bab i bumil resti

5
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015. Sedangkan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan AKI menjadi 102/100.000 KH, Angka Kematian Bayi dari 68 menjadi 23/1000 KH, dan Angka Kematian Balita 97 menjadi 32/1000 KH pada tahun 2015. 1 Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 AKI di Indonesia sudah menurun dibandingkan tahun 1997 yang besarnya 334 per 100.000 KH menjadi 307 per 100.000 KH pada tahun 2002/2003, tahun 2005 sebesar 262 per 100.000 KH dan pada tahun 2006 sebesar 255 per 100.000 KH, tahun 2007 menjadi 228/100.000 KH. Sementara itu untuk Provinsi Jambi AKI adalah 228/100.000 KH, AKN 23/100KH, AKB 39/1000 KH dan AKABA 47/1000 KH. Bila dilihat dari angka tersebut maka masih di perlukan kerja keras melalui program-program yang berkesinambungan dalam upaya percepatan penurunan kematian Ibu dan Bayi di Provinsi Jambi untuk mencapai sasaran MDGs 2015. 1,2 Penyebab kematian ibu yang terbanyak (90%) disebabkan oleh komplikasi obstetri, yaitu perdarahan (28%), eklampsia (24%), 1

Upload: raudhah

Post on 17-Feb-2016

154 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

miniproject

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I bumil resti

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs) pada

tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar tiga-perempatnya dalam kurun

waktu 1990-2015. Sedangkan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita menurun

sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai

komitmen untuk menurunkan AKI menjadi 102/100.000 KH, Angka Kematian Bayi dari 68

menjadi 23/1000 KH, dan Angka Kematian Balita 97 menjadi 32/1000 KH pada tahun 2015.1

Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 AKI di

Indonesia sudah menurun dibandingkan tahun 1997 yang besarnya 334 per 100.000 KH menjadi

307 per 100.000 KH pada tahun 2002/2003, tahun 2005 sebesar 262 per 100.000 KH dan pada

tahun 2006 sebesar 255 per 100.000 KH, tahun 2007 menjadi 228/100.000 KH. Sementara itu

untuk Provinsi Jambi AKI adalah 228/100.000 KH, AKN 23/100KH, AKB 39/1000 KH dan

AKABA 47/1000 KH. Bila dilihat dari angka tersebut maka masih di perlukan kerja keras

melalui program-program yang berkesinambungan dalam upaya percepatan penurunan kematian

Ibu dan Bayi di Provinsi Jambi untuk mencapai sasaran MDGs 2015. 1,2

Penyebab kematian ibu yang terbanyak (90%) disebabkan oleh komplikasi

obstetri, yaitu perdarahan (28%), eklampsia (24%), infeksi (11%), abortus (5%), dan partus lama

(5%).3 Komplikasi obstetri ini tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya dan mungkin saja

terjadi pada ibu hamil yang telah diidentifikasi normal, dimana kasus tersebut sebenarnya dapat

dicegah melalui deteksi dini ibu hamil beresiko oleh tenaga kesehatan dan masyarakat tentang

adanya faktor resiko/resiko tinggi ibu hamil serta penanganan yang adekuat di fasilitas kesehatan

sesuai dengan kewenangan bidan dan dirujuk ke pelayanan yang lebih tinggi apabila terjadi

komplikasi.4

Deteksi dini resiko tinggi ibu hamil adalah kegiatan penjaringan terhadap ibu-ibu

hamil yang terdeteksi mengalami kehamilan resiko tinggi pada suatu wilayah tertentu atau

kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan

komplikasi kebidanan. Oleh karenanya deteksi dini oleh tenaga kesehatan dan masyarakat

1

Page 2: BAB I bumil resti

tentang adanya faktor resiko dan komplikasi, serta penanganan yang adekuat sedini mungkin,

merupakan kunci keberhasilan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi yang

dilahirkannya.5,6,7

Pencapaian deteksi dini ibu hamil resiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas

Rawasari tahun 2014 oleh tenaga kesehatan telah mencapai target yaitu sebesar 83% (284 dari

340 sasaran ibu hamil resiko tinggi), sedangkan oleh masyarakat adalah 0%. Cakupan

Komplikasi kebidanan tersebut yaitu perdarahan 6 (2,3%), eklampsia 2 (0,78%), infeksi 1

(0,35%), abortus 9 (3,2%), partus lama 0 (0%), dan lain-lain 266 (93,6%).

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan mini project dengan

judul “Gambaran Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas

Rawasari Januari – Juni 2015”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis merumuskan pertanyaan sebagai berikut :

“ Bagaimana Gambaran Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi di Wilayah Kerja

Puskesmas Rawasari Januari – Juni 2015”

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui Gambaran Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi di Wilayah Kerja

Puskesmas Rawasari Januari – Juni 2015.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui jumlah ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Januari – Juni

2015.

2. Mengetahui persentase ibu hamil yang melaksanakan K1 dan K4 di Wilayah Kerja

Puskesmas Rawasari Januari – Juni 2015.

3. Mengetahui cakupan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas

Rawasari Januari – Juni 2015.

2

Page 3: BAB I bumil resti

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi peneliti

1. Mengaplikasikan kemampuan dalam melakukan penelitian

2. Mengembangkan nalar dan pemikiran kritis dalam melakukan penelitian

3. Mengetahui gambaran cakupan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi di Wilayah Kerja

Puskesmas Rawasari Januari – Juni 2015.

4. Memenuhi salah satu persyaratan program internship dokter Indonesia.

1.4.2. Bagi Puskesmas1. Memberikan gambaran cakupan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi di Wilayah Kerja

Puskesmas Rawasari Januari – Juni 2015.

2. Memberikan kontribusi pada Puskesmas sebagai evaluasi kerja program deteksi dini

ibu hamil resiko tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Januari – Juni 2015.

1.4.3. Bagi Masyarakat1. Memberikan gambaran cakupan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi di Wilayah Kerja

Puskesmas Rawasari Januari – Juni 2015.

2. meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap deteksi dini ibu hamil

resiko tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari

3