bab 3 struktur baja ii tekan xx
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
1/23
AGUSTUS 2014 GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
1
Komponen Struktur Yang Memikul Gaya Tekan Ditentukan :
Bahan : Tegangan leleh.
Tegangan sisa.
Modulus elastisitas.
Geometri : Penampang. Panjang komponen.
Kondisi ujung dan penopang.
Kondisi Batas : Batas kekuatan.
Batas kestabilan
o Tekuk Lokal elemen plat
o Tekuk lentur
o Tekuk torsi atau kombinasi lentur dan torsi
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
2/23
AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
2
Tekuk Lokal:
Batas kekuatan.
Tekuk lokal terjadi apabila tegangan pada elemen-elemen
penampang mencapai tegangan kritis pelat.
Tegangan kritis pelat tergantung dari perbandingan tebal dengan
lebar, perbandingan panjang dan tebal, kondisi tumpuan dan sifat
material.
Perencanaan dapat disederhanakan dengan memilih
perbandingan tebal dan lebar elemen penampang yang menjamin
tekuk local tidak akan terjadi sebelum tekuk lentur, Hal ini diatur
dalam peraturan dengan membatasi kelangsingan elemen
penampang komponen struktur tekan.
rtb
TCPSB - 2002 Tabel 7.5-1
Pemakaian penampang yang memiliki kemungkinan tekuk local
dan interaksi tekuk local dengan tekuk lentur tidak diatur pada
peraturan Indonesia. AISC memberikan aturan dalam Appendix B
5.3
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
3/23
AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
3
Tekuk Lentur :
Tercapainya batas kekuatan :
Komponen struktur mencapai tegangan leleh tanpa
masalah kestabilan.
Berdasarkan kekuatan penampang
Komponen struktur mengalami tekuk lentur elastis
Berdasarkan persamaan kestabilan Euler
Komponen struktur mengalami tekuk lentur inelastis
material. Dipengaruhi oleh tegangan sisa dan ketidak
sempurnaan awal.
3.1 BATAS KESTABILAN :
Kemungkinan-kemungkinan kondisi batas
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
4/23
AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
4
Tekuk Lentur-Torsi :
Pada umumnya kekuatan komponen struktur dengan beban aksial
tekan murni ditentukan olek tekuk lentur. Efisiensi sedikit
berkurang apabila tekuk lokal ter jadi sebelum tekuk lentur.
Beberapa jenis penampang berdinding tipis seperti L, T, Z dan C
yang umumnya mempunyai kekakuan torsi kecil, mungkinmengalami tekuk torsi atau kombinasi tekuk lentur-torsi.
Untuk kepraktisan perencanaan, peraturan tidak menyatakan perlu
memeriksa kondisi tekuk torsi / lentur-torsi apabila tekuk local
tidak terjadi kecuali untuk penampang Lganda atau T
Untuk komponen struktur dengan penampang Lganda atau T
harus dibandingkan kemungkinan terjadinya tekuk lentur pada
kedua sumbu utama dengan tekuk torsi / lentur-torsi.
3.1 BATAS KESTABILAN :
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
5/23
AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
5
ASD:
3.2 BATAS KEKUATAN :
QiS.F.
Rn
LRFD QRiin
atau Qi
Rn
Tegangan IzinS.F.
f
AN y
g S.F. = 1,5
Tegangan Izin NN ncu c = 0,85
Rn : Kekuatan nominal.
