bab 4 metodologi
DESCRIPTION
Dokumen ini berisi tentang metodologi yang digunakan dalam penelitian yang berjudul hubungan dokumentasi keperawatan dengan tingkat kepuasan pasienTRANSCRIPT
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Desain penelitian
Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan strategi untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau
untuk menjawab pertanyaan penelitian serta sebagai alat untuk mengontrol atau
mengendalikan berbagai variabel yang berpengaruh dalam penelitian (Nursalam,
2009 : 77). Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan
pendekatan cross sectional dan mempunyai tujuan untuk melihat korelasi antara
variabel independen yaitu dokumentasi keperawatan dengan variabel dependen
yaitu kepuasan pasien.
4.2. Waktu dan tempat penelitian
4.2.1.Waktu penelitian
Penelitian ini dimulai dari bulan Maret minggu pertama sampai dengan
bulan September minggu ketiga tahun 2012.
4.2.2.Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr.
Wahidin Sudiro Husodo yang beralamat di Jl. Gajahmada No. 100 Mojokerto.
Pemilihan tempat ini dilakukan dengan pertimbangan belum pernah
dilaksanakan penelitian yang serupa di rumah sakit tersebut.
65
66
4.3. Populasi, sampel dan sampling
4.3.1.Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek ( misalnya manusia, klien ) yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan ( Nursalam, 2009 : 89 ). Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah pasien yang dirawat di IRNA RSU
Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto dengan jumlah rata-rata 88 pasien / hari
yang menempati 5 ruangan.
4.3.2.Sampel
Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2009: 91). Dalam
penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan secara proporsional dari masing–
masing ruangan yang dihitung dengan mengunakan rumus sebagai berikut :
n= N1+N (d )2
¿ 881+88(0,05)2
¿ 881+88(0,0025)
¿ 881+0,22
¿ 881,22
= 72,13
= 72 pasien
Keterangan :n : jumlah sampelN : jumlah populasid : tingkat signifikasi ( 0,05 )1 : koefisien ( Nursalam, 2009 : 92 )
67
Dari 72 pasien yang menjadi responden tersebut akan diambil secara
proporsional dari setiap ruang perawatan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
¿= ¿N
xn
Keterangan :ni : Jumlah sampel tiap kelasn : Jumlah sampel seluruhnyaNi : Jumlah populasi tiap kelasN : Jumlah populasi seluruhnya ( Nazir, 2009 : 306 )
Tabel 4.1 Distribusi sampel di ruang instalasi rawat inap RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto
1 Ruang Rawat Inap Jumlah Pasien Proporsi Sampel Jumlah Sampel1 Ruang Dahlia 19 19
88×72 15
2 Ruang Mawar 23 2388
×72 19
3 Ruang Nusa Indah 17 1788
×72 14
4 Ruang Paviliun 17 1788
×72 14
5 Ruang Flamboyan 12 1288
×72 10
Total 101 72Sumber : Data dari ruang rekam medis RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto
Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi
bias hasil penelitian, khususnya jika terhadap variabel-variabel kontrol ternyata
mempunyai pengaruh terhadap variabel yang akan diteliti. Kriteria sampel
adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang
terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2009 : 92). Subjek atau anggota populasi
yang memenuhi syarat untuk menjadi responden penelitian atau menjadi anggota
sampel adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Pasien yang sedang dirawat di IRNA RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
Mojokerto
68
2) Pasien pasien yang bersedia menjadi responden
3) Pasien pasien berusia antara > 17 tahun
4) Pasien sudah dirawat selama > 3hari
5) Keluarga pasien ( penunggu tetap ) dengan usia > 17 tahun yang bersedia
menjadi responden, jika pasien mengalami gangguan kesadaran
4.3.3.Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan
keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2009 : 93). Dalam penelitian ini teknik
sampling yang digunakan untuk mengambil sampel adalah proportional random
sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel penelitian dimana seluruh
pasien yang dirawat di IRNA RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo dalam populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi responden penelitian, dan
sampel diambil berdasarkan proporsi jumlah masing-masing pasien di setiap
ruangan rawat inap.
4.4. Kerangka kerja
Kerangka kerja merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
penelitian yang berbentuk kerangka atau alur penelitian, mulai dari desain hingga
analisa data. Kerangka kerja meliputi populasi, sampel, dan teknik sampling
penelitian, teknis pengumpulan data, dan analisa data. (Hidayat, 2007:31&55).
