bab i - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/gd-melawi.pdf ·...

38

Upload: lydien

Post on 06-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,
Page 2: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kabupaten Melawi merupakan salah satu kabupaten pemekaran dari

Kabupaten Sintang sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 135/1213/SJ

tanggal 21 Mei 2004 perihal Pedoman Teknis Pelaksanaan 13 (tiga belas) Undang-

undang tentang pembentukan 24 (dua puluh empat) kabupaten, dimana Kabupaten

Melawi merupakan salah satu dari 24 kabupaten baru yang dibentuk oleh pemerintah.

Dasar pembentukan Kabupaten Melawi adalah Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 34 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Melawi dan Kabupaten

Sekadau di Provinsi Kalimantan Barat.

Secara astronomis, Kabupaten Melawi terletak di 0°07' - 1°21' Lintang Selatan

dan 111°07' - 112°27' Bujur Timur dan secara administratif, batas wilayah sebelah

utara dan timur adalah Kabupaten Sintang, sebelah selatan berbatasan dengan

Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Sementara sebelah barat

berbatasan dengan Kabupaten Ketapang. Kabupaten Melawi memiliki wilayah

administrasi seluas 10.640,80 km2 yang didominasi wilayah perbukitan dengan luas

8.818,70 km2 atau 82,85 persen dari luas keseluruhan.

Pada tahun 2010, penduduk Kabupaten Melawi berjumlah 180.912 jiwa.

Jumlah penduduk ini relatif sedikit jika dibandingkan kabupaten/kota lainnya di

Provinsi Kalimantan Barat. Namun demikian, bukan berarti secara otomatis

Kabupaten Melawi terbebas dari permasalahan kependudukan kedepannya. Jika hal

tersebut dibiarkan, tentunya akan mengganggu pelaksanaan program pembangunan

yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Melawi, mengingat perkembangan

jumlah penduduk tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kelahiran (fertilitas) dan

kematian (mortalitas), namun akibat perpindahan penduduk (migrasi).

Sebagai wilayah pemekaran, faktor migrasi turut menyumbang perubahan

jumlah penduduk di Kabupaten Melawi. Tidak sedikit pendatang yang bermigrasi ke

wilayah ini yang berasal dari provinsi lain, ataupun dari kecamatan dalam satu

kabupaten. Umumnya mereka datang dan tinggal di Melawi karena alasan mencari

pekerjaan. Namun demikian, seringkali mereka datang tanpa berbekal kemampuan

Page 3: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

2

yang memadai, sehingga banyak yang tidak terserap ke pasar kerja. Akibatnya tidak

sedikit yang menjadi pengangguran dan tidak memiliki penghasilan, sehingga

menambah angka kemiskinan di Kabupaten Melawi. BPS Kabupaten Melawi mencatat

jumlah penduduk miskin pada tahun 2013 sebesar 13,7 persen dari total penduduk.

Selain itu, data Melawi dalam Angka 2014 menyebutkan bahwa kepadatan

penduduk di kabupaten ini masih berkisar 18 jiwa/km2, atau dibawah kepadatan

penduduk provinsi yang mencapai 32 jiwa/km2. Kecamatan Nanga Pinoh merupakan

kecamatan dengan tingkat kepadatan tertinggi dimana tiap km2-nya dihuni oleh 73

jiwa, sementara Kecamatan Sokan merupakan kecamatan dengan kepadatan terendah

yang hanya dihuni 10 jiwa/km2. BPS Melawi juga mencatat adanya peningkatan

angkatan kerja yang menganggur pada tahun 2012 sampai dengan 2013, yakni dari

2.835 menjadi 3.860. Dengan demikian, meski jumlah penduduknya masih rendah,

namun jika ditambah dengan angka pengangguran yang cukup tinggi, hal tersebut

dapat mendorong kepada munculnya permasalahan yang tidak diinginkan, mengingat

pengangguran merupakan masalah pokok yang banyak ditemui dalam masyarakat

modern. Tingkat pengangguran tinggi tentunya akan berakibat pada terbuangnya

sumber daya secara percuma dan menjadikan tingkat pendapatan masyarakat

merosot. Tingginya angka pengangguran menunjukkan bahwa pembangunan

ketenagakerjaan belum berjalan secara maksimal. Selain itu, hal lain juga terlihat dari

rendahnya kualitas tenaga kerja serta belum luasnya lapangan dan kesempatan kerja

yang tersedia, khususnya diluar sektor pertanian. Disamping itu, belum terpadunya

sistem informasi dan bursa tenaga kerja, dan program pengembangan tenaga kerja

pemuda mandiri serta peningkatan kualitas tenaga kerja belum sepenuhnya

berkembang dan membuahkan hasil secara optimal.

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Melawi termasuk tinggi jika dibandingkan

pertumbuhan rata-rata Provinsi Kalimantan Barat. Pertumbuhan ekonomi di Melawi

mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, meskipun struktur perekonomian tidak

jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Secara kasat mata, pertumbuhan ekonomi

yang baik ini ditandai oleh banyaknya kendaraan pribadi di Kabupaten Melawi. Data

Samsat Kabupaten Melawi menyebutkan bahwa pada tahun 2013 terdapat

penambahan 6.871 unit sepeda motor dan 114 mobil penumpang. Angka ini menurun

sekitar satu persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 7.602 unit sepeda motor

Page 4: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

3

dan 90 mobil penumpang. Sementara itu, pada 2011 tercatat penambahan sepeda

motor sebanyak 7.574 unit dan mobil penumpang sebanyak 100 kendaraan.

Jika diperhatikan dari panjang jalan yang dibangun oleh pemerintah

Kabupaten Melawi melalui Dinas Pekerjaan Umum, peningkatannya tidak terlalu

signifikan. Sampai tahun 2013, panjang jalan di Wilayah Kabupaten Melawi tercatat

1.509,95 km, yang didominasi oleh jalan rusak berat dan hanya 102,48 km saja jalan

berkondisi baik. Status jalan yang ada di Kabupaten Melawi berkelas III dengan

pengelolaan terbesar oleh kabupaten dengan mayoritas kondisi jalan masih berupa

jalan tanah. Jumlah penambahan kendaraan bermotor pada tahun 2013 mengalami

penurunan hampir satu persen dari 2012, penurunan jumlah paling banyak adalah

sepeda motor dan bis. Sementara kenaikan jumlah kendaraan terjadi pada mobil

penumpang dan mobil barang. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa meskipun

Pemerintah Kabupaten Melawi terus berusaha memperbaiki dan memperlebar jalan-

jalan yang ada, jalanan dengan kondisi baik di wilayah ini tidak akan dapat

menampung jumlah kendaraan yang semakin banyak akibat semakin banyaknya

jumlah penduduk.

Berbagai alasan inilah yang melatarbelakangi perlunya dibuat suatu perencanaan

program pembangunan yang sensitif terhadap penduduk, dinamika dan indikator-indikator

kependudukan. Merencanakan pembangunan sebuah wilayah yang ideal tentunya tidak

mudah, sebab dalam sebuah perencanaan tidak hanya memikirkan satu aspek saja, namun

mempertimbangkan berbagai aspek. Dengan begitu banyaknya aspek yang saling terkait, maka

perlu dilakukan kajian pengembangan sebuah wilayah yang mempertimbangkan berbagai

aspek yang senantiasa muncul dan berkembang secara dinamis dalam kehidupan masyarakat

yang bermuara pada persoalan kependudukan. Aspek yang perlu dipertimbangkan adalah

aspek kuantitas penduduk, kualitas penduduk, pembangunan keluarga, mobilitas penduduk,

dan terakhir adalah aspek kebutuhan sarana dan prasarana penduduk serta data basis

kependudukan.

Inti dari perencanaan adalah bagaimana mengantisipasi masa depan berdasarkan

tujuan yang ditetapkan dengan melakukan persiapan yang didasarkan data dan informasi

yang tersedia saat ini. Sebuah perencanaan pembangunan yang baik tidak berdiri sendiri,

melainkan selalu berkaitan dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Dalam

penyusunan sebuah perencanaan pembangunan suatu daerah, data berperan penting karena

menjadi titik sentral dan titik awal (starting point) sebagai pedoman atau petunjuk untuk

penyusunan berbagai strategi pembangunan yang akan dijalankan, sekaligus merupakan titik

Page 5: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

4

akhir (ending point) dari pencapaian sebuah target pembangunan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Dengan demikian, akurasi sebuah perencanaan pembangunan memerlukan

dukungan data sebagai sumber informasi untuk menyusun sebuah Perencanaan

Pembangunan Daerah yang baik. Penyusunan rencana pembangunan Kabupaten Melawi

memerlukan data-data terkait, agar perencanaan pembangunan dapat disusun dengan tepat,

dapat dilaksanakan dengan baik dan mampu mencapai apa yang telah ditetapkan sebelumnya

dengan efisien, efektif dan optimal.

Terkait dengan penataan dan pengelolaan pembangunan bidang kependudukan dan

pencatatan sipil, keluarga berencana (KB) serta keluarga sejahtera telah menjadi salah satu

urusan pemerintahan yang wajib dilakukan oleh pemerintah daerah baik provinsi maupun

kabupaten/kota, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007. Pelayanan dasar

meliputi kesehatan, pendidikan dasar, pemenuhan kebutuhan hidup minimal, prasarana

lingkungan dasar.

Menata dan mengelola penduduk secara integratif dengan seluruh unsur yang terkait

dengannya merupakan proses pengubahan (transformasi) penduduk dari beban

pembangunan menjadi asset pembangunan yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi

yang berkualitas demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya menata dan

mengelola penduduk adalah melalui pengendalian kuantitas penduduk. Sasaran pengendalian

kuantitas penduduk ini tertuju pada variabel-variabel yang terkait erat dengan perubahan

kuantitas penduduk. Agenda pengendalian kuantitas penduduk jangka panjang (2010-2035)

disusun dalam suatu Rancangan Induk (Grand Design) Pengendalian Kuantitas Penduduk

Kabupaten Sekadau.

