bab 8 mks

9
b) Prinsip-Prinsip Penyusunan Cash Flow (Aliran Kas) Dalam menyusun cash flow,ada beberapa prinsip yang harus dikeahui erl dahulu,yaiu!cash flow disusun dengan basis unai (cash basis)"#al ini berbe penyusunan laporan keuangan yang umumnya menggunakan accrual basis"Pa basis ! Pendapaan diakui pada saauang unai dierima,bukan pada saapen$ualan dilakukan" %iaya-biaya diakui pada saa uang unai dikeluarkan,bukan pada saa biaya c) &umber Daa dan Cara Penyusunan Cash Flow &umber Daa Daa yang diperlukan unuk menyusun cash budge'cash flow eruama dari ! enis Kegunaan eraca rugi'laba dan proyeksi neraca *encana ker$a (rencana produksi,pen$ualan in+esasi,dan sebagainya) Proyeksi rugi'laba Posisi neracadan rugi'laba erakhir unuk diambil sebagai dasar penenuan posisi awal sedangkan posisi neraca dan r beberapa ahun erakhirunuk bahan perimbangan'perbandingan dalam meny neraca yang akan daang" Dipakai sebagaidasar dalam menghiung rencana penerimaan dan pengeluaran" Dipakai sebagaisalah sau bahan dalam menyusun rencana penerimaan dan pengeluaran" Cara penyusunan! Cash budge'cash flow yang disusun oleh cusomer harus dielii officer"&elan$unya,dari hasil peneliian ersebu accoun officer membua koreksi'penyesuaian-penyesuaian seperlunya"Pos-pos dalam cash budge' disusun secara +erikal dan periode cash budge'cash flow disusun secara .raian +erikal &aldo kas awal (%eginning Cash %alance) /aiu,$umlah uang unai (kas) yang dimiliki perusahaan pada awal pe Kas 0asuk aau Penerimaan Kas (Cash 1nflow) /aiu,aliran kas yang dierima oleh perusahaan selama waku eren dengan iner+al perhiungan (sehari,sebulan,riwulan,dan seerusnya)"Dimaksud dengan Cash Flow adalah uang unai yang benar- benar dierima"

Upload: karina-ekky-damayanti

Post on 06-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

manajemen keuangan sektor publik

TRANSCRIPT

b) Prinsip-Prinsip Penyusunan Cash Flow (Aliran Kas)Dalam menyusun cash flow,ada beberapa prinsip yang harus diketahui terlebih dahulu,yaitu:cash flow disusun dengan basis tunai (cash basis).Hal ini berbeda dengan penyusunan laporan keuangan yang umumnya menggunakan accrual basis.Pada Cash basis : Pendapatan diakui pada saat uang tunai diterima,bukan pada saat penjualan dilakukan. Biaya-biaya diakui pada saat uang tunai dikeluarkan,bukan pada saat biaya timbul.c) Sumber Data dan Cara Penyusunan Cash Flow Sumber DataData yang diperlukan untuk menyusun cash budget/cash flow terutama dari :JenisKegunaan

Neraca rugi/laba dan proyeksi neraca

Rencana kerja (rencana produksi,penjualan investasi,dan sebagainya)

Proyeksi rugi/labaPosisi neraca dan rugi/laba terakhir untuk diambil sebagai dasar penentuan posisi awal;sedangkan posisi neraca dan rugi/laba beberapa tahun terakhir untuk bahan pertimbangan/perbandingan dalam menyusun neraca yang akan datang.

Dipakai sebagai dasar dalam menghitung rencana penerimaan dan pengeluaran.

Dipakai sebagai salah satu bahan dalam menyusun rencana penerimaan dan pengeluaran.

