bab i

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan dari perkuliahan karena KKN masuk kedalam mata kuliah yang dilaksanakan di luar kampus sebagai salah satu wujud dari pelaksana Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 20 ayat 2 yang menyebutkan “Pendidikan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya mempunyai program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dikhususkan kepada mahasiswa yang sudah mencapai jumlah SKS (Sistem Kredit Semester) yang telah di tentukan dan berada di semester 7. Dalam mencapai dan merealisasikan falsafah pendidikan di Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta UU Perguruan Tinggi tahun 1961 dalam rangka pelaksanaan Tri dharma Perguruan Tinggi dengan

Upload: shinta-herdiana

Post on 11-Jun-2015

69 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan dari perkuliahan

karena KKN masuk kedalam mata kuliah yang dilaksanakan di luar kampus sebagai

salah satu wujud dari pelaksana Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian

kepada masyarakat sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 20 ayat 2 yang menyebutkan “Pendidikan Tinggi

berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat”.

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya mempunyai

program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dikhususkan kepada mahasiswa yang sudah

mencapai jumlah SKS (Sistem Kredit Semester) yang telah di tentukan dan berada di

semester 7.

Dalam mencapai dan merealisasikan falsafah pendidikan di Indonesia yang

berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta UU Perguruan Tinggi tahun 1961 dalam

rangka pelaksanaan Tri dharma Perguruan Tinggi dengan melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa yang memanfaatkan sebagian waktu

belajarnya dengan keluar dari ruang kuliah, keluar dari perpustakaan, keluar dari

kampusnya untuk bekerja di lapangan mengabdi kepada masyarakat.

Dalam kegiatan KKN mendorong dan menganjurkan setiap mahasiswa untuk

bekerja di desa dalam jangka yang telah ditentukan untuk tinggal dan bekerja

membantu masyarakat pedesaan menyelesaikan persoalan pembangunan di

masyarakat dan menjadi partner yang baik untuk masyarakat sebagai muatan yang

menjadi sebagian dari kurikulumnya.

Page 2: Bab i

Negara Indonesia memiliki cakupan daerah yang cukup luas, dan sebagian

besar terletak di wilayah pedesaan. Umumnya, keadaan desa tidaklah sama dengan

keadaan di perkotaan khususnya dalam hal peradapan masyarakat. Begitu pula halnya

dalam kualitas SDM. Melihat hal demikian, eksistensi Mahasiswa KKN di

masyarakat pedesaan haruslah benar-benar optimal, menjadikan masyarakat menjadi

partner dan tempat belajar untuk bekal hidup sebelum terjun di tengah-tengah

bermasyarakat. Misi utama mahasiswa KKN adalah mengajak masyarakat yang

beriman, bertaqwa dan berilmu pengetahuan.

Taraf hidup masyarakat desa masih sangat sederhana, juga adanya sikap

mental yang dipengaruhi nilai-nilai sosial budaya yang dapat menghambat proses

pembaruan dan pembangunan. Disisi lain lapangan pekerjaan di desa sangat terbatas

sehingga terdapat gejala-gejala pengangguran dan setengah pengangguran. Hal itu

dikarenakan sangat terbatasnya lapangan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat desa, sehingga banyak tenaga kerja yang pergi ke daerah lain untuk

mendapatkan pekerjaan. Hal ini akan menghambat kelancaran pembanguanan

terutama didaerah pedesaan.

Begitu pula dengan masyarakat yang berdomisili di desa Mulyasari

Kecamatan Pandih Batu. Kehidupan mereka sederhana, menyesuaikan dengan

lapangan kerja yang ada di sekitarnya. Sebagian besar bermata pencaharian sebagai

pedagang, peternak dan petani. Adapun kondisi mental dan agama bagi masyarakat

cukup agamis, sekalipun masih memerlukan bimbingan. Karena itulah, sudah

sepatutnya kita sebagai kalangan akademis untuk berpartisipasi langsung dalam

masyarakat, guna membantu dalam terlaksananya pembangunan masyarakat desa.

Melalui kuliah kerja nyata yang telah kami laksanakan di desa Mulyasari

kecamatan Pandih batu Kabupaten Pulang Pisau, kami laporkan hasil kegiatan selama

Page 3: Bab i

2 bulan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Mulyasari, sebagai bukti

pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN), untuk bahan kajian secara ilmiah dan evaluasi

untuk kepentingan akademik baik bagi mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) yang merupakan bagian dari mata kuliah yang berupa pengabdian

kepada masyarakat seperti bunyi salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi maupun

Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BP-KKN) dan menjadi suatu bukti yang

konkrit bagi masyarakat kedepan agar lebih maju setelah sepeninggalan dari kami.

