bab i ca thyroid
DESCRIPTION
ca tiroidTRANSCRIPT
BAB I
LAPORAN KASUS
1.1 IDENTIFIKASI
Nama : Ny. IR
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 55 tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : 20 ilir II, Palembang
Agama : Islam
Bangsa : Melayu
MRS : 10 Mei 2015
1.2 ANAMNESIS (Autoanamnesis pada tanggal 25 Mei 2015)
Keluhan Utama :
Benjolan pada leher
Riwayat perjalanan penyakit :
± 15 tahun SMRS pasien mengeluh timbul benjolan sebesar telur puyuh
pada leher sebelah kanan, sebanyak 1 buah. Nyeri (-), warna kulit sama dengan
sekitar, benjolan terasa panas (-), demam (-). Perubahan suara (-), sulit menelan
(-). Jantung berdebar-debar (-), nafsu makan menurun (-), cemas (-), keringat
berlebih (-), sulit tidur (-), tangan sering gemetar (-).Timbul benjolan lain di leher
(-). Nyeri tulang, rasa penuh di ulu hati, batuk, sesak dan sakit kepala (-).
± 6 bulan SMRS pasien mengeluh timbul benjolan bertambah besar seperti
bola tenis pada leher sebelah kanan. Nyeri (-), warna kulit sama dengan sekitar,
benjolan terasa panas(-), demam (-). Perubahan suara (-), sulit menelan (-).
Jantung berdebar-debar (-), nafsu makan menurun (-), cemas (-), keringat berlebih
(-), sulit tidur (-), tangan sering gemetar (-).Timbul benjolan lain di leher (-).
Nyeri tulang, rasa penuh di ulu hati, batuk, sesak dan sakit kepala (-).
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat trauma pada daerah leher disangkal.
Riwayat pernah terpapar radiasi pada masa kanak-kanak di daerah leher
disangkal.
Pasien tidak pernah menderita tumor jinak pada leher sebelumnya.
Riwayat menderita hipotiroid atau hipertiroid disangkal.
Riwayat operasi disangkal.
Pasien tidak merokok dan mengonsumsi alkohol.
Riwayat penyakit jantung, asma dan paru-paru disangkal.
Riwayat diabetes mellitus dan hipertensi disangkal.
Riwayat alergi disangkal.
Riwayat penyakit dalam keluarga :
Pasien menyangkal adanya penyakit yang sama dalam keluarga
1.3 PEMERIKSAAN FISIK (25 Mei 2015)
Status Generalis
Kesadaran : Compos mentis
RR : 20 x/ menit
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/ menit
Suhu : 36,5 oC
Kepala : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), eksoptalmus (-)
Kulit : Tidak ada kelainan
Pupil : Bulat, isokor, reflek cahaya (+)/(+)
Leher : lihat status lokalis
Thorax : Cor: HR 80x/menit, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: Vesikuler (+) normal, wheezing (-), rhonki (-)
Abdomen : Datar, lemas, hepar lien tidak teraba, nyeri tekan (-/-),
bising usus (+/+)
Ekstremitas : Deformitas(-/-), akral hangat, edem pretibial (-/-)
Status Lokalis
Regio Colli
I : tampak satu benjolan sebesar bola tenis di leher. Warna sama dengan
sekitar, tidak tampak bergerak saat menelan.
P : teraba massa diregio coli dextra. Permukaan licin, batas tegas, ukuran
10x4x8,6 cm, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-), ikut bergerak saat
menelan, terfiksir.
A : bruit (-)
KGB level I-VII regio colli
Inspeksi : Tampak benjolan pada KGB level III dan IV
Palpasi : Teraba massa pada KGB level III dan IV
1.4 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium (27 April 2015)
Pemeriksaan Darah Rutin
Hb : 12,9 gr/dl
Ht : 39 %
RBC : 4.48 106/mm3
WBC : 7.6 103/mm3
PLT : 298 103/mm3
Hitung jenis :
Basofil : 0% (N: 0-1%)
Eosinofil : 2% (N: 1-6%)
Batang : 62% (N: 2-6%)
Segmen : 32% (N: 50-70%)
Limfosit : 4% (N: 25-40%)
Kimia klinik
Gula sewaktu : 106 mg/dL (N:<200)
Ureum : 25 mg/dL (N: 16.6-48.5)
Kreatinin : 0.78 mg/dL (N:0.50-0.90)
Elektrolit
Kalsium (Ca) : 9.5 mg/dL (N:8.4-9.7)
Natrium (Na) : 146 mEq/L (N:135-155)
Kalium (K) : 4.1 mEq/L (N:3.5-5.5)
Imunoserologi Hormon
T3 Total : 1.29 ng/mL (N: 0.80-2.0)
T4 Total : 9.13 µg/dL (N: 5.1-14.1)
TSH : 0.12 µU/mL (N: 0.27-4.20)
Kesan: subklinis hipertiroid
2. Pemeriksaan Radiologis (28 April 2015)
Pada pemeriksaan foto rontgen toraks PA didapatkan:
- CTR <50%, aorta elongasi
- Trakea terdesak ke sisi kiri, mediastium superior kanan melebar sampai
setinggi Th.3
- Corakan bronkovaskuler normal
- Tidak tampak infiltrat
- Diafragma kanan dan kiri licin
- Sinus kostofrenikus kanan dan kiri lancip
- Tulang-tulang baik
- Tampak soft tissue mass berdensitas semiradioopak di regio colli kanan
setinggi Th.3
Kesan: Aorta elongasi, struma intratorakal
Pada pemeriksaan foto rontgen cervical soft tissue AP/Lateral didapatkan:
Tampak soft tissue mass berdensitas semiradioopak berukuran sangat besar di
regio colli anterior kanan, disertai kalsifikasi didalamnya.
Trakea terdorong ke kiri setinggi C4-Th.3 disertai penyempitan trakea.
Tampak spur vertebra cervicalis.
Kesan : soft tissue mass berdensitas semiradioopak regio colli anterior kanan di
setinggi C4-Th3 Struma intrathorakal
3. Pemeriksaan USG Thyroid
Pada pemeriksaan USG thyroid (2 Mei 2015)
Batas-batas thyroid kanan dan kiri sulit dinilai.
Tampak massa hiperekoic inhomogen berklasifikasi, hipervakularisasi, ukuran
tidak terjangkau transducer.
Massa berbatasan dengan arteri karotis.
Kesan : Massa solid pada thyroid kanan dan kiri cenderung carcinoma thyroid.
1.5 KLASIFIKASI STADIUM (berdasarkan klasifikasi TNM)
1.5.1 T (Tumor Primer)
Pada pasien ini tumor berukuran 10x4x8,6 cm (lebih dari 4) dan masih
terbatas pada tiroid
Stadium T pada pasien ini adalah T3 (tumor dengan ukuran lebih dari
4 cm dan masih terbatas pada tiroid atau ukuran berapa saja sengan
ekstensi minimal ekstra tiroid)
1.5.2 N (Nodes / kelenjar Getah Bening)
Pada pasien ini terdapat pembesaran kelenjar getah bening
Stadium N pada pasien ini adalah N1b (metastasis pada kelenjar getah
bening cervical unilateral, bilateral atau kontralateral atau ke kelenjar
getah bening mediastinal atas/superior)
1.5.3 M (Metastasis Jauh)
Pada pasien ini tidak didapatkan keluhan sakit kepala, perubahan
suara, batuk, sesak, dan nyeri pada tulang. Hasil rontgen thorax tidak
ditemukan tanda-tanda metastasis
Stadium M pada pasien ini adalah M0 (tidak terdapat metastasis jauh)
Kesimpulan: Stadium TNM pada pasien ini adalah T3N1bM0
1.6 DIAGNOSIS
Tumor Tiroid bilateral suspek ganas T3N1bM0 dd/ tumor tiroid jinak
1.7 PENATALAKSAAN
Edukasi
Rujuk ke dokter spesialis bedah onkologi
Pro total thyroidectomy
I. 8 PROGNOSIS
1) AGES
A Age : umur pasien
G grade histologi tumor
E Ekstensi tumor primer
S Size : ukuran tumor primer
Skor prognosis : 0,05 x usia (jika usia >40)
+ 1 jika tumor grade 2
+ 3 jika tumor grade 3 atau 4
+1 jika ekstratiroid
+3 jika metastasis jauh
+0,2 x ukuran tumor (dalam cm)
Maka dalam kasus ini belum bisa ditentukan skornya karena belum
terdapat grading histologi dari sel tumor.
2) AMES
A Age : usia pasien
M metastase : keberadaan metastase jauh
E ekstensi : tumor primer
S size : ukuran tumor primer
Risiko rendah:
a. - laki-laki umur < 41 th, wanita <51 th
- tidak ada metastasis jauh
b. - Laki-laki umur > 41 th, wanita >51 th
- Tidak ada metastasis jauh
- tumor primer masih terbatas didalam tiroid untuk karsinoma
papilare atau invasi kapsul yang minimal untuk karsinoma
folikulare
- ukuran tumor primer < 5cm
Risiko Tinggi:
a. semua pasien dengan metastasis jauh
b. Laki-laki umur < 41 th, wanita < 51 th dengan invasi kapsul yang
luas pada karsinoma folikulare
c. Laki-laki umur >41 th, wanita > 51 th dengan karsinoma papilare
invasi ekstra tiroid atau karsinoma folikulare dengan invasi kapsul
yang luas dan ukuran tumor primer > 5cm.
Pada kasus, pasien berusia 55 th (>51 th) dan ukuran tumor primer >
5cm, sesuai dengan prognosis AMES, pasien ini termasuk risiko
tinggi.
Angka Survival menurut AMES
Risiko tinggi : 61%
Maka dalam kasus ini angka survival menurut AMES adalah 61%