bab i pendahuluan 1.1. latar belakangdiskopukm.kalselprov.go.id/uploads/renstra 2016-2021.pdf ·...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Straregis Perangkat daerah ( PD ) merupakan Dokumen perencanaan
perangkat daerah yang disusun dalam rangka menjabarkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah daerah ( RPJMD) provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 –
2021 sesuasi dengan tugas pokok dan fungsi masing – masing satuan kerja.
Sesuai dengan hal tersebut, penyusunan Rentra Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Mengah Provinsi Kalimantan Selatan akan menjelaskan arah kerbijakan termasuk
program dan kegiatan dalam upaya pemberdayaan koperasi dan usaha kecil di
Kalimantan Selatan untuk enam tahun mendatang. Selain itu rentra perangkat
daerah akan menjadi pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja
perangkat daerah setiap tahunya.
Koperasi dan Usaha Kecil di Kalimantan Selatan memegang peranan yang sangat
penting dan menjadi basis pembangunan ekonomi kerakyatan. Kondisi ini ditujukan
melalui jumlah koperasi yang mencapai 2.582 unit hingga tahun 2015 dan sensus
BPS pada tahun 2006 menunjukan bahwa jumlah usaha kecil menurut kategori dan
skala usaha di Kalimantan Selatan mencapai 62.915 unit. Jumlah koperasi dan
Usaha kecil tersebut dapat menjadi potensi sekaligus ancaman bagi perekonomian
Kalimantan Selatam. Dikatakan demikian karena berkembang atau tidaknya koperasi
dan usaha kecil tersebut akan berdampak pada perekonomianm Kalimantan selatan
dan kesejahteraan masyarakat pada khususnya. Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan melalui Dinas Koperasi dan Menengah melihat besarnya jumlah koperasi dan
usaha kecil ini sebagai peluang untuk memperkuat perekonomian dengan berbasis
pada ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu maka di nilai sangat pentinng untuk
menjabarkan strategi- strategi pemberdyaan koperasi dan usaha kecil di
Kalimantan Selatan selama Tahun 2016 – 2021 yang tertuang dalam rencana
srtategis ini
Strategi pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil tersebut merupakan hal yang
sangat penting dengan berbagai isu strategis dan tantangan kedepan yang lebih
komplek yangtentu saja akan berpengaruh terhdap koperasi dan usaha kecil.
Sehingga baik koperasi maupun usaha kecil harus mampu untuk berkompetisi
dengan cara meningkatkan daya saingnya. Adapun peningkatan daya saing itu
sendiri, selain dilihat dari aspek harga, juga dilihat dari sisi kualitas dan kreatifitas.
Penyusunan rencana strategis perangkat daerah ( PD) merupakan bagian dari
perencanaan pembagunan nasional seperti yang telah diamanahkan dalam Undang
– Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembasngunan
Nasional. Di mana menyebutkan bahwa Satuan Kerja Perangkat daerah ( SKPD)
perlu menyususn Rencana Strategis ( Resntra) sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi dengan berpedoman pada Rencana Pembagunan Jangka Menengah Daerah (
RPJMD), dan perencanaan pembagunan nasional terdiri atas perencanaan
pembagunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.Dan memperhatikan Peraturan
Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan pemerintahan, maka
urusan Koperasi dan Usaha kecil Menengah menjadi urusan wajib yang harus
diselenggarakan oleh pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah
kabupaten/kota. Selain itu juga mengacu pada Undang – Undang Nomor 23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah. Kewenangan Dinas Koperasi, Usaha kecil dan
Menengah Provinsi Kalimantan selatan dalam perencanaan dan anggaran hanya
terkait dalam urusan bidang koperasi dan usaha kecil.
Secara teknis, proses penyusunan rancangan renstra Dinas Koperasi,Usaha Kecil
dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan mengacu pada peraturan Menteri
dalam Negeri No. 54 tahun 2010 lampirab IV tentang Tahapan dan tatacara
penyusunan rencana strategis Perangkat Daerah (PD). Dimana proses ini tidak
terpisahkan dan dilakukan bersama – sama dengan tahapan perumusan rancangan
akhir RPJMD.Sehingga arah kebijakan yang dimuat dalam rentra ini sejalan dengan
RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021.
Selain berpedoman pada Permendagri No 54 tahun 2010, secara subtansi ini
mengacu pada arah kebijakan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan 2016 – 2021,
Renstra Kementerian Koperasi dan UKM serta berbagai dokumen perencanaan
lainya yang relevan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencapai sinergitas dan
keselarasan antara dokumen perencanaan pembagunban ( baik jangka panjang,
menengah dan tahunan ) antara berbagai level pemerintahan. Sejalan dengan hal
tersebut, Rentra Dinas Koperasi,Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2016 – 2021 di
harapkan dapat menjadi dokumen perencanaan public yang akuntabel, realible dan
implementatif.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hokum penyusunan rencana strategis Pemberdayaan koperasi dan
Usaha kecil tahun 2016 20121 yaitu :
1 Undang – undang No 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian;
2 Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3 Undang – undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4 Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem pereencanaan
pembagunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang 2005- 2025;
6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah;
9. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara,
Penyusunan, Pengendalian, dan Evalusi Pelaksanaan Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Penyusunan Pengendalian, dan Evalusi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Tahun 2015;
11. Peraturan pemerintah Nomor 28 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten,Kota;
12. Peraturan Pemerintah Nomro 41 Tahun 2007 tentang organisasi perangkat
daerah;
13. Peraturan Derah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 tahun 2008 tentang
urusan pemerintah yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan;
14. Peraturan daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pem,bentukan Organisasi dan Tata kerja Perangkat daerah provinsi Kalimantan
Selatan;
15. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 042 Tahun 2008 tentang Tugas
Pokok, Fungsi dan Urusan Tugas Unsur – Unsur Organisasi Dinas Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah dan Balai Pendidikan dan pelatihan Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan;
16. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor …. Tahun 2016 tentang
RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 – 2021.
1.3. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021 dimaksudkan sebagai penjabaranb
dari Rencana Pembagunan Menngah Daerah ( RPJMD) provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2016 – 2021 dan memberikan arah ( road map) untuk mencapai visi dan misi
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Usaha dan Menengah Provinsi
Kalimantan Selatan dalam rangka mendukung pepencapaian tujuan dan sasaran
agenda pembagunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Sedangkan tujuan dari renstra ini adalah untuk meyujudklan peningkatan kinerja
pelayanan di bidang pemberdayaan koperasi dan usaha kecil,termasuk sebagai
pedoman dalam penyususnan rencana kerja setiap tahun dan dalam melalukan
evaluasi kinerja perangkat daerah ( PD). Mengingat juga bahwa koperasi dan usaha
kecil merup[akan bagian integral dalam pembagunan daerah serta nasional yang
mengedepankan asa ekonomi kerakyatan.
1.4. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan rencana strategis ( Renstra) Dinas Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, Landasan Hukum, Maksud dan tujuan,
serta Sistematika Penulisan Penyusunan rencana strategis ( Renstra )
Dinas Koperasi Usaha Kecil dasn Menengah Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2016 – 2021.
Bab II : Gambaran Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Provinsi Kalimantan Selatan.
Berisi tentang Tugas, Fungsi dan Strikturisasi organisasi; Sumberdaya
Perangkat Daerah; Kinerja pelayanan Perangkat Daerah; dan Tantangan
dan peluangpengembangan Pelayanan perangkat Daerah Dinas Koperasi,
Usaha Kecil dan Menagah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 –
2021.
Bab II : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi.
Berisi Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi pelayanan
Perangkat Daerah; Telaahan Renstra K/L dan renstra Provinsi / Kabupaten
/Kota; dan Penentuan Isu – Isu Strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dsn
Menengah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021.
Bab IV: Visi, Misi Tujuan, dan Sasaran, Strategis dan Kebijakan.
Berisi Visi dan Misi; Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Perangkat
daerah; dan Strategis dan kebijakan Dinas Koperasi , Usaha Kecil dan
Menengah Provinsi Kalimantan Selatan yang berpedoman kepada rencana
Pembangunan Jangka Menengah daerah ( RPJMD ) Kalimantan Selatan
Tahun 2016 – 2021
Bab V : Rencana Program Dan Kegiaatan Indikator Kinerja,Kelompok
Sasaran, Dan Pedanaan Indikatif.
Berisi Rencana Program, Kegiatan Indikator Kinerja, Beserta Pendanaan
Indikatif.
Bab VI: Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang mengacu Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Berisi mengenai Indikator Kenerja Kondisi Awal Kinerja dan Kondisi Akhir
Kenerja yang berhubungan dengan Indikator Kinerja Daerah dalam
RPJMD.
Bab VII : Penutup.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
2.1 TUGAS,FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOPERASI USAHA
KECIL DAN MENENGAH.
