bab i pendahuluan a. maksud dan tujuan penyusunan …dlh.kulonprogokab.go.id/files/calk 2015 (bab...

56
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO 1 BAB I PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Kulon Progo Maksud disusunnya Laporan Keuangan KLH Kulon Progo sebagai berikut : 1. menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh KLH Kulon Progo pada Tahun Anggaran 2015. 2. memperbandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan anggaran serta ketaatannya terhadap peraturan perundang- undangan. Tujuan penyusunan Laporan Keuangan KLH Kulon Progo adalah: 1. Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan : a. Menyediakan informasi mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBD bagi KLH Kulon Progo pada Tahun Anggaran 2015. b. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi KLH Kulon Progo berkaitan dengan sumber penerimaan pada Tahun Anggaran 2015. 2. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut Laporan Keuangan KLH Kulon Progo menyediakan Informasi mengenai pendapatan, belanja, pembiayaan, kewajiban, ekuitas dana. B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan KLH Kulon Progo Pelaporan Keuangan KLH Kulon Progo diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang mengatur Keuangan Daerah antara lain : a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah b. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntasi Pemerintahan. c. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Upload: lythuan

Post on 10-May-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kantor Lingkungan

Hidup (KLH) Kabupaten Kulon Progo

Maksud disusunnya Laporan Keuangan KLH Kulon Progo sebagai berikut :

1. menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh

transaksi yang dilakukan oleh KLH Kulon Progo pada Tahun Anggaran 2015.

2. memperbandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang

telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi

dalam penggunaan anggaran serta ketaatannya terhadap peraturan perundang-

undangan.

Tujuan penyusunan Laporan Keuangan KLH Kulon Progo adalah:

1. Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam

menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik

dengan :

a. Menyediakan informasi mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD bagi KLH Kulon Progo pada Tahun Anggaran 2015.

b. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi KLH Kulon

Progo berkaitan dengan sumber penerimaan pada Tahun Anggaran 2015.

2. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut Laporan Keuangan KLH Kulon Progo

menyediakan Informasi mengenai pendapatan, belanja, pembiayaan, kewajiban,

ekuitas dana.

B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan KLH Kulon Progo

Pelaporan Keuangan KLH Kulon Progo diselenggarakan berdasarkan peraturan

perundang- undangan yang mengatur Keuangan Daerah antara lain :

a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

b. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntasi

Pemerintahan.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

2

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 2007 dan diubah terakhir dengan Permendagri

Nomor 21 tahun 2011

e. Peraturan Daerah Kab. Kulon Progo Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah

f. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 12 Tahun 2014 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015

g. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 40 Tahun 2012 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Keuangan Daerah.

h. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 62 Tahun 2014 tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015

.

C. Sistematika Penulisan Laporan Keuangan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon

Progo.

Penulisan Laporan Keuangan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo

disajikan sebagai berikut :

KATA PENGANTAR

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

DAFTAR ISI

A. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

B. LAPORAN OPERASIONAL

C. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

D. NERACA

E. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I

BAB II

BAB III

PENDAHULUAN

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN

BAB VII

F. LAMPIRAN

PENUTUP

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

3

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DANPENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

A. Ekonomi Makro

Laporan Keuangan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo ini disusun

dengan memperhatikan pada kondisi makro dalam Tahun Anggaran 2015 sebagai

berikut :

Inflasi Tahun 2015 dari Januari 2015 hingga akhir semester II (31 Desember 2015)

berturut- turut sebagai berikut :

No Triwulan I-II Tingkat (%) Keterangan

1

2

3

4

Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

6.50

6.90

6,83

3,35

-

-

-

-

Sumber : www.bi.go.id

Tingkat Bunga (BI Rate) dari Januari s/d 31 Desember 2015 sebagai berikut :

No Triwulan I-II Tingkat (%) Keterangan

1

2

3

4

Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

7.50

7.50

7.50

7.50

-

-

-

-

Sumber : www.bi.go.id

B. Kebijakan Keuangan

Dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah, Kantor Lingkungan Hidup

Kabupaten Kulon Progo telah melaksanakan upaya-upaya :

- Berupaya menerapkan dan melaksanakan ‘excellent service’ dalam pelayanan

permohonan ijin gangguan (HO)

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

4

- Melaksanakan eco-efisiensi dengan menghemat sumber daya - sumber daya

(listrik,air, telepon), dan kertas sesuai kebutuhan.

Dalam rangka meningkatkan kinerja SKPD, efisiensi pelaksanaan kegiatan dan

belanja diupayakan melalui :

- Perencanaan sesuai kebutuhan dan prioritas.

- Pelaksanaan Kegiatan dan Belanja mengacu pada Dokumen Pelaksanaan

Anggaran.

- Belanja diupayakan benar-benar mengenai sasaran untuk pencapaian Visi dan Misi

Kantor Lingkungan Hidup.

- Belanja selalu mengacu pada Standarisasi Harga Barang dan Jasa.terbaru yang

sudah disahkan Bupati Kulon Progo

- Pemanfaatan sumber daya (personil dan peralatan) yang ada seefektif mungkin.

Anggaran belanja langsung yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan

Kantor Lingkungan Hidup pada tahun 2015, meliputi kegiatan di Subbag Tata Usaha/Eks

BAU dan kegiatan di seksi-seksi / urusan wajib adalah sebagai berikut :

- Jumlah anggaran kegiatan KLH TA 2015 : Rp. 3,324,822,862.20

- Jumlah realisasi anggaran KLH TA. 2015 : Rp. 3,274,118,973.00

- Sisa anggaran : Rp. 50,703,889.20

- Persentase pencapaian target anggaran : 98,47 %

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

5

C. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Pencapaian indikator yang digunakan sebagai tolok ukur pencapaian target kinerja

APBD Kantor Lingkungan hidup Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :

No. Uraian Program / KegiatanTolok ukur Satuan Target Realisasi

Capaians/d 31

Desember2015( % )

A.

1.

2.

3.

Program Pelayanan AdministrsiPerkantoran

Penyediaan Jasa dan PeralatanPerkantoran

Penyediaan jasa keuangan

Penyediaan Rapat – rapatKonsultasi dan Koordinasi

Bulan

Bulan

Bulan

12

12

12

6

6

6

99.94

100.00

100.00

B.

4.

5.

C.

6.

7.

8.

Proram Peningkatan sarana danprasarana aparatur

Pengadaan Sarana dan PrasaranaPerkantoran

Pemeliharaan Sarana danPrasarana Perkantoran

Program Perencanaan,Pengendalian dan EvaluasiKinerja

Penyusunan Perencanaan KinerjaSKPD

Penyusunan Laporan Keuangan

Pengendalian, Evaluasi danPelaporan Kinerja

unit

bulan

buku

dokumen

dokumen

5

12

1

4

19

5

12

1

4

19

95.75

98.18

100.00

97.62

93.53

D.

9.

10.

Program Peningkatan KapasitasSumber Daya Manusia SKPD

Pendidikan dan Pelatihan NonFormal

Pengadaan Pakaian Dinas Harian(PDH)

orang

potong

1

16

0

16

0.00

98.28

No. Uraian Program / KegiatanTolok ukur Satuan Target Realisasi

Capaians/d 31

Desember

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

6

2015( % )

E.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Program Pengendalian Pence-maran dan Perusakan LH

Pemantauan Kualitas Lingkungan.Pengkajian Dampak Lingkungan.

Pengembangan KapasitasPengelolaan Lingkungan Hidup

Pembangunan Biodigester BiogasLimbah

Penanganan Kasus LingkunganHidup

Pengawasan KebijakanPengelolaan LH

titik

dokumen

orang

unit

kasus

laporan

27

250

150

9

7

1

27

306

150

9

9

1

98.65

99.42

99.34

98.70

85.69

99.14

E

17.

18.

19.

20.

21

Program Perlindungan danKonservasi Sumber Daya Alam

Peningkatan Konservasi DaerahTangkapan Air dan Sumber-Sumber Air

Pembangunan Ruang TerbukaHijau

Penyusunan Profil TutupanVegetasi

Penyusunan Status LingkunganHidup Daerah

Pemberdayaan masyarakat dalamPerlindungan dan KonservasiSumber Daya Alam

Unitsumurresapan

Unittaman

Buku

Buku

Evenlingkungan hidup

88

13

1

1

8

88

13

1

1

8

99.78

98.41

99.29

95.95

98.70

Dilihat pencapaian indikator kinerja kegiatan dari 21 kegiatan hingga akhir semester II (31

Desember 2015), sebanyak 10 kegiatan merupakan kegiatan Eks BAU yang capaian

indikator kinerja rata-rata sebesar 85 % dan 1 kegiatan yaitu Peningkatan Kapasitas SDM

PNS yang realisasinya di bawah 50 % sedangkan 11 kegiatan teknis memiliki realisasi

fisik maupun keuangan yang tinggi.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

7

BAB IIIIKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

A. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan KLH KULON PROGO.

Kinerja keuangan untuk Tahun Anggaran 2015 untuk masing-masing kegiatan di Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :

No. Uraian Program / Kegiatan Target Realiasi Penyerapan( % )

A.

1.

2.

3.

B.

4.

5.

C.

6.

7.

8.

D.

9.

10.

Program Pelayanan AdministrsiPerkantoran

Penyediaan Jasa dan PeralatanPerkantoran

Penyediaan jasa keuangan

Penyediaan Rapat – rapatKonsultasi dan Koordinasi

Proram Peningkatan sarana danprasarana aparatur

Pengadaan Sarana dan PrasaranPerkantoran

Pemeliharaan Sarana danPrasarana Perkantoran

Program Perencanaan,Pengendalian dan EvaluasiKinerja

Penyusunan Perencanaan KinerjaSKPD

Penyusunan Laporan Keuangan

Pengendalian, Evaluasi danPelaporan Kinerja

Program Peningkatan KapasitasSumber Daya Manusia SKPD

Pendidikan dan Pelatihan NonFormal

Pengadaan Pakaian Dinas Harian

55.129.000,00

11.029.000,00

17.700.000,00

26.400.000,00

135.089.000,00

35.310.000,00

99.779.000,00

3.882.000,00

852.000,00

950.000,00

2.080.000,00

7.849.000,00

5.000.000,00

2.849.000,00

55.119.825 ,00

11.022.825,00

17.700.000,00

26.397.000,00

131.777.590,00

33.811.400,00

.

97.966.190,00

3.723.225,00

850.425,00

927.350,00

1.945.450,00

2.800.000,00

0,00

2.800.000,00

99.98

99.94

100.00

100.00

97.55

95.76

98.18

95.01

99.82

97.62

93.53

35.67

0.00

98.28

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

8

No. Uraian Program / Kegiatan Target Realiasi Penyerapan( % )

E.

11.

12,

13.

14.

15.

16.

F.

17.

18.

19.

20.

21

Program Pengendalian Pence-maran dan Perusakan LH

Pemantauan Kualitas Lingkungan.

Pengkajian Dampak Lingkungan.

Pengembangan KapasitasPengelolaan Lingkungan Hidup

Pembangunan Biodigester BiogasLimbah

Penanganan Kasus LingkunganHidup

Pengawasan KebijakanPengelolaan LH

Program Perlindungan danKonservasi Sumber Daya Alam

Peningkatan Konservasi DaerahTangkapan Air dan Sumber-Sumber Air

Pembangunan Ruang TerbukaHijau

Penyusunan Profil TutupanVegetasi

Penyusunan Status LingkunganHidup Daerah

Pemberdayaan masyarakat dalamPerlindungan dan KonservasiSumber Daya Alam

832.632.000,00

126.530.000,00

65.000.000,00

386.899.500,00

178.202.500,00

36.000.000,00

40.000.000,00

1.370.538.600,00

211.860.000,00

887.120.200,00

19.397.400,00 19.259.500,00

40.155.450,00

14.830.000,00

237.331.000,00

820.071.502,00

124.817.502,00

64.621.600,00

384.343.200,00

175.873.000,00

30.848.875,00

39.567.325,00

1.352.179.943,00

211.399.700,00

873.052.193,00

19.259.500,00

14.229.300,00

234.239.250,00

98,49

98.65

99,42

99,34

98.69

85,69

98,92

98.66

99.78

98.41

99.29

95.95

98.70

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

9

B. Hambatan dan Kendala Pencapaian Target

Hambatan utama kinerja keuangan yang dijumpai dalam pencapaian target yang telah

ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Untuk belanja LS yang melibatkan pihak ketiga dalam pengadaan fisik, kadang-

kadang pihak ketiga belum bisa mematuhi jadwal pencairan seperti yang

direncanakan dalam anggaran kas APBD.

b. Beralihnya / transisi dari penerapan Sistem Keuangan Berbasis Akrual pada Tahun

Anggaran 2015 ini dari Sistem Keuangan Berbasis Kas pada tahun sebelumnya

merupakan hal baru yang sebagian baru dipahami oleh para pelaksana keuangan.

