bab i p e n d a h u l u a n a. latar belakang · pdf fileperaturan daerah nomor 4 tahun 2009...
TRANSCRIPT
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 1
BAB I
P E N D A H U L U A N
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Kesatuan Republik
Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa bahwa Negara
berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa. Mewujudkan amanah
tersebut, Pemerintah mengusahakan Sistem Pendidikan Nasional
sebagai upaya mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa setiap warga negara
berhak memperoleh pendidikan. Oleh karena itu, Negara
berkewajiban mewujudkan layanan pendidikan bermutu kepada
seluruh warga negara tanpa memandang status sosial, ras, etnis,
agama, dan gender.
Dalam kerangka otonomi daerah, pemenuhan amanah
konstitusi dimaksud membutuhkan keterpaduan dan keselarasan
kebijakan, program maupun kegiatan pembangunan pendidikan antara
Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pendidikan mengemban amanah
mewujudkan layanan pendidikan bermutu bagi masyarakat Jawa
Tengah. Dalam kerangka itu, pembangunan pendidikan Jawa Tengah
dilaksanakan secara terprogram, berkelanjutan dan terintegrasi
dengan pembangunan pendidikan dalam skala nasional. Dalam jangka
menengah, pembangunan pendidikan di Provinsi Jawa Tengah
tersebut dituangkan pada Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 – 2013.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 2
Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 — 2013 merupakan penjabaran atas
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Jawa Tengah 2008-2013. Sebagai dokumen perencanaan lima
tahunan, penyusunan Rencana Strategis tersebut, mengakomodir
Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional tahun 2004-2009
yang di dalamnya mencakup 3 (tiga) pilar kebijakan pembangunan
pendidikan nasional yaitu (1) pemerataan dan akses layanan
pendidikan, (2) peningkatan mutu dan relevansi pendidikan, dan
(3) tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik pendidikan. Di
samping itu, Renstra ini juga mengakomodasi isu-isu strategis yang
sedang berkembang pada level daerah, nasional dan internasional
termasuk komitmen Millenium Development Goals (MGDs).
Isu strategis yang memiliki keterkaitan kuat dengan
permasalahan pembangunan pendidikan merupakan agenda dalam
perumusan kebijakan dan strategi serta penyusunan program dan
kegiatan. Tujuannya adalah agar rencana strategis yang disusun
mampu menggambarkan berbagai upaya dalam mengatasi
permasalahan pendidikan dalam kurun waktu lima tahun.
Dalam perspektif tersebut, Rencana Strategis berfungsi
sebagai pedoman perencanaan sekaligus indikator pengukuran kinerja
lima tahunan bagi institusi pengelola pendidikan pada semua
tingkatan, stake holder maupun masyarakat Jawa Tengah.
B. TUJUAN
Tujuan Rencana Strategis SKPD Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Tengah tahun 2008-2013 adalah :
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 3
1. Sebagai dasar dalam penyusunan rencana kerja (renja) tahunan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
2. Sebagai indikator pengukuran kinerja lima tahunan bagi Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
3. Sebagai dasar bagi masyarakat dan stakeholder untuk
berpartisipasi aktif dalam pembangunan pendidikan di Jawa
Tengah.
4. Sebagai dasar bagi masyarakat dan stakeholder dalam melakukan
pengawasan atas kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
C. DASAR HUKUM
Dasar hukum Rencana Strategis SKPD Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Provinsi Jawa Tengah.
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301).
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 4
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586).
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 5
12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737).
15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Penataan
Struktur Organisasi dan Tata Kerja di Lingkungan Pemerintah
Daerah.
16. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2007 tentang Wajib
Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4863).
17. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2007 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4864);
18. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 6).
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 6
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 39 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 39).
20. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008 – 2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2009 Nomor 4 ).
21. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2005 tentang Rencana Strategis
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005 – 2009.
22. Peraturan Gubernur Jawa Tengan No. 62 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008 Nomor 62).
D. HUBUNGAN RENSTRA SKPD DINAS PENDIDIKAN PROVINSI
JAWA TENGAH DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA
Rencana Strategis SKPD Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008 – 2013 disusun dengan memperhatikan dan
mengacu pada regulasi dan dokumen perencanaan strategis pada
tingkatan pemerintahan yang lebih tinggi dan disesuaikan pula
dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah.
Pada aspek regulasi, Renstra SKPD Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Tengah ini memperhatikan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 beserta peraturan
pelaksanaannya. Di samping itu, secara substansi Renstra ini disusun
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 7
dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen beserta peraturan
pelaksanaannya. Pada kerangka ini, sebagai dokumen perencanaan
strategis, Renstra ini memperhatikan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah beserta peraturan
pelaksanaannya.
Selain itu, kandungan yang termuat pada dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional juga diperhatikan sebagai
bahan dalam penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2008 – 2013. RPJMD Provinsi
Jawa Tengah tersebut, disusun dengan mempedomani Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2005 – 2025.
Pada tahap selanjutnya, RPJMD ini dijabarkan menjadi
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Provinsi Jawa Tengah yang dalam
penyusunannya juga mengacu pada dokumen Rencana Kerja
Pemerintah (RKP). Dokumen RPJMD Provinsi Jawa Tengah inilah
yang selanjutnya dijadikan pedoman dalam menyusun Renstra SKPD
di Provinsi Jawa Tengah.
Di samping mempedomani RPJMD, Renstra PSKPD Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah ini juga memperhatikan Renstra
Departemen Pendidikan Nasional 2005 – 2009 yang di dalamnya
memuat kebijakan nasional bidang pendidikan. Renstra
Pembangunan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013
ini selanjutnya akan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 8
Kerja SKPD setiap tahunnya yang merupakan penjabaran dari target
kinerja pembangunan pendidikan.
Dokumen Rencana Kerja SKPD selanjutnya akan dijadikan
acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang
selanjutnya menjadi bahan dalam pembahasan Rancangan Anggaran
dan Belanja Daerah (RAPBD). Setelah dokumen RKA dibahas dan
menjadi Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD, bahan
tersebut akan ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD).
Gambar 1.1
Skema Hubungan Antar Dokumen Perencanaan
E. SISTEMATIKA
Sistematika Rencana Strategis SKPD Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2008-2013, adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, tujuan, dasar hukum dan
hubungan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
PUSAT
DAERAH acuan
RPJPNasional
RPJMNasional RKP
RENSTRAKL
RENJAKL
RPJPDaerah
RPJMDaerah
RKPDaerah
RENSTRASKPD
RENJASKPD
acuan diperhatikan
pedoman dijabarkan
pedoman
pedoman dijabarkan
pedoman
pedoman
pedoman
acuan
RAPBD
RAPBNpedoman
pedoman
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 9
Tengah dengan dokumen perencanaan lainnya serta
sistematika.
BAB II : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA TENGAH
Bab II memuat tugas pokok dan fungsi yang di
dalamnya memuat struktur organisasi, susunan
kepegawaian, tugas pokok dan fungsi yang terkait
dengan kewenangan urusan wajib bidang pendidikan.
BAB III : GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI
JAWA TENGAH
Komponen dalam Bab III memuat kondisi capaian kinerja
pembangunan pendidikan di Jawa Tengah 2003-2008
dan kondisi serta proyeksi capaian kinerja pendidikan
yang diharapkan dicapai tahun 2013.
BAB IV : ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK
DAN FUNGSI
Bab IV memuat permasalahan pokok, kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
serta peluang dan kendala pencapaian tugas pokok dan
fungsi.
BAB V : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
Bab ini memuat berbagai konsensus dan komitmen
mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran bidang
pendidikan Provinsi Jawa Tengah, yang kemudian
dijabarkan dalam strategi dan kebijakan pembangunan
sebagai sub sistem dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang diarahkan untuk dapat
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 10
mendukung terwujudnya visi dan misi Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013.
BAB VI : RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN,
PENDANAAN INDIKATIF DAN INDIKATOR KINERJA
Bab VI tentang memuat program, kegiatan, kelompok
sasaran, pendanaan indikatif dan indikator kinerja
pembangunan pendidikan yang ditetapkan serta menjadi
alat ukur kinerja dalam pencapaian visi dan misi Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
BAB VII : PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN
Pada Bab VI tentang pengendalian dan pemantauan,
memuat alur pengendalian dan pemantauan pencapaian
sasaran dan target Renstra pembangunan pendidikan
mencakup alur pengendalian dan pemantauan
pembiayaan yang bersumber dari bantuan keuangan,
bantuan sosial dan pembiayaan penuh oleh pemerintah
Provinsi Jawa Tengah.
BAB VIII : P E N U T U P
Bab ini berisi tentang penegasan terhadap komitmen
untuk melaksanakan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2008-2013 secara konsisten yang
implementasinya dijabarkan dalam Rencana Kerja
Tahunan serta berlaku sebagai pedoman standar kinerja
pelaksanaan program serta kegiatan 5 (lima) tahunan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 11
BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH
A. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah
yang kemudian dijabarkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah
Nomor 62 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan
Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, bahwa Struktur
Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai
berikut :
1. Kepala Dinas, membawahkan :
a. Sekretariat;
b. Bidang Pendidikan Dasar;
c. Bidang Pendidikan Menengah
d. Bidang Pendidikan Non Formal dan Perguruan Tinggi
e. Bidang Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
2. Sekretaris, membawahkan :
a. Kepala Subbagian Program;
b. Kepala Subbagian Keuangan;
c. Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian;
3. Kepala Bidang Pendidikan Dasar, membawahkan :
a. Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar;
b. Kepala Seksi Pengendalian Mutu Pendidikan Dasar;
c. Kepala Seksi Sarana Dan Prasarana Pendidikan Dasar;
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 12
4. Kepala Bidang Pendidikan Menengah, membawahkan :
a. Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Menengah;
b. Kepala Seksi Pengendalian Mutu Pendidikan Menengah;
c. Kepala Seksi Sarana Dan Prasarana Pendidikan Menengah;
5. Kepala Bidang Pendidikan Non Formal Dan Perguruan Tinggi,
membawahkan :
a. Kepala Seksi Pendidikan Anak Usia Dini Dan Kesetaraan;
b. Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat;
c. Kepala Seksi Fasilitasi Perguruan Tinggi;
6. Kepala Bidang Pengembangan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan,
membawahkan :
a. Kepala Seksi Pengembangan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Dasar;
b. Kepala Seksi Pengembangan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Menengah;
c. Kepala Seksi Pengembangan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Non Formal;
Dalam rangka mendukung pembangunan pendidikan secara
komprehensif, Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang ditetapkan
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 39 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dengan susunan sebagai
berikut :
1. Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan, membawahkan :
a. Kepala Subbagian Tata Usaha;
b. Kepala Seksi Pelatihan;
c. Kepala Seksi Evaluasi dan Pengujian;
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 13
2. Kepala Balai Pengembangan Teknologi, Informasi Dan Komunikasi
Pendidikan, membawahkan :
a. Kepala Subbagian Tata Usaha;
b. Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi;
c. Kepala Seksi Pemberdayaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi;
3. Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Khusus, membawahkan :
a. Kepala Subbagian Tata Usaha;
b. Kepala Seksi Pembelajaran dan Evaluasi;
c. Kepala Seksi Pengelolaan Sekolah;
B. Susunan Kepegawaian
Sumber Daya Aparatur pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sebagaimana diatur
dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Dinas Daerah yang kemudian dijabarkan dengan
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 62 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah, terdata sejumlah 434 pegawai yang terdiri dari
229 pegawai laki-laki dan 205 pegawai perempuan yang terdistribusi
pada Sekretariat, Bidang dan UPT dengan proporsi sebagai berikut :
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 14
Gambar 2.1
Proporsi Kepegawaian Dinas Pendidikan
Menurut Bidang Tugas
200; 20%
120; 12%
100; 10%90; 9%90; 9%
88; 9%
250; 27%40; 4%
SEKRETARIAT DIKDAS DIKMEN PNF-PTPPTK DIKSUS DIKJUR TKIP
Keseluruhan SDM memiliki potensi dan latar belakang
pendidikan yang berbeda-beda. Struktur tingkat pendidikan SDM Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah terekam pada diagram berikut :
Gambar 2.2
Proporsi Kepegawaian Dinas Pendidikan
Menurut Pendidikan
9 14
150
1 1
155
47
1
25
1
10
SD SMP SMA/K D.1 D.2 D.3 S.1 S.2 S.3-200
2040
6080100
120140
160180
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 15
Ditinjau dari pangkat/golongan distribusi pegawai berada
antara golongan II dan IV, dengan proporsi golongan terbesar berada
pada III B. Secara keseluruhan proporsi golongan pegawai
terdeskripsikan pada diagram berikut :
Gambar 2.3
Proporsi Kepegawaian Dinas Pendidikan
Menurut Golongan Ruang
0
20
40
60
80
100
120
IC ID IIA IIB IIC IID IIIA IIIB IIIC IIID IVA IVB IVC
STRUKTURALFUNGSIONAL
Bermodal SDM dengan kualifikasi dan kompetensi yang
beragam, setiap personel memiliki tugas dan tanggungjawab dalam
mendukung akselerasi program pembangunan pendidikan di Jawa
Tengah.
C. Tugas dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah
Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam
menyelenggarakan urusan di bidang Pendidikan berdasarkan asas
otonomi daerah dan tugas pembantuan.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 16
Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah mengemban fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan;
b. perencanaan program kerja bidang pendidikan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
bidang pendidikan;
d. pembinaan dan fasilitasi bidang pendidikan lingkup provinsi dan
kabupaten/kota;
e. pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan non formal dan fasilitasi perguruan tinggi,
serta pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan;
f. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pendidikan;
g. pelaksanaan kesekretariatan Dinas;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya;
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 62 Tahun
2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah, struktur Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
terdiri atas Sekretariat dan Bidang-Bidang dengan tugas pokok dan
fungsi sebagai berikut :
a. Sekretariat
Tugas pokok Sekretariat adalah melaksanakan penyiapan
perumusan, kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian
penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan
pelaksanaan di bidang program, keuangan, dan umum dan
kepegawaian.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 17
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di atas, Sekretariat
memiliki fungsi :
1. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,
pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang program;
2. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,
pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang keuangan;
3. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,
pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang umum dan
kepegawaian;
4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat
dibantu oleh Subbagian Program, Subbagian Keuangan dan
Subbagian Umum dan Kepegawaian.