2.1.1 Tugas Pokok dan fungsi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah
Provinsi Kalimantan Selatan
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 23 Tahun
2016 tentang Rancangan Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Dan
Menengah Provinsi Kalimantan Selatan PP – 18 / 2016 Fungsi dan Uraian Tugas
Unsur – Unsur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Balai
Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan
Selatan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di Bidang
Perkoperasian, Usaha Kecil dan Menengah sesuai dengan Azas desentralisasi,
dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Selain itu dengan di kel;uarkannya Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang pemerintah daerah, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan menengah dan Balai
pendidikan dan pelatihan Koperasi, Usaha kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan
Selatan, mempunyai tugas melksanakan urusan pemerintahan Daerah di Bidang
Perkoperasian dan Usaha Kecil. Uraian tugas Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah Provinsi Kalimantan Selatan Sebagaimana tersebut diatas adalah sebagai
berikut :
1. Menerumuskan dan menetapkan kebijakan teknis di bidang koperasi, Usaha kecil
dan menengah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur;
2. Menyelenggaran urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah;
3. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina
mengatur,memberikan fasilitasi dan mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan
pembinaan dan pengembangan kelembagaan Koperasi;
4. Merumuskan dan menetapkan kegiatan operasional,membina,
mengatur,memberikan fasilitasi dan mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan
pembinaan dan penngembangan usaha perkoperasian;
5. Merumuskan dan menetapkan kebijakan
operasional,membina,mengatur,memberikan fasilitasi dan mengoordinasikan
pelaksanaan kegiatan pengembangan sumber daya manusia dan jaringan
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;
6. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional ,membina,mengatur
memberikan fasilitasi dan mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan
penmgawasan dan akuntabilitas perkoperasian;
7. membina,mengawasi dan mengendalikan kegiatan unit pelaksanaan teknis ;
8. mengelola kegiatan kesekretartariatan;dan
9. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
bidang tugas dan tanggung jawabnya.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagai mana tersebut di atas maka Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai Fungsi:
1. PerumusanKebijakan teknis di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah sesuai
dengan kebijakan yang telah di tetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan
Perundang – Undangan yang berlaku;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang koperasi
usaha kecil dan menengah:
3. Perumusan kebijakan operasional, Pembinaanpengaturan dan fasilitasi
pengembangan kelembagaan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah;
4. Perumusan Kebijakan Operasional, pembinaan Pengaturan dan fasilitasi
pengembangan kelembagaan usaha Koperasi, dan Menengah;
5. perumusan kebijakan operasional, pembinaan sumber daya manusia dan
Jaringan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;
6. Perumusan Kebijakan Operasional, Pembinaan Pengaturan dan Fasilitasi
Penggawasan dan Akuntabilitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;
7. Pembinaa,Pengawasan dan pengendalian unit pelaksdanaan teknis; dan
8. Pengelolaan Kegiataan Kesekretariatan.
2.1.2 Unsur – Unsur Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan
Selatan.
Unsur – Unsur Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Mengacu pada
Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 042 Tahun 2008
Sesuai dengan Peraturan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 042 Tahun
2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur – Unsur organisasi Dinas
Koperasi dan UKM dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi
Kalimantan Selatan. Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan Di Pimpin
oleh Kepala Dinas dengan Unsur – Unsur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
menengah Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari :
Sekretariat
Pasal 3
(1) Sekretariat Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan fungsi kesekretariatan, mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
administrasi umum dan ketatausahaan, menertibkan administrasi kepegawaian,
mengembangkan kualitas pegawai, menyusun rencana dan evaluasi program dan
anggaran dan tatakelola keuangan.
(2) Uraian tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berilkut:
a. Merumuskan dan menyusun kebijakan dan pedoman operasional pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan administrasi umum dan ketatausahaan, administrasi dan
pengembangan pegawai, penyusunan rencana dan evaluasi program dan
anggaran, serta penatakelolaan keuangan.
b. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan tertib administrasi, pemeliharaan
dan pengamanan sarana, prasarana atau infrastruktur sesuai dengan kebijakan
dan pedoman operasional.
c. Mengarahkan dan mengevalusi penatakelolaan surat menyurat, ekspedisi,
kerumahtanggaan dan kearsipan.
d. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan tatakelola administrasi
kepegawaian, analisis jumlah dan kualitas pegawai, dan pemberian hak dan
kewajiban pegawai.
e. Mengembangkan kualitas pegawai dan merencanakan sistem pengembangan
karir pegawai.
f. Mengembangkan sistem penghargaan dan sanksi bagi pegawai.
g. Mengkoordinasikan perumusan rancangan kebijakan strategis Dinas sesuai
dengan kebijakan Gubernur yang dilengkapi dengan rancangan program,
kegiatan dan usulan indikasi anggaran untuk jangka menengah dan jangka
pendek.
h. Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan startegis dan
pelaksanaan program, kegiatan dan realisasi anggaran secara terukur dan
berkelanjutan.
i. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan tatakelola anggaran dan keuangan.
j. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja
pelaksanaan tugas kesekretariatan kepada Kepala Dinas.
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan
menyampaikan laporan pertanggungjawaban secara tertulis mengenai
pelaksanaan tugas tersebut.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Sekretariat Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan fungsi kesekretariatan.
b. Koordinasi pelaksanaan kegiatan administrasi umum dan ketatausahaan.
c. Penertiban administrasi kepegawaian dan pengembangan kualitas pegawai.
d. Penyusunan rencana dan evaluasi program dan anggaran.
e. Penatakelolaan keuangan.
(4) Unsur-unsur organisasi Sekretariat adalah:
a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
Pasal 4
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan
rancangan kebijakan startegis, usulan program, kegiatan dan anggaran, serta
konsepsi tata kelola keuangan yang transfaran dan akuntabel.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan
membagi tugas habis kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional
tersebut.
b. Menghimpun data dan informasi yang diperlukan dalam menyiapkan rancangan
kebijakan strategis, program, kegiatan, usulan anggaran dan tata kelola
keuangan.
c. Menyiapkan rancangan kebijakan strategis pemberdayaan Koperasi dan Usaha
Kecil sesuai kewenangan provinsi.
d. Menyiapkan rancangan program dan kegiatan pemberdayaan Koperasi dan
Usaha Kecil.
e. Menyiapkan rancangan usulan anggaran pemberdayaan Koperasi dan Usaha
Kecil.
f. Melaksanakan tata kelola keuangan sesuai dengan standar akuntansi
pemerintahan.
g. Menyiapkan rencana dan perangkat instrumen evaluasi program, kegiatan dan
penyerapan anggaran dan mengkomunikasikan instrumen tersebut dengan para
pemangku kepentingan.
h. Melaksanakan evaluasi program, kegiatan dan penyerapan anggaran secara
berkesinambungan dan melaporkan hasil evaluasi tersebut secara tertulis .
i. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam penyiapan bahan penyusunan rencana strategi, penyusunan program,
kegiatan dan anggaran serta dalam penatakelolaan keuangan.
j. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan dan melaporkan hasilnya kepada atasan
langsung.
k. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada
atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
l. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
m. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Sekretaris dan atau Kepala
Dinas.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 5
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola administrasi
umum dan ketatausahaan, administrasi dan pengembangan kepegawaian, urusan
kerumahtanggan, serta administrasi, pemeliharaan dan pengamanan sarana dan
prasarana atau infrastruktur.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan membagi
tugas habis kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional tersebut.
b. Menghimpun data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan
administrasi umum dan ketatausahaan, administrasi dan pengembangan
kepegawaian, urusan kerumahtanggaan, serta administrasi, pemeliharaan dan
pengamanan sarana dan prasarana atau infrastruktur.
c. Melaksanakan tertib administrasi, pemeliharaan dan pengamanan sarana,
prasarana atau infrastruktur sesuai dengan kebijakan dan pedoman operasional.
d. Melaksanakan penatakelolaan surat menyurat, ekspedisi, kerumahtanggaan dan
kearsipan.
e. Melaksanakan tatakelola administrasi kepegawaian, analisis jumlah dan kualitas
pegawai, dan pemberian hak dan kewajiban pegawai.
f. Menyiapkan bahan penyusunan pengembangkan kualitas pegawai dan sistem
pengembangan karir pegawai.
g. Menyiapkan bahan penyusunan pengembangan sistem penghargaan dan sanksi
bagi pegawai.
h. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam melaksanakan tugas.
i. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian dan melaporkan hasilnya kepada atasan
langsung.
j. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada
atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
k. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
l. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Sekretaris dan atau Kepala Dinas.
Bagian Ketiga
Bidang Kelembagaan
Pasal 6
(1) Bidang kelembagaan mempunyai tugas memasyarakatkan Koperasi kepada
masyarakat, menumbuhkan Koperasi dikalangan masyarakat petensial dan
meningkatkan kualitas kelembagaan Koperasi, memberdayakan Usaha Kecil
sehingga menjadi Usaha Menengah dan melembagakan Usaha Kecil dalam Koperasi
dan atau Asosiasi/Perhimpunan serta melakukan pendampingan dan advokasi bagi
Koperasi dan Usaha Kecil.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Merumuskan dan menyusun kebijakan dan pedoman operasional pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan memasyarakatkan Koperasi kepada masyarakat,
menumbuhkan Koperasi dikalangan masyarakat petensial dan meningkatkan
kualitas kelembagaan Koperasi, memberdayakan Usaha Kecil sehingga menjadi
Usaha Menengah dan melembagakan Usaha Kecil dalam Koperasi dan atau
Asosiasi/Perhimpunan. keuangan.
b. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan pemasyarakatan Koperasi kepada
masyarakat.
c. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan penumbuhan Koperasi dikalangan
masyarakat petensial
d. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas kelembagaan
Koperasi.
e. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan pemberdayaan Usaha Kecil
menjadi menjadi Usaha Menengah
f. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan pelembagaan Usaha Kecil dalam
Koperasi dan atau Asosiasi/Perhimpunan.
g. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan pendampingan dan advokasi
Koperasi dan Usaha Kecil.
h. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam pemberdayaan kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil.
i. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas dan
melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
j. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada
atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
k. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
l. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas dan melaporkan
hasilnya secara tertulis.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Bidang
Kelembagaan mempunyai fungsi:
a. Pemasyarakatan Koperasi kepada masyarakat
b. Penumbuhan Koperasi dikalangan masyarakat petensial dan meningkatkan
kualitas kelembagaan Koperasi.
c. Pemberdayaan Usaha Kecil menjadi Usaha Menengah
d. Pelembagaan Usaha Kecil dalam Koperasi dan atau Asosiasi/Perhimpunan
e. Pendampingan dan advokasi bagi Koperasi dan Usaha Kecil.
