prosedur audit bidang luar negeri

53
Kelompok III Bab VII 1. Nugraha Ibnussalem024008018 2. M Nurul Huda 024008045 3. Sari Ayu 024008007 4. Sapitri Ardiyani 024008016 5. Rahma Daniar 024008017 6. Dedi Susanto 024008009 7. Virman Febrian 024008028 8. Nurmansyah 024008010 9. Fazrie Febianda 024008033 10. Siti Rahayu 024008023 UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR Manajemen Keuangan dan Perbankan D III

Upload: nue-miioamore-gomez-

Post on 29-Jun-2015

480 views

Category:

Documents


31 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

Kelompok IIIBab VII

1. Nugraha Ibnussalem 0240080182. M Nurul Huda 0240080453. Sari Ayu 0240080074. Sapitri Ardiyani 0240080165. Rahma Daniar 0240080176. Dedi Susanto 0240080097. Virman Febrian 0240080288. Nurmansyah 0240080109. Fazrie Febianda 02400803310. Siti Rahayu 024008023

UNIVERSITAS PAKUAN BOGORManajemen Keuangan dan Perbankan

D III

Page 2: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

Kegiatan perbankan Bidang Luar Negeri seperti eksport, import, dan jasa-jasa Valas lainnya, dari hari ke hari telah menunjukan arti penting yang semakin meningkat, bahkan sumber- sumber pendapatan dari kegiatan Bidang Luar Negeri ini telah menunjukan proporsi pendapatan yang lebih besar dari jasa-jasa dalam negeri sendiri.

Page 3: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

Dalam hal ini banyak factor-faktor yang perlu diperhatikan secara khusus, dengan bebagai

pertimbangan antara lain :

• Adanya peraturan yang sering berubah dari suatu periode ke periode yang lain dengan tingkat

frekuensi yang tinggi, dari hal ini auditror dituntut untuk mengikuti perkembangan peraturan-peraturan

yang menyangkut perkembangan Luar Negeri secara berkesinambungan.

• Dalam transaksi-transaksi luar negeri tersebut selalu dilibatkan berbagai mata uang yang satu sama

lainnya mempunyai nilai tukar yang berbeda dan mempunyai frekuensi tingkat perputaran yang sangat

tinggi. Nilai tukar (kurs) itu sendri dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, sehingga para

pelaksana maupun para auditor dituntut pula ketelitiannya yang cukup tinggi.

• Transaksi ini juga menyangkut pihak luar negeri hingga hingga persyaratan yang telah disepakati harus

dilaksanakan dengan baik.

• Perhatikan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam mengerjakan dokumen-dokumen

ekspor/impor yang dapat merugikan.

Page 4: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

Dokumen ekspor/impor tersebut antara lain :

1. Letter of Credit

Adakan penelitian apakah :

1) L/C yang diterima tersebut telah ditest keabsahannya atau angka test, tanda tangan dan lain-lain telah ditest otentikasinya.

2) Status L/C yang diterima tersebut operative cresit instrument atau pre advice.

3) Telah dicatat dalam registrasi yang disediakan secara tertib.

4) Reputasi Bank pembuka L/C cukup baik.

5) Kondisi L/C yang bersangkutan, antara lain : Irrecovable Valas yang dipakai convertible Sifat L/C restricted/general/unrestricted/negotiation type

Page 5: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

6) Expiry date L/C tersebut lebih panjang dari lates shipment date/bill of lading.

7) Tanggal berlakunya expiry date adalah tanggal di Indonesia.

8) Syarat peruntukan L/C tersebut “ available by negotiaton”.

9) Klausula yang mempersulit pelaksanaan L/C telah diperbaiki Ditetapkannya dalam L/C nama kapal/maskapai pelayaran Meminta sertifikat yang diterbitkan oleh perwakilan pembeli Jenis komoditi tidak lazim Jumlah komoditi tidak wajar Syarat L/C tidak konsisten

10) Reimburse kepada bank ketiga dengan kondisi clean reimbursement.

11) Ada penegasan L/C tunduk pada Uniform Customs and Practice yang terbaru.

Page 6: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

 2. Draft

Adakan penelitian apakah :

1) Nomor L/C tidak ada atau ditulis salah.

2) Draft diserahkan setelah expiry date (tanggal jatuh tempo) atau apabila bank tutup pada tanggal L/C jatuh tempo, draft diunjukan pada hari kerja pertama sesudah expiry date.