Subbagian Program mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian, penyelenggaraan tugas secara terpadu,
pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang program,
meliputi : koordinasi perencanaan, pemantauan evaluasi dan
pelaporan serta pengelolaan sistem informasi di lingkungan Dinas.
Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,
pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang keuangan
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 18
meliputi pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan
akuntansi di lingkungan Dinas.
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara
terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang umum
dan kepegawaian meliputi pengelolaan administrasi kepegawaian,
hukum, humas, organisasi dan tata laksana, ketatausahaan dan
rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Dinas.
b. Bidang Pendidikan Dasar
Tugas pokok bidang pendidikan dasar adalah penyiapan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
kurikulum pendidikan dasar, pengendalian mutu pendidikan dasar
dan sarana dan prasarana pendidikan dasar.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di
atas, Bidang Pendidikan Dasar mengemban fungsi :
1. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan dasar;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pengendalian mutu pendidikan dasar;
3. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana pendidikan dasar;
4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut, Bidang
Pendidikan Dasar dibantu oleh Seksi Kurikulum, Seksi Pengendalian
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 19
Mutu Pendidikan Dasar dan Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan
Dasar.
Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan dasar
meliputi : perumusan kebijakan operasional pendidikan dasar di
provinsi sesuai kebijakan nasional, koordinasi dan sinkronisasi
kebijakan operasional dan program pendidikan dasar antar
kabupaten/kota, perencanaan strategis pendidikan dasar sesuai
dengan rencana strategis pendidikan nasional, sosialisasi kerangka
dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan koordinasi atas
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dasar, pengelolaan
pendidikan bertaraf internasional tingkat pendidikan dasar.
Seksi Pengendalian Mutu Pendidikan Dasar mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian mutu
pendidikan dasar meliputi : pembiayaan penjaminan mutu
pendidikan pada pendidikan dasar bertaraf internasional milik
provinsi, membantu pelaksanaan ujian nasional pendidikan dasar,
koordinasi fasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan ujian
sekolah skala provinsi, pelaksanaan evaluasi pelaksanaan ujian
sekolah sekala provinsi, pelaksanaan evaluasi pengelola satuan,
jalur, jenjang dan jenis pada pendidikan dasar, pelaksanaan
evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan pada pendidikan
dasar, membantu pemerintah dalam melaksanakan akreditasi
pendidikan dasar, supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan bertaraf
internasional dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar
internasional, evaluasi pelaksanaan dan dampak penjaminan mutu
satuan pendidikan dasar.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 20
Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana
pendidikan dasar meliputi : bantuan biaya penyelenggaraan
pendidikan dasar bertaraf internasional sesuai kewenangan
provinsi, pengawasan, pendayagunaan bantuan sarana dan
prasarana pendidikan dasar, pembinaan dan fasilitasi lingkup
provinsi dan kabupaten/kota bidang sarana dan prasarana
pendidikan dasar.
c. Bidang Pendidikan Menengah
Bidang Pendidikan Menengah mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan
dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan menengah,
pengendalian mutu pendidikan menengah, sarana dan prasarana
pendidikan menengah.
Untuk menyelenggarakan tugas di atas, Bidang Pendidikan
Menengah mempunyai fungsi :
1. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan menengah;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pengendalian mutu pendidikan
menengah;
3. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana pendidikan
menengah;
4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 21
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Bidang
Pendidikan Menengah dibantu Seksi Kurikulum Pendidikan
Menengah, Seksi Pengendalian Mutu Pendidikan Menengah dan
Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah.
Seksi Kurikulum Pendidikan Menengah mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, dan pelaksanaan bidang kurikulum pendidikan
menengah, meliputi : perumusan kebijakan operasional pendidikan
menengah di lingkup provinsi sesuai dengan kebijakan nasional,
koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program
pendidikan menengah antar kabupaten/kota, perencanaan strategis
pendidikan menengah sesuai struktur kurikulum pendidikan
menengah, koordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan menengah, pengelolaan pendidikan bertaraf
internasional tingkat pendidikan menengah.
Seksi Pengendalian Mutu Pendidikan Menengah mempunyaii
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian mutu
pendidikan menengah, meliputi : pembiayaan penjaminan mutu
pendidikan menengah sesuai kewenangannya, membantu
pelaksanaan ujian nasional pendidikan menengah, koordinasi
fasilitasi pelaksanaan ujian sekolah skala provinsi, pelaksanaan
evaluasi pengelola, satuan, jalur, jenjang dan jenis pendidikan
menengah, pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional
pendidikan pada pendidikan menengah, supervisi dan fasilitasi
satuan pendidikan bertaraf internasional dalam penjaminan mutu
untuk memenuhi standar internasional, evaluasi pelaksanaan dan
dampak penjaminan mutu satuan pendidikan menengah.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 22
Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan bidang sarana dan
prasarana pendidikan menengah meliputi : bantuan biaya
penyelenggaraan pendidikan menengah bertaraf internasional
sesuai kewenangannya, pengawasan terhadap standar nasional
sarana dan prasarana pendidikan menengah, pengawasan
pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan
menengah, pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan
menengah.
d. Bidang Pendidikan Non Formal dan Perguruan Tinggi
Bidang Pendidikan Non Formal dan Perguruan Tinggi
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumuan kebijakan
teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidikan anak usia
dini dan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan fasilitasi
perguruan tinggi.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pendidikan Non
Formal dan Perguruan Tinggi mempunyai fungsi :
1. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pendidikan anak usia dini dan
kesetaraan;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan pendidikan masyarakat;
3. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan fasilitasi perguruan tinggi;
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 23
4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.
Dalam menjalankan tugas tersebut, Bidang Pendidikan Non
Formal dan Perguruan Tinggi dibantu oleh Kasi Pendidikan Anak
Usia Dini dan Kesetaraan, Kasi Pendidikan Masyarakat dan Kasi
Fasilitasi Perguruan Tinggi.
Kasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesetaraan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidikan anak usia dini
dan kesetaraan meliputi : perencanaan strategis pendidikan anak
usia dini sesuai rencana strategis pendidikan nasional, sosialisasi
kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan anak usia dini,
pelaksanaan evaluasi pencapaian satuan pendidikan anak usia dini,
pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan pada
pendidikan anak usia dini skala provinsi dan pemberian dukungan
sumber daya penyelenggaraan pendidikan kesetaraan.
Seksi Pendidikan Masyarakat mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pendidikan masyarakat meliputi :
perencanaan strategis pendidikan non formal sesuai rencana
strategis pendidikan nasional, membantu pelaksanaan ujian
nasional pendidikan non formal, pelaksanaan evaluasi pengelola,
satuan, jalur, jenjang dan jenis pendidikan non formal skala
provinsi, dan pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional
pada pendidikan non formal skala provinsi.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 24
Seksi Fasilitasi Perguruan Tinggi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan pemberian dukungan sumber daya
terhadap penyelenggaraan perguruan tinggi.
e. Bidang Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan
pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar,
pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan menengah dan
pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan non formal.
Untuk menyelenggarakan tugas di atas, Bidang
Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan mempunyai
fungsi :
1. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan dasar;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan menengah;
3. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan non formal;
4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 25
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bidang
Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dibantu oleh
Seksi Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Dasar, Seksi Pengembangan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Menengah dan Seksi Pengembangan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal.
Seksi Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Dasar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di
bidang pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dasar
meliputi : perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga
kependidikan untuk pendidikan dasar bertaraf internasional milik
provinsi, usulan pengangkatan dan penempatan pendidik dan
tenaga kependidikan PNS untuk satuan pendidikan bertaraf
internasional pada jenjang pendidikan dasar miliki provinsi, usulan
pemindahana pendidik dan tenaga kependidikan antara
kabupaten/kota pada jenjang pendidikan dasar, peningkatan
kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan pendidik bertaraf
internasional pada jenjang pendidikan dasar, usulan
pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan bertaraf
internasional selain karena alasan pelanggaran perundang-
undangan pada jenjang pendidikan dasar milik provinsi, usulan
pengalokasian tenaga potensial pendidik dan tenaga kependidikan
jenjang pendidikan dasar di daerah.
Seksi Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Menengah mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
di bidang pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 26
menengah meliputi : perencanaan kebutuhan pendidik dan
tenaga kependidikan untuk pendidikan menengah bertaraf
internasional milik provinsi, usulan pengangkatan dan
penempatan pendidik dan tenaga kependidikan PNS untuk
satuan pendidikan bertaraf internasional pada jenjang pendidikan
menengah milik provinsi, usulan pemindahan pendidik dan
tenaga kependidikan antar kabupaten/kota pada jenjang
pendidikan menengah, peningkatan kesejahteraan, penghargaan
dan perlindungan pendidik bertaraf internasional pada jenjang
pendidikan menengah, usulan pemberhentian pendidik dan
tenaga kependidikan bertaraf internasional selain karena alasan
pelanggaran perundang-undangan pada jenjang pendidikan
menengah milik provinsi, usulan pengalokasian tenaga potensial
pendidik dan tenaga kependidikan jenjang pendidikan menengah
di daerah.
Seksi Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Non Formal mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan
pemberian dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan
pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan non
formal.
Selain itu, struktur organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah menempatkan kelompok jabatan fungsional yang memiliki
tugas sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 39
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 27
Teknis pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dalam
struktur organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
terdapat 3 (tiga) Unit Pelaksana Teknis yaitu UPT Balai
Pengembangan Pendidikan Kejuruan, Balai Pendidikan Teknologi
Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Balai Pengembangan
Pendidikan Khusus.
Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan / atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang pendidikan
kejuruan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Balai
Pengembangan Pendidikan Kejuruan memiliki fungsi :
1. penyusunan rencana teknis operasional pelatihan dan
pengujian pendidikan kejuruan;
2. pelaksanaan kebijakan teknis operasional pelatihan dan
pengujian pendidikan kejuruan;
3. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pengembangan
pendidikan kejuruan;
4. pengelolaan ketatausahaan;
5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut, Balai
Pengembangan Pendidikan Kejuruan dibantu oleh Subag Tata
Usaha, Seksi Pelatihan, Seksi Evaluasi dan Pengujian dan Kelompok
Jabatan Fungsional.
Subbag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyediaan
bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah
tangga dan perlengkapan Balai Pengembangan Pendidikan
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 28
Kejuruan. Seksi Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan dan pelaksanaan kegiatan pelatihan pengembangan
pendidikan kejuruan. Seksi Evaluasi dan Pengujian mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan
evaluasi dan pengujian pengembangan pendidikan kejuruan. Di
samping itu, juga terdapat kelompok jabatan fungsional
mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan perundang-undangan yang
berlaku.
Balai Pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi
Pendidikan (BP TIKP) mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang Dinas di bidang pengembangan teknologi informasi dan
komunikasi pendidikan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Balai
Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana teknis operasional pengembangan dan
pemberdayaan teknologi informasi dan komunikasi
pendidikan;
2. pelaksanaan kebijakan teknis operasional pengembangan dan
pemberdayaan teknologi informasi dan komunikasi
pendidikan;
3. pemantauan, monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang
pengembangan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan
4. pengelolaan ketatausahaan;
5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya;
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 29
Balai Pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi
Pendidikan (TIKP) dibantu oleh Subbagian Tata Usaha, Seksi
Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Seksi
Pemberdayaan Teknologi Informasi dan Kelompok Jabatan
Fungsional.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan,
ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan Balai Teknologi
Informasi dan Komunikasi Pendidikan. Seksi Pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pengembangan
Teknologi Informasi Pendidikan Pendidikan. Seksi pemberdayaan
Teknologi Informasi Dan Komunikasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan
teknologi informasi dan komunikasi pendidikan. Kelompok Jabatan
Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Balai Pengembangan Pendidikan Khusus mempunyai tugas
pokok melakukan sebagian teknis operasional dan/atau kegiatan
teknis penunjang Dinas di bidang pengembangan pendidikan
khusus.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Balai
Pengembangan Pendidikan Khusus menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana teknis operasional pembelajaran dan
pengelolaan sekolah pendidikan khusus;
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 30
2. pelaksanaan kebijakan teknis operasional pembelajaran dan
pengelolaan sekolah pendidikan khusus;
3. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pendidikan khusus
4. pengelolaan ketatausahaan;
5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Balai Pengembangan Pendidikan Khusus dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibantu oleh Subagian
Tata Usaha, Seksi Pembelajaran dan Evaluasi, Seksi Pengelolaan
Sekolah dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Subag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan, program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah
tangga dan perlengkapan Balai Pengembangan Pendidikan Khusus,
Seksi Pembelajaran dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan
evaluasi pendidikan khusus. Seksi Pengelolaan Sekolah mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan sekolah pendidikan khusus. Kelompok Jabatan
Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
D. Urusan Wajib Pemerintah Provinsi Bidang Pendidikan
Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah
telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 31
Kabupaten/Kota. Pada Peraturan Pemerintah tersebut, bidang
pendidikan merupakan salah satu urusan wajib pemerintahan
daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, urusan wajib
pemerintah provinsi bidang pendidikan mencakup :
A. Kebijakan
a. Penetapan kebijakan operasional pendidikan di provinsi
sesuai dengan kewenangannya.
b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan
program pendidikan antar kabupaten/kota
c. Perencanaan strategis pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non formal
sesuai dengan perencanaan strategis pendidikan nasional.
d. Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikan di
tingkat provinsi.
e. Koordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan, pengembangan tenaga kependidikan dan
penyediaan fasilitas penyelenggaraan pendidikan lintas
kabupaten/kota untuk tingkat pendidikan dasar dan
menengah.
f. Penyelenggaraan dan/atau pengelolaan satuan pendidikan
dan/atau program studi bertaraf internasional pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
g. Pemberian dukungan sumber daya terhadap
penyelenggaraan perguruan tinggi.
h. Pemantauan dan evaluasi satuan pendidikan bertaraf
internasional.
i. Peremajaan data dalam sistem informasi manajemen
pendidikan nasional untuk tingkat provinsi.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 32
B. Pembiayaan
1. Penyediaan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan
bertaraf internasional sesuai kewenangannya.