Dalam penelitian ini kerangka kerja yang digunakan adalah sebagai berikut :
69
Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian hubungan dokumentasi keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di IRNA RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto
4.5. Identifikasi variabel
Variabel merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan
sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian.
Konsep yang dituju dalam suatu penelitian bersifat konkret dan secara langsung
bisa diukur (Nursalam, 2009:97). Adapun dalam penelitian ini variabel dibedakan
menjadi 2 yaitu :
Penyusunan Proposal
PopulasiPasien yang dirawat di IRNA RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
Mojokerto dengan jumlah 88 pasien perhari.
SampelSebagian pasien yang dirawat di IRNA RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
Mojokerto yang memenuhi kriteria sampel dengan jumlah 72 pasien
SamplingProportional Random Sampling
Desain PenelitianAnalitik - Cross Sectional
Pengumpulan DataKuesioner dan Check List
Analisa DataUnivariat dan Bivariat ( Uji spearman rank’s )
Penyusunan Laporan Akhir
70
1) Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain.
Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu
dampak pada variabel dependen. Variabel bebas biasanya dimanipulasi,
diamati, dan diukur untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap
varabel lain (Nursalam, 2009:97). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
independennya adalah dokumentasi keperawatan.
2) Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel
lain. Variabel respon akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel -
variabel lain. Dengan kata lain variabel terikat adalah faktor yang diamati dan
diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel
bebas (Nursalam, 2009:98). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
kepuasan pasien.
4.6. Definisi operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur)
itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara
cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi
oleh orang lain (Nursalam, 2009:101).
71
Tabel 4.2. Definisi operasional dokumentasi keperawatan dan tingkat kepuasan pasien
Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala SkorDokumentasi Keperawatan
Suatu upaya penyusunan catatan yang berisi tentang riwayat klien, prawatan yang di perlukan, dan perawatan yang telah di berikan
Pencatatan :a. Pengkajian
Keperawatanb. Diagnosa
Keperawatanc. Intervensi
Keperawatand. Implementasi
Keperawatane. Evaluasi
Keperawatan
Check List
Ordinal
Skala Guttman: Ya = 1 Tidak = 0Diklasifikasikan menurut Depkes tahun 2005 : Baik :
85 – 100 % TidakBaik :
< 85 %
Kepuasan pasien
Perasaan senang individu karena terpenuhinya harapan atau keinginan dalam menerima jasa pelayanan kesehatan.
a. Reliabilityb. Responsiveness c. Assuranced. Tangibelse. Empathy
Kuesioner
Ordinal
Skala Likert dengan graduasi tingkat penilaian : Sangat baik ( 5 ) Cukup baik ( 4 ) Baik ( 3 ) Kurang baik ( 2 ) Tidak baik ( 1 )Dengan menggunakan rumus dalam Firman (2000), yaitu :
P= S MentahS Max
x100 %
maka skala Likert dapat diklasifikasikan menjadi kriteria sebagai berikut : Sangat memuaskan :
81 – 100 % Memuaskan :
61 – 80 % Tidak memuaskan :
41 - 60 % Sangat tidak
memuaskan :< 40 %
( Gerson, 2004 )
4.7. Pengumpulan dan analisa data
4.7.1.Alat pengumpulan data
Dalam penelitian ini instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner dan check list. Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan
72
teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Iskandar, 2008 : 77).
Jenis kuesioner yang digunakan adalah closed ended questions yaitu responden
hanya menjawab sesuai dengan pedoman yang sudah ditetapkan ( Nursalam,
2009 : 109 ). Dalam penelitian ini kuesioner tingkat kepuasan yang digunakan
diadopsi dari buku Nursalam (2009 : 184-185). Check list merupakan suatu
daftar untuk mencek, yang berisi nama subyek dan beberapa gejala serta
identitas lainnya dari sasaran pengamatan. Pengamat tinggal memberikan tanda
check (√ ) pada daftar tersebut yang menunjukan adanya gejala atau ciri dari
sasaran pengamatan (Notoadmodjo, 2010:137). Dalam penelitian ini check list
yang digunakan yaitu instrumen B yang diadopsi dari depkes RI.
