bab i pendahuluan a. - kpu-sarolangunkab.go.idkpu-sarolangunkab.go.id/download/lkj 2016 sarolangun...

34
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2016 merupakan laporan implementasi perwujudan kinerja aktual dan pertanggung-jawaban dari pencapaian keberhasilan dan kendala dalam pelaksanaan program dan kegiatan KPU Kabupaten Sarolangun selama Tahun 2016. Penyusunan Laporan Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja ini diharapkan dapat bermanfaat, yaitu antara lain : 1. Media informasi pelaksanaan program kerja KPU Kabupaten Sarolangun; 2. Media pengukuran dan evaluasi periodik kinerja KPU Kabupaten Sarolangun; 3. Media pertanggung-jawaban kinerja dan akuntabilitas keuangan KPU Kabupaten Sarolangun; 4. Feedback (umpan balik) dan masukan dalam perbaikan kinerja dan pengambilan kebijakan perencanaan KPU Kabupaten Sarolangun pada tahun mendatang; 5. Menjadikan KPU Kabupaten Sarolangun sebagai lembaga yang memiliki integritas, profesional, mandiri, transparan dan akuntabel; Menjadikan KPU Kabupaten Sarolangun sebagai lembaga yang memiliki kompetensi, kredibilitas dan kapabilitas sehingga dapat bekerja secara efisien, efektif, responsif dan inovatif terhadap ruang lingkup tugas pokok dan fungsinya. B. Kedudukan dan Tugas Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/ Kota. a. Kedudukan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun berkedudukan di Ibukota Kabupaten Sarolangun b. Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU 1) Tugas dan Wewenang a) Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, meliputi :

Upload: trinhcong

Post on 17-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2016 merupakan laporan implementasi

perwujudan kinerja aktual dan pertanggung-jawaban dari pencapaian keberhasilan dan kendala dalam

pelaksanaan program dan kegiatan KPU Kabupaten Sarolangun selama Tahun 2016. Penyusunan

Laporan Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

1999 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Penyusunan Laporan Kinerja ini diharapkan dapat bermanfaat, yaitu antara lain :

1. Media informasi pelaksanaan program kerja KPU Kabupaten Sarolangun;

2. Media pengukuran dan evaluasi periodik kinerja KPU Kabupaten Sarolangun;

3. Media pertanggung-jawaban kinerja dan akuntabilitas keuangan KPU Kabupaten Sarolangun;

4. Feedback (umpan balik) dan masukan dalam perbaikan kinerja dan pengambilan kebijakan

perencanaan KPU Kabupaten Sarolangun pada tahun mendatang;

5. Menjadikan KPU Kabupaten Sarolangun sebagai lembaga yang memiliki integritas, profesional,

mandiri, transparan dan akuntabel;

Menjadikan KPU Kabupaten Sarolangun sebagai lembaga yang memiliki kompetensi,

kredibilitas dan kapabilitas sehingga dapat bekerja secara efisien, efektif, responsif dan inovatif

terhadap ruang lingkup tugas pokok dan fungsinya.

B. Kedudukan dan Tugas

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun dibentuk berdasarkan Undang-Undang

Nomor 15 Tahun 2011 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008 tentang

Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi,

dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/ Kota.

a. Kedudukan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun berkedudukan di Ibukota Kabupaten

Sarolangun

b. Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU

1) Tugas dan Wewenang

a) Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, meliputi :

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 2

1. Menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan jadwal di

kabupaten/kota;

2. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di kabupaten/kota berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

3. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

4. Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK, PPS,

dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

5. Menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi;

6. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan

diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data Pemilu dan/atau pemilihan

gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai daftar pemilih;

7. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan hasil

rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara rekapitulasi

suara dan sertifikat rekapitulasi suara;

8. Melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Anggota

Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi di kabupaten/kota yang bersangkutan

berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK;

9. Membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara serta

wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan

KPU Provinsi;

10. Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil Pemilu

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan mengumumkannya;

11. Mengumumkan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

terpilih sesuai dengan alokasi jumlah kursi setiap daerah pemilihan di kabupaten/kota

yang bersangkutan dan membuat berita acaranya;

12. Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Panwaslu

Kabupaten/Kota;

13. Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota PPK,

anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai sekretariat KPU

Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan

terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan rekomendasi Panwaslu

Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;

14. Menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan

dengan tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat;

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 3

15. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu;

dan

16. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi,

dan/atau peraturan perundang-undangan.

b) Dalam Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, meliputi :

1. Menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan jadwal di

kabupaten/kota;

2. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di kabupaten/kota berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

3. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

4. Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK, PPS,

dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

5. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan

diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data Pemilu dan/atau pemilihan

gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai daftar pemilih;

6. Menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi;

7. Melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

di kabupaten/kota yang bersangkutan berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan

suara di PPK dengan membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil

penghitungan suara;

8. Membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara serta

wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan

KPU Provinsi;

9. Menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota atas temuan

dan laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilu;

10. Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota PPK,

anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai sekretariat KPU

Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan

terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan rekomendasi Panwaslu

Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;

11. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan

tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat;

12. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu;

dan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 4

13. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi,

dan/atau peraturan perundang-undangan.

c) Dalam Penyelenggaraan Pemilu bupati/walikota, meliputi :

1. Merencanakan program, anggaran, dan jadwal pemilihan bupati/walikota;

2. Menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan KPPS

dalam pemilihan bupati/walikota dengan memperhatikan pedoman dari KPU dan/atau

KPU Provinsi;

3. Menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan penyelenggaraan

pemilihan bupati/walikota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

4. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam pemilihan gubernur serta pemilihan

bupati/walikota dalam wilayah kerjanya;

5. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan

penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dari KPU dan/atau KPU

Provinsi;

6. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota;

7. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan

diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data pemilu dan/atau pemilihan

gubernur dan bupati/walikota terakhir dan menetapkannya sebagai daftar pemilih;

8. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan pemilihan gubernur dan

menyampaikannya kepada KPU Provinsi;

9. Menetapkan calon bupati/walikota yang telah memenuhi persyaratan;

10. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara pemilihan

bupati/walikota berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari seluruh PPK di

wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan;

11. Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat penghitungan

suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta pemilihan, Panwaslu

Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;

12. Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil pemilihan

bupati/walikota dan mengumumkannya;

13. Mengumumkan calon bupati/walikota terpilih dan dibuatkan berita acaranya;

14. Melaporkan hasil pemilihan bupati/walikota kepada KPU melalui KPU Provinsi;

15. Menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota atas temuan

dan laporan adanya dugaan pelanggaran pemilihan;

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 5

16. Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota PPK,

anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai sekretariat KPU

Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan

terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilihan berdasarkan rekomendasi

Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;

17. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan pemilihan gubernur, bupati, dan

walikota dan/atau yang berkaitan dengan tugas KPU Kabupaten/Kota kepada

masyarakat;

18. Melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan pemilihan gubernur

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan pedoman KPU dan/atau

KPU Provinsi;

19. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan pemilihan

bupati/walikota;

20. Menyampaikan hasil pemilihan bupati/walikota kepada Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Provinsi, Menteri Dalam Negeri, bupati/walikota, dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten/Kota; dan

21. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi,

dan/atau yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2) Kewajiban

Penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, serta pemilu

Gubernur, Bupati, dan Walikota meliputi:

1. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu dengan tepat waktu;

2. Memperlakukan peserta Pemilu dan pasangan calon presiden dan wakil presiden,

calon gubernur, bupati, dan walikota secara adil dan setara;

3. Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan Pemilu kepada masyarakat;

4. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

5. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan penyelenggaraan

Pemilu kepada KPU melalui KPU Provinsi;

6. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan

penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh KPU

Kabupaten/Kota dan lembaga kearsipan Kabupaten/Kota berdasarkan pedoman yang

ditetapkan oleh KPU dan ANRI;

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 6

7. Mengelola barang inventaris KPU Kabupaten/Kota berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

8. Menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelenggaraan Pemilu kepada

KPU dan KPU Provinsi serta menyampaikan tembusannya kepada Bawaslu;

9. Membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Kabupaten/Kota dan

ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota;

10. Menyampaikan data hasil pemilu dari tiap-tiap TPS pada tingkat kabupaten/kota

kepada peserta pemilu paling lama 7 (tujuh) hari setelah rekapitulasi di

kabupaten/kota;

11. Melaksanakan keputusan DKPP; dan

12. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan KPU, KPU Provinsi dan/atau peraturan

perundang-undangan.

