bab i budidaya beronang
DESCRIPTION
biologiTRANSCRIPT
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
1/21
BAB I
PROSPEK PEMBESARAN BERONANG
Beronang atau baronang (Siganus sp)merupakan salah satu ikan laut yang paling diminati oleh
penggemar makanan laut (sea food). Rumah-rumah sea food terkenal si Kota Makasar (Sulawesi
Selatan) semacam Rumah Makan Kayangan. Lae-Lae dan Nelayan menghidangkan beronang
sebagai salah satu ikan favorit, di samping kerapu, bawal, kuwe, dan kakap. Harga beronang
bakar atau goreng ukuran 200-300 g antara Rp. 10.000-13.000/ekor, sedangkan yang berukuran
besar, 400-500 g antara Rp. 14.000-16.000/ekor.
Karena minimnya pasokan, pemilik Rumah Makan menyediakan ikan-ikan mirip beronang,
seperti bitana (Acanthurus sp.) dan ikan hitam atau kuli pasir (Naso sp), dandihidangkan sebagai
ikan beronang. Butanan coklat (A. nigrofuscus), butane kacamata (A. glaucopareius), dan ikan
hitam atau ikan kuli pasir jenis Ctenochaetus binotatus, C. striatus, Naso brevirostris, N.
hexacanthus, N. lituratus, N. Minor dan N. unicornis adalah ikan-ikan yang mirip beronang dan
umum ditemukan di Rumah-rumah makan sea food, sehingga ketika konsumen meminta ikan
beronang, ikan-ikan mirip beronang ersebut yang disajikan kepada konsumen.
Selama ini, pemiik Rumah Makan dan Restoran mendapatkan pasokan ikan-ikan laut, termasuk
ikan beronang, dari nelayan pengumpul. Nelayan pengumpul sendiri mendapatkan ikan-ikan
tersebut dari nelayan penangkap. Karena bergantung pada hasil penangkapan, maka pada bulan-
bulan paceklik (November-Februari) harga ikan-ikan laut sangat mahal, sehingga Rumah Makan
sea food mengandalkan ikan bandeng (Chanos chanos) yang memang diproduksi di tambak.
Baronang merupakan salah satu ikan yang banyak peminatnya karena rasa dagingnya yang gurih,
warna dagingnya putih, dan tidak banyak duri pada dagingnya. Beronang pada umumnyadisajikan dalam bentuk ikan bakar dan ikan goreng.
Diperairan Indonesia terdapat sekitar 12 spesies ikan beronang, namun spesies yang umum
ditangkap dan dikonsumsi antara lain beronang lingkis (Siganus canaliculatus), beronang tulis
(S. vermiculatus) merupakan spesies yang mencapai ukuran besar, sekitar 40 cm dan berat
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
2/21
sekitar 800 gram (g). sedangkan ukuran umum ikan beronang adalah antara 17-30 cm dan berat
150-600 g/ekor.
Di perairan Sulawesi selatan, baronang merupakan ikan umum yang hidup di perairan dangkal.
Beronang bahkan menjadi hama dalam budi daya rumput laut di daerah pasang surut.
Gerombolan ikan baronang di teluk parepare dalam satu malam dapat memangsa rumput laut
sebanyak dua rakit ukuran 5x3m.
Ikan yang dikenal sebagai ikan kelinci (rabbit fish) ini merupakan hasil sampingan budi daya
udang dan bendeng secara tradisional. Ketika dilakukan penggantian air, berbagai benih ikan
masuk ke dalam tambak mengikuti air, sehingga pada saat panen ikan-ikan tersebut menjadi hasil
sampingan. Baronang lada (S. javus) dan beronang lingkis (S. canaliculatus) termasuk di dalam
hasil sampingan tambak itu.
Beronang merupan ikan yang mudah dibudidayakan, baik di keramba jaring apung (KJA)
maupun di tambak. Beronang merupakan pemakan lumut, rumput laut, lamun, klekap, dan
plankton, sehingga bisa dipelihara di tambak, cukup dengan menjaga kesuburan tambak. Laju
pertumbuhannya di tambak sangat di tentukan oleh kemampuan mengendalikan kesuburan
tambak dengan pemupukan.
Sementara untuk dibudi dayakan di KJA , beronang dapat diberikan pakan berupa pellet dan
makanan tambahan berupa lamun dan rumput laut. Cincangan daging kerang dan ikan juga dapat
dimakan beronang ketika di pelihara di KJA. Karena memakan berbagai tanaman air, beronang
mampu mengendalikan berbagai biofouling (biota penempel), khususnya kelompok alga dan
lumut yang menutuoi jarring keramba. Dengan demikian, beronang dapat memperpanjang masa
penggantian jaring keramba.
Beronang mudah dipelihara karena bersifat euryhaline atau dapat hidup pada perairan dengan
oerubahan salinitas (kadar garam) yang luas. Ikan ini dapat ditemukan di daerah terumbu karang
yang salinitasnya > 30 ppt (part per thousand), atau di sekitar hutan mangrove atau hutan bakau
yang bianya bersalinitas 10-20 ppt, dan bahkan masuk ke muara-muara sungai yang salinitasnya
sekitar 5 ppt atau bahkan berair tawar.
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
3/21
Beronang adalah ikan yang hidup berkelompok (schooling) dalam jumlah yang besar mencapai
ratusan ekor dalam mencari makan di daerah terumbu karang, padang lamun, sekitar hutan
bakau, daeah estuarin dan muara sungai. Sifat hidup berkelompok memungkinkan beronang
dipelihara dalam kepadatan tinggi atau intensif.
