bab 8perencanaan audit dan prosedur analitis

20
BAB 8 PERENCANAAN AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIS PERENCANAAN Standar pertama dari Generally Accepted Auditing Standar – di Indonesia – untuk audit lapangan adalah perencanaan yang memadai. Berikut adalah tiga alasan utama mengapa seorang auditor harus mempersiapkan rencana kontrak kerja yang tepat sehingga auditor dapat memperoleh bukti yang cukup kompoten untuk kondisi yang ada, membantu menjaga agar biaya audit yang dikeluarkan tetap wajar, serta menghindari kesalahpahaman dengan kliennya. Resiko akseptibilitas audit adalah ukuran untuk menilai seberapa besar kesedian auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan mungkin saja disajikan dengan kesalah penyajian yang material setlah proses audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa syarat telah dinyatakan. Dengan mempergunakan model resiko audit akan terlihatnya asektibilitas audit dan bukti audit yang direncanakan. Sebagai contoh, jika auditor memutuskan akan mengurangi nilai resiko asekptibilias audit, maka akan mengurangi pula resiko deteksi terencana serta bukti audit yang direncanakaan akan dikumpulkan harus ditingkatkan. Auditor pun seseringkali harus menugaskan staf yang lebih berpengalaman atau meriview kertas kerja dengan lebih cermat bagi klien dengan tingkat resiko akseptibilitas audit yang lebih rendah.

Upload: karina-ekky-damayanti

Post on 16-Feb-2015

166 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 8perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis

BAB 8

PERENCANAAN AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIS

PERENCANAAN

Standar pertama dari Generally Accepted Auditing Standar – di Indonesia – untuk audit lapangan

adalah perencanaan yang memadai.

Berikut adalah tiga alasan utama mengapa seorang auditor harus mempersiapkan rencana

kontrak kerja yang tepat sehingga auditor dapat memperoleh bukti yang cukup kompoten untuk

kondisi yang ada, membantu menjaga agar biaya audit yang dikeluarkan tetap wajar, serta

menghindari kesalahpahaman dengan kliennya.

Resiko akseptibilitas audit adalah ukuran untuk menilai seberapa besar kesedian auditor untuk

menerima bahwa laporan keuangan mungkin saja disajikan dengan kesalah penyajian yang

material setlah proses audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa syarat telah dinyatakan.

Dengan mempergunakan model resiko audit akan terlihatnya asektibilitas audit dan bukti audit

yang direncanakan. Sebagai contoh, jika auditor memutuskan akan mengurangi nilai resiko

asekptibilias audit, maka akan mengurangi pula resiko deteksi terencana serta bukti audit yang

direncanakaan akan dikumpulkan harus ditingkatkan. Auditor pun seseringkali harus

menugaskan staf yang lebih berpengalaman atau meriview kertas kerja dengan lebih cermat bagi

klien dengan tingkat resiko akseptibilitas audit yang lebih rendah.

Resiko inheren adalah ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya kesalah penyajiaan

yang material atas akun sebelum mempertimbangkan efektivitas pengendalian internnya.

Penilaian terhadap resiko akseptabilitas audit dan inheren adalah bagian yang penting dari

perencanaan audit, karenan penilaian tersebut mempengaruhi jumlah bukti audit yang harus

dikumpulkan dan staf yang harus ditugaskan untuk penugasan itu.

Selain semakin meningkatnya bukti audit yang diperlukan untuk suatu tingkat resiko inheren

yang lebih tinggi dalam suatu area audit tertentu, merupakan hal yang umum dilakukan pula

untuk menugaskan staf yang memiliki lebih banyak pengalaman untuk melakukan audit pada

area tersebut serta melakukan revieu yang lebih mendalam pada kertas kerja yang telah dibuat.

Page 2: Bab 8perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis

Sebagai contoh, jika resiko inheren atas keusangan persedian sangat tinggi, maka sangat massuk

akal bila kantor akuntan public memilih staf yang berpengalam untuk melakukan sejumlah tes

yang lebih mendalam atas keusangan persedian ini dan melakukan revieu yang lebih cermat atas

hasil-hasil yang diperoleh dari audit ini.

