bab i pendahuluan a. 1. pengadilan agama muara bulian. pa bulianversi 2011.pdfdaerah, kabupaten yang...

19
LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. Kabupaten Batang Hari dengan mottonya “Serentak Bak Regam” salah satu dari 10 kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, yang usianya ternyata lebih tua dari provinsi Jambi yan bersemboyan “Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah”, Propinsi Jambi dibentuk pada tahun 1957 dengan Undang-undang Darurat Nomor 19 tahun 1957, bersamaan dengan pembentukan Provinsi Dati I Riau. Sedangkan Kabupaten Batang Hari dibentuk 1 Desember 1948 melalui Peraturan Komisaris Pemerintah Pusat di Bukit Tinggi Nomor 81/Kom/U, tanggal 30 Nopember 1948 dengan Pusat Pemerintahannya di Kota Jambi, sekarang Kodya Jambi. Tahun 1963 kedudukan pusat pemerintahan daerah ini pindah ke Kenali Asam, 10 Km dari kota Jambi, kemudian tahun 1979 berdasarkan PP. No 12 Tahun 1979 ibukota kabupaten yang terkenal kaya akan hasil tambang ini pindah dari Kenali Asam Ke Muara Bulian 64 KM dari Kota Jambi sampai saat ini. Batang Hari yang ada sekarang mengalami dua kali pemekaran, awalnya kabupaten yang berada di Sumatera Bagian Tengah ini berdasarkan UU No 7 Tahun 1965 dimekarkan menjadi dua daerah Tingkat II yaitu Kabupaten Batang Hari yang saat itu ibukotanya Kenali Asam dan Kabupaten Tanjung Jabung beribukota Kuala Tungkal. Dalam perkembangannya, sejalan dengan era reformasi dan tuntutan Otonomi Daerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Batang Hari dengan Ibukota Muara Bulian dan Muaro Jambi ibukotanya di Sengeti. Kabupaten Batang Hari Terdiri dari 8 Kecamatan. Seiring dengan pemekaran kabupaten Batang Hari tersebut, maka sesuai dengan Kepres No. 62 tahun 2002 tanggal 28 Agustus 2002 wilayah hukum Pengadilan Agama Muara Bulian yang dahulu mencakup Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Muaro Jambi dipecah menjadi dua

Upload: vandat

Post on 07-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

1. Pengadilan Agama Muara Bulian.

Kabupaten Batang Hari dengan mottonya “Serentak Bak Regam” salah satu dari

10 kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, yang usianya ternyata lebih tua dari provinsi

Jambi yan bersemboyan “Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah”, Propinsi Jambi

dibentuk pada tahun 1957 dengan Undang-undang Darurat Nomor 19 tahun 1957,

bersamaan dengan pembentukan Provinsi Dati I Riau.

Sedangkan Kabupaten Batang Hari dibentuk 1 Desember 1948 melalui Peraturan

Komisaris Pemerintah Pusat di Bukit Tinggi Nomor 81/Kom/U, tanggal 30 Nopember

1948 dengan Pusat Pemerintahannya di Kota Jambi, sekarang Kodya Jambi. Tahun

1963 kedudukan pusat pemerintahan daerah ini pindah ke Kenali Asam, 10 Km dari

kota Jambi, kemudian tahun 1979 berdasarkan PP. No 12 Tahun 1979 ibukota

kabupaten yang terkenal kaya akan hasil tambang ini pindah dari Kenali Asam Ke

Muara Bulian 64 KM dari Kota Jambi sampai saat ini.

Batang Hari yang ada sekarang mengalami dua kali pemekaran, awalnya

kabupaten yang berada di Sumatera Bagian Tengah ini berdasarkan UU No 7 Tahun

1965 dimekarkan menjadi dua daerah Tingkat II yaitu Kabupaten Batang Hari yang

saat itu ibukotanya Kenali Asam dan Kabupaten Tanjung Jabung beribukota Kuala

Tungkal.

Dalam perkembangannya, sejalan dengan era reformasi dan tuntutan Otonomi

Daerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54

Tahun 1999, kembali dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Batang Hari dengan

Ibukota Muara Bulian dan Muaro Jambi ibukotanya di Sengeti. Kabupaten Batang

Hari Terdiri dari 8 Kecamatan.