B. Gambaran Umum Desa Mulyasari

1. Geografi Desa

Wilayah desa Mulyasari dilihat dari tofografi ketinggian wilayah Mulyasari

berada pada 10 m ketinggian dari permukaan air laut dengan keadaan curah hujan

rata-rata 50 mm/thn, serta suhu rata-rata pertahun adalah 30 C dengan

kelembaban udara rata-rata 40% per tahun. Secara administrasi desa Mulyasari

secara administrative dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Disebelah utara

berbatasan dengan Desa Kantan Muara, sebelah selatan berbatasan dengan desa

Talio Hulu. Di sisi barat berbatasan dengan Desa Paduran, sedangkan di sisi timur

berbatasan dengan Desa Pangkoh Sari. Luas wilayah Desa Mulyasari seluas 1.760

Ha. Luas lahan yang ada terbagi dalam beberapa peruntukan, dapat

dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum adalah sebagai berikut: luas tanah

untuk jalan 57 Ha; tanah untuk bangunan umum 10 Ha; luas lahan untuk

pemakaman 2 Ha.

Sedangkan untuk aktifitas pertanian dan penunjangnya terdiri dari: lahan

sawah dan lading seluas 1.304 Ha; lahan primer/ kuwarter 57 Ha. Sementara itu

peruntukan lahan untuk aktifitas ekonomi terdiri dari: lahan untuk pasar desa 2

Page 4: Bab i

Ha; untuk lahan pemukiman seluas 138 Ha; lahan perkantoran 2 Ha; tanh

penghijauan 188 Ha. Wilayah Desa Mulyasari terdiri dari 16 Rukun Tetangga

(RT), yang dapat dikelompokan ke dalam 4 wilayah Rukun Warga (RW), yaitu

RW. 01, RW. 02, RW. 03, dan RW. 04. Digunakan istilah RW untuk pembagian

kelompok-kelompok RT yang saling berdekatan, lebih untuk mempermudah

pemerintah desa dalam menjalankan kegiatan-kegiatan pemerintah desa.

2. Demografi Desa

a. Demografi/Kependudukan

Berdasarkan Data Administrasi Pemerintah Desa, jumlah penduduk

yang tercatat secara administrasi, jumlah total 1.480 jiwa. Dengan rincian

penduduk berjenis kelamin laki-laki, berjumlah 764 jiwa, sedangkan berjenis

kelamin perempuan berjumlah 716 jiwa. Survey Data dilakukan pada bulan

Oktober tahun2009, berkaitan dengan data penduduk pada saat itu, terlihat

dari Register Penduduk yang diisi oleh ketua RT dilingkungan masing-

masing. Didapatkan data seperti yang ada di tabel berikut ini :

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Desa Mulyasari Tahun 2010

No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)

1. Laki-laki 764 51,21%

Perempuan 716 48,21%

Jumlah 1.480 100%

Sumber : Data Pemerintah Desa Mulyasari, Kecamatan Pandih Batu

Oktober Tahun 2010

Page 5: Bab i

Seperti terlihat dalam tabel diatas, tercatat jumlah total penduduk

Desa Mulyasari 1.480 jiwa, teridri dari laki-laki 764 jiwa atau 51,79% dari

total jumlah penduduk yang tercatat. Sementara perempuan 716 jiwa atau

48,21% dari total jumlah penduduk yang tercatat.

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat

kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususunya.

Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat

kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya

keterampilan kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya

lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program

pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi

pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistimatika

pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang

lebih maju. Dibawah ini tabel yang menunjukan tingkat rata-rata pendidikan

warga Desa Mulyasari.

Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh menunjukan bahwa di desa

Mulyasari kebanyakan penduduk hanya memiliki bekal pendidikan formal

pada level pendidikan dasar 14,6% dan pendidikan menengah – SLTP dan

SLTA – 22,8%. Sementara yang dapat menikmati pendidikan di Perguruan

Tinggi hanya 4,2%.

