bab i pendahuluan 1.1 gambaran umum objek penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan...

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kesadaran akan hancurnya sumber daya alam akibat aktivitas manusia mengangkat isu perlindungan lingkungan dan kesadaran lingkungan perilaku konsumen. Hal ini, pada gilirannya, telah meningkatkan permintaan akan produk hijau di pasar di seluruh dunia. Produk hijau didefinisikan sebagai produk yang diproduksi dengan menggunakan bahan bebas racun dan prosedur ramah lingkungan, dan yang disertifikasi oleh organisasi yang diakui (Gurau dan Rachhod, 2005) dalam (Kumar, 2015:1). Salah satu produk ramah lingkungan yang saat ini dikembangkan, yakni produk lampu LED yang diproduksi melalui penggunaan materi ramah lingkungan dalam operasional pabrik. Penggunaan mesin produksi lampu yang lebih efisien dan hemat energi, untuk mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan. Juga penggunaan glass recycle sebagai dasar pembuatan lampu yang dapat didaur ulang hingga tiga kali dibandingkan bahan sebelumnya (Okezone, 2016). Lampu LED atau light emiting deodes adalah dioda semikonduktor yang menghasilkan cahaya dengan mengumpulkan muatan yang ada di semikonduktor pada celah pita energi yang relevan (Azocleantech, 2012). Salah satu organisasi sertifikasi peralatan elektronik yang telah diakui keberadaannya yaitu Energy Star. Energy Star adalah program bantuan sukarela yang didedikasikan untuk membantu individu melindungi lingkungan melalui efisiensi energi. Tanda Energy Star adalah simbol nasional untuk efisiensi energi, sehingga memudahkan konsumen dan bisnis untuk mengidentifikasi produk, rumah hemat energi, bangunan komersial dan industri berkualitas tinggi. Energy Star membedakan apa yang efisien atau lebih baik untuk lingkungan tanpa mengabaikan fitur atau kinerja. Produk yang mendapatkan tanda Energy Star mencegah emisi gas

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Kesadaran akan hancurnya sumber daya alam akibat aktivitas manusia

mengangkat isu perlindungan lingkungan dan kesadaran lingkungan perilaku

konsumen. Hal ini, pada gilirannya, telah meningkatkan permintaan akan produk

hijau di pasar di seluruh dunia. Produk hijau didefinisikan sebagai produk yang

diproduksi dengan menggunakan bahan bebas racun dan prosedur ramah

lingkungan, dan yang disertifikasi oleh organisasi yang diakui (Gurau dan Rachhod,

2005) dalam (Kumar, 2015:1).

Salah satu produk ramah lingkungan yang saat ini dikembangkan, yakni

produk lampu LED yang diproduksi melalui penggunaan materi ramah lingkungan

dalam operasional pabrik. Penggunaan mesin produksi lampu yang lebih efisien

dan hemat energi, untuk mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan. Juga penggunaan

glass recycle sebagai dasar pembuatan lampu yang dapat didaur ulang hingga tiga

kali dibandingkan bahan sebelumnya (Okezone, 2016). Lampu LED atau light

emiting deodes adalah dioda semikonduktor yang menghasilkan cahaya dengan

mengumpulkan muatan yang ada di semikonduktor pada celah pita energi yang

relevan (Azocleantech, 2012).

Salah satu organisasi sertifikasi peralatan elektronik yang telah diakui

keberadaannya yaitu Energy Star. Energy Star adalah program bantuan sukarela

yang didedikasikan untuk membantu individu melindungi lingkungan melalui

efisiensi energi. Tanda Energy Star adalah simbol nasional untuk efisiensi energi,

sehingga memudahkan konsumen dan bisnis untuk mengidentifikasi produk, rumah

hemat energi, bangunan komersial dan industri berkualitas tinggi. Energy Star

membedakan apa yang efisien atau lebih baik untuk lingkungan tanpa mengabaikan

fitur atau kinerja. Produk yang mendapatkan tanda Energy Star mencegah emisi gas

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

rumah kaca dengan memenuhi pedoman efisiensi energi ketat yang ditetapkan oleh

US Environmental Protection Agency (Eco label index, 2012).