3) Nilai daripada draft lebih besar daripada nilai L/C.

4) Tenor todak sama dengan tenor yang disebut dalam L/C.

5) Draft ditarik bukan oleh beneficiary yang ditunjukan dalam L/C.

6) Tanda tangan penarik tidak tercantum.

7) Draft tidak di-endorse oleh payee di sebelah belakangnya, atau endorsement dilakukan tidak benar.

Page 7: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

8) Klausula yang diminta dalam L/C, misalnya klausula “Interest”, tidak dicantumkan.

9) Instruksi-instruksi lainnya yang terdapat dalam L/C tidak dipenuhi.

10) Draft ditarik pada pihak lain.

11) Draft dapat dibayarkan pada tanggal yang tidak ditentukan.

12) Kapasitas dari penandatangan tidak memenuhi ketentuan yang ada, tidak disebutkan for and on behalf of a company, for, pro pp or per pro (per pro-curationem).

Page 8: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

3. Commercial InvoiceAdakan penelitian apakah :

1) Diterbitkan bukan oleh beneficiary L/C (nama tidak identik).

2) Nama pembeli tidak identik dengan nama account party L/C.

3) Keterangan mengenau barang (kecuali kuantitas) tidak identik.

4) Kuantitas barang melampaui “leeway” yang diijinkan. (Leeway=batas kurang/lebih)

5) Nilai invoice melampaui L/C atau melampaui leeway yang diijinkan.

Page 9: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

6) Jumlah harga yang terdapat dalam invoice berbeda dengan yang terdapat dalam L/C.

7) Tanda persetujuan dari konsul Negara importer tidak dicantumkan sebagaimana diminta oleh L/C.

8) Tidak ditandatangani sebgaimana syarat L/C.

9) Syarat L/C lainnya tidak dipenuhi.

10) Jumlahnya berbeda dengan jumlah nilai yang ada pada bill of exchange.

11) Tidak tercantum adanya suatu pernyataan bahawa invoice ini dibuat atas dasar L/C nya itu sendiri.

12) Ditambahkannya biaya ekstra padahal tidak tercantumkan dalam L/C.

Page 10: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

4. Bill of Lading 1) Jumlah lembar tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.

2) Adanya perubahan yang tidak diotentikan oleh pejabat yang berwenang dari perusahaan Pelayaran atau agennya.

3) Tidak disebutkan ON BOARD sesuai dengan yang disyaratkan.

4) Pernyataan ON BOARD tidak diberi tanggal.

5) Pernyataan ON BOARD tidak ditandatangani atau disahkan oleh penangkut atau agennya.

6) Perincian barang yang dimuat berbeda dengan yang tercantum dalam L/C.

7) Pengapalan atau shipment dilakukan dari pelabuhan dan tujuan yang berbeda dengan yang disyaratkan.

8) Bentuk dari Bill of Lading-nya sendiri tidak sesuai dengan yang diminta dalam dilakukan. Misal, Charter Party B/L, Forwarding Agents B/L.

Page 11: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

5. Insurance DocumentAdakan penelitian apakah :

1) Diterbitkan oleh suatu maskapai asuransi atau oleh “underwriter”.

2) Asuransi tidak dalam bentuk “negotiable”.

3) Valuta pertanggungan tidak sama dengan valuta dilakukan.

4) Keterangan barang tidak sesuai dengan L/C.

5) Pelabuhan muat tidak cocok dengan yang tercantum dalam L/C.

6) Resiko yang disebutkan dalam L/C tidak tercantum didalam polis pertanggungan.

Page 12: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

7) Dokumen diserahkan tidak “full set”.

8) Syarat L/C lainnya tidak terpenuhi.

9) Tidak dibuat dalam bentuk transferable.

10) Nama kapal tidak tercatat.

11) Tidak menyebutkan adanya penutupan asuransi untuk transshipment padahal dalam B/L dicantumkan adanya transshipment.

Page 13: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

6. Certificate, List, Sheet

Adakan penelitian apakah :

1) Isi sertifikat tersebut telah menyatakan/menjawab kondisi yang diminta pada L/C.

2) Jumlah dan lembar yang diterbitkan telah sama dengan yang diminta dalam L/C.

3) Badan/ orang/ pihak yang berwenang menerbitkan sertifikat tersebut sesuai dengan L/C.

