkan kualitas penyusunan program, keuangan serta monitoring dan evaluasi yang lebih

efektif, efisien dan akuntabel pada penyelenggaraan kegiatan-kegiatan Sekretariat DPRD DIY dan

DPRD DIY.

3. Mewujudkan bahan penyusunan Produk Hukum, kajian kebijakan, pengembangan hasil

penelitian, layanan informasi DPRD DIY dalam mendorong terwujudnya Rancangan Peraturan Daerah

Inisiatif DPRD DIY serta meningkatkan fungsi kepustakaan.

4. Mewujudkan adanya Tenaga Ahli Fraksi, kelompok pakar serta narasumber yang dibutuhkan

dalam mendukung kinerja dan hasil DPRD DIY.

5. Mewujudkan jejaring kerja antara DPRD DIY, Partai Politik, Stakeholder, Pemerintahan Daerah

dan Masyarakat.7

SASARAN

1. Terwujudnya peningkatan kualitas dan penambahan SDM sesuai jumlah dan kualifikasinya,

serta sarana dan prasarana perkantoran dalam peningkatan kompetensi pegawai dan peningkatan

disiplin aparatur.

2. Terwujudnya administrasi keuangan, rencana program dan kegiatan serta monitoring dan

evaluasi kegiatan untuk penyempurnaan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

3. Tersedianya tenaga ahli/narasumber/kelompok pakar dan bahan Raperda Inisiatif serta kajian6 Ibid7 Ibid

kebijakan untuk pembahasan Program Legislasi Daerah.

4. Terfasilitasinya kegiatan parlemen serta forum diskusi bidang tugas DPRD.8

5. Tersedianya layanan informasi website, jaringan dan aplikasi internet DPRD.

8 Ibid

BAB III

DESKRIPSI KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Kegiatan Praktik Di DPRD DIY

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan di Lembaga Sekretariat DPRD Provinsi DIY di

laksanakan dari tanggal 5 Maret 2014 sampai dengan 9 Mei 2014. Kegiatan di DPRD DIY aktif

dilakukan dengan masa kerja 5 ( lima ) hari kerja yaitu dari senin sampai dengan jum’at dengan waktu

pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Sekretariat DPRD Provinsi DIY memiliki banyak

agenda yang dicantumkan dalam program kerja sehari-hari. Dengan adanya agenda tersebut penulis

selalu mengikuti sesuai apa yang telah di arahkan oleh Pembimbing Lapangan. Catatan dari praktik

kerja lapangan dengan pengamatan dan langsung menunjukkan setiap kegiatan yang telah di agendakan

tidak selalu terealisasi, kadang ada yang mengalami penundaan bahkan pembatalan.

Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan kinerja yang dilakukan dari Bapak, Ibu di Sekretariat

DPRD DIY selalu terorganisir antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam melakukan

koordinasi kegiatan. Kekompakan dalam menjalankan tugas demi tercapainya sebuah hasil yang

maksimal dalam merencanakan, membahas, dan menetapkan serta menyalurkan aspirasi-aspirasi yang

dikemukakan oleh masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam forum diskusi

ataupun terjun langsung dalam masyarakat yang dilakukan oleh para anggota dewan.

Dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan selama 2 bulan ini di bagi dalam 2 kelompok yang berbeda.

Yang mana setiap kelompok akan mendapatkan kesempatan untuk bekerja di bagian persidangan dan

bagian legislasi dan pengkajian dengan cara rolling (pertukaran tempat) selama 1 bulan.

B. Kegiatan yang dilakuakan di Bagian Persidangan antara lain :

1. Mengikuti siding Paripurna;

2. Mengikuti rapat – rapat yang dilakukan oleh anggota dewan seperti rapat pansus;

3. Menulis notulen rapat;

4. Membuat undangan Rapat Anggota Dewan;

5. Mengikuti Public hearing;

6. Menulis Jurnal dan lain-lain.

C. Kegiatan yang dilakuakan di Bagian Legislasi antara lain :

Kegiatan yang dilakukan di Bagian Legislasi dan Pengkajian tidak jauh berbeda dilakukan saat

berada di Bagian Persidangan hanya saja dalam Bagian Legislasi ini lebih terfokus dalam pembuatan

surat-surat dan mengkaji data-data dari berbagai sumber maupun dari Anggota Dewan sendiri

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan di Sekretariat DPRD DIY dengan agenda

yang terdapat dalam lampiran .