4.7.2.Proses penelitian
Dalam melakukan penelitian, prosedur yang ditetapkan adalah sebagai
berikut :
1) Mengajukan judul kepada pembimbing
2) Menyusun proposal penelitian
3) Mengurus perizinan penelitian dari STIKes ICME Jombang ke RSU Dr.
Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto
4) Menjelaskan kepada calon responden tentang penelitian yang akan
dilakukan dan bila bersedia menjadi responden diperkenankan mengisi
inform consent
5) Pembagian kuesioner kepada responden penelitian untuk di isi semua daftar
pertanyaan yang ada didalamnya
6) Pengambilan kuesioner yang sudah diisi secara lengkap oleh responden
7) Pengumpulan data, dan setelah data terkumpul dilakukan analisa data
8) Penyusunan laporan hasil penelitian
73
4.7.3.Pengolahan data
Dalam penelitian ini sistem pengolahan data yang digunakan adalah
sebagai berikut :
1) Editing ( pemeriksaan data )
Data yang terkumpulkan diperiksa sesegera mungkin setelah diisi oleh
responden berkenaan dengan ketepatan dan kelengkapan jawaban yang
diberikan, sehingga memudahkan proses pengolahan data selanjutnya.
2) Coding ( pemberian kode )
Setiap jawaban diberikan kode angka-angka yang sesuai dengan yang telah
ditentukan oleh peneliti. Pemberian kode dilakukan dengan mengisi kotak
yang tersedia di sebelah kanan kuesioner dengan tujuan untuk memberikan
identitas pada kuesioner.
3) Tabulating ( tabulasi data )
Untuk memudahkan analisa data maka data yang diperoleh dikelompokkan
dalam bentuk tabel kerja yang kemudian data tersebut di analisa.
4) Processing ( pembuatan struktur data dan file data )
Pembuatan struktur data disesuaikan dengan analisa yang akan digunakan
dan jenis perangkat lunak yang akan digunakan.
5) Entry data ( pemasukan data )
Data yang sudah benar pada tahap sebelumnya selanjutnya dimasukkan ke
komputer oleh peneliti dengan menggunakan perangkat lunak statistik.
6) Cleaning ( pembersihan data )
Data yang sudah dimasukan kemudian dibersihkan dengan cara
membandingkan hasil dari data yang masuk untuk melihat kesalahan yang
dilakukan dalam proses pemasukan data. Data yang salah akan diperbaiki
dengan komputer.
74
7) Interpretating ( interpretasi data )
Data yang telah diproses dalam bentuk matematis akan dianalisis
selanjutnya ditarik suatu kesimpulan.
4.7.4.Cara analisa data
1) Analisis univariat
Analisa univariat atau analisis deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan
data dengan menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam
bentuk tabel atau grafik. Data – data yang disajikan meliputi frekuensi,
proporsi dan rasio, ukuran – ukuran kecenderungan pusat (rata – rata hitung,
median, modus), maupun ukuran – ukuran variasi (simpangan baku,
variansi, rentang, dan kuartil). Salah satu pengamatan yang dilakukan pada
tahap analisis deskriptif adalah pengamatan terhadap tabel frequensi. Tabel
frekuensi terdiri dari kolom - kolom yang memuat frekuensi dan presentase
untuk setiap kategori ( Nursalam, 2009 : 120 ). Analisis univariat bertujuan
untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel
penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya. untuk
data numerik digunakan nilai mean atau rata – rata, median dan standar
deviasi ( Notoatmodjo, 2010 : 182 ). Tafsiran presentase menurut
Koentjraningrat (1990) dalam Riduwan (2008) pada analisis univariat :
Tabel 4.3. Tafsiran presentasePresentase
(%) Tafsirana. 0 Tidak adab. 1-25 Sebagian kecilc. 26-49 Hampir separuhd. 50 Separuhe. 51-75 Sebagian besarf. 76-99 Hampir seluruhnyag. 100 Seluruhnya
75
2) Analisis bivariat
Apabila sudah dilakukan analisa univariat hasilnya akan diketahui
karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan dapat dilanjutkan analisa
bivariat. Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi. Dalam analisa bivariat ini dilakukan beberapa
tahap, antara lain analisis proporsi atau presentase yaitu dengan
membandingkan distribusi silang antara dua variabel yang bersangkutan dan
analisis dari uji statistik dimana dengan melihat dari uji statistik ini dapat
disimpulkan hubungan dua variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna
( Notoatmodjo, 2010 : 183 ). Dalam penelitian ini hubungan antara variabel
bebas dengan skala ordinal terhadap variabel terikat dengan skala ordinal
akan dianalisis dengan uji spearman rank’s untuk mendapatkan hubungan
bermakna. Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dengan rumus
spearman rank’s adalah sebagai berikut :
ρ=1− 6.∑d2
N (N ¿¿2−1)¿
Keterangan :ρ : korelasi rhoN : jumlah kasus atau sampeld : selisih ranking antara variabel X dan Y untuk tiap subjek1 dan 6 : angka konstan
Kriteria penilaian :
a. Nilai ρ ≤ α (0,05) berarti H1 diterima atau dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan bermakna antara dokumentasi keperawatan dengan tingkat
kepuasan pasien di IRNA RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto.