2. Pembiayaan penjaminan mutu satuan pendidikan sesuai
dengan kewenangannya.
C. Kurikulum
1. Koordinasi dan supervisi pengembangan kurikulum tingkat
satuan pendidikan pada pendidikan menengah.
2. Sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
3. Sosialisasi dan implementasi standar isi dan standar
kompetensi lulusan pendidikan menengah.
4. Sosialisasi dan fasilitasi implementasi kurikulum tingkat
satuan pendidikan pada pendidikan menengah
5. Pengawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan
pendidikan pada pendidikan menengah
D. Sarana dan Prasarana
1. Pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana
dan prasarana pendidikan menengah.
2. Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana
pendidikan.
3. Pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan
menengah.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 33
E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan
untuk pendidikan bertaraf internasional sesuai
kewenangannya.
2. Pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga
kependidikan PNS untuk satuan pendidikan bertaraf
internasional.
3. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan PNS antar
kabupaten/kota.
4. Peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan
pendidik dan tenaga kependidikan bertaraf internasional.
5. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan bertaraf internasional.
6. Pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada
pendidikan bertaraf internasional selain karena alasan
pelanggaran peraturan perundang-undangan.
7. Pengalokasian tenaga potensial pendidik dan tenaga
kependidikan di daerah.
F. Pengendalian Mutu Pendidikan
1. Membantu pelaksanaan ujian nasional pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan non formal.
2. Koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
ujian sekolah skala provinsi.
3. Penyediaan biaya penyelenggaraan ujian sekolah skala
provinsi.
4. Pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan, jalur, jenjang dan
jenis pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah skala provinsi.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 34
5. Pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional
pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non formal
skala provinsi.
6. Membantu pemerintah dalam pelaksanaan akreditasi
pendidikan dasar dan menengah.
7. Supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan bertaraf
internasional dalam penjaminan mutu untuk memenuhi
standar internasional.
8. Evaluasi pelaksanaan dan dampak penjaminan mutu satuan
pendidikan skala provinsi.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 35
BAB III
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA TENGAH
A. Kondisi Pembangunan Pendidikan di Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan pendidikan adalah bidang pembangunan yang
menempati posisi strategis bagi pengembangan sumber daya manusia
berkualitas sebagai modal dasar pembangunan secara menyeluruh.
Karenanya tugas utama pembangunan pendidikan adalah memberi
konstribusi yang berarti bagi pemecahan permasalahan bangsa.
Pendidikan pada hakekatnya bertujuan mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.
Sejalan dengan tujuan tersebut Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah bertekad mewujudkan insan Jawa Tengah yang bemoral,
kompetitif dan berwawasan kebangsaan yang dibangun melalui
pendidikan formal (TK/TKLB RA/BA, SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
SMA/SMALB/MA/SMK), pendidikan non formal (PAUD, Pendidikan
Kesetaraan, Pendidikan Masyarakat, Kursus dan Kelembagaan) yang
dilaksanakan secara berkelanjutan dengan memperhatikan keadilan
dan kesetaraan gender.
Dalam rangka mewujudkan pemerataan layanan pendidikan
kepada masyarakat Jawa Tengah sampai dengan Agustus 2008
terekam data pokok pendidikan dasar dan menengah sebagai berikut :
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 36
Tabel 3.1Data Pokok SD dan Ml
Tahun 2007/2008
No. Komponen Satuan SD Ml JUMLAH
1. Sekolah Unit 19.846 3.680 23.526
2. Siswa anak 3.305.124 482.050 3.787.174
3. Kelas Rombel 124.142 21.762 145.904
4. Kondisi RuangKelas
127.137 21.679 148.816
a. Baik ruang 61.676 10.673 72.349
b. Rusak Ringan ruang 36.351 6.663 43.014
c. Rusak Berat ruang 29.110 4.343 33.453
5. Guru 157.738 24.843 182.581
6. Fasilitas
a. Perpustakaan Ruang 4.310 1.127 5.437
b. Lapanganolahraga
Unit 4.159 605 4.764
c. UKS Ruang 6.241 999 7.240
Sumber: Profil Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 37
Tabel 3.2Data Pokok SMP dan MTs
Tahun 2007/2008
No. Komponen Satuan SMP MTs JUMLAH
1. Sekolah Unit 2.902 1.394 4.296
2. Siswa Orang 1.223.718 342.142 1.565.860
3. Kelas Unit 32.790 9.882 42.672
4. Ruang Kelas 32.428 10.135 42.563
a. Baik Unit 27.451 7.529 34.980
b. Rusak Ringan Unit 3.549 1.810 5.359
c. Rusak Berat Unit 1.428 796 2.224
5. Guru 66.602 19.361 85.963
6. Fasilitas
a. Perpustakaan Ruang 2.190 789 2.979
b. Lapanganolahraga
Unit 1.216 323 1.539
c. UKS Ruang 1.995 664 2.659
d. Laboratorium Ruang 3.448 732 4.180
Sumber: Profil Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 38
Tabel 3.3Data Pokok SMA, MA dan SMK
Tahun 2007/2008
No. Komponen Satuan SMA SMK MA JUMLAH
1. Sekolah Unit 864 1.022 450 2.336
2. Siswa Orang 389.968 414.639 108.950 913.557
3. Kelas Ruang 10.735 11.600 3.191 25.526
4. Ruang Kelas 10.943 11.162 3.154 25.259
a. Baik Ruang 10.214 10.269 2.845 23.328
b. Rusak Ringan Ruang 547 723 244 1.514
c. Rusak Berat Ruang 182 170 65 417
5. Guru 24.186 22.014 6.309 52.509
6. Fasilitas1.719a. Perpustakaan Ruang 784 711 296 1.791
b. Lapangan Unit 376 241 70 687
c. UKS Ruang 710 629 190 1.529
d. Laboratorium Ruang 2.159 1.424 464 4.047
e. Keterampilan Ruang 262 312 105 679
f. BP Ruang 595 558 163 1.316
g. Serbaguna Ruang 279 241 86 606
h. Bengkel Ruang - 793 - 793
i. Ruang Praktik Ruang - 1.175 - 1.175
Sumber: Profil Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008.
Selama kurun waktu 2003-2008, pembangunan pendidikan
di Jawa Tengah merupakan skala prioritas yang diakselerasikan melalui
berbagai kebijakan, strategi dan program. Hasil-hasil pembangunan
pendidikan yang dicapai dalam kurun waktu tersebut, merupakan salah
satu landasan bagi pembangunan pendidikan tahun 2008-2013.
Pertama, aspek pemerataan dan perluasan akses
pendidikan, pada kurun waktu tahun 2003-2008 dapat diukur dengan
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 39
indikator Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM)
dan Angka Transisi (AT) yang hasilnya menunjukkan perkembangan
yang meningkat sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 3.4Pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK),
Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Transisi (AT)Pendidikan Dasar
PAUD SD/MI SMP/MTSNo Tahun
APK APK APM APK APM AT1 2003/2004 39,09% 106,56% 90,67 % 81,16% 62,20% 84,77%2 2004/2005 43,34% 104,87 % 89,72 % 86,21% 64,62% 83,05%3 2005/2006 45,63% 105,67% 89,98% 89,28% 69,01% 84,93%4 2006/2007 48,32% 103,79% 90,99% 92,62% 71,50% 85.05%5 2007/2008 59,22% 107,31 % 94,99% 96,93% 75,29% 87,23%
Sumber data : Profil Pendidikan Prov. Jateng tahun 2008
Tabel 3.5Pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK),
Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Transisi (AT)Pendidikan Menengah
SMA/SMK/MANo Tahun
APK APM AT
1 2003/2004 41,79% 31,17% 36,86%
2 2004/2005 48,80% 34,83% 39,41%
3 2005/2006 50,63% 36,56% 41,57%
4 2006/2007 53,51% 45,78% 43,28%
5 2007/2008 54,87% 49,19% 47,79%
Sumber data : Profil Pendidikan Prov. Jateng tahun 2008
Tabel diatas menunjukkan tahun pelajaran 2007/2008 APK
PAUD di Jawa Tengah mencapai 59,22 % dan melebihi target nasional
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 40
sebesar 53,9 %. Meskipun demikian masih terdapat 40,78 %
penduduk usia 0 – 6 tahun yang belum memperoleh layanan PAUD.
Pada jenjang pendidikan dasar APK SD/MI tahun 2003/2004
sebesar 106,56 % meningkat menjadi 107,31% pada tahun pelajaran
2007/2008. Sedangkan APM SD/MI pada tahun 2003/2004 sebesar
90,67 % dan meningkat menjadi 94,99 % pada tahun pelajaran
2007/2008. Kondisi APK SMP/MTs pada tahun 2003/2004 sebesar
81,16 % menunjukkan peningkatan yang cukup besar yaitu mencapai
96,93 % pada tahun pelajaran 2007/2008. Kenaikan juga terjadi pada
APM SMP/MTs yaitu dari 62,20 % pada tahun 2003/2004 menjadi
75,29 % pada tahun 2007/2008. Sementara itu untuk Angka Transisi
(AT) jenjang SMP/MTs pada tahun 2003/2004 sebesar 84,77 % dan
pada akhir tahun 2007/2008 sebesar 87, 23 %.
Capaian APK SMP/MTs sebesar 96,93 % melebihi target
nasional sebesar 95 % pada tahun 2007/2008, berarti program Wajib
Belajar 9 Tahun di Jawa Tengah telah tuntas. Atas keberhasilan ini
Gubernur Jawa Tengah memperoleh penghargaan Widya Krama dari
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 12 April 2008.
Pencapaian APK jenjang SMA/SMK/MA mengalami kenaikan
dari 41,79 % pada tahun 2003/2004 menjadi 54,87 % pada tahun
2007/2008 sekalipun masih berada di bawah target nasional sebesar
68,02 %. Sementara itu APM jenjang SMA/SMK/MA juga mengalami
kenaikan dari 31,17 % pada tahun 2003/2004 menjadi 49,19 % pada
tahun 2007/2008. Angka Transisi (AT) jenjang SMA/SMK/MA pada
tahun 2003/2004 sebesar 36,86 % dan pada tahun 2007/2008
mencapai sebesar 47,79 %.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 41
Berdasarkan data AT di atas, menunjukkan bahwa meskipun
dari tahun ke tahun APK dan APM meningkat, namun masih banyak
lulusan jenjang SMP/MTs yang belum memperoleh layanan pendidikan
menengah. Sehingga pada kurun waktu 2008-2013 akses pendidikan
menengah perlu mendapatkan prioritas dalam rangka memberikan
kesempatan belajar minimal 12 tahun.
Dalam upaya pencapaian target kinerja pembangunan
pendidikan di Jawa Tengah Tahun 2003-2008, Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah telah menempuh upaya sebagai berikut :
1. Pembangunan 81 Unit Sekolah Baru (USB) pada satuan pendidikan
SMP, pembangunan ruang kelas baru (RKB) SMP mencapai 4.219
ruang, serta rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD sejumlah 8.656
ruang dan SMP sejumlah 3.395 ruang. Sedangkan rehabilitasi ruang
kelas rusak sedang SD 2.020 ruang dan 1.000 ruang kelas SMP.
Proyeksi sampai dengan tahun 2013 diharapkan 90% gedung
SD/MI dan SMP/MTS sesuai standar.
2. Pada tahun 2003-2008 telah dibangun 5 USB SMA, 21 USB SMK,
dan dibangun 30 RKB SMA/SMK serta rehabilitasi gedung 380
sekolah dan pembangunan laboratorium IPA SMA sebanyak 29
ruang, laboratorium bahasa sebanyak 17 ruang. Sampai dengan
tahun 2013 diproyeksikan 40% ruang kelas SMA/SMK memenuhi
standar.
3. Pada tahun 2008 telah disalurkan Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) kepada 3.394.734 siswa SD dan 1.243.062 siswa SMP.
4. Bantuan Khusus Murid Miskin (BKMM) sebanyak 107.793 siswa
SMA/SMK.
5. Bantuan Siswa berkebutuhan khusus sebanyak 10.929 siswa
tingkat dasar dan 746 siswa tingkat menengah.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 42
6. Bantuan siswa SMP miskin sebanyak 69.335 siswa.
7. Dana Pendamping BOS APBD sebanyak 24.000 siswa SD dan 4.000
siswa SMP.
8. BOS Buku pada tahun 2008 sebesar Rp. 34.900.272.000,00,
dengan rincian anggaran untuk SD/SDLB sebesar
Rp. 25.090.869.000,00 siswa dan untuk SMP/SMPLB sebesar
Rp. 9.809.844.000,00
9. Pembangunan rintisan TK/SD satu atap sampai dengan Tahun 2008
adalah sebanyak 120 unit.
10.Pembangunan SD/SMP satu atap sampai dengan Tahun 2008
adalah sebanyak 156 unit.