Seiring dengan pemekaran kabupaten Batang Hari tersebut, maka sesuai dengan

Kepres No. 62 tahun 2002 tanggal 28 Agustus 2002 wilayah hukum Pengadilan

Agama Muara Bulian yang dahulu mencakup Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten

Muaro Jambi dipecah menjadi dua

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 2

Data dan Keterangan Wilayah Hukum Pengadilan Agama Muara Bulian

1. Lokasi dan Luas Wilayah Pengadilan Agama Muara Bulian

a. Secara Astronomis kota Batang Hari terletak diantara :

1015’ - 2

02’ Lintang Selatan

102030’ - 104

030’ Bujur Timur

b. Secara Geografis (alam: laut, selat, samudra, sungai) atau secara

administratif (kewilayahan) Kota/Kabupaten Batang Hari berbatasan

sebagai berikut :

1) Sebelah Barat : dengan Kabupaten Tebo

2) Sebelah Utara : dengan Kabupaten Tebo dan Muaro Jambi

3) Sebelah Timur : dengan Kabupaten Muaro Jambi

4) Sebelah Selatan : dengan Prov. Sumsel, Kab.Sarolangun, Kab. Muaro

Jambi

c. Kota/Kab. Batang Hari meliputi areal seluas 5.809.430 KM2

2. Pembagian Wilayah Hukum

a. Wilayah Kota

1. Kecamatan Bajubang Seluas 552.920 KM2 dengan jumlah penduduk

31.227 orang

2. Kecamatan Batin XXIV seluas 898.130 KM2 dengan jumlah penduduk

21.467 orang

3. Kecamatan Pemayung seluas 1.038.490 KM2 dengan jumlah penduduk

27.543 orang

4. Kecamatan Mersam seluas 790.818 KM2 dengan jumlah penduduk

25.943 orang

5. Kecamatan Maro Sebo Ulu seluas 1.280.935 KM2

dengan jumlah

penduduk 26.032 orang

6. Kecamatan Maro Sebo Ilir seluas 303. 980 KM2 dengan jumlah

penduduk 12.376 orang

7. Kecamatan Muara Tembesi seluas 383.697 Km2 dengan jumlah

penduduk 23.353 orang

8. Kecamatan Muara Bulian seluas 555.860 KM2 49.994 orang

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 3

b. Tanah

Berdasarkan hasil pemetaan penggunaan tanah kecamatan diseluruh

kota/kabupaten Batang Hari dengan luas keseluruhan 5.809.430 KM2.

1) Kampung/perumahan = ha

2) Sawah/Tambak = 7. 850 ha

3) Tegalan/Ladang = 658 ha

Pengadilan Agama Muara bulian dibentuk berdasarkan Surat Keputusn meteri

Agama Republik Indonesia Nomor : 207 tahun1986 tanggal 22 juli 1986 atas

persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : B-

360/F/MENPAN/7/1986 dan berkedudukan di kota Muara Bulian.

Sedangkan pengangkatan pejabat struktural dengan Surat Keputusan menteri

Agama RI Nomor : Kep/E/Kp.07.6/1987 tanggal 7 Februari 1987 yang dilantik pada

tanggal 7 Maret 1987 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang serta

pengangkatan Ketua Pengadilan Agama Muara Bulian dengan Surat Keputusan

Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : B.II/3/4998/1987 tanggal 20 Mei 1987

yang dilantik pada Desember 1987 oleh ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang

sekaligus peresmian operasionalnya oleh Bupati Kepala Daerah Tk.II Batang Hari.

2. Kebijakan Umum.

Eksistensi Pengadilan Agama telah dimulai sejak Indonesia merdeka. Akan

tetapi fungsinya untuk mengadili perkara diantara orang-orang pribumi yang beragama

Islam. Peradilan Agama yang mandiri baru terbentuk pada Tahun 1970 yaitu dengan

dikeluarkannya Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 Tentang Ketentuan Kekuasaan

Kehakiman yang antara lain isinya menetapkan bahwa Pengadilan Agama adalah satu

lingkungan Badan Peradilan Negara disamping tiga Badan Peradilan lainnya

(Peradilan Umum, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara). Dengan

demikian Peradilan Agama telah berdiri sejajar dengan badan peradilan lainnya, begitu

pula perubahan lainnya yaitu dihapuskannya sistem “ Fiat Eksekusi “ oleh Peradilan

Umum atas putusan Peradilan Agama.

