bab 4 metodologi

21
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Desain penelitian Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian serta sebagai alat untuk mengontrol atau mengendalikan berbagai variabel yang berpengaruh dalam penelitian (Nursalam, 2009 : 77). Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan mempunyai tujuan untuk melihat korelasi antara variabel independen yaitu dokumentasi keperawatan dengan variabel dependen yaitu kepuasan pasien. 4.2. Waktu dan tempat penelitian 4.2.1. Waktu penelitian Penelitian ini dimulai dari bulan Maret minggu 65

Upload: hendra-hefa

Post on 14-Jul-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dokumen ini berisi tentang metodologi yang digunakan dalam penelitian yang berjudul hubungan dokumentasi keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 Metodologi

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Desain penelitian

Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan strategi untuk

mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau

untuk menjawab pertanyaan penelitian serta sebagai alat untuk mengontrol atau

mengendalikan berbagai variabel yang berpengaruh dalam penelitian (Nursalam,

2009 : 77). Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan

pendekatan cross sectional dan mempunyai tujuan untuk melihat korelasi antara

variabel independen yaitu dokumentasi keperawatan dengan variabel dependen

yaitu kepuasan pasien.

4.2. Waktu dan tempat penelitian

4.2.1.Waktu penelitian

Penelitian ini dimulai dari bulan Maret minggu pertama sampai dengan

bulan September minggu ketiga tahun 2012.

4.2.2.Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr.

Wahidin Sudiro Husodo yang beralamat di Jl. Gajahmada No. 100 Mojokerto.

Pemilihan tempat ini dilakukan dengan pertimbangan belum pernah

dilaksanakan penelitian yang serupa di rumah sakit tersebut.

65

Page 2: BAB 4 Metodologi

66

4.3. Populasi, sampel dan sampling

4.3.1.Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek ( misalnya manusia, klien ) yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan ( Nursalam, 2009 : 89 ). Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah pasien yang dirawat di IRNA RSU

Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto dengan jumlah rata-rata 88 pasien / hari

yang menempati 5 ruangan.

4.3.2.Sampel

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2009: 91). Dalam

penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan secara proporsional dari masing–

masing ruangan yang dihitung dengan mengunakan rumus sebagai berikut :

n= N1+N (d )2

¿ 881+88(0,05)2

¿ 881+88(0,0025)

¿ 881+0,22

¿ 881,22

= 72,13

= 72 pasien

Keterangan :n : jumlah sampelN : jumlah populasid : tingkat signifikasi ( 0,05 )1 : koefisien ( Nursalam, 2009 : 92 )

Page 3: BAB 4 Metodologi

67

Dari 72 pasien yang menjadi responden tersebut akan diambil secara

proporsional dari setiap ruang perawatan dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

¿= ¿N

xn

Keterangan :ni : Jumlah sampel tiap kelasn : Jumlah sampel seluruhnyaNi : Jumlah populasi tiap kelasN : Jumlah populasi seluruhnya ( Nazir, 2009 : 306 )

Tabel 4.1 Distribusi sampel di ruang instalasi rawat inap RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto

1 Ruang Rawat Inap Jumlah Pasien Proporsi Sampel Jumlah Sampel1 Ruang Dahlia 19 19

88×72 15

2 Ruang Mawar 23 2388

×72 19

3 Ruang Nusa Indah 17 1788

×72 14

4 Ruang Paviliun 17 1788

×72 14

5 Ruang Flamboyan 12 1288

×72 10

Total 101 72Sumber : Data dari ruang rekam medis RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi

bias hasil penelitian, khususnya jika terhadap variabel-variabel kontrol ternyata

mempunyai pengaruh terhadap variabel yang akan diteliti. Kriteria sampel

adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang

terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2009 : 92). Subjek atau anggota populasi

yang memenuhi syarat untuk menjadi responden penelitian atau menjadi anggota

sampel adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

1) Pasien yang sedang dirawat di IRNA RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo

Mojokerto

Page 4: BAB 4 Metodologi

68

2) Pasien pasien yang bersedia menjadi responden

3) Pasien pasien berusia antara > 17 tahun

4) Pasien sudah dirawat selama > 3hari

5) Keluarga pasien ( penunggu tetap ) dengan usia > 17 tahun yang bersedia

menjadi responden, jika pasien mengalami gangguan kesadaran

4.3.3.Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2009 : 93). Dalam penelitian ini teknik

sampling yang digunakan untuk mengambil sampel adalah proportional random

sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel penelitian dimana seluruh

pasien yang dirawat di IRNA RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo dalam populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi responden penelitian, dan

sampel diambil berdasarkan proporsi jumlah masing-masing pasien di setiap

ruangan rawat inap.

4.4. Kerangka kerja

Kerangka kerja merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam

penelitian yang berbentuk kerangka atau alur penelitian, mulai dari desain hingga

analisa data. Kerangka kerja meliputi populasi, sampel, dan teknik sampling

penelitian, teknis pengumpulan data, dan analisa data. (Hidayat, 2007:31&55).

Dalam penelitian ini kerangka kerja yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 5: BAB 4 Metodologi

69

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian hubungan dokumentasi keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di IRNA RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto

4.5. Identifikasi variabel

Variabel merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan

sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian.

Konsep yang dituju dalam suatu penelitian bersifat konkret dan secara langsung

bisa diukur (Nursalam, 2009:97). Adapun dalam penelitian ini variabel dibedakan

menjadi 2 yaitu :

Penyusunan Proposal

PopulasiPasien yang dirawat di IRNA RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo

Mojokerto dengan jumlah 88 pasien perhari.

SampelSebagian pasien yang dirawat di IRNA RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo

Mojokerto yang memenuhi kriteria sampel dengan jumlah 72 pasien

SamplingProportional Random Sampling

Desain PenelitianAnalitik - Cross Sectional

Pengumpulan DataKuesioner dan Check List

Analisa DataUnivariat dan Bivariat ( Uji spearman rank’s )

Penyusunan Laporan Akhir

Page 6: BAB 4 Metodologi

70

1) Variabel independen

Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain.

Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu

dampak pada variabel dependen. Variabel bebas biasanya dimanipulasi,

diamati, dan diukur untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap

varabel lain (Nursalam, 2009:97). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

independennya adalah dokumentasi keperawatan.

2) Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel

lain. Variabel respon akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel -

variabel lain. Dengan kata lain variabel terikat adalah faktor yang diamati dan

diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel

bebas (Nursalam, 2009:98). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

kepuasan pasien.

4.6. Definisi operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur)

itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara

cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi

oleh orang lain (Nursalam, 2009:101).

Page 7: BAB 4 Metodologi

71

Tabel 4.2. Definisi operasional dokumentasi keperawatan dan tingkat kepuasan pasien

Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala SkorDokumentasi Keperawatan

Suatu upaya penyusunan catatan yang berisi tentang riwayat klien, prawatan yang di perlukan, dan perawatan yang telah di berikan

Pencatatan :a. Pengkajian

Keperawatanb. Diagnosa

Keperawatanc. Intervensi

Keperawatand. Implementasi

Keperawatane. Evaluasi

Keperawatan

Check List

Ordinal

Skala Guttman: Ya = 1 Tidak = 0Diklasifikasikan menurut Depkes tahun 2005 : Baik :

85 – 100 % TidakBaik :

< 85 %

Kepuasan pasien

Perasaan senang individu karena terpenuhinya harapan atau keinginan dalam menerima jasa pelayanan kesehatan.

a. Reliabilityb. Responsiveness c. Assuranced. Tangibelse. Empathy

Kuesioner

Ordinal

Skala Likert dengan graduasi tingkat penilaian : Sangat baik ( 5 ) Cukup baik ( 4 ) Baik ( 3 ) Kurang baik ( 2 ) Tidak baik ( 1 )Dengan menggunakan rumus dalam Firman (2000), yaitu :

P= S MentahS Max

x100 %

maka skala Likert dapat diklasifikasikan menjadi kriteria sebagai berikut : Sangat memuaskan :

81 – 100 % Memuaskan :

61 – 80 % Tidak memuaskan :

41 - 60 % Sangat tidak

memuaskan :< 40 %

( Gerson, 2004 )

4.7. Pengumpulan dan analisa data

4.7.1.Alat pengumpulan data

Dalam penelitian ini instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah

kuesioner dan check list. Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan

Page 8: BAB 4 Metodologi

72

teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan

diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Iskandar, 2008 : 77).

Jenis kuesioner yang digunakan adalah closed ended questions yaitu responden

hanya menjawab sesuai dengan pedoman yang sudah ditetapkan ( Nursalam,

2009 : 109 ). Dalam penelitian ini kuesioner tingkat kepuasan yang digunakan

diadopsi dari buku Nursalam (2009 : 184-185). Check list merupakan suatu

daftar untuk mencek, yang berisi nama subyek dan beberapa gejala serta

identitas lainnya dari sasaran pengamatan. Pengamat tinggal memberikan tanda

check (√ ) pada daftar tersebut yang menunjukan adanya gejala atau ciri dari

sasaran pengamatan (Notoadmodjo, 2010:137). Dalam penelitian ini check list

yang digunakan yaitu instrumen B yang diadopsi dari depkes RI.

