bab i bencan

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita. Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika. 1.2 Rumusan Masalah Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut : 1. apa pengertian tsunami, gempa bumi, gunung meletus, banjir, erosi, kebakaran hutan, angin putting beliung, amblasan tanah? 2. apa saja penyebab, proses kejadian, dampak/akibat, upaya/usaha penanggulangan? 1.3 Tujuan Untuk mengetahui pengertian, penyebab, proses kejadian, dampak/akibat, upaya/usaha penanggulangan dari bencana bencana tersebut BAB II PEMBAHASAN MACAM MACAM BENCANA ALAM

Upload: mhdnizom

Post on 07-Feb-2016

257 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

adfasdas

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Bencan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun terus

saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.

Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.

1.2  Rumusan MasalahMasalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :

1.      apa pengertian tsunami, gempa bumi, gunung meletus, banjir, erosi, kebakaran hutan, angin putting beliung, amblasan tanah?

2.      apa saja penyebab, proses kejadian, dampak/akibat, upaya/usaha penanggulangan?

1.3  TujuanUntuk mengetahui pengertian, penyebab, proses kejadian, dampak/akibat, upaya/usaha

penanggulangan dari bencana bencana tersebut

BAB IIPEMBAHASAN

MACAM MACAM BENCANA ALAM

1. TsunamiA. Pengertian

Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain sebagainya. Sunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut lepas yang dalam. Tsunami yang besar bisa membunuh banyak manusia dan makhluk hidup yang terkena dampak tsunami.

B. Penyebab   Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah

besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah

Page 2: BAB I Bencan

beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau. Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer. Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.

C. Proses terjadinya

Proses terjadinya tsunami dapat dijelaskan sebagai berikut:

a.       Gempa bawah laut merenggutkan massa besar air laut dalam satu hentakan kuat.

b.      Gelombang balik air menerjang dengan kecepatan hingga 800 Km/jam

c.       Mendekati pantai, gelombang melambat namun mendesak ke atas.

d.      Gelombang menghempas ke daratan dan menghancurkan apapun di belakang pantai.

Secara skematis mekanisme terjadinya tsunami dapat digambarkan sebagaimana ilustrasi berikut ini, dengan contoh proses

surutnya pantai dan kemudian gelombang berbalik menghantam pantai di Srilanka.

D. Dampak /akibat.Berikut ini adalah beberapa dampak-dampak negatif dari tsunami, yaitu:

         kota menjadi porak-poranda         banyak orang yang meninggal(menelan banyak korban)         timbulnya berbagai macam penyakit         pohon-pohon dan lingkungan rusak         banyaknya uang negara atau biyaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk mengganti

kerugian yang diakibatkan dari tsunami

E. Upaya/usaha penanggulanganBeberapa langkah dalam usaha/upaya dari bencana tsunami:

a)      Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.

b)      Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.c)      Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan bertingkat

yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).

d)     Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan tidak membawa apa-apa.

Page 3: BAB I Bencan

2. Gempa bumiA. Pengertian

Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Gempa dengan skala tinggi dapat membuat luluhlantak apa-apa yang ada di permukaan bumi. Rumah, gedung, menara, jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata dengan tanah jika terkena gempa bumi yang besar.

B. PenyebabKebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan

yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi.

C. Peroses kejadiannyaGempa bumi terjadi pada retakan dalam kerak bumi yang disebut patahan. Patahan

terbentuk karena batuan rapuh dan pecah yang disebabkan oleh tekanan besar (meregang, menekan, atau memilin) yang mendesaknya. Tekanan yang timbul di daerah kerak ini disebabkan oleh pergerakan perlahan-lahan lempeng bumi. Gempa bumi terjadi ketika tekanan telah semakin meningkat di daerah batuan sampai pada tingkat tertentu  sehingga terjadi pergerakan mendadak. Pergerakan mendadak ini dapat menciptakan patahan baru ketika batuan pecah pada titik terlemah, atau pergerakan menyebabkan batuan tergelincir di sepanjang patahan yang ada. Ketika ini terjadi, sejumlah besar energi dilepaskan bersamaan dengan dilepasnya tekanan. Energi yang dilepaskan menyebabkan batuan di sekitarnya bergetar, sehingga terjadi gempa bumi. Titik di mana batuan menggelincir atau pecah untuk pertama kalinya, sehingga menyebabkan gempa bumi disebut fokus. Tempat di permukaan bumi yang berada tepat di atas fokus disebut episentrum.

