bab i pendahuluan 1. umum - bandungkab.go.id

30
Dinas Sosial Kabupaten Bandung Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 1 BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM Dinas Sosial Kabupaten Bandung selanjutnya disebut DINSOS, ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung. Sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah; Dinas Sosial mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang pelayanan Kesejahteraan sosal yang meliputi rehabilitasi social, pemberdayaan social dan perlindungan social serta melaksanakan ketatausahaan Dinas. Fungsi yang diemban adalah : 1. Perumusan Kebijakan Teknis sesuai dengan lingkungan tugasnya ; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsi; Adapun Susunan Organisasi Dinas Sosial berdasarakan Perda tersebut diatas adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas dibidang pengelolaan pelayanan kesekertariatan yang meliputi pengkoordinasiaan penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan. Susunan organisasi Sekretariat terdiri dari: a. Sub bagian penyusunan program Sub bagian penyusunan program mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program dinas.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 1

BAB I PENDAHULUAN

1. UMUM

Dinas Sosial Kabupaten Bandung selanjutnya disebut DINSOS, ditetapkan

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 16 Tahun 2011

Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20

Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung.

Sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah; Dinas Sosial mempunyai tugas

pokok merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional

di bidang pelayanan Kesejahteraan sosal yang meliputi rehabilitasi social,

pemberdayaan social dan perlindungan social serta melaksanakan ketatausahaan

Dinas. Fungsi yang diemban adalah :

1. Perumusan Kebijakan Teknis sesuai dengan lingkungan tugasnya ;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan

lingkup tugasnya;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan

fungsi;

Adapun Susunan Organisasi Dinas Sosial berdasarakan Perda tersebut

diatas adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan

mengendalikan tugas – tugas dibidang pengelolaan pelayanan kesekertariatan

yang meliputi pengkoordinasiaan penyusunan program, pengelolaan umum dan

kepegawaian serta pengelolaan keuangan. Susunan organisasi Sekretariat

terdiri dari:

a. Sub bagian penyusunan program

Sub bagian penyusunan program mempunyai tugas merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan

dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program dinas.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 2

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan

dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program dinas

c. Sub Bagian Keuangan.

Sub bagian keuangan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,

mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi

dan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan Dinas.

3. Bidang Rehabilitasi Sosial

Bidang Rehabilitasi Sosial mepunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasi

dan mengendalikan tugas – tugas di bidang upaya rehabilitasi sosial yang

meliputi kesejahteraan sosial anak, rehabilitasi orang dengan kecacatan dan

lanjut usia serta rehabilitasi tuna social, dengan susunan organisasi sebabgai

berikut :

a. Seksi kesejahteraan sosial anak

Seksi kesejahteraan sosial anak mempunyai tugas merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan

dan pengembangan kesejahteraan sosial anak

b. Seksi rehabilitasi orang dengan kecacatan dan lanjut usia

Seksi rehabilitasi orang dengan kecacatan dan lanjut usia mempunyai tugas

merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan

tugas pelayanan dan pengembangan rehabilitasi orang dengan kecacatan

dan lanjut usia terlantar

c. Seksi rehabilitasi tuna sosial

Seksi rehabilitasi tuna sosial mempunyai tugas merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan

dan pengembangan rehabilitasi tuna sosial yang meliputi tuna susila,

gelandangan, pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, bekas

korban penyalahgunaan napza dan korban trafiking.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 3

4. Bidang Pemberdayaan Sosial

Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas pokok mengendalikan tugas –

tugas di bidang pemberdayaan sosial yang meliputi Pemberdayaan Keluarga

Miskin, Pengumpulan dan Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial serta

Pemberdayaan Kelembagaan Sosial. Dengan organisasi sebagai berikut :

a. Seksi pemberdayaan sosial keluarga miskin yang mempunyai tugas

merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan

tugas pelayanan dan pengembangan pemberdayaan sosial keluarga miskin

b. Seksi pengumpulan dan pengelolaan sumber dana bantuan sosial yang

mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan

melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan pengumuman dan

pengelolaan sumber dana bantuan sosial bagi korban bencana alam dan

sosial.

c. Seksi pemberdayaan kelembagaan sosial yang mempuyai tugas

merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan

tugas peningkatan dan pengembangan karang taruna, pekerja sosial

masyarakat, organisasi sosial dan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan.

5. Bidang Perlindungan Sosial

Bidang Perlindungan Sosial mempunyai tugas pokok memimpin,

mengkoordinasi dan mengendalikan tugas – tugas di bidang pengembangan

dan perlindngan sosial yang meliputi perlindungan sosial keluarga rentan,

perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial serta perlindungan sosial

kepahlawanan dan keperihatinan, dengan susunan organisasi sebagai berikut :

a. Seksi perlindungan sosial keluarga rentan yang mempunyai tugas

merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan

tugas pengembangan dan perlindungan sosial kelaurga rentan yang meliputi

KDRT, pekerja migrant terlantar dan keluarga bermasalah sosial psikologis

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 4

b. Seksi perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial yang mempunyai

tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan

pelaksanakan tugas dan perlindunagn sosial korban bencana alam dan

sosial.

c. Seksi perlindungan sosial kepahlawanan dan keperintisan yang mempunyai

tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan

pelaksanaan tugas peningkatan penyantunan dan perlindungan sosial

kepahlawanan dan keperintisan

6. UPTD Loka Bina Karya Penyandang Cacat

UPTD Loka Bina Karya Penyandang Cacat mempunyai Tugas Pokok

memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan

pengelolaan sebagai fungsi dinas di bidang peningkatan dan pengembangan

keterampilan penyandang cacat.

