bab i pendahuluan a.kpu-sarolangunkab.go.id/download/lkj 2016 sarolangun sekre.pdf · berdasarkan...
TRANSCRIPT
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KPU adalah Lembaga Penyelenggara Pemilu yang bertugas melaksanakan Pemilu.
Dalam menyelenggarakan Pemilu, KPU bebas dari pengaruh pihak manapun berkaitan
dengan pelaksanaan tugas dan wewenangnya. Pelaksanaan tugas KPU berlandaskan pada
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.
KPU mempunyai fungsi menyelenggarakan Pemilu untuk memilih Anggota DPR,
DPD, DPRD, Presiden dan Wakil Presiden secara langsung oleh rakyat, serta untuk memilih
Gubernur, Bupati dan Walikota secara demokratis. Pelaksanaan program dan kegiatan KPU
dalam rangka pelaksanaan fungsi dan pencapaian kinerja dibiayai oleh Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, seluruh instansi pemerintah diwajibkan untuk menyusun
Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Perjanjian Kerja (PK) yang
dilaporkan setiap tahunnya dalam bentuk Laporan Kinerja (LK). Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam rangka
mendorong terwujudnya transparansi, akuntabilitas, dan kinerja instansi pemerintah baik
pusat maupun daerah.
SAKIP adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, dimana sistem ini
merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan
kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Dalam hal ini,
setiap organisasi diwajibkan mencatat dan melaporkan setiap penggunaan keuangan negara
serta kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan LAKIP adalah Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan. LAKIP merupakan produk akhir SAKIP yang
menggambarkan kinerja yang dicapai oleh suatu instansi pemerintah atas pelaksanaan
program dan kegiatan yang dibiayai APBN/APBD. Penyusunan LAKIP berdasarkan siklus
anggraan yang berjalan 1 tahun. Dalam pembuatan LAKIP suatu instansi pemerintah harus
dapat menentukan besaran kinerja yang dihasilkan secara kuantitatif yaitu besaran dalam
satuan jumlah atau persentase. Manfaat dari LAKIP bisa dijadikan bahan evaluasi terhadap
instansi pemerintah yang bersangkutan selama 1 tahun anggaran.
Cikal bakal lahirnya SAKIP LAKIP adalah berasal dari Inpres No.7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Instansi Pemerintah dimana didalamnya disebutkan Mewajibkan setiap
Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, dipandang perlu adanya pelaporan
akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah.
Dengan adanya sistem SAKIP dan LAKIP bergeser dari pemahaman "Berapa besar
dana yang telah dan akan dihabiskan" menjadi "Berapa besar kinerja yang dihasilkan dan
kinerja tambahan yang diperlukan, agar tujuan yang telah ditetapkan pada akhir periode
bisa tercapai".
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) merupakan penerapan
manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan konsisten dengan penerapan
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 2
reformasi birokrasi, yang berorientasi pada pencapaian outcomes dan upaya untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
Dalam penilaian LAKIP, materi yang dievaluasi meliputi 5 komponen. Komponen
pertama adalah perencanaan kinerja, terdiri dari renstra, rencana kinerja tahunan, dan
penetapan kinerja dengan bobot 35. Komponen kedua, yakni pengukuran kinerja, yang
meliputi pemenuhan pengukuran, kualitas pengukuran, dan implementasi pengukuran
dengan bobot 20.
Pelaporan kinerja yang merupakan komponen ketiga, terdiri dari pemenuhan
laporan, penyajian informasi kinerja, serta pemanfaatan informasi kinerja, diberi bobot 15.
Sedangkan evaluasi kinerja yang terdiri dari pemenuhan evaluasi, kualitas evaluasi, dan
pemanfaatan hasil evaluasi, diberi bobot 10. Untuk pencapaian kinerja, bobotnya 20, terdiri
dari kinerja yang dilaporkan (output dan outcome), dan kinerja lainnya.
LAKIP ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja KPU Kabupaten
Sarolangun selama Tahun Anggaran 2016. Capaian kinerja (performance results) Tahun 2016
tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) Tahun 2016
sebagai tolak ukur dan gambaran tingkat keberhasilan pencapaian kinerja KPU Kabupaten
Sarolangun selama 1 tahun. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana target kinerja
digunakan sebagai check point yang memberikan hasil guna perbaikan dan peningkatan
kinerja.
B. Kedudukan dan Tugas
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22
Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/ Kota.
a. Kedudukan
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun berkedudukan di Ibukota Kabupaten
Sarolangun
b. Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU
1) Tugas dan Wewenang
a) Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, meliputi :
1. Menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan
jadwal di kabupaten/kota;
2. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di kabupaten/kota
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;
4. Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK,
PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;
5. Menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi;
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 3
6. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang
disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data
Pemilu dan/atau pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan
menetapkannya sebagai daftar pemilih;
7. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara
Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat
berita acara rekapitulasi suara dan sertifikat rekapitulasi suara;
8. Melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi di kabupaten/kota yang
bersangkutan berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara
di PPK;
9. Membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara
serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu
Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;
10. Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil
Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan
mengumumkannya;
11. Mengumumkan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota terpilih sesuai dengan alokasi jumlah kursi setiap daerah
pemilihan di kabupaten/kota yang bersangkutan dan membuat berita
acaranya;
12. Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh
Panwaslu Kabupaten/Kota;
13. Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara
anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai
sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang
mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan
rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan peraturan
perundang-undangan;
14. Menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang
berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepada
masyarakat;
15. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan
Pemilu; dan
16. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU
Provinsi, dan/atau peraturan perundang-undangan.
b) Dalam Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, meliputi :
1. Menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan
jadwal di kabupaten/kota;
2. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di kabupaten/kota
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 4
3. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;
4. Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK,
PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;
5. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang
disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data
Pemilu dan/atau pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan
menetapkannya sebagai daftar pemilih;
6. Menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi;
7. Melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden di kabupaten/kota yang bersangkutan berdasarkan hasil
rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara
penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara;
8. Membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara
serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu
Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;
9. Menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota atas
temuan dan laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilu;
10. Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara
anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai
sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang
mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan
rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan peraturan
perundang-undangan;
11. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan
dengan tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat;
12. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan
Pemilu; dan
13. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU
Provinsi, dan/atau peraturan perundang-undangan.
c) Dalam Penyelenggaraan Pemilu bupati/walikota, meliputi :
1. Merencanakan program, anggaran, dan jadwal pemilihan bupati/walikota;
2. Menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan
KPPS dalam pemilihan bupati/walikota dengan memperhatikan pedoman
dari KPU dan/atau KPU Provinsi;
3. Menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan
penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
4. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam pemilihan gubernur serta pemilihan
bupati/walikota dalam wilayah kerjanya;
5. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan
penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dari KPU
dan/atau KPU Provinsi;
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 5
6. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan pemilihan
bupati/walikota;
7. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang
disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data
pemilu dan/atau pemilihan gubernur dan bupati/walikota terakhir dan
menetapkannya sebagai daftar pemilih;
8. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan pemilihan
gubernur dan menyampaikannya kepada KPU Provinsi;
9. Menetapkan calon bupati/walikota yang telah memenuhi persyaratan;
10. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara
pemilihan bupati/walikota berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara
dari seluruh PPK di wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan;
11. Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat
penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta
pemilihan, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;
12. Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil
pemilihan bupati/walikota dan mengumumkannya;
13. Mengumumkan calon bupati/walikota terpilih dan dibuatkan berita
acaranya;
14. Melaporkan hasil pemilihan bupati/walikota kepada KPU melalui KPU
Provinsi;
15. Menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota atas
temuan dan laporan adanya dugaan pelanggaran pemilihan;
16. Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara
anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai
sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang
mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilihan
berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan
peraturan perundang-undangan;
17. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan pemilihan gubernur, bupati, dan
walikota dan/atau yang berkaitan dengan tugas KPU Kabupaten/Kota
kepada masyarakat;
18. Melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan pemilihan
gubernur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
pedoman KPU dan/atau KPU Provinsi;
19. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan pemilihan
bupati/walikota;
20. Menyampaikan hasil pemilihan bupati/walikota kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi, Menteri Dalam Negeri, bupati/walikota, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota; dan
21. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU
Provinsi, dan/atau yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 6
2) Kewajiban
Penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, serta pemilu Gubernur, Bupati, dan Walikota meliputi:
1. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu dengan tepat waktu;
2. Memperlakukan peserta Pemilu dan pasangan calon presiden dan wakil
presiden, calon gubernur, bupati, dan walikota secara adil dan setara;
3. Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan Pemilu kepada
masyarakat;
4. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan
penyelenggaraan Pemilu kepada KPU melalui KPU Provinsi;
6. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan
penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh KPU
Kabupaten/Kota dan lembaga kearsipan Kabupaten/Kota berdasarkan
pedoman yang ditetapkan oleh KPU dan ANRI;
7. Mengelola barang inventaris KPU Kabupaten/Kota berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
8. Menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelenggaraan Pemilu
kepada KPU dan KPU Provinsi serta menyampaikan tembusannya kepada
Bawaslu;
9. Membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Kabupaten/Kota dan
ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota;
10. Menyampaikan data hasil pemilu dari tiap-tiap TPS pada tingkat
kabupaten/kota kepada peserta pemilu paling lama 7 (tujuh) hari setelah
rekapitulasi di kabupaten/kota;
11. Melaksanakan keputusan DKPP; dan
12. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan KPU, KPU Provinsi dan/atau
peraturan perundang-undangan.
