bab ii gizi

25
BAB II PELAKSANAAN PKL 2.1 Gambaran Umum Lokasi 2.1.1 Keadaan Geografis Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat terletak arah Timur laut dan berbatasan dengan Provinsi Riau. Kabupaten Lima Puluh Kota terletak 0 o 22’ LU dan 0 0 23’ LS dan 100 0 16’ - 100 0 51 BT. Luas wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota 3.354,30 Km 2 . Dari luas wilayah itu dapat dibagi dalam beberapa kawasan 6,6% pemukiman, 20% kawasan pertanian, 21% kawasan hutan dan 24% kawasan yang belum diolah, sedangkan selebihnya berupa daerah tandus. Adapun batas –batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kampar - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Dharmasraya - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman

Upload: dwirss

Post on 26-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

BAB II

PELAKSANAAN PKL2.1 Gambaran Umum Lokasi2.1.1 Keadaan Geografis

Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat terletak arah Timur laut dan berbatasan dengan Provinsi Riau. Kabupaten Lima Puluh Kota terletak 0o22 LU dan 0023 LS dan 100016 - 100051 BT. Luas wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota 3.354,30 Km2. Dari luas wilayah itu dapat dibagi dalam beberapa kawasan 6,6% pemukiman, 20% kawasan pertanian, 21% kawasan hutan dan 24% kawasan yang belum diolah, sedangkan selebihnya berupa daerah tandus. Adapun batas batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kampar Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Dharmasraya Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kampar Propinsi RiauBerdasarkan pembagian administrasi pemerintahan, Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari 13 Kecamatan, 76 Nagari dan 384 Jorong.

2.1.2 Keadaan Topografi dan IklimKabupaten Lima Puluh Kota memiliki topografi bervariasi mulai dari datar, lereng, bergelombang dan berbukit dengan ketinggian bervariasi dari 110-905 m Dari Permukaan Laut (DPL). Daerah terendah (110 m DPL) berada di Pangkalan Koto Baru dan daerah tertinggi (905) m DPL) berada di Banja Laweh Kecamatan Bukit Barisan. Di Kabupaten Lima Puluh Kota terdapat empat gunung, diantaranya yang tertinggi Gunung Sago 2.261 m. Di daerah ini juga terdapat 13 buah sungai yang tersebar di beberapa kecamatan. Diantaranya yang terpanjang adalah Batang Maek yang melintasi Kecamatan Bukit Barisan, Kapur IX dan Pangkalan Koto Baru dengan panjang 125 km, dan terpendek Batang Liki di Kecamatan Suliki. Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki iklim sedang dengan suhu rata-rata 240 280 C dan memiliki curah hujan rata-rata 2500-3000 mm/thn dengan jumlah hari hujan mencapai 190 hari pertahun dan penyebaran hujan relatif merata setiap bulan di setiap kecamatan dan nagari.

Letak Kabupaten Lima Puluh Kota sangat strategis bila dilihat dari segi lalu lintas angkutan darat Sumbar Riau. Daerah ini merupakan pintu gerbang dari arah Pekanbaru menuju kota-kota penting di Sumatera Barat. Secara umum dari gambaran diatas, acessibility sebahagian besar masyarakat terhadap pelayanan kesehatan telah baik. Namun sangat disadari bahwa khusus daerah yang terletak di pedalaman dan agak terpencil, akses pelayanan kesehatan masih sulit. Hal ini terutama disebabkan minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki serta keterbatasan sumber daya tenaga kesehatan yang ada. 2.1.3 Keadaan Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2006 tercatat sebanyak 327.655 jiwa dengan rincian 161.476 jiwa penduduk laki-laki dan 164.380 jiwa penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 97,09. Kepadatan penduduk mencapai 97 jiwa per km2. Jumlah rumah tangga tercatat 83.675 KK, dengan kepadatan penduduk per rumah tangga sebesar 3,93 jiwa per rumah tangga. Komposisi Penduduk menurut kelompok umur masih didominasi oleh penduduk yang berumur muda. Kelompok umur paling besar jumlahnya adalah kelompok 10 s/d 14 tahun (44.230 jiwa), sedangkan kelompok yang paling kecil jumlahnya adalah kelompok 75 tahun ke atas sebesar 5.463 jiwa.Tabel 1Data Jumlah Penduduk, Perkiraan Bumil, Bayi, Balita

