bab i - bandungkab.go.id · b. sistematika penyusunan ... menyelenggarakan perumusan kebijakan...
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan DISPERIN 1
1
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
2017
Laporan Tahunan DISPERIN 2
2
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr, wb,
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan sekalian alam yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian, shalawat dan salam
senantiasa tercurah untuk junjunan kita, Nabiyullah Rosululloh Muhammad SAW, beserta kerabat,
sahabat serta kita sekalian pengikut sampai akhir zaman. Alhamdulillah, Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung dapat menyelesaikan penyusunan laporan tahunan, Tahun
2017.
Laporan ini merupakan laporan tahunan yang menggambarkan keseluruhan kegiatan
Dinas dan dibuat untuk mengetahui keberhasilan pencapaian kinerja Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung Tahun 2017, dalam upaya pencapaian kinerja tersebut
terdapat pula tantangan dan hambatannya.
Sangatlah disadari bahwa penyajian laporan ini masih belum sempurna, serta masih
banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan yang ada pada kami. Namun demikian,
diharapkan bahwa laporan ini dapat memberikan gambaran yang jelas dan dapat dipergunakan
sesuai dengan harapan.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Wassalamu’alaikum, wr, wb.
Soreang, Februari 2018
KEPALA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN
KABUPATEN BANDUNG
Dra. Hj. POPI HOPIPAH, M.Si Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19600722 199109 2 001
Laporan Tahunan DISPERIN 3
3
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
GAMBARAN UMUM 1
MAKSUD DAN TUJUAN 17
B. SISTEMATIKA PENYUSUNAN 17
BAB II PROGRAM KERJA 18
A. VISI DAN MISI 18
B. TUJUAN DAN SASARAN 22
C. PROGRAM DAN KEGIATAN 23
BAB III REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA 27
A. PENDAPATAN 27
B. BELANJA 28
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA 30
A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG 30
1. URUSAN SKPD 30
2. URUSAN WAJIB 38
3. URUSAN PILIHAN 44
B. SUMBER DANA DILUAR APBD KABUPATEN BANDUNG 64
KEBERHASILAN LAINNYA 68
BAB V PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH 71
A. PERMASALAHAN 71
B. UPAYA PEMECAHAN MASALAH 72
BAB VI PENUTUP 74
A. KESIMPULAN 74
B. SARAN 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Laporan Tahunan DISPERIN 4
4
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana dimaklumi bahwa setiap akhir tahun, Dinas berkewajiban untuk
menyampaikan laporan tahunan sebagai bahan penyusunan laporan keterangan
pertanggungjawaban Bupati Bandung Tahun Anggaran 2017.
Sehubungan dengan itu, maka Dinas Perdagangan dan Perindustrian menyusun
Laporan Tahunan yang merupakan hasil pelaksanaan program / kegiatan selama Tahun 2017.
Program / kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Dinas,
juga berpedoman kepada Renstra Dinas dan RPJMD Kabupaten Bandung.
Laporan Tahunan ini selanjutnya dapat dijadikan bahan evaluasi untuk mengambil
kebijakan tahun mendatang atau sebagai bahan pertimbangan dan kebijakan dalam rangka
upaya pengembangan bidang Perindustrian dan Perdagangan.
GAMBARAN UMUM
1. Kedudukan
Berdasarkan Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
terjadi perubahan tentang pembagian urusan Pemerintahan. Salah satu perubahan
krusial dari Undang-Undang tersebut adalah tentang pembagian urusan Pemerintahan
antara Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota. Perubahan pembagian urusan Pemerintahan sebagaimana yang
telah dijelaskan diatas berdampak pada perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja
(SOTK) yang harus mengikuti pembagian urusan Pemerintahan pusat dan daerah
sebagaimana yang tercantum pada lampiran Undang-undang 23 Tahun 2014 tersebut.
Dampak dari hal tersebut salah satunya ialah terjadi perubahan Struktur Organisasi
Tata Kerja (SOTK) pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bandung (Diskoperindag) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Bandung Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah dibagi menjadi 2 (dua) Dinas yaitu Dinas Koperasi dan UKM, serta Dinas
Perdagangan dan Perindustrian, sehingga mulai Tahun 2017 Dinas Perdagangan dan
Perindustrian berdiri sendiri sesuai dengan pembagian kewenangan antara urusan
Perdagangan dan Perindustrian dengan urusan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
Laporan Tahunan DISPERIN 5
5
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
2. Tugas Fokok dan Fungsi
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Kabupaten Bandung yang merupakan Pemisahan dari Dinas Koperasi,
UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung yang bertanggung jawab
dalam hal pembinaan dan pengembangan terhadap perindustrian dan perdagangan di
Kabupaten Bandung, mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan
melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang perindustrian dan perdagangan yang
meliputi pengembangan hasil industri pertanian dan kehutanan dan industri logam, mesin
dan kimia, industri aneka, sarana dan pengembangan perdagangan, perdagangan dalam
dan luar negeri serta melaksanakan ketatausahaan Dinas.
Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung, maka
tugas pokok dan fungsi unsur-unsur Dinas yang bertanggung jawab dalam hal adalah
sebagai berikut:
1) Kepala Dinas
Kepala Disperin mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, merumuskan,
membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan
kebijakan dan pelaksanaan urusan Pemerintahan di bidang Perindustrian dan
Perdagangan;
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada uraian diatas
Kepala Disperin menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
B. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan
lingkup tugasnya;
C. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud Kepala
Disperin mempunyai sub tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dinas yang meliputi Sekretariat,
Bidang Sarana Distribusi Perdagangan, Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan
Luar Negeri, Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya Mineral, Bidang
Industri Agro dan Kemasan, Bidang Industri Non Agro, UPT serta kelompok
jabatan fungsional berdasarkan visi dan misi Kabupaten Bandung serta tugas
pokok dan fungsi Dinas;
Laporan Tahunan DISPERIN 6
6
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
b. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan rencana kerja yang meliputi
Sekretariat, Bidang Sarana Distribusi Perdagangan, Bidang Perdagangan Dalam
Negeri dan Luar Negeri, Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya
Mineral, Bidang Industri Agro dan Kemasan, Bidang Industri Non Agro
berdasarkan kebijakan umum Dinas;
c. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan penyusunan dan penetapan
Rencana Strategis (Renstra), Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP),
Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kerja Tahunan (RKT),
Perjanjian Kinerja, Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan
(SP) Dinas serta mengkoordinasikan kebutuhan data dan informasi bagi
penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan laporan
pertanggungjawaban akhir masa jabatan Bupati, Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD) serta dokumen-dokumen perencanan lainya;
d. Menyelenggaraan perumusan dan menetapkan kebijakan teknis di Bidang
Sarana Distribusi Perdagangan, Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri,
Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya Mineral, Industri Agro dan Kemasan,
Industri Non Agro serta kelompok jabatan fungsional berdasarkan visi dan misi
Kabupaten Bandung serta tugas pokok dan fungsi Dinas;
e. Menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring,
evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan Pemerintahan bidang
perdagangan, urusan Pemerintahan bidang perindustrian dan urusan
Pemerintahan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral;
f. Menyelenggarakan pembentukan dan pengembangan kelembagaan Bidang
Sarana Distribusi Perdagangan, Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri,
Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya Mineral, Industri Agro dan Kemasan,
Industri Non Agro di Kabupaten berdasarkan kebijakan pedoman, norma,
standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan Pemerintah;
g. Menyelenggarakan kebijakan Pemerintah dan Provinsi serta kebijakan umum
daerah dalam rangka pelaksanaan urusan Pemerintahan bidang perdagangan,
urusan Pemerintahan bidang perindustrian dan Urusan Pemerintahan bidang
energi dan sumber daya mineral;
h. Memimpin, mengatur, membina, mengevaluasi, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan teknis serta tugas dinas;
i. Menyelenggarakan perumusan rencana kebutuhan/pembangunan bidang
Sarana Distribusi Perdagangan, Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri,
Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya Mineral, Industri Agro dan Kemasan,
Industri Non Agro sebagai bahan perencanaan pembangunan daerah;
Laporan Tahunan DISPERIN 7
7
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
j. Menyelenggarakan penetapan program dan rencana kerja lingkup Sarana
Distribusi Perdagangan, Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri,
Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya Mineral, Industri Agro dan Kemasan,
Industri Non Agro;
k. Menyelenggarakan perancangan dan pengembangan sistem informasi dan
dokumentasi teknis pelaksanaan program pembangunan bidang Sarana
Distribusi Perdagangan, Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri,
Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya Mineral, Industri Agro dan Kemasan,
Industri Non Agro;
l. Mendistribusikan tugas kepada staf secara lisan maupun tertulis sesuai bidang
tugas masing-masing;
m. Menyelenggarakan konsultasi tugas dengan pihak-pihak yang terkait baik teknis
maupun administratif, untuk keserasian dan keharmonisan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Dinas;
n. Menjelaskan perkembangan kebijakan-kebijakan dan prioritas kepada staf;
o. Memantau pelaksanaan tugas staf melalui rapat-rapat intern dan petunjuk
langsung untuk keterpaduan pelaksanaan tugas;
p. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan program
kerja Dinas;
q. Membina staf sesuai ketentuan kepegawaian untuk peningkatan kualitas dan
karier staf;
r. Memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf sebelum
ditandatangani;
s. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
t. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait baik teknis maupun
administratif untuk sinkronisasi pelaksanaan tugas;
u. Melaporkan pelaksanaan tugas Dinas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan;
v. Memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan yang menyangkut bidang
tugas Dinas;
w. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya;
x. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Laporan Tahunan DISPERIN 8
8
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
2) Sekretariat
Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang
meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan
kepegawaian serta pengelolaan keuangan;
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sekretaris
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja kesekretariatan;
b. Pengumpulan dan pengolahan usulan rencana kebutuhan program Dinas;
c. Penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan;
d. Penyelenggaraan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan umum dan
kepegawaian, keuangan serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
e. Penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
f. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja
Sekretariat.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Sekretaris mempunyai sub tugas
sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan sebagai
pedoman kerja;
b. Menyelenggarakan penyiapan perumusan kebijakan strategi;
c. Menyelenggarakan penyusunan Rencana Kinerja dan Anggaran (RKA);
d. Menyelenggarakan penatausahaan anggaran pendapatan dan belanja Dinas;
e. Menyelenggarakan pengelolaan kepegawaian lingkup Dinas;
f. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
g. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan pegawai dalam jabatan
struktural di bawahnya serta dalam jabatan fungsional tertentu dan jabatan
fungsional umum;
h. Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP);
i. Menyelenggarakan pelayanan umum dan kepegawaian yang meliputi urusan
surat-menyurat, barang milik daerah/aset dan rumah tangga, pengorganisasian
dan ketatalaksanaan, keuangan, perencanaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan;
Laporan Tahunan DISPERIN 9
9
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
j. Menyelenggarakan kebutuhan naskah dinas yang diperlukan dan menilai
konsep tata naskah dinas dari staf dan unit kerja lainnya di lingkungan dinas
berdasarkan pedoman dan ketentuan peraturan perundang–undangan yang
berlaku;
k. Menyusun dan memeriksa konsep surat dinas berdasarkan tata naskah dinas
yang berlaku;
l. Mengatur pemberian layanan administratif kepada unit kerja di lingkungan Dinas
agar terwujud tertib administrasi;
m. Menyelenggarakan pengelolaan tata naskah dinas dan kearsipan;
n. Menyelenggarakan pelayanan perpustakaan sebagai media referensi, peraturan
perundang-undangan dan dokumen lainnya sesuai kepentingan Dinas, serta
menyelenggarakan pelayanan hubungan masyarakat dan pelayanan informasi
serta dokumentasi Dinas;
o. Memberikan laporan kepada pimpinan mengenai langkah atau tindakan yang
diambil dalam lingkup tugasnya;
p. Menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
tugas dan pelayanan umum, kepegawaian dan rumah tangga, serta keuangan,
perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
q. Menginventarisasi, mengindentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan
masalah di bidang tugasnya;
r. Menyelenggarakan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana kerja
kesekretariatan;
s. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau lembaga/
organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;
t. Mendistribusikan tugas kepada staf di lingkup Sekretariat sesuai bidang
tugasnya;
u. Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas staf;
v. Mengkoordinasikan tugas staf di lingkup Sekretariat melalui rapat atau langsung
agar sesuai dan saling mendukung dalam pelaksanaan tugas;
w. Memberi petunjuk kerja dan mengendalikan staf di lingkup Sekretariat agar
dapat melaksanakan tugas dengan baik;
x. Mengevaluasi pelaksanaan tugas di lingkup Sekretariat untuk mengetahui
kesesuaiannya dengan rencana;
y. Mengatur pelaksanaan kegiatan staf berdasarkan prioritas penyelesaian tugas
kesekretariatan agar selesai tepat pada waktunya;
z. Melaporkan pelaksanaan tugas kesekretariatan secara lisan, tertulis, berkala
atau sesuai kebutuhan kepada pimpinan;
Laporan Tahunan DISPERIN 10
10
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
aa. Mengkoordinasikan laporan kegiatan masing-masing Bidang untuk disampaikan
kepada pimpinan;
bb. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya;
cc. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugasnya.
Sekretaris, membawahkan:
a. Subbagian Penyusunan Program;
b. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Subbagian Keuangan.
1. Bidang Sarana Distribusi Perdagangan
Kepala Bidang Sarana Distribusi Perdagangan mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Sarana
Distribusi Perdagangan
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang
Sarana Distribusi Perdagangan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang sarana
distribusi perdagangan, meliputi bina usaha perdagangan, pengembangan
sarana distribusi dan pengawasan, pengelolaan sarana distribusi;
b. Penyelenggaraan rencana kerja bidang sarana distribusi perdagangan, meliputi
bina usaha perdagangan, pengembangan sarana distribusi dan pengawasan,
pengelolaan sarana distribusi;
c. Penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
sarana distribusi perdagangan, meliputi bina usaha perdagangan,
pengembangan sarana distribusi dan pengawasan, pengelolaan sarana
distribusi.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang Sarana Distribusi
Perdagangan mempunyai sub tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis Dinas bidang Sarana Distribusi
Perdagangan;
b. Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja bidang Sarana Distribusi
Perdagangan berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja
Dinas serta kondisi dinamis masyarakat;
Laporan Tahunan DISPERIN 11
11
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
c. Menyelenggarakan, merumuskan konsep sasaran kegiatan bidang Sarana
Distribusi Perdagangan;
d. Menyelenggarakan upaya pembinaan pasar, pengelolaan sarana distribusi dan
pengawasan, pengelolaan sarana distribusi;
e. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang Sarana Distribusi
Perdagangan;
f. Menyelenggarakan tugas sarana distribusi perdagangan;
g. Menyelenggarakan koordinasi perencanaan teknis sarana distribusi
perdagangan;
h. Menyelenggarakan perumusan teknis di bidang sarana distribusi perdagangan.
i. Menyelenggarakan pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang
sarana distribusi perdagangan;
j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau
lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;
k. Mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;
l. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan seksi dalam melaksanakan tugas;
m. Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;
n. Menyelia kegiatan staf dalam lingkup bidang sarana distribusi perdagangan
untuk mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja;
o. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan rencana
kerja yang telah ditetapkan;
p. Menyusun dan memeriksa konsep surat dinas berdasarkan tata naskah dinas
yang berlaku;
q. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
r. Melaporkan pelaksanaan tugas dalam lingkup bidang Sarana Distribusi
Perdagangan secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai dengan kebutuhan
kepada pimpinan;
s. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya;
t. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Kepala Bidang Sarana Distribusi Perdagangan, membawahkan :
a. Seksi Bina Usaha Perdagangan;
b. Seksi Pengembangan Sarana Distribusi;
c. Seksi Pengawasan, Pengelolaan Sarana Distribusi.