C. Struktur Organisasi

1. Sumber Daya Manusia

Dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya KPU Kabupaten Sarolangun didukung

oleh 13 orang pegawai dari berbagai keahlian dan latar belakang pendidikan berbeda yang terdiri

dari PNS Sekretariat KPU (organik) 8 orang, PNS Pemerintah Daerah 5 orang. Sedangkan tenaga

honorer Pemerintah Daerah maupun tenaga kontrak KPU berjumlah 14 orang serta tenaga kontrak

(IT) untuk menunjang kegiatan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017

sebanyak 8 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai (PNS) di lingkungan Sekretariat KPU

Kabupaten Sarolangun dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) golongan, antara lain: SMA, D3, dan

S1. Rincian jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat di tabel berikut :

Tabel 1. Daftar Pegawai Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun

Menurut Pendidikan Formal

(s/d Desember 2016)

NO PENDIDIKAN FORMAL LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 S-1 5 2 7

2 D-III - 1 1

3 SMA 3 2 5

Jumlah 8 5 13

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 7

2. Bagan dan Struktur Organisasi

Bagan dan Struktur Organisasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun dibentuk

berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perubahan

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan

Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota; dan

Nomor 22 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun

2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,

Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota dengan bagan dan struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 1. Bagan Organisasi

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun

Ketua

Ahyar, S.Th.I

Divisi Hubungan Antar Lembaga dan SDM

Anggota

Thoriq Kurniawan, S.Pd

Divisi Perencanaan, Anggaran dan Logistik

Anggota

Muhammad Fakhri. HS, S.Pd.I

Divisi Data Pemilih dan Sosialisasi

Anggota

Aliwardana, S.Kom

Divisi Hukum dan Pengawasan

Anggota

Asriyadi, S.Sos.I

Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilihan

KETUA

ANGGOTA

Sekretaris

Kasubbag Program dan

AnggaranKasubbag Hukum

Kasubbag Teknis dan Hubungan

Masyarakat

Kasubbag Keuangan, Umum

dan Logistik

Tenaga Profesional

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 8

Gambar 2. Struktur Organisasi

Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun

Tabel 2. Daftar Nama Anggota dan Pejabat Struktural pada Sekretariat

KPU Kabupaten Sarolangun

NO N A M A JABATAN

1. Ahyar, S.Th.I Ketua dan Divisi Hubungan Antar Lembaga dan Sumber Daya

Manusia

2. Thoriq Kurniawan, S.Pd Anggota dan Divisi Perencanaan, Anggaran, dan Logistik

3. Muhammad Fakhri HS, S.PdI Anggota dan Divisi Data Pemilih dan Sosialisasi

4. Ali Wardana, S.Kom Anggota dan Divisi Hukum dan Pengawasan

5. Asriyadi, S.Sos.I Anggota dan Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilihan

6. Basyaruddin Lubis, S.Pd Sekretaris

7. Mutiah Fitri, SH. Kasubbag Keuangan, Umum dan Logistik 8. Wahyu Roma Primadona, SH Kasubbag Program dan Data

9. M. Arif Suryandi Lingga, SH Kasubbag Hukum

10. Ahmad Jumadil, S.Sos Kasubbag Teknis dan Hubungan Masyarakat

D. Kondisi Eksternal

KPU Kabupaten Sarolangun berada di wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Sarolangun.

Kabupaten yang dikenal dengan daerah Sepucuk Adat Serumpun Pseko merupakan Kabupaten

pemekaran yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 1999

pada tanggal 12 Oktober 1999, bersamaan dengan Kabupaten Tebo, Kabupaten Muara Jambi dan

Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Secara administrasi, Kabupaten Sarolangun terbagi menjadi 10

Kecamatan, 149 Desa dan 9 Kelurahan dengan luas wilayah 6.174 km2, yang terdiri dari Kecamatan

Batang Asai 858 km2 (13,90%), Kecamatan Limun 799 km2 (12,94%), Kecamatan Cermin Nan Gedang

320 km2 (5,18%), Kecamatan Pelawan 330 km2 (5,34%), Kecamatan Singkut 173 km2 (2,80%),

Kecamatan Sarolangun 319 km2 (5,17%), Kecamatan Bathin VIII 498 km2 (8,07%), Kecamatan Pauh

1.770 km2 (28,67%), Kecamatan Air Hitam 471 km2 (7,63%), Kecamatan Mandiangin 636 km2

Sekretaris

Subbag Program dan Anggaran

Subbag HukumSubbag Teknis

Pemilu dan Hupmas

Subbag Keuangan, Umum dan

Logistik

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 9

(10,30%). Jarak dari ibukota Provinsi Jambi ke ibukota Kabupaten Sarolangun sekitar 180 Km dan

dapat ditempuh dalam 4 jam dengan kendaraan roda empat.

Gambar 3. Peta Wilayah dan Dapil Kabupaten Sarolangun

Secara geografis Kabupaten Sarolangun terletak antara 102o 03’39” sampai 103o 13’17” Bujur

timur dan antara 01o 53’39” sampai 02o 46’24” Lintang Selatan. Sebelah Utara berbatasan dengan

Kabupaten Batanghari, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas, sebelah

selatan berbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong dan sebelah Barat berbatasan dengan

Kabupaten Merangin.

Tabel. 3 Jarak Sarolangun

dengan Kab/Kota lain di Provinsi Jambi:

1. Sarolangun - Sungai Penuh = 240 km

2. Sarolangun - Muara Bungo = 152 km

3. Sarolangun - Muara Tebo = 197 km

4. Sarolangun - Kuala Tungkal = 282 km

5. Sarolangun - Muara Sabak = 273 km

6. Sarolangun - Muara Bulian = 111 km

7. Sarolangun – Jambi = 179 km

8. Sarolangun – Sengeti = 225 km

9. Sarolangun – Bangko = 72 km

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 10

Tabel 4. Pembagian Daerah Administrasi

Kabupaten Sarolangun

No Kecamatan Ibukota Kecamatan

Jarak ke

Sarolangun

Jumlah Desa/Kelurahan

1 Sarolangun Sarolangun 0 km 6 Kelurahan 10 Desa

2 Singkut Sungai Benteng 43 km 1 Kelurahan 12 Desa

3 Mandiangin Mandiangin 59 km 28 Desa

4 Pauh Pauh 27 km 1 Kelurahan 13 Desa

5 Pelawan Pelawan 14 km 14 Desa

6 Bathin VIII Limbur Tembesi 25 km 1 Kelurahan 4 Desa

7 Batang Asai Pekan Gedang 97 km 23 Desa

8 Limun Pulau Pandan 22 km 16 Desa

9 Air Hitam Jernih 50 km 9 Desa

10 Cermin Nan Gedang Lubuk Resam 24 km 10 Desa

E. Sistematika

Sistematika penulisan Laporan Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2016 adalah sebagai

berikut:

KATA PENGANTAR

RINGKASAN EKSEKUTIF

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan penulisan laporan,

tugas pokok dan fungsi, kondisi eksternal serta sistematika penulisan laporan.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Dijelaskan mengenai Rencana Strategis, Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja. Pada BAB

ini disampaikan tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan serta indikator kinerja yang

dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi dan misi Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Diuraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, laporan

keuangan termasuk didalamnya menguraikan permasalahan yang dihadapi serta langkah-

langkah antisipatif yang diambil.

BAB IV PENUTUP

Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan

kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun serta

strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan ditahun mendatang.

