bab i pendahuluan 1.1. latar belakang a. kedudukan

21
1 LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan Upaya pengendalian penduduk merupakan langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan serta untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas penduduk melalui perwujudan keluarga kecil yang berkualitas. Pengendalian kuantitas penduduk untuk menjamin tercapainya penduduk tumbuh seimbang dilakukan melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Sejalan dengan adanya perubahan lingkungan strategis sesuai peraturan pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang urusan pemerintah (Pusat,Provinsi,Kab/Kota) serta Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2008 tentang organisasi perangkat daerah, maka di Kota Mataram sesuai Perda No. 15 Tahun 2016 tanggal 16 Desember 2016 telah dibentuk perangkat daerah yang secara operasional bertangung jawab dalam program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, yaitu Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana merupakan unsur penunjang pemerintah di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah sebagaiman telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota Mataram No. 40 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram.

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

1

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

A. Kedudukan

Upaya pengendalian penduduk merupakan langkah penting dalam

mencapai pembangunan berkelanjutan serta untuk mengembangkan dan

meningkatkan kualitas penduduk melalui perwujudan keluarga kecil yang

berkualitas. Pengendalian kuantitas penduduk untuk menjamin

tercapainya penduduk tumbuh seimbang dilakukan melalui program

Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga

(KKBPK).

Sejalan dengan adanya perubahan lingkungan strategis sesuai

peraturan pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang urusan pemerintah

(Pusat,Provinsi,Kab/Kota) serta Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun

2008 tentang organisasi perangkat daerah, maka di Kota Mataram sesuai

Perda No. 15 Tahun 2016 tanggal 16 Desember 2016 telah dibentuk

perangkat daerah yang secara operasional bertangung jawab dalam

program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, yaitu Dinas

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram.

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

merupakan unsur penunjang pemerintah di bidang Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas

yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah

sebagaiman telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota Mataram No. 40

Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi

serta Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana Kota Mataram.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

2

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

Adapun Struktur Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana Kota Mataram adalah sebagai berikut :

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

3

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

B. Tugas Dan Fungsi

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota

Mataram mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan Urusan

Pemerintah yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan

yang diberikan kepada Daerah.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram menyelenggarakan

fungsi :

a. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. Pelaksanaan Administrasi Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan

tugas dan fungsinya.

C. Jumlah Personil

Guna memperlancar tugas dan fungsi, Dinas Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram didukung dengan

jumlah personil yang ada sebanyak 51 orang dengan rincian sebagai

berikut :

- Pejabat Esselon II : 1 org

- Pejabat Esselon III : 4 org

- Pejabat esselon IV : 17 org

- Staf : 15 org

- Honda : 1 org

- Tenaga Kontrak : 14 org

Jumlah PNS : 37 org

Jumlah Honorer : 15 org

Jumlah Total : 52 org

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

4

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

1.2. ISU STRATEGIS

Pelaksanaaan Program Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana di Kota Mataram diarahkan pada beberapa isu strategis dan

permasalahan pengendalian kuantitas penduduk, yaitu:

1. Penguatan Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang

Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan

Keluarga (KKBPK) yang pelaksanaannya masih dihadapkan dengan

beberapa permasalahan antara lain:

a. Masih lemahnya komitmen dan dukungan stakeholders terhadap

program KKBPK, yaitu terkait kelembagaan, kebijakan, perencanaan

program dan penganggaran;

b. Masih tingginya jumlah anak yang diinginkan dari setiap keluarga,

yaitu sekitar 3,1;

c. Pelaksanaan advokasi dan KIE belum efektif, yang ditandai dengan

pengetahuan tentang KB dan alat kontrasepsi sangat tinggi (98% dari

Pasangan Usia Subur/PUS), namun tidak diikuti dengan perilaku untuk

menjadi peserta KB (56% SDKI 2012). Disamping itu, masih

rendahnya pengetahuan masyarakat tentang isu kependudukan yaitu

hanya sebesar 34,2 persen;

d. Masih terjadinya kesenjangan dalam memperoleh informasi tentang

program KKBPK;

e. Pelaksanaan advokasi dan KIE mengenai KB yang belum responsif

gender, tergambar dengan masih dominannya peran suami dalam

pengambilan keputusan untuk ber-KB;

f. Muatan dan pesan dalam advokasi dan KIE belum dipahami secara

optimal; dan

g. Peran bidan dan tenaga lapangan KB dalam konseling KB belum

optimal.

2. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB yang merata untuk dapat

mengatasi permasalahan pelayanan KB, dengan permasalahan antara

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

5

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

lain angka pemakaian kontrasepsi cara modern tidak meningkat secara

signifikan.

3. Peningkatan pemahaman dan kesadaran remaja mengenai kesehatan

reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga masih rendah dengan

permasalahan :

a. Angka kelahiran pada perempuan remaja usia 15-19 tahun masih

tinggi

b. Masih banyaknya perkawinan usia muda, yang ditandai dengan

median usia kawin pertama perempuan yang rendah yaitu 20,1 tahun

(usia ideal pernikahan menurut kesehatan reproduksi;

c. Terdapat kesenjangan dalam pembinaan pemahaman remaja tentang

Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)

d. Tingginya perilaku seks pra nikah di sebagian kalangan remaja yang

berakibat pada kehamilan yang tidak diinginkan masih tinggi;

e. Pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan perilaku

beresiko masih rendah; dan

f. Cakupan dan peran Pusat Informasi dan Konseling

Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) belum optimal.

4. Pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan

kesejahteraan keluarga yang ditandai dengan peningkatan pemahaman

dan kesadaran fungsi keluarga. Dalam rangka pembinaan ketahanan dan

kesejahteraan keluarga yang meliputi juga pembinaan kelestarian

kesertaan ber-KB masih dihadapkan pada beberapa permasalahan

antara lain:

a. Masih tingginya jumlah keluarga miskin;

b. Pengetahuan orang tua mengenai cara pengasuhan anak yang baik

dan tumbuh kembang anak masih rendah;

c. Partisipasi, pemahaman dan kesadaran keluarga/orang tua yang

memiliki remaja dalam kelompok kegiatan pembinaan ketahanan dan

kesejahteraan keluarga masih rendah;

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

6

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

d. Kualitas hidup lansia dan kemampuan keluarga dalam merawat lansia

masih belum optimal;

e. Terbatasnya akses keluarga dan masyarakat untuk mendapatkan

informasi dan konseling ketahanan dan kesejahteraan keluarga;

f. Pelaksanaan program ketahanan dan kesejahteraan keluarga akan

peran dan fungsi kelompok kegiatan belum optimal dalam mendukung

pembinaan kelestarian kesertaan ber-KB.

5. Penguatan landasan hukum dalam rangka optimalisasi pelaksanaan

pembangunan bidang KKB. Penguatan landasan hukum dan penyerasian

kebijakan pembangunan bidang KKB memiliki beberapa permasalahan

antara lain:

a. Landasan hukum dan penyerasian kebijakan pembangunan bidang

KKB belum memadai;

b. Komitmen dan dukungan pemerintah pusat dan daerah terhadap

kebijakan pembangunan bidang KKB masih rendah,

c. Koordinasi pembangunan bidang KKB dengan program

pembangunan lainnya masih lemah (antara lain; dengan program

bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan/PKH,

Jamkesmas/Jamkesda, Jampersal, PNPM, dan SJSN Kesehatan),

dan penanganan kebijakan pembangunan bidang KKB selama ini

masih bersifat parsial.

Dari seluruh rangkaian program dan kegiatan yang telah dilaksanakan,

tidak semua dapat berjalan dengan lancar, bahkan masih terdapat beberapa

masalah yang ditemukan dan itu akan menjadi bahan acuan untuk program

dan kegiatan pada program kerja lima tahun yang akan datang, adapun

permasalahan tersebut antara lain:

1. Program Keluarga Berencana

a. Pencapaian peserta KB baru Non Hormonal (IUD) relative rendah

dimana sampai dengan bulan Desember 2018 sebanyak 200 akseptor

atau 29,50%, dibandingkan dengan suntikan 288 akseptor atau

42,48%.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

7

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

b. Kesertaan pria dalam menggunakan alat kontrasepsi (Kondom dan

Kontap Pria) sangat rendah yaitu sebanyak 22 akseptor atau (3,24%).

c. Masih rendahnya pengetahuan/pemahaman para Keluarga tentang

pengaturan kelahiran bagi kesehatan ibu dan anak.

d. Belum maksimalnya sosialisasi/orientasi/refreshing program PP & KB

bagi Toga, Toma, LSOM, Guru, Kaling dll

2. Kesehatan Reproduksi Remaja.

a. Orientasi/sosialisasi program kespro bagi guru- guru BP dan remaja

terbatas.

b. Kurangnya sarana Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang

program KRR seperti Booklet, Leaflet, Brosur, Poster dan lain

sebagainya.

c. Belum berfungsinya secara maksimal Pusat Inormasi dan Konsultasi

KRR (PIK-KRR) yang sudah dibentuk dalam memberi KIE kepada

para remaja.

3. Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga

a. Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga belum optimalnya pertemuan

kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR),

dan Bina Keluarga Lansia (BKL).

b. Masih banyak kelompok UPPKS tidak berjalan sesuai dengan yang

diharapkan.

c. Masih terbatasnya sarana untuk kegiatan kelompok BKB, BKL dan

BKR.

d. Masih rendahnya pengetahuan pengurus dalam kegiatan bina-bina

dan kelompok UPPKS.

e. Peran institusi masyarakat dalam pelaksanaan program KB masih

rendah.

f. Frekuensi KIE/Advokasi program KB ke Pondok pesantren masih

terbatas.

g. Belum optimalnya peran Toga/Toma dalam pelaksanaan program KB.

4. Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Jaringan KB.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

8

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

a. Masih terbatasnya sarana KIE untuk memberi penyuluhan/materi

kepada Toma/Toga, LSOM dan kelompok sosial lainnya.

b. Dukungan untuk penyebarluasan informasi tentang program

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sangat terbatas.

c. Kurangnya sosialisasi/orientasi bagi Toga, Toma, PGRI, SLTA/SLTP

dan lain-lain.

d. Terbatasnya SDM yang memadai.

1.3. SISTEMATIKA PENULISAN.

Penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Mataram

tahun 2019 disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

1.2. Isu strategis

1.3. Sistematika

BAB II Perencanaan Kinerja

2.1. Rencana Kerja (Renja) Tahun 2019

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2019

BAB III Akuntabilitas Kinerja

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

3.2. Analisa Capaian Kinerja

3.3. Realisasi Anggaran

BAB IV Penutup

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

9

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1. RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2019

Rencana kerja yang dilaksanakan pada tahun 2019 disesuaikan

dengan hasil MPBM Tahun 2018, walaupun ada beberapa yang tidak

dapat tertuang dalam RKA tahun 2019, karena keterbatasan dukungan

dana yang ada.

Adapun Program dan Kegiatan Unggulan Urusan wajib bukan

Pelayanan Dasar yang dilaksanakan oleh DPPKB Kota Mataram sesuai

DPA Tahun 2019 sebagai berikut :

1. Program Keluarga Berencana

➢ Pelayanan KIE

➢ Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu

➢ Pembinaan Keluarga Berencana

➢ Pengadaan Sarana Mobilitas Tim KB Kelling

➢ Peningkatan Kapasitas Petugas Penghubung Dokter, Bidan

Praktek Swasta

➢ Lomba Institusi Masyarakat

➢ Pembinaan Keluarga Berencana (DAK)

➢ Pembinaan Keluarga Berencana (DAK Non Fisik)

2. Program Pelayanan Kontrasepsi

➢ Pelayanan Konseling KB

➢ Pelayanan Pemasangan Kotrasepsi KB

3. Program Pengembangan Pusat pelayanan informasi dan Konseling

KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja)

➢ Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi kelompok remaja dan

kelompok sebaya di luar sekolah.

4. Program Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan

Pembinaan Tumbuh Kembang Anak.

➢ Sarana Bahan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

10

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

➢ Sarana Bahan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) (DAK)

