bab 4 hasil penelitian dan pembahasansecure site...
TRANSCRIPT
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1.1 Sejarah Singkat PT Heptasari Unggul
PT Heptasari Unggul merupakan suatu perusahaan swasta yang bergerak
di bidang obat-obatan yang tnenggunakan bahan dasar atau bahan baku ramuan
tradisional. PT Heptasari Unggul pada mulanya didirikan oleh Bapak Teddy
Setyadarma dan Ibu Indah Kumalasari pada tanggal 14 Mei 1990. Sejak awal
Bapak Teddy Setyadarma dan Ibu Indah Kumalasari memberikan perhatian yang
besar pada obat-obatan yang berbahan dasa^aku ramuan tradisional karena
menurut kedua pendiri perusahaan ini. ramuan tradisional memiliki khasiat yang
tidak kalah dibandingkan obat-obatan ramuan modern, bahkan ramuart tradisional
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan ramuan modern, seperti harganya
murah bila dibandingkan dengan obat-obatan modem karena seluruh bahan baku
obat-obatan tersebut menggunakan ramuan tradisional yang menggunakan bahan
yang banyak terdapat di Indonesia, dan ramuan tradisional tidak memiliki efek
samping. Kedua alasan inilah yang akhimya mendorong Bapak Teddy
Setyadarma dan Ibu Indah Kumalasari untuk mendirikan perusahaan obat-obatan
yang berbahan baku ramuan tradisional. Akhimya, cita-cita mulia tersebut dapat
diwujudkan dengan berdirinya PT Heptasari Unggul.
PT Heptasari Unggul merupakan sebuah perusahaan yang berlokasi di
Jalan Demak 289. Surabaya. Perusahaan ini memasarkan berbagai produknya
37
38
untuk kalangan menengah ke bawah dengan alasan untuk mengisi pasar pada
kelas yang berbeda dibandingkan perusahaan sejenis lainnya.. untuk
memasvarakatkan jamu sebagai pengobatan alternatif bagi konsumen, dan untuk
mengurangi ruang gerak para pesaing lainnya.
4.1.2 Lokasi Perusahaan
Dalam mementukan lokasi. perusahaan memiliki beberapa alasan yang
menjadi dasar pertimbangan. Adapun beberapa alasan tersebut:
a. Lokasi perusahaan berada di dekat kawasan industri sehingga hal ini tidak
mengganggu kawasan pemukiman.
b. Lokasi perusahaan ini banyak dilalui oleh kendaraan umum sehingga
memudahkan karyawan untuk mendapatkan sarana transportasi.
c. Lokasi perusahaan berada di jalan raya sehingga hal ini memudahkan
perusahaan dalam mengirimkan hasil produksi ke konsumen dan juga
memudahkan perusahaan dalam penerimaan bahan dari para supplier.
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan oleh sebuah perusahaan untuk digunakan
sebagai pedoman dalam penentuan iabatan beserta pembagian tugas masing-
masing jabatan. Adapun struktur organisasi yang digunakan perusahaan adalah
sebagai berikut:
i- Dir. Produksi
Kep. ProsesProduksi
GAMBAR 4.1.3.1STRUKTUR ORGANISASIPT HEPTASARIUNGGUL
Rapat UmumPemegang Saham
Dewan Komisaris
Presiden Direktur
Kep. MaintenanceMesin
*— Kep. Gudang
Dir. Pemasaran
Kep. Pemasaran
Kep. R & D
Dir. Keuangan
Kep. Adm.Keuangan
Kep. Adm.Accounting
Kep. Promosi
Sumber: Intern Perusahaan
39
Dir. Pembelian& Personalia
Kep. Pembelian
Kep. Personalia
Kep. Adm. Umum
4.1.4 Job Description
Berdasarkan pada struktur organisasi di atas, maka di bagian ini akan
dijelaskan mengenai job description (pembagian kerja) dari masing-masing
departemen:
a. Rapat Umum Pemegang Saham
1) Mengikuti pertemuan rapat umum pemegang saham
2) Mempunyai vvewenang tertinggi dalam pengambilan keputusan.
40
3) Menerima laporan pertanggung jawaban dewan komisaris pada saat rapat
umum pemegang saham.
b. Dewan Komisaris
1) Mengkoordinir, mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
2) Memberikan laporan pertanggung jawaban pada saat diadakannya rapat
umum pemegang saham.
3) Menerima laporan pertanggung jawaban general manager mengenai
kegiatan operasional perusahaan.
c. Presiden Direktur
1) Merupakan pimpinan tertinggi operasional perusahaan.
2) Menentukan visi dan misi serta tujuan perusahaan.
3) Menerima laporan pertanggung jawaban dari seluruh direktur yang ada di
bawahnya.
4) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada dewan komisaris.
d. Direktur Produksi
1) Merupakan pimpinan tertinggi pada departemen produksi.
2) Menentukan bahan bahan dan peralatan untuk dilakukannya kegiatan
produksi.
3) Bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh kegiatan produksi perusahaan.
41
4) Menerima laporan pertanggung jawaban dari kepala proses produksi, kepala
maintenance, dan kepala gudang.
5) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada presiden direktur.
e. Direktur Pemasaran
1) Merupakan pimpinan tertinggi pada departemen pemasaran.
2) Menyusun strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan.
3) Bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh kegiatan pemasaran
perusahaan.
4) Menerima laporan pertanggung jawaban dari kepala pemasaran, kepala
research and development (R&D), dan kepala promosi.
5) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada presiden direktur.
f. Direktur Keuangan
1) Merupakan pimpinan tertinggi pada departemen keuangan.
2) Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas keuangan perusahaan.
3) Bertanggung jawab atas keluar masuknya keuangan perusahaan.
4rMenerima laporan pertanggung jawaban dari kepala administrasi keuangan.
dan kepala administrasi accounting.
5) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada presiden direktur.
g. Direktur Pembelian dan Personalia
1) Merupakan pimpinan tertinggi pada departemen pembelian dan personalia.
42
2) Melakukan pembelian atas seluruh peralatan dan periengkapan perusahaan.
3) Bertanggung jawab sepenuhnya atas pembelian yang dilakukan.
4) Menerima laporan pertanggung jawaban dari kepala pembelian, kepala
personalia, dan kepala administrasi umum.
5) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada presiden direktur.
h. Kepala Proses Produksi
1) Memimpin bagian proses produksi perusahaan.
2) Bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh aktivitas proses produksi
perusahaan.
3) Mengatur seluruh kegiatan proses produksi.
4) Menentukan kebijakan di bidang proses produksi.
5) Melakukan permintaan atas seluruh bahan baku produk
6) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada direktur produksi.
i. Kepala Maintenance Mesin
1) Bertanggung jawab sepenuhnya atas pemeliharaan dan perawatan mesin
perusahaan.
2) Memeriksa seluruh mesin perusahaan secara periodik.
3) Mengawasi seluruh mesin perusahaan agar dapat berjalan dengan
sebagaimana mestinya.
4) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada direktur produksi.
43
j . KepalaGudang
1) Mencatat keluar dan masuknya produk perusahaan.