MENERIMA KLIEN DAN MELAKUKAN PERENCANAAN AUDIT AWAL

Perencanaan audit awal melibatkan empat hal, yang semuanya harus dilakukan lebih dahulu

dalam audit. Pertama, auditor harus memutuskan apakah akan menerima seorang klien baru atau

melanjutkan pelayanan untuk klien yang telah ada sekarang. Biasanya hal ini dilakukan oleh

seorang auditor yang berpengalaman yang berada dalam posisi untuk membuat keputusan

penting. Kedua, auditor harus mengidentifikasi mengapa klien menginginkan atau membutuhkan

audit. Informasi ini akan berpengaruh bagian lain dari proses perencanaan. Ketiga, auditor

memperoleh pemahaman klien tentang cara-cara penugasanuntuk menghindari kesalahpahaman.

Akhirnya, staf untuk penugasan itu dipilih, termasuk bila dibtuhkannya spesealis audit

Investigasi Klien Baru sebelum menerima klien baru, kebanyakan KAP menginvestigasi

perusahaan tersebut untuk menentukan akseptibilitasnya, bahkan mungkin saja, menginvestigasi

prospek klien tersebut dalam komunitas bisnisnya, stabilitas

keuangannya dan hubunganya dengan KAP sebelumnya pun harus dievaluasi. Tujuan

persyaratan ini adalah membantu auditor yang baru mengevaluasi apakah ia dapat menerima

kontrak kerja audit tersebut.

Mempertahankan Klien yang ada Banyak KAP setiap tahun mengevaluasi klien-klien yang

dimilikinya saai ini untuk menentukan apakah terdapat alasan-alasan untuk menghentikan proses

audit untuk mereka. Konflik terdahulu pada beberapa hal seperti ruang lingkup audit yang tepat,

jenis opini yang dinyatakan, atau jumlah pembayaran dapat menyebabkan auditor menghantikan

kerja samanya. Auditor pun dapat memutuskan bahwa seorang kliennya tidak memiliki integritas

setra selanjutnya tidak perlu dipertahankan sebagai klien firma.

Page 3: Bab 8perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis

Mengidentifikasi alasan klien meminta penugasan audit.

Dua factor utama yang mempengaruhi resiko akseptibilitas audit adalah siapakah yang akan

menjadi pengguna lapaoran keuanganserta maksud-maksud mereka mempergunakan laporan

keuangan.

Memahami Klien

Pengertian yang benar tentang ketentuan-ketentuan yang tercakup dalam penugasan audit

harus dimiliki baik oleh klien maupunkantor akuntan publik. Mensyaratkan bahwapara auditor

harus mendukumentasikan pemahaman mereka akan penugasan tertentu didalam kertas kerjanya,

termasuk tujuan-tujuan penugasan, tanggung jawab yang diemban oleh auditor dan menejemen,

serta batasan-batasan penugasan. Hali ini umumnya dilaksanakan dengan mempergunakan surat

penugasan ( engagement letter ), walaupun surat tersebut sebenarnya tidak wajib dilakukan.

Surat penugasan adalah sepakatan antar kantor akuntan publik dan pihak klien untuk

melaksanakan jasa audit serta jasa-jasa lainnya yang terkait dengan audit. Didalam surat

penugasan tersebut harus dijelaskan tentang pengungkapan saat auditor tersebut akan

melaknsanakan proses audit, reviue, atau komlikasi, ditambah gagasan jenis lainnya seperti

misalnya jasa perhitungan pajak atau jasa konsultasi manajemen. Surat penugasan itu pun harus

menyatakan setiap pembatasan yang ada dan diterapkan bagi pekerjaan auditor. Batas waktu

penyelesaian proses audit, dan bantuan apa yang akan diberikan oleh karyawan klien dalam

upaya memperoleh berbagai catetan dan dokumentasi, serta daftar-daftar yang harus

dipersiapkan oleh setiap auditor. Surat penugasan ini seringkali pula mencakup sesuatu

kesepakatan atas nilai fee yang akan dibayarkan. Surat penugasan pun dapat berfungsi sebagai

alat untuk menberikan informasi kepada klien bahwa auditor tidak dapat memberikan garansi

bahwa semua fakta atas terjadinya kecurangn akan dapat diungkapkan.