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 11

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Sasaran RPJM 2015 – 2019

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya

secara optimal, KPU Provinsi Jambi telah menyusun Renstra untuk periode2015-2019 dengan

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Dalam Tahun 2016 ini target yang akan dicapai melalui sasaran-sasaran antara lain sebagai

berikut:

1. Terwujudnya Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian dan inventarisasi

sarana dan pra sarana pemilu

2. Terwujudnya Efektifitas manajemen perencanaan dan data

3. Terlaksananya Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan

Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu

4. Meningkatnya kualitas dukungan teknis dalam pemilu legislatif, pilpres serta pemilukada

Arah kebijakan dan strategi yang ditempuh dalam rangka mencapai sasaran pembangunan adalah

sebagai berikut:

1. Meningkatkan peran kelembagaan demokrasi dan mendorong kemitraan lebih kuatantara

pemerintah, swasta dan masyarakat sipil yang ditempuh dengan strategi:

a. Pengembangan kebijakan kepemiluan yang demokratis termasuk yang terkaitdengan

pembiayan kampanye pemilu dan pengawasan pemilu yang partisipatif;

b. Pengaturan yang mendorong netralitas birokrasi melalui sanksi yang lebih keras;

c. Penyelenggaraan Pemilu serentak 2017, 2019 yang aman, damai, jujur, adil dan demokratis;

d. Peningkataan kapasitas lembaga penyelenggara pemilu;

e. Fasilitasi peningkatan peran parpol;

f. Penguatan dan pemberdayaan organisasi kemasyarakatan untuk keberlanjutanperannya

dalam mendorong proses demokratisasi;

g. Penguatan koordinasi pemantapan pelaksanaan demokrasi pada lembagapemerintah;

h. Penguatan kerja sama masyarakat politik, masyarakat sipil, masyarakat ekonomi,dan media

dalam mendorong proses demokratis;

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 12

i. Pembentukan lembaga riset kepemiluan sebagai sebagai bagian dari lembagapenyelenggara

pemilu yang dapat melaksanakan fungsi pengkajian, pendidikankepemiluan dan pengawasan

partisipatif , dan fasilitasi dialog.

2. Jaminan dan pemenuhan kebebasan sipil, hak-hak dan kewajiban politik rakyat, danmeningkatkan

keterwakilan perempuan dalam politik yang akan ditempuh denganstrategi

a. Pendidikan politik untuk aparatur negara dan masyarakat di pusat dan daerah;

b. Pengembangan Pusat Pendidikan Pemilih dan pengawasan pemilu yangpartisipatif;

c. Pengaturan dalam UU Partai Politik terkait dengan penyiapan kader politikperempuan melalui

rekrutmen, pendidikan politik, kaderisasi dan pemberian aksesyang sama dan adil kepada

politisi perempuan untuk terlibat dalam politikpartainya;

d. Pendidikan politik bagi kelompok perempuan, politisi perempuan, penyandangdisabilitas, dan

kelompok marjinal/rentan lainnya;

e. Pelaksanaan pendidikan pemilih yang memperhatikan kelompok marjinal;

f. Pembangunan jaringan antar kelompok perempuan di Indonesia.

3. Membangun keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik, yang ditempuhdengan strategi:

a. Pengembangan kebijakan bidang komunikasi dan informasi termasuk keterbukaaninformasi

publik, pengelolaan dan penyebaran informasi publik;

b. Fasilitasi untuk mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah wajib membuatlaporan

kinerja, serta membuka akses informasi publik sesuai dengan UU Nomor14 tahun 2008

dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yangtransparan, efektif, efisien dan

akuntabel, serta dapat dipertenggungjawabkan;

c. Fasilitasi dorongan bagi pembentukan dan penguatan peran PPID Badan Publikdalam

pengelolaan dan memberikan pelayanan informasi secara berkualitas;

d. Fasilitasi untuk mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan partisipasipublik dalam

pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan prosespengambilan keputusan

publik, serta alasan pengambilan keputusan;

e. Penyediaan konten informasi publik berkualitas untuk meningkatkan kecerdasandan

pengembangan kepribadian bangsa dan lingkungan sosialnya terutama didaerah terdepan,

terluar, tertinggal dan rawan konflik;

f. Penguatan media centre, media komunikasi, media publik lainnya, kelompokinformasi

masyarakat (KIM), dan M-Pustika sebagai media penyebaran informasipublik yang efektif;

g. Kampanye publik terkait reformasi mental;

h. Penguatan SDM bidang komunikasi dan informasi;

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 13

i. Penguatan Goverment Public Relation (GPR) untuk membangun komunikasiinteraktif antar

pemerintah dan masyarakat;

j. Fasilitasi pembentukan Komisi Informasi Provinsi;

4. Mendorong masyarakat untuk dapat mengakses informasi publik danmemanfaatkannya, yang

akan ditempuh dengan strategi:

a. Penguatan kemitraan dengan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil,swasta dan

media untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya informasipublik dan

berpartisipasi dalam proses penyusunan dan pengawasan kebijakan;

b. Penguatan literasi media dalam peningkatan kesadaran, kemampuan dan

kapasitasmasyarakat untuk memilih dan memanfaatkan media sesuai dengan kebutuhannya;

c. Diseminasi informasi publik terkait dengan prioritas program pembangunannasional melalui

berbagai media.

Terkait dengan kepemiluan tantangan terbesar yang akan dihadapi KPU Kabupaten Sarolangun dalam

lima tahun ke depan adalah menyiapkan penyelenggaraan Pemilu yang lebih berkualitas, lebih

demokratis, damai, jujur dan adil diselenggarakan secara serentak, sesuai Keputusan Mahkamah

Konstitusi pada tanggal 23 Januari 2014 yang mengamanatkan Pelaksanaan Pemilu Serentak pada

Tahun 2019. Tantangan ini hanya bisa dihadapi dengan baik apabila penyelenggara Pemilu memiliki

kapasitas yang prima, sehingga memiliki kredibilitas yang baik di mata masyarakat. Tingkat partisipasi

politik yang berkualitas merupakan barometer keberhasilan penyelenggaraan pemilu.

B. Rencana Strategis 2015-2019

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, guna mendukung pelaksanaan tugas

dan fungsinya secara optimal, KPU telah menerbitkan Keputusan KPU Nomor : 63/Kpts/KPU/Tahun

2015 tentang Rencana Strategis KPU untuk periode 2015-2019 dengan berpedoman pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Bertitik tolak dari hal ini, maka renstra

KPU Kabupaten Sarolangun di antaranya :

1. Visi dan Misi

Seiring dengan Keputusan KPU Nomor : 63/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana Strategis

KPU untuk periode 2015-2019, maka KPU Sarolangun memiliki visi yang menunjukkan jati diri dan

fungsi KPU dalam menyelenggarakan Pemilu, yaitu: “Menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum yang

Mandiri, Profesional, dan Berintegritas untuk Terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL“.

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 14

Pernyataan visi diatas merupakan gambaran tegas dari komitmen Komisi Pemilihan Umum

untuk menyelenggarakan pemilu yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan mandiri serta dilandasi

dengan mekanisme kerja yang efektif, efisien, berpegang teguh pada etika profesi dan jabatan,

berintegritas tinggi dan berwawasan nasional sehingga menjadikan Komisi Pemilihan Umum sebagai

lembaga penyelenggara pemilihan umum yang terpercaya dan profesional dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya. Disamping itu, Komisi Pemilihan Umum juga berkomitmen penuh untuk ikut

mengambil bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya Indonesia, khususnya di bidang

politik kepemiluan. Relevansi pernyataan visi Komisi Pemilihan Umum dengan visi Nasional dan

agenda prioritas nasional yang disebut NAWA CITA, yakni pembangunan tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya serta peningkatan kualitas sumber daya manusia

penyelenggara pemilu. Hal ini menyiratkan pentingnya Komisi Pemilihan Umum memperkuat brand

image organisasi menjadi penyelenggara pemilihan umum yang berintegritas, profesional dan mandiri

demi terwujudnya kualitas penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia.

Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi serta menggambarkan tindakan yang disesuaikan

dengan tugas dan fungsi Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengalami perubahan sebagai berikut:

a. Membangun SDM yang Kompeten sebagai upaya menciptakan Penyelenggara Pemilu yang

Profesional;

b. Menyusun Regulasi di bidang Pemilu yang memberikan kepastian hukum, progresif, dan

partisipatif;

c. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu, khususnya untuk para pemangku kepentingan dan

umumnya untuk seluruh masyarakat;

d. Meningkatkan partispasi dan kualitas pemilih melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih yang

berkelanjutan;

e. Memperkuat Kedudukan Organisasi dalam ketatanegaraan;

f. Meningkatkan integritas penyelenggara pemilu dengan memberikan pemahaman secara intensif

dan komprehensif khususnya mengenai kode etik penyelenggara Pemilu;

g. Mewujudkan penyelenggara Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, serta

aksesable

2. Tujuan dan Sasaran Strategis

Dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai oleh

Komisi Pemilihan Umum adalah :

1. Terwujudnya lembaga KPU yang memiliki integritas, kompetensi, kredibilitas, dan kapabilitas

dalam menyelenggarakan Pemilu;

2. Terselenggaranya Pemilu sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 15

4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu;

5. Terselenggaranya Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, dan aksesable.

B. Dalam RPJM ke-3 disebutkan bahwa sasaran pokok pembangunan yang hendak dicapai adalah

meningkatnya partisipasi politik pemilihan umum dan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum 2019,

penegakan hukum dan reformasi birokrasi yang ditandai dengan membaiknya indeks demokrasi

Indonesia, meningkatnya indeks penegakan hukum; indeks perilaku anti korupsi; indeks persepsi

korupsi; indeks integritas nasional, dan indeks reformasi birokrasi yang diikuti dengan membaiknya

tingkat pengelolaan anggaran (opini laporan keuangan) dan tingkat akuntabilitas instansi pemerintah.

