Download - Bab i
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan dari perkuliahan
karena KKN masuk kedalam mata kuliah yang dilaksanakan di luar kampus sebagai
salah satu wujud dari pelaksana Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian
kepada masyarakat sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 20 ayat 2 yang menyebutkan “Pendidikan Tinggi
berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat”.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya mempunyai
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dikhususkan kepada mahasiswa yang sudah
mencapai jumlah SKS (Sistem Kredit Semester) yang telah di tentukan dan berada di
semester 7.
Dalam mencapai dan merealisasikan falsafah pendidikan di Indonesia yang
berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta UU Perguruan Tinggi tahun 1961 dalam
rangka pelaksanaan Tri dharma Perguruan Tinggi dengan melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa yang memanfaatkan sebagian waktu
belajarnya dengan keluar dari ruang kuliah, keluar dari perpustakaan, keluar dari
kampusnya untuk bekerja di lapangan mengabdi kepada masyarakat.
Dalam kegiatan KKN mendorong dan menganjurkan setiap mahasiswa untuk
bekerja di desa dalam jangka yang telah ditentukan untuk tinggal dan bekerja
membantu masyarakat pedesaan menyelesaikan persoalan pembangunan di
masyarakat dan menjadi partner yang baik untuk masyarakat sebagai muatan yang
menjadi sebagian dari kurikulumnya.
Negara Indonesia memiliki cakupan daerah yang cukup luas, dan sebagian
besar terletak di wilayah pedesaan. Umumnya, keadaan desa tidaklah sama dengan
keadaan di perkotaan khususnya dalam hal peradapan masyarakat. Begitu pula halnya
dalam kualitas SDM. Melihat hal demikian, eksistensi Mahasiswa KKN di
masyarakat pedesaan haruslah benar-benar optimal, menjadikan masyarakat menjadi
partner dan tempat belajar untuk bekal hidup sebelum terjun di tengah-tengah
bermasyarakat. Misi utama mahasiswa KKN adalah mengajak masyarakat yang
beriman, bertaqwa dan berilmu pengetahuan.
Taraf hidup masyarakat desa masih sangat sederhana, juga adanya sikap
mental yang dipengaruhi nilai-nilai sosial budaya yang dapat menghambat proses
pembaruan dan pembangunan. Disisi lain lapangan pekerjaan di desa sangat terbatas
sehingga terdapat gejala-gejala pengangguran dan setengah pengangguran. Hal itu
dikarenakan sangat terbatasnya lapangan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat desa, sehingga banyak tenaga kerja yang pergi ke daerah lain untuk
mendapatkan pekerjaan. Hal ini akan menghambat kelancaran pembanguanan
terutama didaerah pedesaan.
Begitu pula dengan masyarakat yang berdomisili di desa Mulyasari
Kecamatan Pandih Batu. Kehidupan mereka sederhana, menyesuaikan dengan
lapangan kerja yang ada di sekitarnya. Sebagian besar bermata pencaharian sebagai
pedagang, peternak dan petani. Adapun kondisi mental dan agama bagi masyarakat
cukup agamis, sekalipun masih memerlukan bimbingan. Karena itulah, sudah
sepatutnya kita sebagai kalangan akademis untuk berpartisipasi langsung dalam
masyarakat, guna membantu dalam terlaksananya pembangunan masyarakat desa.
Melalui kuliah kerja nyata yang telah kami laksanakan di desa Mulyasari
kecamatan Pandih batu Kabupaten Pulang Pisau, kami laporkan hasil kegiatan selama
2 bulan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Mulyasari, sebagai bukti
pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN), untuk bahan kajian secara ilmiah dan evaluasi
untuk kepentingan akademik baik bagi mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) yang merupakan bagian dari mata kuliah yang berupa pengabdian
kepada masyarakat seperti bunyi salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi maupun
Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BP-KKN) dan menjadi suatu bukti yang
konkrit bagi masyarakat kedepan agar lebih maju setelah sepeninggalan dari kami.