Laporan Tahunan DISPERIN 12
12
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
4) Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dan Luar Negeri
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri mempunyai tugas
pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang
perdagangan dalam negeri dan luar negeri.
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri
dan Luar Negeri menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang Perdagangan
Dalam Negeri dan Luar Negeri meliputi perdagangan dalam negeri,
perdagangan luar negeri dan pengawasan distribusi;
b. Penyelenggaraan rencana kerja bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Luar
Negeri, meliputi perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri dan
pengawasan distribusi;
c. Penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsiKepala Bidang Perdagangan
Dalam Negeri dan Luar Negeri mempunyai sub tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis Dinas bidang Perdagangan
Dalam Negeri dan Luar Negeri;
b. Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja bidang Perdagangan Dalam
Negeri dan Luar Negeri berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan
program kerja Dinas serta kondisi dinamis masyarakat;
c. Menyelenggarakan, merumuskan konsep sasaran kegiatan bidang Perdagangan
Dalam Negeri dan Luar Negeri;
d. Menyelenggarakan upaya Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri;
e. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang Perdagangan
Dalam Negeri dan Luar Negeri;
f. Menyelenggarakan pengelolaan dan pengendaian perdagangan dalam dan luar
negeri.
g. Menyelenggarakan koordinasi perencanaan perdagangan dalam dan luar
negeri.
h. Menyelenggarakan rumusan sasaran perdagangan dalam dan luar negeri.
i. Menyelenggarakan pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas
perdagangan dalam dan luar negeri
Laporan Tahunan DISPERIN 13
13
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau
lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;
k. Mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;
l. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan seksi dalam melaksanakan tugas;
m. Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;
n. Menyelia kegiatan staf dalam lingkup bidang Perdagangan Dalam Negeri dan
Luar Negeri untuk mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja;
o. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan rencana
kerja yang telah ditetapkan;
p. Menyusun dan memeriksa konsep surat dinas berdasarkan tata naskah dinas
yang berlaku;
q. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
r. Melaporkan pelaksanaan tugas dalam lingkup bidang Perdagangan Dalam
Negeri dan Luar Negeri secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai dengan
kebutuhan kepada pimpinan;
s. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya;
t. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri, membawahkan:
a. Seksi Perdagangan Dalam Negeri;
b. Seksi Perdagangan Luar Negeri;
c. Seksi Pengawasan Distribusi.
5) Bidang Kemetrologian, Energi Dan Sumber Daya Mineral
Kepala Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai
tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di
bidang kemetrologian, energi dan sumber daya mineral;
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Bidang Kemetrologian, Energi dan
Sumber Daya Mineral menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang
kemetrologian, energi dan sumber daya mineral meliputi standarisasi
kemetrologian, pengawasan dan penyuluhan kemetrologian, energi dan sumber
daya mineral;
Laporan Tahunan DISPERIN 14
14
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
b. Penyelenggaraan rencana kerja bidang kemetrologian, energi dan sumber daya
mineral meliputi standarisasi kemetrologian, pengawasan dan penyuluhan
kemetrologian, energi dan sumber daya mineral;
c. Penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
kemetrologian, energi dan sumber daya mineral.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang Kemetrologian,
Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai sub tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis Dinas bidang kemetrologian,
energi dan sumber daya mineral;
b. Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja bidang kemetrologian, energi dan
sumber daya mineral meliputi standarisasi kemetrologian, pengawasan dan
penyuluhan kemetrologian, energi dan sumber daya mineral;
c. Menyelenggarakan, merumuskan konsep sasaran kegiatan bidang
kemetrologian, energi dan sumber daya mineral;
d. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang kemetrologian,
energi dan sumber daya mineral;
e. Menyelenggarakan pelaksanaan tugas di bidang kemetrologian, energi dan
sumber daya mineral;
f. Menyelenggarakan koordinasi perencanaan teknis dan pelaksanaan tugas di
bidang kemetrologian, energi dan sumber daya mineral;
g. Menyelenggarakan rumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang
kemetrologian, energi dan sumber daya mineral;
h. Menyelenggarakan pembinaan dan pengarahan pelaksanaan kemetrologian,
energi dan sumber daya mineral;
i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau
lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;
j. Mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;
k. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan seksi dalam melaksanakan tugas;
l. Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;
m. Menyelia kegiatan staf dalam lingkup bidang kemetrologian, energi dan sumber
daya mineral meliputi standarisasi kemetrologian, pengawasan dan penyuluhan
kemetrologian, energi dan sumber daya mineral;
n. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan rencana
kerja yang telah ditetapkan;
Laporan Tahunan DISPERIN 15
15
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
o. Menyusun dan memeriksa konsep surat dinas berdasarkan tata naskah dinas
yang berlaku;
p. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
q. Melaporkan pelaksanaan tugas dalam lingkup bidang kemetrologian, energi dan
sumber daya mineral secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai dengan
kebutuhan kepada pimpinan;
r. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya;
s. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Kepala Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya Mineral, membawahkan:
a. Seksi Standarisasi Kemetrologian;
b. Seksi Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian;
c. Seksi Energi dan Sumber Daya Mineral.
6) Bidang Industri Non Agro
Kepala Bidang Industri Agro dan Kemasan mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang industri agro dan
kemasan;
Dalam melaksanakan tugas Kepala Bidang Industri Agro dan Kemasan
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang Industri Agro
dan Kemasan meliputi makanan dan minuman, kimia, farmasi dan obat
tradisional, hutan, perkebunan dan bahan bangunan;
b. Penyelenggaraan rencana kerja bidang Industri Agro dan Kemasan meliputi
makanan dan minuman, kimia, farmasi dan obat tradisional, hutan, perkebunan
dan bahan bangunan;
c. Penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
Industri Agro dan Kemasan.
Laporan Tahunan DISPERIN 16
16
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang Industri Agro dan
Kemasan mempunyai sub tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis Dinas bidang Industri Agro dan
Kemasan;
b. Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja bidang Industri Agro dan
Kemasan berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja
Dinas serta kondisi dinamis masyarakat;
c. Menyelenggarakan, merumuskan konsep sasaran kegiatan bidang Industri Agro
dan Kemasan;
d. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang Industri Agro dan
Kemasan;
e. Menyelenggarakan kebijakan dan pertimbangan teknis usaha industri,
perlindungan usaha industri, perencanaan program, teknologi, standardisasi,
standard kompetensi sumberdaya manusia, permodalan, kelembagaan, sarana
dan prasarana, informasi industri, pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pada jenis Industri Agro;
f. Menyelenggarakan penyusunan bahan fasilitasi dan koordinasi, pembinaan dan
pengembangan, pengendalian dan pengawasan, monitoring dan evaluasi,
pengaturan teknis serta pelayanan umum Industri Agro, perlindungan usaha
industri, perencanaan dan program, teknologi, standardisasi, standard
kompetensi sumberdaya manusia, permodalan, lingkungan hidup, kelembagaan,
sarana dan prasarana, informasi industri, pengawasan industri, monitoring,
evaluasi dan pelaporan;
g. Menyelenggarakan pertimbangan teknis perijinan usaha Industri Agro;
h. Menyelenggarakan fasilitasi pembinaan dan pengembangan, pengendalian dan
pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengaturan teknis dan pelayanan umum
serta pertimbangan teknis di bidang usaha Industri Agro, perlindungan usaha
industri, perencanaan dan program, teknologi, standardisasi, standard
kompetensi sumberdaya manusia, permodalan, kelembagaan, sarana dan
prasarana, informasi industri, pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan
pelaporan;
i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau
lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;
j. Mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;
k. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan seksi dalam melaksanakan tugas;
l. Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;
Laporan Tahunan DISPERIN 17
17
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
m. Menyelia kegiatan staf dalam lingkup bidang industri agro dan kemasan untuk
mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja;
n. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan rencana
kerja yang telah ditetapkan;
o. Menyusun dan memeriksa konsep surat dinas berdasarkan tata naskah dinas
yang berlaku;
p. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
q. Melaporkan pelaksanaan tugas dalam lingkup bidang Industri Agro dan
Kemasan secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai dengan kebutuhan kepada
pimpinan;
r. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya;
s. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Kepala Bidang Industri Agro dan Kemasan, membawahkan :
a. Seksi Makanan dan Minuman;
b. Seksi Kimia, farmasi dan Obat Tradisional;
c. Seksi Hasil Hutan, Perkebunan dan Bahan Bangunan.
7) Bidang Industri Agro
Kepala Bidang Industri Non Agro mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang industri non agro;
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Bidang Industri Non Agro
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang Industri Non
Agro, meliputi industri logam, mesin dan alat transportasi, industri tekstil,
produksi tekstil dan aneka dan industri kreatif dan elektronika;
b. Penyelenggaraan rencana kerja bidang Industri Non Agro, meliputi industri
logam, mesin dan alat transportasi, industri tekstil, produksi tekstil dan aneka
dan industri kreatif dan elektronika;
c. Penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
Laporan Tahunan DISPERIN 18
18
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
Industri Non Agro, meliputi Industri Logam, Mesin dan Alat Transportasi, Industri
Tekstil, Produksi Tekstil dan Aneka dan Industri Kreatif dan Elektronika.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang Industri Non Agro
mempunyai sub tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis Dinas bidang Industri Non Agro;
b. Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja bidang Industri Non Agro
berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja Dinas serta
kondisi dinamis masyarakat;
c. Menyelenggarakan, merumuskan konsep sasaran kegiatan bidang Industri Non
Agro;
d. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang Industri Non
Agro;
e. Menyelenggarakan kebijakan dan pertimbangan teknis usaha industri,
perlindungan usaha industri, perencanaan program, teknologi, standardisasi,
standard kompetensi sumberdaya manusia, permodalan, kelembagaan, sarana
dan prasarana, informasi industri, pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pada jenis Industri Non Agro;
f. Menyelenggarakan penyusunan bahan fasilitasi dan koordinasi, pembinaan dan
pengembangan, pengendalian dan pengawasan, monitoring dan evaluasi,
pengaturan teknis serta pelayanan umum Industri Non Agro, perlindungan usaha
industri, perencanaan dan program, teknologi, standardisasi, standard
kompetensi sumberdaya manusia, permodalan, lingkungan hidup, kelembagaan,
sarana dan prasarana, informasi industri non agro, pengawasan industri,
monitoring, evaluasi dan pelaporan;
g. Menyelenggarakan pertimbangan teknis perijinan usaha Industri Non Agro;
h. Menyelenggarakan fasilitasi pembinaan dan pengembangan, pengendalian dan
pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengaturan teknis dan pelayanan umum
serta pertimbangan teknis di bidang usaha Industri Non Agro, perlindungan
usaha industry non agro, perencanaan dan program, teknologi, standardisasi,
standard kompetensi sumberdaya manusia, permodalan, kelembagaan, sarana
dan prasarana, informasi industry non agro, pengawasan industri non agro,
monitoring, evaluasi dan pelaporan;
i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau
lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;
j. Mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;
Laporan Tahunan DISPERIN 19
19
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
k. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan seksi dalam melaksanakan tugas;
l. Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;
m. Menyelia kegiatan staf dalam lingkup bidang Industri Non Agro untuk
mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja;
n. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan rencana
kerja yang telah ditetapkan;
o. Menyusun dan memeriksa konsep surat dinas berdasarkan tata naskah dinas
yang berlaku;
p. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
q. Melaporkan pelaksanaan tugas dalam lingkup bidang Industri Non Agro secara
lisan, tertulis, berkala atau sesuai dengan kebutuhan kepada pimpinan;
r. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya;
s. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Kepala Bidang Industri Non Agro, membawahkan :
a. Seksi Logam, Mesin dan Alat Transportasi;
b. Seksi Tekstil, Produksi Tekstil dan Aneka;
c. Seksi Kreatif dan Elektronika.
3. Struktur Organisasi
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sesuai Peraturan Daerah Kabupaten
Bandung Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Bandung mempunyai struktur organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Bandung yaitu sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris
c. Bidang Sarana Distribusi Perdagangan
d. Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dan Luar Negeri
e. Bidang Kemetrologian, Energi Dan Sumber Daya Mineral
f. Bidang Industri Agro
g. Bidang Industri Non Agro
h. UPTD Pasar dan Kemetrologian
Laporan Tahunan DISPERIN 20
20
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Tahunan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung Tahun 2017 ini adalah:
1. Untuk memberikan informasi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas
Perdagangan dan Perindustrian baik pendapatan maupun belanja.
2. Sebagai bahan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
3. Sebagai tolok ukur kelebihan atau kekurangan dari Dinas selama Tahun 2017 dan
sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kegiatan berikutnya.
B. SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Sistematika penyusunan Laporan Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a. Gambaran Umum
b. Maksud dan Tujuan
B. Sistematika Penyusunan
BAB II PROGRAM KERJA
A. Visi dan Misi
B. Tujuan dan Sasaran
C. Program dan Kegiatan
BAB III ANGGARAN, REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA
A. Pendapatan
B. Belanja
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA
A. Sumber Dana APBD Kabupaten Bandung
a. Urusan Wajib
b. Urusan Pilihan
B. Sumber Dana Diluar APBD Kabupaten Bandung
BAB V PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH
A. Permasalahan
B. Upaya Pemecahan Masalah
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Laporan Tahunan DISPERIN 21
21
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
BAB II
PROGRAM KERJA
A. VISI DAN MISI
VISI KABUPATEN BANDUNG
Sesuai dengan RPJMD Kab. Bandung Tahun 2017 - 2021, strategi untuk mewujudkan
visi Pemerintah Kabupaten Bandung yaitu “Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju,
Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sinergi
Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan
Lingkungan” diarahkan kepada meningkatnya sumber daya manusia pelaku industri kecil dan
daya saing produk industri kecil yang berbasis potensi lokal sehingga dapat lebih berperan
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta dapat meningkatkan daya
saing dan efisiensi usaha secara lebih terstruktur.
Untuk itu, perlu diperbaiki lingkungan usaha yang lebih kondusif bagi peningkatan daya
saing pelaku industri kecil. Seiring dengan itu, perlu juga dilakukan peningkatan akses bagi
pelaku usaha industri kecil kepada sumber daya produktif, serta ditingkatkan juga kapasitas,
kompetensi, dan produktivitas usaha.
Penjabaran atas RPJMD tersebut termuat pada Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas
Perdagangan dan Perindustrian 2017-2021. Dalam perjalanannya, Rencana Strategis tersebut
dirasakan perlu untuk dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan pada kegiatan strategis.
