bab i pendahuluan - depkop.go.id deputi bida… · bab i pendahuluan i.1. latar belakang rencana...

27
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati tahun keempat yaitu tahun 2018. Arah kebijakan pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang telah ditetapkan RJPMN 2015-2019 adalah meningkatkan daya saing UMKM dan koperasi sehingga mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar (“naik kelas” atau scaling-up) dalam rangka untuk mendukung kemandirian perekonomian nasional. Arah kebijakan tersebut dilaksanakan melalui 5 (lima) strategi nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM adalah : Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui strategi: 1. Penguatan kebijakan kewirausahaan yang mencakup pola pengembangan kewirausahaan, penataan kurikulum kewirausahaan di lembaga pendidikan formal, serta perluasan dukungan khususnya bagi wirausaha berbasis teknologi (technopreneurs); 2. Peningkatan akses ke pelatihan dan layanan pendampingan usaha. Mengacu pada arah kebijakan dan strategi nasional di bidang UMKM dan Koperasi tahun 2015-2019, Visi Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2015-2019 adalah “Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang Sehat, Kuat, Tangguh dan Mandiri untuk Berkontribusi Dalam Perekonomian Nasional”. Sejalan dengan visi tersebut maka kebijakan Pokok Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2015-2019 diarahkan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya manusia Koperasi dan UMKM agar mampu tumbuh secara inovatif, produktif dan mampu berperan dalam perekonomian dan peningkatan daya saing bangsa. Selain kebijakan pokok tersebut, Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM juga mengarahkan kebijakannya untuk mendukung terwujudnya tata kelola Pemerintahan yang

Upload: others

Post on 28-Sep-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019

saat ini telah selesai melewati tahun keempat yaitu tahun 2018. Arah kebijakan

pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang telah ditetapkan RJPMN 2015-2019

adalah meningkatkan daya saing UMKM dan koperasi sehingga mampu

tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar (“naik

kelas” atau scaling-up) dalam rangka untuk mendukung kemandirian

perekonomian nasional. Arah kebijakan tersebut dilaksanakan melalui 5 (lima)

strategi nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Deputi

Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM adalah : Peningkatan

kualitas sumber daya manusia melalui strategi:

1. Penguatan kebijakan kewirausahaan yang mencakup pola pengembangan

kewirausahaan, penataan kurikulum kewirausahaan di lembaga pendidikan

formal, serta perluasan dukungan khususnya bagi wirausaha berbasis

teknologi (technopreneurs);

2. Peningkatan akses ke pelatihan dan layanan pendampingan usaha.

Mengacu pada arah kebijakan dan strategi nasional di bidang UMKM dan

Koperasi tahun 2015-2019, Visi Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2015-2019

adalah “Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang Sehat, Kuat, Tangguh dan

Mandiri untuk Berkontribusi Dalam Perekonomian Nasional”. Sejalan dengan

visi tersebut maka kebijakan Pokok Deputi Pengembangan SDM Kementerian

Koperasi dan UKM tahun 2015-2019 diarahkan untuk mengoptimalkan potensi

sumber daya manusia Koperasi dan UMKM agar mampu tumbuh secara

inovatif, produktif dan mampu berperan dalam perekonomian dan

peningkatan daya saing bangsa. Selain kebijakan pokok tersebut, Deputi

Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM juga mengarahkan

kebijakannya untuk mendukung terwujudnya tata kelola Pemerintahan yang

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

2

baik. Kebijakan ini dilaksanakan dengan strategi Peningkatan penerapan

manajemen Kinerja pada Unit Kerja Deputi Bidang Pengembangan SDM

Kementerian Koperasi dan UKM. Sedangkan langkah teknis yang ditempuh dalam

melaksanakan strategi tersebut berupa, meningkatkan Akuntabilitasi

Pengelolaan Keuangan Unit Kerja dan Meningkatkan Akuntabilitasi Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP) Deputi Bidang Pengembangan SDM.

AKIP merupakan amanat dari Peraturan Presiden nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

PAN dan RB nomor 53 tahun 2014. Peraturan tersebut mewajibkan setiap

Kementerian/Lembaga (K/L) harus melaporkan pelaksanaan akuntabilitas

kinerjanya sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan

organisasi.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2015 dan Peraturan

Menteri Koperasi dan UKM Nomor 08/per/M.KUKM/IX/2015 maka Deputi Bidang

Pengembangan SDM adalah pembantu Menteri Koperasi dan UKM, yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Koperasi dan UKM. Oleh

karenanya Laporan Kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban Deputi

Bidang Pengembangan SDM kepada Menteri Koperasi dan UKM atas

pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam rangka

mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan. Selain itu Laporan Kinerja ini juga

bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran Deputi

Bidang Pengembangan SDM selama tahun 2018.