2) Bertanggung jawab sepenuhnya atas keamanan, dan keselamatan produk
perusahaan.
3) Menyimpan dan menjaga seluruh produk perusahaan agar tidak rusak atau
hilang.
4) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada direktur produksi.
k. Kepala Pemasaran
1) Mengepalai departemen pemasaran.
2) Menyusun seluruh strategi pemasaran perusahaan.
3) Bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh kegiatan pemasaran
perusahaan.
4) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada direktur pemasaraa
1. KepalaR&D
1) Menyusun rencana riset dan pengembangan.
2) Bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil riset dan pengembangan yang
dilakukan.
3) Mengadakan riset dan pengembangan sebelum memproduksi produk.
4) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada direktur pemasaran.
44
m. Kepala Promosi
1) Menyusun strategi promosi yang sesuai bagi perusahaan.
2) Bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh kegiatan promosi perusahaan.
3) Menentukan media promosi yang akan digunakan perusahaan.
4) Merancang model promosi yang tepat untuk masing-masing produk.
5) Memberikan laporan pertanggung iawaban kepada direktur pemasaraa
n. Kepala Administrasi Keuangan
1) Mengurus seluruh hutang piutang perusahaan.
2) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan keuangan perusahaan.
3) Menyusun menyusun laporan keuangan perusahaan secara periodik.
4) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada direktur keuangan.
o. Kepala Administrasi Accounting
1) Mengurus seluruh pembayaran karyawan.
2) Bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh kegiatan yang dilakukan pada
departemen tersebut.
3) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada direktur keuangan.
p. Kepala Pembelian
1) Melakukan pembelian atas seluruh peralatan dan perlengkapan perusahaan.
2) Mencari supplier yang murah dan berkualitas baik.
3) Meniaga hubungan baik dengan para supplier perusahaan.
45
4) Bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh kegiatan yang dilakukan pada
departemen tersebut.
5) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada direktur keuangan.
q. Kepala Personalia
1) Mengurus seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan dengan karyawan
perusahaan.
2) Menjaga hubungan antara perusahaan dan karyawan agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok atau unjuk rasa.
3) Menjaga hubungan baik dengan SPSI.
4) Bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh kegiatan yang dilakukan pada
departemen tersebut.
5) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada direktur pembelian dan
personalia.
r. Kepala Administrasi Umum
1) Mengurus seluruh urusan umum atau urusan rurnah tangga perusahaan.
2) Bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh kegiatan yang dilakukan pada
departemen tersebut.
3) Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada direktur keuangan.
46
4.1.5 Tujuan Perusahaan
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai. Demikian
pula dengan PT Heptasari Unggul yang didirikan untuk mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan. Secara garis besar, tujuan PT Heptasari Unggul
dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu :
a. Tuj uan Jangka Pendek
Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang hendak dicapai perusahaan dalam
kurun waktu kurang dari satu tahun. Ada beberapa tujuan jangka pendek yang
hendak dicapai sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu:
1) Untuk memperoleh keuntungan seoptimal mungkin.
2) Untuk mempersempit ruang gerak pesaing.
3) Untuk meningkatkan omzet penjualan demi memperoleh pangsa pasar
yang lebihr besar.
b. Tujuan Jangka Panjang
1) Untuk memberikan pengobatan alternatif bagi konsumen.
2) Untuk memasyarakatkan jamu tradisional sebagai pengobatan alternatif.
47
4.2 ANALISIS DATA
4.2.1 Analisis Deskriptif Menurut Frekuensi
4.2.1.1 Jenis Kelamin
TABEL 4.2.1.1JENIS KELAMIN
! Jenis KelaminI PnaI Wanita
Frekuensi Persentase
71total I 124
42 757,3100.0
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Menurut Tabel 4.2.1.1 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
yang bekerja pada perusahaan ini adalah berjenis kelamin wanita, yaitu sebanyak
71 orang atau sebesar 57.3% dari 124 responden, sedangkan responden pria
beriumlah 53 orane atau sebesar 42.7%.
4.2.1.2 Status Marital
TABEL 4.2.1.2STATUS MARITAL
StatusMenikahBelum Menikah
Total
FrekuensiSO44124
Persentase64.535.5100,0
Sumber: hasil kuesioner. diolah
Menurut Tabel 4.2.1.2 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
yang bekeria pada perusahaan ini memiliki status telah menikah. yaitu sebanyak
80 orang atau sebesar 64,5% dari 124 responden, sedangkan responden yang
belum menikah beriumlah 44 orane atau sebesar 35.5%.
48
4.2.13 Usia
TABEL 4.2.13USIA
< 25 tahun25 - < 30 tahun30 - < 35 tahun35 - < 40 tahun> 40 tahun
Total
FrvkiiMisi
3332241718124
Percrntase26.625,819,413,714,5100,0
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Menurut Tabel 4.2.1.3 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
yang bekerja pada perusahaan ini memiliki usia kurang dari 25 tahun. sebanyak 33
orang atau sebesar 26,6% dari 124 orang responden. Di urutan kedua, ditempati
oleh responden yang memiliki usia antara 25 hingga kurang dari 30 tahun, yaitu
sebanyak 32 orang atau 25.8%.
4.2.1.4 Tingkat Pendidikan
TABEL 4.2.1.4TINGKAT PENDIDIKAN
PendidikanSMADiplomaSarjana
Total
Frelaiensi7927IS
124
Persmtase63.721,814,5100,0
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Menurut Tabel 4.2.1.4 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
yang yang bekerja pada perusahaan ini memiliki pendidikan terakhir di tingkat
SMA, yaitu sebanyak 79 orang atau sebesar 63,70% dari 124 orang responden.
Sisanya ditempati oleh responden yang memiliki pendidikan terakhir di tingkat
diploma, yaitu sebanyak 27 orang atau 2,8%.
49
4.2.1.5 Jabatan Terakhir
TABEL 4.2.1.5JABATAN TERAKHIR
JabatanKarvawanStaf
Total
Frekuensi7450124
Persentase59,740.3100,0
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Menurut Tabel 4.2.1.5 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
yang yang bekerja pada perusahaan ini memiliki posisi jabatan terakhir sebagai
karyawan, yaitu sebanyak 74 orang atau sebesar 59,7% dari 124 orang responden.
Sisanya ditempati oleh responden yang memiliki jabatan sebagai staf. yaitu
sebanyak 50 orang atau 40,3%.
4.2.1.6 Lama Bekeria
TABEL 4.2.1.6LAMA BEKERJA
Lama Bekeria< 1 tahun1 - 2 tahun2 - < 3 tahun3 - < 4 tahun> 4 tahun
Total
Frekuensi1721372227124
Persentase13,716.929,817,721,8100,0
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Menurut Tabel 4.2.1.6 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
yang bekerja di perusahaan ini telah bekeria antara 2 hingga kurang dari 3 tahun,
yaitu sebanyak 37 orang atau sebesar 29,8% dari 124 orang responden. Urutan
kedua. ditempati oleh responden yang telah bekeria lebih besar sama dengan 4
tahun, Yaitu sebanyak 27 orang atau 21,8%.
