bab i pendahuluan - depkop.go.id deputi bida… · bab i pendahuluan i.1. latar belakang rencana...
TRANSCRIPT
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
saat ini telah selesai melewati tahun keempat yaitu tahun 2018. Arah kebijakan
pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang telah ditetapkan RJPMN 2015-2019
adalah meningkatkan daya saing UMKM dan koperasi sehingga mampu
tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar (“naik
kelas” atau scaling-up) dalam rangka untuk mendukung kemandirian
perekonomian nasional. Arah kebijakan tersebut dilaksanakan melalui 5 (lima)
strategi nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Deputi
Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM adalah : Peningkatan
kualitas sumber daya manusia melalui strategi:
1. Penguatan kebijakan kewirausahaan yang mencakup pola pengembangan
kewirausahaan, penataan kurikulum kewirausahaan di lembaga pendidikan
formal, serta perluasan dukungan khususnya bagi wirausaha berbasis
teknologi (technopreneurs);
2. Peningkatan akses ke pelatihan dan layanan pendampingan usaha.
Mengacu pada arah kebijakan dan strategi nasional di bidang UMKM dan
Koperasi tahun 2015-2019, Visi Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2015-2019
adalah “Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang Sehat, Kuat, Tangguh dan
Mandiri untuk Berkontribusi Dalam Perekonomian Nasional”. Sejalan dengan
visi tersebut maka kebijakan Pokok Deputi Pengembangan SDM Kementerian
Koperasi dan UKM tahun 2015-2019 diarahkan untuk mengoptimalkan potensi
sumber daya manusia Koperasi dan UMKM agar mampu tumbuh secara
inovatif, produktif dan mampu berperan dalam perekonomian dan
peningkatan daya saing bangsa. Selain kebijakan pokok tersebut, Deputi
Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM juga mengarahkan
kebijakannya untuk mendukung terwujudnya tata kelola Pemerintahan yang
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
2
baik. Kebijakan ini dilaksanakan dengan strategi Peningkatan penerapan
manajemen Kinerja pada Unit Kerja Deputi Bidang Pengembangan SDM
Kementerian Koperasi dan UKM. Sedangkan langkah teknis yang ditempuh dalam
melaksanakan strategi tersebut berupa, meningkatkan Akuntabilitasi
Pengelolaan Keuangan Unit Kerja dan Meningkatkan Akuntabilitasi Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP) Deputi Bidang Pengembangan SDM.
AKIP merupakan amanat dari Peraturan Presiden nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
PAN dan RB nomor 53 tahun 2014. Peraturan tersebut mewajibkan setiap
Kementerian/Lembaga (K/L) harus melaporkan pelaksanaan akuntabilitas
kinerjanya sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan
organisasi.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2015 dan Peraturan
Menteri Koperasi dan UKM Nomor 08/per/M.KUKM/IX/2015 maka Deputi Bidang
Pengembangan SDM adalah pembantu Menteri Koperasi dan UKM, yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Koperasi dan UKM. Oleh
karenanya Laporan Kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban Deputi
Bidang Pengembangan SDM kepada Menteri Koperasi dan UKM atas
pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam rangka
mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan. Selain itu Laporan Kinerja ini juga
bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran Deputi
Bidang Pengembangan SDM selama tahun 2018.
I.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor
08/per/M.KUKM/IX/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koperasi
dan UKM, Tugas Deputi Bidang Pengembangan SDM adalah menyelenggarakan
rumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang pengembangan SDM, standardisasi SDM, pendidikan dan pelatihan,
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
3
penelitian dan pengkajian, pengembangan wirausaha, dan pengembangan peran
serta masyarakat disektor Usaha Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Deputi Bidang Pengembangan SDM
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1) Perumusan kebijakan di bidang pengembangan kualitas SDM, standardisasi
SDM, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengkajian, pengembangan
wirausaha, dan pengembangan peran serta masyarakat disektor Usaha
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
2) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan
kualitas SDM, standardisasi SDM, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan
pengkajian, pengembangan wirausaha, dan pengembangan peran serta
masyarakat disektor Usaha Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
3) Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengembangan
kualitas SDM, standardisasi SDM, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan
pengkajian, pengembangan wirausaha, dan pengembangan peran serta
masyarakat disektor Usaha Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
4) Pelaksanaan administrasi Deputi Bidang Pengembangan SDM; dan
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Deputi Bidang Pengembangan
SDM dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan SDM
dan 5 (lima) orang Asisten Deputi masing-masing adalah :
1) Asisten Deputi Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian;
2) Asisten Deputi Standardisasi dan Sertifikasi SDM KUMKM;
3) Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan;
4) Asisten Deputi Peran Serta Masyarakat;
5) Asisten Deputi Penelitian dan Pengkajian KUMKM.