Sub bagian tata usaha yang mempunyai tugas pokok menyusun dan

melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang peningkatan dan

pengembangan keterampilan loka bina karya penyandang cacat.

7. UPTD Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PM KS)

UPTD Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) mempunyai tugas

pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan

melaporkan pengelolaan sebagai fungsi dinas di bidang fasilitas dan

peningkatan keterampilan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Dan membawahi sub bagian tata usaha yang mempunyai tugas pokok

menyusun dan melaksnakan pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang

fasilitas dan peningkatan keterampilan penyandang masalah kesejahteraan

sosial.

8. UPTD Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PS KS)

UPTD Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) mempunyai tugas

pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan

melaporkan pengelolaan sebagai fungsi dinas di bidang peningkatan keahlian

dan keterampilan potensi dan sumber kesejahteraan sosial.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 5

Dan membawahi sub bagian tata usaha yang mempunyai tugas pokok

menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang

peningkatan keahlian dan keterampilan potensi dan sumber kesejahteraan

sosial.

2. KONDISI ORGANISASI

Sebagai organisasi baru yang merupakan pemisahan dari Kependudukan dan

Catatan Sipil, Beberapa peraturan perundangan yang melandasi tugas dan fungsi

antara lain adalah :

1. Undang – undang RI. Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteran Sosial 2. Undang – undang RI Nomor 4 Tahun 1974, Tentang kesejahteran Anak 3. Undang – undang RI Nomor 42 Tahun 1981, Tentang Kesejahteran Keluarga

Miskin/ Fakir Miskin 4. Undang – undang RI Nomor 22 Tahun 1997, Tentang Narkoba 5. Undang – undang RI nomor 36 Tahun 1998, tentang Koordinasi Penanganan

Penyandang Cacat 6. Undang – undang RI Nomor 13 Tahun 1998, Tentang Kesejahteraan Lanjut

Usia/ Jompo. 7. Undang – undang RI Nomor 43 Tahun 1998 Tentang Upaya Peningkatan

Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat 8. Undang – Undang No 15 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Keuangan

Negara 9. Undang – Undang No 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perancangan

Pembangunan Nasional 10. Undang – Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Derah 11. Undang – Undang No 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah 12. Perturan Pemerintah Republik Indonesia No 20 Tahun 2004 Tentang

Rencana Kerja Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah 13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 21 Tahun 2004 Tentang

Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga 14. Surat Edaran Menteri Dalma Negri No 050/2020/Sj, Tanggal 11 Agustus

2005 Tentang Petunjuk Penyusnan Dokumen RPJMD Daerah Dan RPJM Daerah

15. Perturan Daerah Kabupaten Bandung No 6 Tahun 2004 Tentang Transparansi Dan Partisipasi Dalam Penyelenggaraan Pemerinyah Di Kabupaten Bandung

16. Pertaturan Daerah Kabupaten Bandung No 8 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 6

17. Peraturan Bupati Bandung No 5 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas Pokok Fungsi Dan Tata Cara Kerja Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

3. PERAN DINAS SOSIAL

Dari beberapa pendapat ahli di bidang kesejahteraan sosial dapat

disimpulkan bahwa fungsi Kesejahteraan Sosial meliputi pencegahan, rehabilitasi,

pemberdayaan, perlindungan social, pemberian bantuan dan jaminan kesejahteraan

social. Terkait dengan itu pelayanan Kesejahteraan Sosial yang diberikan kepada

PMKS diharapkan dapat meningkatkan fungsi sosialnya, yang pada gilirannya dapat

menyediakan aksesibilitas terhadap pelayanan sosial dasar, guna mencapai taraf

kesejahteraan sosial yang setinggi-tingginya.

Kebijakan Sosial yang digariskan berdasarkan fungsi kesejahteraan sosial

sedemikian itu menjadi sistem sinergik dari sub sistem pembangunan sosial dan

pembangunan ekonomis diupayakan dapat mambantu tercapainya tatanan

organisasi pada tingkatan Nasional yang mengharmonisasikan kebijakan

ekonominya dan Sosial di dalam komitmen yang komperhensif untuk pembangunan

yang berkelanjutan dan berpusat pada masyarakat (people-centered). Selain itu,

kebijakan Sosial diharapkan dapat mengadopsi kebijakan ekonomi makro yang

mendorong penciptaan lapangan kerja dan pencapaian hasil – hasil pembangunan

ekonomi berbasis masyarakat. Lebih dari itu, kebijakan Sosial juga memastikan

bahwa program – program Sosial bersifat produktif melalui pembagian bentuk

investasi yang diarahkan pada pengembangan partisipasi masyarakat dalam

ekonomi. Dengan kata lain, program – program Sosial hendaknya terkait dengan

proses pembangunan.

Fungsi Kesejahteraan sosial sebagaimana tersebut diatas diadopsi sebagai

bidang program penyelanggaraan Kesejahteraan Sosial yang ditetapkan dalam

Undang – undang nomor 11 tahun 2009, bahwa penyelenggaran Kesejahteraan

Sosial meliputi

a. Rehabilitasi Sosial

b. Jaminan Sosial

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 7

c. Pemberdayaan Sosial

d. Perlindungan Sosial

1. Rehabiltasi Sosial

Rehabilitasi Sosial dimaksud memulihkan dan mengembangkan

kemampuan seseorang yang mendalami disfungsi Sosial agar dapat

melaksanakan fungsi Sosialnya secara wajar. Rehabiltasi Sosial

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Undang – undang No 11 tahun 2009

dapat dilaksanakan secara persuasif, koersif, baik dalam keluarga,

masyarakat maupun panti Sosial.