Berdasarkan sasaran pokok pembangunan yang tercantum dalam RPJM ke-3 tersebut, maka

sasaran-sasaran strategis Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang hendak dicapai selama lima tahun

kedepan (2015-2019) adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu, dengan indikator kinerja sasaran strategis

sebagai berikut :

a. Persentase partisipasi pemilih dalam pemilu;

b. Persentase partisipasi pemilih perempuan dalam pemilu;

c. Persentase pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya

d. Persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam daftar pemilih;

e. Persentase KPPS yang telah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara

paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara tepat jumlah dan kualitas.

2. Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu, dengan indikator kinerja sasaran strategis

sebagai berikut :

a. Persentase terpenuhinya jumlah pegawai organik kesekretariatan KPU;

b. Persentase ketepatan waktu penyelesaian administrasi kepegawaian;

c. Persentase pelanggaran kode etik terhadap penyelenggara Pemilu;

d. Opini BPK atas LHP;

e. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik pasca Pemilu;

f. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi pencalonan Presiden dan Wakil Presiden,

Gubernur, Bupati, dan Walikota.

3. Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai

berikut :

a. Persentase partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan regulasi;

b. Persentase sengketa hukumyan dimenangkan oleh KPU.

Adapun Indikator Kinerja yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten Sarolangun tahun 2016 adalah

sebagai berikut :

1. Persentase jumlah, jenis, alokasi dan peruntukan logistik pemilu yang tepat.

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 16

2. Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kelurahan

3. Persentase fasilitasi kerjasama KPU dengan lembaga lain

4. Terlaksananya penyediaan dan penyajian dokumentasi dan informasi hukum yang mutakhir

5. Fasilitasi monitoring dan supervisi pelaksanaan pemilukada dan pemilu legislatif dan

presiden dan wakil presiden

6. Jumlah kegiatan pendidikan pemilih

C. Rencana Kerja Tahunan

Sebagai tindak lanjut terhadap Renstra KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2015-2019, telah

ditetapkanRencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 sebagaimana disajikan pada tabel dibawah ini :

Tabel 5. Rencana Kerja Tahunan

KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2016

D. Penetapan Kinerja Tahun 2016

Dalam rangka melaksanakan Renstra 2015-2019 dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) KPU

Kabupaten Sarolangun Tahun 2016, pada bulan Januari 2016 KPU Kabupaten Sarolangun menetapkan

Penetapan Kinerja selaku tekad dan janji rencana kinerja yang akan dicapai pada Tahun 2016 yang

dijabarkan pada tabel berikut :

NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN KINERJA

TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5

Sasaran 1. Terwujudnya Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian dan inventarisasi sarana dan pra sarana pemilu

1. Persentase jumlah, jenis, alokasi dan peruntukan logistik pemilu yang tepat

80% 98,69% 123,36%

Sasaran 2. Terwujudnya Efektifitas manajemen perencanaan dan data

1. Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kelurahan

100% 97,30% 97,30%

2. Persentase fasilitasi kerjasama KPU dengan lembaga lain

77,50% 78,79% 101,67%

Sasaran 3. Terlaksananya Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu

1. Terlaksananya penyediaan dan penyajian dokumentasi dan informasi hukum yang mutakhir

90% 75,07% 83,41%

Sasaran 4. Meningkatnya kualitas dukungan teknis dalam pemilu legislatif, pilpres serta pemilukada

1. Fasilitasi monitoring dan supervisi pelaksanaan pemilukada dan pemilu legislatif dan presiden dan wakil presiden

100% 93,97% 93,97%

2. Jumlah kegiatan pendidikan pemilih 9 8 88,89%

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 17

1) Terwujudnya Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian dan

Inventarisasi Sarana dan Pra Sarana Pemilu

2) Terwujudnya Efektifitas Manajemen Perencanaan dan Data

3) Terlaksananya Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa

dan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan

pemilu

4) Meningkatnya kualitas dukungan teknis dalam pemilu legislatif, pilpres serta pemilukada

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET

1. Persentase jumlah, jenis, alokasi dan peruntukan logistik pemilu yang tepat

80%

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET

1. Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kelurahan 100% 2. Persentase fasilitasi kerjasama KPU dengan lembaga lain 77,50%

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET

1. Terlaksananya penyediaan dan penyajian dokumentasi dan informasi hukum yang mutakhir

90%

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET

1. Fasilitasi monitoring dan supervisi pelaksanaan pemilukada dan pemilu legislatif dan presiden dan wakil presiden

100%

2. Jumlah kegiatan pendidikan pemilih 9

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 18

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Capaian Kinerja

Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2016, pada hakekatnya merupakan bagian dari suatu

proses atau kegiatan untuk mencapai sasaran Renstra 2015 - 2019. Dengan demikian, pencapaian

kinerja per-satuan kegiatan di Tahun 2016 merupakan bagian dari pencapaian sasaran yang telah

ditetapkan dalam Renstra. Untuk keperluan penilaian akuntabilitas kinerja, maka dilakukan

pengklasifikasian satuan-satuan kinerja yang telah dilaksanakan ke elemen-elemen sasaran Renstra.

Dengan cara ini, maka penilaian satuan-satuan kinerja akan dapat mencerminkan kinerja KPU secara

menyeluruh.

KPU menetapkan 4 (empat) sasaran strategis yang akan dicapai pada tahun 2016 melalui

Penetapan Kinerja, sasaran-sasaran tersebut kemudian diukur dengan berbagai indikator kinerja dan

dibandingkan antara target dengan realisasinya, sehingga menghasilkan capaian kinerja sebagai

berikut :

Tabel 6. Pengukuran Kinerja

terhadap Indikator Kinerja Utama 2016

NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN KINERJA

TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5

Sasaran 1. Terwujudnya Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian dan inventarisasi sarana dan pra sarana pemilu

1. Persentase jumlah, jenis, alokasi dan peruntukan logistik pemilu yang tepat

80% 98,69% 123,36%

Sasaran 2. Terwujudnya Efektifitas manajemen perencanaan dan data 1. Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kelurahan 100% 97,30% 97,30%

2. Persentase fasilitasi kerjasama KPU dengan lembaga lain 77,50% 78,79% 101,67%

Sasaran 3. Terlaksananya Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu

1. Terlaksananya penyediaan dan penyajian dokumentasi dan informasi hukum yang mutakhir

90% 75,07% 83,41%

Sasaran 4. Meningkatnya kualitas dukungan teknis dalam pemilu legislatif, pilpres serta pemilukada

1. Fasilitasi monitoring dan supervisi pelaksanaan pemilukada dan pemilu legislatif dan presiden dan wakil presiden

100% 93,97% 93,97%

2. Jumlah kegiatan pendidikan pemilih 9 8 88,89%

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 19

Rata-rata capaian kinerja keseluruhan KPU Kabupaten Sarolangun pada Tahun 2016 sebesar

80,93% yakni lebih sedikit dari 80% skala nilai pada rentang ketiga, sehingga dapat diambil kesimpulan

bahwa KPU dikategorikan “Cukup Berhasil” dalam menempuh 4 (empat) sasaran strategis dalam 6

(enam) indikator kinerja. Adapun kesimpulan berhasil tersebut, diperoleh dari skala ordinal dengan

kelompok/klasifikasi ukuran capaian kinerja sebagai berikut :

Tabel 7. Skala Kategori Penilaian

No Rentang Nilai Kategori Keterangan

1 > 100 Sangat Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan telah melampaui target indikator kinerja