b. Nilai ρ > α (0,05) berarti H1 ditolak atau dapat disimpulkan bahwa tidak
ada hubungan bermakna antara dokumentasi keperawatan dengan tingkat
kepuasan pasien di IRNA RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto.
76
4.8. Etika penelitian
Etika dalam penelitian yang digunakan dapat dibedakan menjadi tiga
bagian ( Nursalam, 2009 : 114 - 115 ) yaitu :
1) Prinsip manfaat
a) Bebas dari penderitaan, penelitian harus dilaksanakan tanpa
mengakibatkan penderitaan kepada subjek.
b) Bebas dari eksploitasi, partisipasi subjek dalam penelitian harus
dihindarkan dari keadaan yang tidak menguntungkan. Subjek harus
diyakinkan bahwa partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang
telah diberikan tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang dapat
merugikan subjek dalam bentuk apapun.
c) Risiko ( benefits ratio ), peneliti harus hati-hati mempertimbangkan risiko
dan keuntungan yang akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan.
2) Prinsip menghargai hak asasi manusia ( respect human digity )
a) Hak untuk ikut / tidak menjadi responden ( right to self determination ),
subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai hak
memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak tanpa
adanya sangsi apapun atau akan berakibat terhadap kesembuhannya.
b) Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yng diberikan ( right to
full disclosure ), seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci
serta bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.
c) Informed consent, subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap
tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk
bebas berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed
consent dicantumkan bahwa data yang diperolaeh hanya akan
dipergunakan untuk pengembangan ilmu.
77
3) Prinsip keadilan ( right to justice )
a) Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil ( right in fair treatment ),
subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan sesudah
keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila
ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.
b) Hak dijaga kerahasiaannya ( right to privacy ), subjek mempunyai hak
untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan, untuk itu
perlu adanya tanpa nama ( anonymity ) dan rahasia ( confidentiality ).
4.9. Keterbatasan Penelitian
1) Keterbatasan responden
Walaupun dalam pengisian kuesioner tidak mencantumkan nama responden,
tetapi keterbukaan dan kejujuran dari responden dalam pengisian kuesioner
tidak bisa dijamin sepenuhnya. Apalagi pengambilan data dilakukan di
Rumah Sakit yang menyebabkan adanya kemungkinan responden merasa
takut untuk mengungkapkan kejujurannya. Untuk mengatasi hal tersebut
peneliti selalu menjelaskan kepada responden bahwa responden tidak usah
mencantumkan nama dan kerahasiaannya akan benar-benar dijaga oleh
peneliti.
2) Keterbatasan data
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan berpedoman pada
kuesioner. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner mempunyai
dampak yang sangat subjektif sehingga kebenaran data tergantung dari
kejujuran responden. Selain itu ketidaktepatan data juga dapat terjadi karena
78
faktor pemahaman responden yang kurang terhadap pernnyataan-pernyataan
yang disampaikan oleh peneliti saat wawancara. Untuk mengatasi hal tersebut
peneliti selalu memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya jika
ada pernyataan yang masih belum dipahami.
3) Keterbatasan waktu
Responden merupakan pasien atau keluarga pasien yang sedang dirawat di
rumah sakit. Hal itu menyebabkan responden memiliki waktu yang sedikit
dan dibatasi oleh rutinitas dari rumah sakit sehingga peneliti cukup sulit
untuk melakukan pendekatan kepada responden. Untuk mengatasi hal ini
peneliti selalu melakukan bhsp saat bertemu dengan responden.