bab i budidaya beronang

21
5/25/2018 BABIBudidayaBeronang-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-budidaya-beronang 1/21 BAB I PROSPEK PEMBESARAN BERONANG Beronang atau baronang (Siganus sp) merupakan salah satu ikan laut yang paling diminati oleh  penggemar makanan laut (sea food). Rumah-rumah sea food terkenal si Kota Makasar (Sulawesi Selatan) semacam Rumah Makan Kayangan. Lae-Lae dan Nelayan menghidangkan beronang sebagai salah satu ikan favorit, di samping kerapu, bawal, kuwe, dan kakap. Harga beronang  bakar atau goreng ukuran 200-300 g antara Rp. 10.000-13.000/ekor, sedangkan yang berukuran  besar, 400-500 g antara Rp. 14.000-16.000/ekor. Karena minimnya pasokan, pemilik Rumah Makan menyediakan ikan-ikan mirip beronang, seperti bitana (Acanthurus sp.) dan ikan hitam atau kuli pasir (Naso sp), dandihidangkan sebagai ikan beronang. Butanan coklat (A. nigrofuscus), butane kacamata (A. glaucopareius), dan ikan hitam atau ikan kuli pasir jenis Ctenochaetus binotatus, C. striatus, Naso brevirostris, N. hexacanthus, N. lituratus, N. Minor dan N. unicornis adalah ikan-ikan yang mirip beronang dan umum ditemukan di Rumah-rumah makan sea food, sehingga ketika konsumen meminta ikan  beronang, ikan-ikan mirip beronang ersebut yang disajikan kepada konsumen. Selama ini, pemiik Rumah Makan dan Restoran mendapatkan pasokan ikan-ikan laut, termasuk ikan beronang, dari nelayan pengumpul. Nelayan pengumpul sendiri mendapatkan ikan-ikan tersebut dari nelayan penangkap. Karena bergantung pada hasil penangkapan, maka pada bulan-  bulan paceklik (November-Februari) harga ikan-ikan laut sangat mahal, sehingga Rumah Makan sea food mengandalkan ikan bandeng (Chanos chanos) yang memang diproduksi di tambak. Baronang merupakan salah satu ikan yang banyak peminatnya karena rasa dagingnya yang gurih, warna dagingnya putih, dan tidak banyak duri pada dagingnya. Beronang pada umumnya disajikan dalam bentuk ikan bakar dan ikan goreng. Diperairan Indonesia terdapat sekitar 12 spesies ikan beronang, namun spesies yang umum ditangkap dan dikonsumsi antara lain beronang lingkis (Siganus canaliculatus), beronang tulis (S. vermiculatus) merupakan spesies yang mencapai ukuran besar, sekitar 40 cm dan berat

Upload: cici-cweety-chaniago

Post on 15-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

biologi

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    1/21

    BAB I

    PROSPEK PEMBESARAN BERONANG

    Beronang atau baronang (Siganus sp)merupakan salah satu ikan laut yang paling diminati oleh

    penggemar makanan laut (sea food). Rumah-rumah sea food terkenal si Kota Makasar (Sulawesi

    Selatan) semacam Rumah Makan Kayangan. Lae-Lae dan Nelayan menghidangkan beronang

    sebagai salah satu ikan favorit, di samping kerapu, bawal, kuwe, dan kakap. Harga beronang

    bakar atau goreng ukuran 200-300 g antara Rp. 10.000-13.000/ekor, sedangkan yang berukuran

    besar, 400-500 g antara Rp. 14.000-16.000/ekor.

    Karena minimnya pasokan, pemilik Rumah Makan menyediakan ikan-ikan mirip beronang,

    seperti bitana (Acanthurus sp.) dan ikan hitam atau kuli pasir (Naso sp), dandihidangkan sebagai

    ikan beronang. Butanan coklat (A. nigrofuscus), butane kacamata (A. glaucopareius), dan ikan

    hitam atau ikan kuli pasir jenis Ctenochaetus binotatus, C. striatus, Naso brevirostris, N.

    hexacanthus, N. lituratus, N. Minor dan N. unicornis adalah ikan-ikan yang mirip beronang dan

    umum ditemukan di Rumah-rumah makan sea food, sehingga ketika konsumen meminta ikan

    beronang, ikan-ikan mirip beronang ersebut yang disajikan kepada konsumen.

    Selama ini, pemiik Rumah Makan dan Restoran mendapatkan pasokan ikan-ikan laut, termasuk

    ikan beronang, dari nelayan pengumpul. Nelayan pengumpul sendiri mendapatkan ikan-ikan

    tersebut dari nelayan penangkap. Karena bergantung pada hasil penangkapan, maka pada bulan-

    bulan paceklik (November-Februari) harga ikan-ikan laut sangat mahal, sehingga Rumah Makan

    sea food mengandalkan ikan bandeng (Chanos chanos) yang memang diproduksi di tambak.

    Baronang merupakan salah satu ikan yang banyak peminatnya karena rasa dagingnya yang gurih,

    warna dagingnya putih, dan tidak banyak duri pada dagingnya. Beronang pada umumnyadisajikan dalam bentuk ikan bakar dan ikan goreng.

    Diperairan Indonesia terdapat sekitar 12 spesies ikan beronang, namun spesies yang umum

    ditangkap dan dikonsumsi antara lain beronang lingkis (Siganus canaliculatus), beronang tulis

    (S. vermiculatus) merupakan spesies yang mencapai ukuran besar, sekitar 40 cm dan berat

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    2/21

    sekitar 800 gram (g). sedangkan ukuran umum ikan beronang adalah antara 17-30 cm dan berat

    150-600 g/ekor.

    Di perairan Sulawesi selatan, baronang merupakan ikan umum yang hidup di perairan dangkal.

    Beronang bahkan menjadi hama dalam budi daya rumput laut di daerah pasang surut.

    Gerombolan ikan baronang di teluk parepare dalam satu malam dapat memangsa rumput laut

    sebanyak dua rakit ukuran 5x3m.