Rencana Strategis Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung sebagai upaya
mewujudkan misi ke lima Pemerintah Kabupaten Bandung yaitu “Menciptakan Pembangunan
Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif”, merupakan visi yang menjadi amanat bagi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya, karena dalam misi tersebut menyangkut bagimana menciptakan pembangunan
ekonomi ini sejalan dengan pokok visi pembangunan Kabupaten Bandung untuk menciptakan
“Perekonomian yang Berdaya Saing”. Adapun sasaran serta strategi dan arah kebijakan
dirumuskan sebagai berikut :
Laporan Tahunan DISPERIN 22
22
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
Tabel 2.1 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan dalam RPJMD Kabupaten Bandung
Tahun 2017-2021 terkait Perindustrian dan Perdagangan
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatnya
transaksi pada
sektor
perdagangan
dan jasa di
Kabupaten
Bandung
1. Mengembangkan
aglomerasi
perdagangan
1. Pengembangan sentra
perdagangan dan pergudangan
2. Pengembangan pemberdayaan
dan peningkatan kualitas
pengelolaan pasar rakyat
3. Penataan dan pemberdayaan
PKL
2. Meningkatkan
Efisiensi Distribusi
Dan Perdagangan
Dalam Negeri Dan
Luar Negeri
1. Meningkatkan pengawasan
Barang dan/atau Jasa yang
diperdagangkan
2. Pengendalian ketersediaan
barang kebutuhan pokok dan
atau barang penting
3. Memperpendek jalur / rantai
distribusi , khususnya produk-
produk pertanian dengan
Meningkatkan kerjasama dan
kemitraan produsen dengan
pedagang pasar
4. Peningkatan Penggunaan Produk
Dalam Negeri / P3DN
5. Peningkatan Perlindungan
konsumen
3. Meningkatkan Pangsa
Pasar dan
Memperluas
Pemasaran Barang
dan Jasa
1. Peningkatan branding, promosi
dan pemasaran produk
2. Pengembangan ukm ikm di
wilayah pariwisata
3. Pengembangan E-Commerce
4. Peningkatan ekspor produk
barang dan jasa
5. Pengurangan Impor dengan
Upaya Peningkatan Penggunaan
Produk Dalam Negeri
6. Pembentukan dan
Pengembangan Komite Promosi
dan Pemasaran dalam wadah
Bussiness Development Center
Laporan Tahunan DISPERIN 23
23
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2. Meningkatkan
kapasitas,
kapabilitas
serta
produktivitas
UMKM-IKM
dan kualitas
produk
unggulan
1. Mengembangkan
sentra dan klaster
pengembangan
UMKM unggulan
berbasis eknomi
kreatif
1. Pengembangan mesin dan
peralatan IKM pada sentra dan
klaster UMKM
2. Pengembangan jaringan dan
kemitraan quadrohelix
3. Pengembangan komunitas dan
penguatan kelembagaan
4. Peningkatan Pangsa Pasar dan
perluasan pemasaran
2. Meningkatkan SDM,
Sarana Prasarana
dan Implementasi
Teknologi Serta
Pengembangan
Sistem inovasi di
bidang produksi dan
produk unggulan
yang mampu
bersaing di pasar
internasional;
1. Peningkatan penggunaan
teknologi tinggi serta teknologi
pengolahan limbah dalam sektor
industri
2. Meningkatkan jumlah kerjasama
antara Pemerintah dengan dunia
usaha dalam sektor industri
teknologi tinggi dan ramah
lingkungan
3. Mendorong perbaikan teknologi
proses produksi produk unggulan
yang mampu bersaing di pasar
internasional;
3. Meningkatkan
kemampuan dan
kualitas SDM pelaku
usaha / UKM / IKM
1. Peningkatan kemampuan dan
kualitas SDM pelaku usaha /
UKM / IKM
4. Meningkatkan mutu,
sertifikasi maupun
standarisasi mutu
proses, produksi dan
produk KUKM-IKM
1. Peningkatkan mutu pengelolaan
(management), proses produksi
UMKM dan IKM
2. Peningkatkan jaminan mutu
produk-produk UMKM dan IKM
3. Pegembangan Desain dan
Kemasan produkproduk UKM
dan IKM
4. Pengembangan Legailitas Hak
Cipta
5. Pengembangan ciri
khas/ keunikan
produk
1. Peningkatan pendampingan dan
pembinaan dalam
mengembangkan ciri khas /
keunikan produk
6. Mengembangkan
Agroindustri
1. Pengembangan regulasi dan
kebijakan yang menunjang
pertumbuhan industri olahan
berbasis masyarakat.
Laporan Tahunan DISPERIN 24
24
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
3. Optimalisasi
pemanfaatan
ESDM dan
Meningkatkan
pemanfaatan
Energi Baru
dan
Terbarukan
1. Meningkatkan
kemampuan dan
kualitas SDM pada
personil di bidang
ESDM dan
masyarakat.
1. Peningkatan kemampuan dan
kualitas SDM melalui pendidikan
dan pelatihan ke ESDM an, bagi
personil ESDM, baik sarana
maupun prasarana.
2. Melakukan sosialisasi
pemanfaatan ESDM yang optimal
dan ramah lingkungan, bagi
masyarakat
2. Melaksanakan
kewenangan di bidang
ESDM, sesuai UU No.
23 Tahun 2014,
tentang Pemerintahan
Daerah dan UU No.
21, Tahun 2014,
tentang Panas Bumi.
1. Penyusunan data dan informasi
geologi serta potensi panas bumi.
2. Pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan izin pemanfaatan
langsung panas bumi.
3. Pembentukan peraturan
perundang-undangan daerah di
bidang Panas Bumi untuk
Pemanfaatan Langsung
3. Antisipasi
permasalahan yang
timbul di bidang
ESDM akibat
kewenangan ditarik
ke Pemerintah Pusat
dan Provinsi
1. Dilakukan monitoring maupun
koordinasi baik ke Pemerintah
Pusat maupun Pemerintah
Provinsi.
2. Koordinasi pengelolaan
pertambangan
3. Koordinasi pengelolaan dan
pengendalian air tanah
4. Koordinasi pengelolaan panas
bumi berkaitan dengan Dana
Bagi Hasil.
5. Koordinasi Dana Bagi Hasil dari
Tambang, Minyak dan Gas Bumi.
6. Koordinasi pengelolaan energi
yang meliputi ketenagalistrikan
dan aneka energi baru dan energi
terbarukan (diantaranya yang
bersumber dari: panas bumi,
angin, air, bioenergi, surya , dll).
Laporan Tahunan DISPERIN 25
25
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
B. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Perumusan tujuan dan sasaran yang terukur akan memberikan arah yang
jelas bagaimana mencapai kinerja yang diharapkan dan mengatasi
permasalahan yang terjadi. Merealisasikan sebuah tujuan jangka menengah
diartikan sebagai keberhasilan menciptakan perubahan pada dampak yang luas
dari tugas dan fungsi yang diemban organisasi.
Untuk keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran diperlukan strategi
untuk mencapainya. Strategi dimaknai sebagai aktualisasi berbagai kebijakan
untuk mencapai sasaran yang spesifik dan berkesinambungan. Selanjutnya,
kebijakan diimplementasikan ke dalam program-program untuk mewujudkan
sasaran yang ingin dicapai selama lima tahun.
Tujuan dan sasaran dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Bandung adalah sebagai berikut:
Visi RPJMD Tahun 2017-2021 : “ Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju,
Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sinergi
Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan
Lingkungan”
Misi V: “ Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif ”
NO. TUJUAN SASARAN
1. Meningkatnya produk eksport non migas
Meningkatkan Akses Pasar Domestik, Nasional dan Internasional
2. Meningkatkan kinerja perdagangan dalam dan luar negeri serta perlindungan terhadap konsumen Meningkatkan koordinasi pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat
Meningkatnya kapasitas pemasaran melalui pembangunan pusat distribusi dan ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan bagi kegiatan ekonomi daerah
Memfasilitasi terselenggaranya lingkungan usaha yang efisien secara ekonomi, sehat dalam persaingan.
3. Meningkatkan peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam perekonomian
Meningkatkan Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah, untuk meningkatkan kontibusi pertumbuhan ekonomi daerah di sektor industri.
4. Meningkatnya usaha pertambangan dan energi yang berwawasan lingkungan
Meningkatnya usaha pemanfaatan potensi pertambangan dan energi yang berwawasan lingkungan
Laporan Tahunan DISPERIN 26
26
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
C. PROGRAM DAN KEGIATAN
Dinas Perdagangan dan Perindustrian sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Tahun Anggaran 2017 memiliki 13 (tiga belas) program dan 54 (lima puluh
empat) kegiatan untuk program dan kegiatan tersebut terbagi menjadi dua urusan, yaitu terdiri
dari :
1. Urusan Rutin : 5 (lima) program dan 25 (dua puluh lima) kegiatan
2. Urusan Pilihan : 8 (delapan) program dan 29 (dua puluh sembilan) kegiatan
1. Program dan Kegiatan Urusan Rutin
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
1.2 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
1.3 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
1.4 Penyediaan Alat Tulis Kantor
1.5 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
1.6 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
1.7 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
1.8 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
1.9 Penyediaan Makanan dan Minuman
1.10 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
1.11 Penyediaan Tenaga Pendukung Administrasi Teknis dan Administrasi Perkantoran
1.12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1 Pengadaan kendaraan dinas / operasional
2.2 Pemeliharaan Rutin/Berkala gedung kantor
2.3 Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional
2.4 Rehabilitasi sedang / berat rumah gedung kantor
Laporan Tahunan DISPERIN 27
27
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
3.1 Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya
3.2 Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
3.3 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4.1 Sosialisasi peraturan perundang-undangan
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
5.1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
5.2 Penyusunan Laporan Keuangan semesteran
5.3 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
5.4 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
5.5 Penyusunan Administrasi kepegawaian dan Inventarisasi Aset Barang
2. Program urusan Pilihan
6 Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
6.1 Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah
6.2 Pengumpulan Informasi Hasil Tembakau yang Dilekati Pita cukai di Peredaran atau Tempat Penjualan Eceran (DBHCHT)
7 Program peningkatan dan pengembangan ekspor
7.1 Sosialisasi kebijakan penyederhanaan prosedur dan dokumen ekspor dan impor
7.2 Pengembangan data base informasi potensi unggulan
7.3 Koordinasi program pengembangan ekspor dengan instansi terkait/asosiasi/pengusaha
7.4 Pelatihan Ekspor bagi IKM, UMKM dan Koperasi
Laporan Tahunan DISPERIN 28
28
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
8 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
8.1 Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan operasional
8.2 Kemudahan perijinan pengembangan usaha
8.3 Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk
8.4 Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan
8.5 Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan
8.6 Sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalamnegeri
8.7 Pengembangan Distribusi dan Promosi Barang/Produk
9 Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan
9.1 Penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kakilima dan asongan
9.2 Penataan tempat berusaha bagi pedagang kakilima dan asongan
9.3 Pengawasan mutu dagangan pedagang kakilima dan asongan
10 Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi
10.1 Pengembangan sistem inovasi teknologi industri
10.2 Penguatan kemampuan industri berbasis teknologi
10.3 Pengembangan industri kreatif berbasis fashion
10.4 Pengembangan Industri Kreatif Berbasis Kerajinan
10.5 Sosialisasi Merek bagi IKM Tekstil dan Produk Tekstil
10.6
Pemberian Merek bagi IKM Tekstil dan Produk Tekstil
Laporan Tahunan DISPERIN 29
29
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
11 Program pengembangan industri kecil dan menengah
11.1 Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri
11.2 Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia pada Usaha Industri Kecil Hasil Tembakau Skala Kecil (DBHCHT)
12 Program peningkatan kemampuan teknologi industri
12.1 Pembinaan kemampuan teknologi industri
12.2 Pengembangan dan pelayanan teknologi industri
12.3 Perluasan penerapan standar produk industri manufaktur
12.4 Peningkatan kemampuan Teknologi Industri Hassil Hutan dan Perkebunan
13 Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
13.1 Monitoring evaluasi dan pelaporan panas bumi
Laporan Tahunan DISPERIN 30
30
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
BAB III
REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA
A. PENDAPATAN
Target Pendapatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk Tahun 2017
sebesar Rp. 4.440.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 3.517.584.500,00 atau
79,22% yang berasal dari retribusi pelayanan pasar.
Tabel 3.1
Target dan Realisasi Pendapatan menurut jenisnya
pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian
No Jenis Pendapatan Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Ket.
1. Retribusi Jasa Umum :
Hasil Retribusi Daerah :
- Retribusi Pelayanan Pasar
- Bongkar Muat
- Retribusi Tera-Tera Ulang
4.395.000.000,00
45.000.000,00
3.424.891.000,00
41.295.000,00
51.398.500,00
77,92
91,77
Jumlah 4.440.000.000,00 3.517.584.500,00 79,22
Adapun alasan tidak tercapainya pendapatan sesuai target yang telah
ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Adanya perubahan Peraturan Daerah Nomor 27 tahun 1996 tentang Perubahan Pertama
Peraturan Daerah Kabupaten DT. II Bandung Nomor 5 tahun 1994 tentang Pengelolaan
Pasar di wilayah Daerah Tingkat II Bandung ke Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2012
tanggal 24 februari 2012 tentang Retribusi Jasa Umum, dimana penyesuaian tarif yang
diberikan kepada pihak pedagang belum sepenuhnya tercapai. Bahwa dalam Peraturan
Daerah dimaksud, besarnya pungutan retribusi pasar dikelompokan berdasarkan ukuran
(luas) kios dan jenis dagangan , dan ini merupakan hal yang baru bagi para pedagang dan
belum dapat diterima sepenuhnya, walaupun para kepala UPTD telah melakukan
sosialisasi.
Tarif yang diatur dalam Perda bervariasi mulai dari Rp. 2.000,00 sampai dengan Rp,
6.000,00 sementara para pedagang maksimal pembayaran retribusi baru mencapai Rp.
3.000,00 bahkan ada yang masih dibawah Rp. 2.000,00.
Laporan Tahunan DISPERIN 31
31
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
Sulitnya penerapan tarif yang bervariasi tersebut, dikarenakan kios dan lapak yang ada
dipasar belum ditata dan dikelompokan sesuai dengan jenis dagangan sebagaimana isi
Perda dimaksud.
2. Jumlah kios yang buka, buka tutup dan tutup terutama dihari besar nasional dan hari raya
3. Banyak bermunculan pasar kaget / pasar dadakan dihari libur, seperti tugu Baleendah,
kolam GPI, pasar minggu Parken dan Pasar Minggu Soreang, sehingga banyak pedagang
yang memilih berjualan ditempat tersebut
4. Terjadinya musibah banjir yang menyebabkan akses jalan menuju pasar terhambat.
5. Penumpukan sampah di TPSS, sehingga mengganggu aktivitas penjual maupun pembeli
di pasar.
6. Kurang berfungsinya terminal sebagai titik sentral untuk menunjang konsumen datang ke
pasar khususnya pasar Baleendah.
7. Adanya penyerahan pengelola pasar sehat Sabilulungan Cicalengka kepada PT.
Bangunbina Persada untuk jangka waktu selama 10 (sepuluh) tahun terhitung mulai
tanggal 24 September 2017.
B. BELANJA
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perdagangan dan
Perindustrian, anggaran yang tersedia untuk Tahun 2017 adalah Rp. 59.423.857.207,50
terdiri dari Belanja Operasional dan Belanja Modal, terealisasi sebesar
Rp. 43.914.677.968,00 atau 73,90%.
Untuk Belanja Operasional dari anggaran sebesar Rp. 40.142.714.456,50, terealisasi
sebesar Rp. 30.484.377.343,00, atau 75,94%, diantaranya untuk :
- Belanja Pegawai-LRA : Rp. 28.057.464.762,50
- Realisasi : Rp. 19.770.467.224,00
- Belanja Barang dan Jasa - LRA : Rp. 12.085.249.694,00
- Realisasi : Rp. 10.713.910.119,00
Untuk Belanja Modal dari anggaran sebesar Rp. 23.721.142.751,00, terealisasi
sebesar Rp. 16.947.885.125,00, atau 71,45%, diantaranya untuk :
- Belanja Modal Tanah : Rp. 19.053.104.400,00
- Realisasi : Rp. 14.759.200.000,00
- Belanja Modal Peralatan dan Mesin : Rp. 795.275.500,00
- Realisasi : Rp. 748.868.375,00
- Belanja Modal Gedung dan Bangunan : Rp. 3.872.762.851,00
- Realisasi : Rp. 1.439.816.750,00
Jadi untuk Anggaran Belanja dari anggaran sebesar Rp. 59.423.857.207,50,
terealsasi sebesar Rp. 43.914.677.968,00 atau 73,90%., sehingga ada sisa anggaran
sebesar Rp. 15.509.179.239,50, atau 26,10%.
