bab-d metodelogi (penataan ruang)

43
Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerah dan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-1 Dokumen Usulan Teknis D.1. Pendekatan Seperti yang tertuang dalam KAK pekerjaan Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerah dan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru, bahwa Pendekatan dan Metodologi yang digunakan dalam penyelesaian tugas ini adalah melalui: 1. Pendekatan Normatif, melalui kajian terhadap literatur dan produk pengaturan serta kebijakan baik di tingkat pusat maupun di daerah terkait konsolidasi data review seperti RPJPN, RPJMN 2010-2014, UU SPPN, UU Keuangan, UU Penataan Ruang, RTRWN, PP penyelenggaraan Penataan Ruang, Renstra DJPR 2010-2014 dan data statistik daerah. 2. Pendekatan Partisipatif, dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait identifikasi kebutuhan program jangka menengah penataan ruang, termasuk kunjungan ke daerah di beberapa wilayah kabupaten yang menjadi sampel. 3. Pendekatan Teknis-Akademis, dengan melakukan kajian dan analisis yang bersifat eksploratif dan komperhensif serta berkelanjutan. 4. Metode analisis kebijakan publik, metode analisis kebutuhan program, metode analisis dengan skoring dan pembobotan serta metode analisis SWOT. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian sebagai berikut: D PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA

Upload: van-affandi

Post on 17-Aug-2015

233 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-1 Dokumen Usulan Teknis D.1.PendekatanSepertiyangtertuangdalamKAKpekerjaanIdentifikasiKebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerah dan Usulan KegiatanInisiatifBaru,bahwaPendekatandanMetodologiyang digunakan dalam penyelesaian tugas ini adalah melalui: 1.PendekatanNormatif,melaluikajianterhadapliteraturdanproduk pengaturan serta kebijakan baik di tingkat pusat maupun di daerah terkaitkonsolidasidatareviewsepertiRPJPN,RPJMN2010-2014, UUSPPN,UUKeuangan,UUPenataanRuang,RTRWN,PP penyelenggaraanPenataanRuang,RenstraDJPR2010-2014dan data statistik daerah. 2.PendekatanPartisipatif,denganmelibatkanseluruhstakeholder terkaitidentifikasikebutuhanprogramjangkamenengahpenataan ruang,termasukkunjungankedaerahdibeberapawilayah kabupaten yang menjadi sampel. 3.Pendekatan Teknis-Akademis, dengan melakukan kajian dan analisis yang bersifat eksploratif dan komperhensif serta berkelanjutan. 4.Metodeanalisiskebijakanpublik,metodeanalisiskebutuhan program,metodeanalisisdenganskoringdanpembobotanserta metode analisis SWOT. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian sebagai berikut: DPENDEKATAN, METODOLOGI& PROGRAM KERJA Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-2 Dokumen Usulan TeknisD.1.1.Pendekatan Normatif Pendekatannormatifdalamstudiinimenekankanpadakajian terhadapprodukperaturandankebijakanbaikditingkatpusat maupuntingkatdaerahyangterkaitdengankepedulian masyarakatdanpelaksanaanprogramJangkaMenengah PenataanRuangDaerah.Pendekatannormatifyangdigunakan dalamperkerjaamIdentifikasiKebutuhanProgramJangka MenengahPenataanRuangDaerahdanUsulanKegiatan InisiatifBaru,padadasarnyamerupakanpendekatanyang digunakanuntukmerumuskansuatukebijakandanstrategi berdasarkandatadaninformasiyangtersediasertamengacu padaprodukperaturandanperundanganyangterkaitdengan substansi Pelaksanaan Jangka Menengah Penataan Ruang Daerah terkaitdenganReplikasiProgramdiDaerah.Terkaitdengan pekerjaanini,pendekatannormatifinitidakdipandangsekedar sebagaipendekatanuntukmerumuskankebijakanyangsifatnya konseptual.Pendekataninidilakukanmulaidaribagaimana kondisidanpermasalahanpelaksanaanprogramJangka MenengahPenataanRuangDaerahdidaerahdilihatsampai denganpenilaianterhadappelaksanaanreplikasiprogramJangka Menengah Penataan Ruang Daerah di daerah. Konsepdasardaripendekatannormatifadalahbahwakajian evaluasikinerjapelaksanaanJangkaMenengahPenataanRuang DaerahterhadapindikatorkeberhasilanJangkaMenengah Penataan Ruang Daerah bertumpu pada prosedur/skema tertentu, denganmemperhatikanseluruhfaktor-faktoryangdapat mempengaruhikeberhasilanpencapaianatastujuanyangakan dicapai.Landasannormatifdalammelaksanakanpekerjaanini, dapatdibagimenjadi2(dua),yaitulandasannormatifyang Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-3 Dokumen Usulan Teknisbersifatumum,yaituproduk-produkperaturanditingkatpusat yang berlaku untuk seluruh wilayah kajian, dan landasan normatif yangbersifatkewilayahan,yaituproduk-produkperaturandi tingkat daerah yang hanya berlaku di level wilayah kajian.

D.1.2.Pendekatan Partisipatif BerdasarkandefinisiyangdikemukakanolehBankDunia(World BankTheoryofParticipation,1997),partisipasimerupakansuatu proses dimana pihak-pihak terlibat akan saling mempengaruhi dan bertukarkontrolatasinisiatifpembangunandankeputusanserta sumberdayayangberpengaruhterhadapnya.Selanjutnyapihak-pihakyangterlibatdalamprosespartisipasitersebutdisebut sebagai stakeholder. Karenanya, pemahaman mengenai partisipasi akan selalu berkaitan dengan pemahaman mengenai stakeholder, kepentingan-kepentingannya, serta pelibatannya. PerencanaanpartisipatifdiIndonesiadidefinisikansebagaiupaya perencanaanyangdilakukanbersamaantaraunsurpemerintah dan masyarakat. Dalam hal ini, peran masyarakat ditekankan pada penentuan tingkat kebutuhan, skalaprioritas, danalokasi sumber dayamasyarakat.Definisitersebutselanjutnyadilengkapidengan pemahamandariUNDP,dimanaperencanaanpartisipatif merupakanupayaperencanaanyangmelibatkan/ mengikutsertakanseluruhstakeholderyangada.Dalamdefinisi tersebut,stakeholderselakupemerandapatterdiridarikelompok pemerintah, swasta, dan masyarakat umum. Dengan pemahaman tersebut,perencanaansecarapartisipatifsudahtentumelibatkan berbagai komunitas secara menyeluruh. Upaya perencanaan partisipatif menghadirkan proses perencanaan terstruktur yang terdiri dari aspek-aspek : Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-4 Dokumen Usulan Tekniskerjasama guna membangun konsensuskomunikasi kelompok stakeholder yang efektif, serta prosesimplementasirencanagunamengubahberbagaiide/ pemikiran menjadi kegiatan yang produktif dan penyelesaiannya yang maksimal. Dalampelaksanaankegiatankajianevaluasikinerjapelaksanaan JangkaMenengahPenataanRuangDaerahterhadapindikator keberhasilanJangkaMenengahPenataanRuangDaerahiniakan dilakukanserangkaiankegiatandiskusi/seminardan pengumpulandata/informasi.Pendekatanperencanaan partisipatif pada intinya merupakan usaha penyelesaian persoalan yangmenjaditargetpekerjaansecaraaktifdenganmelakukan pelibatan semua stakeholder terkait, baik sektoral maupun wilayah di tingkat daerah, serta para pakar dan pihak lainnya. Modelperencanaanpartisipatifdalampelaksanaankajianevaluasi kinerjapelaksanaanJangkaMenengahPenataanRuangDaerah terhadapindikatorkeberhasilanJangkaMenengahPenataanRuang Daerahdilakukandalambeberapabentukkegiatan,sebagaimana telah diungkapkan dalam pengantar bab di atas, yaitu diskusi dan konsultasipublik.Modeldiskusiyangdigunakandalam perencanaan partisipatif ini adalah Focus Group Discussion (FGD). Stakeholderyangdimaksuddalamperencanaanpartisipatifini adalahtimpokjanisdannarasumberterkaitsesuaidengan kebutuhanpembahasan,baikitudaripemerintahpusatmaupun pemerintah daerah. Secara terperinci metode FGD akan dijelaskan pada bagian metodologi pelaksanaan kegiatan. Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-5 Dokumen Usulan TeknisPendekatanpartisipasistakeholderyangdigunakanuntuk penyelesaiankegiataninibukansekedarmengajakpara stakeholdertersebutuntukmendengardanmemberimasukan saja.Parastakeholderjugadidoronguntukingintahuhingga akhirnyabersediauntukterlibataktifmemberikanmasukan. Keikutsertaantersebutsudahmengarahpadasuatukebutuhan bukan lagi suatu paksaan. Namundemikiandisadaribahwapenggunaanperencanaan partisipatifakanmenimbulkanberbagaipersoalandalam prosesnya,terutamamasalahketerbatasanwaktu.Masalahini akandicobadiminimalkanmelaluipersiapanmateridan pelaksanaanyangmatang,sehinggakesepakatandapatdengan segeradicapaitanpamengurangikebebasanstakeholdersuntuk mengeluarkan aspirasi dan pendapatnya. D.1.3.Pendekatan Teknis AkademisPendekatanteknisakademisdilakukanuntukmengkajibaiksecara teknis substansif pekerjaan maupun desain visual dari produk yang akan dihasilkan.Laporan yang dikaji akan menggunakanex post teori dalam mengidentifikasi Program Jangka Menengah dan inisiatif Baru penataan ruang daerah oleh Satker Bina Program dan Kemitraan, Direktorat Bina Program dan Kemitraan, Ditjen Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum.Pendekataninipunakanditunjangdenganteknikpenulisan efisien yang disesuaikan dengan kaidah penulisan ilmiah maupun desain penulisansertasampulyanglebihkomunikatifagarprodukakhir pekerjaan menjadi sebuah buku yang dapat dimanfaatkan oleh publik. Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan keluaran yang telah ditetapkan dalamkerangkaacuan,makaperludilakukanbeberapalangkahkajian yaitu : Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-6 Dokumen Usulan TeknisMenetapkanjenisdanjumlahrespondenyangmewakilisemua stakeholder pelaksanaa program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdidaerahuntukmengetahuidanmengindentifikasi pelaksanaan program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerah di daerah Membuat perancangan konsep kuesioner dan daftar simak; Menyusun jadwal survei serta melakukan mobilisasi; Melaksanakankegiatansurveidalamrangkapengumpulandata, baik primer maupun sekunder; Pengumpulandatasekunderdapatdilakukandenganmengacu kepadadaftarsimakyangtelahdisusunpadainstansi/lembaga terkait yang mempunyai data-datayangdiperlukan diwilayah studi (sample) Dalamsurvei,pentingdilakukanwawancaralangsungsecara terbukadengannarasumber,baikyangberasaldaritokoh masyarakatataupunpejabatpengelolakegiatanyangmempunyai informasi akurat dan lengkap; Melakukananalisisterhadapinformasiyangdiperolehdengan metode yang tepat dan sesuai dengan hasil akhir yang diharapkan; Menyusunlaporanyangberisievaluasinilai-nilaiyang mempengaruhipelaksanaanprogramJangkaMenengahPenataan Ruang Daerah terkait dengan replikasi program di daerah D.2.MetodologiPadabagianiniakandiuraikanmengenaikomponen-komponen metodologiyangakandilakukansesuaidengantahapanpelaksanaan pekerjaan. Pada kegiatan IdentifikasiKebutuhanProgramJangka MenengahPenataanRuangDaerahdanUsulanKegiatan Inisiatif Baru terdiri dari beberapa tahapan seperti berikut : Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-7 Dokumen Usulan TeknisD.2.1.Tahap Pengumpulan Data dan Informasi Pada tahap pengumpulan data dan informasi ini harus melakukan proses surveiterlebihdahulu.Kegiatansurveipadatahapinimeliputisurvei primerdansurveisekunder.Surveiprimeradalahmerupakanmetode intiyangdigunakanpadasaatmelakukankajianlapangan.Metodeini ditujukanuntukmendapatkandatafaktualdilapanganberdasarkan hasil observasi langsung pada kawasan, pengecekan ulang danvalidasi darihasilkajiansekunder.Surveiprimermeliputikegiatansebagai berikut: 1.ObservasiLapangan,dilakukandenganpengamatanmaupun pencatatanlangsungkelokasi.Observasiditujukanuntuk memperoleh gambaran konkrit kondisi pelaksanaan kebijakan pusat di daerah 2.Melakukan kunjungan lapangan dalam rangka survey pengumpulan datamelaluikuesionerdanwawancaraterkaitaspekPengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan3.Melakukan diskusi/pembahasan dalam rangka identifikasi kebutuhan ProgramJangkaMenengahPenataanRuangDaerahdanusulan inisiatif baru untuk daerah 4.Diskusi di daerah dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi program pusatdandaerahuntukmengevaluasiefektivitasprogramuntuk daerah, apakah sudah sesuai dan menjawab kebutuhan daerah atau belum,sertauntukmenjaringmasukandanusulankebutuhan daerah untuk jangka menengah 2015-2019 Sedangkansurveisekundermerupakanmetodeyangdilakukanpada saat melakukan kajian lapangan dan melengkapi metode survei primer. Pada survei sekunder akan dilakukan pengumpulan data sekunder yang ada di instansi terkait. a.Pengumpulan data dan informasi paling sedikit meliputi:1)Dataterkaitisu-isustrategispenataanruangterkait pelaksanaan kebijakan pusat di daerah Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-8 Dokumen Usulan Teknis2)Datakebijakanyangmemayungipelaksanaanprogramjangka menengah penataan ruang di daerah3)Data mengenai fungsi dan tanggungjawab dari pelaku kegiatan pelaksanaanprogramjangkamenengahpenataanruangdi daerah 4)Data hasil kajian dan diskusi pelaksanaan pelaksanaan program jangkamenengahpenataanruangdidaerahdengan stakeholder terkait 5)Data lainnya yang sesuai dan mendukung untuk pekerjaan b.Hasilpelaksanaankegiatanpengumpulandatadan informasiHasilkegiatanpengumpulandatadaninformasidisatukandalam buku data dan analisa. c.Waktu pelaksanaan kegiatanWaktupelaksanaankegiatanpengumpulandatadaninformasi adalah 1 (satu) bulan. D.2.2.Tahap Pengolahan dan Analisa Data Pengolahandananalisisdatamengenaiidentifikasikebutuhanprogram jangkamenengahpenataanruangdaerahdanusulankegiataninisiatif baru meliputi: D.2.2.1 Analisis Kebijakan Publik Analisiskebijakan,dalampengertiannyayangluas,melibatkan hasilpengetahuantentangdandidalamproseskebijakan. Secarahistoris,tujuananalisiskebijakanadalahmenyediakan informasibagipembuatkebijakanuntukdijadikanbahan pertimbanganyangnalargunamenemukanpemecahan masalah kebijakan. Analisis kebijakan mengambil dari berbagai disiplinyangtujuannyabersifatdeskriptif,evaluatif,dan normatif.Analisiskebijakandiharapkanuntukmenghasilkan Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-9 Dokumen Usulan Teknisdanmentransformasikaninformasitentangnilai-nilai,fakta-fakta,dantindakan-tindakan.Ketigamacamtipeinformasiitu dihubungkandengantigapendekatananalisiskebijakan,yaitu empiris, valuatif, dan normatif. Komunikasidanpenggunaanpengetahuanyangrelevan dengan kebijakan adalah sentral dalam praktik dan teori analisis kebijakan. Metodologi analisis kebijakan adalah sistem standar, aturan, dan prosedur untuk menciptakan, secara kritis menilai, danmengkomunikasikanpengetahuanyangrelevandengan kebijakan.Metodologianalisiskebijakanmempunyaibeberapa karakteristikutama:perhatianyangtinggipadaperumusan danpemecahanmasalah,komitmenkepadapengkajianbaik yangsifatnyadeskriptifmaupunkritiknilai,dankeinginan untukmeningkatkanefisiensipilihandiantarasejumlah alternatif lain. Limatipeinformasiyangdihasilkanolehanalisiskebijakan adalah:masalahkebijakan,masadepankebijakan,aksi kebijakan,hasilkebijakan,dankinerjakebijakan.Kelimatipe informasitersebutdiperolehmelaluilimaproseduranalisis