Jabatan struktural di bawah Sekretaris Deputi dibantu oleh 2 (dua) orang
Kepala Bagian dan masing-masing Kepala Bagian membawahi 2 (dua) Kepala
Sub Bagian, sedangkan Asisten Deputi masing-masing dibantu 3 (tiga) Kepala
Bidang dan masing-masing Kepala Bidang dibantu 2 (dua) Kepala Sub Bidang.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
4
Deputi Bidang
Pengembangan SDM
Sekretaris Deputi Bidang
Pengembangan SDM
Bagian Perencanaan 1. Subbag Perencanaan
2. Subbag EvalapProg
Bagian Umum 1. Subbag Keu 2. Subbag Tata
Usaha
Asdep Peningkatan Kualitas
SDM Perkoperasian
Bidang Peningkatan Kualitas Fasilitator dan Pengelola
Koperasi 1. Subbidang Peningkatan
Kualitas Fasilitator Koperasi 2. Subbidang Peningkatan
Kualitas Pengelola Koperasi
Bidang Peningkatan Kualitas Lembaga Diklat Perkoperasian 1. Subbidang Peningkatan
Kualitas Media Diklat Perkoperasian
2. Subbidang Kerjasama Diklat Perkoperasian
Bidang Pengembangan Kurikulum dan Modul Diklat. 1. Subbidang Pengembangan
Kurikulum Diklat 2. Subbidang Pengembangan
Modul Diklat
Asdep Standardisasi dan
Sertifikasi SDM KUKM
Bidang Pengembangan Standardisasi SDM KUMKM 1. Subbidang Pengembangan
Standardisasi SDM Koperasi 2. Subbidang Pengembangan
Standardisasi SDM UMKM
Bidang Fasilitasi Sertifikasi SDM KUMKM 1. Subbidang Fasilitasi Sertifikasi
SDM Koperasi 2. Subbidang Fasilitasi Sertifikasi
SDM UMKM
Bidang Advokasi SDM KUMKMSubbidang Fasilitasi Sertifikasi SDM Koperasi
1. Subbidang Advokasi SDM Koperasi
2. Subbidang Advokasi SDM
UMKM
Asdep Pengembangan
Kewirausahaan
Bidang Penumbuhan Kewirausahaan 1. Subbidang Pemasyarakatan
Kewirausahaan 2. Subbidang Fasilitasi
Kewirausahaan
Bidang Pemberdayaan Kewirausahaan 1. Subbidang Peningkatan
Kemampuan Kewirausahaan
2. Subbidang Penguatan
Kewirausahaan
Bidang Lembaga Kewirausahaan 1. Subbidang Pengembangan
Jaringan Kewirausahaan 2. Subbidang Peningkatan
Sumberdaya Kewirausahaan
Asdep Pengembangan
Peran Serta Masyarakat Asdep Penelitian dan
Pengkajian
Bidang Pengembangan Peran Organisasi Profesi 1. Subbidang Peningkatan
Dukungan Org Profesi Terhadap Koperasi
2. Subbidang Peningkatan Perkuatan Lembaga
Pendidikan dan Latihan KUMKM
Bidang Pengembangan Peran Organisasi Kemasyarakatan 1. Subbidang Dukungan Org
Kemasy Koperasi 2. Subbidang Dukungan Org
Kemasy UMKM
Bidang Pengembangan Peran Organisasi Pendidikan 1. Subbidang Dukungan
Pelatihan Keterampilan Teknis 2. Subbidang Dukungan
Pemagangan
Bidang Penelitian dan Pengkajian Koperasi 1. Subbidang Penelitian Usaha
Koperasi 2. Subbidang Penelitian
Kelembagaan Koperasi
Bidang Penelitian dan Pengkajian UMKM
1. Subbidang Penelitian Usaha Mikro
2. Subbidang Penelitian UKM
Bidang Penelitian dan Pengkajian Sumberdaya 1. Subbidang Kerjasama dan
Jaringan 2. Subbidang Pengeloaan
Sumberdaya
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
5
I.3. Keragaan Deputi Bidang Pengembangan SDM
Jumlah pegawai di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan SDM
sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 tercatat 96 orang, terdiri dari laki-
laki sebanyak 65 orang atau 68,04% dan perempuan sebanyak 31 orang atau
32,29%. Secara struktural seharusnya jumlah pegawai 99 orang, namun ada 3
(tiga) orang pegawai yang menduduki jabatan rangkap sehingga pegawai
Deputi Bidang Pengembangan SDM per tanggal 31 Desember 2018 sebanyak
96 orang yang tersebar pada 6 unit kerja Eselon II dengan komposisi pegawai
sebagai berikut :
Keragaan Deputi Bidang Pengembangan SDM
Menurut Jenis Kelamin dan Unit Kerja
No Unit Eselon II Laki- Laki Perempuan Jumlah
1 Deputi Bidang Pengembangan SDM 1 1
2 Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan SDM 13 4 17
3 Asdep Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian 10 4 14
4 Asdep Standardisasi dan Sertifikasi SDM KUMKM 9 5 14
5 Asdep Pengembangan Kewirausahaan 10 5 15
6 Asdep Peran Serta Masyarakat 7 7 14
7 Asdep Penelitian dan Pengkajian 16 6 22
JUMLAH 65 31 96
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
6
Keragaan Deputi Bidang Pengembangan SDM
Menurut Pangkat dan Gol
No Unit Eselon II Gol IV
Gol III
Gol II
Gol 1 Jumlah
1 Deputi Bidang Pengembangan SDM 1 1
2 Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan SDM 4 9 3 16
3 Asdep Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian 3 9 2 14
4 Asdep Standardisasi dan Sertifikasi SDM KUMKM 4 9 1 14
5 Asdep Pengembangan Kewirausahaan 2 10 3 1 16
6 Asdep Peran Serta Masyarakat 4 9 2 15
7 Asdep Penelitian dan Pengkajian 10 11 2 23
JUMLAH 28 57 13 1 99
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
7
I.4. Potensi dan Permasalahan Pengembangan SDM KUMKM
A. Potensi
Pasal 33 UUD 1945, ayat 1 yang mengamanatkan "Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Hal
tersebut sampai dengan saat ini masih diartikan sebagai Koperasi. Model
keanggotaan sukarela dan tanpa batasan jumlah keanggotaan serta sistem
SHU, memungkinkan usaha koperasi melayani masyarakat seluas luasnya.