Laporan Tahunan DISPERIN 32
32
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
Tabel 3.2
Rencana dan Realisasi Belanja Operasi dan Belanja Modal
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung Tahun 2017
No. Uraian Belanja Operasi (Rp)
Rencana Realisasi %
1 Belanja Pegawai-LRA 28.057.464.762,50 19.770.467.224,00 70,46
2 Belanja Barang dan Jasa - LRA
12.085.249.694,00 10.713.910.119,00 88,65
3 Belanja Modal Tanah 19.053.104.400,00 14.759.200.000,00 77,46
4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
795.275.500,00 748.868.375,00 94,16
5 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
3.872.762.851,00 1.439.816.750,00 37,18
Jumlah 63.863.857.207,50 47.432.262.468,00 74,27
Tabel 3.3
Rencana dan Realisasi Belanja Langsung Bersumber di luar APBD Kabupaten Bandung
(DAK dan Tugas Pembantuan ) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
Tahun 2017
No Uraian Tidak Langsung (Rp) Belanja Langsung (Rp)
Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %
1.
Pengembangan
Sarana Distribusi
Perdagangan
(Tugas Pembantuan)
- - - 7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Jumlah - - - 7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Uraian pelaksanaan program / kegiatan tugas pembantuan adalah sebagai berikut :
Tugas pembantuan dari Kementerian Perdagangan RI
Tugas pembantuan dari Kementerian Perdagangan RI termasuk ke dalam fungsi
Ekonomi (urusan perdagangan ) yang diterima oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Bandung. Jumlah anggaran seluruhnya sebesar Rp. 7.000.000.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp. 6.214.800.000 (88,78%). Anggaran tersebut digunakan untuk
melaksanakan 1 program (1 kegiatan).
Laporan Tahunan DISPERIN 33
33
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA
A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG
Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Dinas Perdagangan dan
Perindustrian untuk Tahun Anggaran 2017 mempunyai 13 (tiga belas) program dan 54 (lima
puluh empat) kegiatan untuk program dan kegiatan tersebut terbagi menjadi dua urusan, yaitu
terdiri dari :
1. Urusan Rutin : 5 (lima) program dan 25 (dua puluh lima) kegiatan
2. Urusan Pilihan : 8 (delapan) program dan 29 (dua puluh sembilan) kegiatan
Anggaran yang tersedia untuk Belanja Program sebesar Rp. 59.423.857.207,50
terealisasi sebesar Rp. 43.914.677.968,00 atau pencapaian 73,90% dengan rincian kegiatan
sebagai berikut :
1. URUSAN SKPD
[Program dan Kegiatan pada Belanja Rutin]
(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 75.000.000,- terealisasi sebesar
Rp. 21.712.364 atau 28,95% digunakan untuk membayar rekening telepon, air dan
listrik.
Hasil yang dicapai / out come kegiatan yaitu jumlah bulan untuk membayar
rekening telepon, air dan listrik selama 12 buan dengan baik di lingkungan kantor
Dinas dan kantor UPTD Pasar.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini :
Laporan Tahunan DISPERIN 34
34
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
TABEL 4.1
KEGIATAN PENYEDIAAN JASA KOMUNIKASI, SUMBER DAYA AIR DAN LISTRIK
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 75.000.000,00 21.712.364,00
2. Keluaran Jumlah bulan pembayaran rekening telepon,internet dan listrik
12 Bulan 12 Bulan
3. Hasil Terlaksananya komunikasi dengan instansi / badan / lembaga lain di lingkungan dinas.
100% 100%
2) Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Anggaran kegiatan ini sebesar Rp.120.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp.110.071.000,00 atau 91,73% , digunakan untuk belanja pengadaan
perlengkapan peralatan kebersihan dan bahan pembersih kantor, peralatan
kebersihan pasar di UPTD.
Hasil yang didapat / outcome kegiatan adalah meningkatnya kebersihan di
lingkungan kantor, sehingga dampaknya adalah terwujudnya suasana lingkungan
kantor dan pasar di UPTD yang nyaman dan sehat.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini :
TABEL 4.2
KEGIATAN PENYEDIAAN JASA KEBERSIHAN KANTOR
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Dana Dana 120.000.000,00 110.071.000,00
2. Keluaran Jumlah Jenis peralatan kebersihan kantor Dinas dan jumlah petugas kebersihan
33 jenis selama 12 bulan
33 jenis selama 12 bulan
3. Hasil Meningkatnya kebersihan di lingkungan kantor 100 % 100%
Laporan Tahunan DISPERIN 35
35
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
3) Kegiatan Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 25.000.000 terealisasi sebesar Rp. 20.387.600
atau, 81.55% digunakan untuk memenuhi kebutuhan Pelaksanaan jasa perbaikan
peralatan kerja Hasil yang dicapai / outcome kegiatan ini adalah kegiatan kantor
berjalan dengan lancar, sehingga dampaknya terwujudnya pelayanan yang cepat.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini :
TABEL 4.3
KEGIATAN PENYEDIAAN JASA PERBAIKAN PERALATAN KERJA
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 25.000.000 20.387.600
2. Keluaran Jumlah Bulan Penyediaan jasa Perbaikan Peralatan kantor
12 bulan 12 bulan
3. Hasil Kegiatan kantor berjalan dengan lancar
100 % 100%
4) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
Anggaran kegiatan ini sebesar Rp 90.000.000 terealisasi sebesar Rp 89.874.600
atau, 99.86% digunakan untuk memenuhi kebutuhan alat tulis kantor.
Hasil yang dicapai / outcome kegiatan ini adalah kegiatan kantor berjalan dengan
lancar, sehingga dampaknya terwujudnya pelayanan yang cepat.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini :
TABEL 4.4
KEGIATAN PENYEDIAAN ALAT TULIS KANTOR
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 90.000.000 89.874.600
2. Keluaran Jumlah jenis peralatan alat tulis kantor.
63 Jenis ATK 63 Jenis ATK
3. Hasil Kegiatan kantor berjalan dengan lancar
100 % 100%
Laporan Tahunan DISPERIN 36
36
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
5) Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 157.198.469 terealisasi sebesar Rp. atau
98.40%digunakan untuk penyediaan barang cetakan (quasi dan 154.679.000 non
quasi) dan penggandaan.
Hasil yang dicapai / outcome kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan barang
cetakan, karcis dan penggandaan, sehingga dampaknya adalah menghasilkan
pendapatan asli daerah.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini :
TABEL 4.5
KEGIATAN PENYEDIAAN BARANG CETAKAN DAN
PENGGANDAAN TAHUN 2017
No Narasi Tolak ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 157.198.469 154.679.000
2. Keluaran Jumlah Cetakan Kuasi dan Non Kuasi
35 Jenis cetakan
35 Jenis cetakan
3. Hasil Terpenuhinya kebutuhan barang cetakan, karcis dan penggandaan.
100 % 100%
6) Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan
Kantor
Anggaran kegiatan ini sebesar Rp 6.500.000 terealisasi sebesar Rp. 6.500.000
atau 100.00% digunakan untuk biaya belanja komponen-komponen instalasi listrik
dan penerangan bangunan kantor.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan
komponen instalasi listrik.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini :
TABEL 4.6
KEGIATAN PENYEDIAAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK / PENERANGAN BANGUNAN
KANTOR TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 6.500.000 6.500.000
2. Keluaran Jumlah jenis perbaikan peralatan kerja
22 jenis peralatan
22 jenis peralatan
3. Hasil Terpenuhinya kebutuhan komponen instalasi listrik.
100% 100%
Laporan Tahunan DISPERIN 37
37
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
7) Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 450.000.000 terealisasi sebesar Rp
434.165.760 atau 96,48%, digunakan untuk biaya belanja persediaan peralatan
dan perlengkapan kantor.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah adalah meningkatnya
pelayanan administrasi perkantoran.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini :
TABEL 4.7
KEGIATAN PENYEDIAAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KANTOR
TAHUN 2017
No Narasi Tolak ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 450.000.000 434.165.760
2. Keluaran Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Kantor 6 Jenis 6 Jenis
3. Hasil Meningkatnya pelayanan adminsitrasi perkantoran.
100 % 100%
8) Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 17.875.000 terealisasi sebesar Rp.
17,875,000 atau 100.00%, digunakan untuk biaya belanja surat kabar dan majalah.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah meningkatnya wawasan dan
pengetahuan para pegawai di lingkungan dinas / kantor.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini :
TABEL 4.8
KEGIATAN PENYEDIAAN BAHAN BACAAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TAHUN 2017
No Narasi Tolak ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 17.875.000 17.875.000
2. Keluaran Jumlah Bulan Penyediaan Bahan Bacaan
12 bulan 12 bulan
3. Hasil Meningkatnya wawasan dan pengetahuan pegawai di lingkungan dinas / kantor.
100 % 100%
Laporan Tahunan DISPERIN 38
38
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
9) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman
Anggaran untuk kegiatan sebesar Rp. 419.640,000 terealisasi sebesar Rp.
341.978.800 atau 81.49%, digunakan untuk biaya makanan dan minuman pegawai
dan makan minum dalam rangka kegiatan rapat-rapat di lingkungan kantor dan
makan minum kegiatan piket Dinas dan piket di 7 UPTD Pasar.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan
makanan dan minuman pegawai dan makan minum dalam kegiatan rapat-rapat
dan makan minum kegiatan piket Dinas dan piket di 7 UPTD Pasar, sehingga
dampaknya adalah pelayanan publik dan kegiatan kantor berjalan dengan lancar
dan aman.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini :
TABEL 4.9
KEGIATAN PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 419.640.000 341.978.800
2. Keluaran Jumlah Bulan Penyediaan makanan dan minuman
11 bulan 11 bulan
3. Hasil Terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman pegawai dan makan minum dalam kegiatan rapat-rapat
100 % 100 %
10) Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 100.000.000 terealisasi sebesar Rp.
99.885.611 atau 99,89%, digunakan untuk biaya keperluan rapat-rapat koordinasi
dan konsultasi ke luar daerah.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah tercapainya konsultasi dan
koordinasi, sehingga dampaknya adalah terkoordinasikannya permasalahan yang
berkaitan dengan Dinas / Instansi / Lembaga terkait melalui rapat-rapat dan
konsultasi.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini :
Laporan Tahunan DISPERIN 39
39
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
TABEL 4.10
KEGIATAN RAPAT-RAPAT KOORDINASI DAN KONSULTASI KE LUAR
DAERAH TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 100.000.000 99.885.661
2. Keluaran Jumlah Pegawai yang melakukan Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
64 kali perjalanan dinas
64 kali perjalanan dinas
3. Hasil Tercapainya konsultasi dan koordinasi dengan Dinas / Intansi / Lembaga terkait.
100 % 100%
11) Kegiatan Penyediaan Tenaga Pendukung Administrasi Teknis dan
Perkantoran
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 765.700.000 terealisasi sebesar Rp.
674.340.000 atau 88.07%, digunakan untuk membayar honor tenaga pendukung
administrasi teknis dan perkantoran.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah adalah meningkatnya
kegiatan administrasi dan tatalaksana kedinasan, sehingga dampaknya adalah
pelayanan publik bisa berjalan dengan lancar.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini :
TABEL 4.11
KEGIATAN PENYEDIAAN TENAGA PENDUKUNG
ADMINISTRASI TEKNIS DAN PERKANTORAN TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 765.700.000 674.340.000
2. Keluaran Jumlah Hari Penyediaan Tenaga Pendukung teknis dan Administrasi Perkantoran
10.080 hari 10.080 hari
3. Hasil Meningkatnya kegiatan administrasi dan tatalaksana kedinasan
100 % 100 %
Laporan Tahunan DISPERIN 40
40
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
12) Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 50.000.000 terealisasi sebesar Rp
43.145.000 atau 86.29%, digunakan untuk biaya keperluan rapat-rapat koordinasi
dan konsultasi ke dalam daerah. Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini
adalah tercapainya konsultasi dan koordinasi, sehingga dampaknya adalah
terkoordinasikannya permasalahan yang berkaitan dengan Dinas / Instansi /
Lembaga terkait melalui rapat-rapat dan konsultasi. Untuk lebih jelasnya dari uraian
di atas dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini :
TABEL 4.12
KEGIATAN RAPAT-RAPAT DAN KOORDINASI KE DALAM DAERAH TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 50.000.000, 43.145.000
2. Keluaran Jumlah Pegawai yang melakukan Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke Dalam Daerah
286 kali perjalanan dinas
259 kali perjalanan dinas
3. Hasil Tercapainya konsultasi dan koordinasi dengan Dinas / Intansi / Lembaga terkait.
100 % 100 %
(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1) Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 220.000.000, terealisasi sebesar Rp
192.770.000 atau 87.62%, digunakan sebagai sarana transportasi dalam
melakukan kegiatan-kegiatan ke Dinasan dan pelayan publik.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah meningkatnya dayaguna
kendaraan dinas / operasional, sehingga dampaknya adalah pelayanan publik /
kegiatan kantor bisa berjalan dengan lancar
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini :
TABEL 4.13
KEGIATAN PENGADAAN KENDARAAN DINAS / OPERASIONAL TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 220.000.000 192.770.000
2. Keluaran Jumlah Pengadaan Unit Kendaraan Dinas/Operasional
1 unit 1 unit
3. Hasil Meningkatnya daya guna kendaraan dinas / operasonal.
100 % 100 %
Laporan Tahunan DISPERIN 41
41
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
2) Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 350.000.000 terealisasi sebesar Rp.
119.531.500 atau 34.15%, digunakan untuk belanja pemeliharaan gedung kantor.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah adalah terpeliharanya kondisi
gedung kantor sehingga dampaknya adalah terwujudnya kantor yang nyaman.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.14 di bawah ini :
TABEL 4.14
KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN / BERKALA GEDUNG KANTOR TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 350.000.000 119.531.500
2. Keluaran Jumlah Paket Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
1 paket 1 paket
3. Hasil Terpeliharanya kondisi dan fungsi gedung kantor
100 % 100 %
3) Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 250.000.000, terealisasi sebesar Rp.
193.523.127 atau 77.41%, digunakan untuk biaya pemeliharaan rutin / berkala
30 unit kendaraan dinas/operasional.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah meningkatnya dayaguna
kendaraan dinas / operasional, sehingga dampaknya adalah pelayanan publik /
kegiatan kantor bisa berjalan dengan lancar. Untuk lebih jelasnya dari uraian di
atas dapat dilihat pada tabel 4.15 di bawah ini :
TABEL 4.15
KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN / BERKALA KENDARAAN DINAS / OPERASIONAL
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 250.000.000 193.523.127
2. Keluaran Jumlah Kendaraan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
30 unit 25 unit
3. Hasil Meningkatnya daya guna kendaraan dinas / operasonal. 100 % 100 %
Laporan Tahunan DISPERIN 42
42
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
4) Kegiatan Rehabilitasi Sedang / Berat Rumah Gedung Kantor
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 120.850.000 terealisasi sebesar Rp.
106.249.000 atau 87.92%, digunakan untuk kegiatan Penambahan Bangunan
Gedung Garasi serta rehabilitasi gedung kantor.