5. Program Pengembangan model operasional BKB-Posyandu PADU

➢ Penilaian BKB Keluarga Balita, Keluarga Harmonis dan UPPKS

terbaik, Operasional Kader, Pemantapan Keterpaduan BKB-

Posyandu-PADU

6. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dan Kelompok Usaha

dalam Pelayanan KB dan Peningkatan Kesejahteraan

➢ Orientasi Kelompok UPPKS bagi pengurus/kade kelompok

UPPKS

7. Program Advokasi dan Penggerakan.

➢ Sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk dan KB

➢ Rakornis

➢ Pertemuan Fapsedu Tk. Kota

➢ Pertemuan Koalisi Kependudukan

➢ Pengembangan Kampung KB

8. Penyuluhan dan Pendayagunaan PKB/PLKB dan Kader KB

➢ Peningkatan Kapasitas kader

➢ Pertemuan kader KB

9. Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga

➢ Updating data micro keluarga

➢ Penyusunan dan Pengolahan Data PPM KB

➢ Penyusunan laporan umpan balik

➢ Penyusunan profil Dinas PPKB

➢ Publikasi program KKBPK

10. Program Penunjang

➢ Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

➢ Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

➢ Program Peningkatan Disiplin Aparatur

➢ Program Peningkatan kapasitas sumber Daya Aparatur.

➢ Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

11

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

2.2. PERJANJIAN KINERJA

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

UTAMA TARGET

1 Menurunnya Angka Kelahiran Total

Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49 tahun)

2,5

2 Meningkatnya Prevalensi pemakaian Kontrasepsi (CPR)

Persentase pemakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR)

61,10 %

3 Menurunnya kebutuhan ber KB yang tidak terpe nuhi

Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)

11,25 %

4 Meningkatnya Jumlah Peserta KB Baru

Persentase pencapaian peserta KB Baru

80%

5 Meningkatnya Jumlah Peserta KB Aktif

Persentase pencapaian peserta KB Aktif

95%

Adapun program-program yang dilaksanakan sesuai dengan DPAP Tahun 2019

antara lain:

1. Program Keluarga berencana dengan pagu dana sebesar Rp.

2.630.563.000,-

2. Program Pelayanan Kontrasespsi dengan pagu dana sebesar Rp.

266.162.500,-

3. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR

dengan pagu dana sebesar Rp. 35.400.000,-

4. Program Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan

Pembinaan Tumbuh Kembang Anak, dengan pagu dana sebesar Rp.

352.820.000,-

5. Program Pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU,

dengan pagu dana sebesar Rp. 160.085.00,-

6. Program Advokasi dan Penggerakan dengan pagu dana sebesar Rp.

23.103.600,-

7. Program Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB/PKB dan kader KB

dengan pagu dana sebesar Rp. 1.028.672.000,-

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

12

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

8. Program Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga dengan pagu

dana sebesar Rp. 44.750.000,-

9. Program Penunjang kegiatan Kantor DPPKB dengan pagu dana sebagai

berikut :

- Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan Pagu Dana sebesar

Rp. 779.669.440,-

- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan Pagu

- Program Peningkatan Disiplin Aparatur denan pagu dana sebesar

Rp. 1.582.731.288,-

- Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan

pagu dana sebesar Rp. 228.400.000,-

- Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan capaian

kinerja dan keuangan dengan pagu dana sebesar Rp.

43.000.000,-

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

13

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan susunan perangkat daerah KOTA MATARAM, DPPKB

KOTA MATARAM dengan kriteria Tipe B menyelenggarakan urusan

pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan dan kegagalan dapat

dilihat sejauh mana strategi pencapaian sasaran berupa kebijakan yang

mendukung keberhasilan pelaksanaan program-program yang menjadi

tolok ukur pada Standar Pelayanan Minimal bidang pelayanan terpadu

bagi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

A. Capaian Indikator Kinerja (RPJMN)

1. Angka kelahiran total ( Total Fertility Rate/TFR) per WUS (15-49)

tahun.

Target kinerja Berdasarkan RPJMN adalah 2,38 secara Nasaional,

sedangkan TFR Kota Mataram pada tahun 2019 mencapai 1,9.

Lebih rendah di bandingkan Tingkat Provinsi. Hal ini menunjukkan

bahwa total fertility Rate (TFR ) di Kota Mataram lebih bagus dari

TFR tingkat Provinsi/Nasional.

2. Presentase pemakaian kontrasepsi moderm (modern

contrateceptive prevalence rate/mCPR).

Target kinerja tahun 2019 adalah 55,26 berdasarkan RPJMN.

Sedangkan capaian CPR pada tahun 2019 sebesar 79,17 %.

Capaian ini lebih tinggi dari target yang di tetapkan.

3. Persentase penurunan angka ketidak berlangsungan pemakaian

(tingkat putus pakai kontrasepsi).

Terget kinerja tahun 2019 adalah 24,6 berdasarkan RPJMN.