B. Gambaran Umum Desa Mulyasari
1. Geografi Desa
Wilayah desa Mulyasari dilihat dari tofografi ketinggian wilayah Mulyasari
berada pada 10 m ketinggian dari permukaan air laut dengan keadaan curah hujan
rata-rata 50 mm/thn, serta suhu rata-rata pertahun adalah 30 C dengan
kelembaban udara rata-rata 40% per tahun. Secara administrasi desa Mulyasari
secara administrative dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Disebelah utara
berbatasan dengan Desa Kantan Muara, sebelah selatan berbatasan dengan desa
Talio Hulu. Di sisi barat berbatasan dengan Desa Paduran, sedangkan di sisi timur
berbatasan dengan Desa Pangkoh Sari. Luas wilayah Desa Mulyasari seluas 1.760
Ha. Luas lahan yang ada terbagi dalam beberapa peruntukan, dapat
dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum adalah sebagai berikut: luas tanah
untuk jalan 57 Ha; tanah untuk bangunan umum 10 Ha; luas lahan untuk
pemakaman 2 Ha.
Sedangkan untuk aktifitas pertanian dan penunjangnya terdiri dari: lahan
sawah dan lading seluas 1.304 Ha; lahan primer/ kuwarter 57 Ha. Sementara itu
peruntukan lahan untuk aktifitas ekonomi terdiri dari: lahan untuk pasar desa 2
Ha; untuk lahan pemukiman seluas 138 Ha; lahan perkantoran 2 Ha; tanh
penghijauan 188 Ha. Wilayah Desa Mulyasari terdiri dari 16 Rukun Tetangga
(RT), yang dapat dikelompokan ke dalam 4 wilayah Rukun Warga (RW), yaitu
RW. 01, RW. 02, RW. 03, dan RW. 04. Digunakan istilah RW untuk pembagian
kelompok-kelompok RT yang saling berdekatan, lebih untuk mempermudah
pemerintah desa dalam menjalankan kegiatan-kegiatan pemerintah desa.
2. Demografi Desa
a. Demografi/Kependudukan
Berdasarkan Data Administrasi Pemerintah Desa, jumlah penduduk
yang tercatat secara administrasi, jumlah total 1.480 jiwa. Dengan rincian
penduduk berjenis kelamin laki-laki, berjumlah 764 jiwa, sedangkan berjenis
kelamin perempuan berjumlah 716 jiwa. Survey Data dilakukan pada bulan
Oktober tahun2009, berkaitan dengan data penduduk pada saat itu, terlihat
dari Register Penduduk yang diisi oleh ketua RT dilingkungan masing-
masing. Didapatkan data seperti yang ada di tabel berikut ini :
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Desa Mulyasari Tahun 2010
No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)
1. Laki-laki 764 51,21%
Perempuan 716 48,21%
Jumlah 1.480 100%
Sumber : Data Pemerintah Desa Mulyasari, Kecamatan Pandih Batu
Oktober Tahun 2010
Seperti terlihat dalam tabel diatas, tercatat jumlah total penduduk
Desa Mulyasari 1.480 jiwa, teridri dari laki-laki 764 jiwa atau 51,79% dari
total jumlah penduduk yang tercatat. Sementara perempuan 716 jiwa atau
48,21% dari total jumlah penduduk yang tercatat.
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat
kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususunya.
Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat
kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya
keterampilan kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya
lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program
pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi
pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistimatika
pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang
lebih maju. Dibawah ini tabel yang menunjukan tingkat rata-rata pendidikan
warga Desa Mulyasari.
Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh menunjukan bahwa di desa
Mulyasari kebanyakan penduduk hanya memiliki bekal pendidikan formal
pada level pendidikan dasar 14,6% dan pendidikan menengah – SLTP dan
SLTA – 22,8%. Sementara yang dapat menikmati pendidikan di Perguruan
Tinggi hanya 4,2%.
Jumlah Penduduk Tamat Sekolah berdasarkan Jenis Kelamin
Desa Mulyasari Tahun 2010
No Keterangan L PJumla
h
Prosentase
Dari total
Jumlah Penduduk
1 Tamat Sekolah SD 360 312 672 14,6%
2 Tamat Sekolah SLTP 172 153 325 12,8%
3 Tamat Sekolah SLTA 95 65 160 10%
4 Tamat Sekolah
Perguruan 7 9 63 4%
Tinggi/Akademi
Jumlah 634 539 1.173
Sumber : Data Pemerintah Desa Mulyasari, Kecamatan Pandih Batu
Oktober Tahun 2010
Dari data di tabel, diketemukan fakta yaitu jumlah laki-laki terdidik
prosentasenya lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan, dalam
prosentase laki-laki terdidik sebesar 21,5%, sedangkan perempuan 20,15%.
Dalam pespektif agama, masyarakat di Desa Mulyasari termasuk
dalam kategori masyarakat yang mendekati homogen. Hal ini dikarenakan
sebagian besar masyarakat mulyasari beragama islam. Secara cultural,
pegangan agama ini didapat dari hubungan kekeluargaan ataupun
kekerabatan yang kental diantara mereka. Selain itu perkembangan agama
berkembang berdasarkan turunan dari orang tua ke anak dan ke cucu. Hal
inilah membuat agama islam mendominasi agama di RW/RT Desa
Mulyasari. Informasi yang diperoleh dari tokoh-tokoh tua, bahwa selama ini
pola-pola hubungan antar masyarakat masih banyak dipengaruhi oleh kultur
organisasi islam. Meskipun begitu, situasi kondusif selama ini dapat tercipta
dan terjaga walaupun ada sebagian kecil masyarakat di RW/RT Desa
Mulyasari memeluk agama diluar Islam, seperti Katholik, dan Kristen.
Jumlah penduduk Desa Mulyasari berdasarkan agama dapat dilihat dalam
lampiran tabel berikut.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Desa Mulyasari Tahun 2010
No Agama Jumlah Prosentase
1 Islam 1463 98,65%
2 Katholik -
3 Kristen 17 1,35%
4 Hindu -
5 Budha -
JUMLAH 1480 100%
Sumber : Data Pemerintah Desa Mulyasari, Kecamatan Pandih Batu
Oktober Tahun 2010
Dalam tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa
Mulyasari yang beragama Islam mendominasi dengan jumlah 98,65% dari
total jumlah penduduk. pemeluk agama Kristen 1,35%. Islam sebagai agama
yang paling banyak dipeluk warga, mendominasi seluruh RW/RT yang ada
di Desa Mulyasari. Sedang pemeluk agama Kristen sebagian besar berada di
RW.01, RT. 02 dan RT. 03. Meskipun begitu perbedaan agama tidak
menghalangi masyarakat Desa Mulyasari untuk saling menghormati dan
bekerjasama.
b. Keadaan Sosial
Prespektif Budaya Masyarakat di Desa Mulyasari masih sangat kental
dengan budaya jawa. Hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa di
Kecamatan Pandih Batu berasal dari Eks Transmigrasi dari pulau jawa. Dari
latar belakang budaya, kita bisa melihat aspek budaya dan sosial yang
berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Didalam hubungannya dengan
agama yang dianut misalnya, Islam sebagai agama mayoritas dianut
masyarakat, dalam menjalankannya sangat kental dengan tradisi budaya
jawa.
Tradisi budaya jawa sendiri berkembang di Desa Mulyasari, contoh
Nyadaran-tradisi tahunan yang dilakukan menjelang bulan Puasa/Ramadhan
untuk menengok dan membersihkan makam orang tua maupun kerabat atau
leluhur, kegiatan ini dikombinasikan dengan do’a untuk yang sudah
meninggal; Mauludan berasal dari kata Milad (bhs.arab) artinya kelahiran
Nabi Muhammad SAW.
Tradisi ini dilakukan selain sebagai kepercayaan yang masih diyakini
sekaligus digunakan sebagai bagian cara untuk bersosialisasi dan berinteraksi
dengan masyarakat. Misalkan, tradisi mengirim do’a untuk orang tua atau
leluhur dilakukan dengan mengundang tetangga dan kenalan yang disebut
Slametan. Slametan ini biasanya dilakukan mulai satu sampai tujuh hari
keluarga yang ditinggal mati, yang disebut Tahlilan.
Selanjutnya hari keseratus dari tanggal kematian yang disebut
Slametan Nyatus, berikutnya hari kesetahun, berikutnya hari ke tiga tahun
yang disebut Slametan Nyewu. Perhitungan tanggal kematian dilakukan
menggunakan tanggalan jawa. Bersyukur kepada Tuhan karena dikaruniai
anak pertama pada tradisi masyarakat Mulyasari juga masih berjalan, disebut
Mithoni ketika kandungan ibu menginjak usia tujuh bulan. Namun yang
paling populer di wilayah RW/RT di Desa Mulyasari, khususnya di masing-
masing RW adalah adat tradisi Punggahan membuat nasi kuning yang
kemudian dimakan secara bersama-sama oleh seluruh warga masyarakat di
RW masing-masing. Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan bersama yang
dilakukan untuk menghormati para leluhur desa, sekaligus untuk gotong-
royong membersihkan desa.