Hasil yang dicapai / outcome kegiatan ini adalah terciptanya kelancaran,
kenyamanan, keamanan bagi pedagang, pembeli dan petugas pengelola pasar,
dampaknya adalah pelayanan publik/kegiatan kantor bisa berjalan dengan lancar.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.16 di bawah ini :
TABEL 4.16
KEGIATAN REHABILITASI SEDANG / BERAT GEDUNG KANTOR
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 120.850.000 106.249.000
2. Keluaran Jumlah Paket Rehabilitasi sedang/berat rumah gedung kantor
1 paket 1 paket
3. Hasil Terciptanya kelancaran, kenyamanan, keamanan bagi pedagang, pembeli dan petugas pengelola pasar
100% 100 %
(3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1) Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 110.408.500 terealisasi sebesar Rp.
110.078.600 atau 99,70%, digunakan untuk pembelian pakaian dinas harian.
Hasil yang dicapai / outcome meningkatnya kinerja pegawai di lingkungan Dinas
dan UPTD, sehingga dampaknya adalah terwujudnya para pegawai yang disiplin,
bersih dan sehat.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.17 di bawah ini :
Laporan Tahunan DISPERIN 43
43
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
TABEL 4.17
KEGIATAN PENGADAAN PAKAIAN DINAS BESERTA PERLENGKAPANNYA
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 110.408.500 110.078.600
2. Keluaran Jumlah Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
314 stel PDH 314 stel PDH
3. Hasil Meningkatnya kinerja pegawai di lingkungan kantor dinas dan UPTD Pasar.
100 % 100 %
2) Kegiatan Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 102.540.000 terealisasi sebesar Rp
102.221.000 atau 99,66%, digunakan untuk pembelian pakaian kamtib, pakaian
petugas kebersihan dan sepatu boot.
Hasil yang dicapai / outcome meningkatnya kinerja pegawai di lingkungan 8 UPTD
Pasar, sehingga dampaknya adalah terwujudnya para pegawai yang disiplin, bersih
dan sehat.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.18 di bawah ini :
TABEL 4.18
KEGIATAN PENGADAAN PAKAIAN KERJA LAPANGAN
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 102.540.000 102.221.000
2. Keluaran Jumlah Pengadaan pakaian kerja lapangan
85 stel 85 stel
3. Hasil Meningkatnya kinerja pegawai di lingkungan kantor dan UPTD Pasar.
100 % 100 %
Laporan Tahunan DISPERIN 44
44
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
3) Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus hari-hari tertentu
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 109.828.250 terealisasi sebesar Rp
109.646.000 atau 99,83%, digunakan untuk pembelian pakaian khusus hari-hari
tertentu.
Hasil yang dicapai / outcome meningkatnya kinerja pegawai di lingkungan 8 UPTD
Pasar, sehingga dampaknya adalah terwujudnya para pegawai yang disiplin, bersih
dan sehat dalam memperingati perayaan hari-hari tertentu.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.19 di bawah ini :
TABEL 4.19
KEGIATAN PENGADAAN PAKAIAN KHUSUS HARI-HARI TERTENTU
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 109.828.250 109.646.000
2. Keluaran Jumlah Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
314 stel 314 stel
3. Hasil Meningkatnya kinerja pegawai di lingkungan kantor dan UPTD Pasar.
100 % 100 %
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1) Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 15.000.000 terealisasi sebesar Rp.
6.045.000 atau 40.30 % digunakan untuk biaya sosialisasi peraturan perundang-
undangan.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah Tersedianya Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.20 di bawah ini :
Laporan Tahunan DISPERIN 45
45
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
TABEL 4.20
KEGIATAN SOSIALISASI PERTURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 15.000.000 6.045.000
2. Keluaran Jumlah Sosialiasi Peraturan perundang-undangan
2 Kegiatan 1 Kegiatan
3. Hasil Tersedianya Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
100 % 100%
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
1) Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 50.000.000 terealisasi sebesar Rp.
43.100.000 atau 86 % digunakan untuk biaya penyusunan laporan capaian kinerja
dinas, Rencana Kerja dan Anggaran, Dokumen Pelaksanaan Anggaran serta
Laporan Tahunan
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah tersedianya laporan capaian
kinerja dinas, Rencana Kerja dan Anggaran, Dokumen Pelaksanaan Anggaran
serta Laporan Tahunan
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.21 di bawah ini :
TABEL 4.21
KEGIATAN PENYUSUNAN LAPORAN CAPAIAN KINERJA
DAN IKHTISAR REALISASI KINERJA SKPD TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 50.000.000 43.100.000
2. Keluaran Jumlah Jenis Dokumen Laporan
6 Jenis 6 Jenis
3. Hasil Tersedianya laporan capaian kinerja dinas, RKA, DPA dan laporan tahunan.
100 % 100%
Laporan Tahunan DISPERIN 46
46
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
2) Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 6.500.000 terealisasi sebesar Rp.
6.249.000 atau 96% digunakan untuk biaya penyusunan laporan keuangan
semesteran realisasi kinerja SKPD.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah tersedianya laporan
keuangan semesteran Dinas, sehingga dampaknya adalah akuntabilitas kinerja
meningkat.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat pada tabel 4.22 di bawah ini:
TABEL 4.22
KEGIATAN LAPORAN KEUANGAN SEMESTERAN TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 6.500.000 6.249.000
2. Keluaran Jumlah Dokumen laporan keuangan semesteran dinas 2 jenis 2 jenis
3. Hasil Tersedianya Tersusunnya laporan keuangan semesteran dinas.
100 % 100%
3) Kegiatan Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 5.800.000, terealisasi sebesar Rp.
3.624.000 atau 62% digunakan untuk biaya penyusunan dokumen laporan realisasi
anggaran.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen
laporan realisasi anggaran sehingga dampaknya adalah akuntabilitas kinerja
meningkat. Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.23 di
bawah ini :
TABEL 4.23
KEGIATAN PENYUSUNAN PELAPORAN PROGNOSIS REALISASI
ANGGARAN TAHUNAN - TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 5.800.000 3.624.000
2. Keluaran Jumlah Dokumen laporan pelaporan prognosis realisasi anggaran
5 dokumen 4 dokumen
3. Hasil Tersusunnya laporan keuangan akhir tahun.
100 % 100%
Laporan Tahunan DISPERIN 47
47
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
4) Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 6.500.000, terealisasi sebesar Rp
6.500.000 atau 100% digunakan untuk biaya penyusunan dokumen laporan
keuangan akhir tahun.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen
laporan keuangan tahunan dinas sehingga dampaknya adalah meningkatnya
akuntabilitas kinerja. Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada
tabel 4.24 di bawah ini :
TABEL 4.24
KEGIATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 6.500.000 6.500.000
2. Keluaran Jumlah jenis dokumen laporan keuangan dinas 1 dokumen 1 dokumen
3. Hasil Tersusunnya laporan keuangan akhir tahun.
100 % 100%
5) Kegiatan Penyusunan Administrasi Kepegawaian dan Inventarisasi Aset
Barang
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 9.750.000, terealisasi sebesar Rp
9.350.000 atau 96% digunakan untuk biaya penyusunan administrasi kepegawaian
dan inventarisasi aset barang.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen
administrasi kepegawaian dan inventarisasi aset barang. Untuk lebih jelasnya dari
uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.25 di bawah ini :
Laporan Tahunan DISPERIN 48
48
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
TABEL 4.25
KEGIATAN PENYUSUNAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DAN INVENTARISASI ASET
BARANG TAHUNAN TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 9.750.000 9.350.000
2. Keluaran Jumlah jenis dokumen administrasi kepegawaian dan Inventarisasi aset barang
2 jenis 2 jenis
3. Hasil Tersusunnya administrasi kepegawaian dan inventarisasi aseet barang.
100 % 100%
2. URUSAN PILIHAN
(1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
1) Kegiatan Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 704.218.000,00, terealisasi Rp.
657.155.625,00 atau 93,32%, digunakan untuk kegiatan Operasionalisasi dan
pengembangan UPT kemetrologian daerah.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah meningkatnya kelancaran
pelayanan dan pengawasan tera, tera ulang alat UTTP untuk kegiatan
Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat dari tabel 4.26 di bawah ini :
TABEL 4.26
KEGIATAN OPERASIONALISASI DAN PENGEMBANGAN UPT KEMETROLOGIAN DAERAH
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 704.218.000,00 657.155.625,00
2. Keluaran Jumlah Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah
800 Alat UTTP 800 Alat UTTP
3. Hasil
meningkatnya kelancaran pelayanan dan pengawasan tera, tera ulang alat UTTP untuk kegiatan Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah.
100% 100%
Laporan Tahunan DISPERIN 49
49
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
2) Kegiatan Pengumpulan Informasi Hasil Tembakau yang Dilekati Pita cukai di
Peredaran atau Tempat Penjualan Eceran (DBHCHT)
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.150.000.000,00 terealisasi Rp.
146.712.000,00 atau 97,81%, digunakan untuk Kegiatan Pengumpulan Informasi
Hasil Tembakau yang Dilekati Pita cukai di Peredaran atau Tempat Penjualan
Eceran (DBHCHT).
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah meningkatnya informasi hasil
tembakau yang dilekati pita cukai di peredaran atau tempat penjualan eceran.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat dari tabel 4.27 di bawah ini :
TABEL 4.27
KEGIATAN PENGUMPULAN INFORMASI HASIL TEMBAKAU YANG DILEKATI
PITA CUKAI DI PEREDARAN ATAU TEMPAT PENJUALAN ECERAN (DBHCHT)
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 150.000.000,00
146.712.000,00
2. Keluaran Jumlah Pengumpulan Informasi Hasil Tembakau yang Dilekati Pita cukai di Peredaran atau Tempat Penjualan Eceran
180 orang 180 orang
3. Hasil meningkatnya informasi hasil tembakau yang dilekati pita cukai di peredaran atau tempat penjualan eceran
100% 100%
(2) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
1) Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur dan Dokumen
Ekspor Impor
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.30.000.000 terealisasi sebesar Rp
30.000.000, atau 100%, digunakan untuk Kegiatan Sosialisasi Kebijakan
Perdagangan Luar Negeri bagi calon dan pelaku ekspor di Wilayah Kabupaten
Bandung.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah Terpahaminya kebijakan-
kebijakan baru dibidang perdagangan luar negeri dalam 1 kali kegiatan oleh
20 calon dan pelaku ekspor.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat dari tabel 4.28 di bawah ini :
Laporan Tahunan DISPERIN 50
50
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
TABEL 4.28
KEGIATAN SOSIALISASI KEBIJAKAN PENYEDERHANAAN PROSEDUR DOKUMEN
EKSPOR IMPOR TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 30.000.000 30.000.000
2. Keluaran Jumlah Peserta Kegiatan Sosialisasi kebijakan penyederhanaan prosedur dan dokumen ekspor dan impor
20 orang 20 orang
3. Hasil Terpahaminya kebijakan-kebijakan
baru dibidang perdagangan luar
negeri dalam 1 kali kegiatan oleh 20
calon dan pelaku ekspor.
100% 100%
833.686.178,32
803.764.845,53
777.105.780,12
820.972.744,55828.184.211
740.000.000,00 750.000.000,00 760.000.000,00 770.000.000,00 780.000.000,00 790.000.000,00 800.000.000,00 810.000.000,00 820.000.000,00 830.000.000,00 840.000.000,00
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
Gambar.4.1 Grafik Pertumbuhan Eksport
2) Kegiatan Pengembangan Data Base Informasi Potensi Unggulan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 60.000.000 erealisasi sebesar Rp.
59.940.000,00 atau 99.90%, digunakan untuk Pendataan Pelaku Usaha Potensial
Eksport beserta jumlah kajiannya yaitu 45 kali kajian.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah Meningkatnya peluang
pangsa pasar ekspor di Kabupaten Bandung.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat pada tabel 4.29 di bawah ini :
TABEL 4.29
KEGIATAN PENGEMBANGAN INFORMASI PELUANG PASAR
PERDAGANGAN LUAR NEGERI TAHUN 2017
Laporan Tahunan DISPERIN 51
51
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 Masukan Dana 60.000.000,00 59.940.000,00
2. Keluaran Jumlah Pendataan
peruhsaan yang meiliki potensi Eksport
45 kali 45 kali
3.
Hasil Meningkatnya peluang pangsa pasar ekspor di Kabupaten Bandung.
100% 100%
Gambar. 4.2. Database Potensi Eksport
3) Koordinasi program pengembangan ekspor dengan instansi
terkait/asosiasi/pengusaha
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.55.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp.55.000.000,00 atau 100%, digunakan untuk kegiatan pengembangan ekspor
dengan instansi terkait / asosiasi / pengusaha.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah Meningkatnya peluang
pangsa pasar ekspor di Kabupaten Bandung. Untuk lebih jelasnya dari uraian di
atas dapat dilihat pada tabel 4.30 di bawah ini :
TABEL 4.30
KOORDINASI PROGRAM PENGEMBANGAN EKSPOR DENGAN INSTANSI
TERKAIT/ASOSIASI/PENGUSAHA NEGERI TAHUN 2017
Laporan Tahunan DISPERIN 52
52
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 Masukan Dana 55.000.000,00 55.000.000,00
2. Keluaran Jumlah Peserta Kegiatan FGD Penanganan Habatan Eksposes Daerah
30 orang 30 orang
3. Hasil Meningkatnya peluang pangsa pasar ekspor di Kabupaten Bandung.
100% 100%
4) Kegiatan Pelatihan Ekspor bagi IKM, UMKM dan Koperasi
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 60.000.000 terealisasi sebesar Rp.
59.730.000,00 atau 99,55%, digunakan untuk Kegiatan Pelatihan Ekspor bagi calon
dan pelaku ekspor/impor, IKM, IMKM, an Koperasi di Wilayah Kabupaten Bandung.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah Terpahaminya tentang
pelaksanaan Ekspor oleh 30 calon dan pelaku Usaha, IKM, UMKM dan Koperasi.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat dari tabel 4.31 di bawah ini :
TABEL 4.31
KEGIATAN PELATIHAN EKSPOR BAGI IKM, UMKM DAN KOPERASI
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 60.000.000, 59.730.000
2. Keluaran Jumlah pelatihan ekspor bagi calon dan pelaku ekspor/impor, IKM, IMKM, an Koperasi di Wilayah Kabupaten Bandung
30 orang 30 orang
3. Hasil Terpahaminya tentang pelaksanaan Ekspor oleh 30 usaha IKM, UMKM dan Koperasi.
100% 100%
Laporan Tahunan DISPERIN 53
53
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
(3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
1) Penyempurnaan Perangkat Peraturan, Kebijakan dan Pelaksanaan
Operasional
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 80.000.000, terealisasi sebesar Rp
79.203.637 atau 99.00%, digunakan untuk Rancangan Peraturan Daerah tentang
Perusahaan Daerah/PD Pasar di Kabupaten Bandung yaitu 6 dokumen rancangan
Perda tentang PD Pasar.
Hasil yang dicapai/outcome Tersedianya dokumen rancangan Perda tentang PD
Pasar. Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat dari tabel 4.32 di
bawah ini :
TABEL 4.32
PENYEMPURNAAN PERANGKAT PERATURAN, KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN
OPERASIONAL
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 80.000.000 79.203.637
2. Keluaran Jumlah Rancangan Peraturan Daerah tentang Perusahaan Daerah/PD Pasar di Kabupaten Bandung
160 orang 160 orang
3. Hasil Tersedianya dokumen rancangan
Perda tentang PD Pasar . 100% 100%
2) Kegiatan Kemudahan Perijinan Pengembangan Usaha
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 80.000.000, terealisasi Rp. 56.860.000
atau 71.08%, digunakan untuk Kegiatan Temu Konsultansi Pelaku UKM dengan
Pelaku Usaha Toko Modern di Wil. Kab. Bandung.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah tersedianya kajian akademik
penyusunan perijinan pengembangan usaha Pelaku UMKM dengan Pelaku Usaha
Toko Modern di Wil. Kab. Bandung.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat dari tabel 4.33 di bawah ini :
TABEL 4.33
KEGIATAN KEMUDAHAN PERIJINAN PENGEMBANGAN USAHA
TAHUN 2017
Laporan Tahunan DISPERIN 54
54
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 80.000.000 56.860.000
2. Keluaran Jumlah Peserta Temu Konsultasi UKM, dan Pelaku Usaha
60 orang 60 orang
3. Hasil tersedianya kajian akademik penyusunan perijinan pengembangan usaha Pelaku UMKM dengan Pelaku Usaha Toko Modern di Wil. Kab. Bandung.
