bab i gizi

Upload: r-handi-bramanto

Post on 09-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan

TRANSCRIPT

2

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSalah satu masalah pokok kesehatan di negara-negara sedang berkembang adalah masalah gangguan terhadap kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Gizi buruk merupakan kondisi kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam asupan makanan sehari-hari hingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Gizi buruk dapat disebabkan oleh daya beli keluarga rendah/ekonomi lemah, lingkungan rumah yang kurang baik, pengetahuan gizi kurang, perilaku kesehatan dan gizi keluarga kurang serta penyediaan sarana pendidikan dan kesehatan yang masih kurang (Husein, 2012).World Healthy Organization (WHO), menjelaskan bahwa permasalahan gizi dapat ditunjukan dengan besarnya angka kejadian gizi buruk di negara tersebut. Angka kejadian gizi buruk di Indonesia menduduki peringkat ke 142 dari 170 negara dan terendah di ASEAN. Data WHO menyebutkan angka kejadian gizi buruk pada balita tahun 2002 meningkat 8,3% dan gizi kurang 27%. Tahun 2007 lalu tercatat sebanyak 4 juta balita di Indonesia mengalami gizi kurang dan 700 ribu anak dalam kategori gizi buruk, Sedangkan berdasarkan data dari Global Hunger Index (GHI) tahun 2010, tingkat kelaparan dan gizi buruk di Indonesia sendiri berada pada level 'serius', yaitu satu tingkat di bawah level 'mengkhawatirkan' (Husein, 2012).Dalam rangka mencapai kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat 2010 pemerintah telah menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu, salah satunya memanfaatkan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di berbagai daerah sebagai pusat pelayanan kesehatan terdepan dan sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masysrakat diwilayah kerjanya. Agar upaya tersebut dapat dilaksanakan dengan baik memerlukan kerjasama lintas program dan lintas sektor yang sesuai dengan fungsi puskesmas sebagaimana di dalam Sistem Kesehatan Nasional terdapat tiga (3) fungsi utama puskesmas, yakni : pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan pusat pelayanan kesehatan tingkat dasar (Husein, 2012).Meningkatnya permintaan akan pelayanan kesehatan khususnya di puskesmas sejalan dengan semakin terbatasnya kemampuan masyarakat untuk mengakses unit-unit pelayanan swasta, dan puskesmas telah menjadi tumpuan utama akan pelayanan kesehatan. Namun demikian pelayanan kesehatan di puskesmas sendiri masih dihadapkan pada masalah yang berkaitan dengan kualitas pelayanan (Wahidah, 2008).Keberhasilan program gizi salah satunya yang sangat strategis ditentukan oleh konsistensi kualitas pelayanan yang diberikan di unit-unit pelayanan kesehatan. Walaupun strategi pembangunan kesehatan diarahkan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan, namun strategi tersebut dalam operasionalisasinya lebih metitikberatkan pada aspek-aspek cakupan pelayanan seperti cakupan penimbangan, cakupan pemberian kapsul vitamin A, tablet tambah darah, dan kapsul yodium serta cakupan balita gizi buruk. Sehingga hal-hal yang berkaitan dengan kualitas pelayanan seperti penerapan prosedur pelayanan, perubahan perilaku, kepatuhan serta kepuasan klien bahkan dampak pelayanan masih kurang diperhatikan (Wahidah, 2008).Puskesmas Ngasem adalah salah satu puskesmas di Kabupaten Kediri yang masuk wilayah Desa Ngasem Kecamatan Ngasem, berdiri sejak tahun 1960. Sejak berdiri, semua kegiatan pelayanan dan program-program yang dilaksanakan mengacu pada program nasional (UPTD Puskesmas Ngasem, 2014).Di dalam program gizi di Puskesmas ini terdapat berbagai macam kegiatan baik yang diselenggarakan di dalam gedung puskesmas maupun di luar gedung puskesmas. Oleh karena itu, penulis akan menganalisa salah satu masalah dalam program gizi yaitu kurangnya kunjungan masyarakat dalam Pojok Gizi puskesmas Ngasem.

B. Rumusan MasalahApa yang menyebabkan kurangnya kunjungan masyarakat pada pojok gizi di Puskesmas Ngasem?

C. Tujuan1. Tujuan Umum Tujuan umum dari laporan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab kurangnya kunjungan masyarakat di pojok gizi puskesmas Ngasem.2. Tujuan Khusus a. Mempelajari kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan Pojok Gizi di Puskesmas Ngasem.b. Mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah kunjungan Pojok Gizi di Puskesmas Ngasem.

C. Manfaat1. Manfaat Keilmuan Hasil penyusunan laporan ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai penyebab kurangnya kunjungan masyarakat di Pojok Gizi Puskesmas Ngasem.2. Manfaat Institutional Data yang diperoleh diharapkan mampu digunakan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan Pojok Gizi di wilayah kerja Puskesmas Ngasem.3. Manfaat Bagi MasyarakatAgar masyarakat mengetahui peran macam unit pelayanan di Puskesmas Ngasem, yang dapat menjadi sumber informasi dan umpan balik bagi karyawan, yang merupakan kunci bagi pengembangan puskesmas di masa mendatang, untuk dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

1