Oleh karena itu kegiatan ini biasanya disebut Merti Desa atau Bersih
Desa. Kesenian tradisi juga masih dipertahankan oleh masyarakat Mulyasari.
Di desa ini masih hidup kelompok-kelompok kesenian tradisi semacam
Jaranan, Campur Sari dan Janger. Kesenian-kesenian ini terutama Jaranan
dalam kegiatan pertunjukan memang memasukan unsur-unsur magis yang
memang ada dikhasana budaya jawa. Janger merupakan kesenian yang
berkembang dari seni pertunjukan teater rakyat yang mengangkat cerita-
cerita rakyat baik epos kepahlawanan maupun legenda-legenda yang
berkembang. Kelompok-kelompok Janger masih hidup ditengah-tengah
masyarakat desa Mulyasari. Masyarakat bergabung dalam kelompok-
kelompok ini dikarenakan selain belajar keseniannya tetapi juga dapat untuk
bersosialisasi. Tetapi yang harus diwaspadi adalah muncul dan
berkembangnya pemahaman keyakinan terhadap agama ataupun kepercayaan
tidak berakar dari pemahaman terhadap tradisi dan budaya masyarakat yang
sudah ada. Hal ini mulai mengakibatkan munculnya kerenggangan social di
masyarakat dan gesekan antara masyarakat. Meskipun begitu sudah ada
upaya untuk mengurangi gesekan yang ada di masyarakat dengan cara-cara
persuasif.
c. Keadaan Ekonomi
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Mulyasari
dapat teridentifikasi ke dalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti :
petani, buruh tani, PNS/TNI/Polri, karyawan swasta, pedagang, wirausaha,
pensiunan, buruh bangunan/tukang, peternak. Jumlah penduduk berdasarkan
mata pencaharian dapat di lihat pada tabel berikut.
No Macam Pekerjaan Jumlah
Prosentase dari
Total
Jmlh. Penduduk
Prosentase
1 Petani 632
2 Buruh Tani 100
3 PNS/TNI/POLRI 15
4 Karyawan Swasta 26
5 Pedagang 29
6 Wirausaha 37
7 Pensiunan 2
8 Tukang Bangunan 95
9 Peternakan 15
10 Lain-lain Tidak
Tetap
50
JUMLAH 1.001
Sumber : Data Pemerintah desa Mulyasari, Kecamatan Pandih Batu
Oktober Tahun 2010
Berdasarkan tabulasi data tersebut teridentifikasi, di Desa Mulyasari
jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian ada 47,38%. Dari
jumlah tersebut, kehidupannya bergantung di sector pertanian dan
peternakan, ada 36% dari total jumlah penduduk. Jumah ini terdiri dari Petani
terbanyak, dengan 47,71% dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan
atau 27% dari total jumlah penduduk. Buruh Tani dengan 27,48%dari jumlah
penduduk yang mempunyai pekerjaan atau 13% dari total jumlah .
Sedangkan Peternak sebesar 0,82% dari jumlah penduduk yang mempunyai
pekerjaan atau 0,39% dari total jumlah penduduk. Terbanyak ketiga adalah
pedagang dengan 7,73% dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan
atau 3,7% dari total jumlah penduduk.
Wirausaha menempati urutan yang kelima dengan 4,10% dari total
jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau 2% dari total jumlah
penduduk. Sedangkan pekerjaan yang paling sedikit adalah sebagai buruh
bangunan/tukang, 0,49% dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan
atau 0,22% dari total jumlah penduduk. Selain sektor mata pencaharian yang
diusahakan sendiri, penduduk Desa Mulyasari ada yang bekerja sebagai
Aparatur Pemerintahan, baik di kalangan sipil maupun militer. Selain itu ada
yang menjadi pegawai perushaan swasta dan pensiunan, semua ada 4,5% dari
total jumlah penduduk atau 9,5% dari jumlah penduduk yang mempunyai
pekerjaan. Jenis pekerjaan lain-lain (pekerjaan tidak tetap) berjumlah 132
jiwa atau 2,21% dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan.
