bab i pendahuluan 1.1. latar belakangdiskopukm.kalselprov.go.id/uploads/renstra 2016-2021.pdf ·...

45
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Straregis Perangkat daerah ( PD ) merupakan Dokumen perencanaan perangkat daerah yang disusun dalam rangka menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah ( RPJMD) provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021 sesuasi dengan tugas pokok dan fungsi masing – masing satuan kerja. Sesuai dengan hal tersebut, penyusunan Rentra Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Mengah Provinsi Kalimantan Selatan akan menjelaskan arah kerbijakan termasuk program dan kegiatan dalam upaya pemberdayaan koperasi dan usaha kecil di Kalimantan Selatan untuk enam tahun mendatang. Selain itu rentra perangkat daerah akan menjadi pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja perangkat daerah setiap tahunya. Koperasi dan Usaha Kecil di Kalimantan Selatan memegang peranan yang sangat penting dan menjadi basis pembangunan ekonomi kerakyatan. Kondisi ini ditujukan melalui jumlah koperasi yang mencapai 2.582 unit hingga tahun 2015 dan sensus BPS pada tahun 2006 menunjukan bahwa jumlah usaha kecil menurut kategori dan skala usaha di Kalimantan Selatan mencapai 62.915 unit. Jumlah koperasi dan Usaha kecil tersebut dapat menjadi potensi sekaligus ancaman bagi perekonomian Kalimantan Selatam. Dikatakan demikian karena berkembang atau tidaknya koperasi dan usaha kecil tersebut akan berdampak pada perekonomianm Kalimantan selatan dan kesejahteraan masyarakat pada khususnya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Koperasi dan Menengah melihat besarnya jumlah koperasi dan usaha kecil ini sebagai peluang untuk memperkuat perekonomian dengan berbasis pada ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu maka di nilai sangat pentinng untuk menjabarkan strategi- strategi pemberdyaan koperasi dan usaha kecil di Kalimantan Selatan selama Tahun 2016 – 2021 yang tertuang dalam rencana srtategis ini Strategi pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil tersebut merupakan hal yang sangat penting dengan berbagai isu strategis dan tantangan kedepan yang lebih komplek yangtentu saja akan berpengaruh terhdap koperasi dan usaha kecil. Sehingga baik koperasi maupun usaha kecil harus mampu untuk berkompetisi dengan cara meningkatkan daya saingnya. Adapun peningkatan daya saing itu sendiri, selain dilihat dari aspek harga, juga dilihat dari sisi kualitas dan kreatifitas.

Upload: nguyenkiet

Post on 11-May-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Straregis Perangkat daerah ( PD ) merupakan Dokumen perencanaan

perangkat daerah yang disusun dalam rangka menjabarkan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah daerah ( RPJMD) provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 –

2021 sesuasi dengan tugas pokok dan fungsi masing – masing satuan kerja.

Sesuai dengan hal tersebut, penyusunan Rentra Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Mengah Provinsi Kalimantan Selatan akan menjelaskan arah kerbijakan termasuk

program dan kegiatan dalam upaya pemberdayaan koperasi dan usaha kecil di

Kalimantan Selatan untuk enam tahun mendatang. Selain itu rentra perangkat

daerah akan menjadi pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja

perangkat daerah setiap tahunya.

Koperasi dan Usaha Kecil di Kalimantan Selatan memegang peranan yang sangat

penting dan menjadi basis pembangunan ekonomi kerakyatan. Kondisi ini ditujukan

melalui jumlah koperasi yang mencapai 2.582 unit hingga tahun 2015 dan sensus

BPS pada tahun 2006 menunjukan bahwa jumlah usaha kecil menurut kategori dan

skala usaha di Kalimantan Selatan mencapai 62.915 unit. Jumlah koperasi dan

Usaha kecil tersebut dapat menjadi potensi sekaligus ancaman bagi perekonomian

Kalimantan Selatam. Dikatakan demikian karena berkembang atau tidaknya koperasi

dan usaha kecil tersebut akan berdampak pada perekonomianm Kalimantan selatan

dan kesejahteraan masyarakat pada khususnya. Pemerintah Provinsi Kalimantan

Selatan melalui Dinas Koperasi dan Menengah melihat besarnya jumlah koperasi dan

usaha kecil ini sebagai peluang untuk memperkuat perekonomian dengan berbasis

pada ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu maka di nilai sangat pentinng untuk

menjabarkan strategi- strategi pemberdyaan koperasi dan usaha kecil di

Kalimantan Selatan selama Tahun 2016 – 2021 yang tertuang dalam rencana

srtategis ini

Strategi pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil tersebut merupakan hal yang

sangat penting dengan berbagai isu strategis dan tantangan kedepan yang lebih

komplek yangtentu saja akan berpengaruh terhdap koperasi dan usaha kecil.

Sehingga baik koperasi maupun usaha kecil harus mampu untuk berkompetisi

dengan cara meningkatkan daya saingnya. Adapun peningkatan daya saing itu

sendiri, selain dilihat dari aspek harga, juga dilihat dari sisi kualitas dan kreatifitas.

Penyusunan rencana strategis perangkat daerah ( PD) merupakan bagian dari

perencanaan pembagunan nasional seperti yang telah diamanahkan dalam Undang

– Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembasngunan

Nasional. Di mana menyebutkan bahwa Satuan Kerja Perangkat daerah ( SKPD)

perlu menyususn Rencana Strategis ( Resntra) sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi dengan berpedoman pada Rencana Pembagunan Jangka Menengah Daerah (

RPJMD), dan perencanaan pembagunan nasional terdiri atas perencanaan

pembagunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga dan

Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.Dan memperhatikan Peraturan

Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan pemerintahan, maka

urusan Koperasi dan Usaha kecil Menengah menjadi urusan wajib yang harus

diselenggarakan oleh pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah

kabupaten/kota. Selain itu juga mengacu pada Undang – Undang Nomor 23 tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah. Kewenangan Dinas Koperasi, Usaha kecil dan

Menengah Provinsi Kalimantan selatan dalam perencanaan dan anggaran hanya

terkait dalam urusan bidang koperasi dan usaha kecil.

Secara teknis, proses penyusunan rancangan renstra Dinas Koperasi,Usaha Kecil

dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan mengacu pada peraturan Menteri

dalam Negeri No. 54 tahun 2010 lampirab IV tentang Tahapan dan tatacara

penyusunan rencana strategis Perangkat Daerah (PD). Dimana proses ini tidak

terpisahkan dan dilakukan bersama – sama dengan tahapan perumusan rancangan

akhir RPJMD.Sehingga arah kebijakan yang dimuat dalam rentra ini sejalan dengan

RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021.

Selain berpedoman pada Permendagri No 54 tahun 2010, secara subtansi ini

mengacu pada arah kebijakan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan 2016 – 2021,

Renstra Kementerian Koperasi dan UKM serta berbagai dokumen perencanaan

lainya yang relevan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencapai sinergitas dan

keselarasan antara dokumen perencanaan pembagunban ( baik jangka panjang,

menengah dan tahunan ) antara berbagai level pemerintahan. Sejalan dengan hal

tersebut, Rentra Dinas Koperasi,Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2016 – 2021 di

harapkan dapat menjadi dokumen perencanaan public yang akuntabel, realible dan

implementatif.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hokum penyusunan rencana strategis Pemberdayaan koperasi dan

Usaha kecil tahun 2016 20121 yaitu :

1 Undang – undang No 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian;

2 Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3 Undang – undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4 Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem pereencanaan

pembagunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang 2005- 2025;

6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah;

9. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara,

Penyusunan, Pengendalian, dan Evalusi Pelaksanaan Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pedoman

Penyusunan Pengendalian, dan Evalusi Pelaksanaan Pembangunan Daerah

Tahun 2015;

11. Peraturan pemerintah Nomor 28 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah

Daerah Kabupaten,Kota;

12. Peraturan Pemerintah Nomro 41 Tahun 2007 tentang organisasi perangkat

daerah;

13. Peraturan Derah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 tahun 2008 tentang

urusan pemerintah yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Selatan;

14. Peraturan daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pem,bentukan Organisasi dan Tata kerja Perangkat daerah provinsi Kalimantan

Selatan;

15. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 042 Tahun 2008 tentang Tugas

Pokok, Fungsi dan Urusan Tugas Unsur – Unsur Organisasi Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah dan Balai Pendidikan dan pelatihan Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan;

16. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor …. Tahun 2016 tentang

RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 – 2021.

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021 dimaksudkan sebagai penjabaranb

dari Rencana Pembagunan Menngah Daerah ( RPJMD) provinsi Kalimantan Selatan

tahun 2016 – 2021 dan memberikan arah ( road map) untuk mencapai visi dan misi

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Usaha dan Menengah Provinsi

Kalimantan Selatan dalam rangka mendukung pepencapaian tujuan dan sasaran

agenda pembagunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Sedangkan tujuan dari renstra ini adalah untuk meyujudklan peningkatan kinerja

pelayanan di bidang pemberdayaan koperasi dan usaha kecil,termasuk sebagai

pedoman dalam penyususnan rencana kerja setiap tahun dan dalam melalukan

evaluasi kinerja perangkat daerah ( PD). Mengingat juga bahwa koperasi dan usaha

kecil merup[akan bagian integral dalam pembagunan daerah serta nasional yang

mengedepankan asa ekonomi kerakyatan.

1.4. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan rencana strategis ( Renstra) Dinas Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, Landasan Hukum, Maksud dan tujuan,

serta Sistematika Penulisan Penyusunan rencana strategis ( Renstra )

Dinas Koperasi Usaha Kecil dasn Menengah Provinsi Kalimantan Selatan

tahun 2016 – 2021.

Bab II : Gambaran Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Provinsi Kalimantan Selatan.

Berisi tentang Tugas, Fungsi dan Strikturisasi organisasi; Sumberdaya

Perangkat Daerah; Kinerja pelayanan Perangkat Daerah; dan Tantangan

dan peluangpengembangan Pelayanan perangkat Daerah Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan Menagah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 –

2021.

