bab 8perencanaan audit dan prosedur analitis
TRANSCRIPT
BAB 8
PERENCANAAN AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIS
PERENCANAAN
Standar pertama dari Generally Accepted Auditing Standar – di Indonesia – untuk audit lapangan
adalah perencanaan yang memadai.
Berikut adalah tiga alasan utama mengapa seorang auditor harus mempersiapkan rencana
kontrak kerja yang tepat sehingga auditor dapat memperoleh bukti yang cukup kompoten untuk
kondisi yang ada, membantu menjaga agar biaya audit yang dikeluarkan tetap wajar, serta
menghindari kesalahpahaman dengan kliennya.
Resiko akseptibilitas audit adalah ukuran untuk menilai seberapa besar kesedian auditor untuk
menerima bahwa laporan keuangan mungkin saja disajikan dengan kesalah penyajian yang
material setlah proses audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa syarat telah dinyatakan.
Dengan mempergunakan model resiko audit akan terlihatnya asektibilitas audit dan bukti audit
yang direncanakan. Sebagai contoh, jika auditor memutuskan akan mengurangi nilai resiko
asekptibilias audit, maka akan mengurangi pula resiko deteksi terencana serta bukti audit yang
direncanakaan akan dikumpulkan harus ditingkatkan. Auditor pun seseringkali harus
menugaskan staf yang lebih berpengalaman atau meriview kertas kerja dengan lebih cermat bagi
klien dengan tingkat resiko akseptibilitas audit yang lebih rendah.
Resiko inheren adalah ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya kesalah penyajiaan
yang material atas akun sebelum mempertimbangkan efektivitas pengendalian internnya.
Penilaian terhadap resiko akseptabilitas audit dan inheren adalah bagian yang penting dari
perencanaan audit, karenan penilaian tersebut mempengaruhi jumlah bukti audit yang harus
dikumpulkan dan staf yang harus ditugaskan untuk penugasan itu.
Selain semakin meningkatnya bukti audit yang diperlukan untuk suatu tingkat resiko inheren
yang lebih tinggi dalam suatu area audit tertentu, merupakan hal yang umum dilakukan pula
untuk menugaskan staf yang memiliki lebih banyak pengalaman untuk melakukan audit pada
area tersebut serta melakukan revieu yang lebih mendalam pada kertas kerja yang telah dibuat.
Sebagai contoh, jika resiko inheren atas keusangan persedian sangat tinggi, maka sangat massuk
akal bila kantor akuntan public memilih staf yang berpengalam untuk melakukan sejumlah tes
yang lebih mendalam atas keusangan persedian ini dan melakukan revieu yang lebih cermat atas
hasil-hasil yang diperoleh dari audit ini.
MENERIMA KLIEN DAN MELAKUKAN PERENCANAAN AUDIT AWAL
Perencanaan audit awal melibatkan empat hal, yang semuanya harus dilakukan lebih dahulu
dalam audit. Pertama, auditor harus memutuskan apakah akan menerima seorang klien baru atau
melanjutkan pelayanan untuk klien yang telah ada sekarang. Biasanya hal ini dilakukan oleh
seorang auditor yang berpengalaman yang berada dalam posisi untuk membuat keputusan
penting. Kedua, auditor harus mengidentifikasi mengapa klien menginginkan atau membutuhkan
audit. Informasi ini akan berpengaruh bagian lain dari proses perencanaan. Ketiga, auditor
memperoleh pemahaman klien tentang cara-cara penugasanuntuk menghindari kesalahpahaman.
Akhirnya, staf untuk penugasan itu dipilih, termasuk bila dibtuhkannya spesealis audit
Investigasi Klien Baru sebelum menerima klien baru, kebanyakan KAP menginvestigasi
perusahaan tersebut untuk menentukan akseptibilitasnya, bahkan mungkin saja, menginvestigasi
prospek klien tersebut dalam komunitas bisnisnya, stabilitas
keuangannya dan hubunganya dengan KAP sebelumnya pun harus dievaluasi. Tujuan
persyaratan ini adalah membantu auditor yang baru mengevaluasi apakah ia dapat menerima
kontrak kerja audit tersebut.
Mempertahankan Klien yang ada Banyak KAP setiap tahun mengevaluasi klien-klien yang
dimilikinya saai ini untuk menentukan apakah terdapat alasan-alasan untuk menghentikan proses
audit untuk mereka. Konflik terdahulu pada beberapa hal seperti ruang lingkup audit yang tepat,
jenis opini yang dinyatakan, atau jumlah pembayaran dapat menyebabkan auditor menghantikan
kerja samanya. Auditor pun dapat memutuskan bahwa seorang kliennya tidak memiliki integritas
setra selanjutnya tidak perlu dipertahankan sebagai klien firma.
Mengidentifikasi alasan klien meminta penugasan audit.
Dua factor utama yang mempengaruhi resiko akseptibilitas audit adalah siapakah yang akan
menjadi pengguna lapaoran keuanganserta maksud-maksud mereka mempergunakan laporan
keuangan.
Memahami Klien
Pengertian yang benar tentang ketentuan-ketentuan yang tercakup dalam penugasan audit
harus dimiliki baik oleh klien maupunkantor akuntan publik. Mensyaratkan bahwapara auditor
harus mendukumentasikan pemahaman mereka akan penugasan tertentu didalam kertas kerjanya,
termasuk tujuan-tujuan penugasan, tanggung jawab yang diemban oleh auditor dan menejemen,
serta batasan-batasan penugasan. Hali ini umumnya dilaksanakan dengan mempergunakan surat
penugasan ( engagement letter ), walaupun surat tersebut sebenarnya tidak wajib dilakukan.
Surat penugasan adalah sepakatan antar kantor akuntan publik dan pihak klien untuk
melaksanakan jasa audit serta jasa-jasa lainnya yang terkait dengan audit. Didalam surat
penugasan tersebut harus dijelaskan tentang pengungkapan saat auditor tersebut akan
melaknsanakan proses audit, reviue, atau komlikasi, ditambah gagasan jenis lainnya seperti
misalnya jasa perhitungan pajak atau jasa konsultasi manajemen. Surat penugasan itu pun harus
menyatakan setiap pembatasan yang ada dan diterapkan bagi pekerjaan auditor. Batas waktu
penyelesaian proses audit, dan bantuan apa yang akan diberikan oleh karyawan klien dalam
upaya memperoleh berbagai catetan dan dokumentasi, serta daftar-daftar yang harus
dipersiapkan oleh setiap auditor. Surat penugasan ini seringkali pula mencakup sesuatu
kesepakatan atas nilai fee yang akan dibayarkan. Surat penugasan pun dapat berfungsi sebagai
alat untuk menberikan informasi kepada klien bahwa auditor tidak dapat memberikan garansi
bahwa semua fakta atas terjadinya kecurangn akan dapat diungkapkan.
Surat penugasan ini tidak akan mempengaruhi tanggung jawab yang diemban auditor
terhadap para pengguna laporan keuangan auditan eksterm, tetapi surat penugasan ini dapat
mempengruhi tanggung jawab hokum auditor kepada klien.
Informasi tentang surat penugasan ini merupakan hal yang penting dalam merencanakan
dasar-dasar audit karena hal tersebut akan mempengaruhi waktu pelaksanaan pengujian serta
total waktu yang akan dihabiskan untuk melaksanakan audit serta jasa-jasa lainnya yang akan
diberikan.
Memilih Staf Untuk Melakukan Penugasan Audit
Menentapkan staf yang tepat ke penugasan tertentu sangatlah penting untuk memenuhi
standar professional akuntan publik serta untuk mempromosikan efisiensi audit. Standar umum
utama menyatakan : audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki kelebihan
dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
Mengevaluasi Kebutuhan akan Spesialis dari Luar
Auditor harus memiliki pengalaman yang cukup atas bisnis klien tersebut untuk
mengenali kebutuhan akan spsialis. Auditor harus mengevaluasi kualifikasi professional spesialis
itu dan mamahami tujuan dan cukupan pekerjaanya. Auditor juga harus mempertimbangkan
hubungan spesialis tersebut dengan klien, termasuk keadaan yang menggangu obyektivitasnya.
MEMAHAMI BISNIS DAN INDUSTRI KLIEN
Sebuah pemahaman menyuruh atas bisnis dan industri klien dan pengetahuan tentang
operasionalperusahaan adalah penting untuk dilakukan sesuatu audit yang memadai. Sifat dari
bisnis dan industri klien mempengaruhi resiko bisnis klien tersebut dan resiko salahy saji
material dalam laoporan keuangan. Auditor menggunakan pengetahuan dari resiko ini untuk
menentukan luasan tepat dari bukti audit.
Beberapa factor telah meningkatkan pentingnya pemahaman akan bisnis dan industri klien :
1. teknologi informasi menghubungkan perusahaan klien dengan pelanggan dan pemasok
besar. Hasilnya, auditor membutuhkan pengetahuan lebih besar tentang pelanggan dan
pemasok besar dan resiko yang berhubungan dengan hubungan tersebut.
2. klien telah meluaskan opersionalnya seluruh dunia, seringkali melalui kerja sama atau
aliansi sterategis.
3. teknologi informasi mempengaruhi proses klien internal, memperbaiki mutu dan
ketepatan waktu dari informasi akuntansi.
4. makin pentingnya modal manusia dan aktiva tidak berwujud telah meningkatkan
kerumitan akuntansi dan pentingnya penilaian dan perkiraan manajemen.
5. auditor membutuhkan pemahaman yang lebih baik dari bisnis dan industri klien untuk
memberikan pelayanan bernilai tambah untuk klien.
Industri dan Lingkunan Eksternal
Terdapat tiga alasan utama mengapa diperlukan pemahaman yang baik atas industri klien
dan lingkungan eksternal. Pertama, terdapat resiko yang terkait dengan industri tertentu. Resiko
ini bisa mempengaruhi penilaian auditor atas resiko bisnis dan resiko akseptabilitas audit klien
tersebut, atau bahkan apakah ada baiknya memiliki perusahaan audit dalam industri. Seperti yang
telah dinyatakan sebelumnya, industri tertentu adalah lebih berisiko dari pada yang lainnya,
seperti simpan pinjam dan industri ansuransi kesehatan.
Kedua, terdapat resiko-resiko inheren pada umunya dimiliki oleh semua klien dalam
sebuah industri. Pemahaman akan resiko-resiko tersebut akan membantu auditor dalam
mengidentifikasikan resiko-resiko inheren yang dimiliki klien. Contoh-contoh akan hal tersebut
mencakup resiko inhern atas potensi keusangan persedian dalam industri pakaian jadi, resiko
inheren atas penagihan piutang dagang dalam industri kredit konsumsi, serta resiko inheren atas
cadangan kerugia dalam industri ansuransi kecelakaan.
Ketiga, banyak industri yang memiliki persyaratan akuntansi yang unik yang harus
dipahami auditor untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan oleh klien sudah sesuai dengan
prinsip akuntansi yang umu diterima. Sebagai contoh, bila auditor melakukan audit atas sebuah
kota, auditor harus memahami pemerintahaan dan persyaratan audit. Juga ada persyaratan
akuntansi yang unik untuk perusahaan konstuksi, jalan kereta, organisasi nonprofirt, institusi
keuangan, banyak organisasi lainnya.
Beberapa auditor kasus-kasus inigasi juga harus memahami lingkungan eksternal klien,
termasuk hal-hal seperti kondisi ekonomi, luasnya kompentisi, dan persyaratan peraturan.
Misalnya, auditor perusahaan menentukan pemahaman atas peraturan. Misalnya, auditor
perusahaan utilitas membutuhkan pemahaman atas persyaratan akunting peraturan yang unik
dalam industri ini. Sebagai tambahan
Operasi dan Proses Bisnis
Auditor harus memahami factor-faktor seperti sumber utama pendapatan, pelanggan dan
pemasok kunci, sumber keuangan dan informasi tentang pihak terkait yang bisa menunjukan area
resiko bisnis klien yang meningkat.
Mengunjungi pabrik dan kantor-kantor kunjunan keberbagai fasilitas yang dimiliki klien
akan sangat berguna untuk memperoleh pemahaman yang baik atas bisnis dan kegiatan klien
karena kunjungan tersebut akan merupakan suatu kesempatan untuk mengamati kegiatan-
kegiatan perusahaan secara langsung serta merupakan kesempatan untuk mengamati kegiatan-
kegiatan perusahaan secara langsung serta merupakan kesempatan untuk bertemu dengan para
karyawan kunci. Pengamatan langsung atas fasilitas-fasilitas fisik ini sangat membantu untuk
memahami pengamanan fisik atas aktiva serta untuk menginterpretasikan data akuntansi dengan
menjadi kerangka acuan yamg dapat menvisualisasikan aktiva-aktiva seperti persedian dalam
proses dan peralatan pabrik. Pengetahuan atas tata letak fisik ini pun mempermudah perolehan
jawban-jawaban atas sejumlah pertanyaan yang akan muncul kemudian pada saat
berlangsungnya proses audit.
Pemahaman Sistem Strategis dari bisnis dan industri klien
Memahami bisnis dan lingkungan industri
Industri dan lingkunan eksternal
Operasi dan proses bisnis
Manajemen dan pemerintah
Tujuan dan strategis
Ukuran dan kinerja
Mengidentifikasi Pihak-pihak Terkait sejumlah transksi dengan pihak-pihak terkait merupakan
hal penting yang harus dilakukan auditor karena prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan adanya pengungkapan tentang hal ini dalam laporang keuangan yaitu jika
transaksi-transaksi bersifat material.
Pihak terkait sebagai perusahaan afiliasi, pemegang saham utama dari perusahaan klien dimana
salah satu dari kedua belah pihak itu dapat mempengaruhi manajemen atau kebijakan operasi
pihak lainnya. Transaksi dengan pihak terkait adalah setiap transaksi yang terjadi antara klien
dengan pihak terkait.
Manajemen dan Tata Kelola
Manajemen membuat strategis dan proses bisnis yang diikuti oleh bisnis klien. Filosofi
dan gaya operasi manajemen dan kemampuan untuk mengidentifikasi dan merespon resiko,
sangat beerdapat dengan reiko salah saji material dalam laporan keuangan.
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga anggaran dasar mencakup nama perusahaan yang
tepat, tanggal pendirian perusahaan, jenis dan jumlah modal saham yang disetujui oleh
perusahaan untuk diterbitkan serta jenis aktivitas bisnis yang diijinkan bagi operasionla
perusahaan.
Anggaran rumah tangga mencakup sejumlah peraturan dan prosedur yang diadopsi oleh para
pemegang saham perusahaan. Anggaran rumah tangga ini menspesifikasikan hal-hal seperti
tahun fiscal perusahaan, frekuensi pertemuan yang dilakukan oleh pemegang saham, metode
pungutan suara untuk memilih para direksi, serta tugas-tugas dan wewenang-wewenang dari para
pejabat perusahaan.
Notulen Rapat notulen rapat perusahaan merupakan catatan resmi atas sejumlah pertemuan yang
dilakukan antara dewan direksi dan para pemegang saham.
Tujuan dan Strategi klien.
Strategi adalah pendekatan yang diikuti oleh entitas untuk mencapai tujuan organisasi.
Auditor harus memahami tujuan klien yang terkait dengan: satu, pelaporan keuangan yang bisa
diandalakan, dua, efektifitas dan efisiensi operasi dan, tiga, pemenuhan hokum dan peraturan.
Manajemen terutama sangat memperhatikan aktifitas dan efisensi opoersaional. Auditor
membutuhkan pengetauhuan tentang opersional untuk menilai resiko bisnis dan resiko inheren
klien dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, mutu produk bisa memiliki dampak yang besar
pada laporan keuangan melalui kerugian penjualan dan garnsi dan tuntutan tanggung jawab
produk. Salah satu manufaktur mobil baru-baru ini menarik kembali ban dengan harga lebih dari
3 milyar dollar, yang mempengaruhi laporang keuanngan dari perusahaan mobil dan pemasok
bannya.
Sebagai bagian dari pemahaman akan terjadi klien yang terkait dengan pemenuhan
hukum dan peraturan, auditor harus mengenal dan terbiasa dengan syarat-syarat kontrak dan
kewajiban hukum lainnya. Ini bisa meliputi bermacam hal seperti surat utang jangka panjang dan
uatang obligasi, opsi saham, rencanapensiun, kontrak-kontarak dengan pemasok utuk pengiriman
pasokan masa mendatang, kontrak pemerintah untuk penyelesaian dan pengiriman produk yang
dibuat, perjajian royalti, kontak perserikatan dan sewa guna.
Sebagian besar dari kontrak tersebut merupakan hal utama yang menarik perhatian pada
setiap bagian audit dan, pada peraktinya, menerima sejumlah perhatian khusus selama
berlangsungnya berbagai fase yang berbeda.
Ukuran dan Kinerja
System pengukuran prestasi klien meliputi indicator pretasi kunci yang digunakan
manejemen untuk mengukur kemajuan terhadap tujuan.Indikator ini bergerak melampaui angka
laporan keuangan seperti penjualan dan pedapatan bersih dan termasuk ukuran yang dibuat
kepada klien dan tujuannya.
MENILAI RESIKO BISNIS KLIEN
Resiko bisnis klien adalah resiko dimana klien akan gagal dalam mencapai tujuannya.
Resiko bisnis klien bisa timbul dari banyak factor yang mempengaruhi klien dan lingkungannya.
Perhatian utama auditor adalah resiko dari salah saji material dalam laporan keuangan
yang disebabkan oleh resiko bisnis klien.
Auditor juga mempertimbangkan kontol manajeman yang bisa mengurangi risiko bisnis,
seperti praktek penilaina resiko efektif dan pemerintahan perusahaan.
MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS PENDAHULUAN
Bagian penting dari pemahaman akan bisnis klien dan penilaian resiko bisnis klien adalah
melaksanakan prosedur analitis pendahuluan. Perbandingan antara resio klien dengan benchmark
industri atau pesaing memberikan indikasi kinerja perusahaan. Perubahan yang tidak biasa atas
Memahami Bisnis dan Industri Klien, Risiko Bisnis Klien dan Risiko Salah Saji material
Industri dan lingkungan eksternal
Operasi dan proses bisnis
Manajemen dan kepemerintahan
Tujuan dan strategis
Pengukuran dan kinerja
Memahami bisnis & industri klien
Menilai resiko bisnis klien
Menilai resiko salah saji material
rasio bisa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya atau dengan rata-rata industri sehingga
akan membantu mengidentifikasi area yang mengalami kenaikan resiko salah saji yang
membutuhkan perhatian lebih lanjut selama audit.
Prosedur analitis juga merupakan bagian penting dari pengujian di sepanjang audit.
IKHTISAR BAGIAN DARI PERENCANAAN AUDIT
Terdapat beberapa tujuan dari prosedur perencanaan yang akan dibahas dalam subbab ini.
Suatu tujan utama adlah menapatkan sebuahn pemahaman tentang bisnis dan industri klien. Ini
digunakan untuk menilai resiko bisnis klien dan resiko salah saji material dalam laporan
keuangan.
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis didefinisikan sebagai evaluasi informasi keuangan yang dilakukan
dengan sebuah studi hubungan masuk akal diantara data keuangan dan nonkeuangan yang
melibatkan perbandingan dari jumlah tercatat dengan pengharapan yang dikembangkan oleh
auditor. Prosedur analitis juga diwajibkan untuk dilakukan selama fase penyelesaian dari audit.
Ujian demikian berguna pada titik sebagai telaah terakhir untuk salah saji material atau masalah
keuangan dan untuk membantu auditor mengambil pandangan obyektif akhir pada laporan
keuangan yang telah diaudit. Sudah umum bagi seseorang rekan melakukan prosedur analitis
selama telaah akhir dari arsip audit laporan keuangan.
LIMA JENIS PROSEDUR ANALITIS
Bergunanya prosedur analtis sebagai bukti audit sangat bergantung pada auditor yang
mengembangkan sebuah dugaan dari saldo akun tercatat atau rasio berdasarkan pada saldo akun
seharusnya, mengabaikan jenis prosedur analitis yang digunakan. Auditor mengembangkan
sebuah dugaan dari sebuah saldo akun atau rasio dengan mempertimbangkan informasi dari
peride sebelumnya, kecendrungan industri, dugaan anggaran yang telah disiapakn klien dan
informasi nonkeuangan. Auditor biasanya membandingkan saldo dan rasio klien dengan saldo
dan rasio dugaan dengan menggunakan satu atau lebih dari jenis prosedur analitis berikut :
1. membandingkan data klien dan industri
2. membandingkan data klien dengan data periode sama yang sebelumnya
3. membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukanklien
4. membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan audito
5. membandingkan data klien dengan hasil dugaan , menggunakan data non keuangan
Membandingkan Data Klien dan Industri
Manfaat paling penting dari perbandingkan industri adalah sebagian sebuah bantuan
untuk memahami bisnis klien dan sebagai sebuah indikasi dari kemungkinan kegagalan
keuangan.
Kelemahaman utama dalam menggunakan rasio industri untuk audit adalah perbedaan
diantara sifat informasi keuangan klien dan dimana perusahaan membentuk total industri. Karena
data industri adalah rata-rata yang luas, perbandingannya mungkin tidak berarti
Membandingkan Data Klien dengan Data Periode sama yang sebelumnya
Membandingakan saldo tahun ini dengan tahun sebelumnya salah satu cara termudah untuk
membuat ujian ini adalah dengan menyertakan hasil neraca saldo tahun lalu yang telah
disesuaikan dalam kolom terpisah dari lembar kerja neraca saldo tahun ini. Auditor dengan
mudah bisa membandingkan saldo tahun ini dengan tahun sebelumnyauntuk memutuskan lebih
awal dalam audit apakah akun harus menerima lebih dari jumlah normal perhatian karena
perubahan yang signifikan dalam saldo.
Membandingkan rincian total saldo dengan rincian yang sama untuk tahun sebelumnya, bila
tidak ada perubahan signifikan dalam operasional klien tahun ini, banyak rincian yang membuat
total dalam laporan keuangan juga harus tetap tidak berubah. Dengan cara singkat
membandingkan rincian periode sekarang dengan rincian periode sebelumnya, seringkali
dimungkinkan untuk mengisolasi informasi yang memerlukan pengujian selanjutnya.
Perbandingan rincian bisa mengambil bentuk rincian selama beberapa waktu atau rincian pada
suatu waktu tertentu.
Menghitung hubungan rasio persentase untuk dibandingkan dengan tahun sebelumnya
perbandingan dari total atau rincian dengan tahun sebelumnya seperti yang dijelaskan dalam dua
paragraph sebelumnya memiliki dua kelemahan. Pertama, ia gagal untuk memperhatikan
pertumbuhan atau penurunan dalam aktivitas bisnis. Kedua, hubungan data yang satu dengan
yang lainnya, seperti penjualan dengan biaya barang yang dijual, telah diabaikan. Hubungan
rasio dan presentase mengalahkan kedua kelemahan itu.
Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan klien
Mendatangkan perbaikan yang tidak diduga. Auditor tentu akan menyeledik pengeluaran
utama dalam akun ini untuk menentukan apakah mereka meliputi suatu jumlah yang harus
dikapitalisasi sebagai aktiva tetap.
Kebanyakan perusahaan menyiapkan anggaran atas beragam aspek dari operasi dan hasil
keuangan mereka. Karena anggaran melambangkan dugaan klien untuk periode itu, penyelidikan
akan area yang paling penting dimana terdapatnya perbedaan antara anggaran dan hasil
sebenarnya bisa menunjukan potensi salah saji. Tidak adanya perbedaan juga bisa menunjukan
bahwa salah saji adalahtidak mungkin. Umpamanya, umum dalam audit unit pemerintahaan
local, Negara bagian dan federal untuk menggunakan jenis prosedur analitis ini.
Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan auditor
Jenis perbandingan umum kedua dari data klien dengan hasil dugaan terjadi saat auditor
menghitungkan saldo dugaan untuk dibandingkan dengan saldo sebelumnya. Pada jenis prosedur
analitis ini, auditor membuat sebuah perhitungan tentang apakah saldo akun seharusnya dengan
menghubungkannya dengan neraca lajur lainnya atau akun laporan pemasukan atau rekening
dengan membuat sebuah proyeksi berdasrkan pada pada suatu tren histories. Sebuah contoh dari
menghitung nilai dugaan berdasarkan pada hitungan akun-akun adalah perhitungan independent
dari pengeluaran bunga atas wesel bayar jangka panjang dengan rata-rata suku bunga bulanan.
Contoh menggunakan tern histories adalah saat memindahkan rata-rata cadangan untuk piutang
dagang yang tidak tertagih sebagai persentase piutang dagang kotor yang diterapkan kesaldo
piutang dagang kotor pada akhir tahun audit untuk menetukan sebuah nilai dugaan untuk
cadangan saat ini.
Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang menggunakan data nonkeuangan.
Perhatian utama dalam menggunakan data non keuangan adalah akurasi data.
RASIO KEUANGAN UMUM
Prosedur analitis auditor sering kali meliputi penggunaan rasio keuangan umum selama
perencanaan dan telaah akhir atas laporan keuangan yang telah diaudit. Proses tersebut berguna
untuk memahami kejadian terbaru dan ststus keungan perusahaan dan untuk memandang laporan
itu dari perseptif pemakai. Analisis keuangan umum bisa efektif untuk mengidentifikasikan
kemungkinan area masalah untuk analisis tambahan dan pengujiaan audit juga area masalah
perusahaan dimana auditor bisa memberikan bantuan lainnya. Dalam menggunakan rasio ini,
adalah penting sebagai auditor untuk membuat perbandingan yang tepat. Perbandingan yang
paling penting adalah dengan tahun sebelumnya untuk perusahaan tersebut dan untuk rata-rata
industri atau perusahaan serupa untuk tahunyang sama.
Rasio dan prosedur analitis lainnya biasanya dihitung dengan menggunakan neraca lajur
dan jenis perangkat lunak lainnya. Rasio ini dihubungkan dengan neraca saldo sehingga
perhitungan secara otomatis diperbaruhi saat menyesuaikan ayat jurnalyang dibuat untuk laporan
klien.