Rehabilitasi Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan

dalam bentuk:

a. Motivasi dan diagnosis psikososial b. Perawatan dan pengasuhan c. Pelatih vokasional dan pembinaan kewirausahaan d. Bimbingan mental spiritual e. Bimbingan fisik f. Bimbingan Sosial dan konseling psikoSosial g. Pelayanan aksesibilitas h. Bantuan dan asistensi Sosial i. Bimbingan Sosialisasi j. Bimbingan lanjut dan/atau k. Rujukan

2. Jaminan Sosial

a. Menjamin fakir miskin, anak yatim piatu terlantar, lanjut usia

terlantar, penyandang cacat fisik, cacat mental, cacat fisik dan

mental, eks penderita penyakit kronis yang mengalami masalah

ketidakmampuan Sosial-ekonomi agar kebutuhan dasarnya

terpenuhi.

b. Menghargai pejuang, perintis kemerdekaan, dan keluarga

pahlawan atas jasa – jasanya.

3. Pemberdayaan Sosial

Undang – undang nomor 11 tahun 2009 mengemukakan bahwa

pemberdayaan Sosial dimaksud untuk :

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 8

a. Memberdayakan seseorang, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang

mengalami masalah Kesejahteraan Sosial agar mampu memenuhi

kebutuhannya secara mandiri.

b. Meningkatkan peran serta dalam lembaga dan/ atau perseorangan

sebagai potensi dan sumber daya dalam penyelenggaraan Kesejahteraan

Sosial.

4. Perlindungan Sosial

UU No 11 tahun 2009 mengemukakan bahwa perlindungan Sosial

dimaksud untuk mencegah dan menangani resiko dari guncangan dan

kerentanan Sosial seseorang, keluarga, kelompok, dan/ atau masyarakat

agar kelangsungan Sosial sebagaimana dimaksud dilaksanakan melalui:

bantuan Sosial; advokasi Sosial; dan bantuan hukum. Bantuan Sosial

dimaksudkan agar seseorang, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang

mengalami guncangan dan kerentanan Sosial dapat tetap hidup secara wajar.

Bantuan Sosial bersifat sementara dan berkelanjutan dalam bentuk:

a. Bantuan langsung

b. Penyediaan aksesibilitas dan

c. Pengaturan kelembagaan

Advokasi Sosial dimaksud untuk melindungi dan membela seseorang,

keluarga, kelompok, dan masyarakat yang dilanggar haknya. Advokasi Sosial

dapat diberikan dalam bentuk penyadaran hak dan kewajiban, pembelaan,

dan pemenuhan hak. Bantuan hukum diselenggarakan untuk mewakili

kepentingan warga Negara yang menghadapi masalah hukum dalam

pembelaan atas hak, baik di dalam maupun di luar pengadilan, serta

memberikan konsultasi hukum.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 9

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA

1. RENCANA STRATEGIS 2012 – 2014

Dinas Sosial Kabupaten Bandung merupakan Dinas tekhnik Daerah sebagai

unsur penunjang pemerintah Daerah dalam penanganan masalah Sosial.

Ruang Lingkup Strategis Pembangunan Kesejahteraan Soisal Kabupaten

Bandung tidak terlepas dari Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 Tentang

Kesejahtraan Sosial menjadi pedoman dalam Pelaksanaan Pembangunan

Kesejahteraan Sosial. Lingkungan Strategis Dinas Sosial sebagai suatu instansi

yang mempunyai kewenangan untuk menanggulangi permasalahan Kesejahteraan

Sosial. Sasarannya adalah individu, keluarga, organisasi dan komunikasi yang

memerlukan pelayanan sosial dikarenakan mereka mempunyai hambatan, masalah

dan gangguan sehingga mereka tidak dapat melaksanakan fungsi sosial secara

wajar, yaitu menangani masalah dan menjalankan peran sesuai dengan statusnya.

Isu strategis masih tingginya penduduk miskin, berdampak langsung pada

penurunan daya beli, keterbatasan mengakses pelayanan Kesejahteraan dan

pendidikan, yang kesemuanya memberikan kontirbusi terhadap peningkatan indek

pembangunan manusia (IPM). Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan

jumlah penyandang masalah Kesejahteraan Sosial semakin meningkat. Penyandang

masalah Kesejahteraan soisial (PMKS) adalah komunitas keluarga miskin, hampir

miskin, dan fakir miskin, seperti

1. Anak balita terlantar

2. Anak terlantar

3. Anak nakal

4. Anak jalanan

wanita rawan Sosial ekonomi, korban tindakan kekerasan, lanjut usia terlantar,

penyandang cacat, tuna susila, pengemis, gelandangan, bekas warga binaan

lembaga kemasyarakatan (BWBLK), korban penyalah gunaan NAPZA, kelurga

fakir miskin, kelurga berumah tidak layak huni, kelurga bermasalah Sosial,

psikologi, korban bencana alam, korban bencana Sosial atau pengungsi, pekerja

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 10

migrant terlantar, orang dengan bencana Sosial atau pengungsi, pekerja migran

terlantar, orang dengan HIV/ AIDS (ODHA), keluarga rentan. Hal ini memerlukan

pelayanan yang terpadu dan berkesinambungan. Dinas Sosial sebagai instansi

pemerintahan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan

kesejahteraan sosial, yang dalam pelaksanaannya mengggunakan partisipasi

masyarakat dengan menggali Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

meliputi potensi yang ada pada diri manusia, alam dan institusi Sosial yang dapat

digunakan untuk menunjang usaha Kesejahteraan Sosial.

Visi dan Misi

Dinas Sosial sebagai salah satu pelaku pembangunan kesejahteraan sosial

harus dengan seksama memperhatikan dasar-dasar pembangunan Kesejahteraan

sosial sebagaimana tercantum dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2012-2015.