50
4.2.1.7 Gaji per Bulan
TABEL 4.2.1.7GAJI PER BULAN
Gaji< RD 400.000Rp 400.000 - < Rp 600.000Rp 600.000 - < Rp 800.000Rp 800.000 - < Rp 1.000.000>Rp 1.000.000
Total
Frekuensi48372694
124
Persenfa.se38,729,821,07,33,2
100,0
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Menurut Tabel 4.2.1.7 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
yang bekeria di perusahaan ini memperoleh gaji per bulan kuiang atau lebih kecil
dari Rp 400.000, yaitu sebanyak 48 orang atau sebesar 38,7% dari 124 orang
responden, sedangkan yang memperoleh gaji antara Rp 400.000 hingga kurang
dari Rp 600.000 menduduki urutan kedua. dengan iumlah 37 orang atau sebesar
29,8%.
4.2.2 Analisis Deskriptif Menu rut Nilai
4.2.2.1 Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja
TABEL 4.2.2.1PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA
KatawriSaneat tidak setuiuTidak setujuTidak tahuSetujuSangat setuju
Nilai12345
Jumlah
Frelniensi5
48211337124
Rata-rata Tanggapan Responden
S X F5
9663521854013,23
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Menurut Tabel 4.2.2.1 dapat disimpulkan bahwa seluruh responden
cenderung untuk mengatakan tidak tahu atas pertanyaan tentang peiaksanaan
peniiaian prestasi kerja telah berlangsung dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
51
rata-rata tanggapan responden sebesar 3,23 atau bila dibulatkan menjadi 3 dimana
nilai 3 adalah menyatakan tidak tahu.
4.2.2.2 Kemampuan Atasan Menilai Prestasi Kerja
TABEL 4.2.2 J.KEMAMPUAN ATASAN MENILAI PRESTASI KERJA
KategnriSangat tidak setuiuTidak setujuTidak tahuSetujuSangat setuju
Nilai12345
Jumlah
Frekiiensi443232232124
Rata-rata Tanggapan Responden
SXF48669881604073,28
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Menurut Tabel 4.2.2.2 dapat disimpulkan seluruh responden cenderung
mengatakan tidak tahu atas pertanyaan tentang keobyektifan atasan dalam menilai
prestasi kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tanggapan responden
sebesar 3,28 atau bila dibulatkan menjadi 3 dimana angka 3 artinya tidak tahu.
4.2.2.3 Hasil Penilaian Prestasi Kerja Obyektif
TABEL 4.2.2 3HASIL PENILAIAN PRESTASI KERJA OBYEKTIF
KfltegoriSangat tidak setuiuTidak setujuTidak tahuSelujuSangat setuju
Nilai12345
Jumlah
Frekuensi7
49227
39124
Rata-rata Tanggapan Responden
S X F7 I
98 |66281953943,18 |
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Menurut Tabel 4.2.2.3 darat disimDulkan bahwa seluruh resDonden
cenderung untuk mengatakan tidak tahu atas pertanyaan tentang hasil penilaian
52
prestasi kerja sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Hal ini dapat dilihat dari
rata-rata tanggapan responden sebesar 3,18 atau bila dibulatkan menjadi 3 dimana
nilai 3 adalah menyatakan tidak tahu.
4.2.2.4 Besar Kompensasi Sesuai Dengan Lama Kerja
TABEL 4.2.2.4BESAR KOMPENSASI SESUAI DENGAN LAMA KERJA
KategoriSancat tidak setuiuTidak setuiuTidak tahuSetujuSangat setuju
Nilai12345
Jumlah
Freknensi2532193513
124Rata-rata Tanggapan Responden
SXF256457
L_ 14065
3512,83
Sumber: hasil kuesioner. diolah
Menurut Tabel 4.2.2.4 dapat disimpulkan seluruh responden cenderung
mengatakan tidak tahu atas pertanyaan tentang besamya kompensasi sesuai
dengan lama kerja. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tanggapan responden
sebesar 2,83 atau bila dibulatkan menjadi 3 vang artinva 3 tidak tahu.
4.2.2.5 Besar Kompensasi Sesuai Dengan Tingkat Pendidikan
TABEL 4.2.2.5BESAR KOMPENSASI SESUAI DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN
KategoriSangat tidak setuiuTidak setujuTidak tahuSetujuSangat setuju
Nilai 1 Frekuensi12345
14814853
Jumlah ! 124Rata-rata Tanggapan Responden
S X F1
964232
2654363,52
Sumber : hasil kuesioner, diolah
53
Menurut Tabel 4.2.2.5 dapat disimpulkan seluruh responden cenderung
menvatakan setuiu atas pertanyaan besamya kompensasi sesuai dengan tingkat
pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tanggapan responden sebesar 3,52
atau bila dibulatkan menjadi 4 dimana nilai 4 adalah menvatakan setuiu.
4.2.2.6 Besar Kompensasi Cukup Untuk Kebutnhan Sehari-hari
TABEL 4.2.2.6BESAR KOMPENSASI CUKUP UNTUK KEBUTUHAN SEHARI-HARI
KategonSaneat tidak setuiuTidak setuiuTidak tahuSetujuSangat setuju
NBai12345
Jumlah
Frekuensi256410223
124Rata-rata Tanggapan Responden
SXF25128308815
2862,31
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Menurut Tabel 4.2.2.6 dapat disimpulkan seluruh responden cenderung
mengatakan tidak setuiu atas pertanyaan tentang besamya pemberian kompensasi
cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tanggapan
responden sebesar 2.31 atau bila dibulatkan menjadi 2 yang artinya tidak setuiu.
4.2.2.7 Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Pada Produktivitas Kerja
TABEL 4.2.2.7PENGARUH PENTLAIAN PRESTASI KERJA PADA PRODUKnVITAS KERJA
Kat«M»nri
Saneat tidak setuiuTidak setuiuTidak tahuSetujuSangat setuju
Nilai12345
JumlahRata-rata
FrpkiiPiKi
426204826124
Tanggapan Responden
SXF452601921304383,53
Sumber: hasil kuesioner. diolah
54
Menurut Tabel 4.2.2.7 dapat disimpulkan bahwa seluruh responden
cenderung untuk mengatakan setuju atas pertanyaan tentang penilaian prestasi
kerja mempengaruhi produktivitas kerja. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata
tanggapan responden sebesar 3.53 atau bila dibulatkan menjadi 4 dimana nilai 4
adalah menyatakan setuju.
4.2.2.8 Pengaruh Kompensasi Pada Produktivitas Kerja
TABEL 4.2.2.8PENGARUH KOMPENSASI PADA PRODUKTIVTrAS KERJA
KategoriSangat tidak setujiiTidak setuiuTidak tahuSetujuSangat setuju
Nilai1
2345
Jumlah
Frekuensi616195429124
Rata-rata Tanggapan Responden
S X F6
3257
2161454563,68
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Berdasarkan Tabel 4.2.2.8, diketahui bahwa seluruh responden cenderung
untuk mengatakan setuju atas pertanyaan tentang pemberian kompensasi
mempengaruhi produktivitas kerja. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tanggapan
responden sebesar 3.68 atau bila dibulatkan menjadi 4 dimana nilai 4 adalah
menvatakan setuju.