(4) Unsur-unsur organisasi Bidang Kelembagaan adalah:
a. Seksi Penyuluhan dan Legalitas Badan Hukum
b. Seksi Organisasi dan Tatalaksana
c. Seksi Pendampingan dan Advokasi
Seksi Penyuluhan dan Legalitas Badan Hukum
Pasal 7
(1) Seksi Penyuluhan dan Legalitas Badan Hukum mempunyai tugas memasyarakatkan
dan menyuluh masyarakat potensial mengenai perkoperasian dan membantu
masyarakat mendirikan koperasi dan mengurus legalitas badan hukum serta
membantu merubah anggaran dasar, membubarkan, melebur/menggabung, dan
memisah/memecah Koperasi, serta membantu Usaha Kecil mengurus dan
mendapatkan legalitas lembaga dan usaha.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan membagi
tugas habis kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional tersebut.
b. Menghimpun data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan tugas.
c. Menginventarisasi masyarakat atau kelompok masyarakat yang berencana
mendirikan/membentuk Koperasi
d. Menginventarisasi Usaha Kecil yang berkeinginan menjadi anggota koperasi,
membentuk/mendirikan Koperasi dan atau yang ingin bergabung dengan
Asosiasi/Himpunan.
e. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam melakukan penyuluhan
perkoperasian.
f. Memberikan bantuan bagi masyarakat/kelompok masyarakat/ Usaha Kecil dalam
menyiapkan berkas kelengkapan persyaratan pendirian dan dalam proses
pengesahan badan hukum koperasi.
g. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam melaksanakan tugas.
h. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas dan
melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
i. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada
atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
j. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
k. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh
Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.
Seksi Organisasi dan Tatalaksana
Pasal 8
(1) Seksi Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas membenahi dan menata
organisasi dan tatalaksana Koperasi untuk mendukung meningkatkan kualitas
kelembagaan Koperasi.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan
membagi habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional
tersebut.
b. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas.
c. Melakukan inventarisasi dan pemetaan kondisi dan keragaan terkini mengenai
sumberdaya manusia (anggota, pengurus, pengawas dan pengelola) koperasi,
organisasi (peralatan, sarana dan prasarana, struktur dan uraian tugas, dan
administrasi organisasi) koperasi, dan tatalaksana (rapat anggota, pengawasan,
tata hubungan pengurus, pengawas, pengelola dan anggota) Koperasi.
d. Melaksanakan penataan dan pembenahan struktur dan uraian tugas perangkat
organisasi koperasi.
e. Melakukan penataan dan pembenahan dokumen administrasi kepemilikan dan
pemanfaatan peralatan, sarana dan prasarana organisasi koperasi.
f. Melakukan penataan dan pembenahan administrasi (buku-buku) organisasi
koperasi.
g. Melakukan penataan dan pembenahan kualitas rapat anggota koperasi.
h. Memberikan bantuan dan dukungan bagi pengawas koperasi (internal auditor)
dalam melakukan kegiatan pengawasan secara berkualitas.
i. Mendorong tata hubungan yang harmonis dan akrab (solid) antara pengurus,
pengawas, pengelola dan anggota) Koperasi.
j. Meningkatkan kapasitas pengurus, pengawas dan pengelola dalam bidang
organisasi dan ketatalaksanaan koperasi.
k. Memberikan bantuan dalam penilaian koperasi berkualitas.
l. Menyiapkan usulan koperasi berprestasi dan berbagai penghargaan lainnya.
m. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam melaksanakan tugas.
n. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas dan
melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
o. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas
kepada atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
p. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
q. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh
Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.
Seksi Pendampingan dan Advokasi
Pasal 9
(1) Seksi Pendampingan dan Advokasi mempunyai tugas melakukan pendampingan dan
advokasi terhadap Koperasi dan Usaha Kecil yang mengalami masalah yang
berkaitan dengan hukum dan atau non hukum.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan
membagi habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional
tersebut.
b. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas.
c. Melakukan inventarisasi dan pemetaan permasalahan Koperasi dan Usaha Kecil
d. Melakukan pemilahan permasalahan dan menemukan alternatif solusi
penyelesaian permasalahan yang dihadapi Koperasi dan Usaha Kecil.
e. Melakukan pendampingan dan advokasi dalam penyelesaian masalah Koperasi
dan Usaha Kecil.
f. Menjalin kerjasama dengan lembaga/instansi penegak hukum dan para
pemangku kepentingan lain (yang terkait masalah) dalam penyelesaian masalah
Koperasi dan Usaha Kecil.
g. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam melaksanakan tugas.
h. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan pelaksanaan
tugas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
i. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada
atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
j. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
k. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh
Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.
Bagian Keempat
Bidang Usaha dan Pemasaran Produk
Pasal 10
(1) Bidang Usaha dan Pemasaran Produk mempunyai tugas mengembangkan usaha dan
pasar produk Koperasi dan Usaha Kecil melalui fasilitasi permodalan dan
pembiayaan, promosi dan pemasaran produk, dan mengembangkan kerjasama
usaha antar sesama koperasi dan atau dengan pelaku ekonomi lain.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Merumuskan dan menyusun kebijakan dan pedoman operasional pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan mengembangkan usaha dan pasar produk Koperasi dan
Usaha Kecil melalui fasilitasi permodalan dan pembiayaan, promosi dan
pemasaran produk, dan mengembangkan kerjasama usaha antar sesama
koperasi dan atau dengan pelaku ekonomi lain.
b. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan mengembangkan usaha
dan pasar produk Koperasi dan Usaha Kecil melalui fasilitasi permodalan dan
pembiayaan.
c. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan mengembangkan usaha
dan pasar produk Koperasi dan Usaha Kecil melalui promosi dan pemasaran
produk.
d. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan mengembangkan usaha
dan pasar produk Koperasi dan Usaha Kecil melalui pengembangan usaha dan
kerjasama antar sesama koperasi dan atau dengan pelaku ekonomi lain.
e. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam pemberdayaan usaha dan pemasaran produk Koperasi dan Usaha Kecil.
f. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas dan
melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
g. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas-tugas
kepada atasan langsung, disertai dengan alternatif saran atau masukan
berkaitan dengan permasalahan tersebut.
h. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
i. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas dan melaporkan
hasilnya secara tertulis.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Usaha dan
Pemasaran Produk mempunyai fungsi:
a. Pengembangkan usaha Koperasi dan Usaha Kecil.
b. Pengembangan pemasaran produk Koperasi dan Usaha Kecil.
c. Pengembangan fasilitas permodalan dan pembiayaan bagi Koperasi dan UKM.
d. Pengembangan promosi dan pemasaran produk.
e. Pengembangan usaha dan kerjasama antar sesama koperasi dan atau dengan
pelaku ekonomi lain.
(4) Unsur-unsur organisasi Bidang Usaha dan Pemasaran Produk adalah:
a. Seksi Permodalan dan Pembiayaan
b. Seksi Promosi dan Pemasaran Produk
c. Seksi Usaha dan Pengembangan Kerjasama
Seksi Permodalan dan Pembiayaan
Pasal 11
(1) Seksi Permodalan dan Pembiayaan mempunyai tugas melakukan fasilitasi
permodalan dan pembiayaan bagi Koperasi dan Usaha Kecil.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan membagi
habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional tersebut.
b. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas.
c. Melakukan inventarisasi dan pemetaan kondisi permodalan/struktur permodalan
Koperasi dan Usaha Kecil.
d. Menyiapkan dan memberikan informasi sumber-sumber permodalan dan
pembiayaan yang sesuai dengan dan dapat diakses oleh Koperasi dan Usaha
Kecil.
e. Melakukan pendampingan penyusunan proposal permodalan bagi Koperasi dan
Usaha Kecil.
f. Mempertemukan Koperasi dan Usaha Kecil dengan lembaga keuangan.
g. Mendorong Koperasi dan Usaha Kecil menjalin kerjasama
h. Melakukan evaluasi pemanfaatan dan keragaan permodalan dan pembiayaan
oleh Koperasi dan Usaha Kecil.
i. Mendorong Koperasi untuk melakukan ekspansi dalam pemupukan modal
sendiri.
j. Melakukan ekspansi pembiayaan oleh Koperasi bagi anggotanya.
k. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam melaksanakan tugas-tugas.
l. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan pelaksanaan
tugas-tugas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
m. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas-tugas
kepada atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
n. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas-tugas kepada atasan langsung.
o. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh
Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.