Sedangkan angka putus pakai di Kota Mataram sampai dengan

Nopember 2019 sebesar 8,57 %. Apabila dibandingkan dengan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

14

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

taregt yang di tetapkan angka putus pakai di Kota Mataram di

bawah anka nasional. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan

beberapa kegiatan yang dilakukan untuk memjaga

keberlangsungkan pemakaian kontrasepsi menunjukkan hasil yang

cukup baik.

4. Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpebuhi (unmet need).

Target kinerja tahun 2019 adalah 9,67 berdasarkan Target RPJMN.

Sedangkan kebutuhan ber KB yangtidak terpenuhi di Kota Mataram

sebesar 9,54 %. Angka ini di bawah angka nasional tetapi masih

cukup tinggi.

5. Persentase peserta KB Aktif ( MKJP)

Target kinerja pada tahun 2019 sebesar 27,54 berdasarkan

RPJMN. Sedangkan capaian peserta KB aktif di Kota Mataram

sampai dengan bulan Nopember 2019 mencapai 28,93 %.

Pencapaian ini melebihi target yang ditetapkan

B. Capaian Indikator Kinerja Renstra

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

1. Menurunnya Angka Kelahiran Total

Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49 tahun)

2,5 1,9

2.

Meningkatnya Prevalensi pemakaian Kontrasepsi (CPR)

Persentase pemakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR)

61,10% 79,17%

3. Menurunnya kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi

Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)(%)

11,25 9,54%

4. Meningkatnya Jumlah Peserta KB Baru

Persentase pencapaian peserta KB Baru

80% 84,19%

5. Meningkatnya Jumlah Peserta KB Aktif

Persentase pencapaian peserta KB Aktif

95% 107,14%

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

15

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

1. Angka kelahiran total ( Total Fertility Rate/TFR) per WUS (15-49)

tahun.

Target kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Renstra adalah 2,5,

sedangkan TFR Kota Mataram pada tahun 2019 mencapai 1,9. Lebih

rendah di bandingkan Indikator Kinerja Renstra. Hal ini menunjukkan

bahwa total fertility Rate (TFR ) di Kota Mataram telah berhasil diturunkan

melampaui target Indikator Kinerja Renstra.

2. Presentase pemakaian kontrasepsi moderm (modern

contrateceptive prevalence rate/mCPR).

Target kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Renstra adalah 61,10%,

sedangkan capaian CPR pada tahun 2019 sebesar 79,17 %. Capaian ini

lebih tinggi dari target yang di tetapkan.

3. Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpebuhi (unmet need).

Target kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Renstra adalah 11,25%,

sedangkan persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi pada tahun

2019 di Kota Mataram sebesar 9,54 %. Hal ini menunjukkan bahwa

kebutuhan ber KB yang tidak terpebuhi (unmet need) di Kota Mataram

telah berhasil diturunkan melampaui target Indikator Kinerja Renstra.

4. Persentase pencapaian peserta KB Baru

Target kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Renstra adalah 80%,

sedangkan capaian tahun 2019 adalah 84,19%. Hal ini menunjukkan

bahwa pencapaian peserta KB Baru di Kota Mataram telah berhasil

melampaui target Indikator Kinerja Renstra.

5. Persentase pencapaian peserta KB Aktif

Target kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Renstra adalah 95%,

sedangkan capaian tahun 2019 adalah 107,14%. Hal ini menunjukkan

bahwa pencapaian peserta KB Aktif di Kota Mataram telah berhasil

melampaui target Indikator Kinerja Renstra.

C. Proyek Prioritas Nasioanl

1. Tersedianya alokon di fasilitas kesehatan

Pada tahun 2019 fasyankes yang bermira dengan DPPKB Kota

Mataram sebanyak 76 fasyankes. Dari seluruh permintaan alokon

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

16

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

mampu di sediakan dan di distribusi ke fasyankes sesuai dengan

jumlah pemintaan untuk seluruh metode alokon.

2. Terlaksananya promosi dan konseling melalaui kelompok kegiatan

Poktan yang di tetapkan sebagai sasaran promosi dan konseling di

Kota Mataram adalah PIKR/M dan BKR sejumlah 148 poktan dan

BKL sejumlah 88 poktan. Untuk kegiatan proosi dan konsling telah

dilakukan pada semua poktan.