Dalam kegiatan sehari-harai yang di lakukan Di secretariat DPRD penulis banyak menemukan

hal yang baru yang tidak dapat di bangku kuliah. Seperti halnya adanya Perda yang di buat oleh DPRD

seperti Perda Provinsi. Perda (Peraturan Daerah) adalah aturan hukum yang pada daerah Provinsi yang

di tetapkan oleh gubernur atas persetujuan DPRD provinsi dalam rangka penyelenggaraan otonomi

daerah dan merupakan penjabaran lebih lanjut dari aturan yang lebih tinggi. Kewenangan pembentuka

Perda Provinsi untuk membentuk Badan Kepegawaian Daerah dan kewenangan mengatur bidang

administrasi kepegawaian daerah merupakan suatu kewenangan yang bersumber pada delegasi untuk

mengatur dan mengurus rumah tangga bidang kepegawaian daerahnya.9

Kaitannya Praktik Kerja Lapangan di sekretariat DPRD DIY dengan perkuliahan di kampus ini ada

beberapa mata kuliah yang bisa menjadi bahan penugasan atau menjadi acuan penulis dalam PKL ini

yaitu matakuliah Hukum Administrasi Negara dan Hukum Tata Negara. Mengenai ruang lingkup yang

di pelajari dalam studi hukum administrasi Negara, Prajidu Atmosudirjo mengemukakan ada lima

ruang lingkup yang dipelajari dalam hukum administrasi Negara yaitu:

1. Hukum tentang dasar-dasar dan prinsip-prinsip umum dari administrasi Negara ;

2. Hukum tentang organisasi Negara;

3. Hukum tentang aktivitas-aktivitas dari administrasi Negara, terutama yang bersifat yuridis;9 Sri Hartini, S.H., M.H 2007, hukum kepegawaian di Indonesia, Sinar grafika hal: 28

4. Hukum tentang sarana-sarana dari admministrasi Negara terutama mengenai kepegawaian

Negara dan keuangan Negara;

5. Hukum administrasi pemerintah daerah dan wilayah; 10

Dari banyaknya pembahasan Peraturan Daerah yang di bahas dalam Rapat-Rapat Panitia

Khusus penulis sedikit tau tentang apa saja tugas dari pegawai yang ada di DPRD DIY dari mulai

menyiapkan surat, mengedarkan surat, penyiapan tempat siding dan masih banyak lagi. Jadi penulis

merasa bangga bisa menjadi bagian dari kepegawaian yang ada di sekretariat DPRD DIY.

Kegiatan Lainnya seperti :

1. Membantu membuat naskah akademik dan merangkul jurnal kedalam pembukuan.

2. Membantu secretariat mempersiapkan keperluan-keperluan yang dibutuhkan untuk kelancaran

kegiatan Anggota dewan seperti : membuat daftar hadir, mengedarkan daftar hadir, mencatat hasil-hasil

rapat dan lain – lain

3. Mengikuti kegiatan lain-lain yang perlu dikerjeakan dalam lingkungan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah.

BAB IV

FASILITASI SEKRETARIAT DPRD DIY DALAM

RAPAT BADAN LEGISLASI DAEAH

Pengertian Fasilitasi

10 ENY KUSDARINI, 2011 Dasar-dasar Hukum Administrasi Negara hal: 33

Fasilitasi ialah proses sadar untuk membantu suatu kelompok masyarakat sehingga dapat berhasil

melaksanakan tugas mereka sambil tetap menjaga eksistensi kelompok itu. Sementara itu orangnya

sebagai pelaku fasilitasi disebut fasilitator. Fasilitator adalah orang yang membantu anggota kelompok

berinteraksi secara nyaman, konstruktif, dan kolaboratif sehingga kelompok dapat mencapai tujuannya.

Di dalam ruang lingkup sekretariat DPRD DIY ini yang di fasilitasi adalah anggota dewan dan yang di

sebut fasilitator adalah satuan pegawai Sekretariat DPRD DIY.

Penyelenggara Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan DPRD. DPRD memiliki Fungsi

Legislasi yaitu berkaitan dengan pembentukan Peraturan Daerah, Fungsi Penganggaran, Fungsi

Pengawasan, kewenangan mengontrol pelaksanaan Perda dan peraturan lainnya serta kebijakan

Pemerintah Daerah. Alat Kelengkapan DPRD terdiri dari Pimpinan, Komisi, Badan Musyawarah,

Badan Anggaran, Badan Legislasi Daerah, Badan Kehormatan, dan Alat Kelengkapan lain yang

diperlukan.