Seiring dengan upaya peningkatan akses pendidikan yang
ditempuh oleh pendidikan formal, upaya tersebut juga dilakukan
melalui jalur pendidikan non formal. Di bawah ini disajikan data pokok
pendidikan non formal di Jawa Tengah.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 43
Tabel 3.6
Data Pokok Pendidikan Non Formal Tahun 2007/2008
No Komponen Satuan Jumlah
1. Jumlah Penduduk Buta Aksara(>15 tahun)
orang 169.492
2. Jumlah Warga Belajar
- Tahap Pemberantasan
- Tahap Pembinaan
- Tahap Pelestarian
Orang
Orang
Orang
664.800
288.902
206.806
3. Jumlah Siswa Kejar Paket
- Kejar Paket A
- Kejar Paket B
- Kejar Paket C
Orang
Orang
Orang
9.533
52.828
14.736
4. Jumlah Pamong Belajar SKB Orang 315
5. Jumlah Tutor Orang 22.682
6. Jumlah Kelompok Belajar Rombel 3.524
7. Jumlah Lembaga PNF
- Lembaga Kursus
- Pusat Kegiatan BelajarMasyarakat (PKBM)
- Sanggar Kegiatan Belajar
- Taman Baca Masyarakat
- Lembaga PAUD
Lembaga
Lembaga
Lembaga
Lembaga
Lembaga
1.119
410
39
418
3.428
8. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Pamong Belajar P2PNFI
- Pamong Belajar SKB
- PAUD
- Instruktur Kursus
- Tenaga Lapangan Dikmas
- Fasilitator Desa Intensif (FDI)
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
37
315
109.945
13.428
491
120
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 44
Salah satu upaya yang dilakukan dalam jalur pendidikan non
formal dalam perluasan akses pendidikan adalah penuntasan buta
aksara. Sebagaimana diketahui bahwa pada tahun 2005 jumlah
penduduk buta aksara usia > 15 tahun mencapai 2.985.005 orang.
Jumlah tersebut merupakan jumlah terbesar ke 2 penyumbang buta
aksara di Indonesia. Dalam rangka penuntasan buta aksara tersebut,
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengembangkan strategi reguler
dan percepatan. Strategi dengan pola reguler dilaksanakan dengan
melibatkan lembaga dan organisasi sosial kemasyarakatan seperti
Aisyiah, Muslimat Nahdlatul Ulama, Badan Koordinasi Organisasi
Wanita (BKOW) dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Sedangkan melalui pola percepatan dilakukan dengan
mendayagunakan mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tematik penuntasan buta aksara.
Hasil yang diperoleh melalui prakarsa tersebut adalah telah
dapat dituntaskannya penduduk buta aksara usia 15 s.d 45 pada
tahun 2007. Atas keberhasilan ini pada tahun 2008, Gubernur Jawa
Tengah mendapatkan penghargaan Anugerah Aksara Tingkat Utama
dari Presiden Republik Indonesia.
Sampai dengan akhir tahun 2008, seluruh kabupaten/kota
di Jawa Tengah telah mendeklarasikan bebas buta aksara tahap
pemberantasan. Selanjutnya pada tahun 2009 program tersebut
dilanjutkan untuk menuntaskan buta aksara pada tahap pembinaan
dan pelestarian.
Selaras dengan kebijakan pendidikan nasional, pendidikan
non formal telah mengembangkan fungsinya tidak hanya sebagai
pelengkap tetapi telah ditetapkan sebagai pengganti, penambah
dan/atau pelengkap pendidikan formal. Artinya, pendidikan kesetaraan,
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 45
pendidikan anak usia dini, pendidikan masyarakat, kursus dan
kelembagaan menjadi bagian penting bagi peningkatan pemerataan
pendidikan.
Sejalan dengan upaya penuntasan Wajib Belajar Pendidikan
dasar 9 Tahun melalui pendidikan formal juga dikembangkan program
Kelompok Belajar Paket A setara SD, Kelompok Belajar Paket B setara
SMP dan Kelompok Belajar Paket C setara SMA. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada warga masyarakat
yang belum terlayani pada jalur pendidikan formal. Pada tahun 2008
jumlah peserta Kelompok Belajar Paket A, B dan C berjumlah 77.097
warga belajar. Minat masyarakat terhadap program ini meningkat
utamanya pada program Kejar Paket C, terlebih dengan diterapkannya
standar kelulusan yang semakin meningkat oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
Peningkatan akses layanan pendidikan non formal juga
diberikan bagi masyarakat berusia 0 – 6 tahun. Angka Partisipasi kasar
PAUD di Jawa Tengah masih 59,22 %. Rendahnya akses masyarakat
terhadap Pendidikan Anak Usia Dini disebabkan oleh kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya PAUD, masalah geografis
dan keterbatasan jumlah lembaga PAUD.
Kedua, pada aspek peningkatan mutu dan daya saing
pendidikan diperoleh gambaran sebagai berikut :
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 46
Tabel 3.7
Pencapaian Indikator KunciKinerja Mutu Pendidikan
PencapaianNo Indikator Kunci
Kinerja 2003 2004 2005 2006 2007 2008
1. Rata-Rata Nilai UASBNSD/ MI/SDLB - - - - 6,76 -
2. Rata-rata nilai UN SMP/MTs/SMPLB - 6,33 6,83 6,77 6,43 -
3. Rata-rata nilai UN SMA/SMK/MA/SMALB - 6,18 7,01 7,23 6.89 -
4. Guru yg memenuhikualifikasi S1/D4 - 147.221- 148.912- 150.388- 153.492 155.017
5. Guru bersertifikatpendidik - - - 3.296 24.287 56.802
6.Rintisan SekolahBertaraf Internasional(RSBI) SD
- - - - 5 -
7.Rintisan SekolahBertaraf Internasional(RSBI) SMP
- - - - 41 -
8.Rintisan SekolahBertaraf Internasional(RSBI) SMA/ SMK
- - - 17 69 90
9.Perolehan medali emasOlimpiade SainsNasional (OSN)
5 9 3 26 21 13
10.Perolehan medali emasOlimpiade Olahraga danSains Nasional (OOSN)
- - - - 10 11
11.Perolehan medali emasLomba KompetensiSiswa (LKS)
- 13 6 6 2 13
12.Festival KompetensiSiswa SD/SMP/SMA/SMK
- - - - - 11
13. Akreditasi Sekolah/Madrasah 17.989
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tahun 2008
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata UASBN
SD/MI pada tahun pelajaran 2007/2008 sebesar 6,76 lebih tinggi
dibanding dengan niilai rata-rata UN SMP/MTs/SMPLB tahun pelajaran
2007/2008 sebesar 6,43, tetapi lebih rendah dibanding dengan rata-
rata nilai UN SMA/MA/SMLAB dan SMK sebesar 6,89.
Nilai rata-rata UN SMP/MTs/SMPLB dari tahun pelajaran
2004/2005 sampai dengan tahun pelajaran 2007/2008 mengalami
fluktuasi dan cenderung menurun. Kecenderungan tersebut terjadi
pula pada nilai rata-rata UN SMA/MA/SMLAB dan SMK.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 47
Penurunan nilai rata-rata UN SMP/MTs/SMPLB,
SMA/MA/SMLAB dan SMK tahun pelajaran 2007/2008 disebabkan
karena beberapa faktor, diantaranya adalah penambahan jumlah mata
pelajaran, peningkatan standar nilai minimal kelulusan, jadwal
pelaksanaan sehari 2 mata pelajaran serta perubahan komposisi
tingkat kesulitan soal Ujian Nasional. Namun demikian penurunan nilai
rata-rata ternyata tidak berpengaruh terhadap persentase kelulusan,
sebab Ujian Nasional tahun pelajaran 2007/2008 justru meningkat
pada seluruh satuan pendidikan.
Tabel 3.8Jumlah Kelulusan Peserta Ujian Nasional
Tahun Pelajaran 2007/2008
Satuan Jumlah KelulusanNo
Pendidikan Peserta Lulus % Tdk Lulus %
1. SMP 374.150 339.120 90,64 35.030 9,36
2. MTs 110.917 98.302 88,63 12.615 11,37
3. SMP Terbuka 7.717 2.432 31,51 5.285 68,49
Jumlah : 492.784 439.854 89,26 52.930 10,74
4. SMPLB 83 83 100 - -
5. SMALB 24 24 100 - -
6. SMA
a. IPA 53.303 50.444 94,64 2.859 5,36
b. IPS 71.416 64.982 90,91 6.434 9,01
c. Bahasa 3.123 3.004 96,19 119 3,81
Jumlah : 127.842 118.430 92,64 9.412 7,36
7. MA
a. IPA 9.191 8.566 93,20 625 6,80
b. IPS 22.836 19.930 87,27 2.906 12,73
c. Bahasa 1.287 1.232 95,73 55 4,27
Jumlah : 33.314 29.728 89,24 3.586 10,76
Jumlah 6+7 161.156 148.158 91,93 12.998 8,07
8. SMK 126.148 115.007 91,22 11.071 8,78
Total : 780.195 703.144 95,85 77.051 5,15Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 48
Salah satu aspek yang mendukung peningkatan mutu
pendidikan adalah mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Di Jawa
Tengah jumlah guru berdasar data NUPTK bulan Agustus 2008
tercatat 356.582 orang dengan status PNS sejumlah 205.023 orang
dan Non PNS sejumlah 151.559 orang. Ditinjau dari kualifikasi
pendidikan diketahui hanya 155.016 (43,5%) yang telah memenuhi
kualifikasi minimal guru S1/D4, dengan rincian : guru TK 3.902
(1,09%), SD/MI 41.756 (11,71%), SMP/MTs 63.424 (17,78%),
SMA/MA 26.940 (7,56%), SMK 18.502 (5,18%) dan SLB 492 (0,14%).
Dengan kondisi tersebut, 201.566 (56,5%) guru belum berkualifikasi
S1/D4.
Tabel 3.9Kualifikasi dan Sertifikasi Guru
Di Jawa Tengah
SATUAN KUALIFIKASI SERTIFIKASINO
PENDIDIKAN < S.1/D.IV ≥ S.1/D.IV IKUT LULUS
1. TK 30.629 3.902 1.553 1.315
2. SD 140.825 41.756 25.023 23.227
3. SMP 22.539 63.424 14.698 18.405
4. SMA 3.550 26.940 10.475 8.344
5. SMK 3.521 18.503 7.682 5.241
6. SLB 495 492 268 270
JUMLAH 201.559 155.017 59.699 56.802
% 56,5 43,5 38, 5 % 38,5 % Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
Data di atas memberikan gambaran tentang kondisi
kualifikasi dan sertifikasi guru di Jawa Tengah. Sebagaimana
dimanatkan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen bahwa dalam rangka peningkatan profesionalisme dan
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 49
kesejahteraan guru dilaksanakan melalui sertifikasi dengan prasyarat
tertentu. Kondisi di Jawa Tengah, dari 155.017 orang guru yang
berhak mengikuti sertifikasi, sampai dengan tahun 2008, sebanyak
59.699 orang telah mengikuti sertifikasi dengan hasil 56.802 orang
(38,5 %) dinyatakan lulus, sedangkan lainnya harus mengikuti
Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG). Dengan demikian fasilitasi
pembinaan maupun peningkatan profesionalisme pendidik perlu
diformulasikan, dikembangkan dan ditingkatkan intensitasnya.
Sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan,
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional mengamanatkan bahwa Pemerintah dan/atau pemerintah
daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan
pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan
menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional.
Memenuhi amanat tersebut, di Jawa Tengah sampai dengan
tahun 2008 telah dikembangkan 136 Rintisan Sekolah Bartaraf
Internasional (RSBI) yang terdiri dari 5 SD, 41 SMP, 34 SMA dan 56
SMK. Untuk meningkatkan RSBI menjadi Sekolah Bertaraf
Internasional (SBI) diperlukan pembinaan secara intensif dalam rangka
memenuhi persyaratan standar nasional pendidikan.
Pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional ini dilakukan
melalui penetapan kebijakan, pembiayaan dan kerjasama. Dalam
aspek kebijakan telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota. Regulasi tersebut mengamanatkan bahwa
pengelolaan dan penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional
menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 50
Untuk mendukung penyelenggaraan Sekolah Bertaraf
Internasional, Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota telah
mengalokasikan bantuan dalam bentuk alokasi dana maupun lahan.
Sedangkan dalam aspek kerja sama telah dikembangkan program
sekolah kembar (sister school) antara Sekolah Bertaraf Internasional di
Indonesia dengan Sekolah di Luar Negeri baik yang difasilitasi oleh
Depdiknas maupun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Sejalan dengan hal di atas, pada jenjang SMK juga
dikembangkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2000 yang menjadi
salah satu syarat SMK Bertaraf Internasional. Sampai dengan tahun
2008 sistem manajemen mutu tersebut telah diterapkan pada 73 SMK
di Jawa Tengah dan iakan berkembang pada tahun-tahun mendatang.
Peningkatan mutu SMK dilaksanakan dengan berbagai cara.
Salah satu upayanya dengan dikembangkan SMK menjadi Tempat Uji
Kompetensi (TUK) yang saat ini sudah berjumlah 93 satuan
pendidikan. Sebagai upaya membantu masyarakat memperoleh
keterampilan dilaksanakan Program Career Center (CC) di SMK dan
Pendidikan Kecakapan Hidup yang seluruhnya berjumlah 144 SMK.
Salah satu upaya meningkatkan kualitas siswa ditempuh
dengan mengikutsertakan siswa pada ajang Olimpiade Sains Nasional
dan internasional. Berdasarkan perolehan medali emas pada ajang
Olimpiade Sains Nasional sejak tahun 2003 sampai dengan 2008
prestasi Jawa Tengah mengalami fluktuasi. Pada tahun 2003 perolehan
medali emas sebanyak 5 medali dan pada tahun 2004 naik menjadi 9
medali. Namun demikian pada tahun 2005 perolehan medali turun
menjadi 3 medali dan berhasil naik perolehan medali emasnya pada
tahun 2006 sebanyak 26 medali. Tahun 2007 perolehan medali emas
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 51
sebanyak 21 medali dan pada tahun 2008 turun menjadi 13 medali.