55
4.2.2.9 Rata-Rata Jawaban Responden
Berikut adalah rata-rata keseluruhan tanggapan responden mengenai
budaya kerja perusahaan:
TABEL 4.2.2.9RATA-RATA JAWABAN RESPONDEN
Variabe!1 PelaVsanaan pe.nilaian prestasi Werja herlangsiing
dengan baik2. Atasan mampu menilai prestasi karyawan dengan
baik dan obyektif3. Hasil penilaian prestasi kerja sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya4. Besar kompensasi sesuai dengan lama kerja5. Besar kompensasi sesuai dengan tingkat
pendidikan6. Besar kompensasi cukup untuk kebuiuhan sehari-
7 Peni!°'an prestasi kerja Mempengaru'"produktivitas kerja
8. Komoensasi memoenearuhi oroduktivitas keriaRata-rata Tanzzapan Keseluruhan
Raia-Raia Tas°°acan
3.23 (Tidak Tahu)
3,28 (Tidak Tahu)
3,18 (Tidak Tahu)2,83 (Tidak Tahu) v
3,52 (Setuju)
3,53 (Setuju) >'•3,68 (Setuiu) ^"3.20 (Tidak Tahu)
Sumber: hasil kuesioner. diolah
Berdasarkan pada Tabel 4.2.2.9 dapat disimpulkan bahwa dari seluruh
perayataan yang diajukan, responden (yaitu karyawan tingkat staf PT Heptasari
Unggul) memberikan berbagai kategori tanggapan dimana penjelasan rincinva
adalah sebagai berikut:
a. Tidak Tahu
Responden memberikan tanggapan tidak tahu terhadap pernyataan-pernyataan
berikut:
1) Pelaksanaan penilaian prestasi kerja berlangsung dengan baik (memperoleh
rata-rata sebesar 3,23)
2) Atasan mampu menilai prestasi karyawan dengan baik dan obyektif
(memDeroleh rata-rata sebesar 3.28)
56
3) Hasil penilaian prestasi kerja sesuai dengan keadaan yang sebenaraya
(memperoleh rata-rata sebesar 3.18)
4) Besar kompensasi sesuai dengan lama kerja (memperoleh rata-rata sebesar
2,83)
b. Setuju
Responden memberikan tanggapan setuju terhadap pernyataan-pernyataan
berikut:
1) Besar kompensasi sesuai dengan tingkat pendidikan (memperoleh rata-rata
sebesar 3,52).
2) Penilaian prestasi kerja mempengaruhi produktivitas kerja (memperoleh
rata-rata sebesar 3,53). Penilaian prestasi kerja merupakan suatu ajang yang
dilakukan perusahaan secara periodik, rujuannya adalah untuk mengevaluasi
prestasi kerja yang ch'capai karyawan selama satu periode waktu tertentu.
Hasil dari penilaian prestasi kerja ini akan mencerminkan kenaikan tingkat
kompensasi yang akan diterima pada periode waktu berikutnya, karena itu,
adalah suatu hal yang wajar jikalau responden menyatakan setuju atas
pernyataan penilaian prestasi kerja mempengaruhi produktivitas kerja.
3) Kompensasi mempengaruhi produktivitas kerja (memperoleh rata-rata
sebesar 3.68). Kompensasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
tingkat produktivitas kerja karyawan, karena itu. adalah suatu hasil yang
wajar jikalau responden menyatakan setuju atas pernyataan ini karena dalam
bekerja. setiap karyawan memiliki tujuan untuk memperoleh kompensasi
yang sebesar-besarnya. Agar karyawan dapat memperoleh kompensasi yang
57
lebih besar, maka karyawan mutlak hams bekerja dengan lebih bersemangat
dan bergairah guna mencapai prestasi kerja yang lebih baik. Salah satu
faktor yang dapat digunakan sebagai pengukur meningkat tidaknya prestasi
kerja karyawan adalah dengan melihat tingkat produktivitas kerja yang
dicapainya. Pada masa krisis moneter seperti saat ini, peranan kompensasi
menjadi semakin penting karena dengan semakin meningkatnya harga
barang akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan lebih semangat dan
bergairah dengan tujuan untuk memperoleh kompensasi yang lebih besar
agar tetap dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. TidakSetuju
Responden memberikan tanggapan tidak setuiu terhadap pernyataan besar
kompensasi cukup untuk kebutuhan sehari-hari (memperoleh rata-rata sebesar
2,31). Tanggapan ini adalah wajar karena pada masa krisis moneter seperti saat
ini harga barang, khususnya harga barang kebutuhan pokok, mengalami
kenaikan yang sangat besar sedangkan tingkat kenaikan kompensasi yang
diterima karyawan tidak sebanding dengan tingkat kenaikan harga barang
tersebut. Mengingat perbandingan antara tingkat kenaikan harga barang dan
kenaikan kompensasi yang diterima karyawan tidak sebanding, maka
kompensasi yang diterima akan terasa tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan karvawan.
58
4.2.3 Analisis Ketergantungan Antar Faktor
Analisis deskriptif dengan melihat ketergantungan antar faktor melalui
analisis Chi Square digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua faktor yang
terdiri dari berbagai jenis. serta untuk mengetahui sifat dari ketergantungan antar
faktor tersebut. Berikut adalah hasil perhitungannya:
4.2.3.1 Tingkat Pendidikan Dengan Jabatan
TABEL 4.2.3.1TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN JABATAN
Tinokat
PendidikanSMADiplomaSarjana
Total
731074
Jabatan'an
-Staf
6261850
Tota!
792718
124
Sumber: hasil kuesioner diolah
Ho : Tidak ada ketergantungan antara faktor tingkat pendidikan dengan jabatan
Hi : Ada ketergantungan antara faktor tingkat pendidikan dengan jabatan
T~)an h^cil nprViitiinogn r»1ati rtata HiVptaViin V»nhws» V~ hituno ^Hiham fhi
*\/vi//ir/? V»itur»rr\ aHolali pphpcar QA Q^fi Hcin v " taVnal /Kor»a C^Ui ^rnmvo \rx\\p\\ arloloh
sebesar 5,991.
Pengujian hipotesis : x2 hitung>x2 tabe! (96,958^5,991), maka Ho ditolak,
dengan kata lain terdapat ketergantungan antara faktor tingkat pendidikan dengan
jabatan. Untuk mengetahui seberapa kuat ketergantungan antara 2 faktor tersebut,
maka dilakukan uii korelasi sebaeai berikut:
C = .y2 96,958/C = 0,662
59
Berdasarkan perhitungan di atas. diketahui bahwa jumlah bans (r)
jumlah kolom (c). maka upper limit (batas atas) adalah sebagai berikut:
! . o,577UL - , | S ^ . j +V r c V 3
-C.W62.U47UL 0,577
Berdasarkan hasil perhitungan ini, diketahui bahwa C/UL adalah sebesar
1.147 dan angka ini lebih besar dari 0.9 maka ketergantungan antara kedua faktor
ini adalah sangat kuat. Hasil perhitungan ini adalah wajar dan rasional karena
untuk memegang suatu jabatan tertentu, pada umumnya pimpinan akan
mempertimbangkan banyak faktor yang salah satu faktornya adalah tingkat
pendidikan yang dimiliki karyawan.