D. Dampak/akibatSetelah terjadi gempa pasti akan menimbulkan berbagai dampak, diantaranya :

a. Dampak primer  Getaran kuat  Terjadi patahan di permukaan bumi

b. Dampak Sekunder

Page 4: BAB I Bencan

  terjadi longsor  Terjadi tsunami  Kebakaran  Bangunan roboh

c. Dampak tertier  Gangguan kejiwaan / trauma  Timbulnya wabah penyakit  Kerawanan ekonomi social  Terjadi kerusakan lingkungan

E. Upaya/usaha penanggulanganSebelum terjadi gempa

a)      Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.b)      Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.c)      Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya kebakaran.

Saat terjadi gempaJika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar dari

bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh menimpa.

Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan bangunan masih dapat terjadi.

Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut berdesak-desakan mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik mempunyai keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan runtuhan.

Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari perlindungan di bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan gunakan elevator atau lift yang ada.

Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu dan tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.

Setelah terjadi gempaa)      Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan yang

merusak kaki.b)     Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.c)      Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas usahakan

segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan merokok.d)     Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.e)      Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh pemerintah,

bila hal ini memungkinkan.Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan berdoa agar

terhindar dari bencana yang lebih parah.

3. Gunung MeletusA. Pengertian

Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi

Page 5: BAB I Bencan

seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.

B. PenyebabGunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di

dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma. Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.

Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan. Kabin magma (magma chamber) inilah yang merupakan gudang (reservoir) darimana letusan material-material vulkanik berasal.Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut.

Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada letusan berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma naik, sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini mungkin akan keluar melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap berada di bawah permukaan.

C. Peroses kejadiannyaGunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat

didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Terjadinya Gunung meletus akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang

Page 6: BAB I Bencan

besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.

D. dampak/akibatDampak Positif Bagi Bisnis dan Perekonomian Menambah kesuburan kawasan sekitar merapi, sehingga dapat ditumbuhi banyak pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dalam waktu beberapa tahun kedepan Dapat dijadikan objek wisata bagi wisatawan domestic dan wisatawan mancanegara setelah Gunung Merapi meletus Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari endapan lava yang telah dingin. Aktifitas gunung api dapat menghasilkan geothermal atau panas bumi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat menghasikan bahan-bahan tambang yang berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu pualam dan lain-lain. Membangkitkan industry semen dan industry yang berkaitan dengan insfrastuktur bisa bangkit, termasuk bisa menyerap banyak tenaga ahli untuk memulihkan infrastruktur dan sector lainnya di kawasan terkena musibah. Terjadinya disribusi keadilan ekonomi, dengan banyaknya sumbangan dari para dermawan.

Dampak Negatif Bagi Bisnis dan Perekonomian Merusak pemukiman warga sekitar bencana Menyababkan kebakaran hutan (Bencana Merapi) Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga sekitar banyak yang layu, bahkan mati akibat debu vulkanik, begitu juga dengan ternak warga banyak yang mati akibat letusan Gunung Merapi Menyebabkan gagal panen Matinya infrastruktur Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar bencana Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak terduga untuk memperbaiki infrastruktur yang telah rusak akibat bencana Terhentinya industri periwisata, seperti pasar Malioboro dan Candi Borobudur (Bencana Merapi) Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak dapat melakukan penerbangan karena debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan Gunung Merapi dapat menyebabkan mesin pesawat mati Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh

E. upaya/usaha penanggulanganTindakan Kesiapsiagaan Persiapan dalam Menghadapi Letusan Gunung

Langkah kongkrit dalam kesiapsiagaan terhadap letusan Gunung antara lain adalah :