kebijakan:perumusanmasalah,peramalan,rekomendasi, pemantauan, dan evaluasi. Rekomendasimerupakanprosesrasionaldimanaparaanalis memproduksiinformasidanargumen-argumenyangberalasan tentangsolusi-solusiyangpotensialdarimasalahpublik. Prosedur-proseduryangpalingumumuntukmemecahkan masalah-masalahkemanusiaan(deskripsi,prediksi,evaluasi, preskripsi)dapatdibandingkandandipertimbangkanmenurut waktukapanprosedur-prosedurtersebutdigunakan(sebelum vs sesudah tindakan) dan jenis pertanyaan yang sesuai (empirik, Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-10 Dokumen Usulan Teknisvaluatif, normatif). Setiap argumen kebijakan mempunyai enam elemen:informasiyangrelevandengankebijakan,klaim kebijakan,pembenaran,dukungan,bantahan,danpenguat. Analisis kebijakan umunya bersifat kognitif, sedangkan pembuat kebijakanbersifatpolitis.Sistemkebijakanbersifatdialektis, merupakankreasisubjektifdaripelakukebijakan,merupakan realitasobjektif,danparapelakukebijakanmerupakanproduk dari sistem kebijakan. Analisiskebijakanterdiridaritigaelemen:metode-metode kebijakan,komponeninformasikebijakan,dantransformasi informasikebijakan.Terdapattigabentukutamaanalisis kebijakan: retrospektif, prospektif, dan terintegrasi. Perumusan masalahmerupakanaspekpalingkrusialtetapipalingtidak dipahamidarianalisiskebijakan.Prosesperumusanmasalah-masalahkebijakankelihatannyatidakmengikutiaturanyang jelas sementara masalah itu sendiri seringkali sangat kompleks sehinggatampaksulitdibuatsistematis.Paraanaliskebijakan lebihseringgagalkarenamerekamemecahkanmasalahyang salahdibandingkarenamerekamenemukansolusiyangsalah terhadap masalah yang benar. Karakteristikutamamasalah-masalahkebijakanadalahsaling tergantung,subjektif,artifisial,dandinamis.Masalah-masalah kebijakanjarangdipecahkedalambagian-bagianyang independen,berbeda,dansalingeksklusif;masalah-masalah sesungguhnyamerupakansistemmasalahdengansifat-sifat yangteologis(purposif)sedemikianrupasehinggadari keseluruhantidaksamadenganjumlahkuantitatifbagian-bagiannya. Isu-isu kebijakan yang nampak sederhana seringkali samakompleksnyasepertisistemmasalahdarimanamereka berasal.Isu-isukebijakanmerupakanhasildariperselisihan Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-11 Dokumen Usulan Teknissebelumnyatentanghakikatmasalah-masalahkebijakan,yang didasarkanpadainterpretasiyangselektifterhadapkondisi masalah. Kompleksitasdaristrukturmasalahbervariasisesuaidengan karakteristikdanhubungandiantaralimaelemen:pembuat kebijakan,alternatif,utilitas(nilai),hasil,probabilitashasil. Banyakdarimasalahkebijakanyangsangatpentingadalah yang rumit karena masalah-masalah tersebut merupakan suatu sistem masalah yang benar-benar kompleks yang mengandung konflik yang tinggi di antara para pelaku kebijakann yang saling bersaing. Masalahyangrumitmengharuskananalisismengambilbagian aktifdalammendefinisikansifatmasalahitusendiri,analisis kebijakandiarahkansecaraseimbangkepadaperumusan masalahdanpemecahanmasalah.Perumusanmasalahadalah suatuprosesdenganempattahapyangsalingtergantung: penghayatanmasalah,pencarianmasalah,pendefinisian masalah,danspesifikasimasalah.Tiaptahap-tahapitu menghasilkaninformasimengenaisituasimasalah,meta masalah, masalah substantif, dan masalah formal. Model-modelkebijakanadalahpenyederhanaanrepresentasi aspek-aspekkondisimasalahyangterseleksi.Model-model kebijakanbergunadanpenting;penggunaannyabukan masalahpilihan,semenjaksetiaporangmenggunakan beberapamodeluntukmenyederhanakankondisimasalah. Modelkebijakantidakdapatmembedakanantarapertanyaan yangpentingdantidakpenting;jugamodeltidakdapat menjelaskan,memprediksi,mengevaluasiataumembuat Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-12 Dokumen Usulan Teknisrekomendasi, karena penilaian berada di luar model dan bukan bagiannya. Dimensi-dimensiyangpalingpentingdarimodel-model kebijakanadalahtujuan(deskriptiflawannormatif),bentuk ekspresi(verbal,simbolis,prosedural),danasumsi-asumsi metodologis(penggantilawanperspektif).Metode-metode untuk merumuskan masalah-masalah kebijakan meliputi analisis batasan,analisisklasifikasional,analisishierarki,sinektika, brainstorming, analisis perspektif berganda, analisis asumsional dan pemetaan argumentasi. Peramalandapatmengambiltigabentukutama:proyeksi, prediksi,dankonjektur.Masing-masingmempunyaibentuk yangberbeda:ekstrapolasikecenderungan,teori,dan pandanganpribadi.Proyeksidibenarkanolehargumendari metodekasus paralel; prediksi didasarkan pada argumen yang berasal dari sebab dan analogi; dan konjektur didasarkan pada argumenyangberdasarpadafikirandanmotivasi.Peramalan dapatdigunakanuntukmembuatestimasitentangtigatipe situasimasyarakatmasadepan:masadepanpotensial,masa depan yang masuk akal, dan masa depan normatif. Tujuan dan sasarandapatdibandingkandandipertentangkandalamhal danarahtujuannya,tipedefinisi,spesifikasiperiodewaktu, prosedur pengukuran, dan perlakuan terhadap kelompok target. Pemahamandanpenggunaanteknikperamalandibuatlebih mudahjikamerekadikelompokkanmenuruttigapendekatan: ekstarpolatif, teoritis, dan intuitif. Pendekatan-pendekatan yang berbedamengenaiperamlanbersifatsalingmelengkapi. Kelebihandarisatupendekatanatauteknikseringkali merupakan keterbatasan dari yang lainnya, demikian sebaliknya. Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-13 Dokumen Usulan Teknis Metodeanalisiskebijakansangatterkaitdenganpersoalan moraldanetika,karenarekomendasikebijakanmengharuskan kitamenentukanalternatif-alternatifmanayangpalingbernilai danmengapademikian.Rekomendasiberkenaanpemilihan secarabernalarduaataulebihalternatif.Modelpilihanyang sederhanameliputidefinisimasalahyangmemerlukan dilakukannyasuatutindakan;perbandingankonsekuensidua ataulebihalternatifuntukmemecahkanmasalah;dan rekomendasi alternatif yang paling dapat memenuhi kebutuhan, nilai atau kesempatan. Model pilihan yang sederhana mengandung dua elemen utama: premisfaktadanpremisnilai.Modelpilihansederhana menghindarikompleksitasdarikebanyakansituasipilihan, karenamodelinididasarkanpadatigaasumsiyangtidak realistis: pembuat keputusan tunggal; kepastian; dan hasil yang terjadipadasatutitikwaktu.Modelpilihanyangkompleks didasarkan pada asumsi-asumsi yang lain: banyaknya pembuat kebijakan;ketidakpastianatauresiko;danakibatyangterus berkembang sejalan dengan berjalannya waktu. Sebagianbesarpilihanadalahbersifatmultirasionalkarena pilihan-pilihan tersebut mempunyai dasar rasional yang banyak pula.Buktitentanghaliniditunjukkandenganadanyaenam rasionalitas:teknis,ekonomis,legal,sosial,substantif,dan erotetis. Agar pilihan menjadi rasional dan pada saat yang sama komprehensif,makapilihan-pilihantersebutharusmemuaskan kondisiyangdilukiskansebagaiteorirasionalitaskomprehensif dalam pembuatan keputusan. Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-14 Dokumen Usulan TeknisTipe-tipepilihanyangrasionaldibedakanmenurutbentuk kriteriapenentuanalternatif.Antaralainadalahefektivitas, efisiensi,kecukupan,perataan,dayatanggapdankelayakan. Jawabanterhadappersoalankesejahteraanmasyarakatdapat dilakukan dengan berbagai cara: memaksimalkan kesejahteraan individu,melindungikesejahteraanminimal(pareto), memaksimalkankesejahteraanbersih(kaldor-hicks), memaksimalkan redistribusi kesejahteraan (rawls). Dalammembuatrekomendasianalisiskebijakansecarakhusus menjawabberbagaipersoalantentangsasaran,biaya, hambatan-hambatan,eksternalitaswaktu.Danresikoserta ketidakpastian.Pilihanpublikdanswastaberbedadalamtiga hal: hakekat proses kebijakan publik, hakekat tujuan kebijakan publik yang bersifat kolektif, dan arti barang-barang publik. Duapendekatanutamauntukrekomendasianalisiskebijakan publikadalahanalisisbiaya-manfaatdananalisisbiaya efektivitas.Dalammelakukananalisisbiaya-manfaatadalah perluuntukmelengkapiserangkaianlangkah-langkah: spesifikasisasaran.Identikasialternatif,pengumpulan,analisis daninterpretasiinformasi;spesifikasikelompoksasaran; identifikasitipe-tipebiayadanmanfaat;melakukandiskonting terhadapbiayadanmanfaat;spesifikasikriteriauntuk merekomendasi;danrekomendasiitusendiri.Analisisbiaya efektifitastepatdigunakanjikasasaran-sasarantidakdapat diungkapkan dalam pendapatan bersih. D.2.2.2 Analisis Penentuan Lokasi PrioritasAnalisa ini digunakan untuk mengetahui kondisi riil di lapangan/ isupenataanruangdarisetiapdaerah.Darianalisisini diperolehhasilakhirberupaposisitingkatanpelaksanaan Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-15 Dokumen Usulan Tekniskebijakanpusatdikebijakandaerahyangakandigunakan sebagaidasarpenentuanlokasiprioritasdaerahyangdapat meningkatkanpolapelaksanaankebijakanpusatpadadaerah tersebut.Adapuntahapanyangdigunakandalamanalisa scoring yaitu : 1.Menghitungtotalnilaiseluruhaspekkebijakanpusat terhadapbeberapaindikatorkebijakandaerahdarisetiap daerahsampeldankemudiandirata-rata.Nilairata-rata tersebut kemudian di jumlah. 2.Nilaiakhirkemudiandibuatrankberdasarkanjumlahbobot darisetiapdaerahsampelyangdianalisis,sehinggarank yangpalingrendahakanmenjadilokasiprioritasterhdapa program jangka menengah. 3.Menginterpretasikansecaradeskriptifkualitatifnilaiakhir tersebut. Penentuanlokasiprioritasadalahurutankinerjalokasiyang disusunberdasarkantingkatpartisipasiterhadapprogram. DenganmenyusunPenentuanlokasiprioritas,dapatdiketahui lokasi mana yang harus didahulukan pada tahun pertama. Hal-halyangmempengaruhilokasiprioritaskebutuhanprogram jangkamenengahpenataanruangdaerahadalahsebagai berikut: a.Tingkatpartisipasipemerintahdaerahdanmasyarakat. Alternatifpilihanbagitingkatpartisipasiyangtinggipada suatuprogram,berbedadengantingkatpasrtisipasi menengah atau rendah. b.Status kawasan (kedudukan dalam nasional). Alternatif yang diprioritaskanbagikawasanKSNberbedadengankawasan Percepatan Pembangunan. c.GeografisLingkungan.Lingkunganpadakawasanbarat mempunyai alternatif pilihan program yang berbeda dengan lingkungan kawasan timur. Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-16 Dokumen Usulan TeknisDalammemenuhilokasiprioritas,daerahmaupunpusat mendahulukankebutuhanyangdianggappenting, mendesak, dan pokok. D.2.2.3 Analisis Kebutuhan programAnalisiskebutuhanadalahsuatucarayangsistimatisuntuk memilih dan menentukan prioritas kebutuhan sebagai masukan dalampengambilanalternatifkebijakantentangmasyarakat bagiparapemimpin/pelaksanakegiatan.Keputusandiambil padatahapperencanaansebagaipersiapanpenyelenggaraan suatuprogram,yangdidasarkanataslayaktidaknyakondisi masyarakat . Kategori Kebutuhan masyarakat adalah sebagai berikut: 1.KebutuhanTerasa, yaitu Kebutuhan yang segera dirasakan dandiketahuiolehmasyarakatbaiksecaraindividual maupunkelompok.Misal:peningkatanpendapatan,Bahan makanan, Biaya sekolah, dan sebagainya. 2.KebutuhanTerduga,yaituKebutuhanyangtidaksegera dirasakanolehmasyarakatbaiksecaraindividualmaupun kelompok,namundiperkirakansebelumnya.Misal: Pemberantasan Buta Huruf, keterampilan, dan sebagainya. Fungsi dari proses Analisis Kebutuhan antara lain: 1.Sebagaibahanpertimbangandalammenentukanskala prioritas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan 2.Sebagaidatadalamprosespemberdayaanmasyarakat selanjutnya 3.Sebagaibagiandariprosespendokumentasiansuatu program Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-17 Dokumen Usulan TeknisTujuan dari kegiatan Analisis Kebutuhan yaitu: 1.Memperolehdatamengenaipermasalahandankebutuhan yang diinginkan oleh sasaran 2.Mempermudahdalammenentukanskalaprioritasdalam perencanaan program kegiatan 3.Memperlancar pelaksanaan kegiatan Langkah-Langkahyangharusdilakukandalamprosesanalisis kebutuhan adalah sebagai berikut: 1.Melakukan identifikasi kesenjangan 2.Menentukan sebab-sebab terjadinya kesenjangan 3.Mengidentifikasi prioritas masyarakat 4.Mengidentifikasi penyebab masalah kinerja dan atau peluang5.Mengidentifikasi solusi dan atau peluang pertumbuhan 6.Menggambarkan tentang peran atau pelaksanaan tugas dan fungsi masyarakat D.2.2.4 Analisis SWOT AnalisisSWOTadalahsuatucaramenganalisisfaktor-faktor internaldaneksternalmenjadilangkah-langkahstrategidalam pengoptimalan usaha yang telah menguntungkan. Dalam analisi faktor-faktorinternaldaneksternalakanditentukanaspek-aspekyangmenjadikekuatan(Strengths),kelemahan (Weakness),kesempatan(Oppurtunities),danyangmenjadi ancaman(Threats)sebuahorganisasi.Denganbegituakan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapatdijalankan(FreddyRangkuli,2005:19).Keempatfaktor itulahyangmembentukakronimSWOT (strengths, weaknesses, opportunities,dan threats).Prosesini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atauproyekdanmengidentifikasifaktorinternaldaneksternal yangmendukungdanyangtidakdalammencapaitujuan Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-18 Dokumen Usulan Teknistersebut.AnalisisSWOTdapatditerapkandengancara menganalisisdanmemilahberbagaihalyangmempengaruhi keempatfaktornya,kemudianmenerapkannyadalamgambar matrikSWOT,dimanaaplikasinyaadalahbagaimanakekuatan (strengths)mampumengambilkeuntungan(advantage)dari peluang(opportunities)yangada,bagaimanacaramengatasi kelemahan(weaknesses)yangmencegahkeuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)yangada,danterakhiradalahbagimanacara mengatasikelemahan(weaknesses)yangmampumembuat ancaman(threats)menjadinyataataumenciptakansebuah ancaman baru. AnalisisSWOTadalahinstrumentperencanaaanstrategisyang klasik.Denganmenggunakankerangkakerjakekuatandan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument inimemberikancarasederhanauntukmemperkirakancara terbaikuntukmelaksanakansebuahstrategi.Instrumenini menolong para perencana apa yang biasdicapai,danhal-halapasajayangperludiperhatikanoleh mereka.

KerangkaSWOTsebuahmatrixduakaliduasebaiknya dikerjakandalamsuatukelompokyangterdiridarianggota kuncitimatauorganisasi.Pertama,pentinguntukdiketahui denganjelastentangapatujuanperubahankunci,dan terhadap tim atau organisasi apa analisis SWOT akan dilakukan. Setelahpertanyaan-pertanyaaninidijelaskandandisepakati, mulailah dengan brainstorming gagasan, dan kemudian setelah itu dipertajam dan diperjelas dalam diskusi.

Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-19 Dokumen Usulan TeknisPerkiraanmengenaikapasitasinternaldapatmembantu mengidentifikasidimanaposisisebuahproyekatauorganisasi saatini:sumberdayayangdapatsegeradimanfaatkandan masalahyangbelumjugadapatdiselesaikan.Denganmelakukanhalinikitadapatmengidentifikasidimana/kapan sumberdayabaru,keterampilanataumitrabaruakan dibutuhkan.Bilaberpikirtentangkekuatan,perlumemikirkan tentangcontoh-contohkeberhasilanyangnyatadanapa penjelasannya.