Pembaruan juga dilakukan dibidang Yuridiksi atau kewenangan mengadili

dimana didalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 4

disebutkan bahwa kewenangan Pengadilan Agama meliputi perceraian, penentuan

keabsahan anak, perwalian, penetapan asal-usul anak dan izin pernikahan.

Selanjutnya penyempurnaan terus dilakukan dengan ditambahkannya

kewenangan Pengadilan Agama yaitu mengadili perkara bidang perkawinan,

kewarisan, wasiat , hibah, wakaf dan zakat yang dituangkan dalam Undang-undang

Nomor 7 Tahun 1989 sebagaiman telah diubah untuk kedua dengan Undang-undang

Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989

yang meliputi sembilan macam yaitu : perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, infaq,

shadaqah dan ekonomi syari’ah.

B. Tugas dan Fungsi.

Tugas.

Dalam melaksanakan tugas pokok maka Pengadilan Agama Muara Bulian telah

membuat Rencana Strategis (Renstra) yang telah dibagi 2 (Dua) bidang yaitu :

1.a. Bidang Yustisial.

a. Menyelesaikan sisa perkara Tahun 2011 dan menerima serta menyelesaikan

perkara Tahun 2012.

b. Pelaksanaan transparansi peradilan.

c. Penerapan teknologi informasi.

d. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan administrasi perkara.

e. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat pencari keadilan.

f. Mengadakan sidang keliling dan menerima perkara prodeo untuk penduduk

muslim.

1.b. Bidang Non Yustisial.

a. Melaksanakan pembinaan internal secara periodik.

b. Meningkatkan kebersihan dan keindahan kantor.

c. Berpartisipasi dalam mengikutsertakan pegawai setiap pelatihan yang

dilaksanakan oleh Pengadilan Tingkat Banding maupun Mahkamah Agung dan

instansi terkait.

d. Merencanakan penggunaan DIPA Tahun 2012.

e. Membuat RKA-KL 2013.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 5

1. Fungsi.

Dalam menjalankan fungsi maka Pengadilan Agama Muara Bulian memiliki

sumber daya manusia sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, berjumlah 24 orang

yang terdiri dari :

a. Menurut status kepegawaian :

1. Pegawai Negeri Sipil : 23 orang

2. Calon Pegawai Negeri Sipil : 1 orang

b. Menurut jenis kelamin :

1. Laki-laki : 12 orang

2. Perempuan : 12 orang

c. Menurut tingkat pendidikan :

1. SLTA : 3 orang

2. Sarjana Muda : 4 orang

3. Strata Satu ( S.1 ) : 14 orang

4. Strata Dua ( S.2 ) : 3 orang

d. Menurut tingkat usia :

1. Usia 21 – 29 tahun : 4 orang

2. Usia 30 – 49 tahun : 14 orang

3. Usia 50 – 60 tahun : 6 orang

e. Menurut pangkat dan golongan :

1. Golongan II : 3 orang

2. Golongan III : 17 orang

3. Golongan IV : 4 orang

C. Sistematika Penyajian.

Pada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja ini untuk mengkomunikasikan pencapaian

kinerja Pengadilan Agama Muara Bulian dalam tahun anggaran 2011, dengan bentuk

sajian seperti berikut :

Bab I. Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan

Agama Muara Bulian dan tentang LAKIP, yang berisikan antara lain ; a. Latar Belakang ;

b. Tugas dan Fungsi ; c. Sistematika Penyajian. Bab II. Perencanaan dan Perjanjian

Kinerja, menguraikan ; a. Rencana Startegis 2010-2014 yang berisikan 1. Visi dan Misi ;

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 6

2. Tujuan dan Sasaran Strategis ; 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok. b. Rencana

Kinerja Tahunan 2011 ; c. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2011.