Sayangnya budi daya beronang masih belum diusahakan secara intensif. Pada pembudi daya
komoditas perikanan laut belum memilih beronang sebagai salah satu komoditas budi daya
utama. Budi daya beronang masih dilakukan secara tradisional yang dicampur dengan ikan
bandeng.
Budi daya bandeng (chanos chanos) yang dipolikultur dengan beronang sistem KJA di laut
sangat menguntungkan, karena beronang berfungsi sebagai pengendali biofouling. Cara yang
sama dapat diterapkan pada polikultur ikan nila (Oreochromis niloticus) dan beronang. Beronang
juga dapat dipolikultur dengan rajungan (portunus sp.) pada budi daya sistem jaring kurung dasar
(jakusar). Sementara itu di tambak, beronak cocok dipolikultur dengan kepiting bakau (Scylla
serrata) dan udang windu (pnaeus monodon).
*****
Beronang adalah ikan yang hidup di daerah terumbu karang, padang lamun, hutan bakau,
estuarine, muara sungai, dan kadang-kadang masuk ke sungai. Dengan demikian, ikan ini sangat
cocok dipelihara di tambak yang berair payau.
Teknis pemeliharaan beronang di tambak tidak berbeda dengan pemeliharaan ikan bandeng dan
udang. Persiapan tambak di mulai dengan pengeringan, pembajakan, pengapuran, dan
pemupukan. Pemupukan sangat diperlukan untuk memacu pertumbuhan pakan alami yang
menjadi makanan beronang.
*****
Semestinya produksi beronang tidak tergantung pada hasil penangkapan dialam, karena ikan ini
mudah dibudi dayakan, sebagaimana bandeng. Beronang bahkan menjadi ikan liar di dalam
tambak-tambak tradisional dan tumbuh dengan baik.
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
4/21
Di sisi lain, penangkapan beronang di alam yang semakin intensif dikhawatirkan menyebabkan
padat tangkap (over fishing) dan kepunahan spesies (species extinction), sebagaimana di Pantai
Utara Jawa. Apalagi penangkapan tidak dilakukan secara selektif, sehingga ikan-ikan yang
matang gonad tidak mempunyai kesempatan untuk memijah atau bereproduksi. Wawancara
penulis dengan nelayan di pulau kondongbali, kabupaten pangkep dan di Malili, Luwu timur
(Sulawesi Selatan), didapatkan informasi bahwa beronang termasuk ikan yang semakin sulit
ditangkap. Sementara di perairan parepare dan takalar, walaupun beronang masih muda
didapatkan, namun ukurannya semakin kecil.
Beronang merupakan salah satu ikan ekonomis yang harganya sedang. Pasar beronang tidak
hanya lokal dan di dalam negeri, tetapi juga telah di ekspor ke beberapa Negara lain singapura,
hongkong, dan jepang. Di samping itu, eronang juga merupakan salah satu potensi ikan hias.
Beronang spesies Siganus vulpinus/Lo vulpinus merupakan salah satu ikan hias laut yang
diekspor dengan harga sekitar US$4,25. Spesies beronang yang juga merupakan potensi ikan
hias karena merupakan ikan cantik adalah Siganus doliatus, S. puelleus, S. stellatus dan S.
chrysospilos.
Sementara itu, produksi beronang sulit ditingkatkan, karena menurutnya kualitas lingkungan
habitat (tempat hidup) beronang, terutama daerah terumbu karang dan padang lamun. Karena itu,
budi daya merupakan pilihan yang paling bijak untuk menekan penangkapan beronang di alam.Teknologi budi daya beronang telah dikuasai oleh para ahli, termasuk pembenihan terkontrol di
hatchri (hatchery)atau balai benih. Karena itu, diperlukan upaya terencana untuk meningkatkan
produksi beronang melalui usaha budi daya, baik di KJA maupun di tambak.
Buku berjudul Pembesaran Ikan Beronang Secara Monokultur, polikultur, dan intensif ini
adalah bagiam dari upaya mendorong budi daya beronang. Dalam akultur (budi daya perairan).
Tahap pembesaran (grow out/fattening) adalahn salah satu kegiatan untuk menghasilkan biota
untuk konsumsi maupun induk. Pembesaran beronang di tambak dan di KJA dapat ditujukan
untuk memproduksi beronang konsumsi untuk pasar domestik maupun ekspor, serta untuk
menghasilkan induk.***
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
5/21
BAB II
SEKILAS TENTANG IKAN BERONANG
Menurut Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P20-LIPI), di
Indonesia terdapat 12 spesies ikan beronang (Waspada et al., 1992). Sementara
peristiwady(2006) mencatat ada 9 spesies, yaitu Siganus canaliculatus, S. argenteus, S.
chrysospilos, S. coralinus, S. doliatus, S. puelleus, S. spinus, S. stellatus, S. vulpinus. Sementara
kottelat et al.(1993) menyebut tiga spesies yang ditemukan di muara sungai adalah Siganus
guttatus, S. javus, dan S. vermiculatus. Tiga spesies lainnya yang mungkin ditemukan di muara-
muara sungai adalah Siganus virgatus, S. canaliculatus dan S. lineatus.
Dari spesies-spesies beronang tersebut, 5 spesies di antaranya telah dibudidayakan di keramba
jaring apung (KJA) dan di tambak, yaitu Siganus canaliculatus, S. javus, S. guttatus, S.
Vermiculatus dan S. virgatus.