Seksi Promosi dan Pemasaran Produk
Pasal 12
(1) Seksi Promosi dan Pemasaran Produk mempunyai tugas melaksanakan promosi dan
pemasaran produk untuk memperluas pangsa pasar produk Koperasi dan Usaha
Kecil.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan membagi
habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional tersebut.
b. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas.
c. Melakukan inventarisasi dan pemetaan produk unggulan Koperasi dan Usaha
Kecil.
d. Menyusun katalog produk Koperasi dan Usaha Kecil.
e. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kualitas produk Koperasi dan
Usaha Kecil.
f. Mempromosikan kehalalan produk Koperasi dan Usaha Kecil dengan
memfasilitasi sertifikat halal.
g. Memfasilitas Koperasi dan Usaha Kecil dalam mengurus sertifikat HAKI (patent,
merk dan hak atas kekayaan intelektual lainnya).
h. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kualitas pembungkus (packing)
proses pembuatan produk
i. Memfasilitasi pelaksanaan kerjasama pemasaran produk antar Koperasi dan
Usaha Kecil dan antara Koperasi dan Usaha Kecil dengan pelaku usaha lain
(pasar modern dan lain-lain).
j. Mendorong Koperasi dan Usaha Kecil mempromosikan dan memasarkan
produknya menggunakan fasilitas dan sarana pemasaran melalui berbagai pusat-
pusat perdagangan (trade center), lokasi/tempat strategis (seperti bandar udara
dan lain-lain) dan menggonakan sistem on-line.
k. Menjajagi potensi pasar produk Koperasi dan Usaha Kecil di luar daerah.
l. Melaksanakan dan mengikutsertakan Koperasi dan Usaha Kecil yang memiliki
produk unggulan dalam berbagai event pameran, basyaar, expo, kontak dagang,
dan pasar rakyat, baik di dalam daerah maupun di luar daerah.
m. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam melaksanakan tugas.
n. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan pelaksanaan
tugas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
o. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada
atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
p. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
q. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh
Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.
Seksi Usaha dan Pengembangan Kerjasama
Pasal 13
(1) Seksi Usaha dan Pengembangan Kerjasama mempunyai tugas mengintensifkan dan
mengembangkan usaha Koperasi dan Usaha Kecil serta mengembangkan kerjasama
usaha antar Koperasi, Usaha Kecil dan kerjasama dengan pelaku usaha lainnya.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan
membagi habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional
tersebut.
b. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas.
c. Melakukan inventarisasi dan pemetaan jenis dan keragaan usaha yang sudah
ditangani oleh Koperasi dan Usaha Kecil.
d. Melakukan evaluasi kinerja setiap jenis usaha Koperasi dan Usaha Kecil sesuai
dengan skala dan skope ekonomi dari setiap usaha tersebut.
e. Melakukan inventarisasi dan pemetaan usaha yang belum ditangani oleh
Koperasi dan Usaha Kecil dan memiliki potensi (sebagai peluang usaha) untuk
ditangani oleh Koperasi dan Usaha Kecil.
f. Menjalin kerjasama pengembangan usaha antara Koperasi dan Usaha Kecil
dengan calon mitra yang potensial.
g. Melakukan penilaian kinerja setiap jenis usaha dalam melayani anggota atau
dalam menjalankan kegiatan usaha.
h. Melakukan berbagai kegiatan temu usaha dengan sesama pelaku usaha.
i. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam melaksanakan tugas.
j. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan pelaksanaan
tugas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
k. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada
atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
l. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
m. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh
Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.
Bagian Kelima
Bidang Pengawasan
Pasal 14
(1) Bidang Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, pengendalian
dan pemeriksaan terhadap Koperasi dan Usaha Kecil berkaitan dengan tingkat
kepatuhan Koperasi dan Usaha Kecil terhadap berbagai peraturan pemerintah dan
peraturan internal Koperasi dan Usaha Kecil sendiri, dan berkaitan secara khusus
dengan tingkat kesehatan Koperasi yang menangani kegiatan usaha simpan pinjam.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Merumuskan dan menyusun kebijakan dan pedoman operasional pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan pengawasan Koperasi dan Usaha Kecil.
b. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengawasan kepatuhan
Koperasi dan Usaha Kecil sesuai dengan kebijakan dan pedoman operasional
tersebut.
c. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian dan pemeriksaan
Koperasi dan Usaha Kecil sesuai dengan kebijakan dan pedoman operasional
tersebut.
d. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan penilaian kesehatan usaha simpan
pinjam yang ditangani oleh Koperasi/ USP-Koperasi sesuai dengan kebijakan dan
pedoman operasional tersebut.
e. Mendorong pengurus, pengawas dan pengelola Koperasi untuk memiliki dan
memahami perangkat peraturan pemerintah yang terkait dengan Koperasi dan
perangkat peraturan internal Koperasi sendiri.
f. Mendorong Pelaku Usaha Kecil untuk memiliki dan memahami berbagai aturan
yang pemerintah untuk dilaksanakan/diterapkan oleh Usaha Kecil dan juga
aturan internal Usaha Kecil yang dijadikan landasan dalam mengelola usaha.
g. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam pelaksanaan tugas.
h. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas dan
melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
i. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas-tugas
kepada atasan langsung, disertai dengan alternatif saran atau masukan
berkaitan dengan permasalahan tersebut.
j. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
k. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas dan melaporkan
hasilnya secara tertulis.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pengawasan mempunyai fungsi:
a. Pengawasan terhadap Koperasi dan Usaha Kecil.
b. Pengendalian dan pemeriksaan terhadap Koperasi dan Usaha Kecil.
c. Penilaian tingkat kepatuhan Koperasi dan Usaha Kecil terhadap berbagai
peraturan pemerintah dan peraturan internal Koperasi dan Usaha Kecil sendiri
d. Penilaian tingkat kesehatan Koperasi yang menangani kegiatan usaha simpan
pinjam.
(4) Unsur-unsur organisasi Bidang Pengawasan adalah:
a. Seksi Kepatuhan
b. Seksi Pengendalian dan Pemeriksaan
c. Seksi Penilaian Usaha Simpan Pinjam
Seksi Kepatuhan
Pasal 15
(1) Seksi Kepatuhan mempunyai tugas melaksanakan penilaian tingkat kepatuhan
Koperasi dan Usaha Kecil terhadap peraturan pemerintah dan terhadap peraturan
internal yang berlaku dalam Koperasi dan Usaha Kecil.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan penilaian
kepatuhan Koperasi dan Usaha Kecil.
b. Membagi membagi habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan
operasional tersebut.
c. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas tersebut.
d. Melakukan inventarisasi dan pemetaan jenis perangkat peraturan yang sudah
dimiliki dan belum dimiliki oleh Koperasi dan Usaha Kecil, baik perangkat
peraturan pemerintah (seperti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Menteri dll) maupun perangkat peraturan dalam Koperasi dan Usaha Kecil sendiri
(seperti Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus dalam
bentuk Rencana Strategis, Standar Operasional Manajemen, Standar Operasional
Khusus, Pernyataan Keputusan Rapat Anggota, Rencana Kerja dan Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja, dan Tata Tertib).
e. Melakukan penilaian aspek-aspek apa saja dari peraturan-peraturan tersebut
yang belum dipatuhi atau dilaksanakan oleh Koperasi dan Usaha Kecil.
f. Melakukan evaluasi terhadap kepatuhan Koperasi dan Usaha Kecil dalam
menerapkan peraturan-peraturan tersebut.
g. Melakukan fasilitasi terhadap Koperasi dan Usaha Kecil untuk
melakukan/melaksanakan berbagai peraturan tersebut sebagai wujud kepatuhan
terhadap peraturan.
h. Merancang dan merumuskan berbagai alternatif langkah atau solusi penyelesaian
terhadap ketidakpatuhan Koperasi dan Usaha Kecil atas peraturan-peraturan.
i. Merumuskan alternatif sanksi bagi Koperasi dan Usaha Kecil yang belum patuh
atau belum melaksanakan peraturan-peraturan tersebut.
j. Melakukan evaluasi terhadap implementasi alternatif solusi penyelesaian dan
pemberian sanksi bagi Koperasi dan Usaha Kecil.
k. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam melaksanakan tugas.
l. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan pelaksanaan
tugas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
m. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada
atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
n. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
o. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh
Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.
Seksi Pengendalian dan Pemeriksaan
Pasal 16
(1) Seksi Pengendalian dan Pemeriksaan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian
dan pemeriksaan terhadap tatakelola Koperasi dan Usaha Kecil.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan pengendalian dan
pemeriksaan Koperasi dan Usaha Kecil.
b. Membagi habis tugas kepada staf dan mengarahkan setiap staf dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional
tersebut.
c. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas.
d. Menyusun instrumen atau kertas kerja melakukan pengendalian dan
pemeriksaan Koperasi dan Usaha Kecil.
e. Melakukan pembekalan petugas/tenaga yang melakukan pengendalian dan
pemeriksaan.
f. Menjalin kerjasama dengan eksternal auditor lain (kantor akuntan publik) dan
aparat pengawas lainnya (seperti Satgas Simpan Pinjam) dalam melakukan
pengendalian dan pemeriksaan Koperasi dan Usaha Kecil.
g. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam melaksanakan tugas.
h. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan pelaksanaan
tugas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
i. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada
atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
j. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
k. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh
Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya
Seksi Penilaian Usaha Simpan Pinjam
Pasal 17
(1) Seksi Penilaian Usaha Simpan Pinjam mempunyai tugas menilai tingkat kesehatan
usaha simpan pinjam sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan penilaian kesehatan
Koperasi yang menangani usaha simpan pinjam.
b. Membagi habis tugas kepada staf dan mengarahkan setiap staf dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional
tersebut.
c. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas.
d. Menyiapkan kertas kerja penilaian kesehatan koperasi yang menangani usaha
simpan pinjam.
e. Melakukan pembekalan kepada petugas penilai kesehatan.
f. Melakukan otonomisasi unit usaha simpan pinjam koperasi sebagai persyaratan
penilaian kesehatan.
g. Menjalin kerjasama dengan lembaga yang memiliki kompetensi dalam menilai
tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam Koperasi.
h. Membuat dan menerbitkan sertifikat hasil penilaian kesehatan simpan pinjam
yang ditandatangani oleh Kepala Dinas.
i. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam melaksanakan tugas.
j. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan pelaksanaan
tugas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
k. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada
atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
l. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
m. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh
Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.
Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 18
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Pasal 19
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 terdiri dari
sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-
kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin dan
dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh
Gubernur dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(3) Jumlah dan jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis, jenjang dan tugas masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB III
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS UNSUR-UNSUR ORGANISASI
BALAI DIKLAT KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
Bagian Pertama
Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Pasal 20
(1) Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai
tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan dibidang perkoperasian dan usaha
kecil.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Merumuskan dan menyusun kebijakan dan pedoman operasional pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.
b. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan penyusunan rencana kebutuhan
dan evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil sesuai
dengan kebijakan dan pedoman operasional tersebut.
c. Mengarahkan dan mengevaluasi perumusan kurikulum, silabi, modul, dan bahan
ajar pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.
d. Mengarahkan dan mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
Koperasi dan Usaha Kecil sesuai dengan kebijakan dan pedoman operasional
tersebut.
e. Mengarahkan dan mengevaluasi penyelenggaraan administrasi umum,
ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian dan kelompok jabatan
fungsional, peralatan, sarana dan prasarana serta pengelolaan anggaran dan
keuangan.
f. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam pelaksanaan tugas.
g. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas dan
melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
h. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas-tugas
kepada atasan langsung, disertai dengan alternatif saran atau masukan
berkaitan dengan permasalahan tersebut.
i. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
j. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas dan melaporkan
hasilnya secara tertulis.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Balai Pendidikan
dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai fungsi:
a. Penilaian kebutuhan pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.
b. Perumusan kurikulum, silabi, modul, dan bahan ajar pendidikan dan pelatihan
Koperasi dan Usaha Kecil.
c. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan bagi Koperasi dan Usaha Kecil.
d. Pelaksanaan evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.
e. Penyiapan peserta, anggaran/biaya, tenaga pengajar, peralatan, sarana dan
prasarana pendukung serta lingkungan yang kondusif dan nyaman bagi
terlaksananya pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.
(4) Unsur-unsur organisasi Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah adalah:
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Seksi Penyelenggaran Pendidikan dan Pelatihan
c. Seksi Identifikasi Kebutuhan dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan.
d. Kelompok Jabatan Fungsional
Bagian Kedua
Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 21
(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengelola administrasi umum dan
ketatausahaan, mengelola administrasi dan pengembangan kepegawaian,
mengelola urusan kerumahtanggaan, mengelola administrasi, pemeliharaan dan
pengamanan peralatan, sarana dan prasarana atau infrastruktur, serta administrasi
anggaran dan keuangan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan
membagi habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional
tersebut.
b. Menghimpun data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan tugas-
tugas dimaksud.
c. Melaksanakan tertib administrasi, pemeliharaan dan pengamanan sarana,
prasarana atau infrastruktur sesuai dengan kebijakan dan pedoman operasional.
d. Melaksanakan penatakelolaan surat menyurat, ekspedisi, kerumahtanggaan dan
kearsipan.
e. Melaksanakan tatakelola administrasi kepegawaian, analisis jumlah dan kualitas
pegawai, dan pemberian hak dan kewajiban pegawai.
f. Menyiapkan bahan penyusunan pengembangkan kualitas pegawai dan sistem
pengembangan karir pegawai.
g. Menyiapkan bahan penyusunan pengembangan sistem penghargaan dan sanksi
bagi pegawai.
h. Menyusun perencanaan program, kegiatan dan anggaran serta rencana
pendapatan penyewaan aset.
i. Mengelola anggaran dan keuangan secara transparan dan akuntabel.
j. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam melaksanakan tugas.
k. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas dan
melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
l. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada
atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
m. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
n. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Balai dan atau Kepala
Dinas.
Bagian Ketiga
Seksi Analisis Kebutuhan dan Evaluasi Pasca Pendidikan dan Pelatihan
Pasal 22
(1) Seksi Analisis Kebutuhan dan Evaluasi Pasca Pendidikan dan Pelatihan mempunyai
tugas mengidentifikasi kebutuhan dan mengevaluasi pasca pendidikan dan
pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan
membagi habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional
tersebut.
b. Menghimpun data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan tugas-
tugas dimaksud.
c. Menyusun instrumen identifikasi kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan Koperasi
dan Usaha Kecil.
d. Melaksanakan identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan Koperasi dan
Usaha Kecil.
e. Merumuskan hasil identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan Koperasi dan
Usaha Kecil.
f. Menyusun kurikulum, silabi, modul, dan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan
pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.
g. Menyusun instrumen evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan Koperasi dan
Usaha Kecil.
h. Melaksanakan evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha
Kecil.
i. Merumuskan hasil evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha
Kecil.
j. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam melaksanakan tugas.
k. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas dan
melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
l. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada
atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
m. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis
pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.
n. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Balai dan atau Kepala
Dinas.
Bagian Keempat
Seksi Penyelenggaran Pendidikan dan Pelatihan
Pasal 23
(1) Seksi Penyelengara Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas mempersiapkan
peralatan dan sarana pendukung, menyelenggarkan dan mengevaluasi pendidikan
dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan
membagi habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional
tersebut.
b. Menghimpun data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan tugas-
tugas dimaksud.
c. Mengundang peserta pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.
d. Menyusun blanko biodata peserta, jadual dan tata tertib Pendidikan dan
Pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.
e. Menerima peserta pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil dan
semua persyaratan yang diwajibkan.
f. Menyiapkan akomodasi dan konsumsi peserta pendidikan dan pelatihan Koperasi
dan Usaha Kecil.
g. Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam proses pembelajaran.
h. Menetapkan fasilitator/widyaiswara dalam pendidikan dan pelatihan Koperasi
dan Usaha Kecil.
i. Memperbanyak bahan ajar sesuai dengan kurikulum dan silabi pendidikan dan
pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil
j. Menyusun instrumen evaluasi akhir pendidikan dan pelatihan Koperasi dan
Usaha Kecil.
k. Melaksanakan evaluasi akhir pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.
l. Merumuskan hasil evaluasi akhir pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha
Kecil.
m. Menyiapkan administrasi pertanggujawaban penggunaan anggaran
n. Menyiapkan laporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha
Kecil.
o. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan
dalam melaksanakan tugas.
p. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas dan
melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.
q. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada
atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
r. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja pelaksanaan tugas
secara tertulis kepada atasan langsung.
s. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Balai dan atau Kepala
Dinas.
Bagian Kelima
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 24
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Balai
Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah sesuai dengan keahlian
dan kebutuhan.
Pasal 25
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 terdiri dari
sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-
kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin dan
dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh
Gubernur dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai.
(3) Jumlah dan jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis, jenjang dan tugas masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.1.3 Sruktur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi
Kalimantan Selatan
2.1.3.1 Struktur Organisasi Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Provinsi
Kalimantan Selatan, Sesuai pergub No 042 Tahun 2008.
Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UKM dan Balai Pendidikan dan Pelatihan
Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut :
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
3.1 Identifikasi Permasalahan
Penentuan isu-isu strategis dirumuskan berdasarkan hasil evaluasi
terhadap tupoksi, kinerja pelayanan dan juga tantangan eksternal. Isu
strategis merupakan keadaan saat ini yang berpotensi akan menjadi
hambatan dan kendala dalam pengembangan organisasi serta peluang dan
tantangan yang berasal dari sisi eksternal seperti perkembangan ekonomi
dan sosial diberbagai level.
Sesuai dengan Permendagri 54/010, informasi yang diperlukan
dalam perumusan isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi ini
diantaranya adalah 1) Hasil analisis gambaran pelayanan PD; dan 2) Hasil
analisis komparasi Renstra K/L dan Renstra-PD Provinsi.
Permasalahan utama yang dihadapi dalam pengembangan Koperasi
dan Usaha Kecil saat ini adalah dengan adanya Peraturan Pemerintah
terkait Undang-Undang Nomor 23/2014 yang memberikan batasan
kewenangan sebagaimana yang telah ditentukan, dan kebijakan dan
peraturan yang kurang efektif, pada dasarnya berkaitan dengan
organisasi, tata kelola usaha, sumber daya manusia (SDM), dan
produktifitas yang nantinya merupakan tantangan Pemerintah Daerah
melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan
Selatan untuk menyelesaikan.
Penanganan permasalahan tersebut tentunya membutuhkan
dukungan kebijakan yang seimbang antara keberpihakan dan
pembangunan kemandirian. Hal ini mengingat sebagian koperasi masih
berada pada skala kecil, disisi lain, pembangunan kemandirian koperasi
perlu dikedepankan mengingat koperasi merupakan organisasi yang
berbasis keanggotaan serta memiliki nilai dan prinsip-prinsip partisipasi,
kebersamaan dan kemandirian. Pelaksanaan kebijakan tersebut
membutuhkan koordinasi dan kerjasama
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan
Aspek kajian
Capaian / Kondisi Saat
ini
Standar yang
digunakan
Faktor yang memperngaruhi Permasalahan
Pelayanan Perangkat daerah
Internal (kewenangan
Perangkat Daerah )
Eksternal (diluar kewenangan
Perangkat Daerah)
Hasil Analisis gambaran
pelayanan PD
Meningkatnya kualitas kelembagaan
Koperasi dan Usaha Kecil
IKU 1. Kualitas Organisasi dan Manajemen
Koperasi dan Usaha Kecil
masih rendah
2. Belum tertibnya tata kelola koperasi dan
usaha kecil
Struktur dan persaingan ekonomi yang
lebih bertumpu pada modal
Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian yang
kompeten untuk melakukan
pembinaan
Meningkatnya cakupan, skala dan
produktifitas Usaah
Koperasi dan Usaha kecil
IKU 1. Rendahnya produktifitas koperasi dan
usaha kecil 2. Sumberdaya
Produktif Koperasi dan
Usaha kecil tidak mendukung
1. Globalisasi Perdagangan menyebabkan
persaingan akan semakin ketat.
2. Lembaga keuangan
formal yang belum optimal memberikan
bantuan / kredit terkendala
jaminan
1. Masih terbatasnya dampak fasilitasi
bagi peningkatan akses
permodalan . 2. Masih
terbatasnya sumberdaya dalam
memfasilitasi dan mengembangkan
Berkembangnya kapasitas SDM
Koperasi dan Usaha kecil
IKU Kompetensi SDM Koperasi dan
usaha kecil masih rendah
1. Regulasi Perkoperasian
masih belum konsisten
2. Paradigma
pembangunan belum
sepenuhnya berorientasi
kewirausahaan
1. Masih terbatasnya jumlah tenaga
perkoperasian yang kompeten
2. Masih terbatasnya
fasilitasi dan pendampingan
dikarenakan cakupan koperasi
yang berjauhan
Hasil
analisis renstra
K/L dan renstra
provinsi
Penumbuhan
kinerja usaha koperasi
IKK 3. Rendahnya
kinerja koperasi
1. Masih terbatasnya
jumlah tenaga perkoperasian
yang kompeten 2. Masih terbatasnya
fasilitasi dan pendampingan dikarenakan
cakupan koperasi yang berjauhan
Penumbuhan
wirausaha baru
Rendahnya
pertumbuhan wirausaha baru
Masih terbatasnya
jumlah tenaga perkoperasian dan UMKM yang
kompeten
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil kepala Daerah
Terpilih.
Adapun visi pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang telah dituangkan
dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan adalah Kalsel mandiri dan Terdepan (
Lebih sejahtera Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing ). Sedangkan
misinya diterjemahkan dalam lima misi utama sebagai berikut :
1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis, Sehat, Cerdas dan
Terampil
2. Mewujudkan tatakelola Pemerintahan yang Profesional dan Berorientasi pada
pelayanan publik.
Tabel 3.2
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Target Kinerja
Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2015 - 2019
Visi : Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian.
Misi : Mewujudkan Bangsa yang Berdaya saing
Tujuan : Mewujudkan Koperasi dan UKM Berdaya Saing dan Berkonstribusi pada
Peningkatan Perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat berlandaskan semangat kewirausahaan dan keterpaduan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
1. Meningkatnya Konstribusi
KUMKM dalam
perekonomian melalui
pengembangan
komoditas berbasis
koperasi / sentra di
sektor – sektor unggulan
1. Pengembangan sentra /
klaster melalui pendekatan
one village one product (
OVOP )
2. Dukungan bagi program
swasembada pangan dan
kesejahteraan masyarakat
pesisir.
1. 1.315 Koperasi / sentra usaha
mikro disektor pertanian,
perikanan, kelautan dan industri
kecil
2. 4 paket fasilitasi pendampingan
untuk promosi dan pemasaran
bagi usaha mikro dan kecil
3. 18 Fasilitasi sistem distribusi
bagi KUKM
3. Pengembangan koperasi
skala besar
4. Koperasi skal besar unggulan
per provinsi
4. Penguatan peran koperasi
unit desa (KUD) dalam
menyalurkan pupuk
bersubsidi.
5. 100 KUD
5. Pengembangan UKM kreatif
dibidang pariwisata
6. 55 Koperasi di pengembangan eco-tourism
6. Revitalisasi pasar tradisional
yang kelola koperasi
7. 215 pasar didaerah tertinggal, perbatasan dan pasca bencana, dan 860 pasar diwilayah
lainnya.
7. Fasilitasi promosi produk
koperasi dan UMKM melalui
pameran baik dalam negeri
maupun luar negeri.
8. 7.850 koperasi dan UMKM yang difasilitasi pameran baik didalam maupun
8. Pengembangan energy
perdesaan berbasis ramah
lingkungan
9. 40 Koperasi yang difasilitasi
pengembangan energy baru dan terbarukan lainnya
9. Penataan database koperasi
dan UMKM
10. 1 basis data
2. Meningkatnya daya saing
koperasi dan UMKM
10. Pengembangan wirausaha
skal mikro untuk naik
keatas.
11. 11 juta unit usaha mikro yang
difasilitasi naik ke atas
12. 6.000 koperasi dan UMKM yang
difasilitasi kemitraan berbasis
investasi / rantai nilai / rantai
pasok
11. Peningkatan SDM koperasi
dan UMKM di daerah
melalui pelatihan dan
pendampingan yang
melibatkan K/L terkait,
Pemda, dunia usaha.
Akademis, organisasi
masyarakat sispil ( OMS )
dan gerakan koperasi
13. Diklat bagi 125,000 SDM usaha
mikro di daerah
14. Diklat bagi 33.000 SDM usaha
kecil dan Menengah, dan
koperasi
15. 2.460 SDM Koperasi dan UKM
yang difasilitasi SKKNI
16. 215 unit PLUT KUMKM
17. Kerjasama diklat dan
pendampingan dengan K/L
terkait, Pemda, dunia usaha,
perguruan tinggi, OMS dan
gerakan koperasi
12. Fasilitasi kemudahan
perijinan bagi usaha mikro
dan kecil yang potensial
18. 16 juta usaha mikro dan kecil
13. Fasilitasi dan dukungan
pembiayaan bagi koperasin
dan UMKM melalui
penyaluran KUR, penyaluran
dana bergulir oleh lembaga
pengelola Dana Bergulir
(LPDB) KUMKM dan
penyiapan paying hukum
bagi pembentukkan
lembaga pembiayaan untuk
petani dan UMKM
19. 137.600 usaha mikro dan kecil
yang mendapat pendampingan akses KUR
20. Rata – rata 600.000 koperasi,
usaha mikro dan kecil pertahun menerima dana bergulir
21. Lembaga pembiayaan untuk Petani dan UMKM
14. Fasilitasi penerapan
standarisasi dan sertifikasi
bagi produk koperasi dan
UMKM yang didukung
sinergi dengan K/L terkait
22. 1.000 koperasi dan UMKM
15. Fasilitasi dan dukungan
pemasaran bagi koperasi dan
UMKM melalui lembaga
layanan pemasaran (LLP)
KUMKM
23. 1.000 kurasi produk koperasi dan UMKM
16. Pengembangan
wirausaha baru yang
berpotensi tumbuh
24. Pertumbuhan 50.000
wirausaha baru
25. 24.800 wirausaha baru yang
mendapat dukungan modal
awal
26. 2.450 technopreneur yang
difasilitasi diklat dan
komersialisasi produk
27. Penguatan 100 inkubatur
bisnis
3. Meningkatnya
wirausaha baru dengan
usaha yang layak dan
berkelanjutan
17. Peningkatan partisipasi
anggota, jumlah anggota
dan volume usaha
koperasi
28. Peningkatan partispasi
anggota dalam
permodalankoperasi sebesar
2.27%
29. Peningkatan jumlah anggota
koperasi rata – rata sebesar
7,5%
30. Peningkatan volume usaha
koperasi rata – rata 16,5
4. Meningkatnya kinerja
kelembagaan dan
usaha koperasi, serta
penerapan praktek
berkoperasi dan yang
baik oleh masyarakat
18. Penciptaan koperasi
berkualitas
31. 20.000 koperasi berkualitas
19. Peningkatan peran dan
tugas petugas penyuluh
koperasi lapangan (PPKL)
32. 1.832 PPKL
20. Fasilitasi akta notaris
badan hukum koperasi
bagi pelaku usaha mikro
yang membentuk
koperasi
33. 10.000 Akta
Lebih lanjut, Dalam rencana strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah tahun 2015 – 2019, dengan memperhatikan tantangan dan sasaran
pengembangan koperasi dan UMKM kedepan, dan merajuk pada arah kebijakan
nasional dibidang UMKM dan koperasi tahun 2015 – 2019, maka kebijakan yang
dilaksanakan diarahkan untuk meningkatkan produktivitas, kelayakan dan nilai tambah
koperasi dan UMKM sehingga mampu tumbuh ke skala yang lebih besar ( naik kelas )
dan berdaya saing. Selain itu, arah kebijakan tersebut akan dilaksanakan melalui lima
strategi sebagaimana dituangkan dalam RPJMN tahun 2015 – 2019 yaitu : Peningkatan
kualitas sumber daya manusia, Peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema
pembiayaan, peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran, penguatan
kelembagaan usaha, serta kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha.
Sedangkan urusan wajib dibidang koperasi dan UKM yang menjadi kewenangan
Pemerintah Daerah Provinsi adalah penumbuhan, pengembangan dan pemasyarakatan
koperasi dan UMKM. Dengan mengacu pada arah kebijakan Kementerian Koperasi dan
UKM serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, maka Dinas Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan arah kebijakan untuk
kedepan dalam kerangka program prioritas tersebut merupakan empat program utama
yang menjadi fokus prioritas Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan sejalan
dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Sedangkan empat program penunjang lainnya
merupakan program yang dinilai dapat menunjang keberhasilan program prioritas yang
telah ditetapkan.