Bab III. Akuntabilitas Kinerja, menguraikan ; a. Pengukuran Kinerja (Perbandingan

Antara Target dan Realisasi Kinerja) ; b. Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan

pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil

pengukuran kinerja) ; Bab IV. Penutup, menguraikan ; a. Kesimpulan ; b. Saran ; Bab V.

Lampiran, menguraikan ; 1. Struktur Organisasi ; 2. Indikator Kinerja Utama ; 3. Rencana

Kinerja Tahun 2012 ; 4. Matriks Rencana Strategis 2010-2014 ; 5. SK Tim Penyusunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 7

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis 2010-2014.

1. Visi dan Misi.

A. Visi.

Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-ciata

dan citra yang diinginkan organisasi Pengadilan Agama Muara Bulian.

Visi Pengadilan Agama Muara Bulian adalah :

“ TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN YANG

AGUNG “.

B. Misi.

Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Muara Bulian menetapkan misi

yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

1. Menjaga Kemandirian Badan Peradilan;

2. Memberikan Pelayanan Hukum yang Berkeadilan kepada Pencari Keadilan;

3. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Badan Peradilan;

4. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur Pengadilan yang

Profesional;

Upaya untuk mencapai visi dan misi yang agung tersebut jelaslah bukan suatu

pekerjaan mudah. Diperlukan suatu pemahaman yang mendalam atas

permasalahan yang dihadapi Pengadilan Agama Muara Bulian dan rencana serta

strategi yang tepat dan menyeluruh untuk menjawab permasalahan yang ada.

Tujuannya, agar dapat mendorong terwujudnya lembaga peradilan yang

bermartabat, berwibawa dan dihormati dan tegaknya supremasi hukum.

2. Tujuan dan Sasaran Strategis.

A. Tujuan.

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi

yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (Satu) sampai 5 (Lima)

tahun. Tujuan strategis yang termuat didalam Rencana Strategis sebagai berikut :

1. Pencapaian keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.

2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 8

3. Publik percaya bahwa Mahkamah Agung dan badan peradilan dibawahnya.

Dapat memenuhi tujuannya.

Dengan diformulasikannya tujuan strategis, Pengadilan Agama Muara Bulian

akan dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi

dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu 1 sampai 5 tahun kedepan dan

memungkinkan untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai

mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi. Adapun

isu strategis Pengadilan Agama Muara Bulian oleh publik adalah penuntasan

tunggakan perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama Muara Bulian,

sehingga tujuan strategis diharapkan dapat menjawab isu strategis tersebut.

Tujuan yang ditetapkan Pengadilan Agama Muara Bulian sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan dan kinerja Pengadilan agar lebih efektif dan

efisien.

2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi peradilan.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengadilan.

B. Sasaran Strategis.

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Muara Bulian Tahun Anggaran

2011 bertujuan untuk meningkatkan pembinaan aparatur peradilan dengan

menguraikan sasaran sebagai berikut :

1. Terwujudnya Profesionalisme Pelayanan aparatur yang netral, bersih dan

berwibawa.

2. Terwujudnya kualitas hubungan kerjasama antar instansi terkait.

3. Tersedianya sarana dan Prasarana sesuai dengan kebutuhan nyata organisasi.

4. Terwujudnya disiplin aparatur peradilan.

Adapun indikator sasaran dapat diuraikan sebagai berikut:

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Terjalinnya kerjasama.

Terpenuhinya Sarana dan Prasarana.

Meningkatkan disiplin aparatur.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 9

C. Sasaran Strategis.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai organisasi dalam waktu yang lebih pendek

dari pada tujuan. Sasaran yang ditetapkan dalam Renstra Pengadilan Agama

Muara Bulian adalah :

1. Internalisasi, Visi, Misi dan Nilai-nilai.

2. Melanjutkan penyelesaian agenda reformasi birokrasi.

3. Melanjutkan cita-cita moderisasi pengadilan.

4. Menyelesaikan tunggakan perkara.

5. Memperkuat sistem dan meningkatkan pengawasan.

6. Mengembangkan Undang-undang Contemp of court dalam rangka

penyelenggaraan kekuasaan kehakiman.