Beronang diklasifikasikan ke dalam :
Filum : Chordata
Klas : Pisces
Ordo : Perciformes
Family : Siganidae
Genus : Siganus
Spesies : Siganus sp.
Tubuh ikan beronang lebar dan pipih, dirurupi oleh sisik halus dan warna tubuh yang bervariasi.
Warna umumnya kecoklatan, hitam kehijau-hijauan sampai jingga kekuningan. Pada bagian
punggung terdapat bintik putih coklat, kelabu atau emas. Sedangkan perut kadang-kadang titik-
titik tersebut kabur dan kelihatan seperti garis-garis. Bagian belakang tutup insang sebelah atashitam atau sama sekali hilang.
Ikan beronang mampu berubah warna dengan cepat untuk menghindarkan dirinya dari bahaya.
Warna ikan beronang juga berubanh karena pengaruh kondisi lingkungan. Ikan beronang yang
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
6/21
hidup di laut mempunyai warna tubuh yang lebih cerah dibandingkan dengan ikan beronang
yang hidup di tambak.
Table 1Habitat beberapa spasies beronang
Spesies Habitat
S. canaliculatus Perairan berumput, padang lamun, juga tempat-tempat berkarang dan hutan
mangrove
S. guttatus Perairan pantai, daerah esturia, kadang-kadang keluar masuk sungai
mengikuti arus pasang surut
S. vermiculatus Daerah terumbu karang, perairan payau dan sering masuk ke sungai (air
tawar)
S. javus Daerah terumbu karang, perairan payau, hutan mangrove, kadang-kadang
masuk ke sungai
S. lineatus Perairan karang, sepanjang dermaga pe;abuhan dan tempat yang
bervegetasi lainnya.
S. vulpinus Perairan di daerah terumbu karang
S. stellatus Perairan di daerah terumbu karang
S. spinus Daerah padang lamun dan hutan mangrove
S. puelleus Perairan di daerah terumbu karang
S. doliatus Perairan di daerah terumbu karang
S. coralinus Perairan di daerah terumbu karang
S. chrysospilos Padang lamun dan daerah berbatu
S. argenteus Perairan di daerah terumbu karang dan padang lamun
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
7/21
Table 2jenis makanan beberapa spesies beronang
Spesies Habitat
S. canaliculatus Terutama rumput laut Enhalus dan Halophila
S. vermiculatus Potongan alga, Hypnea, Alga Hypnea, Syringodium dan Halodulae
S. lineatus Terutama rumput laut Enhalus, Halophila, Alga Hypnea, Syringodium
dan Halodulae
S. doliatus Komponen utama adalah Hypnea dan beberapa keluarga tumbuhan lain
seperti Boeldea, Dyctiota, Padina, Microcoleus dan Talypioeladia
S. spinus Terutama coverpa dan Microcoleus
S. puelleus Schizothrix
S. punctatus Terutama keratos sponge dan terdapat sedikit Halophila, liagora danSchizothrix
Ikan ini mempunyai duri-duri yang berbisa yang terdapat pada 13 jari-jari keras mirip sirip
punggung, 4 duri keras sirip perut dan 7 duri keras pada sirip dubur. Orang yang terkena
tusukkan duri ikan ini biasanya karena si korban memegang ikan beronang tanpa menyadari
bahaya yang tersembunyi.
Habitat (tempat hidup) ikan beronang adalah di lingkungan perairan yang banyak tumbuhan
lautnya, misalnya di terumbu karang yang ditumbuhi lamun (sea grass) dan alga yang lebat.
Kadang-kadang juga didapatkan di daerah hutan mangrove, daerah sekitar pelabuhan, bahkan
beberapa jenis dapat masuk ke sungai. Spesies Siganus guttatus, S. javus, dan S. vermiculatus
sering ditemukan di muara sungai dan masuk ke sungai.
Dalam budidaya udang windu (penaeus monodon) dan ikan bandeng (Chanos chanos) sistem
ekstensif (tradisional). Pada saat panen, ikut pula tertangkap beronong spesies Siganus
canaliculatus dan S. javus. Beronang yang lolos masuk ke tambak ini dikenal sebagai hama
penyaing (competitor).
Beronang ensitif terhadap perubahan lingkungan yang drastis terutama suhu dan salinitas serta
kadar oksigen yang rendah. Beronang juga sangat peka terhadap gerakan di sekitarnya. Beronang
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
8/21
bersifat fototaxis positif atau tertarik pada sinar/cahaya, terutaa ikan yang masih muda. Pada
waktu malam ikan beronang tidak aktif bergerak terutama ikan dewasa.
Sesuai dengan morfologi dari gigi dan saluran pencernaanya yaitu mulutnya kecil, mempunyai
gigi seri pada masing-masing rahang, gigi geraham berkembang sempurna, dinding lambung
agak tebal, usus halusnya panjang dan mempunyai permukaan yang luas, beronang termasuk
pemakan tumbuh-tumbuhan, tetapi kalau dibudidayakan ikan beronang mampu memakan
makanan apa saja yang diberikan seperti pakan buatan. Beronang digolongkan sebagai herbivore
(pemakan tumbuhan). Makanannya berupa lumut, alga, lamun dan sebagainya. Beronang pada
tingkat larva memakan plankton dan menjadi herbivore di saat mulai aktif mencari makan.
Walaupun pemakan tumbuhan, tetapi dalam pemeliharaannya ikan beronang dapat juga
menerima makanan berupa pelet, tepung ikan, cacahan ikan atau kerang-kerangan.