4) Nama sertifikat itu sendiri telah sama dengan yang diminta dalam L/C.

5) Isinya konsisten dengan yang tercantum dalam B/L dan Invoice.

Page 14: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

Beberapa contoh Certificate, List, Sheet yang harus diperhatikan auditor diantaranya :

• Certificate of origin• Certificate of quality• Certificate of analysis• Certificate of health• Certificate of fumigation • Certificate of phitosanitary• Packing list, Measurement list, Weight list,• Time sheet

Page 15: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

7. Dokumen-dokumen pengapalan lainnya

Adakan penelitian apakah :

1) Jumlah L/C melbihi yang ditetapkan.

2) L/C telah kadaluarsa.

3) Dokumen tidak konsisten.

4) Tanda dan nomor berbeda dalam setiap dokumen.

5) Jumlah berat barang berbeda pada dokumen-dokumen.

Page 16: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

A. EVALUASI INTERNAL CONTROL (EIC)

Untuk memudahkan evaluasi ini dapat dibakukan dalam suatu daftar pernyataan yang telah diarahkan untuk tujuan evaluasi. Rangkaian daftar pernyataan tersebut dinamakan Evaluasi Internal Control, atau dengan nama lainnya. Secara nyata evaluasi internal control tersebut berbeda dalam suatu kegiatan satu dengan kegiatan lainnya.

Setelah melakukan Evaluasi Internal Control, mulailah diadakan compliance test dan substantive test untuk masing-masing nasabah.

Page 17: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

B. AUDIT BIDANG EKSPOR1. UMUM

Auditor harus memperhatikan kelengkapan dan isi dari masing-masing dokumen yang digunakan didalam ekspor tersebut. Oleh karena itu auditor wajib mengingatkan untuk menekan seminimal mungkin terjadinya discrepanciest (penyimpangan) pada dokumen ekspor tersebut, diantaranya :

a) Pada saat penerimaan L/C baik per surat, telex, faximile telah diadakan otentikasi baik melalui penelitian test key-nya Maupun pencocokan specimen tanda tangannya.

b) Teliti kondisi dan jenis L/C tersebut, dapat dilaksanakan atau tidak.

c) Cara penerusan L/C ke pihak eksportir,apakah sesuai dengan permintaan yang ada pada L/C dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing bank.

d) Apakah biaya yang timbul telah dibebankan kepada nasabah sesuai dengan tarif yang berlaku di bank yang bersangkutan.

e) Adakan penelitian terhadap isi dari L/C tersebut.

Page 18: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

f) Perhatikan barang yang akan diekspor, apa tidak terkena larangan atau memungkinkan untuk diekspor,

g) Teliti kembali pengisian formulir PEB

h) Adakan penelitian terhadap dokumen-dokumen ekspor.

i) Penelitian kembali pada saat pelaksanaan negosiasi.

j) Adakan verifikasi atas perhitungan draft.

k) Adakan penelitian kembali tentang proses pengiriman dokumen.

l) Adakan penelitian terhadap penerimaan Payment advice dan Credit advice.

m) Adakan penelitian apakah tidak terdapat wesel ekspor yang unpaid.

Page 19: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

2. EKSPOR DENGAN USANCE L/C

a) Adakan penelitian mengenai jangka waktu penarikan wesel berjangkaseperti tersebut dalam syarat L/C apakah selambat-lambatnya 190 hari setelah tanggal B/L.

b) Apakah wesel ekspor yang diambil alih telah dirediskontokan ke BI pada hari yang sama.

c) Adakan penelitian apakah pelaksanaan penagihan wesel ekspor ini dilakukan tidak melebihi jangka waktu 180 hari.

d) Adakan penelitian apakah setelah PEB disahkan lalu dibubuhi stempel ekspor berdasarkan usance L/C.

e) Adakan rechecking apakah wesel berjangka tersebut telah diakseptasi oleh Bank Pembuka L/C.

Page 20: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

3. EKSPOR TANPA L/C

a) Teliti apakah ekspor tersebut didasarkan atas Sales Contract.

b) Apakah kelengkapan pengisian PEB telah sesuai/ telah benar.

c) Adakan penelitian apakah atas wesel maupun surat tagihan ekspor telah diaksep oleh Bank Koresponden di Luar Negeri.

d) Adakan rechecking apakah atas wesel/surat tagihan wesel tersebut telah ditutup asuransinya ke PT Askrindo.