Page 7: BAB I Bencan

1. Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung dan ancaman-ancamannya2. Membuat peta ancaman, mengenali daerah ancaman, daerah aman3. Membuat sistem peringatan dini4. Mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunung api5. Mencermati dan memahami Peta Kawasan Rawan gunung api yang diterbitkan oleh instansi berwenang6. Membuat perencanaan penanganan bencana Mempersiapkan jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap dengan bahan kebutuhan dasar (air, jamban, makanan, pertolongan pertama) jika diperlukan7. Mempersiapkan kebutuhan dasar dan dokumen penting8. Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung api (dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi). Pos pengamatan gunung api biasanya mengkomunikasikan perkembangan status gunung api lewat radio komunikasi

Tindakan yang Sebaiknya Dilakukan Saat Terjadi Letusan GunungTindakan yang dilakukan ketika telah terjadi letusan adalah :

1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, aliran sungai kering dan daerah aliran lahar Hindari tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan2. Masuk ruang lindung darurat bila terjadi awan panas3. Siapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya4. Melindungi mata dari debu, bila ada gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau apapun yang bisa mencegah masuknya debu ke dalam mata Jangan memakai lensa kontak5. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung6. Saat turunnya abu gunung usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan

d. Tindakan yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Terjadinya LetusanSetelah terjadi letusan maka yang harus dilakukan adalah :1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu2. Bersihkan atap dari timbunan abu karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan3. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem, persneling dan pengapian

Penanganan bencana letusan gunung berapi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu persiapan sebelum terjadi letusan, saat terjadi letusan dan setelah terjadi letusan.a. Penanganan sebelum terjadi letusan1. Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada semua gunung berapi yang aktif2. Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona Resiko Bahaya Gunung Berapi yang didukung dengan Peta Geologi gunung berapi3. Melaksanakan prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung berapi4. Melakukan pembimbingan dan pemberian informasi gunung berapi5. Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika dan geokimia di gunung berapi6. Melakukan peningkatan sumberdaya manusia (SDM) dan pendukungnya seperti peningkatan sarana san prasarana

Page 8: BAB I Bencan

b. Penanganan saat terjadi letusan1. Memebentuk tim gerak cepat2. Meningkatkan pemantauan dan pengamatan dengan didukung oleh penambahan peralatan yang memadai3. Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan alur dan frekuensi pelaporan sesuai dengan kebutuhan4. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai prosedurc. Penanganan setelah terjadi letusan1. Menginventarisir data, mencakup sebaran dan volume hasil letusan2. Mengidentifikasi daerah yang terancam bencana3. Mmemberikan saran penanggulangan bencana4. Memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang5. Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak6. Menurunkan status kegiatan, bila keadaan sudah menurun7. Melanjutkan pemantauan secara berkesinambungan.

4. BanjirA. Pengertian

Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

B. PenyebabSecara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :  

a)     Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,b)    Pendangkalan sungai,c)     Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,d)    Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,e)     Pembuatan tanggul yang kurang baik,f)      Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

C. Peroses kejadiannyaBanjir adalah peristiwa terjadinya air yang mengenai daratan dan dapat menyebabkan

kerusakan fisik pada daratan tersebut dan dapat membuat kerugian sosial dan ekonomi pada lingkungan sekitar yang terkena banjir. Secara alamiah banjir disebabkan oleh terjadinya hujan lokal dan propagasi limpasan dari daerah hulu pada satu daerah tangkapan. Secara non ilmiah banjir dapat terjadi karena ulah manusia.

Proses terjadinya banjir secara alamiah itu seperti,turunnya hujan jatuh kepermukaan bumi dan tertahan oleh tumbuh-tumbuhan setelah itu masuk kepermukaan tanah mengalir ketempat yang lebih rendah setelah itu terjadi penguapan dan keluar kepermukaan daratan. Banjir yang terjadi secara almiah dapat menjadi bancana bagi manusia bila banjir itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian bagi manusia.Sedangkan proses terjadinya banjir secara non alamiah karena ulah manusia seperti,membuang sampah tidak pada tempatnya dan menyebabkan aliran air tidak lancar sehingga air tersebut terapung di tempat pembuangannya semakin lama semakin menguap setelah itu tinggi dan keluar sehingga mengenai daratan dan menyebabkan