Dalam pengembangan Koperasi dan UMKM tentunya mengalami permasalahan
dan tantangan. Permasalahan dan tantangan. Permasalahan tersebut berkaitan dengan
organisasi, usaha, sumber daya manusia ( SDM ), sistem pendukung dan iklim usaha.
Permasalahan dalam pengembangan Koperasi Indonesia
Aspek Permasalahan
Organisasi
1. Masih banyak koperasi yang belum menerapkan nilai dan prinsip
koperasi secara benar
2. Koperasi belum memiliki visi untuk menjadi modern ( SDM, Organisasi,usaha dan inovasi)
3. Rendahnya propesionalisme dan akuntabilitas dalam pengelolaan koperasi
4. Masih banyaknya koperasi yang berorientasi atau bergantung
pada bantuan Pemerintah
5. Masih banyak bantuan Pemerintah
Usaha 1. Kurangnya kesadaran anggota koperasi untuk berpartisipasi dalam meningkatkan modal dan memajukan usaha koperasi
2. Kurangnya kapasitas koperasi untuk berinovasi dalam pengembangan produk dan layanan bagi anggota
3. Kurangnya kemampuan koperasi untuk memenuhi target
produksi ( kualitas, kuantitas, dan kontinutis) sesuai permintaan pasar.
4. Terbatasnya kemampuan koperasi untuk menjangkau pasar terutama dalam promosi produk akses informasi
Pasar dan saluran pemasaran
SDM
1. Banyaknya anggota yang tidak mengerti tentang koperasi
2. Kurangnya keteladan
3. Mentalitas dan orientasi bisnis SDM koperasi masih rendah
4. Rendahnya kapasitas SDM koperasi dalam mengakses
teknologi informasi, jaringan produksi dan pemasaran
5. Kurangnya jangkauan penyuluhan dan diklat perkoperasian
Sistem
pendukung dan
iklim usaha
1. Regulasi dan kebijakan ditingkat pusat dan daerah yang belum mendukung perkembangan koperasi
2. Fungsi kelembagaan Pemberdayaan dan infrastruktur koperasi belum optimal, terutama dibindang pendidikan, pembiayaan
dan pemasaran
3. Belum tersedianya data yang lengkap dan valid mengenai perkembangan Koperasi sehingga menyulitkan pemetaan dan
pembinaan
4. Kurangnya kesiapan pemerintah dan dunia usaha untuk menyongsong masyarakat ekonomi ASEAN 2015.
5. Kurangnya kesiapan pemerintah dan dunia usaha untuk menyongsong masyarakat ekonomi ASEAN 2015
Sementara itu tantangan pengembangan koperasi kedepan yaitu :
I. Menjadikan koperasi sebagai wadah usaha bersama yang menjadi pilihan untuk
meningkatkan efisiensi usaha dan kualitas penghidupan masyarakat.
II. Meningkatkan konstribusi koperasi dalam perekonomian
III. Meningkatkan posisi tawar koperasi dalam kondisi pasar yang semakin dinamis.
Penanganan berbagai permasalahan dan tantangan pengembangan koperasi
membutuhkan dukungan kebijakan yang seimbang antara keberpihakan dan
pembangunan kemandirian. Hal ini mengingat sebagian besar koperasi masih berada
pada skal kecil, sehingga keberpihakan dibutuhkan untuk membangun semangat dan
keyakinan berkoperasi. Disisi lain, pembagunan kemandirian koperasi perlu
dikedepankan mengingat koperasi merupakan organisasi yang berbasis anggota serta
memiliki nilai dan prinsip-prinsip partisipasi, kebersamaan dan kemandirian,
melalui koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah dan gerakan koperasi serta
pemangku kepentingan lainnya.
Sedangkan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM berkaitan
dengan kualitas SDM yang rendah, peran sistem pendukung yang kurang
optimal, dan kebijakan dan peraturan yang kurang efektif, dimana SDM
UMKM pada umumnya masih disebabkan oleh rendahnya pendidikan,
keterampilan dan pengalaman, serta akses ke informasi, juga belum
memiliki kapasitas kewirausahaan yang memadai. Hal ini tampak dari pola
bisnis UMKM yang masih banyak difokuskan pada produksi bukan
permintaan pasar.
Sementara itu tantangan yang perlu ditangani dalam pengembangan
UMKM kedepan umumnya berkaitan dengan perbaikan kondisi UMKM
diantaranya :
1. Peningkatan formalitas usaha dengan tata kelola usaha yang lebih
baik.
2. Peningkatan produktifitas yang didukung tenaga kerja terampil dan
penerapan teknologi.
3. Peningkatan kapasitas untuk membangun kemitraan dan bergabung
dalam jaringan produksi dan pemasaran global.
4. Pemanfaatan peluang yang semakin terbuka dari penerapan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan perjanjian kerjasama
ekonomi bilateral dan kawasan lainnya.
5. Perbaikan kebijakan dan peraturan yang responsif terhadap
perbaikan kinerja dan daya saing UMKM.
Berbagai masalah dan tantangan bagi pelaku UMKM kedepan perlu
penanganan yaitu pertumbuhan usaha dan daya saing. Penanganan
tersebut juga membutuhkan pendekatan melalui pengintegrasian berbagai
sumber daya dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan dalam
rangka meningkatkan efisiensi dukungan diberbagai wilayah. Saat ini,
UMKM juga perlu mencermati perkembangan perubahan pasar global,
terutama dengan perubahan pasar ditujuan ekspor dan perkembangan
selera pasar global.
3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis
Sesuai dengan hasil penelaahan terhadap permasalahan internal dan
eksternal, langkah selanjutnya adalah menentukan isu-isu strategis utama.
Penentuan kriteria isu-isu strategis sebagaimana pada Peraturan Menteri
Dalam negeri Nomor 54 Tahun 2010, dan mengacu pada Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan
menentukan kriteria prioritas isu strategis yang perlu menjadikan prioritas
dalam perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan
program. Hal tersebut dikarenakan isu strategis prioritas adalah isu yang
menjadi prioritas janji yang perlu diwujudkan, memiliki pengaruh yang
besar dan signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra K/L atau
Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota dan berdampak terhadap publik, Isu
Strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan
Selatan, yaitu :
1. Organisasi dan manajemen koperasi dan usaha kecil.
2. Tata Kelola Koperasi dan Usaha Kecil.
3. SDM Koperasi dan Usaha Kecil.
4. Produktifitas Koperasi dan Usaha Kecil.
5. Sumberdaya Produktif Koperasi dan Usaha Kecil.
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Perangkat Daerah.
Sesuai dengan arah kebijakan yang telah dituangkan dalam RPJMD
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021, maka disusunlah rencana
strategis ditingkat perangkat daerah. Didalamnya ditetapkan pula visi dan
misi serta tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam jangka waktu
enam tahun tersebut dan relevan dengan visi misi Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan. Kerangka rumusan visi Dinas Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan dimulai dengan
mengidentifikasi Visi Provinsi Kalimantan Selatan beserta misinya,
selanjutnya dikaitkan dengan permasalahan dan isu strategis koperasi dan
usaha kecil. Berdasarkan berbagai hal tersebut selanjutnya dirumuskan visi
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan.
Gambar 4.1. Rumusan Visi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 - 2021
Sesuai dengan gambar diatas, perumusan visi Dinas Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021
didasarkan pada visi Gubernur Kalimantan Selatan dengan RPJMD Periode
yang sama. Selain itu, visi disusun berdasarkan isu-isu strategis dan
Visi Kalimantan Selatan :
Kalsel Mapan (Mandiri
dan Terdepan) Lebih
Sejahtera, Berkeadilan,
Berdikari dan Berdaya
Saing
Isu Strategis
1. Organisasi dan manajemen Koperasi dan UK.
2. Tata Kelola Koperasi dan UK.
3. SDM Koperasi dan UK.
4. Produktifitas Koperasi dan UK.
5. Sumberdaya Produktif Koperasi dan UK.
Visi
Dinas Koperasi, UK dan M
Koperasi Kuat,
Didukung oleh UMKM
Unggul
permasalahan utama yang telah dirumuskan sebelumnya. Berdasarkan hal
tersebut, Visi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi
Kalimantan Selatan yaitu “Koperasi Kuat, Didukung oleh UMKM
Unggul”. Visi tersebut mempunyai makna Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ingin
mewujudkan Koperasi yang kuat dan UMKM yang unggul di Kalimantan
Selatan tidak hanya pada tataran nasional namun juga pada level
internasional.
Selanjutnya rumusan visi tersebut dijabarkan menjadi beberapa misi
sebagai berikut :
1. Merevitalisasi Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil sebagai Pelaku
Ekonomi.
2. Meningkatkan Peran Koperasi dan Usaha Kecil dalam Pembangunan
Ekonomi.
3. Meningkatkan Kompetensi SDM Koperasi dan Usaha Kecil.
4.2. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah.