Serta Perkiraan Penduduk Miskin Menurut KecamatanKabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2011NoKECAMATANJmlh PnddkJumlah PerkiraanJmlah Penddk MiskinKet

BumilBayiA.Balita

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.Payakumbuh

Akabiluru

Luak

Lareh Sg Halaban

Situjuah Limo Nagari

H a r a u

G u g u a k

Mungka

S u l i k i

Bukik Barisan

Gunuang Omeh

Kapur IX

Pangkalan

32.51725.64725.76135.09620.54447.20834.33325.27514.45522.16612.65527.79728.626745

587

590

804

470

1081

787

759

331

508

290

637

656714

564

566

772

452

1040

756

556

318

488

278

612

6302614

2112

2071

2822

1652

3795

2760

2032

1162

1782

1017

2235

23031.574

1.368

1.444

2.365

1.321

2.003

1.849

1.681

1.034

2.430

954

1.251

2.580

Jumlah

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2011Adapun sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota dapat dilihat pada tabel 2.Tabel 2

Data Sarana Kesehatan Di Kabupaten Lima Puluh Kota

No.Jenis Sarana KesehatanJumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.RSUD

Puskesmas Rawatan

Puskesmas Non Rawatan

Puskesmas Pembantu

Polindes/ Poskesri

Posyandu 1

4

18189121

536

2.2 Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKL

2.2.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota 2011Struktur organisasi di Dinas Kesehatan terdiri dari Kepala Dinas Lima Puluh Kota yang dibantu oleh bagian fungsional dan tata usaha. Yang mana tata usaha tersebut terdiri dari sub bagian umum dan kepegawaian; serta sub bagian keuangan. Sub bagian umum dan kepegawaian terdiri dari beberapa bidang. Seperti bidang perencanaan dan informasi kesehatan, bidang pelayanan kesehatan, bidang kesehatan keluarga dan gizi, bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi dapat dilihat di lampiran 1.

2.2.2 Ketenagaan

Berdasarkan data rekapitulasi absensi kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota pada bulan Juni 2008 maka diketahui ketenagaan yang ada di Dinas Kesehatan Lima Puluh Kota berjumlah 69 orang. Adapun pembagian tugas berdasarkan masing-masing Sub-Bidang yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota dapat dilihat dari tabel 3.

Tabel 3

Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tugas Masing-masing bidang

Di Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh KotaNoTempat TugasJumlah (orang)

1Tata Usaha 25

2Perencanaan dan Informasi Kesehatan9

3P2PL12

4Kesga dan Gizi12

5Pelayanan Kesehatan11

Jumlah69

Dari tabel di atas dapat diketahui tempat tugas kepegawaian beserta komposisinya. Dimana jumlah pegawai yang ada di Dinas Kesehatan berjumlah 69 orang. Dari 69 orang tersebut 4 orang sedang melakukan tugas belajar dan 1 orang sedang cuti sehingga tenaga yang ada pada saat ini berjumlah 64 orang.2.2.3 Tanggung Jawab dan Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota1. Kepala DinasKepala Dinas mempunyai wewenang membantu Bupati dalam penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan.Tugas Kepala Dinas :

a. Memimpin Dinas

b. Melaksanakan pemberdayaan terhadap aparatur bawahannya, melaksanakan koordinasi di bidangnya dengan instansi pemerintah dan organisasi lainnya.