Page 9: BAB I Bencan

banjir.Proses banjir itu dapat terjadi secara alamiah dan karena ulah manusia. Manusia dapat mengalami kerugian karena banjir itu karena mereka mendiami tempa tinggal yang secara alamiah merupakan dataran banjir. Jadi bila manusia bertampat tinggal di dataran yg sering terkena banjir bukan banjirlah yg mendatangi manusia tapi manusialah yang mendatangi banjir.D. dampak/akibatBanjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:a)      Rusaknya areal pemukiman penduduk,b)      Sulitnya mendapatkan air bersih, danc)      Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.d)     Rusaknya areal pertaniane)      Timbulnya penyakit-penyakitf)       Menghambat transportasi daratE. upaya/usaha penanggulangan

a)      membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya banjir.

b)      mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.c)      membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga

dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.d)     tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.e)      tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air,

sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.

f)       membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.

5. ErosiA. Pengertian

Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es,

karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat

liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran

mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.

Menurut istilah ilmu geologi erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan, tanah atau lumpur yang disebabkan oleh kekuatan air,

angin, es, pengaruh gaya berat dan organisme hidup. Angin yang berhembus kencang terus-menerus dapat mengikis batuan di dinding-

dinding lembah. Air yang mengalir terus-menerus selama jutaan tahun dapat menggerusbatuan di sekitar seperti yang terjadi pada Grand

Canyon di Amerika. Demikian pula erosi akibat es yang disebut dengan glacier yang dapat meretakkan batuan jika celah-celah batuan yang

terisi dengan air yang membeku.

B. Penyebab

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya erosi diantaranya adalah:1.      Iklim2.      Tanah3.      Topografi4.      Tanaman Penutup Tanah5.      Manusia

C. Peroses kejadiannya

Page 10: BAB I Bencan

Proses Terjadinya ErosiErosi merupakan proses alam yang terjadi di banyak lokasi yang biasanya semakin

diperparah oleh ulah manusia. Proses alam yang menyebabkan terjadinya erosi merupakan karena faktor curah hujan, tekstur tanah, tingkat kemiringan dan tutupan tanah.Intensitas curah hujan yang tinggi di suatu lokasi yang tekstur tanahnya merupakansedimen, misalnya pasir serta letak tanahnya juga agak curam menimbulkan tingkaterosi yang tinggi.Selain faktor curah hujan, tekstur tanah dan kemiringannya, tutupan tanah juga mempengaruhi tingkat erosi. Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau rumput akan rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat disebabkan oleh angin, air laut dan es.

D. dampak/akibatErosi mempunyai dampak yang kebanyakan merugikan, karena terjadi kerusakan

lingkungan hidup. Menurut penelitian bahwa 15% permukaan bumi mengalami erosi. Kebanyakan disebabkan oleh erosi air kemudian oleh angin. Jika erosi terjadi di tanah pertanian maka tanah tersebut berangsur-angsur akan menjadi tidak subur, karena lapisan tanah yang subur makin menipis, dan jika terjadi di pantai, maka bentuk garis pantai akan berubah.

Dampak lain dari erosi merupakan sedimen dan poluton pertanian yang terbawa air akan menumpuk di suatu tempat. hal ini bisa menyebabkan pendangkalan air waduk, kerusakan ekosistem di danau, pencemaran air minum.

E. upaya/usaha penanggulanganPencegahan erosi

1.      Pengolahan Tanah2.      Pemasangan Tembok Batu Rangka Besi3.      Penghutanan Kembali4.      Penempatan batu Batu Kasar Sepanjang pinggir pantai5.      Pembuatan Pemecah angin atau Gelombang6.      Pembuatan Teras Tanah Lereng

Cara Menanggulangi ErosiMenghijaukan kembali lahan-lahan kritis.

Lahan-lahan yang kritis atau lahan yang gundul ditanami dengan lanam-tanaman keras, seperti pohon mahoni, pohon angsana, pohon jati, pohon meranti dan lain-lain.

Untuk daerah-daerah yang miring, pengolahan lahan dilakukan dengan sistem sengkedan atau terassering. Pada setiap pematang yang ada di sawah sengkedan usahakan ditanami tanam-tanaman keras seperti pohon kelapa, turi, munggur dan lain-lain. Jenis tanaman keras seperti pohon kelapa disamping dapat dimanfaatkan kayu, buah dan daunnya; akar-akarnya juga berfungsi untuk menahan pematang dari bahaya longsor.

