bab 4
DESCRIPTION
proses heat tritmenTRANSCRIPT
BAB IVPROSES HEAT TREATMENT PADA KOMPONEN CLIP HEAD LIGHT
4.1. CLIP HEAD LIGHTClip head light adalah salah satu komponen yang terdapat pada steering handle. Clip head light berfungsi untuk mengunci antara head light dengan cover handle front supaya bagian dari komponen cover steering handle saling merekat kuat dan tidak bergetar. Seperti terlihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Clip head light
Clip head light dibuat dari material S60C dengan komposisi kimia dengan data seperti tabel 4.1 di bawah ini:Tabel 4.1 Spesifikasi material S60CSpecifications (High-carbon steel)DesignationNotesChemical compositionProperties
JIS G4802 (1990)S60C-CSPCold-reduced steel strip from coils for flat and spiral springs; austemperedC0,55-0,65360-440 HV
Cr0,20 max
Cu0,30 max
Mn0,60-0,90
Ni0,20 max
P0,030 max
S0,035 max
Si0,15-0,35
Aliran proses heat treatment pada komponen clip head light meliputi. Austempering, quenching, washing, tempering, washing, anti rust, terakhir yaitu QC lab. Seperti terlihat pada gambar 4.2.Mulai
Incoming Part
Austempering
Quenching
Washing
QC. Lab(Harden Test)
Tidak
Tempering
Ya
Washing
Anti Rush
Out Going
Selesai
Gambar 4.2 Diagram alir proses Heat Treatment
4.2. MESH BELT TIPE CONTINUOUS AUSTEMPERING FURNACEAustempering merupakan proses pencelupan tertunda. Fasa Austenite mengalami transformasi isotermal dan berubah menjadi fasa bainite yang keras. Benda atau bagian harus dicelup dengan cepat sampai mencapai suhu yang tepat, tanpa memotong ujung kurva transformasi. Baja dibiarkan diatas garis Ms (Martensite start) akan tetapi dibawah suhu 4300C (di-quench dengan air garam). Bila dibiarkan cukup lama akan diperoleh struktur fasa bainite. Dibawah mikroskop, struktur fasa bainite mirip dengan fasa martensite, akan tetapi fasa bainite lebih ulet dibandingkan dengan fasa martensite temper.Sebagai tempat berlangsungnya proses heat treatment pada clip head light, furnace ini mampu menghasilkan panas hingga suhu 1200C. Sumber panas terdapat pada sekeliling furnace, yaitu; dinding samping (kanan&kiri), dan lantai dasar furnace. Mesh Belt tipe Continuous Austempering Furnace dilengkapi dengan electrical control panel, thermocouple, sirkuit control, switch dan sebagainya. Seperti terlihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Mesh Belt tipe Continuous Austempering Furnace4.3 SALT BATH QUENCHINGSalt Bath merupakan proses terbaik untuk tool stells yang mempunyai kemampukerasan yang baik. Keuntungannya : temperatur yang dihasilkan merata, tidak ada oksidasi, karburasi, atau dekarburasi yang berbahaya selama proses pendinginan, menyerap panas secara merata dari benda kerja, proses hardening dapat dipilih.Quenching adalah proses pendinginan setelah mengalami pemanasan. Media Quenching dapat berupa oli, air, garam dan lain-lain sesuai dengan material yang akan di quenching. Dimana kondisi quenching sangat mempengaruhi tingkat kekerasan, dan quenching yang prosesnya paling cepatlah yang menghasilkan kekerasan tertinggi. Seperti terlihat pada gambar 4.4.Salt Bath Quenching merupakan proses pendinginan baja dengan menggunakan sodium nitrit dan potasium nitrat yang dipanaskan hingga suhu 3450 C di dalam bak berkapasitas besar, sehingga campuran sodium nitrite dan potassium nitrate meleleh menjadi suatu cairan. Seperti terlihat pada gambar 4.5 dan gambar 4.6.Dalam proses pendinginan ini, lamanya waktu penahanan (holding time) komponen clip head light di dalam salt bath quenching yaitu selama 15 menit. Pengerasan yang ideal biasanya berarti mencapai struktur mikro yang dibutuhkan. Distorsi, kemungkinan retak, dan tegangan sisa dapat diminimalisir.
Gambar 4.4 Salt Bath Quenching
Gambar 4.5 Sodium NitriteGambar 4.6 Potassium Nitrate
4.4 WASHINGUntuk membersihkan material yang telah diproses pada salt bath quenching dilakukan proses washing dengan menggunakan 100% air bersih. Seperti terlihat pada gambar 4.7, dan lamanya waktu dalam proses washing ini sekitar 10 menit. Selain untuk membersihkan material dari cairan salt bath quenching, washing juga berfungsi untuk mendinginkan material sampai suhu ruang/kamar setelah diproses dalam salt bath quenching.