Koperasi memiliki potensi kekuatan sumber daya manusia yang besar, karena
pada prinsipnya koperasi merupakan kumpulan orang.
Dari data Kementerian Koperasi yang diolah berdasarkan data ODS
(Online Data System) per- Oktober 2017 jumlah Koperasi aktif sebanyak
153.171 unit dengan jumlah anggota sebanyak 26.795.164 orang. Kekuatan
sumber daya manusia koperasi yang cukup besar tersebut merupakan salah
satu modal dasar yang harus dikelola dengan optimal guna mewujudkan
kemandirian perekonomian nasional.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
8
Menurut Data hasil sensus ekonomi BPS tahun 2016 jumlah usaha
mikro dan kecil (UMK) terdata sebanyak 26.073.689 usaha. Sedangkan jumlah
Usaha Menengah dan Besar (UMB) berjumlah 348.567 usaha. Berdasarkan
hasil pendataan tersebut maka persentase usaha mikro dan kecil adalah
98,68% dari total jumlah usaha yang terdata. Kemudian jumlah tenaga kerja
UMK terdata sebanyak 59.266.885 orang. Sedangkan jumlah tenaga kerja
UMB terdata 19.406.401 orang.
Dengan menggunakan data publikasi jumlah penduduk dari BPS tahun
2016 dan data hasil Sensus Ekonomi BPS tahun 2016, jumlah total penduduk
tahun 2016 sebanyak 252 juta orang sedangkan jumlah penduduk yang
berusaha di bidang non pertanian yang tidak menetap sebanyak 18,9 juta
orang dan yang menetap sebanyak 7,8 juta orang, sehingga diperoleh Tingkat
Aktivitas Kewirausahaan Indonesia dengan membandingkan jumlah penduduk
yang berusaha di non pertanian yang menetap sebanyak 7,8 juta dengan total
jumlah penduduk tahun 2016 dikali 100% didapatkan angka Tingkat
Kewirausahaan Indonesia adalah 3,10% terdapat kenaikan sebesar 1,45%
bila dibandingkan dengan tingkat kewirausahaan tahun 2013 sebesar 1,65%.
Potensi Internal :
Jumlah Koperasi dan UMKM yang besar dengan kemampuan penyerapan
tenaga kerja yang cukup banyak tersebut merupakan modal pokok dalam
mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih tinggi.
Potensi Eksternal :
UU Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM memberi kepastian Hukum bagi
Pengembangan UMKM, kemudahan mendirikan usaha, peningkatan proporsi
penduduk usia produktif yang disertai pendidikan dan keterampilan yang lebih
tinggi menjadi sumber tenaga kerja (SDM) yang terampil, produktif, kreatif dan
mampu berinovasi.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
9
B. Permasalahan dan Tantangan SDM Koperasi
Berdasarkan Kementerian Koperasi yang diolah berdasarkan data ODS
(Online Data System) per-Oktober 2017 mencatat terdapat 40.013 koperasi
tidak aktif dan akan dibubarkan atau 20.71% dari jumlah total jumlah koperasi,
hal ini disebabkan antara lain karena terbatasnya jumlah SDM Pengelola
Koperasi yang berkualitas dan paradigma yang berkembang di masyarakat
bahwa badan hukum koperasi sebagai badan usaha yang berbasis anggota
dan berwatak sosial, bukan sebagai badan usaha atau lembaga ekonomi
anggota yang berorientasi pada keuntungan/laba untuk meningkatkan
kesejahteraan anggotanya.
Pada prinsipnya koperasi merupakan kumpulan orang dan sebagaimana
umumnya sebuah organisasi, maka aktif atau tidaknya suatu koperasi sangat
bergantung pada SDM pengelola koperasi itu sendiri. Kemampuan dan
kecakapan yang cukup baik dalam mengelola koperasi tentu akan
meningkatkan kepercayaan anggota koperasi maupun masyarakat umum untuk
aktif memanfaatkan koperasi.