c. Tugas, Fungsi, Wewenang dan Kewajiban Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Sarolangun
1) Tugas
a. Membantu penyusunan program dan anggaran Pemilu;
b. Memberikan dukungan teknis administratif;
c. Membantu pelaksanaan tugas KPU Kabupaten/Kota dalam
menyelenggarakan Pemilu;
d. Membantu pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilu Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, serta Pemilu
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi;
e. Membantu perumusan dan penyusunan rancangan keputusan KPU
Kabupaten/Kota;
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 7
f. Memfasilitasi penyelesaian masalah dan sengketa Pemilu Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota;
g. Membantu penyusunan laporan penyelenggaraan kegiatan dan
pertanggungjawaban KPU Kabupaten/Kota; dan
h. Membantu pelaksanaan tugas-tugas lainnya sesuai dengan peraturan
perundang -undangan.
2) Fungsi
a. Membantu penyusunan program dan anggaran Pemilu di Kabupaten/Kota;
b. Memberikan pelayanan teknis pelaksanaan Pemilu di Kabupaten/Kota;
c. Memberikan pelayanan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, anggaran, dan perlengkapan Pemilu di Kabupaten/Kota;
d. Membantuperumusan dan penyusunan rancangan keputusan KPU
Kabupaten/Kota;
e. Membantu perumusan, penyusunan dan memberikan bantuan hukum serta
memfasilitasi penyelesaian sengketa Pemilu di Kabupaten/Kota;
f. Membantu pelayanan pemberian informasi Pemilu, partisipasi dan
hubungan masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten/Kota;
g. Membantu pengelolaan data dan informasi Pemilu di Kabupaten/Kota;
h. Membantu pengelolaan logistik dan distribusi barang/jasa keperluan Pemilu
di Kabupaten/Kota;
i. Membantu penyusunankerjasama antar lembaga di Kabupaten/Kota;
j. Membantu penyusunan laporan penyelenggaraan Pemilu dan
pertanggungjawaban KPU Kabupaten/Kota.
3) Wewenang
a. Mengadakan dan mendistribusikan perlengkapan penyelenggaraan Pemilu
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan
norma, standar, prosedur, dan kebutuhan yang ditetapkan oleh KPU;
b. Mengadakan perlengkapan penyelenggaraan Pemilu sebagaimana dimaksud
pada huruf a sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
c. Mengangkat pejabat fungsional dan tenaga profesional berdasarkan
kebutuhan atas persetujuan KPU Kabupaten/Kota; dan
d. Memberikan layanan administrasi, ketatausahaan, dan kepegawaian sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
4) Kewajiban
a. Menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan;
b. Memelihara arsip dan dokumen Pemilu; dan
c. Mengelola barang inventaris KPU Kabupaten/Kota.
d. Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun terdiri dari 4 (empat) Sub Bagian yaitu :
1. Subbagian Program dan Data mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah
bahan rencana, program, anggaran pembiayaan kegiatan tahapan Pemilu.
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 8
2. Subbagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi, pengkajian, dan
penyelesaian sengketa hukum, penyuluhan peraturan yang berkaitan dengan
Pemilu, dan penyiapan verifikasi faktual peserta Pemilu, serta administrasi
keuangan, dan dana kampanye.
3. Subbagian Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat mempunyai tugas
mengumpulkan dan mengolah bahan teknis penyelenggaraan Pemilu dan proses
administrasi dan verifikasi penggantian antar waktu anggota DPRD Kabupaten/Kota,
pengisian anggota DPRD Kabupaten/Kota pasca Pemilu, penetapan daerah pemilihan
dan pencalonan, dan penetapan calon terpilih Pemilu anggota DPRD Provinsi, dan
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, penyuluhan, bantuan, kerjasama
antar lembaga, melaksanakan pelayanan informasi, serta pendidikan pemilih.
4. Subbagian Keuangan, Umum, dan Logistik mempunyai tugas mengumpulkan dan
mengolah bahan pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, verifikasi, dan pembukuan
pelaksanaan anggaran, pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, keamanan
dalam, tata usaha, pengadaan logistik Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah,distribusi logistik Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD, Presiden dan Wakil
Presiden, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, kepegawaian, serta dokumentasi.
C. Struktur Organisasi
1. Sumber Daya Manusia
Dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya KPU Kabupaten Sarolangun
didukung oleh 13 orang pegawai dari berbagai keahlian dan latar belakang pendidikan
berbeda yang terdiri dari PNS Sekretariat KPU (organik) 8 orang, PNS Pemerintah Daerah
5 orang. Sedangkan tenaga honorer Pemerintah Daerah maupun tenaga kontrak KPU
berjumlah 14 orang serta tenaga kontrak (IT) untuk menunjang kegiatan Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 sebanyak 8 orang. Berdasarkan tingkat
pendidikan pegawai (PNS) di lingkungan Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun dapat
diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) golongan, antara lain: SMA, D3, dan S1. Rincian jumlah
pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat di tabel berikut :
Tabel 1. Daftar Pegawai Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun
Menurut Pendidikan Formal
(s/d Desember 2016)
NO PENDIDIKAN FORMAL LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 S-1 5 2 7
2 D-III - 1 1
3 SMA 3 2 5
Jumlah 8 5 13
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 9
2. Diklat Teknis
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Sekretariat KPU Kabupaten
Sarolangun secara periodik mengirimkan Pejabat Struktural maupun Staf untuk mengikuti
pendidikan non formal berupa Diklat/Kursus/Bimtek. Sampai pada Tahun 2016
Diklat/Kursus/Bimtek ini telah diikuti antara lain :
Bimtek Aplikasi SPM dan GPP Satker : 2 orang
Sosialisasi Aplikasi SAKPA, SPM,
dan Bagan Alur Standar : 2 orang
Sosialisasi Aplikasi Pin PP SPM : 2 orang
Bimtek Monev : 2 orang
Bimtek Situng : 1 orang
Bimtek Sidalih : 1 orang
Bimtek SITAP : 2 orang
Rapat Kerja Penyusunan Laporan Keuangan : 2 orang
Diklat Pengadaan Barang dan Jasa : 8 orang
Diklat PPAKP Kelas Manajerial : 1 orang
3. Sarana Prasarana Penunjang
Sarana Prasarana KPU Kabupaten Sarolangun, secara umum terdiri dari :
1) Tanah Kantor : 3.500M
2) Bangunan Kantor : 668 M
3) Bangunan Gudang : 200 M
4) Kendaraan Roda 4 (APBN) : 3 Unit
Kendaraan Roda 4 (Pinjaman Pemda) : 3 Unit
5) Kendaraan Roda 2 (APBN) : 6 Unit
Kendaraan Roda 2 (APBD) : 4 Unit
6) Inventaris Kantor lainnya :
- Komputer : 20 Unit
- Printer : 17 Unit
- Laptop : 3 Unit
Tanah dan 3 unit kendaraan bermotor merupakan hibah dari Pemerintah Daerah
Kabupaten Sarolangun, sedangkan 3 unit kendaraan roda 4 dan 6 unit kendaraan roda
dua adalah milik KPU.
