bab 3 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2007-2-00326-ka bab 3.pdf · nigm yang...
TRANSCRIPT
73
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum objek Penelitian
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke - 19,
ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk
keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik tersebut berkembang menjadi
untuk kepentingan umum, diawali dengan perusahaan swasta Belanda yaitu NV.
NIGM yang memperluas usahanya dari hanya di bidang gas ke bidang tenaga
listrik.
Selama Perang Dunia II berlangsung, perusahaan-perusahaan listrik
tersebut dikuasai oleh Jepang dan setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 17
Agustus 1945, perusahaan - perusahaan listrik tersebut direbut oleh pemuda -
pemuda Indonesia pada bulan September 1945 dan diserahkan kepada
Pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945, Presiden
Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas, dengan kapasitas pembangkit
tenaga listrik hanya sebesar 157,5 MW saja.
Tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU -
PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di
bidang listrik, gas dan kokas. Tanggal 1 Januari 1965, BPU - PLN dibubarkan
dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang
mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas.
Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW.
74
Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik
Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN). Tahun 1990 melalui
Peraturan Pemerintah No. 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha
ketenagalistrikan.
Tahun 1992, pemerintah memberikan kesempatan kepada sektor swasta
untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik. Sejalan dengan kebijakan
di atas, pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan Umum
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
PT. PLN (Persero) mempunyai tiga bagian pendukung yaitu PLN
Pembangkit, PLN Pusat Pengaturan dan Penyaluran Beban (P3B) dan PLN
Distribusi.
Unit Pelayanan Transmisi adalah suatu unit yang berada di bawah PLN
Pusat Pengaturan dan Penyaluran Beban (P3B), dimana PLN P3B ini terdiri atas
beberapa region. Unit Pelayanan Transmisi mempunyai beberapa divisi antara
lain divisi rencana dan evaluasi, divisi operasi dan pemeliharaan dan divisi
administrasi dan keuangan.
Divisi Administrasi dan Keuangan terdiri dari Ahli Muda keuangan,
anggaran dan akuntansi, Ahli Muda sumber daya manusia dan administrasi, Juru
Utama keuangan dan anggaran, Juru keuangan dan anggaran, Juru Utama
akuntansi, Juru akuntansi, Juru Utama administrasi dan sumber daya manusia,
Juru administrasi dan sumber daya manusia, Juru utama sekretariat dan humas,
Juru sekretariat dan humas, Juru utama fasilitas, Juru fasilitas.
75
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan.
3.1.2.1 Visi Perusahaan
Menjadi organisasi yang kokoh, mandiri, aktif, responsif memajukan
kehidupan dan kesejahteraan anggota dalam kebhinekaan mewujudkan Visi
Perusahaan.
3.1.2.2 Misi Perusahaaan
1. Bertekad mempertahankan posisi sebagai organisasi yang mempunyai
cendikia penalar, professional dengan iman yang teguh, semangat
kebangsaan dan kenegaraan yang kokoh, yang setiap saat mengambil
peran dalam berbagai usaha mencerdaskan kehidupan, dan kesejahteraan
Pekerja PT. PLN (Persero) Kantor Pusat dan mewujudkan PT. PLN
(Persero) bermartabat yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
2. Bertekad Menjadi mitra utama manajemen dalam usaha mempercepat
pemulihan dan pembangunan kelistrikan untuk harkat martabat bangsa
dan perekonomian nasional seiring dengan perkembangan tantangan
zaman, dengan tetap berpegang teguh dalam menegaktumbuhkan nilai -
nilai etika dan moral di era kompetisi global.
3. Membawa SP PLN menjadi organisasi yang mampu berperan dan
memberikan konstribusi nyata dalam pembangunan kelistrikan nasional
berdasarkan kecendikiaan, profesionalisme dan iman yang melekat utuh
dan kokoh pada setiap diri anggota.
76
4. Melakukan usaha – usaha dalam berbagai bidang kerja dengan senantiasa
memelihara hubungan silaturahmi kedalam dan keluar sesuai kaidah -
kaidah yang telah menjadi kesepakatan pekerja dengan perusahaan.
3.1.3 Motto Perusahaan
SP PLN PST berjuang dengan profesionalisme dan iman, moral yang
teguh, cinta damai, berhasil diatas keberhasilan untuk kokoh, maju dan
bermartabatnya generasi kini dan mendatang
3.1.4 Logo Perusahaan
Gambar 3.1 Logo Perusahaan PT. PLN (Persero)
77
3.1.4.1 Arti Logo Perusahaan
1. Gambar petir atau kilat berwarna merah merupakan lambang dan
bentuk visual dari listrik.
2. Gambar garis tebal berwarna biru merupakan lambang bahwa
listrik mempunyai gelombang. Jumlah garis tebal sebanyak 3
buah merupakan jumlah fasa listrik yang ada yaitu R, S, T.
3. Warna merah pada petir, warna kuning pada background dan
warna biru pada garis tebal bergelombang merupakan lambang
visual urutan fasa yaitu :
i. Warna merah adalah urutan fasa R.
ii. Warna kuning adalah urutan fasa S
iii. Warna biru adalah urutan fasa T
78
3.1.5 Struktur Organisasi Tempat Penelitian
Gambar 3.2.