Melihat masih begitu banyaknya jumlah koperasi tidak aktif maka dapat
disimpulkan bahwa permasalahan pokok dalam pemberdayaan koperasi,
khususnya pengembangan SDM Koperasi adalah, rendahnya kemampuan
SDM pengelola koperasi dalam pengelolaan koperasi, mentalitas dan orientasi
bisnis SDM koperasi masih rendah, akses teknologi informasi, jaringan
produksi dan pemasaran masih rendah, kurangnya jangkauan diklat,
penyuluhan Perkoperasian, oleh karena itu perlu upaya peningkatan
kemampuan SDM pengelola koperasi yang sejalan dengan peningkatan
pemahaman masyarakat tentang manfaat berkoperasi.
Dalam rangka reformasi Koperasi yang salah satunya dengan
penataan/pemutakhiran data koperasi dan UMKM melalui ODS dengan
pemberian NIK bagi Koperasi aktif yang melakukan RAT sesuai dengan
perturan perundangan yang berlaku, dalam prosesnya terdapat penurunan data
jumlah koperasi aktif, meskipun demikian koperasi memberikan kontribusi yang
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
10
relatif besar pada PDB Nasional, tercatat pada tahun 2017 nilai kontribusi
Koperasi terhadap PDB nasional sekitar 35,32% yang terdiri dari kontribusi
koperasi sebagai lembaga adalah Rp.451 triliun atau 4,48% dan kontribusi
koperasi sebagai anggota adalah Rp. 3.114 triliun atau 30,84%.
Tantangan Internal :
Meningkatkan Kapasitas SDM Pengelola Koperasi dan UMKM yang berkualitas
baik sikap, perilaku dan pengetahuan sehingga Koperasi dan UMKM mampu
dikelola dengan manajemen yang baik dan profesional sebagaimana badan
usaha/lembaga ekonomi dan sosial lainnya.
Tantangan Eksternal
Era Globalisasi melalui pendekatan berbasis teknologi, dinamika gobal
(nasional dan Internasional) menjadi tuntutan koperasi untuk meningkatkan
daya saing yang berkelanjutan dengan peningkatan sertifikasi dan
standardisasi baik SDM maupun produk.
C. Permasalahan dan Tantangan SDM UMKM
Salah satu misi Presiden 2015-2019 adalah, mewujudkan bangsa yang
berdaya saing. Oleh karenanya, Peningkatan Daya Saing Koperasi dan UMKM
menjadi salah satu target yang harus dicapai dalam Akselerasi Pertumbuhan
Ekonomi Nasional. Salah satu sasaran Peningkatan Daya Saing UMKM dan
Koperasi dalam RPJMN 2015-2019 adalah, Meningkatnya usaha baru yang
berpotensi tumbuh dan inovatif yang ditunjukkan oleh jumlah pertambahan
wirausaha baru sebesar 1 juta unit dalam lima tahun yang dikontribusikan dari
program nasional dan daerah.
Dr. David McClelland, sosiolog Harvard menulis bahwa negara bisa
makmur apabila minimal 2% dari jumlah penduduk menjadi wirausaha. Logika
bahwa negara akan makmur dengan minimal 2% wirausaha adalah, masing-
masing wirausaha akan menyerap tenaga kerja. Selain itu wirausaha
merupakan individu yang mampu memanfaatkan potensi yang ada di
lingkungan sekitarnya. Jika mengacu pada teori ini maka seharusnya Indonesia
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
11
sudah mencapai kemakmuran atau mencapai pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi karena rasio kewirausahaan Indonesia sudah melebihi dari 2%.
Data hasil sensus ekonomi BPS tahun 2016 mencatat terdapat
26.073.689 UMK dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 59.266.885 orang.
Berdasarkan data tersebut dapat kita ketahui, rata-rata kemampuan
penyerapan tenaga kerja UMK per unit usaha hanya mencapai 2,27 kurang dari
3 orang. Hal ini berbanding terbalik dengan UMB yang hanya berjumlah
348.567 usaha mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 19.406.401 orang
atau rata-rata per unit usaha 55 orang tenaga kerja. Kemampuan penyerapan
tenaga kerja UMB yang jauh lebih besar dari kemampuan penyerapan tenaga
kerja UMK tentu menjadi permasalahan dalam Pengembangan SDM UMKM.
Tantangan Internal :
Meningkatkan Kapasitas SDM UMKM yang terampil, kreatif, inovatif, mampu
memanfaatkan peluang dan berdaya saing
Tantangan Eksternal
Sulitnya usaha mikro untuk tumbuh menjadi usaha dengan skala yang lebih
besar (naik kelas)
I.5. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, maka Laporan Kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM
Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2018 disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
12
1) Bab I Pendahuluan, memuat penjelasan umum organisasi, dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan yang
sedang dihadapi organisasi.
2) Bab II Perencanaan Kinerja, berisi perencanaan strategis Deputi Bidang
Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM 2015-2019 dan
Perjanjian Kinerja tahun 2018.
