cara menanam tomat hidroponik

25
Cara Menanam Tomat Hidroponik Menanam dengan cara hidroponik tidaklah sesulit dan semahal yang anda bayangkan, modal utama yang anda butuhkan adalah kemauan dan semangat untuk mencoba. Kali ini kita akan belajar menanam tomat dengan memanfaatkan botol-botol plastik bekas. Langkah pertama tentu saja, dengan mengumpulkan beberapa botol plastik bekas air mineral ukuran 1500ml, sesuai kebutuhan. Potong botol-botol tersebut hingga menjadi dua bagian. Pilihlah bibit tomat yang baik, sekedar saran, belilah bibit di toko pertanaian, pilihlah bibit unggul atau hibrida, hasilnya akan lebih memuaskan. Semailah benih tomat tadi, gunakan cocopeat sebagai media semai, rawatlah dengan baik hingga berumur +/- 21-28 hari. Bibit siap dipindah tanam. Tray untuk penyemaian bibit menggunakan media Cocopeat Hati-hati dalam memindahkan bibit yang siap tanam, usahakan agar akarnya jangan sampai rusak atau putus, rendam terlebih dulu bibit tadi kedalam air, goyang-goyangkan hingga cocopeatnya terlepas dalam air. Gunakan busa untuk penjepit

Upload: rahmi-jinan-auuriyah

Post on 22-Dec-2015

103 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Cara Menanam Tomat Hidroponik

Menanam dengan cara hidroponik tidaklah sesulit dan semahal yang anda bayangkan, modal utama yang anda butuhkan adalah kemauan dan semangat untuk mencoba. Kali ini kita akan belajar menanam tomat dengan memanfaatkan botol-botol plastik bekas. 

Langkah pertama tentu saja, dengan mengumpulkan beberapa botol plastik bekas air mineral ukuran 1500ml, sesuai kebutuhan. Potong botol-botol tersebut hingga menjadi dua bagian.

Pilihlah bibit tomat yang baik, sekedar saran, belilah bibit di toko pertanaian, pilihlah bibit unggul atau hibrida, hasilnya akan lebih memuaskan. Semailah benih tomat tadi, gunakan cocopeat sebagai media semai, rawatlah dengan baik hingga berumur +/- 21-28 hari. Bibit siap dipindah tanam.

Tray untuk penyemaian bibit menggunakan media CocopeatHati-hati dalam memindahkan bibit yang siap tanam, usahakan agar akarnya jangan sampai rusak atau putus, rendam terlebih dulu bibit tadi kedalam air, goyang-goyangkan hingga cocopeatnya terlepas dalam air. Gunakan busa untuk penjepit tanaman tomat dan masukkan akarnya kedalam botol plastik yang sudah dipotong tadi ( lihat gambar dibawah )

Tanaman Tomat dipindah ke botol plastikPosisi akar jangan sampai terendam seluruhnya, berikan sedikit jarak dengan air nutrisi agar akar dapat bernafas. Untuk menghindari tumbuhnya lumut didalam nutrisi, tutuplah botol plastik tadi dengan plastik hitam, atau bisa juga diberi cat warna putih. 

Tanaman Tomat yang sudah siap ditanam

Setelah beberapa hari, tomat akan tumbuh semakin membesar sehingga penyerapan nutrisi dan air semakin banyak, jadi untuk mengurangi kesibukan mengisi dan mengecek nutrisi satu persatu dalam botol, maka tomat dipindahkan kedalam satu tempat yang lebih besar,  disini saya menggunakan talang air pvc. Karena botol plastik sangat ringan, maka perlu diisi media pemberat supaya tidak terbang ditiup angin.

Tanaman yang sehat mempunyai akar yang baikLakukan pengecekan nutrisi secara berkala, kepekatan dan kadar pH. Sesuaikan dengan kebutuhan tanaman, agar tanaman tumbuh dan berkembang dengan baik. Tempatkan tanaman tomat tersebut ditempat yang terkena sinar matahari langsung.