Page 6: Bab i

Jumlah Penduduk Tamat Sekolah berdasarkan Jenis Kelamin

Desa Mulyasari Tahun 2010

No Keterangan L PJumla

h

Prosentase

Dari total

Jumlah Penduduk

1 Tamat Sekolah SD 360 312 672 14,6%

2 Tamat Sekolah SLTP 172 153 325 12,8%

3 Tamat Sekolah SLTA 95 65 160 10%

4 Tamat Sekolah

Perguruan 7 9 63 4%

Tinggi/Akademi

Jumlah 634 539 1.173

Sumber : Data Pemerintah Desa Mulyasari, Kecamatan Pandih Batu

Oktober Tahun 2010

Dari data di tabel, diketemukan fakta yaitu jumlah laki-laki terdidik

prosentasenya lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan, dalam

prosentase laki-laki terdidik sebesar 21,5%, sedangkan perempuan 20,15%.

Dalam pespektif agama, masyarakat di Desa Mulyasari termasuk

dalam kategori masyarakat yang mendekati homogen. Hal ini dikarenakan

sebagian besar masyarakat mulyasari beragama islam. Secara cultural,

pegangan agama ini didapat dari hubungan kekeluargaan ataupun

kekerabatan yang kental diantara mereka. Selain itu perkembangan agama

berkembang berdasarkan turunan dari orang tua ke anak dan ke cucu. Hal

inilah membuat agama islam mendominasi agama di RW/RT Desa

Page 7: Bab i

Mulyasari. Informasi yang diperoleh dari tokoh-tokoh tua, bahwa selama ini

pola-pola hubungan antar masyarakat masih banyak dipengaruhi oleh kultur

organisasi islam. Meskipun begitu, situasi kondusif selama ini dapat tercipta

dan terjaga walaupun ada sebagian kecil masyarakat di RW/RT Desa

Mulyasari memeluk agama diluar Islam, seperti Katholik, dan Kristen.

Jumlah penduduk Desa Mulyasari berdasarkan agama dapat dilihat dalam

lampiran tabel berikut.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Desa Mulyasari Tahun 2010

No Agama Jumlah Prosentase

1 Islam 1463 98,65%

2 Katholik -

3 Kristen 17 1,35%

4 Hindu -

5 Budha -

JUMLAH 1480 100%

Sumber : Data Pemerintah Desa Mulyasari, Kecamatan Pandih Batu

Oktober Tahun 2010

Dalam tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa

Mulyasari yang beragama Islam mendominasi dengan jumlah 98,65% dari

total jumlah penduduk. pemeluk agama Kristen 1,35%. Islam sebagai agama

yang paling banyak dipeluk warga, mendominasi seluruh RW/RT yang ada

di Desa Mulyasari. Sedang pemeluk agama Kristen sebagian besar berada di

RW.01, RT. 02 dan RT. 03. Meskipun begitu perbedaan agama tidak

Page 8: Bab i

menghalangi masyarakat Desa Mulyasari untuk saling menghormati dan

bekerjasama.

b. Keadaan Sosial

Prespektif Budaya Masyarakat di Desa Mulyasari masih sangat kental

dengan budaya jawa. Hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa di

Kecamatan Pandih Batu berasal dari Eks Transmigrasi dari pulau jawa. Dari

latar belakang budaya, kita bisa melihat aspek budaya dan sosial yang

berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Didalam hubungannya dengan

agama yang dianut misalnya, Islam sebagai agama mayoritas dianut

masyarakat, dalam menjalankannya sangat kental dengan tradisi budaya

jawa.

Tradisi budaya jawa sendiri berkembang di Desa Mulyasari, contoh

Nyadaran-tradisi tahunan yang dilakukan menjelang bulan Puasa/Ramadhan

untuk menengok dan membersihkan makam orang tua maupun kerabat atau

leluhur, kegiatan ini dikombinasikan dengan do’a untuk yang sudah

meninggal; Mauludan berasal dari kata Milad (bhs.arab) artinya kelahiran

Nabi Muhammad SAW.

Tradisi ini dilakukan selain sebagai kepercayaan yang masih diyakini

sekaligus digunakan sebagai bagian cara untuk bersosialisasi dan berinteraksi

dengan masyarakat. Misalkan, tradisi mengirim do’a untuk orang tua atau

leluhur dilakukan dengan mengundang tetangga dan kenalan yang disebut

Slametan. Slametan ini biasanya dilakukan mulai satu sampai tujuh hari

keluarga yang ditinggal mati, yang disebut Tahlilan.