Dalam Lomba Keterampilan Siswa SMK Tingkat Nasional Tahun 2008,
telah berhasil memperoleh Juara Umum dengan 11 medali emas.
Upaya peningkatan mutu di atas juga ditempuh melalui
akreditasi sekolah/madrasah. Sampai dengan tahun 2007 jumlah
sekolah/madrasah pada semua satuan pendidikan di Jawa Tengah
sebanyak 39.991 dan yang telah terakreditasi sebanyak 17.989 sekolah
dengan perincian 6.311 TK/RA, 7.567 SD/MI, 922 SMP/MTs, 245 SLB,
875 SMA/MA, 2.069 SMK/MAK. Dengan mempertimbangkan bahwa
akreditasi dapat meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan,
maka ke depan semua satuan pendidikan didorong untuk
melaksanakan akreditasi secara berkelanjutan.
Ketiga, pada aspek relevansi pendidikan capaian pada tahun
2006 rasio siswa SMK dan SMA sebesar 48 : 52. Rasio ini mengalami
kenaikan menjadi 52,48 : 47,52 pada tahun 2007 dan menjadi 54,94 :
45,06 pada tahun 2008. Rasio ini akan terus didorong sehingga
terwujud perbandingan siswa SMK dan SMA sebesar 70 : 30 pada
tahun 2013. Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan Angka
Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah dan dalam upaya
mengatasi kemiskinan dan pengangguran lulusan SMK. Seiring
dengan hal di atas, juga ditempuh langkah – langkah
mengembangkan kemitraan dengan dunia usaha dan industri serta
meningkatkan kewirausahaan di kalangan siswa. Program-program
tersebut pada muaranya diarahkan pada upaya mewujudkan Jawa
Tengah sebagai Provinsi Vokasi.
Mewujudkan hal di atas, dan sejalan dengan komitmen
bersama antara Menteri Pendidikan Nasional, Gubernur dan
Bupati/Walikota se-Jawa Tengah sebagaimana tercantum dalam
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 52
Memorandum of Agreement (MoA) Jawa Tengah sebagai provinsi
vokasi, maka diharapkan perkembangan SMK yang unggul dapat
diwujudkan. Untuk itulah, ke depan peran SMK akan terus
ditingkatkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Salah satu upayanya
adalah mengembangkan SMK sebagai pusat pendidikan dan pelatihan
yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat, sebagai pusat
pengembangan ilmu dan teknologi dasar dengan karya Teknologi
Tepat Guna dan rekayasa inovasi dan sebagai pusat produksi dan
pemasaran potensi SMK agar dapat tumbuh dan berkembangnya
kemandirian dan enterpreneur setiap siswa.
Keempat, pada aspek penguatan tata kelola, akuntabilitas
dan pencitraan publik pendidikan di tingkat satuan pendidikan terus
dikembangkan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada
jenjang SD/MI dan SMP/MTs. Sampai dengan tahun 2007 telah
dikembangkan pelaksanaan MBS di 35 kabupaten/kota yang mencakup
1.640 SD/MI. Sedangkan pada jenjang SMP/MTs telah dikembangkan
MBS melalui pola REDIP di 283 sekolah. Untuk meningkatkan kualitas
implementasi MBS, pemerintah juga telah bekerjasama dengan
lembaga-lembaga donor bidang pendidikan.
Pada jenjang SMK/SMA telah dikembangkan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001-2000. Sampai saat ini telah diterapkan
Sistem Manajemen Mutu ISO di 73 SMK di Jawa Tengah. Sedangkan
pada tingkat Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, penerapan
layanan ISO telah dikembangkan pada Unit Pelaksana Teknis Balai
Pengembangan Pendidikan Kejuruan sejak tahun 2008. Pada tahun-
tahun mendatang penerapan ISO manajemen ini akan dikembangkan
pada tingkat Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 53
B. Kondisi Pembangunan Pendidikan Yang Diharapkan Dan
Proyeksi 5 Tahun Ke Depan
Berangkat dari kondisi capaian kinerja pembangunan
pendidikan sampai dengan tahun 2008, maka kondisi yang ingin
dicapai dalam pembangunan pendidikan di Provinsi Jawa Tengah
adalah sebagai berikut ini.
1. Perluasan Akses Pendidikan
a. Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD pada tahun 2007/2008
mencapai 59,22 %, yang berarti di atas target nasional yang
ditetapkan sebesar 53,90 %. Pada tahun 2013, APK PAUD baik
jalur formal dan non formal diharapkan sebesar 65 %.
b. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/SDLB/Paket A pada tahun
2007/2008 mencapai 94,90%, melebihi target yang ditetapkan
sebesar 94, 66%. Pada tahun 2013 diharapkan APM
SD/MI/SDLB/Paket A adalah sebesar 98%.
c. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/SDLB/Paket A pada tahun
2007/2008 mencapai 105 % dan diharapkan pada tahun 2013
mencapai 110 %.
d. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B pada tahun
2007/2008 mencapai 96,93 %, melebihi target yang ditetapkan
sebesar 95,00%, dan ditargetkan pada tahun 2013 mencapai
98 %.
e. Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/Paket C tahun 2007/2008
mencapai 54,87% dibawah target yang ditetapkan sebesar
68,02 %, dan tahun 2013 diharapkan mencapai sebesar 70%.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 54
f. Persentase buta aksara penduduk Jawa Tengah usia 15-45
tahun ke atas pada tahun 2007 berhasil dituntaskan pada tahap
pemberantasan, sedangkan penduduk buta aksara usia 45
tahun ke atas berjumlah 169.492 orang. Pada tahun 2013
ditargetkan penduduk usia 15 tahun ke atas dapat dituntaskan
sebagai berikut (1) tahap pemberantasan sebesar 99,2 %,
tahap pembinaan sebesar 70 % dan tahap pelestarian sebesar
50 %.
2. Peningkatan Mutu dan Daya Saing Pendidikan
Berdasarkan capaian pada indikator kunci yang telah
ditetapkan di dalam Renstra, kinerja peningkatan mutu dan
pendidikaan di Jawa Tengah sampai dengan tahun 2008
sebagaimana terungkap dari uraian berikut ini.
a. Rerata nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional pada tahun
pelajaran 2007/2008 adalah 6,76, dan tahun 2013 ditargetkan
sebesar 7,0.
b. Rerata Nilai Ujian Nasional SMP/MTs pada tahun pelajaran
2007/2008 adalah 6,43 di bawah target yang ditetapkan
nasional sebesar 7,00. Rerata nilai UN SMP/MTs dari tahun ke
tahun mengalami fluktuasi. Pada tahun 2004 reratanya sebesar
6,33 dan meningkat tahun 2005 sebesar 6,83, tahun, kemudian
mengalami penurunan menjadi 6,71 dan menurun menjadi
6,43. Pada tahun 2013 diharapkan mencapai 6,78.
c. Rerata Nilai Ujian Nasional SMA/SMK/MA pada tahun pelajaran
2007/2008 adalah 6,89 yang berarti telah melampaui target
yang direncanakan sebesar 6,84. Rerata nilai Ujian Nasional
SMA juga mengalami fluktuasi dari 6, 18 tahun 2004, menjadi
7, 01 tahun 2005 dan meningkat menjadi 7, 23 tahun 2006
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 55
namun mengalami penurunan menjadi 6, 89 tahun 2007. Pada
tahun 2013 diharapkan nilai rata-rata ujian nasional
SMA/MA/SMK mencapai 7,1.
d. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV sesuai dengan
ketentuan UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen telah
mencapai 43,47 %. Ditargetkan pada tahun 2013 kualifikasi S1
bagi pendidik PAUD sebesar 30 %, pendidik SD/SDLB sebesar
45 %, pendidik SMP/SMPLB sebesar 85 %, pendidik
SMA/SMALB dan SMK sebesar 93 % dan pendidik pendidikan
kesetaraan sebesar 35 %.
e. Pada tahun 2013 diharapkan pendidik di Jawa Tengah telah
berkualifikasi S1 meliputi 30 % pendidik PAUD, 40 % pendidik
SD/SDLB, 84 % pendidik SMP/SMPLB, 93 % pendidik
SMA/SMALB dan SMK dan 35 % pendidik kesetaraan A, B dan
C.
Guru yang bersertifikat pendidik pada tahun 2007 mencapai
8,5% sedangkan target tahun 2013 diharapkan pendidik di Jawa
Tengah yang lulus sertifikasi untuk PAUD sebesar 16 %, jenjang
SD/SDLB sebesar 45%, SMP/SMPLB sebesar 94 % dan
SMA/SMALB/SMK sebesar 95 %.
f. Sekolah Bertaraf Internasional atau Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional pada tahun 2007 adalah sebanyak 136 sekolah
yang terdiri atas 5 SD, 41 SMP, 34 SMA, dan 56 SMK. Pada
tahun 2013 diharapkan SD SBI sebanyak 35 sekolah, SMP SBI
70 sekolah, SMA SBI 59 sekolah dan SMK sebanyak 81 sekolah.
g. Perolehan medali emas pada berbagai olimpiade atau kompetisi
Internasional tahun 2008 mencapai 13 medali, dan target
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 56
tahun 2013 sebanyak 30 medali, termasuk dalam Lomba
Keterampilan Siswa SMK Internasional.
h. Rasio siswa SMK : SMA mengalami kenaikan menjadi 52,48 :
47,52 pada tahun 2007/2007 dan menjadi 54,94 : 45,06 pada
tahun 2007/2008. Rasio ini akan terus didorong sehingga pada
tahun 2013 diharapkan perbandingan siswa SMK dan SMA
sebesar 70:30.
Peningkatan mutu pendidikan di Jawa Tengah dilakukan
melalui berbagai upaya dan utamanya adalah memenuhi standar
nasional pendidikan. Tenaga pendidikan merupakan unsur penting
dalam peningkatan mutu pendidikan, dan karenanya Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah telah melakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Tunjangan profesi guru (APBN) tahun 2008 untuk 27.450
orang guru dengan total dana sebesar Rp. 477.917.809.460
2. Tunjangan fungsional dana APBN tahun 2008 untuk 56.348
orang dengan total dana sebesar Rp. 135.235.200.000
3. Tunjangan daerah Khusus dana APBN tahun 2008 untuk 781
guru dengan total dana sebesar Rp. 12.652.200.000.
4. Tunjangan purna bakti dana APBN tahun 2008 untuk 3.039
orang dengan total dana sebesar Rp. 4.558.500.000.
5. Kesra guru Wiyata bhakti dana APBD tahun 2008 untuk
40.000 orang dengan total dana sebesar Rp. 78.000.000.000
6. Bantuan studi lanjut dana APBD tahun 2008 untuk 3.392
orang dengan total dana sebesar Rp. 6.784.000.000.
7. Pembangunan 12 perpustakaan SMA/SMK dan fasilitasi
manajemen perpustakaan sebanyak 90 sekolah.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 57
8. Pengadaan peralatan Komputer SMA sebanyak 85 sekolah,
pengadaan alat bengkel SMK sebanyak 105 sekolah,
pengadaan alat laboratorium bahasa sebayak 135 paket,
pengadaan alat laboratorium SMA sebanyak 170 sekolah.
3. Penguatan Tatakelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik
Dalam mengimplementasikan kebijakan penguatan
tatakelola, akuntabilitas, dan citra publik, Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Tengah selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 telah
dicapai hasil sebagai berikut :
a. Hasil pengawasan/pemeriksaan oleh Aparat Pengawas
Fungsional (APF) pada lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Tengah pada tahun 2007 dengan opini Wajar Tanpa
Catatan, kemudian diharapkan pada tahun 2013 opini ini dapat
dipertahankan.
b. Penerapan dan pemanfaatan Jaringan Pendidikan Nasional
(Jardiknas) di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah telah dilaksanakan pada tahun 2008 diharapkan pada
tahun 2013 Jardiknas ini dapat terkoneksi dengan 35
Kabupaten/Kota se Jawa Tengah dalam penyelenggaraan
e-administrasi pendidikan.
c. Tingkat presensi pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 menunjukkan angka 100 %
dan pada tahun 2013 ditargetkan dapat dipertahankan dengan
tingkat kehadiran 100 %.
d. Peringkat penilaian LAKIP tahun 2007 Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan berada pada peringkat 12 di tingkat Jawa Tengah,
tahun 2013 ditargetkan berada pada ranking 3 besar.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 58
e. Penerapan Manajemen ISO 9001-2000 baru diterapkan pada 1
unit eselon III di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Pada
tahun 2013 diharapkan dapat diterapkan pada 8 unit eselon III
di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 59
BAB IVISU – ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
A. Permasalahan Pokok
Permasalahan pokok pembangunan pendidikan di Jawa Tengah
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Belum optimalnya pemerataan, akses dan mutu Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) antara lain disebabkan:
a. belum terbangunnya pemahaman masyarakat terhadap PAUD
bagi pengembangan potensi anak (Golden Age);
b. keterbatasan lembaga dan sarana prasarana PAUD;
c. belum terpenuhinya rasio ideal pendidik PAUD : peserta didik;
d. belum tersedianya standar pengelolaan/manajemen PAUD.