3) Bab III Akuntabilitas Kinerja, berisi A) capaian kinerja Deputi Bidang
pengembangan SDM berupa hasil pengukuran kinerja, analisis dan
evaluasi capaian kinerja, serta akuntabilitas keuangan Deputi Bidang
Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2018, B)
Realisasi anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Unit
Deputi Bidang pengembangan SDM sesuai dengan dokumen Perjanjian
Kinerja.
4) Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan kesimpulan menyeluruh dari
Laporan Kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian
Koperasi dan UKM dan rekomendasi perbaikan kedepan untuk
meningkatkan kinerja.
Lampiran :
1) Perjanjian Kinerja Tahun 2019
2) Rencana Kerja Tahun 2019
3) Lain-lain yang dianggap perlu
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
13
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A.
SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis pengembangan SDM Koperasi dan UMKM merupakan
kondisi yang ingin dicapai sebagai suatu outcome dari program yang
dilaksanakan oleh Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan
UKM.
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Peningkatan
Kapasitas SDM
Koperasi dan UMKM
Terwujudnya Peningkatan
Kualitas SDM Koperasi dan
UMKM
Persentase Jumlah
Peserta Pelatihan
Pengembangan SDM
Koperasi dan UMKM
yang Usahanya
Tumbuh dan
Berkelanjutan
B.
Perjanjian Kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2018
Perjanjian Kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM merupakan
upaya perwujudan kinerja yang mendukung capaian kinerja Menteri Koperasi
dan UKM berupa pelaksanaan program/kegiatan yang disertai dengan indikator
dan target. Melalui perjanjian kinerja inilah Deputi Bidang Pengembangan SDM
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
14
menjadi terukur sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang, serta sumber
daya yang tersedia. Perjanjian kinerja ini telah selaras dengan rencana kinerja
tahunan 2018 yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Deputi
Bidang Pengembangan SDM dalam mewujudkan visi, misi yang dijabarkan
melalui sasaran yang akan dicapai. Perjanjian Kinerja Deputi Bidang
Pengembangan SDM Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Penetapan Kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian
Koperasi dan UKM Tahun 2018 dilaksanakan melalui 3 Program yaitu :
1. Program Peningkatan Daya Saing Koperasi dan UMKM
Program ini bertujuan meningkatkan daya saing UMKM dan koperasi
sehingga mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala
yang lebih besar (“naik kelas” atau scaling-up) dalam rangka untuk
mendukung kemandirian perekonomian nasional. Dalam program ini,
Sasaran Deputi Bidang Pengembangan SDM adalah Meningkatnya Daya
Saing SDM Koperasi dan UMKM.
Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, maka dalam tahun 2018
Deputi Bidang Pengembangan SDM melaksanakan kegiatan.
Sasaran Indikator Kinerja Target
Terwujudnya Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UMKM
Persentase Jumlah Peserta Pelatihan Yang Usahanya Tumbuh Berkelanjutan
100%
Terwujudnya Deputi Bidang Pengembangan SDM yang Profesional, Efektif, Efisien, Bersih, akuntabel dan Berkinerja Tinggi
1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM
A
2. Nilai Akuntabilitas Kinerja Keuangan Deputi Bidang Pengembangan SDM
≥ 80
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
15
a. Penguatan Kapasitas Pembina KUMKM di Daerah berupa Pelatihan
Bagi Tenaga Pendamping KUMKM sebanyak 840 orang.
b. Penelitian dan Pengkajian Kebijakan di Bidang Koperasi dan UMKM
dengan target 3 kajian.
c. Pengembangan Kewirausahaan yaitu :
1) Pemasyarakatan Kewirausahaan sebanyak 3.000 orang.
2) Kewirausahaan Sosial 100 orang.
3) Pelatihan Kewirausahaan 5.010 orang.
4) Pelatihan Techopreneur sebanyak 2.000 orang.
d. Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UKM.
1) Fasilitasi Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UKM sebanyak
593 orang.
2) Pelatihan Vocational dengan target 4.180 orang.
3) Pelatihan Perkoperasian sebanyak 2.000 orang.
e. Pengembangan Standardisasi dan Sertifikasi SDM KUKM berupa :
1) Fasilitasi SDM KUKM melalui SKKNI sebanyak 840 orang.
2) Pelatihan Pengelola LKM berbasis Kompetensi 400 orang
3) Pelatihan Manajemen Berbasis Kompetensi 1.710 orang
2. Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha
Mikro
Program ini bertujuan meningkatkan taraf penghidupan usaha mikro
agar terus tumbuh secara berkelanjutan. Dalam hal ini, Deputi
Pengembangan SDM memiliki sasaran yaitu Terwujudnya peningkatan
SDM Usaha Mikro yang Berpotensi Tumbuh. Kegiatan yang dilaksanakan
untuk mendukung tercapainya sasaran yaitu, Pengembangan SDM Usaha
Mikro berupa :
a. Fasilitasi Magang sebanyak 500 orang.
b. Peningkatan Kapasitas Kader Pengelola Koperasi 200 orang.
c. Fasilitasi Inkubator Bisnis dan Teknologi sebanyak 10 inkubator.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
16
3. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Kementerian Koperasi dan UKM
Sasaran dari Program ini adalah Meningkatnya Efektivitas Menajemen
Kementerian Koperasi dan UKM. Program ini dilaksanakan melalui
kegiatan, Koordinasi Perencanaan, Pelaksanaan dan Monev Urusan
Pengembangan SDM.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
17
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM merupakan
bentuk pertanggungjawaban kinerja yang memuat realisasi dan tingkat capaian
kinerja yang diperjanjikan, dalam hal ini pada tahun anggaran 2018.
Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan antara target sasaran
yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja dengan realisasinya.
A. Capaian Kinerja
Capaian kinerja merupakan dasar dalam menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Secara keseluruhan target kinerja Deputi Bidang Pengembangan
SDM Tahun 2018 belum tercapai 100%. Persentase Jumlah Peserta Pelatihan
Pengembangan SDM yang Usahanya Tumbuh Berkelanjutan hanya mencapai
67,37%. Namun hal ini meningkat 16,76% jika dibandingkan dengan tahun
2017 dengan capaian 50,61%.
Perbandingan Target dengan Capaian Kinerja
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN
2018 CAPAIAN
1.
Terwujudnya Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UMKM
Persentase Jumlah Peserta Pelatihan Yang Usahanya Tumbuh Berkelanjutan
100%
67,37%
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
18
Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2018 dengan Tahun 2017
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA CAPAIAN
2017 CAPAIAN
2018
1.
Terwujudnya Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UMKM
Persentase Jumlah Peserta Pelatihan Yang Usahanya Tumbuh Berkelanjutan
50,61%
67,37%
Capaian kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi
dan UKM Tahun 2018 tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program dan
kegiatan Tahun 2018 yaitu :
1. Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi dengan kegiatan :
a. Pengembangan Kewirausahaan.
Kegiatan ini mendukung penumbuhan wirausaha baru melalui pola
pemasyarakatan dan pelatihan kewirausahaan. Pengembangan
Kewirausahan bertujuan mendidik masyarakat agar mau berusaha atau
menjadi wirausaha. Pada tahun 2018 pengembangan kewirausahan
telah mengahasilkan output 11.065 orang terlatih wirausaha.
b. Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian
Kegiatan ini diarahkan untuk mendukung peningkatan daya saing UMKM
dan Koperasi, khususnya SDM di bidang Perkoperasian. SDM
Perkoperasian yang berdaya saing diharapkan akan mampu
menumbuhkan usaha koperasi secara berkelanjutan. Pada tahun 2018
Peningkatan Daya Saing SDM Perkoperasian telah menghasilkan output
7.410 SDM Perkoperasian yang terlatih.
c. Pengembangan Standardisasi dan Sertifikasi SDM KUKM.
Standardisasi SDM KUKM merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan daya saing UMKM dan Koperasi. SDM KUKM yang telah
memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional diharapkan mampu
mengelola usaha untuk tumbuh dan berkelanjutan. Pada tahun 2018,
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
19
Pengembangan Standardisasi dan Sertifikasi SDM KUKM menghasilkan
output, 2.970 SDM KUKM yang terserfitikasi kompetensi.
d. Penguatan Kapasitas Pembina dan Pendamping KUMKM di Daerah.
Pada tahun 2018, kegiatan ini telah melatih 240 orang petugas penyuluh
lapangan, 300 orang pendamping KUMKM di Daerah dan 300 orang
Pembina KUKM di Daerah.
e. Penelitian dan Pengkajian di Bidang Koperasi dan UMKM.
Kajian di Bidang Koperasi dan UMKM bertujuan menghasilkan kebijakan
yang sejalan dengan peningkatan daya saing SDM Koperasi dan
UMKM. Pada tahun 2018, terdapat 3 kajian di bidang KUMKM.
2. Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro
dengan kegiatan Pengembangan SDM Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi.
Pada tahun 2018 kegiatan ini telah menghasilkan output, 500 orang yang
difasilitasi magang, 200 orang pengelola koperasi yang terlatih dan 10
Inkubator.
3. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
merupakan program pendukung. Program ini dilaksanakan melalui
kegiatan Koordinasi, Perencanaan, Pelaksanaan dan Monev urusan
Pengembangan SDM. Pada tahun 2018 kegiatan ini dilaksanakan selama
12 bulan layanan.
Secara keseluruhan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Deputi
Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UMKM pada tahun
2018 telah menghasilkan output 22.285 SDM Koperasi dan UMKM yang
terlatih.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
20
B.
Analisis Deskriptif Capaian Kinerja Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2018
Pengukuran Capaian Kinerja untuk Tahun 2018 berdasarkan Indikator
Kinerja Utama (IKU) Deputi Bidang Pengembangan SDM yaitu : Persentase
Jumlah Peserta Pelatihan Yang Usahanya Tumbuh Berkelanjutan hanya
mencapai 67,37% atau kurang 32,63% dari target yang ditetapkan. Kecilnya
persentase capaian kinerja tersebut, karena untuk mengukur usaha yang
tumbuh berkelanjutan memerlukan rentang waktu yang cukup lama setelah
pelatihan dilaksanakan (± 6 bulan setelah pelatihan). Namun dalam rangka
memenuhi akuntabilitas kinerja tahun 2018.
