bab 3 metodologi penelitian 3.1 · 2019. 1. 15. · bab 3 metodologi penelitian 3.1 gambaran umum...

14
38 Universitas Bhayangkara Jaya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah PT. ISS Indonesia PT. ISS Indonesia, ISS bukan singkatan, itu adalah sebuah nama yang berdiri tahun 1901 di Copenhagen, Seratus tahun yang lalu, kelompok ISS didirikan sebagai perusahaan keamanan Denmark. Perusahaan ini kemudian memasuki pasar jasa pembersihan dan telah melalui waktu tambahan layanan unuk kompetensi, menjadi salah satu kelompok fasilitas layanan terbesar dunia saat ini. ISS Indonesia didirikan pada tahun 1996 dengan mengakuisisi ESGO anak perusahaan jasa lingkungan Hongkong. Pada tahun 1998 akusisi lain terjadi dengan mengkusisi Reliance, anak perusahaan dari grup Jardine Hongkong dan.denmark dengan bisnis pertama kali adalah bidang security. Berkembang di 51 negara dengan bisnis terbesar saat ini adalah Cleaning Service. PT.ISS berdiri di indonesia pada tahun 1996, Bisnis PT.ISS di Indonesia melingkupi pelayanan jasa kebersihan (Cleaning Service), jasa pelayan keamanan (Access Control), jasa pelayanan administratif (Businnes Support Service) Dan Property Service.(jasa pelayanan perbaikan property), jasa pelayanan penyedia komsumsi makanan (catering service). PT ISS beroperasi di 9 kota besar di Indonesia, yaitu di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Batam, Pekanbaru, dan Makassar. 3.1.2 Visi-Misi PT.ISS Indonesia. a. Visi : Menjadi organisasi penyedia pelayanan terbaik di dunia b. Misi : Memberikan kinerja layanan dengan memfasilitasi tujuan klient melalui pemberdayaan sumber daya manusia. c. Aspirasi : Perubahan dari single facilitiy service menjadi multi facility service menjadi intregrated facility service.

Upload: others

Post on 05-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 38

    Universitas Bhayangkara Jaya

    BAB 3

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    3.1.1 Sejarah PT. ISS Indonesia

    PT. ISS Indonesia, ISS bukan singkatan, itu adalah sebuah nama yang

    berdiri tahun 1901 di Copenhagen, Seratus tahun yang lalu, kelompok ISS

    didirikan sebagai perusahaan keamanan Denmark. Perusahaan ini kemudian

    memasuki pasar jasa pembersihan dan telah melalui waktu tambahan layanan

    unuk kompetensi, menjadi salah satu kelompok fasilitas layanan terbesar dunia

    saat ini. ISS Indonesia didirikan pada tahun 1996 dengan mengakuisisi ESGO

    anak perusahaan jasa lingkungan Hongkong. Pada tahun 1998 akusisi lain terjadi

    dengan mengkusisi Reliance, anak perusahaan dari grup Jardine Hongkong

    dan.denmark dengan bisnis pertama kali adalah bidang security. Berkembang di

    51 negara dengan bisnis terbesar saat ini adalah Cleaning Service. PT.ISS berdiri

    di indonesia pada tahun 1996, Bisnis PT.ISS di Indonesia melingkupi pelayanan

    jasa kebersihan (Cleaning Service), jasa pelayan keamanan (Access Control), jasa

    pelayanan administratif (Businnes Support Service) Dan Property Service.(jasa

    pelayanan perbaikan property), jasa pelayanan penyedia komsumsi makanan

    (catering service). PT ISS beroperasi di 9 kota besar di Indonesia, yaitu di Jakarta,

    Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Batam, Pekanbaru, dan

    Makassar.

    3.1.2 Visi-Misi PT.ISS Indonesia.

    a. Visi : Menjadi organisasi penyedia pelayanan terbaik di dunia

    b. Misi : Memberikan kinerja layanan dengan memfasilitasi tujuan klient

    melalui pemberdayaan sumber daya manusia.

    c. Aspirasi : Perubahan dari single facilitiy service menjadi multi facility

    service menjadi intregrated facility service.

  • 39

    Universitas Bhayangkara Jaya

    3.1.3 Struktur organisasi PT.ISS Indonesia Facility Service RS.Awal

    Bros Bekasi

    Gambar 3.1 Struktur organisasi

    Sumber : olah data tahun 2016

    3.2 Tempat dan waktu penelitian :

    3.2.1 Tempat penelitian

    Berdasarkan judul yang diangkat “ Pengaruh Pelatihan dan Gaya

    kepemimpinan situasional terhadap Kinerja PT.ISS Indonesia Facility Service

    RS.Awal Bros Bekasi penelitian dilaksanakan ( Jl. KH. Noer Ali Kav. 17-18

    Kalimalang, Bekasi Barat 17144Telp : (021) 886 8888 Fax : (021) 888 55210 )

    3.2.2 Waktu penelitian

    Penelitian yang dilakukan penulis dilaksanakan 10 juni 2016 s/d 10

    agustus 2016.

    Presiden direktur

    General manager of

    operational

    Facility manager

    Service supervisor

    Team leader Team leader Team leader

    Vice presiden metro

    Jakarta dan regional

    General Manager of

    finance General manager of

    marketing

  • 40

    Universitas Bhayangkara Jaya

    3.3 Jenis Data dan Cara Pengambilan Sampel

    3.3.1 Jenis Data

    Penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif

    a. Penelitian Kuantitatif, Penelitian ilmiah sistematis berdasarkan

    fenomena dan hubungan

    3.3.2 Sumber Data

    a. Data primer

    Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh per-

    orangan atau langsung melaui obyeknya pengumpulan data ini

    biasanya dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada ojek

    penelitian dan diisi secara langsung oleh responden.

    b. Data sekunder

    Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

    langsung atau melalui media perantara data yang didapatkan dari

    arsip yang dimiliki organisasi atau perusahaan,studi pustaka

    penelitian terdahulu, literatur dan jurnal yang berhubungan dengan

    permasalahan yang diteliti.

    3.3 Cara Pengambilan Sampel

    3.4.1 Populasi dan Sample

    a. Populasi Penelitian.

    Adapun Pengertian populasi menurut Sugiyono

    (2014:65) mengemukakan bahwa: “Populasi adalah wilayah

    generalisasi yang terjadi atas objek atau subjek yang mempunyai

    kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari”. Dan kemudian ditarik kesimpulan.”Berdasarkan data

    yang dimilki, populasi dalam penelitian ini adalah yaitu berjumlah

    260 orang.

  • 41

    Universitas Bhayangkara Jaya

    b. Sampel

    Sugiyono (2014:65) memaparkan bahwa, “Sampel adalah

    bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

    tersebut”. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

    rumus slovin yaitu berjumlah 70 orang dengan tingkat toleransi

    10%

    Keterangan :

    n : jumlah sample

    N : Populasi

    e : margin of eror maximum yaitu tingkat kesalahan maksimum yang

    masih bisa ditolerir ( ditentukan 10 %)

    3.4.2 Pelatihan (X1)

    Pelatihan merupakan suatu upaya yang dilakukan perusahaan untuk

    mengembangkan kemampuan karyawan untuk mampu bersaing dan

    memingkatkan kinerja .

    3.4.3 Gaya Kepemimpinan Situasional (X2)

    Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam

    memimpin para pengikutnya, perilaku para pemimpin itu disebut gaya

    kepemimpinan, Gaya kepemimpinan dapat diartikan perilaku pribadi seorang

    pemimpin yang berbeda dalam memimpin para pengikutnya yang mampu

    meningkatkan kinerja baik. Dengan gaya kepemimpinan direktif, supportif,

    berorientasi prestasi, partisipatif. memperlihatkan pola cara bekerja yang

    berbeda mengenal kinerja bawahannya.

    3.4.4 Kinerja (Y)

    Kinerja adalah kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian

    tertentu. Salah satu faktor gaya kepemimpinan dan pelatihan secara simultan

    mempengaruhi kinerja.

  • 42

    Universitas Bhayangkara Jaya

    3.5 Definisi Operasional Kisi- Kisi Intrumen Variabel

    Tabel 3.1

    Kisi-Kisi Pengumpulan Instrumen

    Variabel Teori Dimensi Indikator No.

    Butir

    Pelatihan (X1)

    A.Prabu.

    Mangkunegara

    (2011:44)

    Tujuan

    - Pencapaian meningkatkan

    pengetahuan dan

    keterampilan karyawan.

    1,6,7,

    10

    Para pelatih - Pelatih ahli dibidangnya 2

    Materi - Memiliki materi yang mudah dimengerti

    3

    Metode - Memiliki metode yang mudah dipahami

    4,5

    Peserta

    pelatihan

    - Pelatihan yang dilakukan secara berkala

    8,9

    Gaya

    Kepemimpinan

    Situasional

    (X2)

    H.A.Hamdan

    Dimyati

    (2014:61)

    Telling - Menjelaskan arahan instruksi dengan baik

    1,3,5

    Selling - Memberi kesempatan dan evaluasi

    8

    Participating - Memberi kesempatan berpendapat dan ikut

    serta partisipasi

    2,4

    Delegating - Memberi kepercayaan kepada yang berprestasi

    6,7,9,

    10

    Kinerja

    Karyawan (Y)

    Lijan Poltak

    Sinambela

    (2011:194)

    Kecepatan -Mampu menyelesaikan

    tugas tepat waktu sesuai

    1

    Kualitas -Inisiatif untuk menguji

    ide-ide baru

    2,3,4,

    6

    Pelayanan -Pekerjaan telah

    diselesaikan secara benar

    dan tepat waktu

    5,10

    Nilai -Memiliki hasil yang baik

    -Meningkatkan kreatifitas

    7,8

    Sumber : olah data 2016

  • 43

    Universitas Bhayangkara Jaya

    3.6 Teknik Pengumpulan Data

    1) Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

    memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang

    dijadikan responden untuk dijawabnya. Prinsip Penulisan angket menyangkut

    beberapa faktor antara lain :

    a. Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk

    mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.

    b. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden.

    Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa

    Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.

    c. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup. Jika terbuka artinya

    jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup

    maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

    2) Observasi

    Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak

    hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket). Teknik ini

    digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia,

    proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak

    terlalu besar. Penelitian ini skala pengukurannya menggunakan rumus Bakrie

    Siregar (1981: 20) Weight Mean Score (WMS) yaitu dengan dilakukan

    pembobotan nilai untuk setiap jawaban, dengan interval 1–5,

    Tabel 3.2 Skala Likert

    Alternatif jawaban Nilai (bobot)

    Sangat setuju 5

    Setuju 4

    Cukup setuju 3

    Kurang setuju 2

    Sangat tidak setuju 1

    Sumber : Sugiyono (2014)

  • 44

    Universitas Bhayangkara Jaya

    Stanford Labovits Research dalam Siregar (1993: 35) digunakan untuk

    mengemukakan dan memperoleh angka penafsiran dipergunakan rumus :

    M = Perolehan angka kriteria penafsiran

    f = Frekuensi Jawaban

    x = Pembobotan (skala nilai)

    ∑ = Penjumlahan

    n = Jumlah sampel penelitian.

    Data pemberian skor diatas memiliki penafsiran:

    Tabel 3.3 Penafsiran antar kriteria

    Interval Skor Kriteria

    1,00 – 1,80 Sangat buruk

    1,81 – 2,60 Buruk

    2,61 – 3,40 Sedang

    3,41 – 4,20 Baik

    4,21 – 5,00 Sangat Baik

    Sumber : Sugiyono (2014)

    M = Nilai tertinggi – Nilai terendah

    Alternatif jawaban

    M = 5-1 = 0.80

    5

    M= ∑ f(x)

    n

  • 45

    Universitas Bhayangkara Jaya

    3.7 Metode Analisa Data.

    Analisa penelitian data ini dilakukan dalam analisis kuantitatif dilakukan

    untuk data yang menggunakan kuisioner mencakup, identitas responden

    berdasarkan kelompok karakteristik, usia, lama kerja, jenis kelamin dll, dan

    analisis kuantitatif dilakukan untuk uji kuisoner dan olah data yang telah diisi

    responden ,analisis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana

    Secara umum metode yang digunakan dalam penelitian yaitu Analisis

    data kuantitatif digunakan pada penelitian yang menggunakan pendekatan

    kuantitatif penelitian yang menghasilkan penemuan penemuan yang tidak dapat

    dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik dari data kuantifikasi

    (pengukuran) dengan menggunakan kuisioner. Menurut Sugiyono (2014:2)

    menjelaskan bahwa: “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

    untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa merupakan cara

    pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat

    dengan maksud mendapatkan fakta Dari pengertian di atas dapat disimpulkan

    bahwa metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif merupakan

    metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis, aktual dan akurat

    tentang fakta - fakta serta hubungan antar variabel yang diselidiki dengan Penulis

    menggunakan metode tersebut,

    3.8. Uji Instrumen

    Untuk menguji instrument penelitian digunakan uji validitas dan uji

    reliabilitas.

    3.8.1 Uji Validitas

    Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan

    dan kesahihan suatu instrumen.Suatu instrumen yang valid atau sahih

    mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

    memiliki validitas rendah.

  • 46

    Universitas Bhayangkara Jaya

    Untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan validatau tidak,

    maka r yang diperoleh (rhitung) dikonsultasikan dengan (rtabel) maka

    instrumen dikatakan valid, dan apabila rhitung > rtabel maka instrumen

    dikatakan valid, dan apabila rhitung< rtabel maka instrument dikatakan

    tidak valid. Uji validitas dapat diperoleh dengan rumus berikut :

    Rumus Korelasi Product Moment :

    Keterangan :

    Sumber : olah data tahun 2016

    3.8.2 Uji Reliabilitas

    Reliabilitas berasal dari kata reliability. Pengertian dari reliability

    (rliabilitas) adalah keajegan pengukuran (Walizer, 1987), Ghozali (2011:48)

    menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

    yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner

    dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

    adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test

    merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi.

    Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang

    dapat menghasilkan data yang reliabel

    http://qmc.binus.ac.id/files/2014/11/spss5.jpghttp://qmc.binus.ac.id/files/2014/11/spss6.jpg

  • 47

    Universitas Bhayangkara Jaya

    Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian

    pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran

    dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang

    sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai

    memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai). Reliabilitas tidak sama

    dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur

    secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur.

    Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes

    tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam

    kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan

    hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila

    pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda.

    Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap sudah cukup

    memuaskan jika ≥ 0.60.Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan

    rumus Alpha Cronbach karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan

    skala bertingkat. Rumus Alpha Cronbach sevagai berikut :

    Keterangan :

    Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient

    reliability) sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel

    dan seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada

    pula yang memaknakannya sebagai berikut:

    http://qmc.binus.ac.id/files/2014/11/spss7.jpghttp://qmc.binus.ac.id/files/2014/11/spss8.jpg

  • 48

    Universitas Bhayangkara Jaya

    Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 –

    0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat.

    Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan

    satu atau beberapa item tidak reliabel.

    3.9 Analisis Statistik Deskriptif.

    Teknik analisis data deskriptif merupakan teknik analisis yang dipakai

    untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data-

    data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud membuat

    generalisasi dari hasil penelitian. Yang termasuk dalam teknik analisis data

    statistik deskriptif diantaranya seperti penyajian data kedalam bentuk grafik,

    tabel, presentase, frekwensi, diagram, grafik, mean, modus dll. Itulah

    penjelasan mengenai tekhnik analisis data deskriptif.

    Beberapa uji penyimpangan asumsi klasik yang perlu dilakukan dalam

    analisis jalur, antara lain :

    a.) Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

    regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

    normal.Kita dapat melihatnya dari normal probability plot yang

    membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Jika

    distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data

    sebenarnya akan mengikut garis normalnya .

    b.) Uji Multikolonieritas

    Uji multikolineritas bertujuan menguji apakah dalam model

    regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas model regresi

    yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas jika

    variabel bebas berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

    Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar

    sesama variabel bebas = 0. Multikolineritas dapat dilihat dari nilai

    Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).,

  • 49

    Universitas Bhayangkara Jaya

    Cara mendeteksi terhadap adanya multikolineritas dalam model

    regresi adalah sebagai berikut:

    Besarnya Variabel Inflation Factor (VIF), pedoman suatu model

    regresi yang bebas Multikolineritas yaitu nilai VIF ≤ 10.

    Besarnya Tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas

    Multikoneritas yaitu nilai Tolerance ≥ 0,1

    c.) Uji Hetereokiditas

    Uji hetereokiditas Adalah variansi dari eror dari model regersi

    tidak konstan atau variansi anatar eror yang satu dengena eror lain

    yang berbeda, selanjutnya untuk mengetahui apakah pola variabel eror

    mengandung hetereokiditas dapat dilakukan uji glejser.langkah uji

    glejser dapat dilakukan sebagai berikut :

    a) Regresi varibel bebas (x) terhadap varibael teriat (y)

    b) Hitung nilai prediksinya

    c) Hitung nilai residualnya

    d) Regresikan variabel beas terhadap nilai mutlak residualnya

    e) Jika signifikan berarti terjadi gejala hetereokiditas dan sebaliknya

    jika tidak signifikan bereti tidak terjadi gejala hetereokiditas

    3.10 Analisis Statistik Infrensial

    Teknik analisis data inferensial merupakan statistik yang dipakai untuk

    melakukan analisis data dengan cara membuat kesimpulan yang berlaku secara

    umum. Ciri dari analisi data inferensial yaitu digunakanya rumus statistik

    tertentu, lalu hasil perhitungan yang sudah dilakukan itulah yang nantinya akan

    menjadi dasar dari pembuatan generalisasi yang berasal dari samber bagi

    populasi. Dengan begitu statistik inferensial mempunyai fungsi untuk

    mengeneralisasikan hasil dari penelitian sampel untuk populasi, sesuai dengan

    fungsi itulah maka statistik inferensial sangat berguna untuk penelitian sampel.

    Itulah penjelasan mengenai tekhnik analisis data inferensial.

  • 50

    Universitas Bhayangkara Jaya

    a. Analisis Koofisien Korelasi sederhana

    Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk

    mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui

    arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan

    seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. Dalam SPSS ada

    tiga metode korelasi sederhana (bivariate correlation) diantaranya Pearson

    Correlation, Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation. Pearson

    Correlation digunakan untuk data berskala interval atau rasio,

    sedangkan Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation lebih cocok untuk

    data berskala ordinal.

    b. Analisis Regresi linier Berganda

    Model regresi linier berganda adalah model yang digunakan untuk

    menganalisis pengaruh dari berbagai variabel independen terhadap satu

    variabel dependen.Model ini merupakan model regresi berganda dimana

    untuk mengetahui persamaan regresi pengaruh pelatihan dan gaya

    kepemimpinan situasional terhadap kinerja karyawan pada PT.ISS Indonesia

    Facility Service RS.Awal Bros Bekasi Uji signifikan simultan (uji F)

    c. Uji Signifikansi Parameter (Uji t)

    Uji t digunakan untuk menghitung signifikasi pengaruh secara parsial

    dari variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, dan pelatihan

    terhadap kinerja karyawan. Kriteria Pengujian.

    1)Apabila t tabel > t hitung, maka Ho diterima dan Ha ditolak

    2)Apabila t tabel < t hitung, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

    d. Uji Signifikan Parameter (Uji F)

    Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

    independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

    secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis satu

    (H1) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya,

    semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang

    signifikan terhadap variabel dependen.

  • 51

    Universitas Bhayangkara Jaya

    Dalam penelitian ini menunjukkan apakah variabel independen yang

    terdiri dari variabel pelatihan dan gaye kepmimpinan situasional layak

    untuk menjelaskan variabel dependennya, yaitu kinerja karyawan.

    Adapun kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut:

    a. Ho: Diterima dan Ha ditolak jika F Hitung < F tabel, sehingga tidak

    ada pengaruh yang signifikan dari X1 dan X2 terhadap Y.

    b. Ho: Ditolak dan Ha diterima jika F hitung > F tabel, sehingga ada

    pengaruh yang signifikan dari X1 dan X2 terhadap Y.

    e. Uji Determinasi

    Uji R2 atau uji determinasi merupakan suatu ukuran yang penting

    dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model

    regresi yang terestimasi, atau dengan kata lain angka tersebut dapat

    mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data

    sesungguhnya. Nilai koefisien determinasi (R2) ini mencerminkan seberapa

    besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X.