Keenam sasaran tersebut merupakan sasaran yang akan dicapai Pengadilan

Agama Muara Bulian dalam tahun 2010-2014. Untuk mewujudkan visi dan misi

serta sasaran strategis, maka Pengadilan Agama Muara Bulian mengusulkan

program sebagai berikut :

a. Program Penyelesaian perkara Pengadilan Agama Muara Bulian.

Salah satu isu yang selalu mengemuka di setiap rakerda adalah tumpukan

perkara. Pengadilan Agama Muara Bulian telah melakukan serangkaian

upaya untuk mengatasi penumpukan perkara, namun jumlah perkara baru

yang masuk setiap tahunnya selalu meningkat. Oleh karena itu dipandang

perlu untuk membuat program peningkatan penyelesaian perkara di

Pengadilan Agama Muara Bulian. Tingkat penyelesaian perkara di

Pengadilan Agama Muara Bulian tidak hanya disebabkan oleh faktor

kemampuan para hakim dalam memeriksa dan memutus perkara, namun juga

masalah minutasi dan informasi perkara merupakan bagian dari permasalahan

terkait dengan penyelesaian perkara ini. Hal ini tentunya akan sangat

merugikan bagi masyarakat pencari keadilan. Maka dari itu upaya

peningkatan dan pengefektifan penyelesaian perkara harus dilakukan.

Program ini sejalan dengan prioritas RPJMN dalam peningkatan

profesionalisme aparat penegak hukum.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 10

b. Program Pendidikan dan Pelatihan.

Keberhasilan suatu lembaga dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya

terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu peningkatan

kualitas dan kuantitas aparatur pengadilan sangat ditentukan dari bagaimana

lembaga tersebut mempersiapkan aparatnya dengan pendidikan dan pelatihan

yang memadai. Pada sisi yang lain, pengembangan kapasitas lembaga juga

sangat dipengaruhi oleh hasil penelitian yang memadai untuk meningkatkan

kemampuan dalam melayani masyarakat. Oleh karena itu peningkatan

kualitas pendidikan dan pelatihan aparatur pengadilan yang didukung dengan

hasil penelitian yang memadai diharapkan menghasilkan lembaga peradilan

yang kuat dan berwibawa. Hal ini sejalan dengan RPJMN yaitu dalam rangka

peningkatan profesionalisme aparat hukm serta peningkatan pelayanan dan

bantuan hukum kepada masyarakat.

c. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur

Pengadilan Agama Muara Bulian.

Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilakukan

agar sebuah lembaga dapat tetap berjalan sesuai dengan tugas dan fungsi

pokoknya. Melalui fungsi pengawasan ini diharapkan kekurangan yang

mungkin terjadi dalam pelaksanaan tugas tersebut dapat diatasi. Fungsi

pengawasan tidak dapat dilihat secara sempit yaitu dalam hal mengawasi

individu aparatur Pengadilan Agama Muara Bulian dalam melaksanakan

tugasnya. Namun pengawasan terhadap kesipan sarana dan prasarana yang

dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya menjadi satu

bagian yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu untuk fungsi pengawasan ini

harus dilakukan oleh seorang pengawas yang memiliki kapasitas, kapabilitas

dan integritas yang tinggi. Fungsi pengawasan yang berjalan dengan baik dan

didukung oleh aparatur pengawasan yang berintegritas dapat mewujudkan

prioritas di dalam RPJMN yaitu dalam hal penegakan hukum dan HAM serta

peningkatan profesionalisme aparat hukum.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 11

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok.

3.a. Program Utama.

Dalam menjalankan Tugas Pokok dan fungsinya sesuai visi misi Pengadilan

Agama Muara Bulian ditentukan oleh Penyediaan Anggaran dari Tahun ke Tahun

melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pada Tahun Anggaran 2011

Satuan Kerja Pengadilan Agama Muara Bulian menerima anggaran Rp.

3.187.464.000,- (Tiga milyar seratus delapan puluh tujuh juta empat ratus enam

puluh empat ribu rupiah) yang didalamnya terdapat 3 (tiga) macam program yang

utama dengan pagu masing-masing sebagai berikut:

a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung. Rp. 1.670.464.000,-

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Mahkamah Agung Rp. 1.517.000.000,-

c. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Rp. 23.000.000,-

3.b. Kegiatan Pokok.