Bab II : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi.

Berisi Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi pelayanan

Perangkat Daerah; Telaahan Renstra K/L dan renstra Provinsi / Kabupaten

/Kota; dan Penentuan Isu – Isu Strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dsn

Menengah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021.

Bab IV: Visi, Misi Tujuan, dan Sasaran, Strategis dan Kebijakan.

Berisi Visi dan Misi; Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Perangkat

daerah; dan Strategis dan kebijakan Dinas Koperasi , Usaha Kecil dan

Menengah Provinsi Kalimantan Selatan yang berpedoman kepada rencana

Pembangunan Jangka Menengah daerah ( RPJMD ) Kalimantan Selatan

Tahun 2016 – 2021

Bab V : Rencana Program Dan Kegiaatan Indikator Kinerja,Kelompok

Sasaran, Dan Pedanaan Indikatif.

Berisi Rencana Program, Kegiatan Indikator Kinerja, Beserta Pendanaan

Indikatif.

Bab VI: Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang mengacu Tujuan dan

Sasaran RPJMD

Berisi mengenai Indikator Kenerja Kondisi Awal Kinerja dan Kondisi Akhir

Kenerja yang berhubungan dengan Indikator Kinerja Daerah dalam

RPJMD.

Bab VII : Penutup.

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

2.1 TUGAS,FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOPERASI USAHA

KECIL DAN MENENGAH.

2.1.1 Tugas Pokok dan fungsi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah

Provinsi Kalimantan Selatan

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 23 Tahun

2016 tentang Rancangan Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Dan

Menengah Provinsi Kalimantan Selatan PP – 18 / 2016 Fungsi dan Uraian Tugas

Unsur – Unsur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Balai

Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan

Selatan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di Bidang

Perkoperasian, Usaha Kecil dan Menengah sesuai dengan Azas desentralisasi,

dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Selain itu dengan di kel;uarkannya Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang pemerintah daerah, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan menengah dan Balai

pendidikan dan pelatihan Koperasi, Usaha kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan

Selatan, mempunyai tugas melksanakan urusan pemerintahan Daerah di Bidang

Perkoperasian dan Usaha Kecil. Uraian tugas Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah Provinsi Kalimantan Selatan Sebagaimana tersebut diatas adalah sebagai

berikut :

1. Menerumuskan dan menetapkan kebijakan teknis di bidang koperasi, Usaha kecil

dan menengah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur;

2. Menyelenggaran urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah;

3. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina

mengatur,memberikan fasilitasi dan mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan

pembinaan dan pengembangan kelembagaan Koperasi;

4. Merumuskan dan menetapkan kegiatan operasional,membina,

mengatur,memberikan fasilitasi dan mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan

pembinaan dan penngembangan usaha perkoperasian;

5. Merumuskan dan menetapkan kebijakan

operasional,membina,mengatur,memberikan fasilitasi dan mengoordinasikan

pelaksanaan kegiatan pengembangan sumber daya manusia dan jaringan

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;

6. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional ,membina,mengatur

memberikan fasilitasi dan mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan

penmgawasan dan akuntabilitas perkoperasian;

7. membina,mengawasi dan mengendalikan kegiatan unit pelaksanaan teknis ;

8. mengelola kegiatan kesekretartariatan;dan

9. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan

bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagai mana tersebut di atas maka Dinas

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai Fungsi:

1. PerumusanKebijakan teknis di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah sesuai

dengan kebijakan yang telah di tetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan

Perundang – Undangan yang berlaku;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang koperasi

usaha kecil dan menengah:

3. Perumusan kebijakan operasional, Pembinaanpengaturan dan fasilitasi

pengembangan kelembagaan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah;

4. Perumusan Kebijakan Operasional, pembinaan Pengaturan dan fasilitasi

pengembangan kelembagaan usaha Koperasi, dan Menengah;

5. perumusan kebijakan operasional, pembinaan sumber daya manusia dan

Jaringan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;

6. Perumusan Kebijakan Operasional, Pembinaan Pengaturan dan Fasilitasi

Penggawasan dan Akuntabilitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;

7. Pembinaa,Pengawasan dan pengendalian unit pelaksdanaan teknis; dan

8. Pengelolaan Kegiataan Kesekretariatan.

2.1.2 Unsur – Unsur Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan

Selatan.

Unsur – Unsur Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Mengacu pada

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 042 Tahun 2008

Sesuai dengan Peraturan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 042 Tahun

2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur – Unsur organisasi Dinas

Koperasi dan UKM dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi

Kalimantan Selatan. Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan Di Pimpin

oleh Kepala Dinas dengan Unsur – Unsur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

menengah Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari :

Sekretariat

Pasal 3

(1) Sekretariat Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan fungsi kesekretariatan, mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan

administrasi umum dan ketatausahaan, menertibkan administrasi kepegawaian,

mengembangkan kualitas pegawai, menyusun rencana dan evaluasi program dan

anggaran dan tatakelola keuangan.

(2) Uraian tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berilkut:

a. Merumuskan dan menyusun kebijakan dan pedoman operasional pelaksanaan

dan evaluasi kegiatan administrasi umum dan ketatausahaan, administrasi dan

pengembangan pegawai, penyusunan rencana dan evaluasi program dan

anggaran, serta penatakelolaan keuangan.

b. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan tertib administrasi, pemeliharaan

dan pengamanan sarana, prasarana atau infrastruktur sesuai dengan kebijakan

dan pedoman operasional.

c. Mengarahkan dan mengevalusi penatakelolaan surat menyurat, ekspedisi,

kerumahtanggaan dan kearsipan.

d. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan tatakelola administrasi

kepegawaian, analisis jumlah dan kualitas pegawai, dan pemberian hak dan

kewajiban pegawai.

e. Mengembangkan kualitas pegawai dan merencanakan sistem pengembangan

karir pegawai.

f. Mengembangkan sistem penghargaan dan sanksi bagi pegawai.

g. Mengkoordinasikan perumusan rancangan kebijakan strategis Dinas sesuai

dengan kebijakan Gubernur yang dilengkapi dengan rancangan program,

kegiatan dan usulan indikasi anggaran untuk jangka menengah dan jangka

pendek.

h. Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan startegis dan

pelaksanaan program, kegiatan dan realisasi anggaran secara terukur dan

berkelanjutan.

i. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan tatakelola anggaran dan keuangan.

j. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja

pelaksanaan tugas kesekretariatan kepada Kepala Dinas.

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan

menyampaikan laporan pertanggungjawaban secara tertulis mengenai

pelaksanaan tugas tersebut.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Sekretariat Dinas

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan fungsi kesekretariatan.

b. Koordinasi pelaksanaan kegiatan administrasi umum dan ketatausahaan.

c. Penertiban administrasi kepegawaian dan pengembangan kualitas pegawai.

d. Penyusunan rencana dan evaluasi program dan anggaran.

e. Penatakelolaan keuangan.

(4) Unsur-unsur organisasi Sekretariat adalah:

a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

Pasal 4

(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan

rancangan kebijakan startegis, usulan program, kegiatan dan anggaran, serta

konsepsi tata kelola keuangan yang transfaran dan akuntabel.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan

membagi tugas habis kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional

tersebut.

b. Menghimpun data dan informasi yang diperlukan dalam menyiapkan rancangan

kebijakan strategis, program, kegiatan, usulan anggaran dan tata kelola

keuangan.

c. Menyiapkan rancangan kebijakan strategis pemberdayaan Koperasi dan Usaha

Kecil sesuai kewenangan provinsi.

d. Menyiapkan rancangan program dan kegiatan pemberdayaan Koperasi dan

Usaha Kecil.

e. Menyiapkan rancangan usulan anggaran pemberdayaan Koperasi dan Usaha

Kecil.

f. Melaksanakan tata kelola keuangan sesuai dengan standar akuntansi

pemerintahan.

g. Menyiapkan rencana dan perangkat instrumen evaluasi program, kegiatan dan

penyerapan anggaran dan mengkomunikasikan instrumen tersebut dengan para

pemangku kepentingan.

h. Melaksanakan evaluasi program, kegiatan dan penyerapan anggaran secara

berkesinambungan dan melaporkan hasil evaluasi tersebut secara tertulis .

i. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam penyiapan bahan penyusunan rencana strategi, penyusunan program,

kegiatan dan anggaran serta dalam penatakelolaan keuangan.

j. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas Sub

Bagian Perencanaan dan Keuangan dan melaporkan hasilnya kepada atasan

langsung.

k. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada

atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

l. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

m. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Sekretaris dan atau Kepala

Dinas.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Pasal 5

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola administrasi

umum dan ketatausahaan, administrasi dan pengembangan kepegawaian, urusan

kerumahtanggan, serta administrasi, pemeliharaan dan pengamanan sarana dan

prasarana atau infrastruktur.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan membagi

tugas habis kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional tersebut.

b. Menghimpun data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan

administrasi umum dan ketatausahaan, administrasi dan pengembangan

kepegawaian, urusan kerumahtanggaan, serta administrasi, pemeliharaan dan

pengamanan sarana dan prasarana atau infrastruktur.

c. Melaksanakan tertib administrasi, pemeliharaan dan pengamanan sarana,

prasarana atau infrastruktur sesuai dengan kebijakan dan pedoman operasional.

d. Melaksanakan penatakelolaan surat menyurat, ekspedisi, kerumahtanggaan dan

kearsipan.

e. Melaksanakan tatakelola administrasi kepegawaian, analisis jumlah dan kualitas

pegawai, dan pemberian hak dan kewajiban pegawai.

f. Menyiapkan bahan penyusunan pengembangkan kualitas pegawai dan sistem

pengembangan karir pegawai.

g. Menyiapkan bahan penyusunan pengembangan sistem penghargaan dan sanksi

bagi pegawai.

h. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam melaksanakan tugas.

i. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas Sub

Bagian Umum dan Kepegawaian dan melaporkan hasilnya kepada atasan

langsung.

j. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada

atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

k. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

l. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Sekretaris dan atau Kepala Dinas.