Penyusunan rancangan induk pengendalian kuantitas penduduk ini disesuaikan

dengan kondisi eksisting Kabupaten Melawi, seperti:

1. Kabupaten Melawi dihuni penduduk yang jumlahnya relatif sedikit (kurang) dibanding luas

wilayah, dengan persebaran yang tidak merata.

2. Penduduk Kabupaten Melawi tergolong umur muda dan potensial untuk meningkatkan

tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100.

1.2. Dasar Hukum

Berbagai landasan hukum yang mendasari pelaksanaan Rancangan Induk

Pengendalian Kuantitas Penduduk dapat disebutkan antara lain sebagai berikut:

a. Undang-Undang Dasar Tahun 1945, terutama pasal 26 ayat (3);

Page 6: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

5

b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan;

e. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;

f. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan

dan Pembangunan Keluarga;

g. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan Nasional;

h. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembangunan yang Berkeadilan;

i. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019;

j. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kalimantan Barat 2005-2025,

sebagai revisi dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kalimantan

Barat 2007-2027;

k. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Barat 2013-

2018;

l. Peraturan Daerah Kabupaten Melawi Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Melawi Tahun 2005-

2025.

1.3. Kondisi Saat Ini

Ditinjau dari sisi kependudukan, Kabupaten Melawi memiliki karakteristik

yang berbeda dibanding kabupaten/kota lainnya di Provinsi Kalimantan Barat.

Jumlah penduduk Melawi relatif sedikit dibanding kabupaten/kota lain di

Kalimantan Barat, dengan kepadatan penduduk yang masih rendah dan didukung

persebarannya yang tidak merata. Sementara itu, kepadatan penduduk

Kabupaten Melawi tercatat terus beranjak naik dari tahun ke tahun. Hasil Sensus

Penduduk 2010 menyebutkan bahwa kepadatan penduduk Kabupaten Melawi

sebesar 17 jiwa/km2 dan dalam waktu tiga tahun terakhir (tahun 2013), kepadatan

penduduk Kabupaten Melawi mengalami penambahan satu jiwa per km2 menjadi

18 jiwa/km2. Namun demikian, kondisi kepadatan ini masih jauh dibawah

Page 7: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

6

kepadatan rata-rata Provinsi Kalimantan Barat yang mencapai 30 jiwa/km2 (BPS

Kabupaten Melawi, 2014).

Gambar 1.1. Kepadatan Penduduk Kabupaten Melawi Tahun 2011-2013 (Jiwa/km2)

Sumber: Dibuat berdasar data BPS Kabupaten Melawi, 2014

Selain itu, BPS Melawi mencatat tren peningkatan laju pertumbuhan

penduduk (LPP) selama tahun 2000-2013. Hal yang wajib menjadi perhatian adalah

kenyataan meningkatnya Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Melawi dari

1,53% per tahun pada periode 2000-2009, menjadi 1,8% per tahun pada periode 2000-

2010, dan meningkat pada periode 2000-2013 menjadi 1,82% (tertinggi di

Kecamatan Nanga Pinoh yakni 4,37% per tahun). Banyaknya jumlah penduduk usia

produktif di Melawi, ditambah dengan meningkatnya LPP dapat menyebabkan

penduduk Kabupaten Melawi semakin padat. Apabila hal tersebut tidak diwaspadai

dan diantisipasi, dikhawatirkan lingkungan Kabupaten Melawi tidak mampu lagi

menampung dan mendukung kebutuhan penduduk. Namun demikian, ada hal

menarik yang terjadi di Melawi dimana LPP negatif dialami oleh Kecamatan

Belimbing Hulu yakni sebesar (-0,81) persen per tahun. Laju pertumbuhan

penduduk tersebut menandakan bahwa telah terjadi pengurangan jumlah

penduduk dari tahun sebelumnya.

Kekhasan lain terlihat dari komposisi penduduk Kabupaten Melawi yang

didominasi oleh penduduk usia produktif (15-64 tahun) yakni 67,2 persen, sementara

kelompok usia 14 tahun ke bawah tercatat mencapai 29,8 persen, sisanya kelompok

65 tahun keatas. Hal tersebut terjadi karena banyaknya pendatang dari

kabupaten/kota lain, bahkan dari provinsi lain yang masuk ke Kabupaten Melawi

dengan alasan untuk melanjutkan sekolah ataupun bekerja. Perpindahan karena

alasan sekolah dan bekerja ini sekaligus merupakan penyebab tingginya kepadatan

Page 8: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

7

penduduk di Kabupaten Melawi terutama di kecamatan yang menjadi pusat

pemerintahan (BPS Kab. Melawi, 2014).

Gambar 1.2. Piramida Penduduk Kabupaten Melawi Tahun 2013

Sumber: Dibuat berdasar data BPS Kabupaten Melawi, 2014

Gambar 1.2. menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia 20-24 tahun jauh

lebih banyak dibanding jumlah penduduk pada kelompok umur dibawah maupun

diatas 20-24 tahun. Piramida penduduk tersebut juga menggambarkan terjadinya

peningkatan jumlah kelahiran pada rentang waktu 5 sampai 9 tahun yang lalu,

sehingga jumlah penduduk usia 5-9 tahun melebihi jumlah penduduk usia 10-14

tahun. Artinya pada rentang tahun 2004-2008 terjadi peningkatan jumlah kelahiran.

Namun demikian, pada kelompok usia 0-4 tahun, jumlahnya lebih banyak

dibandingkan kelompok umur diatasnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa telah

terjadi peningkatan kelahiran di Kabupaten Melawi selama periode 2008-2013.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk merencanakan dan

membatasi jumlah anak agak menurun, sehingga cenderung menggunakan alat atau

obat kontrasepsi (alokon) jangka pendek yang rawan mengalami kegagalan. Buku

Melawi dalam Angka 2014 mencatat jumlah akseptor baru pemakai alat kontrasepsi

khususnya alat kontrasepsi jangka panjang (IUD, IMP) terus mengalami penurunan,

sementara untuk Pil jumlahnya terus meningkat. Namun demikian, secara

keseluruhan untuk peserta KB aktif jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2011, peserta aktif IUD tercatat sebanyak 1.769 aksepstor, meningkat

Page 9: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

8

menjadi 1.871 pada tahun 2012, dan meningkat menjadi 1.962 peserta tahun 2013.

Demikian juga pada metode kontrasepsi lainnya, kecuali pada Metode Operasi Pria

(MOP) dimana angka cenderung stagnan.

Tingkat pemakaian kontrasepsi tahun 2013 tercatat sebesar 88,775, meningkat

sekitar 8% dari tahun 2012. Sementara itu, tingkat pemakaian kontrasepsi pada tahun

2011 masih berkisar 74,77%. Kondisi tersebut juga mengisyaratkan meningkatnya

kinerja pemerintah, khususnya Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,

dan Keluarga Berencanan (BPPPAKB) Kabupaten Melawi dalam menggalakkan

Program Keluarga Berencana yang bertujuan untuk mengendalikan jumlah penduduk

Kabupaten Melawi dari segi kelahiran (fertilitas).

Angka kelahiran total atau Total Fertility Rate (TFR) Kabupaten Melawi berdasar

Susenas 2013 adalah yang terendah di Provinsi Kalimantan Barat yakni sebesar 1,91,

artinya setiap perempuan di Kabupaten Melawi pada tahun 2013 rata-rata melahirkan

2 orang anak selama masa reproduksinya apabila perempuan tersebut mengikuti pola

fertilitas pada saat TFR dihitung. Sementara itu, berkaitan dengan banyaknya

kelahiran per kelompok umur ibu (Age Specific Fertility Rate atau ASFR) di Kabupaten

Melawi, Susenas 2013 mencatat bahwa puncak jumlah kelahiran terjadi pada ibu-ibu

dalam kelompok umur 20-24 tahun (153 kelahiran), disusul kelompok umur 25-29

(78 kelahiran). Sedangkan jumlah kelahiran pada kelompok umur 15-19 tahun

terbilang rendah, yakni 13 kelahiran pada setiap 1000 orang perempuan usia 15-19

tahun di Kabupaten Melawi.

Keberhasilan pemerintah dalam mengatur dan mengendalikan kelahiran di

kota ini berakibat pada menurunnya jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun). Hal

ini secara langsung berimbas pada menurunnya rasio ketergantungan penduduk

muda yang pada akhirnya mendukung terjadinya bonus demografi di suatu wilayah.

Bonus demografi terjadi pada saat rasio ketergantungan di suatu wilayah sangat

rendah yakni kurang dari 50 dan mencapai puncaknya pada saat rasio

ketergantungan sebesar 45. Pada saat itu, setiap 100 penduduk usia produktif (15-64

tahun) hanya menanggung 45 penduduk usia nonproduktif (0-14 tahun dan 65 tahun

keatas).

Data BPS Kabupaten Melawi menunjukkan bahwa prosentase penduduk usia

produktif di Kabupaten Melawi jauh lebih besar dibanding prosentase penduduk usia

Page 10: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

9

nonproduktifnya, baik yang usia muda maupun lansia. BPS Kabupaten Melawi

mencatat prosentase penduduk usia produktif di Kabupaten Melawi pada tahun 2013

adalah sebesar 67,2%, penduduk muda sebanyak 29,8%, dan penduduk lansia

sebanyak 3%. Data tersebut mengindikasikan bahwa rasio ketergantungan penduduk

Kabupaten Melawi pada tahun 2013 masih sebesar 48,8. Artinya setiap 100 orang

penduduk usia produktif di Kabupaten Melawi pada tahun 2013 menanggung 49

penduduk usia nonproduktif, dimana 44 orang berusia 0-14 tahun dan 5 orang lansia

(65 tahun keatas). Dengan kata lain, Kabupaten Melawi saat ini tengah memasuki

bonus demografi.

Kenyataan ini diperkuat oleh hasil penelitian Wahyudi dan Luthfi (2013) yang

memproyeksikan bahwa Kabupaten Melawi akan mengalami bonus demografi sekitar

tahun 2020 hingga tahun 2035 mendatang (Proyeksi penduduk yang dibuat

berdasarkan data hasil Sensus Penduduk tahun 2010). Kenyataan ini merupakan

kekhasan yang dimiliki Kabupaten Melawi dibanding kabupaten/kota lainnya, dimana

Kabupaten Melawi merupakan kabupaten yang relatif lama mengenyam bonus

demografi (selama 15 tahun).

Seiring dengan kegiatan pembangunan di Kabupaten Melawi terjadi perubahan

fungsi lahan, dengan beralihfungsinya hutan menjadi perkebunan, dan kawasan

pemukiman. Pengelolaan secara lestari hutan dan sumber daya alam lainnya

merupakan salah satu tantangan besar bagi kabupaten ini. Seperti diketahui bahwa

Kabupaten Melawi merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Barat dengan

daerah berhutan yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi serta memberikan

jasa lingkungan bagi masyarakatnya. Selain itu, ancaman utama untuk sistem sungai

yang melalui Kabupaten Melawi adalah pencemaran seperti erosi tanah, sedimentasi,

pupuk kimiawi, limbah ternak, limbah pabrik dan rumah tangga, penggerusan yang

diakibatkan oleh pengambilan batu dan kerikil dari sungai dan penurunan debit air

akibat kerusakan daerah tangkapan air.

Banyak sungai dan anak-anak sungai kecil di Kabupaten Melawi, yang

dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan debitnya

airnya pun cukup bagus walau musim kemarau. Meskipun pada musim kemarau

penduduk Kabupaten Melawi relatif tidak mengalami kekurangan dalam hal air

bersih, namun seiring dengan makin bertambahnya jumlah penduduk maka

Page 11: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

10

kebutuhan akan air bersih pun tentunya akan semakin meningkat. Pameo bahwa

Kabupaten Melawi tidak memerlukan program pengendalian jumlah penduduk

sangat mudah dipatahkan dengan kenyataan ini. Pemerintah Kabupaten Melawi harus

dan wajib mengendalikan kuantitas penduduk atau harus siap menyandang beban

berat dikarenakan besarnya jumlah penduduk di masa mendatang.

Fakta bahwa Kabupaten Melawi tengah menghadapi bonus demografi

membawa tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Melawi (diperkirakan

tahun 2020). Pemerintah Kabupaten Melawi diwajibkan menyediakan lapangan kerja

dan memberikan pendidikan dan pelatihan bagi kelompok usia produktif agar dapat

terserap dalam pasar kerja atau mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Banyaknya penduduk usia produktif yang tidak terserap ke dalam pasar kerja atau

tidak mampu menciptakan lapangan kerja akan menjadi beban bagi Pemerintah

Kabupaten Melawi. Banyaknya pengangguran secara tidak langsung akan

meningkatkan angka kriminalitas di Kabupaten Melawi.

Pada tahun 2013, BPS Kabupaten Melawi mencatat jumlah penduduk usia kerja

(15 tahun ke atas) sebanyak 126.028 orang. Dari jumlah tersebut bagian yang aktif

dalam kegiatan ekonomi atau yang disebut sebagai Angkatan Kerja berjumlah 96.779

orang, yang berarti TPAK Melawi sebesar 76,79 persen. Sementara itu, dilihat menurut

tingkat pendidikan, jumlah penduduk yang masih menganggur dengan jenjang

berpendidikan SD ke bawah tercatat sebanyak 1.794 orang, disusul mereka yang

berpendidikan SLTA keatas sebanyak 1.304 orang. Artinya 33,8 persen diantara

jumlah pengangguran di Melawi merupakan pengangguran terdidik. Kondisi

tersebutlah yang perlu diantisipasi khususnya oleh pemerintah Kabupaten Melawi.

Penting untuk memberikan pembekalan dan keahlian kepada para lulusan SMA

sederajat agar tatkala mereka tidak ingin melanjutkan sekolah karena berbagai

alasan, mereka tetap mempunyai kompetensi kerja, sehingga dapat terserap ke dalam

lapangan pekerjaan.

Kenyataan lain yang perlu mendapat perhatian adalah posisi Kabupaten Melawi

dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Meskipun IPM Kabupaten Melawi

menempati urutan ke-6 diantara 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat

(69,86 pada tahun 2013 dan 69,39 pada tahun 2012), bukan berarti tidak diperlukan

adanya pengendalian kuantitas penduduk di Kabupaten Melawi. Pengendalian

Page 12: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

11

penduduk digunakan untuk membantu Pemerintah Kabupaten Melawi dalam

meningkatkan kualitas penduduk Kabupaten Melawi secara optimal dengan sumber

daya yang ada. Pengendalian kuantitas penduduk merupakan suatu upaya menata

dan mengelola penduduk untuk mengubah penduduk dari beban pembangunan

menjadi aset pembangunan yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas, sehingga kesejahteraan masyarakat Kabupaten Melawi dapat terwujud.

Selain komponen fertilitas, pengendalian kuantitas penduduk tidak lepas dari

komponen mortalitas (kematian) dan migrasi atau mobilitas penduduk (perpindahan

dan persebaran penduduk). Ahli demografi menyatakan bahwa pada saat angka

kematian bayi tinggi, maka orang tua cenderung untuk memiliki lebih banyak anak.

Sedangkan disaat kondisi kesehatan makin membaik dan anak memiliki peluang yang

lebih besar untuk hidup, dengan kata lain angka kematian bayi rendah, orangtua

mulai membatasi jumlah anak yang dilahirkan. Para demografer juga menyatakan

bahwa penduduk pendatang cenderung memiliki anak yang lebih sedikit dibanding

penduduk asli.

Melawi Dalam Angka 2014 mencatat Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten

Melawi sebanyak 27 kasus kematian bayi dimana Kecamatan Tanah Pinoh Barat

menduduki kasus kematian bayi terbanyak yakni 7 kasus. Angka Kematian Bayi (AKB)

berbanding terbalik dengan Usia Harapan Hidup (UHH). Semakin rendah AKB, maka

UHH semakin tinggi; dan sebaliknya, semakin tinggi AKB, maka UHH semakin rendah.

UHH Kabupaten Melawi berdasar perhitungan BPS Kabupaten Melawi pada tahun

2013 adalah 67,40 tahun.

Selain mencatat Angka Kematian Bayi, Melawi Dalam Angka juga mencatat

Angka Kematian Ibu, baik kematian ibu hamil maupun kematian ibu bersalin. Tercatat

4 kasus kematian ibu dengan proporsi terbesar pada kematian ibu hamil yakni 3

kasus, disusul kematian ibu bersalin satu kasus. Sementara itu, kasus kematian ibu

nifas tercatat nihil.

Persebaran penduduk di Kabupaten Melawi boleh dibilang tidak merata. Hal

tersebut ditunjukkan dengan adanya ketimpangan kepadatan penduduk di tiap

kecamatan. Persebaran penduduk yang tidak merata disertai tingginya kepadatan

penduduk di Kabupaten Melawi dapat menjadi kendala dalam proses pembangunan

Kabupaten Melawi. Penyebaran penduduk yang tidak merata dan terpencar-pencar

Page 13: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

12

dalam kelompok yang kecil terutama di daerah pedalaman, akan menyulitkan

kegiatan pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan yang

optimal sehingga menyebabkan kesenjangan pembangunan antar daerah di

kabupaten tersebut. Ketidakmerataan persebaran penduduk dikhawatirkan akan

menjadi salah satu penyebab kesenjangan pembangunan kualitas manusia. Sebagai

konsekuensinya, pembangunan daerah Kabupaten Melawi saat ini menuju

pembangunan yang akan datang (2035) diperhadapkan pada masalah kuantitas dan

kualitas penduduk yang masih rendah, serta persebaran penduduknya yang tidak

merata.

Hal ini tentunya membawa implikasi serius terhadap proses pembangunan

sosial, ekonomi dan juga perencanaan wilayah/tata ruang. Berdasarkan fakta inilah

yang juga mendasari Kabupaten Melawi terus melakukan terobosan dan berbagai

upaya demi tercapainya visi dan misi pembangunan daerah terutama terkait dengan

pembangunan kependudukan.

1.4. Kondisi Yang Diinginkan

Ketimpangan persebaran penduduk di Kabupaten Melawi sangat menghambat

proses pembangunan, karena itu sangat penting melaksanakan redistribusi penduduk

bagi seluruh wilayah Kabupaten Melawi. Dari sudut manapun, program redistribusi

penduduk ini mempunyai nilai yang sangat penting. Dari segi ekonomi, program

redistribusi penduduk berarti menyediakan tenaga kerjaa derta ketrampilan baik

untuk perluasan produksi di daerah-daerah maupun pembukaan lapangan kerja baru.

Di samping itu, akan timbul integrasi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi, baik

lingkup kabupaten maupun kecamatan. Ditinjau dari aspek ideology, redistribusi

penduduk berfungsi untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Dari

aspek politik, hal ini merupakan alat penunjang pembauran etnik, mempersempit

kesenjangan kelas dan wilayah, serta dapat meningkatkan hubungan antar kelompok.

Dilihat dari segi pertahanan keamanan, redistribusi penduduk juga dinilai dapat

mewujudkan terciptanya sistem pertahanan keamana rakyat semesta. Terhadap

sumber daya alam, redistribusi penduduk dianggap dapat meningkatkan

pengamanan dan sekaligus pemanfaatannya. Perkembangan penduduk di suatu

daerah bisa menjadi potensi sekaligus permasalahan bagi daerah tersebut.

Permasalahan yang paling esensial adalah berkaitan dengan penyebaran penduduk

Page 14: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

13

yang tidak merata, kualitas penduduk yang masih rendah, penyediaan lapangan

usaha serta penyediaan bahan pangan.

Kondisi kependudukan yang ingin diwujudkan di Kabupaten Melawi adalah

terjadinya distribusi penduduk antar kecamatan. Namun demikian, hal tersebut tetap

diiringi dengan semakin berkurangnya angka kelahiran dan kematian, sehingga

tercapai penduduk stabil dan antisipasi pertambahan penduduk melalui migrasi

masuk. Hal tersebut dikarenakan kondisi ibu kota Kabupaten Melawi sebagai daerah

dengan angka migrasi masuk yang cukup tinggi dari wilayah kecamatan.

Sebagai bagian dari wilayah provinsi yang sedang berkembang, Kabupaten

Melawi mencapai penurunan angka mortalitas yang sangat cepat tanpa didahului atau

ditandai oleh pembangunan dan perbaikan bidang ekonomi. Diharapkan dengan

adanya penurunan fertilitas dan mortalitas yang terjadi di Kabupaten Melawi, dapat

diimbangi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Faktor yang sangat umum yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di

suatu daerah antara lain adalah angka kematian, angka kelahiran, dan angka migrasi

(migrasi datang dan migrasi masuk). Kejadian ini biasa disebut dengan kejadian vital

penduduk. Meningkatnya secara absolut jumlah dan persentase penduduk yang

tinggal di perkotaan secara matematis juga berarti bahwa penurunan peluang

terjadinya migrasi perdesaan ke perkotaan. Munculnya perkotaan baru, karena

reklasifikasi yang diakibatkan modernisasi perdesaan juga menjadi pendorong

terjadinya mobilitas ulang alik. Penduduk tidak perlu lagi pergi ke tempat yang jauh

dan menetap di wilayah lain. Transportasi yang baik sangat berperan dalam

meningkatkan arus ulang alik dan mengurangi migrasi (mobilitas permanen).

Dalam jangka panjang, kondisi kependudukan yang diinginkan adalah

tercapainya penduduk stabil dalam jumlah besar yang ditandai dengan bertambahnya

penduduk melalui migrasi masuk dan berkurangnya angka kelahiran dan angka

kematian. Dari kondisi tersebut, diharapkan TFR Kabupaten Melawi menurun menjadi

2,17 per wanita pada tahun 2020 dan selanjutnya diharapkan upaya peningkatan

kualitas penduduk menjadi salah satu program prioritas pemerintah Kabupaten

Melawi.

Page 15: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

14

Menurut hasil proyeksi yang dilakukan, TFR Kabupaten Melawi tahun 2025

diperkirakan mencapai 2,05 dan selanjutnya turun menjadi 1,93 pada tahun 2030.

Angka ini diharapkan akan tetap bertahan dalam mewujudkan penduduk tumbuh

seimbang. Selain itu, jumlah bayi yang lahir diharapkan sama (seimbang) dengan

jumlah kematian, sehingga penduduk menjadi stasioner (tetap). Pencapaian TFR

menjadi 2,05 pada tahun 2025 ini diperlukan guna mencapai Penduduk Tumbuh

Seimbang (PTS), dengan Net Reproduction Rate (NRR) sebesar 1 per perempuan di

Kabupaten Melawi pada tahun yang sama. Net Reproduction Rate (NRR) sama dengan

satu berarti bahwa setiap perempuan di Kabupaten Melawi akan memiliki satu orang

anak perempuan yang dapat bertahan hidup hingga usia yang sama dengan ibunya

pada saat melahirkan anak tersebut, sehingga anak perempuan itu nantinya dapat

menggantikan ibunya untuk melahirkan keturunan. TFR Kabupaten Melawi

diharapkan terus menurun sampai sebesar 1,83 pada tahun 2035 dengan NRR

dipertahankan pada posisi 1 anak perempuan per wanita.

Perlu dicermati agar TFR dan NRR tidak terus menurun hingga di bawah 1,91

dan 1 supaya Kabupaten Melawi tidak mengalami fenomena yang terjadi di negara-

negara maju. Negara-negara maju pada umumnya mengalami apa yang disebut

population ageing (penduduk menua). Penduduk menua adalah suatu kondisi dimana

proporsi penduduk lanjut usia (lansia) berkembang pesat sebagai akibat penurunan

tingkat fertilitas. Kondisi penduduk menua mendatangkan masalah tersendiri bagi

suatu negara sebagaimana yang dialami oleh Jepang dan negara-negara di Eropa

seperti Italia, Finlandia, Swedia, dan Jerman.

Kemudian diharapkan agar banyaknya kelahiran per kelompok umur ibu (Age

Specific Fertility Rate atau ASFR) mengalami puncaknya pada kelompok umur yang

telah matang, 25-29 tahun dan 30-34 tahun. Diharapkan agar remaja perempuan di

Kabupaten Melawi dapat menunda pernikahan dan persalinan pada usia dini,

sehingga jumlah kelahiran per 1.000 perempuan usia 15-19 tahun rendah. Hal

tersebut penting mengingat banyak kajian yang menunjukkan akibat negatif dari

persalinan di usia dini kurang dari 20 tahun terhadap ibu yang melahirkan, anak yang

dilahirkan, dan pertumbuhan ekonomi suatu daerah (Ichwanny & Gunawati, 2014;

Wicaksono & Mardjan, 2014).

Page 16: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

15

Selain itu, angka kematian di Kabupaten Melawi diharapkan terus menurun dan

angka harapan hidup meningkat secara konsisten. Angka Kematian Bayi (AKB) di

daerah ini diharapkan menurun menjadi 25,5 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun

2020, kemudian secara berlanjut menurun hingga menjadi 23 per 1.000 kelahiran

hidup pada tahun 2035. Seiring dengan menurunnya AKB, Usia Harapan Hidup (UHH)

meningkat menjadi 70,2 tahun pada tahun 2020 dan mencapai 71,3 tahun pada tahun

2035.

1.5. Permasalahan

Untuk mengendalikan kuantitas dan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)

Kabupaten Melawi adalah melalui Program Kependudukan dan Keluarga Berencana.

Berdasarkan tiga faktor utama yang mempengaruhi kuantitas dan LPP (fertilitas,

mortalitas dan migrasi), maka pelaksana utama program kependudukan dan KB

(seharusnya) adalah Perwakilan BKKBN, Dinas Kesehatan dan Disnaker. Realitas yang

dihadapi dalam pelaksanaan program ini adalah terdapat perbedaan persepsi dan

pemahaman tentang pentingnya program kependudukan dan KB bagi pembangunan

berkelanjutan di daerah. Pemahaman yang beranggapan bahwa program

kependudukan dan KB belum penting saat ini mengakibatkan kurangnya prioritas

yang diberikan pemerintah kabupaten/kota terhadap masalah kependudukan dan

keluarga berencana. Masih kurangnya perhatian dan prioritas dari pemerintah daerah

ini tercermin dari lemahnya lembaga yang menangani masalah kependudukan dan

KB, belum disediakannya tenaga yang memadai (terutama penyuluh KB di lapangan),

serta kurang tersedianya sarana, prasarana dan anggaran yang cukup untuk

pengelolaan program KB di daerah. Masalah utama dari upaya peningkatan kesehatan

atau penurunan angka mortalitas antara lain berkaitan dengan masalah akses dan

kualitas pelayanan kesehatan, termasuk akibat dari kondisi geografis Kabupaten

Melawi yang sangat luas dengan topografi yang terdiri dari daerah pegunungan dan

bukit, sungai serta rawa. Selain itu, keterbatasan sarana dan prasarana transportasi

dan telomunikasi juga turut menyulitkan petugas kesehatan untuk menjangkau

daerah- daerah tersebut.

Kendala utama dari persebaran penduduk di Kabupaten Melawi adalah

ketidakseimbangan persebaran penduduk dan kepadatan antar kecamatan.

Berdasarkan uraian terdahulu tentang persebaran penduduk bahwa penduduk lebih

Page 17: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

16

banyak terkonsentrasi di Kecamatan Nanga Pinoh, sementara di kecamatan lain

jumlah penduduknya masih relatif rendah. Jadi, inti penyebab terjadinya kesenjangan

persebaran penduduk dan kepadatan penduduk antar kecamatan adalah adanya

kesenjangan pembangunan antar daerah.

Data menunjukan bahwa jumlah migrasi keluar dari Kabupaten Melawi pada

tahun 2014 sebesar …………..orang, sedangkan jumlah migrasi masuk ke Kabupaten

Melawi pada tahun yang sama hanya sebanyak …………….. orang. Hal tersebut

disinyalir karena terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia di Kabupaten Melawi,

sehingga menyebabkan penduduknya terdorong untuk mencari penghidupan dan

pekerjaan ke daerah lain.

1.6. Tujuan Rancangan Induk Pengendalian Kuantitas Penduduk

Rancangan Induk Pengendalian Kuantitas Penduduk ini dimaksudkan untuk:

(a) Memberikan arah kebijakan bagi pelaksanaan pengendalian kuantitas penduduk

Kabupaten Melawi 2015-2035;

(b) Menjadi pedoman bagi penyusunan road map pengendalian kuantitas penduduk

Kabupaten Melawi pada periode 2015-2020, 2020-2025, 2025-2030 dan 2030-

2035;

(c) Menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dan lintas sektor terkait dalam

perencanaan pembangunan yang berwawasan kependudukan di Kabupaten

Melawi.

Page 18: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

17

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

2.1. Visi

Visi Kabupaten Melawi yaitu “Terwujudnya Masyarakat Melawi yang Cerdas,

Dinamis, Aman, Adil, Sejahtera, dan Berkepribadian”. Penjelasan isi visi adalah ingin

mensinergikan dari berbagai kalangan (stakeholders), dan berbagai pihak yang

berkepentingan. Secara lengkap Visi Kabupaten Melawi diuraikan sebagai berikut.

a. Cerdas

Cerdas merupakan kondisi dimana masyarakat memiliki tingkat pendidikan

dan kesehatan yang lebih baik. Dengan demikian masyarakat dapat mengikuti dan

menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk

perkembangan ekonomi. Tingkat kecerdasan tersebut ditandai oleh semakin

membaiknya angka indikator pendidikan dan kesehatan, seperti meningkatnya APK,

APM, meningkatnya rata-rata lama sekolah, menurunnya angka buta huruf,

meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi, menurunnya

angka kematian ibu melahirkan, dan lain-lain.

b. Dinamis

Dinamis merupakan upaya daerah ini untuk berinisiatif, inovatif, dan kreatif

dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada mengatasi permasalahan daerah,

sehingga mampu mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan

kabupaten lain yang telah maju, serta senantiasa mampu mengantisipasi setiap

perkembangan dan tantangan yang ada. Dalam konteks ini, maka pembangunan

infrastrukturnya harus semakin dipercepat, revitalisasi pertanian harus semakin baik,

pengelolaan SDA dan Lingkungan hidup lebih optimal dan berkelanjutan, serta

kualitas SDM aparatur semakin baik dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan

pemerintahan daerah.

c. Aman

Aman merupakan kondisi daerah yang kondusif dan damai sehingga memberi

kenyamanan bagi siapa saja yang tinggal, baik bagi mereka yang ada di Kabupaten

Melawi maupun bagi mereka yang datang dari luar Kabupaten Melawi. Keamanan ini

ditandai oleh tegaknya hukum, rendahnya angka kriminalitas, harmonisnya

kehidupan antar etnis dan antar agama, dan terpeliharanya adat istiadat dan budaya.

Page 19: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

18

d. Adil

Adil merupakan kondisi daerah yang mampu memberikan kesempatan yang

sama bagi seluruh kecamatan dan seluruh masyarakat untuk menikmati hasil-hasil

pembangunan dan untuk meningkatkan kompetensi dan keterlibatan dalam

pelaksanaan pembangunan. Keadilan antara lain ditandai dengan rendahnya tingkat

ketimpangan pendapatan dan semakin meratanya ketersediaan infrastruktur di

semua kecamatan serta terbukanya kesempatan yang sama bagi masyarakat untuk

berpartisipasi dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya.

e. Sejahtera

Sejahtera atau Kesejahteraan merupakan tujuan dari sebuah pembangunan.

Peningkatan kesejahteraan rakyat ditandai dengan meningkatnya perekonomian

melalui pemanfaatan sumberdaya alam, pemberdayaan usaha-usaha produktif, dan

penguatan ekonomi kerakyatan dengan memperhatikan potensi dan kemampuan

masyarakat dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan

kesejahteraan ditandai dengan semakin membaiknya tingkat perekonomian

masyarakat serta terpenuhinya standar pelayanan dasar dibidang kesehatan dan

pendidikan.

f. Berkepribadian

Berkepribadian merupakan kodisi dimana masyarakat memiliki sikap dan

kebanggaan terhadap daerah sehingga tidak mudah terpengaruh pada ajakan dan

peluang untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma, moral, dan etika

serta tindakan yang dapat menodai kebanggaan atau bahkan mempermalukan

daerah. Kondisi ini ditandai oleh terwujudnya tata kelola pemerintahan yang bersih

dan berwibawa dengan dukungan pemantapan desentralisasi dan semangat otonomi

daerah yang berasaskan tertib hukum dan demokrasi, meningkatnya kegiatan dan

pemahaman agama dan kebudayaan, serta semakin mantapnya nasionalisme dan

wawasan kebangsaan masyarakat.

2.2. Misi

Sementara itu, Misi Kabupaten Melawi adalah:

Page 20: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

19

1. Meningkatkan Kepribadian, Pekerti dan Kesalehan Masyarakat dengan

memasukkan pendidikan budi pekerti pada jenjang pendidikan Dasar dan

Menengah.

2. Meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan dan kesehatan serta adanya

jaminan pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar dan menengah terutama bagi

masyarakat kurang mampu.

3. Mengembangkan tata kelola Pemerintahan dan Pembangunan dengan melakukan

reformasi birokrasi, transparansi serta Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah yang

merata dinikmati oleh seluruh wilayah dan seluruh lapisan masyarakat

Kabupaten Melawi.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik secara cepat, tepat dan murah.

5. Memperlancar mobilitas barang dan jasa serta memperkecil kesenjangan antara

kecamatan dengan cara mendorong percepatan pembangun infra-struktur

strategis baik fisik maupun non fisik.

6. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian dan pertambangan yang

menjamin perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan perkapita

masyarakat.

7. Menekan angka kemiskinan dan pengangguran melalui skema pemberdayaan

sosial ekonomi masyarakat dan mempermudah akses dana bagi masyarakat

miskin.

2.3. Kebijakan

Terdapat tiga arah kebijakan yang dirumuskan dalam rancangan induk

pengendalian kuantitas penduduk, yaitu:

(a) Bahwa pengendalian kuantitas penduduk dilakukan melalui penetapan perkiraan

angka fertilitas, mortalitas, dan migrasi penduduk;

(b) Bahwa pengendalian kuantitas penduduk dimaksudkan agar kuantitas penduduk

sesuai dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan;

(c) Bahwa pengendalian kuantitas penduduk dilakukan tidak hanya pada tingkat

kabupaten namun juga pada tingkat kecamatan secara berkelanjutan.

2.4. Tujuan

Page 21: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

20

Tujuan utama dari rancangan induk pengendalian kuantitas penduduk dapat

dirumuskan sebagai berikut:

a) Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan melalui rekayasa kondisi

penduduk optimal yang berkaitan dengan jumlah, struktur/komposisi,

pertumbuhan, serta persebaran penduduk;

b) Mengendalikan pertumbuhan dan persebaran penduduk sesuai dengan daya

dukung alam dan daya tampung lingkungan, baik pada tingkat kabupaten maupun

tingkat kecamatan, melalui pengendalian angka kelahiran, penurunan angka

kematian dan pengarahan mobilitas.

2.5. Sasaran Umum

Pada hakekatnya, rancangan induk pengendalian kuantitas penduduk

mempunyai tiga sasaran pokok kuantitatif, yang mencakup fertilitas, mortalitas, dan

persebaran penduduk. Sasaran fertilitas diarahkan pada pencapaian kondisi

penduduk tumbuh seimbang (PTS) pada tahun 2020 yang ditandai dengan TFR

sebesar 2,17 anak per wanita dan NRR sebesar 1,02 per wanita. Kondisi ini perlu

secara konsisten diturunkan, sehingga diharapkan sejak tahun 2035, TFR mencapai

1,83 anak per wanita usia subur sedangkan NRR menjadi 0,87 per wanita. Apabila

kondisi ini terus dipertahankan untuk waktu yang lama maka diharapkan akan

tercapai kondisi penduduk stabil (stationer).

Dari sisi mortalitas, angka kematian bayi diharapkan terus menurun sehingga

pada periode tahun 2010-2015 menjadi sekitar 22,5 kematian per 1000 kelahiran

hidup kemudian terus menurun menjadi sekitar 16,9 per 1000 kelahiran hidup pada

kurun waktu 2030-2035.

Dari aspek persebaran penduduk diharapkan akan terjadi persebaran yang lebih

merata sesuai dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan pada masing-

masing kecamatan. Persebaran penduduk yang merata diharapkan akan

mempercepat penurunan TFR seiring dengan pemerataan pembangunan.

2.5. Ukuran Keberhasilan

Keberhasilan dari rancangan induk pengendalian kuantitas penduduk akan

dilihat dari sejauh mana sasaran-sasaran kependudukan tersebut dapat dicapai pada

setiap periode waktu. Misalnya pada indikator pemakaian kontrasepsi, angka

Page 22: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

21

kelahiran total, Net Reproduction Rate, angka kelahiran kasar, laju pertumbuhan

penduduk, serta jumlah penduduk. Termasuk juga didalamnya adalah sasaran-

sasaran mortalitas seperti angka kematian bayi dan angka harapan hidup.

2.6. Strategi Pelaksanaan

Strategi pelaksanaan dari rancangan induk pengendalian kuantitas penduduk di

tingkat kabupaten mencakup dua hal pokok, yaitu: (1) Menyangkut penyempurnaan

regulasi yang terkait dengan upaya pengendalian kuantitas penduduk; dan (2) Melalui

penyelesaian Peraturan Daerah dan regulasi ikutan sebagai penjabaran Undang-

Undang Nomor 52 tahun 2009.

Sementara, strategi pelaksanaan rancangan induk pengendalian kuantitas

penduduk pada tingkat kecamatan berkaitan dengan: (1) Implementasi kebijakan atau

program yang berkaitan dengan komponen-komponen pengendalian kuantitas

penduduk; dan (2) Pelaksanaan upaya pengendalian fertilitas, penurunan mortalitas,

dan pengarahan mobilitas penduduk.

2.8. Alur Pikir

Alur pikir pengendalian kuantitas penduduk dirumuskan dalam bagan berikut.

Bagan 2.1. Alur Pikir Pengendalian Kuantitas Penduduk

*) PKP: Pengendalian Kuantitas Penduduk. Net Migrasi negatif berarti menambah jumlah penduduk (migrasi masuk lebih banyak dari migrasi keluar).

KONDISI

SAAT INI INTERVENSI KONDISI YANG

DIINGINKAN

VISI &

MISI

PKP*

FERTILITAS TINGGI

MORTALITAS RENDAH

NET MIGRASI NEGATIF

KEBIJAKAN

STRATEGI

PROGRAM

FERTILITAS RENDAH

MORTALITAS RENDAH

NET MIGRASI POSITIF

Page 23: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

22

BAB III

POKOK-POKOK PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK

Pengendalian kuantitas penduduk Kabupaten Melawi dilakukan melalui

pengaturan tiga komponen utama kependudukan: (1) Pengaturan fertilitas; (2)

Pengaturan mortalitas; dan (3) Pengarahan mobilitas penduduk di Kabupaten Melawi.

Pengendalian angka kelahiran sangat penting untuk mencapai penduduk tumbuh

seimbang dan memanfaatkan window of opportunity atau yang sering disebut bonus

demografi. Pengendalian angka kelahiran ini sekaligus merupakan langkah antisipatif

dalam menghadapi penduduk menua (ageing population) yang lazim terjadi pasca

bonus demografi.

3.1. Pengaturan Fertilitas

Pengaturan fertilitas (kelahiran) dilakukan melalui Program Keluarga

Berencana yang mengatur tentang: (1) Usia ideal perkawinan; (2) Usia ideal

melahirkan; (3) Jarak ideal melahirkan; dan (4) Jumlah anak ideal yang diinginkan

(BKKBN 2011).

Kebijakan pengaturan fertilitas melalui Program Keluarga Berencana pada

hakekatnya dilaksanakan untuk membantu pasangan suami istri dalam mengambil

keputusan dan memenuhi hak-hak reproduksi yang berkaitan dengan: (1) Pengaturan

kehamilan yang diinginkan; (2) Penurunan angka kematian bayi dan angka kematian

ibu; (3) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan; (4) Peningkatan kesertaan KB pria;

dan (5) Promosi pemanfaatan air susu ibu.

Pengaturan fertilitas melalui Program Keluarga Berencana juga dilakukan

dengan: (1) Peningkatan akses dan kualitas KIE dan pelayanan kontrasepsi di

Kabupaten Melawi; (2) Larangan pemaksaan pelayanan KB karena bertentangan

dengan HAM; (3) Pelayanan kontrasepsi dilakukan sesuai dengan norma agama,

budaya, etika, dan kesehatan; dan (4) Jaminan bagi ketersediaan kontrasepsi bagi

penduduk miskin (BKKBN 2011).

3.2. Penurunan Mortalitas

Penurunan angka kematian bertujuan untuk mewujudkan penduduk tumbuh

seimbang dan berkualitas pada seluruh dimensinya. Penurunan angka kematian ini

Page 24: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

23

diprioritaskan kepada upaya: (1) Penurunan angka kematian ibu hamil; (2) Penurunan

angka kematian ibu melahirkan; (3) Penurunan angka kematian pasca melahirkan; dan

(4) Penurunan angka kematian bayi dan anak (BKKBN 2011 & Kemenkokesra 2012).

Upaya penurunan angka kematian diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten

Melawi dan masyarakat melalui upaya-upaya proaktif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif sesuai peraturan perundang-undangan dan norma agama.

Disamping itu, upaya penurunan angka kematian difokuskan pada: (1)

Kesamaan hak reproduksi pasangan suami istri (pasutri); (2) Keseimbangan akses dan

kualitas KIE dan pelayanan; (3) Pencegahan dan pengurangan resiko kesakitan dan

kematian; dan (4) Partisipasi aktif keluarga dan masyarakat (BKKBN 2011).

3.3. Pengarahan Mobilitas Penduduk Kabupaten Melawi

Pengarahan mobilitas penduduk bertujuan untuk mewujudkan persebaran

penduduk optimal yang didasarkan pada keseimbangan jumlah penduduk dengan

daya dukung alam dan daya tampung lingkungan. Dalam aspek migrasi, migrasi

masuk ke wilayah ibu kota kabupaten saat ini sudah cukup tinggi. Dikhawatirkan

kedepannya, wilayah pusat pemerintahan Kabupaten Melawi akan memiliki jumlah

penduduk yang jauh melebihi daya dukung dan daya tampung lingkungannya. Oleh

karena itu, diharapkan Pemerintah Kabupaten Melawi bekerja sama dengan

stakeholder terkait agar menciptakan apa yang disebut sebagai “gula pembangunan”

di kecamatan lain di Melawi. Hal ini dapat dilaksanakan dengan pembangunan sarana

dan prasarana di kecamatan lainnya, sehingga dapat mengundang para investor

untuk melakukan investasi di wilayah kecamatam tersebut, sehingga dapat

mengundang banyak “semut” berdatangan dan melakukan migrasi masuk ke wilayah

bersangkutan. Hal tersebut perlu dilakukan agar persebaran penduduk di Kabupaten

Melawi dapat merata di seluruh kecamatan dengan didukung persebaran

pembangunan.

3.4. Penyerasian Kebijakan Pengendalian Kuantitas Penduduk

Dengan laju pertumbuhan penduduk yang relatif masih rendah dan kualitas

pembangunan manusia yang masih lebih rendah dari rata-rata provinsi, pastinya akan

sulit mencapai sasaran-sasaran pembangunan seperti antara lain yang tertuang di

dalam sasaran Millenium Development Goals (MDG’s). Oleh karena itu, upaya untuk

Page 25: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

24

mengendalikan kuantitas penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk adalah

menjadi tanggung jawab semua sektor.

Pengendalian kuantitas penduduk tidak mungkin dilakukan oleh satu atau

beberapa lembaga saja, namun membutuhkan dukungan dan komitmen yang besar

dari semua sektor dan pemerintah daerah. Oleh karena itu, setiap regulasi, kebijakan,

program maupun kegiatan sektor, harus selaras dengan upaya pengendalian

penduduk. Melalui penyelarasan kebijakan ini diharapkan sasaran-sasaran

pengendalian kuantitas penduduk seperti tertuang dalam road map akan lebih mudah

dicapai (BKKBN 2011).

3.5. Strategi Pengendalian Kuantitas Penduduk Kabupaten Melawi

Strategi pengendalian kuantitas penduduk di Kabupaten Melawi adalah dengan

cara:

1. Revitalisasi Program KB dengan mengubah orientasinya dari supply ke demand

side approach.

2. Memperkuat SDM di Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Anak, dan

Keluarga Berencana Kabupaten Melawi sebagai pelaksana Program

Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di

Kabupaten Melawi.

3. Memperkuat kualitas Penyuluh Keluarga Berencana (PKB/PLKB) yang ada.

4. Meningkatkan pembinaan terhadap PPKBD dan sub-PPKBD di setiap kelurahan.

5. Memperkuat komitmen para Camat, Lurah, Ketua RW dan RT terhadap

pelaksanaan Program KKBPK di wilayahnya masing-masing.

6. Meningkatkan kemitraan dengan LSM yang fokus pada masalah kependudukan

seperti: Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan Provinsi

Kalimantan Barat (disingkat Koalisi Kependudukan Kalimantan Barat), Koalisi

Muda Kependudukan Kalimantan Barat, Ikatan Praktisi dan Ahli Demografi

Indonesia (IPADI) Cabang Kalimantan Barat, Pusat Penelitian Kependudukan (PPK)

Universitas Tanjungpura, dan Forum Mahasiswa Peduli Kependudukan

(Formalinduk) Kalimantan Barat.

Page 26: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

25

7. Melibatkan mitra kerja kependudukan dalam Musrenbang Kabupaten Melawi

dalam berbagai tingkatannya guna mendapat masukan bagi pengendalian

kuantitas penduduk Kabupaten Melawi.

8. Membangun kerjasama dengan tokoh agama (TOGA) dan tokoh masyarakat

(TOMA) setempat dalam memberikan penyuluhan pentingnya merencanakan dan

mengatur kelahiran.

9. Pelaksanaan Program Keluarga Berencana difokuskan pada masyarakat miskin

dengan cara memberikan subsidi pelayanan kesehatan reproduksi dan Keluarga

Berencana.

Page 27: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

26

BAB IV ROADMAP PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK

4.1. Tujuan Road Map

Rancangan induk pengendalian kuantitas penduduk mencakup besaran-

besaran yang harus diperhatikan dalam upaya untuk mengatasi atau mengendalikan

jumlah dan laju pertumbuhan penduduk. Secara operasional, untuk setiap periode

atau tahapan lima tahunan, perlu disusun semacam peta jalan (road map) yang

mencakup tentang tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan yang

perlu dilakukan dalam upaya pengendalian kuantitas penduduk. Road map

diharapkan berfungsi sebagai acuan setiap sektor serta pemerintah daerah dalam

penyusunan langkah-langkah kegiatan dalam mendukung upaya pengendalian

kuantitas penduduk. Secara garis besar, tujuan road map, sasaran lima tahunan serta

keterkaitan rancangan induk dengan road map dapat dilihat dalam uraian berikut.

4.2. Sasaran Lima Tahunan

Roadmap pengendalian kuantitas penduduk Kabupaten Melawi dibuat pada

setiap periode lima tahun dari tahun 2010-2035 untuk mengetahui sejauh mana

sasaran-sasaran pengendalian kuantitas penduduk telah dapat dicapai, baik yang

mencakup fertilitas, mortalitas maupun persebaran penduduk. Dengan demikian

tujuan roadmap ini dapat berjalan secara sistematis dan terencana, sehingga dapat

diketahui sasaran-sasaran yang harus dicapai pada setiap periode, serta kebijakan,

strategi, dan program yang perlu dilakukan.

Tahun dasar yang dipergunakan dalam menyusun roadmap adalah tahun 2010

yang bertepatan dengan dilaksanakannya Sensus Penduduk. Oleh karena itu, data

yang digunakan adalah data Badan Pusat Statistik (BPS) dengan indikator yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Total Fertility Rate (TFR) yaitu angka kelahiran total, banyaknya anak yang

dilahirkan oleh perempuan selama masa reproduksinya apabila perempuan

tersebut mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung.

Net Reproduction Rate (NRR) adalah banyaknya anak perempuan yang dilahirkan

oleh setiap perempuan. NRR sama dengan satu berarti bahwa setiap perempuan

Page 28: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

27

akan memiliki satu orang anak perempuan yang dapat bertahan hidup hingga usia

yang sama dengan ibunya pada saat melahirkan anak tersebut.

Crude Birth Rate (CBR) adalah angka kelahiran kasar.

Contraceptive Prevalence Rate (CPR) yaitu persentase Pasangan Usia Subur (PUS)

yang menggunakan alat atau obat kontrasepsi (alokon) untuk mengatur kelahiran.

Crude Death Rate (CDR) adalah angka kematian kasar.

Pada tahun 2010, berbagai indikator kependudukan di Kabupaten Melawi adalah

sebagai berikut:

a. Penduduk:

Jumlah penduduk total = 180.912 jiwa

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) = 1,82% per tahun (secara rata-rata)

b. Fertilitas:

Total Fertility Rate (TFR) = 2,46 anak per wanita usia subur

Net Reproduction Rate (NRR) = 1,15

Crude Birth Rate (CBR) = 22,3 kelahiran per 1000 penduduk tengah tahun

Median Umur Persalinan Pertama = 27,6 tahun

c. Mortalitas:

Crude Death Rate (CDR) = 4,0 kematian per 1000 penduduk tengah tahun

Angka Kematian Bayi (AKB) = 22,5 kematian per 1000 kelahiran hidup

Usia Harapan Hidup (UHH) = 71,8 tahun

Sasaran yang hendak dicapai pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

a. Penduduk:

Jumlah penduduk total = 197.223 jiwa

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) = 1,63% per tahun (secara rata-rata)

b. Fertilitas:

Total Fertility Rate (TFR) = 2,37 anak per wanita usia subur

Net Reproduction Rate (NRR) = 1,11

Crude Birth Rate (CBR) = 20,5 kelahiran per 1000 penduduk tengah tahun

Contraceptive Prevalence Rate (CPR) = 74,81%

Median Umur Persalinan Pertama = 27,3 tahun

c. Mortalitas:

Crude Death Rate (CDR) = 4,2 kematian per 1000 penduduk tengah tahun

Page 29: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

28

Angka Kematian Bayi (AKB) = 21,4 kematian per 1000 kelahiran hidup

Usia Harapan Hidup (UHH) = 72,0 tahun

Pada tahun 2020, sasaran yang hendak dicapai:

a. Penduduk:

Jumlah penduduk total = 212.230 jiwa

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) = 1,34% per tahun (secara rata-rata)

b. Fertilitas:

Total Fertility Rate (TFR) = 2,17 anak per wanita usia subur

Net Reproduction Rate (NRR) = 1,02

Crude Birth Rate (CBR) = 18,2 kelahiran per 1000 penduduk tengah tahun

Contraceptive Prevalence Rate (CPR) = 74,81%

Median Umur Persalinan Pertama = 26,7 tahun

c. Mortalitas:

Crude Death Rate (CDR) = 4,8 kematian per 1000 penduduk tengah tahun

Angka Kematian Bayi (AKB) = 20,5 kematian per 1000 kelahiran hidup

Usia Harapan Hidup (UHH) = 72,4 tahun

Tahun 2025 ingin mencapai sasaran sebagai berikut:

a. Penduduk:

Jumlah penduduk total = 225.470 jiwa

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) = 1,11% per tahun (secara rata-rata)

b. Fertilitas:

Total Fertility Rate (TFR) = 2,05 anak per wanita usia subur

Net Reproduction Rate (NRR) = 0,97

Crude Birth Rate (CBR) = 16,5 kelahiran per 1000 penduduk tengah tahun

Contraceptive Prevalence Rate (CPR) = 74,81%

Median Umur Persalinan Pertama = 26,3 tahun

c. Mortalitas:

Crude Death Rate (CDR) = 5,4 kematian per 1000 penduduk tengah tahun

Angka Kematian Bayi (AKB) = 19,2 kematian per 1000 kelahiran hidup

Usia Harapan Hidup (UHH) = 72,8 tahun

Page 30: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

29

Pada tahun 2030, sasaran yang hendak dicapai untuk berbagai indikator

kependudukan adalah:

a. Penduduk:

Jumlah penduduk total = 236.671 jiwa

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) = 0,87% per tahun (secara rata-rata)

b. Fertilitas:

Total Fertility Rate (TFR) = 1,93 anak per wanita usia subur

Net Reproduction Rate (NRR) = 0,91

Crude Birth Rate (CBR) = 15,0 kelahiran per 1000 penduduk tengah tahun

Contraceptive Prevalence Rate (CPR) = 74,81%

Median Umur Persalinan Pertama = 25,8 tahun

c. Mortalitas:

Crude Death Rate (CDR) = 6,3 kematian per 1000 penduduk tengah tahun

Angka Kematian Bayi (AKB) = 18,5 kematian per 1000 kelahiran hidup

Usia Harapan Hidup (UHH) = 73,0 tahun

Sasaran yang ingin diwujudkan pada tahun 2035 adalah:

a. Penduduk:

Jumlah penduduk total = 245.764 jiwa

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) = 0,67% per tahun (secara rata-rata)

b. Fertilitas:

Total Fertility Rate (TFR) = 1,83 anak per wanita usia subur

Net Reproduction Rate (NRR) = 0,87

Crude Birth Rate (CBR) = 13,8 kelahiran per 1000 penduduk tengah tahun

Contraceptive Prevalence Rate (CPR) = 74,81%

Median Umur Persalinan Pertama = 25,5 tahun

c. Mortalitas:

Crude Death Rate (CDR) = 7,1 kematian per 1000 penduduk tengah tahun

Angka Kematian Bayi (AKB) = 16,9 kematian per 1000 kelahiran hidup

Usia Harapan Hidup (UHH) = 73,6 tahun

Page 31: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

30

Tabel 4.1. Roadmap Pengendalian Kuantitas Penduduk Kabupaten Melawi 2010-2035*

Indikator 2010 2015 2020 2025 2030 2035

Penduduk

Jumlah penduduk 180.912 197.223 212.230 225.470 236.671 245.764

LPP 1,82 1,63 1,34 1,11 0,87 0,67

Fertilitas

TFR 2,46 2,37 2,17 2,05 1,93 1,83

NRR 1,15 1,11 1,02 0,97 0,91 0,87

CBR per 1000 22,3 20,5 18,2 16,5 15,0 13,8

CPR

Mean Usia Persalinan I 27,6 27,3 26,7 26,3 25,8 25,5

Mortalitas

CDR per 1000 4,0 4,2 4,8 5,4 6,3 7,1

AKB 22,5 21,4 20,5 19,2 18,5 16,9

UHH 71,8 72,0 72,4 72,8 73,0 73,6

*) Roadmap Pengendalian Kuantitas Penduduk Kabupaten Melawi ini diolah dari data Sensus Penduduk 2010 Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat dan Proyeksi Penduduk Tahun 2010-2035 (Bappenas).

4.3. Keterkaitan Rancangan Induk dengan Road Map

Road Map Pengendalian Kuantitas Penduduk periode 2010-2015, 2015-2020,

2020-2025, 2025-2030 dan 2030-2035 akan disusun sesuai dengan hasil pelaksanaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode sebelumnya serta

dinamika perubahan penyelenggaraan pemerintah.

Gambar 2. Tahapan Pencapaian Sasaran Road Map Tahun 2010-2035

Page 32: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

31

Pada periode tahun 2010 sampai dengan 2015, diharapkan jumlah dan laju

pertumbuhan penduduk di Kabupaten Melawi mulai terkendali, sehingga pada tahun

2020 akan dicapai kondisi penduduk tumbuh seimbang (PTS). Kondisi PTS ini

diindikasikan dengan pencapaian sasaran TFR sebesar 2,1 atau NRR sebesar 1 per

wanita. Pada tahap berikutnya, kondisi PTS ini dapat tetap dipertahankan sampai

dengan tahun 2035, sehingga struktur penduduk menjadi stabil. Angka fertilitas

(TFR) tidak dimaksudkan untuk terus menurun menjadi dibawah 2 per wanita karena

hal ini akan menyulitkan dikemudian hari seperti dialami di negara-negara maju

dengan pertumbuhan penduduk yang minus.

4.4. Bonus Demografi

Bonus Demografi adalah suatu kondisi dimana penduduk dengan umur

produktif sangat besar sementara usia muda (dibawah 15 tahun) semakin kecil dan

usia lanjut (diatas 65 tahun) belum banyak. Bonus demografi sering dikaitkan dengan

suatu kesempatan yang hanya akan terjadi satu kali saja untuk semua penduduk

negara, yakni apa yang dikenal dengan the windows of opportunity. Kesempatan yang

diberikan oleh bonus demografi ini berupa tersedianya kondisi atau ukuran yang

sangat ideal pada perbandingan antara jumlah penduduk usia produktif dengan non

produktif. Rasio ketergantungan yang biasa dikenal dengan Dependency Ratio (DR)

mencapai angka terendah, dibawah 50 persen, artinya, penduduk usia kerja sekitar

dua kali lebih banyak dibandingkan dengan penduduk non usia kerja.

Inilah fase yang disebut sebagai the windows of opportunity (jendela

kesempatan), yaitu jika jumlah penduduk produktif yang lebih besar dapat

dioptimalkan untuk mengakumulasi pertumbuhan dan perkembangan kesejahteraan

secara ekonomi, maka hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk kemajuan

daerah di masa depan melalui saving yang dilakukan.

Untuk meraih keuntungan bonus demografi, ada empat prasyarat yang harus

dipenuhi. Pertama, penduduk usia muda yang melimpah jumlahnya itu harus

mempunyai pekerjaan produktif dan bisa menabung. Kedua, tabungan rumah tangga

dapat diinvestasikan untuk menciptakan lapangan kerja produktif. Ketiga, ada

investasi untuk meningkatkan modal manusia agar dapat memanfaatkan momentum

jendela peluang yang akan datang. Keempat, menciptakan lingkungan yang

Page 33: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

32

memungkinkan perempuan masuk pasar kerja (Endang Srihadi, Peneliti Bidang Sosial

The Indonesian Institute).

Bonus demografi adalah sebuah fenomena dimana jumlah penduduk usia

produktif sangat besar, sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum

banyak. Syaratnya untuk meraih bonus demografi adalah program Keluarga

Berencana (KB) yang telah dicanangkan pemerintah tetap berjalan dan berhasil.

Keberhasilan program tersebut dalam dua puluh lima tahun diperkirakan akan

menggeser anak-anak dan remaja berusia dibawah 15 tahun, yang biasanya besar dan

berat dibagian bawah piramida penduduk ke penduduk usia produktif.

Menurut Prof. Dr. Sri Moertiningsih Setyo Adioetomo dari UI, struktur

penduduk seperti ini akan menyebabkan beban ketergantungan atau dukungan

ekonomi yang harus diberikan oleh penduduk usia produktif kepada anak-anak dan

lansia menjadi lebih ringan. Selain itu, Kabupaten Melawi juga akan memiliki banyak

tenaga kerja produktif yang dapat bersaing dengan daerah lain.

Bonus demografi pada suatu sisi akan menjadi beban besar buat bangsa dan

negara jika penduduk usia produktifnya tidak berkualitas. Jika kualitas penduduk

berusia produktif ini rendah, maka negara akan dihadapkan pada berbagai masalah

yang semakin rumit, dengan rendahnya produktivitas, kualitas tenaga kerja juga ikut

rendah dan pertumbuhan ekonomi lamban dan daya persaingan di pasar global juga

ikut rendah. Sebaliknya, bonus ini bisa menjadi keuntungan jika penduduk usia

produktif berkualitas dan mendapat pendidikan yang layak, (Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal,

MEng).

Bonus Demografi ini tidak terjadi selamanya, melainkan tersedia hanya dalam

waktu yang relatif singkat, satu atau dua dekade saja. Hal tersebut disebabkan karena

dalam jangka panjang akan terjadi transisi demografi, dimana akan terjadi perubahan

tingkat harapan hidup (life expectation) yang akan meningkat dan hal ini akan

meningkatkan jumlah penduduk berusia diatas 65 tahun. Transisi demografi tersebut

juga akan mendorong meningkatnya angka kelahiran (fertility rate) dan tentunya

secara bersama akan mendorong meningkatnya rasio ketergantungan. Oleh karena

itu, kondisi ideal yang sangat terbatas ini harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk

pencapaian kesejahteraan rakyat, dan itu membutuhkan pola kebijakan yang tidak

biasa.

Page 34: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

33

Bonus demografi ini sudah dinikmati oleh negara-negara di Asia Timur seperti

China, Jepang, dan Korea Selatan selama periode 1960-1990, yang ditandai dengan

tingginya pertumbuhan pendapatan per kapita di negara-negara tersebut. Sementara

itu, di negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Singapura, dan Indonesia, yang mulai

mengalami kenaikan proporsi penduduk usia kerja sejak tahun 1980-an,

kontribusinya lebih besar lagi. Sekitar 40% pertumbuhan ekonomi Indonesia selama

periode 1980-2005 bersumber dari naiknya proporsi penduduk usia kerja. Jumlah

angka tanggungan penduduk produktif di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 36 yang

artinya setiap usia produktif menanggung 36 penduduk tidak produktif dan belum

produktif. Angka ini jauh lebih kecil daripada tahun jumlah tanggungan pada tahun

1990, dimana 100 penduduk produktif harus menanggung 78 penduduk tidak

produktif.

Kabupaten Melawi diproyeksi mendapatkan bonus demografi mulai tahun

2020 dengan angka ketergantungan 45, yang artinya dari 100 penduduk usia

produktif akan menanggung 45 penduduk usia belum atau sudah tidak produktif lagi.

Seperti kabupaten lainnya, kehadiran bonus demografi harus bisa dimanfaatkan guna

meningkatkan kualitas penduduk di daerahnya. Bonus demografi menjadi dasar

meningkatkan produktivitas dan memicu pertumbuhan ekonomi melalui

pemanfaatan sumber daya manusia. Saat tingkat fertilitas (jumlah kelahiran

sepanjang hidup perempuan) turun, pertumbuhan pendapatan per kapita untuk

memenuhi kebutuhan dasar penduduk usia anak-anak dapat dialihkan untuk

peningkatan mutu manusia sebagai modal pembangunan. Pada saat yang sama,

jumlah anak yang sedikit memberi perempuan peluang masuk pasar kerja, sehingga

meningkatkan tabungan keluarga.

Page 35: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

34

BAB V PENUTUP

Kebijakan pembangunan pada hakekatnya dimaksudkan untuk mewujudkan

pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) yaitu kebijakan

pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk saat ini, dan sekaligus

mempertimbangkan kesejahteraan penduduk dimasa mendatang. Penduduk adalah

titik sentral pembangunan, karena disamping sebagai subyek (pelaku) pembangunan,

penduduk sekaligus adalah obyek (penikmat) hasil pembangunan. Oleh karena itu,

kebijakan pembangunan untuk meningkatkan taraf hidup penduduk saat ini tidak

boleh mengorbankan kesejahteraan penduduk generasi mendatang.

Menyadari pentingnya masalah kependudukan dalam pembangunan, maka

pada tahun 2009 telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 52 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Sebagai tindak lanjut dari terbitnya

undang-undang ini, pemerintah memandang perlu membuat Grand Design

Pembangunan Kependudukan, yang mencakup lima aspek, yaitu kuantitas, kualitas,

mobilitas, data-base, serta keluarga.

Dari sisi kuantitas, jumlah penduduk Kabupaten Melawi memang masih relatif

sedikit jika dikaji dari luas wilayahnya. Kondisi tersebut diikuti dengan persebaran

antar kecamatan yang masih timpang. Total Fertility Rate (TFR) hasil Susenas 2013

tergolong yang terendah se Kalimantan Barat, yang berarti cukup menggembirakan

karena nilainya sudah dibawah target TFR yang diharapkan yaitu sebesar 2,1.

Untuk mengatasi masalah kependudukan yang ada di Kabupaten Melawi, dan

dalam rangka memberikan arah pelaksanaan pengendalian kuantitas penduduk

sampai dengan dua puluh lima tahun kedepan, maka disusun Rancangan Induk

Pengendalian Kuantitas Penduduk tahun 2010-2035 dengan harapan dapat

memberikan arah kebijakan bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

kependudukan dibidang pengendalian kuantitas. Selain itu, Rancangan ini hendaknya

menjadi acuan bagi penyusunan “road map” pengendalian kuantitas penduduk dan

sekaligus menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalam perencanaan

pembangunan yang berwawasan kependudukan.

Page 36: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

35

Dengan demikian, apa yang tertuang dalam rancangan induk pengendalian

kuantitas penduduk ini mempunyai keterkaitan yang erat dan menjadi salah satu

acuan untuk bidang kependudukan dalam penyusunan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah yang dirumuskan setiap lima tahun sesuai tahapan rencana

pembangunan.

---o0o---

Page 37: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

36

DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Pusat Statistik (BPS), United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia, 2013, Proyeksi Penduduk Indonesia (Indonesia Population Projection) Tahun 2010-2035, Bappenas, BPS, UNFPA Indonesia, Jakarta.

BKKBN, 2011, Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk 2010-2035, BKKBN, Jakarta.

BPS Kabupaten Melawi, 2014, Kabupaten Melawi dalam Angka 2014, BPS Kabupaten Melawi.

Ichwanny, Y. P., 2012, Profil kependudukan Kalimantan Barat tahun 2012, Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak, ISBN 9786027001503.

Ichwanny, Y. P., & Gunawati, R., 2014, Studi Deskriptif Melahirkan di Usia Kurang dari 20 Tahun di BKB X dan Y Kecamatan Pontianak Tenggara, hasil penelitian kerjasama Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat dan IPADI Cabang Kalimantan Barat, Pontianak.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, 2012, Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035, Kemenkokesra, Jakarta.

Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, 2012, Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2010-2035, Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak.

Syarief, S., 2010, Program Kependudukan dan KB Bagi Pembangunan Bangsa. Dalam Dinamika Kependudukan & Penguatan Governance, Muhadjir Darwin (ed.) Media Wacana, Yogyakarta.

Wicaksono, A & Mardjan, 2014, Hubungan antara Usia Ibu Saat Melahirkan dan Perkembangan Motorik Anak Berusia dibawah Tiga Tahun di Kabupaten Melawi, hasil penelitian kerjasama Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat dan IPADI Cabang Kalimantan Barat, Pontianak.

IFACS, 2014. Konservasi Bentang Alam Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat. Jakarta: Indonesia Forest And Climate Support (IFACS).

Page 38: BAB I - kependudukankalbar.comkependudukankalbar.com/wp-content/uploads/2016/11/GD-MELAWI.pdf · tingkat fertilitas dengan angka sex ratio melebihi 100. ... Kalimantan Barat,

37