Berbagai isu global, nasional dan wilayah, perlu dipertimbangkan dalam

menyelesaikan isu yang bersifat lokal, dan berimplikasi pada kesejahteraan sosial

masyarakat. Isu-isu kesejahteraan sosial Kabupaten Bandung antara lain,

kemiskinan; keterlantaran; kecacatan; kebencanaan dan ketunasosialan.

Dengan mempertimbangkan isu yang ada serta kecenderungan

pembangunan kesos, maka ditetapkan visi Dinas Sosial, guna memenuhi kebutuhan

material, spiritual dan sosial bagi warga Kabupaten Bandung yang kurang

beruntung. Adapun Visi Dinas Sosial adalah sebagai berikut :

“ Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan

Kesejahteraan Sosial Masyarakat Kabupaten Bandung

Terwujudnya visi, merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap

personil Dinas Sosial. Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, maka ditetapkanlah

misi yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana.

Dengan memperhatikan isi dan pencapaian Visi Dinas Sosial, maka dikemukakan 5

Misi Dinas Sosial.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 11

MISI

Tujuan Strategis

Dalam rangka mencapai visi dan misi seperti yang dikemukakan terdahulu,

maka visi dan misi tersebut harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah

dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi.

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan

misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima)

tahun. Dengan diformulasikannya tujuan strategis ini maka Dinas Sosial dapat

secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam

memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan

mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu,

perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Dinas Sosial untuk

mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis

dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi.

Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial ditujukan kepada perseorangan,

kelompok, keluarga, komunitas, dan masyarakat penyandang masalah

kesejahteraan sosial. Pelaksana penyelenggaraan kesejahteraan sosial seperti

dimaksud di atas ditujukan kepada ;

1. Meningkatkan upaya perlindungan, rehabilitas dan pemberdayaan sosial

bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

2. Mningkatkan partisipasi masyarakat dan kemitraan dunia usaha dalam

penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

3. Melestarikan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan

sosial.

4. Meningkatkan upaya pengurangan resiko bencana.

5. Meningkatkan mutu, keterjangkauan dan profesionalitas pelayanan sosial

bagi penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 12

(1) Anak yang mengalami kesejahteraan sosial, yang meliputi ; anak belita terlantar,

anak terlantar, anak nakal, anak jalanan, anak yang berkonflik dengan hukum,

anak korban bencana alam dan sosial, serta anak yang mengalami perlakuan

salah ;

(2) Keluarga penyandang masalah kesejahteraan sosial yang meliputi ; keluarga

fakir miskin, keluarga berumah tidak layak huni; keluarga bermasalah sosial

psikologis, keluarga rentan; keluarga yang menggelandang dan mengemis;

serta keluarga pekerja migran bermasalah;

(3) Korban bencana alam dan sosial;

(4) Masalah gender dan wanita penyandang masalah kesejahteraan sosial, yang

meliputi ; wanita tuna susila,wanita korban kekerasan dalam rumah tangga, dan

wanita rawan sosial ekonomi;

(5) Komunitas adat terpencil;

(6) Penyandang disabilitas;

(7) Lanjut usia terlantar;

(8) Korban penyalahgunaan NAPZA;

(9) Orang dengan HIV/AIDS;

(10) Masalah sosial yang dihadapi klien dirumah sakit; dan

(11) Masalah kesejahteraan sosial yang dihadapi masyarakat.

Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dilaksanakan di dalam lembaga

kesejahteraan sosial maupun di luar lembaga kesejahteraan sosial.

Penyelenggaraan kesejahteraan sosial di dalam lembaga kesejahteraan sosial.

Penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang di luar lembaga kesejahteraan sosial

merupakan aktivitas penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dilakukan di

masyarakat.

Lembaga Kesejahteraan Sosial merupakan organisasi sosial atau

perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial

yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak

berbadan hukum. Setiap Lembaga Kesejahteraan Sosial harus melaksanakan

penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 13

Sarana dan Prasarana yang digunakan dalam penyelenggaraan sosial

meliputi; (1)Panti Sosial; (2)Pusat Rehabilitas Sosial; (2)Pusat Pendidikan dan

Pelatihan; (3)Pusat Kesejahteraan Sosial; (4) Rumah singgah; (5)Rumah

Perlindungan Sosial; (6)Loka Bina Karya.

Rehabilitas Sosial ditujukan untuk memulihkan dan mengembangkan

kemampuan penyandang masalah kesejahteraan sosial agar dapat melaksanakan

fungsi sosialnya secara wajar. Rehabilitas Sosial dapat dilaksanakan secara

persuasif, motivatif, koersif, baik secara perorangan, kelompok, keluarga, komunitas,

masyarakat maupun panti sosial. Rehabilitas Sosial dapat diberikan dalam bentuk;

(1) Motivasi dan Diagnosis Kewirausahaan;

(2) Bimbingan Sosial Spiritual;

(3) Bimbingan fisik;

(4) Bimbingan Sosial;

(5) Bimbingan Resosialisasi;

(6 ) Bimbingan lanjut; dan/atau

(7) Rujukan.

Pemberdayaan Sosial ditujukan untuk memperdayakan seseorang, kelompok,

keluarga, komunitas, dan masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan

sosial agar mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Dalam pemberdayaan

sosial dilakukan kegiatan pekerjaan sosial untuk meningkatkan peran serta lembaga

dan/atau perseorangan sebagai potensi dan sumber daya alam penyelenggaraan

kesejahteraan sosial. Pemberdayaan sosial dilakukan melalui; Peningkatan

kemauan dan kemampuan; Penggalian potensi sumber daya; Penggalian nilai-nilai

dasar; dan pemberian akses; dan/atau pemberian bantuan usaha. Pemberdayaan

sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial dilakukan dalam bentuk;

(1)Diagnosis dan pemberian motivasi; (2)Pelatihan Keterampilan; (3)Pendampingan;

(4)Pemberian stimulan modal, peralatan usaha dan tempat usaha; (5)Peningkatan

akses pemasaran hasil usaha; (6)Supervisi dan Advokasi Sosial; (7)Penguatan

Keserasian Sosial; (8)Penataan Lingkungan Sosial; dan (9)Bimbingan Lanjut.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 14

Pengembangan masyarakat ditujukan untuk meningkatkan kehidupan seluruh

komunitas dan masyarakat melalui partisipasi aktif dan atas prakarsa sendiri.