2 91 – 100 Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai target indikator kinerja

3 71 – 90 Cukup Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan telah mendekati target indikator kinerja

4 51 – 70 Kurang Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan target indikator kinerja

5 0 – 50 Tidak Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan sangat tidak sesuai dengan target indikator kinerja

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

KPU Kabupaten Sarolangun secara umum dapat mencapai target kinerja sebagaimana telah

ditetapkan pada tahun 2016. Analisis dan evaluasi capaian kinerja KPU Kabupaten Sarolangun pada

tahun 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Terwujudnya Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian dan

inventarisasi sarana dan pra sarana pemilu

Pengelolaan Logistik untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 diatur

oleh Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2016 tentang Norma, Standard,

Prosedur Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Dan/atau Walikota dan Wakil Walikota,

yang menjelaskan hal – hal yang mengatur umum regulasi, Mengatur ketentuan jenis, standar dan

kebutuhan perlengkapan yang digunakan dalam penyelenggaraan Pemilihan, Mengatur hal – hal

terkait pengadaan, pengepakan, pendistribusian dan pengamanan perlengkapan

penyelenggaraan Pemilihan, Mengatur kebijakan penetapan pedoman teknis yang akan

digunakan oleh penyelenggara Pemilihan. Kemudian diikuti dengan terbitnya Keputusan KPU

Nomor 113/Kpts/KPU/Tahun 2016 tentang Jenis, Satuan Kebutuhan dan Spesifikasi Teknis

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI

1. Persentase jumlah, jenis, alokasi dan peruntukan logistik pemilu yang tepat

80% 98,69%

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 20

Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. Adapun kebutuhan logitik ini adalah :

Tabel 7. Alat Kelengkapan TPS

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017

NO ALAT KELENGKAPAN TPS VOLUME SATUAN JUMLAH

KEBUTUHAN

A UNTUK KPPS Peruntukan

Jumlah

1 Kotak Suara 1 X 1 586 buah 586

2 Surat Suara 1 X 1 195.996 lembar 195.996

3 Surat Suara Pemilihan Ulang

1 X 1 2.000 lembar 2.000

4 Bilik Suara 2 X 1 586 buah 1.172

5 Tinta 2 X 1 586 buah 1.172

6 Segel 19 X 1 586 buah 11.134

7 Alat untuk memberi tanda pilihan

2 X 1 586 buah 1.172

8

Sampul

Sampul Model C (sampul BA dan Sertifikat) Sampul Biasa

4 X 1 586 buah 2.344

Sampul Surat Suara (surat suara rusak/keliru coblos) Sampul Kubus

1 X 1 586 buah 586

Sampul Surat Suara (surat suara tidak terpakai) Sampul Biasa

1 X 1 586 buah 586

Sampul Surat Suara (surat suara tidak sah) Sampul Biasa

1 X 1 586 buah 586

Sampul Surat Suara (surat suara sah) Sampul Kubus

2 X 1 586 buah 1.172

Sampul Anak Kunci 1 X 1 586 buah 586

Sampul DPT dan DPTb Sampul Biasa

1 X 1 586 buah 586

9 Tanda Pengenal KPPS 7 X 1 586 buah 4.102

10 Tanda Pengenal Patugas Keamanan

2 X 1 586 buah 1.172

11 Tanda Pengenal Saksi 2 X 1 586 buah 1.172

12 Karet Pengikat 20 X 1 586 buah 11.720

13 Lem/Perekat Kertas 1 X 1 586 buah 586

14 Kantong Plastik Besar 1 X 1 586 buah 586

15 Ballpoint 5 X 1 586 buah 2.930

16 Gembok 1 X 1 586 buah 586

17 Spidol Kecil 3 X 1 586 buah 1.758

18 Spidol Besar 1 X 1 586 buah 586

19

Formulir

Model C-KWK BA Pemungutan dan Penghitungan Suara

6 X 1 586 buah 3.516

Model C1-KWK Sertifikat Hasil dan Rincian Putungra

8 X 1 586 buah 4.688

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 21

Lampiran Model C1-KWK catatan hasil putungra

8 X 1 586 buah 4.688

Model C1-KWK Plano Catatan Hasil Putungra

1 X 1 586 buah 586

Model C2-KWK Catatan kejadian khusus/ keberatan saksi

2 X 1 586 buah 1.172

Model C3-KWK Surat Pernyataan Pendamping Pemilih

10 X 1 586 buah 5.860

Model C4-KWK Surat Pengantar ke PPS

2 X 1 586 buah 1.172

Model C5-KWK Tanda terima penyampaian BA dan Sertifikat

3 X 1 586 buah 1.758

Model C6-KWK Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara

1 X 2 95.470 buah 190.940

Model C7-KWK Daftar Hardir Pemilih

1 X 20 586 buah 11.720

20 Stiker Nomor Kotak Suara 1 X 1 586 buah 586

21 Alat Bantu Tunanetra 1 X 1 586 buah 586

22 Daftar Pasangan Calon 1 X 1 586 buah 586

23 Hologram 3 X 1 586 buah 1.758

24 Buku Panduan KPPS 7 X 1 586 buah 4.102

25 Sarana Pengumuman 1 X 1 586 buah 586

26 Salinan DPT dan DPTb 5 X 1 586 buah 2.930

B

1

Formulir D

Model D-KWK Surat Pengantar Penyampaian BA Hasil Putungra

2 X 1 158 buah 316

Model D1-KWK Tanda terima penyampaian (Model C6-KWK)

2 X 1 586 buah 1.172

Model D2-KWK Rekapitulasi pengembalian formulir Model C6-KWK

2 X 2 586 buah 2.344

C

1 Kotak Suara 3 X 1 10 buah 30

2 Segel 8 X 1 10 buah 666

3

Sampul DA (untuk memuat Model DA-KWK, Model DA1-KWK dan Lampirannya, Model DA2-KWK, dan Model DA7-KWK)

1 X 1 10 buah 168

Sampul DAA (untuk Formulir Model DAA)

1 X 1 10 buah 168

4 Sampul Anak Kunci 1 X 1 10 buah 10

5 Sampul Kubus 1 X 1 10 buah 10

6 Formulir DAA

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 22

Model DAA-KWK (sertifikat hasil dan rincian Putungra dari setiap TPS)

1 X 4 10 buah 40

Model DAA Plano-KWK (hasil rekapitulasi putungra dari setiap TPS)

1 X 2 10 buah 20

Model DA-KWK (Berita Acara rekapitulasi hasil putungra di Kecamatan)

4 X 1 10 buah 40

Model DA1-KWK (sertifikat Rekap hasil dan rincian putungra)

5 X 4 10 buah 200

Model DA1-KWK Plano (catatan hasil rekap hasil perhitungan suara)

1 X 2 10 buah 20

Model DA2-KWK (catatan kejadian khusus/keberatan saksi)

2 X 1 10 buah 20

Model DA3-KWK (Berita Acara Penerimaan hasil penghitungan suara)

2 X 1 158 buah 316

Model DA4-KWK (surat pengantar penyampaian BA hasil rekap putungra)

2 X 1 10 buah 20

Model DA5-KWK (tanda terima penyampaian BA dan sertifikat rekap)

1 X 1 10 buah 10

Model DA6-KWK (surat undangan rapat rekapitulasi putungra di Kecamatan)

5 X 1 10 buah 50

Model DA7-KWK (daftar hadir peserta rapat rekapituasi putungra di Kecamatan)

1 X 1 10 buah 10

7 Stiker Kotak di Kecamatan 3 X 1 10 buah 30

8 Lem/Perekat Kertas 1 X 1 10 buah 10

9 Ballpoint 8 X 1 10 buah 80

10 Spidol Besar 2 X 1 10 buah 20

11 Gembok 3 X 1 10 buah 30

D UNTUK KPU

1 Segel 5 X 1 586 buah 2.930

2 Sampul Model DB (sampul biasa)

1 X 1 1 buah 1

3 Sampul Surat Suara (sampul kubus)

2 X 1 586 buah 1.172

4 Formulir DB

Model DB-KWK (Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan suara di Kabupaten

5 X 1 1 buah 1

Model DB1-KWK (Sertifikat rekapitulasi hasil dan rincian penghitungan suara di Kabupaten)

5 X 2 1 buah 2

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 23

Model DB2-KWK (catatan kejadian khusus/keberatan saksi)