Struktur Organisasi PT. PLN (Persero)
79
3.1.6 Sub Organisasi Tempat Penelitian
Gambar 3.3 Struktur Organisasi UPT PLN
80
3.1.7 Job Description UPT Divisi Administrasi dan Keuangan
Peran dan Tugas P3B
Peran dan tugas P3B sesuai Keputusan Direksi pembentukannya adalah
mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa - Bali, mengelola operasi dan
pemeliharaan sistem transmisi tegangan tinggi Jawa - Bali, serta mengelola
pelaksanaan transaksi tenaga listrik antara PLN Pusat selaku Single Buyer
dengan perusahaan pembangkit dan unit distribusi di sistem Jawa - Bali.
Peran ini selaras dengan peran pada masa datang yang digambarkan pada
Kebijakan Restrukturisasi Sektor Ketenagalistrikan yang diluncurkan Pemerintah
pada 25 Agustus 1998, kecuali bahwa pengelola transmisi juga merupakan Single
Buyer, yang masih berada di PT. PLN (Persero) Kantor Pusat
Manajer Unit Pelayanan Transmisi
Tanggung Jawab :
1. Menetapkan rencana kegiatan UPT meliputi bidang rencana – evaluasi,
operasi – pemeliharaan, dan administrasi keuangan, untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
2. Menetapkan usulan rencana pengembangan dan perbaikan instalasi
penyaluran, rencana anggaran operasi atau investasi, target kinerja dan
tingkat mutu pelayanan UPT untuk diusulkan ke Region.
3. Mengevaluasi hasil operasi dan pemeliharaan instalasi dan mengusulkan
quality assurance ke region sebagai bahan kajian untuk peningkatan mutu
pemeliharaan.
81
4. Mensupervisi pengelolaan sistem informasi operasi dan pemeliharaan untuk
bahan evaluasi O dan M. dan penerapan pemeliharaan berbasis kondisi
(CBM).
5. Mengkoordinir pelaksanaan O & M transmisi dan gardu induk, proteksi,
meter dan SCADATEL sesuai RKAP untuk menjaga kesiapan operasi
instalasi.
6. Mengkoordinir pengelolaan logistik, K3 dan keamanan lingkungan untuk
optimalisasi penggunaan peralatan kerja, instalasi dan material, serta
mencapai target kecelakaan kerja nihil.
7. Mengendalikan penggunaan anggaran yang telah ditetapkan untuk tertib
anggaran sesuai pencapaian target kinerja.
8. Membina dan mengembangkan kompetensi SDM sesuai kebutuhan
kompetensi jabatan untuk mencapai target kinerja.
9. Melaporkan tertulis bidang tugasnya secara berkala, sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
10. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan langsung
sesuai dengan kompetensi dan tanggung jawabnya.
Wewenang :
1. Mengusulkan RKAP.
2. Mengelola Pelaksanaan O dan M instalasi.
3. Mengelola pelaksanaan pengadaan barang dan jasa sesuai aturan yang
berlaku.
4. Mengelola SDM sesuai dengan kompetensinya.
82
Assisten Manajer Administrasi dan Keuangan
Tanggung Jawab :
1. Menyusun rencana kegiatan bidang administrasi dan keuangan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Mensosialisasikan dan melaksanakan kebijaksanaan perusahaan bidang
administrasi dan keuangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Mengelola administrasi personil, kesejahteraan pegawai, kesekretariatan, dan
kehumasan untuk mendukung pencapaian target kinerja.
4. Mengelola pelaksanaan pengadaan barang / jasa yang diperlukan sesuai
ketentuan untuk mendukung pelaksanaan O & M peralataan instalasi.
5. Mengendalikan penggunaan anggaran yang telah ditetapkan untuk tertib
anggaran sesuai pencapaian target kinerja.
6. Membina dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia sesuai
kompetensi jabatan untuk mencapai target kinerja.
7. Memeriksa dan menandatangani bukti penerimaan, pembayaran melalui kas,
dan bank, cek dan bilyet giro untuk pengesahan.
8. Mengkoordinir pelaksanaan pengamanan kantor dan instalasi untuk
pengamanan asset perusahaan.
9. Membina dan Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia untuk
memenuhi kebutuhan kompetensi jabatan.
10. Melaporkan tertulis bidang tugasnya secara berkala sebagai pertanggung
jawaban pelaksanaan tugas.
11. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan langsung
sesuai dengan kompetensi dan tanggungjawabnya.
83
Wewenang :
1. Mensosialisasikan peraturan dan kebijaksanaan perusahaan.
2. Mengusulkan kenaikan berkala, kenaikan peringkat dan promosi.
3. Mengelola pelaksanaan pengadaan barang atau jasa yang diperlukan sesuai
anggaran yang telah ditetapkan.
4. Memeriksa dan menandatangani bukti penerimaan, pembayaran melalui kas
dan bank, cek dan bilyet giro.
5. Mengawasi pengeluaran kas, atau bank berdasarkan bukti – bukti
pembayaran dan anggaran yang telah ditetapkan.