Perlindungan sosial merupakan intervensi pekerjaan sosial yang ditujukan

untuk mencegah dan menangani resiko akibat guncangan dan kerentanan sosial

seseorang, keluarga, kelompok, komuniti, dan/atau masyarakat agar kelangsungan

hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal. Perlindungan

sosial dapat dilaksanakan melalui pemberian bantuan sosial, advokasi sosial;

dan/atau bantuan hukum.

Bantuan dimaksudkan agar seseorang, keluarga, kelompok, komunitas,

dan/atau masyarakat yang mengalami guncangan dan kerentanan sosial dapat

mengatasi masalahnya sendiri sehingga mereka hidup secara wajar. Bantuan sosial

dapat bersifat sementara dan/atau berkelanjutan dalam bentuk pemberian bantuan

langsung, penyediaan aksebilitas, dan/atau penguatan dalam memecahkan masalah

sosialnya.

Advokasi sosial dimaksudkan untuk melindungi dan membela seseorang,

keluarga, kelompok, komunitas, dan/atau masyarakat yang dilanggar haknya.

Advokasi sosial dapat diberikan dalam bentuk penyadaran hak dan kewajiban,

pembelaan, dan pemenuhan hak.

Bantuan hukum diselenggarakan untuk mewakili kepentingan seseorang,

keluarga, kelompok, komunitas, dan/atau masyarakat yang menghadapi masalah

hukum dalam pembelaan atas hak, baik didalam maupun diluar pengadilan, bantuan

hukum dapat diberikan dalam bentuk pembelaan dan konsultasi hukum.

Adapun tujuan strategis dari Dinas Sosial adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan masyarakat yang berdaya.

2. Meningkatkan pelayanan rehabilitasi sosial bagi masyarakat.

3. Meningkatkan pelayanan perlindungan sosial.

4. Mewujudkan pelestarian kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan

sosial.

5. Mewujudkan peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan dinas

sosial.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 15

Indikator Kinerja Tujuan dan Target Jangka Menengah

Untuk mengukur sejauh mana Dinas Sosial telah mencapai tujuan strategis

yang telah ditetapkan, pada masing-masing tujuan strategis ditetapkan indikator

kinerja dan target kinerja yang harus dicapai pada akhir tahun ke lima (2015).

Indikator kinerja masing-masing tujuan tersebut merupakan Indikator Kinerja Dinas

Sosial . Indikator Kinerja berikut target yang ingin dicapai di tahun 2015 dapat

dijelaskan sebagai berikut:

No. Tujuan Indikator Kinerja Target 2015 1. Mewujudkan

masyarakat yang berdaya

Rata-rata PMKS yang ditangani mampu memenuhi kebutuhan dasarnya

800 orang

Persentase dunia usaha / kelompok masyarakat / perorangan yang melaksanakan program UKS

2275 orang

2. Meningkatkan pelayanan rehabilitasi sosial bagi masyarakat

Rata-rata PMKS yang ditangani mampu melaksanakan fungsi sosial

2460 orang PMKS

Rata-rata PMKS dengan penyandang disabilitas yang ditangani berfungsi secara fisik Rata-rata persentase PMKS yang ditangani mampu mengurus diri sendiri Rata-rata persentase PMKS yang ditangani mampu menjalani kesejahteraan sosial

3. Meningkatkan pelayanan perlindungan sosial

Rata-rata Persentase PMKS yang di tangani mampu menghadapi situasi kritis

525 orang

Jumlah dan kualitas bantuan langsung berkelanjutan

33 janda PKRI

4. Mewujudkan pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial

Jumlah generasi muda yang memahami nilai-nilai kepahlawanann dan kesetiakawanan sosial

300 orang

5. Mewujudkan peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan Dinas Sosial

Meningkatnya kinerja Dinas Sosial 5 Regulasi

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 16

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran

Sasaran strategis Dinas Sosial merupakan penjabaran dari tujuan yang telah

ditetapkan secara lebih spesifik dan terukur, yang menggambarkan sesuatu yang

akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam 5 (lima)

periode secara tahunan melalui serangkaian program dan kegiatan yang akan

dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja (Performance Plan). Penetapan

sasaran strategis ini diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan program,

kegiatan, dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional

organisasi tiap-tiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

Sasaran strategis Dinas Sosial yang ditetapkan sepenuhnya mendukung

pencapaian tujuan strategis yang terkait. Dengan demikian, apabila seluruh sasaran

yang ditetapkan telah dicapai diharapkan bahwa tujuan strategis terkait juga telah

dapat dicapai.