Cara penyusunan:Cash budget/cash flow yang disusun oleh customer harus diteliti oleh account officer.Selanjutnya,dari hasil penelitian tersebut account officer membuat koreksi/penyesuaian-penyesuaian seperlunya.Pos-pos dalam cash budget/cash flow disusun secara vertikal dan periode cash budget/cash flow disusun secara horizontal. Uraian vertikal Saldo kas awal (Beginning Cash Balance)Yaitu,jumlah uang tunai (kas) yang dimiliki perusahaan pada awal periode. Kas Masuk atau Penerimaan Kas (Cash Inflow)Yaitu,aliran kas yang diterima oleh perusahaan selama waktu tertentu sesuai dengan interval perhitungan (sehari,sebulan,triwulan,dan seterusnya).Dimaksud dengan Cash Flow adalah uang tunai yang benar-benar diterima. Kas Keluar atau Pengeluaran Kas (Cash Out Flow)Yaitu,aliran pembayaran kas (tunai) yang dilakukan perusahaan. Surplus /Defisit Kas Perusahaan (Net Cash Surplus/Defisit)Yaitu,selisih antara total kas yang tersedia dengan cash out flow. Saldo Kas Minimum (Minimum Cash Balance)Yaitu,sejumlah uang tunai tertentu yang mengendap di perusahaan sepanjang waktu,seperti untuk keperluan kas kecil. Kebutuhan Dana Tambahan (Additional Financial Needs)Yaitu jumlah dana yang dibutuhkan untuk menutup defisit kas. Saldo Kas Akhir (Ending Cash Balance)Yaitu,posisi kas yang pada akhir periode (interval) setelah memperhitungkan kebutuhan dana tambahan. Secara HorizontalSecara horizontal,penyusunan cash budget/cash flow terbagi untuk beberapa periode.Periode tersebut dapat di buat per minggu,per bulan,atau per triwulan;tergantung dari kebutuhannya.d) Penilaian Atas Cash Budget/Cash FlowPada umumnya customer cenderung menyusun cash budget/cash flow yang terlalu optimis agar permohonannya dapat disetujui bank.Oleh karena itu,cash budget/cash flow yang diajukan customer harus diteliti secermat mungkin. Penerimaan Penerimaan dari Hasil PenjualanPenerimaan dari hasil penjualan terdiri dari penerimaan penjualan tunai dan penerimaan dari hasil penjualan secara pembiayaan (hasil penagihan piutang dagang). Penerimaan Tunai LainnyaPada umumnya jumlah penerimaan dari sektor ini relatif kecil.Penerimaan tunai lainnya dapat berupa penjualan aktiva tetap,sewa bunga,dan lain sebagainya. Penerimaan dari Pembiayaan BankPos ini disusun dan dianalisis pada tahap terakhir,setelah penerimaan-penerimaan dari penjualan,penerimaan lain,dan seluruh pengeluaran operasional dan investasi selesai disusun/dianalisis. Pengeluaran Pengeluaran untuk Pembelian BahanPos ini sangat erat hubungannya dengan rencana penjualan,rencana produksi,dan kebijaksanaan dalam pengadaan stok. Pengeluaran untuk upah,Biaya Overhead,Biaya Penjualan,dan Pengeluaran-pengeluaran Operasional LainnyaRincian/jenis-jenis pengeluaran operasional umumnya berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain.Seperti halnya pengeluaran untuk pembelian bahan,pos-pos ini juga berhbungan erat dengan rencana produksi dan penjualan. Pembayaran bungan Pembiayaan