Tomat dalam talang airSetelah 35 - 40 hst tanaman tomat sudah mulai muncul bakal bunga, pasanglah tali sebagai bantuan tanaman tomat untuk tetap berdiri tegak.

Umur 35-40 Hst mulai muncul bakal bungaDalam beberapa hari bunga akan berubah menjadi buah, lakukan perawatan  dengan baik, pada masa berbuah tanaman membutuhkan nutrisi yang banyak, sehingga nutrisi didalam talang akan cepat berkurang dan habis. Tambahkan atau gantilah nutrisi dengan nutrisi yang baru/fresh.  

Tomat yang sudah berbungaUmur 65-75 Hst tomat sudah siap untuk dipanen, pilihlah buah yang sudah mulai berubah warna menjadi merah.

Tomat siap untuk dipanen

Tomat segar, siap dinikmati 

Hidroponik Sistem Pasang Surut / Ebb and Flow

Apakah yang dimaksud Hidroponik Sistem Pasang Surut (Ebb and Flow System)? Adalah suatu sistem menanam dalam hidroponik dimana nutrisi atau pupuk diberikan dengan cara menggenangi/merendam media tanam (zona akar) untuk beberapa waktu tertentu, setelah itu nutrisi tadi dialirkan kembali ke bak penampungan. 

Prinsip kerja dari sistem ini adalah nutrisi dipompakan ke dalam bak penampung yang berisi pot yang telah diisi media tanam diletakkan diatasnya. Pompa dihubungkan dengan pengatur waktu (timer) sehingga lamanya dan periode penggenangan  dapat diatur sesuai kebutuhan tanaman. Pada dasar bak kita pasang siphon yang berfungsi mengalirkan kembali nutrisi ke bak penampung nutrisi secara otomatis.  

Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat diagram dibawah ini:

Diagram Sederhana Sistem Pasang Surut

Dibawah ini adalah contoh sistem pasang surut dengan memanfaatkan botol bekas air minum dalam kemasan dan pipa PVC

Sistem Pasang Surut menggunakan Pipa PVC dan Botol Plastik bekas

Tanaman Sayur 'Pak Choy' 

Panen 'Pak Choy' 

Hidroponik Sistem Sumbu / Wick System

Seringkali kita mendengar istilah Hidroponik, yang tergambar dipikiran kita adalah rumit, susah dan mahal. Banyak cara menanam tanaman secara Hidroponik, mulai dari sistem yang paling sederhana dengan penyiraman manual, semi manual hingga yang paling canggih menggunakan otomatisasi dengan sistem komputer.

Bagi anda yang ingin mencoba atau memulai bertanam secara Hidroponik ada baiknya mencoba sistem yang paling sederhana, mudah, bisa memanfaatkan barang-barang yang ada disekitar kita, dan tidak perlu menyiram tanaman setiap hari. Apa Bisa?

Jawabnya bisa, cara yang paling sederhana berhidroponik adalah menggunakan sistem sumbu atau Wick System, teknik ini memanfaatkan gaya kapilaritas pada sumbu untuk mengantarkan air dan nutrisi ke akar tanaman, sehingga akar dapat menyerap unsur-unsur hara yang disediakan. 

Berikut ini adalah cara membuat pot tanaman sistem sumbu, semoga bermanfaat.

1. Sediakan 2 buah pot plastik, yang satu sebagai penampung nutrisi, dan yang lainnya sebagai tempat media tanam. pilihlah pot yang ukurannya hampir sama besar, sehingga pot yang berisi media tanam dapat masuk kedalam pot yang berisi nutrisi dan posisinya tergantung diatas.