100% 100%
3) Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang / Produk
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 24.439.709.226 terealisasi sebesar
Rp 17.364.453.850 atau 71.05%, digunakan untuk pengembangan revitalisasi
pasar rakyat yaitu pasar Margahayu, Baleendah, dan Sayati.
Hasil yang dicapai/outcome terselesaikannya permasalahan pasar Margahayu,
Baleendah dan Sayati, tersedianya dokumen perencanaan dan pengawasan (DAK
dan Bangub), Tersedianya dokumen AMDAL yang merupakan pendukung
pelaksanaan rehabilitasi pasar. Serta tersedianya lahan pasar beserta rehabilitasi
meliharaannya 4 pasar. Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat dari
tabel 4.34 di bawah ini :
TABEL 4.34
KEGIATAN PENGEMBANGAN PASAR DAN DISTRIBUSI BARANG / PRODUK TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 24.439.709.226 17.364.453.850
2. Keluaran Jumlah Pasar Rakyat yang telah dilakukan direvitaslisasi
4 pasar 4 pasar
Laporan Tahunan DISPERIN 55
55
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
3. Hasil
tersedianya dokumen
perencanaan dan
pengawasan (DAK dan
Bangub), Tersedianya
dokumen AMDAL yang
merupakan pendukung
pelaksanaan rehabilitasi
pasar. Serta tersedianya
lahan pasar beserta
rehabilitasi
pemeliharaannya di 5
pasar.
100% 100%
4) Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Kerjasama Kemitraan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 200.000.000 terealisasi Rp. 198.938.000
atau 99.47%, digunakan untuk Pengembangan Kelembagaan Kerjasama
kemitraan dgn Dekranasda Kab. Bandung melalui: Bintek, fasilitasi pemasaran
produk UMKM Kab. Bandung, serta Kontak Dagang.
Hasil yang dicapai / outcome kegiatan ini adalah Terwujudnya Pengembangan
Kelembagaan Kerjasama kemitraan dgn Dekranasda Kab. Bandung melalui :
Bintek, fasilitasi pemasaran produk UMKM Kab. Bandung, serta Kontak Dagang
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari tabel 4.35 berikut :
TABEL 4.35
KEGIATAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KERJASAMA KEMITRAAN TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 200.000.000 198.938.000
2. Keluaran Jumlah Pengembangan
Kelembagaan Kerjasama
kemitraan dgn Dekranasda Kab.
Bandung melalui: Bintek, fasilitasi
pemasaran produk UMKM Kab.
Bandung, serta Kontak Dagang
2 kali 2 kali
3. Hasil Terwujudnya Pengembangan
Kelembagaan Kerjasama
kemitraan dgn Dekranasda Kab.
Bdg melalui: Bintek, fasilitasi
pemasaran produk UMKM Kab.
Bandung, serta Kontak Dagang
100% 100%
Laporan Tahunan DISPERIN 56
56
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
5) Kegiatan Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 350.000.000 terealisasi Rp. 348.599.500
atau 99.60%, digunakan untuk melaksanakan Kegiatan Monitoring bahan pokok
dan barang strategis lainnya terhadap pedagang eceran di 10 Pasar dari aspek
harga maupun ketersediaan, pengadaan dan penyaluran pupuk Bersubsidi dan
Non Subsidi.
Hasil yang dicapai / outcome kegiatan ini adalah tersedianya data perkembangan
harga barang pokok dan barang strategis lainnya terhadap pedagang eceran dan
ketersediaan di 10 pasar dari aspek harga maupun ketersediaan, pengadaan dan
penyaluran pupuk bersubsidi dan non subsidi.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari tabel 4.36 di bawah ini :
TABEL 4.36
KEGIATAN PENINGKATAN SISTEM JARINGAN INFORMASI PERDAGANGAN
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 350.000.000 . 348.599.500
2. Keluaran Jumlah Kegiatan Monitoring bahan pokok dan barang strategis lainnya terhadap pedagang eceran di 10 Pasar dari aspek harga maupun ketersediaan, pengadaan dan penyaluran pupuk Bersubsidi dan Non Subsidi.
224 kali pengawasan
224 kali pengawasan
3. Hasil tersedianya data perkembangan harga barang pokok dan barang strategis lainnya terhadap pedagang eceran dan ketersediaan di 10 pasar dari aspek harga maupun ketersediaan, pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dan non subsidi.
100% 100%
6) Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 60.000.000 terealisasi Rp. 60.000.000
atau 100%, digunakan untuk melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri terhadap 180 Orang Pelajar. Hasil yang dicapai
/ outcome kegiatan ini adalah Terserapnya informasi penggunaan produk dalam
negeri bagi Pemuda/ karangtaruna/ pelajar/ mahasiswa.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari tabel 4.37 di bawah ini :
Laporan Tahunan DISPERIN 57
57
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
TABEL 4.37
KEGIATAN SOSIALISASI PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana . 60.000.000 60.000.000
2. Keluaran Jumlah peserta Sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri terhadap 120 Orang
Pelajar
120 orang 120 orang
3. Hasil Terserapnya informasi pengunaan produk dalam negeri bagi
pemuda/karangtaruna/ pelajar/ mahasiswa
100% 100%
7) Kegiatan Pengembangan Distribusi dan Promosi Barang / Produk
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 100.000.000 terealisasi Rp. 94.079.000
atau 94.08 digunakan untuk pelaksanaan kegiatan promosi produk-produk UKM
(hasil kerajinan, konveksi, mknan/mnuman, olahan) melalui Event Pameran Tk.
Kabupaten, Tk. Provinsi, Tk Nasional, Pasar Murah Ramadhan.
Hasil yang dicapai dari kegiatan adalah terjadinya transaksi secara langsung
ataupun melalui pesanan dari konsumen/pembeli baik dari dalam maupun luar
negeri. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari tabel 4.38 di bawah ini :
TABEL 4.38
KEGIATAN PENGEMBANGAN DISTRIBUSI DAN PROMOSI
BARANG / PRODUK TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana
100.000.000 94.079.000
2. Keluaran Jumlah kegiatan Promosi Barang/Produk UKM Kab. Bandung (hasil kerajinan, konveksi, mknan/mnuman, olahan) melalui Event Pameran Tk. Kabupaten, Tk. Provinsi, Tk Nasional, Pasar Murah Ramadhan
3 kali pameran (inacraft, etnik,
pasar ramadhan, HUT Kabupaten,
Pameran, Soreang Ekspo))
3 kali pameran (inacraft, etnik,
pasar ramadhan, HUT Kabupaten,
Pameran Soreang Ekspo))
3. Hasil Terjadinya transaksi secara langsung ataupun melalui pesanan dari konsumen/pembeli baik dari dalam maupun luar negeri
100%
100%
Laporan Tahunan DISPERIN 58
58
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
Gambar. 4.3. Pameran Food Etnik Tingkat Jawa Barat
(4) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
1) Kegiatan Penyuluhan Peningkatan Disiplin Pedagang Kaki Lima dan
Asongan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 249.000.000 terealisasi Rp.
241.598.000, atau 97.03%, digunakan untuk Kegiatan Penyuluhan Sosialisasi
Disiplin Pedagang Kaki Lima dan Asongan di Kecamatan Banjaran dan Soreang
sebanyak 320 orang.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah Meningkatnya disiplin para
pedagang kaki lima dan asongan.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat dari tabel 4.39 di bawah ini :
TABEL 4.39
KEGIATAN PENYULUHAN PENINGKATAN DISIPLIN PEDAGANG KAKI LIMA DAN
ASONGAN TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 249.000.000 241.598.000
2. Keluaran Jumlah PKL mendapatkan sosialisasi peningkatan disiplin pedagang kaki lima dan asongan sebanyak 320 orang
320 orang, 320 orang,
3. Hasil Meningkatnya disiplin para pedagang kaki lima dan asongan di Pasar Banjaran dan Pasar Soreang
100% 100%
Laporan Tahunan DISPERIN 59
59
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
2) Kegiatan Penataan Tempat Berusaha bagi Pedagang Kaki Lima dan Asongan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 125.000.000, terealisasi Rp.
18.210.000, atau 14,57%, digunakan untuk Kajian lokasi PKL yang ditata tempat
berusaha bagi Pedagang Kaki Lima di 1 lokasi kegiatan.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah Tersedianya tempat berjualan
bagi pedagang kaki lima (PKL).
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat dari tabel 4.40 di bawah ini :
TABEL 4.40
KEGIATAN PENATAAN TEMPAT BERUSAHA BAGI PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 125.000.000 18.210.000
2. Keluaran Jumlah Lokasi PKL yang di tata tempat berusaha bagi pedagangan kaki lima
1 lokasi 1 lokasi
3. Hasil Tersedianya tempat berjualan bagi pedagang kaki lima (PKL).
100% 100%
3) Kegiatan Pengawasan Mutu Dagangan Pedagang Kakilima dan Asongan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 80.000.000, terealisasi Rp. 72.874.500,
atau 91,09%, digunakan untuk Pengawasan Mutu Dagangan Pedagang Kaki Lima
dan asongan diwilayah Kab. Bandung.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah Tersedianya tempat berjualan
bagi pedagang kaki lima (PKL). Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat
dilihat dari tabel 4.41 di bawah ini :
Laporan Tahunan DISPERIN 60
60
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
TABEL 4.41
KEGIATAN PENATAAN TEMPAT BERUSAHA BAGI PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 80.000.000,00 72.874.500,00
2. Keluaran Jumlah PKL yang diawasi mutu dagangan pedagang kaki lima dan asongan di wilayah Kab. Bandung.
1.680 PKL 1.680 PKL
3. Hasil Tersedianya tempat berjualan bagi pedagang kaki lima (PKL).
100% 100%
5) Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
1) Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 215.000.000 terealisasi Rp.
210.460.000 atau 97,89%, digunakan untuk Kegiatan Pelatihan pengembangan
Sistem Inovasi Teknologi IK.
Hasil yang didapat / outcome kegiatan adalah meningkatnya nilai tambah dan
daya saing produk desain teknologi kemasan industri kecil olahan makanan.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat pada tabel 4.42 di bawah
ini :
TABEL 4.42
KEGIATAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI TEKNOLOGI INDUSTRI TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 215.000.000 210.460.000
2. Keluaran Jumlah Peserta Pelatihan pengembangan sistem inovasi teknologi industri bagi IK
100 orang 100 orang
3. Hasil meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk desain teknologi kemasan industri kecil olahan makanan.
100% 100%
Laporan Tahunan DISPERIN 61
61
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
2) Kegiatan Penguatan Kemampuan Industri Berbasis Teknologi
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 315.000.000 terealisasi Rp.
289.323.000 atau 91.85%, digunakan untuk Kegiatan Pembinaan dan Pelatihan
bagi industri kecil menengah dalam mendukung program Peningkatan Kapasitas
IPTEK Sistem Produksi.
Hasil yang didapat / outcome kegiatan adalah meningkatnya kemampuan para
pelaku usaha sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk
dengan sentuhan kreativitas dan inovasi produk. Untuk lebih jelasnya dari uraian
di atas, dapat dilihat pada tabel 4.43 di bawah ini :
TABEL 4.43
KEGIATAN PENGUATAN KEMAMPUAN INDUSTRI BERBASIS TEKNOLOGI TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 315.000.000 289.323.000
2. Keluaran Jumlah Kegiatan Pembinaan dan Pelatihan bagi IKM dalam mendukung program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi Kegiatan pelatihan Sablon Digital pakaian jadi
128 orang 128 orang
3. Hasil meningkatnya kemampuan para pelaku usaha sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk dengan sentuhan kreativitas dan inovasi produk
100% 100%
3) Kegiatan Pengembangan Industri Kreatif Berbasis Fashion
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 1.037.000.000 terealisasi Rp. 963.088.745
atau 92.87%, digunakan untuk Kegiatan Pembinaan dan Pelatihan bagi industri
kecil menengah dalam mendukung program pengembangan industri kreatif
berbasis fashion terhadap 291 peserta industri kecil konveksi..
Hasil yang didapat / outcome kegiatan adalah meningkatnya nilai tambah dan
kualitas hasil produk industri kecil konveksi melalui peningkatan sumber daya
manusia di bidang produksi. Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat
pada tabel 4.44 di bawah ini :
Laporan Tahunan DISPERIN 62
62
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
TABEL 4.44
KEGIATAN PENGUATAN KEMAMPUAN INDUSTRI BERBASIS FASHION TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 1.037.000.000 . 963.088.745
2. Keluaran Jumlah Peserta Pengembangan industri kreatif berbasis fashion bagi industri kecil menengah dalam mendukung program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi terhadap 291 peserta industri kecil konveksi.
291 orang 291 orang
3. Hasil meningkatnya nilai tambah dan kualitas hasil produk industri kecil konveksi melalui peningkatan sumber daya manusia di bidang produksi.
100% 100%
4) Kegiatan Pengembangan Industri Kreatif Berbasis Kerajinan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 668.000.000 terealisasi Rp. 659.882.675
atau 98,78%, digunakan untuk Pembinaan dan Pelatihan bagi industri kecil
menengah dalam Peningkatan Kreatifitas industri berbasis Kerajinan bagi 264 IKM
Kabupaten Bandung.
Hasil yang didapat / outcome kegiatan adalah meningkatnya nilai tambah dan daya
saing produk dengan sentuhan kreatifitas dan inovasi produk.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat pada tabel 4.45 di bawah ini :
TABEL 4.45
KEGIATAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF BERBASIS KERAJINAN
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 668.000.000 659.882.675
2. Keluaran Jumlah Peserta Pengembangan Industri Kreatif Berbasis Kerajinan
264 orang 264 orang
3. Hasil meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk dengan sentuhan kreatifitas dan inovasi produk
100% 100%
Laporan Tahunan DISPERIN 63
63
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
5) Kegiatan Sosialisasi Merek Bagi IKM Tekstil dan Produk Tekstil
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 30.000.000,00 terealisasi Rp
29.898.850,00 atau 99.66%, digunakan untuk Fasilitasi Merek Dagang bagi Idustri
Kecil Menengah dalam mendukung program peningkatan kapasitas iptek sistem
produksi terhadap 41 pelaku usaha pakaian jadi di wilayah Kabupaten Bandung.
Hasil yang didapat / outcome kegiatan adalah meningkatnya nilai tambah dan daya
saing produk dengan sentuhan kreatifitas dan inovasi produk.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat pada tabel 4.46 di bawah ini :
TABEL 4.46
KEGIATAN PEMBERIAN MEREK BAGI IKM TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 30.000.000 ,00 29.898.850,00
2. Keluaran Jumlah Peserta Sosialisasi Merek bagi IKM Tekstil dan Produk Teksti di wilayah Kabupaten Bandung
41 pelaku usaha
41 pelaku usaha
3. Hasil meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk dengan sentuhan kreatifitas dan inovasi produk
100% 100%
6) Kegiatan Pemberian Merek Bagi IKM Tekstil dan Produk Tekstil
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 75.000.000,00 terealisasi Rp
45.259.150,00 atau 60.35%, digunakan untuk Fasilitasi Merek Dagang bagi Idustri
Kecil Menengah dalam mendukung program peningkatan kapasitas iptek sistem
produksi terhadap 68 pelaku usaha pakaian jadi di wilayah Kabupaten Bandung.