Ahli Muda Keuangan, Anggaran dan Akuntansi
Tanggung Jawab :
1. Menyusun rencana kegiatan fungsi keuangan dan anggaran dan akuntansi
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Menyusun rencana kebutuhan anggaran tunai dan mengelola penggunaan
anggaran yang telah ditetapkan untuk mendukung kegiatan operasional dan
menjaga likuiditas keuangan.
3. Memeriksa bukti penerimaan, pembayaran melalui kas dan bank, cek, bilyet
giro, dan memberikan kode akun atas bukti penerimaan dan pengeluaran
untuk mengecek kebenaran dan bahan program general ledger dan Befast.
4. Memeriksa realisasi anggaran tunai, fisik uang kas, dan rekonsiliasi bank
menurut buku harian kas atau bank, untuk mengetahui saldo harian,
mengontrol dari biaya yang telah ditetapkan untuk laporan ke region.
84
5. Mengelola aktiva tetap, memeriksa laporan penyetoran pajak, untuk
dilaporkan ke region dan KPP setempat.
6. Melaporkan tertulis bidang tugasnya secara berkala, sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan langsung
sesuai dengan kompetensi dan tanggung jawabnya.
Wewenang :
1. Memeriksa dan menandatangani bukti penerimaan, pembayaran melalui kas
dan bank, cek dan bilyet giro.
2. Mengawasi pengeluaran kas / bank berdasarkan bukti – bukti pembayaran
dan anggaran yang telah ditetapkan.
Ahli Muda SDM dan Administrasi
Tanggung Jawab :
1. Menyusun rencana kegiatan fungsi sumber daya manusia dan administrasi
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Menyusun laporan realisasi pendidikan dan pelatihan, hasil penilaian unjuk
kerja pegawai, dan biaya pemeliharaan kesehatan untuk bahan laporan ke
region.
3. Memverifikasi daftar penghasilan pegawai dan perhitungan pajak PPH 21,
bulanan dan tahunan agar diperoleh daftar pembayaran sesuai dengan
ketentuan dan sebagai dasar pembayaran pajak penghasilan.
85
4. Mengelola administrasi kesekretariatan, fasilitas kantor, keamanan dan
kegiatan kehumasan, untuk mendukung pelaksanaan tugas dan keamanan
asset dan lingkungan di UPT.
5. Melaporkan tertulis bidang tugasnya secara berkala, sebagai pertanggung
jawaban pelaksanaan tugas.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan langsung
sesuai dengan kompetensi dan tanggung jawabnya.
Wewenang :
1. Mengusulkan peserta dan jenis pendidikan dan pelatihan.
2. Memeriksa daftar pembayaran penghasilan dan PPH 21.
3. Memverifikasi bukti biaya kesehatan, dan surat kearsipan.
Juru Utama Keuangan dan Anggaran
Tanggung Jawab :
1. Membuat susunan rencana kegiatan fungsi keuangan dan anggaran untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Menghimpun data rencana kebutuhan anggaran tunai dan rencana
penggunaan anggaran yang telah ditetapkan untuk mendukung kegiatan
operasional dan menjaga likuiditas keuangan.
3. Menghimpun bukti penerimaan, pembayaran melalui kas dan bank, cek,
bilyet giro dan memberikan kode akun atas bukti penerimaan dan
pengeluaran untuk dimasukkan kedalam program general ledger dan BeFast.
4. Membuat daftar realisasi anggaran tunai, fisik uang kas dan rekonsiliasi bank
menurut buku harian kas atau bank sebagai bahan untuk mengetahui saldo
86
harian, mengontrol dari biaya yang telah ditetapkan dan untuk laporan ke
region.
5. Melaporkan tertulis bidang tugasnya secara berkala sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya, yang diberikan oleh atasan langsung,
sesuai dengan kompetensi dan tanggung jawabnya.
Wewenang :
1. Menghimpun data rencana dan realisasi kebutuhan anggaran tunai.
2. Menghimpun data keuangan dan anggaran untuk bahan entry dalam program
BeFast.
Juru Keuangan dan Anggaran
Tanggung Jawab :
1. Membuat susunan rencana kegiatan fungsi keuangan dan anggaran untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Menghimpun data rencana kebutuhan anggaran tunai dan rencana
penggunaan anggaran yang telah ditetapkan untuk mendukung kegiatan
operasional dan menjaga likuiditas keuangan.
3. Menghimpun bukti penerimaan, pembayaran melalui kas dan bank, cek,
bilyet giro dan memberikan kode akun atas bukti penerimaan dan
pengeluaran untuk dimasukkan kedalam program general ledger dan BeFast.
4. Membuat daftar realisasi anggaran tunai, fisik uang kas dan rekonsiliasi bank
menurut buku harian kas atau bank sebagai bahan untuk mengetahui saldo
87
harian, mengontrol dari biaya yang telah ditetapkan dan untuk laporan ke
region.
5. Melaporkan tertulis bidang tugasnya secara berkala sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya, yang diberikan oleh atasan langsung,
sesuai dengan kompetensi dan tanggung jawabnya.
Wewenang :
1. Menghimpun data rencana dan realisasi kebutuhan anggaran tunai.
2. Menghimpun data keuangan dan anggaran untuk bahan entry dalam program
BeFast.
Juru Utama Akuntansi
Tanggung Jawab :
1. Menyusun rencana kegiatan fungsi akuntansi untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.
2. Memeriksa bukti penerimaan, pembayaran melalui kas dan bank, cek, bilyet
giro dan memberikan kode akun atas bukti penerimaan dan pengeluaran
untuk mengecek kebenaran dan bahan program general ledger dan BeFast.
3. Mengelola aktiva tetap, memeriksa laporan penyetoran pajak untuk
dilaporkan ke Region dan KPP setempat.
4. Melaporkan tertulis bidang tugasnya secara berkala sebagai pertanggung
jawaban pelaksanaan tugas.
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan langsung
sesuai dengan kompetensi dan tanggungjawabnya.
88
Wewenang :
1. Memeriksa bukti penerimaan dan pembayaran melalui kas dan bank, cek dan
bilyet giro.
2. Menghimpun data asset dan data perpajakan.
Juru Akuntansi
Tanggung Jawab :
1. Menyusun rencana kegiatan fungsi akuntansi untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.
2. Memeriksa bukti penerimaan, pembayaran melalui kas dan bank, cek, bilyet
giro dan memberikan kode akun atas bukti penerimaan dan pengeluaran
untuk mengecek kebenaran dan bahan program general ledger dan BeFast.
3. Mengelola aktiva tetap, memeriksa laporan penyetoran pajak untuk
dilaporkan ke Region dan KPP setempat.
4. Melaporkan tertulis bidang tugasnya secara berkala sebagai pertanggung
jawaban pelaksanaan tugas.
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan langsung
sesuai dengan kompetensi dan tanggungjawabnya.
Wewenang :
1. Memeriksa bukti penerimaan dan pembayaran melalui kas dan bank, cek dan
bilyet giro.
2. Menghimpun data asset dan data perpajakan.
89
Juru Utama Administrasi dan SDM
Tanggung Jawab :
1. Membuat susunan rencana kegiatan fungsi administrasi kepegawaian untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Menghimpun data laporan realisasi pendidikan dan pelatihan, hasil penilaian
unjuk kerja pegawai, dan biaya pemeliharaan kesehatan untuk bahan laporan
ke region.
3. Membuat daftar penghasilan pegawai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Melaporkan tertulis bidang tugasnya secara berkala sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan langsung
sesuai dengan kompetensi tanggungjawabnya.
Wewenang :
1. Menghimpun data usulan dan realisasi peserta dan jenis pendidikan dan
pelatihan.
2. Menghimpun data untuk kerja dan penghasilan pegawai.
Juru Administrasi dan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab :
1. Membuat susunan rencana kegiatan fungsi administrasi kepegawaian untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Menghimpun data laporan realisasi pendidikan dan pelatihan, hasil penilaian
unjuk kerja pegawai, dan biaya pemeliharaan kesehatan untuk bahan laporan
ke region.
90
3. Membuat daftar penghasilan pegawai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Melaporkan tertulis bidang tugasnya secara berkala sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan langsung
sesuai dengan kompetensi tanggungjawabnya.
Wewenang :
1. Menghimpun data usulan dan realisasi peserta dan jenis pendidikan dan
pelatihan.
2. Menghimpun data untuk kerja dan penghasilan pegawai.
Juru Utama Sekretariat dan Humas
Tanggung Jawab :
1. Membuat susunan rencana kegiatan fungsi sekretariat dan HUMAS untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Melaksanakan proses kegiatan surat menyurat, pendistribusian, pengarsipan
surat dan dokumen lainnya untuk kelancaran dan ketertiban administrasi.
3. Menghimpun informasi baik dari media massa, masyarakat umum dan
internal PLN yang berkaitan dengan perusahaan untuk penyusunan bahan
publikasi.
4. Melaksanakan kegiatan dokumentasi perusahaan untuk dijadikan data
historis.
5. Melaporkan tertulis bidang tugasnya secara berkala sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
91
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan langsung
sesuai dengan kompetensi dan tanggungjawabnya.
Wewenang :
1. Menghimpun data arsip kesekretariatan.
2. Menghimpun data dokumentasi kegiatan PLN.
Juru Sekretariat dan Humas
Tanggung Jawab :
1. Membuat susunan rencana kegiatan fungsi sekretariat dan HUMAS untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Melaksanakan proses kegiatan surat menyurat, pendistribusian, pengarsipan
surat dan dokumen lainnya untuk kelancaran dan ketertiban administrasi.
3. Menghimpun informasi baik dari media massa, masyarakat umum dan
internal PLN yang berkaitan dengan perusahaan untuk penyusunan bahan
publikasi.
4. Melaksanakan kegiatan dokumentasi perusahaan untuk dijadikan data
historis.
5. Melaporkan tertulis bidang tugasnya secara berkala sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan langsung
sesuai dengan kompetensi dan tanggungjawabnya.
Wewenang :
1. Menghimpun data arsip kesekretariatan.
2. Menghimpun data dokumentasi kegiatan PLN.
92
Juru Utama Fasilitas
Tanggung Jawab :
1. Membuat susunan rencana kegiatan fungsi fasilitas untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
2. Melaksanakan inventarisasi pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pengeluaran barang material untuk mendapatkan data dan pembaruan buku /
kartu inventaris.