2. Sediakan 2 utas sumbu dan pasangkan pada bagian bawah pot yang berisi media tanam. Sumbu ini yang akan difungsikan sebagai penyuplai nutrisi ke media tanam. Pilihlah bahan sumbu yang bukan terbuat dari

bahan kapas, karena akan mudah putus dan busuk. ( Bahan Nylon atau kain flanel lebih baik)

  

3. Posisi pot akan seperti gambar disamping, kemudian isilah dengan air nutrisi sampai batas bawah pot media tanam. Gunakan Cocopeat atau media tanam lain yang tidak mengandung unsur hara sebagai pengisi media tanam. Jika menggunakan Cocopeat, pastikan Cocopeat yang akan dipakai sudah dicuci bersih terlebih dahulu.  

4. Setelah diisi media tanam, Pot siap untuk ditanami. Lakukan pengontrolan air nutrisi secara berkala. Karena air dalam pot tersebut akan habis diserap oleh akar dan sebagian lagi akan menguap. 

Cara diatas adalah  salah satu contoh pembuatan pot sistem sumbu, masih banyak metoda lain dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada disekitar kita, misalnya botol air minum dalam kemasan, kotak styrofoam, ember bekas cat dan lain-lain.

Selamat Mencoba!!!

Menanam Sayuran dalam botol bekas air minum dalam kemasan 

Tanaman Belimbing dalam pot dengan sistem sumbu dapat berbuah  

Pupuk / Nutrisi Hidroponik AB Mix

Nutrisi hidroponik adalah pupuk yang telah diformulasikan khusus dari garam-garam mineral yang larut dalam air, mengandung unsur-unsur hara penting yang diperlukan tanaman bagi tumbuh dan berkembang.( baca Hidroponik Mudah dan menyenangkan ). Nutrisi ini terdiri dari 2 bagian yaitu bagian A dan bagian B, dan biasanya disebut AB mix. Cara penggunaannyapun  sangat mudah, hanya dengan mencampurkan masing-masing bagian A dan bagian B  dengan air, satu persatu secara terpisah, sesuai petunjuk yang diberikan produsen nutrisi tersebut untuk menjadikan larutan stok / pekatan. Larutan stok ini perlu dicairkan lagi dengan air jika hendak digunakan. ( Jangan mencampurkan larutan A dan Larutan B sekaligus karena akan terjadi pengendapan ).

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam mencampur nutrisi hidroponik sehingga nantinya nutrisi dapat diserap tanaman secara maksimal adalah:

pH Larutan Nutrisi: pH adalah ukuran asam dan basa suatu larutan. Alat untuk mengukur asam dan basa larutan adalah pH meter atau bisa juga menggunakan kertas lakmus. Nilai pH berkisar antara 0-14, pH < 7 maka larutan besifat Asam, begitu pula sebaliknya jika pH > 7 maka larutan bersifat Basa. pH  akan mempengaruhi penyerapan akar terhadap unsur-unsur hara yang terkandung dalam Nutrisi yang diberikan. Secara umum tanaman cenderung menyukai kondisi pH antara 6-6.5. Apabila pH terlalu rendah akar akan mengalami kesulitan dalam menyerap unsur-unsur hara sehingga akan terjadi defisiensi hara. begitu pula sebaliknya apabila pH lebih besar dari 7.akan terjadi pengendapan unsur unsur hara micro dalam nutrisi, sehingga akar tidak dapat menyerap unsur hara micro tersebut, akibatnya tanaman akan mengalami defisiensi hara juga.

Berikut ini disajikan tabel hubungan antara kondisi pH dan kemampuan penyerapan unsur hara oleh akar tanaman 

Tabel Hubungan pH dan Kemampuan penyerapan unsur hara oleh akar

Kepekatan Larutan NutrisiUntuk mengukur kepekatan larutan nutrisi digunakan alat EC meter (Electrical Conductivity) yang dinyatakan dengan satuan milliSiemens/cm (mS/cm) atau menggunakan TDS meter (Total Dissolved Solids) dinyatakan dalam satuan parts per million (ppm) dimana 1 ppm= 1mg/liter. Setiap jenis tanaman mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda. Jika nutrisi yang kita berikan kadarnya terlalu rendah maka tanaman akan kurang subur, pertumbuhannya lambat dan kerdil. Begitu pula sebaliknya jika nutrisi terlalu tinggi, tanaman akan mengalami stress dan pertumbuhannya menjadi terganggu. Dengan memberikan nutrisi yang tepat dan menjaga kestabilan nutrisi sesuai kebutuhan tanaman, maka tanaman akan tumbuh sehat dan optimal.