4.2.3.2 Tingkat Pendidikan Dengan Gaji
Faktor tingkat pendidikan diringkas menjadi 2 kategori, yaitu SMA dan
Diploma/Sarjana. Faktor tingkat gaji diringkas menjadi 3 kategori atau bagian,
yaitu kurang dari Rp 400.000, Rp 400.000 hingga kurang dari Rp 600.000, dan
lebih besar sama dengan Rp 600.000. Kategori lebih besar sama dengan Rp
600.000 terdiri dari kategori antara Rp 600.000 hingga kurang dari Rp 800.000,
antara Rp 800.000 hingga kurang dari Rp 1.000.000, dan kategori lebih besar
sama dengan Rp 1.000.000.
60
TABEL 4.13.2TINGKAT PENDIDIKAJN DENGAN GAJ1
Gaii
< Rp 400.000Rp 400.000 - < Rp 600.000> Rp 600.000
Total
Pe.nriidikanSMA
4728479
DiDloma/Sariana19
3545
Total
483739124 |
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Ho : Tidak ada ketergantungan antara faktor tingkat pendidikan dengan gaii
H i : Ada ketergantungan antara faktor tingkat pendidikan dengan gaii
Dari hasi! perhitungan olah data diketahui bahwa x2 nitung (dibaca Chi
Square hitung) adalah sebesar 74,781 dan x2 tabel (baca Chi Square tabel) adalah
sebesar 5,991.
Pengujian hipotesis : x2 hitung>x2 tabel (74,78l>5,991), maka Ho ditolak,
dengan kata lain terdapat ketergantungan antara faktor tingkat pendidikan dengan
gaji. Untuk mengetahui seberapa kuat ketergantungan antara 2 faktor tersebut,
maka dilakukan uji korelasi sebagai berikut:
c = JV 74,781 +124
_ 0,6.3
Berdasarkan perhitungan di atas. diketahui bahwa jumlah bans (r)
jumlah kolom (c), maka upper limit (batas atas) adalah sebagai berikut:
UL - ,P
C 0.613
L = 0,577
J TTKJL, o,
= 1,062
Berdasarkan hasil perhitungan ini, diketahui bahwa C/UL adalah sebesar
1,062 dan angka ini lebih besar dari 0,9 maka ketergantungan antara kedua faktor
61
ini adalah sangat kuat. Hasil ini juga dirasakan wajar dan rasional karena untuk
menentukan gaji seorang karyawan. pihak pimpinan akan memperhatikan
beberapa faktor yang menjadi pertimbangannya. dan tingkat pendidikan
merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan pimpinan dalam
menentukan tingkat gaji seorang karyawan.
4.23.3 Jabatan Dengan Gaji
Faktor tingkat gaji diringkas menjadi 3 kategori atau bagian, yaitu kurang
dari Rp 400.000, Rp 400.000 hingga kurang dari Rp 600.000, dan lebih besar
sama dengan Rp 600.000. Kategori lebih besar sama dengan Rp 600.000 terdiri
dari kategori antara Rp 600.000 hingga kurang dari Rp 800.000. antara Rp
800.000 hingga kurang dari Rp 1.000.000. dan kategori lebih besar sama dengan
Rp 1.000.000.
TABEL 4.2.3.3JABATAN DENGAN GAJI
Gaji
< Rp 400.000Rp 400.000 - < Rp 600.000> Rp 600.000
Total
JahgtanKarvawan
4626274
Staf2113750
Tot»! J
483739124
Ho :
Hi :
Sumber: hasil kuesioner. diolah
Tidak ada ketergantungan antara faktor jabatan dengan gaji
Ada ketergantungan antara faktor jabatan dengan gaji
D a n tiQctl rv»rViitiinaun o'51^ Hntn Hilrf»tahni hahwn v liitiina /H»Hi»r»a Chi
sebesar 5.991.
62
Pengujian hipotesis : x2 hitung>v2 tabel (76,028>5,991), maka Ho ditolak,
dengan kata lain terdapat ketergantungan antara faktor iabatan dengan gaji. Untuk
mengetahui seberapa kuat ketergantungan antara 2 faktor tersebut maka
dilakukan uji korelasi sebagai berikut:
C = J - £ — = J 76>U"" = 0,617\Z*+n \ 76,028 + 124
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa jumlah baris (r)
jumlah kolom (c), maka upper limit (batas atas) adalah sebagai berikut:
- = 0,577K r c \ i
C 0.617— = — — = i,uoyUL 0,577
Berdasarkan hasil perhitungan ini. diketahui bahwa C/UL adalah sebesar
1,069 dan angka ini lebih besar dari 0,9 maka ketergantungan antara kedua faktor
ini adalah sangat kuat. Hasil ini juga wajar dan rasional karena jabatan akan
mencerminkan besaraya gaji seorang karyawan. Misalkan, seorang direktur atau
manajer perusahaan akan memperoleh gaji yang setingkat dengan kedudukannya
sebagai direktur atau manajer perusahaan, sementara itu karyawan yang berstatus
sebagai staf perusahaan akan memperoleh gaji yang pasti lebih rendah
dibandingkan dengan gaji yang diterima manajer.
4.2.3.4 Lama Kerja Dengan Gaji
Faktor lama kerja diringkas menjadi 3 kategori, yaitu kategori kurang dari
2 tahun? antara 2 hingga kurang dari 3 tahun, dan lebih besar sama dengan 3
63
tahun. Kategori kurang dari 2 tahun terdiri dari kategori kurang dari 1 tahun dan
antara 1 hingga kurang dari 2 tahun. Kategori Iebih besar sama dengan 3 tahun
terdiri dari kategori antara 3 hingga kurang dari 4 tahun dan kategori Iebih besar
sama dengan 4 tahun. Faktor tingkat gaji digabung menjadi 3 kategori, seperti
pada poin 2 diatas.
TABEL 4.23.4LAMA KERJA DENGAN GAJI
G»j!
<Rp 400.000Rp 400.000 - < Rp 600.000> Rp 600.000
Total
Lama Kerja.< 2 tahun
1951438
2 - < 3 tahun1612937
> 3 tahun13201649
Total
483739124
Sumber: hasil kuesioner. diolah
Ho : Tidak ada ketergantungan antara lama kerja dengan gaji
Hi : Ada ketergantungan antara lama kerja dengan gaji
Dari hasil nerhitungari olah data diketahui bahwa v hitun** ^dibaca Chi
SZnwnro \vft\xr\ti\ oHoiaVi c#»lv»c?>r O Q(Y) Aor\ v taVw»1 flynrit Chi Slnnrrre taVw»1̂ oHgioVi
sebesar 9,488.
Pengujian hipotesis : x2 hitung>x2 f^bel (9,902>9,488), maka Ho ditolak,
dengan kata lain terdapat ketergantungan antara faktor lama kerja dengan gaji.