I.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor

08/per/M.KUKM/IX/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koperasi

dan UKM, Tugas Deputi Bidang Pengembangan SDM adalah menyelenggarakan

rumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di

bidang pengembangan SDM, standardisasi SDM, pendidikan dan pelatihan,

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

3

penelitian dan pengkajian, pengembangan wirausaha, dan pengembangan peran

serta masyarakat disektor Usaha Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Deputi Bidang Pengembangan SDM

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1) Perumusan kebijakan di bidang pengembangan kualitas SDM, standardisasi

SDM, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengkajian, pengembangan

wirausaha, dan pengembangan peran serta masyarakat disektor Usaha

Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

2) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan

kualitas SDM, standardisasi SDM, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan

pengkajian, pengembangan wirausaha, dan pengembangan peran serta

masyarakat disektor Usaha Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

3) Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengembangan

kualitas SDM, standardisasi SDM, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan

pengkajian, pengembangan wirausaha, dan pengembangan peran serta

masyarakat disektor Usaha Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

4) Pelaksanaan administrasi Deputi Bidang Pengembangan SDM; dan

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Deputi Bidang Pengembangan

SDM dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan SDM

dan 5 (lima) orang Asisten Deputi masing-masing adalah :

1) Asisten Deputi Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian;

2) Asisten Deputi Standardisasi dan Sertifikasi SDM KUMKM;

3) Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan;

4) Asisten Deputi Peran Serta Masyarakat;

5) Asisten Deputi Penelitian dan Pengkajian KUMKM.

Jabatan struktural di bawah Sekretaris Deputi dibantu oleh 2 (dua) orang

Kepala Bagian dan masing-masing Kepala Bagian membawahi 2 (dua) Kepala

Sub Bagian, sedangkan Asisten Deputi masing-masing dibantu 3 (tiga) Kepala

Bidang dan masing-masing Kepala Bidang dibantu 2 (dua) Kepala Sub Bidang.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

4

Deputi Bidang

Pengembangan SDM

Sekretaris Deputi Bidang

Pengembangan SDM

Bagian Perencanaan 1. Subbag Perencanaan

2. Subbag EvalapProg

Bagian Umum 1. Subbag Keu 2. Subbag Tata

Usaha

Asdep Peningkatan Kualitas

SDM Perkoperasian

Bidang Peningkatan Kualitas Fasilitator dan Pengelola

Koperasi 1. Subbidang Peningkatan

Kualitas Fasilitator Koperasi 2. Subbidang Peningkatan

Kualitas Pengelola Koperasi

Bidang Peningkatan Kualitas Lembaga Diklat Perkoperasian 1. Subbidang Peningkatan

Kualitas Media Diklat Perkoperasian

2. Subbidang Kerjasama Diklat Perkoperasian

Bidang Pengembangan Kurikulum dan Modul Diklat. 1. Subbidang Pengembangan

Kurikulum Diklat 2. Subbidang Pengembangan

Modul Diklat

Asdep Standardisasi dan

Sertifikasi SDM KUKM

Bidang Pengembangan Standardisasi SDM KUMKM 1. Subbidang Pengembangan

Standardisasi SDM Koperasi 2. Subbidang Pengembangan

Standardisasi SDM UMKM

Bidang Fasilitasi Sertifikasi SDM KUMKM 1. Subbidang Fasilitasi Sertifikasi

SDM Koperasi 2. Subbidang Fasilitasi Sertifikasi

SDM UMKM

Bidang Advokasi SDM KUMKMSubbidang Fasilitasi Sertifikasi SDM Koperasi

1. Subbidang Advokasi SDM Koperasi

2. Subbidang Advokasi SDM

UMKM

Asdep Pengembangan

Kewirausahaan

Bidang Penumbuhan Kewirausahaan 1. Subbidang Pemasyarakatan

Kewirausahaan 2. Subbidang Fasilitasi

Kewirausahaan

Bidang Pemberdayaan Kewirausahaan 1. Subbidang Peningkatan

Kemampuan Kewirausahaan

2. Subbidang Penguatan

Kewirausahaan

Bidang Lembaga Kewirausahaan 1. Subbidang Pengembangan

Jaringan Kewirausahaan 2. Subbidang Peningkatan

Sumberdaya Kewirausahaan

Asdep Pengembangan

Peran Serta Masyarakat Asdep Penelitian dan

Pengkajian

Bidang Pengembangan Peran Organisasi Profesi 1. Subbidang Peningkatan

Dukungan Org Profesi Terhadap Koperasi

2. Subbidang Peningkatan Perkuatan Lembaga

Pendidikan dan Latihan KUMKM

Bidang Pengembangan Peran Organisasi Kemasyarakatan 1. Subbidang Dukungan Org

Kemasy Koperasi 2. Subbidang Dukungan Org

Kemasy UMKM

Bidang Pengembangan Peran Organisasi Pendidikan 1. Subbidang Dukungan

Pelatihan Keterampilan Teknis 2. Subbidang Dukungan

Pemagangan

Bidang Penelitian dan Pengkajian Koperasi 1. Subbidang Penelitian Usaha

Koperasi 2. Subbidang Penelitian

Kelembagaan Koperasi

Bidang Penelitian dan Pengkajian UMKM

1. Subbidang Penelitian Usaha Mikro

2. Subbidang Penelitian UKM

Bidang Penelitian dan Pengkajian Sumberdaya 1. Subbidang Kerjasama dan

Jaringan 2. Subbidang Pengeloaan

Sumberdaya

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

5

I.3. Keragaan Deputi Bidang Pengembangan SDM

Jumlah pegawai di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan SDM

sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 tercatat 96 orang, terdiri dari laki-

laki sebanyak 65 orang atau 68,04% dan perempuan sebanyak 31 orang atau

32,29%. Secara struktural seharusnya jumlah pegawai 99 orang, namun ada 3

(tiga) orang pegawai yang menduduki jabatan rangkap sehingga pegawai

Deputi Bidang Pengembangan SDM per tanggal 31 Desember 2018 sebanyak

96 orang yang tersebar pada 6 unit kerja Eselon II dengan komposisi pegawai

sebagai berikut :