Surat penugasan ini tidak akan mempengaruhi tanggung jawab yang diemban auditor

terhadap para pengguna laporan keuangan auditan eksterm, tetapi surat penugasan ini dapat

mempengruhi tanggung jawab hokum auditor kepada klien.

Informasi tentang surat penugasan ini merupakan hal yang penting dalam merencanakan

dasar-dasar audit karena hal tersebut akan mempengaruhi waktu pelaksanaan pengujian serta

Page 4: Bab 8perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis

total waktu yang akan dihabiskan untuk melaksanakan audit serta jasa-jasa lainnya yang akan

diberikan.

Memilih Staf Untuk Melakukan Penugasan Audit

Menentapkan staf yang tepat ke penugasan tertentu sangatlah penting untuk memenuhi

standar professional akuntan publik serta untuk mempromosikan efisiensi audit. Standar umum

utama menyatakan : audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki kelebihan

dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

Mengevaluasi Kebutuhan akan Spesialis dari Luar

Auditor harus memiliki pengalaman yang cukup atas bisnis klien tersebut untuk

mengenali kebutuhan akan spsialis. Auditor harus mengevaluasi kualifikasi professional spesialis

itu dan mamahami tujuan dan cukupan pekerjaanya. Auditor juga harus mempertimbangkan

hubungan spesialis tersebut dengan klien, termasuk keadaan yang menggangu obyektivitasnya.

MEMAHAMI BISNIS DAN INDUSTRI KLIEN

Sebuah pemahaman menyuruh atas bisnis dan industri klien dan pengetahuan tentang

operasionalperusahaan adalah penting untuk dilakukan sesuatu audit yang memadai. Sifat dari

bisnis dan industri klien mempengaruhi resiko bisnis klien tersebut dan resiko salahy saji

material dalam laoporan keuangan. Auditor menggunakan pengetahuan dari resiko ini untuk

menentukan luasan tepat dari bukti audit.

Beberapa factor telah meningkatkan pentingnya pemahaman akan bisnis dan industri klien :

1. teknologi informasi menghubungkan perusahaan klien dengan pelanggan dan pemasok

besar. Hasilnya, auditor membutuhkan pengetahuan lebih besar tentang pelanggan dan

pemasok besar dan resiko yang berhubungan dengan hubungan tersebut.

2. klien telah meluaskan opersionalnya seluruh dunia, seringkali melalui kerja sama atau

aliansi sterategis.

3. teknologi informasi mempengaruhi proses klien internal, memperbaiki mutu dan

ketepatan waktu dari informasi akuntansi.

4. makin pentingnya modal manusia dan aktiva tidak berwujud telah meningkatkan

kerumitan akuntansi dan pentingnya penilaian dan perkiraan manajemen.

Page 5: Bab 8perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis

5. auditor membutuhkan pemahaman yang lebih baik dari bisnis dan industri klien untuk

memberikan pelayanan bernilai tambah untuk klien.

Industri dan Lingkunan Eksternal

Terdapat tiga alasan utama mengapa diperlukan pemahaman yang baik atas industri klien

dan lingkungan eksternal. Pertama, terdapat resiko yang terkait dengan industri tertentu. Resiko

ini bisa mempengaruhi penilaian auditor atas resiko bisnis dan resiko akseptabilitas audit klien

tersebut, atau bahkan apakah ada baiknya memiliki perusahaan audit dalam industri. Seperti yang

telah dinyatakan sebelumnya, industri tertentu adalah lebih berisiko dari pada yang lainnya,

seperti simpan pinjam dan industri ansuransi kesehatan.

Kedua, terdapat resiko-resiko inheren pada umunya dimiliki oleh semua klien dalam

sebuah industri. Pemahaman akan resiko-resiko tersebut akan membantu auditor dalam

mengidentifikasikan resiko-resiko inheren yang dimiliki klien. Contoh-contoh akan hal tersebut

mencakup resiko inhern atas potensi keusangan persedian dalam industri pakaian jadi, resiko

inheren atas penagihan piutang dagang dalam industri kredit konsumsi, serta resiko inheren atas

cadangan kerugia dalam industri ansuransi kecelakaan.