Untuk mengetahui seberapa kuat ketergantungan antara 2 faktor tersebut maka
dilakukan uji korelasi sebagai berikut:
-A I± = I
V
= 0,272
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa jumlah baris (r)
jumlah kolom (c), maka upper limit (batas atas) adalah sebagai berikut:
64
UL = J-^-^- = , F — ^ = 0,816V r V 3
C 0 272
UL 0 816
Berdasarkan hasil perhitungan ini, diketahui bahwa C/UL adalah sebesar
0,333 dan angka ini lebih besar dari 0,4 maka ketergantungan antara kedua faktor
ini adalah lemah.
4.2.3.5 Tingkat Pendidikan Dengan Pendapat Tentang Kompensasi
Faktor tingkat pendidikan diringkas menjadi dua kategori yaitu SMA, dan
Diploma/Sariana. Faktor pendapat mengenai kompensasi yang diterima sesuai
dengan tingkat pendidikan diringkas menjadi 3 kategori. yaitu kategori tidak
setuju, tidak tahu, dan setuju. Kategori tidak setuju terdiri dari kategori sangat
tidak setuiu dan kategori tidak setuju. Kategori setuju terdiri dari kategori sangat
setuju dan kategori setuju. Sedangkan kategori tidak tahu tidak digabungkan
karena memiliki arti yang berbeda. Sedangkan tingkat pendidikan digabung
menjadi 2 kategori, seperti pada poin 2 diatas.
TABEL 4.23.5TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENDAPAT TENTANG KOMPENSASi
Knmnensasi Sesuai denean 1Tinekat Pendidikan 1
Tidak setuju iTidak tahu |Setuju j
Total |
SMA338
3879
PendidikanDiDloma/Sariana
166
2345
Total
491461124
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Ho: Tidak ada ketergantungan antara tingkat pendidikan dengan pendapat
tentane komDensasi
65
Hi : Ada ketergantungan antara tingkat pendidikan dengan pendapat tentang
kompensasi
Dari hasil perhitungan o!ah data diketahui bahwa x2 hitimg (dibaca Chi
Square hitung) adalah sebesar 0,594 dan x2 tabel (baca Chi Square tabel) adalah
sebesar 9?488.
Pengujian hipotesis : x2 hitung>x2 tabel (0,594>9,488), maka Ho diterima,
dengan kata lain tidak terdapat ketergantungan antara faktor tingkat pendidikan
dengan pendapat tentang kompensasi. Di sini tidak dilakukan uji ketergantungan
antar 2 faktor. karena Ho diterima. yaitu tidak ada ketergantungan.
4.23.6 Lama Kerja Dengan Pendapat Tentang Kompensasi
Faktor pendapat mengenai kompensasi yang diterima sesuai dengan lama
kerja diringkas menjadi 3 kategori. yaitu kategori tidak setuju, tidak tahu. dan
setuju. Kategori tidak setuju terdiri dari kategori sangat tidak setuju dan kategori
tidak setuju. Kategori setuju terdiri dari kategori sangat setuju dan kategori setuju.
Sedangkan kategori tidak tahu tidak digabungkan karena memiliki arti yang
berbeda. Faktor lama kerja diringkas menjadi tiga kategori yaitu kurang dari 2
tahun, 2 hingga kurang dari 3 tahun, dan lebih dari 3 tahun.
TABEL 4.2.3.6LAMA KERJA DENGAN PENDAPAT TENTANG KOMPENSASI
Komnensasi Sesuai denganLama Keria
Tidak setuiuTidak tahuSetuju
Total
Lama Keria< 2 tahun
1861438
2 - < 3 tahun1361837
> 3 tahun2671649
Total
571948124
Sumber: hasil kuesioner. diolah
66
Ho: Tidak ada ketergantungan antara lama keria dengan pendapat tentang
kompensasi
Hi : Ada ketergantungan antara lama keria dengan pendapat tentang
kompensasi
Dari hasil perbitungan olah data diketahui bahwa X hitung (dibaca Chi
Square hitung) adalah sebesar 2,999 dan %2 tabel (baca Chi Square tabel) adalah
sebesar 9,488.
Pengujian hipotesis : v2 hitung>%2 tabel (2,999>9,488), maka Ho diterima,
dengan kata lain tidak terdapat ketergantungan antara faktor lama keria dengan
pendapat tentang kompensasi. Di sini tidak dilakukan uji ketergantungan antar 2
faktor, karena Ho diterima, yaitu tidak ada ketergantungan.
4.23.7 Gaji Dengan Pendapat Tentang Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja
Faktor pendapat mengenai pelaksanaan penilaian prestasi kerja diringkas
menjadi 3 kategori atau bagian, yaitu kategori tidak setuju, tidak tahu, dan setuju.
Kategori tidak setuju terdiri dari kategori sangat tidak setuju dan kategori tidak
setuju. Kategori setuju terdiri dari kategori sangat setuju dan kategori setuju.
Sedangkan kategori tidak tahu tidak digabungkan karena memiliki arti yang
berbeda. Faktor tingkat gaji diringkas menjadi tiga kategori yaitu kurang dari Rp.
400.000, Rp. 400.000 hingga Rp. 600.000, dan lebih dari Rp. 600.000.
67
TABEL 4.23.7GAJ1 DENGAN PENDAPAT TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA
Penilaian PrestasiKeria
Tidak setuiuTidak tahuSetuju
Total
Tinpkat Gaii< RD 400 rb
2551848
RD 400 rb - RD 600 rb1741637
> Rn 600 rh11121639
Total
532150124
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Ho : Tidak ada ketergantungan antara gaii dengan pendapat tentang penilaian
prestasi kerja
Hi : Ada ketergantungan antara gaji dengan pendapat tentang penilaian prestasi
kerja
Dari hasil perhitungan olah data diketahui bahwa v2 bitung (dibaca Chi
SniiQTB hitun°^ adalab sebesar 9 606 dan v tabel t a c a Chi Square tabel^ adalah
sebesar 9,488.
Pengujian hipotesis : x2 hitung>v2 tabel (9,606>9,488), maka Ho ditolak,
dengan kata lain terdapat ketergantungan antara faktor gaji dengan pendapat
tentang penilaian prestasi kerja. Untuk mengetahui seberapa kuat ketergantungan
antara 2 faktor tersebut maka dilakukan uii korelasi sebaeai berikut:
C=.l X I 7
*+n \ 9,606 + 124= 0.268
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa jumlah bans (r)
jumlah kolom (c), maka upper limit (batas atas) adalah sebagai berikut:
\(1 _
V r V 3
— = ^ ^ = 0,328T IT ~ « . -
68
Berdasarkan hasil perhitungan ini, diketahui bahwa C/UL adalah sebesar
0.328 dan angka ini lebih besar dari 0,4 maka ketergantungan antara kedua faktor
ini adalah lemah.
4.23.8 Gaji Dengan Peiaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Oleh Atasan
Faktor pendapat mengenai peiaksanaan penilaian prestasi kerja oleh atasan
diringkas menjadi 3 kategori atau bagian, yaitu kategori tidak setuju, tidak tahu,
dan setuju. Kategori tidak setuju terdiri dari kategori sangat tidak setuju dan
kategori tidak setuju. Kategori setuju terdiri dari kategori sangat setuju dan
kategori setuju. Sedangkan kategori tidak tahu tidak digabungkan karena memiliki
arti yang berbeda Faktor tingkat gaji diringkas menjadi tiga kategori yaitu kurang
dari Rp. 400.000, Rp. 400.000 hingga Rp. 600.000, dan lebih dari Rp. 600.000.
TABEL 4.2.3.8GAJI DENGAN PEIAKSANAAN PENILAIAN PRESTASi KERJA OLEH ATASAN
Peiaksanaan PenilaianPrestasi Keria
Tidak setuiuTidak tahuSetuju
Total
Tinpkat Gaii frialam rihiiant< RD 400
2532048
RD 400-RO 600
11101637
>Rn60011101839
Total
472354124
Sumber: hasil kuesioner. diolah
Ho: Tidak ada ketergantungan antara gaji dengan peiaksanaan penilaian
prestasi kerja oleh atasan
Hi : Ada ketergantungan antara gaji dengan peiaksanaan penilaian prestasi
keria oleh atasan
69
Dari hasil perhitungan olah data diketahui bahwa v2 hitung (dibaca Chi
Square hitung) adalah sebesar 10,673 dan x label (baca Chi Square tabe!) adalah
sebesar 9,488.
Pengujian hipotesis : x2 hitung>x2 tabe! (10,673>9,488), maka Ho ditolak,
dengan kata lain terdapat ketergantungan antara faktor gaji dengan pendapat
tentang penilaian prestasi kerja. Untuk mengetahui seberapa kuat ketergantungan
antara 2 faktor tersebut, maka dilakukan uji korelasi sebagai berikut:
c ,_2!__J_!Mn_\Z*+" V l0>673+124
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa jumlah bans (r) *
jumlah kolom (c). maka upper limit (batas atas) adalah sebagai berikut:
| ( r - l ) '(3-1)UL = , |—— = J - ^ — = 0,816
C 0.282— = — = u,J40UL 0,816
Berdasarkan hasil perhitungan ini, diketahui bahwa C/UL adalah sebesar
0.346 dan angka ini lebih besar dari 0,4 maka ketergantungan antara kedua faktor
ini adalah lemah.
4.2.3.9 Gaji Dengan Pengaruh Kompensasi Pada Produktivitas kerja
Faktor pendapat mengenai kompensasi mempengaruhi produktivitas kerja
diringkas menjadi 3 kategori atau bagian, yaitu kategori tidak setuju, tidak tahu,
dan setuju. Kategori tidak setuju terdiri dari kategori sangat tidak setuiu dan
kategori tidak setuju. Kategori setuju terdiri dari kategori sangat setuiu dan
70
kategori setuju. Sedangkan kategori tidak tahu tidak digabungkan karena memiliki
arti yang berbeda. Faktor tingkat gaji diringkas menjadi tiga kategori yaitu kurang
dan Rp. 400.000, Rp. 400.000 hingga Rp. 600.000, dan lebih dari Rp. 600.000.
TABEL 4.2.3.9GAJI DENGAN PENGARUH KOMPENSASIPADA PRODUKTTVITAS KERJA
Pengaruh KomnsnsasiP»da Produktivitas Kerja
Tidak setnjuTidak tahuSetuiu
Total
Tingkat Gaji (da!am ribuan)< Rp 400
116
3148
Rn400-Rp6QQ
112337
> Rp 60082
2939
Tola!
221983124
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Hn: Tidak ada ketergantungan antara gaji dengan pengaruh kompensasi pada
produktivitas kerja
Hi : Ada ketergantungan antara gaji dengan pengaruh kompensasi pada
produktivitas kerja
Dari hasi! perhitungan o!ah data diketahui bahwa x2 hitung (dibaca Chi
Square hitung) adalah sebesar 11,222 dan v2 tabe! (baca Chi Square tabel) adalah
sebesar 9,488.
Pengujian hipotesis : x2 hitung>x2 tabe! (11,222>9,488), maka Ho ditolak,
dengan kata lain terdapat ketergantungan antara faktor gaji dengan pengaruh
kompensasi pada produktivitas kerja. Untuk mengetahui seberapa kuat
ketergantungan antara 2 faktor tersebut, maka dilakukan uji korelasi sebagai
berikut:
C = z2
\Z2+" \ 11,222 + 124= 0.288
71
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui- bahwa jumlah baris (r) *
jumlah kolom (c), maka upper limit (batas atas) adalah sebagai berikut:
UL. fBi-fEU-W6
^ = 5 ^ = 0,353UL 0,816
Berdasarkan hasil perhitungan inl diketahui bahwa C/UL adalah sebesar
0,353 dan angka ini lebln besar dari 0,4 maka ketergantungan antara kedua faktor
ini adalah lemah.
4.23.10 Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Dengan Pengaruh Penilaian
Prestasi Kerja Pada Produktivitas kerja
Faktor pelaksanaan penilaian prestasi kerja berlangsung baik diringkas
menjadi 3 kategori atau bagian, yaitu kategori tidak setuju. tidak tahu. dan setuju.
Kategori tidak setuju terdiri dari kategori sangat tidak setuju dan kategori tidak
setuju. Kategori setuiu terdiri dari kategori sangat setuju dan kategori setuju.
Sedangkan kategori tidak tahu tidak digabungkan karena memiliki arti yang
berbeda.
Faktor pelaksanaan penilaian prestasi kerja mempengaruhi produktivitas
kerja juga diringkas menjadi 3 kategori atau bagian. yaitu kategori tidak setuju.
tidak tahu, dan setuju. Kategori tidak setuju terdiri dari kategori sangat tidak
setuju dan kategori tidak setuiu. Kategori setuju terdiri dari kategori sangat setuju
dan kategori setuiu. Sedangkan kategori tidak tahu tidak digabungkan karena
memiliki arti vane berbeda.
72
TABEL 4.23.10PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA DENGAN PENGARUH PENILAIAN
PRESTASI KERJA PADA PRODUKTIVITAS KERJA
Pelaksanaan Penilaian
Prestasi KerjaTidak setujuTidak tahuSetuju
Total
Penganih Penilaian Pada Prnrinktivitas Kerja
Tsdak setaja1875
10
1523
70
Setuju20124274
Total
532!50174
Sumber: hasi! kuesioner, diolah
Ho: Tidak ada ketergantungan antara pelaksanaan penilaian prestasi kerja
dengan pengaruh penilaian prestasi kerja pada produktivitas kerja
Hi : Ada ketergantungan antara pelaksanaan penilaian prestasi kerja dengan
pengaruh penilaian prestasi kerja pada produktivitas kerja
Dari hasi! perhitungan olah data diketahui bahwa x2 hitung (dibaca Chi
Square hitung) adalah sebesar 24,852 dan %2 tabel (baca Cki Square tabe!) adalah
sebesar 9,488.