1. Hasil Evaluasi Kegiatan Pengembangan SDM Kementerian Koperasi
dan UKM Tahun 2017.
Sebagai perbandingan, untuk mengetahui hasil kegiatan pengembangan
SDM Koperasi dan UMKM tahun 2017 dengan Indikator Kinerja Persentase
Jumlah Peserta Pelatihan Pengembangan SDM KUMKM yang usahanya
Tumbuh Berkelanjutan, maka evalusi secara komprehensif baru bisa
dilaksanakan pada pertengahan tahun 2018. Dalam evaluasi tahun 2017 telah
ditetapkan 8 faktor yang mengindikasikan usaha yang tumbuh berkelanjutan
yaitu :
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
21
Hasil Evaluasi Pasca Kegiatan tahun 2017 dengan menggunakan metode
survey terhadap peserta pelatihan yang diselelenggarakan oleh Deputi Bidang
Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2017, diketahui
bahwa pelatihan memberikan dampak terhadap kinerja usaha peserta
pelatihan. Indikator yang memilki persentase keberhasilan paling besar adalah
peningkatan jumlah pelanggan sebanyak 81,8%, diikuti oleh peningkatan
penjualan dan pendapatan sebesar 80,2% serta peningkatan produksi
sebanyak 77%. Sedangkan persentase terendah adalah 46,8% yaitu
peningkatan jumlah tenaga kerja.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang
dilakukan oleh Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan
UKM tahun memberikan dampak terhadap peserta pelatihan berupa kinerja
usaha yang tumbuh dan berkembang, yang ditunjukkan oleh 7 unsur memiliki
persentase diatas 60% dan hanya satu unsur dibawah 50%.
Tingkat Keberhasilan Pelatihan 2017
Kategori Keberhasilan Persentase
Tidak Bermanfaat < 2 Indikator 15,3%
Sedikit Bermanfaat 2 - 4 Indikator 9,0%
Bermanfaat 5 - 6 Indikator 13,6%
Sangat Bermanfaat > 6 Indikator 62,1%
Total 100%
Pada hasil evaluasi tahun 2017 terdapat 81,5% peserta yang berusaha atau
memiliki usaha, sehingga berdasarkan indikator-indikator tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa 62,1% dari 81,5% atau 50,61% peserta pelatihan
pengembangan SDM yang memiliki usaha dikategorikan usahanya tumbuh
berkelanjutan.
2. Hasil Evaluasi Kegiatan Pengembangan SDM Kementerian Koperasi
dan UKM Tahun 2018.
Evaluasi kegiatan Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM
tahun 2018 dilaksanakan pada akhir bulan Desember tahun 2018. Evaluasi
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
22
dilakukan melalui metode survey dengan sample responden peserta pelatihan
berjumlah 1.968 orang tersebar di 34 Propinsi.
SEBARAN RESPONDEN PESERTA
No. Provinsi Frekuensi
(orang) Persen (%)
1 Aceh 182 9.24
2 Sumatera Barat 31 1.56
3 Sumatera Selatan 30 1.5
4 Sumatera Utara 23 1.19
5 Kepulauan Riau 37 1.87
6 Lampung 30 1.5
7 Riau 14 0.73
8 Bangka Belitung 76 3.84
9 Bengkulu 26 1.3
10 Jambi 5 0.26
11 DKI Jakarta 34 1.71
12 Banten 9 0.47
13 DIY 10 0.52
14 Jawa Barat 39 1.97
15 Jawa Tengah 47 2.39
16 Jawa Timur 56 2.85
17 Kalimantan Barat 18 0.93
18 Kalimantan Selatan 33 1.66
19 Kalimantan Tengah 14 0.73
20 Kalimantan Timur 3 0.16
21 Kalimantan Utara 2 0.1
22 Bali 1112 56.48
23 NTB 10 0.52
24 NTT 18 0.93
25 Maluku 9 0.47
26 Maluku Utara 18 0.93
27 Gorontalo 4 0.2
28 Sulawesi Barat 1 0.05
29 Sulawesi Selatan 37 1.87
30 Sulawesi Tengah 22 1.12
31 Sulawesi Tenggara 6 0.3
32 Sulawesi Utara 6 0.3
33 Papua 2 0.1
34 Papua Barat 5 0.25
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
23
Total 1968 100
Hasil survey menunjukan bahwa terdapat 95,28% peserta pelatihan
pengembangan SDM Koperasi dan UMKM yang memiliki usaha sedangkan
sisaya 4,72% tidak memiliki usaha. Total peserta yang memiliki usaha tersebut
terdiri dari 2 kelompok usaha yaitu, UMKM 44,64% dan Koperasi 50,64%.