Beronang selalu bergerombol, baik berenang maupun mencari makanan. Bila kondisi lingkungan
memburuk, masing-masing ikan mempertahankan diri pada suatu daerah tertentu.
Beronang mamijah berbeda-beda sesuai dengan jenis dan keadaan lingkungan, tetapi pada
umumnya ikan beronang bergerombol di daerah pantai pada saat air pasang dan mulai memijah
setelah tengah malam di saat air mulai surut. Ikan beronang yang matang gonad mencapai
ukuran 140 mm ke atas untuk ikan jantan dan 150 mm ke atas untuk ikan betina. Pembuahan
telur oleh sperma terjadi di luar tubuh dan telur yang dibuahi bersifat melekat pada substrat
dengan diameter antar 0,42-0,70 mm dan menetas sekitar 20-26 jam setelah pembuahan.
Beronang popular dengan sebutan rabbit fish atau ikan kelinci, karena moncongnya memang
menyerupai kelinci dan pemakan tumbuhan. Beronang tersebar meluas di kawasan Indo Pasifik,
terutama Teluk Benggala, Teluk Siam (Thailand), Jepang, sepanjang Pantai Cina Selatan,
Filipina, Papua Nugini, Malaysia dan Indonesia.
Namun umum beronang dalam perdagangan internasional adalah rabbit fish dan siganid.
Sedangkan nama beronang di Indonesia cukup banyak, seperti beronang, kea kea, samadar,
limadar, masadar, madar, llayak, biawasa, cemadar, marang, cabe cabe dan sebagainya. Berikut
dikemukakan beberapa spesies beronang.
Siganus canaliculatus
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
9/21
spesies siganus canaliculatus atu biasa disebut beronang lingkus adalah spesies yang telah
dibudidayakan. Beroang lingkis mempunyai tubuh oval, agak tinggi dan pipih. Bentuk lengkung
kepala bagian atas agak cembung sampai di atas mata, agak cekung. Moncong tumpul dengan
lubang hidung mempunyai tonjolan yang akan hilang apabila ikan telah dewasa.
Beronang lingkis mempunyai kepala dan badan bagian atas berwarna abu-abu kehijauan, bagian
bawah lebih mudah sedikit keperakan. Kepala dan badan dengan bintik-bintin putih; bintik-bntik
yang lebih besar ukurnnya terdapat di bagian badan bagian bawah. Kepala dan badan bagian atas
lebih kacil sirip-sirip berwarna abu-abu kehitaman.
Di antara bagian keras dan lunak sirip punggung dan sirip dubur dengan sedikit lekukan. Jari-jari
terakhir sirip punggung dan sirip dubur paling pendek. Sirip ekor cagak, pada ikan-ikan muda
hampir berlekuk. Pada sirip punggung terdapat 13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak, sirip anal
7 jari-jari keras dan 9 jari-jari lunak, setiap dada terdapat 16-17 jari-jari lunak, sirip perut
mempunai 1 jari-jari keras, 3 jari-jari lunak, dan 1 jari-jari lunak lagi.
Beronang lingkis mencapai ukuran 23 cm, hidup di padang lamun dan sekitar ekosistem
mangrove. Tersebar luas di daerah Indo-Pasifik. Di Indonesia terdapat di Sumatera, jawa, P.
seribu, Sulawesi, Maluku, ternate dan bacan
Siganus guttatus
Spesies siganus guttatus sering disebut beronang lada. Beronang lada mempunyai tubuh
berwarna abu-abu kebiruan dan bagian bawahnya berwarna keperakan dengan beberapa bintik
sebesar bola mata berwarna oranye, bercak besar berwarna kuning terdapat di bawah sirip
punggung, sirip ekor, bagian punggung yang lunak dan sirip dubur memiliki deretan berwarna
gelap. Lebar badan beronang lada sekitar 1,8-2,3 kali lebih pendek dari panjang standar.
Beronang lada memiliki 17 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak pada sirip punggung, 7 jari-jari
keras dan 9 jari-jari lunak pada sirip dubur/anal. Memiliki 30-35 baris sisik antara guratan sisi
dan pangkal sirip punggung.
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
10/21
beronang tulis hidup di daerah terumbu karang, perairan payau, hutan mangrove, dan kadng-
kadang masuk ke sungai. Beronang tulis terdapat di Deli,Sibolga, Bengkulu, Bangka Belitung,
Jakarta, Cirebon, Semarang, Jepara, Surabaya, Pasuruan, Madura, Makasar, Bajo, Stagen, Dan
Balikpapan.
Siganus Vermiculatus
Spesies Siganus vermiculatusyang biasa disebut beronang tutam atau llayak tutam, merupakan
spesies yang berukuran besar sekitar 35 cm dan berat sekitar 800 gram. Beronang ini mempunyai
sisi tubuh tertutup oleh garis berkelok seperti cacing, sirip ekor sedikit cekung dan duri terakhir
pada sirip dubur sedikit memanjang. Memiliki 13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak pada sirip
anal/dubur. Lebar badannya mencapai 1,9-2,2 kali lebih pendek dari panjang standar.
Habitat S. vermiculatus adalah daerah terumbu karang, perairan payau dan sering masuk ke
sungai (air tawar). Daerah penyebarannya antar lain: Bengkulu, padang, Sibolga, Nias, P. Seribu,
Semarang, Balikpapan, Sundakan, Makassar, Bulukumba, Manado, Sangihe, Halmahera,
Morotai, Ternate, Bacan, Ambon, Nusa Tenggara, Dan Timor.