4. Bagan dan Struktur Organisasi
Bagan dan Struktur Organisasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun
dibentuk berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja
Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota; dan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 10
Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dengan bagan dan
struktur organisasi sebagai berikut :
Gambar 1. Bagan Organisasi
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun
Gambar 2. Struktur Organisasi
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun
Ketua
Ahyar, S.Th.I
Divisi Hubungan Antar Lembaga dan SDM
Anggota
Thoriq Kurniawan, S.Pd
Divisi Perencanaan, Anggaran dan Logistik
Anggota
Muhammad Fakhri. HS, S.Pd.I
Divisi Data Pemilih dan Sosialisasi
Anggota
Aliwardana, S.Kom
Divisi Hukum dan Pengawasan
Anggota
Asriyadi, S.Sos.I
Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilihan
KETUA
ANGGOTA
Sekretaris
Kasubbag Program dan
AnggaranKasubbag Hukum
Kasubbag Teknis dan Hubungan
Masyarakat
Kasubbag Keuangan, Umum
dan Logistik
Tenaga Profesional
Sekretaris
Subbag Program dan Anggaran
Subbag HukumSubbag Teknis
Pemilu dan Hupmas
Subbag Keuangan, Umum dan
Logistik
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 11
Tabel 2. Daftar Nama Anggota dan Pejabat Struktural pada Sekretariat
KPU Kabupaten Sarolangun
NO N A M A JABATAN
1. Ahyar, S.Th.I Ketua dan Divisi Hubungan Antar Lembaga dan Sumber Daya
Manusia
2. Thoriq Kurniawan, S.Pd Anggota dan Divisi Perencanaan, Anggaran, dan Logistik
3. Muhammad Fakhri HS, S.PdI Anggota dan Divisi Data Pemilih dan Sosialisasi
4. Ali Wardana, S.Kom Anggota dan Divisi Hukum dan Pengawasan
5. Asriyadi, S.Sos.I Anggota dan Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilihan
6. Basyaruddin Lubis, S.Pd Sekretaris
7. Mutiah Fitri, SH. Kasubbag Keuangan, Umum dan Logistik 8. Wahyu Roma Primadona, SH Kasubbag Program dan Data
9. M. Arif Suryandi Lingga, SH Kasubbag Hukum
10. Ahmad Jumadil, S.Sos Kasubbag Teknis dan Hubungan Masyarakat
D. Kondisi Eksternal
KPU Kabupaten Sarolangun berada di wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten
Sarolangun. Kabupaten yang dikenal dengan daerah Sepucuk Adat Serumpun Pseko
merupakan Kabupaten pemekaran yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 54 Tahun 1999 pada tanggal 12 Oktober 1999, bersamaan dengan
Kabupaten Tebo, Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Secara
administrasi, Kabupaten Sarolangun terbagi menjadi 10 Kecamatan, 149 Desa dan 9
Kelurahan dengan luas wilayah 6.174 km2, yang terdiri dari Kecamatan Batang Asai 858 km2
(13,90%), Kecamatan Limun 799 km2 (12,94%), Kecamatan Cermin Nan Gedang 320 km2
(5,18%), Kecamatan Pelawan 330 km2 (5,34%), Kecamatan Singkut 173 km2 (2,80%),
Kecamatan Sarolangun 319 km2 (5,17%), Kecamatan Bathin VIII 498 km2 (8,07%),
Kecamatan Pauh 1.770 km2 (28,67%), Kecamatan Air Hitam 471 km2 (7,63%), Kecamatan
Mandiangin 636 km2 (10,30%). Jarak dari ibukota Provinsi Jambi ke ibukota Kabupaten
Sarolangun sekitar 180 Km dan dapat ditempuh dalam 4 jam dengan kendaraan roda empat.
Gambar 3. Peta Wilayah dan Dapil Kabupaten Sarolangun
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 12
Secara geografis Kabupaten Sarolangun terletak antara 102o 03’39” sampai 103o 13’17”
Bujur timur dan antara 01o 53’39” sampai 02o 46’24” Lintang Selatan. Sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Batanghari, sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Musi Rawas, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Rejang
Lebong dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Merangin.
Tabel. 3 Jarak Sarolangun
dengan Kab/Kota lain di Provinsi Jambi:
1. Sarolangun - Sungai Penuh = 240 km
2. Sarolangun - Muara Bungo = 152 km
3. Sarolangun - Muara Tebo = 197 km
4. Sarolangun - Kuala Tungkal = 282 km
5. Sarolangun - Muara Sabak = 273 km
6. Sarolangun - Muara Bulian = 111 km
7. Sarolangun – Jambi = 179 km
8. Sarolangun – Sengeti = 225 km
9. Sarolangun – Bangko = 72 km
Tabel 4. Pembagian Daerah Administrasi
Kabupaten Sarolangun
No Kecamatan Ibukota Kecamatan
Jarak ke
Sarolangun
Jumlah Desa/Kelurahan
1 Sarolangun Sarolangun 0 km 6 Kelurahan 10 Desa
2 Singkut Sungai Benteng 43 km 1 Kelurahan 12 Desa
3 Mandiangin Mandiangin 59 km 28 Desa
4 Pauh Pauh 27 km 1 Kelurahan 13 Desa
5 Pelawan Pelawan 14 km 14 Desa
6 Bathin VIII Limbur Tembesi 25 km 1 Kelurahan 4 Desa
7 Batang Asai Pekan Gedang 97 km 23 Desa
8 Limun Pulau Pandan 22 km 16 Desa
9 Air Hitam Jernih 50 km 9 Desa
10 Cermin Nan Gedang Lubuk Resam 24 km 10 Desa
E. Sistematika
Sistematika penulisan Laporan Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 13
Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan penulisan
laporan, tugas pokok dan fungsi, kondisi eksternal serta sistematika penulisan
laporan.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Dijelaskan mengenai Rencana Strategis, Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja. Pada
BAB ini disampaikan tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan serta indikator
kinerja yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi dan misi Sekretariat KPU
Kabupaten Sarolangun.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Diuraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja,
laporan keuangan termasuk didalamnya menguraikan permasalahan yang dihadapi
serta langkah-langkah antisipatif yang diambil.
BAB IV PENUTUP
Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Sekretariat KPU
Kabupaten Sarolangun serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan
ditahun mendatang.
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 14
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Sasaran RPJM 2015 – 2019
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan guna mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsinya secara optimal, KPU Provinsi Jambi telah menyusun Renstra untuk
periode2015-2019 dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019.
Dalam Tahun 2016 ini target yang akan dicapai melalui sasaran-sasaran antara lain
sebagai berikut:
1. Terselesaikannya permasalahan pengelolaan keuangan 2. Tersedianya data, informasi dan sarana dan prasarana teknologi informasi 3. Terwujudnya koordinasi antar lembaga 4. Tingkat ketepatan tertib administrasi dan pengelolaan SDM 5. Dokumen kepegawaian 6. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran 7. Tersusunnya laporan hasil review laporan keuangan 8. Meningkatnya kualitas dukungan teknis dalam pemilu legislatif, pilpres serta
pemilukada
Arah kebijakan dan strategi yang ditempuh dalam rangka mencapai
sasaranpembangunan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan peran kelembagaan demokrasi dan mendorong kemitraan lebih
kuatantara pemerintah, swasta dan masyarakat sipil yang ditempuh dengan strategi:
a. Pengembangan kebijakan kepemiluan yang demokratis termasuk yang
terkaitdengan pembiayan kampanye pemilu dan pengawasan pemilu yang
partisipatif;
b. Pengaturan yang mendorong netralitas birokrasi melalui sanksi yang lebih keras;
c. Penyelenggaraan Pemilu serentak 2017, 2019 yang aman, damai, jujur, adil dan
demokratis;
d. Peningkataan kapasitas lembaga penyelenggara pemilu;
e. Fasilitasi peningkatan peran parpol;
f. Penguatan dan pemberdayaan organisasi kemasyarakatan untuk
keberlanjutanperannya dalam mendorong proses demokratisasi;
g. Penguatan koordinasi pemantapan pelaksanaan demokrasi pada
lembagapemerintah;
h. Penguatan kerja sama masyarakat politik, masyarakat sipil, masyarakat
ekonomi,dan media dalam mendorong proses demokratis;
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 15
i. Pembentukan lembaga riset kepemiluan sebagai sebagai bagian dari
lembagapenyelenggara pemilu yang dapat melaksanakan fungsi pengkajian,
pendidikankepemiluan dan pengawasan partisipatif , dan fasilitasi dialog.
2. Jaminan dan pemenuhan kebebasan sipil, hak-hak dan kewajiban politik rakyat,
danmeningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik yang akan ditempuh
denganstrategi
a. Pendidikan politik untuk aparatur negara dan masyarakat di pusat dan daerah;
b. Pengembangan Pusat Pendidikan Pemilih dan pengawasan pemilu yangpartisipatif;
c. Pengaturan dalam UU Partai Politik terkait dengan penyiapan kader
politikperempuan melalui rekrutmen, pendidikan politik, kaderisasi dan pemberian
aksesyang sama dan adil kepada politisi perempuan untuk terlibat dalam
politikpartainya;
d. Pendidikan politik bagi kelompok perempuan, politisi perempuan,
penyandangdisabilitas, dan kelompok marjinal/rentan lainnya;
e. Pelaksanaan pendidikan pemilih yang memperhatikan kelompok marjinal;
f. Pembangunan jaringan antar kelompok perempuan di Indonesia.