Q : Beban nominal
: Faktor reduksi kekuatan
: Faktor beban
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
6/23
AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
6
Kuat tekan nominal : Nn
3.2 BATAS KEKUATAN : TCPSB - 2002 Butir 7.6.2
AfANf
gcrgny
Untuk : 0,25c = 1
1,200,25 c c
.0,671,6
1,43
1,20 c
21,25 c
Dengan : E
f
r
L
cyk
N u : axial tekan terfaktor
Nn : Kuat tekan nominalc : Faktor reduksi kekuatan tekan
c : Parameter kelangsingan kolom
: Faktor tekuk ( dapat gunakan table )
Ag : Luas penampang bruto
fy : Tegangan leleh
E : Modulus elastisitas baja = 200.000 MPaLk : Panjang efektif batang tekan = kc L
kc : Faktor panjang tekuk
L : Panjang teoritis batang tekan
r : Jari-jari girasi penampang
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
7/23AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
7
3.3 BATAS KELANGSINGAN
Kelangsingan komponen tekan :
Untuk batang-batang yang direncanakan terhadap tekan,
angka perbandingan kelangsingan dibatasi :
200min
k
r
L
Kelangsingan elemen penampang : TCPSB - 2002 Tabel 7.5-1
r min : Jari-jari girasi komponen struktur minimum
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
8/23AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
8
3.4 STABILITAS KOLOM
Kombinasi Aksial Momen :
0,2NNn
u
1,0N
M
NM
98
NN
nybuy
nxbux
nu
0,2N
N
n
u
1,0N
M
N
M
N2
N
nyb
uy
nxb
ux
n
u
N u : axial tekan terfaktor, NN n : Kuat tekan nominal, N
M ux : Momen lentur terfaktor terhadap sumbux, termasuk pengaruh orde
kedua, N-mm
M uy : Momen lentur terfaktor terhadap sumbu y, termasuk pengaruh orde
kedua, N-mm
M nx : Kuat lentur nominal terhadap sumbu x, N-mmM ny : Kuat lentur nominal terhadap sumbu y, N-mm
: Faktor reduksi kekuatan
= c untuk komponen struktur tekan = 0,85
= t untuk komponen struktur tarik = 0,90
b : Faktor reduksi kekuatan lentur = 0,90
TCPSB - 2002 Butir 7.4.3.3
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
9/23AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
9
3.4 STABILITAS KOLOM
Kombinasi Geser Momen : TCPSB - 2002 Butir 8.9.3
1,3750,625nu
nu
VV
M
V u : geser terfaktor, N
V n : Kuat geser nominal pelat badan akibat geser saja
3.5 FAKTOR PANJANG TEKUK TCPSB - 2002 Butir 7.6.3
Faktor panjang tekuk ( kc ) bergantung pada kekangan
rotasi dantranslasi pada ujung-ujung komponen struktur .
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
10/23AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
10
3.5.1 KOMPONEN STRUKTUR DARI RANGKA KAKU ( RIGID
FRAME )
yaitu komponen struktur tekan yang merupakan bagian
dari suatu rangka bersambungan kaku.
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
11/23AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
11
3.5.1 KOMPONEN STRUKTUR DARI RANGKA KAKU ( RIGID FRAME )
Nilai GAdan GBadalah perbandingan antara kekakuan
komponen struktur dengan tekan dominanterhadap
kekakuan komponen struktur relatife bebas tekan.Masing-masing pada ujungAdan ujung B
Nilai G dapat ditentukan sebagai berikut
GbL
IcL
I
Kecuali :
Untuk komponen struktur tekan yang dasarnya tidak
terhubung secara kakupada pondasi, nilai G 10,
kecuali bila dilakukan analisis khusus.
Untuk komponen struktur tekan yang dasarnya
terhubung secara kakupada pondasi, nilai G 1, kecuali
bila dilakukan analisis khusus.
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
12/23AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
12
3.5.1 KOMPONEN STRUKTUR DARI RANGKA KAKU ( RIGID FRAME )
Dihitung dengan menjumlahkan kekakuan
semua komponen struktur tekandengan bidang lentur yang samayang
terhubung secara kaku pada ujung
komponen struktur yang sedang ditinjau.