Siganus argenteus
Spesies Siganus argenteus memounyai badan oval dan ramping. Bentuk lengkung kepala bagian
atas agak cembung sampai di atas mata, agak meninjol di bagian depan awal dasar sirip
punggung. Kepala kecil, moncong agak meruncing. Lubang hidung bagian depan dengan
tonjolan mencapai atau melewati lubang hidung bagian belakang.
Antar bagian keras dan lunak sirip punggung dan sirip dubur dengan lekukan. Jari-jari terakhir
sirip punggung dan sirip dubur paling pendek. Sirip ekor sangat cagak. Sirip punggung terdapat
13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak, sirip dubur 7 jari-jari keras dan 9 jari-jari lunak, sirip
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
11/21
dada 17-19 jari-jari lunak, dan sirip perut terdapat 1 jari-jari keras, 3 jari-jari lunak dan disusul 1
jari-jari lunak.
Siganus chrysospilos
Spesies Siganus chrysospilosmempunyai badan agak tinggi, bulat memanjang dan pipih. Bentuk
lengkung kepala bagian atas dan bagian bawah hamper sama lurus dan membentuk sudut. Tinggi
badan lebih besar daripada panjang kepala. Selaput antara jari-jari keras sirip punggung tidak
terdapat lekukkan tajam. Sirip ekor sangat cagak.
Pada sirip punggung terdapat 13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak, sirip anak terdapat 7 jari-
jari keras dan 9 jari-jari lunak, sirip dada terdapat 16-17 jari-jari lunak, sedangkan sirip perut
terdiri dari 1 jari-jari keras diikuti 3 jari-jari lunak, kemudian 1 lagi jari-jari keras.
Pada kepala dan badan beronang S. chrysospilosbagian atas berwarna abu-abu kebiruan dengan
bintik-bintik jingga. Belakangan tulang penutup insang terdapat bercak hitam besar dengan
pinggiran putih. Sirip dada putih, sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor kekuningan.
Beronang ini hidup daerah berbatu dan padang lamun. Tumbuh hingga mencapai ukuran 35 cm.
daerah penyebarannya di Indo-Pasifik. Di Indonesia terdapat di Pulau Seribu, Sundakan,
Makassar, Selayar, Manado, Sumbawa, Pulau Obi, Bacan, Pulau Roti, dan Ambon .
Siganus coralinus
Spesies Siganus coralinus dikenal dengan nama beronang tembaga atau llayak tembaga.
Beronang tembaga spesies S. coralinus mempunyai badan tinggi, pipih dan agak memanjang.
Lengkung kepala bagian atas sebelum mata dan bagian bawah cekung, di atas mata agak cekung
sehingga dahi terlihat menonjol. Moncong agak tersembul dan menyerupai pipa, moncong lebih
panjang daripada garis tengah mata. Mata sedang. Mulut dengan ujung belakang maxilla yang
mencapai bagian bawah lubang hidung.
Sirip punggug dengan jari-jari keras terpanjang antara ke 5-8, jari-jari keras ke 3-11 sirip dubur
hamper sama panjang. Pada sirip punggung terdapat 13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak, sirip
anal terdapat 7 jari-jari keras dan 9 jari-jari lunak, sedangkan sirip perut terdiri dari 1 jari-jari
keras, diikuti 3 jari-jari lunak disusul 1 jari-jari keras. Sirip ekor sangat cagak.
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
12/21
Kepala dan badan beronang ini jingga kekuningan dengan bintik-bintik biru dengan pinggiran
agak gelap. Hidup di daerah terumbu karang. Dapat tumbuh hingga mencapai ukuran 28 cm,
tersebar luas di Indo-Pasifik Barat. Di perairan Indonesia, beronang ini terdapat di Sumatera,
Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku.
Siganus doliatus
Spesies Siganus doliatus juga dikenal sebgai beronang tembaga atau llayak tembaga, karena
warna tubunya kekuningan seperti tembaga. Beronang ini memilii badan agak tinggi dan pipih.
Lengkung kepala bagian atas cembung. Sirip ekor berlekuk.
Kepala dan badan putih kehijauan atau kekuningan, tubuh bagian bawah lebih terang. Kepala
dan bagian belakang kepala terdapat sirip hitam lebar menyilang, yang pertama melewati mata,sedangkan yang kedua melewati belakang keeping penutup insang. Sirip punggung dan ekor
kuning kecoklatan sirip lainnya putih.
Beronang S. doliatusdapat mencapai ukuran 28 cm. spesies ini hidup di daerah terumbu karang.
Tersebar luas di pasifik barat.
Siganus puellus
SpesiesSiganus puellusjuga disebut beronang tembaga atau llayak tembaga, karena mempunyai
warna tubuh kekuningan. Lengkung kepala bagian atas sebelum mata dan bagian bawah cekung.
Jari-jari keras sirip punggung dan sirip dubur paling pendek. Lengkungan antara bagian jari-jari
keras dan jari lemah sirip pung kurang jelas. Bagian belakang jari-jari lemah sirip punggung
dan sirip durup panjang dan membentuk sudut dan agak runcing. Pada sirip punggung terdapat
13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak. Sirip anal terdapat 7 jari-jari keras dan 9 jari-jari lunak.
Sirip perut terdapat 15-16 jari-ajri lunak, dan sirip perut terdapat 1 jari-jari keras. Sirip ekor
sangan berlekuk.