Diharapkan pada tahun-tahun berikutnya pelaksana keuangan akan menjadi lebih

familiar dengan sistem keuangan berbasis akrual dan diharapkan akan menjadi

sistem aplikasi yang lebih mudah dipahami.

Secara umum capaian target kinerja keuangan belanja langsung maupun belanja

tidak langsung Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo pada tahun

anggaran 2015 (31 Desember 2015) mencapai rata-rata 98 %. Hal tersebut

mempunyai makna bahwa dari aspek keuangan, anggaran yang disediakan untuk

pelaksanaan program dan kegiatan dapat direalisasikan dengan cukup baik.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

10

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

A. Entitas Akuntansi

Entitas akuntansi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pengguna

anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan

menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya yang

ditujukan kepada entitas pelaporan.

Kepala SKPD sebagai entitas akuntansi melimpahkan wewenangnya kepada Pejabat

Penatausahaan Keuangan SKPD/PPK-SKPD untuk menyelenggarakan akuntansi pengelolaan

keuangan dan secara periodik menyiapkan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran,

Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan Keuangan tersebut disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang lebih

tinggi dalam rangka penggabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan.

Produk dari entitas akuntansi adalah laporan keuangan SKPD berupa Laporan Realisasi Anggaran,

Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo. ditunjuk sebagai entitas akuntansi yang

bertugas menyusun Laporan Keuangan Tahun 2015 sebagai wujud pertanggungjawaban dari

pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015.

Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2015 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.

B. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Basis akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan keuangan Tahun 2015 adalah basis

akrual, untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas. Dalam hal peraturan

perundangan mewajibkan disajikannya laporan keuangan dengan basis kas, maka entitas wajib

menyajikan laporan demikian. Basis akrual untuk LO berarti bahwa pendapatan diakui pada saat

hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas

Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang

mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan

dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Pendapatan seperti bantuan pihak

luar/asing dalam bentuk jasa disajikan pula pada LO.

Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun berdasarkan

basis kas, berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

11

Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas akuntansi/entitas pelaporan; serta belanja, transfer

dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.

Namun demikian, bilamana anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka

LRA disusun berdasarkan basis akrual.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat pada saat

terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan

pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

C. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Laporan keuangan entitas akuntansi harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan dapat

dinilai dengan satuan uang sehingga dapat dilakukan pengukuran dan analisis akuntansi.

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos

dalam Laporan Keuangan SKPD

Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat

sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang

diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya

ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pos-pos dalam Laporan Keuangan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015

diukur dengan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing

(jika ada) akan dikonversikan terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah berdasarkan

kurs tengah Bank Indonesia pertanggal neraca.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Pos – pos LRA

a. Pendapatan LRA :

Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran).

Pendapatan diakui pada saat diterima oleh Rekening Kas Umum Daerah dengan

interpretasi sebagai berikut :

a) Pendapatan kas yang telah diterima pada RKUD.

b) Pendapatan kas yang diterima oleh bendahara penerimaan sebagai

pendapatan daerah dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke

RKUD, dengan ketentuan bendahara penerimaan tersebut merupakan

bagian dari BUD.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

12

c) Pendapatan kas yang diterima SKPD dan digunakan langsung tanpa

disetor ke RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya

kepada BUD untuk dapat disahkan/diakui sebagai pendapatan daerah.

d) Pendapatan kas yang berasal dari hibah langsung yang berasal dari

dalam/luar negeri yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas

dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD untuk

dapat disahkan/diakui sebagai pendapatan daerah.

e) Pendapatan kas yang diterima entitas lain di luar entitas pemerintah

berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD, entitas lain tersebut dan

BUD mengakuinya sebagai pendapatan.

Pendapatan yang tidak masuk pada interpretasi di atas diungkapkan dalam

CALK.

Dalam hal BLUD, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan

perundangan yang mengatur mengenai BLUD.

b. Belanja :

Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur berdasarkan

nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen pengeluaran yang

sah.

Belanja diakui pada saat :

1. terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah.

2. Kas atas belanja yang bersangkutan telah dikeluarkan oleh Bendahara

Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut telah

disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan pada saat

diterbitkannya SP2D.

3. Kas yang dikeluarkan untuk belanja yang digunakan langsung oleh

SKPD/Unit Kerja yang berbentuk BLUD, dimana pendapatan yang

digunakan langsung untuk pengeluaran Belanja tersebut tidak disetor ke

RKUD terlebih dahulu, dengan syarat entitas penerima wajib

melaporkannya kepada BUD.

4. Kas yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas yang berasal dari

hibah langsung dalam/luar negeri, dengan syarat entitas wajib

melaporkannya kepada BUD.

Suatu pengeluaran belanja akan diperlakukan sebagai belanja modal jika

memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut :

a) Manfaat ekonomi barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas) bulan.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

13

b) Perolehan barang tersebut untuk operasional dan pelayanan, serta tidak

dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada pihak lain. Jika

perolehan barang direncanakan untuk diserahkan kepada pihak ketiga

maka penganggarannya melalui belanja barang dan jasa.

c) Nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk pembelian

barang tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah

ditetapkan.

Nilai aset tetap dalam belanja modal yang disebut biaya perolehan aset tetap yaitu

sebesar harga beli/bangun aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan

pengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan.

Biaya perolehan yang dapat dianggarkan melalui rekening belanja modal SKPD,

meliputi biaya konstruksi, honor Pejabat Pembuat Komitmen, honor pejabat

dan/atau panitia pengadaan, honor panitia penerima barang, atk, penggandaan,

biaya makan minum rapat, biaya perjalanan dinas dalam rangka pengadaan, biaya

perencanaan dan pengawasan.

Biaya perolehan dalam pengadaan barang yang dilakukan oleh ULP tidak

menambah nilai aset, sehingga tidak dianggarkan pada belanja modal.

Suatu pengeluaran belanja pemeliharaan akan diperlakukan sebagai belanja modal

(dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut :

1) Manfaat ekonomi atas barang/aset tetap yang dipelihara :

a) Bertambah ekonomis/efisien, dan/atau

b) Bertambah umur ekonomis, dan/atau

c) Bertambah volume, dan/atau

d) Bertambah kapasitas produksi.

2) Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeliharaan barang/aset tetap

tersebut material/melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang

telah ditetapkan.

Pemberian hibah dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang atau jasa dicatat

dan diakui sebesar nilai belanja hibah yang dikeluarkan.

Pemberian bantuan sosial dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang atau jasa

dicatat dan diakui sebesar nilai belanja bantuan sosial yang dikeluarkan.

Belanja bagi hasil dicatat dan diakui sebesar nilai yang dikeluarkan.

Belanja tidak terduga dalam bentuk uang, barang dan jasa dicatat dan diakui

sebagai belanja tidak terduga sebesar nilai yang dikeluarkan.

Kriteria untuk belanja tidak terduga ialah Belanja untuk kegiatan yang sifatnya

tidak biasa atau tidak diharapkan berulang, seperti kebutuhan tanggap darurat

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

14

bencana, penanggulangan bencana alam dan bencana sosial, dan pengeluaran tidak

terduga lainnya yang sangat diperlukan atau hal yang sangat mendesak dalam

rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah, termasuk pengembalian

atas kelebihan Penerimaan Daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.

2. Pos – pos Neraca

a. Kas dan Setara Kas

Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan sebesar

nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing, dikonversi menjadi

rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.

Kas Pemerintah Daerah mencakup :

(1) Uang daerah yang dikuasai oleh Bendahara Umum Daerah, yang meliputi rupiah

dan valuta asing.

Uang daerah terdiri dari :

(a) Kas di Kas Daerah;

(b) Kas dalam Kas Daerah berada di bawah penguasaan BUD yang disimpan

pada RKUD (Rekening Kas Umum Daerah). RKUD ditujukan untuk

menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh

pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan.

(c) Kas di Bendahara Penerimaan;

Saldo kas di bendahara penerimaan dapat terdiri dari kas tunai dan kas di

rekening penerimaan. Saldo kas di Bendahara Penerimaan akan bertambah

apabila terdapat uang masuk dari penerimaan pendapatan dan saldo kas di

Bendahara Penerimaan akan berkurang apabila terdapat uang keluar yang

berasal dari penyetoran penerimaan pendapatan ke RKUD.

(d) Kas di Bendahara Pengeluaran;

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran terdiri dari kas tunai dan kas di

rekening pengeluaran.

(2) Kas Pemerintah di Luar Pengelolaan Bendahara Umum Daerah

(a) Kas di Bendahara Penerimaan, apabila Bendahara Penerimaan bukan

merupakan bagian dari BUD.

(b) Kas di Bendahara Pengeluaran, apabila Bendahara Pengeluaran bukan

merupakan bagian dari BUD

(c) Saldo Kas Lainnya yang Diterima karena Penyelenggaraan Pemerintahan

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

15

(d) Saldo kas lainnya yang Diterima karena Penyelenggaraan Pemerintah

dipergunakan untuk menampung sisa kas atas penerimaan tertentu lainnya

yang diterima karena penyelenggaraan pemerintahan.

(e) Kas di BLUD

2) Pengakuan Kas dan Setara Kas

a) Memenuhi definisi kas dan/atau setara kas.

b) Penguasaan dan/atau kepemilikan telah beralih kepada Pemerintah Daerah,

diakui pada saat diterima dan/atau dikeluarkan oleh bendahara/rekening kas

umum daerah

b. Piutang

Pengukuran Piutang

a) Piutang dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah piutang yang

belum dilunasi.

b) Untuk piutang pajak dicatat berdasarkan Surat Ketetapan Pajak yang

pembayarannya belum diterima, untuk piutang retribusi dicatat berdasarkan

tagihan retribusi yang tercantum dalam Surat ketetapan Retribusi Daerah yang

sampai tanggal laporan keuangan belum dilunasi oleh wajib retribusi, untuk bagian

lancar pinjaman kepada BUMD/bagian lancar tagihan penjualan angsuran/bagian

lancar TP/TGR dicatat berdasarkan reklasifikasi nilai bagian lancar nominal

jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun berjalan, dan untuk piutang lainnya

dicatat berdasarkan nilai nominal surat tagihan/dokumen yang diperlakukan sama

yang belum dilunasi oleh pihak ketiga (informasi atas piutang lainnya diperoleh

dari satuan kerja yang berhubungan).

c) Piutang pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang dikeluarkan dari kas

daerah dan/atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai dengan nilai wajar pada

tanggal pelaporan atas barang/jasa tersebut.

d) Apabila dalam naskah perjanjian pinjaman diatur mengenai kewajiban bunga,

denda, commitment fee dan atau biaya-biaya pinjaman lainnya, maka pada akhir

periode pelaporan harus diakui adanya bunga, denda, commitment fee dan/atau

biaya lainnya pada periode berjalan yang terutang (belum dibayar) pada akhir

periode pelaporan

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

16

Piutang diakui pada saat munculnya hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan

uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-

undangan atau akibat lainnya yang sah

Untuk dapat diakui sebagai piutang harus memenuhi kriteria :

(1) Diterbitkan surat ketetapan; atau

(2) Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan; atau

(3) Belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan.