Tujuan 1: Mewujudkan Masyarakat yang Berdaya

Penjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai berikut :

Sasaran Indikator Kinerja Utama

Pemberdayaan Fakir Miskin Jumlah Fakir Miskin yang ditangani

Pemberdayaan masyarakat dan tanggung jawab sosial dunia usaha

Jumlah kelompok masyarakat yang melaksanakan Kesejahteraan sosial

Tujuan 2: Meningkatkan Pelayanan Rehabilitasi Sosia l bagi Masyarakat

Penjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai berikut:

Sasaran Indikator Kinerja Utama

Meningkatnya Rehabilitasi sosial dan vokasional bagi PMKS

Jumlah PMKS yang mendapatkan layanan rehabilitasi

Tujuan 3: Meningkatkan Pelayanan Perlindungan Sosia l

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 17

Penjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai berikut:

Sasaran Indikator Kinerja Utama

Terlaksananyanya pelayanan sosial dan psikososial

Jumlah PMKS yang memperoleh konseling / bantuan sosial / advokasi sosial

Jumlah dan kualitas bantuan langsung berkelanjutan

Tujuan 4: Mewujudkan Pelestarian Kepahlawanan, Kepe rintisan dan

Kesetiakawanan Sosial

Penjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai berikut:

Sasaran Indikator Kinerja Utama

Mewujudkan pelestarian kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial

Jumlah generasi muda yang memahami nilai-nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial

Tujuan 5: Mewujudkan Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Kelembagaan

Dinas Sosial

Penjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai berikut:

Sasaran Indikator Kinerja

Meningkatnya efektivitas pelaksanaan pekerjaan

Persentase kegiatan yang sesuai dengan rencana strategis

Meningkatnya pelayanan kesejahteraan sosial yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Jumlah regulasi di bidang pelayanan kesejahteraan sosial Persentase pegawai yang memiliki pengetahuan dan keterampilan pekerjaan sosial

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 18

2. PENETAPAN KINERJA 2012

Penetapan kinerja tahun 2012 untuk Dinas Sosial adalah sebagai berikut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Anggaran (Rp)

Meningkatnya kesejahteraan sosial fakir miskin

Jumlah Fakir Miskin yang ditangani

250 orang 966.000.000

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

Jumlah kelompok masyarakat yang melaksanakan Kesejahteraan sosial

546 orang 1.257.230.500

Meningkatnya Rehabilitasi sosial dan vokasional bagi PMKS

Jumlah PMKS yang mendapat layanan rehabilitasi sosial dan rehabilitasi vokasional

1022 orang 1.298.216.000

Terlaksananyanya pelayanan sosial dan psikososial

Jumlah korban bencana, korban tindak kekerasan dan pekerja migran yang bermasalah yang memperoleh konseling / bantuan sosial / advokasi sosial

390 orang 732.273.000

Jumlah dan kualitas bantuan langsung berkelanjutan

33 orang janda PKRI

110.000.000

Meningkatnya pelayanan kesejahteraan sosial yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Meningkatnya kinerja dinas Rancangan Perbup tentang SPM bidang sosial

141.705.000

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam tahun anggaran 2012, Dinas Sosial telah menetapkan 9 (sembilan)

sasaran yang akan dicapai. Ke enam sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan

mengaplikasikan 27 indikator kinerja. Realisasi pada akhir tahun menunjukkan

bahwa keseluruh sasaran yang ada dapat dicapai dengan baik,

1. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas sosial Tahun 2012 dilakukan

dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing

indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator

tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

URAIAN TARGET REALISASI

%

1. Meningkatnya kesejahteraan sosial fakir miskin

Jumlah Fakir Miskin yang ditangani

250 orang 280 orang 112

2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

Jumlah kelompok masyarakat yang melaksanakan Kesejahteraan sosial

546 orang 546 100

3. Meningkatnya mutu layanan Rehabilitasi sosial dan vokasional bagi PMKS

Jumlah PMKS yang mendapat layanan rehabilitasi sosial dan rehabilitasi vokasional

1022 orang 1153 112,8

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 20

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

URAIAN TARGET REALISAS

I %

4. Terlaksananyanya pelayanan sosial dan psikososial

Jumlah korban bencana, korban tindak kekerasan dan pekerja migran yang bermasalah yang memperoleh konseling / bantuan sosial / advokasi sosial

390 orang 410 105

Jumlah dan kualitas bantuan langsung berkelanjutan

33 orang janda PKRI

33 100

5. Terlaksananya pewarisan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial

Jumlah generasi muda yang memahami nilai-nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial

50 50 100

6. Meningkatnya pelayanan kesejahteraan sosial yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Jumlah regulasi di bidang pelayanan kesejahteraan sosial

Tersusunnya Regulasi

Terbitnya Peraturan Bupati tentang SPM bidang sosial

100

Terbitnya rancangan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 21

2. Analisis Capaian Kinerja

Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2012 dari Dinas Sosial dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran : Meningkatnya Kesejahteraan sosial Fakir Miskin

Indikator Target Realisasi %

capaian

Realisasi 2010 2011

Jumlah Fakir Miskin yang ditangani

250 orang 280 orang

112 100 org 60 org

Dari tabel tersebut diatas dapat diuraikan bahwa kondisi capaian kinerja dalam

kegiatan pemberdayaan keluarga fakir miskin yang di targetkan sebanyak 250 Keluarga

Fakir Miskin (KFM), dalam realisasi pelaksanaan yang ditangani sebanyak 280 KFM

sehingga persentase capaian target mencapai 112%; dengan demikian dapat dikatakan

bahwa capaian target kinerja pada tahun 2012 adalah sebesar 35% dari target kinerja

pada tahun 2015.

Sementara capaian kinerja pada tahun berjalan (dari tahun 2010 s/d 2011)

sebesar 20%. Dari hasil capaian target tersebut, maka tingkat capaian kinerja dalam

penanganan kimiskinan sampai dengan tahun 2012 sebesar 55%

Sasaran: Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

Indikator Target Realisasi %

capaian

Realisasi 2010 2011

Jumlah kelompok masyarakat yang melaksanakan Kesejahteraan sosial

546 orang

546 100 90 org 125 org

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 22

Target program pada tahun 2012 pada sasaran ini adalah sebanyak 546 orang

yang akan berpartisifasi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial; capaian target

terealisasi sebesar 100% atau 24% dari capaian target pada tahun 2015.