Bagi anda yang ingin menanam secara hidroponik, tetapi belum mempunyai alat ukur tersebut diatas, pastikan anda membaca aturan pakai yang tercantum dikemasan pupuk yang anda beli. Biasanya pupuk tersebut didesain untuk jenis tanaman tertentu misalnya sayuran daun, cabai, tomat, tanaman bunga dan lain-lain, Perhatikan komposisi perbandingan campuran pupuk dengan air.  

Selamat Mencoba!

Cabai Merah dalam Polybag 

Saturday, April 6, 2013

Hidroponik Mudah dan Menyenangkan

Hidroponik adalah cara atau metoda bercocok tanam dengan media tanam selain dari tanah, dengan pemberian nutrisi atau pupuk yang mengandung unsur unsur hara esensial secara terukur dan terkontrol sesuai dengan kebutuhan tanaman sehingga tanaman tumbuh lebih sehat dan subur. 

Kelebihan bercocok tanam secara hidroponik yaitu tidak membutuhkan pengolahan tanah seperti mencangkul, membajak atau menggali (sangat melelahkan), tidak membutuhkan lahan subur karena dapat ditanam dimana saja, hemat pemakaian air, membutuhkan sedikit tenaga kerja, dapat ditanam kapan saja tanpa mengenal musim, hasil panen lebih banyak, tahan lebih lama, dan lebih bersih.  

Pak Choi

Kunci keberhasilan hidroponik salah satunya terletak pada Nutrisi yang digunakan, Nutrisi tersebut harus dapat mensuplai semua unsur unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh, jika salah satu unsur hara tersebut kurang atau tidak diberikan, maka pertumbuhan tanaman tidak akan memuaskan.

Selain Hidrogen, oksigen, dan carbon yang dapat diserap tanaman dari air dan udara, unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman dibedakan menjadi dua, yaitu unsur hara makro atau unsur yang dibutuhkan dalam jumlah besar, dan unsur hara mikro atau unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi keberadaannya sangat dibutuhkan. 

Unsur hara makro terdiri dari Nitrogen (N), Phosphorus (P), Potassium (K), Calcium (Ca), Magnesium (Mg) and Sulphur (S).Dan Unsur hara mikro yaitu terdiri dari Iron (Fe), Boron (B), Manganese (Mn), Zinc (Zn), Copper (Cu), Molybdenum (Mo) and Chlorine (Cl).  

Tomat Bagi anda yang gemar berkebun, tetapi mempunyai lahan yang sempit dan terbatas di pekarangan rumah, ada baiknya anda mulai beralih ke Hidroponik karena mudah dan menyenangkan. Disamping dapat menyalurkan hobby, anda juga mendapatkan manfaat paling tidak bisa mendapatkan sayuran segar, sehat dan lebih higienis tanpa menggunakan pestisida. 

Selamat Berhidroponik ria..!

Thursday, February 7, 2013

Hidroponik Fertigasi

Salah satu keuntungan bertanam secara Hidroponik adalah tidak memerlukan lahan yang subur dan gembur, tidak perlu pengolahan tanah dan perawatan tanah, karena Hidroponik adalah metoda penanaman tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuh. Didalam hidroponik media tanam hanya berfungsi sebagai pegangan akar untuk dapat berdiri tegak. Media tanam yang sering dipergunakan dalam hidroponik adalah rockwool, perlite, pasir, pecahan batu bata, cocopeat, sekam bakar dan masih banyak lagi media lain yang dapat dimanfaatkan tergantung dari ketersediaan disekitar kita. 

Dalam tulisan ini, akan dipaparkan bagaimana lahan tandus bekas rawa-rawa dan timbunan puing-puing bangunan diubah menjadi lahan tanaman cabai rawit dengan metoda Hidroponik Fertigasi. Apakah Fertigasi? Fertigasi berasal dari dua kata yaitu fertiliser dan irigasi. Dengan cara ini pemupukan dan penyiraman dilakukan secara bersamaan dan terkontrol. 

Lahan yang akan ditanami cabai rawit

Inilah lahan yang dulunya berupa rawa-rawa, kondisi air tanahnya payau, dan pada bulan-bulan tertentu dalam setahun terjadi pasang air laut yang cukup tinggi dan menggenangi sebagian areal lahan  sehingga tanaman akan sulit tumbuh, seperti terlihat dalam foto diatas, pohon mangga dan pohon kelapa yang kelihatan kurus atau kurang subur, bahkan rumputpun enggan tumbuh.Jadi untuk penanaman menggunakan polibag, yang diisi media tanam berupa Cocopeat atau serbuk sabut kelapa. Penggunaan Cocopeat ini dipilih karena ketersediaannya di Sungai Guntung sangat melimpah sehingga mudah didapat, disamping itu kemampuan Cocopeat dalam menyimpan air sangat baik, juga mempunyai aerasi yang baik sehingga suplai oksigen keakar berjalan lancar. 

Media tanam Cocopeat diisi kedalam polibag

Untuk Penyiraman digunakan pipa PVC 1/2" yang terhubung ke sebuah tanki air dan dipasang pompa air serta pengatur waktu penyiraman. Pada setiap polibag di pasang penetes ( Dripper ). Jarak antar polibag yaitu 60cm x 70 cm. Sebelum ditanam benih cabai disemaikan dahulu hingga berusia 21 hari, kemudian baru dipindah kedalam polibag. 

Tanaman Cabai Rawit ditanam dalam polibag

Cabai Rawit dengan fertigasi berbuah lebat

Menunggu panen

Selamat Mencoba! Salam Pertanian Indonesia.

Friday, February 1, 2013

Sungai Guntung, Indragiri Hilir Riau

Pemandangan Sungai Guntung di sore hariSungai Guntung, mungkin bagi anda baru pertama kali mendengar nama ini. Sungai yang mempunyai peranan sangat penting atau menjadi urat nadi perekonomian bagi masyarakat Indragiri Hilir bagian utara karena sungai ini menjadi satu-satunya akses yang menghubungkan ke dunia luar. Moda transportasi dari dan ke Sungai Guntung saat ini hanya bisa ditempuh melalui jalan air saja, artinya hanya dapat ditempuh dengan kapal ferry, speed boat, atau kapal barang. 

Beberapa kota penting yang harus disinggahi untuk menuju ke Sungai Guntung adalah Batam, Tembilahan, dan Kuala Tungkal.

Sumber penghasilan utama masyarakat Sungai Guntung adalah dari perkebunan kelapa.  Disamping itu Sungai Guntung juga menghasilkan sagu, pinang, sarang burung walet, industri pengolahan sabut kelapa dan arang tempurung kelapa (keduanya ini untuk kebutuhan ekspor).Beberapa olahan hasil kelapa dari Sungai Guntung ini telah merambah pasar dalam negri dan luar negri, diantaranya santan kelapa dalam kemasan siap pakai, air kelapa dalam kemasan, nata de coco,  minyak goreng, dan lain-lain.

Peta Sungai GuntungTopografi Sungai Guntung berupa dataran rendah dengan ketinggian 0 - 2m dpl, dengan perbedaan pasang surut bisa mencapai 3-4 m. Kondisi tanah sebagian besar berupa lahan gambut dan sisanya berupa rawa-rawa. Bagi masyarakat Sungai Guntung sumber utama air bersih didapat dari air hujan, biasanya mereka akan menampung air disaat hujan turun dari atap rumah untuk dialirkan ke bak penampungan yang telah disediakan.

Berikut ini adalah foto-foto kegiatan-kegiatan masyarakat Sungai Guntung dan keindahan alamnya. Selamat Menikmati!