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

a) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar

persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan umur piutang.

b) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih diperhitungkan dan dibukukan dalam periode

yang sama dengan periode timbulnya piutang, sehingga dapat menggambarkan nilai

yang betul-betul diharapkan dapat ditagih.

c) Penyisihan piutang yang kemungkinan tidak tertagih diprediksi berdasarkan

pengalaman masa lalu dengan melakukan analisa terhadap saldo-saldo piutang yang

masih outstanding.

d) Penyisihan piutang tidak tertagih dilakukan berdasarkan umur piutang dan jenis

piutang.

e) Besarnya persentase penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut :

No % Penyisihan berdasarkan umur piutang1 s/d 2thn

> 2thns/d 3thn

> 3 thns/d 4thn

> 4thns/d 5thn

> 5thn

1. 20 % 40 % 60 % 80 % 100 %2. 20 % 40 % 60 % 80 % 100 %

3. 20 % 40 % 60 % 80 % 100 %

c. Persediaan Pengukuran persediaan

a) Persediaan disajikan sebesar :

(1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

17

Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya

penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada

perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa

mengurangi biaya perolehan.

Biaya perolehan persediaan dianggarkan dalam rekening/akun belanja barang

dan jasa.

Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir

diperoleh.

Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk dijual,

seperti karcis, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.

(2) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. Harga

pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan

persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara

sistematis.

(3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan menggunakan

nilai wajar. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian

kewajiban antarpihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar.

Pengakuan persediaan

a) Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh

pemerintah daerah, mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal, dan

telah diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah

b) Pada akhir periode akuntansi, dilakukan inventarisasi fisik persediaan sebagai dasar

penilaian persediaan

Beban Persediaan

(1) Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan.

(2) Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian Laporan

Operasional (pada akun beban barang).

(3) Pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu

dengan cara saldo awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan,

dikurangi dengan saldo akhir persediaan, dikalikan harga pembelian terakhir.

(4) Penyesuaian beban persediaan dilakukan pada setiap akhir semester.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

18

d. Aset Tetap

Pengukuran Aset Tetap

a) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Jika tidak memungkinkan maka nilai aset

tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

b) Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar

imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau

konstruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk

digunakan.

Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung antara lain :

(1) Biaya persiapan tempat;

(2) Biaya import;

(3) Biaya pengiriman awal dan biaya simpan dan bongkar muat;

(4) Biaya pemasangan;

(5) Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur;

(6) Biaya konstruksi;

(7) Biaya administrasi;

(8) Biaya kepanitiaan.

c) Setiap SKPD/unit kerja harus melakukan kapitalisasi terhadap belanja barang dan jasa

yang berakibat :

(1) Memperoleh aset tetap hingga siap pakai;

(2) Meningkatkan kapasitas/efisiensi barang milik daerah; dan/atau

(3) Memperpanjang umur teknis barang milik daerah.

d) Adapun pengeluaran yang dikapitalisasi terdiri atas :

(1) Perolehan awal aset tetap melalui pengeluaran belanja modal yang nilainya

sama/lebih dari batasan nilai minimum kapitalisasi aset tetap dan dimanfaatkan

untuk kegiatan pemerintah daerah serta tidak untuk dijual, meliputi :

(a) Pengadaan tanah;

(b) Pembelian/pembuatan peralatan dan mesin;

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

19

(c) Pembelian/pembangunan gedung dan bangunan;

(d) Pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan; atau

(e) Pembelian/pembangunan aset tetap lainnya.

(2) Pengeluaran setelah perolehan awal jika mengakibatkan peningkatan kualitas,

kapasitas, kuantitas dan/atau umur aset yang telah dimiliki dan bernilai

sama/melebihi batasan minimum nilai kapitalisasi aset tetap, dikapitalisasi

sebagai aset tetap.

e) Adapun pengeluaran yang tidak dikapitalisasi terdiri atas :

(1) Pengeluaran belanja pemeliharaan rutin (rehabilitasi) yang bertujuan untuk

mempertahankan fungsi aset tetap yang sudah ada ke dalam kondisi normal tanpa

memperhatikan besar kecilnya jumlah belanja, contohnya biaya pengecatan

bangunan/kendaraan/meubelair, penggantian suku cadang kendaraan (ban, accu,

busi), servis peralatan dan mesin rutin, penambahan assesoris kendaraan (kecuali

AC, power steering, audio dan audio visual), servis peralatan/perlengkapan

kantor (komputer, mesin tik, AC, TV, LCD, sound system, dll).

(2) Pengeluaran belanja barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi barang

dan jasa baik untuk dipasarkan maupun tidak dipasarkan, meliputi:

(a) Pengeluaran untuk membiayai proses produksi.

(b) Pembelian/pengadaan barang pakai habis seperti ATK.

(c) Pengeluaran langganan daya dan jasa.

(d) Lain-lain pengeluaran untuk membiayai pekerjaan yang bersifat non-fisik

dan secara langsung menunjang tugas pokok dan fungsi SKPD dengan nilai

tidak memenuhi batasan minimum nilai kapitalisasi aset tetap.

f) Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara

gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut

berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang

bersangkutan. Atribusi biaya perolehan diperhitungkan secara proporsional

sesuai dengan nilai barang.

Pengakuan aset Tetap

a) Semua biaya perolehan aset tetap dianggarkan dalam rekening/akun belanja modal.

b) Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus memenuhi kriteria :

(1) Berwujud;

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

20

(2) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

(3) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

(4) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;

(5) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;

(6) Memenuhi nilai satuan minimum kapitalisasi;

(7) Batas Minimum Kapitalisasi Aset Tetap dikecualikan terhadap pengeluaran untuk

:

pengadaan/pembelian tanah;

pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan; atau

pengadaan/pembelian/pembuatan aset tetap lainnya berupa koleksi

perpustakaan, barang bercorak kesenian, hewan/ternak, dan tumbuhan.

c) Kapitalisasi adalah penentuan nilai pembukuan terhadap semua pengeluaran untuk

memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk meningkatkan kapasitas/efisiensi dan

memperpanjang umur teknisnya dalam rangka menambah nilai aset tersebut.

Kapitalisasi memperhatikan batasan nilai minimum kapitalisasi aset.

d) Barang milik daerah yang memenuhi batasan nilai minimum kapitalisasi aset tetap

dicatat secara intrakomptabel dan disajikan dalam neraca, barang milik daerah yang

tidak memenuhi batasan nilai minimum kapitalisasi aset tetap yang diperoleh dari

belanja modal dengan nilai dibawah satuan minimum kapitalisasi aset dicatat secara

ekstrakomptabel dan disajikan dalam catatan atas laporan keuangan (CaLK).

d1) Apabila terjadi penambahan nilai aset karena pemeliharaan (di atas batas kapitalisasi)

yang mengakibatkan nilai aset tetap ekstrakomptabel menjadi diatas batas nilai

kapitalisasi maka pencatatannya direklas ke aset tetap intrakomptabel dan penilaian

penyusutan atas aset ekstra komptabel yang beralih menjadi intrakomptabel dihitung

dari nilai buku.

e) Penghapusan barang milik daerah yang dicatat dalam pembukuan ekstrakomptabel

dapat dilakukan oleh pengguna dan/atau kuasa pengguna dalam hal aset tetap tersebut

dimaksud sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna dan/ atau kuasa pengguna.

Perolehan aset tetap secara gabungan.

Jika aset tetap diperoleh secara gabungan, biaya perolehan dari masing-masing aset tetap

yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

21

tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan.

Atribusi biaya perolehan diperhitungkan secara proporsional sesuai dengan nilai barang

Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap.

a) Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secarapermanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomi di masa yangakan datang.

b) Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari Neracadan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

c) Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah daerah tidak memenuhidefinisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilaitercatatnya.

d) Aset tetap yang masih dalam proses penghapusan, sepanjang SK Bupati tentangpenghapusan belum terbit, pencatatannya direklas ke aset lainnya.

Penyusutan.

a. Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat

disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Nilai

penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset

tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan operasional.

b. Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap disusutkan sesuai

dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.

c. Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, dan buku perpustakaan tidak dilakukan

penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan penghapusan pada saat Aset Tetap

Lainnya tersebut sudah tidak dapat digunakan atau mati.

d. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus dengan estimasi masa

manfaat sesuai tabel dalam Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2015

e. Penambahan masa manfaat akibat pemeliharaan, yang menyebabkan jumlah masa

manfaat baru melebihi masa manfaat awal, dianggap sama dengan masa manfaat

awal.

f. Formula penghitungan penyusutan barang milik daerah adalah sebagai berikut :

Nilai yang dapat disusutkan

Penyusutan per periode =

Masa manfaat

Keterangan :

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

22

(1) Penyusutan per periode merupakan nilai penyusutan untuk aset tetap suatu

periode yang dihitung pada akhir tahun;

(2) Nilai yang dapat disusutkan merupakan nilai buku per 31 Desember 2014 untuk

Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2014, tanpa

memperhitungkan adanya penambahan masa manfaat pada tahun – tahun

sebelumnya. Untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2014

menggunakan nilai perolehan;

(3) Masa manfaat adalah periode suatu Aset Tetap yang diharapkan digunakan untuk

aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik atau jumlah produksi atau unit

serupa yang diharapkan diperoleh dari aset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau

pelayanan publik;

g. Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan dapat ditinjau secara periodik dan jika

terdapat perbedaan besar dari estimasi sebelumnya, penyusutan periode sekarang dan

yang akan datang harus dilakukan penyesuaian.

h. Untuk Aset Tetap yang dicatat secara intra komptabel dilakukan penyusutan dan tetap

dicatat dalam catatan intra komptabel walaupun nilai akhir aset dibawah nilai

kapitalisasi dan/atau bernilai nol.

i. Untuk Aset Tetap yang dicatat secara ekstra komptabel dilakukan penyusutan, dan

apabila ada biaya pemeliharaan yang melebihi nilai kapitalisasi dan memenuhi

kriteria aset intra komptabel akan masuk ke aset intra komtabel.

j. Untuk pelaksanaan penyusutan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

(1) Aset yang diperoleh pada tahun dimulainya penerapan penyusutan.

Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan. Perhitungan penyusutannya

adalah untuk tahun dimulainya penerapan penyusutan saja.

(2) Aset yang diperoleh setelah penyusunan neraca awal hingga satu tahun sebelum

dimulainya penerapan penyusutan.

Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan. Perhitungan penyusutannya

terdiri dari penyusutan tahun berjalan dan koreksi penyusutan tahun-tahun

sebelumnya.

(3) Aset yang diperoleh sebelum penyusunan neraca awal.

Untuk aset yang diperoleh lebih dari 1 (satu) tahun sebelum saat penyusunan

neraca awal maka aset tersebut disajikan dengan nilai wajar pada saat

penyusunan neraca awal. Untuk menghitung penyusutannya, pertama ditetapkan

sisa masa manfaat pada saat penyusunan neraca awal, selanjutnya dihitung masa

antara neraca awal dengan saat penerapan penyusutan.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

23

k. Nilai aset yang diperoleh pada semester I (satu) disusutkan satu tahun dan nilai aset

yang diperoleh pada semester II (dua) disusutkan setengah tahun.

e. Aset Lainnya

Pengukuran :

(a) Tuntutan Perbendaharaan dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Keputusan

Pembebanan setelah dikurangi dengan setoran yang telah dilakukan oleh bendahara

yang bersangkutan ke kas umum daerah.

(b) Tuntutan Ganti Rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Keterangan

Tanggungjawab Mutlak (SKTJM) setelah dikurangi dengan setoran yang telah

dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan ke kas umum daerah.

(c) Kemitraan dengan Pihak Ketiga.

(1) Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai

komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan

menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki.

(2) Bentuk kemitraan tersebut antara lain dapat berupa :

(a) Sewa.

− Pengakuan :Kemitraan dengan pihak ketiga berupa sewa diakui pada saat terjadiperjanjian kerjasama/kemitraan, yaitu dengan perubahan klasifikasi aset dariaset tetap menjadi aset lainnya kerjasama/kemitraan – sewa.− Pengukuran :Sewa dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara sewa.

(b) Kerjasama pemanfaatan.

− Pengakuan :Kemitraan dengan pihak ketiga berupa kerjasama pemanfaatan diakui padasaat terjadi perjanjian kerjasama/kemitraan, yaitu dengan perubahanklasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset lainnya kerjasama/kemitraan –kerjasama pemanfaatan.

