bab i pendahuluan 1.1 latar belakang masalah 1.pdfpenanaman modal asing adalah kegiatan menanam...

21
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, segala kebutuhan manusia semakin meningkat. Kebutuhan juga saat ini semakin mahal. Masyarakat harus memiliki pekerjaan agar mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ditambah lagi dengan kurangnya lapangan pekerjaan yang menyebabkan banyak orang menjadi pengangguran. Padahal lapangan pekerjaan adalah hal yang paling dibutuhkan oleh rakyat saat ini untuk mendapat pekerjaan demi memenuhi kebutuhan hidup mereka demi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pekerjaan adalah hak setiap warga negara. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Negara tentu akan mengupayakan berbagai cara untuk membangun perekonomian nasional demi mensejahterakan rakyat dan melepaskan rakyatnya dari kesulitan ekonomi. Untuk saat ini penanaman modal asing masih menjadi salah satu alternatif utama dalam memperoleh dana guna melanjutkan proses pembangunan ekonomi. 1 Dengan penanaman modal asing ini akan membantu negara dalam bidang perekonomian. Penanaman modal asing banyak diberikan kepada negara-negara berkembang dengan tujuan salah satunya yaitu membantu 1 . I Made Udiana, 2011, Rekonstruksi Pengaturan Penyelesaian Sengketa Penanaman Modal Asing, Udayana University Press, Denpasar, hal. 3.

Upload: buikhanh

Post on 21-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, segala kebutuhan manusia semakin meningkat. Kebutuhan juga

saat ini semakin mahal. Masyarakat harus memiliki pekerjaan agar mendapat

penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ditambah lagi dengan

kurangnya lapangan pekerjaan yang menyebabkan banyak orang menjadi

pengangguran. Padahal lapangan pekerjaan adalah hal yang paling dibutuhkan

oleh rakyat saat ini untuk mendapat pekerjaan demi memenuhi kebutuhan hidup

mereka demi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pekerjaan adalah hak

setiap warga negara. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) yang berbunyi “Tiap-tiap warga

negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

Negara tentu akan mengupayakan berbagai cara untuk membangun

perekonomian nasional demi mensejahterakan rakyat dan melepaskan rakyatnya

dari kesulitan ekonomi. Untuk saat ini penanaman modal asing masih menjadi

salah satu alternatif utama dalam memperoleh dana guna melanjutkan proses

pembangunan ekonomi.1 Dengan penanaman modal asing ini akan membantu

negara dalam bidang perekonomian. Penanaman modal asing banyak diberikan

kepada negara-negara berkembang dengan tujuan salah satunya yaitu membantu

1 .

I Made Udiana, 2011, Rekonstruksi Pengaturan Penyelesaian Sengketa Penanaman

Modal Asing, Udayana University Press, Denpasar, hal. 3.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

2

mempercepat pembangunan perekonomian negara yang menerima penanaman

modal asing tersebut.

Melalui penanaman modal asing, diharapkan investor tidak saja membawa

modalnya namun juga ilmu pengetahuan dan teknologi, keahlian dan keterampilan

dalam berbagai bidang termasuk manajemen berorganisasi dan manajemen

pemasaran.2 Istilah invetasi maupun penanaman modal adalah istilah yang dikenal

oleh masyarakat. Investasi digunakan sebagai istilah populer dalam dunia usaha

sedangkan penanaman modal digunakan dalam istilah perundang-undangan.3

Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha

di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing,

baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan

dengan penanam modal dalam negeri sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 3

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Indonesia salah satu negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia.

Jumlah penduduk yang banyak ini menyebabkan perlunya negara membuka

lapangan pekerjaan yang dapat menampung tenaga kerja yang banyak untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat akan pekerjaan. Namun, terbatasnya modal

yang dimiliki oleh Indonesia menyebabkan lapangan pekerjaan tidak mencukupi.

Disinilah modal atau investasi asing sangat dibutuhkan.

2.

Ibid. 3 .

Dhaniswara K. Harjono, 2007, Hukum Penanaman Modal, Raja Grafindo Persada,

Jakarta, hal. 10.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

3

Penanaman modal asing di Indonesia sudah ada tahun 1958. Pada tahun

1958 dengan mempertimbangkan pentingnya investasi asing di Indonesia, maka

diundangkanlah Undang-Undang Nomor 78 Tahun 1958 tentang Penanaman

Modal Asing. Undang-Undang ini sejalan dengan spirit yang menjiwai perjuangan

kemerdekaan dan sangat kental dengan semangat kebangsaan.4

Undang-Undang Nomor 78 Tahun 1958 tentang Penanaman Modal Asing

kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang

Penanaman Modal Asing dengan harapan bahwa investor asing dapat

menanamkan modalnya guna membantu perekonomian nasional. Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing

kemudian diganti juga dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal.

Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal maka semua Undang-Undang terdahulu yang mengatur

tentang penanaman modal mulai dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967

tentang Penanaman Modal Asing sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing

dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal

Dalam Negeri sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 6

Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri dinyatakan tidak

berlaku lagi berdasarkan Pasal 38 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007

tentang Penanaman Modal. Lahirnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2007 tentang Penanaman Modal untuk mengakomodasi berbagai

4. Putu Sudarma Sumadi, 2008, Pengantar Hukum Investasi, Pustaka Sutra, Bandung, hal.

12.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

4

kepentingan yang ada di masyarakat, dan bertindak lebih adil kepada semua

golongan penanam modal tanpa mengorbankan kepentingan nasional.5

Pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal salah satu tujannya adalah menarik investor asing sebanyak-

banyaknya karena dalam Undang-Undang tersebut pemerintah memberikan

insentif-insentif dan kemudahan-kemudahan yang diberikan kepada investor asing.

Masuknya penanaman modal asing dewasa ini haruslah dilakukan. Hal ini

dikarenakan dengan adanya penanaman modal asing selain dapat membantu

mempercepat pembangunan perekonomian nasional juga membentuk kerjasama

selain di bidang ekonomi tetapi juga di bidang politik antara negara-negara.

Dengan masuknya penanaman modal asing pemerintah mendapatkan banyak

manfaat salah satunya dari penerimaan pajak yang digunakan untuk meningkatkan

perekonomian nasional dan seharusnya juga masyarakat diuntungkan dengan

terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Lapangan pekerjaan sangat

penting bagi negara sedang berkembang mengingat terbatasnya kemampuan

pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja.

Penanaman modal asing identik dengan mesin penyerap tenaga kerja,

kemajuan teknologi, peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, dan

mekanisme alih teknologi antarnegara khususnya bagi negara yang kurang maju.6

5.

Dhaniswara K. Harjono, op. cit, hal. 77. 6. Kyeonghi Baek dan Xingwan Qian, 2012, An Analysis on Political Risk and The Flow of

Foreign Direct Investment in Developing and Idustrialized Countries, Buffalo State College, State

University of New York, hal. 5.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

5

Indonesia sendiri merupakan negara yang sedang membangun sehingga

diperlukan adanya modal atau investasi yang besar.7

Penanaman modal asing terutama di negara-negara yang sedang

berkembang termasuk di Indonesia adalah diperuntukkan bagi

pengembangan usaha dan menggali potensi menjadi kekuatan ekonomi riil

dengan memanfaatkan potensi-potensi modal, skill atau managerial, dan

teknologi yang dibawa serta para investor asing untuk akselerasi

pembangunan ekonomi negara berkembang sepanjang tidak mengakibatkan

ketergantungan yang terus-menerus serta tidak merugikan kepentingan

nasional.8

Dengan adanya penanaman modal asing atau investasi asing akan

memberikan dampak positif bagi negara penerima modal, seperti mendorong

pertumbuhan bisnis, adanya supply teknologi dari investor baik dalam bentuk

proses produksi maupun teknologi permesinan, dan menciptakan lapangan

kerja. Penanaman modal asing yang masuk ke Indonesia wajib dalam bentuk

Perseroan Terbatas. Dengan banyaknya penanaman modal asing yang masuk ke

Indonesia khususnya pendirian perusahaan-perusahaan penanaman modal asing

maka secara otomatis akan menyerap tenaga kerja di Indonesia yang diharapkan

akan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja Indonesia.

Kegiatan penanaman modal asing tidak dapat lepas dari adanya tenaga kerja,

keberadaan tenaga kerja sangatlah penting dalam perusahaan. Perusahaan

penanaman modal asing memberi pekerjaan kepada tenaga kerja untuk membantu

perusahaan menjalankan kegiatan usahanya. Selain itu, dengan adanya perusahaan

penanaman modal asing akan dapat meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja,

7. Salim HS dan Budi Sutrisno, 2012, Hukum Investasi di Indonesia, PT. Raja Grafindo,

Jakarta, hal.1. 8. Rosyidah Rakhmawati, 2003, Hukum Penanaman Modal di Indonesia dalam

Menghadapi Era Global, Bayumedia, Publishing, Malang, hal. 8.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

6

karena dengan dipekerjannya tenaga kerja, maka tenaga kerja akan menerima

upah/gaji untuk memenuhi kebutuhan hidup demi kesejahteraan tenaga kerja dan

keluarganya. Oleh sebab itu, kesejahteraan tenaga kerja haruslah diperhatikan

demi kenyamanan satu sama lain. Jika tenaga kerja sejahtera maka pekerjaannya

pun akan baik dan akan menguntungkan perusahaan di tempat ia bekerja. Pada

dasarnya kesejahteraan tenaga kerja diukur melalui upah/gaji yang layak.

Upah/gaji yang layak dihitung sesuai dengan komponen kebutuhan hidup

layak yang dikeluarkan pemerintah. Namun, selain upah/gaji kesejahteraan juga

meliputi rasa aman akan keberlangsungan hidupnya dengan adanya kepastian

akan pekerjaannya di perusahaan di tempat ia bekerja, selain itu dapat pula

diberikan melalui pelatihan kerja untuk meningkatkan keterampilan sehingga akan

membuka peluang untuk mendapatkan posisi yang lebih baik di tempat ia bekerja

maka upah/gaji yang diterima akan lebih baik pula.

Untuk meningkatkan penanaman modal asing di Indonesia maka pemerintah

harus menciptakan iklim investasi yang baik. Penanaman modal asing merupakan

salah satu instrumen penting bagi pembangunan nasional dan diharapkan dapat

menciptakan kepastian berusaha bagi para penanam modal asing untuk

meningkatkan dan melanjutkan komitmennya berinvestasi di Indonesia.

Dalam hal pemerintah mengadakan hubungan dengan berbagai negara

dalam rangka memperoleh pinjaman modal dan kerjasama dalam investasi

permodalan, keamanan negara, keseimbangan politik luar negeri bebas aktif

dan strategi manajemen harus dijaga dan dilakukan dengan baik pula.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

7

Manajemen harus mengusahakan bentuk penanaman modal yang memberi

harapan agar tingkat keuntungan yang paling tinggi diantara yang lainnya.9

Pemerintah membentuk suatu Lembaga Pemerintah Non Departemen

Indonesia yaitu Badan Koordinasi Penanaman Modal yang selanjutnya disingkat

BKPM yang bertugas melaksanakan koordinasi kebijakan dan pelayanan di

bidang penanaman modal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kepala

BKPM Franky Sibarani mengatakan arus investasi asing yang masuk ke Indonesia

pada semester I/2015 mencapai 31% atau tertinggi di Asean.10

Hal ini merupakan

berita baik dimana dengan banyaknya penanam modal asing yang menanam

modal atau berinvestasi di Indonesia akan membantu perekonomian dalam negeri

dan mensejahterakan masyarakat. Penanaman modal asing memiliki keuntungan

yang tidak dapat dipungkiri telah membantu perekonomian negara dan dengan

adanya atau masuknya penanaman modal asing di Indonesia juga dapat membuka

lapangan pekerjaan sehingga tenaga kerja Indonesia yang sangat banyak

jumlahnya akan dapat tertampung dan masyarakat bisa mendapat pekerjaan dan

membantu memenuhi kebutuhan hidup masyarakat khususnya tenaga kerja.

Pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan guna menarik sebanyak-

banyaknya penanaman modal asing untuk mempercepat pembangunan

perekonomian negara salah satunya dengan mengeluarkan Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Namun, Undang-Undang

9.

Mulya Lubis T dkk, 2006, Peranan Hukum Dalam Perekonomian di Negara Berkembang,

Midas Suryo Grafindo, Jakarta, hal. 68. 10 .

www.bisnis.com, “Investasi Semester I/2015”, URL:

http://m.bisnis.com/finansial/read/20150831/9/467369/investasi-semester-i2015-modal-asing-ke-

ri-tertinggi-di-asea. Diakses tanggal 11 Maret 2016.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

8

Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal ada mengatur mengenai

perusahaan penanaman modal boleh menggunakan tenaga kerja asing untuk

keahlian tertentu dan jabatan tertentu masih terdapat ketidakjelasan. Keahlian

tertentu yang dimaksud tidak dijelaskan secara jelas seperti apa spesifikasi dari

keahlian yang dimaksud sehingga hal ini dijadikan celah oleh investor untuk

menggunakan tenaga kerja asing dengan alasan memiliki keahlian tertentu,

padahal tenaga kerja Indonesia pun bisa melakukan pekerjaan tersebut atau

memiliki keahlian yang sama.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis mencoba

menuangkan dalam bentuk karya ilmiah mengenai penanaman modal asing

dengan judul “Pengaturan Penanaman Modal Asing Terkait Tenaga Kerja

Indonesia”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah seperti tersebut diatas, maka

permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :

2.1. Bagaimana pengaturan mengenai penanaman modal asing terkait tenaga

kerja Indonesia ?

2.2. Apa upaya-upaya pemerintah terkait penanaman modal asing guna

meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja Indonesia ?

1.3. Ruang Lingkup Masalah

Dalam penulisan skripsi ini diperlukan adanya ketegasan materi yang

diuraikan hal ini bertujuan untuk mencegah tidak menyimpang dari pokok

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

9

permasalahan maka penulis hanya membatasi masalah pada pembahasan

mengenai pengaturan penanaman modal asing terkait tenaga kerja Indonesia dan

upaya-upaya pemerintah terkait penanaman modal asing guna meningkatkan

kesejahteraan tenaga kerja Indonesia. Pembuatan ruang lingkup ini dengan

maksud agar wujud penulisan ini menjadi jelas.

Permasalahan pertama yang akan dibahas adalah pengaturan penanaman

modal asing terkait tenaga kerja Indonesia. Kemudian akan dibahas pula

mengenai pengaturan pendirian perusahaan penanaman modal asing dan

kewajiban penggunaan tenaga kerja Indonesia dalam perusahaan penanaman

modal asing.

Dalam pembahasan kedua, yaitu mengenai upaya-upaya pemerintah terkait

penanaman modal asing guna meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja Indonesia.

Disini disebutkan fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada penanaman modal asing

dan kewajiban perusahaan penanaman modal asing mendaftarkan pekerjanya pada

jaminan sosial.

1.4. Orisinalitas Penelitian

Dengan ini penulis menyatakan bahwa tulisan yang berjudul Pengaturan

Penanaman Modal Asing Terkait Tenaga Kerja Indonesia adalah sepenuhnya hasil

dari pemikiran dan tulisan yang ditulis oleh penulis sendiri dengan menggunakan

3 (tiga) skripsi sebagai referensi. Beberapa penelitian yang ditelusuri berkaitan

dengan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

10

No. Judul Skripsi Penulis Rumusan Masalah

1. Pengaturan

Penanaman Modal

Asing Di Bidang Jasa

Perdagangan Ekspor

I Ketut Alit Diputra 1. Bagaimana

pengaturan pendirian

badan usaha

penanaman modal

asing di bidang jasa

perdagangan ekspor ?

2. Kebijaksanaan atau

instrumen hukum

apakah yang

dilakukan oleh BPM

dalam meningkatkan

iklim penanaman

modal asing di bidang

perdagangan ekspor ?

2. Analisis Pemberian

Insentif Kepada

Investor Asing

Menurut UU No. 25

Tahun 2007 Tentang

Penanaman Modal

Any Prima Andari 1. Apakah urgensi

pemberian insentif

bagi investor asing

dalam Undang-

Undang Nomor 25

Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal ?

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

11

2. Syarat apakah yang

harus terpenuhi oleh

investor asing untuk

memperoleh insentif

menurut UU No. 25

Tahun 2007 tentang

penanaman modal ?

3. Perlindungan Hukum

Bagi Investor Dalam

Kontrak Pengelolaan

Dana (Discretionary

Fund) Oleh Manajer

Investasi

Anak Agung Alvian

Prasetya Putra

1. Bagaimanakah

perlindungan hukum

terhadap investor

yang telah

menyerahkan hak

pengelolaan

dananya kepada

manajer investasi ?

2. Bagaimanakah

penyelesaian hukum

akibat manajer

investasi tidak

mampu memenuhi

kewajibannya pada

saat kontrak

pengelolaan dana

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

12

berakhir ?

1.5. Tujuan Penelitian

1.5.1. Tujuan Umum

1. Untuk memenuhi dan melengkapi tugas sebagai persyaratan pokok

bersifat akademis guna mencapai gelar Sarjana hukum.

2. Untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pada

bidang penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa.

3. Untuk perkembangan ilmu pengetahuan hukum.

1.5.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengaturan mengenai penanaman modal asing

terkait tenaga kerja Indonesia.

2. Untuk mengetahui upaya-upaya pemerintah terkait penanaman

modal asing guna meningkatkan kesejahteran tenaga kerja Indonesia.

1.6. Manfaat Penelitian

1.6.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis akan bermanfaat sebagai

pengembangan ilmu hukum khususnya mengenai pengaturan penanaman

modal asing terkait tenaga kerja Indonesia.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

13

1.6.2. Manfaat Praktis

1. Bagi mahasiswa sebagai bahan pembelajaran didalam menuangkan

pikiran secara ilmiah dengan membandingkan antara teori dengan

praktek.

2. Bagi fakultas sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa yang ingin

melakukan penelitian tentang pengaturan penanaman modal asing

terkait tenaga kerja Indonesia.

1.7. Landasan Teoritis

Dewasa ini penanaman modal sangatlah penting. Dengan penanaman modal

dapat mempercepat pembangunan perekonomian suatu negara terutama negara-

negara berkembang. Penanaman modal adalah terjemahan dari bahasa Inggris

“Investment”. Istilah investasi lebih sering digunakan dalam dunia usaha

sedangkan istilah penanaman modal digunakan dalam perundang-undangan.

Penanaman Modal diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal, Pasal 1 angka 1 yang dimaksud dengan penanaman modal adalah segala

bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun

penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik

Indonesia. Investasi menurut Sunariyah adalah penanaman modal untuk satu

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

14

ataupun lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

harapan untuk mendapat keuntungan di masa-masa yang akan datang.11

Penanaman modal asing tidak terlepas dari adanya penanam modal asing

dan modal asing. Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal, “penanam modal adalah perseorangan atau badan usaha yang

melakukan penanaman modal yang dapat berupa penanam modal dalam negeri

dan penanam modal asing”. Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2007 tentang Penanaman Modal, “penanam modal asing adalah perseorangan

warga negara asing, badan usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang

melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia”.

Modal diartikan sebagai uang pokok atau barang apa yang digunakan

sebagai dasar atau bekal untuk mencapai suatu maksud.12

Sedangkan modal

menurut Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal, modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang

bukan uang yang dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis.

Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal, modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan

warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan/atau badan

hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.

11.

Sunariyah, 2003, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, edisi ke tiga, UPP-AMP YKPN,

Yogyakarta, hal. 4. 12.

W. J. S. Poerwadarminto, 1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,

hal. 635.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

15

Penanaman modal asing diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2007 tentang Penanaman Modal, Pasal 1 angka 3 menyatakan yang dimaksud

dengan penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk

melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun

yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

Penanaman modal sesuai Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 tahun

2007 tentang Penanaman Modal diselenggarakan berdasarkan asas :

a. kepastian hukum;

b. keterbukaan;

c. akuntabilitas;

d. perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal negara;

e. kebersamaan;

f. efisiensi berkeadilan;

g. berkelanjutan;

h. berwawasan lingkungan;

i. kemandirian; dan

j. keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal, Tujuan penyelenggaraan penanaman modal :

a. meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;

b. menciptakan lapangan kerja;

c. meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;

d. meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional;

e. meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional;

f. mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan;

g. mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil

dengan menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri

maupun dari luar negeri; dan

h. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

16

Sesuai dengan bunyi Pasal 3 ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2007 tentang Penanaman Modal tujuan penyelenggaran penanaman modal,

antara lain untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan Pasal 3 ayat (2) huruf h

yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan banyaknya lapangan

pekerjaan maka banyak orang akan mendapat pekerjaan dan tenaga kerja akan

sejahtera. Menurut Kamus Bahasa Indonesia pengertian sejahtera adalah keadaan

aman sentosa dan makmur.13

Sedangkan kesejahteraan secara umum adalah

keadaan yang baik, makmur dan berkecukupan dengan terpenuhinya segala

kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Kesejahteraan hidup seseorang dalam

realitanya memiliki banyak indikator keberhasilan yang dapat diukur.

Kesejahteraan masyarakat menengah kebawah dapat direpresentasikan dari

tingkat hidup masyarakat ditandai oleh terentaskannya kemiskinan, tingkat

kesehatan yang lebih baik, peningkatan pendidikan dan produktivitas masyarakat.

Yang dimaksud tenaga kerja menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 1 angka 2 adalah setiap orang yang mampu

melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk

memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Menurut Dr. Hamzah

S.H, tenaga kerja meliputi tenaga kerja yang bekerja di dalam maupun di luar

hubungan kerja dengan alat produksi utamanya dalam proses produksi tenaga

kerja itu sendiri, baik tenaga, fisik maupun pikiran. Sedangkan menurut DR.

Payaman Simanjuntak tenaga kerja adalah penduduk yang sudah atau sedang

13.

Panji Gunawan, 2015, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Pustaka Gama, Jakarta, hal

480.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

17

bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain

seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga.14

Tenaga kerja yang diterima bekerja di suatu tempat atau perusahaan dan

mendapat upah/imbalan maka ia akan disebut sebagai pekerja/buruh. Pasal 1

angka 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau

imbalan dalam bentuk lain.

1.8. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara-cara berpikir dan berbuat, yang dipersiapkan

dengan baik untuk mengadakan penelitian guna mencapai tujuan.15

Metode

penelitian normatif mengkaji peraturan perundang-undangan yang berlaku,

sumber bahan hukum menggunakan bahan hukum primer, sekunder, dan

tersier.16

1.8.1. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah penelitian

hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang

meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan norma. Sistem norma yang

14.

Sendjun H. Manulung, 1998, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia, PT.

Rineka Citra, Jakarta, hal. 3. 15.

Kartini Kartono, 1995, Metode Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmiah Hukum,

Dalam Hilman Adikusuma, Penerbit Mandar Maju, Bandung, hal. 58. 16 .

Sunaryati Hartono, 1994, Penelitian Hukum di Indonesia pada Akhir Abad ke-20,

Alumni, Bandung, hal. 131.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

18

dimaksud adalah mengenai asas, norma, kaidah dari peraturan perundang-

undangan, putusan pengadilan, perjanjian serta doktrin (ajaran).17

1.8.2. Jenis Pendekatan

Pendekatan masalah yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus dimana

dalam hal ini penulis menelaah Undang-Undang terkait atau aturan-aturan hukum

yang berlaku khususnya terhadap Pengaturan Penanaman Modal Asing Terkait

Tenaga Kerja Indonesia.

1.8.3. Sumber Bahan Hukum

Untuk menunjang pembahasan terhadap permasalahan dalam skripsi ini,

sumber bahan hukum diperoleh dari :

1) Sumber Bahan Hukum Primer

Dalam penulisan skripsi ini bahan hukum primer diperoleh dari peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Bahan hukum primer yang digunakan :

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan.

17.

Mukti Fajar Nur Dewata dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum

Normatif & Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal. 34.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

19

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas.

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang

Kesejahteraan Sosial.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Program Jaminan Pensiun.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Program Jaminan Hari Tua.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007 tentang Fasilitas Pajak

Penghasilan Untuk Penanaman Modal Di Bidang Usaha Tertentu

Dan/Atau Di Daerah-Daerah Tertentu.

11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013

tentang Upah Minimum.

12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun

2012 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian

Kebutuhan Hidup Layak.

13. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata

Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

20

14. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 15 Tahun

2015 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Nonperizinan

Penanaman Modal.

15. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 12 Tahun

2009 tentang Pedoman Dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal.

16. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun

2009 tentang Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara

Elektronik.

2) Sumber Bahan Hukum Sekunder

Sumber bahan hukum sekunder dalam skripsi ini yaitu diperoleh dari

literatur-literatur, buku-buku, jurnal, artikel, dan lain-lain yang relevan

dengan permasalahan yang diangkat.

3) Sumber Bahan Hukum Tersier

Sumber bahan hukum tersier dalam skripsi ini diperoleh dari Kamus Hukum.

1.8.4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan dalam skripsi ini

adalah teknik sistem kartu (card system). Setelah bahan hukum tersebut diperoleh

selanjutnya dibuat catatan mengenai hal-hal yang dianggap penting pada kartu-

kartu, dengan ukuran tertentu, yakni :18

a. Kartu kutipan dipergunakan untuk mencatat atau mengutip bahan hukum

beserta sumber dari mana bahan hukum tersebut diperoleh (nama

18.

Soerjono Soekanto dan Sri Pamudji, 1985, Pengantar Penelitian Normatif, Rajawali Pers,

Jakarta, hal. 13.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.pdfPenanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

21

pengarang/penulis, judul buku atau artikel, impresum, halaman dan lain

sebagainya).

b. Kartu bibliografi dipergunakan untuk mencatat sumber bacaan yang

dipergunakan. Kartu ini sangat penting dan berguna pada waktu peneliti

menyusun daftar kepustakaan sebagai bagian penutup laporan penelitian

yang ditulis sebelumnya.

1.8.5. Teknik Analisis Bahan Hukum

Setelah bahan hukum yang dibutuhkan terkumpul, maka bahan hukum

tersebut akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan teknik pengolahan bahan

hukum secara kualitatif. Yang dimaksud dengan teknik pengolahan bahan hukum

secara kualitatif adalah dengan memilih bahan hukum dengan kualitasnya untuk

dapat menjawab permasalahan yang diajukan.19

Setelah melalui proses

pengolahan dan analisis kemudian bahan hukum disajikan secara deskriptif

analisis. Deskriptif artinya pemaparan hasil penelitian secara sistematis dan

menyeluruh menyangkut fakta yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

Sedangkan analisis artinya fakta yang berhubungan dengan penelitian dianalisis

secara cermat, sehingga kemudian didapatkan kesimpulan hasil penelitian.

19.

Ronny Hanitijo Soemitro, 1990, Metodelogi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Cet.IV,

Ghalia Indonesia, Jakarta, hal. 47.