    Ikan yang dikenal sebagai ikan kelinci (rabbit fish) ini merupakan hasil sampingan budi daya

    udang dan bendeng secara tradisional. Ketika dilakukan penggantian air, berbagai benih ikan

    masuk ke dalam tambak mengikuti air, sehingga pada saat panen ikan-ikan tersebut menjadi hasil

    sampingan. Baronang lada (S. javus) dan beronang lingkis (S. canaliculatus) termasuk di dalam

    hasil sampingan tambak itu.

    Beronang merupan ikan yang mudah dibudidayakan, baik di keramba jaring apung (KJA)

    maupun di tambak. Beronang merupakan pemakan lumut, rumput laut, lamun, klekap, dan

    plankton, sehingga bisa dipelihara di tambak, cukup dengan menjaga kesuburan tambak. Laju

    pertumbuhannya di tambak sangat di tentukan oleh kemampuan mengendalikan kesuburan

    tambak dengan pemupukan.

    Sementara untuk dibudi dayakan di KJA , beronang dapat diberikan pakan berupa pellet dan

    makanan tambahan berupa lamun dan rumput laut. Cincangan daging kerang dan ikan juga dapat

    dimakan beronang ketika di pelihara di KJA. Karena memakan berbagai tanaman air, beronang

    mampu mengendalikan berbagai biofouling (biota penempel), khususnya kelompok alga dan

    lumut yang menutuoi jarring keramba. Dengan demikian, beronang dapat memperpanjang masa

    penggantian jaring keramba.

    Beronang mudah dipelihara karena bersifat euryhaline atau dapat hidup pada perairan dengan

    oerubahan salinitas (kadar garam) yang luas. Ikan ini dapat ditemukan di daerah terumbu karang

    yang salinitasnya > 30 ppt (part per thousand), atau di sekitar hutan mangrove atau hutan bakau

    yang bianya bersalinitas 10-20 ppt, dan bahkan masuk ke muara-muara sungai yang salinitasnya

    sekitar 5 ppt atau bahkan berair tawar.

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    3/21

    Beronang adalah ikan yang hidup berkelompok (schooling) dalam jumlah yang besar mencapai

    ratusan ekor dalam mencari makan di daerah terumbu karang, padang lamun, sekitar hutan

    bakau, daeah estuarin dan muara sungai. Sifat hidup berkelompok memungkinkan beronang

    dipelihara dalam kepadatan tinggi atau intensif.

    Sayangnya budi daya beronang masih belum diusahakan secara intensif. Pada pembudi daya

    komoditas perikanan laut belum memilih beronang sebagai salah satu komoditas budi daya

    utama. Budi daya beronang masih dilakukan secara tradisional yang dicampur dengan ikan

    bandeng.

    Budi daya bandeng (chanos chanos) yang dipolikultur dengan beronang sistem KJA di laut

    sangat menguntungkan, karena beronang berfungsi sebagai pengendali biofouling. Cara yang

    sama dapat diterapkan pada polikultur ikan nila (Oreochromis niloticus) dan beronang. Beronang

    juga dapat dipolikultur dengan rajungan (portunus sp.) pada budi daya sistem jaring kurung dasar

    (jakusar). Sementara itu di tambak, beronak cocok dipolikultur dengan kepiting bakau (Scylla

    serrata) dan udang windu (pnaeus monodon).

    *****

    Beronang adalah ikan yang hidup di daerah terumbu karang, padang lamun, hutan bakau,

    estuarine, muara sungai, dan kadang-kadang masuk ke sungai. Dengan demikian, ikan ini sangat

    cocok dipelihara di tambak yang berair payau.

    Teknis pemeliharaan beronang di tambak tidak berbeda dengan pemeliharaan ikan bandeng dan

    udang. Persiapan tambak di mulai dengan pengeringan, pembajakan, pengapuran, dan

    pemupukan. Pemupukan sangat diperlukan untuk memacu pertumbuhan pakan alami yang

    menjadi makanan beronang.

    *****

    Semestinya produksi beronang tidak tergantung pada hasil penangkapan dialam, karena ikan ini

    mudah dibudi dayakan, sebagaimana bandeng. Beronang bahkan menjadi ikan liar di dalam

    tambak-tambak tradisional dan tumbuh dengan baik.

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    4/21

    Di sisi lain, penangkapan beronang di alam yang semakin intensif dikhawatirkan menyebabkan

    padat tangkap (over fishing) dan kepunahan spesies (species extinction), sebagaimana di Pantai

    Utara Jawa. Apalagi penangkapan tidak dilakukan secara selektif, sehingga ikan-ikan yang

    matang gonad tidak mempunyai kesempatan untuk memijah atau bereproduksi. Wawancara

    penulis dengan nelayan di pulau kondongbali, kabupaten pangkep dan di Malili, Luwu timur

    (Sulawesi Selatan), didapatkan informasi bahwa beronang termasuk ikan yang semakin sulit

    ditangkap. Sementara di perairan parepare dan takalar, walaupun beronang masih muda

    didapatkan, namun ukurannya semakin kecil.

    Beronang merupakan salah satu ikan ekonomis yang harganya sedang. Pasar beronang tidak

    hanya lokal dan di dalam negeri, tetapi juga telah di ekspor ke beberapa Negara lain singapura,

    hongkong, dan jepang. Di samping itu, eronang juga merupakan salah satu potensi ikan hias.

    Beronang spesies Siganus vulpinus/Lo vulpinus merupakan salah satu ikan hias laut yang

    diekspor dengan harga sekitar US$4,25. Spesies beronang yang juga merupakan potensi ikan

    hias karena merupakan ikan cantik adalah Siganus doliatus, S. puelleus, S. stellatus dan S.

    chrysospilos.