Hasil yang didapat / outcome kegiatan adalah meningkatnya nilai tambah dan daya
saing produk dengan sentuhan kreatifitas dan inovasi produk.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat pada tabel 4.47 di bawah ini :
TABEL 4.47
KEGIATAN PEMBERIAN MEREK BAGI IKM TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana . 75.000.000 45.259.150
2. Keluaran Jumlah Pemberian Merek bagi IKM Tekstil dan Produk Tekstil
68 pelaku usaha
43 pelaku usaha
3. Hasil meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk dengan sentuhan kreatifitas dan inovasi produk
100% 100%
Laporan Tahunan DISPERIN 64
64
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
(6) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
1) Kegiatan Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Dalam Memperkuat
Jaringan Klaster Industri
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 478.000.000 terealisasi Rp 446.042.700
atau 93.31%, digunakan untuk kegiatan pembinaan dan pelatihan terhadap IKM
dalam memperkuat jaringan klaster industri.
Hasil yang didapat / outcome kegiatan adalah meningkatnya nilai tambah dan daya
saing produk dengan sentuhan kreatifitas dan inovasi produk untuk pengembangan
usaha dan terciptanya jaringan IKM yang kuat. Untuk lebih jelasnya dari uraian di
atas, dapat dilihat pada tabel 4.48 di bawah ini :
TABEL 4.48
KEGIATAN PEMBINAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DALAM MEMPERKUAT JARINGAN
KLASTER INDUSTRI TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 478.000.000 446.042.700
2. Keluaran Jumlah Peserta Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri
80 orang 80 orang
Jumlah Kegiatan Sosialisasi Barcode 15 orang 15 orang
Jumlah Kegiatan Sosialisasi SNI 110 orang 110 orang
Jumlah IKM yang di Monitoring dan Evaluasi 14 kali 14 kali
Jumlah IKM yang mengikuti Kegiatan Adopsi Teknologi 12 IKM 12 IKM
Hasil meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk dengan sentuhan kreatifitas dan inovasi produk untuk pengembangan usaha dan terciptanya jaringan IKM yang kuat.
100% 100%
2) Kegiatan Pembinaan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia pada
usaha industri kecil hasil tembakau skala kecil (DBHCHT)
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.320.000.000,00 terealisasi Rp.
306.779.911,00 atau 95,87%, digunakan untuk Kegiatan Pembinaan dan
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia pada Usaha Industri Kecil Hasil
Tembakau Skala Kecil.
Laporan Tahunan DISPERIN 65
65
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah meningkatnya kualitas
kapasitas sumber daya manusia pada usaha industri kecil hasil tembakau skala
kecil (DBHCHT).
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat dari tabel 4.49 di bawah ini :
KEGIATAN PEMBINAAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA
MANUSIA PADA USAHA INDUSTRI KECIL HASIL TEMBAKAU SKALA KECIL
(DBHCHT)
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 150.000.000,00
146.712.000,00
2. Keluaran Jumlah Peserta Pelatihan Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia pada Usaha Industri Kecil Hasil Tembakau Skala Kecil
180 orang 180 orang
3. Hasil meningkatnya informasi hasil tembakau yang dilekati pita cukai di peredaran atau tempat penjualan eceran
100% 100%
(7) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
1) Kegiatan Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 1.072.000.000 terealisasi Rp
1.053.927.024 atau 98,31%, digunakan untuk pelatihan teknik produksi olahan bagi
590 IKM , Peserta sosialisasi SNI sebanyak 40 orang dan , Peserta sosialisasi
halal sebanyak 40 orang.
Hasil yang didapat / outcome kegiatan adalah meningkatnya kemampuan SDM dan
daya saing produk industri kecil olahan makanan, usaha perbengkelan dan
Elektronika. Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat pada tabel 4.50 di
bawah ini :
Laporan Tahunan DISPERIN 66
66
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
TABEL 4.50
KEGIATAN PEMBINAAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI INDUSTRI
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 1.072.000.000 1.053.927.024
2. Keluaran Jumlah Peserta peningkatan kemampuan teknologi industri
590 IKM 590 ikm
Jumlah Peserta Sosiaisasi SNI 40 IKM 40 IKM
Jumlah Peserta Sosialisasi Halal 40 IKM 40 IKM
3. Hasil meningkatnya kemampuan SDM dan daya saing produk industri kecil olahan makanan usaha perbengkelan dan Elektronika
100% 100%
Gambar 4.4 Pelatihan Olahan Makanan
2) Kegiatan Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 670.000.000 terealisasi Rp. 641.072.000
atau 95.68%, digunakan untuk Kegiatan pengembangan dan pelayanan teknologi
industri sebanyak 180 IKM, Kegiatan sosialisasi HAKI dan barcode sebanyak 50
IKM dan Honorarium bulanan tenaga desain dan kemasan produk sebanyak 33
bulan untuk 3 orang desainer produk kemasan.
Hasil yang didapat / outcome kegiatan adalah meningkatnya kemampuan teknologi
produksi dan daya saing produk industri kecil olahan makanan dalam hal kualitas
Laporan Tahunan DISPERIN 67
67
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
produksi dan kemasan. Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat pada
tabel 4.51 di bawah ini :
TABEL 4.51
KEGIATAN PENGEMBANGAN DAN PELAYANAN TEKNOLOGI INDUSTRI
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 670.000.000 641.072.000
2. Keluaran Jumlah Kegiatan Pengembangan dan pelayanan teknologi industri
180 IKM 180 ikm
Jumlah Peserta Sosialisasi HAKI dan Barcode
50 IKM 50 IKM
Jumlah Bulan Honorarium Tenaga Desain dan Kemasan Produk
33 bulan untuk 3 orang desainer
33 bulan untuk 3 orang desainer
3. Hasil Meningkatnya kemampuan teknologi produksi dan daya saing produk industri kecil olahan makanan dalam hal kualitas produksi dan kemasan
100% 100%
3) Kegiatan Perluasan standar produk industri manufaktur
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 50.000.000 terealisasi Rp. 50.000.000
atau 100%, digunakan untuk perluasan standar produk industri manufaktur di Kab.
Bandung sebanyak 50 IKM.
Hasil yang didapat / outcome kegiatan adalah meningkatnya kemampuan teknologi
produksi dan daya saing produk industri kecil manufaktur. Untuk lebih jelasnya dari
uraian di atas, dapat dilihat pada tabel 4.52 di bawah ini :
TABEL 4.52
KEGIATAN PERLUASAN STANDAR PRODUK INDUSTRI MANUFAKTUR
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 50.000.000 50.000.000
2. Keluaran Jumlah Peserta Penerapan Standar Produk Industri Manufaktur
50 IKM 50 IKM
Laporan Tahunan DISPERIN 68
68
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
3. Hasil Meningkatnya kemampuan teknologi produksi dan daya saing produk industri kecil Manufaktur 100% 100%
4) Kegiatan Peningkatan kemampuan teknologi industri hasil hutan dan
perkebunan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 310.250.000 terealisasi Rp. 307.700.000
atau 99.18%, digunakan untuk Kegiatan peningkatan kemampuan teknoligi industri
hasil hutan dan perkebunan sebanyak 111 IKM.
Hasil yang didapat / outcome kegiatan adalah meningkatnya kemampuan teknologi
industri hasil hutan dan perkebunan. Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat
dilihat pada tabel 4.53 di bawah ini :
TABEL 4.53
KEGIATAN PENGEMBANGAN DAN PELAYANAN TEKNOLOGI INDUSTRI
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur
Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 310.250.000 307.700.000
2. Keluaran Jumlah Peserta Peningkatan Kemampuan teknologi Industri Hasil Hutan dan Perkebunan
111 IKM 111 IKM
3. Hasil Meningkatnya kemampuan teknologi produksi dan daya saing produk industri kecil olahan makanan dalam hal kualitas produksi dan kemasan
100% 100%
(8) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
1) Kegiatan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Panas Bumi
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 162.805.500 terealisasi Rp 142.008.265
atau 87,23%, digunakan untuk melakukan kegiatan monitoring evaluasi dan
pelaporan panas bumi sebanyak 214 kali.
Hasil yang didapat / outcome kegiatan adalah tersedianya laporan evaluasi dan
panas bumi. Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat pada tabel 4.54
di bawah ini :
Laporan Tahunan DISPERIN 69
69
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
TABEL 4.54
KEGIATAN PEMBINAAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI INDUSTRI
TAHUN 2017
No Narasi Tolak Ukur Kinerja
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 162.805.000 142.008.265
2. Keluaran Jumlah Monitoring dan Evaluasi Panas Bumi
214 kali 192 kali
3. Hasil meningkatnya kemampuan SDM dan daya saing produk industri kecil olahan makanan usaha perbengkelan dan Elektronika
100% 100%
B. SUMBER DANA DI LUAR APBD KABUPATEN BANDUNG
Untuk Tahun Aggaran 2017, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemerintah Kabupaten
Bandung mendapatkan dana diluar APBD Kabupaten Bandung, yaitu Tugas Pembantuan
Tahun Anggaran 2017 dari Kementerian Perdagangan RI
A. Tugas Pembantuan
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau
desa, dari Pemerintah Provinsi kepada kabupaten atau kota dan/atau desa, serta dari
Pemerintah kabupaten atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan
kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang
menugaskan. Tugas Pembantuan dibagi menjadi dua bagian, yaitu : Tugas Pembantuan
yang diterima dan Tugas Pembantuan yang diberikan.
A. Tugas Pembantuan yang Diterima
Tugas pembantuan yang diterima adalah tugas pembantuan yang diberikan dari
Pemerintah kepada kabupaten/kota.
1. Dasar Hukum
Dasar hukum tentang penyelenggaraan tugas pembantuan yang diterima oleh
Pemerintah Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :
a. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2017
Nomor : SP DIPA-090.02.4.021274/2017 Kementerian Perdagangan RI Ditjen
Perdagangan Dalam Negeri tentang Program Pengembangan Perdagangan Dalam
Negeri;
Laporan Tahunan DISPERIN 70
70
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
Instansi pemberi tugas pembantuan untuk Pemerintah Kabupaten Bandung
tahun anggaran 2017, adalah :
a. Kementerian Perdagangan RI (Ditjen Perdagangan Dalam Negeri).
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang Menerima
SKPD Kabupaten Bandung yang menerima tugas pembantuan dari instansi
pemberi tugas pembantuan tahun anggaran 2017, yaitu :
a. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperin).
4. Program dan Kegiatan yang Diterima dan Pelaksanaannya
Rincian program/kegiatan tugas pembantuan yang diterima SKPD Kabupaten
Bandung adalah sebagai berikut :
Tabel 4.55 Rincian Program/Kegiatan Tugas Pembantuan
Yang Diterima Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2017
No. Program/Kegiatan Alokasi Biaya (Rp) Instansi Pemberi
Tugas SKPD
Penerima Anggaran Realisasi %
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Urusan Perdagangan 7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Fungsi Ekonomi 7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
A. Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri
7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
1. Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan 7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Ditjen Perdagangan Dalam Negeri-Kementerian Perdagangan
Diskoperindag Kab. Bandung
Jumlah 7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Sumber : Hasil Olahan DIPA , Tahun 2017.
Uraian pelaksanaan program/kegiatan tugas pembantuan adalah sebagai berikut :
a. Tugas Pembantuan dari Kementerian Perdagangan RI
Tugas pembantuan dari Kementerian Perdagangan RI termasuk ke dalam Fungsi
Ekonomi (Urusan Perdagangan) yang diterima oleh Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung. Jumlah anggaran seluruhnya sebesar
Rp 7.000.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 6.214.800.000,00 (88.78%).
Anggaran tersebut digunakan untuk melaksanakan 1 program (1 kegiatan), dengan
rincian sebagai berikut :
Laporan Tahunan DISPERIN 71
71
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
Tabel 4.56
Rincian Program/Kegiatan Tugas Pembantuan
Dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Tahun Anggaran 2017
No. Program/ Kegiatan
Alokasi Biaya (Rp) Keluaran / Output Instansi Pemberi Tugas
SKPD Penerim
a
Anggaran Realisasi % Uraian Target Realisasi
Urusan Perdagangan
7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Fungsi Ekonomi
7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
A.
Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri
7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
1.
Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan
7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Terlaksananya pembangunan/rehabilitasi Pasar Baleendah yang representatif, bersih, sehat, aman, nyaman berkeadilan
1 pasar 1 pasar Ditjen Perdagangan Dalam Negeri - Kementerian Perdagangan
Diskoper-indag Kab. Bandung
Jumlah 7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung 2017.
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan pada
program/kegiatan tersebut serta solusi yang digunakan dalam mengatasi permasalahan
tersebut diantaranya adalah :
Laporan Tahunan DISPERIN 72
72
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
Tabel 4.57
Permasalahan dan Solusi Pelaksanaan Tugas Pembantuan
Dari Kementerian Perdagangan RI
Tahun Anggaran 2017
No. Urusan Permasalahan Solusi
1. Perdagangan - Kegiatan tugas pembantuan tidak
dapat dilaksanakan dikarenakan
dana pendampingan/penunjang
yang dialokasikan untuk
peninggian lahan yang bersumber
adri APBD dialokasikan pada kode
rekening Belanja Barang/Jasa
seharusnya di Belanja Modal,
sedangkan apabila dilakukan
perubahan pada APBD Perubahan
Proses pekerjaanya tidak dapat
dilakukan dikarenakan waktu
pekerjaan yang terlalu akan cukup
dikhawatirkan akan melewati
tahun anggaran sehingga tidak
dapat direalisasikan proses
pembangunannya.
- Adanya surat Menteri
Perdagangan RI Nomor 1315/M-
DAG/SD/09/2017 tanggal. 19
September 2017, Hal Program
Penghematan Tahap II, dimana
Kabupaten Bandung termasuk
yang dana TP sebesar
Rp.7.000.000.000,- terkena
penghematan dan diprioritaskan
untuk mendapat alokasi kembali di
tahun 2017
- Melakukan koordinasi dengan
instansi dan pihak terkait
mengenai kendala
pelaksanaan tugas
pembantuan ini untuk
mendapatkan solusi terbaik.
- Terus dilakukan koordinasi
dengan pihak Kementerian
Perdagangan dan instansi
terkait supaya dana
pembantuan ini dapat
diluncurkan kembali pada
tahun yang akan datang.
- Melakukan Koordinasi ke
Kementerian Perdagangan
untuk mendapatkan alokasi
kembali data Tugas
Pembantuan Tahun 2017
yang terkena efisiensi oleh
Kementerian Perdagangan,
Kemendag menjanjikan akan
mendapatkan prioritas Dana
Tugas Pembantuan kembali
pada Tahun 2017
Sumber : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 2017
Laporan Tahunan DISPERIN 73
73
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
KEBERHASILAN LAINNYA
Keberhasilan yang telah dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian selama tahun 2017
ialah sebagai berikut :
1. Terlaksananya Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi dalam Penguatan
Kemampuan Industri Berbasis Teknologi bagi industri kecil sebanyak 180 IKM.
2. Terlaksananya Kegiatan Pembinaan dan Pelatihan bagi industri kecil menengah dalam
mendukung program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi terhadap 80 peserta
Industri Kecil konveksi.
3. Fasilitasi HAKI Merek Dagang bagi Idustri Kecil Menengah dalam mendukung program
peningkatan kapasitas iptek sistem produksi terhadap 45 industri kecil dan menengah di
wilayah Kabupaten Bandung.