− Pengukuran :Kerjasama pemanfaatan dinilai dari nilai bersih yang tercatat pada saatperjanjian atau nilai wajar pada saat perjanjian, dipilih yang paling obyektifatau yang paling berdaya uji.

(c) Bangun, Kelola/Guna, Serah.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

24

− Pengakuan :Bangun, Kelola/Guna, Serah dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan olehPemerintah daerah kepada pihak ketiga/investor untuk membangun asetBangun, Kelola/Guna, Serah tersebut. Aset yang berada dalam Bangun,Kelola/Guna, Serah ini disajikan terpisah dari aset tetap.− Pengukuran :Dicatat sebesar nilai buku aset tetap yang diserahkan oleh pemerintah kepadapihak ketiga/investor untuk membangun aset Bangun, Kelola/Guna, Serahtersebut.

(d) Bangun, Serah, Kelola/Guna.

− Pengakuan :Bangun, Serah, Kelola/Guna diakui pada saat pengadaan/pembangunangedung dan/atau sarana berikut fasilitasnya selesai dan siap digunakan untukdigunakan/dioperasikan.− Pengukuran :Bangun, Serah, Kelola/Guna dicatat sebesar nilai perolehan aset yangdibangun, yaitu sebesar nilai aset yang dipisahkan dari aset tetap ditambahdengan jumlah aset yang dibangun oleh pihak ketiga/investor sesuai denganperjanjian kerjasama.

f.Aset tidak berwujud

Pengukuran :

a) Aset tak berwujud dicatat sebesar harga perolehan, namun jika tidak dapat ditelusuri

maka dapat dicatat sebesar nilai wajar.

b) Pengeluaran atas aset tak berwujud yang awalnya telah diakui oleh entitas sebagai

beban tidak dapat dianggap sebagai bagian dari harga perolehan aset tak berwujud

tersebut dikemudian hari.

c) Penghitungan masa manfaat Aset Tidak Berwujud berupa software selama 5 tahun.

d) Penghitungan amortisasi menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu.

Pengakuan :

Sesuatu diakui sebagai aset tak berwujud jika dan hanya jika :

− Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang yang

diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari aset tak berwujud tersebut

akan mengalir kepada Pemerintah Daerah atau dinikmati oleh entitas ; dan

− Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan andal.

g. Aset Lain-Lain Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

25

dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan

Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Contoh

dari aset lain-lain adalah aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah

Daerah.

Aset lain-lain yang berasal dari reklasifikasi aset tetap dicatat sebesar nilai tercatat/nilai

bukunya.

Pengakuan :

Aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah dan

direklasifikasikan kedalam aset lain-lain.

Penerapan penyusutan awal pada aset lain-lain adalah :

− Aset lain – lain per 31 Desember 2014 merupakan hasil reklas aset tetap yang

dihentikan penggunaannya karena rusak berat dan sebab lain, tidak dihitung

penyusutannya.

− Reklas ke aset lainnya karena usulan penghapusan pada semester I 2015 dicatat

sebesar nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya sampai dengan 31 Desember

2014. Sedangkan yang berasal dari usulan penghapusan pada semester II 2015 dicatat

sebesar nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya sampai dengan semester I 2015.

h. Kewajiban

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan

dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs

tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.

Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan berupa PFK yang belum

disetorkan kepada pihak lain harus dicatat pada laporan keuangan sebesar jumlah yang

masih harus disetorkan.

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi

akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang,

dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur

dengan andal. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat

kewajiban timbul.

Pengakuan Utang (Account Payable) pada saat pemerintah daerah menerima hak atas

barang, termasuk barang dalam perjalanan yang telah menjadi haknya, pemerintah

daerah harus mengakui kewajiban atas jumlah yang belum dibayarkan untuk barang

tersebut.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

26

Utang jangka pendek lainnya :

a) Utang jangka Pendek Lainnya adalah utang jangka pendek yang tidak dapat

diklasifikasikan sebagai utang jangka pendek.

b) Termasuk Utang Jangka Pendek Lainnya adalah pendapatan diterima dimuka,

utang biaya, utang belanja dan kewajiban kepada pihak lain.

c) Pendapatan Diterima Dimuka diakui pada saat terdapat/timbul klaim pihak

ketiga kepada pemerintah terkait kas yang telah diterima pemerintah dari pihak

ketiga tetapi belum ada penyerahan barang/jasa dari pemerintah.

d) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar bagian

barang/jasa yang belum diserahkan oleh pemerintah kepada pihak ketiga

sampai dengan tanggal neraca.

e) Utang biaya adalah utang pemerintah yang timbul karena entitas secara rutin

mengikat kontrak pengadaan barang atau jasa dari pihak ketiga yang

pembayarannya dikemudian hari. Utang biaya ini pada umumnya terjadi karena

pihak ketiga memang melaksanakan praktik menyediakan barang atau jasa

dimuka dan melakukan penagihan dibelakang, seperti penyediaan barang

berupa listrik, air PAM, telpon oleh masing-masing perusahaan untuk suatu

bulan baru ditagih oleh yang bersangkutan kepada entitas selaku pelanggannya

pada bulan atau bulan-bulan berikutnya.

f) Utang biaya diakui pada saat klaim pihak ketiga, biasanya dinyatakan dalam

bentuk surat penagihan atau invoice, kepada pemerintah terkait penerimaan,

barang/jasa yang belum diselesaikan pembayarannya oleh pemerintah.

g) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar biaya yang

belum dibayar oleh pemerintah sampai dengan tanggal neraca. 85

h) Utang belanja adalah utang pemerintah yang timbul karena kewajiban kepada

pihak ketiga sampai dengan akhir periode pelaporan belum terpenuhi.

i) Kewajiban kepada Pihak Lain adalah saldo dana yang berasal dari SPM LS

kepada Bendahara Pengeluaran yang belum seluruhnya diserahkan kepada yang

berhak pada akhir tahun misalnya : SPM LS di Bendara Pengeluaran yang

belum seluruhnya dibayarkan kepada yang berhak.

j) Kewajiban kepada Pihak Lain diakui apabila pada akhir tahun masih terdapat

dana yang berasal dari SPM LS kepada Bendahara Pengeluaran yang belum

diserahkan kepada yang berhak.

k) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar biaya yang

belum diserahkan kepada yang berhak.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

27

i. Ekuitas Dana

Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Daerah yang merupakan selisih antara aset

dan kewajiban Pemerintah Daerah pada tanggal pelaporan. Saldo Ekuitas di Neraca

berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas.

Saldo Ekuitas berasal dari Ekuitas awal ditambah (dikurang) oleh Surplus/Defisit LO dan

perubahan lainnya seperti koreksi nilai persediaan, selisih evaluasi Aset Tetap dan lain-

lain.

3. Penyajian kembali Neraca.

Penyajian kembali adalah perlakuan akuntansi yang dilakukan atas pos-pos dalam

Neraca yang perlu dilakukan penyajian kembali pada awal periode ketika Pemerintah

daerah untuk pertama kali akan mengimplementasikan kebijakan akuntansi yang baru

dari semula basis kas menuju akrual menjadi basis akrual penuh.

Penyajian kembali dilakukan antara lain untuk akun-akun sebagai

berikut :

1) Piutang;

2) Beban dibayar dimuka;

3) Persediaan;

4) Investasi jangka panjang;

5) Aset tetap;

6) Aset tidak berwujud;

7) Utang bunga;

8) Pendapatan diterima dimuka;

9) Ekuitas.

Tahapan penyajian kembali :

1) Menyiapkan data-data yang relevan untuk dasar pengakuan akun-akun terkait.

2) Menyajikan kembali akun-akun neraca yang belum sama perlakuan kebijakannya,

dengan cara menerapkan kebijakan akuntansi yang berlaku yaitu basis akrual.

4. Laporan Operasional.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

28

a. Pendapatan – LO.

Pendapatan-LO diakui pada saat :(1) Timbulnya hak atas pendapatan;

(2) Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumberdaya ekonomi.

Pengakuan Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan Asli

Daerah :

(1) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan Pajak Daerah

yang ditetapkan Kepala Daerah (Official Assesment) diakui pada saat terbitnya

surat ketetapan pajak daerah. (Pajak Reklame, Air Tanah, PBB).

(2) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan Pajak Daerah

yang dibayar sendiri oleh Wajib Pajak (Self Assesment) diakui pada saat kas

diterima.

(3) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan Retribusi

Daerah diakui pada saat terbitnya Surat Ketetapan Retribusi Daerah. Apabila

pendapatan retribusi daerah dipungut selain menggunakan Surat Ketetapan

Retribusi Daerah maka pendapatan diakui pada saat pembayaran diterima.

(4) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Lain lain PAD yang Sah

diakui pada saat direalisasikannya pendapatan tersebut.

(5) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan untuk bagian laba atas penyertaan modal ke Badan

Usaha Milik Daerah diakui pada saat Laporan Keuangan atau Laporan Kinerja

Tahunan telah diaudit KAP, untuk pendapatan dari pengelolaan BUKP diakui

pada saat diterbitkannya Keputusan Gubernur DIY tentang Pembagian Laba

Bersih BUKP.

(6) Pendapatan - LO berasal dari hibah berbentuk barang dan barang rampasan diakui

pada saat barang tersebut diterima, dan diukur dengan nilai wajar barang

tersebut.

(7) Pendapatan - LO berbentuk jasa diterima diakui pada saat jasa diterima atau

dinikmati pemerintah, diukur dengan nilai wajar jasa tersebut.

Pengukuran Pendapatan – LO.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

29

a) Akuntansi pendapatan - LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran).

b) Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan - LO bruto (biaya) bersifat

variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di estimasi terlebih dahulu

dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.

c) Dalam hal BLUD, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan

yang mengatur mengenai BLUD.

b. Beban.

Pengakuan Beban.

a) Beban diakui pada saat :(1) timbulnya kewajiban;

Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke

pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah. Contohnya tagihan

rekening telepon dan rekening listrik yang belum dibayar pemerintah.

(2) terjadinya konsumsi aset;

Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas

kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/ atau konsumsi

aset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah.

(3) terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat penurunan nilai aset

sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan/ berlalunya waktu. Contoh

penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa adalah penyusutan atau amortisasi.

b) Beban Penyisihan Piutang

Beban Penyisihan Piutang merupakan cadangan yang harus dibentuk sebesar

persentase tertentu dari akun piutang terkait ketertagihan piutang. Beban Penyisihan

Piutang diakui saat akhir tahun.

c) Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban Penyusutan dan Amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu

aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang

bersangkutan. Beban Amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset

tak berwujud selama masa manfaat aset yang bersangkutan.

Beban penyusutan dan Amortisasi diakui dan disajikan pada saat periode pelaporan.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

30

Pengakuan Beban Pada SKPD :

(1) Beban Pegawai

Beban pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang

atau barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat negara, pegawai negeri sipil,

dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah daerah yang belum berstatus PNS

sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah ditugaskan.

Beban pegawai (gaji dan tunjangan) diakui pada saat timbulnya kewajiban

pemerintah daerah.

Beban pegawai (selain gaji dan tunjangan) diakui pada saat terjadinya konsumsi

aset (pengeluaran kas kepada pihak lain) yaitu ketika bukti pembayaran

pengeluaran telah disahkan pengguna anggaran (bend 26 telah ditandatangani

pengguna anggaran ).

(2) Beban Barang

Beban Barang merupakan penurunan manfaat ekonomi dalam periode pelaporan

yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau

timbulnya kewajiban.

Beban barang melalui mekanisme UP/GU diakui pada saat terjadinya konsumsi

aset (pengeluaran kas kepada pihak lain) yaitu ketika bukti pembayaran

pengeluaran telah disahkan pengguna anggaran (bend 26 telah ditandatangani

pengguna anggaran ).

Beban barang melalui mekanisme LS diakui pada saat terjadinya kewajiban

pemerintah daerah, yaitu ketika Berita Acara Serah Terima (BAST) diterima.

Pengukuran Beban

a) Beban diukur berdasarkan besaran timbulnya kewajiban, besaran terjadinya

konsumsi aset dan besaran terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

b) Beban dari transaksi non pertukaran diukur sebesar aset yang digunakan atau

dikeluarkan yang pada saat perolehan tersebut diukur dengan nilai wajar.

c) Beban dari transaksi pertukaran diukur dengan menggunakan harga sebenarnya

(actual price) yang dibayarkan ataupun yang menjadi tagihan sesuai dengan

perjanjian yang telah membentuk harga.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

31

d) Dalam hal badan layanan umum, beban diakui dengan mengacu pada peraturan

perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.

Surplus/Defisit Dari Kegiatan Operasional

1) Surplus dari kegiatan operasional adalah selisih lebih antara pendapatan dan bebanselama satu periode pelaporan.

2) Defisit dari kegiatan operasional adalah selisih kurang antara pendapatan dan bebanselama satu periode pelaporan.

3) Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporandicatat dalam pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional.

Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional

1) Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu dikelompokkan tersendiridalam kegiatan non operasional.

2) Termasuk dalam pendapatan/beban dari kegiatan non operasional antara lainsurplus/defisit penjualan aset non lancar, surplus/defisit penyelesaian kewajibanjangka panjang, dan surplus/defisit dari kegiatan non operasional lainnya.

3) Selisih lebih/kurang antara surplus/defisit dari kegiatan operasional dansurplus/defisit dari kegiatan non operasional merupakan surplus/defisit sebelum posluar biasa.

Pos Luar Biasa

1) Pos luar biasa adalah pendapatan atau beban luar biasa yang terjadi karena kejadian

atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering terjadi

dan berada diluar kendali atau pengaruh entitas yang bersangkutan.

2) Pos Luar Biasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam Laporan Operasional

dan disajikan sesudah Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa.

3) Sifat dan jumlah rupiah kejadian luar biasa harus diungkapkan pula dalam Catatanatas Laporan Keuangan.

Surplus/Defisit-LO

1) Surplus/Defisit-LO adalah penjumlahan selisih lebih/kurang antara surplus/defisit

kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa.

2) Saldo Surplus/Defisit-LO pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke Laporan

Perubahan Ekuitas.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

32

D. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar

Akuntansi Pemerintahan

Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada Tahun Anggaran 2015 di Kabupaten Kulon

Progo mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.

Dalam pelaksanaan sistem akuntansi keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang SAP, dan penyusunan laporan keuangan ini telah sesuai

dengan amanat peraturan pemerintah tersebut.

Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual yang dimulai pada tahun 2015,

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah mengawalinya dengan menetapkan kebijakan akuntansi

keuangan daerah yang berbasis akrual yang tertuang dalam Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor

24 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Pemerintah Daerah dan Peraturan Bupati

Kulon Progo Nomor 53 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. Dengan adanya

dinamika perkembangan dlam pelaksanaan akuntansi keuangan daerah berbasis akrual sebagaimna

diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan SAP

Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, maka Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 24 Tahun

2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Pemerintah Daerah telah disesuaikan denga

terbitnya Peratuan Bupati Kulon Progo Nommor 69 Tahun 2015.

Untuk selanjutnya, juga telah diselenggarakan sosialisasi tentang penerapan akuntansi

berbasis akrual kepada seluruh pihak-pihak yang terkait dalam penatausahaan dan pengelolaan

keuangan daerah, diklat tentang penerapan akuntansi berbasis akrual, serta pelatihan penggunaan

SIMDA Keuangan berbasis akrual bagi seluruh pelaksana SIMDA di SKPD.

Dengan berubahnya kebijakan akuntansi ke basis akrual, atas Neraca per 31 Desember 2014

telah dilakukan restatement atau penyajian kembali.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

33

3BAB VPENJELASAN POS – POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

A. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

I. PENDAPATAN

Kantor Lingkungan Hidup pada tahun anggaran 2015 mentargetkan pendapatan

asli daerah (PAD) dari retribusi izin gangguan (HO) sebesar Rp.244.870.384 dengan

realisasi capaian retribusi pada akhir Semester II TA 2015 (31 Desember 2015)

adalah Rp. 209.225.850 atau kurang Rp.Rp.35.644.534 dari target yang ditetapkan.

Prosentase realisasi retribusi semester II (85,44 %) ini tidak mencapai target

pendapatan retribusi dalam satu tahun. Hal ini dimungkinkan karena belum tepatnya

prediksi pendapatan yang telah dihitung secara matematis.

II. BELANJA

Pada Tahun anggaran 2015 setelah ditetapkannya APBD Perubahan 2015, Kantor

Lingkungan Hidup Kulon Progo mendapat alokasi anggaran Rp. 3.324.822.862,20

dengan rincian Belanja Operasi Rp. 2.275.442.162,20 dan Belanja Modal Rp.

1,049,380,700.00. Dari jumlah tersebut per 31 Desember 2015 telah diserap sebesar

Rp. 3,274,118,973.00 atau rata-rata 98 % dari anggaran, sedangkan yang tidak terserap

Rp. 50,703,889.20 sebagaimana diperlihatkan tabel 1.

Adapun penjelasan untuk setiap pos belanja sebagai berikut :

Belanja Pegawai. Pada akun belanja pegawai, anggaran yang tidak diserap secara

optimal adalah insentif retribusi daerah. Insentif ini diberikan kepada para aparatur

pelaksana dan aparatur penunjang pemungutan retribusi yang dimaksudkan untuk

meningkatkan kinerja dan pelayanan aparatur tersebut dalam rangka meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dari insentif retribusi daerah yang dianggarkan Rp

12,243,519,20 pada akhir semester II (31 Desember 2015) telah direalisasikan

pemberian insentif sebesar Rp.9.180.000,00 atau 75 % dari anggaran insentif.

Pencairan tersebut proporsional atau sesuai dengan realisasi PAD per 31 Desember

2015 dari Izin Gangguan yang hanya mencapai 85,44 % dari target pendapatan,

sebagaimana telah diatur dalam Perda Insentif Kabupaten Kulon Progo.

Belanja Barang meliputi belanja barang dan jasa. Belanja barang terdiri dari barang

pakai habis, belanja bahan baku bangunan, belanja bibit tanaman, belanja bahan

percontohan untuk sosialisasi / penyuluhan, belanja pakaian dinas, belanja makan

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

34

minum, belanja BBM / pelumas kendaraan-kendaraan dinas. Belanja jasa merupakan

belanja jasa kantor meliputi antara lain jasa konsultan perencanaan dan konsultan

pengawasan untuk kegiatan-kegiatan yang didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK),

jasa servis kendaraan dinas, jasa ahli/instruktur/narasumber dan jasa analisa /

pemeriksaan laboratorium untuk sampel limbah cair, kualitas air sungai, kualitas udara

ambien dan emisi cerobong industri. Pada akun Belanja Jasa, anggaran yang tidak

terserap secara optimal adalah Belanja Jasa Kursus/ Pelatihan/Bimtek PNS. Dari

anggaran Rp.5.000.000,00 yang terserap adalah 0 %, hal ini karena pada TA 2015

belum ada BimTek yang sesuai dengan kebutuhan.

Belanja Hibah atau belanja barang yang akan diserahkan kepada masyarakat

berwujud 3 unit kendaraan motor roda dua pengangkut sampah, bak sampah 90 unit,

bangunan penutup pengolah sampah 2 unit, alat pencacah sampah 5 unit, sumur

resapan 88 unit, biodigester biogas 9 unit dan penanaman bibit di sekitar mata air

1760 batang. Anggaran belanja Hibah dapat terserap secara optimal dari anggaran

sebesar Rp.729,875,800.00 dapat terserap sebesar Rp. 727,265,300.00 dengan

realisasi mendekati 100 %, dengan sisa anggaran sebesar Rp.2.610.500,00

merupakan sisa anggaran dari pengadaan barang hibah.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

35

Tabel 1. Anggaran Kantor Lingkungan Hidup TA.2015 dan realisasinya sampai dengan

akhir Semester II (31 Desember 2015)

KodeRekening Uraian Anggaran 2015 (Rp)

Realisasi s/d akhirSemester II TA.

2015 (Rp)Sisa anggaran

(Rp)Persen

Realisasi(%)

BELANJA OPERASI 2,275,442,162.20 2,241,360,880.00 34,081,282.20 99Belanja pegawai

1,047,450,262.20 1,035,744,888.00 11,705,374.20 99

5.1.1.01 Gaji dan tunjangan 907,459,743.00 899,266,888.00 8,192,855.00 99

5.2.1.01 Honorarium PNS 90,850,000.00 90,733,000.00 117,000.00 100

5.2.1.02 Honorarium non PNS 6,820,000.00 6,820,000.00 0.00 100

5.2.1.03 Uang Lembur PNS 30,077,000.00 29,745,000.00 332,000.00 99

5.1.1.06 Insentif retribusi daerah 12,243,519.20 9,180,000.00 3,063,519.20 75

Belanja barang 498,116,100.00 478,350,692.00 19,765,408.00 965.2.2.02 Belanja Bahan / Material 36,602,200.00 36,602,025.00 175.00 1005.2.2.01 Belanja Bahan Pakai Habis 21,002,150.00 19,862,000.00 1,140,150.00 955.2.2.17 Belanja kursus,

pelatihan,sosialisasi & bimtekPNS

5,000,000.00 0.00 5,000,000.00 0

5.2.2.12 Belanja Pakaian Dinas &Atributnya

2,800,000.00 2,800,000.00 0.00 100

5.2.2.03 Belanja Jasa Kantor 76,440,000.00 73,025,360.00 3,414,640.00 965.2.2.05 Belanja Perawatan Kendaraan

Bermotor 72,004,000.00 71,837,882.00 166,118.00 1005.2.2.06 Belanja Cetak &

Penggandaan 17,109,750.00 17,047,125.00 62,625.00 1005.2.2.11 Belanja Makanan Minuman 100,701,000.00 95,776,500.00 4,924,500.00 955.2.2.15 Belanja Perjalanan Dinas 145,707,000.00 140,649,800.00 5,057,200.00 975.2.2.20 Belanja Pemeliharaan

Gedung & Bangunan17,150,000.00 17,150,000.00 0.00 100

5.2.2.27 BelanjaTenaga Ahli/Instruktur/ Narasumber

3,600,000.00 3,600,000.00 0.00 100

Belanja hibah 729,875,800.00 727,265,300.00 2,610,500.00 100

5.2.2.23 Belanja Barang Yang AkanDiserahkan KepadaMasyarakat

725,561,800.00 722,951,300.00 2,610,500.00 100

5.2.2.28 BelanjaHadiah atas Prestasi& Penghargaan

4,314,000.00 4,314,000.00 0.00 100

BELANJA MODAL 1,049,380,700.00 1,032,758,093.00 16,622,607.00 98

Belanja Peralatan dan Mesin 114,340,000.00 112,393,400.00 1,946,600.00 98

5.2.3.17 Belanja Modal PengadaanAlat-Alat Angkutan DaratBermotor Sepeda Motor

18,425,000.00 16,937,500.00 1,487,500.00 92

5.2.3.27 Belanja Modal PengadaanAlat PenyimpananPerlengkapan Kantor

3,150,000.00 3,150,000.00 0.00 100

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

36

KodeRekening Uraian Anggaran 2015 (Rp)

Realisasi s/d akhirSemester II TA.

2015 (Rp)Sisa anggaran

(Rp)Persen

Realisasi(%)

5.2.3.29 Belanja Modal PengadaanPersonel computer /PeralatanPersonel Komputer

13,735,000.00 13,723,900.00 11,100.00 100

5.2.3.42 Belanja Modal PengadaanAlat Laboratorium

26,530,000.00 26,182,000.00 348,000.00 99

5.2.3.28 Belanja Modal PengadaanAlat Rumah Tangga

52,500,000.00 52,400,000.00 100,000.00 100

Belanja Bangunan dan Gedung 877,815,700.00 863,946,693.00 13,869,007.00 98

5.2.3.53 Belanja Modal PengadaanKonstruksi/PembelianTaman

877,815,700.00 863,946,693.00 13,869,007.00 98

Belanja Jalan, Irigasi danJaringan

57,225,000.00 56,418,000.00 807,000.00 99

5.2.3.66 Belanja Modal PengadaanBangunan Pelengkap AirBersih/Air Baku

50,350,000.00 49,543,000.00 807,000.00 98

5.2.3.71 Belanja Modal PengadaanInstalasi PengolahanSampah Organik

6,875,000.00 6,875,000.00 0.00 100

JUMLAH 3,324,822,862.20 3,274,118,973.00 50,703,889.20 98

Belanja Modal Peralatan dan Mesin di Kantor Lingkungan Hidup Kulon Progo sebelum

perubahan APBD TA 2015 antara lain berupa pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor

Sepeda Motor pada 2 kegiatan yang berbeda sehingga pengadaan baru semuanya bila

sesuai rencana adalah 2 unit sepeda motor. Pada kegiatan Pengadaan sarana

prasarana perkantoran dari anggaran Rp.18.425.000,00 telah direalisasikan untuk

pengadaan 1 unit sepeda motor sebesar Rp.16.937.500 dengan sisa anggaran

Rp.1.487.500,00. Pada kegiatan Pembangunan biodigester biogas yang dananya

bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) juga terdapat pengadaan sepeda motor 1

unit (Rp 25.300.000) namun tidak dapat direalisasikan karena tidak sesuai dengan

Juknis penggunaan DAK. Rencananya sepeda motor tersebut akan digunakan untuk

pemantauan produksi biogas dan keberlanjutan / pemeliharaan dari unit–unit

biodigester biogas yang telah diperbantukan di seluruh Kulon Progo. Anggaran yang

tidak sesuai Juknis DAK tersebut pada Perubahan APBD 2015 dialihkan untuk

penyempurnaan taman.

Belanja modal peralatan dan mesin lainnya berupa 1 unit almari kayu arsip. 1 unit

personal komputer, 1 unit laptop untuk e-plan dan e-monev dan 1 unit printer telah

direalisasikan.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

37

Belanja Modal Pengadaan Alat Rumah Tangga berupa bak/tong sampah 180 unit terdiri

dari 3 macam :

- Bak / Tong Sampah (3 tong) sebanyak 150 unit @ Rp.200.000,00

- Bak / Tong Sampah (2 tong) sebanyak 29 unit @ Rp.745.000,00

- Bak / Tong Sampah (2 tong) sebanyak 1 unit Rp. 795.000,00

Belanja modal bak / tong sampah (3 tong) akan menjadi aset tetap ekstrakomptable

karena nilai per unit ≤ Rp.250.000, sedangkan bak / tong sampah (2 tong) akan menjadi

aset tetap intrakomptable karena nilai per unit ≥ Rp.250.000.

Belanja Modal Pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah Organik berupa 25 unit

komposter juga telah direalisasikan.

Belanja Modal Pengadaan Alat Laboratorium berupa 1 set alat pengambil sampel udara

(anggaran APBD II Rp.26.530.000,-) dan 1 set alat pengambil sampel debu (anggaran

DAK & DAU Rp 23.000.000,- dan kertas filter 1 box (anggaran DAK & DAU Rp

6.150.000). Untuk pengadaan 1 set alat pengambil sampel udara yang didanai APBD

dari anggaran Rp.26.530.000,- telah direalisasikan anggaran sebesar Rp.26.182.000,-.

Untuk pengadaan yang didanai DAK yaitu 1 set alat pengambil sampel debu dan kertas

filter 1 box tidak dapat direalisasikan karena tidak sesuai dengan Juknis DAK. Anggaran

yang tidak sesuai Juknis DAK ini kemudian digeser untuk penyempurnaan taman pada

Perubahan APBD 2015.

Belanja Modal Bangunan dan Gedung (Pengadaan Konstruksi Bangunan Lainnya)berwujud pengadaan Konstruksi / pembelian bangunan Taman depan Kantor Pegadaian

Wates 1 unit ( anggaran Rp.55.000.000), Taman Jl. Adyaksa barat rumah dinas Bupati

1 unit (Rp.90.000.000), Pembangunan Taman BBI Sendang Sari, Pengasih 1 unit

(Rp.80.000.000), Taman Jalan Sugiman 1 unit (Rp.165.126.000) dan Taman Merokok 4

unit (@ Rp.42.000.000,-). Setelah Perubahan APBD 2015 ada pergeseran maupun

penambahan anggaran, yaitu berupa Penyempurnaan Pembangunan Taman Depan

Kantor Pegadaian Wates (DAK & DAU= Rp 54.450.000), Pembangunan Taman

Pertigaan Teteg Kulon Wates (APBD= Rp.68.000.000) dan Pembangunan Taman

Merokok 4 unit (@ Rp.42.000.000,-)

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan berupa pengadaan Bangunan Pelengkap

Air Bersih/Air Baku berupa sumur resapan 20 unit (Rp.2.000.000,00/unit) dan

pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah Organik berupa 25 unit komposter.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

38

B. NERACA

● ASET ●I. ASET LANCAR

Aset lancar pada SKPD Kantor Lingkungan Hidup meliputi kas, piutang, penyisihan

piutang dan persediaan.

Aset Lancar 31 Des 2015 31 Des 2014

Kas di bendahara penerimaan 0,00 0,00

Kas di bendahara pengeluaran 7.452.769,00 0,00

Persediaan 422.900,00 482.500,00

Piutang Retribusi 0,00 1.107.100,00

Piutang Lain-lain 0,00 0,00

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih –

Piutang Pajak0,00 0,00

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-

Piutang Lainnya 0,00 0,00

Jumlah aset lancar 7.875.669,00 1.589.600,00

1. Kas

Akun ini menggambarkan saldo kas yang berada di Bendahara SKPD Kantor

Lingkungan Hidup, baik bendahara penerima maupun bendahara pengeluaran baik

berbentuk uang tunai, dana yang ditempatkan di bank dalam bentuk rekening giro,

tabungan maupun deposito. Pada neraca per 31 Desember 2015 saldo kas tunai

di bendahara penerimaan berjumlah nihil sedangkan pada bendahara

pengeluaran terdapat saldo kas berjumlah Rp.7.452.769 merupakan pajak

yang belum disetor per 31 Desember 2015 dan telah disetor pada Januari

dan Februari 2016. Seluruh penerimaan pada bendahara penerimaan telah disetor

ke Kas Daerah.

2. Persediaan

Akun ini menggambarkan bahwa jumlah persediaan barang yang mempunyai sifat

habis pakai dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional kantor. Per 31

Desember 2014 di KLH Kulon Progo masih terdapat persediaan berupa ATK senilai

Rp.482.500,00. Sisa Persediaan ATK 2014 tersebut digunakan pada awal tahun

2015 sehingga saldo persediaan tahun 2014 adalah Rp. 0,00 (nihil).

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

39

Adapun tahun anggaran 2015 terdapat belanja ATK dan barang cetakan dan sisa

persediaan per 31 Desember 2015 adalah Rp.422.900 berupa ATK:

Jenis persediaan 31 Des 2015 (Rp) 31 Des 2014 (Rp)

ATK 422.900,00 482.500,00

Barang cetakan 0,00 0,00

Alat listrik 0,00 0,00

Benda pos 0,00 0,00

Jumlah persediaan 422.900,00 482.500,00

.

3. Piutang Retribusi

Kantor LH Kulon Progo membukukan piutang retribusi dari tahun anggaran 2012

yaitu retribusi izin gangguan sebesar Rp.2.267.600. Piutang retribusi tersebut

berasal dari beberapa pemohon izin gangguan yang telah dibuatkan izin

gangguannya pada tahun 2012 dan telah dikeluarkan Surat Ketetapan Retribusi

Daerah (SKRD)-nya namun pemohon tersebut tidak mengambil izin gangguan dan

tidak melunasi retribusi hingga akhir tahun 2012 sehingga menjadi piutang yang

wajib dibayar pada tahun-tahun berikutnya. Dari piutang sebesar di atas telah

dilunasi pada tahun 2013 oleh pemohon sebesar Rp. 1.160.500, sedangkan

sisanya antara lain 2 pemohon (atas nama CV.Muashi d/a Paingan RT 8 RW

4,Sendangsari,Pengasih dan PB.Attin d/a.Durungan RT 46 RW 21 Wates) dan satu

pemohon pindah alamat usaha (PT. Java Multi Mitamindo d/a. Jl.Gadingan no.11

RT. 46 Rw 21 Durungan,Wates) belum melunasi piutang retribusi sehingga per 31

Desember 2014 masih terdapat saldo piutang retribusi sebesar Rp.1.107.100.

Pada semester I tahun 2015 telah dilakukan pelunasan piutang retribusi

oleh 2 pemohon di atas yaitu CV. Muashi d/a Paingan Pengasih sebesar

Rp.500.000 dan PB. Attin d/a. Durungan Wates sebesar Rp.500.000,- sehingga per

30 Juni 2015 saldo piutang retribusi di neraca menjadi Rp.107.100,00.

Pada semester II tahun 2015 telah dilakukan pelunasan piutang retribusi

oleh pemohon atas nama PT. Java Multi Mitamindo d/a Jakarta Selatan sebesar

Rp.107.100 sehingga per 31 Desember 2015 saldo piutang retribusi di neraca

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

40

menjadi Rp.0,00 (Nihil). Adapun bukti penerimaan dan surat tanda setoran dari

pemohon yang melunasi piutang tersebut terlampir.

II. ASET TETAP

Akun ini menggambarkan saldo aset tetap berwujud yang mempunyai masa

manfaat lebih dari satu tahun dan digunakan dalam kegiatan kantor atau

dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap yang disajikan pada neraca

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo pada akhir Semester II (31

Desember 2015) adalah sebagai berikut :

No. Uraian 31 Des 2015 31 Des 2014

1. Tanah 871.790.825,00 0,00

2. Peralatan dan Mesin 1.396.103.905,00 1.360.296.405,00

3. Gedung dan Bangunan 1.036.555.041,00 1.358.970.391,00

4. Jalan, Irigasi dan Jaringan 50.004.950,00 0,00

5. Aset Tetap Lainnya 84.186.364,00 84.186.364,00

6. Konstruksi dalam pengerjaan 0,00 0,00

7 Akumulasi Penyusutan (1.512.111.669,00) (1.507.487.233,00)

Jumlah 1.926.529.416,00 1.295.965.927,00

Adapun rincian aset tetap sebagai berikut :

1. Tanah

Aset berupa tanah per 31 Desember 2014 mempunyai saldo Rp.0,00

karena lahan perkantoran yang digunakan Kantor LH Kulon Progo

merupakan aset pemerintah kabupaten yang pengelolaannya

dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Per 31 Desember 2015 saldo tanah menjadi Rp.871.790.825. Hal ini

bukan karena adanya pengadaan tanah untuk pembangunan taman-

taman, namun sebagai bentuk nominalisasi atas nilai aset taman-taman

yang dibangun oleh Kantor Lingkungan Hidup. Dimana nominalisasi

tersebut didasarkan atas nilai perolehan atas pembangunan taman-

taman tersebut. Di samping itu dalam pengelolaan aset daerah

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

41

menggunakan SIM-ASSET belum ada pilihan menu untuk nominalisasi

asset taman, sehingga asset taman tersebut sementara dimasukkan

dalam asset tanah. Adapun asset tanah dirinci sebagai berikut :

Nama aset Nilai (Rp)

Taman Jl Adyaksa 92.418.875

Taman depan Pegadaian Wates 56.906.875

Taman Jl. Sugiman 167.375.875

Taman BBI 79.841.000

Taman Merokok BPMPDPKB 44.782.750

Taman Merokok BPMPT 44.782.750

Taman Merokok Kec. Galur 44.782.750

Taman Merokok Kec. Lendah 44.782.750

Taman Merokok Kec. Temon 41.833.750

Taman Merokok Kec. Sentolo 41.833.750Taman Merokok Kec. Nanggulan 41.833.750Taman Merokok Kec. Girimulyo 41.833.750Taman Pertigaan Teteg Kulon 73.831.100Taman Penggadaian (Perubahan) 54.951.100

Jumlah871.790.825

2. Peralatan dan Mesin

Saldo peralatan dan mesin per 31 Desember 2015 adalah

Rp.1.396.103.905 ,00 dengan perincian sebagai berikut :Mesin & Peralatan 31 Des 2015 31 Des 2014

Alat-alat besar 0,00 0,00

Alat-alat angkutan 636.594.955,00 619.657.455,00

Alat bengkel dan alat ukur 1.250.000,00 1.250.000,00

Alat studio dan komunikasi 1.250.000,00 1.250.000,00

Alat-alat kantor & rumah tangga 278.458.950,00 240.298.950,00

Alat-alat laboratorium 478.550.000,00 497.840.000,00

Jumlah 1.396.103.905,00 1.360.296.405,00

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

42

Saldo mesin dan alat per 31 Desember 2015 yang mengalami perubahan

dari saldo akhir tahun 2014 adalah :

- saldo alat-alat angkutan,

- saldo alat-alat kantor & rumah tangga, serta

- saldo alat-alat laboratorium.

□ Saldo alat-alat angkutan mengalami perubahan dari Rp.619.657.455,00 per

31 Desember 2014 menjadi Rp.636.594.955,00 per 31 Desember 2015 atau

bertambah Rp.16.937.500,00 karena pada tahun 2015 ini ada realisasi

pengadaan 1 unit sepeda motor dari kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Perkantoran dengan nilai perolehan sebagaimana disebut di atas.

□ Saldo alat-alat kantor dan rumah tangga mengalami perubahan dari

Rp.240.298.950,00 per 31 Des 2014 menjadi Rp.278.458.950 per 31 Des

2015 karena pada tahun 2015 ini ada penambahan maupun pengurangan

aset intrakomptabel (nilai aset di atas Rp.250.000/unit) :

- penambahan aset alat-alat kantor dan rumah tangga berupa :

almari kayu arsip 1 unit Rp. 3.150.000

komputer 1 unit Rp. 5.325.000

laptop 1 unit Rp. 7.225.000

printer 1 unit Rp. 1.185.000

tong sampah(2 tong) 30 unit Rp. 22..400.000

komposter 25 unit @ Rp 275.000,- Rp. 6.875.000

Jumlah Rp. 46.160.000

- pengurangan aset alat-alat kantor dan rumah tangga berupa :

Handicam 1 unit Rp. 8.000.000

Jumlah Rp. 8.000.000

Sehingga saldo alat kantor dan rumah tangga per 31 Des 2015 adalah:

= saldo alat kantor & rumahtangga 2014 + penambahan – pengurangan aset

= 240.298.950,00 + 46.160.000 – 8.000.000

= 278.458.950

□ Saldo alat-alat laboratorium mengalami perubahan dari Rp.497.840.000 per

31 Des 2014 menjadi Rp.478.550.000 per 31 Des 2015 karena mengalami

penambahan maupun pengurangan/penghapusan aset alat-alat

laboratorium intrakomptabel (yaitu nilai aset lebih dari Rp.250.000 per unit) :

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

43

- penambahan aset berupa :

No Nama alat Unit Jumlah

1Alat pengambil sampel udara

kimiawi (gas sampler)1 26.530.000,00

Jumlah 26.530.000,00

- pengurangan atau penghapusan aset karena rusak berat atau tidak dapat

diperbaiki antara lain :

No Nama alat Unit Jumlah

1 Conductivity Meter 1 15.000.000,00

2 DO meter 1 12.200.000,00

3 pH meter 1 12.500.000,00

4 pH meter 1 5.520.000,00

5 Stop watch 1 600.000,00

Jumlah 5 45.820.000,00

Sehingga saldo alat-alat laboratorium intrakomptabel per 31 Desember 2015

adalah

= saldo alat lab 31 Des 2014 + penambahan – pengurangan aset alat lab

= Rp.497.840.000 + Rp.26.530.000 - Rp.45.820.000

= Rp.478.550.000

2. Gedung dan Bangunan

Saldo gedung dan bangunan pada Semester II (per 31 Des 2015) adalah

Rp1.036.555.041,00 dengan rincian sebagai berikut:

Gedung dan bangunan 31 Des 2015 31 Des 2014

Bangunan gedung 1.036.555.041,00 1.358.970.391,00

Saldo bangunan gedung per 31 Desember 2015 Rp.1.036.555.041,00

mengalami perubahan dari saldo 31 Desember 2014 Rp.1.358.970.391,00

karena ada penambahan aset maupun pengurangan aset :

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

44

- Penambahan aset :

Berupa pemeliharaan gedung kantor dengan rincian berikut :

Nama aset Nilai (Rp)

Rehab/renovasi Gedung Kantor

LH (Plafon Ruang Rapat )17.150.000

Jumlah 17.150.000

- Pengurangan Aset

Pengurangan aset berupa mutasi aset ke SKPD lain, yaitu

penyerahan aset taman yang dibangun KLH ke UPTD Taman dan

Kebersihan Dinas PU Kulon Progo :

Nama aset Nilai (Rp)

Taman Hijau BBI Sendangsari 77.642.500

Taman Hijau Jl. Sugiman 184.280.350

Taman Hijau Tunjungan 77.642.500

Jumlah 339.565.350

Sehingga saldo gedung dan bangunan per 31 Desember 2015 :

= saldo gedung bangunan 2014 + penambahan aset – pengurangan aset

= 1.358.970.391 + 17.150.000 - 339.565.350

= 1.036.555.041

3. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Jalan, Irigasi danJaringan

31 Des 2015 31 Des 2014

Jalan dan Jembatan Rp. 0,00 Rp. 0,00

Bangunan Air / Irigasi Rp. 17.498.950,00 Rp. 0,00

Instalasi Rp. 32.506.000,00 Rp. 0,00

Jaringan Rp. 0,00 Rp. 0,00

Jumlah Rp. 50.004.950,00 Rp. 0,00

Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan berupa bangunan air/irigasi maupun

instalasi sesungguhnya terdiri dari satu macam barang yaitu sumur resapan.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

45

Namun karena tidak ditemukan klasifikasi untuk sumur resapan maka dalam

SIM-ASSET sumur resapan tersebut dimasukkan dalam akun bangunan

air/irigasi maupun instalasi.

Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2015 sebesar

Rp.50.004.950. Adapun rincian aset untuk Bangunan Air/Irigasi maupun

Instalasi sebagai berikut :

Nama Aset Nilai

Sumur resapan Puskesmas Pengasih II Rp. 4.999.700,00

Sumur resapan Masjid Kembang Rp. 4.999.700,00

Sumur resapan Alun-Alun Wates Rp. 9.999.400,00

Sumur resapan SMP 1 Wates Rp. 2.499.850,00

Sumur resapan SD Pengasih 2 Rp. 7.499.550,00

Sumur resapan SD Margosari Rp. 7.507.500,00

Sumur resapan Perumahan Binangun Asri Rp. 12.499.250,00

Jumlah Rp. 50.004.950,00

4. Aset Tetap Lainnya

Saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2015 adalah Rp 84.186.364,00

dengan rincian sebagai berikut :

Aset Tetap Lainnya 31 Des 2015 31 Des 2014

Tumbuhan 84.186.364 84.186.364

Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 berupa tumbuhan yaitu

pohon perindang di tepi jalan (bungur dan tabebuia) tidak mengalami perubahan

dari saldo per 31 Desember 2014.

III. ASET LAINNYA

No Uraian 31 Des 2015 31 Des 2014

1. Tagihan Piutang Penjualan Angsuran Rp. 0,00 Rp. 0,00

2. Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Rp. 0,00 Rp. 0,00

3. Kemitraan Dengan Pihak Ketiga Rp. 0,00 Rp. 0,00

4. Aset tak berwujud Rp. 0,00 Rp. 0,00

5. Aset lain-lain Rp. 0,00 Rp. 0,00

Jumlah Rp 0,00 Rp. 0,00

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

46

Saldo Aset Lainnya per 31 Des 2015 tidak mengalami perubahan dari saldo per

31 Desember 2014..

● KEWAJIBAN ●Akun kewajiban KLH per 31 Desember 2015 bersaldo sebagai berikut :

Ekuitas dana 31 Des 2015 31 Des 2014

Kewajiban Jangka Pendek

- Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 7.452.769,00 0,00

- Utang Bunga 0,00 0,00

- Bagian lancar Utang Jangka Panjang 0,00 0,00

- Pendapatan diterima dimuka 0,00 0,00- Utang Beban 530.294,00 0,00- Utang Jangka Pendek lainnya 0,00 0,00

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 7.983.063,00 0,00

Kewajiban Jangka Panjang

- Utang Dalam Negeri 0,00 0,00- Utang Jangka Panjang Lainnya 0,00 0,00

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00

JUMLAH KEWAJIBAN 7.983.063,00 0,00

Akun kewajiban di KLH terdiri dari saldo Utang PFK Rp7.452.769 dan saldo Utang

Beban Rp. 530.294. Utang PFK merupakan pajak yang belum disetor oleh

bendahara pengeluaran KLH sebesar Rp.7.452.769 per 31 Desember 2015 dan

telah disetor pada Januari dan Februari 2016, sedangkan Utang beban merupakan

tagihan biaya telepon, air dan listrik bulan Desember 2015 yang telah dibayarkan

pada bulan Januari 2016.

● EKUITAS ●Akun ini menggambarkan jumlah kekayaan bersih sebagai penyeimbang akun aset,

meliputi Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, Ekuitas Dana Cadangan, dan

Koreksi Ekuitas.

Ekuitas 31 Des 2015 Restatement 2014

Ekuitas 1.934.405.085,00 1.297.555.527,00

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

47

Aset Tetap Intrakomptabel, Ekstrakomptabel dan Total1. Aset tetap Intrakomptabel

Adapun saldo aset tetap per 31 desember 2015 yang tercatat dalam

Neraca yakni aset tetap intrakomptabel (yaitu aset tetap yang mempunyai nilai

Rupiah tidak kurang dari Rp.10.000.000,00/unit untuk tanah dan atau gedung,

atau tidak kurang dari Rp.250.000,00/unit untuk mesin dan atau peralatan)

adalah sebesar Rp. 2.749.633.160,00 dengan rincian berikut :

No Uraian 31 Des 2015 31 Des 2014

1 TANAH Rp 871.790.825,00 Rp 0,00

2 MESIN & PERALATAN Rp.1.396.103.905,00 Rp 1.360.296.405,00

- Alat-alat besar 0,00 0,00

- Alat-alat angkutan 636.594.955,00 619.657.455,00

- Alat bengkel dan alat ukur 1.250.000,00 1.250.000,00

- Alat studio & komunikasi 1.250.000,00 1.250.000,00

- Alat-alat kantor & rumahtangga

278.458.950,00 240.298.950,00

- Alat-alat laboratorium 478.550.000,00 497.840.000,00

3 GEDUNG & BANGUNAN Rp 1 .036.555.041,00 Rp 1 .358.970.391,00

- Bangunan gedung Rp 1.036.555.041,00 Rp 1.358.970.391,00

4JALAN, IRIGASI &JARINGAN Rp 50.004.950,00 Rp 0,00

- Jalan dan Jembatan Rp 0,00 Rp 0,00

- Bangunan Air /Irigasi

Rp 17.498.950,00 Rp 0,00

- Instalasi Rp 32.506.000,00 Rp 0,00

- Jaringan Rp 0,00 Rp 0,00

5 ASET TETAP LAINNYA Rp 84.186.364,00 Rp 84.186.364,00

- Hewan ternak danTumbuhan Rp. 84.186.364,00 Rp. 84.186.364,00

6 KONSTRUKSI DALAMPENGERJAAN

Rp 0,00 Rp 0,00

Jumlah Rp 3.438.641.085,00 Rp. 2.570.190.309,00

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

48

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa saldo aset tetap intrakomptabel Kantor

LH yang berubah di tahun 2015 per 31 des 2015 adalahsebagai berikut:

Saldo Tanah

Saldo alat-alat angkutan

saldo alat-alat kantor dan rumah tangga, dan

saldo alat-alat laboratorium

Saldo bangunan gedung

Saldo Bangunan/air Irigasi, dan

Saldo Instalasi

Saldo tanah per 31 Desember 2015 menjadi Rp.871.790.825. Hal ini

bukan karena adanya pengadaan tanah untuk pembangunan taman-

taman, namun sebagai bentuk nominalisasi atas nilai aset taman-taman

yang dibangun oleh Kantor Lingkungan HidupSaldo alat-alat angkutan per 31 Desember 2015 mengalami perubahan

dari saldo per 31 Desember 2014 yakni mengalami penambahan sebesar

Rp.16.937.500,00 karena pada tahun 2015 ini ada realisasi pengadaan 1 unit

sepeda motor dari kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran

dengan nilai perolehan sebagaimana disebut di atas.