2 X 1 1 buah 1

Model DB3-KWK (Berita Acara penerimaan hasil rekap dari Kecamatan)

2 X 1 1 buah 1

Model DB4-KWK (surat pengantar penyampaian BA Rekap Hasil Penghitungan suara)

2 X 1 1 buah 1

Model DB5-KWK (tanda terima penyampaian BA dan Sertifikat)

1 X 1 1 buah 1

Model DB6-KWK (Undangan rapat rekap hasil tingkat kabupaten)

14 X 1 1 buah 1

Model DB7-KWK (daftar hadir peserta rapat penghitungan perolehan suara)

1 X 2 1 buah 2

Model DB8-KWK (hasil rekapitulasi pengembalian C6-KWK)

1 X 2 1 buah 2

5 Karet Pengikat 20 X 1 586 buah 11.720

6 Kantong Plastik Besar 1 X 1 586 buah 586

7 Kantong Plastik Kecil 1 X 1 586 buah 586

8 Kantong Plastik Sedang 1 X 1 586 buah 586

2) Terwujudnya Efektifitas Manajemen Perencanaan dan Data

Adapun capaian indikator kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

KPU kabupaten Sarolangun merupakan salah satu Kabupaten yang melaksanakan

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada Tahun 2017, oleh sebab itu tentu saja pemutakhiran data

adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Sebagaimana tercantum pada tabel diatas dapat

dilihat bahwa persentase KPU Sarolangun melaksanakan pemutakhirkan data pemilih melalui

coklit dan sistem informasi pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 yang

tahapan pemutahiran data pemilihnya dilaksanakan pada tahun 2016 sebesar 100%, artinya

seluruh DPT di Kabupaten Sarolangun yang sebesar 190.940 pemilih telah melalui proses coklit

DPS dan telah melalui aplikasi SIDALIH. Dibawah ini adalah tahapan pemutakhiran data pemilih:

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI

1. Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kelurahan

100% 97,30%

2. Persentase fasilitasi kerjasama KPU dengan lembaga lain

77,50% 78,79,30%

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 24

Adapun proses pemutakhiran data untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun

Tahun 2017 sudah berjalan pada tahun 2016. Di bawah ini adalah tabel tahapan pemutakhiran

data mulai dari DPS, DPSHP dan DPT untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun

Tahun 2017.

Tabel 8. Daftar Pemilih Sementara

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017

Tabel 9. Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017

NO KECAMATAN DESA TPS JUMLAH

JUMLAH LK PR

1 AIR HITAM 9 48 9.447 8.949 18.396

2 BATHIN VIII 15 45 7.628 7.537 15.165

3 BATANG ASAI 23 56 6.127 6.291 12.418

4 CERMIN NAN GEDANG 10 26 4.160 4.178 8.338

NO KECAMATAN DESA TPS JUMLAH

JUMLAH LK PR

1 AIR HITAM 9 48 9.756 9.192 18.948

2 BATHIN VIII 15 45 8.033 7.959 15.992

3 BATANG ASAI 23 56 6.167 6.350 12.517

4 CERMIN NAN GEDANG 10 26 4.366 4.366 8.732

5 LIMUN 16 49 5.788 5.795 11.583

6 MANDIANGIN 28 78 13.582 12.787 26.369

7 PAUH 14 47 8.736 8.294 17.030

8 PELAWAN 14 62 11.964 11.733 23.697

9 SAROLANGUN 16 99 17.534 17.821 35.355

10 SINGKUT 13 76 12.670 12.562 25.232

JUMLAH 158 586 98.596 96.859 195.455

Gambar 4. Tahapan Pemutakhiran Data Pilbup dan Wabup Sarolangun Tahun 2017

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 25

5 LIMUN 16 49 5.786 5.774 11.560

6 MANDIANGIN 28 78 13.064 12.365 25.429

7 PAUH 14 47 8.411 8.026 16.437

8 PELAWAN 14 62 11.824 11.588 23.412

9 SAROLANGUN 16 99 17.756 18.067 35.823

10 SINGKUT 13 76 13.980 13.784 27.764

JUMLAH 158 586 98.183 96.559 194.742

Tabel 10. Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017

NO NAMA KECAMATAN Jml

TPS

JUMLAH PEMILIH

DESA L P L+P

1 AIR HITAM 9 48 9.382 8.908 18.290

2 BATANG ASAI 23 56 6.042 6.239 12.281

3 BATHIN VIII 15 45 7.386 7.334 14.720

4 CERMIN NAN GEDANG 10 26 3.886 3.925 7.811

5 LIMUN 16 49 5.673 5.666 11.339

6 MANDIANGIN 28 78 12.663 12.048 24.711

7 PAUH 14 47 8.075 7.753 15.828

8 PELAWAN 14 62 11.561 11.389 22.950

9 SAROLANGUN 16 99 17.683 18.031 35.714

10 SINGKUT 13 76 13.757 13.539 27.296

TOTAL 158 586 96.108 94.832 190.940

KPU Kabupaten Sarolangun menetapkan Berita Acara penetapan DPT sesuai dengan jadwal

dan tahapan yang diatur dalam Peraturan KPU Nomor 08 Tahun 2016 tentang Tahapan, Program

dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota sehingga target 100% dapat tercapai.

Kendala yang ditemui dalam pelaksanaan coklit sebagai berikut :

1. Dalam Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang diberikan oleh Dinas Dukcapil

untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 terdapat banyak data

pemilih yang tidak terdaftar di data tersebut.

2. Dan data pemilih yang sudah di mutahirkan pada pemilihan sebelumnya sudah di masukkan

kemudian pada pemilihan serentak ini daftar pemilih tersebut tidak terdapat lagi dalam

pemilihan serentak 2017.

3. Dalam proses pemutahiran daftar pemilih (coklit) oleh PPDP, terdapat banyak pemilih yang

tidak mempunyai e-KTP ataupun Surat Keterangan dari Dinas Dukcapil.

4. Faktor geografis terutama di daerah yang terpencil terdapat kendala jaringan internet,

jaringan komunikasi serta jalur transportasi.

5. Karena terkendala jaringan internet beberapa daerah melakukan penyusunan daftar pemilih

secara manual terlebih dahulu baru dimasukan kedalam sistem aplikasi Sidalih setelah

mendapatkan koneksi internet.

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 26

6. Berkaitan dengan point 5 pada saat memasukan data kedalam sidalih beberapa pemilih

ditolak oleh sistem dikarenakan data ganda dengan daerah lain atau elemen data pemilih

yang kurang lengkap.

7. Adanya persepsi dari sebagian pemilih bahwa Pemilu/Pemilihan tidak penting dan tidak

membawa dampak langsung bagi masyarakat.

8. Kandidat yang menjadi calon dalam Pemilihan tidak sesuai dengan harapan masyarakat.

9. Masih rendahnya kesadaran sebagian Pemilih untuk melapor secara aktif jika tidak terdaftar

dalam DPT/tidak mendapatkan undangan.

10. Banyak pemilih yang tidak berada di tempat ketika hari pemungutan suara, seperti bekerja di

tempat/daerah lain, sekolah/tugas belajar atau memanfaatkan hari libur untuk berekreasi dan

berkumpul bersama keluarga.

11. Masyarakat jenuh dengan kepemiluan.

Dalam rangka mensukseskan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017,

tentu saja kerjasama KPU dengan lembaga lain sangatlah dibutuhkan. Baik itu kerjasama antara

KPU dengan Panwaslu, Pemerintahan Daerah, Pihak Keamanan, serta pihak-pihak yang secara

langsung maupun tak langsung bersentuhan dengan KPU Kabupaten Sarolangun. Dalam hal

pemutakhiran data pemilih, KPU Kabupaten Sarolangun menjalin kerjasama dengan Dinas

Dukcapil, karena data pemilih yang digunakan dalam pilkada ini adalah data pemilih yang sudah

menggunakan e-KTP atau Surat Keterangan dari Dinas Dukcapil. Tentu saja dalam hal e-KTP

ataupun tidaknya pemilih tersebut adalah kewenangan dari instansi terkait, dalam hal ini yaitu

Dinas Dukcapil.

Salah satu bentuk kerjasama antara KPU Kabupaten dengan lembaga lain (TVRI Jambi,

DPRD Kabupaten, Event Organizer dll) adalah terlaksananya acara Debat Kandidat Calon Bupati

dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2016

bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sarolangun. Acara dipandu oleh seorang

presenter nasional ‘Tina Talisa’ dan di adakan live pada TVRI Jambi.