c. Menyelenggarakan rumah tangga daerah dalam bidang kesehatan.

d. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pengelolaan bagian, bidang, dan unit pelaksana teknis dinas.

e. Menenetapkan program kerja dinas dengan cara mempelajari masukan dari bagian, bidang, unit pelaksana teknis dinas dan unsur terkait lainnya

f. Menetapkan rencana jangka panjang, menengah dan pendek dalam pembangunan kesehatan

g. Menetapkan daftar usulan proyek dan daftar urut kepegawaian dinas dengan cara mempelajari usulan yang diajukan bagian, bidang dan unit pelayanan teknis sesuai hasil pembahasan bersama.

h. Menetapkan pedoman kerja dinas di lingkungan bagian, bidang dan di unit pelaksana teknis dinas

i. Melakukan manajemen strategis pelaksanaan upaya kesehatan dengan cara mempelajari situasi dan kondisi serta menetapkan rencana strategis

j. Mengendalikan upaya kesehatan dengan berpedoman kepada standar upaya kesehatan dengan cara memberikan bimbingan dan arahan

k. Melaksanakan koordinasi di bidang tugasnya dengan instansi pemerintah dan organisasi lain

l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati

Fungsi Kepala Dinas :

a. Pengkoordiniran staf / pemberdayaan aparatur

b. Pengkoordiniran pengumpulan bahan, prosedur dan petunjuk tekhnis di bidang kesehatan

c. Penetapan program kerja Dinas

d. Pengkoordiniran bagian, bidang dan unit pelaksana tekhnis dinas dalam menetapkan program kerja

e. Pengkoordiniran bagian, bidang dan unit pelaksana tekhnis dinas dalam menetapkan daftar usulan kegiatan dan daftar urut kepegawaian

f. Pemberian arahan kepada bagian, bidang dalam menetapkan pedoman kerja

g. Pengkoordiniran pelaksanaan, penetapan perencanaan umum dan strategi dinas kesehatan

h. Perekomendasian serta pengawasan kegiatan penelitian di bidang kesehatan, penerapan teknologi di bidang kesehatan melalui penyeleksian teknologi yang sesuai unutk dikembangkan di bidang kesehatan

i. Pengkoordiniran pengendalian upaya kesehatan

j. Pengkoordiniran dan pengelolaan pemberian izin klinik, rumah sakit, praktek umum, rekomendasi sanitasi

k. Pengkoordiniran pengawasan makanan dan minuman industri masyarakat

l. Pengkoordiniran pengelolaan dan pemberian izin sarana dan prasarana, tenaga kesehatan serta akreditasi upaya kesehatan

m. Pengkoordiniran penyelenggaraan laporan kepada Pemda hasil pengukuran indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan perizinan yang diberikan

n. Pelaksanaan upaya kesehatan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat

o. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan

p. Pengkoordinasian tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati

2. Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala bagian tata usaha mempunyai wewenang membantu kepala dinas dalam menjalankan bidang pelayanan penunjang teknis, serta penyelenggaraan ketatausahaan dan pengelolaan urusan rumah tangga dinas.

Tugas Kepala Bagian Tata Usaha :

a. Melakukan koordinasi dalam pengelolaan dan pembinaan administrasi umum

b. Melakukan koordinasi dalam pengelolaan dan pembinaan dalam perlengkapan

c. Melakukan koordinasi dalam pengelolaan dan pembinaan kepegawaian

d. Melakukan koordinasi dalam pengelolaan dan pembinaan keuangan

e. Melakukan koordinasi dalam pengelolaan dan pembinaan dalam tata laksana

f. Melakukan koordinasi dalam pengelolaan dan pembinaan dalam bidang hukum

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

a). Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai wewenang membantu Kepala Bagian Tata Usaha dalam menyelenggarakan sebahagian urusan rumah tangga dinas di bidang umum dan kepegawaian, mempunyai tugas:

Melaksanakan urusan surat menyurat, pengetikan, pengadaan, kearsipan dan ekspedisi, dan urusan perjalanan dinas

Menyusun rencana kebutuhan barang dan tata usaha, pengelolaan barang, pemeliharaan, penyimpanan dan penghapusan barang inventaris

Menyusun rencana kegiatan yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data pembuatan buku induk pegawai

Melaksanakan urusan kebersihan, keamanan, penerangan dan telekomunikasi, serta pemeliharaan gedung kantor sarana dan prasarana

Menyelenggarakan pengelolaan perpustakaan

Menghimpun data, menyusun konsep, peraturan perundang-undangan, publikasi, pemberian asistensi hukum, pengembangan organisasi, penyusunan prosedur dan mekanisme kerja

Melaksanakan kegiatan kehumasan dinas dan menyusun laporan kegiatan

Melaksanakan upaya mutu pegawai, disiplin serta pemberian hak pegawai

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian tata usahab). Kepala Sub Bagian Keuangan

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai wewenang untuk membantu Kepala Bagian Tata Usaha di dalam menjalankan dan mengelola keuangan dinas, dan mempunyai tugas:

Melaksanakan penatausahaan keuangan dinas

Menyusun rencana pelaksanaan anggaran dan belanja dinas

Melakukan verifikasi atas dana yang dipertanggung jawabkan oleh bendaharawan pengeluaran dan bendaharawan penerima

Melaksanakan koordinasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan pertanggung jawaban keuangan

Melaksanakan bimbingan dan pemberdayaan kemampuan pengelolaan keuangan daerah pada ruang lingkup SKPD atau yang membawahi

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala bagian tata usaha3. Kepala Bidang Perencanaan dan Informasi KesehatanKepala Bidang Perencanaan dan Informasi Kesehatan mempunyai wewenang membantu kepala dinas dalam menjalankan sebagian tugas dinas di bidang perencanaan dan informasi kesehatan, mempunyai tugas:

Menyusun dan merumuskan perencanaan program-program kesehatan yang bersifat strategis atau program prioritas

Melaksanakan pembinaan / pemantaun, penilaian terhadap progran-program yang telah ditetapkan

Mengumpulkan dan mengevaluasi data program kesehatan dan menyusun informasi kesehatan prioritas

Melaksanakan akreditasi unit pelayanan kesehatan

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala dinas

4. Kepala Bidang Pelayanan KesehatanKepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai wewenang membantu kepala dinas dalam menyelenggarakan dan melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pelayanan kesehatan, mempunyai tugas :

Menyusun rencana operasional, mengembangkan pedoman dan standar pelayanan Menjabarkan pedoman teknis, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta memfasilitasi program pelayanan kesehatan dasar, rujukan, perancang dan pelayanan kesehatan khusus Menyusun rencana , merumuskan kebijaksanaan teknis operasional, melaksanakan pembinaan teknis, pengendalian farmasi dan makanan serta alat kesehatan Menyusun rencana operasional, mengembangkan pedoman dan standar promosi kesehatan, Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) Menyusun rencana operasional, mengembangkan pedoman dan standar pengembangan Nagari Siaga Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas5. Kepala Bidang Kesehatan dan GiziKepala bidang kesehatan kelurga dan gizi mempunyai wewenang membantu kepala dinas dalam menjalankan sebagian tugas dinas dibidang pembinaan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, dan mempunyai tugas:

Mengkoordinir penyusunan, perumusan petunjuk teknis operasional program kesehatan keluarga dan penyehatan gizi masyarakat Melakukan koordinasi tentang program penyehatan gizi masyarakat dan kesehatan keluarga Melaksanakan koordinasi, advokasi tentang program kesehatan keluarga dan penyesehatan gizi masyarakat dengan lintas sektor, lintas program, organisasi profesi, institussi pendidikan serta lembaga masyarakat Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas6. Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan LingkunganKepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai wewenang membantu kepala dinas dalam menyelenggarakan dan melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang pencegahan pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan, dan mempunyai tugas : Merencanakan kebijakan teknis operasional Melaksanakan pembinaan terhadap kegiatan pengamatan, penanggulangan, pencegahan serta penyehatan lingkungan Melalukan pengawasan terhadap kegiatan pencegahan, pengamatan, penanggulangan serta penyehatan lingkungan Melakukan evaluasi hasil kegiatan program pencegahan, pengamatan, penanggulangan dan penyehatan lingkungan Melakukan koordinasi dengan unit dan instansi lain yang terkait dalam program pencegahan, pengamatan, pemberantasan dan penyehatan lingkungan Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala dinasTabel 4

RINCIAN TUGAS SEKSI GIZI MASYARAKAT

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2008

NoN A M AJABATANURAIAN TUGAS

1.Desmawita, SP, MKMKasie Gizi1. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan mengevaluasi data dari laporan Puskesmas yang berkaitan dengan gizi

2. Merencanakan kegiatan program gizi yang disesuaikan dengan kebijakan Nasional dan Daerah

3. Merumuskan kebijakan ke dalam kegiatan program

4. Menyiapkan pedoman pelaksanaan pelayanan gizi dan penanggulangan masalah gizi

5. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja / lintas program dan lintas sektoral terkait dalam pelaksanaan kegiatan

6. Melaksanakan kerjasama dengan staf dalam perencanaan dan pelaksanaan program gizi

7. Memonitor dan mengevaluasi penanggulangan masalah gizi

8. Memberikan umpan balik hasil rekapitulasi laporan program gizi secara berkala

9. Memberikan penilaian kinerja staf

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi

2Dian AndrianiStaf Seksi Gizi1. Melaksanakan kegiatan PMT Balita

2. Merekapitulasi dan mengolah laporan perkembangan gizi buruk

3. Melaksanakan kegiatan penanggulangan KVA

4. Melaksanakan kegiatan pemberian Kapsul Minyak Beryodium (KMB)

5. Melaksanakan kegiatan penanggulangan anemia gizi

6. Melaksanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan balita

7. Melaksanakan kegiatan Penimbangan Massal

8. Melaksanakan kegiatan KADARZI

9. Mengolah dan menganalisa SKDN

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kasie gizi masyarakat

3.Kris Susmaji, SPStaf Seksi Gizi1. Melaksanakan kegiatan MP ASI

2. Melaksanakan kegiatan KLB Gizi

3. Merekapitulasi dan mengolah laporan kasus gizi buruk

4. Melaksanakan kegiatan penanggulangan Bumil KEK

5. Melaksanakan kegiatan Monitoring Garam Beryodium (GB)

6. Melaksanakan kegiatan Pemetaan GAKY

7. Melaksanakan kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG)

8. Melaksanakan kegiatan SKPG

9. Melaksanakan pembuatan laporan tahunan program gizi

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kasie gizi masyarakat

4.Abdullah Ali, AMGStaf Seksi Gizi1. Merekapitulasi laporan LB3 gizi

2. Melaksanakan umpan balik laporan LB3 gizi

2.2.4 Masalah Kesehatan dan Gizi, Cara Penanggulangannya serta Kebijakannya di Dinas Kesehatan Lima Puluh Kota

Berdasarkan data pencapaian program perbaikan gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2007 yang dapat dilihat pada tabel 5, maka dapat diidentifikasi masalah gizi yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota.Tabel 5Data Pencapaian Program Perbaikan Gizi Dinas Kesehatan

Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2007NoIndikator Kinerja Pelayanan GiziTarget 2007Pencapaian

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10Tingkat partisipasi masyarakat (D/S)

Balita yang naik BB (N/D)

Balita BGM (BGM/D)