Pengujian hipotesis : v2 hitung>x2 tabel (24,852>9,488), maka Ho ditolak,
dengan kata lain terdapat ketergantungan antara faktor pelaksanaan penilaian
prestasi kerja dengan pengaruh penilaian prestasi kerja pada produktivitas kerja.
Untuk mengetahui seberapa kuat ketergantungan antara 2 faktor tersebut, maka
dilakukan uii korelasi sebagai berikut:
x2= 0,409
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa jumlah baris (r)
jumlah kolom (c), maka upper limit (batas atas) adalah sebagai berikut:
UL = , | ^ — ^ = ^l^—^- - 0,816X r v 3
73
C 0.409
UL 0,816
Berdasarkan hasil perhitungan ini. diketahui bahwa C/UL adalah sebesar
0,501 dan angka ini berada di antara 0,4 - 0.7 maka ketergantungan antara kedua
faktor ini adalah cukup kuat.
4.2.3.11 Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Oleh Atasan Dengan Pengaruh
Penilaian Prestasi Kerja Pada Produktivitas kerja
Faktor atasan mampu menilai prestasi kerja dengan baik diringkas menjadi
3 kategori atau bagian, yaitu kategori tidak setuju, tidak tahu, dan setuju. Kategori
tidak setuju terdiri dari kategori sangat tidak setuju dan kategori tidak setuju.
Kategori setuju terdiri dari kategori sangat setuju dan kategori setuju. Sedangkan
kategori tidak tahu tidak digabungkan karena memiliki arti yang berbeda.
Faktor pelaksanaan penilaian prestasi kerja mempengaruhi produktivitas
kerja juga diringkas menjadi 3 kategori atau bagian. yaitu kategori tidak setuju.
tidak tahu. dan setuju. Kategori tidak setuju terdiri dari kategori sangat tidak
setuju dan kategori tidak setuju. Kategori setuju terdiri dari kategori sangat setuju
dan kategori setuju. Sedangkan kategori tidak tahu tidak digabungkan karena
memiliki arti vane berbeda.
74
TABEL 4.23.11PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA OLEH ATASAN DENGAN
PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA PADA PRODUKnVTTAS KERJA
Pelaksanaan PenilaianPrestasi Keria
Tidak setuiuTidak tahuSetuju
Total
Penganih Penilaian Pada Produktivitas KeriaTidak setuiu
176730
Tidak tahu115420
Setuiu19124374
Total
472354124
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Ho : Tidak ada ketergantungan antara pelaksanaan penilaian prestasi ken a oleh
atasan dengan pengaruh penilaian prestasi kerja pada produktivitas keria
Hi : Ada ketergantungan antara pelaksanaan penilaian prestasi kerja oleh atasan
dengan pengaruh penilaian prestasi kerja pada produktivitas kerja
Dari hasi! nerhitun°an olah data diketahui bahws v hitun° ^dibaca Chi
Square hitung) adalah sebesar 16,912 dan x2 tabel (baca Chi Square tabel) adalah
sebesar 9,488.
Pengujian hipotesis : x* hitung>x2 tabe! (16,912>9,488), maka He ditolak,
dengan kata lain terdapat ketergantungan antara faktor pelaksanaan penilaian
prestasi kerja oleh atasan dengan pengaruh penilaian prestasi kerja pada
produktivitas kerja. Untuk mengetahui seberapa kuat ketergantungan antara 2
faktor tersebut. maka dilakukan uji korelasi sebagai berikut:
x2 16,912
\X2+n V16>912 + 124 = 0,346
Berdasarkan perhitungan di atas. diketahui bahwa jumlah bans (r)
jumlah kolom (c), maka upper limit (batas atas) adalah sebagai berikut:
^ ^\ r ,1
75
C 0.346 „ . . .
= — = U.4Z41 TT (\ 01/C
Berdasarkan hasil perhitungan ini. diketahui bahwa C/UL adalah sebesar
0.424 dan angka ini berada di antara 0,4 - 0.7 maka ketergantungan antara kedua
faktor ini adalah cukup kuat.
4.2.3.12 Hasil Penilaian Obyektif Dengan Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja
Pada Produktivitas kerja
Faktor hasil penilaian prestasi kerja sesuai dengan prestasi sesungguhnya
diringkas menjadi 3 kategori atau bagian, yaitu kategori tidak setuju, tidak tahu,
dan setuju. Kategori tidak setuju terdiri dari kategori sangat tidak setuju dan
kategori tidak setuju. Kategori setuju terdiri dari kategori sangat setuju dan
kategori setuju. Sedangkan kategori tidak tahu tidak digabungkan karena memiliki
arti yang berbeda.
Faktor pelaksanaan penilaian prestasi kerja mempengaruhi produktivitas
kerja iuga diringkas menjadi 3 kategori atau bagian, yaitu kategori tidak setuju,
tidak tahu, dan setuju. Kategori tidak setuju terdiri dari kategori sangat tidak
setuju dan kategori tidak setuju. Kategori setuju terdiri dari kategori sangat setuju
dan kategori setuju. Sedangkan kategori tidak tahu tidak digabungkan karena
memiliki arti vane berbeda.
76
TABEL 4.2.3.12HASBL PENILAIAN OBYEKTIF DENGAN PENGARUH
PENILALVN PRESTASI KERJA PADA PRODUKTIVITAS KERJA
Hasil Penilstian Qhyektif
Tidak setujuTidak tahuSetuju
Total
Penganih Pf.nilaian Pada Prnduktivitjis KerjaTidak setuiu
197430
Tidak tahu1613
20
Setuiu21143974
Total
562246124
Sumber: hasil kuesioner, diolah
Ho : Tidak ada ketergantungan antara hasil penilaian obyektif dengan pengaruh
penilaian prestasi kerja pada produktivitas ken a
Hi : Ada ketergantungan antara hasil penilaian obyektif dengan pengaruh
penilaian prestasi kerja pada produktivitas kerja
Dari hasil perhitungan olah data diketahui bahwa % hitung (dibaca Chi
Square hitung) adalah sebesar 26,658 dan x2 tabel (baca Cki Square tabe!) adalah
sebesar 9,488.
Pengujian hipotesis : x2 hitung>x2 tabel (26,658>9,488), maka Ho ditolak,
dengan kata lain terdapat ketergantungan antara faktor hasil penilaian obyektif
dengan pengaruh penilaian prestasi kerja pada produktivitas kerja. Untuk
mengetahui seberapa kuat ketergantungan antara 2 faktor tersebut, maka
dilakukan uii korelasi sebaeai berikut:
r~C = 26,658
V 26,658+ 124= 0,421
Berdasarkan perhitungan di atas. diketahui bahwa jumlah bans (r)
jumlah kolom (c), maka upper limit (batas atas) adalah sebagai berikut:
UL-Un^ = 0,816
77
C 0.421 . . . ,— = — = 0 ,MO
UL 0,816
Berdasarkan hasil perhitungan ini. diketahui bahwa C/UL adalah sebesar
0.516 dan angka ini berada di antara 0,4 - 0.7 maka ketergantungan antara kedua
faktor ini adalah cukup kuat.