Keragaan Deputi Bidang Pengembangan SDM

Menurut Jenis Kelamin dan Unit Kerja

No Unit Eselon II Laki- Laki Perempuan Jumlah

1 Deputi Bidang Pengembangan SDM 1 1

2 Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan SDM 13 4 17

3 Asdep Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian 10 4 14

4 Asdep Standardisasi dan Sertifikasi SDM KUMKM 9 5 14

5 Asdep Pengembangan Kewirausahaan 10 5 15

6 Asdep Peran Serta Masyarakat 7 7 14

7 Asdep Penelitian dan Pengkajian 16 6 22

JUMLAH 65 31 96

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

6

Keragaan Deputi Bidang Pengembangan SDM

Menurut Pangkat dan Gol

No Unit Eselon II Gol IV

Gol III

Gol II

Gol 1 Jumlah

1 Deputi Bidang Pengembangan SDM 1 1

2 Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan SDM 4 9 3 16

3 Asdep Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian 3 9 2 14

4 Asdep Standardisasi dan Sertifikasi SDM KUMKM 4 9 1 14

5 Asdep Pengembangan Kewirausahaan 2 10 3 1 16

6 Asdep Peran Serta Masyarakat 4 9 2 15

7 Asdep Penelitian dan Pengkajian 10 11 2 23

JUMLAH 28 57 13 1 99

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

7

I.4. Potensi dan Permasalahan Pengembangan SDM KUMKM

A. Potensi

Pasal 33 UUD 1945, ayat 1 yang mengamanatkan "Perekonomian

disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Hal

tersebut sampai dengan saat ini masih diartikan sebagai Koperasi. Model

keanggotaan sukarela dan tanpa batasan jumlah keanggotaan serta sistem

SHU, memungkinkan usaha koperasi melayani masyarakat seluas luasnya.

Koperasi memiliki potensi kekuatan sumber daya manusia yang besar, karena

pada prinsipnya koperasi merupakan kumpulan orang.

Dari data Kementerian Koperasi yang diolah berdasarkan data ODS

(Online Data System) per- Oktober 2017 jumlah Koperasi aktif sebanyak

153.171 unit dengan jumlah anggota sebanyak 26.795.164 orang. Kekuatan

sumber daya manusia koperasi yang cukup besar tersebut merupakan salah

satu modal dasar yang harus dikelola dengan optimal guna mewujudkan

kemandirian perekonomian nasional.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

8

Menurut Data hasil sensus ekonomi BPS tahun 2016 jumlah usaha

mikro dan kecil (UMK) terdata sebanyak 26.073.689 usaha. Sedangkan jumlah

Usaha Menengah dan Besar (UMB) berjumlah 348.567 usaha. Berdasarkan

hasil pendataan tersebut maka persentase usaha mikro dan kecil adalah

98,68% dari total jumlah usaha yang terdata. Kemudian jumlah tenaga kerja

UMK terdata sebanyak 59.266.885 orang. Sedangkan jumlah tenaga kerja

UMB terdata 19.406.401 orang.

Dengan menggunakan data publikasi jumlah penduduk dari BPS tahun

2016 dan data hasil Sensus Ekonomi BPS tahun 2016, jumlah total penduduk

tahun 2016 sebanyak 252 juta orang sedangkan jumlah penduduk yang

berusaha di bidang non pertanian yang tidak menetap sebanyak 18,9 juta

orang dan yang menetap sebanyak 7,8 juta orang, sehingga diperoleh Tingkat

Aktivitas Kewirausahaan Indonesia dengan membandingkan jumlah penduduk

yang berusaha di non pertanian yang menetap sebanyak 7,8 juta dengan total

jumlah penduduk tahun 2016 dikali 100% didapatkan angka Tingkat

Kewirausahaan Indonesia adalah 3,10% terdapat kenaikan sebesar 1,45%

bila dibandingkan dengan tingkat kewirausahaan tahun 2013 sebesar 1,65%.

Potensi Internal :

Jumlah Koperasi dan UMKM yang besar dengan kemampuan penyerapan

tenaga kerja yang cukup banyak tersebut merupakan modal pokok dalam

mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih tinggi.

Potensi Eksternal :

UU Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM memberi kepastian Hukum bagi

Pengembangan UMKM, kemudahan mendirikan usaha, peningkatan proporsi

penduduk usia produktif yang disertai pendidikan dan keterampilan yang lebih

tinggi menjadi sumber tenaga kerja (SDM) yang terampil, produktif, kreatif dan

mampu berinovasi.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

9

B. Permasalahan dan Tantangan SDM Koperasi

Berdasarkan Kementerian Koperasi yang diolah berdasarkan data ODS

(Online Data System) per-Oktober 2017 mencatat terdapat 40.013 koperasi

tidak aktif dan akan dibubarkan atau 20.71% dari jumlah total jumlah koperasi,

hal ini disebabkan antara lain karena terbatasnya jumlah SDM Pengelola

Koperasi yang berkualitas dan paradigma yang berkembang di masyarakat

bahwa badan hukum koperasi sebagai badan usaha yang berbasis anggota

dan berwatak sosial, bukan sebagai badan usaha atau lembaga ekonomi

anggota yang berorientasi pada keuntungan/laba untuk meningkatkan

kesejahteraan anggotanya.