2. Belum optimalnya pemerataan, akses dan mutu pendidikan dasar
antara lain disebabkan oleh:
a. masih kurangnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap
pentingnya pendidikan dasar:
b. belum terpenuhinya standar sarana prasarana Pendidikan
Dasar;
c. belum terpenuhinya rasio ideal pendidik Dikdas : peserta
didik;
d. belum optimalnya pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS);
e. belum optimalnya pembinaan kesiswaan;
f. belum optimalnya perencanaan dan pengelolaan kurikulum
tingkat satuan pendidikan;
g. belum terpenuhinya standar nasional satuan pendidikan dasar;
h. belum optimalnya perencanaan dan pengelolaan kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP);
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 60
3. Belum optimalnya pemerataan, akses, mutu, relevansi dan daya
saing pendidikan menengah yang disebabkan oleh:
a. rendahnya kemampuan ekonomi sebagian masyarakat
berdampak pada angka putus sekolah;
b. belum terpenuhinya standar sarana prasarana Pendidikan
Menengah;
c. belum optimalnya links and match antara sekolah dengan
dunia usaha dan industri;
d. belum terpenuhinya rasio ideal pendidik Dikmen : peserta
didik;
e. belum optimalnya pembinaan kesiswaan;
f. belum terpenuhinya standar nasional pendidikan menengah;
g. belum optimalnya perencanaan dan pengelolaan kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP);
h. rendahnya minat masyarakat terhadap sekolah menengah
kejuruan;
i. belum seluruh satuan pendidikan menengah menerapkan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2000.
4. Belum optimalnya pemerataan, akses, mutu dan relevansi serta
daya saing Pendidikan Non Formal yang disebabkan oleh:
a. rendahnya apresiasi masyarakat terhadap Pendidikan Non
Formal;
b. kurangnya biaya untuk mengikuti Pendidikan Non Formal;
c. belum terpenuhinya standar sarana prasarana Pendidikan Non
Formal;
d. rendahnya mutu pada pendidikan non formal;
e. Belum tersedianya standar pengelolaan/manajamen
Pendidikan Non Formal.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 61
5. Belum optimalnya pemerataan, akses, mutu dan relevansi
Pendidikan Khusus yang disebabkan oleh:
a. rendahnya kesadaran masyarakat mendidik anak berkelainan
khusus pada Satuan Pendidikan Khusus;
b. tingginya indeks biaya Pendidikan Khusus;
c. belum terpenuhinya standar sarana prasarana Pendidikan
Khusus;
6. Belum optimalnya kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya mengelola
pembelajaran yang disebabkan oleh :
a. belum meratanya persebaran pendidik dan tenaga
kependidikan;
b. sebagian pendidik belum memenuhi standar kualifikasi
pendidikan S1/D4;
c. sebagian besar pendidik belum bersertifikat pendidik;
d. keterbatasan aktivitas dan media pengembangan profesi
pendidik dan tenaga kependidikan;
e. upah, gaji, tunjangan dan penghasilan lain pendidik dan
tenaga kependidikan Non PNS belum setara dengan
kebutuhan hidup minimal;
f. penghargaan dan perlindungan hukum bagi pendidik dan
tenaga kependidikan belum sebanding dengan beban tugas
profesi yang disandang.
7. Belum optimalnya tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik
dalam penyelenggaraan pendidikan, yang disebabkan oleh:
a. belum diterapkannya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2000
pada Dinas Pendidikan;
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 62
b. belum terpenuhinya standar pelaporan akuntabilitas Dinas
Pendidikan;
c. belum optimalnya penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang mendukung realisasi manajemen pendidikan
yang transparan dan akuntabel;
d. belum optimalnya pengendalian internal dalam pelaksanaan
pembangunan pendidikan.
8. Belum optimalnya peranan perguruan tinggi dalam mendukung
pembangunan daerah melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
disebabkan oleh :
a. belum optimalnya pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan
pengebdian masyarakat karya perguruan tinggi dalam
pembangunan ddaerah;
b. kurangnya fasilitasi pengembangtan sumber daya di
perguruan tinggi;
c. belum optimalnya kemitraan antara perguruan tinggi denga
Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pembangunan daerah;
9. Belum optimalnya pendidikan berkelanjutan yang disebabkan
oleh:
a. belum optimalnya pembinaan kesiswaan terkait dengan
pemantapan nilai-nilai nasionalisme pada semua jenis dan
jenjang satuan pendidikan;
b. belum optimalnya pendidikan budi pekerti yang berorientasi
pada pengembangan nilai-nilai kejujuran dan pembentukan
karakter mulia pada semua jenis dan jenjang satuan
pendidikan;
c. belum optimalnya pengembangan pengarusutamaan gender
bidang pendidikan;
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 63
10. Belum diterapkannya standar mutu manajemen (SMM-ISO) dalam
pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran.
11. Belum terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana aparatur
perkantoran sesuai standar mutu manajemen (SMM-ISO).
12. Belum optimalnya penegakkan disiplin aparatur.
13. Rendahnya kemandirian Sumber Daya Manusia dalam
meningkatkan kompetensi dalam kapasitasnya sebagai aparatur.
14. Belum optimalnya implementasi pelaporan capaian kinerja
berbasis Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP).
B. Kendala
Dalam mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sesuai kondisi yang
diharapkan tahun 2013, terdapat kendala yang berpotensi
menghambat pencapaian tersebut sebagai berikut :
1. Pemulihan ekonomi nasional yang lambat dan dampak krisis
ekonomi global, berpengaruh terhadap kemampuan Pemerintah
dan sebagian orang tua dalam membiayai pendidikan.
2. Keterbatasan kemampuan keuangan Pemerintah/Pemerintah
Daerah untuk membiayai pendidikan apabila tidak didukung peran
serta masyarakat.
3. Kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk menyekolahkan
anak sampai jenjang pendidikan menengah terkait masih
tingginya angka kemiskinan.
4. Popularisasi dan politisasi isu-isu pendidikan sebagai komoditas
politik berdampak pada menurunnya partisipasi masyarakat dalam
pendidikan.
5. Tata kelola dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan yang
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 64
masih lemah karena keterbatasan kapasitas sumber daya
manusia.
C. Peluang
Sekalipun dalam upaya pencapaian Tugas dan Fungsi Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dihadapkan pada kendala di atas,
namun dalam pelaksanaannya juga terdapat kondisi yang merupakan
peluang bagi upaya pencapaian tugas. Peluang tersebut diantaranya
adalah :
1. Diterbitkannya berbagai regulasi bidang pendidikan yang
memberikan daya dukung bagi pelaksanaan kebijakan pendidikan
di daerah termasuk di dalamnya adalah Standar Nasional
Pendidikan.
2. Menguatnya komitmen Pemerintah dan DPRD terhadap dukungan
alokasi pembiayaan pendidikan sebesar 20 % dari APBN dan
APBD.
3. Meningkatnya pemanfaatan dan penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi bagi pembangunan pendidikan.
4. Semakin banyaknya lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan
oleh negara asing atau berafiliasi dengan negara asing yang
dapat mendorong kompetisi.
5. Meningkatnya permintaan dunia usaha/industri terhadap tenaga
kerja terampil utamanya lulusan SMK.
6. Munculnya organisasi-organisasi baru yang bergerak di bidang
pendidikan yang dapat sebagai mitra dalam membangun kualitas
pendidikan.
D. Program
Program prioritas yang akan dilaksanakan dalam rangka
menangani kendala dan memanfaatkan peluang serta sebagai upaya
melaksanakan tugas dan fungsinya adalah :
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 65
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini
2. Program Pendidikan Dasar
3. Program Pendidikan Menengah
4. Program Pendidikan Non Formal
5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
6. Program Pendidikan Khusus
7. Program Fasilitasi Perguruan Tinggi
8. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
9. Program Pendidikan Berkelanjutan
10. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
12. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
13. Program Peningkatan Sumber Daya Manusia
14. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan dan
Capaian Kinerja Keuangan
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 66
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. VISI
Pendidikan Jawa Tengah Bermoral, Kompetitif dan Cinta Tanah Air
Makna Visi.
1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam rangka
meningkatkan harkat dan martabat sumber daya manusia.
2. Bermoral adalah pola pikir, sikap dan perilaku seluruh insan
pendidikan dilandasi nilai moral keagamaan dan etika normatif
kearifan budaya lokal.
3. Kompetitif adalah kompetensi daya saing pengelola pendidikan di
semua tingkatan dan keluaran pendidikan sesuai kebutuhan masa
depan.
4. Cinta tanah air adalah semangat nasionalisme kebangsaan yang
mempribadi pada seluruh insan pendidikan.
B. MISI
Untuk mencapai visi di atas, dilakukan melalui misi :
1. Membangun budaya kerja prestatif dan bermoral bagi seluruh
aparatur penyelenggara pendidikan.
2. Menjamin penyelenggaraan pendidikan bermutu, berkelanjutan,
merata dan berkeadilan sesuai otonomi daerah dan tugas
pembantuan.
3. Mewujudkan insan pendidikan berkepribadian patriotis.
4. Mengupayakan pengelolaan manajemen layanan pendidikan yang
transparan, efektif dan efisien.
5. Membudayakan kepedulian dan peran serta masyarakat terhadap
pembangunan pendidikan.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 67
C. TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan
Pencapaian visi dan misi ini selanjutnya perlu ditetapkan
tujuan pembangunan pendidikan sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan dalam rangka
daya saing sumberdaya manusia menghadapi tantangan global
melalui penguasaan iptek.
b. Mewujudkan pemerataan dan memperluas akses layanan
pendidikan bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat.
c. Meningkatkan kualitas dan akuntabilitas penyelenggaraan
pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan dan prinsip tata
pemerintahan yang baik.
d. Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur penyelenggaraan
pendidikan.
e. Memperkuat koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan
pendidikan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota serta stakeholders pendidikan.
f. Meningkatkan kerjasama dan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan
2. Sasaran
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan merupakan penjabaran
kongkret dari tujuan yang telah ditetapkan.
Sasaran pembangunan Dinas Pendidikan tersebut, adalah
sebagai berikut :
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini, dengan sasaran
meningkatnya pemerataan akses, mutu dan tata kelola serta
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 68
pencitraan publik pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD).
b. Program Pendidikan Dasar, dengan sasaran meningkatnya
pemerataan akses, mutu dan tatakelola serta pencitraan publik
pada jenjang pendidikan Dasar.
c. Program Pendidikan Menengah, dengan sasaran meningkatnya
pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta
pencitraan publik pada jenjang pendidikan menengah.
d. Program Pendidikan Non Formal dengan sasaran meningkatnya
pemerataan akses, mutu, relevansi dan tatakelola serta
pencitraan publik pada jenjang Pendidikan Non formal.
e. Program Pendidikan Khusus, dengan sasaran meningkatnya
pemerataan akses, mutu, relevansi dan tatakelola serta
pencitraan publik pada jenjang pendidikan khusus.
f. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
dengan sasaran meningkatnya mutu pendidik dan tenaga
kependidikan.
g. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan dengan sasaran
meningkatnya tata kelola dan pencitraan publik pada
penyelenggaraan pendidikan.
h. Program Fasilitasi Perguruan Tinggi, dengan sasaran
terwujudnya fasilitasi perguruan tinggi secara optimal.
i. Program Pendidikan Berkelanjutan dengan sasaran terwujudnya
keadilan dan kesetaraan gender bidang pendidikan dan
meningkatnya nasionalisme bidang pendidikan.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 69
D. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1. Strategi
Strategi yang ditempuh untuk mewujudkan visi dan misi adalah
sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas aparatur pendidikan untuk mewujudkan
tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good
governance) di bidang pendidikan
b. Memantapkan komitmen dan sinergitas melalui koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi pembangunan pendidikan antara
Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
c. Membangun kemitraan dan kerjasama dengan stakeholder guna
menjamin relevansi dan daya saing pendidikan.
d. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan
2. Kebijakan
Kebijakan pembangunan pendidikan di Jawa Tengah untuk
mewujudkan visi dan misi adalah :
a. Meningkatkan pemerataan dan mutu serta pemerataan akses
penyelenggaraan PAUD.
b. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta
perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar.
c. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta
perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah.
d. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta
perluasan akses penyelenggaraan pendidikan non formal dan
informal.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 70
e. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta
perluasan akses penyelenggaraan pendidikan khusus.
f. Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada
pendidikan formal dan non formal
g. Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam
penyelenggaraan pendidikan.
h. Meningkatkan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan tinggi
i. Meningkatkan wawasan kebangsaan, kearifan lokal dan kesetaraan
gender dalam penyelenggaraan pendidikan.
j. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran
k. Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur
l. Meningkatkan disiplin aparatur
m. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia aparatur
n. Meningkatkan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 71
BAB VI
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN,
PENDANAAN INDIKATIF DAN INDIKATOR KINERJA
A. RENCANA PROGRAM
Program pendidikan yang dikembangkan untuk mencapai visi
dan misi adalah sebagai berikut :
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini.
2. Program Pendidikan Dasar.
3. Program Pendidikan Menengah.
4. Program Pendidikan Non Formal.
5. Program Pendidikan Khusus.
6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
8. Program Fasilitasi Pendidikan Tinggi.
9. Program Pendidikan Berkelanjutan.
10. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
12. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
13. Program Peningkatan Sumber Daya Manusia
14. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan dan
Capaian Kinerja Keuangan
B. KEGIATAN
Dalam rangka pencapaian strategi dan program kerja Dinas
Pendidikan, kegiatan yang akan dilaksanakan mencakup :
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini, ditindaklanjuti dengan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 72
a. Fasilitasi Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Anak Usia
Dini
b. Fasilitasi Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan Anak
Usia Dini
c. Fasilitasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini
d. Fasilitasi Pembinaan Kesiswaan Pendidikan Anak Usia Dini
2. Program Pendidikan Dasar, ditindaklanjuti dengan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
a. Fasilitasi Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Dasar
b. Fasilitasi Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar
c. Fasilitasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar.
d. Fasilitasi Pembinaan Kesiswaan Pendidikan Dasar
e. Fasilitasi Pengembangan dan Pengayakan Sumber Belajar
Pendidikan Dasar
3. Program Pendidikan Menengah, ditindaklanjuti dengan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
a. Fasilitasi Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Menengah
b. Fasilitasi Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Menengah
c. Fasilitasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Menengah
d. Fasilitasi Pembinaan Kesiswaan Pendidikan Menengah
e. Fasilitasi Pengembangan dan Pengayakan Sumber Belajar
Pendidikan Menengah.
4. Program Pendidikan Non Formal, ditindaklanjuti dengan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
a. Fasilitasi Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Non Formal
b. Fasilitasi Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan Non
Formal
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 73
c. Fasilitasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Non Formal
d. Fasilitasi Pengembangan Warga Belajar Pendidikan Non Formal
e. Fasilitasi Pengembangan dan Pengayakan Sumber Belajar
Pendidikan Non Formal
5. Program Pendidikan Khusus, ditindaklanjuti dengan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
a. Fasilitasi Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Khusus
b. Fasilitasi Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
c. Fasilitasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Khusus
d. Fasilitasi Pembinaan Kesiswaan Pendidikan Khusus
6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Pengelolaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Sekolah Bertaraf Internasional
b. Fasilitasi Kualifikasi Akademik dan Sertifikasi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Formal dan Non Formal
c. Fasilitasi Peningkatan Kompetensi dan Profesionalisme Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Formal dan Non Formal
d. Fasilitasi Kesejahteraan dan Penghargaan dan Perlindungan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Formal dan Non Formal.
e. Fasilitasi Peningkatan Kompetensi Teknis Pendidik Unit
Pelaksana Teknis
7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, ditindak lanjuti dengan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Pengembangan sistem Pendataan Bidang Pendidikan.
b. Penguatan Perencanaan Pendidikan
c. Penguatan tata kelola dan citra publik
d. Fasilitasi Kerjasama Bidang Pendidikan.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 74
e. Fasilitasi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional, Ujian
Nasional dan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan
8. Program Fasilitasi Perguruan Tinggi, ditindaklanjuti dengan
kegiatan Fasilitasi Perguruan Tinggi.
9. Program Pendidikan Berkelanjutan, ditindaklanjuti dengan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
a. Fasilitasi Pendidikan Untuk Semua
b. Fasilitasi Pembinaan Nasionalisme Pendidikan
c. Fasilitasi Pengembangan Nilai Kejujuran
d. Fasilitasi Penanganan Bencana Alam Bidang Pendidikan
10. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dilaksanakan melalui
kegiatan administratif rutin yang mendukung operasional.
11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur,
ditindaklanjuti dengan kegiatan pemeliharaan dan/atau
rehabilitasi sarana-prasarana.
12. Program Peningkatan Disiplin Pegawai ditindaklanjuti melalui
kegiatan penegakkan disiplin aparatur institusi.
13. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
ditindaklanjuti dengan kegiatan pembinaan kepegawaian rutin
dan insidental.
14. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan ditindaklanjuti dengan kegiatan
administratif rutin pendukung SAKIP.
C. KELOMPOK SASARAN
Kelompok sasaran pada program dan kegiatan Renstra
Pembangunan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013
ini adalah sebagai berikut :
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 75
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini, dengan kelompok sasaran
a. Lembaga penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini.
b. Sarana prasarana Pendidikan Anak Usia Dini.
c. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini.
d. Peserta didik pada Pendidikan Anak Usia Dini.
e. Sumber Belajar pada Pendidikan Anak Usia Dini
2. Program Pendidikan Dasar, dengan kelompok sasaran
a. Lembaga penyelenggara Pendidikan Dasar.
b. Sarana prasarana Pendidikan Dasar.
c. Kurikulum Pendidikan Dasar
d. Peserta didik pada Pendidikan Dasar.
e. Sumber Belajar pada Pendidikan Dasar
3. Program Pendidikan Menengah, dengan kelompok sasaran
a. Lembaga penyelenggara Pendidikan Menengah.
b. Sarana prasarana Pendidikan Menengah.
c. Kurikulum Pendidikan Menengah
d. Peserta didik pada Pendidikan Menengah.
e. Sumber Belajar pada Pendidikan Menengah.
4. Program Pendidikan Non Formal, dengan kelompok sasaran
a. Lembaga penyelenggara Pendidikan Non Formal.
b. Sarana prasarana Pendidikan Non Formal.
c. Kurikulum Pendidikan Non Formal
d. Peserta didik pada Pendidikan Non Formal.
e. Sumber Belajar pada Pendidikan Non Formal.
5. Program Pendidikan Khusus, dengan kelompok sasaran
a. Lembaga penyelenggara Pendidikan Khusus.
b. Sarana prasarana Pendidikan Khusus.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 76
c. Kurikulum Pendidikan Khusus
d. Peserta didik pada Pendidikan Khusus.
6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
dengan kelompok sasaran
a. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan pada PAUD,
DIKDAS, DIKMEN dan PNF
b. Sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan pada PAUD,
DIKDAS, DIKMEN dan PNF
c. Kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan pada PAUD,
DIKDAS, DIKMEN dan PNF
d. Penghargaan dan perlindungan pendidik dan tenaga
kependidikan pada PAUD, DIKDAS, DIKMEN dan PNF
7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, dengan kelompok
sasaran
a. Data profil dan pemetaan sumber daya pendidikan.
b. Rencana program pembangunan Pendidikan.
c. Kerjasama antar lembaga di bidang pendidikan.
d. Evaluasi dan pelaporan pembangunan pendidikan.
e. Rintisan dan program penanganan prioritas.
8. Program Fasilitasi Perguruan Tinggi, dengan kelompok sasaran
a. Sumber daya Perguruan Tinggi
b. Organisasi Mahasiswa
9. Program Pendidikan Berkelanjutan, dengan kelompok sasaran
a. Pendidikan Untuk Semua (PUS)
b. Penumbuhan jiwa nasionalisme kebangsaan
c. Penguatan nilai sikap Kejujuran
10. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kelompok
sasaran layanan rutin administrasi.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 77
11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kelompok sasaran sarana-prasarana kantor.
12. Program Peningkatan Disiplin Pegawai, dengan kelompok sasaran
sumber daya manusia di lingkungan Dinas Pendidikan provinsi
Jawa Tengah.
13. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia, dengan
kelompok sasaran sumber daya manusia di lingkungan Dinas
Pendidikan provinsi Jawa Tengah.
14. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan dengan kelompok sasaran implementasi
SAKIP.
D. STRATEGI PEMBIAYAAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
1. Strategi Pembiayaan
Undang Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah, menegaskan
bahwa sumber keuangan APBD adalah Pendapatan Asli Daerah
(PAD), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH).
Strategi pembiayaan dalam rencana strategis pembangunan
pendidikan Jawa Tengah tahun 2008-2013 memperhitungkan
sumber-sumber pembiayaan yang ditelaah sesuai program
pembangunan pendidikan. Sumber pembiayaan yang diperoleh
adalah alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),
Dana Dekonsentrasi dari pemerintah pusat, hibah dari lembaga
donor serta partisipasi masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan fungsi pembiayaan pendidikan
yang berpihak kepada masyarakat miskin, penguatan otonomi
pendidikan, serta insentif dan disinsentif peningkatan akses, mutu
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 78
dan tata kelola pendidikan di Jawa Tengah, APBD Provinsi Jawa
Tengah telah mengalokasikan dana pendidikan sebesar 20% yang
dikelola secara langsung oleh SKPD Dinas Pendidikan maupun
SKPD lain, diantaranya Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Biro Kesejahteraan
Rakyat, Biro Bina Mental, dan Biro Keuangan.
Alokasi anggaran pendidikan dalam bentuk Bantuan
Keuangan, Bantuan Sosial dan hibah pada dasarnya bermuara pada
penumbuhan prakarsa, kreativitas dan aktivitas Pemerintah
Kabupaten/Kota dan satuan pendidikan maupun stakeholders
dalam meningkatkan kapasitasnya untuk meningkatkan
peningkatan akses, mutu dan tata kelola.
Strategi pembiayaan rencana strategis pembangunan
pendidikan 2008-2013 komponen pendidikan, diantaranya sarana
prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, kurikulum dan
sistem evaluasi serta tata kelola dan akuntabilitas. Adapun strategi
yang diterapkan adalah :
a. Strategi perimbangan pembiayaan (counterpart budget) antara
Pemerintah dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota yang diarahkan pada upaya pemerataan,
peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang dilaksanakan
melalui bentuk bantuan keuangan, bantuan sosial dan hibah.
b. Strategi pembiayaan kemitraan dengan pihak eksternal, yakni
dengan melibatkan stakeholder pendidikan terkait dan
masyarakat.
c. Strategi pembiayaan penuh yang dibiayai melalui alokasi
anggaran yang tersedia pada APBD Pemerintah Provinsi Jawa
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 79
Tengah, sesuai kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
sebagaimana diatur dalam PP Nomor 38/2007.
2. Pembiayaan Indikatif
Pembiayaan indikatif rencana strategis pembangunan
pendidikan Tahun 2008-2013 berpedoman pada pagu indikatif
pembiayaan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013
dengan memperhitungkan komponen pendapatan asli daerah, nilai
tukar rupiah, laju inflasi, harga minyak dunia, pajak, dana bagi hasil
dan pendapatan lain.
Berdasarkan penghitungan pagu indikatif yang ditetapkan
pada RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013, alokasi
anggaran pendidikan sesuai dengan amanat konstitusi memperoleh
porsi sebesar 20% dari total APBD Provinsi per tahun.
APBD Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 sebesar
Rp. 5,660 triliyun dan pembiayaan pendidikan memperoleh 20%
dari total APBD atau sebesar 1,002 trilyun. Dengan merujuk trend
peningkatan pagu indikatif pembiayaan APBD Provinsi Jawa Tengah
sebesar 12,5%, maka pembiayaan indikatif rencana strategis
pembangunan pendidikan diperkirakan mengalami kenaikan
sebesar 12,5%.
Berdasar penetapan indikatif dimaksud pembiayaan
indikatif rencana strategis pembangunan pendidikan Jawa Tengah
Tahun 2008-2013 membutuhkan biaya sejumlah Rp. 6.628 trilyun
yang terperinci pada tabel berikut :
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 80
Tabel 6.1Estimasi Alokasi Anggaran Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah 2008 – 2013
Estimasi Anggaran (dalam milyar)No Tahun
APBD Provinsi Pendidikan DinasPendidikan SKPD lain
1 2009 Rp. 5,126,- Rp. 1,025,- Rp. 715,- Rp. 309,-2 2010 Rp. 5,767,- Rp. 1,153,- Rp. 807,- Rp. 346,-3 2011 Rp. 6,488,- Rp. 1,298,- Rp. 908,- Rp. 389,-4 2012 Rp. 7,299,- Rp. 1,460,- Rp. 1.022,- Rp. 438,-5 2013 Rp. 8,211,- Rp. 1,642,- Rp 1.150,- Rp. 493,-
JUMLAH Rp. 32,890,- Rp. 6,628,- Rp. 4,602,- Rp. 1,975,-
E. INDIKATOR KINERJA
Indikator Kinerja yang ingin dicapai pada tahun 2013
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini, dengan indikator :
a) Angka Partisipasi Kasar PAUD mencapai 65%.
b) Prasarana PAUD yang Memenuhi Standar Nasional Pendidikan
mencapai 70 %
c) Rasio jumlah pendidik dengan Peserta Didik PAUD mencapai
1 : 20.
d) Satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang memiliki tatakelola dan
citra yang baik mencapai 40 %.
2. Program Pendidikan Dasar, dengan indikator :
a) Angka Partisipasi Murni SD/MI mencapai 98%
b) Angka Partisipasi Kasar SD/MI mencapai 105 %
c) Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs mencapai 98%.
d) Nilai rata-rata Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional
(UASBN) SD/MI mencapai 7,0.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 81
e) Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMP/MTs mencapai 6,78.
f) Angka Naik Kelas SD/MI mencapai 98%.
g) Angka Putus Sekolah SD/MI mencapai 0,12%.
h) Angka Putus Sekolah SMP/MTs mencapai 0,22%.
i) Angka lulus SD/MI mencapai 98%.
j) Angka lulus SMP/MTs mencapai 95%.
k) Ruang kelas SD sesuai standar nasional pendidikan mencapai
90 %.
l) Ruang Kelas SMP sesuai standar nasional pendidikan
mencapai 90 %.
m) Satuan Pendidikan SD yang memiliki laboratorium IPA dan
komputer sesuai standar nasional pendidikan mencapai 2,4 %
sekolah.
n) Satuan Pendidikan SMP yang memiliki laboratorium IPA,
Bahasa, komputer (ICT) sesuai standar nasional pendidikan
mencapai 30 %.
o) Satuan Pendidikan SD yang memiliki perpustakaan sesuai
standar nasional pendidikan mencapai 35 %.
p) Satuan Pendidikan SMP yang memiliki perpustakaan sesuai
standar nasional pendidikan mencapai 80 %.
q) Satuan pendidikan SD/MI terakreditasi, dengan perincian
peringkat A: 20 %; B : 60 % ; C : 20 %
r) Satuan pendidikan SMP terakreditasi, dengan perincian
peringkat A: 25 %; B : 50 % ; C: 25 %
s) Satuan Pendidikan SD yang Melaksanakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) mencapai 100 %.
t) Satuan Pendidikan SMP yang Melaksanakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) mencapai 100 %.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 82
u) Satuan Pendidikan SD yang Melaksanakan aktif
mengikutsertakan siswa pada kompetisi tingkat
kabupaten/provinsi/nasional/internasional mencapai 100 %.
v) Satuan Pendidikan SMP yang aktif mengikutsertakan siswa
pada kompetisi tingkat kabupaten / provinsi /
nasional/internasional mencapai 100 %.
w) Kabupaten/Kota di Jawa Tengah memiliki minimal 1 (satu)
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) jenjang SD.
x) Kabupaten/Kota memiliki minimal 1 (satu) Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional (RSBI) jenjang SMP.
y) Satuan Pendidikan SD mencapai Standar Nasional Pendidikan
mencapai 6, 4 %.
z) Satuan Pendidikan SMP mencapai Standar Nasional
Pendidikan mencapai 20 %.
3. Program Pendidikan Menengah, dengan indikator :
a) Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA 70%.
b) Rasio siswa SMK : SMA mencapai 70 : 30.
c) Ruang Kelas SMA/SMK sesuai standar nasional pendidikan
mencapai 40 %.
d) Angka Putus Sekolah SMA/SMK mencapai 0,07 %.
e) Satuan Pendidikan SMA memiliki Perpustakaan sesuai Standar
Nasional Pendidikan mencapai 90 %.
f) Satuan Pendidikan SMK memiliki Perpustakaan sesuai Standar
Nasional Pendidikan mencapai 90 %.
g) Satuan Pendidikan SMA memiliki Laboratorium Sesuai Standar
Nasional Pendidikan mencapai 75 %.
h) Satuan Pendidikan SMK memiliki Laboratorium Sesuai Standar
Nasional Pendidikan mencapai 75 %.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 83
i) Kabupaten/Kota di Jawa Tengah terdapat 1 (satu) Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMA.
j) Kabupaten/Kota di Jawa Tengah terdapat 1 (satu) Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMK.
k) Satuan Pendidikan SMA menerapkan pembelajaran berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencapai 50 %.
l) Satuan Pendidikan SMK menerapkan pembelajaran berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencapai 50 %.
m) Nilai rata-rata Ujian Nasional SMA/MA/SMK sebesar 7,1.
n) Satuan Pendidikan SMK yang memiliki Bengkel mencapai
50 %.
o) Mata Pelajaran SMK yang memiliki Buku sesuai Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) sebanyak 30 mapel.
p) Satuan Pendidikan SMA menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
q) Satuan Pendidikan SMA yang menerapkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) mencapai 100 %.
r) Satuan Pendidikan SMK yang menerapkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) mencapai 100 %.
s) Satuan pendidikan SMA yang terakreditasi mencapai 97 %.
dengan peringkat A : 60 %, B : 30 % C : 10 %
t) Program keahlian SMK yang terakreditasi mencapai 56, 9 %
dengan peringkat A : 40 % B : 40 dan C : 20 %
u) Satuan Pendidikan SMK melaksanakan Manajemen Berbasis
Sekolah mencapai 50 %
v) Satuan Pendidikan SMA menerapkan International Standar
Operational (ISO) Manajemen versi 9001-2000 mencapai
6, 82 %
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 84
w) Satuan Pendidikan SMA menerapkan International Standar
Operational (ISO) Manajemen versi 9001-2000 mencapai
11,93 %.
x) Satuan Pendidikan SMA yang aktif mengirimkan siswa pada
kompetisi tingkat kabupaten/provinsi/nasional/internasional
mencapai 100 %.
y) Satuan Pendidikan SMA yang aktif mengirimkan siswa pada
kompetisi tingkat kabupaten/provinsi/nasional/internasional
mencapai 100 %.
4. Program Pendidikan Non Formal, dengan indikator :
a) Pendidikan Kesetaraan
1) Pendidikan Kesetaraan mendukung capaian Angka
Partisipasi Kasar Pendidikan Dasar mencapai 7 %.
2) Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket A mencapai 97%
3) Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket B mencapai 95%
4) Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket C mencapai 90 %
5) Penduduk usia dewasa yang belum bersekolah terlayani
pendidikan kesetaraan mencapai 60 %.
b) Pendidikan Masyarakat
1) Angka Buta Aksara usia 15 tahun ke atas tuntas :
- Tahap Pemberantasan mencapai 99, 2 %
- Tahap Pembinaan mencapai 70 %
- Tahap Pelestarian mencapai 50 %
2) Desa di Jawa Tengah memiliki Taman Bacaan Masyarakat
(TBM) mencapai 15 %.
c) Kursus dan Kelembagaan
1) Pengangguran usia 15-44 th memperoleh layanan
pendidikan Kecakapan Hidup mencapai 5 %.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 85
2) Lembaga Pendidikan Non Formal yang terakreditasi
mencapai 10 %
3) Kabupaten/Kota di Jawa Tengah memiliki 1 (satu) model
layanan Pendidikan Non Formal Unggulan.
5. Program Pendidikan Khusus, dengan indikator :
a) Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Khusus mencapai 40%.
b) Angka Naik Kelas Pendidikan Khusus mencapai 98%.
c) Angka lulus pendidikan khusus mencapai 98%.
d) Ruang Kelas Pendidikan Khusus yang sesuai Standar Nasional
Pendidikan mencapai 70 %.
e) Sarana dan prasarana pendidikan khusus sesuai standar
nasional mencapai 40 %
f) Satuan Pendidikan Khusus yang terakreditasi mencapai 100 %.
6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
dengan indikator :
a) Pendidik Jawa Tengah berkualifikasi S1/D4 :
1) Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencapai 30 %
2) Pada Satuan Pendidikan SD/SDLB mencapai 45 %
3) Pada Satuan Pendidikan SMP/SMPLB mencapai 85 %
4) Pada Satuan Pendidikan SMA/SMALB dan SMK mencapai
93 %
5) Pada Pendidikan Kesetaraan A, B dan C mencapai 35 %.
b) Pendidik Jawa Tengah bersertifikat pendidik :
1) Pada ada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencapai
16 %
2) Pada Satuan Pendidikan SD/SDLB mencapai 45 %
3) Pada Satuan Pendidikan SMP/SMPLB mencapai 94 %
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 86
4) Pada Satuan Pendidikan SMA/SMALB dan SMK mencapai
95 %
c) Pendidik dan Tenaga Kependidikan Jawa Tengah bersertifikat
sesuai bidang keahlian :
1) Pengawas TK/SD/SDLB bersertifikat pengawas mencapai
35 %.
2) Pengawas SMP bersertifikat pengawas mencapai 40 %.
3) Pengawas SMA/SMK bersertifikat pengawas mencapai 50 %.
4) Laboran pada Satuan Pendidikan SMP bersertifikat laboran.
Mencapai 45 %.
5) Laboran pada Satuan Pendidikan SMA/SMK bersertifikat
laboran mencapai 30 %.
6) Instruktur Kejuruan bersertifikat kompetensi keahlian
mencapai 10 %.
7) Pustakawan pada SMP bersertifikat pustakawan mencapai
40 %.
8) Pustakawan pada SMA/SMK bersertifikat pustakawan
mencapai 35 %.
9) Pendidik/Instruktur kursus kejuruan bersertifikat bidang
keahlian mencapai 40 %.
7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, dengan indikator :
a) Satuan Pendidikan SD yang menerapkan Manajemen Berbasis
Sekolah mencapai 15 %.
b) SMP yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah mencapai
30 %.
c) Satuan Pendidikan SMA yang menerapkan Manajemen
Berbasios Sekolah mencapai 50 %.
d) Satuan Pendidikan SMK yang menerapkan Manajemen Berbasis
Sekolah mencapai 50 %.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 87
e) Penerapan Sistem Manajemen Mutu Versi 9001-2000 pada unit
eselon III Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah mencapai
100 %.
8. Program Fasilitasi Perguruan Tinggi, dengan indikator Perguruan
Tinggi di Jawa Tengah yang bermitra dengan Pemerintah Daerah
dan masyarakat dalam pembangunan pendidikan mencapai 25 %.
9. Program Pendidikan Berkelanjutan
a) Satuan Pendidikan di Provinsi Jawa Tengah yang
mengembangkan pembinaan wawasan kebangsaan mencapai
75 %.
b) Satuan Pendidikan SD/SMP/SMA/SMK di Jawa Tengah yang
mengembangkan kurikulum Bahasa Jawa mencapai 100 %.
c). Kabupaten/kota di Jawa Tengah yang melaksanakan
pengarusutamaan gender bidang pendidikan mencapai 100 %.
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 88
BAB VII
PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN
Dalam rangka menjamin pencapaian indikator kinerja
program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis
pembangunan pendidikan Tahun 2008-2013 dibutuhkan desain
pengendalian dan pemantauan yang sistematis, terukur serta
berkelanjutan.
Pengendalian dan pemantauan terhadap implementasi
program dan kegiatan rencana strategis pembangunan pendidikan
Tahun 2008-2013 dilaksanakan dalam bentuk pengawasan internal dan
eksternal. Tujuannya, menjaga dan membina pelaksanaan program
pembangunan pendidikan sesuai dengan peruntukan dan memenuhi
prinsip tepat guna, tepat waktu serta tepat sasaran.
Merujuk strategi maupun model pembiayaan pembangunan
pendidikan Tahun 2008-2013 yang desain model pengendalian dan
pemantauan dirumuskan sesuai dengan fungsi dan sifat pembiayaan.
a. Bantuan Keuangan Bidang Pendidikan
Bantuan keuangan bidang pendidikan dimaksudkan sebagaii
stimulan untuk melaksanakan untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan kewenangan kabupaten/kota untuk menunjang
program-program strategis pembangunan provinsi dan nasional.
Tujuannya antara lain untuk mendukung peningkatan
penyediaan sarana dan prasarana dasar bagi masyarakat
utamanya masyarakat kurang mampu di kawasan kumuh,
kawasan pada pada perkotaan dan kawasan nelayan. Di samping
itu bantuan keuangan bertujuan untuk mempererat hubungan
kinerja antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 89
Kabupaten/Kota dalam pencapaian pembangunan daerah serta
untuk menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan
tanggungjawab dan atau kesepakatan yang dibangun antara
Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan
Kabupaten/Kota yang menjadi kewenangan Kabupaten/Kota.
Skema pengendalian dan pemantauan bantuan keuangan
sebagaimana diagram alur di bawah ini :
Gambar 7.1
Diagram Alur Pengendalian dan Pemantauan
Bantuan Keuangan Bidang Pendidikan
= Garis Struktural Pengendalian dan Pemantauan
= Garis Fungsional Pengawasan
= Garis Pengendalian dan Pemantauan
b. Pengendalian dan Pemantauan Bantuan Sosial
PEMERINTAHPROVINSI
DINASPENDIDIKAN
SKPDTERKAIT
PEMERINTAHKAB/KOTA
DINASPENDIDIKAN
SKPDTERKAIT
SATUANPENDIDIKAN
SATUANPENDIDIKAN
SATUANPENDIDIKAN
APF
APFPusat
APF
&
&
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 90
Bantuan sosial adalah salah satu bentuk instrumen bantuan
dalam bentuk uang dan atau barang yang diberikan kepada
kelompok, anggota masyarakat (lembaga pendidikan, komite
sekolah swasta, yayasan/Lembaga Swadaya Masyarakat,
perseorangan). Bantuan sosial ini diperuntukkan bagi upaya
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meningkatkan kualitas
kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat secara langsung,
bersifat stimulan dan dilakukan secara selektif, tidak mengikat,
tidak terus menerus dalam arti tidak harus diberikan setiap tahun
anggaran dan diberikan setelah ada pengkajian atau merupakan
kebijakan daerah yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
Skema pengendalian dan pemantauan bantuan sosial
sebagaimana diagram alur di bawah ini :
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 91
Gambar 7.2
Diagram alur
Pengendalian dan Pemantauan Bantuan Sosial Bidang Pendidikan
= Garis Struktural Pengendalian dan Pemantauan
= Garis Fungsional Pengawasan
= Garis Fungsional Pengendalian dan Pemantauan
c. Pembinaan dan Pemantauan Pembiayaan Penuh
Pembiayaan penuh merupakan pembiayaan pembangunan
pendidikan 2008-2013 diarahkan pada program kegiatan rencana
strategis 2008-2013 yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah sesuai dengan kewenangan serta tugas pokok dan
fungsinya yang ditetapkan sesuai peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
PEMERINTAHPROVINSI
DINASPENDIDIKAN
SKPDTERKAIT
PEMERINTAHKAB/KOTA
DINASPENDIDIKAN
SKPDTERKAIT
SATUANPENDIDIKAN
SATUANPENDIDIKAN
SATUANPENDIDIKAN
APF
APFPusat
APF
&
&
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 92
Gambar 7.3
Diagram alur
Pengendalian dan Pemantauan
Pembiayaan Penuh Bidang Pendidikan
= Garis Struktural Pengendalian dan Pemantauan
= Garis Fungsional Pengawasan
= Garis Fungsional Pengendalian dan Pemantauan
PEMERINTAHPROVINSI
DINASPENDIDIKAN
APF
APFPusat
PROGRAMKEGIATAN
PROGRAMKEGIATAN
PROGRAMKEGIATAN
PROGRAMKEGIATAN
SEKRETARIAT/BIDANG/UPT/PELAKSANAKEGIATAN
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 93
BAB VIII
P E N U T U P
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008-2013 merupakan dokumen perencanaan jangka
menengah yang disusun dengan berpedoman pada RJPMD Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008-2013 serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan merupakan pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
Dengan ditetapkannya visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan yang tercantum dalam Rencana Strategis
Pembangunan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 ini,
diharapkan menjadi acuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dalam lima
tahun kedepan sehingga dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian
visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Keberhasilan pencapaian target kinerja pembangunan pendidikan di
Jawa Tengah kurun waktu 2008 – 2013 bergantung pada kemitraan
antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota serta peran
serta masyarakat dan stakeholder pendidikan utamanya dalam
pelaksanaan rencana kerja SKPD. Renstra yang tersusun ini sekaligus
sebagai dasar evaluasi dan laporan atas kinerja tahunan lima tahunan
dalam pembangunan pendidikan.
Harapan kami semoga Renstra ini bermanfaat bagi upaya
peningkatan mutu pendidikan di Jawa Tengah pada otonomi daerah dan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.