Page 21: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

PENJELASAN PROSEDUR EKSPOR

1. Pihak-pihak yang terlibat :

a) Eksportir

b) Importir

c) Bank Koresponden

d) Bank Dalam Negeri

e) Expedisi

f) SGS, Bea Cukai

g) Pelayaran

Page 22: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

2. Urutan Kerja :

a) Eksportir dan importir mengadakan kontrak jual beli

b) Importir membuka L/C ke banknya di Luar Negeri

c) Eksportir mempersiapkan barang-barang yang akan dikirim kepada expedisi kemudian diteruskan ke Maskapai Pelayaran

d) Maskapai Pelayaran menyelesaikan B/L

e) Barang diperiksa surveyor/bea cukai disiapkan PEB dan lainnya

f) Eksportir menyelesaikan urusannya dengan pihak SGS bea cukai, Pelayaran dan lain-lain kelengkapan yang disyaratkan dalam L/C Ekspor

g) Eksportir mempersiapkan dokumen untuk dinegosiasi ke bank

h) Bank mengambil alih wesel ekspor

i) Eksportir menerima pembayaran dari bank

Page 23: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

4. Formulir dokumen dilihat impor dan ada beberapa tambahan :

• Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)• Sertifikat Eksport (SE)

Page 24: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

C. PROSEDUR AUDIT BIDANG IMPOR1. Adakan pengecekan audit tambahan barang kembali tentang barang- barang yang di impor tersebut apakah:

– Barang yang dapat di impor dalam keadaan baru– Barang modal yang bukan baru– Dapat di impor dalam peti kemas– Barang yang bersangkutan tidak dilarang untuk di impor– Barang impor tesebut merupkan barang yang diawasi mutunya– Barang impor tersebut merupakan barang yang di atur pada niaganya– Barang impor tersebut merupakan barang yang wajib diperikasa surveyor– Barang impor tersebut merupkan ada agen tunggalnya di Indonesia.

Page 25: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

2. Adakan penelitian apakah jenis barang dalam L/C tidak diadakan prubahan lebih dua kali

(dengan ketentuan barang tergolonga dalam pos tarip atau Harmonize system yang sama).

3. Adakan pengecekan kembali pada saat proses permohonan pembukaan L/C apakah :

– APIS/API/APIT yang tertera pada permohonan pembukaan L/C sama dengan copy yang ada pada

bank.

– Klasifikasi importir dan barang yang di impor telah sama.

– Data yang tercantum dalam permohonan pembukaan L/C telah lengakap dan benar.

– Pencantuman nomor register L/C sudah dilaksanakan dengan benar.

– Komoditi barang impor yang wajib disurvey oleh surveyor apakh L/C tersebut telah dikirimkan

kepada kantor surveyor yang bersangkutan

Page 26: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

4. Pada saat pelaksanaan pembukaan L/C dan adakan pengecekan kembali apakah:

• Bank telah menerima setoran pembakuaan L/C sebesar 100%

• Atau apakah fdasilitas impor tersebut telah mendapatkan persetujuan oleh pejabat yang

berwenang pada bank yang bersangkutan

• Perhitungan, menyebabkan biaya emisi, telex dan lain-lain telah dilaksanakan

5. Perhatikan kondisi dari pembukaan L/C tersebut

• Apakah dibuka dengan usance atau sight

• Apakah L/c tersebut irrevocable

• Bila L/C transferable apakah telah dicantumkan syaratnya

• Bila dalam L/C mensnyaratkan pemeriksaan surveyor

maka pada L/C tersebut tercantumkan syarat

Page 27: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

6. Cara penerusan L/C apakah dilkasanakan sesuai L/C

• By mail

• By telex

• By SWIFT

• Pre advice

• Operative Credit Instrument

7. Apakah copy PP L/C, L/C, amandement telah diserahkan pada surveyor.

8. Apakah pembukaan L/C telah ditutup asuransinya.

9. Apakah pembukaan L/C tesebut telah dicatatat dalam buku register yang

disediakan untuk maksud tersebut dalam tertib.