Pada prinsipnya koperasi merupakan kumpulan orang dan sebagaimana

umumnya sebuah organisasi, maka aktif atau tidaknya suatu koperasi sangat

bergantung pada SDM pengelola koperasi itu sendiri. Kemampuan dan

kecakapan yang cukup baik dalam mengelola koperasi tentu akan

meningkatkan kepercayaan anggota koperasi maupun masyarakat umum untuk

aktif memanfaatkan koperasi.

Melihat masih begitu banyaknya jumlah koperasi tidak aktif maka dapat

disimpulkan bahwa permasalahan pokok dalam pemberdayaan koperasi,

khususnya pengembangan SDM Koperasi adalah, rendahnya kemampuan

SDM pengelola koperasi dalam pengelolaan koperasi, mentalitas dan orientasi

bisnis SDM koperasi masih rendah, akses teknologi informasi, jaringan

produksi dan pemasaran masih rendah, kurangnya jangkauan diklat,

penyuluhan Perkoperasian, oleh karena itu perlu upaya peningkatan

kemampuan SDM pengelola koperasi yang sejalan dengan peningkatan

pemahaman masyarakat tentang manfaat berkoperasi.

Dalam rangka reformasi Koperasi yang salah satunya dengan

penataan/pemutakhiran data koperasi dan UMKM melalui ODS dengan

pemberian NIK bagi Koperasi aktif yang melakukan RAT sesuai dengan

perturan perundangan yang berlaku, dalam prosesnya terdapat penurunan data

jumlah koperasi aktif, meskipun demikian koperasi memberikan kontribusi yang

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

10

relatif besar pada PDB Nasional, tercatat pada tahun 2017 nilai kontribusi

Koperasi terhadap PDB nasional sekitar 35,32% yang terdiri dari kontribusi

koperasi sebagai lembaga adalah Rp.451 triliun atau 4,48% dan kontribusi

koperasi sebagai anggota adalah Rp. 3.114 triliun atau 30,84%.

Tantangan Internal :

Meningkatkan Kapasitas SDM Pengelola Koperasi dan UMKM yang berkualitas

baik sikap, perilaku dan pengetahuan sehingga Koperasi dan UMKM mampu

dikelola dengan manajemen yang baik dan profesional sebagaimana badan

usaha/lembaga ekonomi dan sosial lainnya.

Tantangan Eksternal

Era Globalisasi melalui pendekatan berbasis teknologi, dinamika gobal

(nasional dan Internasional) menjadi tuntutan koperasi untuk meningkatkan

daya saing yang berkelanjutan dengan peningkatan sertifikasi dan

standardisasi baik SDM maupun produk.

C. Permasalahan dan Tantangan SDM UMKM

Salah satu misi Presiden 2015-2019 adalah, mewujudkan bangsa yang

berdaya saing. Oleh karenanya, Peningkatan Daya Saing Koperasi dan UMKM

menjadi salah satu target yang harus dicapai dalam Akselerasi Pertumbuhan

Ekonomi Nasional. Salah satu sasaran Peningkatan Daya Saing UMKM dan

Koperasi dalam RPJMN 2015-2019 adalah, Meningkatnya usaha baru yang

berpotensi tumbuh dan inovatif yang ditunjukkan oleh jumlah pertambahan

wirausaha baru sebesar 1 juta unit dalam lima tahun yang dikontribusikan dari

program nasional dan daerah.

Dr. David McClelland, sosiolog Harvard menulis bahwa negara bisa

makmur apabila minimal 2% dari jumlah penduduk menjadi wirausaha. Logika

bahwa negara akan makmur dengan minimal 2% wirausaha adalah, masing-

masing wirausaha akan menyerap tenaga kerja. Selain itu wirausaha

merupakan individu yang mampu memanfaatkan potensi yang ada di

lingkungan sekitarnya. Jika mengacu pada teori ini maka seharusnya Indonesia

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

11

sudah mencapai kemakmuran atau mencapai pertumbuhan ekonomi yang

cukup tinggi karena rasio kewirausahaan Indonesia sudah melebihi dari 2%.

Data hasil sensus ekonomi BPS tahun 2016 mencatat terdapat

26.073.689 UMK dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 59.266.885 orang.

Berdasarkan data tersebut dapat kita ketahui, rata-rata kemampuan

penyerapan tenaga kerja UMK per unit usaha hanya mencapai 2,27 kurang dari

3 orang. Hal ini berbanding terbalik dengan UMB yang hanya berjumlah

348.567 usaha mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 19.406.401 orang

atau rata-rata per unit usaha 55 orang tenaga kerja. Kemampuan penyerapan

tenaga kerja UMB yang jauh lebih besar dari kemampuan penyerapan tenaga

kerja UMK tentu menjadi permasalahan dalam Pengembangan SDM UMKM.