Dari Program yang utama sebagaiman tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran (DIPA) Pengadilan Agama Muara Bulian Tahun Anggaran 2011 dalam

pelaksanaannya diuraikan dalam beberapa kegiatan pokok yang merupakan satu

kesatuan dari Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja Pengadilan Agama Muara

Bulian yaitu :

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Mahkamah Agung (005.01.01)

Dari Program ini dengan Anggaran yang tersedia pada tahun 2011

dipergunakan untuk:

a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan.

b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung.

Dari Program ini dengan Anggaran yang tersedia pada tahun 2011

dipergunakan untuk :

a. Pengadaan Gedung Kantor Tahap I

b. Pengadaan Alat Pengolah Data

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 12

c. Pengadaan Air Conditioning

d. Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung

3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama.

Dari Program ini dengan Anggaran yang tersedia pada tahun 2011

dipergunakan untuk :

a. Penyediaan Bantuan Penyelesaian Perkara Prodeo.

b. Penyediaan Perkara Sidang Keliling.

B. Rencana Kinerja Tahunan 2011.

RENCANA KINERJA TAHUN 2011

PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Target

1 2 3 4 1. a. Peningkatan Penyelesaian perkara di

Pengadilan Agama Muara Bulian.

- Prosentase putusan perkara yang selesai dikirm

oleh Pengadilan Agama Muara Bulian.

- Prosentase dilaksanakannya sidang keliling /

zetting plane / hakim terbang.

- Prosentase perkara yang diputus Pengadilan

Agama Muara Bulian kurang dari 6 bulan

(sejak dimajelis).

- Prosentase putusan Pengadilan Agama Muara

Bulian yang tidak naik Banding.

100 %

100 %

100 %

100 %

2. Mewujudkan pelayanan dibidang hukum

secara lebih cepat, murah dan mampu

menjangkau seluruh lapisan masyarakat

pencari keadilan.

- Prosentase bantuan hukum untuk pencari

keadilan secara prodeo.

100 %

3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia

penyelenggaraan peradilan.

- Mengikut sertakan Diklat Peningkatan SDM :

- Diklat tenaga teknis Hakim.

- Diklat tenaga teknis Panitera.

- Diklat Prajabatan.

- Diklat Pimpinan.

100 %

4. Mewujudkan tindaklanjut temuan hasil

pemeriksaan.

- Prosentase temuan pemeriksaan yang

ditndaklanjuti.

100 %

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 13

5. Mewujudkan kebijakan dalam bidang

informasi peradilan.

- Mengoptimalkan teknologi yang tersedia di

Pengadilan Agama Muara Bulian.

- Prosentase kebijakan standar sarana dan

prasarana teknologi informasi.

- Prosentase SDM peradilan dalam peningkatan

pelayanan publik.

100 %

100 %

100 %

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 14

C. Perjanjian Kinerja ( Dokumen Penetapan Kinerja ) Tahun 2011.

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel

serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan dibawah ini :

N a m a : Baharuddin Djalil, SH

Jabatan : Panitera / Sekretaris Pengadilan Agama Muara Bulian

Selanjutnya disebut pihak pertama.

N a m a : Dra. Lisdar

Jabatan : Ketua Pengadilan Agama Muara Bulian

Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak Kedua.

Pihak pertama pada tahun 2012 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai

lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target jangka menengah seperti yang telah

ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target

kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.

Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi

akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan

yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Muara Bulian, Februari 2012

Ketua Panitera / Sekretaris

Pengadilan Agama Muara Bulian Pengadilan Agama Muara Bulian

Dra Lisdar Baharuddin Djalil, SH

NIP. 195411101979032011 NIP. 195702281980031005

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 15

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja).

Pengukuran Kinerja terdiri dari Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran

Pencapaian Sasaran.

Pengukuran kinerja kegiatan yaitu mengukur tingkat capaian kinerja kegiatan

yang dimulai dengan menetapkan indikator kinerja kegiatan berdasarkan kelompok

inputs, outputs, outcomes, benefits dan impacts; menentukan satuan setiap kelompok

indikator; menetapkan rencana tingkat capaian (target), mengetahui realisasi indikator

kinerja kegiatan;menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan prosentasenya.