    Sementara itu, produksi beronang sulit ditingkatkan, karena menurutnya kualitas lingkungan

    habitat (tempat hidup) beronang, terutama daerah terumbu karang dan padang lamun. Karena itu,

    budi daya merupakan pilihan yang paling bijak untuk menekan penangkapan beronang di alam.Teknologi budi daya beronang telah dikuasai oleh para ahli, termasuk pembenihan terkontrol di

    hatchri (hatchery)atau balai benih. Karena itu, diperlukan upaya terencana untuk meningkatkan

    produksi beronang melalui usaha budi daya, baik di KJA maupun di tambak.

    Buku berjudul Pembesaran Ikan Beronang Secara Monokultur, polikultur, dan intensif ini

    adalah bagiam dari upaya mendorong budi daya beronang. Dalam akultur (budi daya perairan).

    Tahap pembesaran (grow out/fattening) adalahn salah satu kegiatan untuk menghasilkan biota

    untuk konsumsi maupun induk. Pembesaran beronang di tambak dan di KJA dapat ditujukan

    untuk memproduksi beronang konsumsi untuk pasar domestik maupun ekspor, serta untuk

    menghasilkan induk.***

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    5/21

    BAB II

    SEKILAS TENTANG IKAN BERONANG

    Menurut Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P20-LIPI), di

    Indonesia terdapat 12 spesies ikan beronang (Waspada et al., 1992). Sementara

    peristiwady(2006) mencatat ada 9 spesies, yaitu Siganus canaliculatus, S. argenteus, S.

    chrysospilos, S. coralinus, S. doliatus, S. puelleus, S. spinus, S. stellatus, S. vulpinus. Sementara

    kottelat et al.(1993) menyebut tiga spesies yang ditemukan di muara sungai adalah Siganus

    guttatus, S. javus, dan S. vermiculatus. Tiga spesies lainnya yang mungkin ditemukan di muara-

    muara sungai adalah Siganus virgatus, S. canaliculatus dan S. lineatus.

    Dari spesies-spesies beronang tersebut, 5 spesies di antaranya telah dibudidayakan di keramba

    jaring apung (KJA) dan di tambak, yaitu Siganus canaliculatus, S. javus, S. guttatus, S.

    Vermiculatus dan S. virgatus.

    Beronang diklasifikasikan ke dalam :

    Filum : Chordata

    Klas : Pisces

    Ordo : Perciformes

    Family : Siganidae

    Genus : Siganus

    Spesies : Siganus sp.

    Tubuh ikan beronang lebar dan pipih, dirurupi oleh sisik halus dan warna tubuh yang bervariasi.

    Warna umumnya kecoklatan, hitam kehijau-hijauan sampai jingga kekuningan. Pada bagian

    punggung terdapat bintik putih coklat, kelabu atau emas. Sedangkan perut kadang-kadang titik-

    titik tersebut kabur dan kelihatan seperti garis-garis. Bagian belakang tutup insang sebelah atashitam atau sama sekali hilang.

    Ikan beronang mampu berubah warna dengan cepat untuk menghindarkan dirinya dari bahaya.

    Warna ikan beronang juga berubanh karena pengaruh kondisi lingkungan. Ikan beronang yang

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    6/21

    hidup di laut mempunyai warna tubuh yang lebih cerah dibandingkan dengan ikan beronang

    yang hidup di tambak.

    Table 1Habitat beberapa spasies beronang

    Spesies Habitat

    S. canaliculatus Perairan berumput, padang lamun, juga tempat-tempat berkarang dan hutan

    mangrove

    S. guttatus Perairan pantai, daerah esturia, kadang-kadang keluar masuk sungai

    mengikuti arus pasang surut

    S. vermiculatus Daerah terumbu karang, perairan payau dan sering masuk ke sungai (air

    tawar)

    S. javus Daerah terumbu karang, perairan payau, hutan mangrove, kadang-kadang

    masuk ke sungai

    S. lineatus Perairan karang, sepanjang dermaga pe;abuhan dan tempat yang

    bervegetasi lainnya.

    S. vulpinus Perairan di daerah terumbu karang

    S. stellatus Perairan di daerah terumbu karang

    S. spinus Daerah padang lamun dan hutan mangrove

    S. puelleus Perairan di daerah terumbu karang

    S. doliatus Perairan di daerah terumbu karang

    S. coralinus Perairan di daerah terumbu karang

    S. chrysospilos Padang lamun dan daerah berbatu

    S. argenteus Perairan di daerah terumbu karang dan padang lamun

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    7/21

    Table 2jenis makanan beberapa spesies beronang

    Spesies Habitat

    S. canaliculatus Terutama rumput laut Enhalus dan Halophila

    S. vermiculatus Potongan alga, Hypnea, Alga Hypnea, Syringodium dan Halodulae

    S. lineatus Terutama rumput laut Enhalus, Halophila, Alga Hypnea, Syringodium

    dan Halodulae

    S. doliatus Komponen utama adalah Hypnea dan beberapa keluarga tumbuhan lain

    seperti Boeldea, Dyctiota, Padina, Microcoleus dan Talypioeladia

    S. spinus Terutama coverpa dan Microcoleus

    S. puelleus Schizothrix

    S. punctatus Terutama keratos sponge dan terdapat sedikit Halophila, liagora danSchizothrix

    Ikan ini mempunyai duri-duri yang berbisa yang terdapat pada 13 jari-jari keras mirip sirip

    punggung, 4 duri keras sirip perut dan 7 duri keras pada sirip dubur. Orang yang terkena

    tusukkan duri ikan ini biasanya karena si korban memegang ikan beronang tanpa menyadari

    bahaya yang tersembunyi.

    Habitat (tempat hidup) ikan beronang adalah di lingkungan perairan yang banyak tumbuhan

    lautnya, misalnya di terumbu karang yang ditumbuhi lamun (sea grass) dan alga yang lebat.

    Kadang-kadang juga didapatkan di daerah hutan mangrove, daerah sekitar pelabuhan, bahkan

    beberapa jenis dapat masuk ke sungai. Spesies Siganus guttatus, S. javus, dan S. vermiculatus

    sering ditemukan di muara sungai dan masuk ke sungai.