Tantangan Internal :

Meningkatkan Kapasitas SDM UMKM yang terampil, kreatif, inovatif, mampu

memanfaatkan peluang dan berdaya saing

Tantangan Eksternal

Sulitnya usaha mikro untuk tumbuh menjadi usaha dengan skala yang lebih

besar (naik kelas)

I.5. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah, maka Laporan Kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM

Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2018 disusun dengan sistematika

sebagai berikut:

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

12

1) Bab I Pendahuluan, memuat penjelasan umum organisasi, dengan

penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan yang

sedang dihadapi organisasi.

2) Bab II Perencanaan Kinerja, berisi perencanaan strategis Deputi Bidang

Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM 2015-2019 dan

Perjanjian Kinerja tahun 2018.

3) Bab III Akuntabilitas Kinerja, berisi A) capaian kinerja Deputi Bidang

pengembangan SDM berupa hasil pengukuran kinerja, analisis dan

evaluasi capaian kinerja, serta akuntabilitas keuangan Deputi Bidang

Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2018, B)

Realisasi anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Unit

Deputi Bidang pengembangan SDM sesuai dengan dokumen Perjanjian

Kinerja.

4) Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan kesimpulan menyeluruh dari

Laporan Kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian

Koperasi dan UKM dan rekomendasi perbaikan kedepan untuk

meningkatkan kinerja.

Lampiran :

1) Perjanjian Kinerja Tahun 2019

2) Rencana Kerja Tahun 2019

3) Lain-lain yang dianggap perlu

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

13

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A.

SASARAN STRATEGIS

Sasaran strategis pengembangan SDM Koperasi dan UMKM merupakan

kondisi yang ingin dicapai sebagai suatu outcome dari program yang

dilaksanakan oleh Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan

UKM.

TUJUAN

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

Peningkatan

Kapasitas SDM

Koperasi dan UMKM

Terwujudnya Peningkatan

Kualitas SDM Koperasi dan

UMKM

Persentase Jumlah

Peserta Pelatihan

Pengembangan SDM

Koperasi dan UMKM

yang Usahanya

Tumbuh dan

Berkelanjutan

B.

Perjanjian Kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2018

Perjanjian Kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM merupakan

upaya perwujudan kinerja yang mendukung capaian kinerja Menteri Koperasi

dan UKM berupa pelaksanaan program/kegiatan yang disertai dengan indikator

dan target. Melalui perjanjian kinerja inilah Deputi Bidang Pengembangan SDM

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

14

menjadi terukur sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang, serta sumber

daya yang tersedia. Perjanjian kinerja ini telah selaras dengan rencana kinerja

tahunan 2018 yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Deputi

Bidang Pengembangan SDM dalam mewujudkan visi, misi yang dijabarkan

melalui sasaran yang akan dicapai. Perjanjian Kinerja Deputi Bidang

Pengembangan SDM Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Penetapan Kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian

Koperasi dan UKM Tahun 2018 dilaksanakan melalui 3 Program yaitu :

1. Program Peningkatan Daya Saing Koperasi dan UMKM

Program ini bertujuan meningkatkan daya saing UMKM dan koperasi

sehingga mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala

yang lebih besar (“naik kelas” atau scaling-up) dalam rangka untuk

mendukung kemandirian perekonomian nasional. Dalam program ini,

Sasaran Deputi Bidang Pengembangan SDM adalah Meningkatnya Daya

Saing SDM Koperasi dan UMKM.

Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, maka dalam tahun 2018

Deputi Bidang Pengembangan SDM melaksanakan kegiatan.

Sasaran Indikator Kinerja Target

Terwujudnya Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UMKM

Persentase Jumlah Peserta Pelatihan Yang Usahanya Tumbuh Berkelanjutan

100%

Terwujudnya Deputi Bidang Pengembangan SDM yang Profesional, Efektif, Efisien, Bersih, akuntabel dan Berkinerja Tinggi

1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM

A

2. Nilai Akuntabilitas Kinerja Keuangan Deputi Bidang Pengembangan SDM

≥ 80

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

15

a. Penguatan Kapasitas Pembina KUMKM di Daerah berupa Pelatihan

Bagi Tenaga Pendamping KUMKM sebanyak 840 orang.

b. Penelitian dan Pengkajian Kebijakan di Bidang Koperasi dan UMKM

dengan target 3 kajian.

c. Pengembangan Kewirausahaan yaitu :

1) Pemasyarakatan Kewirausahaan sebanyak 3.000 orang.

2) Kewirausahaan Sosial 100 orang.

3) Pelatihan Kewirausahaan 5.010 orang.

4) Pelatihan Techopreneur sebanyak 2.000 orang.

d. Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UKM.

1) Fasilitasi Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UKM sebanyak

593 orang.

2) Pelatihan Vocational dengan target 4.180 orang.

3) Pelatihan Perkoperasian sebanyak 2.000 orang.

e. Pengembangan Standardisasi dan Sertifikasi SDM KUKM berupa :

1) Fasilitasi SDM KUKM melalui SKKNI sebanyak 840 orang.