Siganus spinus
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
13/21
Beronang Siganus spinus sering juga disebut beronang tulis Karena pada badannya terdapat
garis-garis dan bercak melingkar tidak beraturan. Beronang ini mempunyai badan agak
memanjang, lengkung badan atas dan bawah hampir sama cembung. Lengkung kepala bagian
atas sampai mata cekung.
Siganus stellatus
Beronang Siganus stellatusmempunyai badan tinggi dan pipih. Bentuk lengkung kepala bagian
atas agak cembung dan bagian bawah agak cekung. Jari-jari keras sirip punggung ke 4-6 paling
panjang. Jari-jari lemah sirip punggung dan dirip dubur panjang. Pada sirip punggung terdapat
13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak. Sirip anak terdapat 7 jari-jari keras dan 9 jari-jari lunak.
Sirip dada terdapat 16 jari-jari lunak. Sirip perut terdapat 1 jari-jari keras, 3 jari-jari lunak,
kemudian 1 jari-jari keras lagi, sirip ekor sangat cagak. Ujung sirip ekor bagian bawah bundar
sedangkan bagian atas meruncing.
Siganus vulpinus
Beronang spesies S. vulpinus bisa juga disebut beronang tembaga dan llayak tembaga karena
warna dari sirip dada kebelakang berwarna kekuningan. Beronang ini dikenal sebagai spesies
ikan hias dengan nama dagang Fox Face. Di ekspor dengan harga sekitar US$4,25
BAB III
LOKASI DAN WADAH
PEMBESARAN BERONANG
A. LOKASI PEMBESARAN BERONANGPotensi areal untuk oembuatan tambak dan penampatan keramba jarring apung (KJA), untukmemelihara beronang maupun ikan laut lainnya cukup luas. Untuk tambak diperkirakan 830-200
ha, sedangkan untuk KJA diperkirakan mencapai antara 369.500-506.000ha, yang tersebar
dihampir seluruh wilayah Indonesia. Namun, agar pemeliharaan beronang dapat berhasil, maka
pembuatan tambak dan penempatan KJA tidak dilakukan di sembarang tempat.
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
14/21
Table 3 potensi luas areal budi day laut (untukfinish)di Indonesia
provinsi Luas areal
(ha)
Luas KJA (ha) Potensi produksi
(ton/tahun)*
Sumatera utara
DI aceh
Sumatera barat
Kepulauan riau
Sumatera selatan
Jambi
Bengkulu
Lampung
DKI Jakarta
Jawa barat
Jawa tengah
Jawa timur
Kalimantan barat
Kalimantan selatan
Kalimantan tengah
Kalimantan timur
Sulawesi utara
Sulawesi tengah
Sulawesi selatan
Sulawesi tenggara
Bali
Nusa tenggara barat
Nusa tenggara timur
Maluku
Irian jaya
20.000
1.000
10.000
60.000
15.000
500
500
1.000
1.500
1.000
3.500
5.000
4.000
2.000
1.500
5.000
10.000
12.000
5.000
10.000
1.000
35.000
40.000
65.000
65.000
200
10
100
600
150
5
5
10
15
10
35
50
40
20
15
50
100
120
50
100
10
350
400
650
650
200.000
10.000
100.000
60.0000
150.000
5.000
5.000
10.000
15000
10.000
35.000
50.000
40.000
20.000
15.000
50.000
100.000
120.000
50.000
100.000
10.000
350.000
400.000
650.000
650.000
Total 369.500 3.695 3.695000
Sumber: ramelan 1998
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
15/21
*perhitungan produktifitas komoditas bandeng berdasarkan rehmansyah et al, 2000,
produktritas 100 kg/m2
lokasi merupakn salah satu syarat penentu keberhasilan usaha. Secra teknis, lokasi sangat
mempengaruhi konstruksi dan daya tahan serta biaaya pemeliharaan wadah (tambak dan KJA).
Sedangkan secara biologis, lokasi sangat menentukan tingkat produktifitas usaha dan bahkan
keberhasilan panen. Keuntungan maksimal dapat di peroleh bila lokasi yang dipilih mampu
menurunkan biaya panen dan trasportasi serta meningkatkan akses ke pemasaran. Karena itu
dalam pemilihan lokasi harus dipertimbangkn tidak hanya faktor teknis dan biologis tetapi juga
faktor sosial ekonomi.
1. Faktor teknisBeberapa parameter yang digunakan untuk menilai kelayakan secara teknis suatu lokasi untuk
membangun tambak dan KJA, antara lain sebagai :
1. Kualitas air cukup memadai. Salinitas 10-35 ppt, suhu 23-32C, oksigen minimal 4 ppm,pH 7-9, kadar anomia maksimal 0,1 ppm dan total bakteri 3.000 sel/m3.
2. Kisaran pasang surut air laut pembuatan tambak adalah 1,7-2,5 meter.3. Kedalaman perairan minimal yang cocok bagi KJA adalah 1m, yaitu dari keramba
dengan dasar perairan, atau antera 7-15 m jarak dari permukaan air sampai ke dasar
lumpur, atau pasir berbatu, sehingga memudahkan pemasangan jangkar bagi rakit
keramba.
4. Kecepatan arus yang ideal untuk penempatan KJA adalah 20-50 cm/detik.5. Untuk menempatkan KJA dipilih lokasi berupa teluk, selat di antara pulau-pulau
berdekatan. Atau perairan terbuka dengan terumbu karang penghalang (barrier reef) yang
cukup panjang.