Termasuk komponen struktur itu sendiri
cLI
b
LI
Dihitung dengan menjumlahkan kekakuan
semua komponen struktur lentur
dengan bidang lentur yang samayang
terhubung secara kaku pada ujungkomponen struktur yang sedang ditinjau.
STRUKTUR BAJA II
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
13/23AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
13
3.5.2 KOMPONEN STRUKTUR DENGAN UJUNG
IDEAL
yaitu komponen struktur dengan ujung-ujung yang ideal,
atau komponen struktur tak bergoyang atau komponen
struktur bergoyang pada suatu rangka portal dengan
pembebanan normal dan gaya aksial yang dapat
diabaikan.
STRUKTUR BAJA II
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
14/23AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
14
3.6 AMPLIFIKASI MOMEN
Pada analisis Orde Pertama, Perubahan geometri dan
Perubahan Kekakuan Komponen Struktur akibat adanyagaya aksial diabaikan.
TCPSB - 2002 Butir 7.4.3
3.6.1 AMPLIFIKASI MOMEN KOMPONEN
STRUKTUR TAK BERGOYANGTanpa Gaya Aksial Tekan atau dengan Gaya Aksial Tarik.
MM ntuu
Dengan Gaya Aksial Tekan Terfaktor ( Nu
)
berdasarkan analisis orde pertama.
MM ntubu
TCPSB - 2002 Butir 7.4.3.1
STRUKTUR BAJA II
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
15/23AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
15
3.6.1 AMPLIFIKASI MOMEN KOMPONEN STRUKTUR TAK BERGOYANG
M u : Momen Lentur Terfaktor
M ntu : Momen Lentur Terfaktor orde pertama yang tidak menimbulkan
goyangan.
b : Faktor Amplifikasi momen untuk komponen struktur takbergoyang.
11
c
b
crN
uN
m
N
fA
cr 2c
yb
E
f
r
L
c
yk
N2k
b2
)r
L
(
AE
cr
N u : Aksial Tekan Terfaktor
N cr : Beban Kritis Elastis.
STRUKTUR BAJA II
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
16/23AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
16
3.6.1 AMPLIFIKASI MOMEN KOMPONEN STRUKTUR TAK BERGOYANG
Tanpa Beban Transversal.
Cm = 0,6 0,4 m 1,0M
Mm
2
1
m: Perbandingan momen terkecil dan terbesar yang
bekerja di ujung-ujung komponen struktur.
Diambil positifbila komponen struktur terlentur
dengan
kelengkungan yang berbalik tanda( lengkungan
ganda /
double curvature )
Diambil negatifbila komponen struktur terlentur
dengan kelengkungan sama( lengkungan tunggal /single curvature )
M 1 : Momen ujung terkecil ( nilai mutlak )
M 2 : Momen ujung terbesar ( nilai mutlak )
STRUKTUR BAJA II
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
17/23AGUSTUS 2014GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
17
3.6.1 AMPLIFIKASI MOMEN KOMPONEN STRUKTUR TAK BERGOYANG
Dengan Beban Transversal.
Cm = 1 komponen struktur dengan ujung-ujungsederhana
Cm = 0.85 komponen struktur dengan ujung-ujung
kaku
3.6.2 AMPLIFIKASI MOMEN KOMPONEN STRUKTURBERGOYANG
Tanpa Gaya Aksial Tekan /dengan Gaya Aksial Tarik.
MMM ltusntubuM ltu :Momen Lentur Terfaktor orde pertama yang dapat
menimbulkan goyangan.
s : Komponen struktur dengan ujung-ujung kaku
TCPSB - 2002 Butir 7.4.3.2
STRUKTUR BAJA II
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
18/23AGUSTUS 2014
GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
18
3.6.2 AMPLIFIKASI MOMEN KOMPONEN STRUKTUR BERGOYANG
N1
1s
LH
oh
u
atau1
1s
crN
uN
N u :Jumlah gaya aksial tekan terfaktor akibat beban
gravitasi untuk seluruh kolom pada satu tingkat
yang ditinjau, N.