Pada Tahun 2011 Satuan Kerja Pengadilan Agama Muara Bulian mempunyai 3

(tiga) Program Kegiatan dan semuanya sudah direalisasikan.

Berdasarkan Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2011 maka dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. Meningkatnya penyelenggaraan penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Muara

Bulian telah dilaksanakan dengan tingkat capaian sebesar 90 %.

b. Meningkatnya Sumber Daya Manusia Aparatur Pengadilan Agama Muara Bulian

telah dilaksanakan dengan tingkat capainnya sebesar 100 %.

c. Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Pengadilan Agama Muara

Bulian telah dilaksanakan dengan tingkat capainnya 100 %.

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi

dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja).

Pengukuran Pencapaian Sasaran meliputi; menetapkan indikator

sasaran;menetapkan rencana tingkat capaian (target); mengetahui realisasi indikator

sasaran;menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan prosentasenya. Pada Tahun

2011 Pengadilan Agama Muara Bulian menetapkan 3 (tiga) sasaran. Ketiga sasaran

tersebut telah direalisasikan dan memperoleh pencapaian rencana tingkat capaian (target)

sebesar 96,7 %.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 16

Berdasarkan Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2011 maka dapat

dilaporkan sebagai berikut :

a. Meningkatnya penyelenggaraan penyelesaian perkara di Pengadilan Agama

Muara Bulian telah dilaksanakan dengan tingkat capaiannya sebesar 90 %.

b. Meningkatnya Sumber Daya Manusia Aparatur Pengadilan Agama Muara Bulian

telah dilaksanakan dengan tingkat capainya sebesar 100 %.

c. Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Pengadilan Agama Muara

Bulian telah dilaksanakan dengan tingkat capaiannya 100 %.

Analisis pencapaian kinerja pada dasarnya diarahkan untuk mengukur tingkat

keberhasilan visi yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam misi. Selanjutnya untuk

mewujudkan visi tersebut ditetapkan tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan

kegiatannya. Oleh karena itu maka analisis pencapaian kinerja selanjutnya secara rinci

dilaksanakan berdasarkan tingkat keberhasilan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan evaluasi kinerja yang diolah dari Formulir PKK dan PPS diperoleh

kesimpulan sementara bahwa pada Tahun 2011 semua Program dan Kegiatan telah

memberikan Kontribusi kepada Visi dan Misi Pengadilan Agama Muara Bulian. Namun

mengingat anggaran yang terbatas dan kurangnya sumberdaya manusia, maka kinerja

Pengadilan Agama Muara Bulian Tahun 2011 Optimal.

Usaha-usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misinya

menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu mengalokasikan dana kepada

kegiatan yang sangat prioritas dengan pengalokasian dana merujuk kepada rencana hasil

yang akan didapat.Selanjutnya melalui peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak

terkait dan peningkatan profesionalisme kerja terus menerus dilakukan. Dengan adanya

peningkatan kualitas SDM, sarana prasarana, dan dukungan dari semua pihak diharapkan

kinerja Pengadilan Agama Muara Bulian dapat meningkat.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 17

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan.

LAKIP Pengadilan Agama Muara Bulian tahun 2011 ini merupakan pelaporan

suatu capaian kinerja (Performance Result) selama tahun 2011 sebagai tahun awal

Rencana Strategis (Strategic Plan) Pengadilan Agama Muara Bulian tahu 2010 – 2014

Pengadilan Agama Muara Bulian dibandingkan dengan rencana kerja (Performance Plan)

beberapa tahun dari core bussines (Ciri Khas) yang mengacu pada sebagai unsur pertama

dalam bidang teknis yudisial seluruh kegiatan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi

yang meliputi bentuk administrasi perkara yang diproses di Pengadilan Agama Muara

Bulian. Adapun unsur kemandirian maupun kinerja didasari, dengan peningkatan kinerja

akan berpengaruh pada kecepatan dan kualitas pelayanan peradilan khususnya di

Pengadilan Agama Muara Bulian oleh karenanya masalah sarana dan prasarana beserta

sumber daya manusia (sebagai User) adalah sangat tidak bisa dipisahkan maupun

diabaikan sehingga adanya kepuasan masyarakat pencari keadilan terhadap pelayanan

bidang hukum peradilan yang profesional, efektif, murah serta mandiri dan tidak bisa

adanya intervensi atau pengaruh dari lembaga lainnya sehingga akan terwujudnya good

governance.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dari Pengadilan

Agama Muara Bulian merupakan suatu perwujudan transparansi dan akuntabelnya dari

Pengadilan Agama Muara Bulian, karena pada dan Penetapan Kinerja Tahun 2012

sebagai pedoman yang digunakan dalam menyusun LAKIP 2012.