3. Mengatur kendaraan dinas dan pemakaian BBM serta fasilitas kelengkapan
dan kebersihan kantor untuk menunjang kegiatan operasional dan
kenyamanan kerja.
4. Menyiapkan fasilitas pendukung dan akomodasi rapat untuk kelancaran
pelaksanaan rapat.
5. Melaporkan tertulis bidang tugasnya secara berkala sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan langsung
sesuai dengan kompetensi dan tanggungjawabnya.
Wewenang :
1. Menghimpun data inventaris barang, material dan fasilitas kantor.
2. Mengatur operasional penggunaan kendaraan dinas.
93
Juru Fasilitas
Tanggung Jawab :
1. Membuat susunan rencana kegiatan fungsi fasilitas untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
2. Melaksanakan inventarisasi pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pengeluaran barang material untuk mendapatkan data dan pembaruan buku /
kartu inventaris.
3. Mengatur kendaraan dinas dan pemakaian BBM serta fasilitas kelengkapan
dan kebersihan kantor untuk menunjang kegiatan operasional dan
kenyamanan kerja.
4. Menyiapkan fasilitas pendukung dan akomodasi rapat untuk kelancaran
pelaksanaan rapat.
5. Melaporkan tertulis bidang tugasnya secara berkala sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan langsung
sesuai dengan kompetensi dan tanggungjawabnya.
Wewenang :
1. Menghimpun data inventaris barang, material dan fasilitas kantor.
2. Mengatur operasional penggunaan kendaraan dinas.
94
3.1.8 Teknologi Informasi yang digunakan pada Unit Pelayan Transmisi
Divisi Administrasi dan Keuangan
Setelah diadakan survey ke Unit Pelayanan Transmisi Divisi
Administrasi dan Keuangan, maka didapatkan informasi mengenai teknologi
informasi yang digunakan, yaitu :
A. Jaringan yang digunakan
Jaringan yang dipakai oleh UPT untuk aktivitas penghubung komputer
satu ke komputer lainnya adalah menggunakan jaringan LAN (Local
Area Network) dengan menggunakan work group.
B. Perangkat lunak yang dipakai
Dukungan perangkat lunak yang digunakan pada UPT Divisi
Administrasi dan Keuangan adalah :
1. Sistem Operasi yang digunakan
Server : Oracle atau Interbase.
Client : Windows XP.
2. Data Base : SQL
C. Perangkat Keras
1. Menggunakan 1 server utama.
2. Terdiri dari 5 PC Staff.
3. Menggunakan spesifikasi memori 256 MB.
4. Jenis processor yang digunakan adalah Intel Pentium 4 1.5 Ghz,
95
3.1.9 Tayangan Sistem Informasi Keuangan (BeFast).
Gambar 3.4
Tampilan Menu Utama
Tampilan diatas merupakan tampilan awal ketika akan memulai
menggunakan sistem informasi keuangan (BeFast).
96
Gambar 3.5
Tampilan Menu Sistem Manajemen
Pada sistem informasi keuangan (BeFast) menu pertama adalah sistem
manajemen berbentuk Scroll Down, Dengan menu seperti Login (perintah
menjalankan sistem dengan memasukan username dan password), Logout
(prosedur dimana pemakai akan mengakhiri sistem informasi BeFast), Ubah
Password (digunakan untuk pemakai untuk merubah password untuk keamanan
dan tanggung jawab), Group pemakai (menu khusus yang hanya bisa diakses
97
oleh administrator), Pemakai (administrator) (merupakan menu khusus yang
hanya bisa diakses oleh administrator, Susunan Pejabat Berwenang (adalah sub
menu yang digunakan sebagai penanda tangan bukti atau laporan), Backup
Database (digunakan untuk melakukan backup seluruh database yang digunakan
pada BeFast), Restore database (digunakan untuk melakukan restore seluruh
database), Koneksi Database (administrator) (sub menu koneksi database yang
hanya bisa dilakukan oleh administrator dan untuk menentukan arah server
database dari aplikasi BeFast dan SMART, Setup Periode Aktif (merupakan sub
menu yang digunakan untuk menentukan setting aktif periode kerja dalam
inisialisasi program BeFast), Keluar (Merupakan sub menu yang memungkinkan
pemakai untuk keluar dari aplikasi befast secara langsung).
.
98
Gambar 3.6
Tampilan Menu Sistem Manajemen Sub Menu Login
Pada gambar 3.6 diatas adalah tampilan menu sistem manajemen sub
menu login, dimana pemakai memasukan username dan password, jika pemakai
memasukan username atau password salah, maka sistem akan menampilkan
pesan yang salah. Jika pesan salah tampil, pemakai harus memasukkan dengan
benar atau menghubungi administrator. Jika username dan password yang
dimasukkan oleh pemakai benar, sistem akan menampilkan pilihan lokasi.
99
Gambar 3.7
Tampilan Menu Sistem Manajemen Sub Menu Logout
Pada gambar 3.7 diatas merupakan tampilan menu sistem manajemen sub
menu logout, yang merupakan prosedur dimana pemakai akan mengakhiri sistem
informasi keuangan (BeFast), dari menu sistem manajemen. Pemakai memilih
sub menu logout, kemudian sistem akan menampilkan form konfirmasi. Jika
pemakai memberi konfirmasi No, maka akan sistem akan kembali pada tampilan
status transaksi. Jika pemakai memberi konfirmasi Yes, maka akan sistem akan
melakukan logout dan program BeFast akan tertutup.