Untuk menghindari terjadinya erosi pada bibir pantai, maka pada bibir pantai hendaknya dihutankan dengan tanaman bakau (mangrove). Jenis tanaman lainnya yang dapat digunakan menghutankan bibir pantai merupakan pohon api-api. Hutan bakau atau api-api yang ada di daerah pantai disamping dapat mencegah terjadinya erosi pada bibir pantai juga bermanfaat bagi kehidupan beraneka satwa. Contohnya akar pohon bakau atau api-api yang malang melintang di bawah permukaan air sangat bermanfaat bagi perkembangbiakan berbagai jenis ikan.

Sedangkan dedaunan yang tumbuh rimbun pada bagian batang dan ranting-rantingnya sangat cocok untuk perkembangbiakan berbagai jenis burung, monyet, ular pohon dan lain-lain.

Page 11: BAB I Bencan

Pada daerah – daerah pantai yang tebingnya curam, maka di depan bibir pantai dapat dibuat bangunan-bangunan pemecah ombak. Dengan adanya bangunan pemecah ombak, maka ombak yang datang menuju pantai dipecah terlebih dahulu oleh bangunan tersebut.

Dengan demikian kekuatan ombak yang akan menerpa dinding pantai menjadi lemah. Dengan demikian bibir pantai dapat dilindungi dari bahaya erosi akibat hantaman gelombang pasang air laut.

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya erosi. Tindakan-tindakan tersebut antara lain :

1.      Menanami dengan tanaman penutup pada bukit-bukit yang gundul.2.      Pada tebing-lebing yang miring atau curam ditanami dengan tanam-tanaman keras.3.      Menghutankan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan tanam-tanaman keras.4.      Pengolahan lahan pertanian di lereng-lereng gunung dan daerah-daerah miring dilakukan sccaia

sengkedan5.      Menghutankan daerah pantai dengan tanaman bakau atau api-api.6.      Membangun bangunan-bangunan pemecah ombak pada pantai-pantai yang bertebing curam.

6. Kebakaran HutanA. Pengertian

Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam seperti akibat sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan, leleran lahar, dan lain sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang luas akibat asap kebakaran yang menyebar ke banyak daerah di sekitarnya. Hutan yang terbakar juga bisa sampai ke pemukiman warga sehingga bisa membakar habis bangunan-bangunan yang ada.

B. Penyebaba)      Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.b)     Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa

mematikan api di perkemahan.c)      Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.d)     Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan

pertanian baru dan tindakan vandalisme.e)      Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut

kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.

C. Peroses kejadiannyaDasar dari proses terjadinya kebakaran adalah proses pembakaran secara kimia dan

fisika.Energi yangtersimpan dalambiomassa dilepaskanpada saatbahan-bahanseperti daun,rumput, ataukayu berkombinasidengan oksigenmembentuk karbondioksida (CO), air, dan sejumlah substansi lain. Dalam kata lain,reaksi inimerupakan reaksikebalikan darifotosintesis, dimanaCO, air, dan energi matahari berkombinasi memproduksi suatu energi kimia simpanan dan oksigenD. dampak/akibat1. Dampak Terhadap Sosial, Budaya dan Ekonomi

1.      Hilangnya sejumlah mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan.2.      Terganggunya aktivitas sehari-hari3.      Peningkatan jumlah Hama

Page 12: BAB I Bencan

4.      Terganggunya kesehatan5.      Produktivitas menurun

2. Dampak Terhadap Ekologis dan Kerusakan Lingkungana)      Hilangnya sejumlah spesiesb)     Ancaman erosic)      Perubahan fungsi pemanfaatan dan peruntukan lahand)     Penurunan kualitas aire)      Terganggunya ekosistem terumbu karangf)       Menurunnya devisa Negarag)      Sedimentasi di aliran sungai

3. Dampak Terhadap Hubungan Antar negaraAsap yang ditimbulkan dari kebakaran tersebut sayangnya tidak mengenal batas

administratif. Asap tersebut justru terbawa angin ke negara tetangga sehingga sebagian negara tetangga ikut menghirup asap yang ditimbulkan dari kebakaran di negara Indonesia. Akibatnya adalah hubungan antara negara menjadi terganggu dengan munculnya protes keras dari Malaysia dan Singapura kepada Indonesia agar kita bisa secepatnya melokalisir kebakaran hutan agar asap yang ditimbulkannya tidak semakin tebal.