3. Membangun keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik, yang
ditempuhdengan strategi:
a. Pengembangan kebijakan bidang komunikasi dan informasi termasuk
keterbukaaninformasi publik, pengelolaan dan penyebaran informasi publik;
b. Fasilitasi untuk mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah wajib
membuatlaporan kinerja, serta membuka akses informasi publik sesuai dengan UU
Nomor14 tahun 2008 dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara
yangtransparan, efektif, efisien dan akuntabel, serta dapat
dipertenggungjawabkan;
c. Fasilitasi dorongan bagi pembentukan dan penguatan peran PPID Badan
Publikdalam pengelolaan dan memberikan pelayanan informasi secara berkualitas;
d. Fasilitasi untuk mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan
partisipasipublik dalam pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik,
dan prosespengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan keputusan;
e. Penyediaan konten informasi publik berkualitas untuk meningkatkan
kecerdasandan pengembangan kepribadian bangsa dan lingkungan sosialnya
terutama didaerah terdepan, terluar, tertinggal dan rawan konflik;
f. Penguatan media centre, media komunikasi, media publik lainnya,
kelompokinformasi masyarakat (KIM), dan M-Pustika sebagai media penyebaran
informasipublik yang efektif;
g. Kampanye publik terkait reformasi mental;
h. Penguatan SDM bidang komunikasi dan informasi;
i. Penguatan Goverment Public Relation (GPR) untuk membangun
komunikasiinteraktif antar pemerintah dan masyarakat;
j. Fasilitasi pembentukan Komisi Informasi Provinsi;
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 16
4. Mendorong masyarakat untuk dapat mengakses informasi publik
danmemanfaatkannya, yang akan ditempuh dengan strategi:
a. Penguatan kemitraan dengan pemerintah daerah, organisasi masyarakat
sipil,swasta dan media untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya
informasipublik dan berpartisipasi dalam proses penyusunan dan pengawasan
kebijakan;
b. Penguatan literasi media dalam peningkatan kesadaran, kemampuan dan
kapasitasmasyarakat untuk memilih dan memanfaatkan media sesuai dengan
kebutuhannya;
c. Diseminasi informasi publik terkait dengan prioritas program
pembangunannasional melalui berbagai media.
Terkait dengan kepemiluan tantangan terbesar yang akan dihadapi KPU Kabupaten
Sarolangun dalam lima tahun ke depan adalah menyiapkan penyelenggaraan Pemilu yang
lebih berkualitas, lebih demokratis, damai, jujur dan adil diselenggarakan secara serentak,
sesuai Keputusan Mahkamah Konstitusi pada tanggal 23 Januari 2014 yang mengamanatkan
Pelaksanaan Pemilu Serentak pada Tahun 2019. Tantangan ini hanya bisa dihadapi dengan
baik apabila penyelenggara Pemilu memiliki kapasitas yang prima, sehingga memiliki
kredibilitas yang baik di mata masyarakat. Tingkat partisipasi politik yang berkualitas
merupakan barometer keberhasilan penyelenggaraan pemilu.
B. Rencana Strategis 2015-2019
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun
2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, guna
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya secara optimal, KPU telah menerbitkan
Keputusan KPU Nomor : 63/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana Strategis KPU untuk
periode 2015-2019 dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019. Bertitik tolak dari hal ini, maka renstra KPU Kabupaten
Sarolangun di antaranya :
1. Visi dan Misi
Seiring dengan Keputusan KPU Nomor : 63/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana
Strategis KPU untuk periode 2015-2019, maka KPU Sarolangun memiliki visi yang
menunjukkan jati diri dan fungsi KPU dalam menyelenggarakan Pemilu, yaitu: “Menjadi
Penyelenggara Pemilihan Umum yang Mandiri, Profesional, dan Berintegritas untuk
Terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL“.
Pernyataan visi diatas merupakan gambaran tegas dari komitmen Komisi Pemilihan
Umum untuk menyelenggarakan pemilu yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan mandiri
serta dilandasi dengan mekanisme kerja yang efektif, efisien, berpegang teguh pada etika
profesi dan jabatan, berintegritas tinggi dan berwawasan nasional sehingga menjadikan
Komisi Pemilihan Umum sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum yang terpercaya
dan profesional dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Disamping itu, Komisi
Pemilihan Umum juga berkomitmen penuh untuk ikut mengambil bagian dari upaya
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 17
meningkatkan kualitas sumber daya Indonesia, khususnya di bidang politik kepemiluan.
Relevansi pernyataan visi Komisi Pemilihan Umum dengan visi Nasional dan agenda prioritas
nasional yang disebut NAWA CITA, yakni pembangunan tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis dan terpercaya serta peningkatan kualitas sumber daya manusia
penyelenggara pemilu. Hal ini menyiratkan pentingnya Komisi Pemilihan Umum
memperkuat brand image organisasi menjadi penyelenggara pemilihan umum yang
berintegritas, profesional dan mandiri demi terwujudnya kualitas penyelenggaraan
pemilihan umum di Indonesia.
Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi serta menggambarkan tindakan yang
disesuaikan dengan tugas dan fungsi Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengalami perubahan
sebagai berikut:
a. Membangun SDM yang Kompeten sebagai upaya menciptakan Penyelenggara Pemilu
yang Profesional;
b. Menyusun Regulasi di bidang Pemilu yang memberikan kepastian hukum, progresif,
dan partisipatif;
c. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu, khususnya untuk para pemangku
kepentingan dan umumnya untuk seluruh masyarakat;
d. Meningkatkan partispasi dan kualitas pemilih melalui sosialisasi dan pendidikan
pemilih yang berkelanjutan;
e. Memperkuat Kedudukan Organisasi dalam ketatanegaraan;
f. Meningkatkan integritas penyelenggara pemilu dengan memberikan pemahaman
secara intensif dan komprehensif khususnya mengenai kode etik penyelenggara
Pemilu;
g. Mewujudkan penyelenggara Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel,
serta aksesable
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
Dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi tersebut, maka tujuan yang hendak
dicapai oleh Komisi Pemilihan Umum adalah :
1. Terwujudnya lembaga KPU yang memiliki integritas, kompetensi, kredibilitas, dan
kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilu;
2. Terselenggaranya Pemilu sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi di
Indonesia
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu;
5. Terselenggaranya Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, dan
aksesable.
Dalam RPJM ke-3 disebutkan bahwa sasaran pokok pembangunan yang hendak dicapai
adalah meningkatnya partisipasi politik pemilihan umum dan kualitas penyelenggaraan
pemilihan umum 2019, penegakan hukum dan reformasi birokrasi yang ditandai dengan
membaiknya indeks demokrasi Indonesia, meningkatnya indeks penegakan hukum; indeks
perilaku anti korupsi; indeks persepsi korupsi; indeks integritas nasional, dan indeks
reformasi birokrasi yang diikuti dengan membaiknya tingkat pengelolaan anggaran (opini
laporan keuangan) dan tingkat akuntabilitas instansi pemerintah.
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 18
Berdasarkan sasaran pokok pembangunan yang tercantum dalam RPJM ke-3 tersebut,
maka sasaran-sasaran strategis Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang hendak dicapai selama
lima tahun kedepan (2015-2019) adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu, dengan indikator kinerja sasaran
strategis sebagai berikut :
a. Persentase partisipasi pemilih dalam pemilu;
b. Persentase partisipasi pemilih perempuan dalam pemilu;
c. Persentase pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak
pilihnya
d. Persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam daftar pemilih;
e. Persentase KPPS yang telah menerima perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara
tepat jumlah dan kualitas.
2. Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu, dengan indikator kinerja sasaran
strategis sebagai berikut :
a. Persentase terpenuhinya jumlah pegawai organik kesekretariatan KPU;
b. Persentase ketepatan waktu penyelesaian administrasi kepegawaian;
c. Persentase pelanggaran kode etik terhadap penyelenggara Pemilu;
d. Opini BPK atas LHP;
e. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik pasca Pemilu;
f. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi pencalonan Presiden dan Wakil
Presiden, Gubernur, Bupati, dan Walikota.
3. Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan, dengan indikator kinerja sasaran
strategis sebagai berikut :
a. Persentase partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan regulasi;
b. Persentase sengketa hukumyan dimenangkan oleh KPU.
Adapun Indikator Kinerja yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten Sarolangun tahun 2016
adalah sebagai berikut :
1. Persentase penyelesaian permasalahan dalam pengelolaan keuangan pada satker
KPU Kabupaten Sarolangun.
2. Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kelurahan
3. Persentase fasilitasi kerjasama KPU dengan lembaga lain
4. Penataan organisasi, pembinaan dan pengelolaan administrasi Sumber Daya
Manusia
5. Terlaksananya ketatalaksanaan SDM
6. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana administrasi penunjang
kinerja pegawai
7. Peningkatan kualitas penyusunan laporan keuangan sesuai SAP
8. Fasilitasi monitoring dan supervisi pelaksanaan pemilukada dan pemilu legislatif
dan presiden dan wakil presiden
9. Jumlah kegiatan pendidikan pemilih
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 19
C. Rencana Kerja Tahunan
Sebagai tindak lanjut terhadap Renstra Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Tahun
2015-2019, telah ditetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 sebagaimana
disajikan pada tabel dibawah ini :
Tabel 5. Rencana Kerja Tahunan
KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2016
D. Penetapan Kinerja Tahun 2016
Dalam rangka melaksanakan Renstra 2015-2019 dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2016, pada bulan Januari 2016 KPU Kabupaten
Sarolangun menetapkan Penetapan Kinerja selaku tekad dan janji rencana kinerja yang akan
dicapai pada Tahun 2016 yang dijabarkan pada tabel berikut :
NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Sasaran 1. Terselesaikannya permasalahan pengelolaan keuangan
1. Persentase penyelesaian permasalahan dalam pengelolaan keuangan pada satker KPU Kabupaten Sarolangun
76% 91,44% 120,32%
Sasaran 2. Tersedianya data , informasi dan sarana dan prasarana teknologi informasi
1. Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kelurahan
100% 97,30% 97,30%
Sasaran 3. Terwujudnya koordinasi antar lembaga
1. Persentase fasilitasi kerjasama KPU dengan lembaga lain
77,50% 78,79% 101,67%
Sasaran 4. Tingkat ketepatan tertib administrasi dan pengelolaan SDM
1. Penataan organisasi, pembinaan dan pengelolaan administrasi Sumber Daya Manusia
90% 100% 111,11%
Sasaran 5. Dokumen kepegawaian
1. Terlaksananya ketatalaksanaan SDM 90% 100% 111,11%
Sasaran 6. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran
1. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana administrasi penunjang kinerja pegawai
85% 96,36 113,36%
Sasaran 7. Tersusunnya laporan hasil review laporan keuangan
1. Peningkatan kualitas penyusunan laporan keuangan sesuai SAP
WTP WDP
Sasaran 8. Meningkatnya kualitas dukungan teknis dalam pemilu legislatif, pilpres serta pemilukada
1. Fasilitasi monitoring dan supervisi pelaksanaan pemilukada dan pemilu legislatif dan presiden dan wakil presiden
100% 93,97% 93,97%
2. Jumlah kegiatan pendidikan pemilih 9 8 88,89%
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 20
1) Terselesaikannya permasalahan pengelolaan keuangan
2) Tersedianya data , informasi dan sarana dan prasarana teknologi informasi
3) Terwujudnya koordinasi antar lembaga
4) Tingkat ketepatan tertib administrasi dan pengelolaan SDM
5) Dokumen kepegawaian
6) Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran
7) Tersusunnya laporan hasil review laporan keuangan
8) Meningkatnya kualitas dukungan teknis dalam pemilu legislatif, pilpres serta
pemilukada
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET
1. Persentase penyelesaian permasalahan dalam pengelolaan keuangan pada satker KPU Kabupaten Sarolangun
76%
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET
1. Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kelurahan 100%
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET
1. Persentase fasilitasi kerjasama KPU dengan lembaga lain 77,50%
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET
1. Penataan organisasi, pembinaan dan pengelolaan administrasi Sumber Daya Manusia
90%
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET
1. Terlaksananya ketatalaksanaan SDM 90%
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET
1. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana administrasi penunjang kinerja pegawai
85%
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET
1. Peningkatan kualitas penyusunan laporan keuangan sesuai SAP
WTP
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET
1. Fasilitasi monitoring dan supervisi pelaksanaan pemilukada dan pemilu legislatif dan presiden dan wakil presiden
100%
2. Jumlah kegiatan pendidikan pemilih 9
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Capaian Kinerja
Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2016, pada hakekatnya merupakan bagian
dari suatu proses atau kegiatan untuk mencapai sasaran Renstra 2015 - 2019. Dengan
demikian, pencapaian kinerja per-satuan kegiatan di Tahun 2016 merupakan bagian dari
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra. Untuk keperluan penilaian
akuntabilitas kinerja, maka dilakukan pengklasifikasian satuan-satuan kinerja yang telah
dilaksanakan ke elemen-elemen sasaran Renstra. Dengan cara ini, maka penilaian satuan-
satuan kinerja akan dapat mencerminkan kinerja KPU secara menyeluruh.
KPU menetapkan 8 (delapan) sasaran strategis yang akan dicapai pada tahun 2016
melalui Penetapan Kinerja, sasaran-sasaran tersebut kemudian diukur dengan berbagai
indikator kinerja dan dibandingkan antara target dengan realisasinya, sehingga
menghasilkan capaian kinerja sebagai berikut :
Tabel 6. Pengukuran Kinerja
terhadap Indikator Kinerja Utama 2016
NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN 1 2 3 4 5
Sasaran 1. Terselesaikannya permasalahan pengelolaan keuangan
1. Persentase penyelesaian permasalahan dalam pengelolaan keuangan pada satker KPU Kabupaten Sarolangun
76% 91,44% 120,32%
Sasaran 2. Tersedianya data , informasi dan sarana dan prasarana teknologi informasi
1. Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kelurahan
100% 97,30% 97,30%
Sasaran 3. Terwujudnya koordinasi antar lembaga
1. Persentase fasilitasi kerjasama KPU dengan lembaga lain
77,50% 78,79% 101,67%
Sasaran 4. Tingkat ketepatan tertib administrasi dan pengelolaan SDM
1. Penataan organisasi, pembinaan dan pengelolaan administrasi Sumber Daya Manusia
90% 100% 111,11%
Sasaran 5. Dokumen kepegawaian 1. Terlaksananya ketatalaksanaan SDM 90% 100% 111,11%
Sasaran 6. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran 1. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana administrasi penunjang kinerja pegawai
85% 96,36 113,36%
Sasaran 7. Tersusunnya laporan hasil review laporan keuangan
1. Peningkatan kualitas penyusunan laporan keuangan sesuai SAP
WTP WDP
Sasaran 8. Meningkatnya kualitas dukungan teknis dalam pemilu legislatif, pilpres serta pemilukada
1. Fasilitasi monitoring dan supervisi 100% 93,97% 93,97%
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 22
Rata-rata capaian kinerja keseluruhan KPU Kabupaten Sarolangun pada Tahun 2016
sebesar 80,93% yakni lebih sedikit dari 80% skala nilai pada rentang ketiga, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa KPU dikategorikan “Cukup Berhasil” dalam menempuh 8
(delapan) sasaran strategis dalam 9 (sembilan) indikator kinerja. Adapun kesimpulan berhasil
tersebut, diperoleh dari skala ordinal dengan kelompok/klasifikasi ukuran capaian kinerja
sebagai berikut :
Tabel 7. Skala Kategori Penilaian
No Rentang Nilai Kategori Keterangan
1 > 100 Sangat Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan telah melampaui target indikator kinerja
2 91 – 100 Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai target indikator kinerja
3 71 – 90 Cukup Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan telah mendekati target indikator kinerja
4 51 – 70 Kurang Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan target indikator kinerja
5 0 – 50 Tidak Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan sangat tidak sesuai dengan target indikator kinerja
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
KPU Kabupaten Sarolangun secara umum dapat mencapai target kinerja sebagaimana
telah ditetapkan pada tahun 2016. Analisis dan evaluasi capaian kinerja KPU Kabupaten
Sarolangun pada tahun 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Terselesaikannya permasalahan pengelolaan keuangan
Adapun capaian indikator kinerja sasaran tersebut di atas selama Tahun 2016,
adalah sebagai berikut :
Pada akhir bulan November 2016, KPU Kabupaten Sarolangun mengundang dan
mendatangkan inspektorat dalam rangka pemeriksaan tahun berjalan (pertengahan
Pilkada). Seminggu kemudian KPU Kabupaten Sarolangun juga kedatangan BPK dalam
rangka pengendalian pengelolaan keuangan. Adapun hal ini dilakukan sebagai bahan
instropeksi (kontrol) dan perbaikan tata kelola keuangan di tubuh KPU Sarolangun
sendiri. Hal ini dikarenakan sudah hampir 4 (empat) tahun lebih sudah KPU Kabupaten
Sarolangun tidak pernah diperiksa baik itu oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
maupun Inspektorat KPU sendiri. Dalam hal itu terdapat temuan baik itu temuan
pelaksanaan pemilukada dan pemilu legislatif dan presiden dan wakil presiden
2. Jumlah kegiatan pendidikan pemilih 9 8 88,89%
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI
1. Persentase penyelesaian permasalahan dalam pengelolaan keuangan pada satker KPU Kabupaten Sarolangun
76% 91,44%
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 23
adminstrasi, pajak maupun yang lainnya. Oleh sebab itu pada awal Januari 2017, jajaran
KPU Kabupaten Sarolangun sudah menyelesaikan temuan yang disampaikan oleh
Inspektorat tersebut.