100
Gambar 3.8
Tampilan Menu Sistem Manajemen Sub Menu Pemakai
Pemakai (administrator) adalah menu khusus yang hanya bisa diakses
oleh administrator. Sub menu ini memungkinkan administrator untuk menambah,
merubah, atau menghapus pemakai atau user.
101
Gambar 3.9
Tampilan Menu Sistem Manajemen Sub Menu Susunan Pejabat Berwenang
Susunan pejabat berwenang adalah sub menu yang digunakan sebagai
penandatangan bukti atau laporan. Detail susunan pejabat dapat diisi secara
manual atau dengan menggunakan tombol browse. Nomor pada detail susunan
pejabat menentukan letak penandatanganan. Form layout dibawah form detail
susunan pejabat digunakan untuk melihat hasil dari perubahan susunan pejabat
berwenang.
102
Gambar 3.10
Tampilan Menu Sistem Manajemen Sub Menu Backup Data Befast
Sub Menu backup database, digunakan untuk melakukan backup seluruh
database yang digunakan pada sistem informasi keuangan (BeFast). Backup
mulai dari master sampai dengan transaksi. Jika proses backup ini berhasil, maka
sistem akan memberikan konfirmasi “Backup Data Berhasil”.
103
Gambar 3.11
Tampilan Menu Sistem Manajemen Sub Menu Restore Data Befast
Sub menu restore database, digunakan untuk melakukan restore seluruh
database yang digunakan pada sistem informasi keuangan (BeFast). Jika restore
data berhasil dilaksanakan, maka sistem akan memberikan konfirmasi “restore
data berhasil”. Kemudian sistem melakukan logout secara otomatis. Pemakai
melakukan login ulang dengan memasukkan username dan password. Setelah
itu, data baru hasil restore akan ditampilkan.
104
Gambar 3.12
Tampilan Menu Sistem Manajemen Sub Menu Koneksi Ke Database
Sub menu koneksi database hanya bisa dilakukan oleh administrator. Sub
menu ini digunakan untuk menentukan arah server database dari program
BeFast dan SMART. Jika koneksi ke database gagal maka sistem akan
memberikan konfirmasi “testing koneksi kedatabase BeFast gagal”,
administrator melakukan pengecekan koneksi ke server database.
105
Gambar 3.13
Tampilan Menu Sistem Manajemen Sub Menu Setup Periode Aktif
Sub menu setup periode aktif digunakan untuk menentukan setting aktif
periode kerja dalam inisialisasi program BeFast. Jika tidak terjadi hal diluar
kebiasaan, maka periode aktif ini akan bekerja secara otomatis (satu kali setting
periode aktif saja), kecuali terjadi hal diluar kebiasaan seperti : transaksi kas atau
bank, yang dilakukan diluar periode aktif, dan hal – hal yang berhubungan
dengan keabsahan suatu bukti transaski kas atau bank.
106
Gambar 3.14
Tampilan Menu Master
Menu kedua dari sistem informasi keuangan (BeFast) adalah Master,
yang berbentuk Pull Down, antara lain Master lokasi (Berisi lokasi unit beserta
kode entity dari unit), Master Kas / Bank (Berisi data – data kas dan bank yang
berlaku di unit), Master Pekerjaan (berisi data – data pekerjaan beserta
keterangannya), Master Rekanan (Berisi data – data rekanan yang sering dipakai
diunit), Master Pajak (berisi jenis – jenis pajak yang berlaku diunit), Master Non
Pajak (terdiri dari tiga bagian, yaitu pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan
107
bermotor dan PPH21 serta retribusi berfungsi untuk kelengkapan transaksi kas
atau bank), Master Dokumen (Berisi listing dokumen – dokumen yang
digunakan untuk kelengkapan jenis transaksi, Master Jenis Transaksi (memuat
berbagai macam jenis transaksi), Master Akuntansi (berisi kode – kode akuntansi
yang digunakan pada program BeFast), Master Pecahan Mata Uang (Berisi jenis
uang yang ada dan diakui menurut ketentuan Bank Indonesia), Master Template
dokumen transaksi (digunakan untuk membuat sesuatu master dokumen yang
sering atau rutin digunakan, sehingga pemakai tidak perlu melakukan pengetikan
berulang – ulang untuk dokumen transaksi yang sama).
108
Gambar 3.15
Tampilan Menu Master Lokasi
Master lokasi ini berisi lokasi unit beserta kode entity dari unit dimana
administrator bisa menambah atau merubah atau menghapus daftar lokasi.
109
Gambar 3.16
Tampilan Menu Konfirmasi Keluar Dari Befast
Gambar 3.16 Merupakan tampilan menu konfirmasi keluar dari sistem
informasi keuangan (BeFast), dimana pemakai dapat memilih Ya (untuk keluar
dari sistem informasi BeFast) atau Batal (untuk kembali ke sistem informasi
BeFast).
110
3.2 Metodologi Penelitian
3.2.1 Waktu dan Tempat Penelitian.
Penulis melakukan penelitian dimulai bulan September 2006 sampai
dengan bulan November 2006, yang bertempat dikantor UPT (Unit Pelayanan
Transmisi) PT. PLN (Persero) P3B Region Jakarta dan Banten, Jl. Raya Duri
Kosambi no.01, Jakarta Barat. INDONESIA. Kuesioner dibagikan kepada para
karyawan Divisi Administrasi dan Keuangan yang menggunakan sistem
informasi keuangan (BeFast) yang berada disetiap Unit Pelayanan Transmisi.
3.2.2 Konstelasi Variabel Penelitian.
Pada konstelasi variabel penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel
bebas adalah efektivitas sistem informasi keuangan (BeFast) dan variabel
terikatnya adalah kinerja user.
Keterangan :
X = Efektivitas Sistem Informasi Keuangan. (BeFast)
Y = Kinerja User.
Variabel Bebas Variabel Terikat
X Y
111
3.2.3 Definisi Operasional
3.2.3.1 Variabel Efektivitas Sistem Informasi Keuangan (X)
Definisi operasional dari efektivitas sistem informasi keuangan adalah
nilai yang diperoleh dari efektivitas sistem informasi keuangan dari hasil
pengisian instrumen dengan indikator sebagai berikut : 1. Tujuan, 2. Input, 3.
Process, 4. Output, 5. Dapat dipercaya, 6. Sesuai, 7.Tepat Waktu, 8. Lengkap, 9.
Dapat Dimengerti.
Instrumen pada indikator memiliki bobot yang berbeda yaitu : Sangat
Setuju (SS) berbobot 5, Setuju (S) berbobot 4, Ragu – Ragu (RR) berbobot 3,
Tidak Setuju (TS) berbobot 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) berbobot 1.
3.2.3.2 Variabel Kinerja User (Y)
Definisi operasional kinerja User adalah nilai yang diperoleh dari hasil
pengisian instrumen kinerja user oleh para pegawai Divisi Administrasi dan
Keuangan Unit Pelayanan Transmisi (UPT). Penilaian ini mencakup indikator :
1. Produktivitas, 2. Kualitas Kerja, 3. Inisiatif, 4. Tim kerja, 5. Pemecahan
masalah.
Instrumen pada indikator memiliki bobot yang berbeda yaitu : Sangat
Setuju (SS) berbobot 5, Setuju (S) berbobot 4, Ragu – Ragu (RR) berbobot 3,
Tidak Setuju (TS) berbobot 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) berbobot 1.
112
3.2.4 Populasi dan Sampel
3.2.4.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah karyawan PT. PLN (Persero) P3B
Region Jakarta dan Banten, Unit Pelayanan Transmisi Divisi Administrasi dan
Keuangan yang berjumlah 50 orang, terdiri dari : 6 user pada UPT Jakarta Barat,
6 user pada UPT Jakarta Timur, 6 user pada UPT Jakarta Selatan, 6 user pada
UPT Jakarta Pusat, 6 user pada UPT Jakarta Utara, 5 user pada UPT Tangerang,
5 user pada UPT Banten, 5 user pada UPT Bekasi, dan 5 user pada UPT Bogor.
3.2.4.2 Sampel
Sampel penelitian ini adalah karyawan PT. PLN (Persero) P3B Region
Jakarta dan Banten, Unit Pelayanan Transmisi Divisi Administrasi dan
Keuangan. Sampel diambil dari populasi dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel berdasarkan tabel dari buku Metode Penelitian Bisnis
karangan Sugiyono halaman 81, yaitu sebesar 44 Responden. Dengan
menggunakan simple random sampling yang terdapat pada teknik probability
sampling.
3.2.5 Pengujian Instrumen Penelitian.
Setiap penelitian memerlukan instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengukur variabel penelitian. Instrumen penelitian yang dipakai dalam
penelitian ini ada 2 (dua) yaitu : instrumen efektivitas sistem informasi keuangan
dan instrumen kinerja user. Kedua instrumen penelitian dikalibrasi dengan
memakai uji validitas butir dan koefisiean reliabilitas. Validitas butir dihitung
113
dengan memakai koefisien Product Moment. Koefisien reliabilitas instrumen
dihitung dengan memakai Alpha Cronbach.
3.2.5.2 Uji Validitas Butir Penelitian.
Instrumen yang diujicoba dianalisis dengan tujuan untuk menyeleksi butir
– butir yang valid, handal, dan komunikatif untuk semua responden, serta
menginformasikan butir – butir mana saja dari butir – butir yang disediakan
dapat mewakili dari variabel yang diukur.
Validitas instrumen diuji dengan menggunakan koefisien korelasi antara
skor butir soal dengan skor total (r-hitung) yang terdapat pada lampiran. Hasil
pengujian validitas dan reliabilitas kemudian akan dibandingkan dengan r tabel,
dimana tingkat signifikansi 0,05 diperoleh angka 0,811.
Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah :
- Jika r dihitung positif, serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel
tersebut adalah valid.
- Jika r dihitung tidak positif, serta r hitung < r tabel, maka butir atau
variabel tersebut tidak valid.
Dari analisis instrumen penelitian tersebut diperoleh 21 butir yang valid
untuk variabel efektvitas sistem informasi keuangan, dan 15 butir yang valid
untuk variabel kinerja user.