Page 28: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

10.Terhadap schedule of reimbursement adakan penelitian apakah:• Terdapat penyimpangan baik yang bersifat correctable/uncorrectable• Schedule of reimbursement tersebut telah ditandatangani oleh pejabat

yang berwenang untuk itu• Schedule of reimbursement tersebut telah diisi dengan lengkap sesuai

dengan lampiran-lampirannya (dokumen-dokumen yang diminta dalam L/C)

• Dokumen-dokumen terasebut dikirimkan sesuai dengan instruksi dalam L/C

• Claim reimbursement pada SR apakah sesuai dengan instruksi yang ada pada L:/C.

• Negosiasi atas L/C tersebut telah dibukukan pada map L./C yang bersangkutan/posisi outstanding/balance of L/C.

Page 29: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

11. Adakan pengecekan kembali terhadap dokumen-dokumen

apakah :

• Telah kompilt

• Telah ada kesesuaian/comply with.

• Telah benar interkorelasi satu dengan lainnya.

• Telah ada endorsement pada draft atau bill of lading.

Page 30: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

12.Terhadap formulir PIUD adakan penelitian apakah:

• Telah diisi dengan lengkap dan benar oleh importir.

• Asli LPS-1 yang diterima bank dari surveyor sudah diserahkan ke importir untuk lampiran

PIUD yang diajukan.

• Bea masuk atas barang-barang telah dilunasi oleh importir.

• Perhitungan bea masuk tersebut apakah sudah sesuai dengan ketentuan

• Kewaqjiban-kewajiban lainnya telah dilunasi oleh importir.

• Registrasi dan penomoran PIUD sudah dilaksanakan dengan tertib.

Page 31: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

IMPOR TANPA L/C

Adakan penelitian apakah impor tanpa L/C telah dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan ketentuan?

• Apakah melalui entreport umum

• Apakah dengan cara-cara pembayaran yang telah disepakati bersama antara importir

dengan eksportir diluar negeri yaitu dengan pembayaran dimuka,dengan collection

draft,dengan open account,konsinyasi,merchant’kredit?

• Perubahan PMDN.

Untuk lebih mempermudah memahami prosedur audit bidang impor ini

perhatikanlah skema prosedur impor dan dokumen-dokumen yang biasa dipakai

dalam kegiatan impor seperti tersebut terlampir

Page 32: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

PENJELASAN PROSEDUR IMPOR

A.pihak-pihak yang terlibat:

1. Bank dalam negeri

2. Bank luar negeri

3. Bank Indonesia/bursa

4. Importir

5. Eksportir/Supplier

6. Custom

7. Surveyor SGS

8. Pelayaran

9. Bea Cukai

10. Ekspedisi

11. Gudang Pelabuhan

Page 33: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

B. Urutan Kerja:

1. Pihak Importir dan Eksportir mengadakan kontrak

2. Importir mengajukan pembukaan L/C pada bank

3. - Pihak bank mempersiapkan devisa

- Meneruskan L/C ke bank koresponden dan supplier

4. Barang-barang mulai dipersiapkan di survey oleh perwakilan SGS diluar negeri dan custom di luar

negeri

5. Pemuatan barang oleh maskapai pelayaran dan B/L

6. Supplier/bank koresponden mengirimkan dokumen-dokumen impor dan penebusan dokumen-

dokumen oleh importir.

7. Importir menyelesaikan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Bea-Cukai,SGS.

8. Penyelesaian dokumen-dokumen impor dengan pelayaran.

9. Barang-barang dikeluarkan dari gudang.

Page 34: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

C. DOKUMEN-DOKUMEN YANG DIPAKAI :

1. L/C import

2. Draft/Bill Of Exchange

3. Bill Of Ladding/ B/L

4. Polis Asuransi

5. Packing List,Long List,Weight List,Measurement list etc

6. Certificate of Quality/Certificate of Analysis/Certificate of health/Certificate of inspenction/certificate of origin export Quote certificate etc

7. Clean report of finding,dan lain-lain

Page 35: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

Penjelasan L/C

1. Bentuk L/C yaitu irrevocable

2. Nama dan alamat eksportir/Beneficiary

3. Nama dan alamat importir

4. Nilai dari L/C

5. Nama pihak yang akan mengeluarkan Bill of Exchange dan cara-cara pembayarannya

6. Syarat-syarat kontrak dan pengapalannya

7. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pihak eksportir untuk pengambil alihan wesel eksport

8. Uraian jenis spesifikasi dan jumlah barang

9. Ketentuan mengenai tujuan pengapalan secara langsung atau transshipment

10. Ketentuan-ketentuan yang mengatur boleh tidaknya partshipment dan transhipment

11. Tanggal jatuh tempo L/C

Page 36: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

D. AUDIT PROSEDUR DANA VALUTA ASING

Dalam melaksanakan kegiatannya dapat saja suatu bank

mengumpulkan dana-dana valas dari masyarakat seperti halnya pada

kegiatan didalam negeri.Dan valas tersebut meliputi:Giro

Valas,Deposito Valas T/C Valas

Secara umum audit dan valas ini juga menyerupai dengan audit

dana rupiah namun perlu diperhatikan beberapa kekhususan yang ada

antara lain:

Page 37: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

A. GIRO VALAS

1. Teliti apakah ketentuan dalam pembukaan rekening giro telah memenuhi syarat

pembukaan rfekening pada umumnya yang berlaku pada bank yang bersangkutan

2. Teliti apakah nasabah tidak diberikan buku check

3. Teliti apakah penarikan dan penyetoran bank notes telah dikenakan komisi yang

sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada bank yang bersangkutan

4. Teliti apakah perhitungan dan pemberian jasa giro telah benar

Page 38: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

B. DEPOSITO VALAS

1. Adakan penelitian apakah prosedur penempatan deposito valas telah sesuai

dengan ketentuan

2. Apakah penyetoran nasabah dengan valuta rupiah telah dihitung dengan kurs

beli yang berlaku pada saat tersebut

3. Apakah perhitungan bunga telah sesuai dengan nominal jangka waktu dari

deposito yang bersangkutan

4. Adakan penelitian apakah penyetoran dan penarikan dalam bentuk bank notes

telah dikenakan komisi sesuai dengan peraturan yang berlaku

Page 39: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

TRAVELLERS CHECK

1. Apakah prosedur pembelian atau penjualan travelers check setelah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Apakah penerbitan travelers check setelah dananya diterima secara efektif oleh bank yang bersangkutan.

3. Apakah komisi penerbitan T/C telah dipungut atau dipotong langsung sesuai dengan perjanjian yang ada.

4. Apakah sale application atau purchase agreement telah diisi lengkap dan ditanda tangani oleh nasabah.

5. Apakah nasabah selalu membubuhkan tanda tangannya pada kolom Speciment.

6. Apakah bank atau cabang yang bersangkutan telah memelihara buku control T/C yang hilang.

7. Apakah stock bilyet T/C valas yang belum dijual telah diadministrasikan dengan baik dan disimpan secara aman.

8. Adakan pencocokan atas T/C yang belum terjual dengan buku control (buku stock T/C yang dikuasai oleh petugas pada bank yang bersangkutan).

9. Atas kesalahan pembayaran T/C yang telah hilang karena terlambatnya ‘’pemberitahuan T/C hilang”. Apakah telah dibuatkan cadangan yang memadai.

Page 40: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

E. JASA VALUTA ASING

Didalam kegiatan perbankan terdapat berbagai jasa yang disediakan dalam transaksi valas ini.

Ada kemungkitan suatu bank yang berbeda dengan bank lainnya namun ada beberapa yang lazim

diselenggarakan misalnya:

• Transfer keluar dengan menggunakan bank draft.

• Transfer keluar dengan mail transfer/telegraphic transfer ataupun dengan elektronik fund transfer.

• Inkaso keluar.

• Tansfer masuk dengan mail transfer.

• Transfer masuk dengan draft/internasional money order.

• Transaksi SWAP

• Bank notes.

Page 41: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

Secara umum audit prosedur untuk masing-masing jasa diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

A. TRANSFER KELUAR MAIL/TELEGRAFIC DAN DRAFT

1) Adakan penelitian apakah prosedur transfer tersebut telah dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku untuk masing-masing jenis transfer diatas.

2) Apakah dana yang akan di transfer telah diterima secara efektif oleh bank yang bersangkutan dengan perhitungan kurs beli yang berlaku pada saat tesebut.

3) Apakah pemungutan komisi transfer (kalau ada) telah diperhitungkan dan dibukukan dengan benar.

4) Apakah amanat transfer pada formulir aplikasi transfer telah diteruskan dengan benar.

Page 42: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

5) Apakah pelaksanaan transfer tersebut telah dilakukan sesuai dengan permintaan nasabah. Khusus untuk draft perlu juga diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

6) Apakah pemberian nomor-nomor kode rahasia pada draft tersebut telah dilakukan oleh pejabat yang berwenang.

7) Apakah draft tersebut tel;ah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.

8) Apakah penerbitan draft tersebut telah ditujukan kepada depository koresponden bank yang bersangkutan.

9) Adakan penelitian/stock opname apakah stock bilyet draft secara fisik telah cocok dengan buku pembantu.

10) Apakah pertinggal/carikan draft telah diisi sesuai dengan draft yang diterbitkannya.

11) Apakah administrasi draft telah dilakukan dengan baik.

Page 43: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

B. AUDIT PROSEDUR OUTWARD COLLECTION

1) Apakah prosedur collection telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

2) Apakah warkat-warkat yang akan di Inkasokan telah diadministrasikan dalam

buku control dengan baik.

3) Apabila inkaso berhasil apakah jumlah dalam kredit advice telah sesuai dan telah

diteruskan ke nasabah yang bersangkutan.

4) Dalam hal inkaso tersebut unpaid apakah telah diteruskan ke nasabah yang

bersangkutan.

5) Adakan verifikasi perhitungan biaya inkaso apakah telah dihitung dan dibebankan

dengan benar.

6) Adakan evaluasi apakah pengiriman warkat yang akan di Inkasokan telah

menggunakan sarana yang aman dan cepat.

Page 44: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

C. AUDIT PROSEDUR TRANSFER MASUK MT/TT/DRAFT

1) Apakah amanat transfer yang diterima dari luar negri telah

diadministrasikan terlebih dahulu ke dalam buku kontro sebelum

diteruskan ke nasabah.

2) Apakah specimen tanda tangan/kode-kode telah dites terlebih dahulu

khusus untuk draft apakah autentikasinya telah dilakukan.

3) Apakah pembayaran transfrer telah benar kepada pihak yang tercantum

dalam amanah transfer tersebut.

4) Apakah jurnal/pendebetan rekening bank koresponden segera dilakukan

setelah transfer tersebut dibayarkan ke nasabah

Page 45: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

D. AUDIT PROSEDUR TRANSAKSI SWAP

1) Apakah prosedur transaksi SWAP telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

2) Apakah setiap aplikasi SWAP telah memenuhi syarat-syarat

3) Apakah atas SWAP yang akan ditutup tersebut masih tersedia plafond dari bank Indonesia.

4) Apakah setiap SWAP yang ditutup telah direswapkan ke Bank Indonesia.

5) Apakah komosi SWAP telah dihitung dan dipungut sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada bank yang bersangkutan.

6) Apakah kurs transaksi SWAp tersebut telah benar.

7) Pada saat SWAP dilunasi apakah bukti pelunasan PBDR dari nasabah telah diserahkan pada bank.

8) Apakah pelunasan tersebut oleh nasabah disetorkan valuta secara efektif dan tepat sesuai dengan jangka waktru kontrak SWAP.

9) Apakah asli kontrak SWAP telah dikembalikan kepada nasabah dan telah diperforasi selesai.

10) Apakah administrasi atau pencatatan pada buku control telah tertib.

Page 46: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

E. AUDIT PROSEDUR TRANSAKSI BANK NOTES

• Adakan stock opname dan cocokanlah dengan buku kontrolnya.

• Adakan penelitian apakah bank notes yang diperjual belikan hanya bank notes yang conventible di

Indonesia.

• Adakan verifikasi apakah transaksi jual beli bank notes digunakan kurs beli/jual yang berlaku.

• Periksa apakah alat-alat untuk pemeriksaan dolar atau valas palsu masih berjalan dengan baik.

• Adakan penelitian apakah setiap transaksi bank notes selalu menggunakan advis jual/beli.

• Apakah atas bank notes tesebut telah ditutup asuransinya, cash in Cashier box.

• Apakah pembelian bank notes pada pecahan yang besar diadakan catatan nomor serinya dan alamat

penjual.

Page 47: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

F. CASE STUDY – PEMERIKSAAN BIDANG LUAR NEGERI

G. JASA VALUTA ASING

Dari hasil pemerisaan sesuatu cabang bank temukan hal-hal sebagai berikut:

1) Cabang memuat mail transfer dan telegraphic transfer baru ke bank korenpondennya diluar negri.

2) Cabang menerbitkan draft yang ditanda tangani oleh 2 pejabat junior.