2) Pelatihan Pengelola LKM berbasis Kompetensi 400 orang

3) Pelatihan Manajemen Berbasis Kompetensi 1.710 orang

2. Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha

Mikro

Program ini bertujuan meningkatkan taraf penghidupan usaha mikro

agar terus tumbuh secara berkelanjutan. Dalam hal ini, Deputi

Pengembangan SDM memiliki sasaran yaitu Terwujudnya peningkatan

SDM Usaha Mikro yang Berpotensi Tumbuh. Kegiatan yang dilaksanakan

untuk mendukung tercapainya sasaran yaitu, Pengembangan SDM Usaha

Mikro berupa :

a. Fasilitasi Magang sebanyak 500 orang.

b. Peningkatan Kapasitas Kader Pengelola Koperasi 200 orang.

c. Fasilitasi Inkubator Bisnis dan Teknologi sebanyak 10 inkubator.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

16

3. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Koperasi dan UKM

Sasaran dari Program ini adalah Meningkatnya Efektivitas Menajemen

Kementerian Koperasi dan UKM. Program ini dilaksanakan melalui

kegiatan, Koordinasi Perencanaan, Pelaksanaan dan Monev Urusan

Pengembangan SDM.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

17

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM merupakan

bentuk pertanggungjawaban kinerja yang memuat realisasi dan tingkat capaian

kinerja yang diperjanjikan, dalam hal ini pada tahun anggaran 2018.

Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan antara target sasaran

yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja dengan realisasinya.

A. Capaian Kinerja

Capaian kinerja merupakan dasar dalam menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan. Secara keseluruhan target kinerja Deputi Bidang Pengembangan

SDM Tahun 2018 belum tercapai 100%. Persentase Jumlah Peserta Pelatihan

Pengembangan SDM yang Usahanya Tumbuh Berkelanjutan hanya mencapai

67,37%. Namun hal ini meningkat 16,76% jika dibandingkan dengan tahun

2017 dengan capaian 50,61%.

Perbandingan Target dengan Capaian Kinerja

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2018 CAPAIAN

1.

Terwujudnya Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UMKM

Persentase Jumlah Peserta Pelatihan Yang Usahanya Tumbuh Berkelanjutan

100%

67,37%

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

18

Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2018 dengan Tahun 2017

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA CAPAIAN

2017 CAPAIAN

2018

1.

Terwujudnya Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UMKM

Persentase Jumlah Peserta Pelatihan Yang Usahanya Tumbuh Berkelanjutan

50,61%

67,37%

Capaian kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi

dan UKM Tahun 2018 tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program dan

kegiatan Tahun 2018 yaitu :

1. Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi dengan kegiatan :

a. Pengembangan Kewirausahaan.

Kegiatan ini mendukung penumbuhan wirausaha baru melalui pola

pemasyarakatan dan pelatihan kewirausahaan. Pengembangan

Kewirausahan bertujuan mendidik masyarakat agar mau berusaha atau

menjadi wirausaha. Pada tahun 2018 pengembangan kewirausahan

telah mengahasilkan output 11.065 orang terlatih wirausaha.

b. Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian

Kegiatan ini diarahkan untuk mendukung peningkatan daya saing UMKM

dan Koperasi, khususnya SDM di bidang Perkoperasian. SDM

Perkoperasian yang berdaya saing diharapkan akan mampu

menumbuhkan usaha koperasi secara berkelanjutan. Pada tahun 2018

Peningkatan Daya Saing SDM Perkoperasian telah menghasilkan output

7.410 SDM Perkoperasian yang terlatih.

c. Pengembangan Standardisasi dan Sertifikasi SDM KUKM.

Standardisasi SDM KUKM merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan daya saing UMKM dan Koperasi. SDM KUKM yang telah

memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional diharapkan mampu

mengelola usaha untuk tumbuh dan berkelanjutan. Pada tahun 2018,

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

19

Pengembangan Standardisasi dan Sertifikasi SDM KUKM menghasilkan

output, 2.970 SDM KUKM yang terserfitikasi kompetensi.

d. Penguatan Kapasitas Pembina dan Pendamping KUMKM di Daerah.

Pada tahun 2018, kegiatan ini telah melatih 240 orang petugas penyuluh

lapangan, 300 orang pendamping KUMKM di Daerah dan 300 orang

Pembina KUKM di Daerah.

e. Penelitian dan Pengkajian di Bidang Koperasi dan UMKM.

Kajian di Bidang Koperasi dan UMKM bertujuan menghasilkan kebijakan

yang sejalan dengan peningkatan daya saing SDM Koperasi dan

UMKM. Pada tahun 2018, terdapat 3 kajian di bidang KUMKM.

2. Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro

dengan kegiatan Pengembangan SDM Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi.

Pada tahun 2018 kegiatan ini telah menghasilkan output, 500 orang yang

difasilitasi magang, 200 orang pengelola koperasi yang terlatih dan 10

Inkubator.

3. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

merupakan program pendukung. Program ini dilaksanakan melalui

kegiatan Koordinasi, Perencanaan, Pelaksanaan dan Monev urusan

Pengembangan SDM. Pada tahun 2018 kegiatan ini dilaksanakan selama

12 bulan layanan.

Secara keseluruhan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Deputi

Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UMKM pada tahun

2018 telah menghasilkan output 22.285 SDM Koperasi dan UMKM yang

terlatih.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

20

B.