Yang menarik, justru akibat munculnya protes dari tetangga inilah pemerintah Indonesia seperti kebakaran jenggot dengan menyibukkan diri dan berubah fungsi sebagai barisan pemadam kebakaran. Hilangnya sejumlah spesies dan berbagai dampak yang ditimbulkan ternyata kalah penting dibanding jeweran dari tetangga.

4. Dampak terhadap Perhubungan dan PariwisataTebalnya asap juga mengganggu transportasi udara. Sering sekali terdengar sebuah

pesawat tidak bisa turun di satu tempat karena tebalnya asap yang melingkungi tempat tersebut. Sudah tentu hal ini akan mengganggu bisnis pariwisata karena keengganan orang untuk berada di temapt yang dipenuhi asap.

E. upaya/usaha penanggulanganPencegahan kebakaran hutan pada tingkat unit pengelolaan hutan konservasi, kesatuan

pengelolaan hutan produksi, kesatuan pengelolaan hutan lindung meliputi kegiatan: a)      Inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan; b)      Inventarisasi faktor penyebab kebakaran; c)      Penyiapan regu pemadam kebakaran; d)     Pembuatan prosedur tetap; e)      Pengadaan sarana dan prasarana; dan f)       Pembuatan sekat bakar.

Page 13: BAB I Bencan

7. Angin Puting BeliungA. Pengertian

Angin puting beliung adalah angin dengan kecepatan tinggi yang berhembus di suatu daerah yang dapat merusak berbagai benda yang ada di permukaan tanah. Angin yang sangat besar seperti badai, tornado, dan lain-lain bisa menerbangkan benda-benda serta merobohkan bangunan yang ada sehingga sangat berbahaya bagi manusia.

B. Penyebab1.      Udara panas,2.      badai,3.      tornado

C. Peroses kejadiannyaProses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang

hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

D. dampak/akibatDampak yang ditimbulkan akibat angin puting beliung dapat menghancurkan area seluas 5

km dan tidak ada lagi angin puting beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin.

E. upaya/usaha penanggulangan1.      Kenali bulan-bulan pancaroba di tempat anda.2.      Mengadakan penghijauan  karena dengan adanya penghijauan udara tidak terlalau panas

sehingga tidak terjadi perbedaan panas yang dapat menimbulkan adanya angin puting beliung.3.      Apabila terjadi angin puting beliung menghindar dari pepohonan tinggi yang sudah rapuh karena

bisa tertimpa pohon, cari tempat yang aman dan kuat atau menghindar jauh.4.      Membuat rumah yang permanen dan kuat.5.      Membuat tempat perlindungan di bawah tanah apabila tempat tinggal sering terjadi angin puting

beliung.

Page 14: BAB I Bencan

8. Amblesan TanahA. Pengertian

Amblesan tanah: merupakan proses penurunan muka tanah yg terjadi secara alamiah karena konsolidasi pada lapisan tanah dangkal dan lapisan tanah lunak maupun karena penurunan tekanan air tanah pada sistem aquifer di bawahnya akibat pengaruh kegiatan manusia di atas permukaan tanah dan pengambilan air tanah.

B. Penyebab1.      Tambang batubara, terutama metoda penggalian keseluruhan (total extraction) contohnya

metoda longwall atau block caving. Tetapi kadang-kadang pada  sistem room and pillar  pada kedalaman yang dangkal memungkinkan terjadinya amblesan dan geometri dari amblesan mencerminkan pola pola support yang ada. Adanya spontaneous combustionpada lapisan batubara juga bisa menyebabkan timbulnya amblesan. Amblesan sebagai akibat penambangan biasanya hanya terjadi pada skala kecil (lokal) yaitu di daerah bekas tambang yang bersangkutan saja. Meskipun demikian faktor geologi tetap mempunyai peranan yang penting.