Adapun realisasi capaian target pada tahun berjalan sebesar 9,45% ; dengan

demikian rasio capaian target sampai dengan tahun 2012 sebesar 33,45% dari tingkat

capaian kinerja pada tahun 2015.

Sasaran : Meningkatnya mutu layanan Rehabilitasi sosial dan vokasional bagi PMKS

Indikator Target Realisasi %

capaian

Realisasi 2010 2011

Jumlah PMKS yang mendapat layanan rehabilitasi sosial dan rehabilitasi vokasional

1022 orang

1153 112,8 295 281

Target PMKS yang akan mendapat layanan pada tahun 2012 adalah sebanyak

1022 orang, adapun dalam pelaksanaanya realisasi target yang medapat layanan

rehabilitasi sebanyak 1153 PMKS, dengan demikian persentase capaian sebesar

112,8%, hal tersebut menunjukan bahwa dalam pelaksanaan pelayanan rehabilitasi ada

peningkatan sebesar 12,8%. Kenaikan target kinerja tersebut dikarenakan berdasarkan

hasil esessment lapangan ada kebutuhan mendesak yang perlu segera untuk di

rehabiltasi.

Persentase capaian realisasi pada program ini sebesar 65% dari target capaian

pada tahun 2015. Adapun persentase capaian target kinerja sampai dengan tahun

berjalan sebesar 32,8%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa capaian persentase kinerja dalam

pemberian layanan rehabilitasi sosial dan rehabilitasi vokasional sampai dengan tahun

2012 sebesar 97,8% dari rencana capaian target tahun 2012.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 23

Sasaran : Terlaksananya pelayanan sosial dan psikososial

Indikator Target Realisasi % capaian

Realisasi 2010 2011

Jumlah korban bencana, korban tindak kekerasan dan pekerja migran yang bermasalah yang memperoleh konseling / bantuan sosial / advokasi sosial

390 orang 410 105 60 60

Jumlah dan kualitas bantuan langsung berkelanjutan

33 orang janda PKRI

33 100 33 33

Sasaran kegiatan ini pada prinsipnya adalah penurunan trauma (trauma hilling)

target kinerja adalah sebesar 390 orang yang terdiri dari korban bencana dan korban

tindak kekerasan. Pada realisasi kegiatan yang ditangani sebanyak 410 orang dengan

demikian persentase capaian sebesar 105%; atau sebesar 78% dari target capaian

pada tahun 2015.

Sementara capaian target pada tahun berjalan sebesar 22,85%. Dengan

demikian capaian kinerja sampai dengan tahun 2012 untuk indikator korban bencana,

korban tindak kekerasan dan pekerja migran yang bermasalah yang memperoleh

konseling / bantuan sosial / advokasi sosial 100,85%, kelebihan capaian target tersebut

dikarenakan jumlah korban bencana yang tidak dapat di prediksi dari tahun ke tahun

sehingga didalam penanganannya tidak dapat terpaku pada data yang ada

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 24

Sasaran : Terlaksananya pewarisan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial

Indikator Target Realisasi % capaian

Realisasi 2010 2011

Jumlah generasi muda yang memahami nilai-nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial

50 50 100

Sasaran ini ditujukan pada generasi muda sebagai penerus bangsa, target

yang ditetapkan pada tahun 2012 sebanyak 50 orang dan pada pelaksanaanya

terealisasi 100%. Persentase capaian target pada tahun 2012 sebanyak 20%. Dari

target yang ditetapkan di tahun 2015

Sasaran : Meningkatnya efektivitas pelaksanaan pekerjaan

Indikator Target Realisasi % capaian

Realisasi 2010 2011

Persentase kegiatan yang sesuai dengan rencana strategis

9 program 9 program

100 9 9

Untuk sasaran ini seluruh program sudah merujuk pada dokumen perencanaan

dalam hal ini Renstra Dinas Sosial Tahun 2010 – 2015; beberapa hal yang menjadi

catatan dalam pencapaian indikator ini adalah target yang ditetapkan pada renstra

dalam pelaksanaanya lebih dari yang ditetapkan.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 25

Sasaran : Meningkatnya pelayanan kesejahteraan sosial yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Indikator Target Realisasi % capaian

Realisasi 2010 2011

Jumlah regulasi di bidang pelayanan kesejahteraan sosial

2 regulasi 2 regulasi

100 - -

Pada sasaran ini regulasi yang diterbitkan sebanyak 2 buah; yaitu Peraturan

Bupati tentang Standar Pelayanan Minimum bidang sosial serta Rancangan Peraturan

Daerah tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

Diharapkan dengan terbitnya 2 regulasi tersebut akan memberikan pelayanan

yang optimal bagi masyarakat.