6. Untuk tambak sebaiknya dipilih lokasi yang mampunyai elevasi tertentu agarmemudahkan pengolahan air, sehingga tambak cukup mendapatkan air pada saat
terjadinya pasang harian dan dapat dikeringan pada saat surut harian
7. Tekstur tanah yang dipilih untuk tambak harus kedap air (tidak porous), misalnyalempung berpasir dan liat, lempung liat (clay loam), lempung berpasir (sandy loam) dan
lempung berlumpur (silty loam).
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
16/21
Table 4penggolongan tanah menurut kisaran pH
Penggolongan pH tanah
Asam luar biasa
Asam sangat kuat
Asam kuat
Asam sedang
Asam lemah
Netral
Basa lemah
Basa sedang
Basa kuat
Basa sangat kuat
90
Sumber: buckman dan brady, 1982
8. Tanah yang baik untuk tambak adalah tanah yang netral atau basa. pH tanah yang rendahakan menghasilkan pH air yang rendah pula (table 4). Tanah dengan pH netral sampai
basa kaya akan garam nutrient yang dapat merangsang pertumbuhan pakan alami, dan
pakan alami dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang mempunyai pH 6,6-8,5. Untuk
meningkatkan pH tanah, perlu dilakukan pengapuran (table 5). Fungsi pengpuran antara
lain : (1) meningkatkan pH tanah dan air. (2) membakar jasad-jasad renik penyebab
penyakit dan hewan liar. (3) meningkat dan mengendapkan butiran lumpur halus. (4)
memperbaiki kualitas tanah, dan (5) kapur yang berlebihan dapat meningakatkan fosfat
yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan plankton.
Table 5kebutuhan kapur (CaCO1) untuk menetralkan pH tanah
pH tanah Kebutuhan kapur (kg/ha CaCO1) untuk menetralkan pH tanah
Lempung Lempung berpasir pasir
4
4,0-4,5
4,6-5,0
5,1-5,5
14.320
10.740
8.950
5.370
7.160
5.370
4.475
3.580
4.475
4.475
3.580
1.790
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
17/21
5,6-6,0
6,1-6,5
3.580
1.790
1.790
1.790
890
0
Sumber : Amrulah 1997: Ahmad et al, 1998
9. Tanah cukup mengandung unsure hara dan bahan organik.10.Pembangunan tambak harus memperhatikan fungsi ekosistem mangrove, sehingga tidak
membabi buta membabatnya.
2. Faktor Social EkonomiSedangkan beberapa parameter yang digunakan untuk menilai kelayakan suatu lokasi dari segi
social-ekonomi, antar lain sebagai berikut :
1. Dekat dengan daerah pengembangan budi daya beronang sehingga mudah mendapatkanbenih. Atau dekat dengan sumber benih.
2. Lokasi yang dipilih untuk pembangunan tambak atau penempatan KJA pemiliknya harusjelas, sehingga tidak berbenturan dengan kepantingan instansi atau lembaga lain di
kemudian hari. Peruntukan lahan untuk usaha harus jelas dan pasti. Sesuai dengan
rencana induk pembangunan daerah setempat.
3. Tersedia tenaga kerja yang cukup, baik tenaga kerja bias maupun tenaga kerja ahli.4. Lokasi mudah dijangkau. Artinya tersedia sarana dan prasarana transportasi yang
memadai.
5. Tersedia alat dan bahan atau mudah dalam penggadaannya.6. Tersedianya PLN, untuk kebutuhan operasional usaha, terutama untuk menggerakkan
aerator dan pompa air.
7. Kemampuan pasae untuk menyerap produksi cukup terbuka. Atau setidaknya dapatdiprediksi bahwa sampai dilakukan panen. Produksi dapat diserap pasar.
8. Lokasi usaha cukup aman, baik gangguan hama maupun pencuri.9. Adanya dukungan, baik pemerinth maupun masyarakat.
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
18/21
B. WADAH PEMBESARAN BERONANGUntuk memproduksi beronang konsumsi, usaha pembudidayaan dapat dilakuakan di tambak dan
keramba jarring apung (KJA). Tambak budidaya beronang tidak perlu tambak yang baru
dibangun, karena beronang dapat tumbuh optimal pada tambak bekas budi daya udang windu
(penaeus monodon) intansif. Sedangkan pembesaran KJA, juga dapat menggunakan KJA bekas
pemeliharaan ikan-ikan laut.
1. Rancangan bangun dan konstruksi tambakSatu unit terdiri dari bagian-bagian penting, yang satu sama lainnya adalah merupakan satu
kesatuan, yang tidak dapat dipisahkan. Membangun tambak adalah membuat bagian bagian
tambak itu menjadi satu. Bagian-bagian tambak itu adalah pematang/tanggul, saluran, pintu airdan petak tambak.
Pematang dapat dibuat dengan tanah, dibuat beton atau kombinasi atara pemtang tanah dan
beton. Saluran pada budidaya bandeng intensif, untuk mencegah akumulasi pathogen dalam
petak tambak, saluran air masuk dan keluar harus dipisah. Dasar saluran air keluar minimal 15
cm lebih rendah dari dasar tambak terendah.
Dalam perkiraan debit air masuk yang digunakan untuk menentukan kapasitas saluran tidak
didasarkan pada volume air tambak seluruhnya, melainkan pada volume air yang harus diganti
per hari untuk seluruh tambak. Pintu ir berfungsi untuk mengatur kebutuhan air dalam tambak,
baik kelompok tambak maupun seluruh hamparan tambak, dengan cara memasukan atau
mengeluarkan air kea tau dari dalam tambak yang diairi.