Modal KerjaBunga pembiayaan modal kerja baru dapat dihitung setelah diperoleh angka-angka atas rencana penarikan/penggunaan pembiayaan modal kerja. Pengeluaran InvestasiRincian/jenis pos-pos ini berbeda-beda,tergantung dari jenis investasinya.Misalnya,investasi untuk industri pada umumnya terdapat pos-pos untuk pendirian bangunan,pembelian,dan pemasangan mesin-mesin,dan lain sebagainya. Pengeluaran untuk angsuran/pelunasan pembiayaan bankPos-pos ini menunjukkan kapan customer akan mampu mengangsur/melunasi utang-utangnya.Pos-pos ini sebenarnya merupakan hasil operasi perusahaan.e) Penggunaan Cash Budget/Cash Flow untuk Alat PengawasanRencana kerja customer dan proyeksi keuangan yang dibuat pada waktu permohonan pembiayaan diajukan seringkali tidak sesuai lagi dengan keadaan pada waktu pembiayaan akan digunakan (setelah diputuskan).Hal tersebut antara lain karena: Rencana/permohonan pembiayaan customer belum tentu disetujui sepenuhnya. Adanya gap/perbedaan waktu antara permohonan pembiayaan dan keputusan pembiayaan yang dapat mengakibatkan perbedaan harga dan perubahan-perubahan keadaan lain yang memerlukan penyesuaian-penyesuaian.11) Sensitivity AnalysisAnalisis sensitivitas,yaitu pendekatan yang mengguanakan beberapa kemungkinan perkiraan cash inflow (laba setelah pajak ditambah penyusutan) suatu proyek.Hal ini dilakukan dengan ccara :a) Menyusun beberapa cash budget/cash flow,atas dasar: Forecast yang pesimistik Forecast yang moderat (yang diharapkan) Forecast yang optimistisb) Menggunakan simulasi komputer (computer simulation)Yaitu,dengan menyimulasikan beberapa kemungkinan besarnya penjualan dan ketidakpastian lain,seperti kenaikan harga bahan baku dan sebagainya.12) Test FeasibilityDalam menilai/mereview proposal suatu proyek,di samping menilai kelayakan tujuan dan rencana proyek,juga paling penting adalah mengevaluasi aspek financial feasibility/teknik capital budgeting.Teknik-teknik yang dapat digunakan untuk menilai kelayakan suatu proyek dilihat dari aspek ini dapat dilakukan dengan cara :a) Payback PeriodPayback period adalah jangka waktu yang diperlukan uuntuk pengembalian investasi berdasarkan estimasi cash inflow nya.Cash inflow=Net Profit After Tax+DepreciationKelemahan dari metode payback period ini adalah tidak memperhatikan/memasukkan faktor waktu dalam nilai uang (the time value of money).b) Net Present Value (NPV)Berbeda dengan metode payback period,metode NPV mempertimbangkan the time value of money dalam perhitungannya.Net Present Value dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:NPV=Present Value dari cash inflow-Initial Investment (Project Cost)Discount rate yang digunakan untuk menghitung present value biasanya menggunakan bunga pembiayaan.c) Internal Rate of Return (IRR)IRR adalah suatu discount rate yang menyeimbangkan present value dari cash inflow dengan initial investment (project cost) sehingga NPV=0 (nol).IRR dapat dihitung dengan formula:

CF=Cash flow espected (Estimasi cash flow per periode)II=Initial InvestementKriteria keputusan dengan metode ini adalah apabila IRR lebih besar atau sama dengan bungan pembiayaan,maka proyek itu layak dibiayai dan sebaliknya.Aspek JaminanUntuk memperoleh suatu nilai perkiraan yang diwujudkan dalam harga taksiran dari jaminan perlu diketahui berbagai hal yang berkaitan dengan jaminan yang diserahkan oleh calon customer,yaitu antara lain:1) Bagaimana sifat jaminan tersebut,apakah jaminan perorangan ataukah jaminan kebendaan.2) Jika merupakan jaminan perorangan,apakah merupakan jaminan pribadi (personal guarantee) ataukah perusahaan (corporate guarantee).3) Jika merupakan jaminan kebendaan,apakah bersifat berwujud atau tidak berwujud.4) Jika merupakan benda berwujud,apakah barang bergerak ataukah barang tetap.5) Bagaimana menurut hukum pengikatan dari jaminan tersebut,apakah dapat diikat oleh lembaga-lembaga jaminan yang berlaku di masyarakat dan sebagainya.Selain itu perlu pula dipertimbanggkan ketika menilai jaminan tersebut,yaitu:1) Siapa pemilik barang yang dijaminkan tersebut:apakah pemohon pembiayaan atau bukan pemohon pembiayaan.2) Dimana letak (lokasi,penyimpanan) barang yang dijaminkan.3) Apakah terdapat baying yang dijaminkan dibebani dengan suatu hak lain ataukah dalam keadaan sengketa dan sebagainya.Perlu diketahui bahwa pemberian pembiayaan adalah salah satu usaha lembaga keuangan dalam menyalurkan dananya ke masyarakat dan merupakan suatu bentuk utang piutang.Lembaga keuangan adalah sebagai pihak pembiayaan (yang memiliki piutang) dan masyarakat penerima pembiayaan adalah sebagai pihak customer (yang berutang).Sehubungsn dengan terjadinya suatu utang piutang,terdapat beberapa ketentuan dalam kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yang mengatur tentang harta customer dan kedudukan customer terhadap harta customer tersebut.1) Jaminan PembiayaanKetentuan yang tercantum dalam KUH Perdata merupakan sebagian dari prinsip-prinsip hukum jaminan dalam rangka utang piutang di masyarakat.2) Jaminan Pembiayaan PerbankanJaminan pembiayaan perbankan dapat dibedakan atas : (1) Jaminan yang bersifat perorangan (jaminan perorangan),dan (2) Jaminan yang bersifat kebendaan (jaminan kebendaan).Dengan demikian jaminan pebiayaan perbankan tidak hanya berasal dari harta kekayaan calon customer,tetapi juga dapat berasal dari pihak lain.3) Jaminan milik Pihak LainJaminan yang berasal dari pihak lain dapat pula berupa penyerahan benda (barang) milik yang bersangkutan di samping berupa jaminan perorangan.4) Fungsi Jaminan Pembiayaan Perbankan Salah satu usaha pokok suatu bank adalah memberikan pembiayaan.Pemberian pembiayaan merupakan kegiatan yang utama dari suatu lembaga keuangan dalam menyalurkan dananya .Oleh karena itu,untuk menghindarkan risiko yang dapat menghambat kegiatan lembaga keuangan umumnya,maka terhadap pemberian pembiayaan tersebut dilakukan berbagai upaya pengamanan.Upaya pengamanan dapat dilakukan dari segi teknis pembiayaan maupun dari segi hukum.5) Penilaian Jaminana) Penilaian jaminan peroranganJaminan perorangan disebut pula dengan borgtoch atau penanggung utang.Penanggung utang adalah suatu persetujuan dengan pihak ketiga,guna kepentingan yang berpiutang,lembaga keuangan,mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan yang berutang (customer) manakala pihak yang berutang tidak memenuhi kewajibannya.Berkaitan dengan pemberian jaminan perorangan ini,dapat pula diperhatikan beberapa hal berikut ini: Perjanjian pengikatan jaminan perorangan bersifat accessoir.Artinya,perjanjian itu diadakan berdasarkan suatu perjanjian pokok. Jaminan perorangan tidak boleh dipersangkakan,tetapi harus dengan pernyataan yang tegas. Pemberian jaminan perorangan atau penanggung mempunyai suatu hak istimewa. Jika pemberi jaminan perorangan atau penanggung tersebutmelepaskan hak istimewa yang dimilikinya,maka penanggung tersebut berkewajiban memenuhi segera tagihan yang diajukan kepadanya untuk pelunasan utang customer yang dijaminnya. Pihak berpiutang (lembaga keuangan) yang memegang suatu jaminan perorangan mempunyai kedudukan sebagai pembiayaan konkruen,yaitu mempunyai kedudukan berimbang bersama pembiayaan lainnya.Sebagaimana diketahui jaminan perorangan dapat dibedakan atas : Jaminan Pribadi (personal guaranty)Jaminan pribadi adalah jaminan perorangan yang diberikan oleh seseorang sebagai pribadi. Jaminan Perusahaan (corporate guaranty)Jaminan perusahaan adalah