4. Pelayanan Desain Kemasan produk-produk olahan dari Kabupaten Bandung menjadi lebih
baik sehingga dapat menjadi nilai tambah bagi para pelaku usaha industri kecil olahan
makanan dan dapat meningkatkan daya saing produk selama tahun 2017 telah melayani
300 IKM.
5. Terdapat 2 pelaku industri kecil binaan di Kabupaten Bandung yang mendapatkan
penghargaan tingkat Nasional dari Kementerian Perdagangan yaitu :
a. Piagam Wirausaha Baru Terbaik Jenis Usaha Makanan Olahan dari Gubernur Jawa
Barat bagi Dewi Sri Sumiarti IKM binaan Dinas Perdagangan Kabupaten Bandung .
Gambar 3.12 Piagam penghargaan
Laporan Tahunan DISPERIN 74
74
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
b. Piagam Produk Olahan Makanan Terbaik dari Gubernur Jawa Barat bagi IK Ibunalifa
dengan Produk Borwnies Ketan sebagai Produk Terbaik ke 1 kategori Makanan
Olahan
Gambar 3.13 Piagam penghargaan
Piagam Pengahargaan UKM Pangan Award 2017 dari Kementerian Perdagangan
bagi IK DHEA dengan produk Bawang Goreng Jeung Teri (Bangjeri) sebagai
Pemenang Pertama kategori Bumbu Skala Usaha Mikro Kecil
Laporan Tahunan DISPERIN 75
75
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
Piagam Penghargaan UKM Pangan Award 2017 dari Kementerian Perdagangan RI
bagi IK RESTU MANDE dengan Produk Randang Padang sebagai Runner-Up
kategori Makanan Olahan Siap Saji Skala Usaha Menengah.
b. Terjalinnya komunikasi dan hubungan kerjasama yang harmonis dan kondusif sesama
Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) maupun dengan pihak
Dinas / Instansi terkait.
c. Peredaran barang dan jasa yang tidak sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku
dapat terawasi dengan lebih baik.
d. Terpromosikannya produk-produk unggulan IKM Kabupaten Bandung baik secara regional
maupun Nasional.
e. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan barang dan/atau jasa yang
telah diberlakukan SNI wajib maupun Non SNI serta memenuhi aspek K3L
f. Tersusunnya Database Pelaku Usaha dan Produk Unggulan yang memiliki potensi ekspor,
baik itu IKM dan Petani Kopi.
g. Keberadaan dan operasional toko modern benar-benar termonitor dan terkendali serta
mengikuti semua peraturan yang berlaku.
h. Temu Konsultansi Pelaku UMKM dengan Pelaku Usaha Toko Modern di Wilayah Kabupaten
Bandung.
i. Tersusunya Kajian Grand Design Penataan Pedagang Kaki Lima di 10 Kecamatan Kabupaten
Bandung
Laporan Tahunan DISPERIN 76
76
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
j. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan para PKL dan Asongan tentang manajemen usaha
dan disiplin terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
k. Meningkatnya pendapatan pedagang dengan tetap memperhatikan kepentingan umum,
sosial, estetika, kesehatan, ekonomi, keamanan, ketertiban, kebersihan lingkungan.
l. Perbaikan sarana dan prasarana pasar tradisional berupa perbaikan atap Pasar St. Majalaya
dan Banjaran, perbaikan jalan Pasar Sayati, perbaikan pintu pagar dan TPS serta
pemeliharaan jalan serta saluran air Pasar Majalaya serta perbaikan hanggar Pasar
Margahayu, serta terbangunya Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka.
m. Pemberian bantuan fasilitasi sarana dan prasaran usaha bagi pedagang kaki lima di
Kecamatan Rancabali khususnya dilokasi wisata, berupa bantuan gerobak dan tenda untuk
usaha.
PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN PERMASALAHAN
A. PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi di Dinas Perdagangan dan Perindustrian antara lain :
Dinas Perdagangan :
1. Potensi produk ekspor Kabupaten Bandung masih didominasi oleh tekstil dan produk
tekstil dengan presentase sebesar 75%, diperlukan pengembangan produk ekspor baru
sehinga tidak hanya tergantung pada produk tekstil. Selain itu negara tujuan ekspor
masih tergantung pada negara-negara diwilayah eropa dan sebagian asia diperlukan
perluasan negara tujuan baru pemasaran produk ekspor
2. Masih minimnya pengetahuan tentang prosedur ekspor bagi pelaku usaha mikro, kecil
dan menengah sehingga akses pemasaran produk UKM selama ini masih terpaku pada
pemasaran domestik. Adapun beberapa UKM yang sudah memiliki pasar di luar negeri
tetapi mereka terbentur dengan pengetahuan bagimana cara ekspor sehingga produk
yang mereka jual dititipkan kepada broker
3. Masih terdapatnya Para Pelaku Usaha / Pemilik alat UTTP yang belum taat dan patuh
terhadap Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.
4. Masih banyak toko modern yang enggan mengurus perijinan atau beroprasi sebelum
permohonan ijinnya diterima sehingga terkesan banyak pelanggaran ijin pendirian toko
modern tersebut..
5. Masih ada para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Asongan kurang memahami dari
manfaat kegiatan ini untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan. Para PKL lebih
mementingkan berjualan daripada menghadiri kegiatan ini. Para PKL lebih
mengharapkan bantuan berupa modal atau pinjaman lunak.
Laporan Tahunan DISPERIN 77
77
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
6. Belum terbangunnya sarana dan prasarana perdagangan yang baik serta sistem
distribusi barang kebutuhan pokok dan strategis yang efektif dan efisien.
B. Dinas Perindustrian :
1. Belum Optimalnya Pengembangan Industri Kecil Menengah disebabkan oleh kurangnya
pasokan bahan baku untuk industri kecil menengah.
2. Keterbatasan sarana dan prasarana serta penguasaan teknologi Industri, minimnya
akses permodalan, perijinan, pemasaran
3. Penerapan standarisasi produk, HKI dan sistem mutu masih kurang.
4. Kurang menyadarinya para pelaku IKM akan manfaat kemajuan teknologi dan
kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki IKM untuk mengakses perkembangan
teknologi.
5. Desain dan Kemasan olahan makanan kebanyakan masih sangat sederhana dan belum
menerapkan persyaratan yang baik dan benar
C. UPAYA PEMECAHAN MASALAH
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi Dinas Perdagangan dan Perindustrian
akan melaksanakan upaya pemecahan masalah sebagai berikut :
Dinas Perdagangan :
1. Melakukan pendataan dan kajian tentang potensi produk unggulan Kabupaten Bandung
yang dapat dijadikan produk ekspor. Selain itu untuk membuka akses pemasaran di
negara tujuan ekspor baru kami mengikuti kegiatan pameran produk di tingkat
internasional untuk memperkenalkan produk-produk unggulan Kabupaten Bandung.
2. Melakukan pelatihan tentang ekspor bagi pelaku UKM dan IKM yang memiliki produk
potensi ekspor sehingga kedepanya apabila ada UKM dan IKM yang memiliki potensi
ekspor dapat melakukan pengiriman produknya secara langsung tanpa melalui
perantara lagi.
3. Koordinasi dan konsultasi dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kemetrologian (PPSDMK) Kementerian Perdagangan serta melakukan sosialisasi tentang
Kemetrologian.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap operasional dan perijinan toko modern
serta memberikan pemahaman tentang keberlangsungan hidup/usaha toko modern
Laporan Tahunan DISPERIN 78
78
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
tidak ditujukan untuk mematikan usaha pasar tradisional serta manjalin kemitraan
dengan para pelaku usaha mikro,kecil yang berada disekitar toko modern tersebut..
5. Perlu diadakan penyuluhan/ sosialisasi terhadap PKL dan Asongan pada tahun
berikutnya yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. Memberikan
arahan kepada para PKL dan Asongan untuk membentuk koperasi pedagang.
6. Melakukan monitoring distribusi ketersedian dan harga barang kebutuhan bahan pokok
dan strategis lainya setiap waktu, memperbaiki sarana dan prasarana perdagangan
khususnya pasar tradisional yang lebih baik dan sehat sehingga masyarakat merasa
nyaman untuk melakukan transaksi ekonomi di pasar tradisional.
B. Dinas Perindustrian :
1. Pelatihan dan pendampingan berkelanjutan kepada IKM, pengoptimalan potensi dan
sumber daya lokal sebagai bahan baku industri sehingga tidak tergantung pada bahan
baku impor.
2. Pendampingan dan memfasilitasi IKM dalam akses permodalan, perijinan, dan
pemasaran produk yang dihasilkan oleh pelaku industri kecil
3. pendampingan dan memfasilitasi dalam peningkatan dayasaing mutu produk IKM
melalui fasilitasi desain produk dan desain kemasan, pengurusan standarisasi produk
dan HKI..
4. Fasilitasi melalui pelatihan dan pembinaan IKM tentang pemanfaatan kemajuan
teknologi informasi baik untuk pemasaran ( Online ) maupun teknologi proses produksi.
5. Perlu adanya pelatihan teknologi produksi olahan makanan dan kemasan yang
berkelanjutan dan dibukanya peluang pasar hasil olahan para pelaku usaha industri
kecil.
Laporan Tahunan DISPERIN 79
79
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari Laporan Tahunan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tahun 2017
adalah sebagai berikut :
a. Dinas Perdagangan dan Perindustrian sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) Tahun Anggaran 2017 memiliki 13 (tiga belas) program dan 54 (lima puluh empat)
kegiatan untuk program dan kegiatan tersebut terbagi menjadi dua urusan, yaitu terdiri dari
1. Urusan Rutin : 5 (lima) program dan 25 (dua puluh lima) kegiatan
2. Urusan Pilihan : 8 (delapan) program dan 29 (dua puluh sembilan) kegiatan
b. Target Pendapatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang berasal dari retribusi
pelayanan pasar untuk Tahun 2017 sebesar Rp. 4.440.000.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp. 3.517.584.500,00 atau 79,22%.
c. Anggaran belanja Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang tersedia untuk Tahun 2017
adalah Rp. 59.423.857.207,50 terdiri dari Belanja Operasi dan Belanja Modal. Untuk
Belanja Operasi dari anggaran sebesar Rp. 40.142.714.456,50, terealisasi sebesar
Rp. 30.484.377.343,00 atau 75,94%, diantaranya untuk Belanja Pegawai dan Belanja
Barang dan jasa, sedangkan untuk Belanja Modal dari anggaran sebesar Rp.
23.721.142.751,00 terealisasi sebesar Rp. 16.947.885.125,00, atau 71,45%, diantaranya
untuk Belanja Tanah, Belanja Peralatan dan Mesin serta Belanja Gedung dan Bangunan.
Jadi untuk Anggaran Belanja dari anggaran sebesar Rp. 59.423.857.207,50 terealsasi
sebesar Rp. 43.914.677.968,00 atau 73,90%., sehingga ada sisa anggaran sebesar
Rp. 15.509.179.239,50, atau 26,10%.
d. Permasalahan yang ada dalam mencapai target pendapatan diantaranya para pedagang
masih ada yang belum menyadari kewajiban membayar Retribusi sesuai dengan Perda
Nomor 11 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum, banyaknya kios yang tidak
berfungsi, banyak kios yang buka tutup, serta pada hari-hari besar tidak dipungut retribusi
(seperti Peringatan HUT RI, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha) dan masih ada
pedagang yang bayar retribusi tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Laporan Tahunan DISPERIN 80
80
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
e. Potensi produk ekspor Kabupaten Bandung masih didominasi oleh tekstil dan produk
tekstil dengan presentase sebesar 75%, diperlukan pengembangan produk ekspor baru
sehinga tidak hanya tergantung pada produk tekstil. Selain itu negara tujuan ekspor masih
tergantung pada negara-negara diwilayah eropa dan sebagian asia diperlukan perluasan
negara tujuan baru pemasaran produk ekspor.
f. Masih terdapatnya Para Pelaku Usaha / Pemilik alat UTTP yang belum taat dan patuh
terhadap Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.
g. Belum terbangunnya sarana dan prasarana perdagangan yang baik serta sistem distribusi
barang kebutuhan pokok dan strategis yang efektif dan efisien.
h. Belum Optimalnya Pengembangan Industri Kecil Menengah disebabkan oleh kurangnya
pasokan bahan baku untuk industri kecil menengah.
i. Penerapan standarisasi produk, HKI dan sistem mutu bagi industri kecil masih kurang.
j. Desain dan Kemasan olahan makanan kebanyakan masih sangat sederhana dan belum
menerapkan persyaratan yang baik dan benar.
C. SARAN
a. Melakukan pendataan dan kajian tentang potensi produk unggulan Kabupaten Bandung
yang dapat dijadikan produk ekspor. Selain itu untuk membuka akses pemasaran di
negara tujuan ekspor baru kami mengikuti kegiatan pameran produk di tingkat
internasional untuk memperkenalkan produk-produk unggulan Kabupaten Bandung.
b. Untuk menunjang data Perdagangan dan Perindustrian perlu diadakan pendataan secara
berkesinambungan, maka dari itu perlu adanya dana / anggaran untuk kegiatan
perencanaan pengembangan IKM pada Tahun 2017.
c. Untuk memperlancar kegiatan monitoring, evaluasi dan pendataan IKM yang tersebar di
wilayah Kabupaten Bandung, maka diperlukan adanya tambahan sarana transportasi atau
mobilisasi.
d. Untuk lebih diperhatikan dalam hal kegiatan pembinaan dan pelatihan terhadap IKM,
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat.
e. Perlu lebih dioptimalkan kegiatan pengembangan / penataan sarana pasar, sehingga
akan membawa dampak Pasar Kabupaten yang representatif, meningkatnya PAD serta
dapat bersaing dengan pasar swalayan (pasar modern).
f. Perlu diadakannya sosialisasi Perda-perda yang berkaitan dengan rertribusi dan perijinan
sehingga akan menumbuhkan kesadaran bagi pelaku usaha / pedagang untuk melakukan
kewajibannya.
Laporan Tahunan DISPERIN 81
81
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
g. Perlu diadakannya Pemetaan dan regulasi yang mengatur tentang Pasar Modern (Mini
Mart), sehinga peningkatan jumlahnya bisa lebih dioptimalkan lagi.
h. Perlu dibentuk Unit/UPTD Kemetrologian Daerah untuk Kabupaten Bandung, agar dalam
pelaksanaan Tera Ulang bisa dikerjakan sendiri.
i. Pelatihan dan pendampingan berkelanjutan kepada IKM, pengoptimalan potensi dan
sumber daya lokal sebagai bahan baku industri sehingga tidak tergantung pada bahan
baku impor.
j. Pendampingan dan memfasilitasi dalam peningkatan dayasaing mutu produk IKM melalui
fasilitasi desain produk dan desain kemasan, pengurusan standarisasi produk dan HKI.
k. Perlu adanya pelatihan teknologi produksi olahan makanan dan kemasan yang
berkelanjutan dan dibukanya peluang pasar hasil olahan para pelaku usaha industri kecil.
l. Melakukan Koordinasi ke Kementerian Perdagangan untuk mendapatkan alokasi kembali
data Tugas Pembantuan Tahun 2017 yang terkena efisiensi oleh Kementerian
Perdagangan, Kemendag menjanjikan akan mendapatkan prioritas Dana Tugas
Pembantuan kembali pada Tahun 2018.
Soreang, Februari 2018
KEPALA DINAS
PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BANDUNG
Dra. Hj. POPI HOPIPAH, M.Si Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19600722 199109 2 001
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung