bab 4 unsur pembantu pimpinan dan organisasi otonom dalam muhammadiyah

18
BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

Upload: dex

Post on 24-Feb-2016

179 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH. Disusun oleh :. Novia Etika s ari : A 210 100003 Nurendah Yunida : A 210 100004 Rhamadhon Syukri : A 210 100007 Titis Nur Setianingrum : A 210 100008 Laily Mumtazanah : A 210 100009. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

BAB 4UNSUR PEMBANTU

PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM

DALAM MUHAMMADIYAH

Page 2: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

Disusun oleh :1. Novia Etikasari : A 210 1000032. Nurendah Yunida : A 210 1000043. Rhamadhon Syukri : A 210 1000074. Titis Nur Setianingrum : A 210 1000085. Laily Mumtazanah : A 210 100009

Page 3: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

A. Unsur Pembantu Pimpinan

Muhammadiyah adalah gerakan Islam, yang geraknya di bidang dakwah Islam, amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan masyarakat. Muhammadiyah menempatkan diri sebagai fa’il (subyek) yang mewarisi gerak langkah misi nabi Muhammad SAW.

Page 4: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

1. Majelis - majelisa. Majelis Tarjih dan Tajdid

Adalah suatu lembaga dalam Muhammadiyah yang membidangi masalah – masalah keagamaan khusus-nya di bidang fiqih. Majelis dibentuk dan disahkan pada kongres Muhammadiyah XVII tahun 1928 di Pekalongan, dengan ketua yang pertama K.H. Mas Mansur. Majelis tarjih diubah menjadi Majelis Ijtihad, tetapi berdasarkan sejarahnya namanya tetap Majelis Tarjih.

Page 5: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

Tugas dan fungsi Majelis Tarjih dan Tajdid :1. Mendampingi dan membantu pimpinan persyarikatan

dalam hal membimbing anggota melaksanakan ajaran Islam, menentukan kebijaksanaan dalam menjalankan kepemimpinan, dan mempersiapkan serta meningkatkan kualitas ulama dan persyarikatan Muhammadiyah.

2. Membimbing umat, memberikan arah, menyampaikan fatwa keagamaan, dan memberikan suatu dasar pembenaran keagamaan yang dapat dipahami umat dalam konsep yang terpublikasi secara terencana dan meluas agar masalah dan tantangan bisa dimengerti dan dijawab dengan semangat rahmat lil ‘alamin.

3. Mempergiat pengkajian dan penelitian ajaran Islam dalam rangka mengembangkan ciri pelaksanaan tajdid

Page 6: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

dan mengantisipasi perkembangan yang tumbuh di masyarakat.

4. Memperluas bidang tugas sesuai kebutuhan akan jawaban terhadap tantangan dan masalah dunia global.

Peran majelis tarjih dan tajdid :5. Bertanggunjawab mengambil keputusan kertarjihan.6. Mengembangkan pemikiran-pemikiran pembaruan

dalam keIslaman dan menampung aspirasi baru yang tumbuh di kalangan umat.

Page 7: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

b. Majelis Tabligh dan Dakwah KhususK.H. Ahmad Dahlan tampil sebagai mujaddid dan mujahid besar Islam, beliau mengembalikan umat Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Sunnah. Jiwa semangat K.H.Ahmad Dahlan dijabarkan dan dirancangkan oleh lembaga yang bernama Majelis Tabligh atau Majelis Dakwah pada muktamar ke-38 di Ujung Pandang tahun 1917. Sesuai SK PP. Muhammadiyah tentang Majelis Tabligh dalam Bab 1 Pasal 2 mempunyai tugas pokok memimpin dan melakukan program yang meliputi seluruh aspek kegiatan dakwah. Pasal 3 untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut.

Page 8: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

Dalam pasal 2 Majelis Tabigh mempunyai fungsi :1. Memberikan pertimbangan kepada pimpinan

persyarikatan yang digunakan sebagai bahan untuk menyusun kebijaksanaan persyarikatan dalam bidang tabligh.

2. Pembinaan dan peningkatan kemampuan serta koordinasi kegiatan dan gerak mubaligh dalam mensyiarkan Islam kepada anggota, umat dan korp mubaligh Muhammadiyah di tingkat pusat, wilayah, daerah, dan cabang.

3. Penggerak pengajian dan pegembangan pengamalan ajaran Islam, menggembirakan kegiatan ibadah anggota persyarikatan dan masyarakat dalam kelompok jama’ah guna meningkatkan mutu kehidupan ajaran Islam.

Page 9: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

4. Penggerak dan pembimbing penyelenggaraan, pemeliharaan dan pengelolan wakaf, masjid, mushola, langgar, dan surau sebagai ibadah dan sarana peningkatan mutu kehidupan dalam kerangka kehidupan berbangsa.