AnalisisSWOTadalahsebuahinstrumenyangberanekaguna, yang dapat digunakan berkali-kali pada berbagai tahap proyek; membangunsebuahtelaahatauiuntukpemanasandiskusi sebelummembuatperencanaan.Instrumeninidapat diterapkansecaraluas, atausub-komponenyangkecil(bagian daristrategi)dapatdipisahkanagarkitadapatmelakukan analisisyangmendetil.SWOTseringmenjadipelengkapyang bergunaketikamelakukanAnalisisPemangkuKepentingan. Keduainstrumeniniadalahpendahuluanyangbaiksebelum melakukan Force Field Analysis dan Influencing Mapping D.2.2.5 Analisis Skala Prioritas Program Analisa ini digunakan untuk mengetahui kondisi riil di lapangan/ isupenataanruangyangberkaitandengankebijakanpusat. Darianalisisinidiperolehhasilakhirberupaposisitingkatan keakuratanpelaksanaankebijakanpusatdikebijakandaerah yangakandigunakansebagaidasarpenentuanprogram prioritas yang dapat meningkatkan kesingkronan dan koordinasi daerahdenganpusat.Adapuntahapanyangdigunakandalam analisa scoring yaitu : 1.Menghitungtotalnilaiseluruhaspekkebijakanpusat terhadapbeberapaindikatorkebijakandaerahpadasetiap Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-20 Dokumen Usulan Tekniskegiatan dan kemudian di rata-rata. Nilai rata-rata tersebut kemudian di jumlah. 2.Nilai akhir kemudian dibuat rank berdasarkan jumlah bobot darisetiapprogramjangkamenengahdaerahyang dibandingkan dengan kebijakan pusat. 3.Menginterpretasikansecaradeskriptifkualitatifnilaiakhir tersebut. Skala prioritas adalah urutan kebutuhan program yang disusun berdasarkantingkatkepentingankebutuhanprogram.Dengan menyusunskalaprioritaskebutuhanprogram,dapatdiketahui kebutuhanmanayangharusdidahulukanpadatahunpertama dankebutuhanmanayangdapatditempatkanpadatahunke dua dan seterusnya. Hal-halyangmempengaruhiprioritaskebutuhanprogram jangkamenengahpenataanruangdaerahadalahsebagai berikut: a.Tingkatpartisipasipemerintahdaerahdanmasyarakat. Alternatifpilihanbagitingkatpartisipasiyangtinggipada suatuprogram,berbedadengantingkatpasrtisipasi menengah atau rendah. b.Status kawasan (kedudukan dalam nasional). Alternatif yang diprioritaskanbagikawasanKSNberbedadengankawasan Percepatan Pembangunan. c.GeografisLingkungan.Lingkunganpadakawasanbarat mempunyai alternatif pilihan program yang berbeda dengan lingkungan kawasan timur.Dalammemenuhikebutuhanprogram,daerahmaupunpusat mendahulukankebutuhanyangdianggappenting,mendesak, danpokok.Setelahkebutuhan-kebutuhantersebutterpenuhi kawasan akan memenuhi kebutuhan pada prioritas berikutnya, agarmencapaikawasanyangaman,nyamandan berkelanjutan. Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-21 Dokumen Usulan TeknisD.2.3.Tahap Persiapan Penyusunan A.Kegiatan persiapan penyusunan meliputi: 1)Persiapanawalpelaksanaankegiatan,meliputipemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK)2)Kajian awal data sekunder, yang mencakup kegiatan: a)Melakukankajiulang/reviewdanevaluasiterhadap berbagaikebijakandanperaturanperundang-undangan yangmendasaripelaksanaanidentifikasikebutuhan programjangkamenengahpenataanruangdanusulan kegiatan inisiatif baruyang telah berjalan di daerahb)Melakukankajiulang/reviewdanevaluasiterhadap berbagaidatayangdimilikipemerintahdaerahterkait pelaksanaan kebijakan pusat yang telah berjalan di daerah seperti RPJPN, RPJMN 2010-2014, UU SPPN, UU Keuangan, UUPenataanRuang,RTRWN,PPpenyelenggaraan PenataanRuang,RenstraDJPR2010-2014dandata statistic daerah. 3)Persiapan teknis pelaksanaan yang meliputi: a)penyimpulaninformasidandataawal(termasukdengan menyimpulkanhasilkajianawaldatasekunderdilangkah sebelumnya); b)penyiapan metodologi pendekatan pelaksanaan kegiatan; c)penyiapan rencana kerja rinci; dan d)penyiapanperangkatsurvei(checklistdatayang dibutuhkan,panduanwawancara,kuesioner,panduan observasidandokumentasi,danlain-lain),sertamobilisasi peralatan dan personil yang dibutuhkan. B.Hasil pelaksanaan kegiatan persiapanHasil kegiatan persiapan ini paling sedikit meliputi : 1)Rumusankebijakandanperaturanyangterkaitdengan pelaksanaanprogramjangkamenengahpenataanruang Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-22 Dokumen Usulan Teknisdaerah dan usulan kegiatan inisiatif baru yang telah berjalan di daerah; 2)Hasil kajian awal, terdiri atas: a)Kompilasidatamengenaiprogramjangkamenengah penataan ruang yang telah berjalan di daerah; b)Inventarisasi bahan dan peraturan perundangan serta studi literatur/bahan/referensiterkaitIdentifikasiKebutuhan Program Inisiatif Baru Penataan Ruangc)PenyusunanIdentifikasiKebutuhanProgramJangka Menengah Penataan Ruang Daerahd) Melakukankajianpelaksanaanprogramjangkamenengah penataan ruang daerah 2010-2014;e)Inventarisasikebutuhanprogramjangkamenengah penataan ruang daerah melalui konreg dan musrenbang 3)Metodologipendekatanpelaksanaanpekerjaanyangakan digunakan; 4)Rencana kerja pelaksanaan; dan 5)Perangkatsurveidataprimerdansekunderyangakan digunakanpadasaatprosespengumpulandatadaninformasi (survei). a.Pengolahan dan analisa dataHasil kegiatan pengolahan dan analisis data dibukukan sebagai satu kesatuandengandenganhasilpelaksanaankegiatantahapan sebelumnya dalam buku data dan analisis. Kerangka buku data dan analisis disusun sebagai suatu kesatuan laporan yang terintegrasi. b.Waktu pelaksanaan kegiatanWaktu pelaksanaan kegiatan pengolahan dan analisis data adalah 2 (dua) bulan. D.2.4.Tahap Evaluasi Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-23 Dokumen Usulan Teknisa.Pembahasanprogramjangkamenengahpenataanruang daerah terhadap kebutuhan program di Daerah Perumusan evaluasi paling sedikit harus : 1)Mengevaluasikebijakandanisu-isuyangmempengaruhi pelaksanaanprogramjangkamenengahpenataanruangterkait dengan replikasi program di daerah 2)Mengetahui kebutuhan program yang terjadi pada pada kondisi sebenarnyadenganapayangseharusnyadicapaidalam pelaksanaan program jangka menengah terkait dengan replikasi program di daerah yang akan mengahasilkan inisiatif baru b.Hasil pelaksanaan kegiatan PembahasanHasilpelaksanaankegiatanpembahasanadalahberuparumusan konsepdanstrategiyangtepatgunapenangananpermasalahan yangterjadipadapelaksanaanprogrampusatterkaitdengan replikasiprogramdidaerah.Darikonsepdanstrategiyangtimbul dari kebutuhan program adalah inisiatif baru atau kebijakan baru. c.Waktu pelaksanaan kegiatan Waktu pelaksanaan kegiatan perumusan konsepsi rencana adalah 2 (dua) bulan. D.2.5. Tahap Inisiatif Barua.PembahasanTahapInisiatifBarupenataanruangdaerah terhadap kebutuhan program di Daerah Inisiatif Baru adalah kebijakan baru atau perubahan kebijakan berjalan yangmenyebabkanadanyakonsekuensianggaran,baikpada anggaranbaselinemaupunanggarankedepan.InisiatifBarudapat berupapenambahanProgram(FokusPrioritas)/Outcome/Kegiatan/ Outputbaru,PenambahanVolumeTarget,atauPercepatan Pencapaian Target. Inisiatif Baru merupakan salah satu mekanisme yang bertujuan untuk Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-24 Dokumen Usulan Teknismeningkatkankualitassistemperencanaandanpenganggaranyang lebihbaik,utamanyadalampenerapanKerangkaPengeluaranJangka Menengah, dengan cara: 1.MemberikanFleksibilitasPadaSistemPerencanaandan Penganggaran MekanismeInisiatifBarumenjadikansistemperencanaandan penganggaranbersifatlebihfleksibelpadaduatingkat.Pertama, fleksibilitaspadatingkatnasional.Mekanismeinimemungkinkan pemerintahuntukmenambahataumengubahkebijakannasional sebagai respon terhadap perkembangankeadaan dengan tetap dalam koridorKerangkaFiskalJangkaMenengah(MediumTermFiscal Framework).Kedua,fleksibilitaspadatingkatKementerian/Lembaga. Mekanismeinimeningkatkanderajatfleksibilitaspada Kementerian/Lembaga untuk mengelola anggaran agar mencapai hasil yangmaksimaldengantetapmenjagaprinsipakuntabilitas(letthe managermanages).Keleluasaantersebuttermasukmerencanakan perubahanyangdiperlukanuntukmengantisipasikeadaanbaruyang muncul,dengantetapmenjagatujuandansasaranpembangunan jangkamenengahatauperubahanyangdiperlukanagarcapaian keluaran lebih maksimal. 2.MenjagaKonsistensiPencapaianTujuanPembangunanNasional MekanismeInisiatifBarumemungkinkanpemerintahuntuk mengadakanpenyesuaianrencana(baseline)dalammerespon perubahankondisi.Perubahanrencanaini(InisiatifBaru)diarahkan untuk menjagakonsistensi pencapaian tujuan pembangunan nasional, sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMN. 3. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas MekanismeInisiatifBarumeningkatkantransparansidalamsystem perencanaandanpenganggarankarenaprosesnyabersifatterbuka, mulaidariprosespengusulanhinggapenentuanhasilakhirproposal. Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-25 Dokumen Usulan TeknisDisisilainmekanismeinimeningkatkanakuntabilitaskarenaadanya kejelasantanggungjawabbagisetiaplembagaatauinstitusiyang terlibat. 4. Melakukan Efisiensi MekanismeInisiatifBaruakanmendorongefisiensianggaran,karena dalammekanismeinidimungkinkanterjadinyarealokasianggaran padaKementerian/Lembagayangdapatdigunakanuntukmendanai Inisiatif Baru. Gambar D.1. Inisiatif Baru Jenis Pertama: Program (Fokus Prioritas)/Outcome/Kegiatan/Output Baru Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-26 Dokumen Usulan Teknisb.Hasil pelaksanaan kegiatan Laporan Identifikasi Kebutuhan ProgramJangkaMenengahPenataanRuangDaerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru HasilpelaksanaankegiatanadalahberupaLaporanIdentifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerah dan UsulanKegiatanInisiatifBaruyangisinyaterkaitdengan Pembuatankebijakanbaruatauperubahankebijakandaerah yang telah di singkronkan terhadap kebijakan pusat . c.Waktu pelaksanaan kegiatan WaktupelaksanaankegiatanpenyusunanIdentifikasiKebutuhan ProgramJangkaMenengahPenataanRuangDaerahdanUsulan Kegiatan Inisiatif Baru adalah 2 (satu) bulan. D.2.6. TahapFinalisasiIdentifikasiProgramJangkaMenengah Penataan Ruang Daerah dan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru a.Penyusunanpenilaian terhadapProgramJangkaMenengah Penataan Ruang Daerah di daerah Penyusunanpenilaianterhadappelaksanaanreplikasiprogram JangkaMenengahPenataanRuangDaerahdidaerahdilaksanakan sesuaidenganhasilperumusankonsepdanstrategiyangtepat gunapenangananpermasalahanyangterjadipadapelaksanaan program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerah terkait dengan replikasiprogramdidaerahsertamasukanterhadapprogram JangkaMenengahPenataanRuangDaerahditahunberikutnya. Selain itu juga laporan tersebut berdasarkan masukan hasil kegiatan seminar/workshopyangdilakukandengansemuastakeholder terkaitpelaksanaanprogramJangkaMenengahPenataanRuang Daerah di daerah. Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-27 Dokumen Usulan Teknisb.Hasil pelaksanaan kegiatan Laporan Identifikasi Kebutuhan ProgramJangkaMenengahPenataanRuangDaerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru HasilpelaksanaankegiatanadalahberupaLaporanIdentifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerah dan UsulanKegiatanInisiatifBaruyangisinyaterkaitdenganpenilaian efektivitas pelaksanaan program Jangka Menengah Penataan Ruang DaerahsertamasukanuntukpelaksanaanprogramJangka Menengah Penataan Ruang Daerah pada masa yang akan datang. c.Waktu pelaksanaan kegiatan WaktupelaksanaankegiatanpenyusunanIdentifikasiKebutuhan ProgramJangkaMenengahPenataanRuangDaerahdanUsulan Kegiatan Inisiatif Baru adalah 1 (satu) bulan. Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-28 Dokumen Usulan TeknisGambar D.2.Langkah Kerja Pelaksanaan Pekerjaan Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerah dan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-29 Dokumen Usulan TeknisD.3.Program Kerja Pada bagian ini akan diuraikan mengenai komponen komponen kegiatan yangakandilakukansesuaidengantahapanpelaksanaanpekerjaan. Pada kegiatan Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah PenataanRuangDaerahdanUsulanKegiatanInisiatifBaru terdiri dari beberapa tahapan seperti berikut: D.3.1.Sistematika Pengumpulan DataPengumpulandatadandokumenyangdiperlukandilakukanmelalui koordinasi dengan berbagai sumber informasi terkait dengan Kebutuhan Program Jangka Menengah. Pengumpulan data yang dibutuhkan (tahap analisa) akan dilakukan dengan cara: Konsultan melakukan komunikasi dengan sumber informasiterkait. Konsultanmelakukan inventarisir data yang dimiliki oleh user. Konsultanmelakukaninventarisirkebutuhanpembangunan pengembangan datawarehouse . KonsultanmempelajaridokumenKAK,SOP,strukturorganisasi, dokumentasi(aplikasi,blueprint),formulir,aplikasidatabasedan laporan yang harus dihasilkan. Mempelajari secara detaildatabase dan sistem yang sudah berjalandanrelefandengankegiatanyangdilakukan(mempelajariformat dan struktur data input). Melakukanassesmentsolusisejeniskelasnasional&duniayang telah berhasil, untuk dijadikan model dan referensi. Melakukan wawancara dengan user dan manajemen terkait. Pengumpulandatakontenakandilakukandariberbagaisumber informasi terkait. D.3.2.Mekanisme Perumusan Kebutuhan Program Solusidirancangbukanoleh1orangmelainkanteamyangsudah berpengalaman. Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-30 Dokumen Usulan TeknisIdentifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah dan Inisiatif Barudirancangolehkonsultandantiminternalnyadikantorkonsultan yang bersangkutan.Padaprosesperancangankonsultanakanmelakukankomparasi rancanganpadaIdentifikasiKebutuhanProgramJangkaMenengah dan Inisiatif Barunegara lain untuk dijadikan bahan referensi. HasilrancanganIdentifikasiKebutuhanProgramJangkaMenengah danInisiatifBarudikonfirmasikandengandaerahsecaraberkala untukmencapaihasilrancanganyangbenar-benarmenjadisolusi terbaik. D.3.3.Mekanisme Konfirmasi ProgramFGD1dalamrangkamenginventarisasikebutuhanprogramuntuk daerahdarihasilMusrenbangmaupunmasukandaridirektorat terkaitberdasarkanmasukandaridaerahdanmengevaluasi pelaksanaan program DJPR di daerah.FGD 2 tentang penyusunan usulan Inisiatif Baru.Diskusi di daerah dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi program pusatdandaerahuntukmengevaluasiefektivitasprogramuntuk daerah, apakah sudah sesuai dan menjawab kebutuhan daerah atau belum,sertauntukmenjaringmasukandanusulankebutuhan daerah untuk jangka menengah 2015-2019.Workshop penyusunan proposal inisiatif baru, di pusat D.3.4.Mekanisme Evaluasi Program Jangka MenengahMengevaluasi isu-isu penataan ruang yang mempengaruhi pelaksanaan program jangka menengah di daerahMengetahui Gap yang terjadi pada kebijakan pusat terhadap program jangka menengah daerahKoordinasi dan singkronisasi program pusat untuk daerah,apakah sudah sesuai dan menjawab kebutuhan daerah Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-31 Dokumen Usulan TeknisMengevaluasi masukan dan usulan kebutuhan daerah untuk jangka menengah 2015-2019 D.3.5.Mekanisme Pembuatan Inisiatif BaruRumusan yang didasari dari program dan isu yang telah dievaluasi menjadi kegiatan baru atau perubahan kegiatan (Inisiasi baru) yang akan menjadi pedoman bagi pembuatan program jangka menengah penataan ruang daerah . D.3.6.Mekanisme Tempat Kerja Kickoffmeetingprojectdanprogressmeetingdilakukandikantor Satuan Kerja Bina Program dan Kemitraan, Direktorat Bina Program dan Kemitraan, Kementerian Pekerjaan Umum. Seluruhkegiatanpengembanganakandilakukandikantor konsultan. Untukkegiatan-kegiatanyangmemerlukankonfirmasiserta pelaporanhasilpekerjaanakandilakukandikantorSatuanKerja Satuan Kerja Bina Program dan Kemitraan, Direktorat Bina Program dan Kemitraan, Kementerian Pekerjaan Umum.Melakukan kunjungan lapangan dalam rangka survey pengumpulan databerupakuesionerdanwawancaradiKotaJayapura,Kab. Bantul,KotaMedan(SatuanKerjaPusatKajianStrategis, SekretariatJenderal Kementerian Pekerjaan Umum). Alihpengetahuandilakukanditempatyangtelahdisepakati bersamaantarakonsultandanuser(keteranganpadasaat aanwizing, pelatihan akan ditentukan kemudian). D.3.7.Mekanisme Regular Meeting Meetingrutinkemajuanprogresspekerjaankamiusulkan3minggu sekali, hal-hal yang disampaikan pada meeting adalah sebagai berikut : Progress pencapaian pekerjaanKendala atau hambatan Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-32 Dokumen Usulan TeknisRencana kerja D.3.8.Mekanisme Laporan Kemajuan Proyek Laporan kemajuan proyek kami usulkandisampaikansatu minggu satu kali ,dengan format dan isi sebagai berikut : Hal-hal yang sudah dikerjakanHal-hal yang terlambat dikerjakan (jika ada)Hal-halyang akan segera dikerjakan Manajemen alertLaporan kemajuan project akan kami sampaikan melalui email atau Fax. D.3.9.Mekanisme Dokumen Pengendalian Perubahan Untukmenjagapekerjaansesuairuanglingkup,spesifikasi,rencana, dan jadwal yang telah ditetapkan dalam laporan awal, antara dan akhir, diperlukanmekanismejikaadaperubahanspesifikasimaupun perubahanruanglingkupkerjamaupunjadwalkerja.Mekanisme permintaan perubahan adalah sebagai berikut : Adanyapermintaantertulisdenganisiyangcukupjelasdengan ditandatangani pejabat yang berwenang Adanyapertemuanklarifikasidankesepahamandarikeduabelah pihakAdanya dokumen persetujuan perubahan Dokumentasi ini dihimpun menjadidokumen Change Request. D.3.10. Mekanisme Pendampingan Untuk memastikan kelangsungan dan eksekusi proyek yang relatif lebih lancar, maka tim proyek dari Konsultan akan didampingi oleh tim proyek dariSatuan Kerja Satuan Kerja Bina Program dan Kemitraan, Direktorat BinaProgramdanKemitraan,KementerianPekerjaanUmum.Halini merupakansalahsatucarayangdapatdilakukandanmemberikan banyak sekali manfaat, seperti: Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-33 Dokumen Usulan TeknisTerjaganyaarahproyekagartetappadajalurnyasesuaidengan sasaranyangingindicapaiproyeksertamemenuhiekspektasi SatuanKerjaPusatKajianStrategis,SekretariatJenderal Kementerian Pekerjaan Umum. Dengan terlibatnya tim dari Satuan Kerja Satuan Kerja Bina Program danKemitraan,DirektoratBinaProgramdanKemitraan, Kementerian Pekerjaan Umum di semua tahapan proyek, maka tim supervisimengetahuidenganpersisdasarpemikiran(thought process)atassemuahalyangdiformulasikan/diusulkanolehtim proyek.Halinijugaakansangatmemudahkanproseshandover/ transfer of knowledge dari konsultan keSatuan Kerja Satuan Kerja BinaProgramdanKemitraan,DirektoratBinaProgramdan Kemitraan,KementerianPekerjaanUmum,danbahkan kemungkinan besar proses tersebut tidak diperlukan sama sekali. Metodependampinganinijugaakansangatmembantutimproyek konsultan dalam mendapatkan informasi dan akses yang diperlukan, bukanhanyayangbersumberdaritimSatuanKerjaSatuanKerja BinaProgramdanKemitraan,DirektoratBinaProgramdan Kemitraan,KementerianPekerjaanUmumsendiri,tapiterlebihlagi dariinterview/diskusidenganpihak-pihakterkaitdiSatuanKerja BinaProgramdanKemitraan,yangbisaterlaksanaatasfasilitasi daritimSatuanKerjaSatuanKerjaBinaProgramdanKemitraan, DirektoratBinaProgramdanKemitraan,KementerianPekerjaan Umum. Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-34 Dokumen Usulan TeknisDalamfaseFormulasi,adanyakerjasamayangeratantaratim konsultan dan tim Satuan Kerja Bina Program dan Kemitraan, akan dibutuhkan terutama dalam sesibrainstorming untuk mendapatkan solusiyangideal,dimanatimkonsultandapatmemberikan pengetahuanteknissertabestpracticeyangpalingterkini,serta daritimSatuanKerjaBinaProgramdanKemitraan,memberikan masukanyangterkaitdenganfaktorinternalSatuanKerjaBina Program dan Kemitraan, itu sendiri. Hal ini bukan saja akan sangat mempercepatprosespengambilankeputusan,tapiterlebihpenting lagi, untuk memastikan solusi yang sama-sama dicapai adalah yang terbaikdansudahmempertimbangkansebanyakmungkinfaktor sertadapatdiaplikasikandiSatuanKerjaBinaProgramdan Kemitraan,DirektoratBinaProgramdanKemitraan,Kementerian Pekerjaan Umum. D.3.11. Mekanisme Maintenance Untukmemastikansolusiyangterpasangkonsultanakanmelakukanmaintenance support sebagai berikut: Konsultanmelakukanmaintenancebugfixing,bukanchange request Adanyafasilitasuntukremotesupportbagikonsultanuntuk optimalisasi dukungan sistem. Saranakomunikasiyangdipakaiadalahemail,telepon,SMS,fax danYahoo Messenger.Konsultan akanmerespon maksimal 2 jamatas tiketyang di-issue oleh pengguna dan maksimal menyelesaikan masalah selama 2 x 24 jam,jikausermelaporkanmasalahdibawahjam10.00makaakan diresponpadahariitujuga,tetapijikausermelaporkanmasalah diatas jam 10.00 maka akan direspon keesokan harinya. Konsultanakanmelayanimaintenancepadaharikerjadanjam kerja Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-35 Dokumen Usulan TeknisMaintenanceberlangsungselama3bulansetelahserahterima pekerjaan D.3.12. Mekanisme Keluaran/Hasil Pekerjaan Laporan kegiatan Identifikasi Kebutuhan ProgramUsulan Kegiatan Inisiatif BaruLaporan Pendahuluan sebanyak 20 (dua puluh) buku yang memuat latarbelakang,tujuandansasaranpekerjaan,keluaran,ruang lingkup,sertametodologi.Laporaninidiserahkan1(satu)bulan setelah kontrak pekerjaan tersebut ditandatangani.LaporanAntarasebanyak20(duapuluh)bukuyangmemuathasil identifikasikebutuhanprogramdaerahdarihasil pembahasan/surveylapangan/hasilkonreg/musrenbang,serta daftarusulaninisiatifbarudarihasilanalisisdanpembahasan. Laporaninidiserahkan4(empat)bulansetelahkontrakpekerjaan tersebut ditandatangani. Laporan Akhir sebanyak 30 (tiga puluh) bukuLaporanExecutiveSummaryKegiatanIdentifikasiKebutuhan ProgramJangkaMenengahPenataanRuangdidaerah.Dalam bentukbukueksklusifsoftcoverkartondenganlaminasidoph, denganisihalamankertasartpaper100gratausejenisnya,full colorsebanyak50eksemplar.Dengansoftcopydi-burndalam CD/DVD sebanyak 50 copy.LaporanExecutiveSummaryDaftarUsulanKegiatanInisiatifBaru. Dalambentukbukueksklusifsoftcoverkartondenganlaminasi doph,denganisihalamankertasartpaper100gratausejenisnya, fullcolorsebanyak50eksemplar.Dengansoftcopydi-burndalam CD/DVD sebanyak 50 copy.BukuprosidingkegiatanIdentifikasiKebutuhanProgramJangka MenengahPenataanRuangDaerahDanUsulanKegiatanInisiatif Baru.Dalambentukbukueksklusifsoftcoverkartondengan laminasidoph,denganisihalamankertasartpaper100gratau Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-36 Dokumen Usulan Teknissejenisnya,fullcolorsebanyak50eksemplar.Dengansoftcopydi-burn dalam CD/DVD sebanyak 50 copyAplikasi dapat berfungsi dengan baik tanpa adanya kesalahan. CD Installer aplikasi Aplikasidapatdigunakanolehuserdenganmudah,dandilengkapi dengan: dokumentasi pembangunan aplikasiPanduaninstalasiberbentukberbentukbukudanCDbagi administrator. PanduanpenggunaanaplikasiberbentukbukudanCDbagi pengguna. D.4.Organisasi Dan Personil OrganisasipelaksanaankerjapadakegiatanIdentifikasiKebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerah dan Usulan KegiatanInisiatifBarupadadasarnyamenjelaskangarishubungan kerjaantarapemberikerja(penggunajasa)denganpelaksanakerja (penyediajasa).Keduapihaktersebutdalamorganisasipelaksanaan pekerjaan berada pada garis komando dan koordinasi yang jelas. Dalam upayamemudahkankoordinasipelaksanaanpekerjaankeduabelah pihak,baikpenggunajasamaupunpenyediajasa(Konsultan) membentuktimpelaksana.Penggunajasamenunjukpemimpinproyek danmembentuksatutimteknisyangmenanganipekerjaanini.Begitu pula halnya dengan pihak Konsultan, dibentuk tim penyusun yang terdiri atas ketua tim, tenaga ahli, dan tenaga pendukung lainnya. D.4.1.Pengguna Jasa PenggunajasadalamkegiatanIdentifikasiKebutuhanProgram JangkaMenengahPenataanRuangDaerahdanUsulan KegiatanInisiatifBaruadalahSatuanKerjaBinaProgramdan Kemitraan,DirektoratBinaProgramdanKemitraan,Kementerian PekerjaanUmum.Sedangkanpelaksanakerjadalamhaliniadalah Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-37 Dokumen Usulan TeknisKonsultanPerencana.Dalampelaksanaanpekerjaanini,Penggunajasa akanmenunjukseorangPejabatPembuatKomitmen,yangselanjutnya akan membentuk Tim Teknis. DalamPekerjaanIdentifikasiKebutuhanProgramJangka MenengahPenataanRuangDaerahdanUsulanKegiatan Inisiatif Baru, beberapa fungsi dan peranan dari pengguna jasa yaitu : Pemilikpekerjaansekaligussebagaipemberitugasbagipenyedia jasa (Konsultan). Penyusunkerangkaacuankerjadanspesifikasiteknisyangjelas sesuai dengan lingkup pekerjaan maupun lingkup wilayah pekerjaan. PemberiinformasiyangdiperlukanbagiTimPelaksanakegiatan, dalam hal ini Konsultan Perencanaan. PartnerKonsultandalammelakukankonsultasi,perundingan,dan negoisasi yang bersifat administratif maupun teknis. Pemberimasukan(saran,usuldankritik)yangsifatnyasubstantif maupunteknisterhadapprosespenyusunanmaupunhasil rancanganyangdihasilkanTimKonsultanapabilakurangsesuai dengan permasalahan yang ada di lapangan. D.4.2.Tim Konsultan Tim Konsultan, yang terdiri dari :ketua tim (team leader), tenaga ahli, dan tenaga pendukung. ManagerProyekbertanggungjawabkepadaDirekturUtama Konsultanterhadappelaksanaan,kelancaran,danpenyelesaian proyek. KetuaTim(teamleader)bertanggungjawabsecarakeseluruhan kepadatimsupervisi,mengkoordinasikanseluruhpekerjaantim konsultan dengan dibantu oleh sub-bidang keahlian.TenagaAhliyangmerupakansub-bidangkeahlian,yangdirinci berdasarkandisiplinilmuyangdigunakandanbertanggungjawab Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-38 Dokumen Usulan Teknisterhadappelaksanaanpekerjaansesuaidenganbidangtugasnya masing-masing. Tenagapendukungbertugasmelaksanakantugasstudiodan kesekretariatan dalam pekerjaan ini. D.4.3.Pengorganisasian Pekerjaan PenyusunanpengorganisasianpelaksanakerjapadakegiatanIdentifikasiKebutuhanProgramJangkaMenengahPenataan RuangDaerahdanUsulanKegiatanInisiatifBaru,menyangkut hubunganantarapemberikerjadenganpelaksanakerja(konsultan), yang terdiri dari tenaga-tenaga ahli dari berbagai bidang beserta tenaga pendukungnya. Pemberi Tugas adalah :Satuan Kerja Bina Program dan Kemitraan, Direktorat Bina Program dan Kemitraan, Kementerian Pekerjaan Umum. Peran dan fungsi antara pengguna jasa (pemberi tugas)dan Konsultan sebagaipenyediajasadalamorganisasipelaksanaankegiatan IdentifikasiKebutuhanProgramJangkaMenengahPenataan RuangDaerahdan Usulan KegiatanInisiatifBaru adalah sebagai berikut : a.Pengguna Jasa (pemberi tugas) PerandanfungsiPenggunaJasadalamkegiatanIdentifikasi KebutuhanProgramJangkaMenengahPenataanRuang DaerahdanUsulanKegiatanInisiatifBaruadalahsebagai berikut : Pemberi tugas Penyusunkerangkaacuantugasdanspesifikasiteknisyang jelas sesuai dengan pekerjaan Pemberi informasi yang diperlukan Tim Pekerjaan Konsultan. Pemberi informasi yang diperlukan Tim Pekerja Konsultan Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-39 Dokumen Usulan TeknisPartnerKonsultandalammelakukankonsultasi,perundingan dan negoisasi yang bersifat administratif maupun teknis. Pemberisaran,usuldankritik,terhadaphasilrancanganyang dihasilkantimKonsultanapabilakurangsesuaidengan permasalahan yang ada. b.Penyedia Jasa (Konsultan) KewajibanPenyediaJasadalamhalinikonsultandalamkegiatanIdentifikasiKebutuhanProgramJangkaMenengah Penataan Ruang Daerah dan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru adalah sebagai berikut : Wajibmengikutikebijakan/peraturan,ketentuan-ketentuan dan petunjukyang ditetapkan oleh Satuan Kerja Bina Program danKemitraan,DirektoratBinaProgramdanKemitraan, Kementerian Pekerjaan Umum. Wajib berkonsultasi kepada pemberi tugas atau tim teknis yang ditunjuk. Wajibmenciptakandanmembinahubunganyangbaikdengan instansi/organisasi berkaitandalam pelaksanaan kegiatan inidi tingkat Pusat dan daerah. c.Tim Kerja Konsultan TimKerjaKonsultanterdiridari:TeamLeader,Tenagaahli,dan TenagaPendukung,denganperandanfungsiyangdimilikiadalah sebagai berikut : Team Leader : Bertanggung jawab secara keseluruhan kepada pemimpinproyek,mengkoordinasikanseluruhpekerjaantim konsultan dengan bantuan tenaga pendukung. Tenaga Ahli yang merupakan personil yang memiliki keahlian di bidangnyayangbertugasdanbertanggungjawabterhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya masing masing. Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-40 Dokumen Usulan TeknisTenagaPendukungbertugasmelaksanakantugasstudio,dan kantor dalam pekerjaan ini Dalam struktur organisasi yang terbentuk, terdapatjalur koordinasi dan komando sebagai berikut : a.TeamLeader(TL)akanbekerjapenuhmulaidari ditandatanganinyakontraksampaiberakhirnyakegiatansesuai dengankontrak.TeamLeader(TL)jugadibantudengan manajemenkonsultanyangbertanggungjawabterhadap pejabatpembuatkomitmenbesertatimteknisyang dibentuknya dalam hal pelaksanaan pekerjaan. b.Dalam struktur organisasi Konsultan, Ketua Tim (Team Leader) jugabertanggungjawabdalamhalpelaksanaanpekerjaan kepada manajemen konsultan. c.Tim ahli yang terdiri dari berbagai disiplin keilmuan yang terkait bertanggungjawabterhadaphasilpekerjaannyakepadaketua tim(teamleader)danbersama-samadenganketuatim(team leader)melakukanserangakaianpelaksanaanpekerjaansesuai dengan rencana kerja yang telah disusun dan disepakati. d.Assisten Tenaga Ahli yang bertanggungjawab untuk membantu tenagaahlidalammenjalankandanmenyelesaikantugas-tugasnya e.Tenagapendukungbertugasmembantukelancaran pelaksanaanpekerjaanyangberkaitandenganstudiodan pekerjaan kantor lainnya. Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-41 Dokumen Usulan Teknis Gambar D.3.Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan D.4.4.PelaporanLaporanakandibahasdalamforumtimteknisdanseluruhstakeholder yang terkait, dengan tahapan pelaporan sebagai berikut: a. Laporan PendahuluanLaporan sebanyak 20 (dua puluh) buku yang memuat latar belakang, tujuandansasaranpekerjaan,keluaran,ruanglingkup,serta KONSULTAN Satuan Kerja BinaProgram dan Kemitraan, Direktorat Bina Program dan kemitraan Kementerian Pekerjaan Umum SUPERVISI(TIM TEKNIS) TENAGA AHLI 1.Ahli Perkotaan 2.Ahli Ekonomi Pembangunan/Wilayah 3.Ahli Infrastruktur Wilayah 4.Ahli Perencanaan Strategis5.Ahli GeologiAhli Perencanaan Wilayah dan kota (Team Leader) 1.Sekretaris 2.Operator Komputer/ Typist STAF PENUNJANG Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-42 Dokumen Usulan Teknismetodologi.Laporaninidiserahkan1(satu)bulansetelahkontrak pekerjaan tersebut ditandatangani.b. Laporan Antara LaporanAntarasebanyak20(duapuluh)bukuyangmemuathasil identifikasi kebutuhan program daerah dari hasil pembahasan/survey lapangan/hasilkonreg/musrenbang,sertadaftarusulaninisiatifbaru dari hasil analisis dan pembahasan. Laporan ini diserahkan 4 (empat) bulan setelah kontrak pekerjaan tersebut ditandatangani.c. Laporan AkhirLaporanAkhirsebanyak30(tigapuluh)bukudisertaidengan softcopyberupaCDsebanyak30(tigapuluh)kepingyangmemuat hasilkeseluruhankegiatansampaidenganlaporanhasilsosialisasi. Laporaninidiserahkan8(delapan)bulansetelahkontrakpekerjaan tersebut ditandatangani. Kelauaranprodukakankemasdalamringkasandanpenyajianyang lebih inavatif, dengan tahapan laporan sebagai berikut 1. Laporan Executive Summary Kegiatan Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang di daerah. Dalam bentuk buku eksklusif softcover karton dengan laminasi doph, dengan isi halaman kertas artpaper 100 gr atau sejenisnya, full color sebanyak50eksemplar.Dengansoftcopydi-burndalamCD/DVD sebanyak 50 copy.2. Laporan Executive Summary Daftar Usulan Kegiatan Inisiatif Baru.Dalam bentuk buku eksklusif softcover karton dengan laminasi doph, dengan isi halaman kertas artpaper 100 gr atau sejenisnya, full color sebanyak50eksemplar.Dengansoftcopydi-burndalamCD/DVD sebanyak 50 copy. Identifikasi Kebutuhan Program Jangka Menengah Penataan Ruang Daerahdan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Bidang Penataan Ruang D-43 Dokumen Usulan Teknis3.BukuprosidingkegiatanIdentifikasiKebutuhanProgramJangka MenengahPenataanRuangDaerahDanUsulanKegiatanInisiatif Baru. Dalam bentuk buku eksklusif softcover karton dengan laminasi doph, dengan isi halaman kertas artpaper 100 gr atau sejenisnya, full color sebanyak50eksemplar.Dengansoftcopydi-burndalamCD/DVD sebanyak 50 copy