3) Untuk permintaan transfer ke Luar Negri dalam bentuk valuta non convertible dari nasabah bank yang saudara periksa telah dilakukan sbb:

– Cabank bank A meminta bantuan kepada kantor pusatnya untuk mengirimkan advis transfer tersebut.– Cabang kemudian mengirimkan konfirmasi.

4) Suatu advise transfer yang dikirimkan kepada suatu koresponden di luar negeri ternyata hilang. Penerims transfer protes kemudian bank koresponden meminta bantuan kepada cabang pengirim transfer tersebut agar instrusi pembayaran tersebut diulang.

5) Suatu cabang menerima transfer masuk dengan surat dari non depository Correspondent yang dilampiri draft mereka sebagai cover transfer tersebut.

Page 48: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

B. Export

1) Suatu L/C yang diterbitkan oleh bank antara lain menyebutkan bahwa dokumen-dokumen export atas dasr

L/C ini harus disertai pula dengan dokumen-dokumen yang membuktikan realisasi export atas dasar L/C

yang dibuka sebelumnya oleh bank A tetapi teru nyata belum direalisir sepenuhnya.

2) Suatu L/C mensyaratkan antara lain :

“The operativity of this credit will be take place only after presentation of following document

• Declaration issued by beneficiary certifying ……………..”

• Declaration issued by beneficiary certifying …………….”

Cabang yang bersangkutan tidak memperhatikan syarat-syarat tersebut, dan tanpa

menyerahkan kedua declaration yang diminta telah menegosiasi dokumen-dokumen export dan mermburs

ke reimbursing bank.

Page 49: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

3) Suatu L/C usance yang dibuka oleh bank di Amsterdam mengandung syarat antara lain :

“You are authorized to reimburse yourself at maturity on our san fransisco office.”

Cabang tidak mengikuti instruksi tersebut dan segera setelah negosiasi dokumen melaksanakan reimburse ke opening bank.

4) Suatu L/C yang dibuka oleh non Depository bank di Itali tidak mencantumkan syarat reimburse.

Cabang tanpa adanya kepastian mengenai reimburse, telah menegosiasi dokumen-dokumen export dan melaksanakan remburs ke opening bank.

Page 50: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

5. Suatu L/C untuk pengapalan barang-barang kimia mengandung syarat-syarat

antara lain :

“Certificate of quality, quantity, packing and supervision of loading

issued by superintending co. of Indonesia. Certificate must show analysis of the

goods and guarantee that material is free following.

Ternyata dari superintending company (sucofindo) tidak memenuhi

persyaratan yang diminta. Certificate tersebut menyatakan”

“upon visual examination of the goods at time of sampling and check

weighing, we are of the opinion that same found to be free flowing.”

Page 51: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

C. Import1) Pembukaan L/C

a) Cabang membuka L/C ke non depository correspondent yang disalurkan kepada salah

satu depository correspondent (yang juga sebagai reimbursing bank) dengan permintaan

untuk meneruskannya ke n on depository yang bersangkutan

b) Dalam payment instruction pada sight L/C (devu/IMFAS)yang dibuka ke non depository

correspondent, cabang tidak membubuhkan syarat bahwa reimburse dapat dilakukan

apabila syarat dan kondisi L/C telah dipenuhi.

Page 52: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

1) Penerimaan dokumen

a) Cabang menerima schedule off Remittance dan dokumen-dokumen dari negotiating bank

dengan permintaan mentransfer hasil ekspornya untuk keuntungan rekening mereka pada

salah satu depository correspondent. Sesuai permintaan negotiating bank, cabang membuat

otorisasi atau perintah bayar per-kawat ke depository correspondent tanpa membatalkan

R/A dan untuk nota pembukuannya digunakan formulir nota perhitungan transfer.

b) Cabang menerima dokumen dari negotiating bank baik atas dasar remittance ataupun

collection. Atas penerimaan dokumen-dokumen tersebut terjadi hal-hal sebagai berikut:1. Cabang telah berulang kali menghubungi importir untuk mengajukan penerbitan KPP, tapi tidak ada tanggapan apapun dari

importir.

2. Barang kenyataannya telah keluar dari pelabuhan tanpa KPP barang.

3. Akhirnya dokumen terkantung-kantung dicabang tanpa penyelesaian lebih lanjut oleh cabang.

Page 53: PROSEDUR AUDIT BIDANG LUAR NEGERI

.. Sekian Terima Kasih ..