bab i (kuc)
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu zat cair ketika dipanaskan dalam wadah yang tertutup akan lebih cepat
mendidih dibanding dengan zat cair yang dipanaskan dalam wadah terbuka. Zat cair
dalam wadah terbuka, tekanan uap zat cair yang dipanaskan akan naik dan ketika
tekanan sama dengan tekanan luar, penguapan dapat terjadi diseluruh bagian cairan
dan uap dapat memuai di lingkungannya.
Zat cair dalam wadah tertutup, walaupun tekanan uap naik ketika cairan
dipanaskan, rapatan uap bertambah karena uap itu dibatasi oleh volume tetap dan
rapatan cairan sedikit berkurang. Karena wadah yang tertutup, dapat diketahui batas
antara fase uap dan fase cair yang tidak setimbang. Tahap dimana rapatan uap sama
dengan rapatan sisa cairan, dan batas antar fase hilang disebut kesetimbangan antara
uap dan cair (Anggraini, 2011).
Seperti pada kesetimbangan umumnya, kesetimbangan uap cair dapat ditentukan
ketika ada variabel yang tetap (konstan) pada suatu waktu tertentu. Data
kesetimbangan uap cair merupakan data termodinamika yang diperlukan dalam
perancangan dan pengoperasian kolom-kolom distilasi. Contoh nyata penggunaan
data termodinamika kesetimbangan uap-cair dalam berbagai metoda perancangan
kolom distilasi packed column dan try column.
Percobaan langsung yang betul-betul lengkap baru dapat diperoleh dari
serangkaian metoda pengukuran, selain itu percobaan langsung seperti itu
memerlukan waktu yang banyak dan biaya yang besar. Sehingga cara yang umum
ditempuh adalah mengukur data tersebut pada beberapa kondisi kemudian
meringkasnya dalam bentuk model-model matematik yang relatif mudah diterapkan
dalam perhitungan-perhitungan komputer.
Salah satu contoh aplikasi dari percobaan kesetimbangan uap cair ini adalah
pembuatan tabung gas LPG. Proses pembuatan tabung gas LPG ini menggunakan
prinsip distilasi, yaitu tekanan uap dalam tabung bila semakin besar akan mengubah
gas di dalam tabung menjadi cair. Karena dengan begitu praktikan akan memperoleh
nilai dari densitas dan fraksi mol dari larutan biner dan pengaruhnya antar satu sama
lain (Niawanti, 2011).
Oleh karena itu, untuk dapat memperoleh nilai dari densitas dan fraksi fraksi mol
dari larutan biner dan pengaruhnya antar satu sama lain maka dilakukan percobaan
“Kesetimbangan Uap-Cair” ini.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam percobaan kesetimbangan uap cair ini adalah
bagaimana cara untuk mencari hubungan antara komposisi uap dengan komposisi
cairan dengan suhu dan tekanan pada kondisi kesetimbangan uap-cair.
1.3 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mencari hubungan antara komposisi uap
dengan komposisi cairan dengan suhu dan tekanan pada kondisi kesetimbangan uap-
cair.
1.4 Manfaat Percobaan
Setelah praktikum Kesetimbangan Uap-Cair, praktikan diharapkan dapat
memahami kesetimbangan antara dua fase uap-cair dari sistem campuran (larutan)
yang terdiri dari dua komponen.
1.5 Ruang Lingkup Percobaan
Praktikum Kimia Fisika dengan modul percobaan Kesetimbangan Uap-Cair ini
dilakukan di Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara dan dalam kondisi ruangan:
Temperatur : 28 oC
Tekanan udara : 760 mmHg
dilakukan dalam ruangan dengan menggunakan bahan–bahan antara lain asam asetat
(CH3COOH) 100ml sebagai sampel dan zat terlarut, aquadest (H2O) 150ml sebagai
sampel dan zat pelarut, dan natrium hidroksida (NaOH) sebagai pentiter. Sedangkan
untuk peralatan digunakan alat-alat seperti bunsen, buret, corong gelas, erlenmeyer,
gelas ukur, klem, labu distilasi, pendingin leibig, piknometer, statif, dan termometer.