Dari segi konstruksi pintu air dibedakan enjadi 2 tipe :
Tipe terbuka, dibangun pada saluran air yang lebar Tipe tertutup, dibangun pada pemtang tambak yang langsung melayani petakan tambak.
Petakan tambak, dalam penentuan ranvangan bangun dari konstruksi tambak, jumlah oksigen
terlarut dan fluktuasi suhu air menjadi pertimbangan utama. Tambak dibagi dalam beberapa
petak tergantung dari kebutuhan.
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
19/21
1. Petak pendederan merupakan petak yang digunakan untuk aklimatisai nener sampaimampu beradaptasi di petak tambak yang lebih luas.
2. Petak penggelondongan digunakan untuk menghasilkan gelondong (fingerling) bandengyang siap dijual ke petambak lainnya.
3. Petak pembesaran dibuat relative lebih luas terhadap padat tebar disbanding petakpendederan dan penggelondongan.
2. RancanganBangunan dan Konstruksi Keramba Jaring ApungKeramba jarring apung adalah wadah budi daya ikan yang cukup ideal, yang ditempatkan di
badan air dalam. Keunggulan teknologi KJA : (a) kompatibel dan tidak bersaing dengan system
produksi ikan lainnya. (b) sangat ideal diterapkan di perairan terbuka seperti di laut dan perairan
yang relative berombak dan badai. (c) dapat diterapkan untuk selurih spesies budi daya, (d)
system budi daya ini di air tawar terbukti berkembang secara nasional.
Keuntungan lain dalam system KJA adalah mudah mengendalikan pemangsa, mudah
dipindahkan ketempat yang lebih produktif, dan mudah dilakukan pemanenan serta pfrekuensi
pemeliharaan dapat ditingkatkan 3 kali/tahun untuk ikan konsumsi, sedangkan frekuensi
pemeliharaan untuk bandeng mencapai 5 kali/tahun.
Sebuah KJA terdiri atas bagian-bagian yang berupa rakit, pelampung, pemberat,
keramba/kantong jarring dan gudang (rumah jaga).
Rakit , kerangka yang mengapung dipermukaan air dan berfungsi sebagai tempatmenggantungkan keramba, dudukan bangunan gudang dan jalan.
Pelampung, berfungsi untuk mengapungkan keramba/kantong jarring, rakit, bangunangudang. Ruang jaga dan pelataran kerja.
Jangkat dan pemberat, jangkar berfungsi menahan KJA dari pengaruh arus air, angin,ombak dan pasang-surut, sehingga KJA tetap di tempatnya yang telah ditetapkan.
Sedangkan pemberat berfungsi merenggangkan keramba/kantong jarring sehingga
berbentuk sempurna dalam air.
Keramba/kantong jarring, berfungsi sebagai wadah untuk pemeliharaan dan pelindunganikan dari serangan predator.
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
20/21
Pemasangan dan penempatan keramba jarring apung. Bila rakit budi daya sudah dipasangi
pelampung, berarti rakit sudah siap diceburkan ke perairan untuk diletakkan pada posisi yang
telah ditentukan. Untuk membawa rakit ini ke lokasi, dapat dilakukan dengan cara menaikinya
dan langsung mendayungnya atau dengan menggunakan perahu motor untuk menariknya.
Kesalahan dalam tata letak keramba yang dibarengi dengan memburuknya lingkungan perairan,
akan dapat memacu perkembangan penyakit. Sirkulasi air yang tidak lancar, kepadatan yang
tinggi, dan pemupukan sisa pakan dan kotoran iakan, dapat menyebabkan kondisi oksigen
terlarut menjadi rendah terutama pada pasang tinggi atau pasang surut.
BAB IV
TEKNIK PEMBESARAN BERONANG
A. PEMBESARAN DI TAMBAKPembesaran beronang untuk memproduksi beronang konsumsi di tambak dapat dilakukan pada
tambak baru atau tambak lama, termasuk tambak bekas budidaya udang windu insentif yang kini
banyak terlantantar (tambak parker) karena kegagalan budi daya udang windu. Sebelum
dilakukan penebaran benih, perlu dilakukan persiapan yang memadai.
1. Persiapan TambakPengeringan dan pengilahan tanah. Baik tambak lama maupun tambak baru perlu dilakukanpengolahan tanah untuk memastikan bahwa tanah tidak lagi menyimpan organism penyakit.
Pelampung,berfungsi untuk menampung keramba/kanting jarring, rakit, bangunn gudang, ruang
jaga dan pelataran kerja.
Jangkar dan pemberat, jangkar berfungsi menahan KJA dari pengaruh arus air, angin, ombak
dan pasang-surut, sehingga KJA tetap di tempatnya yang telah ditetapkan. Sedangkan pemberat
berfungsi merenggangkan keramba/kantong jarring sehingga berbentuk sempurna dalam air.
Keramba. Keramba atau kantong jarring berfungsi sebagai wadah untuk pemeliharaan dan
pelindungan ikan dari serangan predator.
Pemasangan dan penempatan keramba jarring apung. Bila rakit budi daya sudah dipasangi
pelampung, berarti rakit sudah siap diceburkan ke perairan untuk diletakkan pada posisi yang
-
5/25/2018 BAB I Budidaya Beronang
21/21
telah ditentukan. Untuk membawa rakit ini ke lokasi, dapat dilakukan dengan cara menaikinya
dan langsung mendayungnya atau dengan menggunakan perahu motor untuk menariknya