Pengadilan Agama Muara Bulian mempunyai tugas menyelenggarakan peradilan

pada tingkat pertama bertekad untuk secara bertahap dapat dirasakan adanya perbaikan

dan peningkatan kualitas pelayanan peradilan. Sangat disadari bahwa peningkatan kinerja

kualitas dapat memenuhi tuntutan masyarakat pencari keadilan terhadap adanya

pelayanan dibidang peradilan yang profesional, efektif, efisien dan bersih, namun

setidaknya peningkatan kinerja ini merupakan wujud nyata tindakan perbaikan yang telah

dilakukan oleh Pengadilan Agama Muara Bulian. Dengan menganalisa kinerja

Pengadilan Agama Muara Bulian tahun 2011 maka diharapkan adanya suatu langka nyata

untuk meningkatan kualitas kinerja Pengadilan Agama Muara Bulian sebagai institusi

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 18

Pengadilan Tingkat Pertama yang berwibawa, mandiri dan putusannya yang lebih

mencerminkan rasa keadilan.

Meningkatnya kualitas kinerja Pengadilan Agama Muara Bulian akan terlaksana

apabila unit-unit dan komponen pendukungnya saling mengisi, terencana, tersistimatis

dan terprogram secara kompreshensif.

Kiranya LAKIP tahun 2011 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan

sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan gunan peningkatan

kinerja. Bagi organisasi Pengadilan Agama Muara Bulian, LAKIP tahun 2011 ini

diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan penting dalam penyusunan dan

implementasi : Rencana Kerja (Operational Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan),

Rencana Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis (Strategic Plan) pada masa-

masa mendatang.

1. Sebagaimana telah dipaparkan pada uraian diatas, bahwa pelaksanaan program kerja

Pengadilam Agama Muara Bulian tahun 2011 secara umum telah dilaksanakan dengan

baik, namun demikian tentu saja masih terdapat kendala-kendala yang dapat

mengurangi kelancaran program tersebut.

2. Perlu adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan, diklat,

penataran dan lain-lain.

3. Meningkatkan profesionalisme pegawai dimulai dari sistem perekrutan yang terbuka

dan transparan sehingga menghasilkan aparat Pengadilan Agama yang terampil dan

profesional.

4. Telah melaksanakan pembinaan dan pengwasan terhadap seluruh personil Pengadilan

Agama Muara Bulian, baik dibidang administrasi umum, administrasi kepaniteraan

dan teknis yustisial.

2. Saran-saran.

1. Perlu peningkatan komitmen bersama untuk menerapkan Sistem Akuntabilitas Instansi

Pemerintah (SAKIP), sebagai instrument control yang obejektif dan transparan dalam

mengelola sarana prasaran serta keterampilan sumber daya manusia untuk

peningkatan penyelesaian perkara pada Pengadilan Agama Muara Bulian.

2. LAKIP sebagai akhir dari SAKIP dapat dioptimalisasi pemanfaatan LAKIP sebagai

alat evaluasi kinerja Pengadilan Agama Muara Bulian.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. 1. Pengadilan Agama Muara Bulian. PA BulianVersi 2011.pdfDaerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan

LAKIP PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN 2011 19

3. Adanya penghargaan dan sanksi dalam melakukan proses pemanfaatan LAKIP,

merupakan instrument objektif yang tidak berpihak.

4. Kelayakan LAKIP sebagai instrument punish and reward merupakan mata rantai yang

tidak terpisahkan dari kesempurnaan instrument lainnya (Renstra, Indikator Kinerja

Utama, Penetapan Kinerja dan Evaluasi LAKIP) yang harus optimal.

5. Keterbukaan didalam memberikan data untuk penyusunan LAKIP.