Analisis Deskriptif Capaian Kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2018

Pengukuran Capaian Kinerja untuk Tahun 2018 berdasarkan Indikator

Kinerja Utama (IKU) Deputi Bidang Pengembangan SDM yaitu : Persentase

Jumlah Peserta Pelatihan Yang Usahanya Tumbuh Berkelanjutan hanya

mencapai 67,37% atau kurang 32,63% dari target yang ditetapkan. Kecilnya

persentase capaian kinerja tersebut, karena untuk mengukur usaha yang

tumbuh berkelanjutan memerlukan rentang waktu yang cukup lama setelah

pelatihan dilaksanakan (± 6 bulan setelah pelatihan). Namun dalam rangka

memenuhi akuntabilitas kinerja tahun 2018.

1. Hasil Evaluasi Kegiatan Pengembangan SDM Kementerian Koperasi

dan UKM Tahun 2017.

Sebagai perbandingan, untuk mengetahui hasil kegiatan pengembangan

SDM Koperasi dan UMKM tahun 2017 dengan Indikator Kinerja Persentase

Jumlah Peserta Pelatihan Pengembangan SDM KUMKM yang usahanya

Tumbuh Berkelanjutan, maka evalusi secara komprehensif baru bisa

dilaksanakan pada pertengahan tahun 2018. Dalam evaluasi tahun 2017 telah

ditetapkan 8 faktor yang mengindikasikan usaha yang tumbuh berkelanjutan

yaitu :

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

21

Hasil Evaluasi Pasca Kegiatan tahun 2017 dengan menggunakan metode

survey terhadap peserta pelatihan yang diselelenggarakan oleh Deputi Bidang

Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2017, diketahui

bahwa pelatihan memberikan dampak terhadap kinerja usaha peserta

pelatihan. Indikator yang memilki persentase keberhasilan paling besar adalah

peningkatan jumlah pelanggan sebanyak 81,8%, diikuti oleh peningkatan

penjualan dan pendapatan sebesar 80,2% serta peningkatan produksi

sebanyak 77%. Sedangkan persentase terendah adalah 46,8% yaitu

peningkatan jumlah tenaga kerja.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang

dilakukan oleh Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan

UKM tahun memberikan dampak terhadap peserta pelatihan berupa kinerja

usaha yang tumbuh dan berkembang, yang ditunjukkan oleh 7 unsur memiliki

persentase diatas 60% dan hanya satu unsur dibawah 50%.

Tingkat Keberhasilan Pelatihan 2017

Kategori Keberhasilan Persentase

Tidak Bermanfaat < 2 Indikator 15,3%

Sedikit Bermanfaat 2 - 4 Indikator 9,0%

Bermanfaat 5 - 6 Indikator 13,6%

Sangat Bermanfaat > 6 Indikator 62,1%

Total 100%

Pada hasil evaluasi tahun 2017 terdapat 81,5% peserta yang berusaha atau

memiliki usaha, sehingga berdasarkan indikator-indikator tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa 62,1% dari 81,5% atau 50,61% peserta pelatihan

pengembangan SDM yang memiliki usaha dikategorikan usahanya tumbuh

berkelanjutan.

2. Hasil Evaluasi Kegiatan Pengembangan SDM Kementerian Koperasi

dan UKM Tahun 2018.

Evaluasi kegiatan Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM

tahun 2018 dilaksanakan pada akhir bulan Desember tahun 2018. Evaluasi

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

22

dilakukan melalui metode survey dengan sample responden peserta pelatihan

berjumlah 1.968 orang tersebar di 34 Propinsi.

SEBARAN RESPONDEN PESERTA

No. Provinsi Frekuensi

(orang) Persen (%)

1 Aceh 182 9.24

2 Sumatera Barat 31 1.56

3 Sumatera Selatan 30 1.5

4 Sumatera Utara 23 1.19

5 Kepulauan Riau 37 1.87

6 Lampung 30 1.5

7 Riau 14 0.73

8 Bangka Belitung 76 3.84

9 Bengkulu 26 1.3

10 Jambi 5 0.26

11 DKI Jakarta 34 1.71

12 Banten 9 0.47

13 DIY 10 0.52

14 Jawa Barat 39 1.97

15 Jawa Tengah 47 2.39

16 Jawa Timur 56 2.85

17 Kalimantan Barat 18 0.93

18 Kalimantan Selatan 33 1.66

19 Kalimantan Tengah 14 0.73

20 Kalimantan Timur 3 0.16

21 Kalimantan Utara 2 0.1

22 Bali 1112 56.48

23 NTB 10 0.52

24 NTT 18 0.93

25 Maluku 9 0.47

26 Maluku Utara 18 0.93

27 Gorontalo 4 0.2

28 Sulawesi Barat 1 0.05

29 Sulawesi Selatan 37 1.87

30 Sulawesi Tengah 22 1.12

31 Sulawesi Tenggara 6 0.3

32 Sulawesi Utara 6 0.3

33 Papua 2 0.1

34 Papua Barat 5 0.25

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

23

Total 1968 100

Hasil survey menunjukan bahwa terdapat 95,28% peserta pelatihan

pengembangan SDM Koperasi dan UMKM yang memiliki usaha sedangkan

sisaya 4,72% tidak memiliki usaha. Total peserta yang memiliki usaha tersebut

terdiri dari 2 kelompok usaha yaitu, UMKM 44,64% dan Koperasi 50,64%.