3. Akuntabilitas Keuangan

Secara umum realisasi keuangan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut :

No. Kegiatan dalam DIPA Pagu Anggaran Realisasi %

1. Peningkatan kemampuan (capacity building) petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya

406.000.000 382.898.950 94

2. Kegiatan pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin

100.000.000 98.622.000 99

3. Fasilitas Manajemen bagi keluarga miskin

60.000.000 59.893.000 99,8

4. Pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi keluarga miskin

383.000.000 376.684.000 98

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 26

5. Pelatihan keterampilan bagi penyandang masalah kesos

240.000.000 238.772.300 99

6. Pengembangan kebijakan tentang akses sarana dan prasarana publik bagi penyandang masalah kesos

10.000.000 10.000.000 100

7. Pelayanan dan perlindungan sosial bagi korban eksploitas, perdagangan perempuan dan anak

127.360.000 127.126.250 99,8

8. Pelaksanaan KIE konseling dan kampanye sosial bagi PMKS

92.860.000 92.760.000 99,9

9. Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS

81.000.000 81.000.000 100

10. Penyusunan kebijakan pelayanan dan rehabilitasi bagi PMKS

388.705.000 382.280.800 98

11. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa

246.060.000 245.589.300

12. Pelayanan dan jaminan sosial bagi Lansia

358.737.500 356.956.700 99.5

13. Pelayanan bagi korban bencana alam dan sosial

511.875.000 509.659.300 99,6

14. Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar

72.000.000 71.992.900 99.99

15. Peningkatan keterampilan tenaga pembimbing anak terlantar

45.000.000 45.000.000 100

16. Pelayanan sosial bagi anak terlantar melalui peuatan UEP

190.965.000 190.695.000 99.9

17. Pembangunan sarana dan prasarana perawatan para penyandang cacat dan trauma

277.950.000 269.105.000 96,8

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 27

18. Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma

80.000.000 78.238.000 97,8

19. Pemberdayaan para penyandang cacat dan eks trauma

96.810.000 92.230.000 95

20. Peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan pendidik

102.600.000 93.215.000 91

21. Pemeliharaan panti PMKS 45.000.000 44.665.000 99

22. Workshop kuota 1 % penempatan tenaga kerja

57.141.000 56.441.000 98,8

23. Peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan pendidik

81.000.000 78.575.000 97

24. Pelayanan sosial bagi peningkatan taraf hidup kesejahteraan sosial lanjut usia

173.227.500 172.552.500 99,6

25. Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial

45.000.000 44.700000 99

26. Bimbingan sosial dan latihan kerja bagi eks penyandang penyakit sosial

212.500.000 207.790.000 97,8

27. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha

40.500.000 39.635.000 98

28. Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat

647.920.000 620.819.100 96

29. Pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial

388.705.000 382.280.800 98

30. Peringatan hari pahlawan, pemeliharaan TMB,dan tugu perjuangan serta penyantunan janda PKRI

110.000.000 109.577.250 99,6

31. Sosialisasi UU no 11 tahun 2009

163.460.000 147.760.000 90,4

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 28

32. Peningkatan organisasi pelaksanaan bidang kesejahteraan sosial

147.220.000 146.985.000 99,8

33. Pendidikan dan pelatihan bagi pengurus yayasan orsos

54.000.000 52.755.000 97,7

34. Updating data PMKS dan PSKS

162.580.500 161.730.500 99,48

35. Pelestarian Nilai-nilai kepahlawanan

145.000.000 143.578.000 99

JUMLAH

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 29

BAB IV PENUTUP

1. Simpulan

Sepanjang tahun 2012 ini, beberapa keberhasilan telah dicapai oleh Dinas

Sosial Kabupaten Bandung. Beberapa keberhasilan yang dapat dicatat antara lain

adalah semakin meningkatnya capaian target kinerja dari rencana strategis yang

ditetapkan.

Faktor utama penentu berbagai keberhasilan yang sudah dicapai sepanjang

tahun 2012 ini adalah :

1. Dinas Sosial melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 16

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten

Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas

Daerah Kabupaten Bandung. Sebagai salah satu Organisasi Perangkat

Daerah menjadi dinas yang mandiri.

2. Dengan berdirinya dinas sosial secara mandiri maka alokasi anggaran

terfokus untuk pelayanan kesejahteraan sosial.

3. Dampak lain dari kemandirian tersebut adalah terbitnya rancangan

regulasi yang mendukung terhadap pencapaian dari pada tujuan dinas

sosial.

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penanganan dan pelayanan

kesejahteraan sosial adalah jumlah personil yang kurang memadai; secara ideal tiap

seksi di dukung oleh 3 personil yang masing-masing menangani asessment, dan

intervensi klien baik secara casework, groupwork maupun comunity base serta

penanganan determinasi.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM - bandungkab.go.id

Dinas Sosial Kabupaten Bandung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 30

2. Langkah Kedepan

Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja Dinas Sosial pada tahun

mendatang, beberapa langkah strategis yang akan dilakukan antara lain adalah :

1) Menerbitkan regulasi bidang kesejahteraan sosial sebagai upaya untuk

meningkatkan profesionalisme pegawai baik di dalam pelayanan-pelayanan

pada masyarakat maupun dalam peningkatan SDM.

2) Lebih meningkatkan jumlah dan mutu layanan kesejahteraan sosial pada PMKS

sesuai dengan regulasi yang ada, dalam hal ini adalah Standar Pelayanan

Minimum Bidang Sosial.

3) Memperluas cakupan sosialisasi dan capasity building terhadap masyarakat /

kalangan dunia usaha untuk lebih meningkatkan partisipasi dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial; sehingga percepatan penanganan

PMKS akan terlaksana, meskipun pendapat keterbatasan personil pada Dinas

Sosial. Namun tidak menjadi hambatan dalam pengentasan PMKS karena

terjadi kolaborasi dan sinergitas dalam bentuk keterlibatan masyarakat serta

kalangan dunia usaha.

Demikian Laporan Akuntabilitas ini disusun untuk digunakan sebagai alat

evaluasi yang terukur, jelas dan tranparan, mengenai kinerja organisasi Dinas Sosial

Kabupaten Bandung secara keseluruhan sebagai bahan pembuatan kebijakan dan

pelaksanaan tugas-tugas pemerintah yang lebih baik di waktu yang akan datang.

Soreang, Februari 2012

KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN BANDUNG

Dra. Hj. Nina Setiana, M Si Pembina Tingkat I

Nip. 19651227 199102 2 002