Disini penulis akan menerangkan tentang salah satu Alat Kelengkapan Daerah yaitu Badan Legislasi

Daerah yang bersifat tetap. Susunan dan keanggotaan Badan Legislasi Daerah di bentuk pada

permulaan masa keanggotaan DPRD dan permulaan tahun sidang. Jumlah anggota Badan Legislasi

Daerah setara dengan jumlah anggota 1 (satu) komisi dan di tetapkan dalam rapat paripurna menurut

pertimbangan dan pemerataan jumlah anggota komisi dan mencerminkan fraksi.

Untuk proses yang dilakukan dalam pembahasan Rapat Badan Legislasi Daerah tentang Lain-lain

Pendapaan Daerah. Berikut adalah penjelasan eksekuif mengenai Raperda tentang Lain-lain Pendapaan

Daerah. Paparan Raperda tentang Pendapatan Lain-lain disampaikan oleh DPPKA, sebagai berikut:

selama ini penerimaan yang telah ada diatur dengan Pergub dan Perda APBD sekarang akan dibuat

Perda sebagai dasar hukum yang baku. Sebagai contoh penggantian blangko notice pajak apabila

STNK itu hilang. Selain itu sumbangan pihak ketiga yaitu dari dealer otomotif dengan memberi

kesepakatan bahwa setiap pembelian mobil baru melalui dealer disetor kepada Pemda sebesar Rp.

15.000,- sehingga, hasil dari setiap pembelian mobil baru melalui dealer maka akan dikenakan

sumbangan yang masuk pada pendapatan lain-lain daerah. Menampung seluruh penerimaan daerah

yang ditampung di pasal 2. Hibah juga masuk di dalam lain-lain pendapatan daerah. Usulan yang

membuat Peraturan Daerah yang menampung seluruh jenis penerimaan daerah yang dituangkan dalam

pasal 2. Sumbangan dari pihak ketiga dari bidang otomotif memang dibebankan kepada konsumen, hal

ini dilakukan karena dealer elah dibantu oleh pemda. Konribusi terhadap PAD pendapatan lain-lain.

Berikut adalah Hasil Harmonisasi Pansus BA 5 Tahun 2014 di dalam Rapat Badan Legislasi Daerah

DPRD DIY pada hari Senin, tanggal 24 Maret 2014 dan sesuai Peraturan Tata Tertib DPRD DIY Pasal

58 aya (1) huruf d bahwa Balegda mempunyai tugas untuk melakukan pengharmonisasian, pembulatan

dan pemantapan konsepsi rancangan perda dan/atau rancangan perdais yang di ajukan oleh anggota

DPRD, komisi dan/atau gabungan komisi, sebelum rancangan perda dan/atau rancangan perdais

tersebut disampaikan kepada Pimpinan DPRD. Untuk itu Balegda DPRD DIY telah menerima laporan

hasil pembahasan Pansus BA 5 Tahun 2014 mengalami perubahan redaksional dan ketua Pansus

bertanggungjawab atas perubahan tersebut. Akan tetapi pada prinsipnya Raperda tentang Lain-lain

Pendapaan Asli Daerah yang Sah siap untuk diteapkan dalam Rapat Paripurna.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, pada Balegda DPRD DIY merekomendasikan bahwa Raperda

tentang Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah tersebut dapat segera ditetapkan/ disetujui bersama

antara DPRD DIY dengan gubernur DIY dalam Rapat Paripurna.

Badan Legislasi Daerah memiliki tugas sebagai berikut :

1. Menyusun rancangan program legislasi daerah yang memuat daftar urutan dan prioritas

rancangan perda dan/atau rancangan perdais beserta alasannya untuk 1(satu) tahun anggaran;

2. Mengoordinasi penyusunan program Legislasi Daerah antara DPRD dan pemerintah daerah;

3. Menyiapkan rancangan perda dan/atau rancangan perdais prakarsa DPRD berdasarkan program

prioritas yang telah ditetapkan.

4. Melakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi rancangan perda

dan/atau perdais yang diajukan oleh anggota DPRD, komisi dan/atau gabungan komisi, sebelum

rancangan perda/perdais tersebut disampaikan kepada pimpinan DPRD;

5. Memberikan pertimbangan terhadap rancangan perda dan/atau perdais yang diajukan oleh

anggota DPRD, komis dan/atau gabungan komisi diluar prioritas rancangan perda dan/atau rancangan

perdais tahun berjalan atau di luar rancangan perda dan/atau rancangan perdais yang terdaftar dalam

program Legislasi Daerah;

6. Mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap pembahasan materi muatan

rancangan perda dan/atau rancangan perdais melalui koordinasi dengan komisi dan/atau panitia khusus;

7. Memberikan masukan kepada pimpinan DPRD atas rancangan perda dan/atau rancangan

perdais yang ditugaskan oleh badan musyawarah; dan

8. Membuat laporan kerja dan inventarisasi masalah dibidang perda dan/atau perdais pada akhir

masa keanggotaan DPRD baik yang sudah maupun yang belum terselesaikan untuk dapat digunakan

oleh anggota DPRD pada masa keanggotaan berikutnya.

Adapun peranan beberapa bagian didalam sekretariat DPRD DIY dalam memfasilitasi Rapat Badan

Legislasi Daerah yaitu :

A. Tugas dari Bagian Persidangan adalah :

1. Membuat undangan rapat Balegda

2. Menyiapkan bahan

3. Menyiapkan daftatr hadir

4. Penyiapkan perlengkapan

5. Mengkoordinasikan pelaksanaan rapat dengan bagian legislasi

6. Membuat notulen/hasil rapat dan tindak lanjutnya.

Fasilitasi di sekretariat DPRD DIY sudah memenuhi target yang di tentukan contohnya sebagai

berikut :

1. Pelayanan dalam pelaksanaan rapat Balegda dalam hal ini bertugas sebagai Notulen

2. Penyiapan bahan kajian / bahan raperda

3. Pelayanan dalam pembuatan surat menyurat di Balegda

Adanya suatu kendala yang di hadapi oleh pegawai sekretariat DPRD DIY hal yang biasa berikut

adalah kendala saat Rapat Badan Legislasi Daerah :

1. Anggota Balegda yang datang terlambat;

2. Waktu rapat Alat Kelengkapan DPRD yang sering berbarengan;

3. Belum adanya jadwal internal Balegda dalam pelaksanaan rapat

Berikut cara mengatasi suatu kendala yang di hadapi pegawai dalam Rapat Badan Legislasi Daerah :

1. Koordinasi dengan notulis Alat Kelengkapan DPRD yang lain;

2. Membuat jadwal rapat internal Balegda

B. Tugas dari Bagian Legislasi dalam memfasilitasi Rapat Badan Legislasi :

Bagian Legislasi dan Pengkajian tentunya memberi dukungan atau fasilitasi yang utamanya

terkait substansi materi baik dari sisi kelengkapan aturan perundang-undangan yang dibutuhkan dalam

rapat, maupun diminta pendapatnya terkait segala hal yang berkaitan dengan mekanisme pembahasan

di DPRD yang sudah diatur dalam Tata Tertib DPRD selalu dimintakan pendapat kepada sekretariat

DPRD DIY, dan selain itu dalam beberapa rapat juga sekretariat DPRD berusaha menyiapkan materi

rapat berupa telaahan misalnya terkait dengan perlunya perubahan Program Legislasi Daerah.

C. Tugas dari Bagian Umum adalah :

1. Menyiapkan tempat/ruang rapat;

2. Memesankan dan menyajikan makan dan minum untuk Rapat Badan Legislasi Daerah;

3. Menyediakan dan mengoperasikan laptop dan LCD proyektor;

4. Menjadi penghubung dengan pihak-pihak yang terkait

D. Tugas dari bagian Keuangan adalah :

1. Menyelesaikan administrasi keuangan SPJ;

2. Pengurusi cap SPPD;

3. Menyiapkan anggaran rapat dan perjalanan dinas;

4. Membuat tanda peneriman uang biaya perjalanan dinas;

5. Merealisasikan biaya perjalanan dinas Pimpinan dan Anggota Dewan beserta Sekretariat; dan

Kedudukan Sekretariat DPRD DIY, dimana sejak undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MD3

yang sekarang telah diganti dengan undang-undang Nomor 17 Tahun 2014, sekretariat DPRD DIY

didudukan sebagai system pendukung DPRD, dalam artian menjadi pendukung pelaksanaan tugas dan

wewenang DPRD.

Kedudukannya sebagai system pendukung maka tentunya stigma Sekretariat DPRD DIY adalah

pelayanan DPRD ataupun hanya melayani hal-hal yang bersifat administrasi tentunya harus

dihilangkan, Sekretariat DPRD DIY harus terdiri dari orang-orang yang professional sehingga

dukungan yang diberikan terutama terkait materi substansi ketugasan DPRD DIY di bidang legislasi,

penganggaran, dan pengawasan bisa dilaksanakan dengan baik.

Berdasarkan penjelasan di atas terkait dengan ruang lingkup fasilitasi adalah segala bentuk dukungan

pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD yang diberikan oleh Sekretariat DPRD DIY dalam hal Rapat

Badan Legislasi, tentunya fasilitasi yang diberikan baik yang sifatnya administrative seperti penyediaan

amfragh, undangan rapat dan pendistribusiannya, penyiapan daftar hadir rapat, penyusunan notulensi

rapat, penyediaan hidangan dan kelengkapan rapat, dan lain-lain. Selain fasilitasi di luar administrasi

harus juga diberikan Sekretariat DPRD DIY, inti fasilitasi di luar administrasi adalah memberikan

masukan, saran, telaahan, dan dukungan pengkayaan materi yang sedang dibahas oleh Badan Legislasi

Daerah baik masukan terkait ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada, maupun substansi

materi lainnya.

Hal apa saja yang di bahas dalam Rapat Badan Legislasi Daerah :

1. Membahas Prolegda

2. Membahas Raperda Inisiatif Dewan

3. Membahas Raperda Inisiatif Eksekutif

4. Harmonisasi hasil raperda yang di bahas

5. Menyusun agenda Banleg

Tugas utamanya suatu Badan Legislasi Daerah adalah menyusun program legislasi Daerah yaitu

perencanaan perda-perda apa sajakah yang akan di bahas di tahun tertentu. Dan ini harus melalui rapat

dengan eksekutif agar jumlah raperda yang akan dibahas sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan dan

akan bisa terselesaikan dengan baik.

Selain itu sebelum suatu Raperda di bahas di DPRD, Badan Legislasi Daerah mengadakan rapat untuk

melakukan kajian terhadap substansi Raperda untuk kemudian di tentukan apakah suatu Raperda sudah

layak untuk di lakukan pembahasan.

Ketika ada pembahasan suatu Raperda dalam panitia khusus di DPRD maka ditahap akhir finansial

dilakukan rapat oleh Badan Legislasi Daerah untuk Harmonisasi apakah Raperda sudah layak untuk di

tetapkan.

Badan Legislasi Daerah juga melakukan rapat terkait tindak lanjut klarifikasi dan/atau evaluasi dari

Kementrian Dalam Negeri terhadap suatu Raperda.

Menurut hasil Tanya jawab penulis dengan pegawai Sekretariat DPRD DIY yang membahas awalan

suatu raperda inisiatif yaitu :

1. Asal surat dari komisii atau anggota dewan yang mengajukan raperda inisiatif;

2. Surat di tujukan kepada pimpinan Dewan;

3. Surat diterima oleh pimpinan dewan yang nantinya oleh Pimpinan Dewan di Disposisi ke

Banleg yang isinya Banleg mengkaji Draft Raperda yang di ajukan oleh pengusul,

Misalkan asal surat yang masuk berasal dari Gubernur maka di teruskan ke Pimpinan Dewan, di

turunkan ke pak sekwan, dari pak sekwan surat di teruskan ke Banleg untuk mengharmonisasi Draft

Raperda yang akan di usulkan untuk di bahas.

Dalam suatu kinerja yang di jalankan oleh Pegawai Sekretariat DPRD DIY itu ada yang namanya

pasang surut. Selama ini dukungan dari sisi administrasi (pelayanan) maupun non administrasi

(substansi) dari sekretariat DPRD DIY sudah diusahakan seoptimal mungkin dalam hal pelaksanaan

tugas dan fungsi Badan Legislasi, contohnya dalam rapat-rapat Balegda sudah disediakan LCD dan

Laptop yang tentunnya akan memudahkan pencermatan dalam rapat-rapat.