Persentase penyelesaian permasalahan dalam pengelolaan keuangan pada satker
KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2016
2) Tersedianya data, informasi dan sarana dan prasarana teknologi informasi
Adapun capaian indikator kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
KPU kabupaten Sarolangun merupakan salah satu Kabupaten yang melaksanakan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada Tahun 2017, oleh sebab itu tentu saja
pemutakhiran data adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Sebagaimana
tercantum pada tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase KPU Sarolangun
melaksanakan pemutakhirkan data pemilih melalui coklit dan sistem informasi pada
pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 yang tahapan pemutahiran
data pemilihnya dilaksanakan pada tahun 2016 sebesar 100%, artinya seluruh DPT di
Kabupaten Sarolangun yang sebesar 190.940 pemilih telah melalui proses coklit DPS
dan telah melalui aplikasi SIDALIH. Dibawah ini adalah tahapan pemutakhiran data
pemilih:
Adapun proses pemutakhiran data untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Sarolangun Tahun 2017 sudah berjalan pada tahun 2016. Di bawah ini adalah tabel
tahapan pemutakhiran data mulai dari DPS, DPSHP dan DPT untuk Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017.
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI
1. Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kelurahan
100% 97,30%
Gambar 4. Tahapan Pemutakhiran Data Pilbup dan Wabup Sarolangun Tahun 2017
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 24
Tabel 8. Daftar Pemilih Sementara
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017
Tabel 9. Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017
NO KECAMATAN DESA TPS JUMLAH
JUMLAH LK PR
1 AIR HITAM 9 48 9.447 8.949 18.396
2 BATHIN VIII 15 45 7.628 7.537 15.165
3 BATANG ASAI 23 56 6.127 6.291 12.418
4 CERMIN NAN GEDANG 10 26 4.160 4.178 8.338
5 LIMUN 16 49 5.786 5.774 11.560
6 MANDIANGIN 28 78 13.064 12.365 25.429
7 PAUH 14 47 8.411 8.026 16.437
8 PELAWAN 14 62 11.824 11.588 23.412
9 SAROLANGUN 16 99 17.756 18.067 35.823
10 SINGKUT 13 76 13.980 13.784 27.764
JUMLAH 158 586 98.183 96.559 194.742
Tabel 10. Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017
NO NAMA KECAMATAN Jml
TPS
JUMLAH PEMILIH
DESA L P L+P
1 AIR HITAM 9 48 9.382 8.908 18.290
2 BATANG ASAI 23 56 6.042 6.239 12.281
3 BATHIN VIII 15 45 7.386 7.334 14.720
4 CERMIN NAN GEDANG 10 26 3.886 3.925 7.811
5 LIMUN 16 49 5.673 5.666 11.339
6 MANDIANGIN 28 78 12.663 12.048 24.711
7 PAUH 14 47 8.075 7.753 15.828
8 PELAWAN 14 62 11.561 11.389 22.950
9 SAROLANGUN 16 99 17.683 18.031 35.714
10 SINGKUT 13 76 13.757 13.539 27.296
TOTAL 158 586 96.108 94.832 190.940
NO KECAMATAN DESA TPS JUMLAH
JUMLAH LK PR
1 AIR HITAM 9 48 9.756 9.192 18.948
2 BATHIN VIII 15 45 8.033 7.959 15.992
3 BATANG ASAI 23 56 6.167 6.350 12.517
4 CERMIN NAN GEDANG 10 26 4.366 4.366 8.732
5 LIMUN 16 49 5.788 5.795 11.583
6 MANDIANGIN 28 78 13.582 12.787 26.369
7 PAUH 14 47 8.736 8.294 17.030
8 PELAWAN 14 62 11.964 11.733 23.697
9 SAROLANGUN 16 99 17.534 17.821 35.355
10 SINGKUT 13 76 12.670 12.562 25.232
JUMLAH 158 586 98.596 96.859 195.455
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 25
KPU Kabupaten Sarolangun menetapkan Berita Acara penetapan DPT sesuai
dengan jadwal dan tahapan yang diatur dalam Peraturan KPU Nomor 08 Tahun 2016
tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota sehingga
target 100% dapat tercapai.
Kendala yang ditemui dalam pelaksanaan coklit sebagai berikut :
1. Dalam Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang diberikan oleh Dinas
Dukcapil untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 terdapat
banyak data pemilih yang tidak terdaftar di data tersebut.
2. Dan data pemilih yang sudah di mutahirkan pada pemilihan sebelumnya sudah di
masukkan kemudian pada pemilihan serentak ini daftar pemilih tersebut tidak
terdapat lagi dalam pemilihan serentak 2017.
3. Dalam proses pemutahiran daftar pemilih (coklit) oleh PPDP, terdapat banyak
pemilih yang tidak mempunyai e-KTP ataupun Surat Keterangan dari Dinas
Dukcapil.
4. Faktor geografis terutama di daerah yang terpencil terdapat kendala jaringan
internet, jaringan komunikasi serta jalur transportasi.
5. Karena terkendala jaringan internet beberapa daerah melakukan penyusunan
daftar pemilih secara manual terlebih dahulu baru dimasukan kedalam sistem
aplikasi Sidalih setelah mendapatkan koneksi internet.
6. Berkaitan dengan point 5 pada saat memasukan data kedalam sidalih beberapa
pemilih ditolak oleh sistem dikarenakan data ganda dengan daerah lain atau
elemen data pemilih yang kurang lengkap.
3) Terwujudnya koordinasi antar lembaga
Adapun capaian indikator kinerja sasaran ini selama Tahun 2016, adalah sebagai
berikut :
Dalam rangka mensukseskan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun
2017, tentu saja kerjasama KPU dengan lembaga lain sangatlah dibutuhkan. Baik itu
kerjasama antara KPU dengan Panwaslu, Pemerintahan Daerah, Pihak Keamanan, serta
pihak-pihak yang secara langsung maupun tak langsung bersentuhan dengan KPU
Kabupaten Sarolangun. Dalam hal pemutakhiran data pemilih, KPU Kabupaten
Sarolangun menjalin kerjasama dengan Dinas Dukcapil, karena data pemilih yang
digunakan dalam pilkada ini adalah data pemilih yang sudah menggunakan e-KTP atau
Surat Keterangan dari Dinas Dukcapil. Tentu saja dalam hal e-KTP ataupun tidaknya
pemilih tersebut adalah kewenangan dari instansi terkait, dalam hal ini yaitu Dinas
Dukcapil.
Salah satu bentuk kerjasama antara KPU Kabupaten dengan lembaga lain (TVRI
Jambi, DPRD Kabupaten, Event Organizer dll) adalah terlaksananya acara Debat
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI
1. Persentase fasilitasi kerjasama KPU dengan lembaga lain
77,50% 78,79%
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 26
Kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 yang dilaksanakan pada
tanggal 10 Desember 2016 bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten
Sarolangun. Acara dipandu oleh seorang presenter nasional ‘Tina Talisa’ dan di adakan
live pada TVRI Jambi.
4) Tingkat ketepatan tertib administrasi dan pengelolaan SDM
Adapun capaian indikator kinerja sasaran ini selama Tahun 2016, adalah sebagai
berikut :
Tujuan dari indikator ini adalah terwujudnya pengangkatan dan pengisian jabatan
struktural di lingkungan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum sesuai dengan amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang pengangkatan PNS dalam
jabatan struktural. Pada Tahun 2016, 2 (dua) orang Kasubag di KPU Kabupaten
Sarolangun ditukar posisinya yaitu antara Kepala Sub Bagian Keuangan, Umum dan
Logistik yang sebelumnya dijabat oleh M. Arif Suryandi Lingga, MH menjadi Kasubag
Hukum dan Kasubag Hukum yang sebelumnya dijabat oleh Mutiyah Pitri, SH menjadi
Kasubag Keuangan, Umum dan Logistik. Hal ini dilakukan agar kedua Kasubag tersebut
bisa melanjutkan karir eselon yang lebih tinggi.
5) Dokumen kepegawaian
Adapun capaian indikator kinerja sasaran ini selama Tahun 2016, adalah sebagai berikut :
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI
1. Penataan organisasi, pembinaan dan pengelolaan administrasi Sumber Daya Manusia
90% 100%
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI
Gambar 5. Iklan Debat Publik Capup dan Wabup Sarolangun Tahun 2017
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 27
Pada bulan November 2016, salah satu pegawai KPU Kabupaten Sarolangun yaitu
Kasubbag Program dan Data mendapatkan kenaikan pangkat dari III b menjadi III c.