Dengan demikian dari data tersebut menunjukan bahwa warga
masyarakat di Desa Mulyasari memiliki alternatif pekerjaan selain sector
buruh tani dan petani. Setidaknya karena kondisi lahan pertanian mereka
sangat tergantung dengan air primer/air hujan. Disisi lain air primer/air hujan
yang ada tidak dapat mencukupi untuk kebutuhan lahan pertanian di Desa
Mulyasari secara keseluruhan terutama ketika musim kemarau. Sehingga
mereka pun dituntut mencari alternatif lain (merantau).
C. Kondisi Pemerintahan Desa
1. Pembagian Wilayah
Wilayah Desa Mulyasari terdiri dari 16 Rukun Tetangga (RT) yang
dikelompokan ke dalam 4 wilayah Rukun Warga (RW), yaitu RW 01, RW 02,
RW 03, dan RW 04. Digunakan istilah RW untuk pembagian kelompok-
kelompok RT yang saling berdekatan, lebih untuk mempermudah pemerintahan
desa menjalankan kegiatan-kegiatan pemerintahan desa. Keempat wilayah Rukun
Warga (RW)
1) Wilayah RW I
Terdiri atas 5 Rukun Tetangga (RT)
a. RT 01
b. RT 02
c. RT 03
d. RT 04
e. RT 05
2) Wilayah RW II
Terdiri atas 3 Rukun Tetangga (RT)
a. RT 06
b. RT 07
c. RT 08
3) Wilayah RW III
Terdiri dari 3 Rukun Tetangga (RT)
a. RT 09
b. RT 10
c. RT 11
4) Wilayah RW IV
Terdiri atas 5 Rukun Tetangga (RT)
a. RT 12
b. RT 13
c. RT 14
d. RT 15
e. RT 16
2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Rukun Warga (RW) sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintah Desa
Mulyasari memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan
masyarakat wilayah tersebut. Terutama berkaitan hubungannya dengan
pemerintahan pada level di atasnya.
Struktur kepemimpinan Desa Mulyasari tidak dapat lepas dari struktur
administrativ pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam
bagan di bawah ini :
CAMAT
KADESK I S W O
Niap. 161 001 107 41
BadanPermusyawaratan
Desa (BPD)
SekdesSURYANA
Niap. 161 001 207 41
Sekretaris BPD
RT. 11REBO
RT. 05AHMAN
RT. 01SUPONO
RT. 12KUSLAN
RT. 09NYAMAT
RT. 08KASNAN
RT. 07SUKIRNO
RT. 06BANJAR AK
RW. 02MISKUN
RW. 01SUTARSO
RT. 10ISDIWANTO
RW. 03SUMARDI
RT. 16YATIMAN
RT. 15TARSUDI
RT. 14DAROJI
RT. 13BERO
RW. 04
KaUrUmumR I P I N
Niap. 161 002 307 26
KaUrEkbang
JUMADI. A.Niap. 161 002 307 23
RT. 04MOH. YUSNI
RT. 03PONIMAN
RT. 02DWI NURYANA
KaUrPemerintahanSUPRIYANTO
Niap. 161 002 307 22
KaUrKesra
SUMINTONiap. 161 002 307 24
KaUrKeuangan
TRI SUSILOWATINiap. 161 002 307 25
D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan laporan Mahasiswa KKN STAIN Palangka Raya angkatan XXVI,
khususnya kelompok XXXV yang telah melakukan kegiatan KKN di Desa
Mulyasari kecamatan Pandih batu Kabupaten Pulang Pisau.
2. Sebagai bahan seminar laporan Mahasiswa KKN STAIN Palangka Raya
angkatan XXVI, khususnya kelompok XXXV yang telah melakukan kegiatan
KKN di Desa Mulyasari kecamatan Pandih batu Kabupaten Pulang Pisau.
3. Sebagai bahan evaluasi dan referensi bagi mahasiswa, masyarakat, dan instansi
terkait dalam mengatasi dan memecahkan prolematika yang hadapi.
4. Sebagai bahan tim perumus untuk merumuskan rekomendasi kepada pihak yang
memerlukan rekomendasi tersenbut.