Cakupan Distribusi Vit A Bayi

Cakupan Distribusi Vit A Balita

Cakupan Distribusi Vit A BufasCakupan Fe3 Bumil

Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beryodium

Cakupan Distribusi kapsul Yodium pada WUS

Pemantauan Status Gizi

Gizi buruk (BB/U)

Sangat pendek dan Pendek (BB/TB)

Sangat Kurus (TB/U)62%

72%

4,5%

92%

82%

82,6%

84%

91%

81%

2,7%

28%

1,2%68,5%

82,2%

2,8%

90,5%

99,7%

75,9%

78%

90,6%

96,1%

2,3%

25,9%

1,6%

Dari tabel di atas maka dapat diidentifikasi masalah yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota antara lain :

Cakupan distribusi Vit A pada bayi dengan target 92% sedangkan yang tercapai 90,5%

Cakupan Distribusi Vit A pada Bufas dengan target 82,6% sedangkan yang tecapai 75,9%

Cakupan Fe3 Bumil dengan target 84% sedangkan yang tercapai 78%

Rumah tangga yang belum mengkonsumsi garam beryodium dengan target 91% sedangkan yang tercapai 90,6%

Status gizi TB/U (sangat kurus) dengan target 1,2% sedangkan yang tercapai 1,6%

Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi maka ditemukan prioritas masalahnya yaitu cakupan distribusi Vit A pada bayi. Prioritas masalah ini dipertimbangkan berdasarkan ketenagaan yang ada, biaya yang tersedia, tempat pelaksanaan, sumber daya dan akibat yang akan ditimbulkan.

Setelah ditemukannya prioritas masalah maka akan dilakukan alternative dalam pemecahan masalah. Adapun alternative dalam pemecahan masalah tersebut yaitu :

1. Pendistribusian kapsul vitamin A pada bayi

2. Pemberian PMT yang bersumber vitamin A

3. Penyegaran kader

4. Penyuluhan

5. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman sumber vitamin A

6. Demo masak

Berdasarkan alternative pemecahan masalah maka dapat disusun rencana operasional dalam pemecahan masalah gizi di Kabupaten Lima Puluh Kota. Adapun rencana operasional tersebut dapat dilihat pada tabel 6.

2.2.5Perencanaan Program Kesehatan dan Gizi di Dinas kesehatan

Perencanaan program gizi dilakukan berdasarkan masalah yang timbul di Kabupaten Lima Puluh Kota. Dimana masalah tersebut telah diprioritaskan berdasarkan factor-faktor tertentu seperti dana yang tersedia, tenaga yang ada dan akibat yang akan ditimbulkan. Adapun perencanaan yang dilakukan dalam mengatasi masalah gizi yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota adalah masalah cakupan distribusi kapsul vitamin A pada bayi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 berikut :

2.2.6 Current IssueCurrent Issue yang ada adalah PIDI dan program baru akan diterapkan adalah program 3 in 1. Maksudnya satu bidan desa mengunjungi tiga rumah untuk mengetahui masalah kesehatan keluarga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 3.2.2.6 Evaluasi Evaluasi pada dasarnya dilakukan melalui laporan atau kunjungan lapangan. Evaluasi dimulai dari persiapan, proses/pelaksanaan maupun output/keluaran harus sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Yang akan dievaluasi yaitu keakuratan data dan cek silang yang terkait dengan program gizi. Seandainya data yang dievaluasi tidak akurat, akan dikembalikan ke puskesmas untuk dicek ulang dan diperbaiki. Evaluasi bertujuan untuk memberikan feedback kepada pihak puskesmas, apabila tidak sesuai dengan target maka dilihat apa penyebab dan bagaimana cara penaggulangannya.

Evaluasi kunjungan lapangan dilakukan dengan pencatatan data yang ada di puskesmas/ pustu/ posyandu dan polindes. Di samping itu kita juga melihat proses terhadap kegiatan yang di puskesmas/ pustu/ polindes.