Produk lampu LED yang telah mendapatkan label Energy Star memberikan

fitur luar biasa dan menggunakan sedikit energi. Hemat energi membantu untuk

mengurangi tagihan listrik dan melindungi lingkungan dengan mengurangi emisi

gas rumah kaca (https://energystar.gov/).

Lampu LED bersertifikasi Energy Star memberikan :

a. Penghematan Energi Besar: Berlangsung lebih dari 12 tahun, dan menghemat

energi dan uang sepanjang waktu.

b. Manfaat Lingkungan: Melindungi planet bumi untuk momen spesial generasi

mendatang.

c. Distribusi Cahaya: Pencahayaan dengan kecerahan dan warna yang tepat.

d. Kinerja Mutu Tertinggi: Sempurna untuk memaksimalkan dampak dari semua

momen spesial (https://energystar.gov/).

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

1.2 Latar Belakang Penelitian

Pemanasan global (global warming) menjadi isu yang diperbincangkan

sejak lama. Berbagai dampak negatif dari fenomena tersebut terus dirasakan

manusia sampai saat ini. Bahkan, berdasarkan rumor dan spekulasi ilmiah yang

beredar, nasib Bumi akan berakhir akibat pemanasan global yang mana akan

mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan

permukaan air laut naik. Jika ke depannya iklim bumi semakin tidak stabil akibat

efek pemanasan global, maka permukaan air laut akan semakin tinggi dan

menyebabkan sebagian besar permukaan tanah di bumi tenggelam (Liputan6,

2015).

Pemanasan global salah satunya disebabkan oleh karbon dioksida

berlebihan. Pasalnya, karbon dioksida membuat lapisan ozon berlubang, panas

matahari yang berlebih, es kutub mencair, hingga permukaan air laut meningkat

(Liputan6, 2017). Karbon dioksida dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil

menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim. Kalau manusia terus

menghasilkan CO2 seperti sekarang, rata-rata suhu bumi akan naik 6 derajat celsius

pada akhir abad ini, menurut temuan sebuah studi (Dw, 2014).

Indonesia menjadi negara terbesar dalam kebutuhan energi di Asia

Tenggara mencapai 44% dari total kebutuhan energi di kawasan tersebut disusul

Malaysia sebesar 23% dan Thailand 20%. Data Asean Center for Energy juga

mengungkap bahwa energi fosil diperkirakan akan mendominasi permintaan energi

di kawasan tersebut mencapai 80% pada 2030 (Bisnis, 2016).

Dalam hal kebutuhan penggunaan energi, Indonesia tergolong negara yang

boros dalam penggunaan energi. Salah satu indikatornya adalah potensi

penghematan energi Indonesia di berbagai sektor, termasuk rumah tangga, yang

berdasarkan sebuah kajian mencapai 10%-35%. Salah satu penyebab boros energi

di Indonesia tersebut adalah penggunaan energi yang tidak efisien dan tidak sesuai

kebutuhan. Ke depan kebutuhan energi akan terus meningkat. Di sisi lain, cadangan

minyak dan gas bumi semakin berkurang. Ini akan menyebabkan masalah besar

dalam penyediaan energi nasional. Pasalnya, hingga saat ini 95% kebutuhan energi

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

nasional masih dipenuhi dari energi fosil dan baru 5% yang dipenuhi energi

terbarukan (Pikiran rakyat, 2017).

Penghematan listrik dapat mengurangi kerusakan lingkungan hidup,

efisiensi energi merupakan solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan

kerusakan lingkungan hidup. Saat ini sebagian besar energi yang digunakan di

Indonesia berasal dari pembakaran energi fosil yang mengakibatkan pemanasan

global, perubahan iklim dan kerusakan lingkungan hidup. Banyak cara dan upaya

untuk penghematan listrik atau efisiensi energi, salah satunya dengan menggunakan

lampu hemat energi. Lampu LED atau Light Emitting Diode pada saat ini sudah

populer dan banyak digunakan. Bahkan bisa dikatakan lampu LED pada saat ini

sudah mulai mendapat perhatian masyarakat dikarenakan memiliki banyak

kelebihan dibandingkan dengan lampu jenis lainnya. Dengan keunggulan seperti

hemat biaya listrik dan lebih ramah lingkungan menjadi kelebihan lampu LED yang

menyebabkan lampu ini mulai dilirik banyak orang (Neraca, 2013).

Berikut ini adalah data mengenai jumlah konsumsi lampu listrik di

Indonesia :

Tabel 1.1 Jumlah konsumsi lampu listrik di Indonesia

Sumber : Data yang diadaptasi dari Asosiasi Perlampuan Indonesia

Tabel 1.1 menjelaskan mengenai jumlah konsumsi lampu pijar, lampu CFL,

dan lampu LED. Berdasarkan tabel tersebut pada tahun 2012 sampai dengan tahun

2017 konsumsi lampu pijar dan CFL terus mengalami penurunan jumlah konsumsi

yang di sebabkan oleh berpindahnya pengguna lampu pijar dan CFL ke lampu LED.

Di samping itu jumlah konsumsi lampu LED terus mengalami kenaikan dari tahun

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

2012 sampai dengan tahun 2017. Meskipun lampu LED terus mengalami kenaikan,

jumlah konsumsi lampu CFL masih tetap merupakan lampu dengan jumlah

konsumsi paling tinggi dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017, pada tahun 2017

lampu CFL menguasai pasar dengan jumlah 180 juta konsumen atau sebesar 52%.

Lampu LED memiliki berbagai keunggulan yang diantaranya yaitu hemat

energi dan ramah lingkungan, Berikut ini adalah perbandingan konsumsi listrik

pada berbagai jenis lampu:

Tabel 1.2 Perbandingan konsumsi listrik pada berbagai jenis lampu

No Lumens Lampu Pijar Lampu Cfl Lampu Led

1 450 Lm 40 W 9 W 5 W

2 850 Lm 60 W 12 – 15W 7 – 10W

3 1600 Lm 100 W 23-28 W 14- 19 W

Efisiensi - 75-80 % 85-90 %

Sumber : www.energysavingtrust.com

Tabel 1.2 menunjukan karakteristik perbedaan cahaya yang di keluarkan

oleh masing-masing lampu, hasilnya menunjukan efisiensi energi pada lampu LED

menghemat listrik sebesar 85-90% apabila dibandingkan dengan lampu pijar.

Lampu LED dapat menawarkan penghematan yang sesungguhnya kepada uang dan

lingkungan (Energy saving trust, 2016). Dengan penggunaan daya yang lebih

sedikit daripada lampu pijar dan CFL, konsumsi kW / jam per tahun berkurang, dan

akan menurunkan emisi CO2 (Blue and green tomorrow, 2015).

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

Selain memiliki keunggulan efisiensi dari segi konsumsi energi, lampu LED

juga memiliki dampak lingkungan sebagai berikut :

Tabel 1.3 Perbandingan Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan

antara Lampu LED dan Non LED

No Lampu LED Lampu Non LED

1 Tidak menggunakan Merkuri

atau Air raksa

Menggunakan Merkuri atau Air

raksa

2 Dapat didaur ulang Sukar didaur ulang

3 Usia lampu yang panjang Usia lampu relatif singkat

Sumber : www.nationalgeographic.com, www.energy.gov, www.kompas.com

Tabel 1.2 menjelaskan perbandingan antara lampu LED dengan non LED

dari segi dampak lingkungan yang ditimbulkan. Lampu LED tidak mengandung air

raksa, juga dapat didaur ulang sehingga mengurangi emisi karbon dioksida yang

terserap atmosfer. Sedangkan di dalam lampu CFL terdapat kandungan merkuri dan

setiap CFL mengandung 5 miligram air raksa dalam wujud uap dan jika sebuah

lampu CFL pecah, maka air raksanya akan tersebar melalui udara, terhirup dan

mengakibatkan kerugian bagi makhluk hidup. (National geographic, 2013).

Kandungan merkuri ini mengakibatkan lampu sukar didaur ulang, bahkan merusak

lingkungan. (Kompas, 2011). Produk lampu LED memiliki masa pakai 30.000

sampai 50.000 jam atau bahkan lebih lama. Lampu pijar berlangsung sekitar 1.000

jam,CFL yang sebanding, 8.000 sampai 10.000 jam. sehingga lampu LED

menghasilkan limbah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan lampu

lainnya (https://www.energy.gov/)

Terciptanya produk-produk hemat energi dan ramah lingkungan seperti

lampu LED tidak luput dari kesadaran masyarakat akan kerusakan lingkungan yang

di sebabkan oleh penggunaan produk. Green marketing digunakan oleh perusahaan

sebagai strategi untuk membangun citra perusahaan dan memberikan value untuk

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

perusahaan. Menurut wahid dan rahbar (2011) green marketing tools seperti eco-

label, eco-brand dan environmental advertisement dapat mempengaruhi perilaku

pembelian konsumen yang akan mengarahkan konsumen untuk membeli produk

ramah lingkungan. Mempelajari faktor-faktor penentu perilaku pembelian

konsumen akan menguntungkan pemasar hijau. Meskipun penelitian mengenai

pengaruh green marketing tools terhadap perilaku pembelian konsumen telah

menjadi fokus beberapa studi pada baru-baru ini, Namun sebagian besar dilakukan

di negara-negara industri (Chatterjee, 2009; Bleda dan Valente, 2008; Chan, 2004)

dan temuannya sering saling bertentangan. Oleh karena itu, temuan ini mungkin

hanya relevan dalam konteks waktu, budaya dan geografis tertentu karena

kompleksitas perilaku pembelian konsumen.

Mini survey dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner melalui media

sosial pada 60 responden di Jawa Barat.

Gambar 1.1 adalah hasil dari mini survey mengenai pengetahuan responden

terhadap eco-label :

Gambar 1.1 Pengetahuan responden mengenai eco-label

Sumber: Data yang telah diolah

Dapat dilihat dari gambar 1.1 menjelaskan mengenai pengetahuan responden

yang mengetahui eco-label pada produk lampu LED, dari 60 responden, 70% atau

42 responden menyatakan mengetahui eco-label pada produk lampu LED dan 30%

atau 18 responden tidak mengetahui eco-label. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden menyatakan mengetahui mengenai eco-label produk lampu LED.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

Gambar 1.2 adalah hasil dari mini survey mengenai eco-label sebagai

faktor pendorong pembelian produk :

Gambar 1.2 Eco-label sebagai bahan pertimbangan pembelian produk

Sumber: Data yang telah diolah

Dapat dilihat dari gambar 1.2 yang menjelaskan responden yang menjadikan

eco-label sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perilaku pembelian

produk lampu LED, dari 60 responden, 58,3% atau 35 responden menyatakan

bahwa eco-label menjadi bahan pertimbangan mereka dalam melakukan perilaku

pembelian produk lampu LED. Sedangkan 41,7% atau 25 responden tidak

menjadikan eco-label sebagai bahan pertimbangan mereka dalam melakukan

perilaku pembelian produk lampu LED.

Pada gambar 1.1 menunjukan bahwa 70% atau 42 responden mengetahui eco-

label pada produk lampu LED, Pada gambar 1.2 sebesar 58,3% atau 35 responden

yang menyatakan bahwa eco-label menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan

perilaku pembelian produk. Dapat diartikan bahwa terdapat sebagian responden

yang mengetahui eco-label pada produk lampu LED namun tidak menjadikan eco-

label sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pembelian produk lampu

LED.

Gambar 1.3 adalah hasil dari mini survey mengenai pengetahuan responden

terhadap eco-brand :

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

Gambar 1.3 Pengetahuan responden mengenai eco-brand

Sumber: Data yang telah diolah

Dapat dilihat dari gambar 1.3 menjelaskan mengenai responden yang

mengetahui eco-brand, dari 60 responden, 63,3% atau 38 responden menyatakan

tahu mengenai eco-brand pada produk lampu LED. Sedangkan 36,7% atau 22

responden tidak mengetahui eco-brand pada produk lampu LED. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan mengetahui mengenai eco-

brand produk lampu LED.

Pada gambar 1.1 menunjukan bahwa yang menyatakan mengetahui eco-label

yaitu 70% atau 42 responden dan pada gambar 1.3 responden yang menyatakan

mengetahui eco-brand yaitu 63,3% atau 38 responden. Dapat di artikan bahwa

responden lebih mengetahui eco-label dibandingkan dengan eco-brand pada

produk lampu LED.

Gambar 1.4 adalah hasil dari mini survey mengenai eco-brand sebagai

faktor pendorong pembelian produk :

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

Gambar 1.4 Eco-brand sebagai bahan pertimbangan pembelian produk

Sumber: Data yang telah diolah

Dapat dilihat dari gambar 1.4 yang menjelaskan responden yang menjadikan

eco-brand sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perilaku pembelian

produk lampu LED, dari 60 responden, 60% atau 36 responden yang menyatakan

bahwa eco-brand menjadi bahan pertimbangan mereka dalam melakukan perilaku

pembelian produk lampu LED. Sedangkan 40% atau 24 responden tidak

menjadikan eco-brand sebagai bahan pertimbangan mereka dalam melakukan

perilaku pembelian produk lampu LED.

Pada gambar 1.3 menunjukan bahwa 63,3% atau 38 responden mengetahui

eco-brand pada produk lampu LED, Pada gambar 1.4 60% atau 36 responden

menyatakan bahwa eco-brand menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan

perilaku pembelian produk lampu LED. Dengan demikian dapat diartikan bahwa

sebagian besar responden menjadikan eco-brand sebagai bahan pertimbangan

mereka dalam memilih produk lampu LED.

Pada gambar 1.1 menunjukan bahwa 70% atau 42 responden mengetahui eco-

label pada produk lampu LED, Pada gambar 1.2 58,3% atau 35 responden yang

menyatakan bahwa eco-label menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan

perilaku pembelian produk. Pada gambar 1.3 menunjukan bahwa 63,3% atau 38

responden mengetahui eco-brand pada produk lampu LED, Pada gambar 1.4 60%

atau 36 responden menyatakan bahwa eco-brand menjadi bahan pertimbangan

dalam melakukan perilaku pembelian produk lampu LED. Dengan demikian dapat

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

diartikan bahwa responden lebih menjadikan eco-brand sebagai bahan

pertimbangan yang mendorong pembelian produk di bandingkan dengan eco-label.

Gambar 1.5 adalah hasil dari mini survey mengenai pengetahuan responden

terhadap environmental advertisement dalam mempengaruhi kesadaran terhadap

lingkungan :

Gambar 1.5 Iklan bertema lingkungan mempengaruhi kesadaran terhadap

lingkungan

Sumber: Data yang telah diolah

Dapat dilihat dari gambar 1.5 menjelaskan mengenai pengaruh iklan

lingkungan lampu LED dalam membuat konsumen menjadi lebih sadar terhadap

lingkungan, dari 60 responden, 71,7% atau 43 responden menyatakan bahwa

mereka menjadi lebih sadar akan lingkungan dengan adanya iklan lingkungan,

namun 28,3% atau 17 responden tidak menjadi lebih sadar akan lingkungan

meskipun telah melihat iklan lingkungan. Sebagian besar responden menyatakan

bahwa mereka lebih sadar akan lingkungan setelah melihat iklan lingkungan, dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyadari akan pentingnya

lingkungan dengan adanya iklan lingkungan.

Gambar 1.6 adalah hasil dari mini survey mengenai iklan bertema

lingkungan dalam mempengaruhi pembelian produk ramah lingkungan :

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

Gambar 1.6 Iklan bertema lingkungan dapat mempengaruhi untuk membeli

produk ramah lingkungan

Sumber: Data yang telah diolah

Dapat dilihat dari gambar 1.6 menjelaskan mengenai dengan adanya iklan

lingkungan dapat mempengaruhi untuk membeli produk ramah lingkungan, dari 60

responden, 68,3% atau 41 responden menyatakan bahwa dengan adanya iklan

lingkungan dapat mempengaruhi untuk membeli produk ramah lingkungan, namun

31,7% atau 19 responden menyatakan iklan bertema lingkungan tidak dapat

mempengaruhi mereka untuk membeli produk ramah lingkungan.

Pada gambar 1.5 menunjukan bahwa 71,7% atau 43 responden menyatakan

bahwa mereka menjadi lebih sadar akan lingkungan dengan adanya iklan

lingkungan, Pada gambar 1.6 68,3% atau 41 responden menyatakan bahwa dengan

adanya iklan lingkungan dapat mempengaruhi untuk membeli produk ramah

lingkungan. Dapat diartikan bahwa iklan lingkungan mempengaruhi responden

untuk membeli produk ramah lingkungan dan dijadikan responden sebagai faktor

dominan dalam memilih produk ramah lingkungan.

Gambar 1.7 adalah hasil dari mini survey mengenai kepercayaan responden

terhadap produk yang memiliki eco-label dan eco-brand memang ramah

lingkungan :

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

Gambar 1.7 Kepercayaan responden terhadap produk yang memiliki eco-

label dan eco-brand memang ramah lingkungan

Sumber: Data yang telah diolah

Dapat dilihat dari gambar 1.7 menjelaskan mengenai kepercayaan

responden terhadap produk yang memiliki eco-label dan eco-brand memang ramah

lingkungan, dari 60 responden, 63,3% atau 38 responden menyatakan memiliki

kepercayaan terhadap produk yang memiliki eco-label dan eco-brand memang

ramah lingkungan, sedangkan 36,7% atau 22 responden menyatakan tidak memiliki

kepercayaan terhadap produk yang memiliki eco-label dan eco-brand memang

ramah lingkungan. Dapat diartikan bahwa sebagian besar responden menyatakan

memiliki kepercayaan terhadap produk yang memiliki eco label dan eco brand

memang ramah lingkungan.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

1.3 Perumusan masalah

Indonesia merupakan negara terbesar dalam kebutuhan energi di Asia

Tenggara. Sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia berasal dari

pembakaran energi fosil yang mengakibatkan pemanasan global, perubahan iklim

dan kerusakan lingkungan hidup. Penghematan listrik dapat mengurangi kerusakan

lingkungan hidup, efisiensi energi merupakan salah satu solusi untuk mengurangi

emisi gas rumah kaca dan kerusakan lingkungan hidup. Banyak cara dan upaya

untuk penghematan listrik atau efisiensi energi salah satunya yaitu dengan

menggunakan lampu LED. Lampu LED atau Light Emitting Diode pada saat ini

sudah populer dan banyak digunakan. Bahkan bisa dikatakan lampu LED pada saat

ini sudah mulai mendapat perhatian masyarakat.

Berdasarkan mini survey yang dilakukan terkait green marketing tools yang

mencakup eco-label, eco-brand, dan environmental advertisement. Dapat

disimpulkan bahwa hasil dari mini survey menunjukan faktor yang lebih

mempengaruhi konsumen sebagai bahan pertimbangan dalam memilih produk

lampu LED adalah environmental advertisement. Disamping itu mayoritas

responden lebih mengetahui eco-label dibandingkan dengan eco-brand. Responden

lebih menjadikan eco-brand sebagai bahan pertimbangan yang mendorong

pembelian produk di bandingkan dengan eco-label. Di sisi lain terdapat sebagian

responden yang mengetahui eco-label dan eco-brand namun tidak menjadikan eco-

label dan eco-brand sebagai bahan pertimbangan dan terdapat sebagian responden

yang tidak percaya terhadap produk yang memiliki eco-label dan eco-brand yang

terdapat pada produk lampu LED.

Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini dirumuskan bahwa

permasalahan yang akan dibahas adalah untuk mempelajari dan menganalisis

perilaku pembelian konsumen terhadap produk lampu LED menggunakan green

marketing tools. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Green Marketing Tools Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Lampu LED di Indonesia”.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

1.4 Pertanyaan penelitian

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, maka rumusan masalah utama

yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tanggapan responden mengenai eco-label, eco-brand,

environmental advertisement dan perilaku pembelian konsumen lampu

LED di Indonesia ?

2. Bagaimana pengaruh green marketing tools terhadap perilaku pembelian

konsumen lampu LED di Indonesia ?

3. Bagaimana pengaruh eco-label terhadap perilaku pembelian konsumen

lampu LED di Indonesia ?

4. Bagaimana pengaruh eco-brand terhadap perilaku pembelian konsumen

lampu LED di Indonesia ?

5. Bagaimana pengaruh environmental advertisement terhadap perilaku

pembelian konsumen lampu LED di Indonesia ?

1.5 Tujuan penelitian

Berdasarkan penjelasan pada pertanyaan penelitian, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui tanggapan responden mengenai eco-label, eco-brand,

environmental advertisement dan perilaku pembelian konsumen lampu

LED di Indonesia.

2. Mengetahui pengaruh green marketing tools terhadap perilaku pembelian

konsumen lampu LED di Indonesia.

3. Mengetahui pengaruh eco-label terhadap perilaku pembelian konsumen

lampu LED di Indonesia.

4. Mengetahui pengaruh eco-brand terhadap perilaku pembelian konsumen

lampu LED di Indonesia.

5. Mengetahui pengaruh environmental advertisement terhadap perilaku

pembelian konsumen lampu LED di Indonesia.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Aspek Teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan mengenai green

marketing tools dan sebagai sarana informasi untuk meningkatkan wawasan

tentang pengaruh kepedulian lingkungan dengan perilaku pembelian konsumen

pada suatu produk. Selain itu untuk dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran

dan bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.

1.6.2 Aspek Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipraktekan sebagai bahan

pertimbangan bagi praktisi dan perusahaan yang akan membuat kebijakan

mengenai green marketing tools sebagai strategi dalam meningkatkan kinerja

perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif.

1.7 Ruang Lingkup penelitian

Untuk menjaga konsistensuasi penelitian diperlukan batasan agar lingkup

permasalahan tidak meluas dan pembahasan lebih fokus dan terarah.

1.7.1 Lokasi dan Objek Penelitian

Batasan penelitian ini hanya pada produk lampu LED di Indonesia. Maka

peneliti melakukan penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner secara online

yang disebarkan kepada pembeli dan pengguna lampu LED di Indonesia.

1.8 Sistemastis Penulisan Tugas Akhir

Untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai isi dari penelitian

ini maka dikemukakan susunan dan rangkaian dari masing-masing bab sebagai

berikut:

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mencairkan bongkahan es di kutub utara dan selatan, sehingga menyebabkan permukaan ... menghasilkan CO2 seperti sekarang,

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan gambaran umum mengenai objek penelitian, latar

belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai landasan teori budaya organisasi dan kinerja

karyawan yang berkaitan dengan penelitian, hasil penelitian, dan kerangka

pemikiran.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian yang akan dilakukan,

meliputi jenis penelitian yang akan digunakan, operasional variabel dan skala

pengukuran, teknik sampling dan pengambilan sampel, pengujian validitas,

pengujian reabilitas, teknik analisis data, dan pengujian hipotesis.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai objek penelitian, analisis data, dan

pembahasan dari analisis data.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian beserta rekomendasi

bagi perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya.