bab 3 profil daerah.docx

18
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN PADANG LAWAS LAPORAN PENDAHULUAN PENYUSUNAN PROFIL DAERAH 2 3 3.1 VISI DAN MISI PEMBANGUNA KABUPATEN PADANG LAWAS Untuk mendukung pengembangan peran dan fungsi Kabupaten Padang Lawas sebagai Kabupaten yang sedang berkembang, serta tanggap dengan dinamika perkembangan dan permasalahan Kabupaten Padang Lawas saat ini, maka Visi Pembangunan Kabupaten Padang Lawas yang akan dituju, adalah: Terwujudnya Perekonomian Daerah yang Mampu Menopang Kehidupan Rakyat untuk Mandiri, Aman, Rukun, Damai dan SejahteraMisi Kabupaten Padang Lawas adalah : a. Misi Pertama : Perwujudan kesejahteraan rakyat. b. Misi Kedua : Peningkatan kualitas sumber daya manusia. c. Misi Ketiga : Penanganan kesenjangan wilayah kecamatan dan kampung melalui pengembangan jaringanjalan, d. Misi Keempat : Perlindungan Kelembagaan Otonomi Daerah, e. Misi Kelima : Perlindungan hak dan martabat perempuan, 3-1 METODOLOGI PEKERJAAN `

Upload: boyke-p-sirait

Post on 05-Sep-2015

16 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

METODOLOGI PEKERJAAN`

2 3 3.1 VISI DAN MISI PEMBANGUNA KABUPATEN PADANG LAWASUntuk mendukung pengembangan peran dan fungsi Kabupaten Padang Lawas sebagai Kabupaten yang sedang berkembang, serta tanggap dengan dinamika perkembangan dan permasalahan Kabupaten Padang Lawas saat ini, maka Visi Pembangunan Kabupaten Padang Lawas yang akan dituju, adalah: Terwujudnya Perekonomian Daerahyang Mampu Menopang Kehidupan Rakyat untuk Mandiri, Aman, Rukun, Damai dan SejahteraMisi Kabupaten Padang Lawas adalah : a. Misi Pertama :Perwujudan kesejahteraan rakyat.b. Misi Kedua:Peningkatan kualitas sumber daya manusia. c. Misi Ketiga :Penanganan kesenjangan wilayah kecamatan dan kampung melalui pengembangan jaringanjalan,d. Misi Keempat :Perlindungan Kelembagaan Otonomi Daerah,e. Misi Kelima:Perlindungan hak dan martabat perempuan,f. Misi Keenam:Pembinaan bakat dan prestasi generasi muda,g. Misi Ketujuh:Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup,h. Misi Kedelapan : Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana kota yang Komparatif dan ramah lingkungan,i. Misi Kesembilan:Mempertahankan Kabupaten Padang Lawas dalam kondisi aman, tertib,tentram dan damai dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia,j. Misi Kesepuluh:Rencana tata ruang yang diakomodasikan dalam RTRW Kabupaten Padang Lawas.Berdasarkan visi dan misi Kabupaten Padang Lawas, karakteristik wilayah dan isu strategis yang diungkapkan serta kondisi yang diinginkan, maka tujuan penataan ruang di Kabupaten Padang Lawas adalah :Terwujudnya Kabupaten Padang Lawas sebagai Kawasan Agropolitan yang didukung oleh pengembangan industrinya dalam rangka pemerataan pertumbuhan pembangunan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan

3.2 RTRW KABUPATEN PADANG LAWAS 201-20313.2.1 RENCANA TATA RUANGA. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Berdasarkan tujuan penataan ruang Kabupaten Padang Lawas tersebut, Maka konsep pengembangan Kabupaten Padang Lawas adalah pengembangan sektor perkebunan dan pertanian beserta Industry hilirnya dalam kesatuan ruang yang Efisien dengan memperhatikan daya dukung lingkungan.Berdasarkan tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :a. Kabupaten Padang Lawas sebagai sentra produksi komoditas unggulan khususnya sector perkebunan. Hal ini didukung dengan luas kawasan budidaya perkebunan yang luas hingga mencapai hampir 50 % baik perkebunan rakyat maupun perkebunan yang dikelola oleh swasta.b. Untuk meningkatkan nilai tambah bagi Kabupaten Padang Lawas maka perlu mengembangkan industri yang sesuai dengan komoditas perkebunan tersebut.c. Agar terjadi keberlanjutan atau kelestarian maka Kabupaten Padang Lawas akan menjaga lingkungan.

Kebijakan penataan ruang wilayah merupakan arah tindakan yang harus ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah. Sedangkan Strategi penataan ruang wilayah merupakan penjabaran kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Padang Lawas kedalam langkah-langkah operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan tujuan penataan ruang yang ingin dicapai, makakebijakanpenataanruangKabupaten Padang Lawas beserta strategi penataan ruang yang mendukung kebijakan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Pemantapan kawasan lindung sebagai upaya mempertahankan kualitas lingkungan dalam lingkup regional.2. Penataan dan pengoptimalan pemanfaatan kawasan budidaya pertanian guna mewujudkan kabupaten Padang Lawas yang berbasis agribisnis.3. Penataan dan pengoptimalan pemanfaatan kawasan perkebunan.4. Peningkatandanpengelolaankawasanhutanproduksisecara optimal.5. Pengembangan sentra-sentra industri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan.6. Penguatan peran pusat-pusat permukiman perkotaan.7. Peningkatan aksesibilitas internal dan eksternal wilayah.8. Peningkatanpelayananprasaranadansaranawilayah,9. Peningkatansektorekonomilainnya

B. Rencana Struktur Ruang Rencana penataan ruang Kabupaten Padang Lawas disusun dalam tiga keluaran, yaitu : rencana struktur ruang, rencana pola ruang dan penetapan kawasan strategis. Rencana struktur ruang menggambarkan sistem distribusi penduduk dan pusat-pusat pelayanan kota yang tersusun hirarkis didukung oleh jaringan transportasi, jaringan sumberdaya air, jaringan energi dan jaringan telekomunikasi, serta jaringan infastruktur perkotaan yang melayani seluruh wilayah kota sesuai dengan pengembangan sistem distrubusi penduduk, sistem pusat-pusat pelayanan, dan arah pengembangan kota ke depan.

C. Rencana Pola Ruang Rencana pola ruang menggambarkan alokasi pemanfaatan ruang kawasan Kabupaten Padang Lawas ke dalam kawasan yang dilindungi dan yang memberikan perlindungan, dan kawasan yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi dan potensi daya dukung lokasi, lahan dan lingkungannya, serta keterkaitan fungsional dan fisik antar kawasan budidaya yang seimbang, harmonis dan selaras. D. Penetapan Kawasan StrategisPenetapan kawasan strategis merupakan pengalokasi kawasan-kawasan di dalam wilayah Kabupaten Padang Lawas yang diprioritaskan karena memiliki keutamaan dampaknya tergadap perkembangan Kabupaten Padang Lawas dan pelestariannya, baik dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, dan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

LAPORAN PENDAHULUANPENYUSUNAN PROFIL DAERAH

3-14BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN PADANG LAWAS

3.2.2 Perkembangan Data PokokInstrumen yang sangat penting dalam menentukan setiap kebijakan yang akan dilaksanakan adalah data yang lengkap dan akurat, oleh karena itu Pemerintah melalui Departemen Dalam Negeri sejak tahun 1990 mengadakan pengumpulan data yang terstruktur secara nasional melalui program komputerisasi data pokok, dengan adanya berbagai perkembangan maka diadakan perbaikan dengan diubah nama programnya yang lebih spesifik yakni PDP3D (Pusat Data untuk Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah) sesuai Inmendagri Nomor 23 Tahun 1990 tentang Penyusunan dan Pemanfaatan Data Pokok Pembangunan untuk Perencanaan, Pelaksanaan dan Pemantauan Pembangunan di Daerah.Selanjutnya demi memperoleh data yang lengkap dan akurat maka diadakan perbaikan substansi materi dan beberapa klasifikasi untuk memudahkan dalam memanfaatkan data dan informasi, maka diterbitkan lagi Inmendagri Nomor 26 Tahun 1998 tentang Pengembangan Pusat Data Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah (PDP3D) diupayakan agar pemerintah daerah dapat memanfaatkan data dan informasi yang ada pada seluruh dinas/instansi maupun Lembaga Non Pemerintah lainnya guna mencapai keterpaduan dan informasi untuk perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah, karena dalam program PDP3D tidak hanya mengembangkan infrastruktur dan membangunan basis data saja akan tetapi adalah bagaimana mereformasi atau mengubah pola pikir semua pihak untuk menempatkan posisi data sebagai hal yang sangat strategis, penting dan mempunyai komitmen yang tinggi bagi penguatan kelembagaan dan pengembangan sumberdaya manusia yang profesional dalam menyediakan data yang informatif.Sejak tahun 2006 Provinsi Sumatera Utara melaksanakan Program Sistem Informasi Profil Daerah yang dianggarkan secara regional. Sedangkan untuk tahun ini namanya menjadi Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah (PSIPD), pelaksanaannya disesuaikan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

3.2.3 Kebijakan PSIPDBerdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, setiap pemerintah daerah wajib untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) dan pada Pasal 31 bahwa perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.Sedangkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 152 ayat 1 menyatakan bahwa perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan serta dikelola dalam sistem informasi yang terintegrasi secara nasional.Data dan informasi tersebut menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mencakup : (a) Penyelenggaraan pemerintahan daerah; (b) Organisasi dan tata laksana pemerintah daerah; (c) Kepala Daerah, DPRD, perangkat daerah, dan pegawai daerah; (d) Keuangan daerah; (e) Potensi sumber daya daerah; (f) Produk hukum daerah; (g) Kependudukan; (h) informasi dasar kewilayahan; dan (i) informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintah daerah.

3.3 METODOLOGI PEKERJAAN3.3.1 MetodologiA. Pengumpulan Data1. Studi Lapangan dengan cara observasi atau mengadakan pengamatan secara langsung dalam organisasi pemerintahan daerah dan masyarakat serta lembaga lainnya yang diperkirakan memiliki data yang akurat, serta wawancara dengan menggunakan instrumen pengumpulan data berupa pedoman wawancara atau cklis tanpa struktur tertentu dan berkembang sesuai uraian pokok permasalahan dalam penelitian; 2. Studi kepustakaan dengan mengumpulkan data dan fakta mengenai teori-teori analisis, tulisan-tulisan orang lain serta dokumen-dokumen berkaitan langsung atau tidak langsung dengan masalah yang diteliti untuk membandingkan/menerimanya kedalam pembahasan masalah. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah Sistem control catatan bacaan berupa kartu data kepustakaan atau kartu data bibliografi, serta matriks.

B. Kompilasi Data Data dan informasi yang diperoleh dikelompokkan mengikuti sistematika yang sesuai dengan kebutuhan pengelompokkan data di atas, dengan menampilkan informasi tentang data yang diterima (meta data) berupa sumber data, tahun data dan stasus data (angka tetap, angka sementara, angka proyeksi dan angka perkiraan)

C. Pendokumentasian Data Pendokumentasi data berupa penyusunan layout tampilan data dan informasi pada buku dengan format-format tekstual/narasi, tabulasi, peta, foto dokumentasi dan teknik presentasi yang menarik.

3.3.2 POKOK BAHASAN DAN KEBUTUHAN DATAPokok bahasan buku Prodil Daerah ini mengklasifikasikan data menjadi 10 (sepuluh) kelompok data yakni data : (1) Umum; (2) Sosial Budaya; (3) Sumber Daya Alam; (4) Infrastruktur; (5) Industri, Perdagangan, Keuangan, Koperasi, Usaha dan Investasi; (6) Ekonomi dan Keuangan; (7) Politik, Hukum dan Keamanan; (8) Perizinan, (9) Tata Ruang, dan (10) Kebencanaan.Pengelompokkan data-data tersebut akan dijelaskan pada bagian berikut ini. Data-data tersebut akan dikumpulkan dalam bentuk data base dan dilengkapi juga dengan dokumentasi kondisi yang ada di Kabupaten Padang Lawas. Data-data yang akan di butuhkan dalam pengerjaan Penyusunan Profil Daerah Kabupaten Padang Lawas adalah :I. Data umum yang didalamnya mencakup informasi mengenai: 1. Kondisi Fisik Alam, yang meliputi kondisi; Geografis, Topografi, Penggunaan lahan. 2. Kondisi Pemerintahan; yang mengurai tentang; Administrasi pemerintahan, Aparatur negara, dan Organisasi Daerah. II. Kondisi Sosial Budaya, di dalamnya mencakup tentang informasi mengenai : 1. Kondisi demografi, yang mengurai tentang masalah kependudukan dan ketenagakerjaan. 2. Kondisi Kesehatan, yang mengurai tentang kondisi ; a. Jumlah fasilitas kesehatan, b. Jumlah tenaga kesehatan, c. Kondisi kesehatan masyarakat. 3. Kondisi Pendidikan, yang mengurai tentang ; a. Jumlah fasilitas pendidikan (pendidikan umum dan keagamaan). b. Jumlah Siswa dan Guru (pendidikan umum dan keagamaan). c. Angka partisipasi sekolah dan angka putus sekolah. 4. Kondisi Kesejahteraan sosial, yang mengurai tentang ; a. Masalah kemiskinan dan tingkat kesejahtaraan masyarakat, b. Jumlah penyandang masalah sosial, c. Jumlah sarana rehabilitasi social. 5. Kondisi kehidupan beragama, yang menyajikan informasi tentang jumlah pemeluk agama, jumlah sarana peribadatan, dan lain-lain.

III. Kondisi Sumberdaya alam, yang di dalamnya mencakup informasi mengenai: 1. Kondisi Pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan, peternakan, perkebunan. 2. Pertambangan dan energy.

IV. Sektor Infrastruktur, yang di dalamnya mencakup informasi mengenai : 1. Pekerjaan Umum, 2. Kepariwisataan , 3. Pos dan telekomunikasi, 4. Perhubungan dan transportasi.

V. Sektor Industri, Perdagangan, Koperasi dan Lembaga Keuangan, Serta Investasi; yang di dalamnya mencakup informasi mengenai : 1. Peridustrian, 2. Sebaran fasilitas perdagangan (pasar). 3. Koperasi dan, 4. Lembaga Keuangan. 5. Potensi dan peluang investasi

VI. Sektor Ekonomi dan Keuangan, didalamnya berisi tentang: 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pertumbuhan ekonomi dan PDRB per-Kapita. 2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang mengurai tentang: a. Pendapatan Daerah, b. Pendapatan Asli Daerah, c. Dana Perimbangan, dan d. Realisasi Belanja Daerah. e. Tingkat Inflasi Daerah

VII. Sektor Politik, Hukum dan Keamanan, yang didalamnya berisi tentang: 1. Kondisi politik daerah. 2. Hukum. 3. Keamanan dan ketertiban.

VIII. Tata Ruang 1. Penyediaan Informasi Rencana Tata Ruang 2. Kawasan/Zona Lindung dan Ruang Terbuka Hijau Publik

IX. Perizinan dan Prosedur Ketentuannya :

X. Kondisi Kebencanaan, yang didalamnya berisi tentang peristiwa/kejadian bencana dan potensi bencana, antara lain tentang: 1. Bencana Alam, 2. Penyakit menular dan lain-lain. 3. Kebakaran 4. Pengungsian,

Keempat ruang lingkup pada akhirnya harus dibuat dalam bentuk vasualisasi yang terdiri atas kurang lebih peta-peta, tabel, foto dokumentasi yang representatif dan menarik, yang antara lain (jika ada) seperti peta-peta :1. Peta Administrasi, 2. Peta Curah Hujan, 3. Peta Kemiringan Lahan, 4. Peta Geologi, 5. Peta Hidrologi, 6. Peta Jenis Tanah, 7. Peta Kemampuan Tanah, 8. Peta Penyebaran Pemukiman, 9. Peta Kepadatan Penduduk, 10. Peta Jaringan Jalan, 11. Peta Pendapatan Perkapita, 12. Peta Kesesuaian Lahan, 13. Peta Tata Guna Lahan, 14. Peta Penggunaan Tanah, 15. Peta Potensi Pertambangan, 16. Peta Kemiskinan Penduduk dan Kerawanan Pangan, 17. Peta Kerawanan Sosial, 18. Peta Sarana Pendidikan, 19. Peta Sarana Kesehatan, 20. Peta Sarana Keagamaan, 21. Peta Potensi Peternakan, 22. Peta Potensi Perikanan, 23. Peta Kehutanan dan, 24. Peta Pertanian/Perkebunan. 25. Peta Potensi Investasi / Sektor Unggulan

Untuk mempermudah pengerjaan maka data akan dikelompokkan berdasarkan kebutuhan data dan instansi atau organisasi yang memiliki data tersebut. Pengelompokkan data yang aksn dibutuhkan untuk pengerjaan Profil Daerah Kabupaten Padang Lawas adalah : Tabel 3.1Matriks Kebutuhan Data Sistem Informasi Profil DaerahNODATA YANG DIBUTUHKANSUMBER DATAKETERANGAN

1Padang lawas dalam angkaBPSData

2 Peta administrasi Peta curah hujan Peta kemiringan lahan Peta geologi Peta hidrologi Peta jenis tanah Peta kemampuan tanah Peta penyebaran pemukiman Peta kepadatan penduduk Peta jaringan jalan Peta pendapatan perkapita Peta kesesuaian lahan Peta tata guna lahan Peta penggunaan tanah Peta potensi pertambangan Peta kemiskinan penduduk dan kerawanan pangan Peta kerawanan social Peta sarana pendidikan Peta sarana kesehataan Peta sarana keagamaan Peta potensi peternakan Peta potensi perikanan Peta kehutanan Peta pertanian dan perkebunan Peta potensi investasi dan sector unggulanFoto

3Fisik Kondisi geografis Topografi sejarah Data dan foto

4Administrasi pemerintahan, Aparatur Negara dan Organisasi daerah Bupati dan wakil bupati Daftar SKPD terkait Struktur organisasi Tupoksi Data PNSData dan foto

5Demografi Jumlah penduduk Pertumbuhan penduduk Ketenaga kerjaan Jumlah pengangguran terbukaDinas kependudukan dan ketenaga kerjaanData

6Kesehatan Jumlah fasilitas kesehatan Jumlah tenaga kesehatan Kondisi kesehatan masyarakatDinas KesehatanData

7Pendidikan Jumlah fasilitas pendidikan (umum dan keagamaan) Jumlah siswa Jumlah guru Angka partisispasi sekolah dan putus sekolahDinas pendidikanData

8Kondisi kesejahteraan sosial Jumlah sarana rehabilitasi Jumlah pemeluk agama Jumlah sarana peribadatanDinas socialData

9SDA Pertanian Kehutanan Perikanan Kelautan Peternakan Perkebunan Pertambangan EnergyDinas pertanian, dinas perkebunanData dan foto

10 Infrastruktur Jalan Komunikasi AirData dan foto

11 Perindustrian Perdagangan Pertumbuhan ekonomi perkapita PAD Realisasi belanja daerah Tingkat inflasiData

12Tata Ruang Rencana tata ruang Zona RTHDinas Tata RuangData dan foto

13 Bencana alam Penyakit menular Kebakaran Pengungsian