Saldo alat-alat kantor dan rumah tangga mengalami perubahan dari

Rp.240.298.950,00 per 31 Desember 2014 menjadi Rp.278.458.950 per 31

Desember 2015 karena pada tahun 2015 ini ada penambahan maupun

pengurangan aset intrakomptabel (nilai aset di atas Rp.250.000/unit) :

- penambahan aset alat-alat kantor dan rumah tangga berupa :

almari kayu arsip 1 unit Rp. 3.150.000

komputer 1 unit Rp. 5.325.000

laptop 1 unit Rp. 7.225.000

printer 1 unit Rp. 1.185.000

tong sampah(2 tong) 30 unit Rp. 22..400.000

komposter 25 unit @ Rp 275.000,- Rp. 6.875.000

Jumlah Rp. 46.160.000

- pengurangan aset alat-alat kantor dan rumah tangga berupa :

Handicam 1 unit Rp. 8.000.000

Jumlah Rp. 8.000.000

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

49

Sehingga saldo alat-alat kantor dan rumah tangga per 31 Des 2015 adalah:

= saldo alat kantor & rumah tangga 2014 + penambahan – pengurangan aset

= 240.298.950,00 + 46.160.000 – 8.000.000

= 278.458.950

Saldo alat-alat laboratorium mengalami perubahan dari Rp.497.840.000

per 31 Desember 2014 menjadi Rp.478.550.000 per 31 Desember 2015 karena

mengalami penambahan maupun pengurangan/penghapusan aset alat-alat

laboratorium intrakomptabel (yaitu nilai aset lebih dari Rp.250.000 per unit) :

- penambahan aset berupa :

No Nama alat Unit Jumlah

1Alat pengambil sampel

udara (gas sampler)1 26.530.000,00

Jumlah 26.530.000,00

- pengurangan atau penghapusan aset karena rusak berat atau tidak

dapat diperbaiki antara lain :

No Nama alat Unit Jumlah

1 Conductivity Meter 1 15.000.000,00

2 DO meter 1 12.200.000,00

3 pH meter 1 12.500.000,00

4 pH meter 1 5.520.000,00

5 Stop watch 1 600.000,00

Jumlah 5 45.820.000,00

Sehingga saldo alat-alat laboratorium intrakomptabel per 31 Desember 2015

adalah

= saldo alat lab 31 Des 2014 + penambahan – pengurangan aset alat lab

= Rp.497.840.000 + Rp.26.530.000 - Rp.45.820.000

= Rp.478.550.000

Saldo bangunan gedung per 31 Desember 2015 Rp.1.036.555.041,00

mengalami perubahan dari saldo 31 Desember 2014 Rp.1.358.970.391,00

karena ada penambahan aset maupun pengurangan aset :

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

50

- Penambahan aset :

Berupa pemeliharaan gedung kantor dengan rincian berikut :

Nama aset Nilai (Rp)

Rehab/renovasi Gedung Kantor LH(Plafon Ruang Rapat )

17.150.000

Jumlah 17.150.000

- Pengurangan Aset

Pengurangan aset berupa mutasi aset ke SKPD lain, yaitu

penyerahan aset taman yang dibangun KLH ke UPTD Taman dan

Kebersihan Dinas PU Kulon Progo :

Nama aset Nilai (Rp)

Taman Hijau BBI Sendangsari 77.642.500

Taman Hijau Jl. Sugiman 184.280.350

Taman Hijau Tunjungan 77.642.500

Jumlah 339.565.350

Sehingga saldo gedung dan bangunan per 31 Desember 2015 :

= saldo gedung bangunan 2014 + penambahan aset – pengurangan aset

= 1.358.970.391 + 17.150.000 - 339.565.350

= 1.036.555.041

Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2015 sebesar

Rp.50.004.950. Adapun rincian aset untuk Bangunan Air/Irigasi maupun

Instalasi yang intrakomptable sebagai berikut :

Nama Aset Nilai

Sumur resapan Puskesmas Pengasih II Rp. 4.999.700,00

Sumur resapan Masjid Kembang Rp. 4.999.700,00

Sumur resapan Alun-Alun Wates Rp. 9.999.400,00

Sumur resapan SMP 1 Wates Rp. 2.499.850,00

Sumur resapan SD Pengasih 2 Rp. 7.499.550,00

Sumur resapan SD Margosari Rp. 7.507.500,00

Sumur resapan Perumahan Binangun Asri Rp. 2.499.250,00

Jumlah Rp. 50.004.950,00

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

51

2. Aset Tetap EkstrakomptabelAset tetap ekstrakomptabel tidak dicatat dalam Neraca namun

diinformasikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yaitu untuk aset

tetap yang tidak memenuhi batasan minimum kapitalisasi aset, yaitu

Rp.10.000.000 untuk tanah dan atau gedung bangunan; atau Rp.250.000

untuk mesin dan peralatan.:

No Uraian 31 Des 2015 31 Des 2014

1 TANAH Rp 0,00 Rp 0,00

2 MESIN & PERALATAN Rp 40.310.750,00 Rp 10.705.734,00

- Alat-alat besar Rp 0,00 Rp 0,00

- Alat-alat angkutan Rp 0,00 Rp 0,00

- Alat bengkel dan alat ukur Rp 125.000,00 Rp 125.000,00

- Alat studio & komunikasi Rp 130. 000,00 Rp 130.000,00

- Alat-alat kantor & rumah

tangga

Rp 40.055.750,00 10.450.734,00

- Alat-alat laboratorium Rp 0,00 Rp 0

3 GEDUNG & BANGUNAN Rp . 0,00 Rp . 0,00

- Bangunan gedung Rp . 0,00 Rp . 0,00

4 JALAN, IRIGASI & JARINGAN Rp 0,00 Rp 0,00

5 ASET TETAP LAINNYA Rp 0,00 Rp 0,00

6KONSTRUKSI DALAM

PENGERJAAN Rp 0,00 Rp 0,00

Jumlah Rp 40.310.750,00 Rp. 10.705.734,00

Saldo aset tetap ekstrakomptabel per 31 Desember 2015 yang

mengalami perubahan dari saldo 31 Desember 2014 adalah pada saldo mesin

dan peralatan.

Saldo mesin dan peralatan per 31 desember 2015 Rp.40.310.750,00

sedangkan per 31 Desember 2014 Rp. 10.705.734,00 . Hal ini karena adanya

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

52

penambahan aset maupun pengurangan aset . Aset mesin dan peralatan yang

berubah saldonya antara lain pada :

- Alat-alat kantor & rumah tangga

Penjelasannya sebagai berikut :

● alat kantor & rumah tangga

Saldo alat kantor & rumah tangga per 31 Desember 2015

Rp.40.310.750 berubah dibandingkan saldo per 31 Desember 2014

Rp.10.705.734. Hal ini karena adanya penambahan aset maupun

pengurangan aset.

- Penambahan aset berupa :

No Nama alat Unit Nilai / unit (Rp) Jumlah (Rp)

1Bak/ tong sampah

(3 tong) 150 200.000 30.000.000

Jumlah 150 30.000.000

- Pengurangan aset berupa penghapusan aset ekstrakomptabel

pada tahun 2015 ini karena kondisinya sudah rusak berat dengan

perincian berikut :

No Nama alat Unit Jumlah (Rp)

1 Dispencer 1 125.000,00

2 Kursikerja 1 60.000,00

3 Meja tulis/kerja 1 120.000,00

4 Mesin ketik 1 89.984,00

Jumlah 1 394.984,00

Keempat barang / alat tersebut tidak memenuhi batas minimum

kapitalisasi aset untuk mesin dan peralatan yaitu Rp.250.000

sehingga mereka termasuk aset tetap ekstrakomptabel yang akan

dihapus dari Laporan Aset.

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

53

3. Aset Tetap TotalAset tetap total merupakan penggabungan jumlah antara aset tetap

intrakomptabel dan aset tetap ekstrakomptabel.

No Uraian 31 Des 2015 31 Des 2014

1 TANAH Rp 871.790.825 Rp 0

2 MESIN & PERALATAN Rp 1.436.414.655 Rp 1.371.002.139

- Alat-alat besar Rp 0 Rp 0

- Alat-alat angkutan Rp 636.594.955 Rp 619.657.455

- Alat bengkel dan alat ukur Rp 1.375.000 Rp 1.375.000

- Alat studio & komunikasi Rp 1.380. 000 Rp 1.380. 000

- Alat-alat kantor & rumah

tangga

Rp 318.514.700 Rp 250.749.664

- Alat-alat laboratorium Rp 478.550.000 Rp 497.840.000

3 GEDUNG & BANGUNAN Rp 1.036.555.041 Rp 1.358.970.391

- Bangunan gedung Rp 1.036.555.041 Rp 1.358.970.391

4 JALAN, IRIGASI & JARINGAN Rp 50.004.950 Rp 0

- Bangunan Air / Irigasi Rp 17.498.950 Rp 0

- Instalasi Rp 32.506.000 Rp 0

5 ASET TETAP LAINNYA Rp 84.186.364 Rp 84.186.364

6

KONSTRUKSI DALAM

PENGERJAAN Rp 0 Rp 0

Jumlah Rp. 3.478.951.835 Rp. 2.814.158.894

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

54

BAB VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN

1. Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, beralamat di Jalan Sugiman, Watulunyu,

Wates, Kulon Progo 55611, Telp/Fax (0274) 774638. E-mail: [email protected].

Website: klh.kulonprogokab.go.id

2. Dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 12 Tahun

2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dengan

tugas pokok dan fungsi :

1). Melakanakan Tata Laksana AMDAL, UKL – UPL, SPPL, Perencanaan penye-

lenggaraan pengelolaan lingkungan hidup, pemantauan dan evaluasi kualitas

lingkungan hidup, pembinaan pengelolaan lingkungan hidup serta mengembangkan

sistem informasi lingkungan.

2). Melaksanakan pengawasan pengelolaan, penanggulangan pencemaran dan

pengendalian lingkungan hidup serta kerusakan lingkungan.

3). Mengelola urusan rumah tangga, perlengkapan, surat-menyurat, menyusun dan

mengendalikan program kerja, penyajian data, perpustakaan, dokumentasi dan

informasi, keuangan dan kepegawaian serta laporan.

Kantor Lingkungan Hidup mulai tahun 2008 telah melaksanakan Standar Pelayanan

Minimal di bidang lingkungan hidup.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, susunan organisasi Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :

1. Kepala Kantor

2. Sub Bagian Tata Usaha

3. Seksi Pengembangan Kapasitas

4. Seksi Pengawasan dan Pengendalian

5. Seksi Pemantauan dan Pemulihan

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

55

BAB VII

P E N U T U P

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo pada tahun anggaran 2015

mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 3,324,822,862.20 dari jumlah tersebut sampai

dengan akhir Semester II (31 Desember 2015) telah digunakan atau direalisasikan sebesar

Rp. 3,274,118,973.00, atau 98,47 % dari anggaran yang tersedia. Dana tersebut untuk

menunjang pelaksanaan 5 program atau 21 kegiatan yang menjadi tugas pokok dan fungsi

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, guna menunjang pelaksanaan Stándar

Pelayanan Minimal di bidang Lingkungan Hidup.

Target pendapatan dari retribusi Izin Gangguan pada tahun 2015 sebesar

Rp.244.870.384 dengan realisasi capaian retribusi per 31 Desember 2015 adalah Rp.

209.225.850 atau 85.44 % dari target retribusi. Hal tersebut dikarenakan cukup tingginya

kesadaran dunia usaha dalam upaya memenuhi persyaratan administrasi maupun ketentuan

teknis dalam pengelolaan dampak usahanya terhadap lingkungan.

Demikian Laporan Keuangan ini dibuat untuk dapat menjadikan periksa dan dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

KepalaKantor Lingkungan HidupKabupaten Kulon Progo

Ir. Suharjoko, MT.NIP. 19620406 199303 1 005

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

56