Tujuan dan sasaran jangka menengah perangkat daerah
menunjukkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan
misi yang telah ditentukan untuk dicapai tahun 2016-2021. Berikut ini
merupakan rumusan tujuan dan sasaran serta indikator sasaran dan target
yang ditentukan untuk dicapai tahun 2016-2021 sebagai berikut :
Tabel 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
NO. TUJUAN SASARAN Indikator Sasaran Target Kinerja Capaian pada Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan usaha Kecil
Meningkatnya kualitas Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil
Persentase Peningkatan Koperasi Aktif Per Tahun
5,00%
1,00%
1,00%
1,00%
1,00%
1,00%
Persentase Koperasi yang berkualitas Per Tahun
1,58% 1,58% 1,58% 1,58% 1,58% 1,58%
Persentase Koperasi Yang Berprestasi Per
Tahun
1,13% 1,13% 1,13% 1,13% 1,13% 1,13%
2. Meningkatkan Capaian, Skala dan Produktifitas
Usaha Koperasi dan Usaha Kecil
Meningkatnya cakupan, skala dan Produktifitas Usaha
Koperasi dan Usaha Kecil
Persentase Koperasi dan Usaha Kecil yang memiliki Cakupan Usaha Dalam Sektor Riil
32,22% 33,35% 34,91% 36,47% 38,03% 39,59%
Persentase Rata-Rata Peningkatan Asset Koperasi dan Usaha Kecil Per Tahun
15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00%
Persentase rata-rata peningkatan omzet
Koperasi dan Usaha Kecil Per Tahun
30,00% 30,00% 30,00% 30,00% 30,00% 30,00%
Persentase Rata-Rata Peningkatan SHU
Koperasi/Keuntungan Usaha Kecil Per Tahun
17,00% 17,00% 17,00% 17,00% 17,00% 17,00%
3. Mengembangkan kapasitas SDM Koperasi dan Usaha Kecil, dengan Indikator :
Berkembangnya Kapasitas SDM Koperasi dan Usaha Kecil
Persentase SDM yang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang perkoperasian dan Usaha Kecil
20,00% 20,00% 22,00% 22,00% 23,00% 23,00%
Jumlah Pertumbuhan Wirausaha Baru Per
Tahun
200
Orang
200
Orang
200
Orang
200
Orang
200
Orang
200
Orang
4.3. Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah.
Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran perangkat daerah,
diperlukan perumusan strategis dan kebijakan secara komprehensif.
Penyusunan strategi didasarkan dengan kondisi internal Dinas Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan. Selain itu,
penyusunan strategi dan kebijakan dalam rencana strategis perangkat
daerah merupakan strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan dan
sasaran jangka menengah perangkat daerah yang selaras dengan strategi
dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan
awal RPJMD tahun 2016-2021 dan sesuai dengan tugas dan fungsi
perangkat daerah.
Penentuan Isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Strategis, dan Kebijakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Provinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.3 Isu strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategis, dan Kebijakan
ISU STRATEGIS :
1. Organisasi dan manajemen Koperasi dan UK. 2. Tata Kelola Koperasi dan UK. 3. SDM Koperasi dan UK. 4. Produktifitas Koperasi dan UK.
5. Sumberdaya Produktif Koperasi dan UK.
VISI : *Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing*
MISI : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah Yang Berbasis Sumberdaya Lokal, Dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil, dengan Indikator :
* Persentase Koperasi dan UK yang
mendapatkan Pengakuan di Tingkat
Nasional.
Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil, dengan Indikator Kinerja Utama sebagai berikut :
1. Persentase Koperasi Aktif 2. Persentase Koperasi Berkualitas
3. Persentase Koperasi Berprestasi
1. Rehabilitasi dan Reorientasi Organisasi dan Manajemen Koperasi.
2. Mengarahkan Usaha Kecil Melembaga Dalam Koperasi dan/atau Asosiasi.
Penataan Organisasi dan Manajemen Koperasi dan Usaha Kecil.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan Cakupan, Skala dan
Produktifitas Usaha Koperasi dan Usaha Kecil, dengan Indikator :
* Persentase Peningkatan Kontribusi Koperasi dan UK terhadap PDRB.
Meningkatnya Cakupan, Skala dan Produktifitas Usaha Koperasi
dan Usaha Kecil, dengan Indikator Kinerja Utama sebagai berikut : 1. Persentase Koperasi dan Usaha Kecil yang memiliki cakupan
usaha dalam sektor riil. 2. Persentase Rata-Rata Peningkatan asset Koperasi dan Usaha
Kecil Per Tahun.
3. Persentase Rata-Rata Peningkatan Omzet Koperasi dan Usaha Kecil Per Tahun.
4. Persentase Rata-Rata Peningkatan SHU Koperasi/Keuntungan Usaha Kecil Per Tahun.
Peningkatan Jaringan dan Kerjasama Koperasi dan
Usaha Kecil dengan Pelaku Usaha/Lembaga Lain.
Perluasan Akses Koperasi dan UKM Terhadap
Sumber Daya Produktif (Bahan Baku, Modal/Pembiayaan, Pasar, Peralatan dari Teknologi, Sarana dan Prasarana dll).
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mengembangkan Kapasitas SDM Koperasi dan Usaha Kecil, dengan Indikator :
* Persentase SDM Koperasi dan UK yang
mendapatkan pengakuan di Tingkat
Nasional.
Berkembangnya Kapasitas SDM Koperasi dan Usaha Kecil, dengan Indikator Kinerja Utama sebagai berikut :
1. Presentase SDM yang memiliki Pengetahuan dan Pengalaman
Tentang Perkoperasian dan Usaha Kecil.
2. Jumlah pertumbuhan Wirausaha Baru Per Tahun.
1. Melibatkan SDM Koperasi dan UKM Dalam Berbagai Jenis Diklat Manajemen, Teknis
(Vokasional), Kewirausahaan dan Kompetensi, dan Kegiatan Non Diklat.
2. Menanamkan semangat kewirausahaan Bagi
Generasi Muda Potensial.
Pengembangan Kompetisi SDM Koperasi Dalam Bidang Perkoperasian dan SDM Usaha Kecil, serta
Generasi Muda Potensial Dalam Kewirausahaan.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bab sebelumnya telah disajikan terkait tujuan, sasaran dan indikator
jangka menengah perangkat daerah, sedangkan pada bagian ini disajikan terkait
rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, target sasaran dan pendanaan
indikatif yang merupakan penjabaran dari bab sebelumnya yang menjelaskan
tentang strategi dan kebijakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016-2021. Indikator kinerja program
menunjukkan capaian keberhasilan program yang mencerminkan outcome yang
tentunya mengacu dan termuat dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan tahun
2016-2021. Sedangkan indikator kinerja kegiatan menunjukkan keluaran
(output) dari kegiatan yang dilaksanakan dan termuat dalam renstra perangkat
daerah, namun kinerja kegiatan yang telah direncanakan dapat berubah sesuai
dengan tuntutan dan perkembangan selanjutnya, dan tentunya kegiatan tersebut
tetap mengacu pada pencapaian keberhasilan program yang merupakan
penjabaran dan strategi dan kebijakan perangkat daerah.
Data capaian pada tahun awal perencanaan menunjukkan capaian kinerja
pada tahun 2015 dan proyeksi capaian tahun 2016. Target kinerja
program/kegiatan yang bersifat presentase atau rasio, pada akhir tahun renstra
menunjukkan capaian pada tahun ke-6. Sedangkan target kinerja
program/kegiatan yang bersifat angka absolut, kondisi pada akhir tahun renstra
menunjukkan akumulasi dari capaian setiap tahunnya.
Adapun secara rinci disajikan melalui tabel 5.1 sebagai berikut :
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja perangkat daerah yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai perangkat daerah dalam enam
tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, bahwa dinas koperasi,
usaha kecil dan menengah Provinsi Kalimantan Selatan mendukung tercapainya
tujuan dalam meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dan usaha kecil, dan
mengembangkan kapasitas sumberdaya manusia ( SDM ) koperasi dan usaha kecil
Tabel dibawah ini menunjukkan indicator kinerja Dinas Koperasi, usaha kecil dan
menengah Provinsi Kalimantan Selatan yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 - 2021
BAB VII
PENUTUP
Rencana strategis ( Renstra) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi
Kalimantan Selatan tahun 2016 – 2020 ini mengacu kepada RPJMD tahun 2016 –
2021 yan merupakan panduan bagi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Provinsi Kalimantan Selatan untuk mencapai visi, misi, program dan kegiatan yang
ditetapkan.
Rencana strategis ini memuat pokok – pokok capaian dan evaluasi kinerja pada
tahun sebelumnya, penetapan isu – isu strategis berdasarkan hasil telaah atas visi
dan misi Kepala Daerah Terpilih, serta penetapan visi dan misi yang kemudian
dijabarkan dalam strategi kebijakan, program, dan kegiatan Dinas untuk enam
tahun kedepan. Renstra ini disusun dan disajikan secara ringkas dengan harapan
agar dapat memberikan informasi yang cukup memadai mengenai rencana
pemberdayaan koperasi dan usaha kecil di Kalimantan Selatan pada tahun 2016 –
2021.
Sistematika Renstra ini mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
54 tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendallian dan evaluasi pelaksanaan
rencana pembangunan daerah. Dan mengacu pada rencana pembangunan jangka
menengah daerah ( RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 – 2021.
Oleh karena itu posisi Dinas Koperasi, usaha kecil dan menengah Provinsi
Kalimantan Selatan diminta masyarakat menjadi sangat menentukan keebrhasilan
maka disamping penerapan program – program seperti telah diuraikan di atas, perlu
pula usaha khusus untuk menanamkan posisi yang menguntungkan bagi Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan menengah Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu sebagai
perangkat daerah terpercaya dan responsive terhadap masalah – masalah yang
dihadapi masyarakat khususnya yang berkaitan dengan koperasi dan usaha kecil.
Disadari rencana Strategis 2016 – 2021 ini disusun dengan keterbatasan
sehingga jauh dari sempurna, meskipun demikian secara umum dapat
menggambarkan kegiatan yang akan dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah Provinsi Kalimantan Selatan selama periode tersebut.
Semoga Renstra ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kepala Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan
Drs. GUSTAFA YANDI, M.Si NIP. 19661227 198602 1 004