D. Capaian Indikator Strategis

1. Persentase kampung KB yang memiliki Pokja Kampung KB

Pada tahun 2019 terdapat 19 Kampung KB. Dari 19 Kampung KB 2

Kampung KB belum memiliki Pokja. Sehingga kampung KB yang

memiliki POKJA mencpai 89,47 %.

2. Jumlah kampung KB percontohan

Dari 19 kampung KB yang ada, hanya 2 kampung KB yang menjadi

kampung KB percontohan

3.2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Analisis capaian kinerja kegiatan dan Analisis pencapaian sasaran

disampaikan dalam bentuk uraian kualitatif dan formulir pengukuran

pencapaian sasaran yang dapat menghasilkan nilai-nilai kualitatif.

A. Analisis capaian Kinerja Kegiatan

Sesuai arah pembangunan dan memperhatikan kebutuhan serta

permasalahan rill masyarakat, maka pemerintah kota menetapkan 3

(tiga) program unggulan pembangunan Kota Mataram sbb :

1. Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan.

2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

3. Peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perkotaan.

Berkaitan dengan program tersebut diatas, kegiatan Dinas

Pengendalian Penduduk dan Keluarga BerencanaKota Mataram

dilaksanakan dan diarahkan pada upaya pengaturan kelahiran melalui

pelayanan keluarga berencana dan Pengendalian Penduduk,sehingga

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

17

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dijabarkan

dalam kegiatan sebagai berikut :

1. Program Kelurga Berencana

a. Pengembangan dan Peningkatan Advoasi dan KIE Program KB.

b. Peningkatan kualitas pelayanan kontrasepsi.

c. Pemenuhan pelayan KB dan kesehatan reproduksi.

d. Pemberian jaminan Pelayanan KB dan Kesehatan reproduksi.

e. Peningkatan Partisipasi pria dalam ber KB dan Kesehatan

Reproduksi.

f. Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

g. Peningkatan kelangsungan Hidup Ibu Bayi dan keluarga.

h. Pemenuhan hak-hak reproduksi.

2. Program Kesehatan Reproduksi remaja

a. Promosi kesehatan Reproduksi remaja terutama dalam hal

Pendewasaan Usia Pekawinan (PUP).

b. Advokasi kesehatan reproduksi remaja.

c. KIE kesehatan reproduksi remaja.

d. Konseling kesehatan reproduksi remaja.

e. Peningkatan dukungan bagi kegiatan keluarga yang positif.

3. Program Pemberdayaan Keluarga

a. Penyelenggaraan dan Peningkatan Advokasi/KIE dan

Komunikasi Inte Personal (KIP) Konseling.

b. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan bagi Keluarga.

c. Peningkatan Pengetahuan dan Kemitrausahaan,

Kewirausahaan.

d. Pengembangan upaya pemberdayaan keluarga melalui

pembinaan khusus bagi keluarga yang mempunyai balita,

remaja dan lansia serta keluarga rentan.

4. Program Peningkatan Kelembagaan dan Jaringan KB

a. Peningkatan Profesionalisme para pelaksana/pengelola

program.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

18

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

b. Pelatihan dan bimbingan bagi institusi/lembaga masyarakat

yang menyelenggarakan pelayanan KB dan kesehatan

reproduksi serta pemberdayaan keluarga.

5. Program Penunjang :

b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

c. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

d. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

e. Program Peningkatan kapasitas sumber Daya Aparatur.

f. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan.

B. Analisis Pencapaian Sasaran.

Selain pengukuran kinerja kegiatan diperlukan pula analisis

mengenai pengukuran pencapaian sasaran Dinas Pengendalian

Penduduk dan Keluarga BerencanaKota Mataram dengan maksud untuk

mengetahui realisasi dari sasaran yang telah ditetapkan sesuai VISI,MISI,

Tujuan dan sasaran dengan mengacu ke RENSTRA Dinas Pengendalian

Penduduk dan Keluarga BerencanaKota Mataram sebagai penjabaran

dari RENSTRA pemerintah Kota Mataram.

Bertolak dari pemikiran tersebut diatas maka sasaran yang telah

ditetapkan pada masing-masing program sbb :

1. Program Pelayanan KB

a. Menurunnya Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin ber KB

namun tidak terlayani (Unmed Need).

b. Meningkatnya partisipasi pria dalam ber KB

c. Menurunnya angka kelahiran total (TFR).