jaminan perorangan yang diberikan oleh suatu perusahaan.Dalam praktik sehari-hari dapat ditemukan adanya dua bentuk jaminan perusahaan tersebut,yaitu: Bersifat umum,yang hanya menyatakan tentang pemberian jaminan oleh perusahaan yang bersangkutan atas pinjaman customer kepada lembaga keuangan. Bersifat khusus,yang menyatakan secara tegas segala sesuatu atas pemberian jaminan kepada customer sehubungan dengan pinjaman customer yang bersangkutan kepada lembaga keuangan.Sehubungan dengan penawaran pemberian jaminan perorangan,pihak bank perlu memperhatikan beberapa hal yang terkait,anatara lain sebagai berikut: Legalitas Pemberi JaminanSejauh mana secrara hukum pihak pemberi jaminan atau penanggung mempunyai kecakapan dan berwenang untuk memberikan jaminan tersebut.Secara prinsip,semua orang cakap untuk melakukan perikatan,kecuali jika oleh undang-undang dinyatakan tidak cakap.Tiga pihak yang dinyatakan tidak cakap menurut undang-undang adalah: Orang yang belum dewasa Orang perempuan untuk hal-hal yang ditetapkan oleh undang-undang Orang yang berada di bawah pengampuan Kemampuan Material Pemberian JaminanSuatu jaminan perorangan yang hanya mempertimbangkan nama besar karena kepopuleran atau jabatannya seringkali akan menimbulkan kesulitan jika tidak disertai dengan pertimbangan kemampuan materialnya. Pelepasan Hak Istimewa Pemberi JaminanDengan pernyataan pelepasan hak istimewa,penanggung tidak dapat menghindar dari kewajiban secara langsung untuk melunasi kewajiban customer jika customer yang bersangkutan wanprestasi. Pembuatan Akta NotariilSebaiknya suatu pemberian jamiinan perorangan dibuat melalui notaris agar mempunyai kekuatan pembuktian yang lebih sempurna daripada akta di bawah tangan.b) Penilaian Jaminan KebendaanJaminan kebendaan adalah suatu pemberian jaminan yang memberikan hak kebendaan kepada pemegangnya,yaitu suatu hak yang memberikan kekuasaan atas benda yang bersangkutan dan mempertaruhkannya kepada pihak-pihak lain.Benda (barang) yang dijadikan sebagai jaminan dapat dibedakan atas: Benda (barang) bergerak,dan Benda (barang) tidak bergerakDalam melakukan penilaian terhadap jaminan,baik benda bergerak maupun benda tidak bergerak,perlu diperhatikan beberapa hal yang bersifat umum,antara lain sebagai berikut: Legalitas JaminanLegalitas jaminan adalah mengenai dokumen (alat) yang membuktikan dan mendukung keabsahan jaminan tersebut,seperti sertifikat tanah,bukti kepemilikan,izin-izin yang melekat dengan jaminan,dokumen-dokumen yang berkaitan dengan jaminan,dan sebagainya. Legalitas Penguasaan JaminanDalam hal ini,perlu diteliti dasar hukum tentang penguasaan dan kewenangan calon customer atau customer untuk menjaminkan barang jaminan milik pihak lain kepada bank. Kemungkinan Pengikat JaminanSuatu jaminan benda atau barang yang diserahkan oleh calon customer atau customer sebaiknya langsung diikat melalui suatu lembaga jaminan yang berlaku,misalnya melalui lembaga-lembaga hak tanggungan,hipotek,gadai,atau fiducia (FEO).Jika tidak diikat melalui salah satu lembaga jaminan,maka akan mempunyai akibat berupa kelemahan hukum penguasaan jaminan tersebut oleh lembaga keuangan.c) Penilaian Ekonomis Jaminan Suatu jaminan yang diserahkan oleh calon customer atau customer perlu diteliti,antara lain mengenai hal-hal sebagai berikut : Bagaimana tingkat harga yang mungkin dapat diperoleh jika nantinya jaminan itu dicairkan. Bagaimana tentang pemasarannya,dalam arti mempunyai harga yang stabil dengan banyak pembeli. Bagaimana biaya yang mungkin timbul sehubungan dengan pencairan jaminan itu.Secara umum penilaian ekonomis tersebut merupakan hal lain yang sangat mempengaruhi dalam menentukan nilai transaksi suatu jaminan.d) Penetapan Nilai JaminanTerhadap suatu jaminan yang diserahkan oleh calon customer atau customer perlu ditetapkan beberapa nilai (harga) perkiraan atau taksirannya untuk dipertimbangkan sebagai penutup jumlah pembiayaan.e) Masalah yang Perlu Diperhatikan dalam Penilaian Jaminan Jaminan UtamaBarang bergerak maupun tidak bergerak yang dibiayai oleh pembiayaan bank,antara lain : Pembiayaan Investasi Pembiayaan Modal Kerja Jaminan TambahanBarang-barang yang diserahkan,yang tidak termasuk dalam pembiayaan. Besar Nilai Jaminan Pembiayaan investasiBesar cover nilai jaminan utama dan tambahan untuk pembiayaan investasi adalah sebesar 150%. Pembiayaan modal kerjaBesar cover nilai jaminan untuk pembiayaan modal kerja adalah: Jaminan utama= 100% Jaminan Tambahan= 150%+ 250%