Bagian Ketiga

Bidang Kelembagaan

Pasal 6

(1) Bidang kelembagaan mempunyai tugas memasyarakatkan Koperasi kepada

masyarakat, menumbuhkan Koperasi dikalangan masyarakat petensial dan

meningkatkan kualitas kelembagaan Koperasi, memberdayakan Usaha Kecil

sehingga menjadi Usaha Menengah dan melembagakan Usaha Kecil dalam Koperasi

dan atau Asosiasi/Perhimpunan serta melakukan pendampingan dan advokasi bagi

Koperasi dan Usaha Kecil.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Merumuskan dan menyusun kebijakan dan pedoman operasional pelaksanaan

dan evaluasi kegiatan memasyarakatkan Koperasi kepada masyarakat,

menumbuhkan Koperasi dikalangan masyarakat petensial dan meningkatkan

kualitas kelembagaan Koperasi, memberdayakan Usaha Kecil sehingga menjadi

Usaha Menengah dan melembagakan Usaha Kecil dalam Koperasi dan atau

Asosiasi/Perhimpunan. keuangan.

b. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan pemasyarakatan Koperasi kepada

masyarakat.

c. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan penumbuhan Koperasi dikalangan

masyarakat petensial

d. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas kelembagaan

Koperasi.

e. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan pemberdayaan Usaha Kecil

menjadi menjadi Usaha Menengah

f. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan pelembagaan Usaha Kecil dalam

Koperasi dan atau Asosiasi/Perhimpunan.

g. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan pendampingan dan advokasi

Koperasi dan Usaha Kecil.

h. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam pemberdayaan kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil.

i. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas dan

melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

j. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada

atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

k. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

l. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas dan melaporkan

hasilnya secara tertulis.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Bidang

Kelembagaan mempunyai fungsi:

a. Pemasyarakatan Koperasi kepada masyarakat

b. Penumbuhan Koperasi dikalangan masyarakat petensial dan meningkatkan

kualitas kelembagaan Koperasi.

c. Pemberdayaan Usaha Kecil menjadi Usaha Menengah

d. Pelembagaan Usaha Kecil dalam Koperasi dan atau Asosiasi/Perhimpunan

e. Pendampingan dan advokasi bagi Koperasi dan Usaha Kecil.

(4) Unsur-unsur organisasi Bidang Kelembagaan adalah:

a. Seksi Penyuluhan dan Legalitas Badan Hukum

b. Seksi Organisasi dan Tatalaksana

c. Seksi Pendampingan dan Advokasi

Seksi Penyuluhan dan Legalitas Badan Hukum

Pasal 7

(1) Seksi Penyuluhan dan Legalitas Badan Hukum mempunyai tugas memasyarakatkan

dan menyuluh masyarakat potensial mengenai perkoperasian dan membantu

masyarakat mendirikan koperasi dan mengurus legalitas badan hukum serta

membantu merubah anggaran dasar, membubarkan, melebur/menggabung, dan

memisah/memecah Koperasi, serta membantu Usaha Kecil mengurus dan

mendapatkan legalitas lembaga dan usaha.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan membagi

tugas habis kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional tersebut.

b. Menghimpun data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan tugas.

c. Menginventarisasi masyarakat atau kelompok masyarakat yang berencana

mendirikan/membentuk Koperasi

d. Menginventarisasi Usaha Kecil yang berkeinginan menjadi anggota koperasi,

membentuk/mendirikan Koperasi dan atau yang ingin bergabung dengan

Asosiasi/Himpunan.

e. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam melakukan penyuluhan

perkoperasian.

f. Memberikan bantuan bagi masyarakat/kelompok masyarakat/ Usaha Kecil dalam

menyiapkan berkas kelengkapan persyaratan pendirian dan dalam proses

pengesahan badan hukum koperasi.

g. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam melaksanakan tugas.

h. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas dan

melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

i. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada

atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

j. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

k. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh

Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.

Seksi Organisasi dan Tatalaksana

Pasal 8

(1) Seksi Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas membenahi dan menata

organisasi dan tatalaksana Koperasi untuk mendukung meningkatkan kualitas

kelembagaan Koperasi.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan

membagi habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional

tersebut.

b. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan

tugas.

c. Melakukan inventarisasi dan pemetaan kondisi dan keragaan terkini mengenai

sumberdaya manusia (anggota, pengurus, pengawas dan pengelola) koperasi,

organisasi (peralatan, sarana dan prasarana, struktur dan uraian tugas, dan

administrasi organisasi) koperasi, dan tatalaksana (rapat anggota, pengawasan,

tata hubungan pengurus, pengawas, pengelola dan anggota) Koperasi.

d. Melaksanakan penataan dan pembenahan struktur dan uraian tugas perangkat

organisasi koperasi.

e. Melakukan penataan dan pembenahan dokumen administrasi kepemilikan dan

pemanfaatan peralatan, sarana dan prasarana organisasi koperasi.

f. Melakukan penataan dan pembenahan administrasi (buku-buku) organisasi

koperasi.

g. Melakukan penataan dan pembenahan kualitas rapat anggota koperasi.

h. Memberikan bantuan dan dukungan bagi pengawas koperasi (internal auditor)

dalam melakukan kegiatan pengawasan secara berkualitas.

i. Mendorong tata hubungan yang harmonis dan akrab (solid) antara pengurus,

pengawas, pengelola dan anggota) Koperasi.

j. Meningkatkan kapasitas pengurus, pengawas dan pengelola dalam bidang

organisasi dan ketatalaksanaan koperasi.

k. Memberikan bantuan dalam penilaian koperasi berkualitas.

l. Menyiapkan usulan koperasi berprestasi dan berbagai penghargaan lainnya.

m. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam melaksanakan tugas.

n. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas dan

melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

o. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas

kepada atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

p. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

q. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh

Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.

Seksi Pendampingan dan Advokasi

Pasal 9

(1) Seksi Pendampingan dan Advokasi mempunyai tugas melakukan pendampingan dan

advokasi terhadap Koperasi dan Usaha Kecil yang mengalami masalah yang

berkaitan dengan hukum dan atau non hukum.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan

membagi habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional

tersebut.

b. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan

tugas.

c. Melakukan inventarisasi dan pemetaan permasalahan Koperasi dan Usaha Kecil

d. Melakukan pemilahan permasalahan dan menemukan alternatif solusi

penyelesaian permasalahan yang dihadapi Koperasi dan Usaha Kecil.

e. Melakukan pendampingan dan advokasi dalam penyelesaian masalah Koperasi

dan Usaha Kecil.

f. Menjalin kerjasama dengan lembaga/instansi penegak hukum dan para

pemangku kepentingan lain (yang terkait masalah) dalam penyelesaian masalah

Koperasi dan Usaha Kecil.

g. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam melaksanakan tugas.

h. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan pelaksanaan

tugas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

i. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada

atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

j. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

k. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh

Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.

Bagian Keempat

Bidang Usaha dan Pemasaran Produk

Pasal 10

(1) Bidang Usaha dan Pemasaran Produk mempunyai tugas mengembangkan usaha dan

pasar produk Koperasi dan Usaha Kecil melalui fasilitasi permodalan dan

pembiayaan, promosi dan pemasaran produk, dan mengembangkan kerjasama

usaha antar sesama koperasi dan atau dengan pelaku ekonomi lain.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Merumuskan dan menyusun kebijakan dan pedoman operasional pelaksanaan

dan evaluasi kegiatan mengembangkan usaha dan pasar produk Koperasi dan

Usaha Kecil melalui fasilitasi permodalan dan pembiayaan, promosi dan

pemasaran produk, dan mengembangkan kerjasama usaha antar sesama

koperasi dan atau dengan pelaku ekonomi lain.

b. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan mengembangkan usaha

dan pasar produk Koperasi dan Usaha Kecil melalui fasilitasi permodalan dan

pembiayaan.

c. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan mengembangkan usaha

dan pasar produk Koperasi dan Usaha Kecil melalui promosi dan pemasaran

produk.

d. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan mengembangkan usaha

dan pasar produk Koperasi dan Usaha Kecil melalui pengembangan usaha dan

kerjasama antar sesama koperasi dan atau dengan pelaku ekonomi lain.

e. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam pemberdayaan usaha dan pemasaran produk Koperasi dan Usaha Kecil.

f. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas dan

melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

g. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas-tugas

kepada atasan langsung, disertai dengan alternatif saran atau masukan

berkaitan dengan permasalahan tersebut.

h. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

i. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas dan melaporkan

hasilnya secara tertulis.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Usaha dan

Pemasaran Produk mempunyai fungsi:

a. Pengembangkan usaha Koperasi dan Usaha Kecil.

b. Pengembangan pemasaran produk Koperasi dan Usaha Kecil.

c. Pengembangan fasilitas permodalan dan pembiayaan bagi Koperasi dan UKM.

d. Pengembangan promosi dan pemasaran produk.

e. Pengembangan usaha dan kerjasama antar sesama koperasi dan atau dengan

pelaku ekonomi lain.

(4) Unsur-unsur organisasi Bidang Usaha dan Pemasaran Produk adalah:

a. Seksi Permodalan dan Pembiayaan

b. Seksi Promosi dan Pemasaran Produk

c. Seksi Usaha dan Pengembangan Kerjasama

Seksi Permodalan dan Pembiayaan

Pasal 11

(1) Seksi Permodalan dan Pembiayaan mempunyai tugas melakukan fasilitasi

permodalan dan pembiayaan bagi Koperasi dan Usaha Kecil.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan membagi

habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional tersebut.

b. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan

tugas.

c. Melakukan inventarisasi dan pemetaan kondisi permodalan/struktur permodalan

Koperasi dan Usaha Kecil.

d. Menyiapkan dan memberikan informasi sumber-sumber permodalan dan

pembiayaan yang sesuai dengan dan dapat diakses oleh Koperasi dan Usaha

Kecil.

e. Melakukan pendampingan penyusunan proposal permodalan bagi Koperasi dan

Usaha Kecil.

f. Mempertemukan Koperasi dan Usaha Kecil dengan lembaga keuangan.

g. Mendorong Koperasi dan Usaha Kecil menjalin kerjasama

h. Melakukan evaluasi pemanfaatan dan keragaan permodalan dan pembiayaan

oleh Koperasi dan Usaha Kecil.

i. Mendorong Koperasi untuk melakukan ekspansi dalam pemupukan modal

sendiri.

j. Melakukan ekspansi pembiayaan oleh Koperasi bagi anggotanya.

k. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam melaksanakan tugas-tugas.

l. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan pelaksanaan

tugas-tugas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

m. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas-tugas

kepada atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

n. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas-tugas kepada atasan langsung.

o. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh

Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.

Seksi Promosi dan Pemasaran Produk

Pasal 12

(1) Seksi Promosi dan Pemasaran Produk mempunyai tugas melaksanakan promosi dan

pemasaran produk untuk memperluas pangsa pasar produk Koperasi dan Usaha

Kecil.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan membagi

habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional tersebut.

b. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan

tugas.

c. Melakukan inventarisasi dan pemetaan produk unggulan Koperasi dan Usaha

Kecil.

d. Menyusun katalog produk Koperasi dan Usaha Kecil.

e. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kualitas produk Koperasi dan

Usaha Kecil.

f. Mempromosikan kehalalan produk Koperasi dan Usaha Kecil dengan

memfasilitasi sertifikat halal.

g. Memfasilitas Koperasi dan Usaha Kecil dalam mengurus sertifikat HAKI (patent,

merk dan hak atas kekayaan intelektual lainnya).

h. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kualitas pembungkus (packing)

proses pembuatan produk

i. Memfasilitasi pelaksanaan kerjasama pemasaran produk antar Koperasi dan

Usaha Kecil dan antara Koperasi dan Usaha Kecil dengan pelaku usaha lain

(pasar modern dan lain-lain).

j. Mendorong Koperasi dan Usaha Kecil mempromosikan dan memasarkan

produknya menggunakan fasilitas dan sarana pemasaran melalui berbagai pusat-

pusat perdagangan (trade center), lokasi/tempat strategis (seperti bandar udara

dan lain-lain) dan menggonakan sistem on-line.

k. Menjajagi potensi pasar produk Koperasi dan Usaha Kecil di luar daerah.

l. Melaksanakan dan mengikutsertakan Koperasi dan Usaha Kecil yang memiliki

produk unggulan dalam berbagai event pameran, basyaar, expo, kontak dagang,

dan pasar rakyat, baik di dalam daerah maupun di luar daerah.

m. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam melaksanakan tugas.

n. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan pelaksanaan

tugas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

o. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada

atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

p. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

q. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh

Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.

Seksi Usaha dan Pengembangan Kerjasama

Pasal 13

(1) Seksi Usaha dan Pengembangan Kerjasama mempunyai tugas mengintensifkan dan

mengembangkan usaha Koperasi dan Usaha Kecil serta mengembangkan kerjasama

usaha antar Koperasi, Usaha Kecil dan kerjasama dengan pelaku usaha lainnya.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan

membagi habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional

tersebut.

b. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan

tugas.

c. Melakukan inventarisasi dan pemetaan jenis dan keragaan usaha yang sudah

ditangani oleh Koperasi dan Usaha Kecil.

d. Melakukan evaluasi kinerja setiap jenis usaha Koperasi dan Usaha Kecil sesuai

dengan skala dan skope ekonomi dari setiap usaha tersebut.

e. Melakukan inventarisasi dan pemetaan usaha yang belum ditangani oleh

Koperasi dan Usaha Kecil dan memiliki potensi (sebagai peluang usaha) untuk

ditangani oleh Koperasi dan Usaha Kecil.

f. Menjalin kerjasama pengembangan usaha antara Koperasi dan Usaha Kecil

dengan calon mitra yang potensial.

g. Melakukan penilaian kinerja setiap jenis usaha dalam melayani anggota atau

dalam menjalankan kegiatan usaha.

h. Melakukan berbagai kegiatan temu usaha dengan sesama pelaku usaha.

i. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam melaksanakan tugas.

j. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan pelaksanaan

tugas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

k. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada

atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

l. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

m. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh

Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.

Bagian Kelima

Bidang Pengawasan

Pasal 14

(1) Bidang Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, pengendalian

dan pemeriksaan terhadap Koperasi dan Usaha Kecil berkaitan dengan tingkat

kepatuhan Koperasi dan Usaha Kecil terhadap berbagai peraturan pemerintah dan

peraturan internal Koperasi dan Usaha Kecil sendiri, dan berkaitan secara khusus

dengan tingkat kesehatan Koperasi yang menangani kegiatan usaha simpan pinjam.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Merumuskan dan menyusun kebijakan dan pedoman operasional pelaksanaan

dan evaluasi kegiatan pengawasan Koperasi dan Usaha Kecil.

b. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengawasan kepatuhan

Koperasi dan Usaha Kecil sesuai dengan kebijakan dan pedoman operasional

tersebut.

c. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian dan pemeriksaan

Koperasi dan Usaha Kecil sesuai dengan kebijakan dan pedoman operasional

tersebut.

d. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan penilaian kesehatan usaha simpan

pinjam yang ditangani oleh Koperasi/ USP-Koperasi sesuai dengan kebijakan dan

pedoman operasional tersebut.

e. Mendorong pengurus, pengawas dan pengelola Koperasi untuk memiliki dan

memahami perangkat peraturan pemerintah yang terkait dengan Koperasi dan

perangkat peraturan internal Koperasi sendiri.

f. Mendorong Pelaku Usaha Kecil untuk memiliki dan memahami berbagai aturan

yang pemerintah untuk dilaksanakan/diterapkan oleh Usaha Kecil dan juga

aturan internal Usaha Kecil yang dijadikan landasan dalam mengelola usaha.

g. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam pelaksanaan tugas.

h. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas dan

melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

i. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas-tugas

kepada atasan langsung, disertai dengan alternatif saran atau masukan

berkaitan dengan permasalahan tersebut.

j. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

k. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas dan melaporkan

hasilnya secara tertulis.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang

Pengawasan mempunyai fungsi:

a. Pengawasan terhadap Koperasi dan Usaha Kecil.

b. Pengendalian dan pemeriksaan terhadap Koperasi dan Usaha Kecil.

c. Penilaian tingkat kepatuhan Koperasi dan Usaha Kecil terhadap berbagai

peraturan pemerintah dan peraturan internal Koperasi dan Usaha Kecil sendiri

d. Penilaian tingkat kesehatan Koperasi yang menangani kegiatan usaha simpan

pinjam.

(4) Unsur-unsur organisasi Bidang Pengawasan adalah:

a. Seksi Kepatuhan

b. Seksi Pengendalian dan Pemeriksaan

c. Seksi Penilaian Usaha Simpan Pinjam

Seksi Kepatuhan

Pasal 15

(1) Seksi Kepatuhan mempunyai tugas melaksanakan penilaian tingkat kepatuhan

Koperasi dan Usaha Kecil terhadap peraturan pemerintah dan terhadap peraturan

internal yang berlaku dalam Koperasi dan Usaha Kecil.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan penilaian

kepatuhan Koperasi dan Usaha Kecil.

b. Membagi membagi habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan

operasional tersebut.

c. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan

tugas tersebut.

d. Melakukan inventarisasi dan pemetaan jenis perangkat peraturan yang sudah

dimiliki dan belum dimiliki oleh Koperasi dan Usaha Kecil, baik perangkat

peraturan pemerintah (seperti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan

Menteri dll) maupun perangkat peraturan dalam Koperasi dan Usaha Kecil sendiri

(seperti Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus dalam

bentuk Rencana Strategis, Standar Operasional Manajemen, Standar Operasional

Khusus, Pernyataan Keputusan Rapat Anggota, Rencana Kerja dan Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja, dan Tata Tertib).

e. Melakukan penilaian aspek-aspek apa saja dari peraturan-peraturan tersebut

yang belum dipatuhi atau dilaksanakan oleh Koperasi dan Usaha Kecil.

f. Melakukan evaluasi terhadap kepatuhan Koperasi dan Usaha Kecil dalam

menerapkan peraturan-peraturan tersebut.

g. Melakukan fasilitasi terhadap Koperasi dan Usaha Kecil untuk

melakukan/melaksanakan berbagai peraturan tersebut sebagai wujud kepatuhan

terhadap peraturan.

h. Merancang dan merumuskan berbagai alternatif langkah atau solusi penyelesaian

terhadap ketidakpatuhan Koperasi dan Usaha Kecil atas peraturan-peraturan.

i. Merumuskan alternatif sanksi bagi Koperasi dan Usaha Kecil yang belum patuh

atau belum melaksanakan peraturan-peraturan tersebut.

j. Melakukan evaluasi terhadap implementasi alternatif solusi penyelesaian dan

pemberian sanksi bagi Koperasi dan Usaha Kecil.

k. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam melaksanakan tugas.

l. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan pelaksanaan

tugas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

m. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada

atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

n. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

o. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh

Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.

Seksi Pengendalian dan Pemeriksaan

Pasal 16

(1) Seksi Pengendalian dan Pemeriksaan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian

dan pemeriksaan terhadap tatakelola Koperasi dan Usaha Kecil.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan pengendalian dan

pemeriksaan Koperasi dan Usaha Kecil.

b. Membagi habis tugas kepada staf dan mengarahkan setiap staf dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional

tersebut.

c. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan

tugas.

d. Menyusun instrumen atau kertas kerja melakukan pengendalian dan

pemeriksaan Koperasi dan Usaha Kecil.

e. Melakukan pembekalan petugas/tenaga yang melakukan pengendalian dan

pemeriksaan.

f. Menjalin kerjasama dengan eksternal auditor lain (kantor akuntan publik) dan

aparat pengawas lainnya (seperti Satgas Simpan Pinjam) dalam melakukan

pengendalian dan pemeriksaan Koperasi dan Usaha Kecil.

g. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam melaksanakan tugas.

h. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan pelaksanaan

tugas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

i. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada

atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

j. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

k. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh

Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya

Seksi Penilaian Usaha Simpan Pinjam

Pasal 17

(1) Seksi Penilaian Usaha Simpan Pinjam mempunyai tugas menilai tingkat kesehatan

usaha simpan pinjam sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan penilaian kesehatan

Koperasi yang menangani usaha simpan pinjam.

b. Membagi habis tugas kepada staf dan mengarahkan setiap staf dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional

tersebut.

c. Menghimpun bahan, data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan

tugas.

d. Menyiapkan kertas kerja penilaian kesehatan koperasi yang menangani usaha

simpan pinjam.

e. Melakukan pembekalan kepada petugas penilai kesehatan.

f. Melakukan otonomisasi unit usaha simpan pinjam koperasi sebagai persyaratan

penilaian kesehatan.

g. Menjalin kerjasama dengan lembaga yang memiliki kompetensi dalam menilai

tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam Koperasi.

h. Membuat dan menerbitkan sertifikat hasil penilaian kesehatan simpan pinjam

yang ditandatangani oleh Kepala Dinas.

i. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam melaksanakan tugas.

j. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan pelaksanaan

tugas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

k. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada

atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

l. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

m. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang dan atau oleh

Kepala Dinas dan melaporkan hasilnya.

Bagian Keenam

Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 18

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Pasal 19

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 terdiri dari

sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-

kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin dan

dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh

Gubernur dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(3) Jumlah dan jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis, jenjang dan tugas masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB III

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS UNSUR-UNSUR ORGANISASI

BALAI DIKLAT KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Bagian Pertama

Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Pasal 20

(1) Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai

tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan dibidang perkoperasian dan usaha

kecil.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Merumuskan dan menyusun kebijakan dan pedoman operasional pelaksanaan

dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.

b. Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan penyusunan rencana kebutuhan

dan evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil sesuai

dengan kebijakan dan pedoman operasional tersebut.

c. Mengarahkan dan mengevaluasi perumusan kurikulum, silabi, modul, dan bahan

ajar pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.

d. Mengarahkan dan mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

Koperasi dan Usaha Kecil sesuai dengan kebijakan dan pedoman operasional

tersebut.

e. Mengarahkan dan mengevaluasi penyelenggaraan administrasi umum,

ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian dan kelompok jabatan

fungsional, peralatan, sarana dan prasarana serta pengelolaan anggaran dan

keuangan.

f. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam pelaksanaan tugas.

g. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas dan

melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

h. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas-tugas

kepada atasan langsung, disertai dengan alternatif saran atau masukan

berkaitan dengan permasalahan tersebut.

i. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

j. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas dan melaporkan

hasilnya secara tertulis.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Balai Pendidikan

dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai fungsi:

a. Penilaian kebutuhan pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.

b. Perumusan kurikulum, silabi, modul, dan bahan ajar pendidikan dan pelatihan

Koperasi dan Usaha Kecil.

c. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan bagi Koperasi dan Usaha Kecil.

d. Pelaksanaan evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.

e. Penyiapan peserta, anggaran/biaya, tenaga pengajar, peralatan, sarana dan

prasarana pendukung serta lingkungan yang kondusif dan nyaman bagi

terlaksananya pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.

(4) Unsur-unsur organisasi Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah adalah:

a. Sub Bagian Tata Usaha

b. Seksi Penyelenggaran Pendidikan dan Pelatihan

c. Seksi Identifikasi Kebutuhan dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan.

d. Kelompok Jabatan Fungsional

Bagian Kedua

Sub Bagian Tata Usaha

Pasal 21

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengelola administrasi umum dan

ketatausahaan, mengelola administrasi dan pengembangan kepegawaian,

mengelola urusan kerumahtanggaan, mengelola administrasi, pemeliharaan dan

pengamanan peralatan, sarana dan prasarana atau infrastruktur, serta administrasi

anggaran dan keuangan.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan

membagi habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional

tersebut.

b. Menghimpun data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan tugas-

tugas dimaksud.

c. Melaksanakan tertib administrasi, pemeliharaan dan pengamanan sarana,

prasarana atau infrastruktur sesuai dengan kebijakan dan pedoman operasional.

d. Melaksanakan penatakelolaan surat menyurat, ekspedisi, kerumahtanggaan dan

kearsipan.

e. Melaksanakan tatakelola administrasi kepegawaian, analisis jumlah dan kualitas

pegawai, dan pemberian hak dan kewajiban pegawai.

f. Menyiapkan bahan penyusunan pengembangkan kualitas pegawai dan sistem

pengembangan karir pegawai.

g. Menyiapkan bahan penyusunan pengembangan sistem penghargaan dan sanksi

bagi pegawai.

h. Menyusun perencanaan program, kegiatan dan anggaran serta rencana

pendapatan penyewaan aset.

i. Mengelola anggaran dan keuangan secara transparan dan akuntabel.

j. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam melaksanakan tugas.

k. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas dan

melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

l. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada

atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

m. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

n. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Balai dan atau Kepala

Dinas.

Bagian Ketiga

Seksi Analisis Kebutuhan dan Evaluasi Pasca Pendidikan dan Pelatihan

Pasal 22

(1) Seksi Analisis Kebutuhan dan Evaluasi Pasca Pendidikan dan Pelatihan mempunyai

tugas mengidentifikasi kebutuhan dan mengevaluasi pasca pendidikan dan

pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan

membagi habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional

tersebut.

b. Menghimpun data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan tugas-

tugas dimaksud.

c. Menyusun instrumen identifikasi kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan Koperasi

dan Usaha Kecil.

d. Melaksanakan identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan Koperasi dan

Usaha Kecil.

e. Merumuskan hasil identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan Koperasi dan

Usaha Kecil.

f. Menyusun kurikulum, silabi, modul, dan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan

pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.

g. Menyusun instrumen evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan Koperasi dan

Usaha Kecil.

h. Melaksanakan evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha

Kecil.

i. Merumuskan hasil evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha

Kecil.

j. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam melaksanakan tugas.

k. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas dan

melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

l. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada

atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

m. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja secara tertulis

pelaksanaan tugas kepada atasan langsung.

n. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Balai dan atau Kepala

Dinas.

Bagian Keempat

Seksi Penyelenggaran Pendidikan dan Pelatihan

Pasal 23

(1) Seksi Penyelengara Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas mempersiapkan

peralatan dan sarana pendukung, menyelenggarkan dan mengevaluasi pendidikan

dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menyiapkan pedoman dan panduan operasional pelaksanaan tugas dan

membagi habis tugas kepada staf serta mengarahkan setiap staf dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan operasional

tersebut.

b. Menghimpun data dan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan tugas-

tugas dimaksud.

c. Mengundang peserta pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.

d. Menyusun blanko biodata peserta, jadual dan tata tertib Pendidikan dan

Pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.

e. Menerima peserta pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil dan

semua persyaratan yang diwajibkan.

f. Menyiapkan akomodasi dan konsumsi peserta pendidikan dan pelatihan Koperasi

dan Usaha Kecil.

g. Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

h. Menetapkan fasilitator/widyaiswara dalam pendidikan dan pelatihan Koperasi

dan Usaha Kecil.

i. Memperbanyak bahan ajar sesuai dengan kurikulum dan silabi pendidikan dan

pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil

j. Menyusun instrumen evaluasi akhir pendidikan dan pelatihan Koperasi dan

Usaha Kecil.

k. Melaksanakan evaluasi akhir pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil.

l. Merumuskan hasil evaluasi akhir pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha

Kecil.

m. Menyiapkan administrasi pertanggujawaban penggunaan anggaran

n. Menyiapkan laporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Koperasi dan Usaha

Kecil.

o. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dalam melaksanakan tugas.

p. Melaksanakan dan menghadiri rapat-rapat yang terkait dengan tugas-tugas dan

melaporkan hasilnya kepada atasan langsung.

q. Menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kepada

atasan langsung, disertai dengan saran atau masukan berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

r. Membuat laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja pelaksanaan tugas

secara tertulis kepada atasan langsung.

s. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Balai dan atau Kepala

Dinas.

Bagian Kelima

Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 24

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Balai

Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah sesuai dengan keahlian

dan kebutuhan.

Pasal 25

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 terdiri dari

sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-

kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin dan

dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh

Gubernur dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai.

(3) Jumlah dan jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis, jenjang dan tugas masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.3 Sruktur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi

Kalimantan Selatan

2.1.3.1 Struktur Organisasi Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Provinsi

Kalimantan Selatan, Sesuai pergub No 042 Tahun 2008.

Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UKM dan Balai Pendidikan dan Pelatihan

Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut :

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

3.1 Identifikasi Permasalahan

Penentuan isu-isu strategis dirumuskan berdasarkan hasil evaluasi

terhadap tupoksi, kinerja pelayanan dan juga tantangan eksternal. Isu

strategis merupakan keadaan saat ini yang berpotensi akan menjadi

hambatan dan kendala dalam pengembangan organisasi serta peluang dan

tantangan yang berasal dari sisi eksternal seperti perkembangan ekonomi

dan sosial diberbagai level.

Sesuai dengan Permendagri 54/010, informasi yang diperlukan

dalam perumusan isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi ini

diantaranya adalah 1) Hasil analisis gambaran pelayanan PD; dan 2) Hasil

analisis komparasi Renstra K/L dan Renstra-PD Provinsi.

Permasalahan utama yang dihadapi dalam pengembangan Koperasi

dan Usaha Kecil saat ini adalah dengan adanya Peraturan Pemerintah

terkait Undang-Undang Nomor 23/2014 yang memberikan batasan

kewenangan sebagaimana yang telah ditentukan, dan kebijakan dan

peraturan yang kurang efektif, pada dasarnya berkaitan dengan

organisasi, tata kelola usaha, sumber daya manusia (SDM), dan

produktifitas yang nantinya merupakan tantangan Pemerintah Daerah

melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan

Selatan untuk menyelesaikan.