95,28%
4.72%
Memiliki Usaha
Tidak Memiliki Usaha
50.64%44.64%
Koperasi UMKM
Pada evaluasi pengembangan SDM KUKM tahun 2018, hanya terdapat 1 unsur
yang mengindikasikan usaha yang tumbuh berkelanjutan yaitu, “Peningkatan
Usaha”. 8 indikator keberhasilan pelatihan yang menjadi ukuran evaluasi tahun
2017 disimpulkan menjadi Peningkatan Usaha. Hal ini dilakukan untuk
mempersingkat lamanya waktu evaluasi.
Pada tahun 2018, dari 95,28% peserta pelatihan yang berusaha, terdapat
70,71% menyatakan usahanya meningkat sejak mengikuti pelatihan. Sehingga
diperoleh angka 67,37% peserta pelatihan pengembangan SDM Koperasi dan
UKM usahanya tumbuh dan berkelanjutan. Sedangkan sisanya 27,91%
usahanya tidak mengalami perubahan atau sama saja ketika sebelum
mengikuti pelatihan dan 4,72% peserta menyatakan usahanya menurun
bahkan tidak memiliki usaha.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
24
Pernyataan Peserta terhadap Dampak Pelatihan
bagi Peningkatan Usaha
70.71%
28.89%
0.40%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
Meningkat Sama Saja Menurun
Persentase Peserta Pelatihan Tahun 2018
yang Usahanya Tumbuh Berkelanjutan
67.37%
27.91%
4.72%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
Tumbuh
Berkelanjutan
Tidak Ada Perubahan Menurun dan Tidak
Berusaha
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
25
C. Kinerja Keuangan Tahun 2018
Deputi Bidang Pengembangan SDM, Kementerian Koperasi dan UKM
dalam melaksanakan kegiatan tahun 2018 didukung oleh Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2018. Total anggaran Deputi
Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2018
sebesar Rp.131.997.694.000,- (Seratus tiga puluh satu milyar sembilan ratus
sembilan puluh tujuh juta enam ratus sembilan puluh empat ribu rupiah).
Anggaran tersebut terbagi dalam 3 Program yaitu :
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya,
Rp.3.000.000.000,- (Tiga milyar rupiah) dialokasikan untuk kegiatan,
Koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan monev urusan pengembangan
SDM.
2. Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi,
Rp.123.437.694.000,- (Seratus dua puluh tiga milyar empat ratus tiga puluh
tujuh juta enam ratus Sembilan puluh empat ribu rupiah) dengan rincian
kegiatan :
a. Pengembangan Kewirausahaan dengan alokasi Rp.47.126.121.000,-
(Empat puluh tujuh milyar serratus dua puluh enam juta seratus dua
puluh satu ribu rupiah).
b. Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UMKM, Rp.47.632.700.000,-
(Empat puluh tujuh milyar enam ratus tiga puluh dua juta tujuh ratus ribu
rupiah).
c. Pengembangan Standardisasi dan Sertifikasi SDM KUKM,
Rp.20.241.179.000,- (Dua puluh milyar dua ratus empat puluh satu juta
seratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah).
d. Penguatan kapasitas pembina dan pendamping KUMKM di daerah,
Rp.4.470.000.00,- (Empat milyar empat ratus tujuh puluh juta rupiah).
e. Penelitian dan pengkajian kebijakan di bidang koperasi dan UMKM,
dengan alokasi Rp.3.967.694.000,- (Tiga milyar sembilan ratus enam
puluh tujuh juta enam ratus sembilan puluh empat ribu rupiah).
3. Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro,
Rp.5.560.000.000,- (Lima milyar lima ratus enam puluh juta rupiah), untuk
kegiatan Pengembangan SDM Usaha Mikro.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
26
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
lA
Laporan Kinerja Unit Deputi Bidang Pengembangan SDM TA 2018 Kementerian Koperasi dan UKM
27
BAB III
PENUTUP
Selama Tahun Anggaran 2018, kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi
dan UKM telah diarahkan bagi sasaran penumbuhan dan pengembangan
Koperasi dan UMKM. Dampak signifikan terhadap capaian kinerja Deputi
Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM adalah dengan
adanya peningkatan persentase jumlah peserta pelatihan pengembangan SDM
Koperasi dan UKM yang usahanya tumbuh berkelanjutan yaitu, dari tahun 2017
50,61% meningkat pada tahun 2018 menjadi 67,37%. Namun demikian
peningkatan capaian tersebut masih belum dapat memenuhi target yang telah
ditetapkan atau kurang 32,63%.
Dalam upaya mencapai peningkatan kinerja pada tahun mendatang,
Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM akan
melakukan beberapa langkah, yaitu :
1. Melaksanakan program dan kegiatan secara terintegrasi dengan evaluasi
secara berkala.
2. Menetapkan perjanjian kinerja secara berkesinambungan agar terwujud
kinerja (outcome) yang lebih berdampak terhadap pertumbuhan dan
perkembangan Koperasi dan UKM.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap setiap kegiatan Pelatihan di
Lingkungan Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi
dan UKM.
4. Menyusun dan memperbaiki data dan sistem Pelatihan di Lingkungan
Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM.
5. Melakukan sinergitas program/kegiatan dengan BUMN dan sektor swasta
dalam upaya pengembangan SDM KUKM.