Gambar 5. Iklan Debat Publik Capup dan Wabup Sarolangun Tahun 2017

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 27

3) Terlaksananya Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa

dan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan

pemilu

Adapun capaian indikator kinerja sasaran ini selama Tahun 2016, adalah sebagai berikut :

Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012 tentang Jaringan Dokumentasi dan Infomasi

Hukum Nasional (JDIHN) mengamanatkan penyelenggaraan ketatapemerintahan yang baik,

bersih, dan bertanggung jawab untuk memenuhi tuntutan masyarakat atas dokumen dan informasi

hukum yang dibutuhkan.

Salah satu program dari reformasi birokrasi KPU adalah terus meningkatkan pelayanan

bidang hukum. Ketua KPU RI, Juri Ardiantoro mengatakan,“Keterbukaan akan informasi bidang

hukum di KPU sudah dapat dibuktikan dengan melakukan publikasi draf PKPU yang akan

disahkan, sehingga masyarakat luas dapat memberikan tanggapan dan masukan terhadap PKPU

tersebut.”

Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum sebagaimana dimaksud merupakan wadah

Pendayagunaan bersama atas dokumen Hukum dijajaran Komisi Pemilihan Umum secara tertib,

terpadu, dan berkesinambungan serta merupakan sarana pemberian pelayanan informasi hukum

secara lengkap, akurat, mudah dan cepat.

KPU Kabupaten Sarolangun sudah mencoba menyajikan dan mendokumentasikan semua

informasi hukum, melalui tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017.

Mulai dari menyiapkan dan memperbanyak serta mensosialisasikan Peraturan Perundangan yang

berlaku (UU, PKPU, SE dan yang lainnya), mendokumentasikan berita acara-berita acara

kegiatan-kegiatan penting di dalam tahapan, penerbitan surat-surat keputusan yang mengikat dan

tidak mengikat.

4) Meningkatnya kualitas dukungan teknis dalam pemilu legislatif, pilpres serta pemilukada

Adapun capaian indikator kinerja sasaran ini selama Tahun 2016, adalah sebagai berikut :

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI

1. Terlaksananya penyediaan dan penyajian dokumentasi dan informasi hukum yang mutakhir

90% 75,07%

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI

1. Fasilitasi monitoring dan supervisi pelaksanaan pemilukada dan pemilu legislatif dan presiden dan wakil presiden

100% 93,97%

2. Jumlah kegiatan pendidikan pemilih 9 8

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 28

Dalam rangka pemantapan penyelenggara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun

Tahun 2017, KPU Kabupaten Sarolangun gencar melakukan monitoring maupun supervisi baik

pada tingkatan PPDP, PPS dan PPK dalam menjalankan tugasnya dilapangan. Adapun jenis

monitoring dan supervisi yang dilakukan diantaranya adalah :

Tabel 12. Monitoring dan Supervisi Penyelenggara

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun pada Tahun 2016

NO KEGIATAN WAKTU

1. Pelantikan dan Supervisi PPS 18 Juli 2016

2. Monitoring dan Supervisi Pemutakhiran Data Pemilih 23 Agustus 2016

3. Supervisi (Bimtek) PPDP di Kecamatan 5 September 2016

4. Monitoring dan Supervisi Coklit PPDP 11 September 2016

5. Monitoring Perkembangan Coklit PPDP 30 September 2016

6. Monitoring Perkembangan Hasil Akhir Coklit PPDP 5 Oktober 2016

7. Monitoring dan Supervisi Penyusunan Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran tingkat Kecamatan

12 Oktober 2016

8. Monitoring Rekap DPS di Kecamatan 23 Oktober 2016

9. Monitoring Pemasangan Alat Peraga Kampanye di Kecamatan

1 dan 5 november 2016

10. Monitoring Pencetakan Bahan Kampanye 9 s/d 11 November 2016

11. Monitoring dan Supervisi Pengumuman DPS di Kecamatan 12 November 2016

12. Monitoring Penetapan Rekapitulasi DPSHP 29 November 2016

13. Monitoring Pengumuman DPT di Kecamatan 26 s/d 27 Desember 2016

Melalui kegiatan pendidikan pemilih diupayakan agar masyarakat semakin paham dan tidak

apatis terhadap politik maupun pemilu,

sehingga diharapkan terjadi peningkatan

partisipasi masyarakat dalam Pemilihan

Bupati dan

Wakil Bupati

Sarolangun

Tahun 2017.

Oleh sebab

itu, untuk

menunjang pendidikan pemilih ini maka KPU Sarolangun melakukan

sosialisasi kepada berbagai kalangan pemilih. Adapun bentuk-bentuk

sosialisasi ini diantaranya adalah :

Tabel 13. Kegiatan Pendidikan Pemilih

Gambar 6. Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pilbup dan Wabup Tahun 2017

Gambar 7. Launching dan Senam

Sehat Pemilihan Bup dan Wabup

Tahun 2017

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 29

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun pada Tahun 2016

NO KEGIATAN WAKTU

1. Sosialisasi sekaligus Gathering bersama Pers 4 Juni 2016

2. Sosialisasi Pemilih sekaligus Buka Bersama dengan Kaum Disabilitas

29 Juni 2016

3. Launching dan Senam Sehat Pilbup dan Wabup Tahun 2017

28 Agustus 2016

4. Sosialisasi Pendidikan Pemilih Tatap Muka bersama OKP di Aula Bappeda

3 Desember 2016

5. Debat Kandidat Calon Bup Dan Wapub Sarolangun Tahun 2017

10 Desember 2016

6. Sosialisasi Pendidikan Pemilih di Kecamatan 14 Desember 2016

7. Sosialisasi bersama Pemilih Keagamaan di Kecamatan 18 Desember 2016

8. Sosialisasi untuk Pemilih Pemula di Kecamatan 19 Desember 2016

C. Akuntabilitas Keuangan

KPU Kabupaten Sarolangun mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp. 12.716.448.000,-, tingkat

pencapaian realisasi anggaran KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2016 adalah sebesar 80,93 %.

Tingkat capaian tersebut menunjukkan upaya yang sungguh-sungguh, kerja keras dan konsisten dari

seluruh unit kerja dan komitmen bersama sepanjang Tahun 2016. Laporan Akuntabilitas KPU

Kabupaten Sarolangun Tahun 2016 ini dapat terlihat pada tabel berikut :

a. Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan di Lingkungan Sekretariat

KPU Kabupaten Sarolangun

Nama Kegiatan Nama Output

Total

Total Pagu Total Realisasi Persen Realisasi

(Rp.) (Rp.) ( % )

3355

Pelaksanaan

Akuntabilitas

Pengelolaan

Administrasi

Keuangan di

Lingkungan Setjen

KPU

3.355.003

22.932.000 22.563.300 98,39%

Laporan Sistem Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan

(Laporan)

3.355.007

18.105.000 15.862.000 87,61%

Laporan Pertanggungjawaban

Penggunaan Anggaran (LPPA)

(Laporan)

3.355.008

20.100.000 6.745.000 33,56%

Pengelolaan Hibah Pemilihan

(Laporan)

3.355.994

1.942.140.000 1.835.756.510 94,52%

Layanan Perkantoran

(Bulan Layanan)

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 30

b. Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian, dan Inventarisasi Sarana dan

Pra Sarana Pemilu

Nama Kegiatan Nama Output

Total

Total Pagu Total Realisasi Persen Realisasi

(Rp.) (Rp.) ( % )

3356

Pengelolaan

Data,

Dokumentasi,

Pengadaan,

Pendistribusian,

dan Inventarisasi

Sarana dan Pra

Sarana Pemilu

3.356.008

8.180.000 8.072.800 98,69%

Perencanaan kebutuhan logistik,

pedoman dan evaluasi

manajemen logistik Pemilu

(Dokumen)

3.356.009

2.410.000 1.290.000 53,53%

Fasilitasi pengadaan logistik

Pemilu

(Layanan Pengadaan)

3.356.010

5.270.000 3.286.800 62,37%

Sistematika dan standar

pengiriman logistik Pemilu

(Laporan)

3.356.011

7.160.000 4.650.000 64,94%

Inventarisasi Logistik Pemilu

(Unit)

c. Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data

Nama Kegiatan Nama Output

Total

Total Pagu Total Realisasi Persen Realisasi

(Rp.) (Rp.) ( % )