5. Penggerak dan pembimbing pelaksanaan serta pengembangan kegiatan pengajian pimpinan, anggota dengan memanfaatkan jasa IPTEK.

6. Penyelenggaraan pendidikan dan kaderisasi mubaligh dan khatib sehingga memiliki kemampuan profesional serta kemandirian untuk menjalankan tugas kehidupan masyarakat dan bangsa yang selalu berubah dan berkembang.

7. Penyelenggaraan penelitian dan perikehidupan anggota umat dan masyarakat.

Page 10: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

c. Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan(Diktilitbang)

Majelis ini merupakan pecahan dari majelis pendidikan pengajaran dan kebudayaan yang semula membawahi seluruh amal usaha Muhammadiyah di bidang SD, SMP, SMA dan PT. tahun 1985 muktamar ke-41 di Surakarta didirikanlah majelis diktiltbang dengan ketua Drs. H. Muhammad Djaman Al-kindi, MBA.

Page 11: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

Program pokok majelis Diktilitbang:1. Pengebangan PTM,mencakup peningkatan kualitas

pendidikan PTM,pengembangan jaringan kerjasama internal dan eksternal,penanganan masalah kemahasiswaan, pengembangan organisasi dan kelembagaan, penyusunan dan penyempurnaan kaidah PTM.

2. Penelitian dan pengembangan mecakup program penelitian dan pengembangan PTM, dan penelitian Muhammadiyah.

Page 12: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

Dari program pokok diatas kemudian dijabarkan dalam 4 bidang yaitu:

1. Bidang peningkatan kualitas PTM a. Supervisi PTM diselenggarakan dengan temu regio-nal

PTM.b. Mengintensifkan kunjungan ke PTM kecil sebagai

supportting bagi peningkatan kualitas PTM.c. Workshop pengembangan kurikulum PTd. Workshop persiapan arkreditasi PTMe. Pelatihan manajemen PTM f. Pelatihan metodologi penelitian tingkat lanjutg. Kompetisi penelitian dosen PTM dengan sistem hibah

kompetisih. Mengaktifkan Pusbang PTM

Page 13: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

2. Bidang penelitian dan pengembangana) Pengembangan database dan pusat informasi

persyarikatanb) Pengembangan kerjasama lembaga penelitian di

lingkungan persyarikatanc) Peningkatan kualitas penelitian di PTM

Page 14: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

3. Bidang kerjasama dan kemahasiswaana) Kerjasama dengan badan pendidikan muhammadiyah

dalam pengembangan kurikulumb) Kerjasama dengan pihak luar dalam peningkatan kualitas

pendidikan dan penelitianc) Kerasama antar PTM dalam peningkatan kualitas SDM

dan fasilitas pendidikand) Jaringan internet antar PTMe) Mengupayakan beasiswa bagi AMM dan kader

persyarikatan dalam PTMf) LKTI mahasiswa PTMg) Temu olahraga dan seni mahasiswa PTM

Page 15: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

4. Bidang organisasi dan kelembagaana) Konsolidasi organisasib) Rapat kerja majelis Diktilitbangc) Rapat rutin majelisd) Forum rektor PTM pembina e) Pertemuan regional PTMf) Rakernas bidang pendidikan Muhammadiyahg) Penyempurnaan qaidah PTM

Page 16: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

d. Majelis Pendidikan Dasar dan MenengahTugas dan Fungsi ajelis Pendidikan Dasar dan

Menengah1. Menanamkan kesadaran akan pentingnya pendidikan

dan pengajaran serta kebudayaan dalam usaha mencapai tujuan persyarikatan

2. Membimbing dan membantu usaha cabang-cabang di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan

3. Membantu dan mengkoordinasikan kegiatan anggota dan masyarakat serta organisasi Islam yang bergerak di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan

4. Mengusahaka bantuan dan fasilitas dari pemerintah dan badan-badan lain yang halal dan baik

Page 17: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

5. Mengadakan pendidikan untuk:a) Membentuk tenaga pendidikan dan pengajaran yang

berjiwa Muhammadiyahb) Mempertebal keyakinan agama dan kesadaran

kemuhammadiyahan kepada tenaga pendidik dan pengajar6. Mengusahakan alat kelengkapan pengajaran dan

pendidikan serta alat-alat administrasi di sekolah dan madrasah

7. Membuka dan menyelenggarakan sekolah atau madrasah, asrama, dsb

8. Mengurus dan menyelenggarakan sekolah-sekolah percontohan dan teladan

9. Menyelenggarakan dan memimpin musyawarah kerja majelis pendidkan dasar dan menengah sesuai dengan qoidah-qoidah yang ada.

Page 18: BAB 4 UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN ORGANISASI OTONOM DALAM MUHAMMADIYAH

TERIMA KASIH