Ketiga, banyak industri yang memiliki persyaratan akuntansi yang unik yang harus

dipahami auditor untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan oleh klien sudah sesuai dengan

prinsip akuntansi yang umu diterima. Sebagai contoh, bila auditor melakukan audit atas sebuah

kota, auditor harus memahami pemerintahaan dan persyaratan audit. Juga ada persyaratan

akuntansi yang unik untuk perusahaan konstuksi, jalan kereta, organisasi nonprofirt, institusi

keuangan, banyak organisasi lainnya.

Beberapa auditor kasus-kasus inigasi juga harus memahami lingkungan eksternal klien,

termasuk hal-hal seperti kondisi ekonomi, luasnya kompentisi, dan persyaratan peraturan.

Misalnya, auditor perusahaan menentukan pemahaman atas peraturan. Misalnya, auditor

perusahaan utilitas membutuhkan pemahaman atas persyaratan akunting peraturan yang unik

dalam industri ini. Sebagai tambahan

Page 6: Bab 8perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis

Operasi dan Proses Bisnis

Auditor harus memahami factor-faktor seperti sumber utama pendapatan, pelanggan dan

pemasok kunci, sumber keuangan dan informasi tentang pihak terkait yang bisa menunjukan area

resiko bisnis klien yang meningkat.

Mengunjungi pabrik dan kantor-kantor kunjunan keberbagai fasilitas yang dimiliki klien

akan sangat berguna untuk memperoleh pemahaman yang baik atas bisnis dan kegiatan klien

karena kunjungan tersebut akan merupakan suatu kesempatan untuk mengamati kegiatan-

kegiatan perusahaan secara langsung serta merupakan kesempatan untuk mengamati kegiatan-

kegiatan perusahaan secara langsung serta merupakan kesempatan untuk bertemu dengan para

karyawan kunci. Pengamatan langsung atas fasilitas-fasilitas fisik ini sangat membantu untuk

memahami pengamanan fisik atas aktiva serta untuk menginterpretasikan data akuntansi dengan

menjadi kerangka acuan yamg dapat menvisualisasikan aktiva-aktiva seperti persedian dalam

proses dan peralatan pabrik. Pengetahuan atas tata letak fisik ini pun mempermudah perolehan

jawban-jawaban atas sejumlah pertanyaan yang akan muncul kemudian pada saat

berlangsungnya proses audit.

Pemahaman Sistem Strategis dari bisnis dan industri klien

Memahami bisnis dan lingkungan industri

Industri dan lingkunan eksternal

Operasi dan proses bisnis

Manajemen dan pemerintah

Tujuan dan strategis

Ukuran dan kinerja

Page 7: Bab 8perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis

Mengidentifikasi Pihak-pihak Terkait sejumlah transksi dengan pihak-pihak terkait merupakan

hal penting yang harus dilakukan auditor karena prinsip akuntansi yang berlaku umum

mengharuskan adanya pengungkapan tentang hal ini dalam laporang keuangan yaitu jika

transaksi-transaksi bersifat material.

Pihak terkait sebagai perusahaan afiliasi, pemegang saham utama dari perusahaan klien dimana

salah satu dari kedua belah pihak itu dapat mempengaruhi manajemen atau kebijakan operasi

pihak lainnya. Transaksi dengan pihak terkait adalah setiap transaksi yang terjadi antara klien

dengan pihak terkait.

Manajemen dan Tata Kelola

Manajemen membuat strategis dan proses bisnis yang diikuti oleh bisnis klien. Filosofi

dan gaya operasi manajemen dan kemampuan untuk mengidentifikasi dan merespon resiko,

sangat beerdapat dengan reiko salah saji material dalam laporan keuangan.

Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga anggaran dasar mencakup nama perusahaan yang

tepat, tanggal pendirian perusahaan, jenis dan jumlah modal saham yang disetujui oleh

perusahaan untuk diterbitkan serta jenis aktivitas bisnis yang diijinkan bagi operasionla

perusahaan.