    Dalam budidaya udang windu (penaeus monodon) dan ikan bandeng (Chanos chanos) sistem

    ekstensif (tradisional). Pada saat panen, ikut pula tertangkap beronong spesies Siganus

    canaliculatus dan S. javus. Beronang yang lolos masuk ke tambak ini dikenal sebagai hama

    penyaing (competitor).

    Beronang ensitif terhadap perubahan lingkungan yang drastis terutama suhu dan salinitas serta

    kadar oksigen yang rendah. Beronang juga sangat peka terhadap gerakan di sekitarnya. Beronang

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    8/21

    bersifat fototaxis positif atau tertarik pada sinar/cahaya, terutaa ikan yang masih muda. Pada

    waktu malam ikan beronang tidak aktif bergerak terutama ikan dewasa.

    Sesuai dengan morfologi dari gigi dan saluran pencernaanya yaitu mulutnya kecil, mempunyai

    gigi seri pada masing-masing rahang, gigi geraham berkembang sempurna, dinding lambung

    agak tebal, usus halusnya panjang dan mempunyai permukaan yang luas, beronang termasuk

    pemakan tumbuh-tumbuhan, tetapi kalau dibudidayakan ikan beronang mampu memakan

    makanan apa saja yang diberikan seperti pakan buatan. Beronang digolongkan sebagai herbivore

    (pemakan tumbuhan). Makanannya berupa lumut, alga, lamun dan sebagainya. Beronang pada

    tingkat larva memakan plankton dan menjadi herbivore di saat mulai aktif mencari makan.

    Walaupun pemakan tumbuhan, tetapi dalam pemeliharaannya ikan beronang dapat juga

    menerima makanan berupa pelet, tepung ikan, cacahan ikan atau kerang-kerangan.

    Beronang selalu bergerombol, baik berenang maupun mencari makanan. Bila kondisi lingkungan

    memburuk, masing-masing ikan mempertahankan diri pada suatu daerah tertentu.

    Beronang mamijah berbeda-beda sesuai dengan jenis dan keadaan lingkungan, tetapi pada

    umumnya ikan beronang bergerombol di daerah pantai pada saat air pasang dan mulai memijah

    setelah tengah malam di saat air mulai surut. Ikan beronang yang matang gonad mencapai

    ukuran 140 mm ke atas untuk ikan jantan dan 150 mm ke atas untuk ikan betina. Pembuahan

    telur oleh sperma terjadi di luar tubuh dan telur yang dibuahi bersifat melekat pada substrat

    dengan diameter antar 0,42-0,70 mm dan menetas sekitar 20-26 jam setelah pembuahan.

    Beronang popular dengan sebutan rabbit fish atau ikan kelinci, karena moncongnya memang

    menyerupai kelinci dan pemakan tumbuhan. Beronang tersebar meluas di kawasan Indo Pasifik,

    terutama Teluk Benggala, Teluk Siam (Thailand), Jepang, sepanjang Pantai Cina Selatan,

    Filipina, Papua Nugini, Malaysia dan Indonesia.

    Namun umum beronang dalam perdagangan internasional adalah rabbit fish dan siganid.

    Sedangkan nama beronang di Indonesia cukup banyak, seperti beronang, kea kea, samadar,

    limadar, masadar, madar, llayak, biawasa, cemadar, marang, cabe cabe dan sebagainya. Berikut

    dikemukakan beberapa spesies beronang.

    Siganus canaliculatus

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    9/21

    spesies siganus canaliculatus atu biasa disebut beronang lingkus adalah spesies yang telah

    dibudidayakan. Beroang lingkis mempunyai tubuh oval, agak tinggi dan pipih. Bentuk lengkung

    kepala bagian atas agak cembung sampai di atas mata, agak cekung. Moncong tumpul dengan

    lubang hidung mempunyai tonjolan yang akan hilang apabila ikan telah dewasa.

    Beronang lingkis mempunyai kepala dan badan bagian atas berwarna abu-abu kehijauan, bagian

    bawah lebih mudah sedikit keperakan. Kepala dan badan dengan bintik-bintin putih; bintik-bntik

    yang lebih besar ukurnnya terdapat di bagian badan bagian bawah. Kepala dan badan bagian atas

    lebih kacil sirip-sirip berwarna abu-abu kehitaman.

    Di antara bagian keras dan lunak sirip punggung dan sirip dubur dengan sedikit lekukan. Jari-jari

    terakhir sirip punggung dan sirip dubur paling pendek. Sirip ekor cagak, pada ikan-ikan muda

    hampir berlekuk. Pada sirip punggung terdapat 13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak, sirip anal

    7 jari-jari keras dan 9 jari-jari lunak, setiap dada terdapat 16-17 jari-jari lunak, sirip perut

    mempunai 1 jari-jari keras, 3 jari-jari lunak, dan 1 jari-jari lunak lagi.

    Beronang lingkis mencapai ukuran 23 cm, hidup di padang lamun dan sekitar ekosistem

    mangrove. Tersebar luas di daerah Indo-Pasifik. Di Indonesia terdapat di Sumatera, jawa, P.

    seribu, Sulawesi, Maluku, ternate dan bacan

    Siganus guttatus

    Spesies siganus guttatus sering disebut beronang lada. Beronang lada mempunyai tubuh

    berwarna abu-abu kebiruan dan bagian bawahnya berwarna keperakan dengan beberapa bintik

    sebesar bola mata berwarna oranye, bercak besar berwarna kuning terdapat di bawah sirip

    punggung, sirip ekor, bagian punggung yang lunak dan sirip dubur memiliki deretan berwarna

    gelap. Lebar badan beronang lada sekitar 1,8-2,3 kali lebih pendek dari panjang standar.

    Beronang lada memiliki 17 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak pada sirip punggung, 7 jari-jari

    keras dan 9 jari-jari lunak pada sirip dubur/anal. Memiliki 30-35 baris sisik antara guratan sisi

    dan pangkal sirip punggung.