2.      Penambangan untuk endapan berlapis (stratiform), contohnya garam, bijih besi, gipsum dll.3.      Pemompaan air tanah, uap geothermal dan minyak bumi yang berlebihan, akan menaikkan

efektifitas tekanan dan mengakibatkan kompaksi dan amblesan tanah.4.      Penambangan pada badan bijih yang mempunyai kemiringan yang sangat tajam dan berbentuk

pipa5.      Pengeringan pada endapan gambut atau lignite.6.      Akibat tektonik, biasanya peristiwa ini terjadi akibat turunnya bagian bawah dari patahan atau

sinklin. Umumnya terjadi sangat lambat walaupun pernah terjadi amblesan sedalam 2 m dalam waktu yang singkat.

7.      Beban dari luar.8.      Pelarutan batuan di bawah tanah. Amblesan ini umumnya terjadi akibat proses pelapukan kimia

pada batu gamping, dolomite dan gipsum. Pelarutan ini merupakan proses alamiah, tetapi akibat perubahan  hidrologi kemungkinan proses pelarutan akan dipercepat sehingga menyebabkan amblesan.

C. Peroses kejadiannya

Page 15: BAB I Bencan

Fenomena tanah ambles biasanya terjadi tiba-tiba, walaupun hanya dikenal di tempat-tempat tertentu yang rawan ambles, fenomena ini telah terjadi di seluruh dunia. Awalnya ditandai dengan bocornya pipa-pipa ledeng yang berkarat, itu menandakan tanah berpijak kita sedang ambles pertahan, dan suatu hari nanti wuuusss...! Bangunan-bangunan diatasnya akan tersedot kedalamnya dan jalan-jalan akan hancur. Tapi ada juga yang amblesnya bersifat alami bukan karena campur tangan manusia dan hasilnya sangat indah dan menakjubkan

D. dampak/akibat1.      Retakan pada dinding batu yang disebabkan oleh tekanan dan tarikan.2.      Mengubah bentuk bingkai pintu dan jendela, dan badan jalan.3.      Bangunan-bangunan tinggi menjadi tidak seimbang atau miring, misalnya chimney, tower

transmisi.4.      Masuknya air ke area penambangan.5.      Banjir pada daerah rendah atau menjadi rawa.6.      Kerusakan pada jaringan pipa atau terjadinya aliran balik di dalam pipa.7.      Retakan terbuka sampai ke permukaan tanah akan mengakibatkan rusaknya konstruksi di

atasnya.8.      Perubahan pola aliran permukaan dan air tanah.

E. upaya/usaha penanggulangan  Pengawasan yang melekat mengenai amblesan tanah         Perlunya tenaga teknik spesifik yang berkompeten dalam bidang amblesan tanah,         Pemanfaatan sediment sungai untuk mendapatkan nilai ekonomisnya (pengurugan dsb)

Tata ruang kita belum mengakomodasi Potensi Sumberdaya Air menyeluruh.

Pengelolaan pesisir yang terkoordinasi baik antar instansi satu kabupaten maupun antar kabupaten dengan memperhatikan factor hidrologi dan geologi.

Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam bidang kebencanaan.

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Contoh bencana alam antara lain antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah langsor. Sedangkan bencana non alam contohnya adalah konflik social, epidemi dan wabah penyakit.

B. SaranKarena umumnya bahaya bencana dapat terjadi di mana saja dengan sedikit atau tanpa

peringatan, maka sangat penting bersiaga terhadap bahaya bencana untuk mengurangi risiko dampaknya. Melalui pendidikan masyarakat, dapat dilakukan beberapa hal untuk mengurangi risiko bencana. Selain itu, agar masyarakat mengetahui langkah-langkah penanggulangan bencana sehingga dapat mengurangi ancaman, mengurangi dampak, menyiapkan diri secara tepat

Page 16: BAB I Bencan

bila terjadi ancaman, menyelamatkan diri, memulihkan diri, dan memperbaiki kerusakan yang terjadi agar menjadi masyarakat yang aman, mandiri dan berdaya tahan terhadap bencana.

DAFTAR PUSTAKA

http://piba.tdmrc.org/content/proses-terjadinya-tsunami

http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html

http://carakata.blogspot.com/2012/04/penyebab-gempa-bumi-secara-umum.html