Anggaran rumah tangga mencakup sejumlah peraturan dan prosedur yang diadopsi oleh para

pemegang saham perusahaan. Anggaran rumah tangga ini menspesifikasikan hal-hal seperti

tahun fiscal perusahaan, frekuensi pertemuan yang dilakukan oleh pemegang saham, metode

pungutan suara untuk memilih para direksi, serta tugas-tugas dan wewenang-wewenang dari para

pejabat perusahaan.

Notulen Rapat notulen rapat perusahaan merupakan catatan resmi atas sejumlah pertemuan yang

dilakukan antara dewan direksi dan para pemegang saham.

Page 8: Bab 8perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis

Tujuan dan Strategi klien.

Strategi adalah pendekatan yang diikuti oleh entitas untuk mencapai tujuan organisasi.

Auditor harus memahami tujuan klien yang terkait dengan: satu, pelaporan keuangan yang bisa

diandalakan, dua, efektifitas dan efisiensi operasi dan, tiga, pemenuhan hokum dan peraturan.

Manajemen terutama sangat memperhatikan aktifitas dan efisensi opoersaional. Auditor

membutuhkan pengetauhuan tentang opersional untuk menilai resiko bisnis dan resiko inheren

klien dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, mutu produk bisa memiliki dampak yang besar

pada laporan keuangan melalui kerugian penjualan dan garnsi dan tuntutan tanggung jawab

produk. Salah satu manufaktur mobil baru-baru ini menarik kembali ban dengan harga lebih dari

3 milyar dollar, yang mempengaruhi laporang keuanngan dari perusahaan mobil dan pemasok

bannya.

Sebagai bagian dari pemahaman akan terjadi klien yang terkait dengan pemenuhan

hukum dan peraturan, auditor harus mengenal dan terbiasa dengan syarat-syarat kontrak dan

kewajiban hukum lainnya. Ini bisa meliputi bermacam hal seperti surat utang jangka panjang dan

uatang obligasi, opsi saham, rencanapensiun, kontrak-kontarak dengan pemasok utuk pengiriman

pasokan masa mendatang, kontrak pemerintah untuk penyelesaian dan pengiriman produk yang

dibuat, perjajian royalti, kontak perserikatan dan sewa guna.

Sebagian besar dari kontrak tersebut merupakan hal utama yang menarik perhatian pada

setiap bagian audit dan, pada peraktinya, menerima sejumlah perhatian khusus selama

berlangsungnya berbagai fase yang berbeda.

Ukuran dan Kinerja

System pengukuran prestasi klien meliputi indicator pretasi kunci yang digunakan

manejemen untuk mengukur kemajuan terhadap tujuan.Indikator ini bergerak melampaui angka

laporan keuangan seperti penjualan dan pedapatan bersih dan termasuk ukuran yang dibuat

kepada klien dan tujuannya.

Page 9: Bab 8perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis

MENILAI RESIKO BISNIS KLIEN

Resiko bisnis klien adalah resiko dimana klien akan gagal dalam mencapai tujuannya.

Resiko bisnis klien bisa timbul dari banyak factor yang mempengaruhi klien dan lingkungannya.

Perhatian utama auditor adalah resiko dari salah saji material dalam laporan keuangan

yang disebabkan oleh resiko bisnis klien.

Auditor juga mempertimbangkan kontol manajeman yang bisa mengurangi risiko bisnis,

seperti praktek penilaina resiko efektif dan pemerintahan perusahaan.

MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS PENDAHULUAN

Bagian penting dari pemahaman akan bisnis klien dan penilaian resiko bisnis klien adalah

melaksanakan prosedur analitis pendahuluan. Perbandingan antara resio klien dengan benchmark

industri atau pesaing memberikan indikasi kinerja perusahaan. Perubahan yang tidak biasa atas

Memahami Bisnis dan Industri Klien, Risiko Bisnis Klien dan Risiko Salah Saji material

Industri dan lingkungan eksternal

Operasi dan proses bisnis

Manajemen dan kepemerintahan

Tujuan dan strategis

Pengukuran dan kinerja

Memahami bisnis & industri klien

Menilai resiko bisnis klien

Menilai resiko salah saji material

Page 10: Bab 8perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis

rasio bisa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya atau dengan rata-rata industri sehingga

akan membantu mengidentifikasi area yang mengalami kenaikan resiko salah saji yang

membutuhkan perhatian lebih lanjut selama audit.

Prosedur analitis juga merupakan bagian penting dari pengujian di sepanjang audit.

IKHTISAR BAGIAN DARI PERENCANAAN AUDIT

Terdapat beberapa tujuan dari prosedur perencanaan yang akan dibahas dalam subbab ini.

Suatu tujan utama adlah menapatkan sebuahn pemahaman tentang bisnis dan industri klien. Ini

digunakan untuk menilai resiko bisnis klien dan resiko salah saji material dalam laporan

keuangan.

PROSEDUR ANALITIS

Prosedur analitis didefinisikan sebagai evaluasi informasi keuangan yang dilakukan

dengan sebuah studi hubungan masuk akal diantara data keuangan dan nonkeuangan yang

melibatkan perbandingan dari jumlah tercatat dengan pengharapan yang dikembangkan oleh

auditor. Prosedur analitis juga diwajibkan untuk dilakukan selama fase penyelesaian dari audit.

Ujian demikian berguna pada titik sebagai telaah terakhir untuk salah saji material atau masalah

keuangan dan untuk membantu auditor mengambil pandangan obyektif akhir pada laporan

keuangan yang telah diaudit. Sudah umum bagi seseorang rekan melakukan prosedur analitis

selama telaah akhir dari arsip audit laporan keuangan.

LIMA JENIS PROSEDUR ANALITIS

Bergunanya prosedur analtis sebagai bukti audit sangat bergantung pada auditor yang

mengembangkan sebuah dugaan dari saldo akun tercatat atau rasio berdasarkan pada saldo akun

seharusnya, mengabaikan jenis prosedur analitis yang digunakan. Auditor mengembangkan

sebuah dugaan dari sebuah saldo akun atau rasio dengan mempertimbangkan informasi dari

peride sebelumnya, kecendrungan industri, dugaan anggaran yang telah disiapakn klien dan

Page 11: Bab 8perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis

informasi nonkeuangan. Auditor biasanya membandingkan saldo dan rasio klien dengan saldo

dan rasio dugaan dengan menggunakan satu atau lebih dari jenis prosedur analitis berikut :

1. membandingkan data klien dan industri

2. membandingkan data klien dengan data periode sama yang sebelumnya

3. membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukanklien

4. membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan audito

5. membandingkan data klien dengan hasil dugaan , menggunakan data non keuangan

Membandingkan Data Klien dan Industri

Manfaat paling penting dari perbandingkan industri adalah sebagian sebuah bantuan

untuk memahami bisnis klien dan sebagai sebuah indikasi dari kemungkinan kegagalan

keuangan.

Kelemahaman utama dalam menggunakan rasio industri untuk audit adalah perbedaan

diantara sifat informasi keuangan klien dan dimana perusahaan membentuk total industri. Karena

data industri adalah rata-rata yang luas, perbandingannya mungkin tidak berarti

Membandingkan Data Klien dengan Data Periode sama yang sebelumnya

Membandingakan saldo tahun ini dengan tahun sebelumnya salah satu cara termudah untuk

membuat ujian ini adalah dengan menyertakan hasil neraca saldo tahun lalu yang telah

disesuaikan dalam kolom terpisah dari lembar kerja neraca saldo tahun ini. Auditor dengan

mudah bisa membandingkan saldo tahun ini dengan tahun sebelumnyauntuk memutuskan lebih

awal dalam audit apakah akun harus menerima lebih dari jumlah normal perhatian karena

perubahan yang signifikan dalam saldo.

Membandingkan rincian total saldo dengan rincian yang sama untuk tahun sebelumnya, bila

tidak ada perubahan signifikan dalam operasional klien tahun ini, banyak rincian yang membuat

total dalam laporan keuangan juga harus tetap tidak berubah. Dengan cara singkat

membandingkan rincian periode sekarang dengan rincian periode sebelumnya, seringkali

Page 12: Bab 8perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis

dimungkinkan untuk mengisolasi informasi yang memerlukan pengujian selanjutnya.