Selanjutnya hari keseratus dari tanggal kematian yang disebut

Slametan Nyatus, berikutnya hari kesetahun, berikutnya hari ke tiga tahun

Page 9: Bab i

yang disebut Slametan Nyewu. Perhitungan tanggal kematian dilakukan

menggunakan tanggalan jawa. Bersyukur kepada Tuhan karena dikaruniai

anak pertama pada tradisi masyarakat Mulyasari juga masih berjalan, disebut

Mithoni ketika kandungan ibu menginjak usia tujuh bulan. Namun yang

paling populer di wilayah RW/RT di Desa Mulyasari, khususnya di masing-

masing RW adalah adat tradisi Punggahan membuat nasi kuning yang

kemudian dimakan secara bersama-sama oleh seluruh warga masyarakat di

RW masing-masing. Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan bersama yang

dilakukan untuk menghormati para leluhur desa, sekaligus untuk gotong-

royong membersihkan desa.

Oleh karena itu kegiatan ini biasanya disebut Merti Desa atau Bersih

Desa. Kesenian tradisi juga masih dipertahankan oleh masyarakat Mulyasari.

Di desa ini masih hidup kelompok-kelompok kesenian tradisi semacam

Jaranan, Campur Sari dan Janger. Kesenian-kesenian ini terutama Jaranan

dalam kegiatan pertunjukan memang memasukan unsur-unsur magis yang

memang ada dikhasana budaya jawa. Janger merupakan kesenian yang

berkembang dari seni pertunjukan teater rakyat yang mengangkat cerita-

cerita rakyat baik epos kepahlawanan maupun legenda-legenda yang

berkembang. Kelompok-kelompok Janger masih hidup ditengah-tengah

masyarakat desa Mulyasari. Masyarakat bergabung dalam kelompok-

kelompok ini dikarenakan selain belajar keseniannya tetapi juga dapat untuk

bersosialisasi. Tetapi yang harus diwaspadi adalah muncul dan

berkembangnya pemahaman keyakinan terhadap agama ataupun kepercayaan

tidak berakar dari pemahaman terhadap tradisi dan budaya masyarakat yang

sudah ada. Hal ini mulai mengakibatkan munculnya kerenggangan social di

Page 10: Bab i

masyarakat dan gesekan antara masyarakat. Meskipun begitu sudah ada

upaya untuk mengurangi gesekan yang ada di masyarakat dengan cara-cara

persuasif.

c. Keadaan Ekonomi

Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Mulyasari

dapat teridentifikasi ke dalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti :

petani, buruh tani, PNS/TNI/Polri, karyawan swasta, pedagang, wirausaha,

pensiunan, buruh bangunan/tukang, peternak. Jumlah penduduk berdasarkan

mata pencaharian dapat di lihat pada tabel berikut.

No Macam Pekerjaan Jumlah

Prosentase dari

Total

Jmlh. Penduduk

Prosentase

1 Petani 632

2 Buruh Tani 100

3 PNS/TNI/POLRI 15

4 Karyawan Swasta 26

5 Pedagang 29

6 Wirausaha 37

7 Pensiunan 2

8 Tukang Bangunan 95

9 Peternakan 15

10 Lain-lain Tidak

Tetap

50

JUMLAH 1.001

Page 11: Bab i

Sumber : Data Pemerintah desa Mulyasari, Kecamatan Pandih Batu

Oktober Tahun 2010

Berdasarkan tabulasi data tersebut teridentifikasi, di Desa Mulyasari

jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian ada 47,38%. Dari

jumlah tersebut, kehidupannya bergantung di sector pertanian dan

peternakan, ada 36% dari total jumlah penduduk. Jumah ini terdiri dari Petani

terbanyak, dengan 47,71% dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan

atau 27% dari total jumlah penduduk. Buruh Tani dengan 27,48%dari jumlah

penduduk yang mempunyai pekerjaan atau 13% dari total jumlah .

Sedangkan Peternak sebesar 0,82% dari jumlah penduduk yang mempunyai

pekerjaan atau 0,39% dari total jumlah penduduk. Terbanyak ketiga adalah

pedagang dengan 7,73% dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan

atau 3,7% dari total jumlah penduduk.

Wirausaha menempati urutan yang kelima dengan 4,10% dari total

jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau 2% dari total jumlah

penduduk. Sedangkan pekerjaan yang paling sedikit adalah sebagai buruh

bangunan/tukang, 0,49% dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan

atau 0,22% dari total jumlah penduduk. Selain sektor mata pencaharian yang

diusahakan sendiri, penduduk Desa Mulyasari ada yang bekerja sebagai

Aparatur Pemerintahan, baik di kalangan sipil maupun militer. Selain itu ada

yang menjadi pegawai perushaan swasta dan pensiunan, semua ada 4,5% dari

total jumlah penduduk atau 9,5% dari jumlah penduduk yang mempunyai

pekerjaan. Jenis pekerjaan lain-lain (pekerjaan tidak tetap) berjumlah 132

jiwa atau 2,21% dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan.

Page 12: Bab i

Dengan demikian dari data tersebut menunjukan bahwa warga

masyarakat di Desa Mulyasari memiliki alternatif pekerjaan selain sector

buruh tani dan petani. Setidaknya karena kondisi lahan pertanian mereka

sangat tergantung dengan air primer/air hujan. Disisi lain air primer/air hujan

yang ada tidak dapat mencukupi untuk kebutuhan lahan pertanian di Desa

Mulyasari secara keseluruhan terutama ketika musim kemarau. Sehingga

mereka pun dituntut mencari alternatif lain (merantau).

C. Kondisi Pemerintahan Desa

1. Pembagian Wilayah

Wilayah Desa Mulyasari terdiri dari 16 Rukun Tetangga (RT) yang

dikelompokan ke dalam 4 wilayah Rukun Warga (RW), yaitu RW 01, RW 02,

RW 03, dan RW 04. Digunakan istilah RW untuk pembagian kelompok-

kelompok RT yang saling berdekatan, lebih untuk mempermudah pemerintahan

desa menjalankan kegiatan-kegiatan pemerintahan desa. Keempat wilayah Rukun

Warga (RW)

1) Wilayah RW I

Terdiri atas 5 Rukun Tetangga (RT)

a. RT 01

b. RT 02

c. RT 03

d. RT 04

e. RT 05

2) Wilayah RW II

Terdiri atas 3 Rukun Tetangga (RT)

Page 13: Bab i

a. RT 06

b. RT 07

c. RT 08

3) Wilayah RW III

Terdiri dari 3 Rukun Tetangga (RT)

a. RT 09

b. RT 10

c. RT 11

4) Wilayah RW IV

Terdiri atas 5 Rukun Tetangga (RT)

a. RT 12

b. RT 13

c. RT 14

d. RT 15

e. RT 16

2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

Rukun Warga (RW) sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintah Desa

Mulyasari memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan

masyarakat wilayah tersebut. Terutama berkaitan hubungannya dengan

pemerintahan pada level di atasnya.

Struktur kepemimpinan Desa Mulyasari tidak dapat lepas dari struktur

administrativ pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam

bagan di bawah ini :

Page 14: Bab i

CAMAT

KADESK I S W O

Niap. 161 001 107 41

BadanPermusyawaratan

Desa (BPD)

SekdesSURYANA

Niap. 161 001 207 41

Sekretaris BPD

RT. 11REBO

RT. 05AHMAN

RT. 01SUPONO

RT. 12KUSLAN

RT. 09NYAMAT

RT. 08KASNAN

RT. 07SUKIRNO

RT. 06BANJAR AK

RW. 02MISKUN

RW. 01SUTARSO

RT. 10ISDIWANTO

RW. 03SUMARDI

RT. 16YATIMAN

RT. 15TARSUDI

RT. 14DAROJI

RT. 13BERO

RW. 04

KaUrUmumR I P I N

Niap. 161 002 307 26

KaUrEkbang

JUMADI. A.Niap. 161 002 307 23

RT. 04MOH. YUSNI

RT. 03PONIMAN

RT. 02DWI NURYANA

KaUrPemerintahanSUPRIYANTO

Niap. 161 002 307 22

KaUrKesra

SUMINTONiap. 161 002 307 24

KaUrKeuangan

TRI SUSILOWATINiap. 161 002 307 25

Page 15: Bab i

D. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan laporan Mahasiswa KKN STAIN Palangka Raya angkatan XXVI,

khususnya kelompok XXXV yang telah melakukan kegiatan KKN di Desa

Mulyasari kecamatan Pandih batu Kabupaten Pulang Pisau.

2. Sebagai bahan seminar laporan Mahasiswa KKN STAIN Palangka Raya

angkatan XXVI, khususnya kelompok XXXV yang telah melakukan kegiatan

KKN di Desa Mulyasari kecamatan Pandih batu Kabupaten Pulang Pisau.

3. Sebagai bahan evaluasi dan referensi bagi mahasiswa, masyarakat, dan instansi

terkait dalam mengatasi dan memecahkan prolematika yang hadapi.

4. Sebagai bahan tim perumus untuk merumuskan rekomendasi kepada pihak yang

memerlukan rekomendasi tersenbut.