114
3.2.5.3 Uji Reliabilitas Instrumen.
Koefisien reliabilitas instrumen dimaksud untuk melihat konsistensi
kehandalan jawaban yang diberikan oleh responden dan dianalisis dengan
menggunakan “Alpha Cronbach”.
Koefisien reliabilitas variabel efektivitas sistem informasi keuangan
dengan n sebanyak 21, besaran koefisien alpha 0,990 menunjukkan bahwa
hubungan reliabilitas yang sangat erat (sangat reliabel) sedangkan untuk variabel
kinerja user, dengan n sebanyak 15, besaran koefisien alpha 0,9869
menunjukkan bahwa hubungan reliabilitas sangat erat (sangat reliabel).
Perhitungan koefisien reliabilitas instrumen dilakukan setelah melakukan
pengujian validitas dengan membuang butir – butir instrumen yang tidak valid.
3.2.6 Tabel Kisi – kisi Sebaran Butir Instrumen.
Tabel 3.1 Tabel Kisi – Kisi Sebaran Butir Instrumen
No Variabel
Penelitian
Sebelum Uji
Coba
Sesudah Uji
Coba
Jumlah
Butir
Sebelum
uji coba
Jumlah
Butir
Sesudah
uji coba
1 Efektivitas sistem
informasi
keuangan
1,2,3,4,5,6,7,
8,9,10,11,12,
13,14,15,16,
17,18,19,20,21
1,2,3,4,5,6,7
8,9,10,11,12,
13,14,15,16,
17,18,19,20,21
21
21
2 Kinerja User 1,2,3,4,5,6,7
8,9,10,11,12,13
14,15
1,2,3,4,5,6,7
8,9,10,11,12,13
14,15
15
15
Jumlah 36 36
115
3.2.7 Metode Pengumpulan Data.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai
efektivitas sistem informasi keuangan, kinerja user serta latar belakang
responden mencakup Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan, Lama bekerja,
Pengalaman kerja dibidang sistem informasi.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dengan
menggunakan teknik korelasional. Dalam mengumpulkan data atau informasi
yang diperlukan, penulis menggunakan teknik korelasional yang dilakukan
dengan cara pembagian kuesioner kepada karyawan Unit Pelayanan Transmisi
PT. PLN (Persero) P3B RJKB Divisi Administrasi dan Keuangan.
Sedangkan latar belakang responden bertujuan untuk mengetahui
karakterisitik responden dalam kaitannya dengan pengisian instrumen. Seluruh
data ini diperoleh dengan cara menyebarkan instrumen kepada responden yaitu
karyawan Unit Pelayanan Transmisi PT. PLN (Persero) P3B RJKB Divisi
Administrasi dan Keuangan, sebagai sampel dalam penelitian ini.
Setiap variabel dipenelitian ini dikembangkan aspek indikatornya sebagai
dasar dalam menyusun kisi – kisi. Sebelumnya instrumen di ujicoba dahulu
sebelum digunakan dalam penelitian. Pengujian instrumen tesebut dilakukan
untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Butir – butir yang tidak
valid dibuang dan tidak digunakan sebagai alat pengukuran dalam penelitian ini.
116
3.2.8 Metode Pengolahan Data.
Data yang telah terkumpul kemudian akan diolah dengan menggunakan
perhitungan manual, Microsoft office excel 2003, dan SPSS (Statistical Packet
for the Social Science) 12.0 For Windows.
3.2.9 Metode Analisis Data.
Data yang telah terkumpul dalam penelitian akan dianalisis dengan
menggunakan teknik statistika, baik statistika deskriptif maupun inferensial.
Statistika deskriptif digunakan untuk menyajikan data masing- masing variabel
penelitian secara tungal yaitu variabel efektivitas sistem informasi keuangan dan
variabel kinerja user. Sedangkan statistika inferensial digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian.
Statistika deskriptif yang digunakan adalah ukuran gejala pusat yang
terdiri dari rata – rata, median, modus, dan ukuran penyebaran atau variabelitas
dengan menggunakan standar deviasi, dan rentang skor selain ukuran gejala
pusat dan grafik yaitu histogram. Penyajian data masing – masing variabel
penelitian dilakukan dengan menyajikan rata – rata dan standar deviasi, median,
modus, skor minimum, dan skor maksimum, rentang skor, tabel frekuensi dan
histogram.
Statistika inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
adalah analisis regresi dan korelasi sederhana. Sebelum pengujian hipotesis
dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi sederhana. Terlebih dahulu
dilakukan pengujian persyaratan analisis, yaitu normalitas populasi (uji liliefors)
dan uji homogenitas (uji bartlett).
117
Penelitian ini menggunakan statistik paramteris, karena sampel diambil
dari populasi. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi
melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam
statistik, pengujian parameter melalui statistik (data sampel) tersebut dianamakan
uji hipotesis statistik. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistik adalah
penelitian yang menggunakan sampel. Statistik parametris kebanyakan
digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio. Dan statistik parametris
memerlukan banyak asumsi yang harus dipenuhi. Asumsi yang utama adalah
data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam
penggunaan salah satu test mengharuskan data homogen, dalam regresi harus
terpenuhi asumsi linieritas.