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    10/21

    beronang tulis hidup di daerah terumbu karang, perairan payau, hutan mangrove, dan kadng-

    kadang masuk ke sungai. Beronang tulis terdapat di Deli,Sibolga, Bengkulu, Bangka Belitung,

    Jakarta, Cirebon, Semarang, Jepara, Surabaya, Pasuruan, Madura, Makasar, Bajo, Stagen, Dan

    Balikpapan.

    Siganus Vermiculatus

    Spesies Siganus vermiculatusyang biasa disebut beronang tutam atau llayak tutam, merupakan

    spesies yang berukuran besar sekitar 35 cm dan berat sekitar 800 gram. Beronang ini mempunyai

    sisi tubuh tertutup oleh garis berkelok seperti cacing, sirip ekor sedikit cekung dan duri terakhir

    pada sirip dubur sedikit memanjang. Memiliki 13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak pada sirip

    anal/dubur. Lebar badannya mencapai 1,9-2,2 kali lebih pendek dari panjang standar.

    Habitat S. vermiculatus adalah daerah terumbu karang, perairan payau dan sering masuk ke

    sungai (air tawar). Daerah penyebarannya antar lain: Bengkulu, padang, Sibolga, Nias, P. Seribu,

    Semarang, Balikpapan, Sundakan, Makassar, Bulukumba, Manado, Sangihe, Halmahera,

    Morotai, Ternate, Bacan, Ambon, Nusa Tenggara, Dan Timor.

    Siganus argenteus

    Spesies Siganus argenteus memounyai badan oval dan ramping. Bentuk lengkung kepala bagian

    atas agak cembung sampai di atas mata, agak meninjol di bagian depan awal dasar sirip

    punggung. Kepala kecil, moncong agak meruncing. Lubang hidung bagian depan dengan

    tonjolan mencapai atau melewati lubang hidung bagian belakang.

    Antar bagian keras dan lunak sirip punggung dan sirip dubur dengan lekukan. Jari-jari terakhir

    sirip punggung dan sirip dubur paling pendek. Sirip ekor sangat cagak. Sirip punggung terdapat

    13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak, sirip dubur 7 jari-jari keras dan 9 jari-jari lunak, sirip

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    11/21

    dada 17-19 jari-jari lunak, dan sirip perut terdapat 1 jari-jari keras, 3 jari-jari lunak dan disusul 1

    jari-jari lunak.

    Siganus chrysospilos

    Spesies Siganus chrysospilosmempunyai badan agak tinggi, bulat memanjang dan pipih. Bentuk

    lengkung kepala bagian atas dan bagian bawah hamper sama lurus dan membentuk sudut. Tinggi

    badan lebih besar daripada panjang kepala. Selaput antara jari-jari keras sirip punggung tidak

    terdapat lekukkan tajam. Sirip ekor sangat cagak.

    Pada sirip punggung terdapat 13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak, sirip anak terdapat 7 jari-

    jari keras dan 9 jari-jari lunak, sirip dada terdapat 16-17 jari-jari lunak, sedangkan sirip perut

    terdiri dari 1 jari-jari keras diikuti 3 jari-jari lunak, kemudian 1 lagi jari-jari keras.

    Pada kepala dan badan beronang S. chrysospilosbagian atas berwarna abu-abu kebiruan dengan

    bintik-bintik jingga. Belakangan tulang penutup insang terdapat bercak hitam besar dengan

    pinggiran putih. Sirip dada putih, sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor kekuningan.

    Beronang ini hidup daerah berbatu dan padang lamun. Tumbuh hingga mencapai ukuran 35 cm.

    daerah penyebarannya di Indo-Pasifik. Di Indonesia terdapat di Pulau Seribu, Sundakan,

    Makassar, Selayar, Manado, Sumbawa, Pulau Obi, Bacan, Pulau Roti, dan Ambon .

    Siganus coralinus

    Spesies Siganus coralinus dikenal dengan nama beronang tembaga atau llayak tembaga.

    Beronang tembaga spesies S. coralinus mempunyai badan tinggi, pipih dan agak memanjang.

    Lengkung kepala bagian atas sebelum mata dan bagian bawah cekung, di atas mata agak cekung

    sehingga dahi terlihat menonjol. Moncong agak tersembul dan menyerupai pipa, moncong lebih

    panjang daripada garis tengah mata. Mata sedang. Mulut dengan ujung belakang maxilla yang

    mencapai bagian bawah lubang hidung.

    Sirip punggug dengan jari-jari keras terpanjang antara ke 5-8, jari-jari keras ke 3-11 sirip dubur

    hamper sama panjang. Pada sirip punggung terdapat 13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak, sirip

    anal terdapat 7 jari-jari keras dan 9 jari-jari lunak, sedangkan sirip perut terdiri dari 1 jari-jari

    keras, diikuti 3 jari-jari lunak disusul 1 jari-jari keras. Sirip ekor sangat cagak.

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    12/21

    Kepala dan badan beronang ini jingga kekuningan dengan bintik-bintik biru dengan pinggiran

    agak gelap. Hidup di daerah terumbu karang. Dapat tumbuh hingga mencapai ukuran 28 cm,

    tersebar luas di Indo-Pasifik Barat. Di perairan Indonesia, beronang ini terdapat di Sumatera,

    Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku.

    Siganus doliatus

    Spesies Siganus doliatus juga dikenal sebgai beronang tembaga atau llayak tembaga, karena

    warna tubunya kekuningan seperti tembaga. Beronang ini memilii badan agak tinggi dan pipih.

    Lengkung kepala bagian atas cembung. Sirip ekor berlekuk.

    Kepala dan badan putih kehijauan atau kekuningan, tubuh bagian bawah lebih terang. Kepala

    dan bagian belakang kepala terdapat sirip hitam lebar menyilang, yang pertama melewati mata,sedangkan yang kedua melewati belakang keeping penutup insang. Sirip punggung dan ekor

    kuning kecoklatan sirip lainnya putih.

    Beronang S. doliatusdapat mencapai ukuran 28 cm. spesies ini hidup di daerah terumbu karang.

    Tersebar luas di pasifik barat.