Perbandingan rincian bisa mengambil bentuk rincian selama beberapa waktu atau rincian pada

suatu waktu tertentu.

Menghitung hubungan rasio persentase untuk dibandingkan dengan tahun sebelumnya

perbandingan dari total atau rincian dengan tahun sebelumnya seperti yang dijelaskan dalam dua

paragraph sebelumnya memiliki dua kelemahan. Pertama, ia gagal untuk memperhatikan

pertumbuhan atau penurunan dalam aktivitas bisnis. Kedua, hubungan data yang satu dengan

yang lainnya, seperti penjualan dengan biaya barang yang dijual, telah diabaikan. Hubungan

rasio dan presentase mengalahkan kedua kelemahan itu.

Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan klien

Mendatangkan perbaikan yang tidak diduga. Auditor tentu akan menyeledik pengeluaran

utama dalam akun ini untuk menentukan apakah mereka meliputi suatu jumlah yang harus

dikapitalisasi sebagai aktiva tetap.

Kebanyakan perusahaan menyiapkan anggaran atas beragam aspek dari operasi dan hasil

keuangan mereka. Karena anggaran melambangkan dugaan klien untuk periode itu, penyelidikan

akan area yang paling penting dimana terdapatnya perbedaan antara anggaran dan hasil

sebenarnya bisa menunjukan potensi salah saji. Tidak adanya perbedaan juga bisa menunjukan

bahwa salah saji adalahtidak mungkin. Umpamanya, umum dalam audit unit pemerintahaan

local, Negara bagian dan federal untuk menggunakan jenis prosedur analitis ini.

Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan auditor

Jenis perbandingan umum kedua dari data klien dengan hasil dugaan terjadi saat auditor

menghitungkan saldo dugaan untuk dibandingkan dengan saldo sebelumnya. Pada jenis prosedur

analitis ini, auditor membuat sebuah perhitungan tentang apakah saldo akun seharusnya dengan

menghubungkannya dengan neraca lajur lainnya atau akun laporan pemasukan atau rekening

dengan membuat sebuah proyeksi berdasrkan pada pada suatu tren histories. Sebuah contoh dari

menghitung nilai dugaan berdasarkan pada hitungan akun-akun adalah perhitungan independent

dari pengeluaran bunga atas wesel bayar jangka panjang dengan rata-rata suku bunga bulanan.

Contoh menggunakan tern histories adalah saat memindahkan rata-rata cadangan untuk piutang

Page 13: Bab 8perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis

dagang yang tidak tertagih sebagai persentase piutang dagang kotor yang diterapkan kesaldo

piutang dagang kotor pada akhir tahun audit untuk menetukan sebuah nilai dugaan untuk

cadangan saat ini.

Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang menggunakan data nonkeuangan.

Perhatian utama dalam menggunakan data non keuangan adalah akurasi data.

RASIO KEUANGAN UMUM

Prosedur analitis auditor sering kali meliputi penggunaan rasio keuangan umum selama

perencanaan dan telaah akhir atas laporan keuangan yang telah diaudit. Proses tersebut berguna

untuk memahami kejadian terbaru dan ststus keungan perusahaan dan untuk memandang laporan

itu dari perseptif pemakai. Analisis keuangan umum bisa efektif untuk mengidentifikasikan

kemungkinan area masalah untuk analisis tambahan dan pengujiaan audit juga area masalah

perusahaan dimana auditor bisa memberikan bantuan lainnya. Dalam menggunakan rasio ini,

adalah penting sebagai auditor untuk membuat perbandingan yang tepat. Perbandingan yang

paling penting adalah dengan tahun sebelumnya untuk perusahaan tersebut dan untuk rata-rata

industri atau perusahaan serupa untuk tahunyang sama.

Rasio dan prosedur analitis lainnya biasanya dihitung dengan menggunakan neraca lajur

dan jenis perangkat lunak lainnya. Rasio ini dihubungkan dengan neraca saldo sehingga

perhitungan secara otomatis diperbaruhi saat menyesuaikan ayat jurnalyang dibuat untuk laporan

klien.