2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)

a. Menurunnya jumlah penduduk yang melangsungkan perkawinan

pada usia muda.

b. Meningkatnya pemahaman dan upaya masyarakat, keluarga dan

remaja tentang kesehatan reproduksi remaja.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

19

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

c. Menurunnya jumlah kehamilan pada usia muda.

d. Menurunnya kejadian kehamilan pranikah.

e. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan prilaku positif remaja dalam

hal penyakit menula seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS dan

penyalahgunaan narkoba.

3. Program Pemberdayaan Keluarga

a. Meningkatnya jumlah keluarga yang mengakses informasi dan

sumber daya ekonomi.

b. Meningkatnya kemampuan Keluarga dalam pengasuhan dan

tumbuh kembang anak.

c. Meningkatnya jumlah PUS yang ber KB secara mandiri.

d. Meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan KB dan Kesehatan

Reproduksi yang diselenggarakan oleh masyarakat.

e. Meningkatnya jumlah lembaga/institusi yang secara mandiri

menyelenggarakan kesehatan reproduksi serta pemberdayaan

keluarga.

f. Tersedianya data mikro keluarga untuk kepentingan lapangan

dalam rangka peningkatan penyelenggaraan program PP dan KB.

g. Meningkatnya lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berperan

dalam pemberian motivasi tentang program PP dan KB.

3.3. REALISASI ANGGARAN

Rencana Anggaran APBD Dinas Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana Kota Mataram tetuang dalam DPPA tahun 2019, Dinas

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram sebesar

Rp. 10.767.512.799,- yang terdiri dari :

1. Belanja Tidak Langsung : Rp. 3.592.155.971,-

2. Belanja Langsung : Rp. 7.175.356.828,-

Berdasarkan hasil perhitungan (Laporan s/d Bulan Desember 2019)

secara kuantitatif kinerja anggaran masing-masing bidang dinilai cukup

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

20

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

berhasil dalam menyerap anggaran yang telah disediakan dimana capaian

serapan anggaran sebesar 88,69%.

Rincian rencana dan realisasi anggaran Dinas Pengendalian Penduduk dan

Keluarga BerencanaKota Mataram dapat dilihat pada tabel berikut :

No URAIAN BELANJA PAGU ANGGARAN

(Rp) REALISASI

(Rp) CAPAIAN

(%)

1 Belanja Tidak Langsung 3.592.155.971 3.282.816.733 91,39

2 Belanja Langsung 7.175.356.828 6.208.579.489 86,53

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Kedudukan

21

LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019

BAB IV P E N U T U P

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa

kesimpulan utama yang terkait dengan Kinerja Dinas Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana Kota Mataram Tahun 2019 antara lain.

1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPPKB

sebagaimana yang diamanatkan sesuai dengan Peraturan Walikota

Mataram no. 15/Pert/2016 dengan tugas pokok melaksanakan kebijakan

daerah dibidang PP & KB telah dapat dilaksanakan dengan

memanfaatkan sumber daya aparatur yang dimiliki yang tentunya tetap

mengacu kepada ketentuan perundang-undangan yang menjadi

pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit organisasi dari

DPPKB Kota Mataram. Selain itu pelaksanaan pelayanan aparatur

maupun pelayanan masyarakat yang melekat pada tugas dan fungsi

DPPKB juga tetap mengupayakan pada pemenuhan kebutuhan

stakeholder lembaga ini.

2. Ukuran keberhasilan ataupun kinerja atas pelaksanaan tupoksi dan

kewajiban diperoleh dari laporan kinerja masing-masing unit organisasi

dalam lingkup DPPKB Kota Mataram.

3. Dalam hal pencapaian sasaran yang ditetapkan dapat terlihat bahwa

tidak seluruhnya dapat mencapai kinerja yang diharapkan. Beberapa

pokok permasalahan yang menjadi kendala pencapaian kinerja sasaran

strategis DPPKB Kota Mataram terutama disebabkan karena

keterbatasan-keterbatasan baik pendanaan maupun sumber daya

manusianya. Akan tetapi, untuk tahun-tahun yang akan datang hal

tersebut akan diupayakan untuk memperkecil kesenjangan antara

harapan masyarakat dengan kinerja yang ingin dicapai, tentunya dengan

mengacu kepada sasaran dan program prioritas.