    Siganus puellus

    SpesiesSiganus puellusjuga disebut beronang tembaga atau llayak tembaga, karena mempunyai

    warna tubuh kekuningan. Lengkung kepala bagian atas sebelum mata dan bagian bawah cekung.

    Jari-jari keras sirip punggung dan sirip dubur paling pendek. Lengkungan antara bagian jari-jari

    keras dan jari lemah sirip pung kurang jelas. Bagian belakang jari-jari lemah sirip punggung

    dan sirip durup panjang dan membentuk sudut dan agak runcing. Pada sirip punggung terdapat

    13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak. Sirip anal terdapat 7 jari-jari keras dan 9 jari-jari lunak.

    Sirip perut terdapat 15-16 jari-ajri lunak, dan sirip perut terdapat 1 jari-jari keras. Sirip ekor

    sangan berlekuk.

    Siganus spinus

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    13/21

    Beronang Siganus spinus sering juga disebut beronang tulis Karena pada badannya terdapat

    garis-garis dan bercak melingkar tidak beraturan. Beronang ini mempunyai badan agak

    memanjang, lengkung badan atas dan bawah hampir sama cembung. Lengkung kepala bagian

    atas sampai mata cekung.

    Siganus stellatus

    Beronang Siganus stellatusmempunyai badan tinggi dan pipih. Bentuk lengkung kepala bagian

    atas agak cembung dan bagian bawah agak cekung. Jari-jari keras sirip punggung ke 4-6 paling

    panjang. Jari-jari lemah sirip punggung dan dirip dubur panjang. Pada sirip punggung terdapat

    13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak. Sirip anak terdapat 7 jari-jari keras dan 9 jari-jari lunak.

    Sirip dada terdapat 16 jari-jari lunak. Sirip perut terdapat 1 jari-jari keras, 3 jari-jari lunak,

    kemudian 1 jari-jari keras lagi, sirip ekor sangat cagak. Ujung sirip ekor bagian bawah bundar

    sedangkan bagian atas meruncing.

    Siganus vulpinus

    Beronang spesies S. vulpinus bisa juga disebut beronang tembaga dan llayak tembaga karena

    warna dari sirip dada kebelakang berwarna kekuningan. Beronang ini dikenal sebagai spesies

    ikan hias dengan nama dagang Fox Face. Di ekspor dengan harga sekitar US$4,25

    BAB III

    LOKASI DAN WADAH

    PEMBESARAN BERONANG

    A. LOKASI PEMBESARAN BERONANGPotensi areal untuk oembuatan tambak dan penampatan keramba jarring apung (KJA), untukmemelihara beronang maupun ikan laut lainnya cukup luas. Untuk tambak diperkirakan 830-200

    ha, sedangkan untuk KJA diperkirakan mencapai antara 369.500-506.000ha, yang tersebar

    dihampir seluruh wilayah Indonesia. Namun, agar pemeliharaan beronang dapat berhasil, maka

    pembuatan tambak dan penempatan KJA tidak dilakukan di sembarang tempat.

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    14/21

    Table 3 potensi luas areal budi day laut (untukfinish)di Indonesia

    provinsi Luas areal

    (ha)

    Luas KJA (ha) Potensi produksi

    (ton/tahun)*

    Sumatera utara

    DI aceh

    Sumatera barat

    Kepulauan riau

    Sumatera selatan

    Jambi

    Bengkulu

    Lampung

    DKI Jakarta

    Jawa barat

    Jawa tengah

    Jawa timur

    Kalimantan barat

    Kalimantan selatan

    Kalimantan tengah

    Kalimantan timur

    Sulawesi utara

    Sulawesi tengah

    Sulawesi selatan

    Sulawesi tenggara

    Bali

    Nusa tenggara barat

    Nusa tenggara timur

    Maluku

    Irian jaya

    20.000

    1.000

    10.000

    60.000

    15.000

    500

    500

    1.000

    1.500

    1.000

    3.500

    5.000

    4.000

    2.000

    1.500

    5.000

    10.000

    12.000

    5.000

    10.000

    1.000

    35.000

    40.000

    65.000

    65.000

    200

    10

    100

    600

    150

    5

    5

    10

    15

    10

    35

    50

    40

    20

    15

    50

    100

    120

    50

    100

    10

    350

    400

    650

    650

    200.000

    10.000

    100.000

    60.0000

    150.000

    5.000

    5.000

    10.000

    15000

    10.000

    35.000

    50.000

    40.000

    20.000

    15.000

    50.000

    100.000

    120.000

    50.000

    100.000

    10.000

    350.000

    400.000

    650.000

    650.000

    Total 369.500 3.695 3.695000

    Sumber: ramelan 1998

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    15/21

    *perhitungan produktifitas komoditas bandeng berdasarkan rehmansyah et al, 2000,

    produktritas 100 kg/m2

    lokasi merupakn salah satu syarat penentu keberhasilan usaha. Secra teknis, lokasi sangat

    mempengaruhi konstruksi dan daya tahan serta biaaya pemeliharaan wadah (tambak dan KJA).

    Sedangkan secara biologis, lokasi sangat menentukan tingkat produktifitas usaha dan bahkan

    keberhasilan panen. Keuntungan maksimal dapat di peroleh bila lokasi yang dipilih mampu

    menurunkan biaya panen dan trasportasi serta meningkatkan akses ke pemasaran. Karena itu

    dalam pemilihan lokasi harus dipertimbangkn tidak hanya faktor teknis dan biologis tetapi juga

    faktor sosial ekonomi.

    1. Faktor teknisBeberapa parameter yang digunakan untuk menilai kelayakan secara teknis suatu lokasi untuk

    membangun tambak dan KJA, antara lain sebagai :

    1. Kualitas air cukup memadai. Salinitas 10-35 ppt, suhu 23-32C, oksigen minimal 4 ppm,pH 7-9, kadar anomia maksimal 0,1 ppm dan total bakteri 3.000 sel/m3.

    2. Kisaran pasang surut air laut pembuatan tambak adalah 1,7-2,5 meter.3. Kedalaman perairan minimal yang cocok bagi KJA adalah 1m, yaitu dari keramba

    dengan dasar perairan, atau antera 7-15 m jarak dari permukaan air sampai ke dasar

    lumpur, atau pasir berbatu, sehingga memudahkan pemasangan jangkar bagi rakit

    keramba.

    4. Kecepatan arus yang ideal untuk penempatan KJA adalah 20-50 cm/detik.5. Untuk menempatkan KJA dipilih lokasi berupa teluk, selat di antara pulau-pulau

    berdekatan. Atau perairan terbuka dengan terumbu karang penghalang (barrier reef) yang

    cukup panjang.

    6. Untuk tambak sebaiknya dipilih lokasi yang mampunyai elevasi tertentu agarmemudahkan pengolahan air, sehingga tambak cukup mendapatkan air pada saat

    terjadinya pasang harian dan dapat dikeringan pada saat surut harian

    7. Tekstur tanah yang dipilih untuk tambak harus kedap air (tidak porous), misalnyalempung berpasir dan liat, lempung liat (clay loam), lempung berpasir (sandy loam) dan

    lempung berlumpur (silty loam).

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    16/21

    Table 4penggolongan tanah menurut kisaran pH

    Penggolongan pH tanah

    Asam luar biasa

    Asam sangat kuat

    Asam kuat

    Asam sedang

    Asam lemah

    Netral

    Basa lemah

    Basa sedang

    Basa kuat

    Basa sangat kuat

    90

    Sumber: buckman dan brady, 1982

    8. Tanah yang baik untuk tambak adalah tanah yang netral atau basa. pH tanah yang rendahakan menghasilkan pH air yang rendah pula (table 4). Tanah dengan pH netral sampai

    basa kaya akan garam nutrient yang dapat merangsang pertumbuhan pakan alami, dan

    pakan alami dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang mempunyai pH 6,6-8,5. Untuk

    meningkatkan pH tanah, perlu dilakukan pengapuran (table 5). Fungsi pengpuran antara

    lain : (1) meningkatkan pH tanah dan air. (2) membakar jasad-jasad renik penyebab

    penyakit dan hewan liar. (3) meningkat dan mengendapkan butiran lumpur halus. (4)

    memperbaiki kualitas tanah, dan (5) kapur yang berlebihan dapat meningakatkan fosfat

    yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan plankton.

    Table 5kebutuhan kapur (CaCO1) untuk menetralkan pH tanah

    pH tanah Kebutuhan kapur (kg/ha CaCO1) untuk menetralkan pH tanah

    Lempung Lempung berpasir pasir

    4

    4,0-4,5

    4,6-5,0

    5,1-5,5

    14.320

    10.740

    8.950

    5.370

    7.160

    5.370

    4.475

    3.580

    4.475

    4.475

    3.580

    1.790

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    17/21

    5,6-6,0

    6,1-6,5

    3.580

    1.790

    1.790

    1.790

    890

    0

    Sumber : Amrulah 1997: Ahmad et al, 1998

    9. Tanah cukup mengandung unsure hara dan bahan organik.10.Pembangunan tambak harus memperhatikan fungsi ekosistem mangrove, sehingga tidak

    membabi buta membabatnya.

    2. Faktor Social EkonomiSedangkan beberapa parameter yang digunakan untuk menilai kelayakan suatu lokasi dari segi

    social-ekonomi, antar lain sebagai berikut :

    1. Dekat dengan daerah pengembangan budi daya beronang sehingga mudah mendapatkanbenih. Atau dekat dengan sumber benih.

    2. Lokasi yang dipilih untuk pembangunan tambak atau penempatan KJA pemiliknya harusjelas, sehingga tidak berbenturan dengan kepantingan instansi atau lembaga lain di

    kemudian hari. Peruntukan lahan untuk usaha harus jelas dan pasti. Sesuai dengan

    rencana induk pembangunan daerah setempat.

    3. Tersedia tenaga kerja yang cukup, baik tenaga kerja bias maupun tenaga kerja ahli.4. Lokasi mudah dijangkau. Artinya tersedia sarana dan prasarana transportasi yang

    memadai.

    5. Tersedia alat dan bahan atau mudah dalam penggadaannya.6. Tersedianya PLN, untuk kebutuhan operasional usaha, terutama untuk menggerakkan

    aerator dan pompa air.

    7. Kemampuan pasae untuk menyerap produksi cukup terbuka. Atau setidaknya dapatdiprediksi bahwa sampai dilakukan panen. Produksi dapat diserap pasar.

    8. Lokasi usaha cukup aman, baik gangguan hama maupun pencuri.9. Adanya dukungan, baik pemerinth maupun masyarakat.

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    18/21

    B. WADAH PEMBESARAN BERONANGUntuk memproduksi beronang konsumsi, usaha pembudidayaan dapat dilakuakan di tambak dan

    keramba jarring apung (KJA). Tambak budidaya beronang tidak perlu tambak yang baru

    dibangun, karena beronang dapat tumbuh optimal pada tambak bekas budi daya udang windu

    (penaeus monodon) intansif. Sedangkan pembesaran KJA, juga dapat menggunakan KJA bekas

    pemeliharaan ikan-ikan laut.

    1. Rancangan bangun dan konstruksi tambakSatu unit terdiri dari bagian-bagian penting, yang satu sama lainnya adalah merupakan satu

    kesatuan, yang tidak dapat dipisahkan. Membangun tambak adalah membuat bagian bagian

    tambak itu menjadi satu. Bagian-bagian tambak itu adalah pematang/tanggul, saluran, pintu airdan petak tambak.

    Pematang dapat dibuat dengan tanah, dibuat beton atau kombinasi atara pemtang tanah dan

    beton. Saluran pada budidaya bandeng intensif, untuk mencegah akumulasi pathogen dalam

    petak tambak, saluran air masuk dan keluar harus dipisah. Dasar saluran air keluar minimal 15

    cm lebih rendah dari dasar tambak terendah.

    Dalam perkiraan debit air masuk yang digunakan untuk menentukan kapasitas saluran tidak

    didasarkan pada volume air tambak seluruhnya, melainkan pada volume air yang harus diganti

    per hari untuk seluruh tambak. Pintu ir berfungsi untuk mengatur kebutuhan air dalam tambak,

    baik kelompok tambak maupun seluruh hamparan tambak, dengan cara memasukan atau

    mengeluarkan air kea tau dari dalam tambak yang diairi.

    Dari segi konstruksi pintu air dibedakan enjadi 2 tipe :

    Tipe terbuka, dibangun pada saluran air yang lebar Tipe tertutup, dibangun pada pemtang tambak yang langsung melayani petakan tambak.

    Petakan tambak, dalam penentuan ranvangan bangun dari konstruksi tambak, jumlah oksigen

    terlarut dan fluktuasi suhu air menjadi pertimbangan utama. Tambak dibagi dalam beberapa

    petak tergantung dari kebutuhan.

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    19/21

    1. Petak pendederan merupakan petak yang digunakan untuk aklimatisai nener sampaimampu beradaptasi di petak tambak yang lebih luas.

    2. Petak penggelondongan digunakan untuk menghasilkan gelondong (fingerling) bandengyang siap dijual ke petambak lainnya.

    3. Petak pembesaran dibuat relative lebih luas terhadap padat tebar disbanding petakpendederan dan penggelondongan.

    2. RancanganBangunan dan Konstruksi Keramba Jaring ApungKeramba jarring apung adalah wadah budi daya ikan yang cukup ideal, yang ditempatkan di

    badan air dalam. Keunggulan teknologi KJA : (a) kompatibel dan tidak bersaing dengan system

    produksi ikan lainnya. (b) sangat ideal diterapkan di perairan terbuka seperti di laut dan perairan

    yang relative berombak dan badai. (c) dapat diterapkan untuk selurih spesies budi daya, (d)

    system budi daya ini di air tawar terbukti berkembang secara nasional.

    Keuntungan lain dalam system KJA adalah mudah mengendalikan pemangsa, mudah

    dipindahkan ketempat yang lebih produktif, dan mudah dilakukan pemanenan serta pfrekuensi

    pemeliharaan dapat ditingkatkan 3 kali/tahun untuk ikan konsumsi, sedangkan frekuensi

    pemeliharaan untuk bandeng mencapai 5 kali/tahun.

    Sebuah KJA terdiri atas bagian-bagian yang berupa rakit, pelampung, pemberat,

    keramba/kantong jarring dan gudang (rumah jaga).

    Rakit , kerangka yang mengapung dipermukaan air dan berfungsi sebagai tempatmenggantungkan keramba, dudukan bangunan gudang dan jalan.

    Pelampung, berfungsi untuk mengapungkan keramba/kantong jarring, rakit, bangunangudang. Ruang jaga dan pelataran kerja.

    Jangkat dan pemberat, jangkar berfungsi menahan KJA dari pengaruh arus air, angin,ombak dan pasang-surut, sehingga KJA tetap di tempatnya yang telah ditetapkan.

    Sedangkan pemberat berfungsi merenggangkan keramba/kantong jarring sehingga

    berbentuk sempurna dalam air.

    Keramba/kantong jarring, berfungsi sebagai wadah untuk pemeliharaan dan pelindunganikan dari serangan predator.

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    20/21

    Pemasangan dan penempatan keramba jarring apung. Bila rakit budi daya sudah dipasangi

    pelampung, berarti rakit sudah siap diceburkan ke perairan untuk diletakkan pada posisi yang

    telah ditentukan. Untuk membawa rakit ini ke lokasi, dapat dilakukan dengan cara menaikinya

    dan langsung mendayungnya atau dengan menggunakan perahu motor untuk menariknya.

    Kesalahan dalam tata letak keramba yang dibarengi dengan memburuknya lingkungan perairan,

    akan dapat memacu perkembangan penyakit. Sirkulasi air yang tidak lancar, kepadatan yang

    tinggi, dan pemupukan sisa pakan dan kotoran iakan, dapat menyebabkan kondisi oksigen

    terlarut menjadi rendah terutama pada pasang tinggi atau pasang surut.

    BAB IV

    TEKNIK PEMBESARAN BERONANG

    A. PEMBESARAN DI TAMBAKPembesaran beronang untuk memproduksi beronang konsumsi di tambak dapat dilakukan pada

    tambak baru atau tambak lama, termasuk tambak bekas budidaya udang windu insentif yang kini

    banyak terlantantar (tambak parker) karena kegagalan budi daya udang windu. Sebelum

    dilakukan penebaran benih, perlu dilakukan persiapan yang memadai.

    1. Persiapan TambakPengeringan dan pengilahan tanah. Baik tambak lama maupun tambak baru perlu dilakukanpengolahan tanah untuk memastikan bahwa tanah tidak lagi menyimpan organism penyakit.

    Pelampung,berfungsi untuk menampung keramba/kanting jarring, rakit, bangunn gudang, ruang

    jaga dan pelataran kerja.

    Jangkar dan pemberat, jangkar berfungsi menahan KJA dari pengaruh arus air, angin, ombak

    dan pasang-surut, sehingga KJA tetap di tempatnya yang telah ditetapkan. Sedangkan pemberat

    berfungsi merenggangkan keramba/kantong jarring sehingga berbentuk sempurna dalam air.

    Keramba. Keramba atau kantong jarring berfungsi sebagai wadah untuk pemeliharaan dan

    pelindungan ikan dari serangan predator.

    Pemasangan dan penempatan keramba jarring apung. Bila rakit budi daya sudah dipasangi

    pelampung, berarti rakit sudah siap diceburkan ke perairan untuk diletakkan pada posisi yang

  • 5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang

    21/21

    telah ditentukan. Untuk membawa rakit ini ke lokasi, dapat dilakukan dengan cara menaikinya

    dan langsung mendayungnya atau dengan menggunakan perahu motor untuk menariknya