95,28%

4.72%

Memiliki Usaha

Tidak Memiliki Usaha

50.64%44.64%

Koperasi UMKM

Pada evaluasi pengembangan SDM KUKM tahun 2018, hanya terdapat 1 unsur

yang mengindikasikan usaha yang tumbuh berkelanjutan yaitu, “Peningkatan

Usaha”. 8 indikator keberhasilan pelatihan yang menjadi ukuran evaluasi tahun

2017 disimpulkan menjadi Peningkatan Usaha. Hal ini dilakukan untuk

mempersingkat lamanya waktu evaluasi.

Pada tahun 2018, dari 95,28% peserta pelatihan yang berusaha, terdapat

70,71% menyatakan usahanya meningkat sejak mengikuti pelatihan. Sehingga

diperoleh angka 67,37% peserta pelatihan pengembangan SDM Koperasi dan

UKM usahanya tumbuh dan berkelanjutan. Sedangkan sisanya 27,91%

usahanya tidak mengalami perubahan atau sama saja ketika sebelum

mengikuti pelatihan dan 4,72% peserta menyatakan usahanya menurun

bahkan tidak memiliki usaha.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

24

Pernyataan Peserta terhadap Dampak Pelatihan

bagi Peningkatan Usaha

70.71%

28.89%

0.40%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

Meningkat Sama Saja Menurun

Persentase Peserta Pelatihan Tahun 2018

yang Usahanya Tumbuh Berkelanjutan

67.37%

27.91%

4.72%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

Tumbuh

Berkelanjutan

Tidak Ada Perubahan Menurun dan Tidak

Berusaha

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

25

C. Kinerja Keuangan Tahun 2018

Deputi Bidang Pengembangan SDM, Kementerian Koperasi dan UKM

dalam melaksanakan kegiatan tahun 2018 didukung oleh Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2018. Total anggaran Deputi

Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2018

sebesar Rp.131.997.694.000,- (Seratus tiga puluh satu milyar sembilan ratus

sembilan puluh tujuh juta enam ratus sembilan puluh empat ribu rupiah).

Anggaran tersebut terbagi dalam 3 Program yaitu :

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya,

Rp.3.000.000.000,- (Tiga milyar rupiah) dialokasikan untuk kegiatan,

Koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan monev urusan pengembangan

SDM.

2. Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi,

Rp.123.437.694.000,- (Seratus dua puluh tiga milyar empat ratus tiga puluh

tujuh juta enam ratus Sembilan puluh empat ribu rupiah) dengan rincian

kegiatan :

a. Pengembangan Kewirausahaan dengan alokasi Rp.47.126.121.000,-

(Empat puluh tujuh milyar serratus dua puluh enam juta seratus dua

puluh satu ribu rupiah).

b. Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UMKM, Rp.47.632.700.000,-

(Empat puluh tujuh milyar enam ratus tiga puluh dua juta tujuh ratus ribu

rupiah).

c. Pengembangan Standardisasi dan Sertifikasi SDM KUKM,

Rp.20.241.179.000,- (Dua puluh milyar dua ratus empat puluh satu juta

seratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah).

d. Penguatan kapasitas pembina dan pendamping KUMKM di daerah,

Rp.4.470.000.00,- (Empat milyar empat ratus tujuh puluh juta rupiah).

e. Penelitian dan pengkajian kebijakan di bidang koperasi dan UMKM,

dengan alokasi Rp.3.967.694.000,- (Tiga milyar sembilan ratus enam

puluh tujuh juta enam ratus sembilan puluh empat ribu rupiah).

3. Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro,

Rp.5.560.000.000,- (Lima milyar lima ratus enam puluh juta rupiah), untuk

kegiatan Pengembangan SDM Usaha Mikro.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

26

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - depkop.go.id DEPUTI BIDA… · BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 saat ini telah selesai melewati

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

lA

Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM

27

BAB III

PENUTUP

Selama Tahun Anggaran 2018, kegiatan-kegiatan yang telah

dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi

dan UKM telah diarahkan bagi sasaran penumbuhan dan pengembangan

Koperasi dan UMKM. Dampak signifikan terhadap capaian kinerja Deputi

Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM adalah dengan

adanya peningkatan persentase jumlah peserta pelatihan pengembangan SDM

Koperasi dan UKM yang usahanya tumbuh berkelanjutan yaitu, dari tahun 2017

50,61% meningkat pada tahun 2018 menjadi 67,37%. Namun demikian

peningkatan capaian tersebut masih belum dapat memenuhi target yang telah

ditetapkan atau kurang 32,63%.

Dalam upaya mencapai peningkatan kinerja pada tahun mendatang,

Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM akan

melakukan beberapa langkah, yaitu :

1. Melaksanakan program dan kegiatan secara terintegrasi dengan evaluasi

secara berkala.

2. Menetapkan perjanjian kinerja secara berkesinambungan agar terwujud

kinerja (outcome) yang lebih berdampak terhadap pertumbuhan dan

perkembangan Koperasi dan UKM.

3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap setiap kegiatan Pelatihan di

Lingkungan Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi

dan UKM.

4. Menyusun dan memperbaiki data dan sistem Pelatihan di Lingkungan

Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM.

5. Melakukan sinergitas program/kegiatan dengan BUMN dan sektor swasta

dalam upaya pengembangan SDM KUKM.