4.7.2.Proses penelitian

Dalam melakukan penelitian, prosedur yang ditetapkan adalah sebagai

berikut :

1) Mengajukan judul kepada pembimbing

2) Menyusun proposal penelitian

3) Mengurus perizinan penelitian dari STIKes ICME Jombang ke RSU Dr.

Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto

4) Menjelaskan kepada calon responden tentang penelitian yang akan

dilakukan dan bila bersedia menjadi responden diperkenankan mengisi

inform consent

5) Pembagian kuesioner kepada responden penelitian untuk di isi semua daftar

pertanyaan yang ada didalamnya

6) Pengambilan kuesioner yang sudah diisi secara lengkap oleh responden

7) Pengumpulan data, dan setelah data terkumpul dilakukan analisa data

8) Penyusunan laporan hasil penelitian

Page 9: BAB 4 Metodologi

73

4.7.3.Pengolahan data

Dalam penelitian ini sistem pengolahan data yang digunakan adalah

sebagai berikut :

1) Editing ( pemeriksaan data )

Data yang terkumpulkan diperiksa sesegera mungkin setelah diisi oleh

responden berkenaan dengan ketepatan dan kelengkapan jawaban yang

diberikan, sehingga memudahkan proses pengolahan data selanjutnya.

2) Coding ( pemberian kode )

Setiap jawaban diberikan kode angka-angka yang sesuai dengan yang telah

ditentukan oleh peneliti. Pemberian kode dilakukan dengan mengisi kotak

yang tersedia di sebelah kanan kuesioner dengan tujuan untuk memberikan

identitas pada kuesioner.

3) Tabulating ( tabulasi data )

Untuk memudahkan analisa data maka data yang diperoleh dikelompokkan

dalam bentuk tabel kerja yang kemudian data tersebut di analisa.

4) Processing ( pembuatan struktur data dan file data )

Pembuatan struktur data disesuaikan dengan analisa yang akan digunakan

dan jenis perangkat lunak yang akan digunakan.

5) Entry data ( pemasukan data )

Data yang sudah benar pada tahap sebelumnya selanjutnya dimasukkan ke

komputer oleh peneliti dengan menggunakan perangkat lunak statistik.

6) Cleaning ( pembersihan data )

Data yang sudah dimasukan kemudian dibersihkan dengan cara

membandingkan hasil dari data yang masuk untuk melihat kesalahan yang

dilakukan dalam proses pemasukan data. Data yang salah akan diperbaiki

dengan komputer.

Page 10: BAB 4 Metodologi

74

7) Interpretating ( interpretasi data )

Data yang telah diproses dalam bentuk matematis akan dianalisis

selanjutnya ditarik suatu kesimpulan.

4.7.4.Cara analisa data

1) Analisis univariat

Analisa univariat atau analisis deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan

data dengan menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam

bentuk tabel atau grafik. Data – data yang disajikan meliputi frekuensi,

proporsi dan rasio, ukuran – ukuran kecenderungan pusat (rata – rata hitung,

median, modus), maupun ukuran – ukuran variasi (simpangan baku,

variansi, rentang, dan kuartil). Salah satu pengamatan yang dilakukan pada

tahap analisis deskriptif adalah pengamatan terhadap tabel frequensi. Tabel

frekuensi terdiri dari kolom - kolom yang memuat frekuensi dan presentase

untuk setiap kategori ( Nursalam, 2009 : 120 ). Analisis univariat bertujuan

untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel

penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya. untuk

data numerik digunakan nilai mean atau rata – rata, median dan standar

deviasi ( Notoatmodjo, 2010 : 182 ). Tafsiran presentase menurut

Koentjraningrat (1990) dalam Riduwan (2008) pada analisis univariat :

Tabel 4.3. Tafsiran presentasePresentase

(%) Tafsirana. 0 Tidak adab. 1-25 Sebagian kecilc. 26-49 Hampir separuhd. 50 Separuhe. 51-75 Sebagian besarf. 76-99 Hampir seluruhnyag. 100 Seluruhnya

Page 11: BAB 4 Metodologi

75

2) Analisis bivariat

Apabila sudah dilakukan analisa univariat hasilnya akan diketahui

karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan dapat dilanjutkan analisa

bivariat. Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi. Dalam analisa bivariat ini dilakukan beberapa

tahap, antara lain analisis proporsi atau presentase yaitu dengan

membandingkan distribusi silang antara dua variabel yang bersangkutan dan

analisis dari uji statistik dimana dengan melihat dari uji statistik ini dapat

disimpulkan hubungan dua variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna

( Notoatmodjo, 2010 : 183 ). Dalam penelitian ini hubungan antara variabel

bebas dengan skala ordinal terhadap variabel terikat dengan skala ordinal

akan dianalisis dengan uji spearman rank’s untuk mendapatkan hubungan

bermakna. Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dengan rumus

spearman rank’s adalah sebagai berikut :

ρ=1− 6.∑d2

N (N ¿¿2−1)¿

Keterangan :ρ : korelasi rhoN : jumlah kasus atau sampeld : selisih ranking antara variabel X dan Y untuk tiap subjek1 dan 6 : angka konstan

Kriteria penilaian :

a. Nilai ρ ≤ α (0,05) berarti H1 diterima atau dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan bermakna antara dokumentasi keperawatan dengan tingkat

kepuasan pasien di IRNA RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto.

b. Nilai ρ > α (0,05) berarti H1 ditolak atau dapat disimpulkan bahwa tidak

ada hubungan bermakna antara dokumentasi keperawatan dengan tingkat

kepuasan pasien di IRNA RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto.

Page 12: BAB 4 Metodologi

76

4.8. Etika penelitian

Etika dalam penelitian yang digunakan dapat dibedakan menjadi tiga

bagian ( Nursalam, 2009 : 114 - 115 ) yaitu :

1) Prinsip manfaat

a) Bebas dari penderitaan, penelitian harus dilaksanakan tanpa

mengakibatkan penderitaan kepada subjek.

b) Bebas dari eksploitasi, partisipasi subjek dalam penelitian harus

dihindarkan dari keadaan yang tidak menguntungkan. Subjek harus

diyakinkan bahwa partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang

telah diberikan tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang dapat

merugikan subjek dalam bentuk apapun.

c) Risiko ( benefits ratio ), peneliti harus hati-hati mempertimbangkan risiko

dan keuntungan yang akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan.

2) Prinsip menghargai hak asasi manusia ( respect human digity )

a) Hak untuk ikut / tidak menjadi responden ( right to self determination ),

subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai hak

memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak tanpa

adanya sangsi apapun atau akan berakibat terhadap kesembuhannya.

b) Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yng diberikan ( right to

full disclosure ), seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci

serta bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.

c) Informed consent, subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap

tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk

bebas berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed

consent dicantumkan bahwa data yang diperolaeh hanya akan

dipergunakan untuk pengembangan ilmu.

Page 13: BAB 4 Metodologi

77

3) Prinsip keadilan ( right to justice )

a) Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil ( right in fair treatment ),

subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan sesudah

keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila

ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.

b) Hak dijaga kerahasiaannya ( right to privacy ), subjek mempunyai hak

untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan, untuk itu

perlu adanya tanpa nama ( anonymity ) dan rahasia ( confidentiality ).

4.9. Keterbatasan Penelitian

1) Keterbatasan responden

Walaupun dalam pengisian kuesioner tidak mencantumkan nama responden,

tetapi keterbukaan dan kejujuran dari responden dalam pengisian kuesioner

tidak bisa dijamin sepenuhnya. Apalagi pengambilan data dilakukan di

Rumah Sakit yang menyebabkan adanya kemungkinan responden merasa

takut untuk mengungkapkan kejujurannya. Untuk mengatasi hal tersebut

peneliti selalu menjelaskan kepada responden bahwa responden tidak usah

mencantumkan nama dan kerahasiaannya akan benar-benar dijaga oleh

peneliti.

2) Keterbatasan data

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan berpedoman pada

kuesioner. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner mempunyai

dampak yang sangat subjektif sehingga kebenaran data tergantung dari

kejujuran responden. Selain itu ketidaktepatan data juga dapat terjadi karena

Page 14: BAB 4 Metodologi

78

faktor pemahaman responden yang kurang terhadap pernnyataan-pernyataan

yang disampaikan oleh peneliti saat wawancara. Untuk mengatasi hal tersebut

peneliti selalu memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya jika

ada pernyataan yang masih belum dipahami.

3) Keterbatasan waktu

Responden merupakan pasien atau keluarga pasien yang sedang dirawat di

rumah sakit. Hal itu menyebabkan responden memiliki waktu yang sedikit

dan dibatasi oleh rutinitas dari rumah sakit sehingga peneliti cukup sulit

untuk melakukan pendekatan kepada responden. Untuk mengatasi hal ini

peneliti selalu melakukan bhsp saat bertemu dengan responden.