Gambar 4.7 Bak Washing
4.5 HARDEN TESTHarden Test (uji kekerasan) bertujuan untuk mengetahui kekerasan logam (bahan) sebagai ukuran ketahanan logam tersebut terhadap deformasi plastis. Uji kekerasan pada proses heat treatment komponen clip head light ini menggunakan metode Rockwell. Seperti terlihat pada gambar 4.8. sedangkan hasil dari pengujian kekerasan akan dikirim kepada costumer beserta sample yang sudah diuji. Seperti terlihat pada tabel 4.2.Tabel 4.2 Hardness Test ReportDATA INTERNAL
NOINSPECTIONITEMINSPECTIONTOOLSTANDARDSAMPLE
12345
1KONDISIPERMUKAANVISUALTIDAK KARAT, dllOKOKOKOKOK
2SURFACE HARDNESSROCKWELL HARDNESS TESTERHRA 68-72titik test (Min 3)I70,870,970,670,770,1
II70,670,870,670,670,8
III70,570,970,670,870,3
IV70,470,770,970,870,1
V70,670,670,670,970,3
x
R
Skala yang umum dipakai dalam pengujian Rockwell :1. HRA (Untuk material yang sangat keras)2. HRB (Untuk material yang mentah). Identor berupa bola baja dengan diameter 1/16 inchi dan beban uji 100 Kgf.3. HRC (Untuk material dengan kekerasan sedang). Identor berupa Kerucut intan dengan sudut puncak 1200 dan beban uji sebesar 150 kgf.
Gambar 4.8 Alat Uji RockwellPengujian kekerasan dengan metode Rockwell bertujuan menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap benda uji (speciment) yang berupa bola baja ataupun kerucut intan yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut. Hardness number (nomor kekerasan) ditentukan oleh perbedaan kedalaman penetrsi indenter, dengan cara memberi beban minor diikuti beban major yang lebih besar. Seperti terlihat pada tabel 4.3.Tabel 4.3 Skala Kekerasan Pengujian RockwellSIMBOLINDENTERBEBAN MAJOR (KG)
ADiamond cone60
BBall 1/16 inch100
CDiamond cone150
DDiamond cone100
EBall 1/8 inch100
FBall 1/16 inch60
GBall 1/16 inch150
HBall 1/8inch60
KBall 1/8 inch150
4.6. TEMPERINGProses temper adalah proses memanaskan kembali baja yang sudah dikeraskan dengan tujuan untuk memperoleh kombinasi antara kekuatan, duktilitas dan ketangguhan yang tinggi. Proses temper terdiri dari memanaskan baja sampai dengan dibawah temperature martensite start, dan menahannya pada temperatur tersebut untuk jangka waktu tertentu dan kemudian didinginkan diudara. Seperti terlihat pada gambar 4.9. Bahan yang digunakan untuk proses tempering yaitu sodium nitrate.
Gambar 4.9 Tanki Tempering
4.7 ANTI RUSTAnti rust merupakan proses pemberian cairan kimia yang berfungsi untuk mencegah timbulnya karat pada benda kerja yang telah di proses. Untuk cairan kimia ini menggunakan SEYTON 3905 S-MD (soluble cutting oil MD metal working fluid). Seperti terlihat pada gambar 4.10 dan gambar 4.11. Karena benda kerja yang telah di proses dan di berikan anti rust disimpan terlebih dahulu di ruang out going untuk kemudian di kirim ke customer.
Gambar 4.10 Anti RustGambar 4.11 Drum & Basket Anti Rust
4.8 PERALATAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3)Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan meniadakan risiko kecelakaan kerja (zero accident).Dalam melaksanakan proses Heat Treatment komponen Clip head light, alat pelindung diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Adapun bentuk dari alat tersebut adalah :
4.8.1. Pelindung Kepala (safety helmet)Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. Seperti terlihat pada gambar 4.12.
Gambar 4.12 Safety Helmet
4.8.2. Sepatu pelindung (safety shoes)Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Seperti terlihat pada gambar 4.13. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
Gambar 4.13 Safety Shoes
4.8.3. Sarung TanganBerfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. Seperti terlihat pada gambar 4.14
Gambar 4.14 Sarung Tangan
4.8.4. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas). Seperti terlihat pada gambar 4.15.
Gambar 4.15 Safety Glasses 4.8.5. MaskerBerfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb). Seperti terlihat pada gambar 4.16.
Gambar 4.16 Masker4.8.6. ApronFungsi apron ialah untuk menghindari terbakarnya pakaian kerja karena percikan cairan logam atau goresan benda-benda panas. Bahan apron harus terbuat dari kulit campur asbes. Bahan ini paling baik untuk alat pelindung akibat panas, karena mempunyai daya serap panas yang lambat. Seperti terlihat pada gambar 4.17
Gambar 4.17 ApronSemua jenis APD (Alat Pelindung Diri) harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang benar-benar sesuai dengan standar keselamatan kerja (K3L 'Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan).48