N cr :Jumlah Beban Kritis Elastis untuk seluruh kolom
pada satu tingkat yang ditinjau, N
oh : Simpangan antar lantai pada tingkat yang sedang
ditinjau. mm
H :Jumlah gaya horizontal yang menghasilkanohpada tingkat yg ditinjau N.
L : Tinggi tingkat, mm
STRUKTUR BAJA II
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
19/23AGUSTUS 2014 GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
19
Baut Penyambung Badan :
2.9 SAMBUNGAN KOLOM
Baut Penyambung Sayap :
Harus memikul gaya :
Pelat pengisi
TambahanBaut
Base Plate
h '
Vu
uM
uDDu
M u
uV
h '
Harus diperhitungkan memikulgaya horisontal / geser Duyang tidak sentris
P'
uu
h
M
2
Nc
STRUKTUR BAJA II
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
20/23AGUSTUS 2014 GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
20
Baut Tambahan :
2.9 SAMBUNGAN KOLOM
Jumlah baut tambahan dihitung dengan persamaan :
h : Jarak tengah-tengah sayap kolom atas.
c : Koefisien dengan harga 0,5 s/d 1,0 tergantung kondisi
permukaan ujung kolom yang disambung.
c = 0,5 untuk ujung kolom dengan permukaan rata
c = 1,0 untuk ujung kolom dengan permukaan tidak rata
Np
p
AA
A
nRP
P : yang bekerja pada satu sayap.
Rn : Kuat rencana sebuah baut
Ap : Luas penampang pelat pengisi
A : Luas pelat yang disambung ( luas satu sayap kolom atas )
STRUKTUR BAJA II
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
21/23
AGUSTUS 2014 GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
21
Kekuatan Baut :
2.9 SAMBUNGAN KOLOM
TCPSB - 2002 Butir 13.2
Jenis baut yang dapat digunakan ditentukan dalam SII ( 0589-81,0647-91 dan 0780-83, SII 0781-83 ) atau SNI ( 0541-89-A, 0571-
89-A, dan 0661-89-A ) yang sesuai atau penggantinya.
Suatu baut yang memikulgaya terfaktor, Ru Harus
memenuhi :
RRnu
: Factor reduksi kekuatan
Rn : Kuat nominal baut
STRUKTUR BAJA II
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
22/23
AGUSTUS 2014 GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
22
Baut Dalam Geser. :2.9 SAMBUNGAN KOLOM
Kuat geser rencana dari satu baut :
AfrVV bbu1fnfd
f : Factor reduksi kekuatan untuk fraktur f= 0,75
r1 = 0,5 Untuk baut tanpa ulir pada bidang geser
r1 = 0,4 Untuk bautdengan ulir pada bidang geserfub : Tegangan tarik putus baut.
A b: Luas bruto penampang baut padadaerah tak berulir.
BautYang Memikul Gaya Tarik.
Kuat tarik rencana dari satu baut :
Af0,75TT bbufnfd
STRUKTUR BAJA II
-
7/24/2019 Bab 3 Struktur Baja II Tekan Xx
23/23
AGUSTUS 2014 GINARDY HUSADA
STRUKTUR BAJA II
23
Kuat Tumpu. 2.9 SAMBUNGAN KOLOM
Bergantung pada yang terlemah dari baut atau komponen
pelat yang disambung. Apabila : Jarak lubang tepi terdekat dengan sisi pelat dalam arah
kerja gaya > 1,5 kali diameter lubang,
Jarak antar lubang > 3 kali diameter lubang,
Ada lebih satu baut dalam arah kerja gaya.
Maka kuat rencana tumpu :
ftd2,4RR upbfnfd
Untuk lubang baut slot panjang tegak lurus arah kerja gaya :
ftd2,0RR upbfnfd
d b : Diameter baut nominal pada daerah tak berulir..