Penanganan permasalahan tersebut tentunya membutuhkan

dukungan kebijakan yang seimbang antara keberpihakan dan

pembangunan kemandirian. Hal ini mengingat sebagian koperasi masih

berada pada skala kecil, disisi lain, pembangunan kemandirian koperasi

perlu dikedepankan mengingat koperasi merupakan organisasi yang

berbasis keanggotaan serta memiliki nilai dan prinsip-prinsip partisipasi,

kebersamaan dan kemandirian. Pelaksanaan kebijakan tersebut

membutuhkan koordinasi dan kerjasama

Tabel 3.1

Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan

Aspek kajian

Capaian / Kondisi Saat

ini

Standar yang

digunakan

Faktor yang memperngaruhi Permasalahan

Pelayanan Perangkat daerah

Internal (kewenangan

Perangkat Daerah )

Eksternal (diluar kewenangan

Perangkat Daerah)

Hasil Analisis gambaran

pelayanan PD

Meningkatnya kualitas kelembagaan

Koperasi dan Usaha Kecil

IKU 1. Kualitas Organisasi dan Manajemen

Koperasi dan Usaha Kecil

masih rendah

2. Belum tertibnya tata kelola koperasi dan

usaha kecil

Struktur dan persaingan ekonomi yang

lebih bertumpu pada modal

Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian yang

kompeten untuk melakukan

pembinaan

Meningkatnya cakupan, skala dan

produktifitas Usaah

Koperasi dan Usaha kecil

IKU 1. Rendahnya produktifitas koperasi dan

usaha kecil 2. Sumberdaya

Produktif Koperasi dan

Usaha kecil tidak mendukung

1. Globalisasi Perdagangan menyebabkan

persaingan akan semakin ketat.

2. Lembaga keuangan

formal yang belum optimal memberikan

bantuan / kredit terkendala

jaminan

1. Masih terbatasnya dampak fasilitasi

bagi peningkatan akses

permodalan . 2. Masih

terbatasnya sumberdaya dalam

memfasilitasi dan mengembangkan

Berkembangnya kapasitas SDM

Koperasi dan Usaha kecil

IKU Kompetensi SDM Koperasi dan

usaha kecil masih rendah

1. Regulasi Perkoperasian

masih belum konsisten

2. Paradigma

pembangunan belum

sepenuhnya berorientasi

kewirausahaan

1. Masih terbatasnya jumlah tenaga

perkoperasian yang kompeten

2. Masih terbatasnya

fasilitasi dan pendampingan

dikarenakan cakupan koperasi

yang berjauhan

Hasil

analisis renstra

K/L dan renstra

provinsi

Penumbuhan

kinerja usaha koperasi

IKK 3. Rendahnya

kinerja koperasi

1. Masih terbatasnya

jumlah tenaga perkoperasian

yang kompeten 2. Masih terbatasnya

fasilitasi dan pendampingan dikarenakan

cakupan koperasi yang berjauhan

Penumbuhan

wirausaha baru

Rendahnya

pertumbuhan wirausaha baru

Masih terbatasnya

jumlah tenaga perkoperasian dan UMKM yang

kompeten

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil kepala Daerah

Terpilih.

Adapun visi pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang telah dituangkan

dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan adalah Kalsel mandiri dan Terdepan (

Lebih sejahtera Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing ). Sedangkan

misinya diterjemahkan dalam lima misi utama sebagai berikut :

1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis, Sehat, Cerdas dan

Terampil

2. Mewujudkan tatakelola Pemerintahan yang Profesional dan Berorientasi pada

pelayanan publik.

Tabel 3.2

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Target Kinerja

Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2015 - 2019

Visi : Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian.

Misi : Mewujudkan Bangsa yang Berdaya saing

Tujuan : Mewujudkan Koperasi dan UKM Berdaya Saing dan Berkonstribusi pada

Peningkatan Perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat berlandaskan semangat kewirausahaan dan keterpaduan.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja

1. Meningkatnya Konstribusi

KUMKM dalam

perekonomian melalui

pengembangan

komoditas berbasis

koperasi / sentra di

sektor – sektor unggulan

1. Pengembangan sentra /

klaster melalui pendekatan

one village one product (

OVOP )

2. Dukungan bagi program

swasembada pangan dan

kesejahteraan masyarakat

pesisir.

1. 1.315 Koperasi / sentra usaha

mikro disektor pertanian,

perikanan, kelautan dan industri

kecil

2. 4 paket fasilitasi pendampingan

untuk promosi dan pemasaran

bagi usaha mikro dan kecil

3. 18 Fasilitasi sistem distribusi

bagi KUKM

3. Pengembangan koperasi

skala besar

4. Koperasi skal besar unggulan

per provinsi

4. Penguatan peran koperasi

unit desa (KUD) dalam

menyalurkan pupuk

bersubsidi.

5. 100 KUD

5. Pengembangan UKM kreatif

dibidang pariwisata

6. 55 Koperasi di pengembangan eco-tourism

6. Revitalisasi pasar tradisional

yang kelola koperasi

7. 215 pasar didaerah tertinggal, perbatasan dan pasca bencana, dan 860 pasar diwilayah

lainnya.

7. Fasilitasi promosi produk

koperasi dan UMKM melalui

pameran baik dalam negeri

maupun luar negeri.

8. 7.850 koperasi dan UMKM yang difasilitasi pameran baik didalam maupun

8. Pengembangan energy

perdesaan berbasis ramah

lingkungan

9. 40 Koperasi yang difasilitasi

pengembangan energy baru dan terbarukan lainnya

9. Penataan database koperasi

dan UMKM

10. 1 basis data

2. Meningkatnya daya saing

koperasi dan UMKM

10. Pengembangan wirausaha

skal mikro untuk naik

keatas.

11. 11 juta unit usaha mikro yang

difasilitasi naik ke atas

12. 6.000 koperasi dan UMKM yang

difasilitasi kemitraan berbasis

investasi / rantai nilai / rantai

pasok

11. Peningkatan SDM koperasi

dan UMKM di daerah

melalui pelatihan dan

pendampingan yang

melibatkan K/L terkait,

Pemda, dunia usaha.

Akademis, organisasi

masyarakat sispil ( OMS )

dan gerakan koperasi

13. Diklat bagi 125,000 SDM usaha

mikro di daerah

14. Diklat bagi 33.000 SDM usaha

kecil dan Menengah, dan

koperasi

15. 2.460 SDM Koperasi dan UKM

yang difasilitasi SKKNI

16. 215 unit PLUT KUMKM

17. Kerjasama diklat dan

pendampingan dengan K/L

terkait, Pemda, dunia usaha,

perguruan tinggi, OMS dan

gerakan koperasi

12. Fasilitasi kemudahan

perijinan bagi usaha mikro

dan kecil yang potensial

18. 16 juta usaha mikro dan kecil

13. Fasilitasi dan dukungan

pembiayaan bagi koperasin

dan UMKM melalui

penyaluran KUR, penyaluran

dana bergulir oleh lembaga

pengelola Dana Bergulir

(LPDB) KUMKM dan

penyiapan paying hukum

bagi pembentukkan

lembaga pembiayaan untuk

petani dan UMKM

19. 137.600 usaha mikro dan kecil

yang mendapat pendampingan akses KUR

20. Rata – rata 600.000 koperasi,

usaha mikro dan kecil pertahun menerima dana bergulir

21. Lembaga pembiayaan untuk Petani dan UMKM

14. Fasilitasi penerapan

standarisasi dan sertifikasi

bagi produk koperasi dan

UMKM yang didukung

sinergi dengan K/L terkait

22. 1.000 koperasi dan UMKM

15. Fasilitasi dan dukungan

pemasaran bagi koperasi dan

UMKM melalui lembaga

layanan pemasaran (LLP)

KUMKM

23. 1.000 kurasi produk koperasi dan UMKM

16. Pengembangan

wirausaha baru yang

berpotensi tumbuh

24. Pertumbuhan 50.000

wirausaha baru

25. 24.800 wirausaha baru yang

mendapat dukungan modal

awal

26. 2.450 technopreneur yang

difasilitasi diklat dan

komersialisasi produk

27. Penguatan 100 inkubatur

bisnis

3. Meningkatnya

wirausaha baru dengan

usaha yang layak dan

berkelanjutan

17. Peningkatan partisipasi

anggota, jumlah anggota

dan volume usaha

koperasi

28. Peningkatan partispasi

anggota dalam

permodalankoperasi sebesar

2.27%

29. Peningkatan jumlah anggota

koperasi rata – rata sebesar

7,5%

30. Peningkatan volume usaha

koperasi rata – rata 16,5

4. Meningkatnya kinerja

kelembagaan dan

usaha koperasi, serta

penerapan praktek

berkoperasi dan yang

baik oleh masyarakat

18. Penciptaan koperasi

berkualitas

31. 20.000 koperasi berkualitas

19. Peningkatan peran dan

tugas petugas penyuluh

koperasi lapangan (PPKL)

32. 1.832 PPKL

20. Fasilitasi akta notaris

badan hukum koperasi

bagi pelaku usaha mikro

yang membentuk

koperasi

33. 10.000 Akta

Lebih lanjut, Dalam rencana strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah tahun 2015 – 2019, dengan memperhatikan tantangan dan sasaran

pengembangan koperasi dan UMKM kedepan, dan merajuk pada arah kebijakan

nasional dibidang UMKM dan koperasi tahun 2015 – 2019, maka kebijakan yang

dilaksanakan diarahkan untuk meningkatkan produktivitas, kelayakan dan nilai tambah

koperasi dan UMKM sehingga mampu tumbuh ke skala yang lebih besar ( naik kelas )

dan berdaya saing. Selain itu, arah kebijakan tersebut akan dilaksanakan melalui lima

strategi sebagaimana dituangkan dalam RPJMN tahun 2015 – 2019 yaitu : Peningkatan

kualitas sumber daya manusia, Peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema

pembiayaan, peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran, penguatan

kelembagaan usaha, serta kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha.

Sedangkan urusan wajib dibidang koperasi dan UKM yang menjadi kewenangan

Pemerintah Daerah Provinsi adalah penumbuhan, pengembangan dan pemasyarakatan

koperasi dan UMKM. Dengan mengacu pada arah kebijakan Kementerian Koperasi dan

UKM serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, maka Dinas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan arah kebijakan untuk

kedepan dalam kerangka program prioritas tersebut merupakan empat program utama

yang menjadi fokus prioritas Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan sejalan

dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Sedangkan empat program penunjang lainnya

merupakan program yang dinilai dapat menunjang keberhasilan program prioritas yang

telah ditetapkan.

Dalam pengembangan Koperasi dan UMKM tentunya mengalami permasalahan

dan tantangan. Permasalahan dan tantangan. Permasalahan tersebut berkaitan dengan

organisasi, usaha, sumber daya manusia ( SDM ), sistem pendukung dan iklim usaha.

Permasalahan dalam pengembangan Koperasi Indonesia

Aspek Permasalahan

Organisasi

1. Masih banyak koperasi yang belum menerapkan nilai dan prinsip

koperasi secara benar

2. Koperasi belum memiliki visi untuk menjadi modern ( SDM, Organisasi,usaha dan inovasi)

3. Rendahnya propesionalisme dan akuntabilitas dalam pengelolaan koperasi

4. Masih banyaknya koperasi yang berorientasi atau bergantung

pada bantuan Pemerintah

5. Masih banyak bantuan Pemerintah

Usaha 1. Kurangnya kesadaran anggota koperasi untuk berpartisipasi dalam meningkatkan modal dan memajukan usaha koperasi

2. Kurangnya kapasitas koperasi untuk berinovasi dalam pengembangan produk dan layanan bagi anggota

3. Kurangnya kemampuan koperasi untuk memenuhi target

produksi ( kualitas, kuantitas, dan kontinutis) sesuai permintaan pasar.

4. Terbatasnya kemampuan koperasi untuk menjangkau pasar terutama dalam promosi produk akses informasi

Pasar dan saluran pemasaran

SDM

1. Banyaknya anggota yang tidak mengerti tentang koperasi

2. Kurangnya keteladan

3. Mentalitas dan orientasi bisnis SDM koperasi masih rendah

4. Rendahnya kapasitas SDM koperasi dalam mengakses

teknologi informasi, jaringan produksi dan pemasaran

5. Kurangnya jangkauan penyuluhan dan diklat perkoperasian

Sistem

pendukung dan

iklim usaha

1. Regulasi dan kebijakan ditingkat pusat dan daerah yang belum mendukung perkembangan koperasi

2. Fungsi kelembagaan Pemberdayaan dan infrastruktur koperasi belum optimal, terutama dibindang pendidikan, pembiayaan

dan pemasaran

3. Belum tersedianya data yang lengkap dan valid mengenai perkembangan Koperasi sehingga menyulitkan pemetaan dan

pembinaan

4. Kurangnya kesiapan pemerintah dan dunia usaha untuk menyongsong masyarakat ekonomi ASEAN 2015.

5. Kurangnya kesiapan pemerintah dan dunia usaha untuk menyongsong masyarakat ekonomi ASEAN 2015

Sementara itu tantangan pengembangan koperasi kedepan yaitu :

I. Menjadikan koperasi sebagai wadah usaha bersama yang menjadi pilihan untuk

meningkatkan efisiensi usaha dan kualitas penghidupan masyarakat.

II. Meningkatkan konstribusi koperasi dalam perekonomian

III. Meningkatkan posisi tawar koperasi dalam kondisi pasar yang semakin dinamis.

Penanganan berbagai permasalahan dan tantangan pengembangan koperasi

membutuhkan dukungan kebijakan yang seimbang antara keberpihakan dan

pembangunan kemandirian. Hal ini mengingat sebagian besar koperasi masih berada

pada skal kecil, sehingga keberpihakan dibutuhkan untuk membangun semangat dan

keyakinan berkoperasi. Disisi lain, pembagunan kemandirian koperasi perlu

dikedepankan mengingat koperasi merupakan organisasi yang berbasis anggota serta

memiliki nilai dan prinsip-prinsip partisipasi, kebersamaan dan kemandirian,

melalui koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah dan gerakan koperasi serta

pemangku kepentingan lainnya.

Sedangkan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM berkaitan

dengan kualitas SDM yang rendah, peran sistem pendukung yang kurang

optimal, dan kebijakan dan peraturan yang kurang efektif, dimana SDM

UMKM pada umumnya masih disebabkan oleh rendahnya pendidikan,

keterampilan dan pengalaman, serta akses ke informasi, juga belum

memiliki kapasitas kewirausahaan yang memadai. Hal ini tampak dari pola

bisnis UMKM yang masih banyak difokuskan pada produksi bukan

permintaan pasar.

Sementara itu tantangan yang perlu ditangani dalam pengembangan

UMKM kedepan umumnya berkaitan dengan perbaikan kondisi UMKM

diantaranya :

1. Peningkatan formalitas usaha dengan tata kelola usaha yang lebih

baik.

2. Peningkatan produktifitas yang didukung tenaga kerja terampil dan

penerapan teknologi.

3. Peningkatan kapasitas untuk membangun kemitraan dan bergabung

dalam jaringan produksi dan pemasaran global.

4. Pemanfaatan peluang yang semakin terbuka dari penerapan

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan perjanjian kerjasama

ekonomi bilateral dan kawasan lainnya.

5. Perbaikan kebijakan dan peraturan yang responsif terhadap

perbaikan kinerja dan daya saing UMKM.

Berbagai masalah dan tantangan bagi pelaku UMKM kedepan perlu

penanganan yaitu pertumbuhan usaha dan daya saing. Penanganan

tersebut juga membutuhkan pendekatan melalui pengintegrasian berbagai

sumber daya dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan dalam

rangka meningkatkan efisiensi dukungan diberbagai wilayah. Saat ini,

UMKM juga perlu mencermati perkembangan perubahan pasar global,

terutama dengan perubahan pasar ditujuan ekspor dan perkembangan

selera pasar global.

3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis

Sesuai dengan hasil penelaahan terhadap permasalahan internal dan

eksternal, langkah selanjutnya adalah menentukan isu-isu strategis utama.

Penentuan kriteria isu-isu strategis sebagaimana pada Peraturan Menteri

Dalam negeri Nomor 54 Tahun 2010, dan mengacu pada Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Dinas

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan

menentukan kriteria prioritas isu strategis yang perlu menjadikan prioritas

dalam perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan

program. Hal tersebut dikarenakan isu strategis prioritas adalah isu yang

menjadi prioritas janji yang perlu diwujudkan, memiliki pengaruh yang

besar dan signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra K/L atau

Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota dan berdampak terhadap publik, Isu

Strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan

Selatan, yaitu :

1. Organisasi dan manajemen koperasi dan usaha kecil.

2. Tata Kelola Koperasi dan Usaha Kecil.

3. SDM Koperasi dan Usaha Kecil.

4. Produktifitas Koperasi dan Usaha Kecil.

5. Sumberdaya Produktif Koperasi dan Usaha Kecil.

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Perangkat Daerah.

Sesuai dengan arah kebijakan yang telah dituangkan dalam RPJMD

Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021, maka disusunlah rencana

strategis ditingkat perangkat daerah. Didalamnya ditetapkan pula visi dan

misi serta tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam jangka waktu

enam tahun tersebut dan relevan dengan visi misi Pemerintah Provinsi

Kalimantan Selatan. Kerangka rumusan visi Dinas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan dimulai dengan

mengidentifikasi Visi Provinsi Kalimantan Selatan beserta misinya,

selanjutnya dikaitkan dengan permasalahan dan isu strategis koperasi dan

usaha kecil. Berdasarkan berbagai hal tersebut selanjutnya dirumuskan visi

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan.

Gambar 4.1. Rumusan Visi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 - 2021

Sesuai dengan gambar diatas, perumusan visi Dinas Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021

didasarkan pada visi Gubernur Kalimantan Selatan dengan RPJMD Periode

yang sama. Selain itu, visi disusun berdasarkan isu-isu strategis dan

Visi Kalimantan Selatan :

Kalsel Mapan (Mandiri

dan Terdepan) Lebih

Sejahtera, Berkeadilan,

Berdikari dan Berdaya

Saing

Isu Strategis

1. Organisasi dan manajemen Koperasi dan UK.

2. Tata Kelola Koperasi dan UK.

3. SDM Koperasi dan UK.

4. Produktifitas Koperasi dan UK.

5. Sumberdaya Produktif Koperasi dan UK.

Visi

Dinas Koperasi, UK dan M

Koperasi Kuat,

Didukung oleh UMKM

Unggul

permasalahan utama yang telah dirumuskan sebelumnya. Berdasarkan hal

tersebut, Visi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi

Kalimantan Selatan yaitu “Koperasi Kuat, Didukung oleh UMKM

Unggul”. Visi tersebut mempunyai makna Pemerintah Provinsi Kalimantan

Selatan melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ingin

mewujudkan Koperasi yang kuat dan UMKM yang unggul di Kalimantan

Selatan tidak hanya pada tataran nasional namun juga pada level

internasional.

Selanjutnya rumusan visi tersebut dijabarkan menjadi beberapa misi

sebagai berikut :

1. Merevitalisasi Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil sebagai Pelaku

Ekonomi.

2. Meningkatkan Peran Koperasi dan Usaha Kecil dalam Pembangunan

Ekonomi.

3. Meningkatkan Kompetensi SDM Koperasi dan Usaha Kecil.

4.2. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah.

Tujuan dan sasaran jangka menengah perangkat daerah

menunjukkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan

misi yang telah ditentukan untuk dicapai tahun 2016-2021. Berikut ini

merupakan rumusan tujuan dan sasaran serta indikator sasaran dan target

yang ditentukan untuk dicapai tahun 2016-2021 sebagai berikut :

Tabel 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah

NO. TUJUAN SASARAN Indikator Sasaran Target Kinerja Capaian pada Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1. Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan usaha Kecil

Meningkatnya kualitas Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil

Persentase Peningkatan Koperasi Aktif Per Tahun

5,00%

1,00%

1,00%

1,00%

1,00%

1,00%

Persentase Koperasi yang berkualitas Per Tahun

1,58% 1,58% 1,58% 1,58% 1,58% 1,58%

Persentase Koperasi Yang Berprestasi Per

Tahun

1,13% 1,13% 1,13% 1,13% 1,13% 1,13%

2. Meningkatkan Capaian, Skala dan Produktifitas

Usaha Koperasi dan Usaha Kecil

Meningkatnya cakupan, skala dan Produktifitas Usaha

Koperasi dan Usaha Kecil

Persentase Koperasi dan Usaha Kecil yang memiliki Cakupan Usaha Dalam Sektor Riil

32,22% 33,35% 34,91% 36,47% 38,03% 39,59%

Persentase Rata-Rata Peningkatan Asset Koperasi dan Usaha Kecil Per Tahun

15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00%

Persentase rata-rata peningkatan omzet

Koperasi dan Usaha Kecil Per Tahun

30,00% 30,00% 30,00% 30,00% 30,00% 30,00%

Persentase Rata-Rata Peningkatan SHU

Koperasi/Keuntungan Usaha Kecil Per Tahun

17,00% 17,00% 17,00% 17,00% 17,00% 17,00%

3. Mengembangkan kapasitas SDM Koperasi dan Usaha Kecil, dengan Indikator :

Berkembangnya Kapasitas SDM Koperasi dan Usaha Kecil

Persentase SDM yang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang perkoperasian dan Usaha Kecil

20,00% 20,00% 22,00% 22,00% 23,00% 23,00%

Jumlah Pertumbuhan Wirausaha Baru Per

Tahun

200

Orang

200

Orang

200

Orang

200

Orang

200

Orang

200

Orang

4.3. Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah.

Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran perangkat daerah,

diperlukan perumusan strategis dan kebijakan secara komprehensif.

Penyusunan strategi didasarkan dengan kondisi internal Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan. Selain itu,

penyusunan strategi dan kebijakan dalam rencana strategis perangkat

daerah merupakan strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan dan

sasaran jangka menengah perangkat daerah yang selaras dengan strategi

dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan

awal RPJMD tahun 2016-2021 dan sesuai dengan tugas dan fungsi

perangkat daerah.

Penentuan Isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,

Strategis, dan Kebijakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Provinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.3 Isu strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategis, dan Kebijakan

ISU STRATEGIS :

1. Organisasi dan manajemen Koperasi dan UK. 2. Tata Kelola Koperasi dan UK. 3. SDM Koperasi dan UK. 4. Produktifitas Koperasi dan UK.

5. Sumberdaya Produktif Koperasi dan UK.

VISI : *Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing*

MISI : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah Yang Berbasis Sumberdaya Lokal, Dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil, dengan Indikator :

* Persentase Koperasi dan UK yang

mendapatkan Pengakuan di Tingkat

Nasional.

Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil, dengan Indikator Kinerja Utama sebagai berikut :

1. Persentase Koperasi Aktif 2. Persentase Koperasi Berkualitas

3. Persentase Koperasi Berprestasi

1. Rehabilitasi dan Reorientasi Organisasi dan Manajemen Koperasi.

2. Mengarahkan Usaha Kecil Melembaga Dalam Koperasi dan/atau Asosiasi.

Penataan Organisasi dan Manajemen Koperasi dan Usaha Kecil.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan Cakupan, Skala dan

Produktifitas Usaha Koperasi dan Usaha Kecil, dengan Indikator :

* Persentase Peningkatan Kontribusi Koperasi dan UK terhadap PDRB.

Meningkatnya Cakupan, Skala dan Produktifitas Usaha Koperasi

dan Usaha Kecil, dengan Indikator Kinerja Utama sebagai berikut : 1. Persentase Koperasi dan Usaha Kecil yang memiliki cakupan

usaha dalam sektor riil. 2. Persentase Rata-Rata Peningkatan asset Koperasi dan Usaha

Kecil Per Tahun.

3. Persentase Rata-Rata Peningkatan Omzet Koperasi dan Usaha Kecil Per Tahun.

4. Persentase Rata-Rata Peningkatan SHU Koperasi/Keuntungan Usaha Kecil Per Tahun.

Peningkatan Jaringan dan Kerjasama Koperasi dan

Usaha Kecil dengan Pelaku Usaha/Lembaga Lain.

Perluasan Akses Koperasi dan UKM Terhadap

Sumber Daya Produktif (Bahan Baku, Modal/Pembiayaan, Pasar, Peralatan dari Teknologi, Sarana dan Prasarana dll).

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mengembangkan Kapasitas SDM Koperasi dan Usaha Kecil, dengan Indikator :

* Persentase SDM Koperasi dan UK yang

mendapatkan pengakuan di Tingkat

Nasional.

Berkembangnya Kapasitas SDM Koperasi dan Usaha Kecil, dengan Indikator Kinerja Utama sebagai berikut :

1. Presentase SDM yang memiliki Pengetahuan dan Pengalaman

Tentang Perkoperasian dan Usaha Kecil.

2. Jumlah pertumbuhan Wirausaha Baru Per Tahun.

1. Melibatkan SDM Koperasi dan UKM Dalam Berbagai Jenis Diklat Manajemen, Teknis

(Vokasional), Kewirausahaan dan Kompetensi, dan Kegiatan Non Diklat.

2. Menanamkan semangat kewirausahaan Bagi

Generasi Muda Potensial.

Pengembangan Kompetisi SDM Koperasi Dalam Bidang Perkoperasian dan SDM Usaha Kecil, serta

Generasi Muda Potensial Dalam Kewirausahaan.

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bab sebelumnya telah disajikan terkait tujuan, sasaran dan indikator

jangka menengah perangkat daerah, sedangkan pada bagian ini disajikan terkait

rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, target sasaran dan pendanaan

indikatif yang merupakan penjabaran dari bab sebelumnya yang menjelaskan

tentang strategi dan kebijakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016-2021. Indikator kinerja program

menunjukkan capaian keberhasilan program yang mencerminkan outcome yang

tentunya mengacu dan termuat dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan tahun

2016-2021. Sedangkan indikator kinerja kegiatan menunjukkan keluaran

(output) dari kegiatan yang dilaksanakan dan termuat dalam renstra perangkat

daerah, namun kinerja kegiatan yang telah direncanakan dapat berubah sesuai

dengan tuntutan dan perkembangan selanjutnya, dan tentunya kegiatan tersebut

tetap mengacu pada pencapaian keberhasilan program yang merupakan

penjabaran dan strategi dan kebijakan perangkat daerah.

Data capaian pada tahun awal perencanaan menunjukkan capaian kinerja

pada tahun 2015 dan proyeksi capaian tahun 2016. Target kinerja

program/kegiatan yang bersifat presentase atau rasio, pada akhir tahun renstra

menunjukkan capaian pada tahun ke-6. Sedangkan target kinerja

program/kegiatan yang bersifat angka absolut, kondisi pada akhir tahun renstra

menunjukkan akumulasi dari capaian setiap tahunnya.

Adapun secara rinci disajikan melalui tabel 5.1 sebagai berikut :

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja perangkat daerah yang secara

langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai perangkat daerah dalam enam

tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan

sasaran RPJMD. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, bahwa dinas koperasi,

usaha kecil dan menengah Provinsi Kalimantan Selatan mendukung tercapainya

tujuan dalam meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dan usaha kecil, dan

mengembangkan kapasitas sumberdaya manusia ( SDM ) koperasi dan usaha kecil

Tabel dibawah ini menunjukkan indicator kinerja Dinas Koperasi, usaha kecil dan

menengah Provinsi Kalimantan Selatan yang mengacu pada tujuan dan sasaran

RPJMD Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 - 2021

BAB VII

PENUTUP

Rencana strategis ( Renstra) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi

Kalimantan Selatan tahun 2016 – 2020 ini mengacu kepada RPJMD tahun 2016 –

2021 yan merupakan panduan bagi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Provinsi Kalimantan Selatan untuk mencapai visi, misi, program dan kegiatan yang

ditetapkan.

Rencana strategis ini memuat pokok – pokok capaian dan evaluasi kinerja pada

tahun sebelumnya, penetapan isu – isu strategis berdasarkan hasil telaah atas visi

dan misi Kepala Daerah Terpilih, serta penetapan visi dan misi yang kemudian

dijabarkan dalam strategi kebijakan, program, dan kegiatan Dinas untuk enam

tahun kedepan. Renstra ini disusun dan disajikan secara ringkas dengan harapan

agar dapat memberikan informasi yang cukup memadai mengenai rencana

pemberdayaan koperasi dan usaha kecil di Kalimantan Selatan pada tahun 2016 –

2021.

Sistematika Renstra ini mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

54 tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendallian dan evaluasi pelaksanaan

rencana pembangunan daerah. Dan mengacu pada rencana pembangunan jangka

menengah daerah ( RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 – 2021.

Oleh karena itu posisi Dinas Koperasi, usaha kecil dan menengah Provinsi

Kalimantan Selatan diminta masyarakat menjadi sangat menentukan keebrhasilan

maka disamping penerapan program – program seperti telah diuraikan di atas, perlu

pula usaha khusus untuk menanamkan posisi yang menguntungkan bagi Dinas

Koperasi, Usaha Kecil dan menengah Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu sebagai

perangkat daerah terpercaya dan responsive terhadap masalah – masalah yang

dihadapi masyarakat khususnya yang berkaitan dengan koperasi dan usaha kecil.

Disadari rencana Strategis 2016 – 2021 ini disusun dengan keterbatasan

sehingga jauh dari sempurna, meskipun demikian secara umum dapat

menggambarkan kegiatan yang akan dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah Provinsi Kalimantan Selatan selama periode tersebut.

Semoga Renstra ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Dinas

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan

Drs. GUSTAFA YANDI, M.Si NIP. 19661227 198602 1 004