Pada akhir Desember 2016, salah seorang pegawai juga melakukan ujian kompetensi
untuk mutasi dari pegawai daerah menjadi pegawai KPU organik (pusat). Ujian
kompetensi ini dilaksanakan di Pekanbaru.
6) Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran
Adapun capaian indikator kinerja sasaran ini selama Tahun 2016, adalah sebagai
berikut :
Dengan terpenuhinya kebutuhan sehari-hari sarana dan prasarana administrasi
pegawai, maka hal ini berimbas pada akan meningkatnya kualitas pelayanan
administrasi dan birokrasi kepegawaian.
Pada akhir Tahun 2016, KPU Kabupaten Sarolangun mendapatkan surat dari KPU
Republik Indonesia untuk melakukan revisi anggaran untuk belanja modal. Oleh sebab
itu, untuk menunjang kinerja terutama dalam rangka menunjang tahapan Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017, KPU Kabupaten Sarolangun melakukan
belanja modal. Adapun belanja modal sarana dan prasarana perkantoran tersebut
adalah :
Tabel 11. Belanja Modal
Sarana dan Prasarana Perkantoran Tahun 2016
No Nama Barang Volume Satuan
1. Komputer (All In One HP 24-G026D/W2U66AA) 1 Unit
2. Komputer (All In One HP Pavilion 24-B124D) 2 Unit
3. Printer Brother DCP – T300 3 Unit
4. Kamera Digital SLR (Canon 750D) 1 Unit
5. Tape Recorder Digital (Digital Voice Recorder
Olympus VN-712PC)
1 Unit
6. Kamera Video/Handycam (Camcorder HC-MDH2) 1 Unit
Semua alat tersebut di atas sangatlah menunjang secara langsung maupun tak
langsung Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017.
1. Terlaksananya ketatalaksanaan SDM 90% 100%
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI
1. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana administrasi penunjang kinerja pegawai
85% 96,36
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 28
7) Tersusunnya laporan hasil review laporan keuangan
Adapun capaian indikator kinerja sasaran ini selama Tahun 2016, adalah sebagai
berikut :
Untuk mencapai sasaran terselengaranya akuntansi pemerintah sesuai SAP, KPU
menargetkan Opini dari BPK ”WTP” terhadap laporan Keuangan KPU. Berdasarkan hasil
audit yang telah dilakukan oleh BPK terhadap Laporan Keuangan Tahun 2005 sampai
Tahun 2009, KPU mendapatkan Opini BPK dengan predikat Disclaimer (Tidak
memberikan pendapat). Untuk Tahun 2012 Opini BPK atas Laporan Keuangan adalah
Wajar dengan Pengecualian.
Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI). SAI dirancang
untuk menghasilkan Laporan Keuangan KPU yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
Kegiatan ini tidak terlaksana karena tidak adanya undangan (review) dan tindak
lanjut dari KPU Provinsi Jambi.
8) Meningkatnya kualitas dukungan teknis dalam pemilu legislatif, pilpres serta
pemilukada
Adapun capaian indikator kinerja sasaran ini selama Tahun 2016, adalah sebagai berikut :
Dalam rangka pemantapan penyelenggara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Sarolangun Tahun 2017, KPU Kabupaten Sarolangun gencar melakukan monitoring
maupun supervisi baik pada tingkatan PPDP, PPS dan PPK dalam menjalankan tugasnya
dilapangan. Adapun jenis monitoring dan supervisi yang dilakukan diantaranya adalah :
Tabel 12. Monitoring dan Supervisi Penyelenggara
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun pada Tahun 2016
NO KEGIATAN WAKTU
1. Pelantikan dan Supervisi PPS 18 Juli 2016
2. Monitoring dan Supervisi Pemutakhiran Data Pemilih 23 Agustus 2016
3. Supervisi (Bimtek) PPDP di Kecamatan 5 September 2016
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI
1. Peningkatan kualitas penyusunan laporan keuangan sesuai SAP
WTP WDP
NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI
1. Fasilitasi monitoring dan supervisi pelaksanaan pemilukada dan pemilu legislatif dan presiden dan wakil presiden
100% 93,97%
2. Jumlah kegiatan pendidikan pemilih 9 8
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 29
4. Monitoring dan Supervisi Coklit PPDP 11 September 2016
5. Monitoring Perkembangan Coklit PPDP 30 September 2016
6. Monitoring Perkembangan Hasil Akhir Coklit PPDP 5 Oktober 2016
7. Monitoring dan Supervisi Penyusunan Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran tingkat Kecamatan
12 Oktober 2016
8. Monitoring Rekap DPS di Kecamatan 23 Oktober 2016
9. Monitoring Pemasangan Alat Peraga Kampanye di Kecamatan
1 dan 5 november 2016
10. Monitoring Pencetakan Bahan Kampanye 9 s/d 11 November 2016
11. Monitoring dan Supervisi Pengumuman DPS di Kecamatan
12 November 2016
12. Monitoring Penetapan Rekapitulasi DPSHP 29 November 2016
13. Monitoring Pengumuman DPT di Kecamatan 26 s/d 27 Desember 2016
Melalui kegiatan pendidikan pemilih diupayakan agar masyarakat semakin paham
dan tidak apatis terhadap politik
maupun pemilu, sehingga diharapkan
terjadi peningkatan partisipasi
masyarakat dalam Pemilihan Bupati
dan Wakil
Bupati
Sarolangun
Tahun
2017. Oleh
sebab itu,
untuk
menunjang
pendidikan pemilih ini maka KPU Sarolangun melakukan
sosialisasi kepada berbagai kalangan pemilih. Adapun bentuk-
bentuk sosialisasi ini diantaranya adalah :
Tabel 13. Kegiatan Pendidikan Pemilih
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun pada Tahun 2016
NO KEGIATAN WAKTU
1. Sosialisasi sekaligus Gathering bersama Pers 4 Juni 2016
2. Sosialisasi Pemilih sekaligus Buka Bersama dengan Kaum Disabilitas
29 Juni 2016
3. Launching dan Senam Sehat Pilbup dan Wabup Tahun 2017
28 Agustus 2016
4. Sosialisasi Pendidikan Pemilih Tatap Muka bersama OKP di Aula Bappeda
3 Desember 2016
5. Debat Kandidat Calon Bup Dan Wapub Sarolangun 10 Desember 2016
Gambar 6. Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pilbup dan Wabup Tahun 2017
Gambar 7. Launching dan Senam
Sehat Pemilihan Bup dan Wabup
Tahun 2017
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 30
Tahun 2017
6. Sosialisasi Pendidikan Pemilih di Kecamatan 14 Desember 2016
7. Sosialisasi bersama Pemilih Keagamaan di Kecamatan 18 Desember 2016
8. Sosialisasi untuk Pemilih Pemula di Kecamatan 19 Desember 2016
C. Akuntabilitas Keuangan
KPU Kabupaten Sarolangun mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp. 12.716.448.000,-,
tingkat pencapaian realisasi anggaran KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2016 adalah
sebesar 80,93 %. Tingkat capaian tersebut menunjukkan upaya yang sungguh-sungguh, kerja
keras dan konsisten dari seluruh unit kerja dan komitmen bersama sepanjang Tahun 2016.