Di DPRD DIY kegiatan alat kelengkapan DPRD baik itu komisi, badan anggaran, Badan Musyawarah,

dan Badan Legislasi sering bersamaan waktunya padahal staf di Sekretariat DPRD DIY terbatas

sehingga jika dibutukhan disaat yang bersamaan akan kesulitan membagi waktu. Kendala lain adalah

jumlah pegawai yang dibutuhkan berdasarkan analisa jabatan adalah 105 orang sedangkan sekarang

baru terpenuhi 85 orang, sehingga tentunya ada kekurangan pegawai yang cukup besar. Selain itu

kapasitas dan kapabilitas staf Sekretariat DPRD DIY tidak sama dan merata.

Dari sisi padatnya jadwal tertentu jika dimungkinkan akan ada perbaikan mengenai penjadwalan rapat-

rapat DPRD agar nantinya tidak terlalu banyak rapat yang diseenggarakan secara bersamaan waktunya.

Cara lain adalah dengan terlebih dahulu beberapa hari sebelum rapat mempersiapkan hal-hal yang kira-

kira dibutuhkan dalam rapat baik aturan-aturan, maupun bahan-bahan lainnya.

Hal-hal yang harus di perhatikan saat perancangan perundang-undangan adalah

1. Penjelasan. Suatu peraturan perundangan pada umumnya disertai dengan penjelasan atau

“memorie van toelichting” fungsi penjelasan adalah membantu si pemakai peraturan perundangan

untuk dengan mudah dapat memahami latar belakang serta tujuan dibentuknya peraturan perundangan

itu, serta isi atau maksud pasal-pasalnya.11

2. Delegasi wewenang. Delegasi wewenang adalah yang bersifat mengatur, delegasi wewenang

untuk melakukan sesuatu adalah suatu penyerahan wewenang untuk melaksanakan suatu hal oleh

undang-undang kepada pejabat tertentu, delegasi ini adalah delegasi wewenang yang bersifat

melaksanakan.12

3. Politie Dwang. Bersifat eksekusi atau pelaksanaan peraturan perundang-undangan.

4. Bahasa Hukum. Kita telah mempunyai bahasa Negara yaitu Bahasa Indonesia.

5. Kekuatan Hukum, Kekuatan Mengikat, dan Kekuatan Berlaku. Saat rancangan undang-undang

sudah di sahkan itu memiliki kekutan hukum, saat sudah diUndangkan memiliki kekuatan Mengikat,

dan saat undang-undang Dinyatakan berlaku maka memiliki Kekuatan Berlaku.13

11 SOEHINO, S.H, 2003, Hukum Tata Negara Teknik Perundang-undangan hal: 12312 SOEHINO, S.H, 2003, Hukum Tata Negara Teknik Perundang-undangan hal: 13113 SOEHINO, S.H, 2003, Hukum Tata Negara Teknik Perundang-undangan hal: 135

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dilakukan di 2 bagian yaitu Bagian Legislasi dan Bagian

Persidangan. Di setiap bagian tersebut memiliki kegiatan yang berbeda-beda.

2. Bagian Legislasi dan Bagian Persidangan mempunyai hubungan timbal balik dan saling

bekaitan.

3. Kegiatan untuk memfasilitasi sebuah rapat yang diadakan oleh DPRD DIY, masing-masing

bagian di Sekretariat DPRD memiliki tugas yang berbeda-beda antara satu bagian dengan bagian

lainnya.

4. Kegiatan yang di lakukan dalam memfasilitasi Rapat Badan Legislasi Daerah adalah menyusun

program legislasi daerah seperti perancangan perda-perda apa sajakah yang akan di bahas di tahun

tertentu. Dan ini harus melalui rapat dengan eksekutif agar terlaksananya dengan baik

B. Saran

1. Semoga hubungan antara karyawan dan karyawati dengan penulis tetap terjaga dan saling

bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama

2. Dalam membuat agenda rapat, seharusnya sesuai dengan jadwal yang di susun dalam

Rancangan Kerja Tahunan (RKT), agar tidak terjadi tumpang tindih antara rapat satu dengan rapat yang

lain.

3. Sekretariat DPRD DIY dan Anggota Dewan harus lebih mementingkan aspirasi rakyatnya dan

tidak mementingkap kepentingan pribadi dalam melakukan penyusunan Perda

4. Bagi semua Sub Bagian yang ada di lingkungan Sekretariat DPRD DIY seharusnya saling

bekerjasama agar apa yang menjadi visi dan misi dari DPRD DIY dapat diwujudkan guna kemajuan

dan kesejahteraan masyarakat Daerah Yogyakarta.