3357

Pelaksanaan

Manajemen

Perencanaan dan

Data

3.357.001

28.421.000 22.393.700 78,79%

Pengelolaan Program dan

Anggaran

(Dokumen)

3.357.003

2.200.000 0 0,00%

Layanan operasional dan

pelayanan TI

(Bulan)

3.357.004

3.070.000 2.975.000 96,91%

Laporan pelaksanaan kegiatan

(Laporan)

3.357.010

34.708.000 33.770.100 97,30%

Dokumen Pemutakhiran Data

Pemilih

(Dokumen)

3.357.023

2.110.000 0 0,00%

Sistem Aplikasi KPU

(Aplikasi)

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 31

d. Pembinaan Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan Administrasi Kepegawaian

Nama Kegiatan Nama Output

Total

Total Pagu Total Realisasi Persen Realisasi

(Rp.) (Rp.) ( % )

3358

Pembinaan Sumber

Daya Manusia,

Pelayanan dan

Administrasi

Kepegawaian

3.358.001

840.000 840.000 100,00%

Penataan organisasi,

pembinaan, dan pengelolaan

SDM

(Laporan)

3.358.003

1.280.000 0 0,00%

Diklat Teknis dan Diklat

Struktural

(Orang)

e. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran (KPU Kabupaten Sarolangun)

Nama Kegiatan Nama Output

Total

Total Pagu Total Realisasi Persen Realisasi

(Rp.) (Rp.) ( % )

3360

Penyelenggaraan

Operasional dan

Pemeliharaan

Perkantoran (KPU)

3.360.008

14.421.000 10.360.000 71,84%

Penatausahaan Barang Milik

Negara

(Dokumen)

3.360.009

1.535.000 0 0,00%

Pengelolaan Persediaan (Stock

Opname)

(Unit)

3.360.015

10.136.000 9.504.000 93,76%

Penataan, Pendataan Dan

Penilaian Arsip

(Laporan)

3.360.994

483.275.000 465.681.744 96,36%

Layanan Perkantoran

(Bulan Layanan)

f. Pemeriksaan di Lingkungan Setjen KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU

Kabupaten/Kota

Nama Kegiatan Nama Output

Total

Total Pagu Total Realisasi Persen Realisasi

(Rp.) (Rp.) ( % )

3361

Pemeriksaan di

Lingkungan Setjen

KPU, Sekretariat

KPU Provinsi, dan

Sekretariat KPU

Kabupaten/Kota

3.361.005

3.808.000 3.122.000 81,99%

Laporan Hasil Reviu Laporan

Keuangan

(Laporan)

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 32

g. Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan Kpu, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan

Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan yang Berkaitan Dengan Penyelenggaraan

Pemilu

Nama Kegiatan Nama Output

Total

Total Pagu Total Realisasi Persen Realisasi

(Rp.) (Rp.) ( % )

3363

Penyiapan

Penyusunan

Rancangan

Peraturan Kpu,

Advokasi,

Penyelesaian

Sengketa dan

Penyuluhan

Peraturan

Perundang-

Undangan yang

Berkaitan Dengan

Penyelenggaraan

Pemilu

3.363.010

4.760.000 2.430.000 51,05%

Advokasi dan Sengketa Hukum

(Kasus)

3.363.011

2.760.000 0 0,00%

Layanan Administrasi

kepemiluan

(Laporan)

3.363.013

2.760.000 2.072.000 75,07%

Penyuluhan Peraturan

Perundang-undangan Pemilu

dan Pemilukada

(Provinsi)

3.363.014

14.313.000 14.206.100 99,25%

Bimtek Penyelesaian Sengketa

Hukum Pemilihan

(Kegiatan)

h. Pedoman, Petunjuk Teknis dan Bimbingan Teknis/Supervisi/Publikasi/Sosialisasi

Penyelenggaraan Pemilu dan Pendidikan Pemilih

Nama Kegiatan Nama Output

Total

Total Pagu Total Realisasi Persen

Realisasi

(Rp.) (Rp.) ( % )

3364

Pedoman, Petunjuk Teknis dan Bimbingan

Teknis/Supervisi/Publikasi/Sosialisasi

Penyelenggaraan Pemilu dan Pendidikan

Pemilih

3.364.004

2.750.000 2.590.500 94,20%

Pengelolaan Penggantian

Antar Waktu Anggota

DPR, DPD, DPRD

Provinsi, dan DPRD

Kabupaten/Kota

(Dokumen)

3.364.005

142.453.000 125.627.300 88,19%

Publikasi informasi

pemilu.

(Jenis)

3.364.006

26.580.000 24.977.480 93,97%

Bimbingan teknis

penyelenggaraan

Pemilukada

(Kali)

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 33

3.364.012

37.860.000 0 0,00%

Fasilitasi bimbingan teknis

Pemilu Kepala Daerah

(Satuan kerja)

3.364.030

6.552.000 2.784.000 42,49%

Dokumen Teknis Pemilu

Legisatif, Pemilu Presiden

dan Wakil Presiden serta

Pemilukada

(Dokumen)

3.364.032

15.000.000 0 0,00%

Pusat pendidikan pemilih

(Satker)

3.364.033

2.100.000 0 0,00%

Informasi dan publikasi

serta sosialisasi Pemilu

dan Pemilukada.

(Laporan)

3.364.034

9.846.459.000 7.669.817.548 77,89%

Tahapan Pemilihan

(Laporan)

Total 12.716.448.000 10.291.377.882 80,93%

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Page | 34

BAB IV

PENUTUP

Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat tergambarkan

dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran, karena masih dipengaruhi oleh

pencapaian kinerja program lain. Satu program dapat ditujukan untuk pencapaian sasaran lebih dari satu,

demikian juga sebaliknya satu sasaran dapat dicapai oleh lebih dari satu program. Kendala dan hambatan

yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan seperti, ketentuan perundang-undangan di bidang politik yang

disahkan dan diterbitkan tidak sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sehingga mengharuskan

melakukan revisi secara keseluruhan. Terhitung selama tahun 2016 tercatat 8 (delapan) kali pelaksanaan

revisi. Disamping itu masih adanya reorganisasi di Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun yang berakibat

pergeseran pejabat dan pegawai terutama pejabat pengelola kegiatan. Apabila dilihat dari permasalahan

penyusunan LAKIP, maka dibandingkan antara matrik Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran

Pencapaian Sasaran dengan tabel keuangan terlihat kurang sinergisnya perencanaan dan penganggaran

dengan penjabaran kegiatan program yang tertuang dalam Renstra, sehingga terdapat kesulitan dalam

pemetaan program dan kegiatan dengan target dan pengalokasian keuangan. Permasalahan lain berupa

Renstra yang belum memuat semua kegiatan dan indikatornyapun perlu direvisi. Namun secara umum

hambatan dan kendala yang ada sudah dapat diatasi.

Semua sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 telah diwujudkan dengan

baik. Demikian juga indikator kinerja utama telah direalisasikan, baik yang berupa outcome maupun yang

masih pada tingkatan output. Keberhasilan pencapaian kinerja ini tentu tidak terlepas dari semua partisipasi

aparatur di lingkungan Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun. Beberapa hal yang belum dapat dicapai

dalan Renstra 2015-2019 terutama target-target yang berhubungan dengan kemampuan keuangan Negara,

sehingga apa yang ditargetkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah belum seluruhnya dapat

dicapai.

Terhadap hal-hal yang belum dicapai sebaiknya dijadikan pelajaran yang berharga untuk meningkatkan

kinerja Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun pada masa mendatang. Penerapan manajemen kinerja di

lingkungan Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun harus lebih ditekankan dan dilaksanakan secara

konsekuen. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di masa datang, maka, Sekretariat KPU

Kabupaten Sarolangun akan tetap secara konsisten melaksanakan berbagai kegiatan sebagai fungsi

pelayanan penyelenggaraan pemilu. Diharapkan kiranya LAKIP tahun 2016 ini dapat memenuhi kewajiban

akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan guna

peningkatan kinerja. Bagi Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun, LAKIP ini merupakan salah satu bahan

acuan penting dalam penyusunan dan implementasi: Rencana Kerja (Operational Plan), Rencana Kinerja

(Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis (Strategic Plan) pada

masa-masa mendatang.