Laporan Akuntabilitas KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2016 ini dapat terlihat pada tabel
berikut :
a. Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan di Lingkungan
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun
Nama Kegiatan Nama Output
Total
Total Pagu Total Realisasi Persen Realisasi
(Rp.) (Rp.) ( % )
3355
Pelaksanaan
Akuntabilitas
Pengelolaan
Administrasi
Keuangan di
Lingkungan
Setjen KPU
3.355.003
22.932.000 22.563.300 98,39%
Laporan Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan
(Laporan)
3.355.007
18.105.000 15.862.000 87,61%
Laporan
Pertanggungjawaban
Penggunaan Anggaran
(LPPA)
(Laporan)
3.355.008
20.100.000 6.745.000 33,56%
Pengelolaan Hibah
Pemilihan
(Laporan)
3.355.994
1.942.140.000 1.835.756.510 94,52%
Layanan Perkantoran
(Bulan Layanan)
b. Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian, dan Inventarisasi
Sarana dan Pra Sarana Pemilu
Nama
Kegiatan Nama Output
Total
Total Pagu Total Realisasi Persen Realisasi
(Rp.) (Rp.) ( % )
3356
Pengelolaan 3.356.008 8.180.000 8.072.800 98,69%
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 31
Data,
Dokumentasi,
Pengadaan,
Pendistribusian,
dan
Inventarisasi
Sarana dan Pra
Sarana Pemilu
Perencanaan kebutuhan
logistik, pedoman dan
evaluasi manajemen
logistik Pemilu
(Dokumen)
3.356.009
2.410.000 1.290.000 53,53%
Fasilitasi pengadaan
logistik Pemilu
(Layanan Pengadaan)
3.356.010
5.270.000 3.286.800 62,37%
Sistematika dan standar
pengiriman logistik Pemilu
(Laporan)
3.356.011
7.160.000 4.650.000 64,94%
Inventarisasi Logistik
Pemilu
(Unit)
c. Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data
Nama Kegiatan Nama Output
Total
Total Pagu Total Realisasi Persen Realisasi
(Rp.) (Rp.) ( % )
3357
Pelaksanaan
Manajemen
Perencanaan
dan Data
3.357.001
28.421.000 22.393.700 78,79%
Pengelolaan Program dan
Anggaran
(Dokumen)
3.357.003
2.200.000 0 0,00%
Layanan operasional dan
pelayanan TI
(Bulan)
3.357.004
3.070.000 2.975.000 96,91%
Laporan pelaksanaan
kegiatan
(Laporan)
3.357.010
34.708.000 33.770.100 97,30%
Dokumen Pemutakhiran
Data Pemilih
(Dokumen)
3.357.023
2.110.000 0 0,00%
Sistem Aplikasi KPU
(Aplikasi)
d. Pembinaan Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan Administrasi Kepegawaian
Nama Kegiatan Nama Output
Total
Total Pagu Total Realisasi Persen Realisasi
(Rp.) (Rp.) ( % )
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 32
3358
Pembinaan
Sumber Daya
Manusia,
Pelayanan dan
Administrasi
Kepegawaian
3.358.001
840.000 840.000 100,00%
Penataan organisasi,
pembinaan, dan
pengelolaan SDM
(Laporan)
3.358.003
1.280.000 0 0,00%
Diklat Teknis dan Diklat
Struktural
(Orang)
e. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran (KPU Kabupaten
Sarolangun)
Nama Kegiatan Nama Output
Total
Total Pagu Total Realisasi Persen Realisasi
(Rp.) (Rp.) ( % )
3360
Penyelenggaraan
Operasional dan
Pemeliharaan
Perkantoran
(KPU)
3.360.008
14.421.000 10.360.000 71,84%
Penatausahaan Barang
Milik Negara
(Dokumen)
3.360.009
1.535.000 0 0,00%
Pengelolaan Persediaan
(Stock Opname)
(Unit)
3.360.015
10.136.000 9.504.000 93,76%
Penataan, Pendataan Dan
Penilaian Arsip
(Laporan)
3.360.994
483.275.000 465.681.744 96,36%
Layanan Perkantoran
(Bulan Layanan)
f. Pemeriksaan di Lingkungan Setjen KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota
Nama Kegiatan Nama Output
Total
Total Pagu Total Realisasi Persen Realisasi
(Rp.) (Rp.) ( % )
3361
Pemeriksaan di
Lingkungan
Setjen KPU,
Sekretariat KPU
Provinsi, dan
Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota
3.361.005
3.808.000 3.122.000 81,99%
Laporan Hasil Reviu
Laporan Keuangan
(Laporan)
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 33
g. Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan Kpu, Advokasi, Penyelesaian Sengketa
dan Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan yang Berkaitan Dengan
Penyelenggaraan Pemilu
Nama Kegiatan Nama Output
Total
Total Pagu Total Realisasi Persen Realisasi
(Rp.) (Rp.) ( % )
3363
Penyiapan
Penyusunan
Rancangan
Peraturan Kpu,
Advokasi,
Penyelesaian
Sengketa dan
Penyuluhan
Peraturan
Perundang-
Undangan yang
Berkaitan
Dengan
Penyelenggaraan
Pemilu
3.363.010
4.760.000 2.430.000 51,05%
Advokasi dan Sengketa
Hukum
(Kasus)
3.363.011
2.760.000 0 0,00%
Layanan Administrasi
kepemiluan
(Laporan)
3.363.013
2.760.000 2.072.000 75,07%
Penyuluhan Peraturan
Perundang-undangan
Pemilu dan Pemilukada
(Provinsi)
3.363.014
14.313.000 14.206.100 99,25%
Bimtek Penyelesaian
Sengketa Hukum
Pemilihan
(Kegiatan)
h. Pedoman, Petunjuk Teknis dan Bimbingan Teknis/Supervisi/Publikasi/Sosialisasi
Penyelenggaraan Pemilu dan Pendidikan Pemilih
Nama Kegiatan Nama Output
Total
Total Pagu Total Realisasi Persen
Realisasi
(Rp.) (Rp.) ( % )
3364
Pedoman, Petunjuk Teknis dan
Bimbingan
Teknis/Supervisi/Publikasi/Sosialisasi
Penyelenggaraan Pemilu dan
Pendidikan Pemilih
3.364.004
2.750.000 2.590.500 94,20%
Pengelolaan
Penggantian Antar
Waktu Anggota DPR,
DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD
Kabupaten/Kota
(Dokumen)
3.364.005
142.453.000 125.627.300 88,19%
Publikasi informasi
pemilu.
(Jenis)
3.364.006
26.580.000 24.977.480 93,97%
Bimbingan teknis
penyelenggaraan
Pemilukada
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 34
(Kali)
3.364.012
37.860.000 0 0,00%
Fasilitasi bimbingan
teknis Pemilu Kepala
Daerah
(Satuan kerja)
3.364.030
6.552.000 2.784.000 42,49%
Dokumen Teknis
Pemilu Legisatif,
Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden serta
Pemilukada
(Dokumen)
3.364.032
15.000.000 0 0,00%
Pusat pendidikan
pemilih
(Satker)
3.364.033
2.100.000 0 0,00%
Informasi dan
publikasi serta
sosialisasi Pemilu
dan Pemilukada.
(Laporan)
3.364.034
9.846.459.000 7.669.817.548 77,89%
Tahapan Pemilihan
(Laporan)
Total 12.716.448.000 10.291.377.882 80,93%
Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Page | 35
BAB IV
PENUTUP
Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat
tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran, karena masih
dipengaruhi oleh pencapaian kinerja program lain. Satu program dapat ditujukan untuk
pencapaian sasaran lebih dari satu, demikian juga sebaliknya satu sasaran dapat dicapai oleh
lebih dari satu program. Kendala dan hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan seperti,
ketentuan perundang-undangan di bidang politik yang disahkan dan diterbitkan tidak sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun sehingga mengharuskan melakukan revisi secara
keseluruhan. Terhitung selama tahun 2016 tercatat 8 (delapan) kali pelaksanaan revisi. Disamping
itu masih adanya reorganisasi di Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun yang berakibat
pergeseran pejabat dan pegawai terutama pejabat pengelola kegiatan. Apabila dilihat dari
permasalahan penyusunan LAKIP, maka dibandingkan antara matrik Pengukuran Kinerja Kegiatan
dan Pengukuran Pencapaian Sasaran dengan tabel keuangan terlihat kurang sinergisnya
perencanaan dan penganggaran dengan penjabaran kegiatan program yang tertuang dalam
Renstra, sehingga terdapat kesulitan dalam pemetaan program dan kegiatan dengan target dan
pengalokasian keuangan. Permasalahan lain berupa Renstra yang belum memuat semua kegiatan
dan indikatornyapun perlu direvisi. Namun secara umum hambatan dan kendala yang ada sudah
dapat diatasi.
Semua sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 telah
diwujudkan dengan baik. Demikian juga indikator kinerja utama telah direalisasikan, baik yang
berupa outcome maupun yang masih pada tingkatan output. Keberhasilan pencapaian kinerja ini
tentu tidak terlepas dari semua partisipasi aparatur di lingkungan Sekretariat KPU Kabupaten
Sarolangun. Beberapa hal yang belum dapat dicapai dalan Renstra 2015-2019 terutama target-
target yang berhubungan dengan kemampuan keuangan Negara, sehingga apa yang ditargetkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah belum seluruhnya dapat dicapai.
Terhadap hal-hal yang belum dicapai sebaiknya dijadikan pelajaran yang berharga untuk
meningkatkan kinerja Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun pada masa mendatang. Penerapan
manajemen kinerja di lingkungan Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun harus lebih ditekankan
dan dilaksanakan secara konsekuen. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di masa
datang, maka, Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun akan tetap secara konsisten melaksanakan
berbagai kegiatan sebagai fungsi pelayanan penyelenggaraan pemilu. Diharapkan kiranya LAKIP
tahun 2016 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi
penting dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja. Bagi Sekretariat KPU
Kabupaten Sarolangun, LAKIP ini merupakan salah satu bahan acuan penting dalam penyusunan
dan implementasi: Rencana Kerja (Operational Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan),
Rencana Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis (Strategic Plan) pada masa-masa
mendatang.